x
Akhir-akhir ini aku memergoki Ilham sedang mengawasiku. Tetapi saat aku mencoba mendekatinya, Ilham selalu pergi begitu saja. Melihat sikapnya yang misterius, di dalam pikiranku menjadi penuh tanda tanya.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqC8KtD9FO7
Aku tau, Ilham menyaksikan apa yang aku lakukan bersama Yusuf, Malik dan Rohman. Hanya saja, aku gak tau apa yang diinginkan Ilham yang akhir-akhir ini selalu menguntitku, mengawasiku. Ada perasaan risih juga yang muncul di hatiku, karena Ilham mengawasiku kemana pun sampai aku masuk ke dalam kamar mandi Masjid.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1n4yb9YKMV
Bahkan saat aku pulang ke rumah, Ilham menguntitku dari belakang. Sebenarnya aku ingin menemuinya, hanya sekedar menanyakan apa yang diinginkan. Tetapi aku gak ingin berlebihan kepada Ilham, yang notabene adalah muridku yang masih di bawah umur.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmAttaH1F7P
Waktu bergerak dengan cepat, setelah Yusuf, Malik dan Rohman mulai memasuki SMA. Tiga-tiganya memilih sekolah SMK.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtUvqisPxQ1
Pernah Malik mengeluh padaku, kalau di sekolahnya gak ada murid perempuannya. Mendengar curhatan Malik aku tertawa, karena motif sekolah Malik bukan untuk mencari ilmu melainkan untuk mencari cewek saja.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpwgqHrRA8P
Sekarang aku gak lagi mengajar mengaji, di rumah aku membuka gerai es teh jumbo. Kadang Yusuf, Malik dan Rohman pura-pura membeli es teh di geraiku, hanya sekedar ingin bertemu denganku.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8XFvfDRyVH
Warga sekitar gak curiga, karena mungkin mereka pikir Yusuf, Malik dan Rohman sekedar membeli daganganku saja.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFbJmor8aio
"PING" ada notifikasi WA dari Pak Aziz.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYHKbscAA9G
"Mbak saya kangen", kata Pak Aziz.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ95sDvGvrcV
Melihat ada notif dari Pak Aziz, aku tersenyum. Sudah lama aku gak bertemu dengan Pak Aziz. Jangankan bertemu, saling menyapa sebatas chat lewat WA saja gak pernah. Berbeda dengan Yusuf, Malik dan Rohman. Mereka sering mampir ke gerai es tehku hanya untuk bertegur sapa denganku.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy6Ujfze47o
Meski sering bertemu, hanya sekedar bercengkerama. Gak ada yang lebih dari itu, karena mungkin mereka tau posisi mereka ada di kompleks perumahan. Terlalu berisiko tinggi untuk mesumin aku di gerai es tehku.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwbpVBzsJH9
Aneh memang, saat ketiga remaja itu mesumin aku. Gak ada rasa terhina yang muncul di hatiku. Di dalam prinsipku, selama yang mereka lakukan berdasarkan suka sama suka sah-sah saja.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFgr2gkJU65
Aku memiliki prinsip seperti ini bukan tanpa alasan. Ada perasaan sentimental yang tinggi di dasar hatiku, saat pikiran kolot masyarakat tentang zina mengingatkanku pada nasib orang tuaku di Aceh dulu. Mengingat cerita dari kakekku, aku gak bisa menahan air mataku agar gak menetes. Apalagi mengingat penderitaan almarhumah ibuku, gak hanya menahan sakit karena siksaan dari cambuk rotan di punggungnya. Tetapi sangsi sosial dari masyarakat menyebabkan ibuku menanggung beban mental yang gak ringan. Ibuku harus mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri di usia muda, dengan meninggalkanku seorang diri yang masih bayi. Dengan tersenyum ceria, kubalas chat dari Pak Aziz.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBiidr85aU0
"Husna juga Pak. Gimana kabar Pak Aziz? Baik kan?", Tanyaku.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe8W2P8WW4H
"Baik Mbak. Cuma di Masjid jadi sepi gak ada Mbak", kata Pak Aziz.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwL2JpSJxql
"Kan ada yang lain Pak. Emang Selly gak ada disitu ya Pak?", Tanyaku.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1r04NF5U1N
"Ada sih Mbak. Malah tiap hari kita ngewe, hehehe", kata Pak Aziz frontal.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGYxFjAcj8F
Mendengar perkataan Pak Aziz yang blak-blakan membuatku tersenyum. Ntah kenapa Pak Aziz bisa sebebas itu chat sama aku, seperti gak ada sekat tabu yang memisahkan.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLBCzkrHs72
"Yee Pak Aziz, jangan sering-sering dong Pak kasian Selly", kataku.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdolP3aOMCP
"Mbak Sellynya yang minta kok Mbak", kata Pak Aziz.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUDTxtCKSgB
Jariku sempat ingin mengetik, "Pak Aziz gak pengen gitu juga sama aku?". Tetapi ketikanku kembali aku hapus karena aku malu. Meski aku bukan lagi perempuan polos seperti dulu, aku gak bisa bebas mengungkapkan perasaanku.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKDYVHBj3x8
"Pak Aziz sibuk gak?", Tanyaku.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXQARSdMQzT
"Engga Mbak. Emang kenapa Mbak?", Tanya Pak Aziz.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCMeEdFF5Ic
"Kalau gak sibuk, aku mampir kesitu. Tapi gimana caranya ya supaya gak mencurigakan?", Tanyaku.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ5AAc9hUp3
"Kesininya malem aja Mbak!! Disini jam 22.00 udah lumayan sepi kok", kata Pak Aziz.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiAagaZYs2g
"Oh, baiklah Pak. Besok aku kesana ya?", kataku.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ53urfJ5Q2X
"Sip, saya tunggu Mbak. Dandan yang cantik ya, hehe", kata Pak Aziz.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjq3DG1Xn2v
"Yee maunya. Iya Pak, besok Husna bakal dandan cantik", kataku sambil tersenyum.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRiXtaROgAD
"Wah saya jadi gak sabar", kata Pak Aziz.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjXgjLzrqxf
Ntah kenapa timbul ide di dalam pikiranku, kulepas hijabku lalu aku selfie dengan pose merem sambil melet dengan jari tanganku dengan gaya peace di samping kepala depan kamera hpku.4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMVF3DU3ili
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5W5ezahPnr
Photoku sudah kukirim ke Pak Aziz. Kutunggu balasan Pak Aziz, gak kunjung ada balasan.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxLob0zCnAU
Kesel juga sih, padahal aku sudah mengorbankan rasa maluku.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQPIaMQQ4Js
"PING" ada notif dari Pak Aziz.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaMhlvwIdjH
Mendapat balasan dari Pak Aziz, aku tersenyum senang.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqF5eHoeIw1
"Photonya kok merem sambil melet gitu Mbak?", Tanya Pak Aziz.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡplyzwuTxfj
Aku salah tingkah mendapat balasan chat dari Pak Aziz. "Hehe, Pak Aziz gak suka?", Tanyaku dengan emot malu-malu.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPM6Zoc7gq6
"Suka kok. Kan saya jadi pengen gigit lidah Mbak kalau kayak gitu", kata Pak Aziz.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf2fyuFvjsS
"Yee maunya. Sabar ya, nanti juga bisa gigit kok!!", kataku.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYy6kkA2Bz1
Membalas chat dengan chat nakal seperti itu, membuat jantungku berdetak kencang. Rasanya menyesal membalas chat seperti itu. Tetapi seberapa pun aku menyesalinya, aku gak bisa membohongi perasaanku. Senyumku tersungging tanpa bisa aku cegah.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrJtj62T5Vw
Perasaanku ke Pak Aziz berbeda dengan perasaanku dengan yang lain. Bersama Pak Aziz seperti aku bersama ayahku. Karena kemungkinan umur ayahku seumuran dengan umur Pak Aziz. Apalagi saat Pak Aziz menjamahku, di dalam pikiranku seakan-akan Pak Aziz itu ayahku.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnWj39ZYrQH
Saat fantasy itu muncul, kucoba untuk menyangkal tetapi gak bisa. Kerinduanku pada ayahku, berubah menjadi hasrat untuk direngkuh oleh ayahku secara seksual.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoX7VhkMaEi
Setelah aku chat dengan Pak Aziz, semalaman aku gak bisa tidur. Perasaanku semakin gelisah membayangkan apa yang terjadi besok. Meski aku bersama Pak Aziz, sekedar bergumul tanpa penetrasi gak hanya sekali. Tetapi besok, untuk pertamakalinya aku nekat menginap bersama Pak Aziz berdua saja tanpa Yusuf, Malik dan Rohman.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡirzQhm3TVn
Aku bingung menekan perasaanku yang bergejolak, rasa-rasanya aku ingin kembali menghubungi Pak Aziz. Tetapi sekarang sudah tengah malam, kemungkinan Pak Aziz sudah tidur terlelap. Gak enak juga harus mengganggu Pak Aziz saat Pak Aziz sedang istirahat.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKm4Rgnqssx
Karena aku gak bisa menahan diri, kuambil hpku. Kucoba video call Pak Aziz, dengan dada deg-degan kutunggu Pak Aziz mengangkat panggilanku. Kutunggu cukup lama, panggilanku gak kunjung diangkat oleh Pak Aziz. Dengan perasaan malu yang menguar kuletakkan hpku di samping bantalku.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN7pTg2AUqx
Kututup wajahku dengan telapak tanganku, karena rasa maluku tiba-tiba muncul.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWByydQE3aU
Saat ada panggilan video call, yang kulihat ternyata dari Pak Aziz. Aku sangat senang sekali. Kurapikan rambutku di depan kaca riasku lalu kuangkat panggilan dari Pak Aziz.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMt5Hm04R8y
"Halo Mbak. Kenapa nih video call saya? Hehe", tanya Pak Aziz cengengesan.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLVoQuX0JPn
Dengan malu-malu aku menundukkan wajahku di depan layar hpku, ", Kangen Pak", kataku dengan masih menundukkan pandangan.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZtH8uKxlWw
Rasanya wajahku seperti kepiting rebus, karena mengungkapkan perasaanku.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLtfsYYHAVw
"Hehe, kan besok ketemu Mbak?", Kata Pak Aziz.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPXVi8olPck
"Aku gak boleh ya video call Pak Aziz?", Tanyaku ngambek.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9PCmhQzp73
"Boleh dong. Jangan manyun gitu dong!! Ntar saya cium lho bibir Mbak", kata Pak Aziz.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUhzcR2Sv66
"Nih cium aja, kalau bisa!!", Kataku menyahuti Pak Aziz sambil tersenyum.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2PlwQTYa5g
"Muah muah muah."
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKnRdCq7b3H
Melihat Pak Aziz aku tertawa, bagaimana engga Pak Aziz gak hanya mengecup layar hpnya tetapi melumat layar hpnya sampai basah.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVLlxr2pe61
"Kenapa tuh ketawa?", Tanya Pak Aziz yang menghentikan ciumannya pada layar hpnya.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHDLbWcXJtL
"Hihi Pak Aziz lucu sih. Itu layar hp Pak bukan aku. Kasian kan layar hp Pak Aziz basah", kataku tertawa kecil.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVXOE1lQB19
Pak Aziz hanya tertawa sambil menggaruk kepalanya. Lalu aku dan Pak Aziz hanya saling menatap layar hp masing-masing tanpa mengobrol sepatah kata pun. Kita diem-dieman cukup lama, sampai aku mencoba untuk membuka obrolan lagi.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfOomx7ndlq
"Kok jadi diem-dieman gini ya Pak?", Tanyaku.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ00slaqi951
"Hehe saya bingung Mbak mau ngobrolin apa", kata Pak Aziz cengengesan.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXRdJm3WWxr
"Obrolin apa aja sih. Soal Pak Aziz misalnya", kataku.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjJDBXhM5KM
Ntah kenapa Pak Aziz menghela nafasnya panjang, "Saya gak punya keluarga Mbak. Saya hidup sebatangkara di Jawa", kata Pak Aziz menjadi murung.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbQrIKVRe0C
"Emang asal Pak Aziz darimana?", Tanyaku.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY1nNYNTr6j
"Dari Aceh Mbak", kata Pak Aziz.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh4s0KAk9mI
"Deg" mendengar pengakuan Pak Aziz yang berasal dari Aceh, detak jantungku rasanya berhenti.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQBkfLjnysQ
Ingatanku menerawang, mengingat ayahku yang sekarang ntah dimana. Kesedihan tiba-tiba muncul di hatiku, tanpa sadar kuteteskan air mata.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFaYo3bzGB8
"Loh Mbak kok nangis? Ada yang salah dari ucapan saya Mbak?", Tanya Pak Aziz.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6F4H0X1bET
"Oh engga Pak", kataku berbohong dengan mengusap air mata yang menetes di pipiku.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCLOtj2pXOR
"Jangan bohong Mbak!!", kata Pak Aziz.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUOdBCAtkcE
"Keinget ayah saya aja Pak", kataku masih dalam kondisi terisak.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEC1lLqYJyj
"Udah cup cup!! Andai saya disitu, pasti saya peluk Mbak biar gak sedih lagi.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcjFGYgH4Ua
Mendengar perkataan Pak Aziz aku tersenyum, "Peluk guling aja Pak!! Ada kan disitu?", Kataku tertawa kecil.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjRK26LxzgQ
"Ya sama saja dong? Gak bisa tenangin Mbak Husna yang lagi sedih", kata Pak Aziz dengan membusungkan dadanya.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE8sf0Jm4s2
"Pak Aziz bikin aku ketawa aja, sedihku udah ilang kok Pak. Terima kasih ya", kataku.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSbabrACRHq
"Santai aja Mbak, udah kewajiban saya. Mbak kan bakal istrinya Rohman ponakan saya", kata Pak Aziz.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq3pHAk4GlL
"Hihihi, ya ampun Pak. Rohman kan masih kecil, ya udah deh iya", kataku dengan tersenyum.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAx3H3ZFb6M
"Kalau ngobrol gini gak terasa Mbak, eh tiba-tiba udah dini hari", kata Pak Aziz.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEuIBgjyFH3
"Iya nih, aku juga gak ngerasa lho Pak. Kalau sekarang udah jam 01.30", kataku.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Mg3cmrxZ0
"Mbak kalau udah ngantuk, tidur aja!!", Kata Pak Aziz.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTFjQHyk9bY
"Belum Pak, aku belum ngantuk. Pak Aziz udah ngantuk kah?", Tanyaku.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj9rYNInscH
"Belum Mbak, masak video call sama orang cantik ngantuk sih? Haha", kata Pak Aziz ketawa ngakak.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlDqNvVDn02
"Gombal", kataku dengan tersipu malu.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlAP8Wdplj8
"Lah kan emang bener Mbak Husna cantik. Tanya aja sama Yusuf, Malik sama Rohman!!", Kata Pak Aziz.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzbu5LJa3WI
Aku hanya tersenyum saja, karena menahan malu. Senang sih dipuji, tetapi tetap saja pujian Pak Aziz membuatku salah tingkah.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsNpmxkhZdZ
"Pak Aziz aku boleh ngomong sesuatu?", Tanyaku pada Pak Aziz.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiC460BGNcf
"Boleh Mbak, apa tuh?", Tanya Pak Aziz.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcOVEAm9hLh
"Boleh gak aku anggap Pak Aziz kayak ayahku sendiri?", Tanyaku dengan menundukkan pandangan.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdGOviUVs3J
"Waduh, gak bisa anu dong", kata Pak Aziz menjadi murung.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3vKcA1e27L
"Hihi, Pak Aziz ah mesum mulu. Bisa gak ya?", Kataku pura-pura berpikir.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS2FQ5beGKo
"Huh, mau gimana lagi. Saya tuh sayang sama Mbak, gak bisa anu sih saya rela asal Mbak balik lagi ceria", kata Pak Aziz dengan sok tegar.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLcOP7tB7RW
"Hihi Pak Aziz lucu", kataku sambil menutup bibirku dengan telapak tangan.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeaCvTfaz5A
"Aku ada kejutan buat Pak Aziz", kataku.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiYJUy3k6SE
"Emm yang jelas aku bakal ngasih kejutan ke Pak Aziz dua kali ya. Yang pertama sekarang, yang kedua besok pas aku nginep disana", kataku.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡovSQRHG3Xg
"Wah saya gak sabar, nunggu kejutan dari Mbak Husna", katanya antusias.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpWJNtXCb63
"Udah siap Pak? Ini khusus buat Pak Aziz", kataku.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqcp3NB2OKG
"Siap Mbak", kata Pak Aziz bersemangat.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg3iyEXP8YD
Kupasang HPku pada tripod yang aku taruh di depan ranjangku, lalu aku duduk di atas ranjang. Kubuka dress panjangku dengan perlahan, dimulai dengan aku membuka resleting dress panjangku. Kulihat ke layar hp, Pak Aziz menelan ludah.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT33l5Nj8f0
Lalu dress panjangku mulai turun, menampakkan kulitku yang setiap hari tertutup rapat oleh dress panjangku dan hijabku. Dimulai dari lenganku yang nampak, turun ke bawah sampai jatuh sebatas perut.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9BoeID6TAO
"Pak Aziz suka?", Tanyaku.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdYythdpA7i
"Eh suka banget Mbak", kata Pak Aziz yang menatapku tanpa berkedip.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡogdQX1c2UP
Pelan kubuka BHku, dengan perlahan BHku aku lepas. Meski BHku sudah terlepas, telapak tanganku masih menutupi payudaraku.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpm5w6nvzmd
Kulihat Pak Aziz lagi-lagi menelan ludah, menatap Pak Aziz aku tersenyum.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuR72OGO6ib
"Buka dong Mbak tangannya!!", Kata Pak Aziz.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtuzZOcnUrj
"Hihi, sabar dong Pak!!", Kataku dengan suara genit.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ZpuEaa4ur
Perlahan kubuka telapak tanganku yang menutupi payudaraku.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwtMDKzIdnL
"Pak Aziz suka?", Tanyaku genit.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfgzneILwm3
"Suka banget Mbak", kata Pak Aziz yang sekarang udah setengah telanjang sedang mengocok penisnya.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4x0SrUJDFC
"Ya ampun Pak, hihi", kataku tertawa melihat Pak Aziz yang gak bisa menahan birahinya.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGhrbRP7v2v
Pertunjukan baru dimulai, aku mulai meremas payudaraku sambil mendesah pelan.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRvkvhonMeX
"Pak Aziz, ahhh ssssh", kataku mendesah dengan tanganku meremas payudaraku.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyGF1RlS0T0
"Iya Mbak, sssh ahhh", kata Pak dengan tangannya mengocok penisnya dengan cepat.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ZebBSzlM5
Melihat Pak Aziz, apalagi melihat penisnya yang besar dan panjang, aku gak sanggup menahan gejolak syahwatku. Gak hanya payudaraku yang semakin mengencang, vaginaku yang masih tertutup dress panjang dan celana dalamku pun mulai basah.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbtjB1L72OX
Sekarang gak hanya meremas payudaraku, tetapi tanganku mulai mengucek-ucek vaginaku. Enak bener-bener enak, sensasinya melebihi saat aku digerayangi rame-rame oleh Yusuf, Malik dan Rohman. Saat ini aku juga membayangkan wajah ayahku yang masih muda. Lalu kubuka mataku untuk melihat wajah Pak Aziz, yang seakan-akan Pak Aziz adalah sosok ayahku versi dewasa.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY6im7h1Rw7
Pikiranku semakin melayang, dengan nafasku yang semakin memburu. Desahan-desahan dari bibirku gak bisa lagi aku tahan. Aku mendesah dengan keras, gak peduli kalau seandainya Kakek mendengarku.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdFfPfaTVRu
Aku mengangkang lebih lebar dalam kondisi setengah rebah dengan bersandarkan bantal yang aku tumpuk, dengan dress panjang yang semakin tersibak sampai ke pangkal paha. Kini kakiku dari mata kaki, betis sampai pahaku sudah terpampang di depan Pak Aziz. Yang tersisa adalah pangkal pahaku yang masih tertutup dress panjangku.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4tbTS3IgBY
Kubuka dress panjangku yang menutupi pangkal pahaku, kubuka semakin ke atas sampai menampakkan celana dalamku yang berwarna putih tipis yang basah.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaolPeLHBvT
"Ahhh Mbak", kata Pak Aziz mendesah keras.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3rUrii24HD
Mendengar Pak Aziz mendesah aku gak kuat, kumasukkan tanganku ke dalam celana dalamku yang berwarna putih. Lalu jari-jariku kembali aku gesek-gesekkan ke belahan vaginaku.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjAZTcKZ6ZU
"Ssssh Pak", kataku mendesah dengan tubuhku yang menggelinjang.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQjuFb5xQeR
Lalu Pak Aziz menghentikan kocokannya pada penisnya, "Mbak hati-hati, jangan sampai selaput dara Mbak robek!!", Kata Pak Aziz.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKpzvYT85vy
Aku mengernyitkan dahiku, dalam kondisi begini Pak Aziz masih mengkhawatirkan keperawananku.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOLblk0yO7f
"Pak pentingkah keperawananku? Apakah kalau aku gak lagi perawan, aku gak lagi berharga?", Tanyaku.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE5Qgzo1jBk
"Buat saya, perawan atau enggaknya Mbak gak jadi masalah. Mbak tetap berharga di mata saya", kata Pak Aziz.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWNZtGH2jbS
Kucerna perkataan Pak Aziz, mendengar pengakuan Pak Aziz aku tersenyum. Ternyata ada satu orang yang bisa mengertiku. Mau menganggapku berharga gak hanya diukur dengan hal remeh seperti selaput dara.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ87OJtcE8MJ
"Terima kasih ya Pak", kataku dengan tersenyum.
4604Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8coxjLtQaj
Aku sudah menyiapkan kejutan untuk Pak Aziz besok, dan kejutan ini khusus aku persembahkan untuk Pak Aziz.
