
Di dalam ruang BK, Yuzuru duduk bersama Kirishima menghadap Ayumi-sensei yang tengah menyilangkan tangan dengan wajah marah. Kirishima menunduk saat Ayumi-sensei menceramahinya, sementara Yuzuru malah senyam-senyum dengan wajah berseri menatap Ayum-sensei yang tengah memarahinya.
768Please respect copyright.PENANAhMtRo865vE
Selama setengah jam lebih Ayumi-sensei menceramahi mereka berdua, sambil terus mengomel menyalahkan Kirishima dan Yuzuru yang sering buat onar hingga membuatnya mendapat banyak keluhan dari kepala sekolah dan guru lain.
768Please respect copyright.PENANAO5J2wSkJai
"Pokoknya Ibu gak mau tahu, kalau sampai kalian bikin masalah lagi ... Ibu gak akan melindugi kalian lagi dari kepala sekolah. Kemungkinan terburuk, kalian berdua mungkin akan dikeluarkan, terutama kau Yuzuru! Ini baru hari pertama loh! Kenapa kau sampai bikin masalah lagi," jelasAyumi-sensei yang sudah lelah menceramahi mereka berdua.
768Please respect copyright.PENANAjRQOy01TGH
Kirishima tetap menunduk sambil mengepalkan tangan, tak berani menoleh atau pun melirik Ayumi-sensei dan Yuzuru di sampingnya. Setelah ceramah panjang itu, keduanya pun disuruh pulang oleh Ayumi-sensei ... Kirishima keluar lebih dulu setelah Ayumi-sensei menyuruhnya pergi, sementara Yuzuru tetap berada di ruang BK sambil senyam-senyum pada Ayumi-sensei.
768Please respect copyright.PENANA02tpqhAdQ1
"Kenapa kau masih di sini!?" seru Ayumi-sensei yang mulai risih dengan tatapan Yuzuru padanya yang seolah menelanjanginya.
768Please respect copyright.PENANAYxClmfYBwt
"Aku gak mau pulang, Ayumi-sensei. Boleh untuk sementara aku di sini."
768Please respect copyright.PENANAdc3drnsPbX
"Jangan aneh-aneh, Tapi!"
768Please respect copyright.PENANAIpGIHtyFno
"Enggak kok Ayumi-sensei. Hehehe..."
768Please respect copyright.PENANAOwoccXqKj3
Ayumi-sensei mengangkat alis, sementara Yuzuru hanya duduk manis tanpa bergerak sedikit pun dari tempatnya. Merasa Yuzuru tak akan macam-macam, Ayumi-sensei pun beranjak dari tempatnya, sambil sesekali melirik Yuzuru—jaga-jaga kalau dia berbuat sesuatu yang nekat seperti sebelumnya. Setelah mengambil laptop, dan tasnya Ayumi-sensei pun meninggalkan Yuzuru untuk pergi ke ruang guru untuk membuat laporan.
768Please respect copyright.PENANAt9MoC8hmAp
*****
768Please respect copyright.PENANAouigZxndbY
Bell keras tanda selesainya pembelajaran berbunyi, puluhan siswa yang tak ikut ekskul berhamburan keluar setelah mengganti sepatunya. Sambil bergosip, dan membicarakan masa depan anak-anak pulang sambil menjinjing tas selampangan bersama teman-temannya.
768Please respect copyright.PENANA1VVy6IRjHa
Di tempatlain, suara riuh ekskul sepakbola yang sedang berlatih membuat ekskul seni rupa protes karena mereka terlalu berisik. Ekskul musik ringan tak kalah berisik, anggota baru mereka sangat payah dalam memainkan alat musik hingga membuat telinga orang yang mendengar permainannya sakit.
768Please respect copyright.PENANANdjtIyCxuk
"Kau masih di sini!?" ucap Ayumi-sensei setelah absen pulang, dan kembali ke ruang BK untuk mengambil barang-barangnya yang tertinggal.
768Please respect copyright.PENANAQU02psoIU8
Yuzuru tak menanggapinya, ia sibuk membaca majalah fashion yang ada di ruang BK sambil tiduran di atas sofa dengan kaki terangkat ke atas.
768Please respect copyright.PENANAIFm4ecdnoI
"Kayaknya enak ya..."
768Please respect copyright.PENANA4mILWR8JFm
Yuzuru masih tak menggapi, karena kesal Ayumi-sensei pun menarik majalah yang dibaca Yuzuru dengan paksa, namun kesempatan itu malah dimanfaatkan Yuzuru untuk menariknya jatuh ke atas sofa hingga menindihnya.
768Please respect copyright.PENANARzi0SENEBm
"Ayumi-sensei ... aku kangen. Wajah Ayumi-sensei saat orgasme benar-benar cantik, dan binal. Aku gak bisa melupakan wajah itu ... Ayumi-sensei..."
768Please respect copyright.PENANApY2pLzL2Sk
Ayumi-sensei terdiam, wajahnya merah padam dengan rambut terurai kebawah sementara wajahnya tepat berada satu senti dari wajah Yuzuru.
768Please respect copyright.PENANAOoDGqfhWGb
"Dasar mesum."
768Please respect copyright.PENANAQl34nNMVxP
Ayumi-sensei tersipu saat mengatakan hal itu, Yuzuru yang gemas akan tingkahnya pun merangkulnya, dan mulai menarik gurunya yang binal itu untuk berciuman dengannya. Keduanya berciuman dengan ganas, di atas sofa yang sempit Ayumi-sensei dan Yuzuru saling bergulat lidah sambil meraba satu sama lain.
768Please respect copyright.PENANAdRUK2ei4Ax
"Ayumi-sensei... Aku mau..."
768Please respect copyright.PENANAn5dtnYSSzh
Yuzuru membalik tubuh Ayumi-sensei hingga kini ia berada di atas, sambil meremas-remas dua payudara Ayumi-sensei dari balik kemeja kerjanya—Yuzuru melepas satu persatu kancing yang menutup gundukan indah itu dengan perlahan.
768Please respect copyright.PENANAtBN5lnuMzh
"Segitu suka kah kau sama tetek aku Yuzuru?" ledek Ayumi-sensei saat Yuzuru termangun melihat payudaranya yang tertutup oleh bra berwarna hitam renda yang selaras dengan celana dalamnya.
768Please respect copyright.PENANAuZF8IuqjQW
Yuzuru menyingkap cup kanan payudara Ayumi-sensei, hingga terlihatlah gundukan putih dengan puncat berwarna coklat itu. Tanpa menunggu lagi langsung Yuzuru cium puting coklat itu, dan melahapnya dengan rakus. Tangan kanannya meremas dan memelintir payudara sebelah kiri, sementara mulutnya mengenyot kuat puting payudara sebelah kanan Ayumi-sensei.
768Please respect copyright.PENANAwODFZtPAg0
"Ahhh! Ummm! Yuzuru..."
768Please respect copyright.PENANAtM4vDouOKH
Ayumi-sensei menjadi gila, Yuzuru menyedot terlalu kuat putingnya seperti seorang bayi yang ingin menyusu pada ibunya. Di bagian bawah, tangan kiri Yuzuru menyingkap rok pendeknya, dan menarik keluar celana dalam hitamnya yang setengah basah karena cairan miliknya.
768Please respect copyright.PENANAoxhUpfmDkL
"Ayumi-sensei ... aku udah gak tahan," kata Yuzuru, merasa sesak di bagian selangkangan yang tak kuat menahan ereksinya.
768Please respect copyright.PENANAt5Ihiko70k
"Hmm... Pakai kondom... Hmm..."
768Please respect copyright.PENANAEb3IgkAD3g
Ayumi-sensei menunjuk tasnya yang ada di meja, Yuzuru yang mengerti langsung membuka tas itu untuk mengambil kondom kecil yang selalu Ayumi-sensei bawa untuk berselingkuh dengan pria-pria muda.
768Please respect copyright.PENANA9vpfnOnbuB
Yuzuru melepas celananya, menunjukkan penisnya yang gagah dan keras yang sedikit mengeluarkan precum dari ujungnya. Di tempat lain, Ayumi-sensei mulai melepas kemeja, dan roknya yang ia takut akan kotor hingga membuat curiga suaminya.
768Please respect copyright.PENANAOVYggdQClu
"Ayumi-sensei ... kondomnya gak muat."
768Please respect copyright.PENANAWz6up0pWHb
Mata Ayumi-sensei terbelalak melihat setengah penis Yuzuru yang terkover oleh kondom yang ia bawa. Penis Yuzuru ukurannya semakin membesar sejak sebelan lalu, hingga kondom setandar hanya bisa menutup setengah batang penisnya yang berdiri.
768Please respect copyright.PENANAy7QBZI169Q
"Ya tuhan! Kenapa kontolmu bisa sebesar itu!?"
768Please respect copyright.PENANAcYMPEVjXtR
Ayumi-sensei yang tinggal melepas branya itu berkeringat panas, penis Yuzuru sebelumnya saja telah membuatnya kewalahan apalagi sekarang. Ia tak tahu akan sesakit apa vaginanya nanti saat penis besar itu masuk ke dalamnya.
768Please respect copyright.PENANAFXrBX11WFO
"Ayumi-sensei, bisa kita mulai?"
768Please respect copyright.PENANAU3gl8XtEsr
Yuzuru yang masih memakai atasan itu merangkul pinggang ramping Ayumi-sensei dari depan. Penis besar Yuzuru tepat berada di atas perut Ayumi sensei, di bagian bawah vagina Ayumi-sensei yang tak tertutup apa pun itu perlahan terbuka lebar saat Yuzuru menggakat paha kirinya. Di depan mulut vagina Ayumi-sensei, penis besar Yuzuru berdiri gagah—bersiap untuk menobrak dinding itu dengan kekuatan penuh.
768Please respect copyright.PENANARS4Vfql1ML
"Ummmhh Aaaaa!"
768Please respect copyright.PENANAFN3NGZzaaa
Ayumi-sensei tak bisa menahan pekikannya, kepala penis Yuzuru yang terbenam dalam vagiananya sudah cukup untuk membuat Ayumi-sensei orgasme. Daging panas yang memaksa masuk dalam tubuhnya itu bergerak perlahan untuk melakukan penetrasi, dibantu lendir orgasmenya batang panas yang berkedut itu mendobrak vaginanya yang sempit, dan mencapai ujungnya.
768Please respect copyright.PENANASbXWF7E0Yt
"AAAAAAAAAAAAAAAaaaa!"
768Please respect copyright.PENANAJAMpztjhKn
Ayumi-sensei menggigit bibirnya untuk menahan teriakannya, penis besar Yuzuru telah sepenuhnya masuk dalam tubuhnya dan memenuhi perutnya. Sambil merangkul Ayumi-sensei, dan mencupangi leher serta pundaknya, Yuzuru mulai menggerakkan penisnya perlahan.
768Please respect copyright.PENANAsQrEDZbViw
"AAAAaaa! Oughhh! Sialan gede bangeettt! Oughhh!"
768Please respect copyright.PENANAiVHzdxnxZ1
Setiap gerakan penis Yuzuru membuat Ayumi-sensei menggila, vaginanya mungkin tak akan kembali seperti sedia kala setelah ini. Gesekan penis Yuzuru yang bergetar seperti vibrator panas membuat ahego Ayumi-sensei, semakin berjalannya waktu gerakan penis Yuzuru makin cepat, dan rasa sakit yang Ayumi-sensei terima pun berubah menjadi rasa nikmat yang membuatnya tak bisa berkata-kata.
768Please respect copyright.PENANAJxSVDZqvXz
"AAAhhhh! Ayumi-sensei! Aku keluaarrr!"
768Please respect copyright.PENANAGrYG6hTraD
"Di luaarr! Keluarkan di luar Yuzuru! Ahhh! Kondomnya akan bocoorrr!"
768Please respect copyright.PENANABcOHBRtSjS
"AAAAAAAAAAAaaahhh!"
768Please respect copyright.PENANA2GoRZ0xHoA
Yuzuru cepat-cepat mencabut paksa penisnya dengan kasar, namun belum sempat penis itu keluar sepenuhnya, ia sudah ejakulasi duluan. Semburan pejunya yang panas mengelembungkan kondom yang menutup kepala penisnya, saat Yuzuru mencabut penisnya—kondom itu tersangkut di bibir vagina Ayumi-sensei hingga tampak seperti ia keluar di dalam.
768Please respect copyright.PENANADI38LFn7Vs