Prolog
Hidup adalah sebuah perjalanan, maka tugas kita hanya berjalan dan terus berjalan, hingga kita sampai di tempat tujuan. Tetapi mau dibawa kemana perjananan hidup ini? Bagaimanakah kita menjalani kehidupan kita? Siapa yang tahu? Aku tak tahu, kamu tak tahu,mereka juga tak tahu dan hanya Sang Pencipta yang tahu.
34896Please respect copyright.PENANARp1n2ECR6L
Banyak hal yang kita alami dalam kehidupan. Apa pun yang kita alami, bagaimana pun kehidupan kita, yang harus kita lakukan adalah tetap berjalan, terus berjalan melangkah dalam kehidupan kita.
34896Please respect copyright.PENANAf2w4IOklJp
Hidup dengan segala keterbatasan sudah biasa aku jalani. Semenjak usaha Ayahku bangkrut, kami sekeluarga terpaksa menjual rumah peninggalan kakekku yang hasilnya dibagi kepada ketiga anaknya. Ayahku memutuskan untuk pergi keluar pulau untuk memulai kehidupan yang baru. Hidup serba sederhana untuk memulai usaha yang baru dengan penuh keprihatinan.
34896Please respect copyright.PENANA5lgzaXmh7c
Sekarang perjalananku dimulai disini dimana aku kembali ke kota kelahiranku, hidup jauh dari orang tua dan tinggal bersama Om dan Tanteku. Hidup jauh dari orang tua menuntut kita untuk lebih dewasa dan mandiri untuk menjalani hidup dengan penuh tanggung jawab.
34896Please respect copyright.PENANAgZs7k6X1Ky
Perkenalkan namaku Riki Putra Sanjaya dan inilah kisahku.
34896Please respect copyright.PENANAjUKeBH3R1R
34896Please respect copyright.PENANAgvtK2WBvHN
Selamat Datang
34896Please respect copyright.PENANAgSju9nXNO2
“Rik.. Rik.. bangun..” terdengar seseorang memanggil sambil menggoyang – goyangkan badanku.
34896Please respect copyright.PENANADUExWhttcD
“Rik.. udah pagi…” suara membangunkanku lagi.
34896Please respect copyright.PENANAtc3MB16uMm
Kemudian aku membuka mataku dan terlihat ternyata Tante Septi yang membangunkanku.
34896Please respect copyright.PENANAbrrp0gAHtf

“iya Tan..” ucapku yang masih ngantuk
34896Please respect copyright.PENANAaQjTaswFf1
“cepet bangun.. nanti telat kamu sekolah” ucap Tante Septi sambil berlalu pergi.
34896Please respect copyright.PENANArJmFTvPG1m
Aku lekas bangun kemudian mandi. Setelah berganti seragam, aku kemudian keluar kamar dan terlihat Om Heri dan Tante Septi sudah menungguku untuk sarapan.
34896Please respect copyright.PENANAprOWC0giih

“sini Rik.. sarapan dulu..” ucap Om Heri memanggilku.
34896Please respect copyright.PENANA6b3EXAoNBz
“iya Om..” jawabku yang kemudian ikut duduk mengambil sarapan.
34896Please respect copyright.PENANAfK0lvvBSGr
Setelah ngobrol sebentar terlihat Om Heri sudah selesai sarapan kemudian berdiri.
34896Please respect copyright.PENANAttnmxWauoG
“aku manasin motor bentar ya.. kamu gak usah buru – buru Rik..” ucap Om Heri meninggalkan aku dan Tante Septi di meja makan.
34896Please respect copyright.PENANAeieWiZ0PTa
“iya Om..” jawabku mengangguk.
34896Please respect copyright.PENANANouYOkGKwD
Aku yang baru datang semalam belum banyak ngobrol dengan Om dan Tanteku, karena semalam aku yang capek langsung tidur.
34896Please respect copyright.PENANAq45CHguHNn
“udah berapa bulan Tan?” tanyaku pada Tante Septi yang terlihat perutnya sudah membesar.
34896Please respect copyright.PENANASSJkC9mrPB
“udah 7 bulan Rik.. doain lancar ya..” balas Tanteku tersenyum sambil mengelus – elus perutnya.
34896Please respect copyright.PENANAba5o3OdoDr
“wah bentar lagi donk Tan.. USG nya cowok apa cewek Tan?” tanyaku yang sedang menghabiskan sarapan.
34896Please respect copyright.PENANAqEUVeZxJXB
“kalau kata dokter dilihat dari USG nya cowok Rik..” balas Tanteku yang terlihat bahagia menanti anak pertamanya.
34896Please respect copyright.PENANAdEcEsIZY70
“wah.. jadi jagoan donk nanti Tan.. hehehe..” ucapku terkekeh
34896Please respect copyright.PENANAhTXZy4EC9O
“jagoan apa dulu nih..? Kalau suka berantem kayak kamu, tar aku jewer..” ucap Tanteku yang terlihat geram.
34896Please respect copyright.PENANA60M2xPllRG
“hehe.. enggak Tan.. becanda kok..” balasku nyengir. Duh serem juga Tanteku kalau marah gitu.
34896Please respect copyright.PENANAF8ccNPjp20
“udah belom Rik.. makan nasi apa makan piring lama amat!!” teriak Om Heri dari depan rumah.
34896Please respect copyright.PENANAFbBtSlB9A8
“udah Om..” balasku yang kemudian berdiri.
34896Please respect copyright.PENANAnSMIvb5wxm
“udah apa.. cepet keburu telat… udah siang ini..” teriak Om lagi
34896Please respect copyright.PENANAmrskmoZpQ7
“iya.. iya..” jawabku sedikit jengkel. Gak sabaran amat ini Om ku. Tadi nyuruh gak usah buru – buru, sekarang nyuruh cepet – cepet.
34896Please respect copyright.PENANAyMYLP1Yn0L
“Rik..” panggil Tante Septi
34896Please respect copyright.PENANAOb6i5ZNgfS
“jaga emosimu ya.. jangan buat Ayah Bundamu sedih..” ucap Tante Septi tersenyum menasehatiku.
34896Please respect copyright.PENANAfRQ56oA4XD
“iya Tan..” jawabku yang kemudian pamit bersalaman sambil mencium tangannya.
34896Please respect copyright.PENANAI2fbBDxhSU
Setelah berjalan kedepan kulihat Om Heri sudah duduk di atas motor. Aku kemudian menghampirinya dan naik memboncengnya.
34896Please respect copyright.PENANA0LUfOGrj4V
“udah belom..?” tanya Om Heri.
34896Please respect copyright.PENANAF575N4ypwR
“udah..” jawabku yang sudah duduk memboncengnya.
34896Please respect copyright.PENANA1H2GLBO920
“kenapa gak turun..?” ucap Om ku yang membuatku heran.
34896Please respect copyright.PENANAk0AaTV4YGd
“maksudnya..?” tanyaku heran.
34896Please respect copyright.PENANA4IDJ2QC7Tz
“kalau udah kenapa kamu masih naik…” ucap Om ku seperti tanpa dosa.
34896Please respect copyright.PENANABLudmhxaiY
Aku yang tersadar kalau dikerjain jadi geram. Kalau bukan adik Ayahku udah kujitak ini orang. Udah tua masih aja suka ngerjain.
34896Please respect copyright.PENANAxlZAJbBwBN
“Yah.. udah buruan…” ucap Tante Septi di depan pintu yang terlihat gemas pada suaminya yang jahil.
34896Please respect copyright.PENANAu7vPwIjcpR
“hehehe… iya Bun..” balas Om ku terkekeh.
34896Please respect copyright.PENANApECPUAZc2l
Kemudian Om ku memacu motornya menuju sekolah baruku. Aku yang belum tau mau sekolah dimana hanya bisa mengikuti. Karena yang mengurus kepindahanku Om ku semua.
34896Please respect copyright.PENANA4RGSB1uEwm
“Om.. emang sekolahku SMA mana?” tanyaku diperjalanan.
34896Please respect copyright.PENANADeEkZbiAsn
“di SMA 21..” jawab Omku singkat.
34896Please respect copyright.PENANAwXbREfpvqs
“kenapa disana Om..?” tanyaku lagi.
34896Please respect copyright.PENANAvqMn1whyt1
“yang paling deket..” jawab Omku. Lagi – lagi dengan jawaban yang singkat, padat dan menggatelkan.
34896Please respect copyright.PENANAgIe8KI9dLe
Aku akhirnya memilih diam sepanjang perjalanan sampai akhirnya aku sampai disekolah baruku. Setelah meminta ijin kepada satpam, kemudian kami masuk menuju arah parkiran. Tiba – tiba Om ku menghentikan motornya.
34896Please respect copyright.PENANAXmQptovCfZ
“turun Rik..!!” ucap Om ku
34896Please respect copyright.PENANAr9Hb08j8qd
“loh Om kan parkirannya masih disana..” ucapku sambil menunjuk ke arah parkiran motor.
34896Please respect copyright.PENANAFGE4CYsV4a
“ya kamu tunggu sini aja aku markirin motor kesana.. atau aku tunggu sini kamu parkirin ni motor kesana..” balas Om ku.
34896Please respect copyright.PENANAdfMnbTHmmn
“oh iya Om.. aku tunggu sini aja..” balasku nyengir sambil turun dari motor. Bener juga nih Om ku, daripada jalan bolak balik.
34896Please respect copyright.PENANAfuo4e5X3GA
Setelah Om ku memarkirkan motornya kemudian menghampiriku dan kami bersama – sama masuk kedalam. Setelah memasuki lorong – lorong kelas dan ruang guru kemudian kami berhenti di depan ruangan. Kemudian aku melihat di atas pintu terlihat tulisan “KEPALA SEKOLAH”. Setelah mengetuk pintu, kami kemudian dipersilahkan masuk. Terlihat didalam menunggu seorang laki-laki setengah baya yang kemudian menyalami kami dengan ramah. Om Heri terlihat sangat akrab dengan kepala sekolahku yang kuketahui bernama Pak Saiman.
34896Please respect copyright.PENANAVQYyKG2AyI

Ternyata alasan Om ku memasukkanku ke sekolah ini selain lebih dekat juga karena Om Heri kenal dengan kepala sekolahnya. Wajar sih karena agak susah pindah sekolah di tengah – tengah semester seperti ini.
34896Please respect copyright.PENANAODXfUF6J5o
Setelah mengobrol beberapa saat kemudian Pak Saiman terlihat menelpon seseorang. Tak berapa lama muncul ibu – ibu berbadan gemuk dengan wajah galak yang menghampiri Pak Saiman dengan senyum yang dipaksakan. Kemudian kami diperkenalkan oleh Pak Saiman bahwa ibu guru tersebut adalah wali kelasku yang bernama Ibu Suhartilah, biasa dipanggil Bu Harti. Aku yang menyalaminya sempet keder bro lihat mukanya serem gak ada senyum – senyumnya dan Om ku yang melihat ekspresiku hanya tersenyum mengejek. Tak berapa lama kemudian Bu Harti berpamitan kepada kepala sekolah untuk mengajakku masuk ke kelas.
34896Please respect copyright.PENANAIOTEJ0cuJ1

Sepanjang perjalanan menuju kelas hanya perasaan horor yang aku rasakan mendapati wali kelasku yang serem seperti ini. Dan benar saja saat memasuki kelas yang kulihat di atas pintu bertuliskan “KELAS 2 S3”, kelas yang tadi terlihat ramai mendadak menjadi hening saat aku dan Bu Harti memasuki kelas.
34896Please respect copyright.PENANAKWl3vHPlDP
Saat di dalam kelas kulihat murid – murid tersebut diam memucat dengan tangan bersedekap diletakkan di atas meja. Aku yang berdiri disamping Bu Harti tak kalah ngeri hanya bisa diam mematung di depan kelas.
34896Please respect copyright.PENANA2OBjFbWl1D
“anak – anak, kita kedatangan murid baru.. sekarang perkenalkan dirimu” ucap Bu Harti memecah keheningan.
34896Please respect copyright.PENANAa1oTIGtLk3
“eh.. iya Bu..” jawabku kaget.
34896Please respect copyright.PENANAtyqsnCwK9K
“selamat pagi..” ucapku.
34896Please respect copyright.PENANA6TpbCAaXQW
Tak ada jawaban dari murid – murid di kelas. Mereka hanya diam melihat ke arahku. Beuh.. ini kelas apa kuburan sih, muka mereka udah kayak zombi semua. Anjir.
34896Please respect copyright.PENANACys1GoXY7V
“perkenalkan nama saya Riki Putra Sanjaya.. biasa dipanggil Riki..” ucapku kemudian dan murid – murid masih diam melihatku.
34896Please respect copyright.PENANATFPbf0dHjq

“saya pindahan dari kota X. Salam kenal semua..” ucapku yang lagi – lagi tidak ada tanggapan.
34896Please respect copyright.PENANAsOHvk0epqt
Aku yang bingung mau ngomong apa lagi hanya diam sambil garuk – garuk kepala walau tidak gatal.
34896Please respect copyright.PENANAiw02hfp1qH
“sudah belum..?” ucap Bu Harti tiba – tiba.
34896Please respect copyright.PENANAgRbNgUAMKf
“su.. sudah Bu..” balasku tergagap.
34896Please respect copyright.PENANAM9omO5GSiH
“ya sudah sana duduk..!” ucap Bu Harti datar.
34896Please respect copyright.PENANAYcxZKCk1sU
Buset.. galak amat ini guru. Aku yang kemudian melihat – lihat mencari bangku mana yang kosong. Kulihat dibelakang sebelah kiri ada 1 bangku yang kosong disebelah laki – laki berambut kribo. Aku kemudian menuju ke bangku tersebut kemudian duduk.
34896Please respect copyright.PENANAmLlywCXsYl
“sekarang pelajaran dilanjutkan..” ucap Bu Harti yang kemudian memberikan penjelasan.
34896Please respect copyright.PENANAl3N2r3ZgKm
Aku yang tidak begitu paham tentang yang dijelaskan oleh Bu Harti hanya menoleh ke kanan – kiri melihat murid – murid di kelas sambil mencari – cari berharap ada yang aku kenal. Dan ternyata tak satupun yang aku kenal, disamping wajah mereka tidak terlihat jelas karena aku duduknya dibelakang, juga tak sedikit yang tidak terlihat karena pandanganku tertutup teman yang lain. Aku kemudian melihat teman sebelahku yang terlihat diam memperhatikan kedepan.
34896Please respect copyright.PENANAkQhHx20bsQ
“bro.. namamu sapa..?” tanyaku berbisik.
34896Please respect copyright.PENANAiCrox701k0
“ssttt…” balasnya menyuruhku diam tanpa melihatku.
34896Please respect copyright.PENANA5kXQneeMtt
“kenapa bro..?” tanyaku lagi. Dia masih diam dan memandang kedepan.
34896Please respect copyright.PENANAbhyHWZxqzO
BEGGHH…
34896Please respect copyright.PENANARhqhUOfiP8
“aawww…” teriakku kaget. Dan ternyata sebuah penghapus tepat mengenai pipi kiriku.
34896Please respect copyright.PENANA2MpRjSbuEI
“KAMU ANAK BARU KALAU GAK MAU IKUT PELAJARAN SAYA SILAHKAN KELUAR!!!” teriak Bu Harti sambil melotot ke arahku.
34896Please respect copyright.PENANAW7q7GtpcQO
“ma.. maaf Bu..” ucapku sambil mengelus pipiku yang terkena lemparan penghapus.
34896Please respect copyright.PENANAJYgRQw8uPi
“SEKALI LAGI KAMU BERULAH.. KAMU KELUAR DARI KELAS SAYA..!! teriak Bu Harti kemudian.
34896Please respect copyright.PENANAIv58vqgrkU
“i.. iyaa.. Bu..” balasku ketakutan.
34896Please respect copyright.PENANA8EwA6wtJMv
Aku lihat teman – teman kelasku hanya melihatku datar dan tak sedikit yang terlihat menahan tawa, termasuk si kribo sebelahku. Akhirnya pelajaran pun dilanjutkan. Saat pelajaran berlangsung, terasa menyiksa dan terasa waktu berjalan sangat lambat. Sampai akhirnya pelajaran selesai, terlihat kelegaan diwajah mereka.
34896Please respect copyright.PENANApejxHw7HSB
“Akbar..” ucap laki – laki kribo yang duduk disebelahku menyodorkan tangan.
34896Please respect copyright.PENANAsruQofwNmY

“Riki..” balasku sambil menjabat tangannya.
34896Please respect copyright.PENANAyYxVDGr5Y7
“gimana rasanya di cium penghapus..? Hahaha..” ucap Akbar yang kemudian tertawa.
34896Please respect copyright.PENANA338I01exFr
Kulihat teman – temanku yang mendengar ucapan Akbar juga ikut tertawa.
34896Please respect copyright.PENANAquk4HRws9t
“sakit bro..” jawabku yang hanya bisa nyengir karena ditertawakan.
34896Please respect copyright.PENANAU1TP7EGW0N
“itu ucapan selamat datang di SMA 21.. hahaha..” balas Akbar tertawa.
34896Please respect copyright.PENANAT5BBm4bR67
“santai bro.. kalau sama Bu Harti, yang penting kita diem pura – pura memperhatikan aja, dijamin ente gak kena marah bro..” ucap Akbar menjelaskan sambil menepuk pundakku.
34896Please respect copyright.PENANAaOZGjFeCyD
“oo.. gitu..” balasku manggut – manggut mendengar penjelasan Akbar.
34896Please respect copyright.PENANALaFm92iLN3
“terus ente paham gak yang dijelasin tadi..?” tanyaku kemudian.
34896Please respect copyright.PENANADI97rH8OSs
“ya jelass…. enggak lah… hahaha…” balas Akbar sambil tertawa.
34896Please respect copyright.PENANAyExqMUNctT
Aku kemudian mulai akrab dengan teman baruku yang namanya Akbar ini, selain orangnya yang banyak omong, Akbar ini orangnya juga selengekan. Aku juga sempat berkenalan dengan teman yang lain namanya Sadad Mochtar, tapi dia lebih sering dipanggil Samo.
34896Please respect copyright.PENANArNmX6M8eeX

Saat jam istirahat pun Akbar mengajakku pergi ke kantin bersama Samo juga.
34896Please respect copyright.PENANAXDwxiIDyof
Saat sedang duduk di kantin, tiba – tiba datang 2 orang yang langsung duduk bergabung dengan kami dan salah satunya tersenyum padaku.
34896Please respect copyright.PENANA44cGGzrqfS
“ngapain ente senyum – senyum Fer..?” tanya Akbar pada orang yang duduk di depanku.
34896Please respect copyright.PENANA1cV4Iyy1zA
“diam kau kribo..!!” balasnya yang kemudian menyodorkan tangannya ke arahku.
34896Please respect copyright.PENANAXRJW2QTPPM
“gimana kabar Rik..?” tanyanya menyalamiku.
34896Please respect copyright.PENANAicvHi2Iyq0
“baik Fer..” balasku menjabat tangannya. Dia adalah Ferdi temanku waktu SMP dulu sebelum aku pindah.
34896Please respect copyright.PENANAKV9mqvivU5

“lho.. kau kenal sama anak baru ini Fer..?” tanya Samo yang duduk disebelahku.
34896Please respect copyright.PENANARcSTRenGPL
“temanku SMP dulu Sam..” balas Ferdi pada Samo.
34896Please respect copyright.PENANAH8nJEkzna1
“Riki..” ucapku memperkenalkan diri pada orang yang duduk disebelah Ferdi.
34896Please respect copyright.PENANAMNtixP0CKc
“Yudha..” balasnya menjabat tanganku.
34896Please respect copyright.PENANAmzPMbfJtMH

Kami kemudian mengobrol ringan sampai akhirnya bel berbunyi tanda masuk. Aku kemudian balik ke kelas bersama Akbar dan Samo, sedangkan Ferdi dan Yudha balik ke kelasnya yang aku ketahui mereka di kelas 2 A2.
34896Please respect copyright.PENANAE9HY9FRJjS
Setelah pelajaran selesai, kami kemudian bergegas keluar kelas. Aku yang kemudian jalan kedepan sudah melihat Om Heri yang menjemputku. Setelah menghampirinya kemudian kami pergi meninggalkan sekolahku.
34896Please respect copyright.PENANAjXJlERwE9j
“Om kalau dari sekolah ke rumah naik angkutan jalur berapa?” tanyaku saat membonceng Om Heri.
34896Please respect copyright.PENANAKqQlCUpgOo
“kalau dari sekolah naik angkutan jalur 2, terus nanti kamu jalan sampai perempatan X naik jalur 9..” balas Om Heri menjelaskan.
34896Please respect copyright.PENANA8eLYEeFvjC
“kalau berangkatnya Om..?” tanyaku kemudian.
34896Please respect copyright.PENANAIj9Mv3VihY
“ya tinggal dibalik lah.. naik jalur 9 trus nanti pindah jalur 2.. gitu aja gak ngerti..” balas Om ku yang terlihat jengkel.
34896Please respect copyright.PENANAxgCvKiEz9R
“ya kali aja beda Om jalurnya.. hehe..” balasku.
34896Please respect copyright.PENANAFBs3J7x4dO
“makanya sabun mandi jangan buat sampoan..” ucap Om Heri.
34896Please respect copyright.PENANARVdl6segKg
“maksudnya..?” tanyaku heran.
34896Please respect copyright.PENANAj2vKD8Ezvm
“bikin bego.. hahaha..” balasnya cuek tanpa berdosa.
34896Please respect copyright.PENANAU4gdIRn4i4
“taik..” gerutuku.
34896Please respect copyright.PENANAnytYZgDKkb
Setelah menempuh perjalanan akhirnya sampai dirumah Om Heri. Setelah masuk membersihkan diri dan berganti pakaian, kemudian kami makan siang bersama.
34896Please respect copyright.PENANAZLZVHbkoPX
“gimana Rik hari pertama sekolahmu..?” tanya Tante Septi saat kami sedang makan siang.
34896Please respect copyright.PENANAqzywcUxwsr
“baik – baik aja Tan.. gak ada masalah..” jawabku.
34896Please respect copyright.PENANAubRpGdkWXI
“syukurlah kalau gitu…” balas Tanteku yang merasa lega.
34896Please respect copyright.PENANAdDQtKCa6QI
“pokoknya belajar yang bener gak usah macem – macem..” ucap Tenteku kemudian.
34896Please respect copyright.PENANA4zrVwUmANJ
“iya Tan..” balasku mengiyakan.
34896Please respect copyright.PENANAKqv9ETfUCy
“denger tuh kata Tantemu… kalau berantem diluar jangan di dalam kelas..” sahut Om Heri menyindirku.
34896Please respect copyright.PENANArmhzdIB2sw
“Ayah apaan sih malah ngajarin gak bener..!!” ucap Tanteku mengomel.
34896Please respect copyright.PENANA1RA4URP9PG
“hehehe…” balas Om Heri terkekeh dan aku hanya tersenyum kecut.
34896Please respect copyright.PENANAybm85l1atI
Setelah selesai makan siang aku dan Om Heri merokok di halaman belakang rumah. Tak berapa lama kemudian Om Heri pamit kedalam untuk tidur siang dan tak beselang lama aku juga ikut masuk ke kamar untuk istirahat.
34896Please respect copyright.PENANAJ2P8CKee2K
Saat sedang tidur aku terbangun mendengar orang yang sedang berbincang di halaman samping dekat kamarku. Aku kemudian bangun dan melihat keluar. Diluar kulihat ada orang yang mengantarkan sayuran. Dan di atas mobil pick up milik Om ku terlihat sudah ada beberapa macam sayuran mentah tersusun rapi. Setelah orang tersebut pergi, aku kemudian mendatangi Om ku.
34896Please respect copyright.PENANAt1BYJ6RN2W

“Om ini sayuran mau dibawa kemana..?” tanyaku pada Om Heri yang sedang menyusun sayuran di atas mobil pick upnya.
34896Please respect copyright.PENANAgBetwEnzpS
“Rumah sakit..” jawabnya singkat.
34896Please respect copyright.PENANA46Dobhn2Uy
“hah..?” balasku heran.
34896Please respect copyright.PENANAE89HcLpWNZ
“mau di infus..” sambungnya.
34896Please respect copyright.PENANAcTx1kHSy2i
“siapa yang di infus..?” tanyaku tambah bingung.
34896Please respect copyright.PENANACn6OF26zZB
“kamulah… tar obat yang dimasukkan obat anti bego.. hahaha” balas Om ku sambil tertawa.
34896Please respect copyright.PENANAFMD0YNmVWI
“assuu..” gumamku. Taik ini orang gak ada serius – seriusnya kalau ngomong.
34896Please respect copyright.PENANAnt54ye9pUb
“hahaha…” terlihat Om ku tertawa puas yang berhasil mengerjaiku.
34896Please respect copyright.PENANAvJMTPTexCV
“Ayah kenapa sih ribut – ribut..” ucap Tante Septi yang muncul disebelahku.
34896Please respect copyright.PENANAN879f3NlFN
“gak papa Bun.. hehehe..” balas Om Heri yang masih terkekeh.
34896Please respect copyright.PENANAsBbfVHf3Ll
“kenapa Rik..?” tanya Tante Septi padaku.
34896Please respect copyright.PENANAR7BsiFh0BM
“enggak Tan.. cuma tanya itu sayuran dibawa kemana..” balasku pada Tante Septi.
34896Please respect copyright.PENANAXYciPsbrtE
“oohh… dibawa ke kuburan..” balasnya cuek.
34896Please respect copyright.PENANAjKiokRwRI8
“hah..?” balasku yang terkejut.
34896Please respect copyright.PENANA2mW0iKde6J
“hahaha…” tawa Om Heri yang mendengar ucapan istrinya.
34896Please respect copyright.PENANAqgDc8a2cjF
“hihihi… Riki.. Riki.. kamu itu aneh banget.. namanya sayuran mentah ya dibawa ke pasar toh ya..” ucap Tante Septi yang ikut tertawa.
34896Please respect copyright.PENANAeJBjECNhjh
Ah sialan… gak Om gak Tante sama – sama selengekan. Walaupun suka bercanda, tapi mereka terlihat bahagia walau hidup serba sederhana. Ini yang aku suka dari Om dan Tanteku, mereka terlihat seperti tidak ada beban menjalani hidup dengan canda tawa dan kasih sayang.
34896Please respect copyright.PENANAhMmhxp8Ess
“terus kapan bawanya ke pasar Tan..?” tanyaku kemudian.
34896Please respect copyright.PENANAWKqUDVGCng
“pagi buta.. jam 3 berangkat, nanti jam 6 biasanya udah sampai rumah..” balas Tante Septi menjelaskan.
34896Please respect copyright.PENANAtzzeJ7CIDl
“ohh..” jawabku manggut – manggut.
34896Please respect copyright.PENANAl4O4dv6Q7d
“dah sana mandi dulu.. dah sore ini..” ucap Tante Septi menyuruhku.
34896Please respect copyright.PENANAqvXmCk4gM6
“iya Tan..” balasku yang kemudian aku masuk kedalam untuk mandi.
34896Please respect copyright.PENANAMvegQkeNu2
Setelah mandi kami hanya berkumpul dan ngobrol ringan. Kemudian setelah makan malam, kami memutuskan untuk tidur.
34896Please respect copyright.PENANAKbY8Om610p
***
34896Please respect copyright.PENANAZ8abQwZXS6
Pagi harinya aku seperti biasa berangkat sekolah diantar dan pulangnya di jemput Om ku. Hal itu berlangsung sampai beberapa hari kemudian. Tak ada yang menarik selama beberapa hari mengikuti kegiatan belajar mengajar, karena aku yang masih tergolong murid baru, masih perlu banyak penyesuaian.
34896Please respect copyright.PENANASUtXV47X1Q
Sampai tibalah pada hari sabtu, setelah pulang sampai rumah kemudian makan dan istirahat. Sore harinya seperti biasa beberapa orang berdatangan mengantar sayuran mentah yang keesokan harinya diantar oleh Om ku ke pasar.
34896Please respect copyright.PENANAvUjv7FXuas
Om Heri ini adalah salah satu pemasok sayuran mentah di pasar, sayuran – sayuran yang dibawanya kebanyakan dibeli dari petani – petani sekitar. Karena jarak ke pasar yang lumayan jauh, makanya petani – petani sayur lebih memilih menjual ke Om ku daripada langsung ke pasar.
34896Please respect copyright.PENANAVwXskc8MpY
“Om besok aku ikut ke pasar ya..” ucapku pada Om ku yang sedang menata sayuran.
34896Please respect copyright.PENANAcDbQi7pMIY
“ayolah… besok aku kenalin sama ciwi – ciwi cantik disana Rik..” balas Om ku.
34896Please respect copyright.PENANAwy53dofXmR
“siiapppp Om..” balasku bersemangat.
34896Please respect copyright.PENANAGbBXBCgbAU
“aku dikenalin juga gak Yah..” sahut Tante Septi tiba – tiba dari belakang yang tanpa kami sadari kehadirannya.
34896Please respect copyright.PENANAtzEIIDgjjF
“eh.. anu Bun..” ucap Om Heri tergagap karena ke gep istrinya.
34896Please respect copyright.PENANAdtomaz8DYZ
“anunya kenapa Yah..?” ucap Tante Septi sambil berkacak pinggal berdiri didekatku.
34896Please respect copyright.PENANAOmDM432szs
Kulihat Om Heri hanya nyengir salah tingkah tak bisa lagi berkata – kata.
34896Please respect copyright.PENANAOID3NTCkqs
“awas ya kalau Ayah macem – macem.. kusunat lagi nanti anunya..!!” ancam Tante Septi yang kemudian masuk ke dalam rumah.
34896Please respect copyright.PENANAN9hOoez0X2
Aku yang melihat Om ku tak berkutik dimarahi istrinya hanya bisa menahan tawa dan kulihat Om Heri hanya tersenyum kecut.
34896Please respect copyright.PENANAug2NENappi
Malamnya setelah makan malam, aku memutuskan untuk tidur lebih awal biar nanti tidak telat ikut ke pasarnya karena ini baru pertama kalinya.
34896Please respect copyright.PENANARzGAZzC1jv
Seperti yang dibilang Tante Septi tempo hari, sekitar jam 3 aku dan Om Heri sudah berangkat menuju pasar. Aku yang belum terbiasa bangun jam segini hanya menguap berkali – kali menahan kantuk.
34896Please respect copyright.PENANAibrwver6gO
Sesampainya dipasar, kemudian Om Heri menurunkan barang bawaannya dan mengantarkan ke penjual – penjual di pasar. Aku ikut membantu Om Heri membawakan sayuran untuk diantarkan ke penjual – penjual.
34896Please respect copyright.PENANAage5Nr3V7Q
Selama berpapasan dengan para penjual, terlihat mereka menyapa Om Heri dan ada yang cuma tersenyum mengangguk. Kulihat dari caranya bertegur sapa dengan Om ku, mereka seperti terlihat segan. Entah segan karena apa sih aku juga gak tau, yang jelas sih kalau aku melihat Om ku orangnya biasa – biasa aja.
34896Please respect copyright.PENANA2jhz7EFwSW
“Om ciwinya mana..?” tanyaku saat berjalan mengantarkan sayuran.
34896Please respect copyright.PENANAh8pa37GHWx
“itu daritadi kan dah ketemu..” jawabnya melirikku.
34896Please respect copyright.PENANAPld1xnCZ3d
Aku kemudian tolah – toleh melihat sekitar dan kulihat tak ada satu pun ciwi, yang ada ibu – ibu tua penjual – penjual di pasar. Oalah bangke, dikerjain lagi nih sama orang satu ini.
34896Please respect copyright.PENANAr6Wk0rRLrn
“taik..” gerutuku. Dan kulihat Om ku seperti menahan tawa.
34896Please respect copyright.PENANA0TyJx3Ye1y
Tak terasa sudah 1 jam kami bolak – balik mengantar sayuran mentah ke penjual – penjual eceran. Kulihat Om ku biasa – biasa saja tidak terlihat capek sedikit pun, berbeda denganku yang tangan terasa pegal dan keringat mengucur deras di pagi yang masih dingin ini. Mungkin aku harus sering – sering ikut Om ku ke pasar biar lebih terbiasa. Masa staminaku kalah sama Om ku yang umurnya jauh di atasku. Bisa – bisa diejek aku sama Om ku.
34896Please respect copyright.PENANAnWHqKLMuNo
“pulang yuk.. kasian lihat kamu dah mau pingsan..” ucap Om Heri menyindirku saat kami berjalan ke mobil.
34896Please respect copyright.PENANAm3QiE4nXAi
“udahlah Om gak usah ngejek..” jawabku sinis.
34896Please respect copyright.PENANAC6JWM8xfQB
“dasar lemah..” ucap Om ku tanpa merasa berdosa.
34896Please respect copyright.PENANAObmmq9GAeI
Aku tak menjawab hanya meliriknya. Tenagaku udah habis mau menanggapi Om ku yang super jengkelin.
34896Please respect copyright.PENANAaworkmdUbI
Saat perjalanan pulang, aku sempat tertidur bentar yang akhirnya aku dibangunkan Om ku karena sudah sampai rumah.
34896Please respect copyright.PENANAAZBPa24xvh
Aku sedang duduk di teras sambil merokok, kulihat sekarang masih pukul 6 pagi dan sekarang hari minggu, daripada gak ngapa – ngapain habis dari pasar, akhirnya aku memutuskan untuk jalan – jalan aja.
34896Please respect copyright.PENANAv8aLdimda7
Setelah berpamitan dengan Om dan Tanteku, kemudian aku naik angkutan yang menuju alun – alun tengah kota. Aku ingin menikmati hari libur dengan jalan – jalan santai.
34896Please respect copyright.PENANA3CHLiv861N
Setelah perjalanan yang lumayan memakan waktu, akhirnya sampai juga di alun – alun. Terlihat ramai sekali pengunjungnya, ada yang olah raga, ada yang jalan – jalan dan ada juga yang ngobrol sambil sarapan di warung – warung pinggiran.
34896Please respect copyright.PENANAbgKKXVlJPU
Aku yang tadi niatnya cuma mau jalan – jalan, jadi tergoda ingin olah raga santai melihat situasi dan kondisi yang sangat mendukung.
34896Please respect copyright.PENANAUmi0AlgIIa
Aku sempat melakukan pemanasan sebentar kemudian lari jogging mengelilingi alun – alun. Setelah dapat 2 putaran, aku kemudian duduk istirahat di dekat pohon disekitaran alun – alun.
34896Please respect copyright.PENANA5gw4DHEOM3
“duh.. baru 2 putaran aja udah ngos – ngosan.. pantes di ejek sama Om ku.. dikatain lemah pula” gumamku yang sedang mengatur nafas.
34896Please respect copyright.PENANAYS9sqopdOO
Karena tadi gak sempet bawa bekal dan terasa haus, akhirnya aku mencari – cari penjual yang jual air mineral.
34896Please respect copyright.PENANAt0yD48Smln
Saat menemukannya aku kemudian berniat untuk menghampirinya dan disaat yang bersamaan terlihat ada 3 cewek cantik – cantik yang kutaksir seumuran denganku dan salah satunya diantaranya memakai jilbab. Saat aku sedang mengamatinya, ternyata mereka sedang menuju ke penjual minuman tersebut. Hal itu membuatku mengurungkan niatku untuk membeli air mineral dan tetap duduk sambil mengamati cewek – cewek cantik tersebut. Aku menduga mereka juga habis berolah raga karena terlihat dari pakaian yang digunakan dan kulihat sesekali mereka menyeka keringat di dahinya.
34896Please respect copyright.PENANAhzZLgsG2Jq
Saat sedang fokus mengamati mereka dari kejauhan, tiba – tiba salah satu dari cewek tersebut melihat ke arahku. Aku dan cewek cantik tersebut sempat beradu pandang saling melihat beberapa saat sampai kemudian dia memalingkan wajahnya. Beberapa saat kemudian dia melihat ke arahku lagi. Aku yang dari tadi masih melihat ke arahnya tetap tidak nengalihkan pandanganku sampai kemudian cewek itu pun menunduk.
34896Please respect copyright.PENANAb1FSVLld3F
Beberapa saat kemudian, kulihat mereka kemudian pergi setelah membeli air mineral. Takutnya aku yang cuma ke geeran, aku sempat melihat sekelilingku apakah ada orang lain selain aku, hanya untuk memastikan kalau yang dilihatnya tadi itu aku.
34896Please respect copyright.PENANAlkyJxhKa0B
Setelah itu gantian aku yang membeli air mineral dan kembali lagi menuju ke tempatku tadi untuk istirahat sambil minum.
34896Please respect copyright.PENANAzYapYYWyry
Tak berapa lama kemudian melintas sebuah mobil didepanku yang berjalan dengan pelan yang kemudian berhenti dipinggir jalan. Kemudian terlihat 3 cewek – cewek cantik yang kulihat tadi menghampiri mobil tersebut dan memasukinya. Cewek yang sempat beradu pandang denganku tadi sempat melihat ke arahku sesaat sebelum masuk ke dalam mobil.
34896Please respect copyright.PENANAQcsfS1GlfJ
“cantik.. seandainya aku bisa kenal sama cewek itu..” gumamku yang masih teringat wajah cantiknya.
34896Please respect copyright.PENANAxIIivHJdsy
Aku melamun sambil senyum – senyum sendiri dan tiba – tiba aku tersadar.
34896Please respect copyright.PENANAUGtuznuptl
“oalah Rik.. Rik.. mimpimu ketinggian… mana mungkin dia mau kenal sama cowok kampung macam aku” gumamku yang tersadar kemudian bergegas pergi untuk pulang.
ns18.226.159.13da2