x
Delapan pagi, Osamu baru sampai di rumahnya setelah malam penuh kenikmatan dengan Yoshine. Saat ia sampai pintu rumah sudah terkunci, dan HP-nya lupa ia bawa dari penginapan terkutuk itu.
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡquST4SI5hN
"Hah, Arisu sekarang pasti baru berangkat. Kalau sudah gini, mending aku jalan-jalan," gumam Osamu yang merasa percuma menunggu di depan pintu seperti orang bingung.
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKtNsAVUe8V
Osamu yang kelelahan beristirahat di bangku taman yang sepi, dan jarang di lewati orang. Sambil menguap, Osamu mendongak menatap dedaunan yang rindang di sekitarnya, sambil memikirkan nasibnya kedepannya.
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡctX7IBdDXU
"Apa aku harus beri tahu Arisu kalau aku dipecat ya.... Tapi bagaimana kalau dia jadi khawatir? Astaga ... Aku dilema."
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0EXlEkTqfw
Setelah cukup lama Osamu melamun di bangku taman itu, ia putuskan untuk pergi ke perpustakaan umum untuk membaca koran—guna mencari pekerjaan baru. Setelah memilah-milah pekerjaan yang tersedia, ia pun mendapat sebuah loker yang menurutnya cocok dengannya.
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd03UXOYoHJ
Lama Osamu berada di perpustakaan itu, membalik lembar demi lembar koran, dan membaca novel di kala ia bosan. Saat jam dinding menunjukkan pukul 16.00, Osamu langsung bergegas pulang setelah menghabiskan waktu seharian mencatat nomor telepon, dan alamat kantor penyedia lowongan pekerjaan.
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWYLWapvITS
"Papa, udah pulang dari tadi? Kok ngak ngabarin?" sapa Arisu yang terlihat baru saja pulang, dan kebetulan berpapasan dengan Osamu.
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVONkt0pZMQ
"Ah, Arisu ini rumit. HP-ku aku tinggalkan di sana, maaf tak mengabarimu," kata Osamu sambil melihat putrinya dengan perasaan bersalah.
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSF4xTCMUdH
"Eh, kenapa ditinggalin, Pa. Ya udah, ayo masuk."
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG6s2OV6ULC
Mereka berdua masuk bersama tanpa sepatah kata pun keluar dari mulut mereka, Arisu terlihat curiga melihat penampilan Osamu yang acak-acakan dan berbau menyengat. Namun ia tak mengatakan apapun untuk menghargai ayahnya itu.
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgkIRxjsQUq
"Arisu, ada sesuatu yang harus aku katakan padamu...." kata Osamu.
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlkrygkX6Fs
"Ada apa, Pa?" balas Arisu.
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwGlMw3ruqq
"Papa dipecat. Maaf, Arisu."
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9yQlQ9FjSR
Arisu mengernyit dahi, merasa bingung kenapa perusahaan gelap tempat ayahnya bekerja itu memecatnya yang loyal, dan mau disuruh-suruh.
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq30n0uoZNY
"Sebenarnya...."
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ00SxJPWwor
Osamu pun menceritakan apa yang terjadi sebenarnya pada Arisu, namun tak mengatakan apa pun tentang hubungannya dengan Yoshine. Arisu hanya bisa menghela napas mendengar cerita ayahnya yang sembrono itu.
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe0tpVtuCXs
"Jadi Papa dan Wanita itu dipecat karena Papa gangguin mereka?"
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG6Ea6ftNd6
"Gangguin apa Arisu!? Sudah jelas-jelas mereka memaksa Yoshine untuk melayani mereka. Yoshine bahkan sampai menangis saat itu."
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYIm2QtjBfx
"Ya ampun Papa, itu tindakan yang bodoh. Harusnya Papa biarkan saja pelacur itu diperkosa."
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKf3GYk82Cv
"Hah!? Jaga bicaramu Arisu! Yoshine itu temanku, dia banyak membantuku selama ini ... Kenapa kau bicara seperti itu!?"
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzywMKEEOPV
"Kenapa Papa nyolot!? Apa terjadi sesuatu antara kalian berdua?"
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvRXRf1CqAr
Osamu terdiam, melihat hal itu Arisu semakin marah padanya, dan meninggalkan Osamu sebelum sempat membalas ucapannya.
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡluDFMHaygk
'Sial, aku mengacaukannya,' batin Osamu sambil mengacak-acak rambutnya.
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAVVZDKelib
*****
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6OaGjkQRC6
Selama seminggu lebih, Arisu mendiamkan Osamu dan tak bicara sepatah kata pun dengannya. Selama seminggu itu, Osamu yang menganggur bekerja sambilan sebagai tukang angkat barang sambil menunggu panggilan.
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwMIKnqlCYF
Osamu bingung harus bagaimana menghadapi Arisu, lalu ia pun bertanya pada Yoshine yang sama-sama wanita.
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkckWjMgQMF
"Seperti Arisu tak ingin ayahnya mencintai orang lain selain dirinya, mungkin takut kalau ayahnya diambil darinya," kata Yoshine setelah mendengar cerita Osamu.
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVU3hB9fd0t
"Lalu aku harus bagaimana Yoshine, rasanya tak menyenangkan tinggal serumah tapi tak saling bicara."
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbk8aMdgPUY
"Senior harus minta maaf lebih dulu padanya."
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIk6TSS6qxb
"Bagaimana aku mau minta maaf, dia terus-menerus menghindariku."
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj16cWnmOds
"Hmmm... Apa aku ke sana saja ya, untuk membantumu, Senior."
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡONxtTjBqNE
Osamu menggeleng tak setuju, " Itu ide yang buruk, bisa jadi Arisu tambah marah kalau itu terjadi."
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ur2p65uuC
"Hmm... Sulit juga kalau begitu, sepertinya aku terlalu merepotkanmu, Senior."
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBv94aZMs49
"Jangan berkata begitu, Yoshine. Tenanglah, aku akan membujuk Arisu. Dia mungkin belum siap untuk menerimamu."
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDxibQ7ShZN
"Senior..."
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYl7snLIzU3
Yoshine tersentuh karena ucapan pacarnya itu, lalu mereka berdua berciuman dengan mesra dan penuh gairah. Di dalam kamar Yoshine yang bernuansa pink itu, Osamu dan Yoshine bercumbu dengan penuh nafsu ... Namun tak sampai berhubungan badan—hanya saling cium, pegang, raba bagian memalukan masing-masing.
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0zMywIvihy
"Aku bikin makan siang dulu, ya. Senior," bisik Yoshine di kala percumbuan mereka.
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡajtB6GhWYD
"Jangan lama-lama, Sayang."
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaUexR6GA3b
Yoshine tersenyum simpul, lalu menggigit kecil bibir bawah Osamu sebelum pergi untuk membuat makan siang.
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIhBTY9oiqS
Osamu termenung dengan penis berdiri tegak dari balik celananya, ia masih tak percaya akan mendapat wanita secantik dan seseksi Yoshine sebagai pacarnya.
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPkHg409f1O
Sambil menunggu Yoshine selesai membuat makan siang, Osamu menyambi membuat CV untuk melamar kerja di laptop Yoshine. Saat Yoshine kembali, mereka berdua makan siang bersama sambil bermesraan dan bercanda merencanakan masa depan mereka.
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr8EfBfNd6x
*****
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUijNOM82ND
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdVDkdFzgvm
Saat Osamu pulang, Arisu sudah menunggu di depan pintu dengan tanktop putih tipis dan hotpants merah yang memperlihatkan pahanya yang mulus. Arisu menatap Osamu dengan tatapan sinis, seperti seorang istri yang mencurigai suaminya selingkuh dengan wanita lain.
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsxe3ugGstA
"Papa kemana aja! Kenapa jam segini baru pulang!?" selidik Arisu sembari menyilangkan tangan.
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDCm4RegKWe
Osamu berkata jujur, "Dari tempat Yoshine. Kami berdua lagi bikin CV bareng."
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjwY7jvdref
Arisu kesal, ia langsung pergi begitu mendengar jawaban Osamu yang polos itu. Osamu kebingungan, namun segera ia mengejar Arisu untuk meminta maaf padanya.
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKk6v6XvcwR
"Ris! Dengerin Papa, Ris! Papa minta maaf! Papa salah!" kata Osamu sambil menangkap tangan Arisu.
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡesugmEVXIx
Arisu menoleh dengan wajah tak senang, ia tepis tangan Osamu lalu mulai menyilangkan tangan dan bersandar di samping tembok.
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoJZvrPUIUn
"Papa pikir, minta maaf cukup. Buka baju Papa!"
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Mqaro65Ot
"Hah!? Apa!?"
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjoBZ6BCwtf
"Papa gak dengar aku, buka baju Papa kalau papa serius mau aku maafin Papa!"
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzwYBwNHup8
Osamu tersentak kaget, ia lihat wajah serius Arisu, lalu ia pun menuruti perintahnya, dan mulai melepas kaos serta celana jeans yang ia kenakan sampai hanya tersisa celana dalam saja.
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeiIZLxgUIi
"CD-nya kok ngak dilepas!? Mau aku lepasin!?" ucap Arisu sambil menelan ludah melihat tubuh berisi ayahnya itu.
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyP5j0UKqLq
"Eh!? Harus!? Kenapa!?"
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFHt6j83l3c
"Papa mau dimaafin gak!?"
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL3IFK9dGLb
Akhirnya Osamu pun melepas kain terakhir yang menutup tubuhnya, dan telanjang bulat di depan putrinya yang memerah menyaksikan tubuh telanjangnya.
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMUVjrb3Lnd
"Nah tuh kan!? Ada bekas cupangan! Papa ngentot ya ama dia!?" bentak Arisu saat melihat bekas merah di sekitar perut Osamu.
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMSpsOrjbnr
Osamu yang tengah menutupi selangkangan langsung berusaha menutup bekas merah itu, dan membiarkan burung besarnya yang masih lemas itu bergelantung di antara kakinya.
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuFCXeRhxRP
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8RveZ0SvpK
1354Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqjkABVA73R
