
9.Hangatnya Birahi Erni
Aku sadar bahwa aku bukan Erni yang dahulu lagi. Bukan Erni yang lugu dan tidak mementingkan sex di atas segalanya lagi.
13421Please respect copyright.PENANAVHMbAjclNu
Ya, dahulu aku cuma menganggap sex sebagai kewajiban pasangan suami-istri belaka. Kalau suamiku menginginkannya, aku harus meladeninya. Karena sebagai seorang istri, aku wajib melayani hasrat birahi suamiku kapan pun ia menghendakinya. Kalau ia tidak menghendakinya, aku pun jarang memancing-mancing birahinya. Katakanlah aku seolah cuma seorang istri yang pasrah terhadap apa pun yang diinginkan oleh suamiku, sementara hasratku sendiri sering kutindas dengan menyibukkan diri pada usahaku (waktu masih punya toko dahulu).
13421Please respect copyright.PENANA7vZ3XRdFTc
13421Please respect copyright.PENANAykkJCY0RMS
Tapi setelah suamiku memperkenalkan dunia sex yang berwarna-warni dan penuh variasi itu, sedikit demi sedikit diriku jadi berubah. Lalu aku merasa bahwa sex itu sesuatu yang teramat indah. Teramat hangat dan teramat nikmat.
13421Please respect copyright.PENANAqa02xUdU2F
13421Please respect copyright.PENANAKPtPmqLTq7
Karena itu aku selalu bersemangat tiap kali suamiku mengajak wife swap dengan teman-temannya. Bahkan ketika aku digangbang oleh teman-temannya, aku pun tidak menolaknya.
13421Please respect copyright.PENANAr9xvCXKAMk
13421Please respect copyright.PENANAKQcSqhaeM1
Semuanya itu sangat fantastis bagiku. Bahkan kalau aku mengingat setiap langkah seksual yang telah kualami itu, hasrat birahiku sering berdesir-desir dan sulit mengendalikannya. Karena itu, atas izin dari suamiku sendiri, aku meredakan hasrat itu dengan lelaki lain. Syarat dari suamiku cuma harus mencatat setiap langkahku jika terjadi hubungan seksual dengan lelaki lain.
13421Please respect copyright.PENANAGM7bfeQczY
13421Please respect copyright.PENANAwCogyJ7XQ1
Walaupun diberi keleluasaan untuk mendapatkan lelaki lain manakala aku tak kuasa lagi menahan hasratku, namun aku berusaha untuk mengendalikan diri. Karena keutuhan perkawinanku dengan Bang Yadi, adalah di atas segala-galanya. Dan meski sudah ada beberapa lelaki yang singgah dalam perjalanan hidupku, namun aku tau bahwa cintaku hanya untuk Bang Yadi seorang.
13421Please respect copyright.PENANAXu6TE88W7D
13421Please respect copyright.PENANAsSLkYBYetI
Namun sampai kapan aku bisa bertahan dalam kendaliku sendiri ini? Bukankah makin lama suamiku makin jarang pulang? Bukankah kalau hasrat birahiku sedang menagih-nagih, aku sulit menguasai diri?
13421Please respect copyright.PENANAcrG4pWkViv
13421Please respect copyright.PENANAwEEqcDsF0R
Aku bisa mengerti bahwa suamiku semakin sibuk dengan bisnis propertinya. Dan aku tahu bahwa kalau sedang mujur dalam bisnis propertinya, suamiku bisa mengeduk keuntungan ratusan juta rupiah. Bahkan ketika berhasil mencarikan buyer untuk sebuah hotel yang mau dijual oleh pemiliknya, suamiku mendapatkan keuntungan sampai milyaran rupiah.
13421Please respect copyright.PENANAsl89qHiyBc
13421Please respect copyright.PENANAYnoPa3RX6j
Sebagai istrinya, aku senang sekali melihat sukses demi sukses yang diraih oleh suamiku itu. Tapi apakah suamiku demikian tenggelamnya dalam urusan bisnis, sehingga makin lama makin jarang pulang? Apakah ia tak punya waktu lagi untuk membahagiakan diriku?
13421Please respect copyright.PENANAsdy1XXMZLu
13421Please respect copyright.PENANAJLodzKAa3w
Tapi aku selalu positive thinking. Biarlah, anggap saja suamiku itu seorang pejabat tinggi, yang hanya sesekali bisa berkumpul dengan keluarganya. Atau anggap saja suamiku itu seorang artis yang sangat sibuk di lokasi-lokasi shooting, sehingga aku harus menerima kesepianku sebagai suatu pengorbanan.
13421Please respect copyright.PENANA7y4K00CdFz
13421Please respect copyright.PENANAcPka1jISnh
Lagian dari sisi materi, suamiku telah memberiku harta yang berlimpah ruah (menurut levelku). Dari sisi materi, aku tak merasa kekurangan lagi. Bahkan berlebih terus, sehingga saldo di bankku makin lama makin membesar dan meyakinkan.
13421Please respect copyright.PENANAW8LVIy6E9i
13421Please respect copyright.PENANAcpFdlbXYg0
Kekuranganku hanya satu : Bahwa hasrat birahiku sering menagih-nagih tanpa solusi.
13421Please respect copyright.PENANAMbxtrWt25A
13421Please respect copyright.PENANA3axkc9RsWV
Terkadang aku bertanya di dalam hati, apakah aku harus mengajak salah seorang lelaki yang pernah menggauliku untuk meredakan gejolak ini?
13421Please respect copyright.PENANAg9iUHF3jZ1
13421Please respect copyright.PENANA5b17w9Wmzi
Tidak. Kalau pun aku terpaksa harus mendapatkan lelaki untuk hasrat birahi yang sering sulit mengendalikannya ini, aku harus mendapatkan lelaki baru. Bukan lelaki-lelaki yang pernah menggauliku.
13421Please respect copyright.PENANAiqr9i9Z983
13421Please respect copyright.PENANABvYSJxhm7R
Tapi siapa yang harus kupilih? Bukankah suamiku pernah menegurku setelah mengetahui skandalku dengan Jonathan, Rio dan Indra. Kata suamiku, “Jangan jadi pagar makan tanaman. Para penghuni wisma kos itu sumber rejeki kita. Jangan mereka diganggu dengan kebinalanmu. Kalau beritanya menyebar ke penghuni lain, mereka bisa antre untuk mendapatkanmu. Lalu urusan bisnisnya pasti kacau, gak jelas lagi hitungannya.”
13421Please respect copyright.PENANAiA6UoyxTp5
13421Please respect copyright.PENANACiPoPTdun4
Tapi tahukah suamiku, bahwa kalau bayangan tentang sentuhan lelaki sedang merajalela, aku sering menggeliat-geliat sendiri di dalam kamarku sambil mengelus kemaluanku yang ingin dipuasi?
13421Please respect copyright.PENANAmKxBjFcqeu
13421Please respect copyright.PENANAZwCoBOrf3a
Lalu bagaimana dengan Victor, lelaki yang sudah berbulan-bulan menjadi teman chattingku itu?
13421Please respect copyright.PENANAAS6Kqgj7oe
13421Please respect copyright.PENANAB2ihfC6E8H
Ya…di malam-malam kesepianku, aku jadi senang berkomunikasi dengan teman-temanku di situs gaul, yang lalu bergeser ke BBM. Salah seorang yang paling intens bbman denganku itu adalah Victor.
13421Please respect copyright.PENANAfigpN8ZFka
13421Please respect copyright.PENANA30tIzEYkMB
Tapi aku sengaja menutupi identitasku yang sebenarnya. Aku mengaku bernama Rani (karena nama panjangku memang Maharani). Mengaku sudah punya suami tapi selalu ditugaskan jauh di luar Jawa. Tempat tinggalku pun kusamarkan, kusebut saja nama kota yang bukan kotaku. Pokoknya aku mengaku sebagai wanita yang kesepian dengan kehidupan yang serba pas-pasan.
13421Please respect copyright.PENANAWuk11nhHbV
13421Please respect copyright.PENANA3yWN9QQtj3
Aku sengaja menyamarkan semuanya itu, karena takut kalau teman chatku cuma ingin mengincar hartaku, seperti banyak yang pernah terjadi dalam hubungan yang berawal dari dunia maya.
13421Please respect copyright.PENANA5FoJucEA2O
13421Please respect copyright.PENANA1rgZZQq0w3
Menurut pengakuannya, Victor juga punya istri. Tapi istrinya ada masalah pada kandungannya, sehingga setelah melahirkan anak pertamanya, istrinya harus disterilkan, karena berbahaya kalau sampai hamil lagi. Kata Victor di bbmnya, “Sejak istriku disterilkan, entah karena sugestif atau memang punya istriku jadi gak enak lagi. Pokoknya aku jadi gak nafsu lagi main sama dia. Kalaupun sesekali main, rasanya aku memaksakan sekali.”
13421Please respect copyright.PENANA4K4D0uAQrv
13421Please respect copyright.PENANA51rjTFh5aE
Banyak lagi curhat Victor di bbm. Kesimpulannya, ia merasa kemaluan istrinya jadi sangat tidak enak. Sehingga ia malas bersetubuh dengan istrinya. Meski rumah tangganya tetap dipertahankan, hanya demi anaknya itu, katanya.
13421Please respect copyright.PENANAMywtnCwukK
13421Please respect copyright.PENANAGH7oaIyFng
Menurut pengakuannya pula, usia Victor kira-kira dua tahun lebih muda dariku. Sama-sama belum kepala tiga.
13421Please respect copyright.PENANA2Luk4jVw5u
13421Please respect copyright.PENANAdTNk3ey4cn
Sebenarnya bbman dengan Victor sudah cukup jauh. Bahkan sering juga telepon-teleponan di malam hari, kecuali kalau suamiku sedang ada di rumah.
13421Please respect copyright.PENANAreuf3EvGa7
13421Please respect copyright.PENANAieS19EIaL6
Aku juga sudah dikirimi beberapa foto Victor lewat bbm. Sebaliknya aku pun pernah mengirimkan foto-fotoku padanya.
13421Please respect copyright.PENANANykkjoQIfV
13421Please respect copyright.PENANAf7SoPxX8sV
Aku mengaku belum pernah selingkuh dengan lelaki lain. Apalagi yang lebih dari itu. Maka ketika ia minta fotoku dalam keadaan telanjang, kutolak mentah-mentah. Tapi ia lalu mengirimkan foto-foto sekujur tubuhnya dalam keadaan telanjang bulat. Bahkan banyak juga ia mengirimkan foto penisnya dalam keadaan ngaceng. Membuatku merinding dan berdesir-desir dalam amukan birahiku sendiri.
13421Please respect copyright.PENANASQCdb1ndwX
13421Please respect copyright.PENANAlOsHWNfLTl
Aku memang tetap jaim, tak mau mengirimkan foto telanjangku. Tapi tiap malam-malam kesepianku, aku suka menatap foto-foto penis Victor itu, sambil mengelus-elus kemaluanku sendiri, sambil membayangkan seandainya penis panjang gede itu dimainkan di dalam liang kemaluanku.
13421Please respect copyright.PENANAHt7wAbYm0m
13421Please respect copyright.PENANAi8z76aIr4J
Sering aku digoda oleh hasrat birahiku sendiri seperti itu. Terkadang sampai tengah malam aku mengelus-elus kemaluanku di dalam kesendirianku. Dan esoknya pasti aku bangun terlambat.
13421Please respect copyright.PENANAcMwDZkdejS
13421Please respect copyright.PENANAZiePiu6uBM
Lalu, apakah aku harus memutuskan untuk ketemuan dengan Victor seperti yang sering ditawarkannya? Entahlah. Aku jadi peragu gini. Karena Victor baru akrab di dunia maya, tapi belum bertemu di dalam dunia nyata.
13421Please respect copyright.PENANAY1tQvMya6y
13421Please respect copyright.PENANAq8rc4T2I3H
Dalam keadaan bimbang inilah tiba-tiba perhatianku tertuju kepada Billy, anak muda yang sudah tiga bulan bekerja sebagai kasir kantinku itu.
13421Please respect copyright.PENANAJ2VOUo65Yq
13421Please respect copyright.PENANASfEJ1jQ51r
Kenapa aku tidak memanfaatkan dia? Bukankah bentuk Billy tidak mengecewakan? Kenapa aku harus jauh-jauh memikirkan Victor yang belum jelas jujur atau tidaknya?
13421Please respect copyright.PENANAdctmydul7i
13421Please respect copyright.PENANAmX3SHFDkTa
Ya, sekarang ini aku tidak membutuhkan lelaki setampan Arjuna. Yang penting lelaki dan kejantanannya.
13421Please respect copyright.PENANAW7NVnfdGtu
13421Please respect copyright.PENANAL04z0AivRl
Billy baru berusia 24 tahun. Ijazahnya juga cuma D3. Tapi itu sudah cukup. Bahkan dalam keadaan segelisah ini, lelaki tamatan SD pun boleh lah. Yang penting jantan dan bisa meredakan hasrat birahiku yang menagih-nagih terus ini.
13421Please respect copyright.PENANAuQRbOjptT8
13421Please respect copyright.PENANAlQlEvWLWvY
Maka malam itu…malam di mana gejolak birahiku sudah semakin memuncak ini, Billy menyetorkan uang pemasukan seharian tadi. Kuterima uang yang sudah dimasukkan ke kantong plastik itu, sambil berkata, “Jangan pulang dulu Bil. Ada yang mau diomongin. Di ruang tamu aja ngobrolnya yok.”
13421Please respect copyright.PENANAawjAriP1he
13421Please respect copyright.PENANAUNLEM8RK9M
“Baik Bu,” sahut Billy sopan. Lalu mengikuti langkahku menuju ruang tamu.
13421Please respect copyright.PENANAajzyFdW4wx
13421Please respect copyright.PENANAtKGLf2QG0C
Billy duduk di sofa. Tetap dengan sikap sopan. Aku sengaja duduk di sampingnya. Ini pertama kalinya aku duduk disamping Billy.
13421Please respect copyright.PENANAgUzNVBkXQY
13421Please respect copyright.PENANArej84rtGgw
Dan kutepuk lutut Billy perlahan, “Aku senang melihat ketelitian dan kerajinanmu selama berkerja di sini, Bil. Kamu sendiri gimana? Kerasan kerja di sini?”
13421Please respect copyright.PENANApYw1oshx1k
13421Please respect copyright.PENANAxOvI6suSmi
“Kerasan Bu. Cuman…rumah saya jauh di luar kota. Jadi kalau mau berangkat kerja, harus subuh sekali perginya dari rumah. Jadi kalau sekali-sekali saya telat datang, mohon Ibu memakluminya,” sahut Billy sambil menunduk.
13421Please respect copyright.PENANAdoBRkLxGUU
13421Please respect copyright.PENANA22WgiRDKs5
“Kamu masih tinggal sama orang tua kan?”
13421Please respect copyright.PENANAYYQMtnD6fj
13421Please respect copyright.PENANA27QG7JM4LJ
“Iya Bu.”
13421Please respect copyright.PENANAdUoCXVH5K7
13421Please respect copyright.PENANAtMMgzK2q03
“Terus…kalau kamu tinggal di sini, orangtuamu pasti ngijinin?”
13421Please respect copyright.PENANAF392cfReS2
13421Please respect copyright.PENANAqIKGtQKTB3
“Ohya…emang bisa saya tinggal di sini, Bu?”
13421Please respect copyright.PENANAXDHm3uarIQ
13421Please respect copyright.PENANAH51FIo2v7r
“Bisa. Pegawai yang cewek-cewek itu juga kan pada tidur di sini. Tapi kamu kan cowok, jadi kamarmu tidak boleh di berdekatan dengan kamar-kamar pegawai wanita. AYo lihat kamarnya sekarang,” kataku sambil bangkit, lalu melangkah ke belakang. Billy pun mengikuti langkahku.
13421Please respect copyright.PENANAczTAuNoAzs
13421Please respect copyright.PENANA88fCHkp3qL
Kamar-kamar yang disediakan untuk pegawai wanita itu seperti bersatu dengan rumahku. Tapi sebenarnya mereka berada di luar batas rumahku. Karena kamar-kamar pegawai itu hanya menempel dindingnya ke dinding belakang rumahku. Tapi mereka tidak bisa sembarangan masuk ke dalam rumahku, karena di antara kamar-kamar mereka dengan rumahku, ada pintu besi yang selalu dikunci, kecuali kalau aku ingin memeriksa kamar-kamar pegawaiku itu.
13421Please respect copyright.PENANADNNt3yzLoH
13421Please respect copyright.PENANA4o8XGOIBpR
Dan aku akan menempatkan Billy pada kamar paling belakang, tapi berada di dalam lingkungan rumah pribadiku.
13421Please respect copyright.PENANALL7Iuaz2ck
13421Please respect copyright.PENANAQUCSr5up05
Kamar itu tidak terlalu besar, tapi untuk bujangan seperti Billy cukup lah. Apalagi kamar itu dilengkapi dengan kamar mandi dan toilet, bed dan furniture lainnya pun cukup bagus, bukan barang murahan seperti yang disediakan untuk pegawai wanita itu.
13421Please respect copyright.PENANAirGbqoIbgb
13421Please respect copyright.PENANANmcjfMQBbW
“Bagaimana?” tanyaku, “Seneng kalau ditempatkan di kamar ini?”
13421Please respect copyright.PENANAK3SAsq7QrQ
13421Please respect copyright.PENANAaxNHL5xNLf
Dengan sorot ceria Billy menyahut, “Wah…ini sih kamar yang benar-benar bagus, Bu. Tentu aja saya seneng kalau ditempatkan di sini. Tapi saya harus bayar berapa per bulannya Bu?”
13421Please respect copyright.PENANA09kO1amHGd
13421Please respect copyright.PENANAWhpl1MOacy
Pasti ia membayangkan aku ingin mengambil keuntungan dari peminjaman kamar itu. Dan kalau diberi harga, tentu saja kamar itu harus disewa dengan nilai mahal. Karena selain fasilitasnya serba lengkap, kamar itu pun menghadap ke kolam renang.
13421Please respect copyright.PENANALT4LXM7bLs
13421Please respect copyright.PENANAUkcBPUts4B
“Gratis,” kataku, “Yang penting kamu harus menjaga kebersihannya.”
13421Please respect copyright.PENANAKTxoiQdeoy
13421Please respect copyright.PENANAzJig4Fp8xb
Wajah Billy bersorot ceria, “Iya Bu…terimakasih. Ka…kapan saya bisa mulai tinggal di sini?”
13421Please respect copyright.PENANANJd1UnKe4L
13421Please respect copyright.PENANA4FfRvvAUKv
“Sekarang juga bisa.”
13421Please respect copyright.PENANAA6Kuz9EGnC
13421Please respect copyright.PENANAklqphiiIXB
“Iya Bu. Tapi saya harus bawa pakaian saya dulu, sekalian bilang juga kepada orang tua saya. Bagaimana kalau mulai besok Bu?”
13421Please respect copyright.PENANA6VwpIl04oq
13421Please respect copyright.PENANAa4vkxuAIR3
“Iya,” aku mengangguk sambil memperhatikan sosok Billy secara diam-diam. Kenapa tidak dari kemaren-kemaren aku perhatikan dia ya?
13421Please respect copyright.PENANA7ZNq39N9AW
13421Please respect copyright.PENANAIiPXna4zWv
Sebenarnya aku sudah tak sabaran, ingin mendapatkan Billy pada malam itu juga. Tapi aku harus menindas gejolak ini, jangan sampai aku dianggap wanita murahan. Dan setelah Billy pulang, aku hanya bisa membayangkannya. Membayangkan digasak oleh lelaki belia itu. Tapi aku tidak mau bermasturbasi. Aku ingin murni dipuasi oleh seorang lelaki. Dan Billy sudah masuk ke dalam targetku. Tapi terburu-buru juga aku tak mau.
13421Please respect copyright.PENANAt7QheFE42g
13421Please respect copyright.PENANAIwN1rg8KjU
Esok paginya, Billy datang sambil membawa sebuah koper besar. Aku langsung menjemputnya dan mengajaknya ke pintu kamar yang sudah disediakan untuknya itu. Di dalam kamar itu aku berkata setengah berbisik, “Nanti kalau cewek-cewek itu nanya, kenapa kamu ditempatkan di lingkungan rumah pribadiku, bilang aja kamu itu sebenarnya masih familiku. Supaya mereka gak ngiri.”
13421Please respect copyright.PENANAWCL1VERKTJ
13421Please respect copyright.PENANAR78rrxaA1E
“Iya Bu,” sahutnya, “yang jelas, mulai hari ini saya gak usah nyiapin duit buat ongkos naik bus dan angkot.”
13421Please respect copyright.PENANAR1WxTJqjIY
13421Please respect copyright.PENANAfW52Q6UDgw
“Iya. Makan juga kamu bebas di sini. Aku takkan membatasi soal makan kepada semua pegawaikukan?”
13421Please respect copyright.PENANAs4uidiUG9Z
13421Please respect copyright.PENANAHmKzodHtQG
“Iya Bu. Ohya…lemari ini boleh dipakai untuk pakaian saya?”
13421Please respect copyright.PENANAO3Lf9IKMEj
13421Please respect copyright.PENANAsx5xwjZHqx
“Semua peralatan yang ada di dalam kamar ini boleh kamu pakai, Bil.”
13421Please respect copyright.PENANAFcq0EAMG9U
13421Please respect copyright.PENANAP4mF2mB2xX
“Iya, terimakasih Bu,” kata Billy pada saat aku melangkah ke pintu lagi, kemudian meninggalkannya di dalam kamar itu. Biarlah ia merasa nyaman dulu di dalam kamar itu, tak usah kuganggu dulu.
13421Please respect copyright.PENANA5l46I8mkyv
13421Please respect copyright.PENANA3Fuz0c5iy7
Dan pada saat kantin mulai dibuka, Billy sudah nongkrong di depan cash register, sudah siap menunaikan tugasnya. Sementara dua pegawai wanitaku sedang menyapu dan mengepel lantai kantin.
13421Please respect copyright.PENANAjTRmHyecVY
13421Please respect copyright.PENANA182B81MFez
Beberapa menit kemudian kantin itu mulai ramai dikunjungi para penghuni kos yang ingin makan sarapan pagi.
13421Please respect copyright.PENANAP90Pq6GL6b
13421Please respect copyright.PENANAtJOA2aTysL
Sejak hari itu, Billy tak pernah telat masuk kerja lagi. Tentu saja, karena ia sudah tinggal di rumah pribadiku. Sehingga tak banyak waktu dan uang yang harus dibuang sia-sia lagi, tinggal melangkah dari kamarnya ke kantin, lalu siap bekerja.
13421Please respect copyright.PENANAuip0JmNL4y
13421Please respect copyright.PENANAufSoGdV7qF
Sementara itu otakku berputar terus. Meski tujuanku simple sekali. Ingin dipuasi oleh anak muda yang usianya 5 tahun lebih muda dariku itu.
13421Please respect copyright.PENANA7j7tTmoVQe
13421Please respect copyright.PENANAIfgeOnKu2M
13421Please respect copyright.PENANAe8EQUg8iHh
Sembilan hari kemudian, aku tak bisa lagi menahan gejolak birahiku ini. Diawali percakapan di depan meja kasir, ketika kantinku sudah sepi dan siap-siap untuk ditutup.
13421Please respect copyright.PENANASNJI5SvlIC
13421Please respect copyright.PENANAQeZBOjq1GR
Billy sedang menghitung uang yang baru dikeluarkan dari laci cash register. Sementara aku berdiri di depan meja kasir yang agak tinggi seperti meja bar itu.
13421Please respect copyright.PENANAv1MfDVF2C5
13421Please respect copyright.PENANACB4Lg1uQgj
“Gimana setelah tinggal di sini? Sehabis kerja, bisa istirahat sepuasnya kan?” tanyaku perlahan, takut terdengar oleh pegawai wanita yang sedang mengangkut piring-piring kotor ke tempat cuci piring.
13421Please respect copyright.PENANAuwZNFsyhiu
13421Please respect copyright.PENANAmQZkKtRCkJ
“Enak sekali Bu. Kalau di rumah malah suka digangguin adik-adik. Kadang harus bantu mereka ngerjain pe-ernya,” sahutnya.
13421Please respect copyright.PENANA6MDMakTSzU
13421Please respect copyright.PENANAsbkH8PkID1
“Adikmu berapa orang?”
13421Please respect copyright.PENANA71Xqw3RES1
13421Please respect copyright.PENANAx5aUmfky8O
“Empat orang Bu. Cowok semua.”
13421Please respect copyright.PENANA5y7nEP5ytU
13421Please respect copyright.PENANAqneB9J2q6M
“Kamu anak sulung?”
13421Please respect copyright.PENANA3uJ1mgRCti
13421Please respect copyright.PENANAVnBGbitgrh
“Iya Bu.”
13421Please respect copyright.PENANADdqTm6QLmn
13421Please respect copyright.PENANAtWQLmrAokZ
“Tapi kalau di rumah banyak adik yang suka gangguin, di sini malah kesepian ya?”
13421Please respect copyright.PENANAQAwq9wLMoT
13421Please respect copyright.PENANAivUiie9DNZ
“Heheheee…iya Bu.”
13421Please respect copyright.PENANAQvgBI5iJWZ
13421Please respect copyright.PENANAC1XtIHBIrk
Aku menengok ke kanan kiriku, lalu berkata setengah berbisik, “Ya udah…nanti malam aku temenin ya…biar kamu jangan kesepian lagi.” Ucapan itu kususul dengan cubitan kecil di lengan Billy.
13421Please respect copyright.PENANAlDAPvVVrJ6
13421Please respect copyright.PENANAuba6Boip5N
Billy terperangah. Menatapku sesaat. Lalu tersenyum-senyum.
13421Please respect copyright.PENANAo3T3Iudof0
13421Please respect copyright.PENANAywWWKSMcAM
Dan kutinggalkan kantin, menuju ruang tamu. Duduk di sofa dan berpikir sebentar, lalu masuk ke dalam kamarku. Dan masuk ke kamar mandi, lalu mandi sebersih-bersihnya.
13421Please respect copyright.PENANAlDYH2cTlfa
13421Please respect copyright.PENANAYSbE0SQQIK
Selesai mandi, kusemprotkan parfum ke setiap lekuk krusialku, lalu kuambil kimono putihku yang masih baru dari lemari pakaian di kamar mandi. Kukenakan celana dalam yang masih baru juga, lalu kukenakan kimono putih itu, tanpa mengenakan bra di baliknya.
13421Please respect copyright.PENANANSFx9IhUym
13421Please respect copyright.PENANAcSDWeqdTGx
Sebenarnya tiap malam kalau mau tidur, aku tak pernah mengenakan bra. Bahkan terkadang celana dalam pun tak kukenakan.Tapi malam itu aku memang punya tujuan “khusus”, makanya sengaja tak kukenakan bra. Payudaraku yang masih terawat ini pun tak lepas dari semprotan parfum, supaya kesannya semakin indah nanti.
13421Please respect copyright.PENANAvMKGywo7hx
13421Please respect copyright.PENANAmqaNsFr76N
Tak lama kemudian terdengar langkah Billy menuju kamarnya yang cuma terhalang tiga kamar ke arah belakang. Sesaat berikutnya, aku melangkah juga menuju pintu kamarnya. Kuketuk pintu kamarnya yang sudah tertutup itu.
13421Please respect copyright.PENANAaGdE8xQuNG
13421Please respect copyright.PENANAwnS3fIi1Fp
Billy membuka pintu itu. Tadinya aku mau langsung menyergapnya. Tapi aku tak mau terlalu murahan. Aku ingin melewati suatu proses yang mengesankan.
13421Please respect copyright.PENANAEafDTRb7OP
13421Please respect copyright.PENANAqtLXXs9dfs
“Bil…temani aku ngobrol di depan yuk,” kataku.
13421Please respect copyright.PENANAE8RrzRF42K
13421Please respect copyright.PENANAvgcsE60qAY
“Iya Bu…tapi boleh saya mandi dulu, Bu?”
13421Please respect copyright.PENANAGQ0wf7lfmF
13421Please respect copyright.PENANAdLJvOIz5U7
Aku mengangguk sambil berkata, “Kutunggu di ruang tamu ya.”
13421Please respect copyright.PENANACqHK7eFHUl
13421Please respect copyright.PENANAEGDHDj5DuL
“Iya Bu.”
13421Please respect copyright.PENANAWCgUatGing
13421Please respect copyright.PENANArQ9hYZrRWN
Lalu aku melangkah ke depan. Kututupkan semua tirai di ruang tamu. Lalu kumatikan lampu gantung dan beberapa lampu yang terlalu terang cahayanya. Lalu kunyalakan lampu led kecil, sehingga ruang tamu itu jadi tampak remang-remang.
13421Please respect copyright.PENANAZkUC5xImgx
13421Please respect copyright.PENANAZhIWhwNMjd
Lalu kuputar MP3 album Sixpence None The Richer, group favoritku sejak tahun 2002. Volumenya kecil saja, sehingga suaranya terdengar sayup-sayup di ruang tamu ini.
13421Please respect copyright.PENANALwi9HQnHeN
13421Please respect copyright.PENANA1ZP7W8xXif
Tak lama kemudian Billy muncul di ruang tamu yang cuma diterangi sinar remang-remang ini. Ia tampak ganteng, meski cuma mengenakan kaus oblong putih dan celana training biru muda begitu.
13421Please respect copyright.PENANAvAVfUGYGe9
13421Please respect copyright.PENANA4p3rfcGX1n
“Sini duduknya Bil,” kataku sambil menepuk kain sofa di sebelah pahaku.
13421Please respect copyright.PENANAojCzf8CJmQ
13421Please respect copyright.PENANAiE6bRLa4kS
Dengan ragu Billy duduk di samping kananku, tapi agak menepi ke pinggiran sofa. Tentu ia masih sungkan, meski tadi sudah dipancing dengan kata-kata di meja kasir.
13421Please respect copyright.PENANA7rD219GvGy
13421Please respect copyright.PENANAnVfVW7xX6K
“Sinilah duduknya, kayak mau digigit aja,” kataku sambil meraih pergelangan tangan Billy, supaya duduknya merapat padaku.
13421Please respect copyright.PENANA0XS7McZkVm
13421Please respect copyright.PENANA8xXrq6OE0O
“Waktu belum kerja, kalau malam suka ke mana aja, Bil?” tanyaku sesaat kemudian.
13421Please respect copyright.PENANAv9W3hYubkO
13421Please respect copyright.PENANAZ6hPGXBHlB
“Paling juga bantu adik-adik bikin pe-er, Bu.”
13421Please respect copyright.PENANA1NNuQ3cGR1
13421Please respect copyright.PENANAsOhtAgAKc8
“Emangnya kamu gak punya pacar?”
13421Please respect copyright.PENANAHgEQuVke4g
13421Please respect copyright.PENANAgUokw3ST5T
“Sampe sekarang masih jomblo Bu.”
13421Please respect copyright.PENANAK8rCeUe69O
13421Please respect copyright.PENANAPS2yzIOXBq
“Ah, masa? Aku gak percaya ah.”
13421Please respect copyright.PENANAVgbJGGHzpK
13421Please respect copyright.PENANAE0HkL9vDTh
“Betul Bu. Waktu masih di SMA pernah punya pacar. Tapi ya gitulah, cuma cinta monyet.”
13421Please respect copyright.PENANACr5XiMY7vk
13421Please respect copyright.PENANAHs3o9tqeLB
“Setelah kuliah punya pacar juga kan?”
13421Please respect copyright.PENANA2AVVnXXQj0
13421Please respect copyright.PENANAp0Ej0ux6ju
“Gak Bu. Saya kasihan sama orang tua, untuk biayai kuliah sampai de tiga juga habis-habisan. Kalau saya pacaran segala kan nyusahin Bu.”
13421Please respect copyright.PENANA1ueLPYGosL
13421Please respect copyright.PENANA09NLhdDwMU
“Umurmu cuma lima tahun lebih muda dariku. Panggil mbak aja deh sama aku. Gak usah bu-buan.”
13421Please respect copyright.PENANAHKmCSqJ9dy
13421Please respect copyright.PENANAiJxlhXS0DJ
“Iya Bu…eh…Mbak…”
13421Please respect copyright.PENANAIxPxQ3WwKN
13421Please respect copyright.PENANAjAiWHv4kFY
“Waktu pacaran kamu ngapain aja sama pacarmu?”
13421Please respect copyright.PENANAslwvy3QwKI
13421Please respect copyright.PENANAI6URtDiWvY
“Cuma ngobrol doang Mbak.”
13421Please respect copyright.PENANAMEGIx8bDH8
13421Please respect copyright.PENANAaHPrC17iUB
“Ah…masa? Ciuman juga gak pernah?”
13421Please respect copyright.PENANAEQAfXbR6By
13421Please respect copyright.PENANAky9wp8R2F2
“Sering sih. Tapi ya sebatas mmm…pokoknya dari dada ke atas. Hehehee…”
13421Please respect copyright.PENANAXzpE3zfOXj
13421Please respect copyright.PENANAxC0b0rHt1Y
“Dari perut ke bawah gak?”
13421Please respect copyright.PENANAf5xHm2hdhD
13421Please respect copyright.PENANA1HZEbx7sAf
“Gak berani Mbak. Baru mau megang perut juga dia marah.”
13421Please respect copyright.PENANAizOu4ppKWS
13421Please respect copyright.PENANALM8n7OV0mg
“Aku minta jawaban yang sejujur-jujurnya ya. Kamu pernah berhubungan seks dengan wanita?” tanyaku sambil menatapnya dengan penuh selidik.
13421Please respect copyright.PENANA9nRVsu0o4A
13421Please respect copyright.PENANAc9CStRheb8
“Pernah, tapi bukan dengan pacar.”
13421Please respect copyright.PENANA6J2pDs7JIP
13421Please respect copyright.PENANABqi1LOA4Q2
“Bukan dengan pacar ?! Lantas sama siapa?”
13421Please respect copyright.PENANAi00ZUSU599
13421Please respect copyright.PENANA363gZkvfAA
“Sama dosen Mbak…hehehe….”
13421Please respect copyright.PENANAEs9raNiCJ0
13421Please respect copyright.PENANA5DMvHpk705
“Ohya?! Dosenmu pasti lebih tua darimu kan?”
13421Please respect copyright.PENANAIpXbbOSqM9
13421Please respect copyright.PENANAhyPtfrs0TD
“Iya Mbak. Soalnya saya…saya suka sama wanita yang lebih tua.”
13421Please respect copyright.PENANApnW7nUcMs9
13421Please respect copyright.PENANAFSkvF00khS
“Jadi, sama aku juga suka kan?” tanyaku sambil memegang tangannya. Dan meremasnya dengan lembut.
13421Please respect copyright.PENANAxVHvhBC0JU
13421Please respect copyright.PENANA7HC16BwX0l
“Sama Mbak? Wah…saya gak berani…Mbak kan boss saya.”
13421Please respect copyright.PENANARWoLVfx3Tl
13421Please respect copyright.PENANA5zYkVD2AK6
“Santai aja Bil…kamu kan tau, suamiku jarang pulang. Mmm…aku ini sebenarnya istri yang kesepian Bil,” kataku sambil menarik tangan Billy ke balik kimono bagian dadaku.
13421Please respect copyright.PENANAdhDhwNXUf9
13421Please respect copyright.PENANA1O4WlBrb2g
Billy tampak kaget, mungkin karena ia langsung menyentuh payudaraku yang no bra ini.
13421Please respect copyright.PENANAxNMlC1Hpva
13421Please respect copyright.PENANA04OVPOGIy3
Terdengar lagu Kiss Me berkumandang perlahan. Membuat perasaanku jadi semakin romantis.
13421Please respect copyright.PENANANqpBiQDYh5
13421Please respect copyright.PENANAQ3x9HVu1LB
“Remas deh…tapi jangan terlalu keras ya,” kataku setengah berbisik.
13421Please respect copyright.PENANAlvujHPClA7
13421Please respect copyright.PENANA5hO9IzHR7l
“I…iya Mbak…” Billy mulai melakukan apa yang kuminta. Tangan kanannya meremas payudaraku dengan lembut.
13421Please respect copyright.PENANAZaH6XxCIz4
13421Please respect copyright.PENANAW31RwXmzHK
Remasan Billy membuatku horny. Maka tanpa ragu-ragu lagi kulingkarkan lenganku di lehernya, lalu kuciumi bibirnya, sehingga ia terasa gelagapan pada mulanya, tapi lama kelamaan ia mulai membalas lumatanku, sementara belahan kimonoku semakin terbuka lebar, sehingga sepasang payudaraku pun tersembul sepenuhnya.
13421Please respect copyright.PENANAwaULenlS6x
13421Please respect copyright.PENANAGIyRnXshS6
Tanpa buang-buang waktu lagi, kulepaskan kimonoku sekalian. Sehingga aku tinggal mengenakan celana dalam saja.
13421Please respect copyright.PENANAKCW0Yatwsq
13421Please respect copyright.PENANA2s50mdW1dr
Billy semakin gelagapan kelihatannya. Tapi kutarik lagi tangan kanannya, dan menempelkan telapak tangan itu di payudaraku. Sementara tangan kirinya kutarik, lalu diselinapkan ke balik lingkaran karet celana dalamku, kumasukkan terus tangan itu sampai menyentuh kemaluanku.
13421Please respect copyright.PENANAAB3CszJmZX
13421Please respect copyright.PENANAWjDZzSsd76
“Ooo…ooo…oooh…Mbak….” cetus Billy tersendat-sendat, mungkin karena sudah bergelut dengan nafsunya.
13421Please respect copyright.PENANAs4QI05eimN
13421Please respect copyright.PENANABRze3NFVJ8
“Mainkanlah…aku seneng kok….”
13421Please respect copyright.PENANAbCyiAEWPuj
13421Please respect copyright.PENANARwzVfOMCbg
“Bo…boleh celana dalamnya dilepaskan Mbak? Takut robek…”
13421Please respect copyright.PENANA0jnzhAD20C
13421Please respect copyright.PENANAx4Ey2FGVrZ
“Iya lepaskanlah,” sahutku sambil menelentang di atas sofa.
13421Please respect copyright.PENANAR2rPaXN4mS
13421Please respect copyright.PENANAzKvKBd5ku0
Dengan hati-hati Billy menurunkan celana dalamku sampai terlepas di kakiku.
13421Please respect copyright.PENANA1cyaEnWbtj
13421Please respect copyright.PENANAEe9F3l5th1
Tangannya tampak gemetaran waktu mau menyentuh kemaluanku yang tak tertutup apa-apa lagi ini. Kucairkan keraguannya itu dengan menarik tangannya sampai menyentuh kemaluanku. “Jangan takut-takut…sentuhlah semaumu…jilatin juga boleh…”
13421Please respect copyright.PENANAph5M5Ptc02
13421Please respect copyright.PENANA46DbyLmfEk
“Iya…iya…” Billy mengangguk-angguk dengan sorot bersemangat. Tentu saja. Masa sih dia gak tergiur oleh kemulusan tubuhku dan kemolekan kemaluanku yang selalu kurawat dan kusterilkan dari hal-hal yang kurang aman dan nyaman?
13421Please respect copyright.PENANA86AMDZT7vr
13421Please respect copyright.PENANAdGGGMJCBN8
“Tapi nanti dulu…jangan curang dong, kamu juga harus telanjang” kataku sambil bangkit dan menarik celana training sekaligus celana dalam Billy sampai terlepas dari kakinya. Dan wow…kupegang batang kemaluan Billy yang ternyata sudah tegang sekali, sampai mengacung ke atas. Lumayan gede, meski tidak segede penis suamiku, tapi panjang sekali. Kalau dibandingkan dengan penis suamiku, pasti penis Billy ini lebih panjang…!
13421Please respect copyright.PENANAtfYa6mZBby
13421Please respect copyright.PENANAwhBaf0tZq6
Hasrat birahi semakin menguasai diriku. Tapi setelah melepaskan kaus oblong Billy, aku menelentang kembali, sambil merenggangkan kedua belah kakiku.
13421Please respect copyright.PENANAtzjATDTOtQ
13421Please respect copyright.PENANAw9O7PK5YcO
Sofa yang sandarannya bisa direbahkan sehingga berbentuk bed yang cukup lebar, membuatku leluasa untuk melakukan apa pun bersama Billy.
13421Please respect copyright.PENANAW8o5qqtGo9
13421Please respect copyright.PENANAnb7WnZ6gwd
Sebenarnya nafsuku sudah memuncak dan membuatku sulit mengendalikan diri. Tapi kubiarkan dulu Billy menciumi kemaluanku dengan lahapnya. Lalu lidahnya pun mulai terjulur dan jilatan-jilatan liarnya mulai kurasakan….jilatan yang membuatku terpejam-pejam dalam arus nikmat yang makin lama makin menjadi-jadi.
13421Please respect copyright.PENANApFg6BtBWuO
13421Please respect copyright.PENANAn9p8jWdg3Z
Dan di balik rasa nikmat ini terselip rasa sayang padanya. Karena ia sedang membuang rasa jijiknya dengan menjilati bagian yang terpeka di tubuhku ini. Maka ketika aku semakin merasa syur, kubelai rambut Billy dengan lembut, sebagai rasa sayang dan tanda terima kasih yang tak terucapkan
13421Please respect copyright.PENANANef6qkcQzY
13421Please respect copyright.PENANACcQBc9Iusq
Tapi di dalam kemaluanku ini sudah ada kedutan-kedutan…pertanda hasratku sudah tak terbendung lagi. Dan memang terasa liang kemaluanku sudah basah. Maka kutarik kepala Billy agar merayap ke atas tubuhku sambil berkata. “Udah Bil…masukin aja punyamu….”
13421Please respect copyright.PENANAL2oJZXKlgr
13421Please respect copyright.PENANA9k3FVrHyj2
“I…iya Mbak.”
13421Please respect copyright.PENANAKPlHhDghMJ
13421Please respect copyright.PENANAaM01IHKVIb
Lalu Billy meletakkan batang kemaluannya pada posisi yang tepat, disusul dengan tekanannya yang agak kuat, sehingga batang kemaluan Billy mulai melesak masuk ke dalam liang kewanitaanku,.
13421Please respect copyright.PENANAavOlknJOrt
13421Please respect copyright.PENANAef9T8xEqWB
Duuuuh…pas aku sedang menginginkannya, kini aku mendapatkannya….bukan main nikmatnya. Baru dimasuki penis Billy aja sudah terasa srrrrrrr….nikmat sekali. Apalagi setelah ia menggerak-gerakkannya, maju mundur di dalam liang senggamaku, o my God….enak banget !
13421Please respect copyright.PENANA5C4jFAUGNK
13421Please respect copyright.PENANAmYPcJ4zjlP
Maka tanpa sungkan-sungkan lagi kupeluk leher Billy dan kuciumi bibirnya sambil mulai menggoyang-goyangkan pinggulku dengan ayunan yang sudah terlatih, sehingga Billy mengentotku dengan mata terpejam-pejam, pasti karena saking enaknya goyangan pinggulku ini.
13421Please respect copyright.PENANADe25OevhNj
13421Please respect copyright.PENANASLAHBSKKOa
“Duuuh Billy…ini enak banget, sayang….” cetusku seolah terlontar begitu saja. Ini pertama kalinya aku memanggil sayang kepadanya.
13421Please respect copyright.PENANAprMTqYm6wM
13421Please respect copyright.PENANArwK5FUomhJ
“Punya Mbak juga ee…enak sekali, Mbaaak…” sahut Billy tanpa menghentikan entotannya.
13421Please respect copyright.PENANAZVTtfkvgPe
13421Please respect copyright.PENANAZgNIYIiwEd
Makin lama entotan Billy terasa makin nikmat …makin nikmat dan makin nikmat saja rasanya. Sehingga aku seolah baru sekali ini merasakan nikmatnya disetubuhi pria. Maklum, sudah cukup lama aku tidak digauli oleh pria.
13421Please respect copyright.PENANAIsW8u7NNf7
13421Please respect copyright.PENANABLmtfv0VED
Billy pun melengkapi kenikmatanku dengan ciuman-ciuman hangatnya di bibirku, di leherku yang mulai keringatan dan di pentil payudaraku. Sedangkan penisnya yang begitu panjang, mampu “menggedor-gedor” dasar liang senggamaku. Justru inilah yang membuatku nikmat sekali.
13421Please respect copyright.PENANAYfxWtBEDYI
13421Please respect copyright.PENANAShBc5mO947
Tapi saking lamanya aku tidak merasakan nikmatnya bersetubuh, maka belasan menit kemudian aku merasa akan mencapai puncak kenikmatanku (orgasme). Maka dengan sangat binal kuayun pinggulku, dengan maksud agar kelentitku sering bergesekan dengan penis Billy. “Billy…aku…aku mau lepas Bil…..iya…iyaaa….percepat entotannya sayang…iya…iyaaaa…….ooooooh….” cetusku berlontaran begitu saja dari mulutku.
13421Please respect copyright.PENANAICdiNrIogR
13421Please respect copyright.PENANAfg249G1rGX
Billy pun memenuhi keinginanku. Ia mempercepat entotannya…batang kemaluannya maju-mundur-maju-mundur-maju-mundur……sementara goyangan pinggulku yang menghentak-hentak berhasil membuat gesekan kelentitku dengan penis Billy…sehingga akhirnya tubuhku menggeliat…lalu mengejang….berkelojot dan terkulai dalam kepuasan. Terasa liang senggamaku mengejut-ngejut sendiri, sementara Billy tetap ganas mengentotku.
13421Please respect copyright.PENANA0J3eBrr2Yd
13421Please respect copyright.PENANANiLA1DHYLU
Ooooh…luar biasa nikmatnya.
13421Please respect copyright.PENANAOP4IWUUJwm
13421Please respect copyright.PENANAiHHXPx0OUH
Kutahan pantat Billy sambil berkata, “Stop dulu….duuuh…ini enak sekali, Bil…”
13421Please respect copyright.PENANADKM5i4vBAP
13421Please respect copyright.PENANAkxFQGGXyiI
Billy pun menghentikan dulu entotannya. Membiarkan batang kemaluannya tertanam di dalam liang senggamaku.
13421Please respect copyright.PENANAo7MLHWIV9e
13421Please respect copyright.PENANABm3b8mfyUA
“Mbak…bagaimana kalau nanti saya ketagihan? Soalnya ini enak sekali Mbak…” ucap Billy setgengah berbisik.
13421Please respect copyright.PENANAgRRLWh3Gq6
13421Please respect copyright.PENANAXHVOPoPMwD
“Santai aja Bil…kapan pun kamu mau, tinggal ngomong aja…mau sepuluh kali dalam semalam juga aku kasih….yang penting kamu kerasan tinggal di sini dan bekerja sebaik mungkin ya.”
13421Please respect copyright.PENANAIvzfX25tRM
13421Please respect copyright.PENANA2LBHNuTUKz
“Iya Mbak…saya janji soal itu sih…”
13421Please respect copyright.PENANAUgjIqMeIsz
13421Please respect copyright.PENANAt49to7Oipj
“Tapi ingat Bil…semua ini rahasia kita berdua saja. Jangan sampai ada yang tau…”
13421Please respect copyright.PENANAALAJFgBpGN
13421Please respect copyright.PENANAwZDN3C332C
“Iya Mbak, saya janji juga soal itu…saya akan merahasiakannya.”
13421Please respect copyright.PENANAYwRMVMRtZg
13421Please respect copyright.PENANAVstMlXU8ln
“Jadi di depan orang lain, sikap kita harus biasa-biasa saja, seperti kemaren-kemaren. Jangan memperlihatkan sikap yang mencurigakan.”
13421Please respect copyright.PENANALJpGbtk7jS
13421Please respect copyright.PENANAzziyjJ1dgN
“I…iya Mbak….”
13421Please respect copyright.PENANAMxmvpbRaXE
13421Please respect copyright.PENANAaiH7yww0BM
“Ayo…sekarang entot lagi seperti tadi, Bil…”
13421Please respect copyright.PENANAP8jbUZF8yR
13421Please respect copyright.PENANAxrXrFMfZsm
Billy mengangguk perlahan. Lalu mulai menggerakkan batang kemaluannya kembali, bermaju-mundur dalam liang senggamaku yang sudah basah ini.
13421Please respect copyright.PENANAdwyAaZd6rI
13421Please respect copyright.PENANAw85Ej2ybrg
Aku mulai dimanjakan oleh keindahan dan kenikmatan birahi lagi. Kenikmatan yang membuatku menggeliat, merintih dan mendesah.
13421Please respect copyright.PENANAffPuAx5oLo
13421Please respect copyright.PENANACTrWtB5eEH
Dak-duk-dak-duk….puncak penis Billy kembali menonjok-nonjok dasar liang senggamaku lagi. Inilah keistimewaan penis panjang, yang mampu terus-terusan menyundul dasar liang senggamaku. Hal seperti ini tak mungkin kurasakan kalau dientot oleh penis yang panjangnya biasa-biasa saja.
13421Please respect copyright.PENANAJxfuilzzwK
13421Please respect copyright.PENANAdtk25LULtE
“Bil…nanti kita barengin ya…biar nikmaaat….” bisikku pada suatu saat.
13421Please respect copyright.PENANAbPjfT7BovC
13421Please respect copyright.PENANAaraVVyot4D
“I…iyaaa..aa..Mbak….” sahut Billy terengah-engah
13421Please respect copyright.PENANArCk1SVjxbZ
13421Please respect copyright.PENANA5FeHM0Zgc5
“Mau ganti posisi?” tanyaku sambil menciumi pipi Billy yang sudah berkeringat.
13421Please respect copyright.PENANADMFhSFmyBA
13421Please respect copyright.PENANAxV3mftFWtW
“Nggak usah Mbak….ini lagi enak-enaknya…” sahut Billy disusul dengan pagutan mesranya, yang lalu berubah menjadi lumatan, yang kubalas dengan lumatan pula. Sementara salah satu tangannya asyik meremas-remas payudaraku.
13421Please respect copyright.PENANAlr47BZI9hz
13421Please respect copyright.PENANA2mElzCFVeP
Oh, ini indah sekali. Bersetubuh sambil berciuman demikian lamanya, membuat desir-desir birahiku seolah arus yang menjalar ke mana-mana.
13421Please respect copyright.PENANAtpYHStZkDG
13421Please respect copyright.PENANA05RRMZFDdd
Setelah cukup lama merasakan nikmatnya disetubuhi oleh Billy, akhirnya aku merasa akan mencapai orgasme yang kedua. Maka sambil meremas-remas rambut Billy, aku berkata setengah berbisik, “Bil…aku mau lepas lagi…ayo barengin Bil…”
13421Please respect copyright.PENANAljyQ9KmVvN
13421Please respect copyright.PENANAuFTo1Axwym
“Boleh lepasin…di… di dalam Mbak?” cetusnya tersengal.
13421Please respect copyright.PENANA4Uusx57qJw
13421Please respect copyright.PENANAcfMAHzkAIv
“Iya…di dalam aja…..oooh…Billy…aku sayang kamu…Billy…aku sayang kamu, Billy….sayaaaang…” celotehku berlontaran begitu saja ketika puncak kenikmatanku makin dekat…makin dekat dan makin dekat…!
13421Please respect copyright.PENANAekfEYd8vBn
13421Please respect copyright.PENANAl7ysTBs9wX
Untunglah Billy langsung mengerti apa yang kuinginkan. Ketika aku berkelojotan di puncak kenikmatanku, lalu mengejang tegang…Billy pun sudah tiba di puncak kenikmatannya. Billy mendorong batang kemaluannya sedalam-dalamnya, sampai terasa mendesak dasar liang kemaluanku…oooh…ini indah sekali…bahwa ketika liang senggamaku berkedut-kedut nikmat, moncong penis Billy pun menembak-nembakkan cairan kental hangatnya….betapa indahnya semua ini…!
13421Please respect copyright.PENANAG6lreWXz9K
13421Please respect copyright.PENANAcn4EOAUoo6
Emwuaaaah…emwuaaah…emwuaaah…kuciumi bibir Billy sebagai tanda terima kasihku. Karena sekian lamanya aku mendambakan gumulan dan entotan lelaki, kini tercapai sudah. Bahkan Billy akan kuanggap sebagai “tabunganku”. Tabungan yang sewaktu-waktu boleh kuminta dan kupakai.
13421Please respect copyright.PENANAu9FpMxQAn2
13421Please respect copyright.PENANAIhkV8er3HT
“Mbak…luar biasa sekali rasanya….terimakasih Mbak….saya puas sekali,” kata Billy setelah duduk di sampingku, dalam keadaan masih sama-sama telanjang bulat.
13421Please respect copyright.PENANAWbKWMy49aH
13421Please respect copyright.PENANAKazXvaORXc
Dengan lembut kubelai rambut anak muda itu sambil berkata, “Aku tak mau jadi orang munafik. Kita saling membutuhkan, Bil…”
13421Please respect copyright.PENANAQIUDQJGqhz
13421Please respect copyright.PENANA3IiNVGHDOf
“Kalau saya kepengen…Mbak akan tetap ngasih?” tanya Billy sambil mencioumi puting payudaraku.
13421Please respect copyright.PENANA4HQRBEXWwJ
13421Please respect copyright.PENANAYBIrLPxWWX
“Iya,” aku mengangguk, “Sebaliknya, kalau aku lagi kepengen, kamu harus siap ya.”
13421Please respect copyright.PENANAhytb9Ac5QX
13421Please respect copyright.PENANAeTuhJEhIuG
“Siap Mbak. Saya akan selalu siap.”
13421Please respect copyright.PENANA8Kf9qLGK3K
13421Please respect copyright.PENANAqEtlnFvpw0
Aku bangkit sambil meraih pergelangan tangan Billy, “Temani aku mandi yok…”
13421Please respect copyright.PENANAl5x2BWDbk0
13421Please respect copyright.PENANAFH76upXm5D
Billy mengiyakan sambil mengikuti langkahku ke dalam kamarku, lalu bersama-sama masuk ke kamar mandi pribadiku.
13421Please respect copyright.PENANAOeP2GV2UbF
13421Please respect copyright.PENANAOeAmd97VGm
Di kamar mandi, kurengkuh leher Billy seraya berkata, “Billy…kita sudah saling memiliki. Apakah kamu merasakan hal itu?”
13421Please respect copyright.PENANATq9i5aUThf
13421Please respect copyright.PENANAfrqBcpFYPn
“Iya Mbak,” sahut Billy yang disusul dengan ciuman hangatnya di bibirku. Dan lanjutnya, “Saya gak nyangka akan mendapat kesempatan yang sangat istimewa ini…”
13421Please respect copyright.PENANA2V35Ka1R4z
13421Please respect copyright.PENANAK3WPWhmzuF
Berpelukan sambil berdiri dalam keadaan sama-sama telanjang begini, membuat sepasang payudaraku bertempelan dengan dada Billy. Dan kemaluan kami pun saling berentuhan.
13421Please respect copyright.PENANAFpaxnxXznA
13421Please respect copyright.PENANAPIab4IsJmD
Dan gilanya, hasrat birahiku jadi bangkit lagi. Tapi aku tahu bahwa penis Billy masih terkulai lemah, karena baru melepaskan spermanya beberapa menit yang lalu.
13421Please respect copyright.PENANAXFVHXtmRwX
13421Please respect copyright.PENANA0xxlS5icT6
“Billy sayang….maukah kamu menyabuni tubuhku dari kaki sampai kepala?” tanyaku sambil melepaskan pelukanku.
13421Please respect copyright.PENANAWAzjWnVcBg
13421Please respect copyright.PENANA35MEgRv2vQ
“Mau Mbak…” Billy mengangguk, Jangankan menyabuni…disuruh menjilati Mbak dari kaki sampai kepala juga saya mau…”
13421Please respect copyright.PENANAZMZobwGzCk
13421Please respect copyright.PENANADTyySV7w1y
“Hihihi…ntar kalau mandi kucing sih harus di atas tempat tidur,” sahutku sambil mencubit perut Billy, “Sekarang sih sabuni aja dulu dari kaki sampai kepala. Oke?”
13421Please respect copyright.PENANAOUkRiX2pAj
13421Please respect copyright.PENANA4uiU6OOzlm
Billy mengangguk dan mulai melaksanakan keinginanku.
13421Please respect copyright.PENANAMwHgEbW0eA
13421Please respect copyright.PENANAMGrKDLNmfH
Sambil berjongkok Billy mulai menyabuni telapak kakiku, demikian telitinya ia menyabuniku, sampai ke sela-sela jari kakiku pun disabuninya. Lalu merayap ke sepasang betisku, juga disabuninya dengan cermat. Naik lagi ke pahaku, sampai ke pangkalnya disabuni, disusul dengan semburan air hangat dari shower.
13421Please respect copyright.PENANArcTmKP61at
13421Please respect copyright.PENANARcJyPubmLd
“Memekku juga dong sabuni…sampai ke lubangnya…” kataku sambil menepuk kemaluanku.
13421Please respect copyright.PENANA2846UUKI0R
13421Please respect copyright.PENANAdxgMS05dH3
Sambil berdiri membungkuk Billy menyabuni kemaluanku, sampai ke lubangnya juga dilumuri sabun cair, lalu disemprot dengan air hangat.
13421Please respect copyright.PENANAtzCzWomut3
13421Please respect copyright.PENANAuYCpo9qysA
Pada saat itulah aku bisa menangkap batang kemaluan Billy. Yang ternyata sudah ngaceng lagi !
13421Please respect copyright.PENANAsFcnMwubvv
13421Please respect copyright.PENANAWgBjQ9bhwX
“Aku mau nyabuni tititmu aja,” bisikku sambil menuangkan sabun cair ke penis Billy, lalu meremas batang kemaluan yang telah berhasil memuasiku itu.
13421Please respect copyright.PENANAl4dQ8CUM3r
13421Please respect copyright.PENANA2vT9g7KwrY
Namun genggamanku yang kugerak-gerakkan maju mundur, membuat penis Billy tambah keras.
13421Please respect copyright.PENANADjyU8qGKo8
13421Please respect copyright.PENANAp0CVj5QFg4
Aku pun cepat membelakangi Billy, jadi membungkuk dengan kepala berada di atas washtafel, sementara kedua tanganku dipakai untuk menahan di bak washtafelku.
13421Please respect copyright.PENANAoqTACJ8Cy8
13421Please respect copyright.PENANARzrEcVmvMP
“Kontolmu udah ngaceng lagi tuh,” kataku, “Ayo masukin lagi dari belakang Bil.”
13421Please respect copyright.PENANAsey1VzHZ1F
13421Please respect copyright.PENANAC5Rv9tEa3q
“Iya Mbak,” sahut Billy sambil meraba-raba pantatku, lalu menemukan celah kemaluanku dan terasa didesak oleh moncong penisnya….blesss….mudah saja masuknya karena licinnya air sabun.
13421Please respect copyright.PENANAOfc0JQKa0K
13421Please respect copyright.PENANAoeFALwdUQb
“Nyabuninya belum selesai…dari perut ke atas kan belum Mbak.”
13421Please respect copyright.PENANAsJzOANErvB
13421Please respect copyright.PENANA8qImZt7Vbo
“Biarin…nanti aja setelah kamu ngecrot. Ayo entot lagi…jangan direndem terus…”
13421Please respect copyright.PENANASG9USq5mgP
13421Please respect copyright.PENANASJ5eYhw3NE
Lalu penis Billy terasa menyodok-nyodok lagi, membuat mekanisme syarafku berdenyut-denyut nikmat…berdesir-desir dari ujung kaki sampai ke ubun-ubun. O, tak kusangka Billy pun mampu membuatku begini nikmatnya, sehingga mulutku tak terkendalikan lagi, berceloteh terus secara spontan, “Iya…Billy…iya…entot terus, Sayaaang….jangan berhenti…entot terus…dudududuuuuh…enak banget, Billy…sayangku…ooooh…Billly sayangku….”
13421Please respect copyright.PENANANknWpsJuRN
13421Please respect copyright.PENANAvTf30rU61J
Kedua tangan Billy tak lagi memegang buah pantatku, melainkan merayap ke arah kemaluanku. Lalu seperti mencari-cari….oooh…rupanya ia ingin mengelus-elus kelentitku. Sungguh tak kuduga, Billy demikian pandainya membuatku semakin melejit-lejit dalam nikmat yang sulit kulukiskan dengan kata-kata.
13421Please respect copyright.PENANAiBUXVy4Wxa
13421Please respect copyright.PENANAx4jxN3zmah
Belakangan aku tahu bahwa ia sering membaca dan mempelajari buku ilmu seks, lalu mempraktekkannya padaku.
13421Please respect copyright.PENANAEz95EldddH
13421Please respect copyright.PENANAfRYj7bwu5M
Cukup lama Billy mengentotku dari belakang. Setelah aku dua kali orgasme, barulah ia ngecrot. Air maninya sampai membludak dan meleleh ke pahaku.
13421Please respect copyright.PENANAElIC5mNHxA
13421Please respect copyright.PENANADis0l833Zf
Dan is tetap menunaikan “tugasnya”. Setelah mencabut batang kemaluannya yang sudah terkulai, ia menyabuni sekujur tubuhku, dari kepala sampai kakiku. Lalu dengan telaten ia membilasnya dengan air hangat.
13421Please respect copyright.PENANAXucLtDwxX3
13421Please respect copyright.PENANA3A9orxSPmg
“Saya biasa mandiin adek-adek,” katanya setelah aku mengeringkan tubuhku dengan handuk.
13421Please respect copyright.PENANAPA8U57h6K0
13421Please respect copyright.PENANAambp0l9B1N
Lalu kukenakan kembali kimonoku, tanpa mengenakan celana dalam dan beha di dalamnya. Billy juga mandi, lalu mengenakan kembali celana training dan kaus oblongnya dan mengikuti langkahku keluar dari kamar mandi.
13421Please respect copyright.PENANATyz1qNPYij
13421Please respect copyright.PENANAFjLDrpCYVA
“Kamu bisa nyetir?” tanyaku setelah bersama-sama duduk di ruang tamu.
13421Please respect copyright.PENANAe6qd7NiKW3
13421Please respect copyright.PENANAY6yX7e3zBF
“Bisa Mbak. SIM juga punya. Saya kan pernah jadi sopir cadangan mobil ELF antar kota,” sahutnya.
13421Please respect copyright.PENANAWCP35xfems
13421Please respect copyright.PENANAsPPLJKrnOg
“Ohya?! Baguslah. Kalau gitu kita nyari makanan yuk. Kamu yang nyetir,” kataku sambil bangkit dari sofa.
13421Please respect copyright.PENANAD6twPbUX5B
13421Please respect copyright.PENANAacbJaarOJW
“Boleh,” Billy juga bangkit, “Saya mau ganti baju dulu sebentar ya.”
13421Please respect copyright.PENANAnrR8YMoWNC
13421Please respect copyright.PENANAx1vF2XRqIy
“Iya,” aku mengangguk sambil masuk lagi ke dalam kamarku. Kukenakan celana legging biru tua dan baju kaus berwarna biru tua juga, tanpa mengenakan celana dalam maupun beha. Tapi kukenakan sweater putihku, agar jangan kelihatan nobra.
13421Please respect copyright.PENANAeemetFTI4b
13421Please respect copyright.PENANA4u5NBbIy3a
13421Please respect copyright.PENANAa3nVtGpAiO
Tak lama kemudian, aku sudah duduk di dalam mobilku, di samping Billy yang sudah menghidupkan mesin mobil.
13421Please respect copyright.PENANAXWHqCgmbYc
13421Please respect copyright.PENANA4Vkk90i5Vu
“Wah, mobil matic gini sih gampang nyetirnya Mbak,” kata Billy sambil memasukkan perseneleng matic ke D. Dan mobilku mulai bergerak menuju pintu gerbang yang selalu dijagai satpam itu.
13421Please respect copyright.PENANAnXc4gVcdVl
13421Please respect copyright.PENANA5LFp9WHdsl
“Enak kan mobil matic?! Tangan kiri dan kaki kiri bisa leluasa bergerak ke mana-mana,” kataku sambil memegang pergelangan tangan kiri Billy lalu menyelinapkan tangannya itu ke lingkaran karet celana leggingku.
13421Please respect copyright.PENANA9kH6SRO7PH
13421Please respect copyright.PENANACJyoq2QLPG
“Duh…Mbak gak pake celana dalem?” Billy seperti kaget karena tangan kirinya bisa langsung menyentuh kemaluanku.
13421Please respect copyright.PENANAc3XciSxuf5
13421Please respect copyright.PENANAIuWiJrEG2R
“Hihihihi…sengaja…biar kamu gampang kalau mau megang…” kataku sambil membiarkan tangan Billy tetap menelungkupi kemaluanku.
13421Please respect copyright.PENANAnoWZyi5VF4
13421Please respect copyright.PENANAATwIOWERz8
Meski tangan kanan Billy sedang memegang setir, tangan kirinya terasa mengelus kemaluanku sambil berkata, “Saya gak pernah menduga kalau saya akan mendapat kesempatan yang luar biasa ini Mbak.”
13421Please respect copyright.PENANA6V5ucG37rZ
13421Please respect copyright.PENANAW8V3RMaGxL
“Emang seperti apa aku ini bagimu, Bil?”
13421Please respect copyright.PENANA5LCOLr5Uhh
13421Please respect copyright.PENANATs09jQIrTf
“Jujur aja….Mbak adalah wanita yang paling cantik dan paling seksi di mata saya.”
13421Please respect copyright.PENANAsuDDLz7XTl
13421Please respect copyright.PENANARFIZJvtQgI
“Kalau dibandingkan dengan mantan dosenmu dulu gimana?”
13421Please respect copyright.PENANAWktQi7cxqY
13421Please respect copyright.PENANA5pQD9oXzVt
“Wah…kalau dibandingkan dengan Mbak sih gak ada apa-apanya.”
13421Please respect copyright.PENANAT0fL8Rx3J2
13421Please respect copyright.PENANAeAUY5DdBeS
“Masa sih?” aku tersenyum dan tersanjung.
13421Please respect copyright.PENANAb11kHUVRIQ
13421Please respect copyright.PENANAAnAfqAQtFh
“Betul Mbak. Saya ngomong sejujur-jujurnya.”
13421Please respect copyright.PENANAUNewyAnANd
13421Please respect copyright.PENANAAJPHeqT4kk
“Emangnya apa saja kelebihanku kalau dibandingkan dengan mantan dosenmu itu?”
13421Please respect copyright.PENANAVi5UuAKoOl
13421Please respect copyright.PENANAqr03d0OYQ4
“Semuanya…semuanya Mbak lebih unggul. Ya kulitnya, bentuk badannya, wajahnya dan aaah…pokoknya Mbak jauh lebih bagus.”
13421Please respect copyright.PENANA4m2NelAwgU
13421Please respect copyright.PENANAf7RYQKWVEi
Diam-diam tanganku sudah membuka ritsleting celana denim Billy dan menyeinap ke balik celana dalamnya…lalu memegang penisnya yang ternyata….sudah ngaceng lagi !
13421Please respect copyright.PENANALNId8nVzPY
13421Please respect copyright.PENANAh2gwhHpxnz
Lalu kudekatkan mulutku ke telinga Billy. Dan bertanya setengah berbisik, “Memekku enak gak?”
13421Please respect copyright.PENANAN23l2wxjLV
13421Please respect copyright.PENANARUPMYlyiQ2
“Wuiihh…enak banget Mbak.”
13421Please respect copyright.PENANASJQgG6nIPc
13421Please respect copyright.PENANA1VELgKmdTL
“Pantesan punyamu udah ngaceng lagi nih,” kataku sambil meremas-remas penis Billy dengan lembut.
13421Please respect copyright.PENANAcs7mfZR32m
13421Please respect copyright.PENANABYNhRQdXAQ
“Iya Mbak,” sahut Billy malu-malu, “Barusan megang-megang punya Mbak jadi bangun lagi dedenya.”
13421Please respect copyright.PENANA7ESG6nkQ5A
13421Please respect copyright.PENANAiWApKK912o
“Ya udah, ntar kalau sudah makan, kita pulang. Lalu maen lagi. Malam ini tidur di kamarku aja ya.”
13421Please respect copyright.PENANAY41AtHdp3L
13421Please respect copyright.PENANAjWLQ9BqfsX
“Takut Mbak.”
13421Please respect copyright.PENANADYpYY2oe3l
13421Please respect copyright.PENANA0daXlDDg40
“Takut apa?”
13421Please respect copyright.PENANAiae8lLSgLI
13421Please respect copyright.PENANAkAyeVrDCdk
“Takut Om mendadak pulang. Bisa dibunuh saya nanti.”
13421Please respect copyright.PENANAOT2OcW4zX8
13421Please respect copyright.PENANAS4u0ylMr7C
“Gak lah. Dia kan lagi di Surabaya. Paling juga seminggu lagi pulangnya.”
13421Please respect copyright.PENANAnC4wJODbQV
13421Please respect copyright.PENANAA1iQbtvTSR
“Mmmm…Mbak aja yang tidur di kamar saya, gimana?”
13421Please respect copyright.PENANA1yoD7pfPm7
13421Please respect copyright.PENANAvzkf8NLCv6
“Ya udah…gampang deh. Nanti kita atur-atur lagi.”
13421Please respect copyright.PENANAOR6Zftvr0m
13421Please respect copyright.PENANApKwjXx6ecI
13421Please respect copyright.PENANA2draVktmmf
Di sebuah restoran yang cukup bergengsi di kotaku, Billy membelokkan mobilku seperti yang kuperintahkan.
13421Please respect copyright.PENANAtV2IbRAAfB
13421Please respect copyright.PENANA0u95LbYNnX
“Di sini enak steaknya,” kataku setelah Billy menghentikan mobilku di pelataran parkir.
13421Please respect copyright.PENANAwDiBZEt3Fs
13421Please respect copyright.PENANA5XhEHZjjos
“Iya,” Billy mengangguk, “Saya pernah satu kali makan di sini, ditraktir teman yang baru mendapat pekerjaan. Berarti sekarang untuk yang kedua kalinya.”
13421Please respect copyright.PENANADZubjpq4B2
13421Please respect copyright.PENANA6L59Yrp7Cp
Aku cuma tersenyum mendengar pernyataan lugu itu. Namun diam-diam aku memperhatikan Billy, yang sangat menyenangkan bagiku. Bahkan diam-diam aku membandingkan dengan lelaki-lelaki yang pernah menggauliku. Mungkin hanya dua orang yang paling menyenangkan hatiku, yakni Joseph dan…Billy ini !
13421Please respect copyright.PENANAwz7hPiifI8
13421Please respect copyright.PENANAdEFDTf0NsM
Tapi sambil menunggu pesananan makanan dihidangkan, aku mencoba mengalihkan pikiranku ke arah bisnis utamaku itu. Mengenai wisma kos itu.
13421Please respect copyright.PENANALLIHnATK2y
13421Please respect copyright.PENANAArZT5PA2s0
Kataku, “Kamu bisa mengelola wisma kos kalau aku sedang ada urusan keluarga di luar kota kan?”
13421Please respect copyright.PENANA8uqmo2P00l
13421Please respect copyright.PENANA41ghi9R1Hh
“Mudah-mudahan bisa,” Billy mengangguk, “Karena kelihatannya pola wisma kos itu simple. Tinggal buka filenya aja. Kan sudah ada system operasinya, Mbak.”
13421Please respect copyright.PENANAnD1qzPiuGS
13421Please respect copyright.PENANAkWTdQlhBVo
“Bagus,” kataku sambil tersenyum, “Soalnya besok aku mau ke luar kota. Ya itu tadi, ada urusan keluarga. Hitung-hitung latihan aja dulu ya. Siapa tau kamu cocok untuk kuangkat jadi manager wisma kos nanti.”
13421Please respect copyright.PENANAdUYw9bUz6I
13421Please respect copyright.PENANAcXBrjKfYEX
“Iya Mbak,” Billy mengangguk dengan sorot senang.
13421Please respect copyright.PENANAU7W7bKHPZw
13421Please respect copyright.PENANAXzppprckyd
“Sekalian jagain rumah juga ya.”
13421Please respect copyright.PENANAYBRaZtp7xh
13421Please respect copyright.PENANAbTuTzOVlGK
“Baik Mbak. Mmm…kalau boleh tau, Mbak mau lama di luar kotanya?”
13421Please respect copyright.PENANATBBv79qJru
13421Please respect copyright.PENANAE6MoKs8RQ0
“Ah paling juga dua malam.”
13421Please respect copyright.PENANADLLCU3DnIy
13421Please respect copyright.PENANADmNhvjsdRP
13421Please respect copyright.PENANA8gB9dI4KAm
13421Please respect copyright.PENANAqj4v9kc1zQ
Malam belum larut benar ketika kami meninggalkan restoran itu. Dan di sepanjang jalan menuju wisma kosku, tangan kananku terus-terusan mencengkram batang kemaluan Billy. Namun tidak berani berbuat lebih dari itu, karena takut Billy tidak bisa konsentrasi menyetir mobilku.
13421Please respect copyright.PENANASZ1WFLOhXN
13421Please respect copyright.PENANAx0D2rkI4hg
Billy masih greng sekali. Meski cuma kugenggam, batang kemaluan Billy itu sudah ngaceng berat. Bahkan sampai terasa hangat dan berdenyut-denyut dalam genggamanku.
13421Please respect copyright.PENANAzLSMP5GUGj
13421Please respect copyright.PENANA80Fy51s4Lb
“Malam ini kuat berapa kali lagi?” tanyaku dengan sedikit remasan di penis Billy.
13421Please respect copyright.PENANAnI3ky0TpOQ
13421Please respect copyright.PENANAALBIqc5doL
“Gak tau Mbak. Yang jelas…sekarang saya sudah pengen naek lagi…heheheee…”
13421Please respect copyright.PENANA81YtehCy2m
13421Please respect copyright.PENANASL1rEZsSSF
“Naek ke mana?” tanyaku pura-pura tak mengerti.
13421Please respect copyright.PENANArb0hUIhFL6
13421Please respect copyright.PENANAB4YqEfQ5mJ
“Ke…ke atas perut Mbak. Hehehe….”
13421Please respect copyright.PENANAFQX8Vv6hrI
13421Please respect copyright.PENANAriBQ5MGfYy
“Kamu kok seperti sudah banyak pengalaman. Sudah ngerti Gspot segala. Mantan dosenmu itu yang ngajarin?”
13421Please respect copyright.PENANA4TIh5Eryyx
13421Please respect copyright.PENANAmaXDKzj6BI
“Gak Mbak. Saya hanya seneng baca bukunya aja. Buku ilmu seks, gitu.”
13421Please respect copyright.PENANA3mYveBqGRi
13421Please respect copyright.PENANApX2pWetGsw
“Lalu kamu praktekkan sama aku ya?”
13421Please respect copyright.PENANAlrFj5P9FFE
13421Please respect copyright.PENANANjpwjcltvA
“Hehehee…iya Mbak.”
13421Please respect copyright.PENANAfEV7RmqX1O
13421Please respect copyright.PENANARrnn1ifizE
Kalau tidak takut mengganggu konsentrasi Billy yang sedang nyetir, mau saja rasanya kujilati dan kuselomoti batang kemaluan yang sedang kugenggam ini.
13421Please respect copyright.PENANAIIM4bTxhZE
13421Please respect copyright.PENANAuJo995VUyD
Tapi setelah berada di dalam kamar Billy yang pintunya sudah dikunci, aku bisa melakukannya. Pada mulanya Billy tampak kaget ketika aku mendorongnya sampai terlentang dan menyembulkan batang kemaluannya yang membuatku horny lagi itu, lalu menjilati, mengulum dan mengisap-isapnya.
13421Please respect copyright.PENANAHGM1O92tfT
13421Please respect copyright.PENANAOxzk947Ah7
Dalam tempo sangat singkat, aku berhasil membuat batang kemaluan Billy siap tempur kembali. Aku pun buru-buru melepaskan celana leggingku, lalu “menduduki” batang kemaluan Billy…dan…blesss….penis anak muda itu sudah membenam ke dalam liang senggamaku.
13421Please respect copyright.PENANAr7VxzlR8kZ
13421Please respect copyright.PENANA9GTTEb8ZMX
Meski kami tidak telanjang, kami bisa bersetubuh lagi, dengan posisi WOT.
13421Please respect copyright.PENANADDuRWxuJ5e
13421Please respect copyright.PENANAyx6h2ts1KB
Namun sambil mengayun pinggulku naik turun di atas tubuh Billy, masih sempat aku melepaskan sweater dan baju kausku, sehingga aku jadi telanjang total, sementara Billy pun bisa melakukan halo yang sama, sehingga akhirnya kami sama-sama telanjang bulat.
13421Please respect copyright.PENANA0vjiqlKRfS
13421Please respect copyright.PENANAAR6nMOZbUD
Aku tidak mau mengayun pinggulku sambil duduk terus. Karena itu aku menjatuhkan diri memeluk leher Billy dari atas, sementara pantatku bergerak-gerak terus, untuk membesot-besot batang kemaluan anak muda itu.
13421Please respect copyright.PENANAVcUkIMArvL
13421Please respect copyright.PENANAAlsSb3OeBC
Meski posisinya di bawah, Billy tidak tinggal diam. Ia mengimbangi gerakan pantatku dengan sodokan-sodokan penisnya di liang senggamaku yang terasa nikmat sekali.
13421Please respect copyright.PENANA7sfT31rWi5
13421Please respect copyright.PENANAr4EFMwAYgR
Namun seperti biasa, kalau aku main di atas pertahananku cepat jebol. Tapi kali ini aku ingin agar jangan dulu orgasme. Karena itu aku berusaha menggulingkan tubuhku ke samping sambil mendekap pinggang Billy erat-erat dan berusaha agar kontol Billy tidak tercabut dari dalam liang kemaluanku. Akhirnya aku berada di bawah, Billy di atas.
13421Please respect copyright.PENANAykm4VxlJhS
13421Please respect copyright.PENANApWHDQgTNPg
Lalu kubisiki Billy, “Ayo…sekarang entotlah sepuasmu, Billy sayang….”
13421Please respect copyright.PENANARf8QuHyDuQ
13421Please respect copyright.PENANAJAh7CIpowq
Billy tersenyum. Lalu kubiarkan ia mulai mengentotku dengan mantapnya. Dan aku meladeni keperkasaan Billy dengan menggoyang pinggulku, dalam gerakan meliuk-liuk dan menghempas-hempas, sambil menciumi bibir Billy sebinal mungkin.
13421Please respect copyright.PENANAPRp3sPHuTn
13421Please respect copyright.PENANA5DiWAniCEC
Dan aku melayang-layang lagi di langit kenikmatanku, di langit birahi yang indah sekali.
13421Please respect copyright.PENANA8BLbaXSnEk
13421Please respect copyright.PENANAuUUm2VB8n5
13421Please respect copyright.PENANAkgkNtYGHX2
Namun aku seolah perempuan yang kelaparan malam itu. Setelah Billy menumpahkan air maninya di dalam liang senggamaku, kubiarkan ia terkapar di atas perutku. Tapi aku hanya membiarkan ia beristirahat belasan menit saja. Setelah mencuci dan mengeringkan kemaluanku, aku menghampiri Billy yang juga baru mencuci penisnya yang sudah terkulai lemas.
13421Please respect copyright.PENANAa2hpMQqlHy
13421Please respect copyright.PENANAHs7O8NFtrH
“Masih kuat main lagi?” tanyaku sambil memegang batang kemaluannya yang sudah lemas itu.
13421Please respect copyright.PENANAppwo8uVREg
13421Please respect copyright.PENANAvVYAMsxV9E
“Emangnya Mbak masih mau?” Billy balik bertanya.
13421Please respect copyright.PENANAs7jpuzI8lh
13421Please respect copyright.PENANAzRs4CREd0Z
Aku mengangguk sambil meremas-remas batang kemaluan Billy. Kemudian kusuruh ia menelentang. Dan kuambil posisi sungsang di atas tubuhnya.
13421Please respect copyright.PENANAK11oXyWUW0
13421Please respect copyright.PENANAq0I5dyInPm
Billy mengerti apa tujuanku saat itu. Bahwa aku ingin melakukan pemanasan lagi dalam posisi 69.
13421Please respect copyright.PENANAbTGV6PIhzq
13421Please respect copyright.PENANAWxleFRLb38
Billy mulai menjilati kemaluanku yang berada di atas mulutnya, sementara aku pun mulai menyelomoti penisnya yang berada di bawah mulutku.
13421Please respect copyright.PENANAGQwkCO8vAV
13421Please respect copyright.PENANA186eKlMsO0
Cukup lama kami melakukan posisi ini. Karena aku ingin agar penis Billy tegak sempurna lagi. Dan perlahan-lahan penis Billy mulai membesar…mulai menegang dan menegang terus. Sementara jilatan Billy pun memnbuat nafsuku berkobar lagi dengan hebatnya.
13421Please respect copyright.PENANAtHBLXavA0y
13421Please respect copyright.PENANA0onIAd2E3I
Akhirnya aku berhasil membuat penis Billy siap tempur lagi. Maka dengan sepenuh hasrat, aku menelentang lagi sambil merentangkan sepasang pahaku lebar-lebar.
13421Please respect copyright.PENANAzoZwpTOzP0
13421Please respect copyright.PENANAitBF8AoTrK
Tanpa diminta lagi, Billy membenamkan batang kemaluannya ke liang vaginaku…blesssss….melesak masuk lagi dengan mantapnya di liang kemaluanku yang sudah basah ini.
13421Please respect copyright.PENANAUyWTRlHVGW
13421Please respect copyright.PENANAFrFQyQ3p0k
Untuk kesekian kalinya Billy menyetubuhiku lagi. Dan aku menikmati kejantanannya dengan sepenuh hasrat birahi yang terasa begini binalnya.
13421Please respect copyright.PENANA2pRdBYfV1w
13421Please respect copyright.PENANAukyLJgMJS6
Padahal tadi…di kamar mandi, pada waktu aku mau pergi ke resto itu, aku menerima phone call dan sudah janjian dengan seseorang untuk ketemuan besok di sebuah hotel……..!
13421Please respect copyright.PENANAf6jGSvwCw2
13421Please respect copyright.PENANA43J6zBHGRY
Billy tidak tahu itu. Dan tidak usah tahu.
13421Please respect copyright.PENANArOBHWkskAI
13421Please respect copyright.PENANAcxZY81XqWK
Billy hanya tahu bahwa besok aku akan ke luar kota untuk urusan keluarga.
13421Please respect copyright.PENANAZHErEmBt7V
Sebelum aku berangkat untuk makan malam di resto tadi, aku bersih-bersih dulu di kamar mandi. Pada saat itulah aku menerima phonecall dari…Herman ! Ya dari mantan sopirku yang sekarang sudah punya kedudukan baik, sebagai kepala bagian logistik di pertambangan suamiku di Kalsel !
13421Please respect copyright.PENANAQxgG8QKIje
13421Please respect copyright.PENANAObRouBO1vS
“Apa kabar Bu?”
13421Please respect copyright.PENANAebshQIflYo
13421Please respect copyright.PENANAlqnol0BqGf
“Baik-baik aja. Kamu sendiri gimana Man?”
13421Please respect copyright.PENANAIVx7DdPXdT
13421Please respect copyright.PENANAvoKiYrxfHI
“Saya lagi pulang kampung nih Bu. Lagi di rumah ortu.”
13421Please respect copyright.PENANAtZ687rJo0k
13421Please respect copyright.PENANArD7VW8HrvA
“Hah?! Kok gak ke sini?”
13421Please respect copyright.PENANA9LXnhi4419
13421Please respect copyright.PENANAc8m4grGp3M
“Sekarang masih kecapean Bu. Kan dari tambang menuju Banjarmasin aja harus naik mobil delapan jam. Penerbangan dari Banjarmasin ke Jakarta sih gak sampai dua jam. Tapi dari Jakarta ke rumah ortu makan waktu juga. Besok aja saya ke situ ya….”
13421Please respect copyright.PENANA8rnkrG6gzc
13421Please respect copyright.PENANApRoQDpiNRg
Aku memaklumi hal itu. Soalnya pada masa itu belum ada penerbangan langsung dari Banjarmasin ke kotaku. Sekarang saja cuma ada satu kali penerbangan, pagi-pagi dari Banjarmasin ke kotaku dan sore dari kotaku ke Banjarmasin.
13421Please respect copyright.PENANA1HB7wZEPkX
13421Please respect copyright.PENANA7S4qXGPre0
“Emang kamu gak kangen sama aku, Man?” tanyaku.
13421Please respect copyright.PENANAiJFKMVWBhk
13421Please respect copyright.PENANAL2HXwr1bnK
“Kangen banget sih. Tapi saya harus istirahat dulu Bu. Badan saya rasanya pegel-pegel gini. Boss lagi di Surabaya ya?”
13421Please respect copyright.PENANAY9viZdL1qX
13421Please respect copyright.PENANA94TzysGua7
“Iya, udah lebih sebulan gak pulang-pulang. Mmm…mendingan besok malam kita ketemuan di hotel aja Man.”
13421Please respect copyright.PENANAkYZcFJ9kAg
13421Please respect copyright.PENANAVyfcjQsPrl
“Siap Bu. Di hotel mana?”
13421Please respect copyright.PENANAdUx55D8fqt
13421Please respect copyright.PENANAGZyTFkiHNu
Lalu kusebutkan nama hotel yang letaknya di luar kota itu.
13421Please respect copyright.PENANA1XpsunBZ67
13421Please respect copyright.PENANAnckHLkp6p2
Setelah hubungan telepon ditutup, aku tersenyum sendiri. Aku memang merindukan Herman. Tapi aku tak mau hubunganku dengan Billy terganggu dengan kehadiran Herman. Aku ingin agar diriku kelihatan sebagai wanita baik-baik di mata Billy. Karena Itu kuajak Herman ketemuan di hotel saja.
13421Please respect copyright.PENANA9B4mn7Zal9
13421Please respect copyright.PENANA2LSBeteRMR
13421Please respect copyright.PENANANX5hYCiitR
Setibanya di hotel yang sudah dijanjikan itu, kuhubungi Herman lewat hapeku. Ternyata ia sudah berada di hotel itu. Tentu ia sudah mampu bayar sendiri kamar hotel itu, karena ia sudah banyak duit sekarang.
13421Please respect copyright.PENANAdXSPpUjdLK
13421Please respect copyright.PENANAkJz4IHofX3
“Saya sudah di kamar dua kosong dua, di lantai dua, Bu.”
13421Please respect copyright.PENANAd7xSLyKMrr
13421Please respect copyright.PENANAwSIyJgPE8c
“Iya. Ini lagi parkir mobil dulu, Man.”
13421Please respect copyright.PENANAVIx1Sihl4O
13421Please respect copyright.PENANAvPXJyxhOPF
Beberapa saat kemudian, aku sudah berada di depan pintu bernomor 202. Kuketuk tiga kali saja pintu itu, hanya beberapa detik kemudian pintu itu dibuka dari dalam. Seorang lelaki muda berdiri di ambang pintu. Wow….Herman makin ganteng saja di mataku. Jauh berbeda dengan waktu masih menjadi sopirku dahulu.
13421Please respect copyright.PENANA6aqoWIeApR
13421Please respect copyright.PENANAMa0uw6egKH
Maka begitu aku sudah berada di dalam kamar itu, dengan pintu yang sudah ditutup dan dikunci kembali, tanpa ragu-ragu lagi kupeluk pinggang Herman sambil berkata, “Kamu kok makin ganteng aja Man?”
13421Please respect copyright.PENANAyl3UantjCv
13421Please respect copyright.PENANAVRuH3B4qFj
“Mmm…justru Ibu yang makin cantik aja,” sahut Herman sambil balas memeluk pinggangku.
13421Please respect copyright.PENANAK24AQbWn8p
13421Please respect copyright.PENANAUnotaGPcFv
Kuciumi bibir Herman dengan penuh hasrat. Lalu kataku, “Aku kangen banget sama kamu Man.”
13421Please respect copyright.PENANAM3n6QsvbTV
13421Please respect copyright.PENANA4GggXezdnx
“Apalagi saya…kadang-kadang sering ingin terbang ke sini, hanya ingin bertemu dengan Ibu,” kata Herman sambil mempererat dekapannya, “Saya malah pernah mengajukan permohonan pindah ke kota ini, tapi Boss gak ngijinin. Soalnya di Kalimantan yang dipercayai oleh Boss cuma Pak Edo, saya dan Leo. Kalau salah satu pindah, pasti ada kesulitan di sana. Kan Boss sendiri jarang ke Kalimantan Bu. Makanya kami bertiga lah kepercayaannya di sana.”
13421Please respect copyright.PENANAoNVZpDkUuy
13421Please respect copyright.PENANA3JZTRyzFuA
“Gak perlu minta pindah ke sini, yang penting kamu harus sering pulang. Bilang aja mau nengok orang tua gitu. Tiket pesawat kan dibayar oleh perusahaan.”
13421Please respect copyright.PENANAHgmJq1uNNB
13421Please respect copyright.PENANAqpOU88gtzo
“Iya Bu…nanti saya usahakan sebulan sekali pulang. Mudah-mudahan aja Boss ngasih ijin. Mmm…gaunnya mau dilepasin?”
13421Please respect copyright.PENANA0QvWGGEZOe
13421Please respect copyright.PENANASqVvBSldb5
“Iya,” aku mengangguk dengan senyum, “bukain dong sama kamu….kancingnya kan di punggung, susah bukanya kalau gak dibantu.”
13421Please respect copyright.PENANAs5ctWPZLOu
13421Please respect copyright.PENANA72MiUAKkaL
Herman membuka kancing gaunku di bagian punggung, lalu menurunkan gaun itu dengan hati-hati, sampai terlepas di kakiku.
13421Please respect copyright.PENANA4Co6c91p5j
13421Please respect copyright.PENANAK0ukZYtbtR
“Badan Ibu ini luar biasa mulusnya,” kata Herman sambil mengelus betisku dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya melemparkan gaunku ke atas tempat tidur. Lalu ia menciumi betis dan pahaku, sementara aku sudah terduduk di pinggiran tempat tidur, sambil menanggalkan behaku.
13421Please respect copyright.PENANAacu1R3IcGi
13421Please respect copyright.PENANAGhL7wicqUX
Lalu aku bergerak. Menarik ritsleting celana jeans Herman. Sudah tak sabar, ingin cepat menyentuh penis Herman yang lebih “tinggi tegap” daripada penis suamiku itu.
13421Please respect copyright.PENANAYKGe6sPmZb
13421Please respect copyright.PENANAnyrs1hmBbl
Ketika aku berhasil menyentuh penis lelaki muda itu, ternyata sudah ngaceng berat. Jelas hal itu membuatku makin horny.
13421Please respect copyright.PENANAF3TMfm8GCV
13421Please respect copyright.PENANAGmrylyqQ8S
“Aku udah kangen sama ini nih…” kataku sambil menyembulkan batang kemaluan Herman, lalu menciuminya dengan penuh hasrat.
13421Please respect copyright.PENANAFgT4agZKmO
13421Please respect copyright.PENANATfH3VEUxS9
Herman menjawab sambil menyelusupkan tangannya ke balik celana dalamku dan menyentuh kemaluanku, “Saya juga udah kangen sama ini…luar biasa enaknya Bu…”
13421Please respect copyright.PENANAOOgNhdfvKC
13421Please respect copyright.PENANAhCdnN7UXlb
Sentuhan jemari Herman di kemaluanku, langsung membuatku horny berat. Karena itu kutanggalkan celana dalamku, lalu menelentang di atas bed.
13421Please respect copyright.PENANAZgPVNRioUL
13421Please respect copyright.PENANAQ36Rup1NCt
Herman pun menanggalkan seluruh pakaiannya, sampai telanjang bulat. Lalu melompat ke atas bed dan mulai menciumi pahaku, membuatku merinding-rinding dalam desir birahi.
13421Please respect copyright.PENANAyZp02WLxFw
13421Please respect copyright.PENANAxyevRnBtes
Tapi ketika Herman mau menjilati kemaluanku, cepat kuraih kepalanya ke atas sambil berkata, “Gak usah dijilatin Man. Langsung masukin aja, biar terasa gedenya kontolmu itu…”
13421Please respect copyright.PENANA17xhFxATUk
13421Please respect copyright.PENANA44cmh40uY9
“Punya Ibu sekarang jadi ada jembutnya. Biasanya kan dicukur terus,” kata Herman sambil meletakkan moncong penisnya di mulut memekku.
13421Please respect copyright.PENANAiStCqs9u2N
13421Please respect copyright.PENANArLPQrEZSn8
“Iya, Bang Yadi yang melarang dicukur mulu. Dia bilang, kalau terlalu gundul kesannya gersang,” sahutku sambil merenggangkan pahaku selebar mungkin, “Kamu suka yang plontos apa yang gondrong?”
13421Please respect copyright.PENANAfNrH207yqd
13421Please respect copyright.PENANAPUtWx0i6SE
“Hehehe…saya suka yang seperti punya Ibu ini. Ada rambutnya tapi gak sampai menutupi mulutnya. Saya lebih suka seperti ini Bu,” sahut Herman yang sudah berhasil meletakkan moncong penisnya tepat di ambang mulut vaginaku.
13421Please respect copyright.PENANAMv0tU2U3a2
13421Please respect copyright.PENANAjUJ3uAt41M
“Ya udah…kalau gitu aku takkan main cukur habis lagi, biar kamu tetap suka sama aku.”
13421Please respect copyright.PENANA0zfffl8vzD
13421Please respect copyright.PENANAi8JMXGuTly
Ucapanku disahut dengan dorongan penis Herman. Dan…oooh….puncak penis Herman mulai melesak masuk ke dalam kemaluanku….!
13421Please respect copyright.PENANAs2doCJgFbT
13421Please respect copyright.PENANAVJqwY8zAQb
Terasa benar enaknya ketika penis tinggi gede itu menerobos ke dalam liang kenikmatanku. Terasa sesak dan seret, tapi membuat sekujur tubuhku seolah berkedut-kedut dalam nikmat.
13421Please respect copyright.PENANAyEOIaM4Oj2
13421Please respect copyright.PENANAxMPrnTOvZL
Herman memang sudah berpengalaman, karena pernah punya istri. Ia tidak sekaligus membenamkan penisnya. Ketika penis panjang gedenya sudah membenam sepertiganya, ia menariknya perlahan-lahan, lalu mendorongnya lagi lebih dalam, menariknya lagi, mendorongnya lagi semakin dalam, menariknya lagi, mendorongnya semakin dalam dan semakin dalam…sampai akhirnya membenam sepenuhnya.
13421Please respect copyright.PENANAxMtLhkTNQC
13421Please respect copyright.PENANAlCASwSnCa5
Tapi setelah membenam sepenuhnya, Herman menancapkan penisnya tanpa menggerakkannya.
13421Please respect copyright.PENANA0Pq1nk0wIm
13421Please respect copyright.PENANA0M2RCD7w7z
“Bu…boleh saya berterus terang?” tanya Herman sambil menatapku.
13421Please respect copyright.PENANAmqG7HZ8HJH
13421Please respect copyright.PENANAMXfqsDdfVg
“Soal apa?” tanyaku sambil mendekap pinggangnya.
13421Please respect copyright.PENANA2uP1hUpy9u
13421Please respect copyright.PENANAqsV2OiXKgW
“Rasanya saya sudah lama merasakannya…”
13421Please respect copyright.PENANA0IpJgU6IvU
13421Please respect copyright.PENANAItrWZmFZOb
“Merasakan apa?”
13421Please respect copyright.PENANAxzxzOwxtgv
13421Please respect copyright.PENANAfujlyXE5QO
“Jangan marah ya Bu. Saya…saya sudah jatuh cinta sama Ibu…”
13421Please respect copyright.PENANANbpnQiYlbg
13421Please respect copyright.PENANAYCADc783mf
“Ohya?” aku agak kaget mendengar pengakuannya itu, yang aku yakin pengakuan sejujurnya.
13421Please respect copyright.PENANABiO8h6Y98u
13421Please respect copyright.PENANAu8yZ76g51y
“Di Kalimantan saya ingat terus sama Ibu. Saya sering melamun…bahkan sering mimpiin Ibu.”
13421Please respect copyright.PENANAY8jfTikl4L
13421Please respect copyright.PENANA8q1GWNHunw
Terharu aku mendengar ucapan Herman itu. Maka kukecup bibirnya. Kubelai rambutnya. Kucium lagi bibirnya, lalu kataku, “Tapi aku kan sudah punya suami Man. Makanya jangan terlalu memperturutkan perasaan cinta. Toh aku bisa kamu miliki kapan saja.”
13421Please respect copyright.PENANAeF2LODwDJK
13421Please respect copyright.PENANAbYd4miOith
“Iya Bu. Saya juga menyadari hal itu. Tapi terus terang…dalam saat seperti ini, saya bukan cuma melampiaskan nafsu Bu. Saya selalu melakukannya dengan cinta di hati saya.”
13421Please respect copyright.PENANAfO1vL6BqyP
13421Please respect copyright.PENANAn5LzoF0sNQ
Kuperhatikan sorot mata Herman. Memang aku percaya, dia sudah mencintaiku.”Iya Man. Tapi santai aja. Aku kan gak ke mana-mana. Kalau kamu pulang kampung, aku pasti ngajak kamu ketemuan seperti sekarang,” kataku sambil membelai rambutnya dengan lembut.
13421Please respect copyright.PENANAeh3qx8LZjI
13421Please respect copyright.PENANAuA1KMRZG94
Bagaimana pun juga aku ini seorang wanita, yang punya perasaan lebih halus daripada lawan jenisku. Maka dengansendirinya pengakuan Herman itu membuatku tersentuh.
13421Please respect copyright.PENANAOT8f3zq5ZA
13421Please respect copyright.PENANAM49XIBm7Vo
Akibatnya, ketika Herman mulai menggerak-gerakan batang kemaluannya bermaju-mundur di dalam jepitan liang senggamaku, oooh…..rasanya sresettt…sresettt….benar-benar terasa gesekannya itu, demikian dominannya…membuatku benar-benar terombang-ambing dalam kenikmatan yang luar biasa…!
13421Please respect copyright.PENANAPKB3LTWLVo
13421Please respect copyright.PENANA0zNTde5vPk
Apakah karena aku terhanyut oleh pengakuan Herman tadi, ataukah karena ukuran penis Herman yang lebih panjang dan lebih gede daripada penis suamiku…entahlah. Mungkin dua-duanya yang menyebabkan aku merasa nikmat sekali ketika Herman mulai mantap mengentotku. Terlebih setelah kurasakan puncak penis Herman menyundul-nyundul dasar liang senggamaku, saking panjangnya penis itu, membuatku berkali-kali menahan napas dalam nikmat yang luar biasa. Sundulan-sundulan itu pun berkali-kali membuatku mengejang dan bergetar.
13421Please respect copyright.PENANAOyScgJfnLj
13421Please respect copyright.PENANACdMHsmlHiH
Mulutku pun bergumam terus tanpa kendali lagi, “Duuuh…Maaan…..uuuuuh…..uuuuh …..enak banget Maaaan….iya Maaaan…entot terus Maaan….ooooh….”
13421Please respect copyright.PENANAReibj14tFl
13421Please respect copyright.PENANA3uezhXavpb
Herman sendiri berkali-kali membisiki telingaku dengan suara tersendat-sendat, “Punya Ibu ini….memang top….gak ada duanya….enak banget…..ooooh….Buuu…”
13421Please respect copyright.PENANAZYEgo3vDFE
13421Please respect copyright.PENANAmmQy4dmR6v
Jujur, tadinya aku kurang bersemangat menuju hotel ini. Karena aku sudah habis-habisan dengan Billy tadi malam. Tapi begitu berjumpa dengan Herman, semangatku mendadak bangkit. Dan begitu penisnya melesak masuk ke dalam liang senggamaku, oooh, luar biasa nikmatnya. Pantaslah wanita-wanita yang sering berselingkuh di belakang suaminya ada yang berkata, “Lain lelaki lain lagi rasanya. Lain gayanya, lain pula kesannya.”
13421Please respect copyright.PENANAOJEGREOEfD
13421Please respect copyright.PENANAnS6H5i2uHE
Dan kini aku bisa berkata, lain rasa suamiku, lain rasa Billy, lain pula rasa Herman ini. Terlebih setelah Herman menyatakan cintanya tadi, yang kupercayai datang dari lubuk hatinya, rasanya tiap pergerakan penis Herman ini benar-benar membuatku merem-melek saking nikmatnya.
13421Please respect copyright.PENANAg06miav0o1
13421Please respect copyright.PENANApCzzHsrG64
Herman memang pandai membuat jiwaku tersentuh. Pada waktu ia sedang mengentotku, jilatan-jilatannya di leher, di puting payudaraku, di ketiakku dan terkadang di telingaku…membuatku merinding-rinding dalam nikmat yang luar biasa, nikmat yang sulit kulukiskan dengan kata-kata.
13421Please respect copyright.PENANAFdJkSOJVNB
13421Please respect copyright.PENANAOgYLGU93z5
Mungkin aku harus berterimakasih kepadanya. Bahwa di saat aku kesepian, ia datang dengan menaburkan 1001 kenikmatan ini.
13421Please respect copyright.PENANASxdAzsioqk
13421Please respect copyright.PENANAXd2lweeszW
Maka tanpa ragu lagi, kupagut dan kulumat bibirnya sambil memeluk lehernya erat-erat. Sambil mengoceh tak terkendalikan lagi, “Edan Man….entotanmu enak banget Man….jangan cepat-cepat dikeluarin ya Man…aku ingin menikmatinya selama mungkin…duuuuh….enak banget Maaaan…iya…entot terus Man…..ini…ini luar biasa enaknya Maaan…”
13421Please respect copyright.PENANAeg1OtWjc0R
13421Please respect copyright.PENANAEM0Na1Ps67
Celotehan itu kulontarkan dengan batin bergetar-getar dalam siraman surgawi. yang makin lama makin nikmat rasanya. Terkadang mataku terpejam-pejam, sambil menahan nafasku, lalu terbeliak sambil menjambak-jambak rambut Herman sampai kusut masai.
13421Please respect copyright.PENANAzybH70u5xn
13421Please respect copyright.PENANA2oBKPLN4z2
Sebenarnya nafas Herman pun tersengal-sengal pada waktu entotannya makin menggila ini. Tapi aku tidak begitu memperhatikannya, karena aku sendiri sedang menikmati entotannya ini.
13421Please respect copyright.PENANAmW7hk890Fl
13421Please respect copyright.PENANAlXg9j8XEOp
Keringat Herman pun mulai berjatuhan ke wajah dan dadaku. Tapi dalam keadaan terlupa segalanya itu, aku hanya teringat satu hal, saling memberi dan menerima kenikmatan, dengan membuang jauh-jauh sikap egoismeku. Maka tanpa keraguan lagi kujilati keringat Herman yang membanjir di leher dan di bawah dagunya itu. Disertai dengan gigitan-gigitan kecil.
13421Please respect copyright.PENANAR4gG2GDp7L
13421Please respect copyright.PENANAsHOt6RWBd5
“Enak Bu…silakan gigit lebih keras….sampai berdarah juga gakpapa….” bisik Herman tanpa menghentikan entotannya.
13421Please respect copyright.PENANAZ1KAJ5lV87
13421Please respect copyright.PENANAIWbt0WVrNU
“Iiih…gak mau kalau sampai berdarah sih,” sahutku tersengal, “emangnya…aku dracula?”
13421Please respect copyright.PENANA05UmL0SB5w
13421Please respect copyright.PENANAB1EbiY0Upk
Lalu kami tak bicara lagi…hanya elahan nafasku dan dengus-dengus perkasa Herman yang terdengar di dalam kamar hotel ini.
13421Please respect copyright.PENANAnEWjpZ4lGG
13421Please respect copyright.PENANAKZf7e83Kwm
Namun getaran-getaran nikmat ini membuatku mulai berada di detik-detik orgasme. Makin lama makin nikmat rasanya, sampai akhirnya aku memekik lirih, “Maaaan….aku mau lepas Maaaaan…”
13421Please respect copyright.PENANAVmrzg8kWav
13421Please respect copyright.PENANAJr97Yu3XuP
“Iya Bu…silakan lepasin…saya suka sekali merasakan ibu sedang orga….” sahut Herman, disusul dengan percepatan gerakan penisnya…maju mundur, maju mundur, maju mundur….gedag gedug terasa menyundul-nyundul dasar liang surgawiku.
13421Please respect copyright.PENANAl9O5IVwkDW
13421Please respect copyright.PENANAIUbjHP4Q4H
Sampai pada suatu detik, aku mengejang dan menahan napas di puncak kenikmatanku. Pada saat itulah aku sendiri merasakan liang kemaluanku berkejut-kejut dalam nikmat yang tak terlukiskan dengan kata-kata, sementara Herman bahkan semakin mempercepat gerakan batang kemaluannya. Pada saat itulah aku menjambak-jambak rambut Herman sambil bergumam histeris, “Hermaaan…oooooh….ini enak sekali Maaaan…..”
13421Please respect copyright.PENANA0QJKlhq6kr
13421Please respect copyright.PENANAz1VEUrMkmR
Herman menanggapinya dengan ciuman hangat di bibirku, kubalas pula dengan lumatan sambil memeluk lehernya erat-erat. Oh, indahnya orgasmeku saat bitu.
13421Please respect copyright.PENANARxuEBjFUZ5
13421Please respect copyright.PENANA2tt0xPBxVd
Liang kemaluanku terasa basah oleh lendir kenikmatanku sendiri. Sehingga penis Herman terasa lancar sekali bermaju mundur di dalam jepitan liang senggamaku.
13421Please respect copyright.PENANAqbg1PMDmb8
13421Please respect copyright.PENANAPuIrF45Lgo
Gilanya, hanya beberapa saat aku merasa agak ngilu-ngilu ketika Herman mengentotku di detik-detik paska orgasmeku. Mungkin hal itu hanya terjadi dua menitan. Berikutnya aku malah jadi bergairah lagi untuk menyambut entotan Herman dengan melingkarkan kakiku di pinggang Herman, sehingga ia leluasa untuk menyodok memekku sedalam-dalamnya.
13421Please respect copyright.PENANAdxFdIi3CQx
13421Please respect copyright.PENANAjDm57WNmwX
Bahkan aku pun sempat berbisik ke telingaku, “Ayo usahakan kita lepas bareng-bareng, Man…biar lebih enak.”
13421Please respect copyright.PENANAkZD5TYN9WU
13421Please respect copyright.PENANAh4qwbcFJaS
“Iya Bu…” sahut Herman sambil mengayun penisnya dengan ganasnya.
13421Please respect copyright.PENANAYf8X5tsCQA
13421Please respect copyright.PENANAylTdJjjyOy
“Sambil emut tetekku, Man…” pintaku sambil mengelus rambutnya yang sudah acak-acakan.
13421Please respect copyright.PENANA4ahfrFA4wo
13421Please respect copyright.PENANArDRWIAAnDB
Herman memenuhi permintaanku. Ia mulai mengulum, menjilati dan menyedot-nyedot pentil toketku, sementara penisnya tetap perkasa mengentot memekku.
13421Please respect copyright.PENANAOKvzxaynJX
13421Please respect copyright.PENANA9uaYRrMDxH
Aduhai Herman…Herman…makin ke sini makin terhayati olehku, bahwa disetubuhi oleh mantan sopirku ini luar biasa nikmatnya. Nikmat yang membuatku tiada hentinya meremas-remas di bahunya, di kepalanya dan terkadang di buah pantatnya. Nikmat yang membuatku tiada hentinya mencetuskan apa yang tengah kurasakan, “Iya Man…entot terus Man…enak banget Maaan….iya….sundulin dasar liang memekku, Maaan…ooooh…iya…iya gitu Man…gitu terus Man…ooooh…ini enak sekali Maaaan….”
13421Please respect copyright.PENANA0h9Twryb68
13421Please respect copyright.PENANAszJpwtfYD7
Beberapa saat kemudian, aku merengek manja lagi, “Maaan…ayo barengin Man….aku…aku udah mau lepas…”
13421Please respect copyright.PENANAaKOMSaoJxG
13421Please respect copyright.PENANAZDSOG2PEEG
Herman mengiyakan sambil mempercepat gerakan batang kemaluannya yang dahsyat itu. Maju mundur dan maju mundur ndengan cepatnya di dalam jelitan dan ayunan liang senggamaku.
13421Please respect copyright.PENANA87UgEQxpZV
13421Please respect copyright.PENANAkUBhhOoXnk
Pada suatu detik, kami sama-sama kejang. Herman membenamkan batang kemaluannya sedalam mungkin, sehingga terasa moncong penisnya mendesak dasar liang memekku. Sementara liang senggamaku terasa berkejut-kejut di puncak orgasmeku, dibalas dengan semprotan-semprotan air mani Herman membasahi sekujur liang senggamaku.
13421Please respect copyright.PENANAKmDtj6QaAi
13421Please respect copyright.PENANArp1I058lCE
Ooooh….ini indah sekali….nikmat sekali !
13421Please respect copyright.PENANASvWturMzRL
13421Please respect copyright.PENANAlt4uS6hsNw
13421Please respect copyright.PENANA1vVemYjCcY
Setelah Herman terkapar di sisiku, aku pun turun dari tempat tidur dan melangkah ke kamar mandi. Air mani Herman banyak sekali yang membludak dari kemaluan ke pahaku. Sehingga aku merasa perlu membersihkannya , dengan air hangat dan shower soap.
13421Please respect copyright.PENANAD16bLv3F0O
13421Please respect copyright.PENANANWztvdoQIA
Ternyata Herman mengikutiku masuk ke kamar mandi sambil tersenyum-senyum. Maka kusambut dengan pelukan hangat sambil mencium bibirnya, lalu kataku, “Kamu sangat memuaskan, Man. Yang tadi wuih…nikmat banget.”
13421Please respect copyright.PENANAuF7LxZ4n4f
13421Please respect copyright.PENANAcfaJIf7ljv
“Gak mau nyabunin ini lagi?” tanyaku sambil menepuk memekku.
13421Please respect copyright.PENANAItKJwLe8KM
13421Please respect copyright.PENANAdyQH9ygB8R
“Tentu mau, Bu,” sahut Herman sambil berjongkok di depanku. Dan…bukannya menyabuni kemaluanku, Herman malah menjilatinya dengan agresif sekali, sehingga aku tersandar ke dinding sambil memegangi kepala Herman.
13421Please respect copyright.PENANApdRoV8vGfD
13421Please respect copyright.PENANANYfixrW485
“Duuuh…Maaan….oooh….Maaan…..kamu bisa aja bikin aku keenakan, Maaan….” kataku sambil terpejam-pejam saking nikmatnya dijilati oleh lelaki yang sudah berpengalaman meruntuhkan pertahananku itu.
13421Please respect copyright.PENANAQnyqoPaJDa
13421Please respect copyright.PENANA8C0uf2Fzm1
Herman seperti tak mendengar kata-kataku. Ia bahkan duduk di lantai kamar mandi, dengan penis yang sudah mengacung. Dan berkata, “Nyobain di sini Bu?”
13421Please respect copyright.PENANAAXcsYFJeLK
13421Please respect copyright.PENANAwH9dzxH7iw
Meski sudah dua kali orgasme, gairahku bangkit lagi untuk meladeni tantangan Herman. Lalu aku berjongkok sambil memegangi batang kemaluanHerman yang sudah keras itu. Herman pun membantuku untuk memasukkan batang kemaluannya ke liang kenikmatanku.
13421Please respect copyright.PENANAEpw6xKS5qV
13421Please respect copyright.PENANAjuzXKL0ZOl
Setelah penis Herman masuk ke dalam liang vaginaku, mulailah kami beraksi. Aku menaik turunkan pantatku, sementara Herman pun menggerak-gerakkan batang kemaluannya meski sambil duduk di bawahku.
13421Please respect copyright.PENANAgs1jMXoW6W
13421Please respect copyright.PENANAMCHR8sE7Rr
Inilah pengalaman pertamaku bersetubuh di lantai kamar mandi sambil duduk begini. Tapi dalam posisi apa pun bersetubuh itu tetap saja nikmat.
13421Please respect copyright.PENANAnBw9vw50AT
13421Please respect copyright.PENANAqCRmWKEFdK
Sambil memeluk leher Herman dan sesekali menciumi bibirnya, kuayun meqiku sedemikian rupa, sehingga penis Herman seolah terombang-ambing di dalam jepitan liang kemaluanku.
13421Please respect copyright.PENANApZ1fXVvlaP
13421Please respect copyright.PENANAreonG5uTex
Cukup lama kami lakukan semuanya itu. Sehingga pada suatu saat aku memekik lirih, “Maaaan…aku udah mau lepas lagi….!”
13421Please respect copyright.PENANACocjwYZcv6
13421Please respect copyright.PENANAM01sBKlRVF
“Iya Bu,” sahut Herman sambil mempererat dekapannya di pinggangku, “Saya paling suka merasakan Ibu keluar…”
13421Please respect copyright.PENANAAAQfcXAhdZ
13421Please respect copyright.PENANAWGHWOcHzqz
Akhirnya aku menggelepar dalam dekapan Herman. Dalam puncak orgasme yang indah sekali.
13421Please respect copyright.PENANAHOSETUe7e1
13421Please respect copyright.PENANAntchsy3Qrx
Setelah aku orgasme, Herman mencabut batang kemaluannya sampai terlepas dari liang senggamaku.
13421Please respect copyright.PENANAHtbPMH318q
13421Please respect copyright.PENANAWpjOK2mrwt
“Lho…kok dilepasin? Kamu kan belum ngecrot ?!” cetusku heran.
13421Please respect copyright.PENANAigHX5r86tS
13421Please respect copyright.PENANAlRq2ynBUuz
“Nanti aja di tempat tidur dilanjutkan. Sekarang kan mau menyabuni Ibu,” sahut Herman sambil berdiri dan meraih pergelangan tanganku supaya berdiri juga.
13421Please respect copyright.PENANAfLpsUXluaU
13421Please respect copyright.PENANAqt4WbXue5T
Jujur, ini indah sekali. Bahwa setelah aku mencapai orgasme, Herman memandikanku, menyabuni setiap lekuk di tubuhku sampai terasa benar-benar bersih. Kemudian ia pun mandi sebersih-bersihnya, sementara aku mengambil handuk untuk mengeringkan tubuhku.
13421Please respect copyright.PENANA1mHVKQn347
13421Please respect copyright.PENANAtJ14Hcod4p
“Kamu booking hotel ini buat berapa malam, Man?” tanyaku pada waktu Herman sedang menghanduki badannya.
13421Please respect copyright.PENANA1V7MtQeGLw
13421Please respect copyright.PENANATczXj0PCOC
“Gak ditentuin Bu. Soalnya kan tergantung bisanya Ibu nginep di sini. Saya hanya menyimpan deposit aja…ya cukup buat seminggu juga sih.”
13421Please respect copyright.PENANA2Nb1W2uw3G
13421Please respect copyright.PENANAORfLcAkFOg
“Hush…buat apa lama-lama banget? Dua malam aja Man.”
13421Please respect copyright.PENANAYFCOfBqYfz
13421Please respect copyright.PENANAtMBYAj0vLW
“Iya, Bu.Berarti saya akan tidur sama Ibu nanti malam ya?”
13421Please respect copyright.PENANAg6VqE6pO2P
13421Please respect copyright.PENANAizvWVVL6eK
“Iya sayang,” kataku sambiul melingkarkan lenganku di lehernya.
13421Please respect copyright.PENANASEKLBnNMT8
13421Please respect copyright.PENANAPomnKqNC1Q
“Asyiiik…kebayang indahnya tidur bersama Ibu yang…yang selalu saya impikan ini.”
13421Please respect copyright.PENANAxpfaqwe5mZ
13421Please respect copyright.PENANAlYoyp21dpE
Lalu dengan lengan kekarnya Herman mengangkat tubuhku, memangku dan membawaku ke luar kamar mandi dan metelakkan dengan hati-hati di atas tempat tidur. Kejadian ini trerasa romantis sekali buatku, karena suamiku sendiri tak pernah memperlakukanku seperti ini. Duduk di pangkuannya pun belum pernah.
13421Please respect copyright.PENANAEoj0MIqPYb
13421Please respect copyright.PENANAUIdJyyXHxs
Tak cuma itu. Setelah aku diterlentangkan di atas tempat tidur, Herman mulai menjilati telapak kakiku, tanpa kelihatan ragu sedikit pun. Oooh…sedemikian mendalam perasaan Herman padaku, sehingga telapak kakiku pun dijilatinya, lalu menggigit-gigit ibu jari kakiku dengan lembut, berlanjut dengan jilatan lahap di betisku…naik ke pahaku sampai pangkalnya dan melewatkan kemaluanku untuk menjilati sekujur perutku, naik lagi ke atas…menjilati ketiakku, sekujur payudaraku…leherku…telingaku…aaaah…aku merinding-rinding dalam geli dan nikmat yang luar biasa.
13421Please respect copyright.PENANA4Li6z7P2fk
13421Please respect copyright.PENANAm2tTp6ZeOb
Lalu jilatannya menurun lagi. Lidahnya menyapu-nyapu pusar perutku, lalu menurun dan akhirnya menggeluti kemaluanku. Tentu saja aku meregang-regang nikmat lagi dibuatnya.
13421Please respect copyright.PENANArDANL7TOLo
13421Please respect copyright.PENANA9UiTi9bx7F
Aku merenggangkan sepasang pahaku lebar-lebar, agar Herman bisa menjilati kemaluanku sepuasnya. Sementara kedua tanganku mengelus-elus rambutnya dalam perasaan bercampur aduk. Ada perasaan kasihan, terharu, horny dan beraneka perasaan bercampur aduk di dalam hatiku. Tapi yang jelas semuanya itu nikmat sekali. Terlebih setelah Herman menjilati kelentitku dan sesekali mengisapnya…oooh….aku tak tahan lagi…!
13421Please respect copyright.PENANAqdDrQQBy4V
13421Please respect copyright.PENANARg4eJa0Y38
“Udah cukup Man…masukin aja…..nanti keburu becek …” pintaku sambil menarik kepala Herman agar naik ke atas.
13421Please respect copyright.PENANAbIe92TvgJr
13421Please respect copyright.PENANAGXmHdcv9zB
“Sebecek apa pun memek Ibu tetap enak,” kata Herman setelah menghimpitku sambil memegangi batang kemaluannya dan diarah-arahkan ke mulut vaginaku.
13421Please respect copyright.PENANAcuA99sgtpa
13421Please respect copyright.PENANA6BKiVlZkcJ
Tak lama kemudian batang kemaluan Herman amblas lagi ke dalam liang kenikmatanku…blessssss…..
13421Please respect copyright.PENANA53OmkSIZ6e
13421Please respect copyright.PENANAQLNaJKdvwD
Mataku terpejam dalam nikmat. Terlebih nikmat lagi setelah ia mengayun batang kemaluannya. Ooo, penis perkasa mantan sopirku itu memang mampu membuat sekujur tubuhku seolah dialiri arus listrik yang bukan main nikmatnya…
13421Please respect copyright.PENANAW7bxB3ebMy
13421Please respect copyright.PENANAwG2Tqt3Yoc
Dalam perjalanan pulang, aku tersenyum-senyum sendiri di belakang setir mobilku. Dua malam bersama Herman di hotel itu telah menggoreskan kenangan baru lagi bagiku. Begitu seringnya Herman menyetubuhiku di hotel itu, sehingga aku tidak ingat lagi berapa kali hal itu terjadi di sana. Entah delapan kali, entah sembilan kali…entahlah. Yang jelas selama bersamanya di hotel itu, siang malam ia melampiaskan keperkasaannya di atas perutku.
13421Please respect copyright.PENANAjm0aRGZlRE
13421Please respect copyright.PENANANbTVac8OY8
Dan aku harus mengakuinya secara jujur, bahwa persetubuhan demi persetubuhanku dengan Herman, luar biasa nikmatnya.
13421Please respect copyright.PENANAMNssK2m0sM
13421Please respect copyright.PENANAKQtm4pOhYr
Aku pun berjanji bahwa kalau ia datang lagi kelak, aku akan menyempatkan diri ketemuan dengannya di hotel itu.
13421Please respect copyright.PENANAYqW1IXTW6T
13421Please respect copyright.PENANAVWFadOfGSG
Ketika aku tiba di rumah, baru saja aku mau ganti pakaian, datang dua orang tamu yang belum kukenal. Yang seorang adalah lelaki bule. Yang seorang lagi lelaki negro.
13421Please respect copyright.PENANAYw5sphDPkI
13421Please respect copyright.PENANA2J8QSQ9uxC
Aku agak heran, karena tidak mengenal mereka. Mau apa mereka itu?
13421Please respect copyright.PENANA2MLhfKjWdf
13421Please respect copyright.PENANAvRVBuUdxA4
Yang orang bule mengenalkan namanya, “Johnson…Neil Johnson.”
13421Please respect copyright.PENANAzGH7EuLldp
13421Please respect copyright.PENANAvFOjvOKPT8
Sedangkan yang negro mengenalkan namanya sebagai Frank Sabato.
13421Please respect copyright.PENANAQRjEDslXkg
13421Please respect copyright.PENANAdCT3axaWLh
Kedua tamu asing itu sama-sama berperawakan tinggi besar, layaknya dua binaragawan berlainan warna kulit.
13421Please respect copyright.PENANAXb3kdRNSDZ
13421Please respect copyright.PENANAkR7gLGnKG1
Meski masih heran, kupersilakan mereka duduk. Lalu tanyaku, “What can I do for you?”
13421Please respect copyright.PENANAzG5xorrqQC
13421Please respect copyright.PENANANK0AXt3Onw
Ternyata lelaki bule itu sudah pandai berbahasa Indonesia, meski aksennya terdengar aneh, “Kami warga negara Amerika yang sudah lima tahun bekerja di Jakarta. Kebetulan kami dipindahkan ke kota ini. Kami mencari tempat kos untuk setahun saja. And kami dapat berita dari teman, bahwa wisma kos di sini bagus-bagus kamarnya. Apakah masih ada dua kamar kosong untuk kami?”
13421Please respect copyright.PENANAnWavU98KeS
13421Please respect copyright.PENANAP1AZKezrwp
O, rupanya mereka mencari kamar kos. Tapi setahuku, kamar-kamar di wisma kos sudah penuh semua.
13421Please respect copyright.PENANAiQ7Ad5r5tW
13421Please respect copyright.PENANAeJHzfbosVf
“Tunggu sebentar ya. Saya mau cek dulu,” kataku ramah, sambil bangkit dan melangkah ke meja komputer. Kubuka file wisma kos. Memang sudah penuh.
13421Please respect copyright.PENANA6percKKht5
13421Please respect copyright.PENANAm5fKregfdA
Aku bingung, karena aku ingin membantu kedua warga negara US itu. Akhirnya kutelepon suamiku yang masih berada di Surabaya. Lalu:
13421Please respect copyright.PENANAcT0XZ5gAVp
13421Please respect copyright.PENANA5yNnLqi6uA
“Bang…masih di Surabaya?”
13421Please respect copyright.PENANAn1pELKpX4n
13421Please respect copyright.PENANAd4QLvUm1sH
“Iya, sayang. GImana kamu sehat-sehat aja kan?”
13421Please respect copyright.PENANAUoHnux6TYU
13421Please respect copyright.PENANAP7YCqzGaiC
“Sehat Bang. Ini Bang…ada dua orang warganegara Amerika yang sedang mencari dua kamar kos untuk setahun. Sedangkan kamar-kamar di wisma sudah penuh. Gimana baiknya ya?”
13421Please respect copyright.PENANA0oAtoPNEIj
13421Please respect copyright.PENANAHavfpdnO39
“Kasih kamar-kamar di belakang aja. Tapi tarifnya harus lebih mahal, karena fasilitasnya kan beda. Ada kolam renangnya segala lagi.”
13421Please respect copyright.PENANARJ8O38qJwq
13421Please respect copyright.PENANAmxMkGwSIZk
“Iya ya Bang. Daripada dibiarkan kosong-kosong kan mendingan diduitkan. Tapi…kasir itu sudah ditempatkan di salah satu kamar di belakang Bang. Dia stay di rumah kita, supaya tidak telat-telat datang lagi, karena rumah ortunya di luar kota.”
13421Please respect copyright.PENANANP8Ldl4MJC
13421Please respect copyright.PENANAsSDdeHZ4Ol
“Kalau kasir itu kelihatan baik, tempatkan aja di kamar bekas Leo itu.”
13421Please respect copyright.PENANARnoS03KH09
13421Please respect copyright.PENANA1SiIrd3bpj
“Iya Bang. Terus Abang kapan pulang?”
13421Please respect copyright.PENANAFx9ZSDL9xR
13421Please respect copyright.PENANAsRe9Vdlanv
“Aku lagi sibuk banget, sayang. Tiap hari ada barang masuk ke Surabaya. Paling bisa dua minggu lagi aku baru bisa pulang.”
13421Please respect copyright.PENANAy3ItyH0CdU
13421Please respect copyright.PENANAHTdVlbzCI3
“Iiih…Abang…emang gak kangen sama aku Bang?”
13421Please respect copyright.PENANA9tLyCjgswq
13421Please respect copyright.PENANAAtr7PA0HEV
“Tentu aja kangen. Tapi kita gak boleh cengeng. Mending sama-sama fokus ke usaha kita masing-masing. Kalau sama-sama sukses kan bisa bikin kerajaan kecil. Hahahaaaaa….”
13421Please respect copyright.PENANATVvLgW76XT
13421Please respect copyright.PENANA2UGxJkWDGP
“Oke Bang. Ini tamu-tamu yang nyari kamar kos itu masih di depan. Aku mau hadapi mereka dulu ya. Emwuaaaah….”
13421Please respect copyright.PENANA6GMZihUUWe
13421Please respect copyright.PENANAqCFrDxh0tg
“Emwuaaaah… I love you, beib.”
13421Please respect copyright.PENANADsFOvZ7Oco
13421Please respect copyright.PENANAG1wrWEpOoZ
“Me too….”
13421Please respect copyright.PENANAq5qeWWY97V
13421Please respect copyright.PENANAb33icu3J03
Setelah hubungan telepon ditutup, aku menghampiri kedua tamuku lagi.
13421Please respect copyright.PENANAi5nFydcJT8
13421Please respect copyright.PENANA8yMUCWSD4n
Kataku, “Sebenarnya wisma kos sudah penuh, tidak ada kamar kosong lagi. Tapi kalau you mau, masih ada beberapa kamar VIP di belakang.”
13421Please respect copyright.PENANA3iGcLzrCKN
13421Please respect copyright.PENANAi9CWrmSHAj
“Bisa kami lihat kamarnya?” tanya lelaki bule bernama Neil Johnson itu.
13421Please respect copyright.PENANA5iKBUNsAxc
13421Please respect copyright.PENANAVe6DtzxoOO
“Boleh. Mari ikut saya,” kataku sambil membuka pintu menuju kamar-kamar di belakang itu.
13421Please respect copyright.PENANABrnXvqhg7p
13421Please respect copyright.PENANAN4dIGid12I
Tampaknya mereka senang melihat kamar-kamar di belakang itu. Terlebih setelah melihat ada kolam renang segala di depannya.
13421Please respect copyright.PENANAjNbEAdygxz
13421Please respect copyright.PENANAT4HavwIQCd
“Bagus…bagus,” ucap Neil sambil mengangguk-angguk, “Tapi kalau mau masuk ke sini selalu harus lewat rumah Anda, Mom?”
13421Please respect copyright.PENANAxcoGVwIG6U
13421Please respect copyright.PENANAhWEsINaMlN
“Nggak,” sahutku, “Itu kan ada dua pintu, yang satu untuk menuju keluar, yang satu lagi menuju kamar-kamar pegawai. Nanti kalau you tinggal di sini, kunci pintu keluar itu bisa kami berikan.”
13421Please respect copyright.PENANAe8zKiZjoEC
13421Please respect copyright.PENANA1cbJ3bpDTf
Kemudian mereka bertanya mengenai tarif dua kamar yang akan mereka pakai itu. Kusebutkan harga yang lumayan mahal. Tiga kali tarif kamar-kamar di wisma kos. Tadinya aku sengaja menyebut angka yang tergolong mahal itu, sekaligus memberikan kesempatan kepada mereka untuk menawarnya.
13421Please respect copyright.PENANAGoVDygF4IY
13421Please respect copyright.PENANALPGSoEwaai
Tapi di luar dugaanku kedua orang Amerika itu langsung setuju !
13421Please respect copyright.PENANAOWIGbTBB6N
13421Please respect copyright.PENANAdgN2XCdDGV
Di ruang depan, lelaki bule bernama Neil Johnson itu menyerahkan sehelai cek, sambil berkata, “Kami akan masuk ke sini seminggu lagi. Tapi kami bayar sewa kedua kamar itu untuk setahun. Ok?”
13421Please respect copyright.PENANAgN7fCPxcDW
13421Please respect copyright.PENANAj4w1nR1qtT
“Iya, terima kasih,” sahutku sambil menerima cek itu dengan perasaan senang.
13421Please respect copyright.PENANAVSVryHKmRI
13421Please respect copyright.PENANA4Gtu76IqNV
Setelah kedua tamuku berlalu, aku masuk ke dalam kamarku. Menyimpan cek dari mereka ke dalam dompetku. Lalu mandi sebersih mungkin.
13421Please respect copyright.PENANAQOebNwPidt
13421Please respect copyright.PENANADDoIpsWv0q
Setelah mandi, badanku terasa segar kembali. Lalu kukenakan kimono sutra putihku tanpa mengenakan apa-apa lagi di dalamnya.
13421Please respect copyright.PENANAdN5Xvttn3t
13421Please respect copyright.PENANAAHyqBGFdwO
Merasa tak mengenakan celana dalam mau pun beha, aku memanggil Billy lewat hape saja.
13421Please respect copyright.PENANAeccpBddWHe
13421Please respect copyright.PENANAOSwBasoFM9
“Bil, di kantin banyak yang makan gak?”
13421Please respect copyright.PENANAd8OsWeKwn8
13421Please respect copyright.PENANAMdP0vzbJZF
“Gak ada Mbak. Baru pada bubar.”
13421Please respect copyright.PENANABreYhKvaJe
13421Please respect copyright.PENANA8kM4Cs2vWH
“Kalau gitu ke sini sebentar.”
13421Please respect copyright.PENANAdk0fzJ5B4u
13421Please respect copyright.PENANAqdlwJOz3p4
“Siap Mbak.”
13421Please respect copyright.PENANAucCUcplJmo
Aku tidak tahu kenapa hasrat birahiku ini seperti tiada kenyangnya. Selama dua hari dua malam aku sudah habis-habisan bersama Herman di hotel itu. Tapi begitu Billy muncul di ruang keluargaku ini, hasrat untuk menggodanya pun timbul di dalam hatiku.
13421Please respect copyright.PENANAAa62PNTD66
13421Please respect copyright.PENANAj5CW4aKZof
Setelah ia menyerahkan setoran pendapatan kantin selama aku tak di rumah, aku langsung menggodanya.
13421Please respect copyright.PENANArvFkhaa9iO
13421Please respect copyright.PENANAVTaVVEqXcL
“Kamu gak kangen sama aku?” tanyaku.
13421Please respect copyright.PENANA3v0iTHekkv
13421Please respect copyright.PENANAXLLrurY6JA
Billy menatapku dengan senyum. “Kangen sih Mbak…dua hari gak ketemu sama Mbak rasanya seperti dua minggu….”
13421Please respect copyright.PENANAK5cfDNCauX
13421Please respect copyright.PENANAMlf2PFjJv8
“Lalu kenapa duduknya jauh-jauh gitu? Sini dong duduknya,” kataku sambil menepuk sofa yang sedang kududuki.
13421Please respect copyright.PENANAPYWniiY8QZ
13421Please respect copyright.PENANAhFvZQkvUeh
Billy bangkit dari sofa di depanku ke sofa yang kududuki. Langsung kusambut dengan pelukan di lehernya, lalu kucium bibirnya dengan kehangatan birahiku. Billy membalasnya dengan lumatan mesra dan pelukan hangat.
13421Please respect copyright.PENANAkzpUNTeeMt
13421Please respect copyright.PENANA5tsEXOR6vt
“Ohya…mulai nanti malam kamu pindah kamarnya ke kamar itu, Bil,” kataku sambil menunjuk ke kamar yang dahulu dijadikan kamar Leo.
13421Please respect copyright.PENANAiyKh0RpUjS
13421Please respect copyright.PENANAxk1fcd8iac
“Pindah ke kamar itu? Wah takut Mbak.”
13421Please respect copyright.PENANAcO2yfnStbx
13421Please respect copyright.PENANANc1wPh4IkM
“Takut apa?”
13421Please respect copyright.PENANAAOve4zmsa9
13421Please respect copyright.PENANA0cnypzSaLf
“Takut suami Mbak pulang nanti….pasti curiga…”
13421Please respect copyright.PENANADZzu2tZWJs
13421Please respect copyright.PENANAUOJ5GMEw7F
“Justru dia yang menyuruh agar kamu pindah ke kamar itu, Bil.”
13421Please respect copyright.PENANAwLJQv2On3S
13421Please respect copyright.PENANA0YMfuKtW7h
“Ohya?”
13421Please respect copyright.PENANAM2y2CDtaDc
13421Please respect copyright.PENANAWPtsrg9vR2
“Iya. Soalnya kamar-kamar di belakang itu akan dihuni sama orang asing, Bil.”
13421Please respect copyright.PENANAvzJ6ldk5Du
13421Please respect copyright.PENANA96GZeOwGbI
“Oh…begitu…”
13421Please respect copyright.PENANASHIp6WcFtb
13421Please respect copyright.PENANA8zNtQmyL0z
“Ayo lihat kamarnya. Lebih bagus dari kamar-kamar di belakang itu Bil,” kataku sambil bangkit dan meraih pergelangan tangan Billy.
13421Please respect copyright.PENANAxsK6xvYqRv
13421Please respect copyright.PENANAZRt9AoqPDD
Kubuka pintu kamar itu, lalu mengajak Billy masuk ke dalam. Kunyalakan lampu-lampunya. Sehingga tampak jelas keadaan di dalam kamar itu. Memang jauh lebih bagus dan lebih lengkap daripada kamar-kamar di belakang itu.
13421Please respect copyright.PENANAcJKphs8JA0
13421Please respect copyright.PENANAKVhel8GYSx
“Lebih bagus kan?” kataku sambil memeluk Billy dari belakang.
13421Please respect copyright.PENANAboeVbXPzEv
13421Please respect copyright.PENANA0kO1rHOTFX
“I..iya Mbak,” sahutnya tergagap, “Bahkan terlalu bagus buat saya.”
13421Please respect copyright.PENANAHdII0yjLWn
13421Please respect copyright.PENANAeINGWwKDK7
“Jangan bilang begitu ah. Nanti kan aku sering tidur bersamamu di sini, sayang. Makanya harus bagus, lengkap dan rapi kamarnya.”
13421Please respect copyright.PENANAPPkd1AXCkv
13421Please respect copyright.PENANAkAkNddsGlF
Lalu aku melompat ke atas tempat tidur sambil berkata, “Bil…kasurnya juga terbuat dari bulu angsa. Enak ditidurinnya…sini…”
13421Please respect copyright.PENANAVcUlcjn2BK
13421Please respect copyright.PENANA62pYk5feg3
Billy duduk di pinggiran tempat tidur itu.
13421Please respect copyright.PENANA4V8iAMiJbM
13421Please respect copyright.PENANAV9S73ET7r6
Dengan sigap kutarik ritsleting celana anak muda itu. Kuselinapkan tanganku ke dalam, ke balik celana dalamnya. Dan kutangkap batang kemaluannya yang ternyata sudah tegang itu. Inilah segarnya daun muda. Baru disentuh sedikit langsung ngaceng !
13421Please respect copyright.PENANA33Klquk3Ur
13421Please respect copyright.PENANAfNG3HSFwb2
“Hihihi…udah ngaceng Bil. Ayo masukin aja langsung,” kataku sambil merentangkan kimonoku, sehingga bagian depan tubuhku terbuka total.
13421Please respect copyright.PENANASUEc7jgdRS
13421Please respect copyright.PENANAFxG0vJ06ld
“Kantin masih buka Mbak. Kalau banyak yang makan nanti gimana?” Billy tampak ragu, tapi sambil melepaskan celana panjangnya.
13421Please respect copyright.PENANAlEA7goJuQq
13421Please respect copyright.PENANAqpRinydM19
“Alaa…sebentar aja mainnya. Nanti malam yang main lama-lamaan mah,” kataku sambil melepaskan kimonoku, sehingga tubuhku langsung telanjang bulat.
13421Please respect copyright.PENANA97w7IlAsJA
13421Please respect copyright.PENANA7wFMoXsNYY
Billy tersenyum-senyum melihat ketelanjanganku. Masa sih tubuhku yang mulus dan sudah telanjang ini tidak membuat anak muda itu mabuk kepayang? Hihihi…narsis juga aku ini.
13421Please respect copyright.PENANASIsl5tDhEZ
13421Please respect copyright.PENANAeyhDAx0Zyc
Selanjutnya bisa ditebak apa yang terjadi di dalam kamar yang dahulu pernah dijadikan kamar Leo itu.
13421Please respect copyright.PENANAmfzDU3VHJn
13421Please respect copyright.PENANAPZdTTpwbF2
13421Please respect copyright.PENANAH4Lpi5akYS
Dua minggu setelah janji di telepon itu, suamiku benar-benar datang. Aku kangen sekali padanya, sehingga begitu muncul di depan mataku, langsung kusergap dengan pelukan dan ciuman hangat.
13421Please respect copyright.PENANA8OZJnMPiik
13421Please respect copyright.PENANAEFpOUQzAz3
Tapi setelah itu ia langsung masuk ke dalam ruang kerjanya. Langsung menyalin data-data dari Ipad ke komputernya. Lalu ia bertekun di depan komputernya.
13421Please respect copyright.PENANAoSHC1u3CzZ
13421Please respect copyright.PENANAq89bd8KZ9Z
“Gak mandi dulu Bang?” tanyaku di ambang pintu ruang kerja suamiku.
13421Please respect copyright.PENANAyJG523CxqA
13421Please respect copyright.PENANA9mDm5DI19d
“Ntar…banyak yang harus kuperiksa secepatnya nih,” sahutnya dingin, “Bikinin kopi aja yang kental, gulanya sedikit aja.”
13421Please respect copyright.PENANAKkofiZizUP
13421Please respect copyright.PENANAsu5DuSNzBC
Kulaksanakan perintah suamiku. Kubuatkan kopi sekental mungkin, lalu kuberi gula sedikit seperti permintaannya.
13421Please respect copyright.PENANA0r3NR9anDB
13421Please respect copyright.PENANARiqIBxHHK1
Waktu meletakkan secangkir kopi itu di meja kerja suamiku, kulihat monitor komputernya hanya memperlihatkan deretan angka-angka yang aku tidak tahu angka-angka apa saja. Soalnya aku tak pernah mencampuri urusan bisnis suamiku.
13421Please respect copyright.PENANAuSsQSUeRw9
13421Please respect copyright.PENANACGv8peJW5P
Sampai larut malam suamiku tetap tekun menghadapi komputernya. Padahal aku ingin, ingin sekali mendapat belaian dan cumbuannya yang senantiasa menghanyutkanku. Haruskah “kupanasi” ia dengan cara-cara seperti dahulu, supaya gairahnya bangkit dan melupakan pekerjaannya beberapa saat?
13421Please respect copyright.PENANAPXfCnxc7ql
13421Please respect copyright.PENANAXiQPNWns0a
Ketika jam sudah menunjukkan lebih dari jam duabelas malam, aku menghampiri suamiku di ruang kerjanya.
13421Please respect copyright.PENANAfZ0CYVovW1
13421Please respect copyright.PENANAPDxcJVgSUG
“Bang…aku mau jujur seperti yang Abang minta. Terus terang aja, Herman tempo hari datang. Dan aku menemaninya di hotel selama dua hari dua malam,” kataku.
13421Please respect copyright.PENANAgnRmDsaksw
13421Please respect copyright.PENANAyrGLb5CdA0
Di luar dugaanku, Bang Yadi cuma menjawab, “Iya.” Sambil mengangguk dan matanya tetap tertuju ke layar monitornya.
13421Please respect copyright.PENANA8kTE9uBkJw
13421Please respect copyright.PENANATXYn7K2bNj
“Ada lagi Bang…” kataku ragu.
13421Please respect copyright.PENANA4VqMtmlqJY
13421Please respect copyright.PENANA52DAkSwfEE
“Apa?” tanyanya tanpa menoleh padaku sedikit pun.
13421Please respect copyright.PENANAoqGecpJq9c
13421Please respect copyright.PENANAUHaS3A3yaz
“Anak muda yang sekarang ditempatkan di kamar bekas Leo itu, juga sudah beberapa kali menggauliku.”
13421Please respect copyright.PENANAjgBL8jKHvE
13421Please respect copyright.PENANA0neebyQ56I
Sebenarnya berat aku menyampaikan hal itu. Takut suamiku marah. Tapi apa yang kudengar sebagai jawabannya? Ia cuma berkata, “Iya gakpapa. Biar kamu jangan kesepian kalau aku tak di rumah.”
13421Please respect copyright.PENANAsqX5yzwldM
13421Please respect copyright.PENANAOdWYQqiV3V
Astagaaa ! Apakah suamiku sudah tak mencintaiku lagi? Tak adakah lagi perasaan cemburu sedikit pun, sehingga ekspresinya datar-datar saja ketika kulaporkan “kesalahanku” yang buat suami-suami lain mungkin bisa jadi sumber keributan karena cemburunya?
13421Please respect copyright.PENANAEqhpPqdnpe
13421Please respect copyright.PENANADHUtuFy0rS
Pasti ada sebabnya. Mungkin ada masalah berat dalam perusahaannya yang membuatnya tak bisa berpikir secara jernih, lalu masalah perusahaan itu saja yang menggeluti benaknya. Atau…adakah perempuan lain yang telah dicintainya, sehingga statusku sebagai seorang istri hanya untuk simbol status saja?
13421Please respect copyright.PENANAz5BPLcL932
13421Please respect copyright.PENANAmDrEofEI0t
Lama aku terdiam di sofa yang tak jauh dari meja kerja suamiku itu. Lalu kataku lagi, “Bang…aku mau nanya, boleh kan?”
13421Please respect copyright.PENANASixql4kWik
13421Please respect copyright.PENANAfUpMdonEG2
“Nanya soal apa?” ia balik bertanya, sementara matanya tetap tertuju ke layar monitor.
13421Please respect copyright.PENANAJi7J2ajDqZ
13421Please respect copyright.PENANAeZCQP3nFHP
“Abang jangan marah ya…” kataku.
13421Please respect copyright.PENANA0prvg0Uo1r
13421Please respect copyright.PENANAPLYZQAR6yz
“Iya,” sahutnya tanpa menoleh padaku.
13421Please respect copyright.PENANArURwCTrorN
13421Please respect copyright.PENANA9SRKrWN9GQ
“Kita kan sudah sepakat untuk selalu jujur. Sekarang trolong jawab pertanyaanku, tapi Abang jawab sejujur-jujurnya ya.”
13421Please respect copyright.PENANAB8tI6udnKd
13421Please respect copyright.PENANAL7Gz67YEgi
“Iya.”
13421Please respect copyright.PENANA2gecZCoLPI
13421Please respect copyright.PENANA2OIWuMFIJs
Aku menarik napas panjang, lalu melepaskannya. Dan kataku, “Sebenarnya istri Abang ada berapa orang? Maksudku selain aku dan Uni, adakah wanita lain yang jadi istri Abang.”
13421Please respect copyright.PENANACezddfhm0Z
13421Please respect copyright.PENANAg0iEpB1kDL
“Ada dua orang lagi. Jadi semuanya empat orang. Tidak boleh lebih dari empat kan?”
13421Please respect copyright.PENANA5UgumJOkqj
13421Please respect copyright.PENANAwMYjMevRBK
Aku terkejut mendengar pengakuannya yang kuyakini sebagai pengakuan jujur itu. Tapi aku berusaha untuk menguasai diriku sendiri. Lalu kataku, “Tentu Abang hanya nikah siri dengan mereka, karena kalau nikah resmi harus ada ijin dariku kan?”
13421Please respect copyright.PENANAOwHL945dbb
13421Please respect copyright.PENANAcTDeuMuoAr
“Iya.”
13421Please respect copyright.PENANACUuKvg4c4n
13421Please respect copyright.PENANARoAWBGVLhh
“Siapa aja mereka itu Bang?”
13421Please respect copyright.PENANA8bS0KyImwq
13421Please respect copyright.PENANA036UkUrlj7
“Istri ketigaku berdarah campuran Jawa dengan Manado. Namanya Nuryati. Sudah punya anak seorang. Anak cewek yang usianya baru tiga tahun.”
13421Please respect copyright.PENANAR9TzCJIVlb
13421Please respect copyright.PENANAreFg2hinBc
“Lalu istri yang keempat?”
13421Please respect copyright.PENANAX3wjGDAa1p
13421Please respect copyright.PENANA1JLLeB1Cs4
“Yang keempat berdarah campuran Indonesia dengan Belanda, namanya Anna Karina. Sudah punya anak juga, yang usianya baru tiga bulan.”
13421Please respect copyright.PENANAmbdNN2SKY5
13421Please respect copyright.PENANAnKgsCqonEt
“Hebat,” cetusku nyinyir, “Punya istri Indo segala…”
13421Please respect copyright.PENANAqyT99BfACX
13421Please respect copyright.PENANAb6RXokKhhC
“Dia adik kandung Joseph.”
13421Please respect copyright.PENANAtHKe1ZD3zG
13421Please respect copyright.PENANAbFZh3WltKs
Aku terkejut lagi. Kalau benar istri keempatnya itu adik Joseph, sudah terbayang…pasti cantik wanita bernama Anna itu.
13421Please respect copyright.PENANAkUdkoK6OOs
13421Please respect copyright.PENANAO8uyLHfy5z
Lalu kataku, “Pantesan Abang jadi jarang pulang. Mungkin lebih kerasan bersama mereka ya.”
13421Please respect copyright.PENANA0YLqdChjKs
13421Please respect copyright.PENANA1a5E5FIbie
“Gak juga,” sahutnya, “Aku tetap konsen di dalam bisnis.”
13421Please respect copyright.PENANAi1ion23iWm
13421Please respect copyright.PENANA6pUqRLtOkX
“Lalu siapa yang ditempatkan di Surabaya, sehingga Abang jadi kerasan di sana?”
13421Please respect copyright.PENANAWXDyDpEKj1
13421Please respect copyright.PENANAPBq99A9Ghj
“Gak ada,” suamiku menggeleng, “Semuanya tinggal di kota ini. Kalau gak percaya, kapan pun kamu boleh cek ke Gresik sana. Lingkunganku di sana laki-laki semua. Boro-boro bawa istri segala.”
13421Please respect copyright.PENANAejnNMalsi0
13421Please respect copyright.PENANA7L7QsS7iGj
Aku percaya pada pengakuan suamiku itu. Napasku agak lega, meski masih tetap galau.
13421Please respect copyright.PENANAI1Eir1eX1c
13421Please respect copyright.PENANAsDLzyrZtfm
“Lalu di antara keempat istri Abang, siapa yang paling Abang cintai?” tanyaku lagi.
13421Please respect copyright.PENANA91BIxb3UUP
13421Please respect copyright.PENANA5h4o2Ao9Yc
“Tetap kamu yang paling kucintai. Karena kamu istri pertamaku yang kunikahi secara resmi di depan kedua orang tuamu.”
13421Please respect copyright.PENANAyGGCwwSAB5
13421Please respect copyright.PENANAg8FrSfaLQC
Suasana menjadi hening lagi. Sementara suamiku asyik mengetik lagi.
13421Please respect copyright.PENANAU94aaVVr2V
13421Please respect copyright.PENANAklrLa1NmEw
Dan aku mencoba mengatasi perasaan cemburu ini dengan berkata, “Harusnya adil dong. Kalau istri Abang empat orang, aku pun boleh dong punya suami empat orang.”
13421Please respect copyright.PENANAVbzbr6ajkV
13421Please respect copyright.PENANAFAoKOYhN95
“Agama mana yang membolehkan istri punya suami lebih dari seorang?” cetus suamiku sambil menyalakan rokoknya, tapi matanya tetap tertuju ke layar monitor.
13421Please respect copyright.PENANASpw1QVRcnQ
13421Please respect copyright.PENANANBsk5UIh6p
“Kalau resmi-resmian, Abang juga gak bisa punya istri sebanyak itu. Kalau nikahnya resmi aku hanya mengijinkan untuk menikahi Uni saja. Yang dua lagi itu takkan kuijinkan.”
13421Please respect copyright.PENANAZCcyBzMAPp
13421Please respect copyright.PENANASlAXO2DEPX
“Jadi kamu kepengen punya suami simpanan, gitu?”
13421Please respect copyright.PENANADAVnrxez2N
13421Please respect copyright.PENANAOJLQgN8aor
Aku tak menjawabnya. Karena sebenarnya aku tak punya niat punya suami simpanan. Untuk apa punya suami simpanan segala? Bukankah aku sudah enjoy dengan kebebasan yang kumiliki saat ini?
13421Please respect copyright.PENANAYpfWJgIykN
13421Please respect copyright.PENANAowwINdPJjT
“Yang penting, Abang jangan complain kalau aku punya hubungan dengan lelaki lain ya.”
13421Please respect copyright.PENANAqVF1b5SFjp
13421Please respect copyright.PENANAZIZbAedUox
“Emang kapan aku pernah complain? Sudah berapa banyak teman-temanku yang menggaulimu, aku gak pernah complain kan? Bahkan dengan Leo, Herman dan kasir baru itu pun aku gak complain. Yang penting harus hati-hati. Jangan sampai bawa penyakit yang bisa nular ke sana-sini. Jadi harus yakin dulu lelaki pilihanmu itu terjamin kebersihannya atau tidak.”
13421Please respect copyright.PENANAcbgtXKK3fr
13421Please respect copyright.PENANAm1Nyc8RXsV
Aku tak menjawab lagi. Secara tidak langsung ucapan suamiku itu seolah mengijinkanku untuk mencari lelaki lain, yang penting kebersihannya terjamin. Jujur…itu ucapan yang luar biasa beratnya buat suami yang pandangannya masih konservatif.
13421Please respect copyright.PENANAy4Fh3yBDkv
13421Please respect copyright.PENANA1zyKYBr3ru
Lalu apakah aku mau kembali ke pandangan konservatif dengan mempersoalkan suamiku yang ternyata istrinya empat orang? Bukankah aku sendiri kalau mau bisa mendapatkan sepuluh lelaki sekali pun untuk dijadikan simpananku?
13421Please respect copyright.PENANA3AI1ClUjBg
13421Please respect copyright.PENANAZyJXRFmWhe
Tidak. Aku memang sering bertualang. Tapi aku tak mau terikat dengan siapa pun kecuali dengan suamiku. Meski aku mendapatkan kenikmatan puluhan kali lipat dengan lelaki lain, aku hanya mengakui Bang Yadi sebagai lelaki yang paling kucintai dan akan tetap kucintai sampai kapan pun.
13421Please respect copyright.PENANAxvvvphPFEc
13421Please respect copyright.PENANAsjx9mueJOy
“Tidurlah sana,” kata suamiku tiba-tiba, “Ini sudah jam setengah dua pagi.”
13421Please respect copyright.PENANAID1PlQuxx6
13421Please respect copyright.PENANAtbJbLx4P26
“Abang sendiri gak tidur?”
13421Please respect copyright.PENANAvFqIRUrXOz
13421Please respect copyright.PENANAjbWMoKcnzP
“Gak. Ini masih banyak yang harus dikerjain, besok harus terbawa ke Banjarmasin.”
13421Please respect copyright.PENANAZUQwgKnR7K
13421Please respect copyright.PENANAekqIyOFfSO
“Abang besok mau ke Banjarmasin?”
13421Please respect copyright.PENANAr4ROI5k2aN
13421Please respect copyright.PENANA9409OtTmv4
“Iya, ada beberapa surat penting yang harus secepatnya kutandatangani di sana.”
13421Please respect copyright.PENANArUb9t9gOlG
13421Please respect copyright.PENANA8JVCCycRcg
“Ikut Bang…!”
13421Please respect copyright.PENANAIbMq4DTJKG
13421Please respect copyright.PENANAiSlLjZX5HU
“Ayo aja.”
13421Please respect copyright.PENANAO9WeUZwcjd
13421Please respect copyright.PENANADkRcE8MfUg
“Tapi…di sana panas ya hawanya.”
13421Please respect copyright.PENANA87AsZyr2IF
13421Please respect copyright.PENANA7Btizz7ZbT
“Panas sekali. Lebih panas daripada Jakarta atau Surabaya.”
13421Please respect copyright.PENANAOFBfyPcbU6
13421Please respect copyright.PENANACm3jEPpt5H
“Ah…pasti belepotan keringet mulu nanti…”
13421Please respect copyright.PENANAibYgywtROd
13421Please respect copyright.PENANALD7JJRW00O
“Di hotel kan pake AC, di hotel juga pake AC.”
13421Please respect copyright.PENANA2wQKBIaiZT
13421Please respect copyright.PENANAlwWP1pBbdu
“Males ah…di sini kan gak bisa ditinggalin lama-lama Bang.”
13421Please respect copyright.PENANALtGBlg311Q
13421Please respect copyright.PENANAXmywiKJ78o
“Emangnya gak kangen sama Edo dan Leo?”
13421Please respect copyright.PENANAS4OBZ8DFPl
13421Please respect copyright.PENANAommehtLNbk
Aku terperangah mendengar ucapan suamiku itu. Kalau aku bicara jujur, aku akan bilang, tentu saja aku kangen kepada mereka. Tapi masa aku harus bicara seperti itu kepada suamiku?
13421Please respect copyright.PENANAD04WznRGxR
13421Please respect copyright.PENANAAvLh3Q11ZU
Maka kataku, “Ah, kalau mereka kangen, tentu mereka datang ke kota ini. Masa aku harus nyebrang lautan hanya untuk berjumpa dengan mereka?”
13421Please respect copyright.PENANAH89E8iJ9hc
13421Please respect copyright.PENANAo3HnFYZQDP
Lalu kutinggalkan ruang kerja pribadi suamiku. Melangkah dengan batin gontai ke dalam kamarku.
13421Please respect copyright.PENANAP7Yf4RkgxI
13421Please respect copyright.PENANA6JaePub9qx
Jam dinding sudah menunjukkan pukul tiga pagi. Tapi batinku yang sedang kemelut ini membuatku tak dapat tidur.
13421Please respect copyright.PENANAzv54iZoNni
13421Please respect copyright.PENANAFmTL34MsCd
Pengakuan suamiku, bahwa istrinya empat orang itu, memang cukup memukulku. Dan terbayang olehku betapa cantik-cantiknya istri ketiga dan keempat itu. Tentu saja. Kalau tidak cantik, tak mungkin suamiku mau menikahi mereka.
13421Please respect copyright.PENANAi9F1kRdTtN
13421Please respect copyright.PENANAgAdRr4l0sz
Lalu seberapa cantik aku kini di mata suamiku? Apakah aku tidak menarik lagi dan cuma dijadikan symbol status belaka baginya, sementara cintanya sudah beralih ke istri lain?
13421Please respect copyright.PENANApCJvesNuQx
13421Please respect copyright.PENANAgI8eGcR8MF
Aku berusaha untuk bersabar dan berbesar hati. Terlebih kalau mengingat bahwa langkah-langkahku sendiri sudah gila-gilaan. Tapi dengan kebinalan demi kebinalan yang sudah kulakukan, apakah aku tak punya hak untuk cemburu lagi?
13421Please respect copyright.PENANAU2zvMbgZbh
13421Please respect copyright.PENANAVC1paCJ4rY
Masalahnya, kalau suamiku sekadar berselingkuh saja dengan wanita lain, aku masih bisa memaklumi dan memaafkannya. Tapi diam-diam menikahi dua wanita lain yang katanya bernama Nuryati dan Anna Karina itu, benar-benar terasa seperti pukulan berat yang menghantam batinku.
13421Please respect copyright.PENANAPIHhI9pVmP
13421Please respect copyright.PENANA6dDYoha307
Padahal aku sudah cukup “bijak” dengan memintanya agar menikahi Uni Erna sebagai istri keduanya. Lalu…apakah dua istri pun masih belum cukup baginya?
13421Please respect copyright.PENANAZ5NriZuUc8
13421Please respect copyright.PENANAgfNmBHyqT9
Lalu, kalau timbul protes di dalam hatiku, apakah aku ini tergolong istri yang mau menang sendiri?
13421Please respect copyright.PENANAKaQK2lF59i
13421Please respect copyright.PENANAPX7MzGGA2p
Bukankah aku sendiri sudah melangkah sedemikian binalnya, sehingga lelaki demi lelaki kubiarkan menikmati kehangatan tubuhku? Kubiarkan menggasak sekujur tubuhku habis-habisan? Lalu kenapa aku tak tahu diri dan mempersoalkan istri ketiga dan keempat itu?
13421Please respect copyright.PENANAXJPOQPj7jd
13421Please respect copyright.PENANAyCa0M0gqcZ
Aaaah…entahlah….dalam suasana batin kemelut ini aku tak bisa berpikir jernih lagi.
13421Please respect copyright.PENANAx2GWQwTwiI
13421Please respect copyright.PENANAU1m7UG6pjx
Ketika terdengar ayam mulai berkokok di kejauhan, barulah aku tertidur.
13421Please respect copyright.PENANAHnnvU3uHnb
13421Please respect copyright.PENANAyQm0g8LAyO
Demikian nyenyaknya tidurku, sehingga baru terbangun setelah jam menunjukkan pukul setengah duabelas siang.
13421Please respect copyright.PENANA57DHCwuMoB
13421Please respect copyright.PENANAwuFSqI3GR1
Dengan malas-malasan aku turun dari tempat tidur. Masuk ke kamar mandi, tapi cuma untuk sikat gigi dan cuci muka.
13421Please respect copyright.PENANA2PtpjwmGHl
13421Please respect copyright.PENANA6ZaJhaQgW1
Pada waktu melangkah ke ruang keluarga, kulihat suamiku sudah berpakaian rapi dan sudah menyiapkan kopor pakaian.
13421Please respect copyright.PENANA5WuYSOI45B
13421Please respect copyright.PENANA1dJCZTjEdF
“Abang tadi gak tidur?” tanyaku dengan kening berkerut.
13421Please respect copyright.PENANA3L9QdMmyQB
13421Please respect copyright.PENANAL2vXIlDC9s
“Tidur sejam di ruang kerja,” sahutnya tanpa ekspresi, “Oke, aku berangkat dulu ya.”
13421Please respect copyright.PENANAYgnYrwLEIC
13421Please respect copyright.PENANAVO9IokOQ3R
Ia memelukku. Mencium bibir dan keningku. Tapi perasaan halusku berkata bahwa semuanya itu tidak semesra dahulu lagi.
13421Please respect copyright.PENANASsLS5j97vZ
13421Please respect copyright.PENANAQdtfrJ0Snn
Tapi sebagai seorang istri, aku mengucapkan, “Semoga penerbangannya lancar, selamat sampai tujuan ya Bang.”
13421Please respect copyright.PENANAKAHcPDOm6y
13421Please respect copyright.PENANAEzJKWp5zV7
“Amien,” sahutnya, lalu memanggil sopir taksi yang sudah menunggu di depan rumah dan menyuruhnya memasukkan koper besar itu ke bagasi taksinya.
13421Please respect copyright.PENANAe2HcBFBeE3
13421Please respect copyright.PENANAd6RAeOn0dC
Setelah suamiku berlalu, aku tertunduk kelu. Ada perasaan sepi yang mencekam. yang membuatku tak tahu lagi apa yang harus kulakukan. Padahal sejak menikah dengan Bang Yadi, aku sudah terbiasa ditinggalkan berhari-hari. Bahkan belakangan ini ia bisa lebih dari sebulan tak pulang-pulang. Tapi mengapa sekarang aku jadi dicekam perasaan kesepian yang teramat sangat begini?
13421Please respect copyright.PENANAxrMWilpbbs
13421Please respect copyright.PENANA8w1QRIlQr6
Akhirnya aku mandi, karena tadi baru cuci muka dan sikat gigi. Sambil berpikir apa yang harus kulakukan agar kesepianku ini terobati. Tak usahlah mengajak ketemuan dengan lelaki mana pun, yang penting aku ingin mengusir kesepian ini dan bisa berpikir jernih lagi.
13421Please respect copyright.PENANAYK8EfZbPZ8
13421Please respect copyright.PENANA5WqVWjfCs0
Sebelum meninggalkan rumah, kusempatkan makan roti bakar dulu di kantin.
13421Please respect copyright.PENANAes0DnyfFML
13421Please respect copyright.PENANAZbdfqGKKyy
Tak lama kemudian aku sudah berada di belakang setir mobilku menuju mall yang biasanya mampu mengusir rasa kesepianku. Kebetulan aku ingin mengganti casing hapeku yang sudah tampak lusuh.
13421Please respect copyright.PENANABH4y3Iw6BP
13421Please respect copyright.PENANAcCPL8IGs0P
Di counter asesori hape itulah bahuku ditepuk, disertai suara lelaki dari belakangku, “Erni?!”
13421Please respect copyright.PENANAJArEts3bMg
13421Please respect copyright.PENANAFVPbunvS8f
Aku terkejut dan menoleh. Dan lebih terkejut lagi ketika kulihat seorang lelaki tampan berdiri di dekatku, dengan senyumnya yang…..oooh….rasanya sekujur tubuhku jadi lunglai…karena ternyata lelaki itu Aria…! Ya…Aria yang dahulu pernah merajut cinta di masa remaja denganku. Cinta pertamaku !
13421Please respect copyright.PENANAjkj2nvv4y0
13421Please respect copyright.PENANAlkTBn7p2Jm
“Jadi sekarang tinggal di kota ini?” tanyanya sambil menjabat tanganku.
13421Please respect copyright.PENANAULXhxAVejd
13421Please respect copyright.PENANAjAfIouWTXk
“Iya,” aku mengangguk. Dengan jantung memukul kencang.
13421Please respect copyright.PENANAuXgamJX3AU
13421Please respect copyright.PENANAoTEuQkK10C
“Erwin udah cerita bahwa kamu jadi istri temannya yang seorang pengusaha besar.”
13421Please respect copyright.PENANAXp2LtqUiYL
13421Please respect copyright.PENANAqn0TVlEQ4Z
Aku terkejut dan serasa diingatkan bahwa dalam salah satu acara swinger, aku pernah jadi pasangan adik Aria yang bernama Erwin itu. Ah…jangan-jangan Erwin sudah cerita banyak dan mungkin saja dilebih-lebihkan. “Erwin ngomong apa mengenai aku?” tanyaku.
13421Please respect copyright.PENANAlImF3jQ475
13421Please respect copyright.PENANA2VzCPONCQw
“Gak ngomong apa-apa. Cuma bilang ketemu sama kamu dalam suatu acara reuni,” sahutnya.
13421Please respect copyright.PENANAx1WTJ1SO40
13421Please respect copyright.PENANAFOd0nbULUV
Hmm…mudah-mudahan saja Erwin belum pernah bicara masalah yang terjadi antara dirinya dengan diriku.
13421Please respect copyright.PENANAtL38clZZd9
13421Please respect copyright.PENANAePX2S28Rs0
“Mana suamimu?” tanyanya.
13421Please respect copyright.PENANAieYhtwgv3h
13421Please respect copyright.PENANAB2UQy9MlM8
“Baru berangkat ke Kalimantan tadi. Istrimu mana?” aku balik bertanya.
13421Please respect copyright.PENANAj2p1QlvU9O
13421Please respect copyright.PENANAUtCjFk95nU
“Di Jakarta. Gak ikut ke sini,” sahutnya sambil menepuk lenganku, “rasanya seperti mimpi ketemu lagi denganmu setelah kita sama-sama dewasa begini.”
13421Please respect copyright.PENANAt4BD2jBKiq
13421Please respect copyright.PENANAyQ0e2s2YC7
“Sama…aku juga rasa seperti ngimpi,” kataku, “dalam rangka apa kamu ke kota ini sekarang?”
13421Please respect copyright.PENANAv7PVYNjZ9F
13421Please respect copyright.PENANA2fkvMaWgae
“Tugas dari kantor.”
13421Please respect copyright.PENANAyQeLYrETj4
13421Please respect copyright.PENANAfvgWs4s99j
“Dengan teman-teman sekantor?”
13421Please respect copyright.PENANAjrpqXuZyCX
13421Please respect copyright.PENANANByynW0vWN
“Gak. Cuma aku sendirian.”
13421Please respect copyright.PENANA8iECEiDRx1
13421Please respect copyright.PENANABXT1WCetDz
“Berapa lama kamu di sini?”
13421Please respect copyright.PENANABBzewiHsXw
13421Please respect copyright.PENANAUy1Zp2m97g
“Paling juga tiga hari lagi aku pulang ke Jakarta.”
13421Please respect copyright.PENANAnqcKBVSiVK
13421Please respect copyright.PENANA7CWKhGvo4t
“Nginap di mana?”
13421Please respect copyright.PENANAjL0P941ffv
13421Please respect copyright.PENANAj8iWlDdUAt
Aria menyebutkan nama hotel yang sangat kukenal. Disusul dengan pertanyaan, “Kenapa? Mau nemenin aku di hotel?”
13421Please respect copyright.PENANAa0NX8smir0
13421Please respect copyright.PENANAuF8PrvyLXJ
“Nemenin apa?” tanyaku disertai kerlingan menggoda.
13421Please respect copyright.PENANAi4BvyZLDpK
13421Please respect copyright.PENANAoUIpwQYBZA
“Nemenin ngobrol…nemenin makan dan sebagainya…mmm…hitung-hitung nostalgia masa remaja aja.”
13421Please respect copyright.PENANAeyTj3wtKE0
13421Please respect copyright.PENANATDhDA5OExO
Jujur, batinku tergetar mendengar kata “nostalgia” itu. Karena aku dan Aria pernah menggoreskan kenangan indah di masa remajaku. Tapi pada saat itu masih serba terbatas. Tiada langkah yang lebih dari sekadar berciuman.
13421Please respect copyright.PENANABCUw0hXyBs
13421Please respect copyright.PENANA1SvSDvz6gI
Aku dengan Aria putus dengan baik-baik. Sehingga aku tetap menganggapnya sebagai orang dekat, meski sekian lamanya aku baru dipertemukan lagi dengannya. Maka tanpa sungkan-sungkan kutanyakan di kamar nomor berapa dia menginap di hotel itu? Ia pun menyebutkan nomor kamarnya. Lalu aku berjanji akan datang ke hotel itu nanti malam.
13421Please respect copyright.PENANAE8VD6oF4Fl
Setelah tukaran nomor hape, kami berpisah. Setelah mengganti casing dan cover hape, aku kembali ke basement paling bawah, di mana mobilku diparkir. Aria entah pergi ke mana setelah berjanji untuk melanjutkan obrolan di hotel nanti malam. Tapi baru saja mobilku keluar dari pintu parkir, hapeku berdering. Aria yang call. Supaya tidak mengganggu tanganku yang sedang nyetir, kupasang handsfree hapeku.
13421Please respect copyright.PENANASBEt7tl459
13421Please respect copyright.PENANAMYWou5oGHk
Lalu:
13421Please respect copyright.PENANAC2HNtJKrx0
13421Please respect copyright.PENANAJY1WwxKGrH
“Tau gak, tadi kalau kita ketemunya bukan di tempat umum, mau saja rasanya kupeluk dirimu seerat-eratnya, Er.”
13421Please respect copyright.PENANAKUtCmLVBgA
13421Please respect copyright.PENANA7dSy7r8RbP
Tergetar batinku mendengar ucapan itu. Tapi entahlah, aku tak mau dipandang murahan oleh mantan pacar pertamaku itu. Karena itu aku malah bertanya, “Tadi ada yang lupa kutanyakan. Anakmu udah berapa orang?”
13421Please respect copyright.PENANAEgGgsn8Yrd
13421Please respect copyright.PENANAWlbEzXJSjL
“Dua orang. Kamu?”
13421Please respect copyright.PENANAbp4zaKz5AO
13421Please respect copyright.PENANAS8lzAl1MQM
“Baru satu.”
13421Please respect copyright.PENANAl4FoSDuMwV
13421Please respect copyright.PENANAZ1y2VLd8Tz
“Sengaja distop dulu?”
13421Please respect copyright.PENANAZDzsR1U2W0
13421Please respect copyright.PENANARxCz7auhrn
“Iya. Biar anakku gede dulu. Jangan punya adik dulu.”
13421Please respect copyright.PENANAl9JDHbYIbY
13421Please respect copyright.PENANAFXCs1rFkJp
“Hmm…sekarang kita sudah menjadi bapak dan ibu ya.”
13421Please respect copyright.PENANAZWyZURfzId
13421Please respect copyright.PENANAiK5RpR1GqY
“Iya. Bapak muda dan ibu muda. Sekarang kamu sudah tigapuluh kan?”
13421Please respect copyright.PENANAS59LNbOZlp
13421Please respect copyright.PENANAetomLxmqb6
“Iya. Seminggu yang lalu aku genap tigapuluh tahun.”
13421Please respect copyright.PENANAvT4QRCCQ9F
13421Please respect copyright.PENANAVtF96nEDlV
“Ohya? Terlambat dong aku ngasih ucapan selamat ulang tahunnya. Mau kado apa?”
13421Please respect copyright.PENANAEj14qOyCpX
13421Please respect copyright.PENANAbWTKUduX2T
“Kadonya? Jangan berupa barang deh. Aku ingin mendapatkan ciuman mesra aja…seperti suka kita lakukan pada waktu masih pacaran dulu.”
13421Please respect copyright.PENANAkgK1qg3fd4
13421Please respect copyright.PENANAY9Hh5pUaMv
“Mmm…ciuman lewat telepon ini aja ya. Emwuaaaah…”
13421Please respect copyright.PENANANklhE6PWaW
13421Please respect copyright.PENANAv3ARZdgBvT
“Gak ah…gak kerasa lewat telepon sih. Nanti malam aja ya Er…please….”
13421Please respect copyright.PENANA4oGJmKGQYG
13421Please respect copyright.PENANAezSUdWWp2e
“Aku kan udah punya suami, Ar.”
13421Please respect copyright.PENANAZsYVfSif7z
13421Please respect copyright.PENANAgOzLltxXJx
“Aku juga udah punya istri. Tapi aku tak mau munafik. Pertemuan kita barusan…benar-benar menggetarkan hatiku…menggetarkan cintaku padamu, sayang.”
13421Please respect copyright.PENANAFOpOVA8sVd
13421Please respect copyright.PENANAEeVsKtaQ5i
Aria…Aria…tahukah kau bahwa tadi aku pun sangat tergetar setelah melihat dirimu berdiri di depan mataku?
13421Please respect copyright.PENANAx15WeORH35
13421Please respect copyright.PENANAap4UzG6acR
Tapi entah kenapa, aku ingin tetap kelihatan sebagai wanita terhormat di mata mantan kekasihku itu. Maka kataku, “Nanti malam aja kita sambung ya Ar. Ini aku lagi nyetir, takut nabrak mobil lain…”
13421Please respect copyright.PENANAw71H4NvKIo
13421Please respect copyright.PENANAci4kV2CCBd
“Oh, kamu lagi nyetir? Ya udah…aku tunggu nanti malam, ya Erniku sayang…”
13421Please respect copyright.PENANAX1B0mLBJrN
13421Please respect copyright.PENANAzFN9h1Dnph
Aku termangu lagi. Mendengar istilah “Erniku sayang” itu, terbayang lagi kisah remajaku bersama Aria dahulu. Semuanya masih tergambar dengan jelas.
13421Please respect copyright.PENANAOsXW6IsvKq
13421Please respect copyright.PENANA4sZdeiTD99
Kalau saja pamanku merestui hubunganku dengan Aria, pasti ia sudah menjadi suamiku sejak lama. Tapi pamanku lebih menyukai Bang Yadi. Sehingga terpaksa hubunganku dengan Aria diputuskan.
13421Please respect copyright.PENANA15lM2S8Ok9
13421Please respect copyright.PENANA9M2rnlvjb9
Pada masa remaja, aku memang anak yang penurut. Aku juga sadar bahwa paman yang merawat dan menyayangiku dari kecil sampai dewasa. Sehingga aku merasa berhutang budi benar padanya. Meski masih remaja, aku sudah punya pikiran ingin membalas kebaikannya sebisaku. Karena itru, ketika paman menganjurkan untuk menerima lamaran Bang Yadi, aku langsung menerimanya saja, meski cinta pertamaku harus kuhancurkan. Dan aku bahagia melihat pamanku senang dengan penerimaan lamaran Bang Yadi itu. Lalu aku berusaha menutup pintu hatiku. Berusaha untuk mengalihkan cintaku kepada Bang Yadi seorang. Meski aku sudah berada di alam baru, alam yang mulai diperkenalkan oleh suamiku sendiri, tiada seorang lelaki pun yang kucintai di dunia ini selain Bang Yadi seorang. Lelaki mana pun bisa memiliki tubuhku, tapi cintaku tetap hanya untuk Bang Yadi.
13421Please respect copyright.PENANAwg1ybSxj6F
13421Please respect copyright.PENANA6hPES9f3Uk
Tapi…sejak mendengar pengakuan suamiku, bahwa ia memiliki empat istri, bukan cuma aku dan Uni Erna….entahlah…rasanya aku tak bisa menerimanya. Kalau sekadar selingkuh dengan perempuan lain, aku pun takkan mempersoalkannya, karena aku sendiri juga agak kerap melakukannya (tapi selalu laporan kepada suamiku).
13421Please respect copyright.PENANACVuzyFy3ND
13421Please respect copyright.PENANAoFnhfLZMJb
Ya, aku bisa mentolerir jika suamiku selingkuh dengan perempuan lain. Karena mungkin saja ia hanya menyalurkan kebutuhan biologisnya semata. Tapi…kalau menikahi perempuan lain…aku yakin…pasti ada cinta di hati suamiku. Bukan sekadar menyalurkan kebutuhan biologisnya semata.
13421Please respect copyright.PENANAvWCR7Blh0T
13421Please respect copyright.PENANAXx7eQk8tB4
Lalu…masih adakah perasaan cinta di hati Bang Yadi kepadaku? Apakah perkawinannya denganku sekarang sudah tinggal symbol status belaka, sementara cintanya sudah beralih ke perempuan lain?
13421Please respect copyright.PENANAx2d9ktbIc7
13421Please respect copyright.PENANAIlchqFygfa
Hmm…seandainya tidak ada masalah itu, sudah pasti aku akan menolak pertemuan empat mata dengan Aria. Karena aku sangsi apakah aku masih bisa mempertahankan diri pada waktu ia menghendaki lebih dari ciuman atau tidak.
13421Please respect copyright.PENANAxF9UO1js9O
13421Please respect copyright.PENANA2r0KZHdyAH
Tapi masalah suamiku yang ternyata punya istri empat orang itu membuat batinku kemelut dan murka.
13421Please respect copyright.PENANACbpaHOyk4z
13421Please respect copyright.PENANAl9YAUrxb5Q
Dan aku tidak tahu lagi apa yang akan terjadi dengan Aria nanti. Sehingga aku sampai pada suatu keputusan…que serra serra…what ever will be, will be…apa yang mau terjadi, terjadilah !
13421Please respect copyright.PENANAIb4eyN2INh
13421Please respect copyright.PENANAmSj8sagkIF
13421Please respect copyright.PENANALkvoBqqBeI
Jam setengah tujuh malam aku sudah menyiapkan diri sesiap-siapnya. Bahkan diam-diam aku memasukkan tas pakaianku ke bagasi mobilku, untuk persiapan kalau-kalau aku harus menginap di hotel nanti. Tapi pada waktu menuju kamar Aria, aku akan melenggang saja dengan tas kecilku. Tas pakaian itu akan kutinggalkan di bagasi mobil. Dan hanya akan kukeluarkan jika sudah ada kepastian harus menginap di hotel itu.
13421Please respect copyright.PENANAWcXClGrYWS
13421Please respect copyright.PENANAT5Qz22EgrT
Meski sudah banyak pengalaman bersentuhan dengan lelaki yang bukan suamiku, anehnya kali ini aku agak degdegan waktu sedang mengemudikan mobilku menuju hotel tempat Aria menginap. Masalahnya aku sudah bisa membayangkan apa yang mungkin terjadi nanti. Rasanya mustahil kalau Aria cuma minta dicium doang. Tapi yah..que serra serra…apa yang mau terjadi terjadilah.
13421Please respect copyright.PENANAIMYirlTgvK
13421Please respect copyright.PENANAprJ0WU1BPj
Begitu mobilku memasuki area parkir, aku memberitahu Aria lewat hapeku, “Ini aku sudah mau parkir di hotel, Ar.”
13421Please respect copyright.PENANARcTcziWZvp
13421Please respect copyright.PENANAP6vmNFlpu7
“Oh…yayayaa…tunggu di lobby aja. Aku akan menjemput ke situ, sayang.”
13421Please respect copyright.PENANAZOqT7wXL4U
13421Please respect copyright.PENANAiL9iLYtSRX
Dan ketika Aria muncul di lobby…batinku bergetar hebat melihat senyumnya yang menggugahkan kenangan lamaku. Ah…apakah aku sudah menjadi wanita cengeng malam ini? Kenapa perasaanku mendadak jadi mellow begini?
13421Please respect copyright.PENANAd8LZ3Skmgw
13421Please respect copyright.PENANAlpeyAziZK6
Kenapa aku tertunduk malu-malu waktu melihat tatapan teduh Aria itu?
13421Please respect copyright.PENANAXkTQIQDfuW
13421Please respect copyright.PENANASOiucBEDwi
Dan ketika Aria menggandeng pinggangku menuju pintu lift, batinku serasa dinaungi keteduhan dan kesejukan. Seakan-akan aku kembali ke masa remajaku dahulu.
13421Please respect copyright.PENANAwCkSVWSCd8
13421Please respect copyright.PENANAS8lyAyUQQV
Setibanya di dalam kamar tertutup, kedua tangan Aria mengepit sepasang pipiku. Dan bibirnya mendekat…perlahan tapi pasti…sampai akhirnya menciumi bibirku dengan mesra dan hangatnya.
13421Please respect copyright.PENANA7R7F72aPV5
13421Please respect copyright.PENANAcwZw1Rywye
Oh, Aria…Aria…kenapa kita harus bertemu lagi? Bukankah kini keadaannya sudah berubah? Bukankah kita sekarang sudah sama-sama memiliki pasangan hidup? Tapi kenapa perasaanku ini malah lebih mendalam daripada waktu masih pacaran denganmu dahulu?
13421Please respect copyright.PENANAjxzfIwQTFT
13421Please respect copyright.PENANA5ZRqT9qTub
Lalu Aria mengajakku duduk berdampingan di sofa. Aku menurutinya saja. Tapi setelah duduk merapat dengannya, sekujur tubuhku terasa lemas. Lemas dalam indahnya berada di dekat lelaki yang dahulu sangat kucintai itu.
13421Please respect copyright.PENANAET52hAGxTc
13421Please respect copyright.PENANA82Rml1tiby
Barangkali aku harus mengakuinya sejujur mungkin, bahwa cintaku kepada Aria tidak pernah layu. Hanya saja sebagai seorang istri, aku memaksakan diri untuk mencintai Bang Yadi sambil berusaha untuk melupakan Aria. Memang butuh waktu untuk melupakan cinta pertamaku itu. Lalu aku berhasil melupakannya, kemudian kutujukan perasaan cintaku kepada Bang Yadi seorang. Tapi…setelah berjumpa lagi dengan Aria dalam suasana seperti ini….oooh….apa yang sedang terjadi di dalam diriku ini?
13421Please respect copyright.PENANAhBnvlj4lrq
13421Please respect copyright.PENANAEAc1bhPY4O
Entahlah. Yang jelas, aku merebahkan kepalaku di paha Aria, sambil berpuas-puas menatap wajahnya.
13421Please respect copyright.PENANA1YJw2SYSmU
13421Please respect copyright.PENANAKYkKs16hYg
Dan hatiku semakin luluh ketika Aria membelai rambutku, terkadang menciumi bibirku denga kemesraan yang menghanyutkan.
13421Please respect copyright.PENANAXerqfO7R4B
13421Please respect copyright.PENANAPqib6awsQ0
“Nginap aja di sini ya sayang,” kata Aria sambil megusap pipiku dengan lembut.
13421Please respect copyright.PENANAk0xRukKS73
13421Please respect copyright.PENANA71U15eRBBh
Aku tidak menjawabnya.
13421Please respect copyright.PENANAuj7C2omdH2
13421Please respect copyright.PENANAig1cBJouDZ
“Mau kan tidur bersamaku malam ini?”
13421Please respect copyright.PENANAT3VBbPFVsJ
13421Please respect copyright.PENANAzmXxWebP2Q
“Takut…”
13421Please respect copyright.PENANAuqyI1blnmE
13421Please respect copyright.PENANAdH8bBvJ6BP
“Takut apa?”
13421Please respect copyright.PENANArqvYB5zBpF
13421Please respect copyright.PENANAwXRNthLFO2
“Takut gak mau pisah lagi sama kamu…”
13421Please respect copyright.PENANAdYxVnZ70RA
13421Please respect copyright.PENANAPWhO7pTLlm
“Jangan pikirkan masalah itu dulu. Sekarang mumpung ada kesempatan, kita nikmati aja.”
13421Please respect copyright.PENANA6PbfWOpx5V
13421Please respect copyright.PENANAAPCcoBmA5h
“Pakaianku di bagasi mobilku.”
13421Please respect copyright.PENANAPUAJx5YmLf
13421Please respect copyright.PENANAL4IzuKUfyo
“Ohya?! Mana kunci mobilnya? Biar kuambilin,” Aria bangkit dengan sikap bersemangat.
13421Please respect copyright.PENANAr7P8YMKAKP
13421Please respect copyright.PENANAXwNZJ3nLjj
Kuambil kunci mobilku dari tas kecilku, lalu kuberikan pada Aria sambil menyebutkan nopol mobilku.
13421Please respect copyright.PENANAQIoyz7jhx1
13421Please respect copyright.PENANAwKs9t1YLIb
Aria tampak senang sekali. “Tunggu sebentar ya sayang,” katanya sambil membuka pintu kamar, kemudian meninggalkanku sendirian di dalam kamar ini.
13421Please respect copyright.PENANAr3y8QxIW1s
13421Please respect copyright.PENANAmZUfubgkkt
Hanya beberapa menit Aria meninggalkanku. Lalu muncul lagi sambil menjinjing tas pakaianku.
13421Please respect copyright.PENANAcZ4mDmKvdJ
13421Please respect copyright.PENANAXYVAf8RBUK
“Kamu bawa pakaian ganti…bikin aku senang aja,” kata Aria sambil meletakkan tas pakaianku di atas meja kecil.
13421Please respect copyright.PENANAA3uksaIeaw
13421Please respect copyright.PENANAPxsMwkqCtk
“Ke mana pun aku pergi, selalu membawa pakaian untuk ganti. Hanya untuk persiapan kalau pakaian yang kukenakan kotor. Bukan sengaja merencanakan tidur di sini.”
13421Please respect copyright.PENANAPgGbVw8kgK
13421Please respect copyright.PENANAb8mXEbv4fL
“Whatever lah…yang penting kamu bisa bersamaku malam ini….malah maunya sih sampai aku mau pulang ke Jakarta nanti.”
13421Please respect copyright.PENANAHaoR4eRsGv
“Kamu berkeras banget ingin aku tidur di sini, emangnya mau ngapain?” tanyaku sambil membuka tas pakaianku dan mempertimbangkan pakaian tidur mana yang cocok kukenakan malam ini.
13421Please respect copyright.PENANA9Bcxmi24ik
13421Please respect copyright.PENANAxAy43IRXkZ
“Ingin mengobati kerinduanku selama bertahun-tahun,” sahut Aria sambil memelukku dari belakang.
13421Please respect copyright.PENANAvWMortLBgs
13421Please respect copyright.PENANAinqEeXCeMu
“Sabar dulu dong sayang,” kataku sambil mengeluarkan kimono importku yang terbuat dari kain handuk halus berwarna kuning muda, “Aku mau ganti pakaian dulu ya.”
13421Please respect copyright.PENANAcUwzaOdWf3
13421Please respect copyright.PENANAyPI0oe2kd3
Aria melepaskan pelukannya dan membiarkanku menuju kamar mandi, untuk mengganti baju kaus dan celana corduroyku di dalam kamar mandi.
13421Please respect copyright.PENANAwfq2DjLXEH
13421Please respect copyright.PENANAQHw4A6zS9m
Waktu berganti pakaian di kamar mandi, sengaja pintunya tidak kukuncikan. Tapi Aria tidak berani membukanya. Itulah salah satu sifatnya yang aku sukai. Ia tak mau bertindak sembarangan dalam segala hal.
13421Please respect copyright.PENANAO6iSCE5GeZ
13421Please respect copyright.PENANAnUwIqqc2b8
Tapi tahukah Aria bahwa hasrat birahiku mulai berdesir-desir sejak ia mencium bibirku tadi?
13421Please respect copyright.PENANAyoCH1ReKvS
13421Please respect copyright.PENANAJJ7413Btgs
Tak lama kemudian, aku sudah mengenakan kimono tebal itu, sementara baju kaus dan celana corduroyku sudah kugantungkan di kapstok kamar mandi. Bahkan behaku juga kugantungkan di situ.
13421Please respect copyright.PENANAjNEC33XnvH
13421Please respect copyright.PENANAa2VRzPgiTm
Lalu aku keluar dari kamar mandi, disongsong dengan senyuman Aria yang selalu saja membuatku luluh.
13421Please respect copyright.PENANAiDcxhDHyI9
13421Please respect copyright.PENANAVMlgvi2U4O
“Dalam pakaian apa pun, kamu tetap cantik di mataku, sayang,” kata Aria sambil menggandeng pinggangku dan kembali mengajakku duduk di sofa berkulit putih bersih itu.
13421Please respect copyright.PENANATBY2VpaP16
13421Please respect copyright.PENANAUafzPQX016
Di sofa itulah Aria memeluk leherku, kembali menciumi bibirku, lalu terdengar suaranya, “Dahulu banyak larangan, gak boleh menyentuh ini dan itu. Sekarang gimana? Masih ada larangan?” tanya Aria sambil menciumi leherku.
13421Please respect copyright.PENANA6xrT2hnRXi
13421Please respect copyright.PENANA5PBzAePbRf
Aku cuma tersenyum. Memang dahulu Aria kubatasi, cuma boleh mencium pipi dan bibirku. Menyentuh payudaraku pun belum pernah kuizinkan. Tapi kini? Masihkah larangan itu berlaku?
13421Please respect copyright.PENANAB6SMV5oErE
13421Please respect copyright.PENANAejvtq655vU
Bukankah hasrat birahiku sudah berdesir-desir begini hebatnya? Masih perlukah aku berlagak wanita terhormat yang tak pernah selingkuh dari suamiku?
13421Please respect copyright.PENANAHqnzsnB4BN
13421Please respect copyright.PENANAmFDFI7Ke8H
Maka kataku, “Whatever you want, do as you will.”
13421Please respect copyright.PENANATmL6T0hr79
13421Please respect copyright.PENANAsFdkyC9XNT
Aria terperangah, lalu tersenyum.
13421Please respect copyright.PENANAkKVERo19xW
13421Please respect copyright.PENANAEdB9qajbgu
“Terimakasih, sayangku….” kata Aria sambil menciumi pipiku, “Aku masih dan akan tetap mencintaimu…sampai kapan pun. Hanya saja pertemuan kali ini terjadi dalam keadaan sama-sama dewasa. Maka tentu berbeda cinta di masa remaja dengan cinta di masa dewasa. Tapi bagaimana perasaanmu padaku? Masih adakah cinta di hatimu?”
13421Please respect copyright.PENANATyH8LQKDfW
13421Please respect copyright.PENANAiF2YajyuPm
“Pikir aja sendiri,” sahutku sambil mengerling manja, “Makanya aku datang ke sini karena apa?”
13421Please respect copyright.PENANAwLbPhYqy2b
13421Please respect copyright.PENANAlRVOJpnTzj
Aria ketawa kecil. Lalu meraih pergelangan tanganku, “Kalau begitu, kita pindah ke sana aja yok,” katanya sambil menunjuk ke tempat tidur bertilam seprai putih bersih itu.
13421Please respect copyright.PENANAtsBCG3AUXo
13421Please respect copyright.PENANAZw5fmCdvXn
Aku jadi manja lagi, seperti masa remajaku dulu. Diam saja di sofa itu, sehingga Aria menggodaku, “Mau kugendong?”
13421Please respect copyright.PENANAl23aNjqVak
13421Please respect copyright.PENANATjHMfqMNLo
Aria mengangsurkan punggungnya. Maka sekalian aku memeluk lehernya dari belakang. Dan ia benar-benar menggendongku, lalu meletakkanku dengan hati-hati ke atas tempat tidur.
13421Please respect copyright.PENANAOrjpXkl3rF
13421Please respect copyright.PENANAPFJAXnIMy8
Kini aku yang merengkuh lehernya. Dan Aria seperti mengerti apa yang kuinginkan. Ia mendekatkan bibirnya ke bibirku, lalu merapat dan saling lumat. Tapi ketika tangannya menyelinap ke arah payudaraku yang tak berbeha ini, kubisiki telinganya, “Sentuhlah dengan mulutmu, sayang.”
13421Please respect copyright.PENANAsKTYzsZqvL
13421Please respect copyright.PENANA696w7gdY8J
Aria mengangguk dan mendekatkan mulutnya ke arah oayudaraku. Pada saat itulah kulepaskan ikatan tali kimonoku, lalu kurentangkan kedua sisi kimonoku, sehingga payudaraku terbuka total di depan mata Aria. Inilah untuk pertama kalinya payudaraku dipertontonkan di depan mata Aria.
13421Please respect copyright.PENANAhwavZfpcJ2
13421Please respect copyright.PENANA2jHOFp4vfN
Aria pun berkomentar, “Hmmm….payudaramu indah sekali, sayang.”
13421Please respect copyright.PENANADyh417xZXl
13421Please respect copyright.PENANAaAMw7DAglo
Lalu Aria benar-benar mengikuti permintaanku. Mulutnya mendekati puting payudara kiriku, sementara tangan kirinya memegang payudara kananku.
13421Please respect copyright.PENANAzc4GQtw00C
13421Please respect copyright.PENANAZVxrNPBOSZ
Desir birahiku semakin menguasai batinku ketika Aria mulai mengemut pentil payudara kiriku, sementara tangan kirinya mulai meremas-remas lembut payudara kananku.
13421Please respect copyright.PENANAeWfSQikHKz
13421Please respect copyright.PENANAKIxq9aZ5LC
Entah kenapa, aku merasa inilah emutan yang paling indah dalam hidupku. Yang membuatku terlena dalam godaan birahi yang semakin menjadi-jadi.
13421Please respect copyright.PENANAlztETTT8Sc
13421Please respect copyright.PENANAbu8KKVtN9y
Kubiarkan ia menjilati pentil payudaraku dan sesekali mengisapnya seperti bayi yang sedang menyusu. Namun diam-diam tanganku mulai masuk ke balik jerseynya. Mengusap-usap kulit punggungnya yang terasa hangat. Dan seperti digerakkan oleh tenaga magnetisme, kuturunkan celana dalamku sampai ke dekat lututku, karena mulut Aria mulai menurun ke arah perutku. Ini bisa dijadikan lampu hijau, bahwa Aria boleh menyentuh kemaluanku !
13421Please respect copyright.PENANAJkVW5sjlid
13421Please respect copyright.PENANAPv2NuyKgQK
Tapi tahukah Aria bahwa kemaluanku sudah mulai basah akibat emutannya di pentil payudaraku? Oh…sebaiknya ia jangan menjilati kemaluanku. Karena aku tak mau kemaluanku jadi terlalu basah.
13421Please respect copyright.PENANA8ADkFmGXgN
13421Please respect copyright.PENANAvDKLzN8PjP
Karena itu cepat kutarik lagi kepala Aria ke atas, lalu kucium bibirnya dengan binalnya. Sementara tanganku berusaha menarik ritsleting celana panjangnya, lalu berusaha menyelinapkan tanganku ke balik celana dalamnya. Aria membiarkan apa pun yang kulakukan.
13421Please respect copyright.PENANAV4mgqzZ1Lg
13421Please respect copyright.PENANA4emnQMs7DF
Jantungku memukul kencang setelah berhasil memegang penis mantan kekasih pertamaku itu. Dan nafsuku semakin menjadi-jadi. Sehingga tanpa ragu lagi kusembulkan penis Aria yang ternyata sudah sangat tegang itu. Lalu tanpa ragu pula kucolek-colekkan moncong penis itu ke celah kemaluanku yang sudah basah licin ini.
13421Please respect copyright.PENANA47ghQbXABn
13421Please respect copyright.PENANAAR5xJwpdj0
Dan semakin basah licin setelah kurasakan nikmatnya mengelus-eluskan moncong penis itu ke celah kemaluanku.
13421Please respect copyright.PENANAWSEi9EXIO6
13421Please respect copyright.PENANAaYqi02wXFb
Dan…oooh…moncong penis itu terasa mulai mendesak dengan kuatnya…mulai membenam ke dalam liang kemaluanku.
13421Please respect copyright.PENANAdUuNwkdAbz
13421Please respect copyright.PENANAf9CS4lqwtL
Pada saat itulah kualihkan tanganku untuk memeluk leher Aria sambil merengek manja, “Aaaaa…Aria ….oooh….ini sudah mulai masuk, sayang….”
13421Please respect copyright.PENANAB3cgOZsuhl
13421Please respect copyright.PENANAErF2rIDWAr
“Iya sayang…aku bahagia sekali…karena akhirnya aku bisa memilikimu…” sahut Aria tersengal, sementara penisnya mulai bergerak-gerak maju mudur di dalam liang senggamaku.
13421Please respect copyright.PENANADS6eFftezy
13421Please respect copyright.PENANAKweOLPX6Bb
“Sebentar…celana dalamku harus dilepaskan dulu,” kataku sambil menggerakkan kaki kananku, lalu jari-jari kakiku menjepit celana dalamku dan mendorongnya sampai terlepas dari kakiku.
13421Please respect copyright.PENANAk8hIVfxsBo
13421Please respect copyright.PENANAE8ZO2GscyM
Aria pun melakukan hal yang sama. Batang kemaluannya tetap berada di dalam jepitan liang senggamaku, namun ia berusaha melepaskan celana panjang dan celana dalamnya.
13421Please respect copyright.PENANAcSsBjZj80I
13421Please respect copyright.PENANALx8iyHMz7s
Aku sendiri sudah berhasil mengeluarkan kedua tanganku dari kimonoku. Lalu kutarik jersey Aria ke atas, sampai terlepas dari kepalanya.
13421Please respect copyright.PENANAEGvdMf6y6f
13421Please respect copyright.PENANAQBTYEORWAU
Dan kami jadi sama-sama telanjang bulat kini.
13421Please respect copyright.PENANAN6wbzEwOkb
13421Please respect copyright.PENANAZTB1tMOn5o
Maka mulailah kami melakukannya dengan lebih leluasa. Bahwa Aria mulai mengentotku, sementara kedua pahaku terangkat tinggi ke atas, agar ia bisa mendorong penisnya sedalam mungkin.
13421Please respect copyright.PENANAIzouDwZsKX
Aria…oh, Aria…tak kusangka akan terjadi juga kisah indah ini. Kisah tentang galaunya batinku di rumah, lalu bertemu denganmu dan akhirnya kegalauanku terobati olehmu. Padahal aku tak pernah merencanakannya. Apalagi kalau mengingat bahwa kita berlainan kota. Tapi dunia ini terkadang terasa kecil, sehingga kita dipertemukan lagi setelah sama-sama dewasa.
13421Please respect copyright.PENANAsUUembj38R
13421Please respect copyright.PENANAGZJRAysW1p
Dan aku merasakan, disetubuhi oleh lelaki yang kucintai, luar biasa indahnya. Apalagi ketika Aria mengentotku sambil menciumi bibirku dengan lahapnya, sementara payudaraku pun tiada hentinya diremas-remas olehnya.
13421Please respect copyright.PENANATQdy2qfMom
13421Please respect copyright.PENANAzXG85k1WCU
Sambil menikmati keperkasaan Aria, aku pun punya pikiran harus jauh lebih memuaskan daripada istri Aria. Karena itu aku mulai menggoyang pinggulku segila mungkin. Dengan gerakan meliuk-liuk, memutar-mutar dan menghentak-hentak. Napas Aria terdengar ngos-ngosan, tapi entotannya makin lama makin ganas. Terasa menggesek-gesek dinding liang senggamaku dan menonjok-nonjok dasar liang senggamaku, sebagai pertanda betapa panjang penis mantan kekasihku itu.
13421Please respect copyright.PENANAIMZ4TDgZQv
13421Please respect copyright.PENANAv8K3UOfXXo
Dalam nikmat tak terlukiskan itu, aku pun meremas-remas rambut Aria dengan gemasnya. Dan mulutku tak terkendalikan lagi, terus-terusan melontarkan suara histerisku, “Ooooh…Aria…Aria sayang…..ini enak banget sayang……ooooh….iya….entot terus Ariaku sayang….enak sayang…iya…iya….aaaaaah….oooooh….aaaah…”
13421Please respect copyright.PENANASsqjtWZBTl
13421Please respect copyright.PENANAioPcQ1ANKJ
Begitu nikmatnya disetubuhi oleh lelaki yang masih dan akan tetap kucintai itu, membuatku cepat sekali mencapai puncak orgasmeku.
13421Please respect copyright.PENANAg5yjL5sz26
13421Please respect copyright.PENANAUERRDhk1HM
Maka pada saat Aria sedang ganas-ganasnya mengayun penisnya, aku justru sedang mengejang tegang sambil menahan napasku, dengan mata terbeliak lalu terpejam, dengan pinggul terangkat ke atas dan…aaaaah….terasa betapa nikmatnya puncak orgasmeku ini…sehingga aku sendiri merasakan betapa liang senggamaku berkejut-kejut, kemudian sekujur tubuhku serasa dialiri desir-desir nikmat yang tiada taranya…
13421Please respect copyright.PENANAuBNVpOF5yS
13421Please respect copyright.PENANA5VHn0pkzUW
Aku menggelepar, lalu sekujur tubuhku lemas kembali, dalam nikmat sedalam lautan.
13421Please respect copyright.PENANAFRqwl7VrAo
13421Please respect copyright.PENANAJ2QFrTOsDX
Tapi Aria masih asyik mengayun penisnya bermaju mundur di dalam liang senggamaku yang sudah basah licin ini.
13421Please respect copyright.PENANAMWOgN64DwN
13421Please respect copyright.PENANA3FOk8U3WMf
Muncul lagi perasaan ingin lebih memuaskan daripada istri Aria itu. Maka kutahan rasa ngiluku sesaat, kemudian aku pun menggoyang pinggul lagi sebinal mungkin. Sehingga liang kemaluanku seolah memilin-milin dan meremas-remas batang kemaluan Aria yang tetap mantap bermaju-mundur itu.
13421Please respect copyright.PENANAS5H5aJyHJ9
13421Please respect copyright.PENANAtkbhDILpKb
“Kamu ikut kabe…?” tanya Aria terengah.
13421Please respect copyright.PENANAiFmsvQjiuj
13421Please respect copyright.PENANAAoNe594S5M
“Iya,..
ns216.73.216.169da2