x
Akhir-akhir ini aku memergoki Ilham sedang mengawasiku. Tetapi saat aku mencoba mendekatinya, Ilham selalu pergi begitu saja. Melihat sikapnya yang misterius, di dalam pikiranku menjadi penuh tanda tanya.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFunqBtxjoe
Aku tau, Ilham menyaksikan apa yang aku lakukan bersama Yusuf, Malik dan Rohman. Hanya saja, aku gak tau apa yang diinginkan Ilham yang akhir-akhir ini selalu menguntitku, mengawasiku. Ada perasaan risih juga yang muncul di hatiku, karena Ilham mengawasiku kemana pun sampai aku masuk ke dalam kamar mandi Masjid.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡudvQdny4Z1
Bahkan saat aku pulang ke rumah, Ilham menguntitku dari belakang. Sebenarnya aku ingin menemuinya, hanya sekedar menanyakan apa yang diinginkan. Tetapi aku gak ingin berlebihan kepada Ilham, yang notabene adalah muridku yang masih di bawah umur.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQj98UtgPQ6
Waktu bergerak dengan cepat, setelah Yusuf, Malik dan Rohman mulai memasuki SMA. Tiga-tiganya memilih sekolah SMK.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFMqDiKRaTi
Pernah Malik mengeluh padaku, kalau di sekolahnya gak ada murid perempuannya. Mendengar curhatan Malik aku tertawa, karena motif sekolah Malik bukan untuk mencari ilmu melainkan untuk mencari cewek saja.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkgxFA91Ljm
Sekarang aku gak lagi mengajar mengaji, di rumah aku membuka gerai es teh jumbo. Kadang Yusuf, Malik dan Rohman pura-pura membeli es teh di geraiku, hanya sekedar ingin bertemu denganku.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFEIztLb2qW
Warga sekitar gak curiga, karena mungkin mereka pikir Yusuf, Malik dan Rohman sekedar membeli daganganku saja.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2qBLyRiGim
"PING" ada notifikasi WA dari Pak Aziz.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLGTm1JBmHA
"Mbak saya kangen", kata Pak Aziz.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7TkZCmQZnQ
Melihat ada notif dari Pak Aziz, aku tersenyum. Sudah lama aku gak bertemu dengan Pak Aziz. Jangankan bertemu, saling menyapa sebatas chat lewat WA saja gak pernah. Berbeda dengan Yusuf, Malik dan Rohman. Mereka sering mampir ke gerai es tehku hanya untuk bertegur sapa denganku.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIFsAHgp2j1
Meski sering bertemu, hanya sekedar bercengkerama. Gak ada yang lebih dari itu, karena mungkin mereka tau posisi mereka ada di kompleks perumahan. Terlalu berisiko tinggi untuk mesumin aku di gerai es tehku.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuXZlSC03JT
Aneh memang, saat ketiga remaja itu mesumin aku. Gak ada rasa terhina yang muncul di hatiku. Di dalam prinsipku, selama yang mereka lakukan berdasarkan suka sama suka sah-sah saja.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF4DoInYH6f
Aku memiliki prinsip seperti ini bukan tanpa alasan. Ada perasaan sentimental yang tinggi di dasar hatiku, saat pikiran kolot masyarakat tentang zina mengingatkanku pada nasib orang tuaku di Aceh dulu. Mengingat cerita dari kakekku, aku gak bisa menahan air mataku agar gak menetes. Apalagi mengingat penderitaan almarhumah ibuku, gak hanya menahan sakit karena siksaan dari cambuk rotan di punggungnya. Tetapi sangsi sosial dari masyarakat menyebabkan ibuku menanggung beban mental yang gak ringan. Ibuku harus mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri di usia muda, dengan meninggalkanku seorang diri yang masih bayi. Dengan tersenyum ceria, kubalas chat dari Pak Aziz.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTWjR4sJjkT
"Husna juga Pak. Gimana kabar Pak Aziz? Baik kan?", Tanyaku.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcFpqZAduFR
"Baik Mbak. Cuma di Masjid jadi sepi gak ada Mbak", kata Pak Aziz.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAqil4AmMBg
"Kan ada yang lain Pak. Emang Selly gak ada disitu ya Pak?", Tanyaku.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHvGMviqXIz
"Ada sih Mbak. Malah tiap hari kita ngewe, hehehe", kata Pak Aziz frontal.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGp8ZtCfFRh
Mendengar perkataan Pak Aziz yang blak-blakan membuatku tersenyum. Ntah kenapa Pak Aziz bisa sebebas itu chat sama aku, seperti gak ada sekat tabu yang memisahkan.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5qhfxHZ4jm
"Yee Pak Aziz, jangan sering-sering dong Pak kasian Selly", kataku.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaRFVTXMgJm
"Mbak Sellynya yang minta kok Mbak", kata Pak Aziz.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwVVanMzYt9
Jariku sempat ingin mengetik, "Pak Aziz gak pengen gitu juga sama aku?". Tetapi ketikanku kembali aku hapus karena aku malu. Meski aku bukan lagi perempuan polos seperti dulu, aku gak bisa bebas mengungkapkan perasaanku.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1OC9iJzZzS
"Pak Aziz sibuk gak?", Tanyaku.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc784coWWN5
"Engga Mbak. Emang kenapa Mbak?", Tanya Pak Aziz.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQMKZuw5XJE
"Kalau gak sibuk, aku mampir kesitu. Tapi gimana caranya ya supaya gak mencurigakan?", Tanyaku.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡelQetdwAGe
"Kesininya malem aja Mbak!! Disini jam 22.00 udah lumayan sepi kok", kata Pak Aziz.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaYFxJp7cO7
"Oh, baiklah Pak. Besok aku kesana ya?", kataku.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGAWgKB21ia
"Sip, saya tunggu Mbak. Dandan yang cantik ya, hehe", kata Pak Aziz.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSwAcbGIzZd
"Yee maunya. Iya Pak, besok Husna bakal dandan cantik", kataku sambil tersenyum.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡghEpFZ5KBN
"Wah saya jadi gak sabar", kata Pak Aziz.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC6TxhDAFf3
Ntah kenapa timbul ide di dalam pikiranku, kulepas hijabku lalu aku selfie dengan pose merem sambil melet dengan jari tanganku dengan gaya peace di samping kepala depan kamera hpku.3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfyMbdG8Hg6
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2EUSmPsHbn
Photoku sudah kukirim ke Pak Aziz. Kutunggu balasan Pak Aziz, gak kunjung ada balasan.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwwPXpPDovE
Kesel juga sih, padahal aku sudah mengorbankan rasa maluku.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3MNAsFojf5
"PING" ada notif dari Pak Aziz.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ66Vf9vpMh8
Mendapat balasan dari Pak Aziz, aku tersenyum senang.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1viGvsrGyO
"Photonya kok merem sambil melet gitu Mbak?", Tanya Pak Aziz.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX5gidhO5sW
Aku salah tingkah mendapat balasan chat dari Pak Aziz. "Hehe, Pak Aziz gak suka?", Tanyaku dengan emot malu-malu.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyFFaiy0Yq9
"Suka kok. Kan saya jadi pengen gigit lidah Mbak kalau kayak gitu", kata Pak Aziz.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8mVWnfzn0x
"Yee maunya. Sabar ya, nanti juga bisa gigit kok!!", kataku.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYxqtV8dmBU
Membalas chat dengan chat nakal seperti itu, membuat jantungku berdetak kencang. Rasanya menyesal membalas chat seperti itu. Tetapi seberapa pun aku menyesalinya, aku gak bisa membohongi perasaanku. Senyumku tersungging tanpa bisa aku cegah.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxrpREpQ09o
Perasaanku ke Pak Aziz berbeda dengan perasaanku dengan yang lain. Bersama Pak Aziz seperti aku bersama ayahku. Karena kemungkinan umur ayahku seumuran dengan umur Pak Aziz. Apalagi saat Pak Aziz menjamahku, di dalam pikiranku seakan-akan Pak Aziz itu ayahku.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8IdWn7U4WB
Saat fantasy itu muncul, kucoba untuk menyangkal tetapi gak bisa. Kerinduanku pada ayahku, berubah menjadi hasrat untuk direngkuh oleh ayahku secara seksual.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzeyxmD8vOQ
Setelah aku chat dengan Pak Aziz, semalaman aku gak bisa tidur. Perasaanku semakin gelisah membayangkan apa yang terjadi besok. Meski aku bersama Pak Aziz, sekedar bergumul tanpa penetrasi gak hanya sekali. Tetapi besok, untuk pertamakalinya aku nekat menginap bersama Pak Aziz berdua saja tanpa Yusuf, Malik dan Rohman.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYbQcCtqWox
Aku bingung menekan perasaanku yang bergejolak, rasa-rasanya aku ingin kembali menghubungi Pak Aziz. Tetapi sekarang sudah tengah malam, kemungkinan Pak Aziz sudah tidur terlelap. Gak enak juga harus mengganggu Pak Aziz saat Pak Aziz sedang istirahat.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQrUTFbozMi
Karena aku gak bisa menahan diri, kuambil hpku. Kucoba video call Pak Aziz, dengan dada deg-degan kutunggu Pak Aziz mengangkat panggilanku. Kutunggu cukup lama, panggilanku gak kunjung diangkat oleh Pak Aziz. Dengan perasaan malu yang menguar kuletakkan hpku di samping bantalku.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp3M0Fxq001
Kututup wajahku dengan telapak tanganku, karena rasa maluku tiba-tiba muncul.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBn9MK1C6lN
Saat ada panggilan video call, yang kulihat ternyata dari Pak Aziz. Aku sangat senang sekali. Kurapikan rambutku di depan kaca riasku lalu kuangkat panggilan dari Pak Aziz.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEaAwM7jjXn
"Halo Mbak. Kenapa nih video call saya? Hehe", tanya Pak Aziz cengengesan.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7dM6t1tqDd
Dengan malu-malu aku menundukkan wajahku di depan layar hpku, ", Kangen Pak", kataku dengan masih menundukkan pandangan.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU1sNPuPWiO
Rasanya wajahku seperti kepiting rebus, karena mengungkapkan perasaanku.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPfLcTfrzeT
"Hehe, kan besok ketemu Mbak?", Kata Pak Aziz.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1WSfowoofI
"Aku gak boleh ya video call Pak Aziz?", Tanyaku ngambek.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡec6zk22Qfi
"Boleh dong. Jangan manyun gitu dong!! Ntar saya cium lho bibir Mbak", kata Pak Aziz.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyvcIvmtktq
"Nih cium aja, kalau bisa!!", Kataku menyahuti Pak Aziz sambil tersenyum.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1tyWRQsyAi
"Muah muah muah."
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY6LT6693Nf
Melihat Pak Aziz aku tertawa, bagaimana engga Pak Aziz gak hanya mengecup layar hpnya tetapi melumat layar hpnya sampai basah.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqLL2moBrgH
"Kenapa tuh ketawa?", Tanya Pak Aziz yang menghentikan ciumannya pada layar hpnya.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7zo66NJZvM
"Hihi Pak Aziz lucu sih. Itu layar hp Pak bukan aku. Kasian kan layar hp Pak Aziz basah", kataku tertawa kecil.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK4m1eWM8i5
Pak Aziz hanya tertawa sambil menggaruk kepalanya. Lalu aku dan Pak Aziz hanya saling menatap layar hp masing-masing tanpa mengobrol sepatah kata pun. Kita diem-dieman cukup lama, sampai aku mencoba untuk membuka obrolan lagi.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ9n3w5Obh3
"Kok jadi diem-dieman gini ya Pak?", Tanyaku.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBdD9OyWnoj
"Hehe saya bingung Mbak mau ngobrolin apa", kata Pak Aziz cengengesan.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0meJOcxhRw
"Obrolin apa aja sih. Soal Pak Aziz misalnya", kataku.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhVjAvZEYfq
Ntah kenapa Pak Aziz menghela nafasnya panjang, "Saya gak punya keluarga Mbak. Saya hidup sebatangkara di Jawa", kata Pak Aziz menjadi murung.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKjTCHIgao9
"Emang asal Pak Aziz darimana?", Tanyaku.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYpyv5Ga3cJ
"Dari Aceh Mbak", kata Pak Aziz.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDto1h9NdyJ
"Deg" mendengar pengakuan Pak Aziz yang berasal dari Aceh, detak jantungku rasanya berhenti.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGjcjQSnWeG
Ingatanku menerawang, mengingat ayahku yang sekarang ntah dimana. Kesedihan tiba-tiba muncul di hatiku, tanpa sadar kuteteskan air mata.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEh55dGIrPT
"Loh Mbak kok nangis? Ada yang salah dari ucapan saya Mbak?", Tanya Pak Aziz.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuHIpUfdtsX
"Oh engga Pak", kataku berbohong dengan mengusap air mata yang menetes di pipiku.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQTimvM3jTB
"Jangan bohong Mbak!!", kata Pak Aziz.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5WqrHjgIBk
"Keinget ayah saya aja Pak", kataku masih dalam kondisi terisak.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡerZ0xEmNTG
"Udah cup cup!! Andai saya disitu, pasti saya peluk Mbak biar gak sedih lagi.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6hUpPkmc6H
Mendengar perkataan Pak Aziz aku tersenyum, "Peluk guling aja Pak!! Ada kan disitu?", Kataku tertawa kecil.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSvO0lufuXG
"Ya sama saja dong? Gak bisa tenangin Mbak Husna yang lagi sedih", kata Pak Aziz dengan membusungkan dadanya.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEq6OK97Zp3
"Pak Aziz bikin aku ketawa aja, sedihku udah ilang kok Pak. Terima kasih ya", kataku.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgG29n4PFMG
"Santai aja Mbak, udah kewajiban saya. Mbak kan bakal istrinya Rohman ponakan saya", kata Pak Aziz.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡht17tSC9kF
"Hihihi, ya ampun Pak. Rohman kan masih kecil, ya udah deh iya", kataku dengan tersenyum.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9kPboOx8rJ
"Kalau ngobrol gini gak terasa Mbak, eh tiba-tiba udah dini hari", kata Pak Aziz.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtMWEn0vohY
"Iya nih, aku juga gak ngerasa lho Pak. Kalau sekarang udah jam 01.30", kataku.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO5hclPv3Y3
"Mbak kalau udah ngantuk, tidur aja!!", Kata Pak Aziz.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF09OjHPX4n
"Belum Pak, aku belum ngantuk. Pak Aziz udah ngantuk kah?", Tanyaku.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt7BKWGrly9
"Belum Mbak, masak video call sama orang cantik ngantuk sih? Haha", kata Pak Aziz ketawa ngakak.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbIB4PZGLxi
"Gombal", kataku dengan tersipu malu.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGfBZikrHsU
"Lah kan emang bener Mbak Husna cantik. Tanya aja sama Yusuf, Malik sama Rohman!!", Kata Pak Aziz.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWzE8ha1xNL
Aku hanya tersenyum saja, karena menahan malu. Senang sih dipuji, tetapi tetap saja pujian Pak Aziz membuatku salah tingkah.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAFO5wX47X8
"Pak Aziz aku boleh ngomong sesuatu?", Tanyaku pada Pak Aziz.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoWBNtixtO6
"Boleh Mbak, apa tuh?", Tanya Pak Aziz.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoinisjfhT4
"Boleh gak aku anggap Pak Aziz kayak ayahku sendiri?", Tanyaku dengan menundukkan pandangan.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2hUA9S571a
"Waduh, gak bisa anu dong", kata Pak Aziz menjadi murung.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfGnu7Zwb6U
"Hihi, Pak Aziz ah mesum mulu. Bisa gak ya?", Kataku pura-pura berpikir.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxM6Be67CaQ
"Huh, mau gimana lagi. Saya tuh sayang sama Mbak, gak bisa anu sih saya rela asal Mbak balik lagi ceria", kata Pak Aziz dengan sok tegar.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlW8AsOZ7Kp
"Hihi Pak Aziz lucu", kataku sambil menutup bibirku dengan telapak tangan.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgfgTYOFB1X
"Aku ada kejutan buat Pak Aziz", kataku.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeQsjwWMI5c
"Emm yang jelas aku bakal ngasih kejutan ke Pak Aziz dua kali ya. Yang pertama sekarang, yang kedua besok pas aku nginep disana", kataku.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeUBzT9VwHi
"Wah saya gak sabar, nunggu kejutan dari Mbak Husna", katanya antusias.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2jnRSOl33e
"Udah siap Pak? Ini khusus buat Pak Aziz", kataku.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRVmUi2dIqA
"Siap Mbak", kata Pak Aziz bersemangat.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0tmpvbiGoL
Kupasang HPku pada tripod yang aku taruh di depan ranjangku, lalu aku duduk di atas ranjang. Kubuka dress panjangku dengan perlahan, dimulai dengan aku membuka resleting dress panjangku. Kulihat ke layar hp, Pak Aziz menelan ludah.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpZFT2gvl3Y
Lalu dress panjangku mulai turun, menampakkan kulitku yang setiap hari tertutup rapat oleh dress panjangku dan hijabku. Dimulai dari lenganku yang nampak, turun ke bawah sampai jatuh sebatas perut.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNRKjn1WFow
"Pak Aziz suka?", Tanyaku.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZTP68sjbjU
"Eh suka banget Mbak", kata Pak Aziz yang menatapku tanpa berkedip.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7szj5bvuzo
Pelan kubuka BHku, dengan perlahan BHku aku lepas. Meski BHku sudah terlepas, telapak tanganku masih menutupi payudaraku.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyjfsA3LzM0
Kulihat Pak Aziz lagi-lagi menelan ludah, menatap Pak Aziz aku tersenyum.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiQf3F1Ouxc
"Buka dong Mbak tangannya!!", Kata Pak Aziz.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnZo9uq48pu
"Hihi, sabar dong Pak!!", Kataku dengan suara genit.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwZYQLHTeGd
Perlahan kubuka telapak tanganku yang menutupi payudaraku.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlD09WTPYwL
"Pak Aziz suka?", Tanyaku genit.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt7da6CrL5O
"Suka banget Mbak", kata Pak Aziz yang sekarang udah setengah telanjang sedang mengocok penisnya.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA7TDdRxijQ
"Ya ampun Pak, hihi", kataku tertawa melihat Pak Aziz yang gak bisa menahan birahinya.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVMIfsODikt
Pertunjukan baru dimulai, aku mulai meremas payudaraku sambil mendesah pelan.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP3OTqgOmdk
"Pak Aziz, ahhh ssssh", kataku mendesah dengan tanganku meremas payudaraku.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoovFpYPAcN
"Iya Mbak, sssh ahhh", kata Pak dengan tangannya mengocok penisnya dengan cepat.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Es8X8eYU1
Melihat Pak Aziz, apalagi melihat penisnya yang besar dan panjang, aku gak sanggup menahan gejolak syahwatku. Gak hanya payudaraku yang semakin mengencang, vaginaku yang masih tertutup dress panjang dan celana dalamku pun mulai basah.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlrfxpPqJXb
Sekarang gak hanya meremas payudaraku, tetapi tanganku mulai mengucek-ucek vaginaku. Enak bener-bener enak, sensasinya melebihi saat aku digerayangi rame-rame oleh Yusuf, Malik dan Rohman. Saat ini aku juga membayangkan wajah ayahku yang masih muda. Lalu kubuka mataku untuk melihat wajah Pak Aziz, yang seakan-akan Pak Aziz adalah sosok ayahku versi dewasa.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoTnr3y0xzb
Pikiranku semakin melayang, dengan nafasku yang semakin memburu. Desahan-desahan dari bibirku gak bisa lagi aku tahan. Aku mendesah dengan keras, gak peduli kalau seandainya Kakek mendengarku.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9vIfFCdQL6
Aku mengangkang lebih lebar dalam kondisi setengah rebah dengan bersandarkan bantal yang aku tumpuk, dengan dress panjang yang semakin tersibak sampai ke pangkal paha. Kini kakiku dari mata kaki, betis sampai pahaku sudah terpampang di depan Pak Aziz. Yang tersisa adalah pangkal pahaku yang masih tertutup dress panjangku.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVZwlbdCxp0
Kubuka dress panjangku yang menutupi pangkal pahaku, kubuka semakin ke atas sampai menampakkan celana dalamku yang berwarna putih tipis yang basah.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9M8oeg4hkG
"Ahhh Mbak", kata Pak Aziz mendesah keras.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ciRzWhUWB
Mendengar Pak Aziz mendesah aku gak kuat, kumasukkan tanganku ke dalam celana dalamku yang berwarna putih. Lalu jari-jariku kembali aku gesek-gesekkan ke belahan vaginaku.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDwioP24IJc
"Ssssh Pak", kataku mendesah dengan tubuhku yang menggelinjang.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsonjePaVoT
Lalu Pak Aziz menghentikan kocokannya pada penisnya, "Mbak hati-hati, jangan sampai selaput dara Mbak robek!!", Kata Pak Aziz.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1mR0axyt9a
Aku mengernyitkan dahiku, dalam kondisi begini Pak Aziz masih mengkhawatirkan keperawananku.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCD1lKld2BB
"Pak pentingkah keperawananku? Apakah kalau aku gak lagi perawan, aku gak lagi berharga?", Tanyaku.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbf0mB7LYZN
"Buat saya, perawan atau enggaknya Mbak gak jadi masalah. Mbak tetap berharga di mata saya", kata Pak Aziz.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn0VgvrIfPZ
Kucerna perkataan Pak Aziz, mendengar pengakuan Pak Aziz aku tersenyum. Ternyata ada satu orang yang bisa mengertiku. Mau menganggapku berharga gak hanya diukur dengan hal remeh seperti selaput dara.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9d97Md6WBy
"Terima kasih ya Pak", kataku dengan tersenyum.
3807Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNhDWTsAgv0
Aku sudah menyiapkan kejutan untuk Pak Aziz besok, dan kejutan ini khusus aku persembahkan untuk Pak Aziz.
