
Hitomi menyandarkan kepalanya ke kaca mobil saat Roy memacu mobil keluar dari desa, pemandangan hutan hijau, dan langit biru menyambut Hitomi begitu mereka keluar. Roy terlihat fokus pada jalanan, sementara Hitomi melamun memikirkan Megumi yang terus menolak untuk diajak mantap-mantap. Hitomi sudah melakukan berbagai macam cara untuk menggoda Megumi, tapi tak ada satu pun dari semua yang berhasil—hingga akhirnya Hitomi menyerah melakukannya sendiri.
2050Please respect copyright.PENANAeYD76QZnmx
"Nyonya, kita sudah sampai," ucap Roy, menghentikan mobilnya di sebuah klinik kecil di kaki gunung.
2050Please respect copyright.PENANAIxbI37xjII
"Tunggu di sini, aku akan segera kembali," kata Hitomi, mengambil tas jinjing, lalu keluar dari mobil.
2050Please respect copyright.PENANA7JAadtCDz4
Seorang wanita berjas putih dengan rambut sebahu langsung menyambut kedatangannya, wanita itu langsung membawa Hitomi ke ruang praktek dokter untuk bertemu Kazuki, dokter pemilik klinik. Begitu sampai di dalam ruang praktek Hitomi langsung melepas mantelnya hingga menampakkan tubuh semoknya dengan tanktop ketat.
2050Please respect copyright.PENANAbiUFI9c1R3
"Tubuhmu itu benar-benar sesuatu, Hitomi. Ada apa? Apa yang membuatmu datang sejauh ini kemari?" tanya Kazuki yang matanya tak bisa lepas dari dua payudara Hitomi.
2050Please respect copyright.PENANAu1kLxAKoIV
"Aku butuh obat perangsang yang membuat pria menjadi gila," jawab Hitomi tanpa basa-basi.
2050Please respect copyright.PENANAl5FsWYzAE7
Kazuki menggeleng, ia kembali duduk di kursinya, lalu mengambil secarik kertas, dan mencoret-coretnya. Setelah selesai menulis, Kazuki tak langsung memberikan resep dokter itu pada Hitomi, tapi melipatnya menjadi dua lipatan.
2050Please respect copyright.PENANA89HrQn7jIX
"Berhenti main-main, berikan itu padaku!" ucap Hitomi tak sabar.
2050Please respect copyright.PENANAiiJAqhZGJA
Kazuki tertawa kecil, lalu memutar kursinya menatap Hitomi yang sekarang tengah duduk di matras prakteknya. Tanpa pikir panjang, Kazuki meloloskan celananya hingga kontolnya yang gemuk itu berdiri tegak dihadapan Hitomi yang tengah menunggu resepnya.
2050Please respect copyright.PENANA44yIlKP4aF
"Kenapa buru-buru? Kenapa gak senang-senang dulu, Hitomi...." Kata Kazuki sembari membuka pahanya hingga kontol dan bijinya terlihat jelas dihadapan Hitomi.
2050Please respect copyright.PENANAeGUKqPt5Me
Kontol Kazuki membuat Hitomi menjadi gelisah, memeknya langsung gatal ingin mencicipi kontol gemuk itu masuk dalam tubuhnya. Melihat Hitomi yang gelisah dengan napas tak teratur, Kazuki langsung berinisiatif untuk mendekatinya dulu.
2050Please respect copyright.PENANAOths63NHGE
"Aaahhhh......." gumam Hitomi saat tangan Kazuki mencaplok tetek sebelah kirinya.
2050Please respect copyright.PENANANeGewGLeMv
Tangan Kazuki tak hanya diam, ia langsung meremas-remas, dan memilin-milin susu Hitomi dari balik tanktop ketatnya. Hitomi merem melek menikmati sentuhan Kazuki di teteknya, tanpa sadar tangannya langsung reflek mengapai kontol gemuk Kazuki, dan mengocoknya.
2050Please respect copyright.PENANAkIxB9PR5Rv
"Aaaahhh...... Agghhhh..... Hitomi......."eram Kazuki saat Hitomi mulai mengocok kontolnya dengan sangat cepat.
2050Please respect copyright.PENANA1gjYLNSkhS
Tak ingin keluar cepat, buru-buru Kazuki bergerak ke belakang Hitomi lalu meremas kedua payudaranya dari belakang, ia mencium tengkuk, dan leher Hitomi dari belakang sambil tangannya menyusup dalam celah tanktop. Hitomi mengejang serta mengerang menikmati setiap rangsangan Kazuki padanya hingga ia dengan suka rela membuka selangkangannya untuk Kazuki lorotkan.
2050Please respect copyright.PENANARvmGktSs8y
"Hmmmm.... Kamu cukur lagi ya, jembutmu. Padahal aku lebih suka yang lebat," ungkap Kazuki yang kepalanya turun menghadap memek Hitomi yang terbuka.
2050Please respect copyright.PENANAOCbfHkUk5k
"Sudah jangan banyak bacot! Cepat masukkan kontolmu dalam memekku, rasanya sangat gatal," kata Hitomi yang sudah tak kuat lagi menahan rasa sangenya.
2050Please respect copyright.PENANAweemG29WMR
"Hitomi-Hitomi.... Kau benar-benar suka kontol ya. Baiklah, kalau kau menginginkannya ... doktermu ini akan memuaskanmu."
2050Please respect copyright.PENANAkVyCVq63PQ
Seusai berkata, Kazuki langsung bersiap mengarahkan rudal nuklirnya itu dalam memek Hitomi. Sebelum memasukkannya, lebih dulu Kazuki menggesek-gesek memek Hitomi dengan rudalnya hingga membuatnya semakin becek.
2050Please respect copyright.PENANAbtZksnSyWb
"Aaahhh..... Ahhhh..... Nikmat.... Ahhh.... Buruann..... masukin.... Masukkiinnn....." rengek Hitomi.
2050Please respect copyright.PENANAH28IPticHx
Criittt!
2050Please respect copyright.PENANA968dDAhNZx
Lendir Hitomi menyembur lebih dulu membasahi kontol gemuk Kazuki, setelah merasa memek Hitomi siap—akhirnya Kazuki mulai melancarkan serangan nuklirnya pada lubang buaya Hitomi.
2050Please respect copyright.PENANAVFOvYNc22C
"Ugghhh.... AAAAAaaaa....."
2050Please respect copyright.PENANAXB3Dvsb8i6
Hitomi memekik saat rudal nuklir Kazuki mendobrak masuk dalam memeknya, panjangnya memang tak seberapa—namun karena ukurannya yang besar membuatnya susah masuk dalam memek tanpa adanya pelumas.
2050Please respect copyright.PENANAezkIVod1sV
"Ugghhh! AAAhhhh! AAAHHHH! AAAHHH!"
2050Please respect copyright.PENANAPPFti1muiL
Hitomi mendesah saat Kazuki mulai menggembur memeknya dengan kontol gemuknya, hentakan mereka membuat matras praktek Kazuki ikut bergoyang mengikuti irama sodokannya. Tanpa kenal lelah, Kazuki mengaduk lubang Hitomi dari depan sambil menyingkap tanktopnya sampai di atas dada.
2050Please respect copyright.PENANAO1cUv9SCW5
"Aahhh.... Ahhh.... Lagi.... Lebih keras lagi......"
2050Please respect copyright.PENANAGxB9q9FiA7
Kazuki tersenyum, lalu membangunkan Hitomi untuk berganti posisi—Kazuki di bawah sementara Hitomi di atas menunggangi kontolnya.
2050Please respect copyright.PENANAaUyt39eDc3
"Lakukan sendiri, kalau memang kau ingin," kata Kazuki sembari tidur dengan kedua tangan sebagai bantal.
2050Please respect copyright.PENANAuk6F3LAwN1
Hitomi menjadi gila, ia menaiki kontol Kazuki dengan ganas sampai-sampai membuat denyit di matras praktek. Belasan kali Hitomi menaik turunkan pinggulnya menelan kontol Kazuki hingga membuatnya hampir keluar, namun saat hendak mencapai batas—buru-buru Kazuki berganti posisi dengan menunggingkan Hitomi.
2050Please respect copyright.PENANAjiV6HSr0hT
"Posisi ini yang terbaik, Hitomi kau seperti sapi yang hendak diperah," ungkap Kazuki sembari menggaspol Hitomi dari belakang.
2050Please respect copyright.PENANAnFpCKIgkcF
Hitomi mendesah kenikmatan, dan kedua teteknya yang besar itu bergetar hebat mengikuti setiap hentakan Kazuki. Setelah gempuran hebat yang ia lancarkan ke memek Hitomi, akhirnya Kazuki mencapai puncaknya—tanpa ragu Kazuki melepaskan benihnya dalam memek Hitomi yang terus berkedut menelan kontolnya.
2050Please respect copyright.PENANA97LvaPCGOT
"Aahhhhh..... Emmm..... Ini yang terbaik.... Hitomi....."
2050Please respect copyright.PENANABKcojj2fj8
Kazuki, dan Hitomi pun berciuman setelah Kazuki mencabut kontolnya dari memeknya. Ketika tengah berciuman itu, tiba-tiba pintu ruangan terbuka hingga mengagetkan keduanya.
2050Please respect copyright.PENANAZvu0X3uk9m
"Kalian!? Ini baru tengah hari loh," celutuk Ruri dengan urat marah di kedua dahinya.
2050Please respect copyright.PENANA2NIM0zyxvh
Buru-buru Hitomi, dan Kazuki berpakaian sambil melirik tatapan marah Ruri yang tengah mengetukkan jari dengan tangan bersedekap. Setelah berpakaian, Kazuki langsung memberikan resep yang tadi ia buat pada Ruri untuk diracik. Ruri menerima resep itu sambil memukul kepala Kazuki hingga benjol, lalu pergi untuk menyiapkan obat.
2050Please respect copyright.PENANAYBsN3GAaWM
"Sepertinya kau dalam masalah," komen Hitomi dengan tersungging.
2050Please respect copyright.PENANAwucnF6GOPs
Beberapa saat kemudian Ruri kembali dengan seplastik penuh obat perangsang yang Hitomi pesan, sesekali ia melirik Kazuki yang tengah menunduk menghadapi murkanya.
2050Please respect copyright.PENANAnNeinzANdn
"Hitomi, untuk siapa kau pesan obat ini.... Pastikan kau tak berlebihan memakainya," pesan Ruri sebelum menyerahkan plastik obat itu pada Hitomi.
2050Please respect copyright.PENANANNjOEldpQc
"Akan kuingat," balas Hitomi dengan raut senang.
2050Please respect copyright.PENANAzXcJutFVqf
Ruri melirik ke arah selangkangan Kazuki yang bergunduk karena kontolnya masih saja ereksi, lalu menghela napas. Ia menyuruh Hitomi untuk segera kembali, dan menyampaikan salamnya pada Tuan Shigeo serta Megumi yang biasa mengambil obat dari tempat itu.
2050Please respect copyright.PENANAM8Zuw0tW5c
"Megumi? Eh, dia dan Tuan Shigeo sering kemari?" tanya Hitomi.
2050Please respect copyright.PENANARsESBrw1u3
"Iya mungkin 2-3 kali dalam seminggu, biasanya Megumi yang datang untuk mengambil obat," jawab Ruri.
2050Please respect copyright.PENANAe1b6v5JBmr
"Kenapa Tuan Shigeo tak mengambilnya sendiri?"
2050Please respect copyright.PENANAESpZ22j4bp
"Entahlah, Hitomi. Tapi dari yang kulihat sepertinya Tuan Shigeo sedang bersama seseorang dalam mobilnya—aku tak tahu siapa itu, tapi suaranya seperti anak-anak."
2050Please respect copyright.PENANAccGwr0qGSO
"Anak-anak!?"
2050Please respect copyright.PENANAuCz42xZOmA
Hitomi memalingkan muka berusaha mengingat-ingat setiap sosok yang pernah ia temui dulu, dan akhirnya menyimpulkan. Hitomi tersenyum tipis menyadari informasi berharga ini, lalu segera kembali menemui Roy yang telah menunggunya.
2050Please respect copyright.PENANAaoc60uEh6X