
1.Teman Bisnis Teman Di Ranjang
Episode 1
57480Please respect copyright.PENANAYKgNr4ePmF
Ini adalah kisah nyata yang terjadi di tahun 2005. Tapi untuk menjaga nama baik semua pihak, nama-nama pelaku diganti semuanya. Selamat mengikuti
57480Please respect copyright.PENANAxW0iD3xbdF
Peristiwa indah itu tak pernah kuduga sedikit pun. Karena Bu Ivy tidak menampakkan gejala-gejala nakal sedikit pun. Apalagi kalau mengingat bahwa dia sudah mengenal istriku dan sering ngobrol berdua kalau datang ke rumahku. Istriku pun kelihatan percaya penuh, tak pernah mencucurigai kalau aku bepergian bersama Bu Ivy. Lagian kalau ada niat mau selingkuh, masa Bu Ivy berani menginjak rumahku dan berlama-lama ngobrol dengan istriku? Apalagi kalau mengingat bahwa Bu Ivy kelihatannya taat beribadah. Tiap hari selalu mengenakan jilbab.
57480Please respect copyright.PENANAPgk8NmHbOB
Baik aku maupun istriku sama-sama berwiraswasta, tapi dalam lapangan yang berbeda. Aku sering jadi mediator, begitu juga Bu Ivy. Sementara istriku membuka toko kebutuhan sehari-hari, jadi bisnisnya cukup dengan menunggui toko saja, karena rumahku ada di belakang toko itu. Dan di belakang rumah, istriku punya bisnis lain….beternak ribuan burung puyuh yang rajin bertelur tiap hari.
57480Please respect copyright.PENANAgknDOUAsgI
Pada suatu pagi, waktu aku baru mau mandi, istriku menghampiriku, “Ada Bu Ivy, Bang.”
57480Please respect copyright.PENANA5LrBzRbk08
“Oh, iya….emang sudah janjian mau ketemu sama pemilik tanah yang mau dijadikan perumahan itu,” sahutku, “Suruh tunggu sebentar, aku mau mandi dulu.”
57480Please respect copyright.PENANAyw52sTVKsE
Istriku mengangguk lalu pergi ke depan. Sementara aku bergegas masuk ke kamar mandi.
57480Please respect copyright.PENANATW6VDHZ9vn
Setelah mandi dan berdandan, aku melangkah ke ruang tamu. Bu Ivy sedang ngobrol dengan istriku.
57480Please respect copyright.PENANAVCVsqTs4t5
“Barusan istri Herman datang, Bang,” kata istriku waktu aku baru duduk di sampingnya, “Herman sakit, kakinya bengkak, asam uratnya kambuh, jadi gak bisa kerja hari ini.”
57480Please respect copyright.PENANAQQVpnZdRh3
57480Please respect copyright.PENANA0tbwchoIaS
“Penyakit langganan,” sahutku dengan senyum sinis. Dengan hati kesal, karena itu berarti aku harus nyetir sendiri hari ini. Herman adalah nama sopirku.
57480Please respect copyright.PENANAD5Tb7Zy5WM
57480Please respect copyright.PENANAa3QzAUsCcY
“Acaranya hari ini nggak jauh kan?” tanya istriku, “Sekali-sekali nyetir sendiri kan nggak apa-apa.”
57480Please respect copyright.PENANA4TmjYFSAbM
57480Please respect copyright.PENANAQyzhokEtAl
“Iya…ada sopir atau nggak ada sopir, kegiatanku takkan terhambat,” kataku, lalu menoleh ke arah Bu Ivy yang saat itu mengenakan baju hijau pucuk daun dan kerudung putih, “Berangkat sekarang Bu?”
57480Please respect copyright.PENANAd5rvAngYnW
57480Please respect copyright.PENANA3wHeGBHYvM
“Baik Pak,” Bu Ivy memegang tali tas kecilnya yang tersimpan di pangkuannya.
57480Please respect copyright.PENANAGJ4xiymjGB
57480Please respect copyright.PENANAt24tB7OuO3
Tak lama kemudian Bu Ivy sudah duduk di sampingku, di dalam sedan yang kukemudikan sendiri (merek sedanku takkan kusebut, enak aja jadi iklan gratis…hehehe…).
57480Please respect copyright.PENANAq6c9rlVxgP
57480Please respect copyright.PENANAcOPcXBOAEB
Obrolan kami di perjalanan menuju lokasi, hanya menyangkut masalah-masalah bisnis yang ada kaitannya dengan Bu Ivy. Tidak ada sesuatu yang menyimpang. Bahkan setelah tiba di lokasi yang 25 km dari pusat kota, aku tak berpikir yang aneh-aneh. Bahkan aku jengkel juga ketika pemilik tanah itu tidak ada di tempat, harus dijemput dulu oleh keponakannya yang segera meluncur di atas motornya.
57480Please respect copyright.PENANA6IwwLfsBRO
57480Please respect copyright.PENANA8IxPkfitCH
Kami duduk saja di dalam mobil yang diparkir menghadap ke kebun tak terawat, yang rencananya akan dijadikan perumahan oleh kenalanku yang seorang developer. Suasana sunyi sekali. Karena kami berada di depan kebun yang mirip hutan. Pepohonan yang tumbuh tidak dirawat sedikit pun.
57480Please respect copyright.PENANAWGXvWchmKH
57480Please respect copyright.PENANAoVTqVqwnBo
Tapi suasana yang sunyi itu…entah kenapa…tiba-tiba saja membuatku iseng…memegang tangan Bu Ivy sambil berkata, “Bisa dua jam kita harus menunggu di sini, Bu.”
57480Please respect copyright.PENANAJ2ddwhLlBC
57480Please respect copyright.PENANA7hsqM6zBSL
“Iya Pak,” sahutnya tanpa menepiskan genggamanku, “Sabar aja ya Pak….di dalam bisnis memang suka ada ujiannya.”
57480Please respect copyright.PENANAT7XRemMEkB
57480Please respect copyright.PENANAXs6bTLX1vp
Aku terdiam. Tapi tanganku tidak diam. Aku mulai meremas tangan wanita 30 tahunan itu, yang makin lama terasa makin hangat. Dia bahkan membalasnya dengan remasan. Apakah ini berarti……..ah…..pikiranku mulai melayang-layang tak menentu.
57480Please respect copyright.PENANAi7VIiQWRTl
57480Please respect copyright.PENANAoQiME3xjch
Mungkin di mana-mana juga lelaki itu sama seperti aku. Dikasih sejengkal mau sedepa. Remas-remasan tangan tidak berlangsung lama. Kami bukan abg lagi. Masa cukup dengan remas-remasan tangan?
57480Please respect copyright.PENANAWTml2p0Gi8
57480Please respect copyright.PENANAlRwwiP5nh4
Sesaat kemudian, lengan kiriku sudah melingkari lehernya. Tangan kananku mulai berusaha membuka jalan agar tangan kiriku bisa menyelusup ke dalam bajunya yang sangat tertutup dan bertangan panjang. Bu Ivy diam saja. Dan akhirnya aku berhasil menyentuh payudaranya. Tapi dia menepiskan tanganku sambil berkata, “Duduknya di belakang saja Pak…di sini takut dilihat orang…”
57480Please respect copyright.PENANAsYD2Kua6pO
57480Please respect copyright.PENANAnhaGYNL0F4
O, senangnya hatiku. Karena ucapannya itu mengisyaratkan bahwa dia juga mau !
57480Please respect copyright.PENANAX3EBJKdhoA
57480Please respect copyright.PENANANJyIQojetd
“Kenapa mendadak jadi begini Pak?” tanya wanita berjilbab itu ketika kami sudah duduk di jok belakang, pada saat tanganku berhasil menyelinap ke baju tangan panjangnya dan ke balik behanya.
57480Please respect copyright.PENANAB0fNqE2F8O
57480Please respect copyright.PENANAowVB7ykoJi
“Gak tau kenapa ya?” sahutku sambil meremas payudaranya yang terasa masih kencang, mungkin karena rajin merawatnya.
57480Please respect copyright.PENANAbxTApG3x4I
57480Please respect copyright.PENANAl65jczfDhA
“Tapi Pak…uuuuhhhh…..kalau saya jadi horny gimana nih?” wanita itu terpejam-pejam sambil meremas-remas lututku yang masih berpakaian lengkap.
57480Please respect copyright.PENANAf5zKG6aAkQ
57480Please respect copyright.PENANA6WD3wFI6UQ
“Kita lakukan saja…asal Bu Ivy gak keberatan….” tanganku makin berani, berhail menyelinap ke balik rok panjangnya, lalu menyelundup ke balik celana dalamnya. Tanganku sudah menyentuh bulu kemaluannya yang terasa lebat sekali. Kemudian menyeruak ke bibir kemaluannya…bahkan mulai menyelinap ke celah vaginanya yang terasa sudah membasah dan hangat.
57480Please respect copyright.PENANAa8GkuQXyRa
57480Please respect copyright.PENANANzpfRkSZ5Q
“Masa di mobil?” protesnya, “kata orang mobil jangan dipakai gituan, bisa bikin sial…”
57480Please respect copyright.PENANAELrVsaUmn9
57480Please respect copyright.PENANAuJI6bUwO1G
“Emang siapa yang mau ngajak begituan di mobil? Ini kan perkenalan aja dulu….” kataku pada waktu jemariku mulai menyelusup ke dalam liang kemaluan Bu Ivy yang terasa hangat dan berlendir…
57480Please respect copyright.PENANA5OoWTbcliu
57480Please respect copyright.PENANAwDpdpiGERt
Wanita itu memelukku erat-erat sambil berbisik, “Duh Pak…saya jadi kepengen nih….kita cari penginapan aja dulu yuk. Bilangin aja sama orang-orang di sini kalau kita mau datang lagi besok.”
57480Please respect copyright.PENANA4PjLDyqx6C
57480Please respect copyright.PENANAJMF9ZS1Dq4
“Iya sayang,” bisikku, “Sekarang ini memiliki dirimu lebih penting daripada ketemuan dengan pemilik tanah itu…”
57480Please respect copyright.PENANAzIRHyQmBEu
57480Please respect copyright.PENANAJLO7MvkqOo
“Ya sudah dulu dong,” Bu Ivy menarik tanganku yang sedang mempermainkan kemaluannya, “Nanti kalau saya gak bisa nahan di sini kan berabe. Nanti aja di penginapan saya kasih semuanya…”
57480Please respect copyright.PENANA8DU1go1gCp
57480Please respect copyright.PENANATok7Ux5ZFf
Aku ketawa kecil. Lalu pindah duduk ke belakang setir lagi.
57480Please respect copyright.PENANA6oJ2RmDkwd
57480Please respect copyright.PENANAmlT26ltw7c
Tak lama kemudian mobilku sudah meluncur di jalan raya. Persetan dengan pemilik tanah itu. Sekarang ini yang terpenting adalah tubuh Bu Ivy, yang jelas sudah siap diapakan saja.
57480Please respect copyright.PENANA3CUMeEQNop
57480Please respect copyright.PENANAT59clx8zdm
57480Please respect copyright.PENANAG6n6jsJEL3
Dengan mudah kudapatkan hotel kecil di luar kota, sesuai dengan keinginan Bu Ivy, karena kalau di dalam kota takut kepergok oleh orang-orang yang kami kenal. Soalnya aku punya istri, Bu Ivy pun punya suami.
57480Please respect copyright.PENANABvIMlGSLHu
57480Please respect copyright.PENANACWEPQllq9u
Hotel itu cuma hotel sederhana. Tapi lumayan, kamar mandinya pakai shower air panas. Tidak pakai AC, karena udaranya cukup dingin, rasanya tak perlu pakai AC di sini. Yang penting adalah wanita berjilbab itu…yang kini sedang berada di dalam kamar mandi, mungkin sedang cuci-cuci dulu…sementara aku sudah tak sabaran menunggunya.
57480Please respect copyright.PENANAH1xewin6Hu
57480Please respect copyright.PENANAEPpxzToZyf
Ketika ia muncul di ambang pintu kamar mandi, aku terpana dibuatnya. Rambutnya yang tak ditutupi apa-apa lagi, tampak tergerai lepas….panjang lebat dan ikal. Jujur…ia tampak jauh lebih seksi, apalagi kalau mengingat bahwa ia 5 tahun lebih muda adaripada istriku. Rok bawahnya tidak dikenakan lagi, sehingga pahanya yang putih mulus itu tampak jelas di mataku.
57480Please respect copyright.PENANAs4hod5GyJK
57480Please respect copyright.PENANA7OjMZOUc3p
Aku bangkit menyambutnya dengan pelukan hangat, “Bu Ivy kalau gak pake jilbab malah tampak lebih cantik….muuuahhhhh…” kataku diakhiri dengan kecupan hangat di pipinya.
57480Please respect copyright.PENANAL1I1Zy3FEB
57480Please respect copyright.PENANAvEAKMulEcf
Ia memegang pergelangan tanganku sambil tersenyum manis. Dan kuraih pinggangnya, sampai berada di atas tempat tidur yang lumayan besar.
57480Please respect copyright.PENANAvORFzWKj29
57480Please respect copyright.PENANAPkMs6f9S6y
Lalu kami bergumul mesra di atas tempat tidur itu. Bu Ivy tidak pasif. Berkali-kali dia memagut bibirku. Aku pun dengan tak sabar menyingkapkan baju lengan panjangnya. Dan…ah…rupanya tak ada apa-apa lagi di balik baju lengan panjang itu selain tubuh Bu Ivy yang begitu mulus. Payudaranya tidak sebesar payudara istriku. Tapi tampak indah di mataku. Tak ubahnya payudara seorang gadis belasan tahun. Dan ketika pandanganku melayang ke bawah perutnya…tampak sebentuk kemaluan wanita yang berambut tebal, sangat lebat….
57480Please respect copyright.PENANA1ESc76jewD
57480Please respect copyright.PENANANebOkT4k5b
Aku pun mulai beraksi. Mencelucupi lehernya yang hangat, sementara tanganku mulai mengelus jembut (bulu kemaluan) yang lebat keriting itu. Bu Ivy pun tidak tinggal diam, mulai melepaskan kancing kemejaku satu persatu, lalu menanggalkan kemejaku. Untuk mempermudah, aku pun menanggalkan celana panjang dan celana dalamku. Sehingga batang kemaluanku yang sudah tegak kencang ini tak tertutup apa-apa lagi.
57480Please respect copyright.PENANAWRQt7roIhf
57480Please respect copyright.PENANAL6c8s0Pyhe
Bu Ivy melotot waktu melihat batang kemaluanku yang sudah tak tertutup apa-apa lagi ini. “Iiiih…punya Bapak kok panjang gede gitu….mmm….si ibu pasti selalu puas ya …” desisnya.
57480Please respect copyright.PENANAJaAVQqQET6
57480Please respect copyright.PENANAQe2E7Se7Iz
“Emang punya suami Bu Ivy seperti apa?” tanyaku.
57480Please respect copyright.PENANARs7xbHdYLV
57480Please respect copyright.PENANAOJY9CCWubY
“Jauh lebih pendek dan kecil,” bisik Bu Ivy sambil merangkulku dengan ketat, seperti gemas.
57480Please respect copyright.PENANACxlRBEfnJN
57480Please respect copyright.PENANAC6QvzjDkgD
Kembali kuciumi lehernya yang mulai keringatan, lalu turun…mencelucupi puting payudaranya. Kusedot-sedot seperti anak kecil sedang menetek, sambil mengelus-eluskan ujung lidahku di putting payudara yang terasa makin mengeras ini. Sementara tanganku tak hanya diam. Jemariku mulai mengelus bibir kemaluan wanita itu, bahkan mulai memasukkan jari tengahku ke dalam liang kemaluannya.
57480Please respect copyright.PENANAt3osOyOUzM
57480Please respect copyright.PENANA0c2VZaUvU4
Bu Ivy sendiri tak cuma berdiam diri. Tangannya mulai menggenggam batang kemaluanku. Meremasnya dengan lembut. Mengelus-elus puncak penisku, sehingga aku makin bernapsu. Tapi aku sengaja ingin melakukan pemanasan selama mungkin, supaya meninggalkan kesan yang indah di kemudian hari.
57480Please respect copyright.PENANAnglQuRXEPI
57480Please respect copyright.PENANAIuMaIgcV1u
Maka setelah puas menyelomoti puting payudara wanita itu, bibirku turun ke arah perutnya. Menjilati pusarnya sesaat. Lalu turun ke bawah perutnya.
57480Please respect copyright.PENANAiS9pt9C81e
57480Please respect copyright.PENANAnie4B8HdRE
“Pa jangan ke situ ah…malu…” Bu Ivy berusaha menarik kepalaku agar naik lagi ke atas. Tapi aku bahkan mulai menciumi kemaluanya yang berbulu lebat itu. Lalu jemariku menyibakkan bulu kemaluan wanita itu, mengangakan bibirnya dan mulai menjilatinya dengan gerakan dari bawah ke atas….
57480Please respect copyright.PENANAfsrtsKav3b
57480Please respect copyright.PENANAdCLtgGqhx2
“Aduh Pak…ini diapain? Aaah…kok enak sekali Pak…..” Bu Ivy mulai menceracau tak menentu. Lebih-lebih ketika aku mulai mengarahkan jilatanku di clitorisnya, terkadang menghisap-hisapnya sambil menggerak-gerakkan ujung lidahku.
57480Please respect copyright.PENANAsvgJHX9Va9
57480Please respect copyright.PENANAwlQ3exSvDo
“Oooh Pak…oooh….Pak….iiiih….saya udah mau keluar nih….duuuhhhhhh” celotehnya membuatku buru-buru mengarahkan batang kemaluanku ke belahan memeknya yang sudah basah. Dan kudesakkan sekaligus….blessss…..agak mudah membenam ke dalam liang surgawi yang sudah banyak lendirnya itu.
57480Please respect copyright.PENANAnN2gaYAc7P
57480Please respect copyright.PENANAsHSLoPInMV
“Aduuuduuuhhhh…sudah masuk Paaakk…..oooohhhh….” Bu Ivy menyambutku dengan pelukan erat, bahkan sambil menciumi bibirku sambil menggerak-gerakkan pantatnya, “Sa…saya gak bisa nahan lagi…langsung mau keluar Paaak…tadi sih terlalu dienakin…oooh…”
57480Please respect copyright.PENANAEkB9B6iv9X
57480Please respect copyright.PENANAaNBoMxZxBk
Lalu terasa tubuh wanita itu mengejang dan mengelojot seperti sekarat. Rupanya dia tak bisa menahan lagi. Dia sudah orgasme….terasa liang kemaluannya berkedut-kedut, lalu jadi becek.
57480Please respect copyright.PENANAbkoW2oB5w1
57480Please respect copyright.PENANAdEh3P8mAeU
“Barusan kan baru orgasme pertama,”bisikku yang mulai gencar mengayun batang kemaluanku, maju mundur di dalam celah kemaluan Bu Ivy.
57480Please respect copyright.PENANAzRic1xHWVI
57480Please respect copyright.PENANAOfYI8bokkP
Beberapa saat kemudian wanita itu merem melek lagi, bahkan makin gencar menggoyang-goyang pinggulnya, sehingga batang kemaluanku serasa dibesot-besot oleh liang surgawi Bu Ivy. Aku tahu goyangan pantatnya itu bukan sekadar ingin memberikan kepuasan untukku, tapi juga mencari kepuasan untuknya sendiri. Karena pergesekan penisku dengan liang kemaluannya jadi makin keras, kelentitnya pun berkali-kali terkena gesekan penisku.
57480Please respect copyright.PENANAhzhfPMcxsD
57480Please respect copyright.PENANAlz7lCCRh2R
“Adduuuh, duuuh….Pak…kok enak sekali sih Pak…..aaah…saya bisa ketagihan nanti Pak…..” celotehnya dengan napas tersengal-sengal.
57480Please respect copyright.PENANAHHIph6e4Py
57480Please respect copyright.PENANA1QCFus7qcn
“Aku juga bisa ketagihan,” sahutku setengah berbisik di telinganya, sambil merasakan enaknya gesekan dinding liang kemaluannya, “memekmu enak sekali, sayang…..duuuuh….benar-benar enak sekaliii….”
57480Please respect copyright.PENANAd8tCtWar4N
57480Please respect copyright.PENANALb0T3BEsm2
Aku memang tidak berlebihan. Entah kenapa, rasanya persetubuhanku kali ini terasa fantastis sekali. Mungkin ini yang disebut SII (Selingkuh Itu Indah). Padahal posisi kami cuma posisi klasik. Goyangan pantat Bu Ivy juga konvensional saja. Tapi enaknya luar biasa. Dalam tempo singkat saja keringatku mulai bercucuran.
57480Please respect copyright.PENANABKKVinfpVe
57480Please respect copyright.PENANAY0b6OjqFR2
Bu Ivy pun tampak sangat menikmati enjotan batang kemaluanku. Sepasang kakinya diangkat dan ditekuk, lalu melingkari pinggangku, sementara rengekan-rengekannya tiada henti terlontar dari mulutnya, “Ooooh….oooh…hhhh….aaaaahhhhh…oooh…aaaaah….aduuuh Paaak….enak Pak….duuuuh….mmmmhhhhh saya mau keluar lagi nih Paaak….”
57480Please respect copyright.PENANAPNUBqiUSx9
57480Please respect copyright.PENANAfl0py7TiCI
“Kita barengin keluarnya yok….” bisikku sambil mempergencar enjotan batang kemaluanku, maju mundur di dalam liang kewanitaan Bu Ivy.
57480Please respect copyright.PENANA70KHPcmPHo
57480Please respect copyright.PENANAuTIK1DZVoy
“I…iya Pak….bi…bi…biar nikmat…..” sahutnya sambil mempergencar pula ayunan pinggulnya, meliuk-liuk cepat dan membuat batang kemaluanku seperti dipelintir oleh dinding liang kemaluan wanita yang licin dan hangat itu.
57480Please respect copyright.PENANA8A0tdAG6aF
57480Please respect copyright.PENANA4QrD7iyirL
Sampai pada suatu saat…kuremas-remas buah dada wanita itu, mataku terpejam, napasku tertahan…batang kemaluanku membenam sedalam-dalamnya….lalu kami seperti orang-orang kesurupan….sama-sama berkelojotan di puncak kenikmatan yang tiada taranya …..
57480Please respect copyright.PENANAz2oIPB22bo
57480Please respect copyright.PENANA2TYr2nHlqf
Air maniku terasa menyemprot-nyemprot di dalam liang memek Bu Ivy. Liang yang terasa berkedut-kedut….lalu kami sama-sama terkapar, dengan keringat bercucuran.
57480Please respect copyright.PENANAq0l0e2jB4k
57480Please respect copyright.PENANAnTKiKonl7p
“Ini yang pertama kalinya saya digauli oleh lelaki yang bukan suami saya…” kata Bu Ivy sambil membiarkan batang kemaluanku tetap menancap di dalam memeknya.
57480Please respect copyright.PENANAGGVjKHV7Eu
57480Please respect copyright.PENANAhRykNPkRQZ
Kujawab dengan ciuman hangat di bibirnya yang sensual, “Sama…saya juga baru sekali ini merasakan bersetubuh dengan wanita yang bukan istri saya. Terimakasih sayang….mulai saat ini Bu Ivy jadi istri rahasiaku…”
57480Please respect copyright.PENANASbO2sl1gGE
57480Please respect copyright.PENANAjnIZtX8NEk
“Dan Bapak jadi suami kedua saya….iiih…kenapa tadi kok enak sekali ya Pak?”
57480Please respect copyright.PENANAhXfJwT8w8g
57480Please respect copyright.PENANAHjTWLFb3nN
“Mungkin kalau dengan pasangan kita sendiri sudah terlalu biasa, nggak ada yang aneh lagi. Tapi barusan dilepas di dalam…nggak apa-apa ?”
57480Please respect copyright.PENANAHD2whlJ4Tn
57480Please respect copyright.PENANAKPW93a5RkW
“Nggak apa-apa,” sahutnya dengan senyum manis, mata bundar beningnya pun bergoyang-goyang manja, “Saya kan ikut KB sejak kelahiran anak kedua…”
57480Please respect copyright.PENANAqaEE4iIDdd
57480Please respect copyright.PENANAjQdnzFteYP
“Asyik dong, jadi aman….”
57480Please respect copyright.PENANAFRxCalUbpy
57480Please respect copyright.PENANAD0tHSVaOlq
“Saya pasti ketagihan Pak….soalnya punya Bapak panjang gede gitu…..”
57480Please respect copyright.PENANAL5yhLaRW67
57480Please respect copyright.PENANAKxagclUCLG
Kata-kata Bu Ivy itu membuat napsuku bangkit lagi. Dan batang kemaluanku yang masih terbenam di dalam memeknya, terasa mengeras lagi. Maka kucoba menggerak-gerakkannya…ternyata memang bisa dipakai “bertempur” lagi.
57480Please respect copyright.PENANA8euwJ0yrsu
57480Please respect copyright.PENANAaO8znja1rf
Batang kemaluanku sudah mondar mandir lagi di dalam liang vagina Bu Ivy yang masih banyak lendirnya tapi tidak terlalu becek, bahkan lebih mengasyikkan karena aku bisa mengenjot dengan gerakan yang sangat leluasa tanpa kehilangan nikmatnya sedikit pun. Bahkan ketika aku menggulingkan diri ke bawah, dengan aktifnya Bu Ivy action dari atas tubuhku. Setengah duduk ia menaik turunkan pinggulnya, sehingga aku cukup berdiam diri, hanya sesekali menggerakkan batang kemaluanku ke atas, supaya bisa masuk sedalam-dalamnya.
57480Please respect copyright.PENANAegSyR7ty9n
57480Please respect copyright.PENANAf9LibVvGTJ
Posisi di bawah ini membuatku leluasa meremas-remas payudara Bu Ivy yang bergelantungan di atas wajahku. Terkadang kuremas-remas juga pantatnya yang lumayan besar dan padat.
57480Please respect copyright.PENANA2SghvEz61k
57480Please respect copyright.PENANATmFV9nlreQ
Tapi mungkin posisi ini terlalu enak buat Bu Ivy, karena moncong penisku menyundul-nyundul dasar liang vaginanya. Dan itu membuatnya cepat orgasme. Hanya beberapa menit ia bisa bertahan dengan posisi ini. Tak lama kemudian ia memeluk leherku kuat-kuat, seperti hendak meremukkannya. Lalu terdengar erangan nikmatnya, “Aaaahhhh….saya keluar lagi Paaaak…..”
57480Please respect copyright.PENANAKEObC1BL9Z
57480Please respect copyright.PENANATo2DPBBB2O
Kemudian ia ambruk di dalam dekapanku.
57480Please respect copyright.PENANAeJ3cnaWnwO
57480Please respect copyright.PENANA7VGKLUfjXc
Tapi aku seolah tak peduli bahwa Bu Ivy sudah orgasme lagi. Butuh beberapa saat untuk memulihkan vitalitasnya kembali. Tak perlu vitalitas. Yang jelas batang kemaluanku sedang enak-enaknya mengenjot memek teman bisnisku ini. Lalu aku menggulingkan badannya sambil kupeluk erat-erat, tanpa mencabut batang kemaluanku dari dalam memeknya yang sudah orgasme kesekian kalinya.
57480Please respect copyright.PENANA8gbPrWyQnH
57480Please respect copyright.PENANABDQzs8SBcI
Bu Ivy memejamkan matanya waktu aku mulai mengenjotnya lagi dengan posisi klasik, dia di bawah aku di atas. Tapi beberapa saat kemudian ia mulai aktif lagi. Mendekapku erat-erat sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya dengan gerakan meliuk-liuk …..
57480Please respect copyright.PENANAfm8DQLT1pF
57480Please respect copyright.PENANAt0uaICraBO
Aku pun makin ganas mengenjotnya. Tapi ia tak mau kalah ganas. Gerakan pantatnya makin lama makin dominan. Membuatku berdengus-dengus dalam kenikmatan yang luar biasa.
57480Please respect copyright.PENANAQUkZ0zwZ4H
57480Please respect copyright.PENANAkcWXC7R97w
“Oooh…enak banget Paaak….sa…saya mau keluar lagi ….kita barengin lagi Pak…ta…tadi juga enak sekali….” celotehnya setelah batang kemaluanku cukup lama mengenjot liang memeknya.
57480Please respect copyright.PENANARd5ix8LTUE
57480Please respect copyright.PENANAuOALttnN52
Aku setuju. Kuenjot batang kemaluanku dengan kecepatan tinggi, maju-mundur, maju-mundur….sampai akhirnya kami sama-sama berkelojotan lagi Saling cengkram, saling lumat….seolah ingin saling meremukkan….dan akhirnya air maniku menyemprot-nyemprot lagi di puncak kenikmatanku, diikuti dengan rintihan lirih Bu Ivy yang sedang mencapai orgasme pula.
57480Please respect copyright.PENANA65IGuRzKS6
57480Please respect copyright.PENANAu0hnJ9OaYP
57480Please respect copyright.PENANAzMB8eRjg88
“Kita kok bisa tiba-tiba begini ya?” cetus bu Ivy waktu sudah mengenakan pakaiannya lagi.
57480Please respect copyright.PENANAwaMWizGipM
57480Please respect copyright.PENANAklvNte5eyf
“Iya…dari rumah aja gak ada renana….tapi tadi mendadak ada keinginan…untunglah Bu Ivvy gak menolak…terimakasih ya sayang,” sahutku dengan genggaman erat di pergelangan tangannya, kemudian kukecup mesra bibirnya yang tipis mungil itu.
57480Please respect copyright.PENANAYxcAJUOXEV
57480Please respect copyright.PENANAft6N68i0p0
Wanita itu tersenyum. Memeluk pinggangku sambil berkata perlahan, “Kita harus berterimakasih pada pemilik tanah itu, ya Pak. Gara-gara dia gak ada di tempat, kita jadi ada acara mendadak begini.”
57480Please respect copyright.PENANAJ1rt5JyI4n
57480Please respect copyright.PENANAaKfa7g4A71
Aku mengangguk dengan senyum. Sementara hatiku berkata, “Gara-gara sopirku gak masuk pula, aku jadi punya kisah seperti ini. Kalau ada dia, aku tentu takkan sebebas ini.”
57480Please respect copyright.PENANAa4pTL282TC
57480Please respect copyright.PENANAM6WVLeAuFC
57480Please respect copyright.PENANAjrLzgV0p2w
Sore itu kami pulang ke rumah masing-masing, dengan perasaan baru. Bahkan malamnya, ketika istriku sudah tertidur pulas, aku masih sempat smsan dengan bu Ivy. Salah satu smsnya berbunyi: “Puas banget…punya saya sampe terasa seperti jebol….punya bapak kegedean sih…kapan kita ketemuan lagi?”
57480Please respect copyright.PENANAMCj22UZJYS
57480Please respect copyright.PENANAZDdX4xcPf3
Kujawab singkat, “Kapan pun aku siap..”
57480Please respect copyright.PENANAVOVcu8K9fm
57480Please respect copyright.PENANALOJuwypNR0
Satu kisah indah telah tercatat di dalam kehidupanku. Yang tak mungkin kulupakan.
57480Please respect copyright.PENANAlFKGnVio1W
57480Please respect copyright.PENANAA7IqEod31s
Episode 2
57480Please respect copyright.PENANA2NTKiku3FQ
57480Please respect copyright.PENANABNReHA4fu0
Petualanganku dengan wanita berjilbab bernama Ivy itu seperti membuka mataku selebar-lebarnya. Dalam pertemuan dengan bu Ivy yang kedua kalinya, aku mendengar curhatnya. Bahwa suaminya selingkuh dengan teman sekantornya. “Mending kalau ceweknya itu cantik…sama pembantu saya aja masih bagusan pembantu saya,” kata Bu Ivy dalam curhatnya. Banyak curhat Bu Ivy yang dituturkan padaku. Kesimpulannya, ia tak menyesali skandalnya denganku, hitung-hitung balas dendam pada perselingkuhan suaminya.
57480Please respect copyright.PENANAeKHQ5tH8ir
57480Please respect copyright.PENANAx5XssjasPK
Lalu aku balas dendam kepada siapa? Bukankah istriku demikian setianya padaku? Yahhh, mungkin aku hanya menjalani naluri sebagai lelaki saja. Bahwa pada dasarnya kodrat pria itu tidak cukup dengan satu wanita saja. Hanya memang ada yang disalurkan, ada pula yang dipendam atau ditindas oleh yang bersangkutan.
57480Please respect copyright.PENANA5sk28jxb8o
57480Please respect copyright.PENANAn5VrdhUUto
Dalam perjalanan bisnisku berikutnya, aku menemukan suatu celah baru. Untuk menghubungkan owner sebuah kapal tanker kecil dan calon buyernya, aku dan team harus menginap di sebuah hotel di Jakarta. Karena kami datang sudah terlalu sore, sementara kapal itu harus disurvey siang hari. Jumlah team tidak banyak, hanya dua orang wanita muda dan dua orang pria (termasuk aku). Aku dan Agus mengambil kamar bernomor 809, sementara kedua wanita yang datang dari Semarang itu memakai kamar bernomor 810 yang bersebrangan dengan kamar kami.
57480Please respect copyright.PENANAN4MX5v6vyy
57480Please respect copyright.PENANAStMCDix6TL
Sebenarnya aku sudah tiga kali bertemu dengan Mbak Ida, nama salah seorang wanita yang istirahat di kamar 810 itu. Tentu dalam urusan bisnis yang kami tekuni. Tapi baru sekali ini aku memikirkan hal khusus tentang wanita yang satu itu. Bahwa dia cantik, kulitnya putih bersih, tubuhnya tinggi semampai dan usianya pun pasti di bawah 30 tahun. Aku memanggilnya dengan sebutan “Mbak” hanya karena menghormatinya saja. Padahal usianya pasti beberapa tahun lebih muda dariku.
57480Please respect copyright.PENANAWQzVGONPsO
57480Please respect copyright.PENANAqthu8LjWxj
Aku belum mendengar latar belakang kehidupannya secara jelas. Hanya menurut selentingan, suaminya sudah tua banget dan mengalami kelumpuhan, sehingga Mbak Ida harus giat mencari celah-celah bisnis seperti yang sedang kami tekuni sekarang.
57480Please respect copyright.PENANAktWvUcQCsM
57480Please respect copyright.PENANA3D7QbVNzBl
Tapi aku tak peduli dengan latar belakang kehidupan wanita bernama Ida Farida itu. Yang kupikirkan, bagaimana cara untuk mendapatkannya di hotel ini? Susahnya, aku tidak sendirian. Mbak Ida juga tidak sendirian.
57480Please respect copyright.PENANAchm6nTEwt1
57480Please respect copyright.PENANANdd51abjwI
Sampai jam sembilan malam aku memutar otak. Temanku yang bernama Agus itu sudah tidur tengkurap di bednya. Akhirnya aku nekad mengetik sms untuk wanita itu, “Bisa ke resto sebentar? Ada yang ingin saya rundingkan, tapi temannya jangan diajak. Thanks.”
57480Please respect copyright.PENANA1p5HwZEapS
57480Please respect copyright.PENANASPBau6hzmc
Kukirimkan sms itu ke nomor hp Mbak Ida. Tak lama kemudian kuterima balasannya, singkat saja : “Oke”
57480Please respect copyright.PENANA7b03T3Jx08
57480Please respect copyright.PENANAEKmZkGISLN
Dengan penuh semangat aku keluar dari kamar 809, menuju lift dan turun ke lantai satu, karena resto hotel itu berada di lantai satu. Sengaja aku tak menunggu dulu wanita itu muncul di ambang pintu kamarnya, supaya “gerakan” ini rapi. Tidak terlihat oleh Agus maupun Mbak Tina (teman sekamar Mbak Ida).
57480Please respect copyright.PENANAO6ZFDzMqIe
57480Please respect copyright.PENANAeOysgU136L
Agak lama aku menunggu di resto hotel, wanita itu belum muncul juga. Mungkin merapikan diri dulu di kamarnya. Aku pun baru minta juice melon, belum memesan makanan.
57480Please respect copyright.PENANAisQe1g83bd
57480Please respect copyright.PENANALC7qTLb4bW
Setelah agak lama menunggu, wanita itu muncul dalam gaun Gaun berwarna hijau mengkilap, dengan belahan di bagian depannya, sehingga setiap melangkah tampaklah betisnya yang putih bersih itu. Gila…anggun sekali tampaknya wanita yang biasa kupanggil Mbak Ida itu. Kenapa baru sekarang kuperhatikan?
57480Please respect copyright.PENANAbZUf8Fgqq7
57480Please respect copyright.PENANAM07doZ3Fsq
Ia menghampiriku dengan senyum manis di bibir sensualnya. “Maaf lama nunggu ya… barusan terima telepon dulu,” katanya setelah duduk di kursi sebelah kursiku.
57480Please respect copyright.PENANARYXPF4CaEg
57480Please respect copyright.PENANA0GF8lGiLe6
“Mau makan apa?” tanyaku sambil menyodorkan daftar menu padanya.
57480Please respect copyright.PENANAn0D9r8XLCM
57480Please respect copyright.PENANAm8sq9xyxm2
“Masih kenyang, tadi kan belum lama makan malam,” sahutnya.
57480Please respect copyright.PENANAqlKSiV9nfn
57480Please respect copyright.PENANAleF5PHYBBx
“Saya juga gak lapar-lapar benar. Tapi kepengen makan bareng Mbak Ida. Ayo dong tentukan dulu pilihannya,” kusodorkan lagi daftar menu yang ia letakkan kembali di meja.
57480Please respect copyright.PENANANs713BIlHI
57480Please respect copyright.PENANACYUE9PtDeF
“Mmm…spaghetti fisherman aja deh…biar jangan terlalu kenyang.”
57480Please respect copyright.PENANAWsgfw3EMOW
57480Please respect copyright.PENANAZ33uNpx3kr
“Oke, aku juga mau kompak sama panjenengan. Spaghetti juga…tapi spaghetti bolognese aja. Minumnya apa?”
57480Please respect copyright.PENANA0gWbtD5pyy
57480Please respect copyright.PENANAucxtUChsvS
“Juice strawberry juga boleh.”
57480Please respect copyright.PENANAcXh1KQxNOF
57480Please respect copyright.PENANAr0NfqYYZSZ
“Oke,” aku mengangguk sambil memanggil pelayan. Lalu kusampaikan pesananku padanya.
57480Please respect copyright.PENANA58v6qZ8QZi
57480Please respect copyright.PENANAoOjCI5xRP6
“Apa yang mau dirundingkan itu Mas?” tanya wanita bernama Ida itu setelah pelayan resto berlalu.
57480Please respect copyright.PENANAU7zw6zmHh1
57480Please respect copyright.PENANA78NZang7hH
“Nggak ada…cuma pengen ditemani wanita cantik aja….hehehe…” kataku sambil menepuk punggung tangan Ida yang terletak di pinggiran meja makan.
57480Please respect copyright.PENANAAHxy7C780r
57480Please respect copyright.PENANANHnLd30yGN
“Iiih…panjenengan ada-ada aja….kirain benar-benar ada yang mau dirundingkan,” cetusnya dengan senyum manis. Oh, senyum itu…gemas aku melihatnya. Kenapa dulu-dulu aku tak pernah memperhatikan semuanya ini? Apakah karena dulu-dulu aku terlalu serius ke masalah bisnis, sehingga aku tak peduli kecantikan rekanku dari Semarang ini?
57480Please respect copyright.PENANA5v2CPwEWfH
57480Please respect copyright.PENANA4Ptegv5lvC
“Sebenarnya ada yang sangat penting…tapi kusampaikan lewat sms aja ya. Rahasia sih,” kataku sambil mengeluarkan handphoneku. Lalu kuketik kalimat, “Sudah lama aku ingin menyampaikan hal ini. Tapi baru sekarang akan kusampaikan. Bahwa Mbak Ida menarik sekali di mataku.”
57480Please respect copyright.PENANAucaMqXtyFQ
57480Please respect copyright.PENANAVIvVM623RE
Lalu kukirimkan sms itu. Lucu juga, aku mengirim sms kepada orang yang sedang duduk di sebelahku.
57480Please respect copyright.PENANAOjxqeHfXzo
57480Please respect copyright.PENANAjp6L8uNSF7
Dengan sorot heran wanita cantik itu membaca sms yang barusan kukirimkan.
57480Please respect copyright.PENANAAwGLgiufV8
57480Please respect copyright.PENANAqrgUTX9QKQ
“Gombal….” cetusnya sambil tersipu-sipu.
57480Please respect copyright.PENANA50sr1lW4hN
57480Please respect copyright.PENANA8EVYUGzhaB
“Harusnya sejak ketemu dengan Mbak, saya harus menyampaikan hal itu. Tapi baru sekarang saya bisa menyampaikannya.”
57480Please respect copyright.PENANA8nUbbP4bO7
57480Please respect copyright.PENANA5ePGzMw6sT
Wanita itu menatapku sesaat. Lalu tertunduk sambil berkata perlahan, “Saya kan sudah punya suami Mas.”
57480Please respect copyright.PENANA4mTkNbAxnj
57480Please respect copyright.PENANAVw5bNtzT5f
“Saya juga sudah punya istri,” sahutku, “Biar saja. Emangnya saya gak boleh mengagumi panjenengan?”
57480Please respect copyright.PENANA0mG0uFNx1o
57480Please respect copyright.PENANAH1ZiqD3iC3
Kuperhatikan reaksinya. Ia mengerling dengan gaya manja. Lalu katanya, “Kita urus bisnis dulu Mas.”
57480Please respect copyright.PENANADwkKbMjjWI
57480Please respect copyright.PENANAetJGpazV15
“Terus kalau bisnis kita sukses, gimana?” tanyaku sambil memegang pergelangan tangan wanita itu.
57480Please respect copyright.PENANAzXSuJWYWyg
57480Please respect copyright.PENANA8U4I6X59wm
“Terserah panjenengan….” sahutnya perlahan.
57480Please respect copyright.PENANAZxxQRvP4aL
57480Please respect copyright.PENANAWRuim4ZqDY
“Kalau gak sukses gimana? Kan buyer yang menentukan besok.”
57480Please respect copyright.PENANAV7xyowT3de
57480Please respect copyright.PENANAey0TyvdeiL
“Pokoknya kita urus dulu bisnisnya. Soal sukses nggaknya ya tergantung nasib kita aja.”
57480Please respect copyright.PENANAhl0xtFUiQm
57480Please respect copyright.PENANAutusGkTuvE
Makanan yang kami pesan sudah datang. Dua orang pelayan menata semuanya di meja makan.
57480Please respect copyright.PENANAarH85DqeO0
57480Please respect copyright.PENANALptWPa3UIC
“Tapi minimal sudah ada secercah harapan…terima kasih Mbak…hati saya bahagia sekali malam ini,” kataku sebelum muai menyantap spaghettiku.
57480Please respect copyright.PENANAepYajMyCLd
57480Please respect copyright.PENANALUc4ij6eLd
Lagi-lagi kulihat kerlingan manja itu. Ah…aku seakan kembali ke masa remajaku.
57480Please respect copyright.PENANAwQ1MdWF8gh
57480Please respect copyright.PENANA1twPFQhMuI
Tadinya aku sepakat bahwa aku akan memikirkan bisnis dulu, yang akan ditentukan besok siang. Tapi ketika aku dan wanita itu berada di dalam lift untuk naik ke lantai delapan, suasana jadi terasa lain, karena hanya kami berdua yang berada di dalam lift itu.
57480Please respect copyright.PENANAH7E9VBoWhf
57480Please respect copyright.PENANAwvKdOW5XSI
Kertika kupeluk pinggang wanita itu, lalu tampak senyum manis dan tatapan matanya yang bergoyang indah, aku tak kuat bertahan lagi. Kucium bibir wanita itu dengan mesra…kehangatan terasa menjalar ke sekujur tubuhku.
57480Please respect copyright.PENANAYN3Q9HLBQM
57480Please respect copyright.PENANA4zaXPxVVOQ
Dan aku merasakan sambutan yang hangat pula. Lumatannya benar-benar membangkitkan. Sehingga ketika lift itu sudah tiba di lantai delapan, kupijat lagi nomor untuk lantai satu.
57480Please respect copyright.PENANAEbslCQk9UV
57480Please respect copyright.PENANAG5jTske5uj
“Kenapa turun lagi?” tanya Mbak Ida sambil menatapku dengan sorot heran.
57480Please respect copyright.PENANAm6VYMIW94d
57480Please respect copyright.PENANAueGUs6rgOQ
“Kita booking kamar lain, supaya teman kita pada nenyak tidurnya,” sahutku sambil mengecup pipi Mbak Ida.
57480Please respect copyright.PENANAHkQK0REuqM
57480Please respect copyright.PENANActgkYo0u3e
“Emang mau ngapain booking kamar lagi?” tanyanya tidak bernada protes, malah menyandarkan kepalanya di dadaku.
57480Please respect copyright.PENANAEF1bemGNMS
57480Please respect copyright.PENANA454xsxZSXm
“Pengen pacaran…mumpung masih bersama-sama…”
57480Please respect copyright.PENANAV6mzvygOcE
57480Please respect copyright.PENANABNBcPoWPlG
“Ih, bukannya urus bisnis dulu…”
57480Please respect copyright.PENANAAVCbaa92d9
57480Please respect copyright.PENANAZM3gVovA2T
“Dua-duanya kita urus kan nggak apa-apa. Bisnis kita urus besok. Malam ini kita urus perasaan kita dulu. Deal?” kataku sambil menggelitik pinggangnya. Sebagai jawaban, kuterima cubitan kecil di lenganku.
57480Please respect copyright.PENANAZf1kd1V9sU
57480Please respect copyright.PENANABpSZDePXl2
57480Please respect copyright.PENANABO1WiWEXSf
Tak sulit mendapatkan kamar baru yang kupesan di receptionist. Aku minta kamar di lantai satu saja. Ternyata masih ada kamar yang kosong.
57480Please respect copyright.PENANAvWdOn1QGGJ
57480Please respect copyright.PENANAqJSXiMCRhw
“Nanti kalau teman-teman nyari kita gimana?” tanya Mbak Ida pada waktu bellboy membuka pintu kamar.
57480Please respect copyright.PENANArSyuGCvuLO
57480Please respect copyright.PENANAMAQrDTSN2E
“Bilang aja nyari makanan dan atau nemani saya minum bir,” sahutku sambil memberi uang tip buat bellboy yang mengantarkanku ke kamar baru itu, “Atau bilang aja kita jalan-jalan ke rumah saudara…atau ke Ancol…ah…banyaklah alasannya nanti…hehehe…”
57480Please respect copyright.PENANA8yxk7SvQWC
57480Please respect copyright.PENANAuXzTuGDAtG
“Padahal kita di hotel ini-ini juga…” kata Mbak Ida pada waktu aku menutupkan pintu kamar, lalu sekaligus menguncikannya.
57480Please respect copyright.PENANADgnTryBlWG
57480Please respect copyright.PENANAFACeqND3K0
Mbak Ida duluan duduk di sofa, sambil menatapku yang tengah menghampirinya. “Mau ngapain sih bawa saya ke sini?” tanyanya sambil tersenyum.
57480Please respect copyright.PENANAuHwfq3DIy6
57480Please respect copyright.PENANARstmus2mZ6
“Pengen ciumin panjenengan tanpa diburu-buru,” sahutku sambil duduk di sampingnya, lalu mengangkat pinggangnya agar duduk di pangkuanku.
57480Please respect copyright.PENANAPEmX3DG61R
57480Please respect copyright.PENANAQ681ixyWOn
“Tadi di lift kan sudah nyiumin saya.”
57480Please respect copyright.PENANA9hGsE9RVJz
57480Please respect copyright.PENANAkAvWyQ63wo
“Baru nyium bibir doang,” kataku sambil melingkarkan lengan di pinggangnya.
57480Please respect copyright.PENANAnMGldHDN18
57480Please respect copyright.PENANAQfJ3VO1soK
“Emang mau nyium apa lagi?” ia menatapku dengan senyum yang makin menggoda.
57480Please respect copyright.PENANAyVNm4yWBat
57480Please respect copyright.PENANAFNR07zFa08
Kujawab dengan gigitan lembut di daun telinganya, disusul dengan bisikan, “Pengen nyiumin semuanya, dari ujung kaki sampai ujung rambut, gak ada yang terlewat….”
57480Please respect copyright.PENANAAzp5wCCNON
57480Please respect copyright.PENANAnGZvEMw4Yf
“Iiih…kata-katanya merangsang…” cetus wanita itu sambil mencium pipiku. Hangat sekali rasanya ciuman wanita cantik ini.
57480Please respect copyright.PENANAAjA1qTINwJ
57480Please respect copyright.PENANAz7xn7uiRDx
Pandanganku tertumbuk ke belahan gaun hijau mengkilap itu. Menampakkan sebagian lutut dan paha putih mulusnya. Maka tanganku pun merayap ke situ…ke lututnya sambil berkata, “Bagian ini misalnya, kan belum diciumin….lalu ini juga belum…” tanganku sudah berada di pahanya. Kehangatan makin terasa menjalar ke telapak tanganku.
57480Please respect copyright.PENANAzkEsTQIPOd
57480Please respect copyright.PENANAkWyIsB3o1C
“Terus mau nyiumin yang mana lagi?” bisiknya diiringi pelukan erat di leherku.
57480Please respect copyright.PENANAJDc5wmjgD5
57480Please respect copyright.PENANADqsCAcfd3C
“Semuanya,” sahutku, ”…termasuk yang sekarang masih ditutupi bra dan CD….”
57480Please respect copyright.PENANAWHTiTrctWr
57480Please respect copyright.PENANAc1BWtFeBWt
“Mmmm…Mas pandai bikin perempuan jadi horny ih….” kata Mbak Ida sambil memejamakan matanya. Ini seolah signal buatku. Seolah indikator, bahwa ia siap diapakan pun olehku. Maka tanganku yang sudah sampai di pangkal pahanya mulai menyelinap perlahan-lahan ke balik celana dalamnya (yang belum kulihat berwarna apa).
57480Please respect copyright.PENANAZR751oNzzP
57480Please respect copyright.PENANAEuK4dqbi9S
Tanganku mulai menyentuh rambut tebal di antara kedua pangkal paha wanita itu. Lalu tanganku menjelajah terus…mengelus daging yang lunak dan agak membasah. Terasa makin erat pelukan Mbak Ida di leherku. Kulirik wajahnya, masih terpejam. Mungkin malu, mungkin sedang menghayati sentuhanku, entahlah. Yang jelas aku rasakan suhu badan wanita itu makin menghangat. Sementara sikapnya cuma diam pasrah. hanya elahan napasnya yang terdengar seperti tertahan-tahan.
57480Please respect copyright.PENANAWRldkOVqE5
57480Please respect copyright.PENANA0biunRjCWD
Begitu pula ketika aku mengangkat tubuh pasrahnya dan merebahkannya di atas tempat tidur, Mbak Ida cuma menatapku dengan sorot semakin pasrah. Bahkan seperti yakin pada apa yang akan kulakukan selanjutnya, ia duduk sebentar sambil menanggalkan gaunnya, kemudian menelentang kembali, dalam keadaan tinggal bercelana dalam dan berbeha saja.
57480Please respect copyright.PENANAxLuBoA7hrS
57480Please respect copyright.PENANAhlwGv2o0Tg
Dan aku sempat terlongong sejenak, mengagumi kemulusan tubuh wanita itu. Lalu dengan penuh semangat aku melompat ke atas tempat tidur. Menggumuli tubuh hangat itu dengan gairah yang semakin menggelegak.
57480Please respect copyright.PENANA9XbMasRdEr
57480Please respect copyright.PENANAJ2lpcRPpiX
“Mas….” hanya itu yang terlontar dari mulut Mbak Ida ketika aku menanggalkan behanya.
57480Please respect copyright.PENANAnymYhiVOrY
57480Please respect copyright.PENANAoqkjFwPn7F
“Bukan main indahnya,” kataku sambil mengelus puting payudaranya yang sebelah kiri (karena konon mayoritas wanita lebih peka payudara kirinya daripada yang kanan), “Mbak belum punya anak?”
57480Please respect copyright.PENANAIS4q5AbiXm
57480Please respect copyright.PENANAEmfDWPb789
“Sudah,” sahutnya dengan senyum, “Sudah dua orang…emang kenapa?”
57480Please respect copyright.PENANAJfZYJytVos
57480Please respect copyright.PENANAg2ZnQV3aLX
“Payudara Mbak tampak seperti belum pernah menyusui bayi.”
57480Please respect copyright.PENANAvl9nIqvcrt
57480Please respect copyright.PENANAEbt4P4pi2T
“Emang payudara istrinya seperti apa?”
57480Please respect copyright.PENANAgFMacrVLGR
57480Please respect copyright.PENANARIUX0QgQ8p
“Pokoknya tidak sepadat ini,” kataku sambil meremas payudara mulus dan masih kencang ini. Mulutku juga tak mau diam, terkadang menjilati puting payudara yang kecoklatan itu, terkadang menghisapnya seperti bayi sedang menetek.
57480Please respect copyright.PENANArCcaOkDiDB
57480Please respect copyright.PENANAMNlyrzpnTt
“Mas…saya jadi horny nich….” desah Mbak Ida sambil menatapku dengan sorot mata berharap, “Saya paling gak tahan kalau tetek saya diemut-emut gini…”
57480Please respect copyright.PENANA6jTDghBB0s
57480Please respect copyright.PENANAx87p802bDj
Aku menjawabnya dengan tindakan. Mulutku melorot ke bawah, mencelucupi pusar perut wanita itu, sehingga ia terkejang-kejang, mungkin karena menahan geli. Namun kedua tanganku sudah menurunkan karet celana dalam Mbak Ida yang tipis agak transparant dan berwarna mirip kulitnya yang kuning langsat.
57480Please respect copyright.PENANAHDzMu0ZCJ5
57480Please respect copyright.PENANAfDxGTpbODL
Semua kulakukan dengan perlahan namun pasti. Sehingga mulai tampak bagian di bawah perut wanita ini…mula-mula rambut-rambut keriting yang lebat mulai tampak….lalu belahan kemerahan itu pun tampoak jelas di mataku…wow…bukan main indahnya bentuk vagina wanita yang satu ini. Dan semuanya semakin jelas ketika celana dalamnya sudah kulepaskan dari kakinya, wajahku pun makin mendekatinya, sementara kedua tanganku mulai menguakkan celah vagina itu, sehingga bagian yang berwarna pink pun seolah mengucapkan selamat datang kepada gairahku.
57480Please respect copyright.PENANAe1Dy5pJcZU
57480Please respect copyright.PENANAeaU7GiBEQF
Gairah inilah yang membuatku lupa daratan, sehingga dengan ganas mulai kuciumi vagina yang kemerahan di antara rimbunnya hutan jembut menghitam ini. Lalu dengan lincah lidahku mulai menyelusuri labia mayora dan bagian yang berwarna pink itu….puncaknya berupa jilatan rakus di clitorisnya, terkadang disertai sedotan-sedotan agak kencang…sehingga Mbak Ida mulai merintih-rintih histeris….”Maaas….oooh…maaaasssssssss….aaaaahhhhh…maaaassssss …oughhhhhh….maaaaas……..”
57480Please respect copyright.PENANAIaAEH66tzG
57480Please respect copyright.PENANACTuyhDnxGd
Tubuh seksi itu pun mulai menggeliang-geliut, seperti belut dilemparkan ke darat. Terkadang bahu dan rambutku diremasnya. Dan kepalaku yang berada di bawah perut Mbak Ida jadi kerasan untuk tetap di tempat erotis itu…sementara tanganku mulai rajin meremas-remas buah pinggul yang lumayan besar ini.
57480Please respect copyright.PENANA1bKN1x3wOq
57480Please respect copyright.PENANATRjN9JXTGZ
Mungkin inilah cunnilingus yang paling mengesankan selama ini. Karena Mbak Ida pun reaktif, dengan menggerak-gerakkan pinggulnya, sehingga vaginanya ikut bergerak-gerak…maka lidahku pun semakin kencang menggesek-gesek clitorisnya….!
57480Please respect copyright.PENANA3B0YL0sPSv
57480Please respect copyright.PENANAKHsm0YyGcd
Apakah permainanku terlalu efektif atau Mbak Ida pas sedang mood, entahlah. Yang jelas belasan menit kemudian terdengar suara Mbak Ida bernada memohon, seperti meratap dalam hasrat kewanitaannya, “Masukin aja Mas….saya hampir orga Mas….”
57480Please respect copyright.PENANASFkb8xJSKz
57480Please respect copyright.PENANAPyKzD0goCX
Tanpa basa-basi lagi kulepaskan celana panjang dan celana dalamku. Lalu kupegang penisku yang sudah tegang sejak berada di dalam kamar ini. Kuletakkan ujung penisku di celah vagina Mbak Ida. Sementara wanita cantik itu pun membantu memegang penisku, supaya mengarah dengan tepat ke mulut vaginanya.
57480Please respect copyright.PENANAQgWNauaTDq
57480Please respect copyright.PENANAUuDh3VXFR4
“Massss…!” terdengar Mbak Ida memekik tertahan, “Punyanya kok panjang gede gini sih? Iiih…Mas ada turunan Arab kali ya?”
57480Please respect copyright.PENANArdjoPYkE8L
57480Please respect copyright.PENANAPoPrYWZ347
Aku cuma menyeringai, karena sedang mendorong penisku ke depan…ke mulut vagina yang sudah basah oleh lendir kewanitaan bercampur dengan air liurku.
57480Please respect copyright.PENANAwtLj0YUvEZ
57480Please respect copyright.PENANAo7DI1YFEW7
“Oooh…Mas….sudah masuk….oooh gede sekali…jangan disekaliin Mas ya….sedikit demi sedikit aja…..”
57480Please respect copyright.PENANAomSKEX7vxo
57480Please respect copyright.PENANASnoQGReDBB
Kuikuti keinginan wanita itu. Setelah masuk sedikit, kugeser-geserkan penisku maju mundur, sambil berusaha makin dalam membenamkannya. Akhirnya aku merasa sudah berhasil membenamkan penisku sampai mentok di ujung liang kewanitaan Mbak Ida.
57480Please respect copyright.PENANAhCQZSPzB41
57480Please respect copyright.PENANAnydrCgZsym
Aku pun mulai menyetubuhi Mbak Ida secara telak. Sambil mendekap lehernya yang hangat, kuayun penisku dengan gerakan maju mundur seperti pompa. Rintihan-rintihan histeris pun mulai terdengar di telingaku.
57480Please respect copyright.PENANAwjqUhsN3cP
57480Please respect copyright.PENANAlXAmQIk0ZH
“Duuuh…Mass….ouuughhhh…Massss…ooohhhh…kok enak banget Massss…. ooohhhhh…. jangan cepat-cepat dikeluarin ya Mas….ooooh….saya ingin menikmatinya…saya sudah terlalu lama tidak merasakannya Mas……”
57480Please respect copyright.PENANA4QYWSjMamY
57480Please respect copyright.PENANAR36Sv7fDtN
Rintihan-rintihan setengah bisikan itu membuatku makin garang mengayun batang kemaluanku. Ditingkah dengan goyangan pinggul Mbak Ida yang meliuk-liuk erotis, sehingga penisku seperti dibesot-besot, dipilin-pilin oleh liang kewanitaan Mbak Ida…liang yang lebih pas kalau kusebut liang surgawi.
57480Please respect copyright.PENANAqCnybpcFqG
57480Please respect copyright.PENANAZcUKdwSInX
Bibirku pun berkali-kali dipagut dan dilumat oleh bibir Mbak Ida. Aku menyambutnya dengan French Kiss. Kusedot-sedot lidah Mbak Ida, sehingga tanpa terasa ludah kami sudah berpindah-pindah tempat. Dalam keadaan seperti ini tiada lagi rasa jijik maupun ragu. Bahkan terkadang kujilati ketiak Mbak Ida yang harum, mungkin sudah disemprot parfum di kamarnya tadi. Terkadang aku pun menjilati lehernya yang mulai keringatan, bercampur dengan keringatku sendiri. Oh, indah dan nikmatnya semua yang tengah kualami ini. Sehingga andaikan ada bom meletus pun aku takkan peduli lagi.
57480Please respect copyright.PENANAKCAZIcFuu5
57480Please respect copyright.PENANAPSHUCruAvw
Namun beberapa saat kemudian Mbak Ida berbisik terengah, “Saya sudah mau keluar Mas…oooh…Mas…peluk saya erat-erat Mas….ini saa…saya ke…keluarrrrrrrrrrrrr….”
57480Please respect copyright.PENANARlCavct5Ty
57480Please respect copyright.PENANAernIb7s3xE
Mbak Ida menggelepar. Liang kemaluannya terasa berdenyut-denyut di puncak orgasmenya. Nikmat sekali rasanya. Kubiarkan Mbak Ida menikmati masa orgasmenya. Bahkan dengan hangat kucium bibirnya, yang dibalas dengan lumatan mesra.
57480Please respect copyright.PENANAHMJmnNOvHE
57480Please respect copyright.PENANATGr1KQ2sli
Lalu kudengar bisikannya, “Belum pernah saya rasakan yang sepuas ini Mas….”
57480Please respect copyright.PENANAUruGQ5GF0P
57480Please respect copyright.PENANA0SShR8pu9Q
Aku cuma tersenyum mendengarnya. Lalu kulanjutkan gerakan penisku, kembali memompa liang vagina Mbak Ida yang sudah becek namun tidak mengurangi kenikmatanku. Bahkan aku bisa mengenjotnya dengan gerakan cepat, lancar-lancar saja, tanpa takut menyakitinya.
57480Please respect copyright.PENANARLbyIN8rov
57480Please respect copyright.PENANAzevVbXHvE5
Namun meski sedang nikmat-nkmatnya menggasak liang vagina Mbak Ida, aku masih sempat membisikinya, “Lepasin di dalam gakpapa?”
57480Please respect copyright.PENANAdRZbayJ3MU
57480Please respect copyright.PENANApSJPvY8amP
“Iya…” sahutnya lirih, “Saya ingin merasakan enaknya disembur sama Mas di dalam vegy saya….”
57480Please respect copyright.PENANAsTmqWLOL4c
57480Please respect copyright.PENANA4QncqRQV9p
Apakah Mbak Ida sudah dekat menstruasi atau memang sudah ikut KB, entahlah. Yang jelas, biasanya wanita dalam hubungan gelap seperti ini takut sekali jika pasangan seksnya ejakulasi di dalam, karena takut hamil. Tapi Mbak Ida seperti tidak mencemaskan hal itu. Maka tenang saja aku mengayun penisku tanpa harus waspada dan cepat-cepat mencabutnya kalau sudah memprediksi akan ejakulasi.
57480Please respect copyright.PENANAVHbAKUqLAs
57480Please respect copyright.PENANAIzt13g0XVn
Lucunya, dalam keadaan senikmat itu, aku masih sempat memikirkan bisnis. Sempat bertanya-tanya di dalam hati, “Apakah besok bisnisku akan sukses atau tidak?”
57480Please respect copyright.PENANAPytkGeSV28
57480Please respect copyright.PENANAlNOziy1dHJ
Pikiran seperti itu justru memecahkan konsentrasiku pada kehangatan dan kenikmatan yang sedang kureguk dari tubuh mulus Mbak Id. Akibatnya, lebih dari sejam aku menyetubuhi Mbak Ida, tanpa merasa akan ejakulasi. Padahal keringatku sudah bercucuran, bergalau dengan keringat wanita itu.
57480Please respect copyright.PENANA8vg1GTQs0r
57480Please respect copyright.PENANAfIKKdZvkwr
Dan setahuku Mbak Ida sudah tiga kali orgasme. Tapi aku tetap asyik memompakan penisku di dalam liang surgawi Mbak Ida. Bibir dan liddahku jugatiada hentinya mencelucup dan menjilat-jilat di setiap bagian tubuh Mbak Ida yang terjangkau oleh mulutku. Sementara kedua tanganku tak mau diam juga. Meremas-remas di sana sini. Hal ini membuat Mbak Ida makin merem melek, mungkin sangat menikmati aksi seksualku.
57480Please respect copyright.PENANAWE61kEc77I
57480Please respect copyright.PENANAKGJdMGKOB3
Sampai pada suatu saat, ketika aku merasa akan ejakulasi, kubisiki telinga wanita cantik itu, “Saya sudah mau keluar Mbak…sambut ya Mbak….”
57480Please respect copyright.PENANAZK41jnrcl9
57480Please respect copyright.PENANArhwNgC4gt1
“Iya Mas….” sahut Mbak Ida sambil meliuk-liukkan pinggulnya dengan gerakan yang sangat erotis. Aku sendiri mengayun batang kemaluanku dengan gerakan yang makin cepat…makin cepat….lalu kutancap….kubenamkan sekuat mungkin…..napasku tertahan…dan…oooh….air maniku berhamburan dari penisku, membanjiri liang vagina Mbak Ida. begitu banyaknya, sampai terasa meleleh ke luar…menetes ke seprai putih bersih itu.
57480Please respect copyright.PENANAQz8xX7RRbQ
57480Please respect copyright.PENANA4SwPncgXzS
Mbak Ida memagut bibirku mesra. Lalu terdengar bisikannya, “Mas perkasa banget….baru sekali ini saya merasakan yang begini memuaskan…gak nyangka malam ini saya akan mendapatkannya dari Mas…”
57480Please respect copyright.PENANA9fqqMgxYdO
57480Please respect copyright.PENANA4ARvPjvWJZ
“Sama sayang.” sahutku, “Saya juga merasa puas banget…duuuh…keringat kita sampai banjir begini ya?”
57480Please respect copyright.PENANAK9ZhDEO0qI
57480Please respect copyright.PENANAcAzQcJ27Ox
Kucabut penisku dari jepitan liang kewanitaan Mbak Ida. Benar-benar tampak air maniku meleleh dari vagina Mbak Ida.
57480Please respect copyright.PENANAEZdZNxR2BS
57480Please respect copyright.PENANABZ5BquWKAZ
“Kita kembali ke kamar masing-masing ya Mas,” kata Mbak Ida sambil turun dari tempat tidur, “Takut teman-teman kita nyariin…takut timbul gosip pula sepulangnya saya ke Semarang nanti…”
57480Please respect copyright.PENANAetKltydsiB
57480Please respect copyright.PENANARbpJfwzdvQ
“Padahal saya masih ingin melanjutkan ke ronde kedua,” sahutku sambil memeluk pinggang Mbak Ida yang masih telanjang bulat.
57480Please respect copyright.PENANAVhjdwSqNuo
57480Please respect copyright.PENANAPcpM0C6PLY
Mbak Ida mengecup bibirku, lalu berkata, “Besok kan masih ada waktu Mas. Kalau bisnis kita sukses, biarin aja teman kita pada pulang. Kita lakukan lagi apa pun yang Mas mau. Saya sudah telanjur dimiliki sama Mas…”
57480Please respect copyright.PENANAv0EZKZx00w
57480Please respect copyright.PENANAZZXakSQ6YB
Aku tersenyum bahagia. Memang bahagia hatiku karena bisa mendapatkan kehangatan dari tubuh wanita secantik Mbak Ida.
57480Please respect copyright.PENANAzOx1z0kjwM
57480Please respect copyright.PENANAulaOgQJZvv
Sudah lewat tengah malam ketika kami kembali ke kamar masing-masing. Dengan kenangan indah akan apa yang baru saja kami nikmati di kamar lantai satu itu.
57480Please respect copyright.PENANANG3geH7Jtj
57480Please respect copyright.PENANAWiVXcuqQIk
Setelah wanita berjilbab bernama Ivy itu, aku mendapatkan kenikmatan dari wanita cantik bernama Ida Farida itu. Siapa lagi wanita yang akan singgah dalam petualanganku?
57480Please respect copyright.PENANAAGuc1KirU4
57480Please respect copyright.PENANAEpWoZOVp1n
Aku tersenyum sendiri. Lalu tertidur dengan nyenyaknya. Dengan batin puas. Sangat puas.
57480Please respect copyright.PENANAFgshZ0HpQZ
57480Please respect copyright.PENANAR7v9ORkP6x
Tapi…kisah ini bukan kisah terakhir. Entahlah aku ditakdirkan seperti ini. Bahwa di dalam perjalanan bisnisku, ada saja wanita yang berhasil kurenggut seperti dalam episode berikutnya.
57480Please respect copyright.PENANA9Piey22nlb
57480Please respect copyright.PENANApMylJ8im5z
57480Please respect copyright.PENANA1cuzIweDeA
Episode 3
57480Please respect copyright.PENANA4BPRKJ6T1A
57480Please respect copyright.PENANAhImtjyXG0d
57480Please respect copyright.PENANAS2ZuSw8mFM
Tadinya aku tak pernah memperhatikan cewek bernama Mona itu. Menurut pengakuannya, ia sudah berumur 32 tahun. Tapi mungkin sebenarnya lebih dari itu, karena perempuan banyak yang suka menyembunyikan usia yang sebenarnya. Terlebih status Mona itu belum pernah menikah. Soal masih perawan atau tidaknya, entahlah.
57480Please respect copyright.PENANA1negOm5sjo
57480Please respect copyright.PENANADHLgFPWbAP
Mona memang bukan sosok yang menarik. Bentuk tubuh dan wajahnya biasa-biasa saja. Sikapnya pun terlalu pendiam dan serius, sehingga di dalam link bisnisku tak pernah ada yang berusaha mendekatinya lebih daripada teman bisnis.
57480Please respect copyright.PENANAPvWLlpEkfq
57480Please respect copyright.PENANAxsVwuJO8Vu
Maka ketika aku menerima telepon darinya pada suatu hari, aku yakin ada masalah penting yang akan disampaikan:
57480Please respect copyright.PENANAQtkdkCKYOg
57480Please respect copyright.PENANAl0fmTNFXsQ
“Mas…pabrik yang bangkrut itu memang mau dijual. Lumayan besinya lebih dari seribu ton. Apa mau diolah?” tanya Mona di telepon.
57480Please respect copyright.PENANAoKbZSB9bXB
57480Please respect copyright.PENANAj2Pu7oALin
“Beneran lebih dari seribu ton?” aku balik bertanya dengan nada kurang percaya.
57480Please respect copyright.PENANAquUyYH1qMr
57480Please respect copyright.PENANAFONiO9RsgB
“Bener Mas. Tapi supaya gak sangsi mending timbang bayar aja, sesuai dengan barang yang kita dapatkan.”
57480Please respect copyright.PENANA3gm2CwSjxR
57480Please respect copyright.PENANAdxQzxcBaEa
“Kita survey aja dulu. Lokasinya kan jauh juga dari sini ya?”
57480Please respect copyright.PENANAyfUITqerVj
57480Please respect copyright.PENANAaGOeLbIgtO
“Yaaa….kurang lebih seratuslimapuluh kilometer Mas. Kalau mau disurvey harus secepatnya. Takut keburu tercium sama bandar-bandar besi. Mas kan sudah punya buyer ya?”
57480Please respect copyright.PENANAaglIzR0iy5
57480Please respect copyright.PENANAimK9FMC1qx
“Iya. Kapan kita survey?”
57480Please respect copyright.PENANAZe9Tj1Eqes
57480Please respect copyright.PENANAyhvmsxdOpa
“Lebih cepat lebih baik. Sebaiknya sekarang juga kita ke sana Mas.”
57480Please respect copyright.PENANAESfiChugEE
57480Please respect copyright.PENANARlT8ivBsMV
“Mbak Mona mau ikut di mobil saya kan?”
57480Please respect copyright.PENANAJAgtbU83F2
57480Please respect copyright.PENANA3BTbBvC5A6
“Ya iyalah. Saya kan cuma punya motor Mas. Masa ke sana pakai motor.”
57480Please respect copyright.PENANAdvZa5EKXCo
57480Please respect copyright.PENANAMED71lTxKt
“Oke deh. Mau dijemput dimana?”
57480Please respect copyright.PENANA9IzoPhfINC
57480Please respect copyright.PENANASBUcSgNtd7
“Di depan SMA dua-dua aja. Mas kan belum tau rumah kost saya, masuk ke dalam gang, bisa nyasar nanti.”
57480Please respect copyright.PENANAyB4GB5OCM0
57480Please respect copyright.PENANA9f9LtEcLcp
“Oke. Sejam lagi saya jemput di depan SMA itu.”
57480Please respect copyright.PENANAS0KaZ5HBPH
57480Please respect copyright.PENANA04xGPNqfkf
“Baik Mas. Thank you.”
57480Please respect copyright.PENANAIQsKNoCQTY
57480Please respect copyright.PENANAHopwgN2sbQ
Aku bergegas ke depan garasi. Herman, sopirku sedang mengelap kaaca mobilku dengan kanebo. “Her…kita ke luar kota sekarang,” kataku
57480Please respect copyright.PENANAn0gMAG4s5Q
57480Please respect copyright.PENANABgUKKpjyGB
“Siap Pak !” sahut sopirku.
57480Please respect copyright.PENANAhmtw2d9mKN
57480Please respect copyright.PENANAvEBXwOkLMP
Aku bergegas ke kamar mandi, lalu cepat-cepat mandi.
57480Please respect copyright.PENANADZIayXcNEe
57480Please respect copyright.PENANAqob0gAsdCj
Waktu keluar dari kamar mandi, kulihat istriku sedang nonton televisi sambil rebahan di sofa panjang kamar tidurku. “Aku mau ke luar kota, sayang,” kataku sambil mengecup kening istriku.
57480Please respect copyright.PENANA1uJrxmuuQl
57480Please respect copyright.PENANAlWrtRbN1TC
“Ke luar kota ke mana?” tanya istriku.
57480Please respect copyright.PENANAMzu3oFkaDA
57480Please respect copyright.PENANAW4mJEJgglx
Kusebutkan nama kota itu. Lalu kataku, “Doakan aku sukses ya. Kalau sukses, untungnya bisa beli mobil baru yang jauh lebih keren.”
57480Please respect copyright.PENANA4WVgCMuLuT
57480Please respect copyright.PENANAro0pQh6CdV
“Iya, pasti aku doakan Bang. Mau nginep di sana?”
57480Please respect copyright.PENANAVWrFgRmhki
57480Please respect copyright.PENANAsWVeAOZJOn
“Lihat-lihat situasinya nanti. Kalau deal, pasti aku nginep. Nunggu sampai big boss datang.”
57480Please respect copyright.PENANA162x2piwTa
57480Please respect copyright.PENANARfAM06ztm7
“Kalau nginep berarti sukses ya Bang?”
57480Please respect copyright.PENANA3IIr8bSarH
57480Please respect copyright.PENANAbfGb86HI5a
“Kira-kira begitulah.”
57480Please respect copyright.PENANA5SvfTrZYPc
57480Please respect copyright.PENANA8IF7htzqsR
“Bawa pakaian buat ganti di sana dong.”
57480Please respect copyright.PENANANlc9JWpEHb
57480Please respect copyright.PENANAs5MrzEpkay
“Iya, tolong masukin dua setel aja ke tasku, sayang.”
57480Please respect copyright.PENANAlcqEPtiGA1
57480Please respect copyright.PENANA1yun8G0pQT
57480Please respect copyright.PENANAcC3Z4uu4wo
Tak lama kemudian aku sudah duduk di jok belakang mobilku yang dikemudikan oleh Herman dan sudah jauh meninggalkan rumahku.
57480Please respect copyright.PENANASu68uZWIij
57480Please respect copyright.PENANAn5DkEgQmMF
“Yang mau dijemput siapa Pak?” tanya Herman ketika lampu merah menghentikan mobilku.
57480Please respect copyright.PENANAbvZ1cXhMGZ
57480Please respect copyright.PENANAxnP5C8WDFi
“Mbak Mona. Kamu sudah tau dia kan?”
57480Please respect copyright.PENANAq9FENGaIAr
57480Please respect copyright.PENANARL3z3Cfc37
“O, yang perawan tua itu Pak?”
57480Please respect copyright.PENANApCMTDZuCUa
57480Please respect copyright.PENANABDdkezvlOT
“Hush ! Jangan pakai julukan perawan tua lah. Nanti kalau kedengaran orangnya gak enak.”
57480Please respect copyright.PENANAcOOK6MEQ6i
57480Please respect copyright.PENANA8oSnBc5Hpx
Herman terdiam. Dia memang kubebaskan bergaul dengan teman-temanku. Bahkan sesekali dia suka ikutan menawar-nawarkan barang kepada teman-temanku. Jadi tak aneh kalau dia tahu banyak mengenai orang-orang yang kukenal.
57480Please respect copyright.PENANAE46RxDahBt
57480Please respect copyright.PENANASFmN6boVpX
“Tapi Mbak Mona itu beneran masih perawan atau statusnya aja yang masih gadis, Pak?” tanya Herman lagi.
57480Please respect copyright.PENANA8iUXOqEkLA
57480Please respect copyright.PENANAlZj18KQVcV
“Wah, mana kutahu perawan gaknya sih,” sahutku dingin.
57480Please respect copyright.PENANApTEzUVqfab
57480Please respect copyright.PENANACed6KmVcxv
“Test aja Pak. Cewek nganggur gitu, pasti ada hasrat pengen dilibas sama lelaki. Hahahaa…”
57480Please respect copyright.PENANAAYS88giX4c
57480Please respect copyright.PENANAypMzofwUFM
“Gila kamu Her ! Kamu aja yang libas dia gih.”
57480Please respect copyright.PENANAjWbMoEtmBo
57480Please respect copyright.PENANAdbSnBJemzC
“Wah, sama saya mana mau Pak? Saya kan cuma sopir. Ohya Pak…kalau jam segini baru berangkat, bisa malam tibanya di lokasi nanti. Emang mau langsung pulang lagi?”
57480Please respect copyright.PENANAOcB7ibVPhX
57480Please respect copyright.PENANAgHgp8KL3TT
“Kita lihat-lihat aja nanti. Di kota yang terdekat dengan lokasi kan pasti ada hotel. Kalau perlu nginap, ya nginap aja di hotel.”
57480Please respect copyright.PENANAAkIgUmbt4H
57480Please respect copyright.PENANASCypL8jyQa
Tak lama kemudian kami tiba di depan SMA yang dijanjikan. Gadis bernama Mona itu tampak sudah berdiri di trotoar, mengenakan celana panjang berwarna coklat tua, dengan kaus kuning muda, sambil menjinjing sebuah tas.
57480Please respect copyright.PENANAgCSAzSfk2G
57480Please respect copyright.PENANALTdWgr9pMV
Herman turun dan membukakan pintu belakang kiri. Mona masuk ke dalam dan duduk di sisiku.
57480Please respect copyright.PENANAlkFbuX5pSD
57480Please respect copyright.PENANA8ActoQ4TTx
“Bawa pakaian ganti?” tanyaku.
57480Please respect copyright.PENANA1LNKAkZVqw
57480Please respect copyright.PENANAC6lmrM6kiX
“Cuma bawa buat tidur, Mas. Soalnya ada kemungkinan harus nginap nanti ya?”
57480Please respect copyright.PENANAYBY2DVAmWY
57480Please respect copyright.PENANAutxgwsHYr9
“Iya. Gak apa-apa kalau harus nginap kan?” tanyaku.
57480Please respect copyright.PENANAeBPhoL9fjF
57480Please respect copyright.PENANAx67dLLled9
“Gak apa-apa. Saya sudah minta izin sama ibu kost tadi.”
57480Please respect copyright.PENANAJulImAnRge
57480Please respect copyright.PENANA69uzDDab3Y
Tak lama kemudian Herman sudah meluncurkan lagi mobilku. Perjalanan yang kami tempuh cukup lama. Jam sembilan malam kami baru tiba di kota terdekat dengan lokasi pabrik yang mau disurvey itu.
57480Please respect copyright.PENANA3Sg6BDdQ47
57480Please respect copyright.PENANAtmBQzdHA35
“Bagaimana nih? Kayaknya kita harus istirahat dulu, besok pagi saja kita surveynya ya?” kataku sambil menepuk lutut Mona yang bercelana panjang corduroy coklat tua itu.
57480Please respect copyright.PENANA0YlzBCHeL8
57480Please respect copyright.PENANAtIMftp27Vc
“Iya, bagaimana baiknya saja Mas,” sahut Mona sambil merapikan rambutnya.
57480Please respect copyright.PENANAymQAjg58PV
57480Please respect copyright.PENANATJg5dEgGaM
“Cari hotel aja Her,” perintahku pada sopirku.
57480Please respect copyright.PENANARdiS1B2Beq
57480Please respect copyright.PENANAUpst1M6tzn
“Siap Pak. Tapi…setahu saya di kota ini hanya ada satu hotel.”
57480Please respect copyright.PENANAPeqXoP9CT6
57480Please respect copyright.PENANAbWu2OQ6Jjc
“Ya…yang penting bisa dipakai istirahat aja, jangan sampai harus tidur di mobil.”
57480Please respect copyright.PENANAKMWe8FCqz2
57480Please respect copyright.PENANA2NXE3obkBq
Herman membelokkan mobil ke jalan yang tidak kukenal. Dan akhirnya berhenti di pekarangan sebuah hotel kecil, tapi pekarangannya cukup luas.
57480Please respect copyright.PENANAeIIb1VEUOG
57480Please respect copyright.PENANAb7NS6WlRd9
“Ini satu-satunya hotel di kota ini Pak,” kata Herman sambil mematikan mesin mobil.
57480Please respect copyright.PENANAGGx64Ir47W
57480Please respect copyright.PENANAq7qswX5l92
“Iya,” sahutku sambil membuka pintu mobil di samping kananku, “yang penting bisa istirahat aja.”
57480Please respect copyright.PENANAnp4TeR2r4z
57480Please respect copyright.PENANAh38cFo5Toh
Aku langsung menuju ruang resepsionis. Menanyakan apakah masih ada kamar kosong. Dan jawabannya membuatku kecewa, “Kamar tinggal satu Pak,” kata resepsionis, “Tapi lumayan besar kamarnya, dengan dua tempat tidur luas.”
57480Please respect copyright.PENANAHvvLEHUfjM
57480Please respect copyright.PENANA6zStpW8SO8
Aku tercenung sesaat. Balik lagi ke mobilku yang diparkir di pekarangan hotel kecil ini. “Kamarnya tinggal satu dengan dua tempat tidur,” kataku pada Mona.
57480Please respect copyright.PENANApSdrfC7HR2
57480Please respect copyright.PENANA48gW2WiXWV
“Saya sih gak usah dipikirin Pak,” Herman nyeletuk, “saya tidur di mobil aja.”
57480Please respect copyright.PENANAy7Kx3Q2eD8
57480Please respect copyright.PENANAZEZt5U0Xpx
“Gimana?” tanyaku sambil memandang Mona lagi.
57480Please respect copyright.PENANAfINZlS7GGB
57480Please respect copyright.PENANA897c8BOOEb
“Gimana baiknya aja Mas,” sahut gadis 32 tahunan itu.
57480Please respect copyright.PENANA3akyitqWwf
57480Please respect copyright.PENANAY90wtnNXgC
“Ya udah kalau gitu, kita sekamar kan gak apa-apa ya?”
57480Please respect copyright.PENANAu5HvW6I2c1
57480Please respect copyright.PENANAAZ0iOL1M4e
Mona mengangguk perlahan. Lalu kusuruh Herman mengeluarkan tasku dari bagasi.
57480Please respect copyright.PENANAZDQS7RTWRk
57480Please respect copyright.PENANA0aBk0izHSa
Kamar itu bernomor 29. Kulihat hotel ini hanya memiliki 40 kamar. Tapi di dalamnya lumayan bagus. Pakai AC dan shower air panas. Itu sudah cukup bagiku.
57480Please respect copyright.PENANA0Abgn4ZeXx
57480Please respect copyright.PENANALb5NiVuJQb
Mona pun masuk ke dalam kamar. Meletakkan tasnya dan mengamati keadaan di sekeliling kamar itu. Herman sudah keluar lagi.
57480Please respect copyright.PENANACPhLtlh1we
57480Please respect copyright.PENANAFXhCxHXJzf
“Kasian juga sopirnya Mas. Dia akan tidur di mobil ya?” kata Mona sambil membuka tasnya.
57480Please respect copyright.PENANAZfdfm8vdSf
57480Please respect copyright.PENANAdaXSafQtdZ
“Emang udah biasa dia tidur di mobil, tapi sebentar….mau ngasih duit rokok dulu, Mbak.”
57480Please respect copyright.PENANAu6HlCzHVyN
57480Please respect copyright.PENANAZn2qPXEGCC
“Ah, panggil Mona aja Mas. Gak usah pake mbak-mbakan,” kata Mona sambil mengeluarkan pakaian dari dalam tasnya.
57480Please respect copyright.PENANAjE35u3ML2K
57480Please respect copyright.PENANAkqkKYaiAKB
“Oke,” kataku sambil tersenyum. Lalu keluar dari kamar dan menghampiri Herman. Ternyata dia sedang nonton tv di lobby. Kuberikan uang alakadarnya sambil berkata, “Nih buat makan dan rokok.”
57480Please respect copyright.PENANAaZj0UmO9iY
57480Please respect copyright.PENANAVPzkyxiWEN
“Makasih Pak,” Herman tampak girang mendapatkan uang jajan itu, “Pak…kesempatan tuh…”
57480Please respect copyright.PENANA1dlQjA9Om8
57480Please respect copyright.PENANA2GdsxCd4Ca
“Kesempatan apa?” tanyaku dengan kernyitan.
57480Please respect copyright.PENANAgjpsg2zpA9
57480Please respect copyright.PENANAjy8wct1QOP
Setengah berbisik Herman menyahut, “Mbak Mona itu…libas aja Pak. Mumpung ada kesempatan.”
57480Please respect copyright.PENANATlyv60Z8LI
57480Please respect copyright.PENANAcDVAl9ZuvG
“Gila kamu ah ! Macem-macem aja,” kataku sambil mengacungkan kepalan tangan ke depan wajah sopirku.
57480Please respect copyright.PENANAZKcJzZ38U3
57480Please respect copyright.PENANADdLKAO2cqw
Herman memang sering lancang dan lupa tatakrama. Dia juga sok akrab kalau berhadapan dengan teman-temanku, sehingga ia lupa bahwa ia cuma seorang sopir. Tapi yang kusukai dari pribadinya, dia tak pernah mengeluh capek, meski harus nyetir 24 jam tanpa istirahat.
57480Please respect copyright.PENANAdQBuwWhiR4
57480Please respect copyright.PENANAcyhUbOal7l
Aku masuk lagi ke dalam kamar 29. Kulihat Mona sudah mengenakan kimono sutra berwarna biru langit dengan corak berwarna biru tua. Dia memang tidak cantik. Tapi setelah kuperhatikan, kulitnya putih bersih.
57480Please respect copyright.PENANAREVwzCnUKu
57480Please respect copyright.PENANAktvOqpGwIx
“Gak nyangka kita bakal tidur sekamar ya,” kataku sambil menatapnya dengan sikap menggoda.
57480Please respect copyright.PENANAkzpDXOdARr
57480Please respect copyright.PENANAewrvB6du9k
“Iya, tapi bednya kan misah.”
57480Please respect copyright.PENANAJqL2BT74cN
57480Please respect copyright.PENANAvKvwbEcDfm
“Kalau saya ngelindur, lalu pindah ke bed Mona nanti gimana?”
57480Please respect copyright.PENANAm7VDrUQc6R
57480Please respect copyright.PENANAdwRey2eTjs
“Mmm…gimana ya? Kalau sekadar tidur sih gakpapa juga, Mas,” sahutnya dengan senyum.
57480Please respect copyright.PENANAnT3atL38Vn
57480Please respect copyright.PENANA4aOLyMqvhn
“Sini dong ngobrolnya,” kataku sambil menepuk kasur di kiriku, “Mumpung lagi santai, kita bisa ngobrol banyak.”
57480Please respect copyright.PENANAnJCSDumnoC
57480Please respect copyright.PENANAMit8CO5zFh
“Ngobrol apa Mas?” Mona menghampiriku dan duduk di sebelah kiriku, di pinggiran tempat tidur.
57480Please respect copyright.PENANAzV36ug6MMG
57480Please respect copyright.PENANAuAV9JnDkMi
“Mona udah punya pengalaman dengan lelaki?” tanyaku sambil memegang pergelangan tangannya.
57480Please respect copyright.PENANA7i8e0GTb2M
57480Please respect copyright.PENANAuGiFzjqQQ7
“Maksud Mas?” Mona menatapku dengan sorot bingung.
57480Please respect copyright.PENANAhM94gXJmcZ
57480Please respect copyright.PENANAixv1SLPaDR
“Soal seks….udah ada pengalaman?”
57480Please respect copyright.PENANAPbZSVWaTR8
57480Please respect copyright.PENANAqUCNTAZHFK
Mona menggeleng dengan sorot sedih, “Soal itu sih saya masih nol besar Mas.”
57480Please respect copyright.PENANADQMUaWowwZ
57480Please respect copyright.PENANAzR0c6GS9VF
“Masa sih?”
57480Please respect copyright.PENANA9pCUpm7oCM
57480Please respect copyright.PENANApMYMWuYOti
“Berani sumpah….saya belum pernah.”
57480Please respect copyright.PENANAPaeH4wCFQE
57480Please respect copyright.PENANArWjP8N89Tn
“Zaman sekarang kan anak SMA juga udah banyak yang pernah mengalaminya.”
57480Please respect copyright.PENANAjzmnwSb2Yh
57480Please respect copyright.PENANAmpjBShLvEe
“Tapi saya tidak seperti mereka Mas. Lagian siapa yang mau kepada saya yang jelek gini.”
57480Please respect copyright.PENANANaAKp9gKAh
57480Please respect copyright.PENANAhJaASOxFcK
“Emang belum pernah pacaran?”
57480Please respect copyright.PENANAQGTSrnhEAe
57480Please respect copyright.PENANAUchrydpNTg
“Waktu masih kuliah pernah juga ada cowok mendekati saya. Tapi ya gitu deh…belok ke cewek yang jauh lebih cantik dari saya.”
57480Please respect copyright.PENANAtVV9SWuqu7
57480Please respect copyright.PENANAsxtD9YNzCP
“Wah…padahal kulit Mona putih bersih gini….” kataku sambil mengelus lutut Mona yang muncul dari belahan kimononya.
57480Please respect copyright.PENANAyJyOGCT8YO
57480Please respect copyright.PENANAvagrq4Y3Ll
Kutunggu reaksinya. Dia diam saja. Dan aku makin ingin tahu. Tanyaku, “Pernah membayangkan indahnya berhubungan seks?”
57480Please respect copyright.PENANAXJTS7KR1zl
57480Please respect copyright.PENANApWD8ixjmS2
“Ya…sering juga Mas. Tapi saya kan perempuan. Gak bisa aktif seperti laki-laki.”
57480Please respect copyright.PENANA6kxgbwJFfx
57480Please respect copyright.PENANAZAz9IZ6V2q
Aku rayapkan tanganku ke pahanya. Terasa hangat. Tanyaku lagi, “Kalau diraba-raba gini bagaimana rasanya?”
57480Please respect copyright.PENANApkWoYLSEin
57480Please respect copyright.PENANAt1XdBWfSsM
“Mmm…degdegan, Mas.”
57480Please respect copyright.PENANAOF4Jzrd6pU
57480Please respect copyright.PENANAzIymAaaUDf
“Kita bikin kisah indah di antara kita yok….” kataku sambil memeluk pinggangnya, lalu kudekatkan bibirku ke bibirnya.
57480Please respect copyright.PENANA0RhKTQVinu
57480Please respect copyright.PENANAIybaAygvSg
Mona malah memejamkan matanya. Ini kuanggap bahwa ia siap mengikuti keinginanku, tapi masih malu mengatakannya secara lisan. Maka aku pun tak banyak basa-basi lagi. Kupagut bibirnya dengan hasrat biologisku yang mulai berdesir-desir.
57480Please respect copyright.PENANAuvUUCcLZ3N
57480Please respect copyright.PENANALlqwemZmfi
Mona diam saja. Tidak bereaksi pada waktu bibirnya mulai kulumat. Waktu tanganku merayap ke dalam belahan kimononya pun, dia tidak bereaksi. Dan aku senang sekali ketika langsung menyentuh payudaranya yang berukuran sedang-sedang saja.
57480Please respect copyright.PENANA367sV2mjdu
57480Please respect copyright.PENANAE1CZaPE0iU
Mona mulai bereaksi. Ia memelukku erat-erat ketika tanganku mulai mempermainkan pentil payudaranya. Dan aku mulai tak sabaran lagi. Kulepaskan ikatan tali kimononya, lalu kudorong dadanya agar rebah terlentang. Ia benar-benar pasrah. Kubuka belahan kimononya, sehingga sepasang payudaranya mulai tampak di depan mataku. Ketika pandanganku menurun ke bawah, kusaksikan tubuh berkulit putih bersih. Tidak mengecewakan. Kenapa pula tubuh seindah ini tidak pernah menarik perhatian kaumku?
57480Please respect copyright.PENANAlCWIsOHUTq
57480Please respect copyright.PENANACaYd3geb5Z
Aku semakin jauh melangkah. Kucelucupi pentil payudara Mona, sementara tanganku mulai merayapi pusar perutnya….menurun dan menyelinap ke lingkarat karet celana dalamnya. Wow, kusentuh gundukan rambut keriting yang lebat sekali. Mungkin ia tak pernah mencukur jembutnya.
57480Please respect copyright.PENANAzuDv6VA38s
57480Please respect copyright.PENANAIajUh0Pzli
Ketika jemariku mulai mengelus2 belahan vagina yang masih tertutup celana dalam itu, sementara mulutku makin ganas menjilati dan menyedot-nyedot pentil teteknya, tubuh Mona terasa semakin menghangat. Tangannya pun mulai meremas-remas bahuku, sementara napasnya tertahan-tahan.
57480Please respect copyright.PENANA6Kf4yC6o8c
57480Please respect copyright.PENANAmmxB2aCzgv
Tapi aku mulai menurunkan kepalaku. Bibir dan lidahku mulai mencelucupi pusar perutnya. Mona hanya bisa mengeus-elus rambutku. Entah apa yang dirasakannya saat ini. Dan mulutku menurun terus, sementara kedua tanganku menurunkan celana dalam gadis berkulit putih bersih ini.
57480Please respect copyright.PENANAIHYbnRDnkZ
57480Please respect copyright.PENANA62fkaa3Am8
“Mas….” terdengar suara Mona seperti protes ketika celana dalamnya sudah kulemparkan ke dekat bantal.
57480Please respect copyright.PENANAHAwCndz8YF
57480Please respect copyright.PENANAUc4vFXfmZu
“Kenapa?” tanyaku sambil menatapnya.
57480Please respect copyright.PENANAddqE4NgCrJ
57480Please respect copyright.PENANAlI7xjZPkVv
“Malu…” sahutnya.
57480Please respect copyright.PENANAjtKUth3c9a
57480Please respect copyright.PENANAVC0ihQncDM
“Gak usah malu-malu,” sahutku sambil menanggalkan celana panjang dan celana dalamku, “Tuh lihat….aku juga gak malu kan?” kupegang batang kemaluanku yang sudah ngaceng sekali ini. Kudekatkan ke tangannya. Tapi ia tak berani menyentuhnya. Lalu matanya tampak terpejam lagi.
57480Please respect copyright.PENANAnsrDbKGU7K
57480Please respect copyright.PENANAkcp4DZrZbt
“Mona mau kan merasakan enaknya bersetubuh?” tanyaku sambil memegang ergelangan tangannya.
57480Please respect copyright.PENANA0yrlSnnFoj
57480Please respect copyright.PENANAZdT2OINUPY
“Emang Mas mau?” ia menatapku dengan sorot malu-malu.
57480Please respect copyright.PENANAuhIQFF9OlA
57480Please respect copyright.PENANAKd0KAZfbei
“Mau banget,” kataku, “tapi kalau Mona benar-benar masih perawan, semuanya harus dilakukan dengan sama-sama ikhlas.”
57480Please respect copyright.PENANAdXNi9kq1az
57480Please respect copyright.PENANAU7SBO7S227
“Saya memang masih perawan Mas. Silakan aja buktikan…”
57480Please respect copyright.PENANADamkNhxI58
57480Please respect copyright.PENANAUs05zlxFWx
“Mona rela kalau perawannya saya ambil?”
57480Please respect copyright.PENANANYY4hwCZiQ
57480Please respect copyright.PENANAMdh3rUr5AU
“Terserah Mas…soalnya jujur aja….saya juga ingin….” kata-katanya terputus begitu saja. Tapi aku sudah mengerti maksudnya. Dan menurutku, ucapannya itu sudah merupakan pengakuan yang luar biasa. Bahwa ia ingin merasakan digauli oleh lelaki.
57480Please respect copyright.PENANAvtMGRukFdi
57480Please respect copyright.PENANADiTLm55szu
Setelah melepaskan baju kaus, aku jadi telanjang bulat juga, seperti yang sudah terjadi pada Mona.
57480Please respect copyright.PENANAguOGYws09t
57480Please respect copyright.PENANAPqJ3EQV9dC
Ketika wajahku berada di depan kemaluannya yang berbulu lebat itu, terdengar suaranya, “Mas…mau ngapain? Saya malu dong punya saya dipelototin gitu.”
57480Please respect copyright.PENANAJ3mSmdQB3J
57480Please respect copyright.PENANAmYkBVnFYDF
“Sttt…diam aja ya….saya ingin membuktikan virginitasmu…hmmm…memang masih perawan, Mon,” sahutku sambil mengangakan mulut vagina gadis itu. Memang kulihat hymennya masih utuh. Berarti kemaluan gadis ini belum pernah diapa-apain.
57480Please respect copyright.PENANAv14JRTO7Aa
57480Please respect copyright.PENANAH9DoePy7Mg
Ini sesuatu yang langka di zaman sekarang. Bahwa gadis berusia 32 tahun masih benar-benar perawan.
57480Please respect copyright.PENANAtXDhv4fjFY
57480Please respect copyright.PENANABdP3PDaJt1
Maka tanpa basa basi lagi, kuserudukkan mulutku ke vagina yang masih virgin itu. Kuciumi beberapa kali. Lalu kujilati labia mayoranya (bibir besar kemaluan wanita).
57480Please respect copyright.PENANA7rvzPRYqde
57480Please respect copyright.PENANAyGi0j26fuW
“Duuuh…Mas…ini diapain? Iiih…Mas gak jijik? Iiiih….Mas…..oooh….Mas….” Mona menggeliat-geliat dengan tangan mengepak-ngepak ke kasur. Terlebih lagi setelah aku memusatkan jilatan dan isapanku ke bagian clitorisnya. Semakin menggeliat-geliat mona dibuatnya. Bahkan lalu terdengar suara histerisnya, “Duuuh…Mas…ini enak sekali…tapi…oooh…Mas…..oooh…iya…geli tapi enak Mas…..oooh…hsssshhhh…..”
57480Please respect copyright.PENANAuFF6ym5Ngf
57480Please respect copyright.PENANA71wms84ijH
Diam-diam kukeluarkan air liurku sebanyak mungkin, supaya liang kemaluan Mona jadi becek, karena untuk pertama kalinya akan ditembus oleh batang kemaluan lelaki….batang kemaluanku. Cukup lama aku melakukan cunnilingus (lelaki ngemut kemaluan wanita). Sehingga rintihan-rintihan histeris Mona makin menjadi-jadi. Apakah ia sempat mengalami orgasme waktu kemaluannya kujilati ini, entahlah. Sulit memastikannya, karena ia benar-benar pemula.
57480Please respect copyright.PENANAjDORvPWQml
57480Please respect copyright.PENANAyqdZfzUg30
Setelah Mona kuanggap siap untuk melakukan persetubuhan yang sebenarnya, kurentangkan sepasang kakinya selebar-lebarnya, lalu aku naik ke atas perutnya, sambil berkata, “Sekarang mulai penetrasi ya….”
57480Please respect copyright.PENANA9OvJjYG0br
57480Please respect copyright.PENANAAwrRJ05oka
Lalu kutempelkan puncak penisku di mulut kemaluan Mona yang sudah basah kuyup oleh air liurku, “Yang pertama pasti agak sakit….tahan ya Mon…”
57480Please respect copyright.PENANAgeRa5zl1Fm
57480Please respect copyright.PENANAl6VZC1tpBq
“Iya,” sahutnya lirih, “tapi ajarin ya Mas….saya kan masih bodoh banget dalam soal ini…”
57480Please respect copyright.PENANAVy1Zz0sR0d
57480Please respect copyright.PENANAHtmmTKH3iP
Aku mulai mendesakkan batang kemaluanku agak kuat…makin kuat…makin kuat…terasa sudah membenam sedikit….kudorong terus…terasa sempit sekali, padahal sudah kubikin basah tadi dengan air liurku…tapi dengan pengalamanku yang sudah cukup banyak, aku berhasil melakukannya….kuenjot sedikit demi sedikit, sambil berusaha agar penisku semakin jauh membenam di liang kemaluan Mona.
57480Please respect copyright.PENANAsTqW8AowdY
57480Please respect copyright.PENANA6imwl6123D
Aku pun merapatkan dadaku ke dada Mona. Memeluk lehernya sambil melumat bibirnya. sementara penisku makin lama makin lancar maju-mundur dalam jepitan liang kemaluan Mona yang masih sangat sempit ini.
57480Please respect copyright.PENANAx51W0Vt4kN
57480Please respect copyright.PENANAmQSXjmwBNk
“Memek perawan…bukan main enaknya….” kataku sambil menjilati leher Mona.
57480Please respect copyright.PENANAVqSMjmkPI1
57480Please respect copyright.PENANASTsXMeu0wx
“Masa sih?”
57480Please respect copyright.PENANAdlofLqHM8t
57480Please respect copyright.PENANA2NMjt85bvc
“Beneran. Mona sendiri gimana? Enak kan?”
57480Please respect copyright.PENANA3akx7VhqeY
57480Please respect copyright.PENANAyCeDKViuKq
“Iya Mas…enak banget…duuuh….rasanya kayak gini ya….denyutnya sampai ke lutut-lutut…tapi…Mas…..Mas….seperti ada yang mau keluar……”
57480Please respect copyright.PENANA2M4Tjimvqv
57480Please respect copyright.PENANAeJs8Dd6Oz4
“Nikmati aja…mungkin itu pertanda mau orgasme….”
57480Please respect copyright.PENANASDdKtN1Tfe
57480Please respect copyright.PENANAV7CHBBdaFr
“Maaas….” Mona meremas-remas bahuku sambil memejamkan matanya. Liang kemaluannya terasa berdenyut-denyut…lalu terasa jadi banyak lendir hangat. Berarti dia sudah mengalami orgasme.
57480Please respect copyright.PENANANPjlI3Mtb3
57480Please respect copyright.PENANAZM2j9pvO68
Mona baru sekali ini mengalami persetubuhan. Mungkin liang kemaluannya akan terasa sakit kalau aku berlama-lama menyetubuhinya. Maka aku pun mempercepat gerakan penisku, dengan tujuan ingin cepat-cepat ejakulasi, supaya Mona tak tersiksa dibuatnya.
57480Please respect copyright.PENANAZ3MbljTagc
57480Please respect copyright.PENANA1Uw1qlOPaR
Dan ketika aku merasa sudah mau ejakulasi, cepat kucabut penisku dari liang kemaluan Mona. Dan sambil memegang penisku yang kuarahkan ke atas perut Mona, kurasakan penisku mengejut-ngejut sambil memuncratkan air maniku….crooot….crrooot…croooot….crooot….
57480Please respect copyright.PENANAkx1XyNlD4w
57480Please respect copyright.PENANARUFllNvs1M
Meski merasa lemas, aku turun dari tempat tidur. Kuambil handuk putih yang disediakan hotel untuk menyeka air mani yang menggenangi perut Mona. Dan ketika melirik ke arah seprai., kulihat ada genangan darah di situ. Hmmm…darah perawan Mona.
57480Please respect copyright.PENANAehxThWGuTp
57480Please respect copyright.PENANAOWrsqN1mJB
“Mona benar-benar masih perawan…terimakasih ya….aku jadi sayang sama Mona….” kataku sambil menciumi pipinya.
57480Please respect copyright.PENANAQxqTXPWgMu
57480Please respect copyright.PENANAPvwkOw1UPO
Mona cuma tersenyum, lalu menyahut lirih, “Ntar kalau kepengen lagi gimana?”
57480Please respect copyright.PENANAi7lL1l0REp
57480Please respect copyright.PENANAq9KBckS5WR
“Gampang. Tinggal bbm aja….nanti namamu akan kureset jadi nama cowok.”
57480Please respect copyright.PENANAbfvM43FtJW
57480Please respect copyright.PENANAqLcrqsUfpl
“Supaya istri Mas jangan curiga?”
57480Please respect copyright.PENANA4KKoDekzWQ
57480Please respect copyright.PENANA9mGO0ErU6S
“Iya. Kalau Mona kangen, bbmin aja aku…bunyi bbmnya…pak barang itu harus disurvey, kapan bapak bisa ke sana?”
57480Please respect copyright.PENANAHxjfR2TvNO
57480Please respect copyright.PENANA1eceHV2qpf
“Lalu?”
57480Please respect copyright.PENANAg0FdWUdHk3
57480Please respect copyright.PENANAffjtOJQweM
“Setelah di luar rumah, aku akan nelepon dan janjian ketemu di hotel mana, gitu.”
57480Please respect copyright.PENANAEOwm9nKJps
57480Please respect copyright.PENANAqfCzijnTki
“Iya Mas.”
57480Please respect copyright.PENANATYssD0Tqnr
57480Please respect copyright.PENANAAWG0PocTmK
“Paling juga dalam tiga hari lagi Mona bakal kepengen lagi.”
57480Please respect copyright.PENANAJopnmZlLtK
57480Please respect copyright.PENANAQiJOSU3M67
“Kenapa bisa dipastikan begitu?”
57480Please respect copyright.PENANA0rHQ91TRaR
57480Please respect copyright.PENANAzZugyiUGnO
“Kan lukanya dalam tiga hari akan sembuh. Kalau luka mengering kan suka gatal. Nah…saat itulah Mona akan merasa pengen digesek….heheheee….”
57480Please respect copyright.PENANAdMO5YKd9BV
57480Please respect copyright.PENANANlmw1KePsd
“Mas…” Mona mendekatkan bibirnya ke bibirku, “minta kiss dong…yang mesra…”
57480Please respect copyright.PENANAdYakKqzwgj
57480Please respect copyright.PENANAby73Tym5Eb
Aku terlongong sesaat. Kasihan juga Mona ini. Ia telah menyerahkan sesuatu yang paling berharga di dalam dirinya padaku. Dan aku tak boleh menyepelekan hal itu. Minimal aku harus memperlakukannya dengan penuh kasih sayang.
57480Please respect copyright.PENANAWmD4ClmbYU
57480Please respect copyright.PENANAJQDBfNFxWL
Maka dengan hangat kupeluk tubuhnya, dengan lembut kukecup bibirnya dan kulanjut dengan lumatan mesra dan hangat.
57480Please respect copyright.PENANAhYSvcxVVcJ
57480Please respect copyright.PENANADO6gBCrK4W
Tapi karena kami masih sama-sama telanjang, saling peluk begini membuat kemaluan kami bersentuhan terus. Penisku pun menegang lagi dibuatnya. Maka bisikku, “Mau lagi?”
57480Please respect copyright.PENANADRy09IZsnz
57480Please respect copyright.PENANAprHrJOrsNs
Mona menatapku dengan sorot pasrah, “Terserah Mas…” sahutnya.
57480Please respect copyright.PENANAgm8qmDfc4U
57480Please respect copyright.PENANAdXZBkI2Gf1
Maka kugumuli gadis yang barusan kuperawani itu dengan sepenuh gairahku. Mona pun mulai pandai membalas gumulanku, dengan melumat bibirku sambil memegang batang kemaluanku dan terkadang meremasnya pelan-pelan.
57480Please respect copyright.PENANAgGvtzgQe8P
57480Please respect copyright.PENANAnK9Dj5S46D
Ketika aku masih saling lumat dengan Mona, diam-diam kumasukkan lagi batang kemaluanku ke dalam liang surgawinya.
57480Please respect copyright.PENANAm5O2tJRuZc
57480Please respect copyright.PENANACs7jTrwZuc
Tidak terlalu sulit membenamkan senjata pusakaku, karena liang vagina Mona masih berlendir. Tapi enaknya kemaluan yang baru saja kuperawani, memang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Masih sangat menjepit, sehinggga terasa sekali nikmatnya waktu aku mulai mengayun batang kemaluanku, maju-mundur dan maju mundur….
57480Please respect copyright.PENANAL8DcZO1LGT
57480Please respect copyright.PENANAtzlLb9xhEU
Mona pun tampak menikmatinya. Terlebih setelah aku mengenjotnya sambil mengulum dan menjilati pentil teteknya, mata Mona jadi merem melek dibuatnya.
57480Please respect copyright.PENANAkkyI2q5RFJ
57480Please respect copyright.PENANAwaPL1AbwQh
“Mas…oooh…kok enak sekali Massss…..ooooh…..”
57480Please respect copyright.PENANAx7NqULyszQ
57480Please respect copyright.PENANA3WSjuJZY4J
Mendengar rintihan dan desahan erotis Mona, aku jadi makin bergairah mengenjot penisku. Sehingga Mona semakin merem melek, sementara kedua tangannya sering meremas-remas kain seprai, terkadang juga meremas-remas rambutku sambil menahan-nahan napasnya.
57480Please respect copyright.PENANA4INblTN0Go
57480Please respect copyright.PENANAeXHpQiynHj
Beberapa saat kemudian kurasakan sekujur tubuh Mona menggeliat….mengejang….disusul dengan hembusan nafas panjangnya… …..aaaaaaahhhh….dan aku merasakan liang kewanitaannya berkedut-kedut. Disusul dengan membasahnya lubang yang tengah kunikmati ini….sehingga terasa menjadi hangat sekali…terasa tidak terlalu sempit lagi…..
57480Please respect copyright.PENANA7xJsSFlToP
57480Please respect copyright.PENANA3Ub2N6znpa
Dan aku tahu apa yang sedang terjadi…….
57480Please respect copyright.PENANAUYXIatitSE
Episode 4
57480Please respect copyright.PENANAT5fZUGGhYS
57480Please respect copyright.PENANAsGgEPVQzHa
57480Please respect copyright.PENANAlIiPclX3LX
Di dalam dunia bisnisku, ada rekan yang kuanggap sebagai sahabat terdekatku. Edo namanya (maaf, bukan nama sebenarnya). Tapi ia seperti rekan-rekan yang lain, Edo pun selalu memanggilku Boss. Entah kenapa orang-orang di kelompokku selalu memanggilku boss. Padahal rekan-rekan semuanya kuanggap sejajar denganku, tidak ada yang atasan dan tidak ada yang bawahan. Tapi mungkin karena aku selalu berusaha murah hati, mereka lalu menganggapku sebagai boss. Dalam setiap perjalanan jarak jauh, misalnya, aku tak pernah berhitung-hitung untuk memakai mobilku berikut masalah bensinnya selalu aku yang menanggungnya. Meski urusan bisnis belum clear, aku tak pernah pelit untuk mentraktir makan kepada siapa pun yang sedang bersamaku. Apalagi soal rokok, aku tak pernah pelit-pelit.
57480Please respect copyright.PENANANSxHnKQwQ7
57480Please respect copyright.PENANA2hZp1xV0eM
Yah, maklumlah di antara rekan-rekan bisnisku tidak banyak yang sudah lumayan mapan seperti aku. Kebanyakan justru masih payah hidupnya, sehingga banyak yang mati-matian mencari informasi untuk target bisnis kelompokku. Sementara aku lebih banyak duduk manis, sambil menunggu informasi baru dari rekan-rekanku.
57480Please respect copyright.PENANAlN4ioHpuXm
57480Please respect copyright.PENANA14QU5Bs2AV
Kalau aku dianggap “number one” di dalam kelompok bisnisku, maka mungkin yang bisa dianggap “number two” adalah Edo itu. Karena rumahnya selalu dijadikan tempat kumpul-kumpul kelompok bisnisku, sehingga rumahnya sering mendapat julukan basecamp bagi kelompokku.
57480Please respect copyright.PENANA6g3xVxR60f
57480Please respect copyright.PENANAjhfzgSQq4s
Edo memang pantas mendapat gelar orang kedua setelah aku. Karena selain pintu rumahnya selalu terbuka untuk rekan-rekan lain, ia juga tak pernah pelit-pelit untuk menyuguhi makanan-minuman kepada siapa pun yang sedang berkumpul di rumahnya.
57480Please respect copyright.PENANA6BcPjgKOxD
57480Please respect copyright.PENANAmRtVfBoJzd
Usia Edo boleh disebut sebaya denganku, sama-sama 30an lebih sedikit, begitu. Kami juga sama-sama sudah punya anak yang masih kecil.
57480Please respect copyright.PENANAA0gH4jB8SF
57480Please respect copyright.PENANAXkw9QYCpPX
Di antara kelompok bisnisku, Edo dan aku boleh disebut yang paling muda. Karena rekan-rekan yang lain rata-rata usianya di atas 40 tahun. Bahkan ada yang sudah 60 tahun lebih, tapi masih giat mencari duit dan bergabung dengan kelompokku.
57480Please respect copyright.PENANABLJ7r8Ee7n
57480Please respect copyright.PENANAx42kIRksH3
Pada suatu hari, seperti biasa aku mendatangi rumah Edo untuk kumpul-kumpul sambil mencari-cari info bisnis. Tapi hari itu rumah Edo terasa sepi, belum ada rekan lain yang datang. Aku dan tuan rumah duduk di teras depan, yang biasa dijadikan tempat ngobrol. Kalau ada yang serius, barulah tamunya dipersilakan masuk ke dalam.
57480Please respect copyright.PENANA27KDVv5Z5p
57480Please respect copyright.PENANAO9uqDfatxY
Setelah ngobrol ke barat ke timur, akhirnya Edo menanyakan sesuatu yang di luar masalah bisnis, “Boss….kelihatannya Mona itu udah dapet ya sama Boss?”
57480Please respect copyright.PENANAWd8ZHoCQC4
57480Please respect copyright.PENANA746FsZsaqI
Aku terhenyak, sedikit kaget, karena tadinya kupikir tiada orang lain yang tahu masalah yang satu itu. Tapi sebagai seorang lelaki, yang terkadang bangga dalam “prestasi mendapatkan cewek”, aku malah mengiyakannya.
57480Please respect copyright.PENANA1TXsBXryJi
57480Please respect copyright.PENANAQ2o2Dfdo5j
Kataku, “Abis…teman-teman lain gak ada yang minat, ya kumanfaatkan aja.”
57480Please respect copyright.PENANAlUouuxS8WX
57480Please respect copyright.PENANA8QXgi1o7lJ
“Boss kan selalu paling cepat mendapatkan cewek. Yang dari Malang itu juga tau-tau udah jadi milik Boss aja,” kata Edo sambil tersenyum, “Ngomong-ngomong, waktu pertama Boss embat, dia masih perawan?”
57480Please respect copyright.PENANANYpqaSdJX9
57480Please respect copyright.PENANAM0vxeWHnHi
“Iya,” aku mengangguk, “kasihan kan umur segitu belum pernah merasakan lelaki.”
57480Please respect copyright.PENANAnUp57srRaG
57480Please respect copyright.PENANAd2HL0dH3si
“Padahal kulitnya putih bersih gitu ya Boss.”
57480Please respect copyright.PENANAdYLN3x9z94
57480Please respect copyright.PENANAto3bc890fW
“Iya…putih dan mulus banget.”
57480Please respect copyright.PENANApvUwjkmwPk
57480Please respect copyright.PENANAJrHlM3CXMU
“Wajahnya juga gak jelek. Tapi penampilannya terlalu judes, makanya cowok-cowok jadi males mendekati dia.”
57480Please respect copyright.PENANAJwK5CHJct4
57480Please respect copyright.PENANA9hu1YJxe0o
“Iya. Sebenarnya dia itu lugu. Bukan dingin atau judes.”
57480Please respect copyright.PENANAKsAp0qWJp6
57480Please respect copyright.PENANAYiedfN5BMH
“Terus…Boss mau serius sama dia?”
57480Please respect copyright.PENANAbzmJZPjs25
57480Please respect copyright.PENANAxMRGtL3sCK
“Serius?”
57480Please respect copyright.PENANAccAh1gdP5t
57480Please respect copyright.PENANAXy5l0QB2cL
“Iya. Maksudnya…Boss mau nikahin dia?”
57480Please respect copyright.PENANAociJQkRyQG
57480Please respect copyright.PENANAmEYeIGZMJA
“Gak lah. Aku kan udah punya istri.”
57480Please respect copyright.PENANASLHZ8TdzSA
57480Please respect copyright.PENANAuVqxFvbrYz
“Nah…kalau takkan menjurus ke hubungan resmi kenapa gak sharing sama saya Boss?”
57480Please respect copyright.PENANAtTbcoIUB5d
57480Please respect copyright.PENANAdY26fpS8Vm
Aku agak kaget mendengar “usul” sahabatku itu. Memang aku sudah banyak membaca pengalaman orang-orang, baik yang di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentang swinger, threesome, gangbang dan sebangsanya. Tapi saat itu aku belum pernah melakukannya. Maka aku menjawab, “Ya berjuang aja sendiri. Siapa tau dia mau.”
57480Please respect copyright.PENANAfPTuQQmj6P
57480Please respect copyright.PENANAlxSmaxtesu
“Bukan gitu Boss. Maksudnya…kita bikin acara bertiga…biar seru. Tentu harus Boss yang memfasilitasi dan membujuknya dulu supaya mau.”
57480Please respect copyright.PENANAFasIPKZ4uT
57480Please respect copyright.PENANA73TdcZvK4q
Aku tercenung. Usul Edo cukup menarik. Tapi apakah Mona takkan menolak? Lalu bagaimana caranya supaya dia mau dithreesome?
57480Please respect copyright.PENANA9AggnaKFIN
57480Please respect copyright.PENANAOBtF3rydnR
“Boss,” kata Edo lagi ketika aku masih tercenung, “Hari Minggu kita kan mau eksekusi pabrik bangkrut yang di Bogor itu.”
57480Please respect copyright.PENANAdUeoyqzjvE
57480Please respect copyright.PENANA7mfQYFjWqY
“Terus?” aku memandang sahabatku.
57480Please respect copyright.PENANArYF34Xlfzk
57480Please respect copyright.PENANAhW5XiL7KDX
“Kita ajak aja Mona,” sahut Edo, “Dia kan teliti sekali kalau soal hitung menghitung. Kita terjunkan saja dia ke lapangan, sementara kita cukup hadir saja.”
57480Please respect copyright.PENANAJbFm4bHFER
57480Please respect copyright.PENANAOKtS4CMXrF
“Pembongkaran pabrik itu takkan cukup seminggu.”
57480Please respect copyright.PENANAueag6a68Ll
57480Please respect copyright.PENANANvSrLDkYPo
“Justru itu….kita nginep di hotel…lalu siangnya kita bekerja di lokasi, malamnya nginep di hotel.”
57480Please respect copyright.PENANA9rKWmGIsoD
57480Please respect copyright.PENANAeVrnbJFlvu
“Hahahaa….sampeyan ini ada aja akalnya Do. Oke….nanti Mona kuajak. Mudah-mudahan aja dia lagi bersih pada waktunya.”
57480Please respect copyright.PENANAjHwu33P1Bo
57480Please respect copyright.PENANAs9K22LKUtl
“Maksud Boss bersih gimana?”
57480Please respect copyright.PENANAv8Gst2BwOX
57480Please respect copyright.PENANAP8OiJHtO2c
“Ya bersihlah, gak sedang datang bulan. Kalau lagi menstruasi kan gak bisa diapa-apain.”
57480Please respect copyright.PENANAF3DiWI6hHJ
57480Please respect copyright.PENANARFU8TovOwA
“Oh…iya…iyaaa….”
57480Please respect copyright.PENANADk39yuRJsZ
57480Please respect copyright.PENANAbDQeRVAaWt
Pintu depan terbuka. Raisha (istri Edo) muncul, dengan dua cangkir kopi mengepul dan sepiring kue lapis legit di atas bakinya. Spontan kuhentikan pembicaraan mengenai Mona itu.
57480Please respect copyright.PENANAxvQXizW2LH
57480Please respect copyright.PENANAmoaqS9my6C
“Wah, kalau bertamu ke sini selalu merepotkan ya?” kataku ketika Raisha meletakkan cangkir-cangkir kopi dan piring kristal dengan kue lapis legitnya di atas meja kecil.
57480Please respect copyright.PENANAM2T8ke8HNn
57480Please respect copyright.PENANAOI2pxOzNB1
“Aaah…seadanya aja Pak,” sahut Raisha sambil tersenyum, Silakan diminum…”
57480Please respect copyright.PENANAAHibW8gjvI
57480Please respect copyright.PENANAXeszJT6qET
“Iya,” aku mengangguk, “terimakasih.”
57480Please respect copyright.PENANAtPfs8AgbJ4
57480Please respect copyright.PENANAHrLgThQS9N
Ketika istri Edo masuk lagi ke dalam, hpku bergetar. Ada BBM. Cepat kubuka. Ternyata dari Mona. Isinya, ” Pak, barang itu harus disurvey, kapan bapak bisa ke sana?”
57480Please respect copyright.PENANAYjS9R8U9UQ
57480Please respect copyright.PENANAHoiPzG3Wqu
Itu kode yang kuanjurkan kalau ia merasa kangen padaku. Karena ada Edo, aku balas dengan bbm lagi, “Nanti jam 4 sore standby di tempat yang tempo hari ya.”
57480Please respect copyright.PENANAT0g4HFuv9c
57480Please respect copyright.PENANArIlfkq1WRF
“Oke.”
57480Please respect copyright.PENANAM0nl14N5Xq
57480Please respect copyright.PENANA1eCHbzFvxc
Tak lama kemudian rekan-rekanku berdatangan satu persatu. Lalu kami tenggelam dalam pembahasan bisnis.
57480Please respect copyright.PENANAtlVf1ZNI5y
57480Please respect copyright.PENANAH3Pwk4F7os
Jam 15.30 aku pamitan kepada rekan-rekanku. Edo mengantarkanku sampai di mobil yang kuparkir di depan rumahnya. Setengah berbisik ia bertanya, “Gimana Boss acara kita hari Minggu? Sudah pasti?”
57480Please respect copyright.PENANAG2OoJcRUGH
57480Please respect copyright.PENANAESDm2so3so
“Sekarang kan baru Senin. Harus tau dulu jadwal menstruasinya. Kepastiannya mungkin besok. Oke?” sahutku perlahan juga, sambil menepuk bahu Edo.
57480Please respect copyright.PENANA07X2QqmD48
57480Please respect copyright.PENANADU8BcW4iBx
“Oke Boss,” Edo mengangguk-angguk dengan sorot ceria.
57480Please respect copyright.PENANAPosqffruVO
57480Please respect copyright.PENANAP0K7QLAEHH
Belasan menit kemudian mobilku sudah kuparkir di depan sebuah rumah makan kecil. Inilah tempat yang sudah kujanjikan dengan Mona. Waktu melangkah masuk ke dalam rumah makan itu, pandanganku mencari-cari ke setiap sudut rumah makan. Mona belum datang. Langsung saja kupesan makanan, karena kebetulan perutku lapar juga.
57480Please respect copyright.PENANA2rdHOkDvgE
57480Please respect copyright.PENANAF6btqdDftA
Setelah kuhabiskan makanan yang kupesan, barulah Mona muncul. Dalam gaun terusan berwarna krem. Wow…ternyata kalau berdandan, Mona itu tampak manis juga.
57480Please respect copyright.PENANAku0WwsVQtG
57480Please respect copyright.PENANAdiBxDk1YeL
“Udah lama menunggu?” tanyanya sambil duduk di kursi yang bersebrangan denganku.
57480Please respect copyright.PENANAty87MXIgUc
57480Please respect copyright.PENANAA25ZNHOnoe
“Lama sih gak, seperempat jaman gitu lah. Makan dulu ya.”
57480Please respect copyright.PENANATTeXdNHkl7
57480Please respect copyright.PENANAwbioC5lRqL
“Masih kenyang, tadi makan dulu sebelum pergi ke sini.”
57480Please respect copyright.PENANAtKCUmdJJ4u
57480Please respect copyright.PENANAXIWwBHcD4x
Beberapa saat kemudian aku sudah di belakang setir mobilku bersama Mona yang duduk di sampingku.
57480Please respect copyright.PENANAcNspDoXGLK
57480Please respect copyright.PENANAxQOuoVroHR
“Mona kalau berdandan kelihatan manisnya,” kataku sambil merayapkan tangan kiriku ke lutut gadis itu.
57480Please respect copyright.PENANAjxWleeDMPJ
57480Please respect copyright.PENANAsDdfBVchl6
“Ah…Mas bisa gombal juga ya.”
57480Please respect copyright.PENANASABLY8E02I
57480Please respect copyright.PENANApDSuTXCEEg
“Beneran, itu bukan gombal. Ohya…kira-kira hari Minggu yang akan datang lagi M gak?”
57480Please respect copyright.PENANA9LSSClSoZm
57480Please respect copyright.PENANAhULaKVo6iU
“Baru aja bersih dua hari yang lalu Mas. Emang kenapa?”
57480Please respect copyright.PENANABazAfgRyFb
57480Please respect copyright.PENANA3btRWvYkY0
“Ada kerjaan di Bogor. Mungkin bisa semingguan di sana. Bisa ikut kan?”
57480Please respect copyright.PENANAsqbx6lEJA0
57480Please respect copyright.PENANAAsrUBm6Nss
“Iya,” Mona mengangguk, “dari dulu saya kan gak pernah menolak ajakan Mas.”
57480Please respect copyright.PENANARoFVbZ0kxG
57480Please respect copyright.PENANAFjNVBtVtaX
“Masalahnya kerjaan di Bogor itu butuh waktu agak lama.”
57480Please respect copyright.PENANA6uUp4xTGPu
57480Please respect copyright.PENANAhIP2Ygwiru
“Gak apa-apa. Demi Mas…berbulan-bulan juga saya siap menemani.”
57480Please respect copyright.PENANAPL9DFa5dYO
57480Please respect copyright.PENANA1XEhtsk5Fj
Aku cuma tersenyum mendengar pernyataan itu.
57480Please respect copyright.PENANA2N3oRDwFnQ
57480Please respect copyright.PENANA2kdHvEu4Kp
Di mulut jalan kecil, kubelokkan mobilku. Lalu kuparkir di pelataran parkir sebuah hotel yang tersembunyi, tidak kelihatan dari jalan raya. Aku senang memakai hotel ini, karena suasananya tenang dan nyaman. Memang bukan hotel berbintang, tapi fasilitasnya lumayan bagus. Ada air panas, pakai AC dsb. Ekonomis tapi manis.
57480Please respect copyright.PENANAGQYZSVL2LR
57480Please respect copyright.PENANAT6OXOiafOC
Mona sudah dua kali dibawa cek in di hotel ini. Dan kini untuk ketiga kalinya aku membawa Mona ke hotel ini.
57480Please respect copyright.PENANAUqEArQMmBg
57480Please respect copyright.PENANAzFGlThuEKY
Aku mendapat kamar di sudut lantai dua. Setelah memberikan tip kepada bellboy yang mengantarkanku ke kamar ini, kututupkan pintu, langsung kukunci. Dan duduk di pinggiran tempat tidur sambil menarik pergelangan tangan Mona.
57480Please respect copyright.PENANAGvhp302ZmU
57480Please respect copyright.PENANAp2HKzWWuqn
Kududukkan Mona di atas pangkuanku, dengan wajah saling berhadapan.
57480Please respect copyright.PENANAk1NMQsaaFV
57480Please respect copyright.PENANAKW4hOxMJvX
“Sudah ke dokter?” tanyaku. Maksudku agar ia ikutan KB.
57480Please respect copyright.PENANAQZC4b0rQSG
57480Please respect copyright.PENANAhnkXhdrSz0
“Udah. Tapi untuk sementara hanya dikasih pil untuk sebulan. Kalau tidak ada reaksi negatif, baru nanti disuntik tiga bulan sekali atau enam bulan sekali katanya.”
57480Please respect copyright.PENANA322ZZys7yw
57480Please respect copyright.PENANA5wYAhrYDvr
“Jadi sekarang aman buat dilepasin di dalam?!” kataku sambil mendekap pinggangnya erat-erat.
57480Please respect copyright.PENANAJInsBV9xeZ
57480Please respect copyright.PENANAg1cxRly3GD
“Iya selama sebulan aman,” sahutnya, “Nanti kalau udah disuntik si lebih lama lagi amannya.”
57480Please respect copyright.PENANAiFFHQkJuh9
57480Please respect copyright.PENANABV64iSdC8i
“Sipppp !” cetusku sambil menyingkapkan gaunnya, lalu menanggalkannya.
57480Please respect copyright.PENANAY1NdiknQv2
57480Please respect copyright.PENANAMaRacjTywt
Kucermati tubuh Mona yang tinggal mengenakan celana dalam dan bra itu. Sesungguhnya mulus sekali tubuh gadis ini. Tiada bekas luka atau apa pun di tubuhnya yang putih bersih ini. Aku beruntung bisa memiliki gadis ini, meski ia bukan istriku. Tapi mendadak aku teringat kata-kata Edo tadi: “….kalau takkan menjurus ke hubungan resmi kenapa gak sharing sama saya Boss?”
57480Please respect copyright.PENANAfKcTPyjuwR
57480Please respect copyright.PENANAYTmElVBnJm
Dan ketika aku telah melepaskan branya, kuciumi leher dan puting payudara Mona, sementara khayalanku melayang-layang….membayangkan ketika aku sedang sharing dengan Edo di Bogor nanti. Apakah aku akan rela melihat tubuh semulus ini disetubuhi oleh Edo nanti? Ah…kenapa tidak rela? Toh Mona ini bukan istriku. Tapi benarkah aku akan merelakannya?
57480Please respect copyright.PENANAzOlf2c8DoD
57480Please respect copyright.PENANAaN7IP7QFZ4
Entahlah. Yang jelas aku sudah menanggalkan celana dalam gadis ini. Kelihatan bulu kemaluannya sudah dirapikan, diguntingi di sana-sini. “Wow….kapan jembut lebat ini dirapikannya?”
57480Please respect copyright.PENANAxpw0tmkqT7
57480Please respect copyright.PENANAtZ5TytJyRx
“Kemaren,” sahut Mona yang sudah menelentang pasrah di atas tempat tidur, “Kan Mas yang nyuruh dirapiin, biar jangan berantakan…”
57480Please respect copyright.PENANAu5yMT1ZaX7
57480Please respect copyright.PENANAwYyn1l4jlQ
“Iya, iya…ini lebih bagus…” kataku sambil mengelus-elus bulu kemaluan Mona yang sudah tampak rapi tapi tidak dibuang habis ini.
57480Please respect copyright.PENANADW2JPaxWbb
57480Please respect copyright.PENANAt6fAx1FWpe
Mona pun mulai memberanikan diri menarik ritsleting celana corduroy abu-abuku, lalu menyelinapkan tangannya ke balik celana dalamku. Dan akhirnya ia berhasil menyembulkan batang kemaluanku. Terasa telapak tangannya hangat waktu menggenggam batang kemaluanku yang sudah tegang ini.
57480Please respect copyright.PENANAbOInEnraFy
57480Please respect copyright.PENANARalWx9Xdbm
Aku jadi teringat dalam pertemuan sebelumnya aku sudah mengajarinya cara-cara felatio (menyelomoti penis). Dan tampaknya ia ingin semakin mahir. Batang kemaluanku dimasukkan ke dalam mulutnya. Terasa ia mengisap-isap, lalu mengeluarkan lagi dari mulutnya, kemudian ia menjilati testicleku…leher penisku dan moncongnya juga.
57480Please respect copyright.PENANA0OWgeyw0iX
57480Please respect copyright.PENANAwlJ3sN5Hcs
“Hmmm…ternyata Mona cerdas sekali ya….sudah enak nih permainan mulutnya,” kataku sambil melepaskan baju kaus putihku.
57480Please respect copyright.PENANAKydVIVs081
57480Please respect copyright.PENANAEGLFCrElOO
“Siapa dulu dong gurunya?” sahut Mona sambil tersenyum, kemudian menarik celana panjang dan celana dalamku, sehingga kami jadi sama-sama bertelanjang bulat kini.
57480Please respect copyright.PENANAA0JnFVIbVg
57480Please respect copyright.PENANAwfd4z9mjjf
“Mau nyobain enam sembilan?” tanyaku.
57480Please respect copyright.PENANAxjbl9HUFoP
57480Please respect copyright.PENANAw5EcfXXsO1
“Gimana caranya?” ia tampak bingung.
57480Please respect copyright.PENANAigJAHzlHFA
57480Please respect copyright.PENANAuiwwptuBax
Lalu aku menelentang. Kusuruh dia mengambil posisi sungsang, menelungkup di atas perutku dengan wajah menghadap ke penisku, sementara vaginanya berada di atas mulutku.
57480Please respect copyright.PENANAni2tq6PCUw
57480Please respect copyright.PENANAXYQtQ0Uy8W
Tak sulit mengarahkan posisi yang baru buat Mona ini. Aku jadi bersemangat untuk menjilati kemaluan Mona yang sudah kungangakan di atas mulutku, karena aku tahu Mona sangat menjaga kebersihan, sehingga ketika lidahku mulai menjilati celah kemaluannya, tiada aroma yang tak sedap sedikit pun. Memang kata para pakar, kalau suka main oral, alat vital harus dijaga agar tetap hygienis.
57480Please respect copyright.PENANA8cak4sW5kt
57480Please respect copyright.PENANAGkKA8DtUGc
Mona pun mulai aktif mengoral penisku, sesuai dengan yang pernah kuajarkan. Jemarinya mengurut-urut batang kemaluanku, sementara moncongnya dijilati tanpa canggung-canggung lagi. Tapi kurasakan selomotannya sering berhenti ketika aku mulai aktif menjilati clitorisnya. Bahkan terkadang pinggulnya menghempas, menekan wajahku sehingga aku jadi sulit bernapas.
57480Please respect copyright.PENANAUe7JOq1YFy
57480Please respect copyright.PENANAL6jshPGEib
Namun aku tak mau complain. Aku harus memakluminya, karena “jam terbang”nya masih sedikit sekali. Maka akhirnya kusuruh Mona menelentang, kemudian aku merayap ke atas perutnya sambil memegangi penisku yang sudah ngaceng berat ini.
57480Please respect copyright.PENANAANSMuMDE3O
57480Please respect copyright.PENANAOEuHHJutDP
Akibat permainan 69 tadi, walau cuma sebentar, vagina Mona jadi basah. Tak sulit bagi penisku untuk menerobos lubang hangatnya, langsung masuk setengahnya….disusul dengan dekapan erat gadis itu, dengan nafas yang tertahan.
57480Please respect copyright.PENANAexrvI6PYZa
57480Please respect copyright.PENANAOWxkqHo2Dd
Aku pun mulai mengayun penisku. Dan setiap kudorong sengaja kubenamkan lebih dalam. Sehingga akhirnya aku berhasil membenamkan sepenuhnya.
57480Please respect copyright.PENANA5diCtwfIuu
57480Please respect copyright.PENANAMJG5Ai900z
Mulailah aku menyetubuhi gadis itu untuk yang kesekian kalinya. Yang paling menyenangkan, aku akan bisa melepaskan air maniku di dalam vagina gadis itu, takkan lagi harus ngecrot di mana-mana.
57480Please respect copyright.PENANAlJHvr8gS56
57480Please respect copyright.PENANAQ7sHmpgR8f
Dan kali ini kelihatannya Mona seperti sedang meresapi benar nikmatnya hubungan badan kami. Mungkin karena sekarang ia sudah dibentengi oleh pil anti hamil dari seorang dokter yang kukenal baik. Sehingga seberapa rakus pun ia bersetubuh denganku, takkan menimbulkan kehamilan. Mungkin hal itulah yang membuatnya jadi leluasa menikmati setiap jelajahan seksual dariku.
57480Please respect copyright.PENANAy1SOTbpDlx
57480Please respect copyright.PENANAUwK5uo0cbs
Ketika aku mulai mengayun penisku dengan garangnya seorang lelaki, Mona menyambutku dengan remasan-remasan di bahuku, terkadang pula di kepalaku, sehingga pastilah rambutku mulai acak-acakan. Meski perlahan, desahan-desahan histerisnya pun mulai berkumandang di telingaku. Desahan histeris itu kadang-kadang terpaksa kuhentikan dengan ciuman ganasku. Dan ia tampak menikmatinya. Menikmati indahnya saling lumat ketika kemaluan kami sedang bergesekan dengan irama yang khas.
57480Please respect copyright.PENANA5Ajjyi6oyW
57480Please respect copyright.PENANA7CmIZ0R4dI
Dan kali ini aku ingin “uji coba” meletuskan spermaku di dalam vagina Mona, karena selama ini aku belum pernah melakukan bersamanya. Maka ketika Mona mulai berkelejotan secara khas, yang kukenal sebagai tanda-tanda akan mencapai orgasme, aku pun mempercepat ayunan penisku. Aku tak ingin berlama-lama lagi…ingin secepatnya menikmati indahnya ejakulasi dalam jepitan liang kemaluan gadis itu.
57480Please respect copyright.PENANAb54tdbVQmk
57480Please respect copyright.PENANAhZpD8lbEwu
Lalu…kami seperti orang-orang yang sedang kerasukan…sama-sama mengejang, saling cengkram….saling remas…..dan ketika kurasakan lubang kewanitaan Mona berkedut-kedut, saat itu pula aku sedang membenamkan batang kejantananku sedalam mungkin…..lalu terasa moncong penisku menyemprot-nyemprotkan air mani ke dalam liang surgawi Mona.
57480Please respect copyright.PENANAPY2raukiDu
57480Please respect copyright.PENANAsfTmCMIDy2
Lalu kami sama-sama terkapar dalam kepuasan, karena berhasil mencapai titik ternikmat secara berbarengan. Tapi pelukan Mona tetap ketat, seolah tak mau berpisah lagi denganku. Maka kuciumi bibirnya berkali-kali. Lalu aku pun terkapar di atas perutnya.
57480Please respect copyright.PENANAlQLrKeLzV0
Episode 5
57480Please respect copyright.PENANAw1KLLusfwP
57480Please respect copyright.PENANAdinqxBKZBC
57480Please respect copyright.PENANAypQNv6iNPc
Lokasi pabrik yang akan dibongkar dan dijual besi-besi tuanya itu belasan kilometer di luar kota Bogor. Tapi aku sudah booking kamar hotel di kota Bogor. Sengaja cuma pesan 1 kamar dengan dua bed, yang satu bed besar, satunya lagi bed medium. Sengaja kuatur seperti itu. Kepada Mona kuterangkan bahwa bed yang besar untuk aku dan dia, sementara bed yang kecilan untuk Edo. Ternyata Mona tidak complain. Mungkin karena ia belum tahu rencanaku dengan Edo.
57480Please respect copyright.PENANAv99NHZDVZ5
57480Please respect copyright.PENANARxsnt9UDoH
57480Please respect copyright.PENANAJ62aLVehYd
Ketika aku datang di lokasi, pembongkaran besi-besi di bekas pabrik bangkrut itu sudah mulai dilaksanakan. Pak Gatot dan Pak Hamid (dua orang teamku) sudah dari kemaren nongkrong di lokasi, untuk mengawasi pembongkaran pabrik. Karena kalau tidak diawasi dari awal, biasanya banyak besi-besi yang raib. Maklum saat itu besi tua sedang jadi primadona bagi para pebisnis.
57480Please respect copyright.PENANASOvcF32NBH
57480Please respect copyright.PENANAjyafve6UEq
57480Please respect copyright.PENANAOa5f1kSD88
Aku percayakan kepada Pak Gatot dan Pak Hamid untuk mengawasinya, karena Pak Gatot seorang purnawirawan TNI, sementara Pak Hamid purnawirawan polisi. Mereka tidur di lokasi, karena pembongkaran itu biasanya dilaksanakan siang malam, untuk mengejar target waktu yang telah ditentukan.
57480Please respect copyright.PENANAB6nJcTd9c4
57480Please respect copyright.PENANAAto787Wwhb
57480Please respect copyright.PENANA2iJ16PfgVL
Dalam hal ini aku bertindak sebagai mediator yang bermodal. Karena sebelum dibayar oleh buyer, duitku yang dipakai untuk menalangi setiap kilogram besi yang sudah ditimbang dan dimuat ke truk-truk. Karena itu orang-orang menyebutku sebagai arranger. Bukan mediator lagi. Tapi terserahlah julukan apa yang mereka berikan padaku. Yang penting, aku mendapatkan duit dari selisih harga pembelian dan penjualan.
57480Please respect copyright.PENANAoszdqObaWl
57480Please respect copyright.PENANAbtwcWE3AlO
57480Please respect copyright.PENANARNw3G88G61
Itu sekilas latar belakang bisnisku di dekat Bogor ini. Tapi di sini aku bukan mau bicara soal bisnisku. Aku mau menceritakan rencanaku dengan Edo, sahabatku.
57480Please respect copyright.PENANAgucq5DCele
57480Please respect copyright.PENANAFYjMQdLTUU
57480Please respect copyright.PENANAuygAvNwGer
Di hari pertamaku berada di daerah Bogor, sampai sore aku berada di lokasi pembongkaran pabrik bangkrut itu.
57480Please respect copyright.PENANAY9mEIpiPIr
57480Please respect copyright.PENANAq7DzhllmvN
57480Please respect copyright.PENANAq6vcCadvjS
Kami tiba di hotel ketika langit sudah menuju gelap. Mona minta izin untuk mandi duluan, karena badannya sudah berlepotan keringat katanya. Aku pun memaksa ikut ke dalam kamar mandi, meski Mona seperti tak mengizinkan.
57480Please respect copyright.PENANAksbOISKGQo
57480Please respect copyright.PENANA6NI7ncRjFB
57480Please respect copyright.PENANA2MjF2Xy9Tb
“Kan ada Bang Edo, Mas,” kata Mona setelah pintu kamar mandi kututupkan dari dalam, “Nanti dia merasa heran.”
57480Please respect copyright.PENANACZ2A3Z0BKO
57480Please respect copyright.PENANAfdukQzwU6n
57480Please respect copyright.PENANAIDvuiuPVp1
“Dia sudah tau,” sahutku, “Entah siapa yang ngasih tau.”
57480Please respect copyright.PENANAPj4NrOVj9A
57480Please respect copyright.PENANArrQS3b6DQx
57480Please respect copyright.PENANAPCR9o9KzSx
“Mungkin sopir Mas itu yang ngasih tau.”
57480Please respect copyright.PENANAhdJFG2masM
57480Please respect copyright.PENANAdAqMGQ5WnY
57480Please respect copyright.PENANA0c7sHMEHgN
“Mungkin. Tapi biar ajalah,” kataku sambil melepaskan celana panjang, baju kausku dan celana dalamku. Mona pun sudah menanggalkan celana jeans dan baju kausnya, lalu bra dan celana dalamnya juga.
57480Please respect copyright.PENANAi8gvlgV1vK
57480Please respect copyright.PENANAHLri8dsXFX
57480Please respect copyright.PENANAwcvJQZ3Cop
Gila…meski tidak cantik, Mona kalau sudah telanjang begitu senantiasa memancarkan daya rangsangan yang kuat buatku. Tak ayal lagi penisku langsung tegang dan seperti menunjuk ke arah Mona waktu aku berhadapan dengannya.Tapi aku harus menahan diri, harus menyiapkan potensi untuk “acara” bersama Edo nanti.
57480Please respect copyright.PENANArS8vWOc6EY
57480Please respect copyright.PENANAvdH6OdWlmk
57480Please respect copyright.PENANAesU5ZFKMr4
Tapi nafsuku tak bisa dikendalikan lagi. Pada waktu menyabuni tubuh mulus Mona, sengaja kuambil sabun cair banyak-banyak untuk menyabuni kemaluan gadis itu.
57480Please respect copyright.PENANA4ZLAD3RrQQ
57480Please respect copyright.PENANAr9uMWH3PmY
57480Please respect copyright.PENANAfVdNBvwgtx
Mona diam saja. Bahkan kelihatan mulai horny. Terlebih setelah tanganku mulai menyelusup-nyelusup ke dalam celah kemaluannya yang sudah licin oleh sabun cair.
57480Please respect copyright.PENANA2j4VT3NbRI
57480Please respect copyright.PENANAzp6M6l1sIW
57480Please respect copyright.PENANAZAWkDSRYjA
“Mas….aaah…” Mona seperti makin dikuasai oleh nafsunya, karena tangannya mulai memegang batang kemaluanku yang sudah licin dan penuh busa sabun.
57480Please respect copyright.PENANAp7zr69wvN3
57480Please respect copyright.PENANAE7uozIB7Np
57480Please respect copyright.PENANAHX5mQeUHGB
Dan ia sendiri yang mengarahkan batang kemaluanku ke vaginanya. Saat itu timbul ilham di benakku. Pintu kamar mandi tak jauh dari jangkauan tangan kiriku. Lalu kubuka tanpa sepengetahuan Mona. Kugerak-gerakkan telunjukku di luar pintu kamar mandi. Sebagai isyarat agar Edo mendekat. Mudah-mudahan saja Edo melihat isyaratku.
57480Please respect copyright.PENANAuM5p1rCq95
57480Please respect copyright.PENANA6YibQwc4PU
57480Please respect copyright.PENANAjEuiw9DfWc
Ya ! Ternyata Edo melihat isyaratku, karena kudengar langkah kakinya mendekati pintu kamar mandi, justru pada saat aku seudah berhasil membenamkan batang kemaluanku ke dalam vagina Mona yang berdiri menyandar ke dinding dekat pintu kamar mandi ini.
57480Please respect copyright.PENANAxJFYqdJkWK
57480Please respect copyright.PENANA5Vlh9WvW3Z
57480Please respect copyright.PENANAqjMLCjna9d
Dalam posisi sama-sama berdiri, aku mulai mengayun batang kemaluanku di dalam jepitan liang kewanitaan Mona.
57480Please respect copyright.PENANAQKQrB4n8F4
57480Please respect copyright.PENANAMhs94vxhkT
57480Please respect copyright.PENANAZeHN0Cagg0
Mona mulai terpejam-pejam sambil memeluk pinggangku erat-erat, tanpa menyadari bahwa Edo sudah berada di dalam kamar mandi ini.
57480Please respect copyright.PENANAPY16P1osAv
57480Please respect copyright.PENANAwDLerlsq7H
57480Please respect copyright.PENANA230MNllLhS
Terus terang, semuanya ini di luar skenario yang sudah kusepakati bersama Edo. Persetubuhan di dalam kamar mandi ini terjadi begitu saja, tanpa direncanakan sebelumnya.
57480Please respect copyright.PENANA5IkrSFJ8GW
57480Please respect copyright.PENANAY6MaHCQyBP
57480Please respect copyright.PENANAe7SnX1YVS0
Edo tak berani bersuara. Ia cuma berdiri dengan pandangan tertuju pada penisku yang sedang mengenjot liang kemaluan Mona. Justru aku yang buka suara, “Main di kamar mandi begini fantastis banget Do,” kataku.
57480Please respect copyright.PENANASQX1rF1vy7
57480Please respect copyright.PENANAzLj0ucukx2
57480Please respect copyright.PENANA0llWAemUg6
“Iya….waduuuh…bikin saya jadi ngiler ni Boss,” sahut Edo dengan mata seolah tak berkedip.
57480Please respect copyright.PENANAQkSpAxJKZP
57480Please respect copyright.PENANAUhZcNB9Vng
57480Please respect copyright.PENANA2CrAwsw5lY
Mona tampak kaget melihat kehadiran Edo di dalam kamar mandi ini. “Mas…aaah…ada Bang Edo…” kata Mona tersengal.
57480Please respect copyright.PENANAsV7hJyuVfV
57480Please respect copyright.PENANAmiabHhPjbF
57480Please respect copyright.PENANAwm8Sc8S5IL
“Biar aja dia nonton kita. Kan dia sahabat kita,” sahutku.
57480Please respect copyright.PENANAJVSLp5HLCx
57480Please respect copyright.PENANAig261Cg0si
57480Please respect copyright.PENANAfHmMZcyPDt
Mona yang telanjur keenakan dienjot oleh penisku, tidak berusaha menghentikan persetubuhan ini. Ia bahkan berbisik ke telingaku, “Kalau dia ngiler nanti gimana, Mas?”
57480Please respect copyright.PENANAfj06WpZrVI
57480Please respect copyright.PENANAs8KsfsYTC1
57480Please respect copyright.PENANAMElULYFWM6
Aku tidak menjawab pertanyaan Mona. Aku bahkan menoleh ke arah Edo sambil berkata, “Kalau mau nonton boleh. Tapi harus telanjang juga dong. Masa kami berdua telanjang sementara sampeyan pakaian lengkap gitu?”
57480Please respect copyright.PENANAsfwQxoItVo
57480Please respect copyright.PENANAXIpgXggvSh
57480Please respect copyright.PENANAh105THKANH
“Baik Boss,” sahut Edo sambil melaksanakan permintaanku. Menanggalkan seluruh pakaiannya lalu menggantungkannya di dekat pakaianku dan pakaian Mona.
57480Please respect copyright.PENANABjU8JVc8SS
57480Please respect copyright.PENANA7eaqfzZUC0
57480Please respect copyright.PENANAn8MXuDMXVe
Mona cuma memejamkan matanya, karena selanjutnya aku sudah mempergencar enjotan penisku lagi. Pasti kenikmatan yang dialaminya membuat Mona lupa segalanya.
57480Please respect copyright.PENANAt6CDKG7jg7
57480Please respect copyright.PENANAQ9Dt5a24gB
57480Please respect copyright.PENANAUX9MrFXDpG
Meski sambil mengenjot liang kemaluan Mona, aku masih sempat memberi isyarat kepada Edo agar semakin mendekat di sebelah kananku. Dan kulihat penis Edo sudah ngaceng sekali. Maka ketika aku masih asyik mengayun penisku, kusempatkan menarik tangan Mona agar memegang batang kemaluan Edo.
57480Please respect copyright.PENANAPxuTMJEJNQ
57480Please respect copyright.PENANAyNpxl8vq9r
57480Please respect copyright.PENANAPQQYi0bN6e
Mona agak kaget. Tapi aku cepat berkata padanya, “Remas-remas aja…kocokin juga boleh…biar dia gak gila melihat kita beginian.”
57480Please respect copyright.PENANAyAu9Wphax0
57480Please respect copyright.PENANArlCWbyS7bV
57480Please respect copyright.PENANAPWJJKCNjry
Mona memejamkan matanya lagi. Tapi tangannya mulai meremas-remas batang kemaluan Edo seperti yang kuanjurkan. Entah apa yang berkecamuk di dalam pikiran gadis itu.
57480Please respect copyright.PENANAfUbaDQ8Hf1
57480Please respect copyright.PENANAzyrL51x2G8
57480Please respect copyright.PENANAZ1yYUOK21s
Yang jelas, pada suatu saat Mona berkata padaku, “Mas…berdiri di kamar mandi gini, pegel dan kedinginan….”
57480Please respect copyright.PENANAUpgYuWtQb6
57480Please respect copyright.PENANAAgEBYaC0se
57480Please respect copyright.PENANAKztCg1BReD
“Oke…kita selesaikan dulu mandinya, lalu kita blanjutkan di atas kasur ya,” kataku.
57480Please respect copyright.PENANAlULfQJDyii
57480Please respect copyright.PENANAp5ykXBk0wj
57480Please respect copyright.PENANAYYiV75MFQw
Mona mengangguk dan sesekali melirik ke arah Edo dengan sikap canggung.
57480Please respect copyright.PENANAjrzK8XuI5X
57480Please respect copyright.PENANAcgvcJ7f0jF
57480Please respect copyright.PENANAlgde82XuPN
Kalau aku membandingkan Edo dengan diriku sendiri, rasanya kami ini selevel dalam beberapa hal. Dalam usia, kami sebaya. Soal bentuk tubuh dan wajah, nilainya kira-kira sama lah. Juga kalau kubandingkan ukuran penis Edo dengan penisku, juga sama panjang dan gedenya.
57480Please respect copyright.PENANAqnbT5AWpS4
57480Please respect copyright.PENANAx8E6K1XjG4
57480Please respect copyright.PENANAV8GHdgT0pS
Shower air hangat mulai memancarkan airnya. Kami bertiga saling menyabuni di dalam kamar mandi ini. Ketika Edo tampak asyik menyabuni sepasang payudara Mona, aku berkata, “Asyik kan punya cowok dua orang begini? Pasti lebih hangat daripada cuma memiliki aku seorang. Pokoknya kita bikin suasana di Bogor ini jadi sesuatu yang sangat indah, yang sangat mengesankan.”
57480Please respect copyright.PENANA7yrY3uRiij
57480Please respect copyright.PENANAdl3skXy57x
57480Please respect copyright.PENANAtyVpC5rRf2
Mona tak menyahut. Tapi kulihat dia diam saja ketika Edo mulai menyabuni kemaluannya. Mungkin itu bisa dijadikan indikator, bahwa Mona sudah menerima kehadiran Edo.
57480Please respect copyright.PENANA4aiyLgGvC7
57480Please respect copyright.PENANAqqbQZ6uoQm
57480Please respect copyright.PENANAE90Dnx95Ql
Bahkan ketika aku sudah mengeringkan tubuhku dengan handuk, kulihat Edo menarik tangan Mona ke arah penisnya…lalu kulihat Mona menurut saja… memegang batang kemaluan Edo yang sudah sangat ngaceng itu.
57480Please respect copyright.PENANACmgPbT1zKc
57480Please respect copyright.PENANAXSQEjwITbg
57480Please respect copyright.PENANArCSFtNRqNU
“Nah begitu dong….mulai saat ini aku dan Edo jadi milik Mona…” kataku sambil mencium pipi Mona, “Ayo kita lanjutkan di atas bed, biar jangan pegel dan kedinginan.”
57480Please respect copyright.PENANA2g3I54PUB8
57480Please respect copyright.PENANAxDfkxi9KwG
57480Please respect copyright.PENANAuMgAIqAxA3
Mona mengikuti anjuranku paling duluan, keluar dari kamar mandi dengan hanya melilitkan handuk hotel di pinggangnya.
57480Please respect copyright.PENANAfaYehVZqiR
57480Please respect copyright.PENANAlmmV4EjHpO
57480Please respect copyright.PENANA8KtJIt8aXe
“Jangan terlalu ekstrim ya, kasian,” kataku kepada Edo, “giliran aja seorang demi seorang.”
57480Please respect copyright.PENANAUSJ7uP2LIU
57480Please respect copyright.PENANADBO5D1waNm
57480Please respect copyright.PENANABQPtT1sS64
“Oke Boss,” Edo mengangguk, “Tapi saya udah gregetan…pengen jilatin memeknya.”
57480Please respect copyright.PENANAJ1ZCxUPnRu
57480Please respect copyright.PENANAf3VFSmo8hD
57480Please respect copyright.PENANAlLYcET14O2
“Ya udah…duluan aja maju sana…”
57480Please respect copyright.PENANAGSUVu3trFb
57480Please respect copyright.PENANAnZnqudvKLL
57480Please respect copyright.PENANAtWJKIj9VjD
“Lho…Boss kan tadi belum selesai.”
57480Please respect copyright.PENANARNamF5mbKt
57480Please respect copyright.PENANAZ3vpiUCn9b
57480Please respect copyright.PENANAMNZ724rfDX
“Santai aja,” kataku sambil menepuk bahu Edo, “waktu kita kan masih lama. Bisa sepuluh harian kita stand by di kota ini.”
57480Please respect copyright.PENANAbjurnDJRzl
57480Please respect copyright.PENANACnlAf6hUPI
57480Please respect copyright.PENANAWNmpJfrz7e
“Woookeeee….thank you Boss,” Edo tampak bersemangat, lalu bergegas ke luar, dalam keadaan telanjang, karena handuk yang disediakan hotel cuma 2 helai. Yang satu sudah dipakai olehku, yang satu lagi dipakai oleh Mona.
57480Please respect copyright.PENANAHtNYMwot2r
57480Please respect copyright.PENANAz0kHJ7ZZ0s
57480Please respect copyright.PENANAArau4GvoSw
Aku pun keluar dari kamar mandi. Kulihat Edo sudah menerkam Mona di atas tempat tidur, lalu menghimpitnya, menciuminya…lalu menciumi putting payudaranya….menurun lagi…melorot terus sampai akhirnya Edo berhasil menempelkan mulutnya pada vagina Mona.
57480Please respect copyright.PENANALVug37mRhZ
57480Please respect copyright.PENANABEwhrreBP4
57480Please respect copyright.PENANAPv6dnggG5Z
Mona menurut saja ketika sepasang pahanya direnggangkan lebar-lebar oleh kedua tangan Edo. Lalu gadis itu mulai menikmatinya. Menikmati jilatan dan celucupan Edo di vaginanya yang jembutnya sudah dirapikan itu.
57480Please respect copyright.PENANAkzi47tpnNF
57480Please respect copyright.PENANAC4hPy7IS6t
57480Please respect copyright.PENANAzqRodCiQf6
Cukup lama Edo menjilati kemaluan Mona, sambil sesekali tangannya menjangkau sepasang payudara Mona dan meremas-remasnya.
57480Please respect copyright.PENANAu2YlA6vtGv
57480Please respect copyright.PENANAh1SVLZIYo0
57480Please respect copyright.PENANAlXxacZFEhd
Dan akhirnya Edo merayap ke atas…sambil memegangi batang kemaluannya. Lalu kulihat Edo sedang berusaha memasukkan batang kemaluannya ke dalam vagina Mona.
57480Please respect copyright.PENANAof1tURP5Ah
57480Please respect copyright.PENANAfX1RS4Baam
57480Please respect copyright.PENANApQcteVoN75
Aku pun duduk di sofa sambil menonton adegan-adegan berikutnya. Bahwa Edo mulai mengayun penisnya, memompa liang kemaluan Mona. Dan Mona mulai mendesah-desah, sambil sesekali melirik ke arahku, tapi selalu kuacungkan jempolku (meski sebenarnya diam-diam aku merasa cemburu juga menyaksikan persetubuhan mereka itu).
57480Please respect copyright.PENANAQHfmdp94BV
57480Please respect copyright.PENANAq7jzLOSuvC
57480Please respect copyright.PENANALqmOgaW4KP
Aku menyaksikan persetubuhan mereka sambil memegangi penisku sendiri, karena sebenarnya aku belum selesai ML sambil berdiri di kamar mandi tadi. Aku mengalah agar Edo maju duluan, meski aku belum selesai. Masalahnya, aku ingin tahu dulu apakah Mona siap dithreesome apa tidak. Ternyata ia mau menerima kehadiran Edo. Hitung-hitung “ikatan”, biarlah Edo maju duluan, supaya nanti takkan ada penolakan apa pun dari Mona.
57480Please respect copyright.PENANAYP6GIKG6pj
57480Please respect copyright.PENANAYSo4xlzfgF
57480Please respect copyright.PENANArBdr81XFUf
Tapi egoisku mendadak timbul dominan di dalam batinku. Masalahnya, si dede nagih terus karena di kamar mandi tadi belum terselesaikan. Maka dengan nafsu tak terkendalikan lagi, aku menghampiri Edo dan memberi isyarat padanya, pertanda ngajak change place.
57480Please respect copyright.PENANAur8nd7pqfQ
57480Please respect copyright.PENANAnQJX7Gy5Ir
57480Please respect copyright.PENANAZsHeTo29I2
Untungnya Edo mengerti keadaanku yang sedang tersiksa ini. Dengan sigap ia mencabut penisnya dari vagina Mona. Membuat mata Mona terbuka, tapi lalu terpejam lagi setelah tahu bahwa aku akan menggantikan posisi Edo. Dan Edo langsung menuju kamar mandi.
57480Please respect copyright.PENANAFt7KgyrJ0p
57480Please respect copyright.PENANA4ynpHJno0K
57480Please respect copyright.PENANAilehCNpK9B
Waktu memasukkan batang kemaluanku ke lubang kewanitaan Mona yang terasa sudah basah sekali (mungkin dia sudah orga waktu disetubuhi oleh Edo tadi), aku masih sempat berbisik, “Lebih enak kan dengan dua orang lelaki?”
57480Please respect copyright.PENANAFgDE0zQhbj
57480Please respect copyright.PENANALhlLmEYLWj
57480Please respect copyright.PENANALpZSqxg3lK
Mona menatapku. Memelukku erat-erat sambil berkata perlahan, “Saya kan nurutin keinginan Mas aja.”
57480Please respect copyright.PENANA3zZPGprQHl
57480Please respect copyright.PENANAUolh73FcMH
57480Please respect copyright.PENANAim6GVNYr8a
“Tapi lebih enak kan?”
57480Please respect copyright.PENANAHRM3C36Y5O
57480Please respect copyright.PENANAXBlDWCHuCe
57480Please respect copyright.PENANAhjf6LgyLhg
“I…iya sih…” sahutnya sambil memejamkan mata lagi.
57480Please respect copyright.PENANA5xEUs3h6eh
57480Please respect copyright.PENANA38s8BjzD9n
57480Please respect copyright.PENANAs0zHRKYB82
Dan aku mulai mengayun batang kemaluanku, untuk melanjutkan kenikmatan yang tertunda tadi.
57480Please respect copyright.PENANAY7spaAI942
57480Please respect copyright.PENANARH9ntZHwBt
57480Please respect copyright.PENANAtiOIkqZq99
Mata Mona terbuka lagi. Bertanya tersengal, “Mas…ka…kalau saya kecapean, boleh minta istirahat?”
57480Please respect copyright.PENANAweVCu2xFqP
57480Please respect copyright.PENANARH8oSTjvrG
57480Please respect copyright.PENANACz02VjYULg
“Tentu aja dong. Kita bertiga kan sejajar,” sahutku dengan perasaan ingin ketawa merasakan keluguannya, “Mona bukan budak kami. Mona boleh minta rehat kapan saja….boleh minta ML juga kalau udah horny lagi…” ucapanku itu kususul dengan ciuman hangat di bibirnya.
57480Please respect copyright.PENANAWo6OyENInh
57480Please respect copyright.PENANAEoji3xhaZ1
57480Please respect copyright.PENANACcb315QEUA
Mona memeluk leherku dengan hangatnya. Dan merenggangkan sepasang pahanya lebar-lebar, seolah mempersilakanku mengenjotnya seganas mungkin.
57480Please respect copyright.PENANAX6zK7omTka
57480Please respect copyright.PENANAQeAnpt5j6H
57480Please respect copyright.PENANAv2iyQRMZ3q
“Sekarang udah kecapean?” tanyaku sambil memperlambat gerakan penisku.
57480Please respect copyright.PENANAZ9GGRl2RCt
57480Please respect copyright.PENANAplWENvDBXH
57480Please respect copyright.PENANAINGqbnyhBK
“Belum Mas…justru lagi enak-enaknya…” sahutnya tersipu.
57480Please respect copyright.PENANAz4KPP1GJjE
57480Please respect copyright.PENANA04m3u5yYFo
57480Please respect copyright.PENANATLF8Gg3uBX
Mendengar pengakuannya itu aku pun semakin bergairah untuk memperganas ayunan penisku.
57480Please respect copyright.PENANAc8tg9YLkQ5
57480Please respect copyright.PENANAQm2tLfs0xZ
57480Please respect copyright.PENANAeX2mKm6gu6
Tiba-tiba terdengar suara musik dangdut koplo. Rupanya suara musik itu dari hp Edo yang sudah duduk di sofa lagi, sambil mengamati persetubuhanku dengan Mona. Aku tidak begitu suka musik dangdut. Tapi dalam suasana seperti ini, rasanya irama koplo itu cocok sekali untuk kuikuti…..ya, kusesuaikan gerakan penisku dengan irama koplo itu….ternyata asyik sekali ! Dangdut…mundur maju…dangdut…mundur maju…..dst.
57480Please respect copyright.PENANAZqbYpntdtd
57480Please respect copyright.PENANArRZbdk3IIb
57480Please respect copyright.PENANAWnN1024gQA
“Wooooow….enak tenaaaan…..” terdengar komentar Edo yang menyaksikan semuanya ini. Namun aku tak mempedulikannya. Aku cuma peduli bahwa makin lama batinku serasa makin melayang-layang di langit….langit ketujuh mungkin….memang pantas apa yang sedang kulakukan ini dijuluki “surga dunia”……dan rintihan-rintihan histeris Mona makin lama makin menjadi-jadi…di telingaku malah seakan-akan nyanyian merdu bidadari yang sedang menaburkan bunga-bunga surgawi ke sekujur batinku…
57480Please respect copyright.PENANA2ainCRxiUJ
57480Please respect copyright.PENANAiAPpKE65NP
57480Please respect copyright.PENANArUCWIpq6Ga
Belasan menit kemudian, terasa sekujur tubuh Mona mengejang….kedua tangannya meremas-remas kain seprai….matanya terbeliak, nafasnya tertahan dan…..ia merengek manja…terdengar erotis di telingaku: “Maaaaas…….a…..a…..aaaaaaaaaaaaahhhhh….”
57480Please respect copyright.PENANAMSl8uKKxjr
57480Please respect copyright.PENANA7snRamvdCq
57480Please respect copyright.PENANAsZOx64I3h4
Terasa liang kemaluan Mona berkedut-kedut…lalu menjadi basah licin, sehingga penisku terasa lebih gampang diayun….dan menimbulkan suara kecipak-kecipak….
57480Please respect copyright.PENANAYYBvb0bTlI
57480Please respect copyright.PENANANfPEEaG0uD
57480Please respect copyright.PENANACmfXMlMCYM
Aku tahu apa yang sudah terjadi. Mona sudah mencapai orgasmenya. Aku pun tak mau berlama-lama lagi menyetubuhinya, karena Edo pasti sudah tak sabar menunggu. Maka meski liang kemaluan Mona jadi terasa longgar buat penisku, aku malah semakin gila mengenjotnya…sodok-tarik-sodok-tarik-sodok-tarik….dan kubenamkan penisku sekuat mungkin…sambil menikmati enaknya ejakulasi di dalam liang kemaluan yang baru mencapai orgasme itu.
57480Please respect copyright.PENANA7uHd7t3UKx
57480Please respect copyright.PENANAZhbVirvcM0
57480Please respect copyright.PENANAlkOCqJw2nK
Waktu kucabut penisku yang mulai melemas ini, kulihat mulut kemaluan Mona ternganga dan mengalirkan cairan putih kental…spermaku yang bercampur dengan lendir kewanitaan Mona….
57480Please respect copyright.PENANAuie2MP78uu
57480Please respect copyright.PENANAwMGJ7x66AN
57480Please respect copyright.PENANA4Q1E0qY171
Edo langsung menghampiriku, “Dilepasin di dalam? Gak apa-apa?” tanyanya seperti mencemaskan sesuatu.
57480Please respect copyright.PENANAT5CDNaju3M
57480Please respect copyright.PENANAWfWuSqg20z
57480Please respect copyright.PENANApQyhjR4TgR
“Aman…karena sudah dijaga pil kontrasepsi,” sahutku.
57480Please respect copyright.PENANApP2YnwKTfV
57480Please respect copyright.PENANATyi7DtlQ5p
57480Please respect copyright.PENANATVP5TVEOey
“Wah asyik dong,” kata Edo sambil melompat ke atas tempat tidur dan langsung menerkam tubuh Mona yang masih telanjang bulat.
57480Please respect copyright.PENANAyVyLaTdd10
57480Please respect copyright.PENANACKUXfZH74h
57480Please respect copyright.PENANAxdTvfMfff9
Jelas tampak membenamnya batang kemaluan Edo ke dalam liang vagina Mona (yang pasti masih kebanjiran air maniku). Tampaknya Edo sudah tak kuasa lagi menahan nafsunya, sehingga tak mau bersusah-susah lagi, langsung main sodok aja.
57480Please respect copyright.PENANAo4E3kNAb3Q
57480Please respect copyright.PENANAJV5piH5wWI
57480Please respect copyright.PENANAaZ523CPvH3
Dan gilanya, baru beberapa menit Edo mengenjot Mona, penisku langsung tegang lagi. Padahal baru saja memuntahkan lahar panasnya. Mungkin ini salah satu sisi positifnya buat lelaki yang melakukan threesome MMF. Bahwa ketika melihat persetubuhan Edo dengan Mona, rasanya jauh lebih effektif daripada nonton bokep !
57480Please respect copyright.PENANA7Ti1lOFU3j
57480Please respect copyright.PENANA032pj9pbCh
57480Please respect copyright.PENANA8nPxh8oQ5G
Konon pula threesome FFM (2 cewek 1 cowok), biasanya tidak menimbulkan kepuasan bagi kedua ceweknya. Mungkin karena sebenarnya fisik cewek ditakdirkan untuk bisa memuaskan lebih dari 1 orang cowok. Bukankah sambil tidur pun seorang cewek bisa membuat cowok ngecrot?
57480Please respect copyright.PENANAexBF5qFnpr
57480Please respect copyright.PENANApaKFzlfBwr
57480Please respect copyright.PENANAPvZLQOpNl2
Maka ada orang yang bilang, threesome FFM itu hanya buat gaya-gayaan aja bagi cowoknya. Padahal cowok itu takkan bisa memuaskan 2 cewek sekaligus. Apalagi kalau ceweknya 3 orang atau lebih.
57480Please respect copyright.PENANAOssOOw4qax
57480Please respect copyright.PENANANbgp8MQdxf
57480Please respect copyright.PENANASk1wPsX2U3
Jadi…kalau dibebaskan memilih, secara fisik mungkin polyandri lebih ngepas daripada polygami. Karena kalau polyandri, kedua belah pihak akan puas. Hahahaaaa !
57480Please respect copyright.PENANAYsEOJnh46R
57480Please respect copyright.PENANACT4hU61lXj
57480Please respect copyright.PENANAuqL2MxiGpC
Bagaimana mungkin Mona tidak puas? Setelah Edo ejakulasi, aku maju. Tapi aku ingin melakukannya dengan posisi doggy. Mona kusuruh nungging, aku masukkan penisku dari belakang. Sementara Edo hanya beristirahat sebentar, lalu celentang sambil merentangkan kedua pahanya, sehingga penisnya persis berada di bawah mulut Mona yang sedang menungging.
57480Please respect copyright.PENANAse8wm24tFD
57480Please respect copyright.PENANAMxUoTWgcXI
57480Please respect copyright.PENANANYkBJvf0DV
Edo memberi isyarat agar Mona mengoral penisnya. Mona pun mengerti, lalu mengulum dan menyelomoti penis Edo seperti anak kecil menikmati permen loli.
57480Please respect copyright.PENANAdkkpKMEHxe
57480Please respect copyright.PENANAW6QFABW8f1
57480Please respect copyright.PENANA8sZfr97ZvK
Semuanya itu membuatku semakin bersemangat untuk mengayun penisku seganas mungkin. Sampai terasa pangkal pahaku menabrak-nabrak buah pantat Mona…dug…dugh….dugh…dugh…..
57480Please respect copyright.PENANAdxiGEGOw9D
57480Please respect copyright.PENANAwDZVKbu4Nj
57480Please respect copyright.PENANAiHuXDfnv6F
57480Please respect copyright.PENANA6aZq0mxWXl
57480Please respect copyright.PENANAjfpyqxZzXx
Malam itu sebenarnya merupakan pengalaman pertama bagiku, pengalaman pertama menthreesome seorang perempuan. Entahlah bagi Edo, mungkin dia pernah melakukannya dengan cewek lain.
57480Please respect copyright.PENANA040EIyM5ej
57480Please respect copyright.PENANAxGdYBEVhL1
57480Please respect copyright.PENANAhZoE5z2mPb
Dan yang jelas, malam itu kami puas-puaskan nafsu birahi kami dengan segala posisi. Sampai akhirnya Mona minta istirahat karena sudah ngantuk sekali, katanya.
57480Please respect copyright.PENANAIGSQZ4Ykyg
57480Please respect copyright.PENANA2XeQIC2JrH
57480Please respect copyright.PENANArNMFrC6M1f
Lalu kami tidur bertiga di bed yang luas itu, sementara bed yang kecil jadi nganggur.
57480Please respect copyright.PENANA4StngfrxbG
57480Please respect copyright.PENANAJRv9fMxl0m
57480Please respect copyright.PENANABA11CSMlDa
Kelihatannya Mona senang juga tidur diapit oleh dua orang lelaki. Meski selimut dihamparkan untuk menyelimuti tubuh kami, namun di balik selimut itu kami semua bertelanjang.
57480Please respect copyright.PENANA8sTQeUnepw
57480Please respect copyright.PENANAMmqEwiNTdM
57480Please respect copyright.PENANAtx4Cj7Qji9
Walaupun kami semua terkapar dalam kepuasan, namun esok paginya kami tetap bangun pada waktunya. Karena kami harus bertanggungjawab pada bisnis kami. Tapi di malam hari, kami juga punya urusan dengan birahi kami…..
57480Please respect copyright.PENANAS43BhrTHSq
Episode 6
57480Please respect copyright.PENANAuxEsNGobPt
57480Please respect copyright.PENANAZdzMfJhhve
57480Please respect copyright.PENANARqTUukHJcH
57480Please respect copyright.PENANAb6gWLFJUeJ
57480Please respect copyright.PENANAcpCuI6qTi1
Seperti kutulis di episode sebelumnya, perjalanan bisnisku selalu diwarnai oleh kehadiran perempuan-perempuan yang seolah dikirim untuk mengisi lembaran kehidupanku. Padahal aku tak pernah sengaja mencarinya. Tapi mereka berdatangan satu persatu di dalam kehidupanku. Hal itu membuat semangatku selalu berkobar-kobar….maju terus untuk menekuni bisnisku sambil memetik bunga-bunga yang berdatangan sendiri ke pangkuanku.
57480Please respect copyright.PENANAwTdCvAHWpI
57480Please respect copyright.PENANA2677zfGm88
Pada suatu hari, aku berada di sebuah café di bandara Soekarno Hatta, untuk menunggu kedatangan utusan dari Samarinda yang membutuhkan perusahaan pengembang untuk perumahan di Kaltim.
57480Please respect copyright.PENANAtuNbqIfGZS
57480Please respect copyright.PENANAYs3lWDBfss
Sudah agak lama aku menunggu di café itu. Waktu aku menanyakan ke petugas bandara, kudapat informasi “Pesawatnya delay Pak. Mungkin sekarang baru take off dari Sepinggan.”
57480Please respect copyright.PENANA6snCy9aX17
57480Please respect copyright.PENANAg1JwTIvYlt
Huh…lumayan menjengkelkan juga. Aku harus menunggu di bandara lebih lama daripada waktu penerbangan dari Sepinggan ke Soekarno-Hatta. Kalau tahu harus menunggu lama-lama begini, mending kusuruh sopirku saja menjemputnya tadi.
57480Please respect copyright.PENANArYljYSRUI7
57480Please respect copyright.PENANAwf6SBNT4t4
Tapi…yah…dalam bisnis kesabaranku memang sering diuji. Sabar…sabar….orang sabar tititnya lebar….Uff….
57480Please respect copyright.PENANAG5OwRpte5a
57480Please respect copyright.PENANA9wASvtQfdV
Aku nongkrong terus di café itu, malas untuk bertanya-tanya lagi kepada petugas bandara. Biarlah. Sedatangnya saja. Kalau sudah datang, nanti juga pasti ada yang menghubungiku lewat handphone.
57480Please respect copyright.PENANAxVj462oihL
57480Please respect copyright.PENANAakTnayBNKS
Setelah cukup tersiksa menunggu di café itu, akhirnya hpku berdering. Ada nomor tak dikenal meneleponku. Agak ragu aku mengangkatnya, karena biasanya ada saja yang iseng menelepon tanpa tujuan yang jelas.
57480Please respect copyright.PENANAzRccZL3up4
57480Please respect copyright.PENANAcgY0VTSaeV
Terdengar suara perempuan di hpku, “Dengan Pak Yadi? Ini saya utusan Pak Burhan, dari Samarinda.”
57480Please respect copyright.PENANAnNXTHAqgOQ
57480Please respect copyright.PENANAxzWmyu0Kaz
“Oh, yayaya,” sambutku gembira. Lalu kusebutkan nama café tempatku menunggu.
57480Please respect copyright.PENANA4wpKr2mUkC
57480Please respect copyright.PENANAHXTo0b3zbl
“Baik Pak….saya sedang menunggu tas pakaian saya dulu. Nanti saya ke situ. Maaf ya Pak Yadi harus menunggu gini.”
57480Please respect copyright.PENANAvWnw2WHQuZ
57480Please respect copyright.PENANANVXmDLqLVG
“Gak apa-apa. Oke, saya tunggu di sini,” kataku berusaha ramah. Meski heran, kenapa Pak Burhan mengutus ibu-ibu segala ke Jakarta? Jangan-jangan nanti malah merepotkanku saja.
57480Please respect copyright.PENANAUhIpfXUbdu
57480Please respect copyright.PENANABw2EHv8Zyo
Tapi…begitu seorang wanita muda bertubuh tinggi semampai dan bergaun hijau tosca menegurku, “Pak Yadi?”
57480Please respect copyright.PENANAOFkhDhLvZi
57480Please respect copyright.PENANA1gvqhencBj
“Iya…iya…mmm…yang dari Samarinda?” sahutku tergagap. Masalahnya, maaak, kusangka ibu-ibu tua yang datang dari Samarinda itu, ternyata ia seorang wanita muda sekali. Aku yakin usianya belum 25 tahun Dan…cantik banget perempuan muda yang berdiri di depanku itu.
57480Please respect copyright.PENANAv3P9tsDojB
57480Please respect copyright.PENANAWkGTbIfQD7
Wanita muda itu menjabat tanganku, ” Rahmi,” katanya memperkenalkan namanya, “Pak Burhan itu abang saya. Kebetulan dia lagi ada kesibukan di Tenggarong, jadi menyuruh saya ke sini.”
57480Please respect copyright.PENANAY8NnlvBcEZ
57480Please respect copyright.PENANAi4dY5vf9Bb
“Oh..iya…iya…” aku mengangguk-angguk, agak gugup jadinya, sementara jabatan tangannya belum kulepaskan.
57480Please respect copyright.PENANALggYrzzYFm
57480Please respect copyright.PENANAAOGBJbIfp3
“Saya pikir Pak Yadi sudah tua…eee…ternyata masih muda.” kata waniita muda itu.
57480Please respect copyright.PENANARG2lgJF6jr
57480Please respect copyright.PENANAhyr1VTvgMO
“Hehehe…sama. Tadi juga waktu terima telepon dari anda, saya pikir mau ketemu ibu-ibu. ternyata masih muda banget.”
57480Please respect copyright.PENANAQi2djWvN9P
57480Please respect copyright.PENANAw67iK62cVp
Setelah berada di mobilku yang dikemudikan oleh Herman (sopirku), Rahmi bercerita betapa melelahkannya penerbangan tadi. Karena ia harus naik mobil dulu dari Samarinda ke Balikpapan, jauh lebih cepat daripada waktunya. Tapi penerbangan dari Balikpapan ke Jakarta justru delay lebih dari sejam.
57480Please respect copyright.PENANAlkXcti5pcM
57480Please respect copyright.PENANAzKYinNa2Mh
Lalu ia juga bercerita bahwa ia sengaja menawarkan diri untuk menjadi utusan abangnya ke Jakarta, karena ingin sekalian belanja celana jeans dan brownies kukus di Bandung.
57480Please respect copyright.PENANAsEfINXjZGp
57480Please respect copyright.PENANABRCRU3QJPa
“Kalau begitu sekarang kita langsung ke Bandung saja, gimana?” kataku.
57480Please respect copyright.PENANAxz78S9PqZo
57480Please respect copyright.PENANAFaMqnFUDQF
“Ya atur-atur aja gimana baiknya,” jawab Rahmi yang duduk di sampingku di jok belakang, “Saya kan gak keburu-buru Pak.”
57480Please respect copyright.PENANAyhFJbqnfLA
57480Please respect copyright.PENANAg9zOJguQx3
Rasanya gak enak juga Rahmi memanggilku Pak-Pak terus. Karena aku belum tergolong tua. Tapi biarlah. Mungkin itu tanda bahwa ia menghormatiku.
57480Please respect copyright.PENANAqKvNnlAJyj
57480Please respect copyright.PENANAMbIxw1fxfQ
“Emang lama-lama di Bandung gak marah suaminya?” tanyaku pada saat mobilku sedang meluncur dengan cepatnya di jalan tol.
57480Please respect copyright.PENANAEn4oH1pNK8
57480Please respect copyright.PENANAFwAXwvwUcu
“Hmm…saya gak punya suami Pak,” kata Rahmi bernada sendu.
57480Please respect copyright.PENANAT7c4kfcmaV
57480Please respect copyright.PENANAXuJcVqsXuN
“Ooo…belum menikah?”
57480Please respect copyright.PENANAFhtP8qTtCz
57480Please respect copyright.PENANAduJ6eDz46t
“Aaah….malu nyeritainnya. Saya ini janda Pak….”
57480Please respect copyright.PENANA4iba8LAKiQ
57480Please respect copyright.PENANAHvovgZuAkA
Aku terhenyak. Janda? pikirku, semuda gitu sudah menjadi janda?
57480Please respect copyright.PENANAziJEfMWSxD
57480Please respect copyright.PENANAkmkI9BUFT6
“Perkawinan saya cuma berlangsung beberapa bulan,” kata Rahmi lagi, “suami saya meninggal setahun yang lalu.”
57480Please respect copyright.PENANAOAmwDSmsH2
57480Please respect copyright.PENANAsvWr3eho7u
“Sakit apa?”
57480Please respect copyright.PENANA94IAW2j1BL
57480Please respect copyright.PENANAu7NZC73dmm
“Yah…sudah tua aja Pak. Perbedaan umur kami jauh sekali. Waktu saya nikah, umur saya baru duapuluh dua, suami saya sudah hampir enampuluh tahun. ”
57480Please respect copyright.PENANAyQXARCAKqE
57480Please respect copyright.PENANAmGlwNMhHaO
Pengakuan Rahmi itu tidak membuatku heran. Karena yang aku tahu, banyak petambang di Kalimantan beristri lebih dari seorang. Bahkan ada petambang yang kukenal, punya istri muda yang baru lulus SMP. Maklum, duit punya kuasa.
57480Please respect copyright.PENANAopLukH979g
57480Please respect copyright.PENANAAyvk4tuEaR
Ya, sebenarnya pengusaha di Kalimantan, kalau sudah kaya tak kepalangan kayanya. Rumah cuma terbuat dari kayu ulin (kayu ulin mahal lho), tapi jip Hammer berderet di depan rumahnya. Pesawat jet pribadinya selalu nongkrong di bandara. Pilot pribadinya juga selalu stand by, menunggu tugas dari sang boss.
57480Please respect copyright.PENANAK4XAqAoQrZ
57480Please respect copyright.PENANAe1WjnBNJ1H
Aku bahkan pernah menerima pesanan khusus dari seorang petambang Kalsel. Ia minta dikirim tenaga satpam untuk keamanan perusahaannya. Jumlah pesanannya tidak tanggung-tanggung….minta 800 orang !
57480Please respect copyright.PENANAV32rgb3ZBM
57480Please respect copyright.PENANAQAYY9ZmeuS
“Ini langsung ke Bandung Pak?” tanya Herman membuyarkan terawanganku.
57480Please respect copyright.PENANAkKgnB8GeWb
57480Please respect copyright.PENANAWF7kqoA2D3
“Iya. Nanti istirahatnya di kilometer limatujuh aja. ”
57480Please respect copyright.PENANAlVvTLElN5z
57480Please respect copyright.PENANAXSA2264NR0
“Iya,” Herman mengangguk, “Kalau di kilometer sembilanbelas sering susah parkir. Terlalu banyak yang istirahat di situ.”
57480Please respect copyright.PENANA5xopDsoqvz
57480Please respect copyright.PENANAgX1w2LO1hG
Aku tak menanggapi ucapan sopirku itu. Bahkan sering curi-curi pandang pada Rahmi yang berkulit putih bersih itu. Diam-diam aku pun menghitung-hitung umurnya. Nikah di usia 22, hanya beberapa bulan kemudian suaminya meninggal. Dan suaminya meninggal setahun yang lalu. Berarti umurnya sekarang di bawah 24 tahun.
57480Please respect copyright.PENANAXtjCFnYW8H
57480Please respect copyright.PENANA74Fj6wFoCB
Lalu kenapa otakku jadi berpikir yang bukan-bukan setelah mendengar pengakuannya, bahwa statusnya janda?
57480Please respect copyright.PENANADSHOGFujHN
57480Please respect copyright.PENANAktLjIZjwYM
Tapi dari mana aku harus memulainya?
57480Please respect copyright.PENANAXU0YZGyrwL
57480Please respect copyright.PENANAq5cnsh578C
“Ohya, master plan dan surat-surat penting ada di dalam koper saya,” kata Rahmi ketika aku masih memutar-mutar otakku, “Nanti aja di Bandung saya serahkan ya.”
57480Please respect copyright.PENANA2jq3lhF53K
57480Please respect copyright.PENANAXxjeBygQ22
“Iya,” aku mengangguk, “kebetulan calon developernya kakak saya sendiri. Takkan banyak prosedur, karena semuanya sudah dipercayakan pada saya.”
57480Please respect copyright.PENANAvL3GIh9bGO
57480Please respect copyright.PENANAwyfGWijhtP
“Wah, kebetulan dong. Pemilik tanahnya kakak saya, developernya kakak Pak Yadi. Jadi kita ini sama-sama ring satu dong.”
57480Please respect copyright.PENANAdwwKtQK0WG
57480Please respect copyright.PENANAJKh8O2Tg7V
Aku cuma tersenyum. Tapi pandanganku tertumbuk pada cincin bermata blue sapphire yang melingkari jari tangan kanan Rahmi. Aku merasa punya jalan untuk memegang tangannya sambil berkata, “Wah, blue sapphirenya bagus banget…!”
57480Please respect copyright.PENANAsV6rPCEfFT
57480Please respect copyright.PENANA9RNw3pGiSD
Rahmi tersipu, “Cuma blue sapphire Martapura kok Pak.”
57480Please respect copyright.PENANAiHQN4FOTm0
57480Please respect copyright.PENANApzuIggS3cb
“Hush…permata buatan Martapura bagus-bagus kok. Apalagi kalau dipakai oleh tangan yang begini halusnya,” kataku sambil mengelus punggung tangan Rahmi.
57480Please respect copyright.PENANAboM2kFiqjr
57480Please respect copyright.PENANAr5l6WFXxza
Wanita muda yang cantik itu menatapku dengan senyum. Dan membiarkan tangannya tetap kupegang. Aku pun enggan melepaskannya. Maka tangan berjemari lentik-lentik itu kuletakkan di atas pahku, sambil kugenggam dengan penuh kehangatan.
57480Please respect copyright.PENANAOuMlYNsYWW
57480Please respect copyright.PENANAi6FGfroJlp
Lalu kudengarkan semacam biodata Rahmi dari mulutnya sendiri, “Saya sebenarnya asli orang Martapura, tapi sejak kecil saya ikut kakak saya di Samarinda.”
57480Please respect copyright.PENANA3gw7ITRnaU
57480Please respect copyright.PENANAGzYCknx2pU
Aku cuma mendengarkannya dengan sikap serius, tanpa membuka identitasku sendiri. Tanpa menjelaskan bahwa sebenarnya ibuku juga orang Banjar. Biarlah ia mengiraku orang Jawa saja. Karena namaku memang mirip nama orang Jawa.
57480Please respect copyright.PENANAqzK09EDDy2
57480Please respect copyright.PENANAlI1vTNhwMQ
Dan…tangan gemulai yang hangat ini tetap berada di dalam genggamanku. Bahkan terkadang kuarasakan tangannya meremas tanganku. Hmmm…kisah apa lagi yang akan terjadi pada diriku? Que serra serra…what ever will be, will be…apa yang mau terjadi, terjadilah….!
57480Please respect copyright.PENANAZuw7eFM5jD
57480Please respect copyright.PENANAJT7qaSdzYc
Di KM 57, kami hanya istirahat sebentar. Untuk minum kopi dan makan snack saja. Sengaja aku mengajak sopirku minum kopi, supaya tidak ngantuk waktu nyetir sampai Bandung nanti.
57480Please respect copyright.PENANAqGTMgObdYh
57480Please respect copyright.PENANAc82TjXEOqh
“Di Bandung ada famili?” tanyaku ketika mobilku sudah meninggalkan rest area dan melaju kencang lagi di jalan tol.
57480Please respect copyright.PENANAsnK4SlgWUv
57480Please respect copyright.PENANAtu50TEfRKE
“Gak ada,” Rahmi menggeleng.
57480Please respect copyright.PENANA4hFPjmW6rB
57480Please respect copyright.PENANAcF8q4TlTDY
“Kalau gitu nanti di Bandung nginap di hotel aja?”
57480Please respect copyright.PENANA8zFBGSCkDV
57480Please respect copyright.PENANAztoSNXhitB
“Iya,” ia mengangguk, “Bagaimana baiknya aja Pak.”
57480Please respect copyright.PENANA2BaW22n20M
57480Please respect copyright.PENANAubZhjSvET7
Terawanganku melayang-layang lagi. Gila, pikirku, cewek ini punya daya tarik yang luar biasa bagiku. Membuatku berkhayal terus. Tapi tangannya sering meremas tanganku. Bukankah ini pertanda “welcome” darinya?
57480Please respect copyright.PENANAhzmfdyndgN
57480Please respect copyright.PENANAarTLol37dq
Terawanganku makin membubung di langit khayalanku. Memang terkadang wajah istriku terkilas dalam khayalanku. Tapi aku seakan berkata di dalam hatiku, “Maafkan suamimu ini sayang. Barangkali lelaki memang ditakdirkan seperti ini. Bahwa secara spiritual lelaki bisa merasa cukup dengan seorang wanita saja. Tapi secara biologis, tidak bisa.”
57480Please respect copyright.PENANAAvy1eoTucH
57480Please respect copyright.PENANAvCe5tAwzJb
Hari mulai malam ketika mobilku keluar dari p[intu tol Pasteur, Bandung.
57480Please respect copyright.PENANAJexGzyBLrW
57480Please respect copyright.PENANAz6E72USRa2
Seperti yang kuperintahkan, sopirku membelokkan mobil ke pintu gerbang sebuah hotel bintang lima. Entah kenapa, aku tak berani membawa Rahmi ke hotel yang biasa kupakai kencan dengan Mona. Karena sepintas pun sudah kelihatan bahwa Rahmi itu kelasnya lain.
57480Please respect copyright.PENANAKQiKeY4dfJ
57480Please respect copyright.PENANA8beJjqRNd7
Setelah memberi uang makan kepada sopirku dan pesan agar ia tidur di mobil seperti biasa, aku melangkah ke dalam hotel. Pada waktu melangkah ke bagian reservation, aku bertanya kepada Rahmi, “Berani tidur sendirian di hotel ini?”
57480Please respect copyright.PENANAgcoMsduJiZ
57480Please respect copyright.PENANAxQPP5jjtDx
“Ya nggak lah. Saya kan perempuan Pak,” sahutnya dengan tatapan bergoyang.
57480Please respect copyright.PENANAXO5IVry7rc
57480Please respect copyright.PENANA1ZJITqSdcz
“Oke,” aku mengangguk, “akan saya temani selama Rahmi ada di Bandung ya.”
57480Please respect copyright.PENANACyMZXWepoa
57480Please respect copyright.PENANAPNrloYFTKM
“Makasih,” Rahmi tampak ceria dan menggenggam pergelangan tanganku lagi.
57480Please respect copyright.PENANAd7AhWLythV
57480Please respect copyright.PENANAYlUXPl4kCG
Kami mendapatkan kamar di lantai 8. Bellboy mengantar kami masuk lift dan menuju pintu kamar yang sudah disediakan. Setelah bellboy itu menyimpan koper Rahmi dan tas kerjaku yang selalu berisi pakaian 2-3 set, kuberikan tip padanya. Bellboy itu meninggalkan aku berdua dengan Rahmi.
57480Please respect copyright.PENANABVHX1XqFfW
57480Please respect copyright.PENANAwl0y652ATN
Setelah pintu ditutupkan, kuhampiri Rahmi yang sedang memandang ke luar jendela, memandang gemerlapannya kota Bandung di malam hari.
57480Please respect copyright.PENANAeTSZK7kFqN
57480Please respect copyright.PENANAEzc9XmwxVA
Entah dari mana datangnya keberanian ini. Meski ada resiko besar dalam bisnisku, seandainya ia marah, tapi aku yakin ia pun menunggu sikap jantanku. Kuawali dengan sergapan di pinggangnya dari belakang. Terasa badannya mengejut. Membuat harum parfum yang ia kenakan semakin tersiar ke penciumanku.
57480Please respect copyright.PENANAPGM4wxeeMq
57480Please respect copyright.PENANAltuNeTF9F2
“Gak mau mandi dulu?” kataku semakin mempererat pelukanku.
57480Please respect copyright.PENANAnRvapJXG5y
57480Please respect copyright.PENANA6ezvvwiRJo
“Mau…” sahutnya sambil mengelus kedua tanganku yang berada di daerah perutnya.
57480Please respect copyright.PENANAOKbIZEZ3SQ
57480Please respect copyright.PENANAhoRrOVVkxi
“Mandi pengen ditemeni juga?” bisikku di dekat telinga kirinya.
57480Please respect copyright.PENANAYXjRnjpXza
57480Please respect copyright.PENANAeXRzHyhWQL
“Nanti kalau saya jadi horny gimana Pak?”
57480Please respect copyright.PENANAOeWaftqggj
57480Please respect copyright.PENANA6COsRUSA9r
“Untuk tamu kehormatan, akan saya lakukan apa pun, asalkan tamunya senang. Tapi jangan panggil pak-pakan ah….saya kan belum tua-tua bener.”
57480Please respect copyright.PENANADmS8d3uGp3
57480Please respect copyright.PENANAlcW0Spz7YP
Tiba-tiba ia membalikkan badannya. Menatapku dengan senyum yang sangat menawan. Kurasa tinggi badannya hampir sama dengan tinggiku, karena bibirnya terasa sejajar dengan bibirku. Dan bibir indah itu terbuka, seperti menunggu terkaman bibirku.
57480Please respect copyright.PENANACdBzVOTK6S
57480Please respect copyright.PENANAap9AYdLOT8
Tanpa berpikir panjang lagi kupagut bibir indah itu. Oh, kehangatannya membuatku serasa melayang-layang. Indah sekali. Maka kulumat bibir itu dengan sepenuh
57480Please respect copyright.PENANAedfd9Z3rCX
57480Please respect copyright.PENANAok4hmSGClS
Setelah lumatanku terlepas, terdengar suaranya, “Mandinya nanti aja ya Pak…emmm…Mas…”
57480Please respect copyright.PENANAPH2YmhZ6Xk
57480Please respect copyright.PENANArxU4Df99R1
“Iya,” sahutku sambil membuka kancing kait di bagian punggung gaun hijau toscanya. Lalu dengan hati-hati kutarik ritsleting di bawah kancing kait itu. Dan ia diam saja. Bahkan semakin mempererat pelukannya. Makin terasa kehangatan tubuh wanita muda ini.
57480Please respect copyright.PENANA4A6iXHGNaB
57480Please respect copyright.PENANAOQ2bs4XMDd
Namun ketika aku berusaha menurunkan gaunnya, ia melepaskan pelukannya, agar bisa meloloskan lengannya dari gaun hijau tosca itu. Lalu dengan mudah kuturunkan gaun itu sampai jatuh di sekitar kakinya. Ia pun melangkah mundur. Dan aku membungkuk, memungut gaunnya, lalu kulemparkan ke atas tempat tidur.
57480Please respect copyright.PENANAWwhJK1SMGh
57480Please respect copyright.PENANAYsGyooH1Xs
Kini wanita muda bernama Rahmi itu tinggal mengenakan bra dan cd saja. Semakin tampak betapa mulusnya tubuh tinggi semampai itu.
57480Please respect copyright.PENANAZ1eoikYIYb
57480Please respect copyright.PENANAK0ZZAlwR07
Dan tiba-tiba ia menarik lenganku…
ns216.73.216.8da2