
Meski aku tau Yusuf masih bocil, tetapi perasaan kesal yang membekas di hatiku belum bisa memudar. Ada perasaan yang mengganjal mendengar pendapat Yusuf yang mengingatkan masa lalu orang tuaku. Perasaan sentimental muncul begitu saja, hanya kerena Yusuf yang awalnya menjadi sesosok remaja yang dewasa karena kepeduliannya berubah menjadi sosok menakutkan.
7518Please respect copyright.PENANA7paMiyMCFn
Akhir-akhir ini aku cenderung menghindar saat Yusuf berusaha mendekatiku. Tetapi anehnya aku malah berusaha mendekati teman-teman Yusuf. Saat aku berusaha berkumpul dengan teman-teman Yusuf, ada tatapan ketidaksukaan di matanya. Hanya saja, melihat sorot mata Yusuf yang seakan memancarkan kecemburuan. Di dalam hati aku bersorak, aku ingin membuatnya menderita karena sikapnya padaku.
7518Please respect copyright.PENANAshVKFGrS5x
"Maafkan Ibu, Suf", kataku dalam hati.
7518Please respect copyright.PENANAFnonhqugjy
Hari ini karena motorku berada di bengkel, aku menghubungi Malik untuk menjemputku. Malik meresponku dengan ceria.
7518Please respect copyright.PENANAOKvM8YGTgy
"Lik, bisa jemput Ibu kan?", Tanyaku.
7518Please respect copyright.PENANAPo0awxgXOn
Awalnya Malik merasa gak enak, mungkin karena mengingat aku adalah guru ngajinya sekaligus akhwat bercadar.
7518Please respect copyright.PENANAZ5I6h0kCow
"Emm tapi, Bu?", Tanya Malik seperti ragu.
7518Please respect copyright.PENANAMb4dUDbxUa
Ya saat ini, aku sedang video call dengan Malik. Aku hanya memakai hijab saja tanpa cadar. Malik shock melihat wajahku pertamakali, terlihat di wajahnya yang sesekali menunduk, dengan sesekali tersenyum salah tingkah.
7518Please respect copyright.PENANAiDlO1lGjuQ
"Kenapa Lik?", Tanyaku tersenyum.
7518Please respect copyright.PENANAxY7gy580GP
"Eh, gapapa Bu", katanya tersenyum dengan menggaruk kepalanya.
7518Please respect copyright.PENANAMYt01XuBoF
Lalu Malik menatap mataku, kutatap balik mata Malik dengan wajah tersenyum. "Maaf ya, Ibu buru-buru tadi. Jadi gak sempet make cadar", kataku berbohong.
7518Please respect copyright.PENANAEJIj0Vn0lY
"Hehe, iya Bu", kata Malik cengengesan.
7518Please respect copyright.PENANAuZjiM3WkQA
"Jadi gimana? Mau kan jemput Ibu?", Tanyaku.
7518Please respect copyright.PENANAqefso3iRHu
"Emm, mau Bu. Jam berapa?", Tanya Malik.
7518Please respect copyright.PENANAACQVueKUNi
Aku menyebutkan jamnya, setelah aku selesei video call. Ntah kenapa ada perasaan aneh yang timbul di dalam dadaku. Ada bayang-bayang Yusuf yang kembali muncul di dalam pikiranku, ya aku muak.
7518Please respect copyright.PENANAJjdlcFhmuN
Sekarang aku masuk ke dalam kamar mandi, hijab dan dresss panjangku yang berwarna coklat muda aku tanggalkan. Dengan perlahan satu persatu kain yang selama ini menutupi auratku mulai terlepas. Tinggal BHku yang berwarna hitam berenda dan celana dalam berwarna serupa.
7518Please respect copyright.PENANA2lIgmyF8Gg
Di depan cermin, aku mematut diriku. Dengan bertolak pinggang, kulihat penampakanku di cermin. Kusunggingkan senyum tipis saat aku mengagumi diriku sendiri. Hatiku berdesir saat membayangkan, tubuhku yang aku kagumi saat ini terpampang di depan orang lain hanya berlapiskan BH dan celana dalam.
7518Please respect copyright.PENANAFXM724ztZM
"Hihi, kamu nakal Husna", kataku tersenyum.
7518Please respect copyright.PENANAgjOCBjScGa
Lalu senyumanku berubah menjadi perasaan kesal yang menguar, "Kamu gak rela Suf? Temanmu melihat wajahku?", Kataku dalam hati.
7518Please respect copyright.PENANAaJYHnIs56w
Wajahku yang semula cemberut berubah menjadi tawa yang terpingkal-pingkal.
7518Please respect copyright.PENANAdQuV6QvZc4
"Tok tok tok. Na, kamu gapapa kan, Nak?", Tanya Kakek yang tiba-tiba mengetuk kamar mandiku.
7518Please respect copyright.PENANAJysLUcKiQp
"Eh gapapa Kek", kataku dengan perasan malu.
7518Please respect copyright.PENANAbkQQTLfz2v
"Udah gila kamu, Husna", kataku pada diriku sendiri.
7518Please respect copyright.PENANAlBUT5boLUr
Kulepas BHku, lalu celana dalamku. "Cantik", batinku.
7518Please respect copyright.PENANAfh7oPkjRhK
Kubusungkan dadaku di cermin di dalam kamar mandi. Terbayang lagi wajah Yusuf, "Gak akan aku tunjukin tubuh telanjangku ke kamu Suf. Tapi... " Kataku terputus.
7518Please respect copyright.PENANAbb74DhpE0b
Aku tersenyum mengingat Pak Aziz saat melihat vaginaku terpampang di depannya tanpa penutup. Meski jaraknya cukup jauh waktu itu, tetapi aku yakin Pak Aziz melihat lubang peranakanku yang sedang memancarkan air seni. Tanpa sadar telapak tanganku sudah berada di vaginaku, kubelai dengan lembut.
7518Please respect copyright.PENANAoX13JcOpAm
"Ahhh Pak Aziz", kataku mendesah sambil memejamkan mataku.
7518Please respect copyright.PENANAnLbxFRUViT
"Na, ada tamu nih. Katanya murid kamu, dia mau jemput kamu", kata Kakek.
7518Please respect copyright.PENANA9iyjKCxzeq
"Oh iya Kek", kataku.
7518Please respect copyright.PENANACo74hy3nbB
Karena aku cewek, aku gak bisa buru-buru mandi seperti cowok. Di dalam hati aku gak peduli, toh aku baru memulai mandi.
7518Please respect copyright.PENANAOaX3bMcP3r
Kuguyur tubuhku dengan air dingin, tubuhku kini basah oleh air. Kuguyur lagi, dari wajah. Air turun membasahi tubuhku. Rambut panjangku yang lebat pun aku basuh dengan air. Kusabun seluruh tubuh, sampai busa memenuhi tubuhku. Masuk ke dalam lipatan-lipatan tubuhku, dari ketek, menggumpal di dalam lipatan payudaraku.
7518Please respect copyright.PENANAqQachCdZhl
Tanpa memikirkan Malik yang sudah menungguku di ruang tamu, aku ingin berlama-lama di kamar mandi sampai tubuhku menggigil.
7518Please respect copyright.PENANAtxonveQxX7
Hari ini aku ingin berdandan secantik mungkin, kupoles mataku juga alisku. Lalu gak lupa wajahku pun, meski tertutup cadar kupoles dengan make up tipis. Gak lupa bibirku pula. Ntah kenapa aku memoles bibirku dengan lipstik, padahal bibirku tertutup oleh cadar.
7518Please respect copyright.PENANAnmE3DkNIbA
Aku tersenyum tipis di depan cermin, "Ini untukmu, Malik", kataku dalam hati.
7518Please respect copyright.PENANA0tNQeZaQL4
Setelah aku menghanduki tubuhku yang basah oleh air, kupakai BHku yang berwarna putih berenda dengan celana dalamku yang yang berwarna putih bunga-bunga.
7518Please respect copyright.PENANAzXbx4Ar4S2
Perlahan dress panjangku yang berwarna putih tulang, menutupi seluruh tubuhku. Sekarang sebagian auratku sudah tertutup. Hanya lekukan tubuhku, dari pundak sampai panggulku yang besar. Dan juga pantatku yang membulat masih belum tertutup oleh hijabku. Kuambil hijab panjangku, perlahan mulai menutupi tubuhku.
7518Please respect copyright.PENANAkYwYgepwVz
Dengan langkah perlahan, aku berjalan ke arah kamarku. Di dalam kamar, aku duduk di depan meja rias untuk mematut diriku. Kupoles wajahku dengan make up tipis. Setelah semua, aku rasa sudah cukup kuambil cadarku untuk menutupi wajahku yang pernah mendapat pujian cantik oleh Yusuf.
7518Please respect copyright.PENANAVGOgQ5RgSf
Mengingat itu, aku tersenyum tipis. Tetapi senyumku tak berlangsung lama karena aku masih kesal pada Yusuf. Ntah aku bisa memaafkannya atau enggak, aku gak tau. Untuk saat ini, aku belum bisa memaafkannya. Kecuali dia mau berubah, lalu meminta maaf padaku.
7518Please respect copyright.PENANAZLX5F7KRHv
Ku berjalan ke ruang tamu, "Maaf ya Lik, Ibu lama", kataku.
7518Please respect copyright.PENANAeuzSpPttVh
"Oh gapapa, Bu", kata Malik sambil menatapku tanpa berkedip.
7518Please respect copyright.PENANA2Za174dAIb
Mungkin kalau kakekku typikal dengan Yusuf, Kakek akan marah besar saat aku dijemput oleh muridku laki-laki. Tetapi Kakek berbeda, sifat relijius Kakek hanya sebatas ritual. Dalam aspek moral dan keseluruhan pandangannya, Kakek sama denganku. Ya karena Kakek yang mendidikku selama ini, untuk menjadi muslimah yang lebih manusiawi.
7518Please respect copyright.PENANAXhCdkTzXzm
Aku dibesarkan oleh Kakek seorang diri, dengan budaya-budaya Sunda yang meresap ke dalam diriku. Meski aku ada darah Aceh, tetapi darah Sundaku lebih dominan.
7518Please respect copyright.PENANACaHnUr2Ocz
Kucium punggung tangan Kakek "Husna berangkat ya", kataku pada Kakek.
7518Please respect copyright.PENANAlNy8IuvKi3
"Iya Husna, hati-hati ya di jalan! Nak Malik titip ya", kata Kakek.
7518Please respect copyright.PENANAwFCHoFAMt2
"Oh iya Kek, pasti", kata Malik.
7518Please respect copyright.PENANA02kPpw0StS
"Assalamualaikum Kek", kataku mengucapkan salam.
7518Please respect copyright.PENANAFKDjXaoDB5
"Assalamualaikum Kek", kata Malik juga.
7518Please respect copyright.PENANA73cKToLE6B
"Wa'alaikum salam", sahut Kakek.
7518Please respect copyright.PENANAO9PR9oxOxm
sekarang aku dibonceng Malik dengan motornya, karena motor Malik termasuk motor gede. Yang gak tau apa itu, saat aku dibonceng posisiku sedikit menungging. Karena posisiku yang sedikit menungging saat motor melaju, secara refleks aku memeluk Malik dengan erat.
7518Please respect copyright.PENANA62egOReBk9
Dengan cepat, motor Malik melesat. Karena jaraknya ke Masjid gak jauh, hanya sekian detik saja aku dan Malik sudah sampai ke Masjid.
7518Please respect copyright.PENANAHh0mpDH5hX
Saat aku dibonceng oleh Malik, banyak Ibu-Ibu kompleks yang berbisik-bisik dengan tatapan sewot. Tapi aku peduli? Sama sekali aku gak peduli.
7518Please respect copyright.PENANAoKEtiFGza6
Sekilas aku mendengar bisikan-bisikan Ibu-Ibu itu, mereka menyebutku akhwat lonte.
7518Please respect copyright.PENANAwIZLrDB4pM
Mendengar gunjingan mereka, aku hanya bisa mengernyitkan keningku. Kuhirup nafasku dalam lalu aku hembuskan.
7518Please respect copyright.PENANAMM0RsLN3BZ
Sesampainya di Masjid semua mata melihatku, begitu juga dengan teman-temanku. Tetapi gak ada yang memandangku dengan pandangan menghakimi. Karena teman-temanku banyak juga yang menyimpang jauh daripada aku. Dan mungkin karena itulah, mereka enggan untuk menghakimi.
7518Please respect copyright.PENANAVsgmpxdfmL
Pak Aziz pun, hanya menatapku saja dengan tersenyum. Tetapi ada satu sorot mata yang memandangku sinis, mata itu adalah mata Yusuf.
7518Please respect copyright.PENANAkYIu6b9dN6
Tatapan Yusuf tajam ke arahku, kulihat tangannya mengepal. Melihat itu, jantungku berdetak kencang. Tiba-tiba perasaan takut mulai muncul. Aku takut, karena perasaan cemburunya Yusuf melampiaskan dengan kekerasan padaku.
7518Please respect copyright.PENANAUXuHoTEYRr
Aktivitas mengajarku berjalan dengan baik, dengan senyum merekah aku menuju parkiran untuk pulang bersama Malik.
7518Please respect copyright.PENANA1cI3Z8CsI2
Aku kaget, tiba-tiba ada yang menarik tanganku. Kucoba menoleh ke belakang, ternyata Yusuf.
7518Please respect copyright.PENANAaSOXWfLvpA
"Lepasin gak!!", Kataku.
7518Please respect copyright.PENANADHZ9h3RSb0
"Kamu masih marah sama aku ya Na?", Tanya Yusuf dengan tatapan sinis.
7518Please respect copyright.PENANA2EsJrZeVBh
"Iya!!", Kataku dengan membalasnya dengan tatapan sinis juga.
7518Please respect copyright.PENANAXdjfNelAhF
Sekarang aku dipepet Yusuf ke tembok, lalu Yusuf memukulkan tangannya yang terkepal ke tembok. Aku tersentak kaget, "Apa-apaan sih kamu Yusuf?", Tanyaku dengan mata berkaca-kaca.
7518Please respect copyright.PENANA2e5aznzBD7
Yusuf hanya mendengus saja, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
7518Please respect copyright.PENANAkqfYkqjVTR
"Kamu cemburu? Gak gini caranya Suf", kataku dengan sedikit sesenggukan.
7518Please respect copyright.PENANASnUdwnHwh4
Apa yang aku takutkan, akhirnya terjadi juga. Dengan buas Yusuf mencium bibirku yang masih tertutup cadar.
7518Please respect copyright.PENANAPp8ZvkrsrY
"Suf lepasin!! Aku gak bisa nafas", kataku dengan berusaha mendorong tubuh Yusuf.
7518Please respect copyright.PENANAyWBBeBMrj1
Doronganku ke tubuh Yusuf gak berarti apa-apa. Meski umurku lebih tua daripada Yusuf, tetapi tenagaku tetap saja tenaga perempuan, yang gak sebanding dengan tenaga Yusuf.
7518Please respect copyright.PENANAm6TxOJXpB0
"Suf, kumohon Suf!! Lepasin aku!!", Kataku memohon.
7518Please respect copyright.PENANAMZj4Sl6WNC
Tetapi Yusuf sama sekali gak menghiraukanku, malah dengan kurang ajarnya telapak tangan Yusuf sudah hinggap di atas payudaraku yang masih terlindungi oleh kain berlapis. Dari BH, dress panjangku dan hijabku.
7518Please respect copyright.PENANAbthavBkgf7
Kudorong tubuh Yusuf, kali ini Yusuf mampu aku dorong ke belakang sampai aku bisa kabur darinya.
7518Please respect copyright.PENANAQjV1ARoyjL
"Heh jalang!! Mau kabur kemana?", Kata Yusuf.
7518Please respect copyright.PENANAl7YQnte6b8
Langkahku berhenti mendapat hinaan itu, aku berhenti melangkah lalu berjalan ke arah Yusuf.
7518Please respect copyright.PENANAPL4hwkopCb
"Apa yang kamu bilang tadi?", Tanyaku merasa gak terima karena yang mengatakan itu Yusuf.
7518Please respect copyright.PENANAaoolJV71zT
"Jalang!! Kenapa? Kamu gak terima? Buka aja cadarmu, gak pantes!!", Kata Yusuf mulai mengutarakan kata-kata yang membuatku sakit hati.
7518Please respect copyright.PENANAfRGDHnPHrB
Kalau itu orang lain, mungkin aku bisa terima. Itu Yusuf, orang yang aku cintai.
7518Please respect copyright.PENANAfAXsu8AMIU
Kuhapus air mataku, "Kamu keterlaluan, Suf", kataku.
7518Please respect copyright.PENANAFwryYgNnzI
"Bu, Ibu gapapa?", Tanya Malik yang tiba-tiba muncul dan mendekatiku.
7518Please respect copyright.PENANAmZyf7WwjWw
"Apa yang kamu lakukan Suf?", Tanya Malik.
7518Please respect copyright.PENANAzHcc2Bv9wY
"Ini bukan urusanmu!!", kata Yusuf emosi.
7518Please respect copyright.PENANAuBQjmkoN2G
"Sebenarnya kalian ada hubungan apa?", Tanya Malik.
7518Please respect copyright.PENANA73HoqUE0Jc
Yusuf mengungkapkan semuanya, dengan nafas berat Malik menghembuskan nafas panjang.
7518Please respect copyright.PENANAeWmtPVhw1t
"Aku denger apa yang kamu ucapin ke Bu Husna", kata Malik.
7518Please respect copyright.PENANAx216DBIwJ0
Tangan Malik menggandeng pergelangan tanganku, "Ayok Bu, Malik antar pulang", katanya.
7518Please respect copyright.PENANAKDBEJz7hCW
Sebelum aku naik ke atas motor, Malik menghapus air mataku. Mata Malik menatap tajam ke arah Yusuf. Kulihat mata Yusuf menatap Malik dengan tajam pula.
7518Please respect copyright.PENANAMEkM4CTd3a
Saat aku sudah naik ke atas motor, Malik menarik tanganku agar memeluknya erat.
7518Please respect copyright.PENANAnaPo9YzMbj
Motor mulai melaju, keluar dari area Masjid.
7518Please respect copyright.PENANAmHlpS73lS7
"Aku gak mau pulang Lik", kataku pada Malik.
7518Please respect copyright.PENANAINxRw6Yz1n
Tangan Malik mengelus-elus punggung tanganku di perutnya. "Ya sudah kita jalan-jalan dulu ya, Bu", kata Malik.
7518Please respect copyright.PENANAsuWa3KV3ax
"Iya Lik, bawa Ibu kemana aja yang kamu mau!!", kataku dengan terisak.
7518Please respect copyright.PENANAtihqocTVfM
"Udah jangan nangis, Bu!! Ada Malik disini", kata Malik sambil menepuk-nepuk punggung tanganku.
7518Please respect copyright.PENANA1CjTs3Rpkw
"Terima kasih ya", kataku sambil mengusap air mataku.
7518Please respect copyright.PENANAajfD7NeTLd
"Sama-sama, Bu", kata Malik.
7518Please respect copyright.PENANAFSIc4KMDOM
Sekarang motor Malik mengarah ke area pegunungan, kupeluk semakin erat. Kudengar detak jantung Malik berdetak kencang.
7518Please respect copyright.PENANAOdsBMaSzqe
Aku tersenyum mendengar detak jantung Malik, ingin rasanya aku berikan apa yang aku punya untuk Malik hari ini juga.
7518Please respect copyright.PENANAReqxOlx54D
Motor Malik berhenti di pinggir hutan, yang jauh dari pemukiman.
7518Please respect copyright.PENANAaZaeVfvFYj
"Kita berhenti disini ya, Bu?", kata Malik.
7518Please respect copyright.PENANAJwM5Zbh6IK
"Iya Lik", kataku.
7518Please respect copyright.PENANAPBi0ticWtD
Setelah berhenti di pinggir hutan, aku dan Malik bersandar pada motornya. Kurasakan tangan Malik memegang tanganku. Mendapat perlakuan itu, aku menoleh ke arah Malik dengan tersenyum.
7518Please respect copyright.PENANAz4JyyEjgVR
Lalu Malik menarik tubuhku, dengan tangan satunya berada di pinggangku. Kini aku berada di depan Malik, mata kita saling bertemu.
7518Please respect copyright.PENANAGiHc6d1win
Tangan Malik melingkar, menarik tubuhku. Dengan tarikan lembut, aku sekarang berada dalam pelukan Malik.
7518Please respect copyright.PENANAEKihSKX04h
"Lik?", kataku lembut.
7518Please respect copyright.PENANArqUS8qZKGF
"Iya, Bu?", Tanyanya.
7518Please respect copyright.PENANAtTD3xLnFhX
"Panggil aku Husna aja!!", Kataku dengan tersenyum.
7518Please respect copyright.PENANAUgyiUcVzm9
"Baiklah, Husna", kata Malik tersenyum, dengan tangan yang membelai pipiku.
7518Please respect copyright.PENANAR3JjE5rXvx
Belaian lembut di pipiku membuatku melayang. Kupejamkan mataku, merasakan desiran yang merayap ke seluruh tubuhku. Jari telunjuk Malik menyentuh telingaku yang tertutup hijab, berputar-putar mengitari lubang telingaku. Geli bercampur nikmat gak bisa aku cegah, kugigit bibir bawahku dan mataku terpejam dengan desahan yang tertahan.
7518Please respect copyright.PENANAzUoSZa4zkM
"Ehhhh, ssssshhhh."
7518Please respect copyright.PENANAmDtYRG9j6l
Kubuka mataku menatap mata Malik, "Enak?", Tanya Malik.
7518Please respect copyright.PENANABEbcaOlz8F
"Hu'um", kataku sambil mengangguk.
7518Please respect copyright.PENANAsGxXch8vUh
Lalu tangan Malik yang kanan dan kiri menyentuh pipiku, mengetahui apa yang akan terjadi aku menutup mataku.
7518Please respect copyright.PENANAk9nGbu5ef0
"Cup" Malik mengecup bibirku lembut yang masih masih tertutup cadar.
7518Please respect copyright.PENANAuoSZHK2PLX
Kutolehkan wajahku ke samping menahan perasaan tak menentu. Malik menjadi orang kedua yang mencium bibirku setelah Yusuf.
7518Please respect copyright.PENANACr3BTNT6yh
"Umur kamu berapa sih Husna?", Tanya Malik sambil membelai pipiku.
7518Please respect copyright.PENANAwORjClafhZ
"19, Lik", kataku dengan tersenyum di balik cadarku.
7518Please respect copyright.PENANAGh3fx2mU5g
"Gak terlalu jauh ya umur kita?", Kata Malik dengan masih tetap membelai pipiku.
7518Please respect copyright.PENANAm0MEOxy3g6
"Iya", kataku tersenyum.
7518Please respect copyright.PENANAXog3InFzj9
"Cup" Malik kembali mengecup bibirku.
7518Please respect copyright.PENANAaJd4A1WLUW
Kecupan Malik pada bibirku berulang kali, sampai aku mendorongnya karena aku gak bisa nafas.
7518Please respect copyright.PENANAx8zUC9hEl1
"Maaf, Lik. Aku gak bisa nafas", kataku.
7518Please respect copyright.PENANAnR5k3n8VW6
"Gapapa, aku yang seharusnya minta maaf", kata Malik.
7518Please respect copyright.PENANACcJppBTYRu
Ntah kenapa hatiku menghangat, karena perlakuan Malik padaku lembut tanpa memaksaku.
7518Please respect copyright.PENANAreAXM8aws7
Perlakuan Malik yang lembut membuatku lupa diri, kubalas kecupan Malik dengan kecupan panas. Tanpa bisa aku cegah, kubuka mulutku untuk mengganti kecupan dengan lumatan.
7518Please respect copyright.PENANAL3BJEPw4n1
Kurasakan tangan Malik sudah hinggap di atas payudaraku. Gak seperti yang aku lakukan pada Yusuf. Kubiarkan Malik meremas dengan perlahan ke payudaraku.
7518Please respect copyright.PENANArY1drt3Za2
"Ahhhh" aku mendesah dengan kepala mengdongak.
7518Please respect copyright.PENANAUVLpzKAN3n
Lumatanku pada mulut Malik terlepas, lalu Malik menarik kepalaku bagian belakang untuk maju ke depan. Sekarang giliran Malik yang melumat bibirku yang masih tertutup cadar.
7518Please respect copyright.PENANAHLoZkZNeOW
"Elm, srup, srup", bunyi ludah kami yang saling mengecap.
7518Please respect copyright.PENANAfAZq84vO28
Sekarang cadarku penuh dengan ludahku dan Malik.
7518Please respect copyright.PENANAARnXjPXenZ
"Aku lepas ya?", Tanya Malik.
7518Please respect copyright.PENANAHXsmGE21CS
Aku mengangguk sambil tersenyum, "Cantik ya", kata Malik memujiku dengan tangannya membelai pipiku.
7518Please respect copyright.PENANAjXie8oxMrV
"Terima kasih ya", kataku.
7518Please respect copyright.PENANAEVAPJID19q
Malik gak menjawab, hanya tersenyum saja. Lalu Malik kembali melumat bibirku tanpa terhalang cadar. Dengan telapak tangannya yang meremas payudaraku dengan lebih kencang lagi.
7518Please respect copyright.PENANAUxgmiFbtmZ
Lalu Malik melepas ciumannya pada bibirku, "Kamu mau jadi pacarku?", Tanya Malik.
7518Please respect copyright.PENANAEv6LdAPHBV
Aku hanya mengangguk sambil bilang "Ya aku mau."
7518Please respect copyright.PENANAXai2VKiuwz