x
Hubunganku dengan Pak Aziz semakin dekat, karena aku memandang Pak Aziz seperti ayahku sendiri. Pak Aziz pun udah gak lagi canggung kepadaku. Yang awalnya memanggilku dengan panggilan Mbak sebagai penghormatan padaku, sekarang memanggilku sebatas nama saja.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9151Qp0gfO
Di usianya yang sudah gak lagi muda, Pak Aziz memutuskan untuk gak menikah bukan tanpa sebab. Dia sadar dalam kondisi finansial Pak Aziz gak mapan, memutuskan untuk menikah kata Pak Aziz sangat gak bertanggungjawab.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡziCbietN3z
Aku kagum mendengar curahan hati Pak Aziz, ternyata Pak Aziz cukup rasional dalam memandang kehidupan. Dan gak mau bermain-main dengan pernikahan. Berbeda dengan generasi sekarang, hanya karena ngebet untuk menyalurkan hasrat biologisnya. Akhirnya tanpa berpikir panjang, memutuskan untuk menikah.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHTDjefyx8b
Padahal dari segi mentalitas saja belum matang, ditambah belum bisa mencukupi kebutuhannya sendiri. Bagiku pernikahan bukan hal main-main. Ya dalam hal ini aku masih kolot, kalau aku memandang pernikahan itu gak penting lalu memutuskan hidup serumah dengan lawan jenis tanpa ikatan pernikahan. Yang aku bayangkan adalah konsekuensi yang bakal diperoleh. Memikirkan itu, aku jadi teringat orang tuaku.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5AKN5mTDP9
Kadang realistis itu penting, meski tau norma di masyarakat sudah gak relevan. Tetapi mempertimbangkannya bahwa keputusan melawan arus justru bakal mempersulit diri sendiri dan membawa penderitaan.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS6W6IKL5Dy
Sedih memang saat aku terbayang orang tuaku, tetapi aku harus mulai berdamai dengan keadaan. Mau memaafkan mereka yang menjadi penyebab kematian ibuku. Semakin aku bisa berlapang dada, memaafkan siapa pun yang menyakiti orang tuaku. Perasaanku menjadi lega, beban yang selama ini aku tanggung hilang sudah.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4cOqpX9P5o
Meski aku sudah berdamai dengan masa lalu, aku masih berharap bertemu dengan ayah biologisku. Pernah suatu ketika aku membolak-balik kitab klasik yang membahas tentang bolehnya ayah menikah dengan anak perempuannya dari hubungan di luar nikah karena nasabnya terputus membuatku mengernyitkan dahiku.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuFxH9jrvLq
Nuraniku memberontak, menyangkal pendapat imam madzhab ini yang aku pikir adalah kesalahan. Karena anak biologis tetaplah anak kandung meski dilahirkan dari hubungan yang haram. Tetapi semakin aku mencoba merasionalkan teks teks klasik yang aku baca, sedikit banyak mempengaruhi pola pikirku.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEm5nsztGgl
Aku yang awalnya menolak jadi berpikir, bagaimana kalau aku menikah dengan ayahku? Mencoba aku sangkal pikiran sesat itu, tetapi justru perasaan yang awalnya sekedar merindukan ayahku yang belum pernah aku lihat rupanya berganti letupan birahi yang muncul dengan tiba-tiba.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAxJSRA742t
Tetapi anehnya, letupan birahi itu seakan teralihkan pada Pak Aziz, ketika aku mulai memandang Pak Aziz sebagai ayah kandungku sendiri.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx80w3BkXtH
Berbeda dengan apa yang aku pikirkan dan rasakan, Pak Aziz justru memiliki pandangan yang bertolak belakang denganku. Pak Aziz merasa menyesal karena sudah mengambil keperawanan anusku. Menurut pandangannya, itu kesalahan terbesar karena gak bisa menjagaku yang sudah dianggapnya anaknya sendiri. Gak hanya itu, Pak Aziz sadar berhubungan intim dengan penetrasi ke dalam anus itu haram meski sudah halal menjadi sepasang suami istri.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs09IQd1Qog
Setelah kejadian itu, Pak Aziz berhenti seronok seperti dulu lagi. Dia hanya ingin menjagaku, layaknya seorang ayah pada putrinya.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT8azqijXx0
Sampai-sampai Pak Aziz marah besar, saat tau Yusuf, Malik dan Rohman ingin sekedar mesumin aku.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq13YRVqBPK
Hanya saja, tanpa sepengetahuan Pak Aziz, Yusuf, Malik dan Rohman mengambil kesempatan saat Pak Aziz gak ada disisiku. Meskipun hanya sekedar mencium pipiku, memeluk tubuhku. Hanya sebatas itu saja, gak lebih.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6h2isupb3n
Hari-hariku aku lewati dengan bahagia, akhir-akhir ini gak ada dari ketiga remaja itu yang mesumin aku. Semakin kesini, hubunganku dengan mereka kembali normal. Aku menganggap mereka bekas murid mengajiku yang masih di bawah umur dan mereka menghormatiku sebagai kakak, yang umurnya lebih tua dari mereka.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCzO7O5rmTa
Aku senang dengan perubahan mereka, obsesiku tentang memamerkan tubuhku juga semakin mereda. Karena obsesiku pada Yusuf, Malik dan Rohman hanya sekedar representasi dari kerinduanku pada sosok ayahku yang masih berumur 15 tahun ketika ayahku mendapat hukum cambuk di Aceh sana. Sama seperti Yusuf, Malik dan Rohman setahun lalu yang masih berumur 15 tahun juga. Sekarang mereka bertiga semakin dewasa, gak hanya sekedar usia mereka, menjadi 16 tahun. Mereka terpengaruh Pak Aziz, bagaimana memperlakukan perempuan dengan benar.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg3LDLi337Y
Tetapi pandangan mereka belum berubah tentang keperawanan, aku gak memaksakan perspektifku pada mereka. Batinku, pola pikir mereka masih bisa berkembang karena usia mereka masih muda.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXFKTecu8dB
Begitu juga denganku, di usiaku yang masih 20 tahun, aku masih bisa berubah. Hanya saja, semua pemikiranku lahir dari trauma, rasa takut yang memenuhi pikiranku. Karena jejak kepedihan yang dialami orang tuaku, membekas dalam benakku.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB7OgjY3pAa
Saat ini aku menjalankan aktivitas seperti biasanya, menjaga gerai es tehku. Seperti biasa, Yusuf, Malik dan Rohman main ke gerai es tehku. Biasanya mereka main gak bareng seperti sekarang, ntah kenapa mereka main bareng seperti sekarang.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡllCW7QWd28
"Mbak belum denger kabar ya?", Tanya Malik.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPalgjFf2V1
"Kabar apa, Lik?", Tanyaku penasaran.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQNGLPpWTQK
"Pak Aziz sakit Mbak", kata Malik.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT95bKRsubk
"Innalilahi, sejak kapan?", Tanyaku.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA8FDOSQbyx
"Sekitar semingguan mungkin Mbak", kata Yusuf.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJpa98j2s6z
Lalu aku berpikir, kalau sekitar semingguan berarti semenjak aku dari sana dong?
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡndd1szw9uJ
"Kalian gak jenguk Pak Aziz? Trus Pak Aziz sekarang di rumah sakit atau?", Tanyaku khawatir.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQM4jqZTkKn
"Ini mau jenguk Mbak. Di rumah Mbak, Ilham disana jagain Pak Aziz", kata Yusuf.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz7STUKLdMx
"Sebenarnya sama ayahku udah mau dibawa ke rumah sakit Mbak. Tapi karena Pak Aziz marah-marah gak mau dibawa ke rumah sakit, akhirnya ayahku mengurungkan niatnya", kata Rohman.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡguvnW9lvw9
"Sebenernya gejalanya apa sih?", Tanyaku.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLvpxearkE9
"Sesak nafas sama batuk yang parah", kata Rohman.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe2dQuMKaev
"Pak Rohman perokok berat sih Mbak. Padahal udah berkali-kali aku larang buat merokok, tapi Pak Rohman malah marah", kata Malik.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtYfxdUzbqW
Aku mendengus kesal, bandel banget Pak Aziz. Padahal Pak Aziz dilarang merokok demi kebaikan Pak Aziz sendiri, tetapi Pak Aziz malah gak mau.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo4Ii5uVKSl
"Diminum dulu es tehnya!!", Kataku pada ketiga remaja itu.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX3MnLqsVlw
"PING."
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYiaIseXwuw
"Ada chat dari Ilham, Mbak", kata Rohman.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkLr0r1AwCP
Aku mengernyitkan dahiku, pikiranku jadi berkecamuk. Takut terjadi apa-apa, pada Pak Aziz.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBTEjjtFHfi
Rohman menghembuskan nafas panjang, lalu tangannya memegang punggung tanganku.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY0JYT1cfdt
"Mbak jangan kaget ya!! Kuharap Mbak baik-baik aja setelah mendengar kabar ini", kata Rohman.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHowueq7sEf
"Kabar apa Man? Cepat bilang!!", Kataku mendesaknya.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjrXowOZPim
"Berat Mbak mau cerita", kata Rohman.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuxPYFilAaO
Yusuf mendekatiku, memelukku dari samping. Aku menoleh ke arah Yusuf yang memelukku, menatapnya sendu.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡalGUcm3WwJ
"Tapi Mbak janji, Mbak jangan kaget!!", Kata Rohman.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwaR9QhTNCe
"Iya, Mbak janji. Ayo cerita!!", Kataku mendesak.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj4CpDztvX3
"Pak Aziz meninggal dunia Mbak", kata Rohman menunduk lalu terisak.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHtvVFpLaiw
Mendengar kabar itu, tangisku langsung meledak. Padahal baru sebentar aku memiliki pengganti ayahku. Kini Pak Aziz sebagai pengganti ayahku telah pergi jua, meninggalkanku.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR0sOLUe64O
"Hiks, hiks, kenapa Pak Aziz pergi secepat ini Pak?."
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtHvVZizbdw
"Sudah Mbak, tegarkan dirimu!!", Kata Yusuf yang memelukku dari samping.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlmp0GPkHz0
Sekarang aku menyandarkan kepalaku ke dada Yusuf, dengan Yusuf yang memelukku dari samping.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbqgWEGj56X
Kakek yang gak mengenal Pak Aziz ikut bersedih, karena mendengar semua ceritaku tentang Pak Aziz.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi4JHOJ3mNN
Dengan memakai pakaian serba hitam, aku, kakek, Yusuf, Malik dan Rohman melayat ke rumah Pak Aziz bersama-sama.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeI3iOCkl8s
Sesampainya di rumah duka, tangisku meledak. Tetapi Yusuf menenangkanku, supaya jangan sampai orang-orang curiga dengan kedekatanku pada Pak Aziz. Kuseka air mataku, kutahan sebisa mungkin seperti saran Yusuf padaku.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1DemGwDDbG
Kakek, Yusuf, Malik, Rohman, Ilham dan Sukron ikut sholat jenazah. Dalam hatiku, aku hanya bisa mengucapkan selamat tinggal pada orang yang aku sayang. Dan aku berterimakasih karena kehadirannya pernah mengisi kekosongan hatiku karena kerinduanku pada sesosok ayah.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZyacyfZpxH
Di pemakaman, saat orang-orang telah pergi. Aku enggan meninggalkan makam Pak Aziz. Tangisku gak bisa aku tahan lagi, meledak sampai aku meringkuk di atas makam Pak Aziz.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr82kMbiTYk
Yusuf, Malik dan Rohman menemaniku di makam. Begitu juga Ilham dan Sukron, yang ikut menemaniku juga.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdYwD3sr0pk
Udara menjadi dingin bersamaan dengan langit yang berubah menjadi gelap, awan gelap pun menyelimuti langit. Hujan pun turun dengan derasnya yang membuat duka meninggalkan perasaan pilu.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc3hPNhiE4P
Yusuf yang berdiri di dekatku, mendekatiku duduk dengan membawa payung untuk memayungiku, kulihat Yusuf yang berada di sampingku basah kuyup, mengorbankan dirinya kehujanan untuk memayungiku.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9HJeKFmUoe
"Ayok Mbak, kita pergi!! Nanti Mbak sakit", kata Yusuf.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnSf03CxRP6
Berat sebenarnya meninggalkan makam Pak Aziz, karena aku gak tega melihat Yusuf yang basah kuyup. Yang berkorban untukku, agar aku gak kehujanan. Pada akhirnya aku luluh untuk bangkit, dan mengucapkan salam perpisahan pada Pak Aziz.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9EfMRsehaJ
Kulihat Malik, Rohman, Ilham dan Sukron gak lagi memakai payungnya. Mereka ikut basah kuyup seperti Yusuf. Melihat solidaritas mereka pada Yusuf, hatiku menghangat yang membuat aku tersenyum.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSTq2XeqSyc
"Terima kasih ya, Suf", kataku.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ00NACHnXdX
"Sama-sama Mbak", kata Yusuf.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT37KyUSEAe
Hujan semakin deras, dengan angin yang kencang disertai petir yang menggelegar.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHPg7LJ1JBo
Perjalananku belum berakhir, dengan perasaan yang membuncah ingin kutemukan ayah kandungku.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLwTcIqwg2m
Sepeninggal Pak Aziz, hari-hariku berubah menjadi sepi. Meskipun aku dihibur oleh Yusuf, Malik dan Rohman. Tetapi perasaan sepi itu gak bisa hilang.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTK6jmNkbI0
Sekarang Ilham pun sering main ke gerai es tehku. Ilham bilang, dia bingung setelah Pak Aziz meninggal. Karena hanya Pak Aziz yang menjadi tempat curahan hatinya.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡibalM2UKTm
"Ibu mau kan menjadi pengganti Pak Aziz?", Tanya Ilham.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEKYIk37kok
"Pasti Ham, dengan senang hati", kataku dengan tersenyum.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU0RtUytxpm
"Boleh gak, manggil Ibu, Mbak kayak yang lain?", Tanya Ilham dengan malu-malu.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ31YSYZ56wI
"Boleh banget Ham", kataku.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Jcwyu7rGd
Ntah kenapa responku ke Ilham berbeda dengan yang lain, rasanya Ilham seperti adekku sendiri. Kupeluk erat Ilham, perasaanku menjadi menghangat karena aku menemukan pengganti Pak Aziz.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3cWB1830SQ
Setiap pulang sekolah, Ilham selalu datang ke rumah untuk menemaniku menjaga gerai es tehku. Sekarang aku sudah gak kesepian lagi, karena di sampingku ada Ilham.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRscD809JMM
Kakek yang mengetahui itu sangat senang, karena Ilham sering juga membantu Kakek membawa dagangan ke pasar. Setelah pulang dari pasar, kadang mereka bermain catur bareng di dekat gerai es tehku.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡykjoT5g9FX
Semakin hari, aku dan Ilham semakin dekat. Gak ada sekat yang membatasi kita. Bahkan kita bebas saling berpelukan saat Kakek gak berada di rumah.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWmYgsfFfrr
Ntah kenapa aku gak melarangnya, saat Ilham berusaha memelukku. Di dalam pikiranku, toh Ilham sudah aku anggap sebagai adekku sendiri.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAGjLmbLUz0
Lagi-lagi perasaan sayangku pada Ilham yang aku anggap sebagai adekku sendiri beralih menjadi perasaan yang lebih dari itu. Aku menginginkan Ilham selalu berada disisiku, menemaniku. Sampai-sampai terbersit di pikiranku untuk memberikan lebih pada Ilham apa yang pernah aku berikan pada Pak Aziz.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6CZBBWskwL
Saat hujan deras mulai turun, kuajak Ilham untuk masuk ke rumah. Kita bergandengan tangan berlari ke dalam rumah. Memayungi kepala kita masing-masing dengan telapak tangan.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyjUnRS4UaZ
Aku ajak masuk ke dalam kamarku, kudorong tubuhnya sampai terjatuh rebah di atas ranjangku.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi7OEYzGSUd
"Mbak, mau ngapain?", Tanya Ilham dengan suara bergetar.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuteMEf4fpv
Kudekati Ilham, dengan jari telunjukku kutempelkan pada bibirnya, "Sssstt."
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiJlT0zpzJd
Lalu aku melepas cadarku, cadarku pun turun ke lantai. Kutindih tubuh Ilham yang pasif.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXj45vpOXh8
Kubelai wajah Ilham yang tampan dengan wajah orientalnya.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzX7ETCyRZ7
"Mbak cantik gak Ham?", Tanyaku.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKqUglyEhcc
"Can... Cantik Mbak", kata Ilham tergagap.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4B3PtvGJi8
Saat aku mencoba mencium bibirnya, Ilham mendorongku sampai aku terjatuh ke samping, rebah di atas ranjang. Ilham langsung berdiri, dengan kikuk Ilham bicara, "Maaf Mbak, ini salah", kata Ilham.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLJiXIOi1Pm
"Tolong pakai cadar Mbak lagi!!", Kata Ilham dengan menutup matanya.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxyMAQaEDst
Aku yang melihatnya tersenyum, ternyata Ilham berbeda dengan yang lain. Ilham masih polos dan sangat jahat kalau aku punya keinginan untuk merusak kepolosannya.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR6hBP2r0bV
Meski aku kecewa, seenggaknya aku mengerti. Rasa kasih sayang gak harus disertai dengan nafsu.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYjgHuoti0y
Lalu aku berdiri di depan Ilham dengan cadar yang sudah menutupi wajahku lagi.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7XpgKXYcle
"Maafin Mbak ya Ham", kataku.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUrEmIxIJDR
"Iya Mbak, gapapa", kata Ilham menundukkan pandangan.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvkLPAqXzru
Setelah kejadian itu, aku menjadi kikuk saat bertemu dengan Ilham. Kulihat Ilham juga terlihat kikuk, meski Ilham gak mengubah kebiasaannya padaku. Ikut membantu Kakek membawa dagangannya ke pasar dan menemaniku menjaga gerai es tehku.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQJ3QFslGf7
Kadang Ilham gak sendirian menemaniku, tetapi juga ditemani oleh Yusuf, Malik dan Rohman.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡes8pW7TG8f
Hanya saja, Ilham cenderung pendiam dibandingkan dengan yang lainnya. Saat mereka saling melempar bercandaan, Ilham hanya diam lalu meresponnya dengan tertawa.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeCVSioVtQS
Meski Ilham lebih banyak diam, gak banyak ngobrol. Yusuf, Malik dan Rohman gak pernah membullynya. Yang aku suka dari remaja-remaja itu karena sifatnya yang baik. Ya meski Yusuf, Malik dan Rohman anaknya mesum banget.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWSXhOtyqiG
Sekarang mereka udah gak lagi mesumin aku, hanya saja gak sepenuhnya mereka berubah. Mereka sering berebutan untuk memelukku seperti anak kecil. Melihat tingkah mereka aku tertawa, gak ada keinginan untuk melarang mereka memelukku. Toh aku sendiri, merasa itu hal yang wajar.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUhlqnfF25I
Kadang salah satu dari mereka tiba-tiba memelukku dari belakang, lalu mencium pipiku yang tertutup cadar.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTz5rfmQoJK
Lalu yang lainnya karena merasa iri, berebutan untuk mencium pipiku juga.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi69VSiuhhK
"Kalian ini ya, kayak anak kecil", kataku tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalaku.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9DmKB4TqJo
"Mbak, kita liburan ke pantai yuk!!", Ajak Rohman.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡctWOiUD36L
"Boleh, kapan?", Tanyaku.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQdUJeIa6pY
"Nanti kalau kita sudah musim liburan", kata Malik.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO05Z7czfD8
"Oh iya, Sukron ikut juga Mbak", kata Rohman.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiY4eUYPId3
"Boleh, Ilham ikut juga kan?", Tanyaku sambil melirik Ilham dengan tersenyum.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrkXbTyDM6d
Aku lirik, Ilham tersenyum lalu menundukkan pandangannya. "Pasti dong Mbak", kata Yusuf.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ46OGueuDJ7
"Kakek gak diajak juga?", Tanya Malik terkekeh.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxaDblI4apx
"Jangan dong, nanti gak bisa.. ", kata Rohman terputus.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkwjU1eQDla
"Gak bisa apa hayo?", Tanyaku dengan tersenyum.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYfx7pIqwnX
"Gak bisa apa Suf?", Tanya Rohman ke Yusuf.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2bCLK7rfKx
"Kok tanya aku? Tuh tanya Malik!!", kata Yusuf sambil terkekeh.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSrJNZ3qBkY
"Hehehe, gak tau", kata Malik sambil garuk-garuk kepalanya.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg3cBJU895d
Tiba-tiba ada yang memelukku dari belakang, lalu kepalaku dikecup.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡufwY4Z3rWJ
"Muah."
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQMQlYg3gWC
Setelah aku menoleh ke belakang, yang mengecup kepalaku Ilham. Aku terkejut, melihat Ilham yang berubah drastis. Padahal beberapa hari yang lalu Ilham menolak saat aku berusaha mencumbunya di dalam kamar. Dan menyuruhku kembali memakai cadarku. Dalam pikiranku, aku berpikir mungkin karena pengaruh dari Yusuf, Malik dan Rohman, Ilham berubah. Aku gak mempermasalahkan itu sih. Bahkan ada keinginan untuk melepas keperawananku untuk salah satu dari mereka.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHlRH2d0Y5Z
Saat aku mencoba, menoleh ke belakang, Ilham mengecup bibirku yang tertutup cadar, dengan tangannya meremas payudaraku yang masih tertutup hijab dan dress panjangku.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXvJnliCmkO
Lagi-lagi aku terkejut, Ilham sudah jauh, gak seperti yang aku kira. Saat tangan Ilham mulai meremas payudaraku, kuletakkan tanganku di punggung tangan Ilham untuk membantunya untuk meremas payudaraku lebih kencang..
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTXXXV6S9Tr
"Sssh ahhh" aku mendesah dengan memejamkan mataku.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5RiZj4Txxo
"Nah gitu dong, Ham. Itu baru cowok", kata Rohman.3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyiYUFcbYCH
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPOGUPzHjGp
Kutatap mereka dengan wajah cemberut, "Oh ini ya yang kalian mau?", Kataku genit.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXyupFmpNjU
"Jangan disini, di dalam rumah aja!!", Kataku.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ZJdTWQdAv
"Nanti kalau tetangga Mbak tau gimana?", Tanya Yusuf.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3eqJOj2ArK
"Aku gak peduli", kataku dengan mendesah saat Ilham kembali meremas payudaraku.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiDZOsIVNGs
Ilham kembali mengecup bibirku yang tertutup cadar, melumat bibirku yang tertutup cadar dengan panas sampai cadarku basah oleh ludahku dan ludah Ilham. Kupejamkan mataku, menikmati setiap kecapan demi kecapan sampai aku terhanyut.
3870Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvIOpu82Mm4
