
8.Swinger bertabur Nikmat
Saat itu aku sedang asyik minum kopi sambil menikmati asap rokokku di salah satu café di bandara Juanda, Sidoarjo, Surabaya.
8153Please respect copyright.PENANAzJq4VQI6FV
Tiba-tiba seorang lelaki menghampiriku sambil menunjuk-nunjuk padaku, “Yadi?!” serunya.
8153Please respect copyright.PENANAS5iABXZAE1
Aku agak kaget dan memperhatikan orang yang memanggil namaku itu. Dan , “Bambang ?!” seruku sambil bangkit dari kursiku.
8153Please respect copyright.PENANA0K28w24RLA
“Hahahaa…sampeyan durung lali ya karo aku?!” kata lelaki itu yang tak lain teman seangkatan waktu masih sama-sama kuliah di Yogya.
8153Please respect copyright.PENANAhjt48uTZon
“Hehehee..piye kabare rek?”
8153Please respect copyright.PENANAlhOfUMpJbx
“Apik, apik,” Bambang mengangguk-angguk, “Dari mana mau ke mana nih?”
8153Please respect copyright.PENANAp4ZZwqWMPd
“Dari Banjarmasin, singgah disek neng Suroboyo. Biasa, urusan sesuap nasi. Sekarang lagi nunggu bojoku yang sebentar lagi pesawatnya landing di sini.”
8153Please respect copyright.PENANAEXHoKFp8W5
“Gak bareng-bareng perginya?”
“Gak. Aku kan pulang dari Kalimantan. Sendirian. Istriku pengen tahu jembatan Suramadu, katanya. Ya kusuruh terbang ke sini aja, mumpung aku masih di Surabaya.”
8153Please respect copyright.PENANAJML8wGP3mV
“Ogitu. Terus…suka maen ke Yogya?”
8153Please respect copyright.PENANASfNlZt9TOc
“Udah lama banget gak ke Yogya. Sampeyan dewek suka ke sana?”
8153Please respect copyright.PENANAx9n2wssT5M
“Ini baru pulang dari Yogya. Eh, kebetulan kita mau reunian di Yogya. Angkatan kita thok.”
8153Please respect copyright.PENANALNtms74Xgv
“Kapan?”
8153Please respect copyright.PENANAcaPjR6Oxc9
“Rencananya sih bulan depan. Ketua panitianya Surono, sekretarisnya Syamsul, bendaharanya Wandi. Minta nomor hapemu, Yad. Nanti panitia akan hubungi sampeyan.”
8153Please respect copyright.PENANAAZKQXvHRMB
Aku mengangguk, lalu kuberikan nomor handphoneku ke teman sealmamater itu.
8153Please respect copyright.PENANA4hAFL1dIGv
Setelah tukaran nomor handphone, Bambang menepuk tanganku, “Nanti nek bojomu wis teko, sekalian ke rumahku yok. Rumahku di Waru. Gak jauh dari bandara ini.”
8153Please respect copyright.PENANA8IRRxAKTvL
“Sorry Bang. Aku lagi buru-buru. Nanti bojoku tak ajak ke Suramadu disek, pulangnya langsung terbang ke Jakarta. Ada hal yang penting nanti malam di Jakarta.”
8153Please respect copyright.PENANAin2lglpjZX
“Weleh weleh…udah jadi boss gitu ya?”
8153Please respect copyright.PENANAE9tWr21bne
“Ah, kebetulan aja hari ini waktuku sempit banget. Nanti ada saatnya aku sengaja bertamu ke rumahmu. Nah tuh…bojoku udah datang,” kataku sambil menunjuk ke arah Nur yang baru mau keluar dari pintu kedatangan.
8153Please respect copyright.PENANAjCH7COayVU
“Yang mana?”
8153Please respect copyright.PENANAsOoQBpPuuF
“Yang pakai baju orange dan celana panjang coklat tua itu.”
8153Please respect copyright.PENANAxKueaFX1Jh
“Haaah? Gak salah?”
8153Please respect copyright.PENANA9fZ2nfzHNJ
“Apanya yang salah?”
8153Please respect copyright.PENANAUMGxKT3MCt
“Bojomu itu…tisih nom tenan ketoke (istrimu itu masih muda banget keliatannya).”
8153Please respect copyright.PENANAUhYcIJr5gs
Aku tak menjawabnya. Tidak pula mau menjelaskan bahwa Nur itu istri mudaku.
8153Please respect copyright.PENANALhLBSBU1iJ
Begitu keluar dari pintu kedatangan, pandangan Nur langsung tertuju padaku. Dan melangkah ke arahku.
8153Please respect copyright.PENANAdyrciGmfiK
Kukenalkan Nur dengan Bambang. “Ini teman seangkatanku waktu sama-sama kuliah di Yogya dulu,” kataku kepada Nur. Dan mereka lalu berjabatan tangan sambil menyebutkan namanya masing-masing.
8153Please respect copyright.PENANAsEfGc5SLtt
“Istrimu asli mana, Yad?” tanya Bambang sesaat kemudian.
8153Please respect copyright.PENANAr2GaE9Mozl
“Darah campuran…. Ayahnya Jawa, ibunya Manado,” sahutku.
8153Please respect copyright.PENANApGX2ReH4Ug
“O, pantesan,” Bambang mengangguk-angguk.
8153Please respect copyright.PENANAaMvTk5VU2P
“Oke,” kataku sambil menepuk bahu Bambang, “Sampai jumpa di reuni nanti ya. Titip salam buat istrimu.”
8153Please respect copyright.PENANAuYgjuwomSg
“Iya. Hati-hati di jalan ya.”
8153Please respect copyright.PENANAK4QH82qpRn
Tak lama kemudian aku dan Nur sudah berada di dalam taksi yang kucarter dari tadi pagi. “Mau makan dulu apa mau langsung ke Suramadu?”
8153Please respect copyright.PENANAM2rY2QogP3
“Di Madura banyak yang jualan makanan, Mas?”
8153Please respect copyright.PENANAGpXy2m48hy
“Banyak, tapi sulit nyari yang enak. Kecuali kalau kita mau jauh masuk ke Maduranya. Kalau di dekat Suramadu, asal-asalan semua rasanya.”
8153Please respect copyright.PENANAvcJGV4vNgg
“Kalau gitu makan di Surabaya aja dulu.”
8153Please respect copyright.PENANAvUX6PezyV8
“Di resto seafood mau?”
8153Please respect copyright.PENANAGlaeUwG2h4
“Iya,” Nur mengangguk.
8153Please respect copyright.PENANAdxBvfU28rs
Lalu kutepuk bahu sopir taksi sambil menyebutkan nama resto seafood langgananku kalau aku sedang berada di Surabaya.
8153Please respect copyright.PENANAHPjfaK1TQp
Sopir taksi mengangguk. Lalu menjalankan taksinya keluar dari wilayah bandara Juanda.
8153Please respect copyright.PENANAr2hDz6d5S8
Dan aku…pertemuanku dengan Bambang tadi membuatku teringat masa laluku di Yogyakarta. Mulai dari masa waktu baru sebulan berada di Yogyakarta, setelah diterima sebagai mahasiswa di sebuah perguruan tinggi terkenal.
8153Please respect copyright.PENANAqZ5qvwmXPV
Ya, aku masih ingat benar, saat itu aku sudah mulai kuliah, tapi aku masih tetap tinggal di sebuah losmen di daerah Gowongan Kidul.
8153Please respect copyright.PENANAwZmenrAXxw
Setelah sebulan tinggal di Yogyakarta, Papie dan Mamie datang menengokku. Maklum aku anak kesayangan Papie. Beliau ingin tahu yang jelas tentang keberadaanku di Yogya.
8153Please respect copyright.PENANAfEu1F2rYNt
Dan aku kena tegur, karena masih tinggal di losmen, bukannya di rumah kos, “Kamu itu mau kuliah apa mau foya-foya di Yogya ini, Yad? Masa kuliah tinggal di hotel gini? Nyari rumah kos dong, biar gak cepet abis duitmu.”
8153Please respect copyright.PENANAHUBjiVs7AO
Aku cuma mengangguk-angguk. Malu kepada ayahku. Dan tak menyangka beliau akan datang mendadak seperti itu.
8153Please respect copyright.PENANAZwBoLMNRzx
Setelah Papie dan Mamie pulang, aku pun mencari rumah kos yang tak jauh dari Bulak Sumur. Aku sudah mencari sampai Gampingan, yang relatif jauh dari kampusku, lalu ada juga rumah kos yang masih bisa menerimaku di Bintaran Wetan dan di Ngabean. Tapi akhirnya kutemukan rumah kos yang kuinginkan, yang kebetulan dekat dengan kampusku. Kuliah juga tak usah pakai kendaraan lagi, cukup jalan kaki, karena jaraknya dekat sekali dengan kampusku.
8153Please respect copyright.PENANAFdkPntVlx4
Rumah kos yang kuputuskan untuk jadi tempat tinggalku itu hanya sebuah rumah kecil. Dan hanya menyediakan dua kamar, masing-masing kamar diisi oleh dua orang.
8153Please respect copyright.PENANAbgsZVXXb0s
Aku sekamar dengan Dicky yang berasal dari Balikpapan. Sementara kamar yang satu lagi dihuni oleh dua cewek, Emmy dan Yuanita yang berasal dari Palembang dua-duanya.
8153Please respect copyright.PENANAZmbdly5EfH
Pemilik rumah kos itu Pak Banu dan istrinya yang jauh lebih muda dan biasa kupanggil Mbak Siti.
8153Please respect copyright.PENANAqoqlHF7IS6
Pak Banu cuma seorang sopir truk gandengan. Usianya sudah lebih dari 40 tahun. Sementara Mbak Siti kutaksir baru berusia 25 tahunan. Mereka sudah 5 tahun menikah, dan sudah dikaruniai seorang anak yang baru berusia 3 tahun.
8153Please respect copyright.PENANAdBlS5pMIuA
Mbak Siti hitam manis orangnya. Tubuhnya langsing, toketnya biasa-biasa saja, gede nggak kecil pun nggak. Tingginya juga biasa-biasa saja, tinggi standard buat wanita Indonesia.
8153Please respect copyright.PENANAxlm7ivPxLO
Aku tak pernah menyangka di rumah kos yang sederhana itu justru akan terjadi serentetan kisah yang tidak sederhana. Kisah yang indah bagiku, yang masih remaja dengan hasrat remaja yang tekdang meluap-luap tak terkendalikan.
8153Please respect copyright.PENANA7TctqKMSh4
8153Please respect copyright.PENANANfZvywzyTe
Awal kisah itu terjadi pada saat aku sedang tak ada kuliah, sementara Dicky, Emmy dan Yuanita pada kuliah, karena kami masing-masing beda fakultas dan bahkan beda universitas.
8153Please respect copyright.PENANAWYcShoSXRW
8153Please respect copyright.PENANAi9UtV9u5vK
Pak Banu sedang nyopir ke Bengkulu. Biasanya suka lebih dari seminggu kalau muatan truknya harus dikirim ke Sumatra.
8153Please respect copyright.PENANABaxpQJGXvQ
8153Please respect copyright.PENANAAhWw6BQ18R
Aku sedang mendengarkan musik waktu kudengar suara siraman-siraman air di kamar mandi. Dan entah setan dari mana yang mempengaruhi jiwaku, tiba-tiba saja aku ingin iseng…ingin mengintip yang sedang mandi itu…pasti Mbak Siti, karena di rumah tiada siapa-siapa kecuali aku, Mbak Siti dan anaknya yang sedang tidur.
8153Please respect copyright.PENANAWdTUyfQ9fy
8153Please respect copyright.PENANANADpekjWNf
Seperti pencuri, aku berjalan mengendap-endap menuju pintu kamar mandi yang tertutup. Aku mencari-cari lubang kecil untuk mengintip ke dalam kamar mandi. Tapi tidak ada celah sedikit pun di pintu itu. Untung ada lubang ventilasi yang bisa dijangkau kalau aku naik tangga menuju tempat jemuran pakaian.
8153Please respect copyright.PENANA0QlOLWQv2g
8153Please respect copyright.PENANA06LiPJEqQN
Aku berjalan pelan-pelan menaiki tangga. Cukup naik dua trap, aku sudah bisa menempelkan wajahku ke lubang ventilasi kamar mandi itu. Aku bisa melihat keadaan di dalam kamar mandi secara leluasa. Wow…ternyata tubuh Mbak Siti begitu menggiurkan buat cowok yang masih belasan tahun seperti aku ini. Saat itulah aku melihat sekujur tubuhnya yang langsing, dengan toket yang sedang-sedang saja gedenya, bokongnya juga biasa-biasa saja. Tapi oh, buat anak muda sebaya aku….oi maaak…aku terangsang sekali melihatnya !
8153Please respect copyright.PENANAZz6sfbsDiX
8153Please respect copyright.PENANAVbj48q137g
Tapi dasar sial…baru saja sebentar mengintip Mbak Siti yang sedang telanjang di kamar mandi, tiba-tiba matanya melirik ke arah lubang ventilasi yang sedang kupakai mengintip. Lubang ventiasi ini terlalu besar, sehingga dari dalam kamar mandi pun bisa melihat kalau ada sesuatu yang bergerak di luar.
8153Please respect copyright.PENANA6pyvbiZZzr
8153Please respect copyright.PENANA7ivL5ZeYYt
“Waaaaaw !” Mbak Siti menjerit kaget. Aku lebih kaget lagi. Bergegas kutinggalkan tangga itu, kembali ke kamarku dengan perasaan tak menentu. Ada rasa takut pula, karena mungkin Mbak Siti marah setelah selesai mandi nanti. Lalu apa yang harus kulakukan? Apakah aku harus minta maaf? Kalau tidak, apa alasanku mengintip dia sedang mandi tadi?
8153Please respect copyright.PENANAwWkZlpGIGE
8153Please respect copyright.PENANAoYXOx8tGe0
Aku jadi degdegan sendiri di kamarku. Lalu kudengar pintu kamar mandi dibuka. Aku semakin degdegan. Terlebih ketika kudengar suara Mbak Siti memanggilku, “Yadi !!! Sini !”
8153Please respect copyright.PENANAv64ijmeUDj
8153Please respect copyright.PENANAKsfr974FMM
“Ya Mbak…” sahutku dengan perasaan cemas sekali. Wah pasti gawat nih. Mungkin aku akan diusirnya.
8153Please respect copyright.PENANAzATdDa0sab
8153Please respect copyright.PENANArEmLC7q4JB
Aku keluar dari kamarku, melangkah dengan perasaan takut menuju kamar Mbak Siti yang ada di belakang. Kulihat Mbak Siti berdiri di ambang pintu kamarnya, dengan hanya membalut tubuhnya dengan handuk putih. Seksi sekali dalam keadaan seperti itu. Tapi boro-boro mikir yang bukan-bukan, aku malah takut waktu menghampirinya. Yah, namanya orang bersalah, tentu harus takut.
8153Please respect copyright.PENANAIZxxPM2qWV
8153Please respect copyright.PENANAgXzJNUwrSW
“Kamu yang ngintip saya tadi ya?” terdengar suara Mbak Siti, tapi tidak bernada ketus. Malah terdengar aneh ditelingaku. Tapi ah, perasaanku semakin cemas. Mungkin dia akan mengusirku, dengan cara yang halus supaya aku tidak dendam.
8153Please respect copyright.PENANAnfATDhARR3
8153Please respect copyright.PENANAHrGb2BHMGv
“Iya Mbak,” sahutku sambil menundukkan kepala, tak berai memandang wajahnya, “Saya terima salah dan takkan mengulanginya lagi.”
8153Please respect copyright.PENANAexeNONv4qs
8153Please respect copyright.PENANAoycL1L4MPC
“Emang anak-anak lain gak ada?”
8153Please respect copyright.PENANAE7b4iTCfhi
8153Please respect copyright.PENANAH5RJ4BmNWZ
“Pada kuliah Mbak. Saya sendiri yang gak ada kuliah hari ini dan besok.”
8153Please respect copyright.PENANATAKnlQMR9J
8153Please respect copyright.PENANAqEHmAJhDmz
“Lantas tadi ngintip saya mandi kenapa?”
8153Please respect copyright.PENANA8SshqaZY9z
8153Please respect copyright.PENANAnmUFEEacFW
“Gak sengaja Mbak. Tadinya mau jemur handuk, pas di tangga saya dengar ada suara air gebyar-gebyur…lalu…saya…saya ingin tahu siapa yang sedang mandi itu…”
8153Please respect copyright.PENANAWET4K6Gh5v
8153Please respect copyright.PENANA9jB4Po4Vfm
“Ah, alesan…” Mbak Siti melangkah ke depan meja rias. Aku tetap berdiri di ambang pintu kamarnya, “Sudah sering ya ngintip saya mandi?!”
8153Please respect copyright.PENANArGGvkNDuCD
8153Please respect copyright.PENANArYlJbOL8ab
“Nggak Mbak, saya berani bersumpah apa saja. Baru sekali tadi…itu juga nggak lama, karena Mbak keburu tau…”
8153Please respect copyright.PENANAOpe9gHO4UI
8153Please respect copyright.PENANA0E70wOwTHb
Mbak Siti duduk di depan meja rias sambil menyisir rambutnya yang sebahu dan tergerai lepas. Tetap dalam keadaan cuma dibelit handuk putih di badannya. “Apa saja yang kelihatan sama kamu tadi?” tanyanya sambil menatapku dari kursi depan meja rias itu.
8153Please respect copyright.PENANAATI8jkDkQx
8153Please respect copyright.PENANAxTPRQR408p
“Tadi…saya cuma melihat bagian punggung Mbak,” sahutku berbohong, “Terus keburu Mbak menjerit…”
8153Please respect copyright.PENANA91MiPhTfVu
8153Please respect copyright.PENANAq3FOBi3mr3
“Maunya sih melihat bagian depannya ya? Hihihi…emangnya kalau sudah melihat semuanya mau ngapain? Paling juga kamu tersiksa kan?” kata Mbak Siti dengan nada yang misterius bagiku. Apakah dia sedang marah atau sedang menghukumku dengan “interogasi” ini?
8153Please respect copyright.PENANAAVsa8cjliR
8153Please respect copyright.PENANAf1tBOpZECD
Aku tak menjawabnya. Lalu kulihat Mbak Siti bangkit, menghampiriku di ambang pintu kamarnya. Dan memegang pergelangan tanganku. Terasa dingin telapak tangannya, karena dia baru habis mandi.
8153Please respect copyright.PENANA4sCqkRGMeg
8153Please respect copyright.PENANAoYxcj0Istq
Dan tangan yang terasa dingin segar itu menarikku ke dalam kamar. Aku tak tahu apa yang akan dilakukannya. Apakah dia mau menempelengku? Ah, seandainya itu dilakukannya, aku takkan melawan, karena aku memang bersalah.
8153Please respect copyright.PENANATZvCRGsR7L
8153Please respect copyright.PENANA2RJaUiExOk
Tapi kenapa pintu itu ditutup dan dikuncinya?
8153Please respect copyright.PENANAxAZWxMRZ1m
8153Please respect copyright.PENANAgGtcZ1SOV4
“Kamu ingin melihat ini kan?” kata Mbak Siti sambil melepaskan belitan handuknya, sehingga tampak sesuatu yang membuatku gemetaran….ternyata di balik handuk itu tak ada apa-apa lagi selain tubuh Mbak Siti yang begitu aduhai…oooh…apakah aku sedang bermimpi atau gimana?
8153Please respect copyright.PENANAAR9Lo1iFZQ
8153Please respect copyright.PENANAfF7LqzT9lK
Tapi dalam tempo singkat aku bisa menguasai diri. Aku malah menjadi nekad, karena perbuatan Mbak Siti pasti ada maksudnya. Kenapa aku masih pura-pura bodoh seperti bukan mahasiswa saja? Merasa dikasih angin, kusentuh kemaluan Mbak Siti yang tanpa jembut sehelai pun itu (pasti ia rajin mencukurnya).
8153Please respect copyright.PENANABNyRUi1TfU
8153Please respect copyright.PENANAhaqPLRQdvC
“Iya Mbak…ingin melihat ini…duuuh Mbak…. … Mbak ini … sangat….”
8153Please respect copyright.PENANAbfTLxiJEHl
8153Please respect copyright.PENANAOISRFg8OYC
“Sangat apa?”
8153Please respect copyright.PENANAeksit3mDs4
8153Please respect copyright.PENANAE4uOjkV0cf
“Sangat menggiurkan. Duuuh….”
8153Please respect copyright.PENANARH62uwmpZl
8153Please respect copyright.PENANAGvArK913UR
Mbak Siti malah tersenyum mendengar ucapanku. Dan dibiarkannya saja tanganku mengelus-elus kemaluannya.
8153Please respect copyright.PENANAipTnrEnv5u
8153Please respect copyright.PENANAKU6OEbqsNQ
Saat itu aku cuma mengenakan celana pendek, tanpa celana dalam. Karena pakaianku baru dicuci dan sedang dijemur semua. Dan tiba-tiba saja Mbak Siti memaksakan tangannya menyelinap ke balik celana pendekku yang berkaret di pinggangku.
8153Please respect copyright.PENANA49GB6QeCIL
8153Please respect copyright.PENANAlMa3GfohRo
“Ayooo….ngaceng kan?” kata Mbak Siti nakal, sambil menggenggam penisku. Wah….diperlakukan seperti ini aku jadi salah tingkah. Tapi cepat kukuasai diri. Kupeluk tubuh telanjang yang sintal itu sambil berbisik, “Enak Mbak…iiih…diremas-remas begini bisa meletus nanti…”
8153Please respect copyright.PENANAmKdSONFKLr
8153Please respect copyright.PENANAq2rg2B498P
“Jujur aja, kamu mau?” tanyanya tanpa menepiskan pelukanku.
8153Please respect copyright.PENANAQekOESCy16
8153Please respect copyright.PENANATs28L4YsfO
“Mau apa?” tanyaku pura-pura bodoh.
8153Please respect copyright.PENANAXIe3ZOlsyK
8153Please respect copyright.PENANAYu3IgRkX4c
“Mau ini gak?” sahutnya perlahan sambil menunjuk ke arah kemaluannya yang tanpa jembut itu.
8153Please respect copyright.PENANAAVVsxnK12e
8153Please respect copyright.PENANAmQtrD4PjO8
Aku terkejut mendengar kalimat itu. Tapi aku senang mendengarnya. Dan sahutku, “Sama Mbak? Oooh…mau banget…”
8153Please respect copyright.PENANAioI2cjMGXV
8153Please respect copyright.PENANA7rlkiBwQ5x
“Ya udah…buka pakaianmu….tapi awas jangan bilang siapa-siapa ya.”
8153Please respect copyright.PENANAa0hWou1u9z
8153Please respect copyright.PENANAq4Ju80CxTk
“Dijamin Mbak. Saya takkan bilang siapa-siapa,” kataku sambil melepaskan baju kaus dan celana pendekku.
8153Please respect copyright.PENANAG3zFAp95sv
8153Please respect copyright.PENANAj9oH0NAQAy
Sementara Mbak Siti sudah menelentang sambil memperhatikan batang kemaluanku. aku tak mau buang-buang waktu lagi, langsung naik ke atas tempat tidur ibu kostku yang masih muda itu.
8153Please respect copyright.PENANAHO8pTukf3l
8153Please respect copyright.PENANAE0uHCWCcG8
“Jangan berisik ya, nanti anakku bangun,” kata Mbak Siti sambil menunjuk ke tempat tidur kecil di mana anaknya sedang tidur nyenyak, ” Ohya…umurmu berapa sih?” tanya Mbak Siti sambil memegang batang kemaluanku.
8153Please respect copyright.PENANAApXp10bEsA
8153Please respect copyright.PENANAfUEbMf2vE3
“Delapanbelas tahun, Mbak,” sahutku sambil membiarkan batang kemaluankudipegang dan dielus-elus olehnya.
8153Please respect copyright.PENANA4LXO4IhAiO
8153Please respect copyright.PENANA7OmeYzRVAb
“Delapanbelas taun kontolnya udah gede banget gini…apalagi kalau sudah dewasa nanti….”
8153Please respect copyright.PENANA1NO7OrAmsl
8153Please respect copyright.PENANAa7uogLegzC
Aku cuma tersenyum. Mbak Siti menarik batang kemaluanku dan meletakkan “topi bajanya” di mulut vegynya sambil berkata, “Ayo masukin aja, takut anak-anak pada datang. Tapi pelan-pelan ya masukinnya, jangan disekaliin. Penismu kegedean sih….m….ya..dorong terus…..mmmm…duuuh…sudah masuk sayang….”
8153Please respect copyright.PENANAxZ3ZTCXV4J
8153Please respect copyright.PENANA7td8XOjYJV
Batang kemaluanku memang sudah membenam sedikit demi sedikit. Sesuai dengan keinginan Mbak Siti, aku tidak menjebloskannya sekaligus. Masukkan dulu sedikit, lalu kutarik dan kumasukkan lagi lebih dalam, tarik lagi dan masukkan lagi makin dalam …makin dalam…sampai akhirnya kurasakan Mbak Siti mendekapku erat-erat karena aku sudah mulai mengentotnya.
8153Please respect copyright.PENANAbLog8qK33Y
8153Please respect copyright.PENANAbRAdNFc3RW
“Duuuh Mbak….enak banget….gak nyangka bakal dikasih hadiah yang luar biasa sama Mbak…” cetusku sebelum mempergencar sodokan dan tarikan batang kemaluanku.
8153Please respect copyright.PENANAjK0yBbfHmL
8153Please respect copyright.PENANAe8ZcspG9hk
“Kebetulan aku juga lagi kepengen…oooh….iya….entot terus sayang….penismu gede gini…enak banget…” sahut Mbak Siti sambil menggoyang-goyang pinggulnya dengan gerakan yang membuat gesekan antara penisku dengan dinding liang kemaluannya jadi makin terasa, “sambil emut dong tetekku, biar tambah enak…oooh…..yesssss…..enak Yadi…aaaah….iya….enjotnya jangan terlalu cepat, biar aku bisa mengahayati gesekannya…”
8153Please respect copyright.PENANAe4f5EREkYf
8153Please respect copyright.PENANA8BN7DRrMIt
“Iya Mbak….segini ?” tanyaku sambil memperlambat enjotan penisku.
8153Please respect copyright.PENANAMfQ8iQ6X88
8153Please respect copyright.PENANAh1Z8YzpUYg
“Iya…segitu…duuuh…enak, Yadiii…. tapi nanti jangan dilepasin di dalam ya.”
8153Please respect copyright.PENANAVjPL8MjVYt
8153Please respect copyright.PENANAjxStPtSuhH
“Iya Mbak…takut hamil ya?”
8153Please respect copyright.PENANAT2Ndevb15T
8153Please respect copyright.PENANAGPOURuuo9p
“Iya….ooooh…aaaah…..aaaah….enak banget Yadiii…..”
8153Please respect copyright.PENANAh0eqvIZ0wK
8153Please respect copyright.PENANAkbTZowYZcU
Aku makin asyik menggeser-geserkan batang kemaluanku, maju mundur di dalam liang surgawi Mbak Siti. Aku merasa tangguh sekali. Pasti Mbak Siti juga menyadari hal itu. Bahwa sudah lebih dari setengah jam aku menyetubuhi ibu kostku, tanpa ada gejala-gejala mau ejakulasi. Padahal dalam hal ini aku punya rahasia. Bahwa tadi subuh aku habis ngocok, karena penisku ngaceng terus. Dengan sendirinya waktu menyetubuhi Mbak Siti aku jadi perkasa sekali, karena boleh dibilang persetubuhan itu yang kedua kalinya (walau yang pertama cuma menghadapi tanganku sendiri).
8153Please respect copyright.PENANAAAt2yvOiXr
8153Please respect copyright.PENANAmJ1iCMJGb3
“Kamu kuat banget sih? Oooh….aku sudah dua kali lepas lho…” bisik Mbak Siti sambil meremas-remas rambutku.
8153Please respect copyright.PENANAQ0h6H0093T
8153Please respect copyright.PENANAKD9D1nyWmR
“Lepas?! Orgasme maksudnya?”
8153Please respect copyright.PENANAXmJpC4Vx6h
8153Please respect copyright.PENANAiEsrvDyovW
“Iya….iiih…sekarang juga aku mau lepas lagi nih…duuuh Yadi…Yaaaaad…..” Mbak Siti mengepak-ngepak seperti burung patah sayapnya. Sementara pinggulnya seperti sengaja digoyang-goyang supaya liang kemaluannya bergesek-gesek kencang dengan penisku.
8153Please respect copyright.PENANAFbjNbCM3Gr
8153Please respect copyright.PENANA4oHTPBak4x
Mbak Siti gedebak gedebuk sambil mengacak-acak rambutku sampai kusut masai. Tak beda dengan Bi Yeyen waktu pertama kalinya aku merasakan enaknya tubuh wanita. Bi Yeyen juga gedebak-gedebuk waktu mau mencapai orgasmenya.
8153Please respect copyright.PENANAnTn6pK2kGM
8153Please respect copyright.PENANAT6CQq7XCSj
Dan seperti yang diminta oleh Mbak Siti, ketika aku merasa sudah mau ngecrot, buru-buru kucabut batang kemaluanku dari jepitan liang kemaluan Mbak Siti. Lalu kumuntahkan air maniku di atas perut ibu kosku itu.
8153Please respect copyright.PENANA4Ub4HYGlmB
8153Please respect copyright.PENANAutNdTQh4c5
Aku terkapar di samping ibu kosku yang telah menyuguhkan kenikmatan padaku. Tadinya kupikir Mbak Siti akan menyuruhku cepat keluar dari kamarnya, karena takut teman-teman keburu pulang.
8153Please respect copyright.PENANAl1XJsIW9qp
8153Please respect copyright.PENANAXkga8VGMHl
Tapi ia bahkan menggenggam batang kemaluanku yang sudah lemas ini sambil tersenyum-senyum dan bertanya setengah berbisik, “Masih kuat sekali lagi?”
8153Please respect copyright.PENANAX8GoOcIpwI
8153Please respect copyright.PENANASaj8v41UUR
AKu cum menjawabnya dengan senyum. Dan tiba-tiba saja Mbak Siti memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya. Lalu terasa jilatan dan isapannya yang membuatku jadi bergairah lagi. Maklum saat itu aku masih remaja sekali.
8153Please respect copyright.PENANAcjCzCF1xll
8153Please respect copyright.PENANAyMLXInIIWV
Dalam tempo singkat saja penisku sudah ngaceng berat. Sudah siap tempur lagi.
8153Please respect copyright.PENANAf9P8jnLyLX
8153Please respect copyright.PENANA0VAe63LICE
Mbak Siti tampak girang dan bersemangat, langsung celentang dan merentangkan sepasang pahanya sambil berkata, “Wis tangi maneh…ayo…mumpung ra ono konco-koncomu, Yad.”
8153Please respect copyright.PENANAOHpek00wnp
8153Please respect copyright.PENANAJ4X815VABb
“Njih Mbak,” kataku sambil tersenyum dan cepat meletakkan moncong penisku di ambang pintu senggama Mbak Siti.
8153Please respect copyright.PENANAcDwPpg5vCO
8153Please respect copyright.PENANAolvRqLLiqS
Liang senggama Mbak Siti masih lumayan basah, sehingga aku tak menemui kesulitan untuk membenamkan batang kemaluanku yang sudah ngaceng berat ini.
8153Please respect copyright.PENANAaDQCNUn3Oi
8153Please respect copyright.PENANApk7D0tH8Qd
“Mmmm…gak nyangka kowe iki kepenak tenan, Yad…” bisik Mbak Siti sambil merengkuh leherku ke dalam dekapannya.
8153Please respect copyright.PENANAsjjSSQt0NP
8153Please respect copyright.PENANAnXdhN2QkwY
Persetubuhan kedua pun terjadi di dalam kamar Mbak Siti. Tentu dalam waktu yang berlangsung lebih lama daripada persetubuhan sebelumnya.
8153Please respect copyright.PENANABv99Jureez
8153Please respect copyright.PENANAL5S61g9nW4
Setelah persetubuhan kedua itu selesai, Mbak Siti malah ketagihan dan ingin disetubuhi lagi untuk yang ketiga kalinya. Tapi anaknya yang masih kecil itu terbangun dan menangis. Sehingga terpaksa ia membatalkan niatnya dan cepat memangku anaknya sambil memberi isyarat padaku agar cepat meninggalkan kamarnya.
8153Please respect copyright.PENANAtz9YOCpdm4
8153Please respect copyright.PENANAkftww9fi9l
Aku pun bergegas meninggalkan kamar Mbak Siti, kembali ke dalam kamarku.
8153Please respect copyright.PENANAymsJPsR5i8
8153Please respect copyright.PENANAOSXJ86UubA
Ternyata Dicky sudah datang dan menyambutku dengan sindiran, “Asyik banget ya temanku ini…”
8153Please respect copyright.PENANArUY6H4pK9S
8153Please respect copyright.PENANAmCVbW31AP6
“Apanya yang asyik?” tanyaku dengan perasaan kuatir juga.
8153Please respect copyright.PENANAjCxRj1Vioy
8153Please respect copyright.PENANAnEWfIkMYoZ
“Berapa ronde barusan sama Mbak Siti? Lama banget. Aku aja pulang sejam yang lalu, kamu udah enak-enakan ngegenjot Mbak Siti kan?”
8153Please respect copyright.PENANAWlax5cVk4l
8153Please respect copyright.PENANABYAbXghtTa
Aku kaget. Benar-benar kaget. Tapi berusaha menghindari tuduhannya, “Enak aja. Siapa yang genjot dia?”
8153Please respect copyright.PENANABsvs9VJpON
8153Please respect copyright.PENANAvgUhubPr71
“Heheheee…aku lihat dengan mata kepalaku sendiri, Yad…jadi orang itu harus jujur, mengakui semua perbuatan yang telah dilakukan.”
8153Please respect copyright.PENANA5ohtFsWngB
8153Please respect copyright.PENANA6mgkmFmQ2q
Aku menghempaskan diri ke atas tempat tidurku dengan perasaan tak menentu.
8153Please respect copyright.PENANANSINguOq13
8153Please respect copyright.PENANAQaWlfzyS8V
“Pokoknya aku harus dikasih jatah. Kalau tidak….tau sendiri….kubikin heboh aja sekalian,” kata Dicky sambil menyeringai.
8153Please respect copyright.PENANAj0n5fieLy1
8153Please respect copyright.PENANAsbHSF7oM29
Jujur, aku takut sekali mendengar ancaman teman sekamarku itu. Bukan takut berkelahi dengannya, tapi takut ia benar-benar menyebarkan berita tentang skandalku dengan Mbak Siti tadi.
8153Please respect copyright.PENANA4QSbb9db5A
8153Please respect copyright.PENANAPjTRBcKWUT
Lalu aku berusaha melunakkan hati Dicky. Kataku, “Santai aja Dick. Besok aku akan bujuk dia agar kamu bisa diajak join. Oke?”
8153Please respect copyright.PENANAqCaayqwLgO
8153Please respect copyright.PENANA29dIei2aHk
“Bener nih?”
8153Please respect copyright.PENANAfSodpMKUor
8153Please respect copyright.PENANANpgCHuI5Tc
“Ya bener lah. Kapan aku pernah ingkar janji sama kamu?”
8153Please respect copyright.PENANA6ymCnsx5pm
8153Please respect copyright.PENANAtkHN45Hnbv
Sikap Dicky kontan berubah. Jadi lunak kembali.
8153Please respect copyright.PENANA34KUz9sr4V
8153Please respect copyright.PENANAQi5x4IMWDJ
Aku pun lalu merundingkan rencanaku itu dengannya. Rencana untuk memasukkan Dicky di “waiting list” besok.
8153Please respect copyright.PENANAqHuT5mcQoH
8153Please respect copyright.PENANA9ZZuEuFMHX
Tapi malam itu aku jadi sulit memejamkan mataku. Karena aku tahu bahwa rencanaku itu bukan hal yang mudah dilaksanakan. Bagaimana kalau Mbak Siti menolak? Kalau Mbak Siti menolak, tentu aku tak bisa memaksanya.
8153Please respect copyright.PENANAWai4EoK9a1
8153Please respect copyright.PENANAXjTwsYsJ0I
Tapi biarlah, apa yang mau terjadi, terjadilah. Yang penting aku harus mengutarakan semuanya ini kepada Mbak Siti. Soal baik-buruknya tanggapan dia nanti, bagaimana nanti saja.
8153Please respect copyright.PENANApJFY9XrmkF
8153Please respect copyright.PENANAKqYEoUEc0M
Esok paginya, kebetulan Dicky, Emmy dan Yuanita sudah pada berangkat kuliah. Sehingga aku punya kesempatan untuk menghampiri Mbak Siti yang sedang menyuapi anaknya di depan.
8153Please respect copyright.PENANAz00BKzP3Y1
8153Please respect copyright.PENANAAK5MaqKZ5s
“Mbak…” kataku setengah berbisik, “Ada yang gawat…”
8153Please respect copyright.PENANA9FEbG4M1wl
8153Please respect copyright.PENANAAu9okoBmJK
“Apanya yang gawat?”
8153Please respect copyright.PENANAqiHelEukcV
8153Please respect copyright.PENANA7R2eROcHhl
“Kemarin rupanya Dicky nngintip kita. Dia tau semuanya.”
8153Please respect copyright.PENANArzNMwZ38i3
8153Please respect copyright.PENANAwJA7YdkglN
“Ah masa?!” Mbak Siti tersentak kaget.
8153Please respect copyright.PENANAalyUaORhfX
8153Please respect copyright.PENANA5ET2FFFX6H
“Iya Mbak. Dia malah ngancam kalau gak adil mau nyebarin berita tentang kita.”
8153Please respect copyright.PENANAreyEVhtuwv
8153Please respect copyright.PENANAaVgQ1EUmUg
“Gak adil gimana?”
8153Please respect copyright.PENANAjY0wsegEUO
8153Please respect copyright.PENANAp59Wm4BSpf
“Di…dia minta jatah yang sama seperti yang Mbak kasih ke saya.”
8153Please respect copyright.PENANAdkTYFqwnnC
8153Please respect copyright.PENANAZxo0nVQ0tT
Mbak Siti menatapku. Lalu tampak seperti berpikir. Dan akhirnya ia berkata, “Ya udah…nanti aku mau nitipin si dede dulu di rumah mbakku di Pengok, biar semuanya bisa berjalan santai, jangan diganggu tangis si dede kayak tadi malam lagi.”
8153Please respect copyright.PENANAX5a8VVUvTt
8153Please respect copyright.PENANAOiqplQq8ti
“Iya Mbak.”
8153Please respect copyright.PENANADkbuiCb1dn
8153Please respect copyright.PENANAxeyqg40QOU
“Yang penting mengko sing ati-ati, jangan sampe Nita dan Emmy weruh. Masuk ke kamarku seorang-seorang wae. Yakinkan dulu nek Emmy karo Nita wis turu.”
8153Please respect copyright.PENANAVJnbr51UFG
8153Please respect copyright.PENANA4Zzb5Exc1I
“Njih Mbak,” sahutku sambil melingkarkan lenganku di pinggang Mbak Siti, lalu mencium pipinya.
8153Please respect copyright.PENANAPhZ03YEB2Y
8153Please respect copyright.PENANAoMH0vvuToy
“Iiih…sabarlah…nanti malem kan arep tak ke’i…” kata Mbak Siti sambil tersenyum.
8153Please respect copyright.PENANA19EJiohdxw
8153Please respect copyright.PENANARQ3nbvRaZg
“Itu kan tanda pamit aja, saya mau ke kampus Mbak. Pareeeeng…”
8153Please respect copyright.PENANAdZ9fYr2gpF
8153Please respect copyright.PENANAqUHBFgTVCl
“Monggo…” sahut Mbak Siti sambil menutupkan kembali pintu depan rumahnya.
8153Please respect copyright.PENANA0KEkwX8sc9
8153Please respect copyright.PENANArkbWdlNzHt
8153Please respect copyright.PENANAEk0rXKV1o1
Sorenya kucegat Dicky di jalan yang biasa dilaluinya kalau pulang atau pergi kuliah. Maklum pada saat itu kami belum punya handphone, karena perangkat komunikasi itu belum populer di Indonesia. Baru orang-orang trertentu saja yang sudah memilikinya.
8153Please respect copyright.PENANA0olX5atI7w
8153Please respect copyright.PENANAnrBMLa1MR5
Supaya tidak kesal menunggu Dicky lewat, aku nongkrong di warung gudeg langgananku.
8153Please respect copyright.PENANAkBip6HTkMR
8153Please respect copyright.PENANAFlhvlkYnxt
Dan ketika Dicky sudah kelihatan, aku mencegatnya, “Dick…ada kabar baik…”
8153Please respect copyright.PENANASm4YSJEO44
8153Please respect copyright.PENANACDGRhDuBRl
“Hah?! Gimana?” Dicky tampak kaget lalu wajahnya mendadak ceria.
8153Please respect copyright.PENANAQXmFvCzatg
8153Please respect copyright.PENANACeAzs8RvNU
Setengah berbisik aku berkata padanya di depan warung gudeg itu, “Dia udah mau.”
8153Please respect copyright.PENANALMrClP2KP4
8153Please respect copyright.PENANAxIWUc6t47p
“Asyiiiik !” wajah Dicky semakin ceria.
8153Please respect copyright.PENANAdwu4cpK3e4
8153Please respect copyright.PENANALCDUwNYhs2
” Dia sampai mau nitipin anaknya di kakaknya yang di Pengok Kidul itu. Mungkin dia pengen ladeni kita sebebas mungkin. Tapi kita harus atur gimana baiknya nanti. ”
8153Please respect copyright.PENANA8tnCWDZzCD
8153Please respect copyright.PENANARNMtcwaG0r
“Ikutin kayak di bokep aja.”
8153Please respect copyright.PENANAriiZzuij9A
8153Please respect copyright.PENANAGyPI0Wb1Fd
“Threesome?”
8153Please respect copyright.PENANAyTAU3gRVjg
8153Please respect copyright.PENANAiWPcOxM05W
“Iya. Pasti dia juga seneng digituin.”
8153Please respect copyright.PENANAwJg6YIJhOL
8153Please respect copyright.PENANAHjtBEeZU7A
“Iya, tapi jangan kasar-kasar, biar dia gak kapok sama kita.”
8153Please respect copyright.PENANAT3IhasvsKu
8153Please respect copyright.PENANA3PCo7LuFJO
“Ya iyalah. Pelan-pelan aja. Kalau perlu kita cumbu dulu dia sampai mateng.”
8153Please respect copyright.PENANATDkPInWVx0
8153Please respect copyright.PENANA7bnDkmMT7S
“Hahahaha…mateng….emangnya rebus pisang?”
8153Please respect copyright.PENANA6n8911qPO5
8153Please respect copyright.PENANAWdnfsVVO1T
Setelah berada di dalam kamar, kami lanjutkan rundingan tentang apa yang akan kami lakukan nanti malam. Tentu saja rundingan ini kami lakukan secaran bisik-bisik, agar tiada orang lain yang bisa mendengarnya.
8153Please respect copyright.PENANABpECuv6lpd
8153Please respect copyright.PENANA8vvrgGtvWF
8153Please respect copyright.PENANAnx9669J7M2
Ketika malam tiba, aku dan Dicky resah, tak sabar menunggu sampai kamar Yuanita dan Emmy sunyi sebagai pertanda bahwa mereka sudah tidur.
8153Please respect copyright.PENANAPke5ottrHA
8153Please respect copyright.PENANA7AcyMBpwH6
Sampai pada suatu saat, aku melangkah mengendap-endap tanpa alas kaki, supaya tidak menimbulkan suara, menuju pintu kamar Mbak Siti. Pintu itu tidak terkunci. Aku pun membukanya perlahan. Mbak Siti menyambutku, sambil berkata setengah berbisik, “Ayo masuk. Mereka udah tidur ya?”
8153Please respect copyright.PENANAuEjoSHzq7f
8153Please respect copyright.PENANAGGlI1eAKN1
“Njih Mbak,” sahutku sambil melangkah masuk ke dalam kamar ibu kosku.
8153Please respect copyright.PENANA9sZJ30rxRI
8153Please respect copyright.PENANAmwl6KiXtNG
Setelah berada di dalam kamar, aku langsung menyergap pinggang Mbak Siti, sambil melumat bibirnya. Tapi cuma itu yang kulakukan, karena aku masih menunggu Dicky bergerak dari kamar kami. Tadi sudah direncanakan bersama Dicky, bahwa kalau aku tidak kembali dalam dua menit, berarti keadaan sudah aman dan ia sudah boleh masuk ke dalam kamar Mbak Siti.
8153Please respect copyright.PENANAg5WvOMjBPF
8153Please respect copyright.PENANA6CLhyy7I7q
Tak lama kemudian pintu kamar Mbak Siti terbuka perlahan.
8153Please respect copyright.PENANAJtcBXbad6k
8153Please respect copyright.PENANAAGj2HLGuCe
“Sttt…ayo masuk Dick,” kataku setengah berbisik.
8153Please respect copyright.PENANAF6GKFuMLLd
8153Please respect copyright.PENANAym4Yq8QEDc
Dicky pun masuk ke dalam kamar Mbak Siti yang saat itu hanya diterangi cahaya lampu 5 watt.
8153Please respect copyright.PENANA3Wz1IrFrwt
8153Please respect copyright.PENANA1UMw3aprXc
Setelah Dicky masuk, Mbak Siti menutupkan kembali pintu kamarnya, lalu mendorong kunci slot tanpa menimbulkan suara.
8153Please respect copyright.PENANAAYviFLisko
8153Please respect copyright.PENANAywvxMLvffx
Mbak Siti pun menarik pergelangan tangan DIcky sambil berkata perlahan, “Jangan bersuara keras-keras ya. Jangan sampai kedua temanmu itu terbangun.”
8153Please respect copyright.PENANAU5eqUHWGRR
8153Please respect copyright.PENANAl6x1DzT3Ij
Dicky mengangguk sambil tersenyum-senyum. Lalu duduk di kursi depan meja rias Mbak Siti.
8153Please respect copyright.PENANACMj6uRMaUq
8153Please respect copyright.PENANAvb8xgKYB8f
Pada saat itulah Mbak Siti menghampiriku, “Mau siapa dulu?”
8153Please respect copyright.PENANAPt8UlFNNPm
8153Please respect copyright.PENANADyI2heG6OO
“Dicky aja dulu Mbak,” sahutku. Ini berdasarkan pertimbangan bahwa ukuran penis Dicky biasa-biasa saja. Kalau aku yang duluan “maju” bisa longgar nanti pada waktu Dicky maju di kesempatan berikutnya.
8153Please respect copyright.PENANAcHBL6Vq79b
8153Please respect copyright.PENANAHdD7NW2HyL
Mbak Siti tersenyum dan mencubit pipiku dengan mesra. Lalu menghampiri Dicky dan meraih tangannya ke arah tempat tidurnya, sambil berkata, “Kamu ini gak usah ngancam-ngancam segala, Dick. Kalau kepengen ya ngomong aja baek-baek.”
8153Please respect copyright.PENANA41KhUZHaDi
8153Please respect copyright.PENANASLbe94z2oL
“Hehehe…maafin saya Mbak….soalnya saya ngiri juga lihat Yadi dikasih…” sahut Dicky sambil cengar-cengir.
8153Please respect copyright.PENANAiKPgOB42hR
8153Please respect copyright.PENANAk2pZLvlu4b
Mbak Siti cuma tersenyum. Namun tangannya mulai menyelinap ke balik celana training Dicky, lalu terdengar suaranya perlahan, “Weleh-weleh….udah ngaceng gini….”
8153Please respect copyright.PENANALw0zLoUs5X
8153Please respect copyright.PENANA3wv5NMou0m
Mendengar ucapan Mbak Siti itu, aku jadi ingin ketawa, tapi kututup mulutku sendiri, jangan sampai kedengaran suara tawa ke luar kamar.
8153Please respect copyright.PENANAm9334HfByV
8153Please respect copyright.PENANAHSI4Bvfk8D
“Ya udah, buka disik katok karo kelambimu,” kata Mbak Siti sambil naik ke atas tempat tidurnya. Di situ ia melepaskan daster batiknya, disusul dengan behanya. Kemudian juga celana dalamnya. Setelah telanjang bulat, ia menelentang sambil tersenyum-senyum padaku.
8153Please respect copyright.PENANApNlzpKzuhX
8153Please respect copyright.PENANA8eFTG0x86U
Sementara itu Dicky pun sudah menanggalkan seluruh pakaiannya. Lalu merayap ke arah Mbak Siti yang sudah menunggunya di atas tempat tidur.
8153Please respect copyright.PENANAHi8D1vgjku
8153Please respect copyright.PENANAW3PYfvdmMr
Ini adalah tontonan yang mengasyikkan bagiku. Maka aku pun duduk di pinggiran tempat tidur. Memperhatikan Dicky yang sudah mulai menciumi betis Mbak Siti, lalu naik ke atas…naik terus sampai ke pangkal paha ibu kosku itu.
8153Please respect copyright.PENANAm8MIQFKCj2
8153Please respect copyright.PENANAChjKAX50z4
Dan ketika Dicky mulai asyik menjilati kemaluan Mbak Siti, aku pun mulai campur tangan. Kukulum pentil payudara Mbak Siti yang sebelah kanan, sementara tanganku mulai meremas-remas payudara kirinya.
8153Please respect copyright.PENANAcN8Qji14K5
8153Please respect copyright.PENANAZrBsRa3M55
Tampaknya Mbak Siti senang diperlalukan seperti itu. Dan tangan kanannya membelai rambutku, sementara tangan kirinya membelai rambut Dicky yang sedang asyik menjilati kemaluan ibu kosku itu.
8153Please respect copyright.PENANAXUs9K9aDjA
8153Please respect copyright.PENANAkzDIhJsbzO
Namun ketika Dicky mulai naik ke atas perut Mbak Siti, aku berniat menjauh. Tapi Mbak Siti menarik tanganku, sambil memegangi ritsleting celana jeansku. Aku pun mengerti apa yang diinginkannya. Bahwa aku harus menyembulkan penisku, karena saat itu aku masih mengenakan celana jeans, baju kaus dan celana dalam. Maka kulepaskan celana jeans dan celana dalamku, kemudian duduk di dekat pinggang Mbak Siti yang sudah mulai dientot oleh Dicky. Rupanya Mbak Siti ingin memegang batang kemaluanku pada saat liang kemaluannya sedang dipompa oleh tombak kejantanan Dicky.
8153Please respect copyright.PENANAm25UNsFI43
8153Please respect copyright.PENANAiJvmxGwlWZ
Batang kemaluanku bukan cuma dipegangnya, tapi juga diremas-remasnya dengan lembut, sehingga tentu saja jadi tambah tegang dibuatnya. Tapi aku tak mau menjamah payudara Mbak Siti lagi, karena sudah terhimpit oleh dada Dicky. Yang bisa kulakukan hanya meremas-remas pinggulnya pada saat Mbak Siti makin binal meremas-remas batang kemaluanku, dengan remasan yang terasa seperti gemas.
8153Please respect copyright.PENANAjlQl5navtW
8153Please respect copyright.PENANAaBZ0Z9xAe8
Tadinya kupikir DIcky akan sangat lama menyetubuhi ibu kos kami itu. Tapi ternyata Dicky terlalu bernafsu dan tak mampu mengontrol dirinya. Sehingga hanya belasan menit ia mengentot Mbak Siti, lalu mencabut batang kemaluannya lalu menyemprot-nyemprotkan air maninya di atas perut Mbak Siti, sambil mendengus seperti kerbau disembelih.
8153Please respect copyright.PENANAq8zqTN0tnz
8153Please respect copyright.PENANAHhqqksCvQk
“Yadi…tolong ambilin handuk kecil di kamar mandi,” kata Mbak Siti sambil meringis-ringis. Mungkin ia kecewa pada potensi Dicky yang tidak seberapa.
8153Please respect copyright.PENANAPACX1g9E5V
8153Please respect copyright.PENANAy1d4LO9HAk
Aku pun bergegas menuju kamar mandi pribadi Mbak Siti. Mengambil handuk kecil yang terlipat rapi di samping bak washtafel, lalu kembali ke tempat tidur Mbak Siti dan menyerahkan handuk itu padanya.
8153Please respect copyright.PENANApyp60jaeNu
8153Please respect copyright.PENANAb0Ts2SRVYU
Mbak Siti duduk sambil mengelap air mani Dicky dari perutnya. Lalu menelentang lagi sambil menarik pergelangan tanganku. Ia juga meraih batang kemaluanku dan menempelkan ke ambang pintu vaginanya.
8153Please respect copyright.PENANAAYtv2EWiSx
8153Please respect copyright.PENANAd4kB1r7Mfn
Pada waktu aku berhasil membenamkan batang kemaluanku ke liang surgawi Mbak Siti, kulihat Dicky melangkah tertunduk ke dalam kamar mandi. Dan Mbak Siti membisiki telingaku, “Koncomu itu…nafsune thok sing gede. Maene malah kayak ayam…durung opo-opo wis ngeces.” (temanmu itu nafsunya aja yang gede. Maennya malah kayak ayam, belum apa-apa sudah keluar air liurnya)
8153Please respect copyright.PENANAjP6IAszZ8G
8153Please respect copyright.PENANAEAVlt0cnPU
Ucapan Mbak Siti itu menggelikan. Tapi aku cuma tersenyum. Tak berani tertawa. Takut suaraku terlalu keras dan terdengar sampai ke kamar dua cewek itu.
8153Please respect copyright.PENANAvqlyomW1JZ
8153Please respect copyright.PENANAH4AgSnQmw4
Mendingan menikmati gesekan antara liang senggama Mbak Siti dengan batang kemaluanku ini.
8153Please respect copyright.PENANAc5BAKrUzOg
8153Please respect copyright.PENANAxgeGEOYOW1
8153Please respect copyright.PENANAoTeGMVd5xF
Kok ngelamun, Mas? Di sini restorannya?” tegur Nur membuyarkan terawangan masa laluku di Yogya yang penuh dengan kenangan manis. Padahal taksi yang kucarter sudah parkir di depan restoran langgananku.
8153Please respect copyright.PENANAlxEXG6j16V
8153Please respect copyright.PENANAjmw3IxnLQb
“Oh iya….di sini semua jenis ikan tersedia lengkap, juga cumi, udang, kepiting, kerang dan semua yang berasal dari laut tersedia, tinggal pilih dan tentukan mau diapain,” kataku sambil turun dari taksi.
8153Please respect copyright.PENANA9LfWQ8RLX5
8153Please respect copyright.PENANAiRIOlupfCC
Baru saja aku dan Nur duduk di dalam restoran seafood cabang dari Jakarta itu, tiba-tiba hapeku berdering. Kukeluarkan hapeku. Ternyata Jaka yang nelepon : “Hallo Jaka ! Apa kabar?”
8153Please respect copyright.PENANAIm2my5QcDE
8153Please respect copyright.PENANAinUbdR0BdC
“Duh kamu lagi di mana Yad? Kok bising gitu, suaramu aja gak jelas.”
8153Please respect copyright.PENANAY3FHOYEOt8
8153Please respect copyright.PENANAmJhPw40vn8
“Sebentar, aku nyari posisi yang sepi dulu,” kataku sambil menepuk bahu Nur dan memberi isyarat agar pesan makanan yang disukainya. Lalu aku menjauh darinya, menjauh pula dari kebisingan.
8153Please respect copyright.PENANAnyu0xEXlUy
8153Please respect copyright.PENANAimJ9YNtlSL
“Nih di sini rada sepi,” kataku di depan mik hapeku, “aku lagi di Surabaya Jak.”
8153Please respect copyright.PENANAHsM9a3drjJ
8153Please respect copyright.PENANARD4AY6WJAz
“Ohya?! Belakangan kamu sering banget ke Surabaya. Ketemuan sama cewek Gresik itu ya?”
8153Please respect copyright.PENANAL5AcMdUAIG
8153Please respect copyright.PENANABPIYuUeVZo
“Hush. Aku kan buka kantor cabang di Surabaya. Ada apa nih, kedengarannya suaramu serius banget ?!”
8153Please respect copyright.PENANAEJTLv7YxT4
8153Please respect copyright.PENANAIQywfmMNSq
“Furry hamil, Yad.”
8153Please respect copyright.PENANA7SlQo7eWYt
8153Please respect copyright.PENANAgy4cQhjKpC
“Wow ! Selamat deh. Semoga bayi dan ibunya sehat dan lahir dengan lancar.”
8153Please respect copyright.PENANA0YIAjkVnf0
8153Please respect copyright.PENANA1ERKqUIa82
“Ntar dulu…dia ngidamnya aneh.”
8153Please respect copyright.PENANAQYOMKO0yf5
8153Please respect copyright.PENANAgus46rcRE6
“Aneh gimana? Pengen makan sop belalai gajah?”
8153Please respect copyright.PENANAWSjOHcmvXJ
8153Please respect copyright.PENANA4hPaaZkBdn
“Dia pengen ML sama kamu Yad.”
8153Please respect copyright.PENANAYmEFdr0h1T
8153Please respect copyright.PENANA4v38c6VfuX
“Ohya?!” aku kaget mendengar ucapan sahabatku itu, ” Emang orang ngidam suka aneh-aneh. Bawaan bayi katanya.”
8153Please respect copyright.PENANAJ0LtNtv0zy
8153Please respect copyright.PENANAjulF5MkqXP
“Terus kapan pulang?”
8153Please respect copyright.PENANASqRSBY5Wlu
8153Please respect copyright.PENANAv7UgjAnJ76
“Nanti malam ada meeting di Jakarta. Besok juga pulang.”
8153Please respect copyright.PENANAZHTP3MnDz2
8153Please respect copyright.PENANAZsV6h29dSF
“Baguslah. Terus kapan bisa penuhi keinginan istriku itu?”
8153Please respect copyright.PENANAYHtKZqhycP
8153Please respect copyright.PENANAWLl1l5eRpa
“Hai…ini serius?”
8153Please respect copyright.PENANALzyhMSCPnB
8153Please respect copyright.PENANAUT1ktKT940
“Ya serius lah. Masa aku main-main dalam soal sepenting itu?”
8153Please respect copyright.PENANAQjRog111S6
8153Please respect copyright.PENANA57oR5XEzbS
“Nanti kita bahas lagi kalau aku sudah pulang, ya.”
8153Please respect copyright.PENANAqA3FwMpFYQ
8153Please respect copyright.PENANA093iq3YOXo
Setelah hubungan teleponku dengan Jaka ditutup, aku balik lagi ke kursi di samping kursi istri mudaku.
8153Please respect copyright.PENANAlBZw3DQlr4
8153Please respect copyright.PENANAzXDOJulbUq
Dan ingatanku masih dipengaruhi oleh masa laluku di Yogya, juga oleh telepon dari Jaka tadi. Aku memang seorang petualang. Wanita ngidam waktu sedang hamil muda, juga hal yang biasa bagiku. Tapi keinginan istri Jaka dalam ngidamnya itu, benar-benar hal baru bagiku.
8153Please respect copyright.PENANA5183ouGmXT
8153Please respect copyright.PENANAhvE77nE2Wf
Namun itulah kejadian awalnya. Bahwa aku mulai mengenal sex lebih dari sepasang, yang lalu kukenal sebagai threesome MMF, yang terjadi pada saat aku masih berumur delapan belas tahun. Bahkan di kota gudeg itu pula aku mulai sering mendapatkan pengalaman baru. Tentunya bukan pengalaman bersama pelacur, perek dan sejenisnya. Karena sampai sekarang aku tak pernah menyentuh yang begituan. Hiii…jangan sampai !
8153Please respect copyright.PENANAGDZDabg8Pj
Dua hari kemudian, ketika sedang berada di bandara Soekarno Hatta, aku menyempatkan diri menelpon Jaka di smoking area yang kebetulan cuma aku sendiri berada di dalamnya, sementara Nur kutinggalkan di ruang tunggu.
8153Please respect copyright.PENANA6gtQJ12C8t
8153Please respect copyright.PENANApAnU64HgLX
“Harusnya sekarang aku sudah pulang. Tapi ada acara mendadak di Yogya, Jak. Jadi kalau memang Furry benar-benar seperti yang kamu ceritakan, bilangin sabar dulu gitu ya,” kataku mengawali pembicaraan di handphone dengan Jaka.
8153Please respect copyright.PENANAK07HXrUqSf
8153Please respect copyright.PENANAyz8rFEIxE2
“Dalam rangka apa kamu di Yogya? Bisnis atau new female?”
8153Please respect copyright.PENANA5xU9tDa1hh
8153Please respect copyright.PENANA1evOthLKtY
“Mau rapat untuk menyelenggarakan reuni.”
8153Please respect copyright.PENANA947Z0AO5hY
8153Please respect copyright.PENANAEvgD6KWTkT
“Reuni SMA kita? Kok aku gak dikasitau? Lagian kenapa rapatnya harus di Yogya?”
8153Please respect copyright.PENANA0hrxVaRAp8
8153Please respect copyright.PENANA7YTniE36VK
“Hahahaa…bukan reuni SMA kita Jak. Reuni teman-teman sefakultas dan seangkatan denganku di Yogya dulu.”
8153Please respect copyright.PENANAfPMxaIjS32
8153Please respect copyright.PENANAINlrCO40fB
“Wah asyik dong. Bisa usul bikin acara swinger kayak reuni kita di Puncak dahulu.”
8153Please respect copyright.PENANAUlhJRQp88B
8153Please respect copyright.PENANAuaVAZrERHx
“Gak tau tuh. Soalnya teman-teman kuliahku dahulu pada alim-alim. Aku sendiri yang tergolong nakal saat itu.”
8153Please respect copyright.PENANAaQZKvKEoIT
8153Please respect copyright.PENANAz2xXneY5UU
“Gitu ya? Eeeeh…Yad……nih ngomong sama Furry, jelasin aja apa adanya. Jangan sampai bayinya ngeces nanti.”
8153Please respect copyright.PENANA1YYtqARHx7
8153Please respect copyright.PENANAbZPbLGuMpY
“Mana Furry?”
8153Please respect copyright.PENANAYMAT6mkocj
8153Please respect copyright.PENANAsbPskvx4io
Lalu terdengar suara Furry, “Hallo…sekarang lagi di mana Bang?”
8153Please respect copyright.PENANAbZBiice4YK
8153Please respect copyright.PENANAd7BCPE7dzS
“Udah di Jakarta,” sahutku, “tapi sebentar lagi mau terbang ke Yogya. Jadi…acara kita dipending dulu beberapa hari ya.”
8153Please respect copyright.PENANAAzm3zVYWCY
8153Please respect copyright.PENANABS9pSk2R0j
“Mmmmm…..”
8153Please respect copyright.PENANAuzxcgWD5mw
8153Please respect copyright.PENANAYRXIiPF1jn
“Emang betul apa yang Jaka bilang, bahwa kamu lagi ngidam? Dan ngidamnya…..”
8153Please respect copyright.PENANAKJkiOZ4VZY
8153Please respect copyright.PENANAGru9mjDT4Y
“Ngidamnya pengen digauli sama Bang Yadi !”
8153Please respect copyright.PENANAmcOCev03yw
8153Please respect copyright.PENANAQELA4G8pVf
“Hahahaaa…ya udah…gampang soal itu sih. Tunggu aja sampai aku pulang dari Yogya nanti ya.”
8153Please respect copyright.PENANASK1cqAvNYd
8153Please respect copyright.PENANAgWVtPVKYQv
“Jangan kelamaan Bang. Ntar keburu basi…”
8153Please respect copyright.PENANAybU5gO8vRo
8153Please respect copyright.PENANAfdfZEbkZoR
“Apanya yang basi?”
8153Please respect copyright.PENANAfGRzEhHaW2
8153Please respect copyright.PENANAD9MbyLkVRX
“Hihihihi…Bang Jaka menggodaku nih…dari tadi ketawa-ketawa terus.”
8153Please respect copyright.PENANAesmH4VAQxj
8153Please respect copyright.PENANANFLBySOw7S
“Oke deh. Nanti kita sambung lagi ya. Aku harus segera cek in…”
8153Please respect copyright.PENANAP81VVMKJqZ
8153Please respect copyright.PENANAQ0v8stZefg
“Iya Bang. Semoga penerbangannya lancar yaaa…”
8153Please respect copyright.PENANAMsMGsSR7nq
8153Please respect copyright.PENANAeMVlGnLXM4
8153Please respect copyright.PENANAfmjK4uTeFB
Dalam penerbangan menuju Yogya, Nur ketiduran di sampingku. Sementara aku memandang ke luar jendela bundar pesawat. Tapi pikiranku tidak memperhatikan gundukan-gundukan awan yang membosankan itu. Aku kembali lagi menerawang masa silamku di kota yang sedang kutuju. Yogya yang penuh dengan kenangan indah.
8153Please respect copyright.PENANANNkhlM20p1
8153Please respect copyright.PENANAUMzYBzcJnt
Tentang Dicky yang cuma semalam sempat menyalurkan nafsu seksnya kepada Mbak Siti. Esoknya ada interlokal dari Balikpapan (sekali lagi, saat itu kami belum punya handphone, jadi komunikasi cuma dilakukan lewat telepon rumah kos, yang dipasangi alat untuk koin pula, kalau mau nelepon ke luar kota ya harus pergi ke wartel….tidak semudah dan semurah sekarang). Ternyata interlokal itu mengirim berita duka, berita tentang meninggalnya ayah Dicky. Dan meminta Dicky secepatnya pulang ke Balikpapan.
8153Please respect copyright.PENANALQtFCeajS9
8153Please respect copyright.PENANAQsxgKlpVSp
Dicky langsung pulang pada hari itu juga. Sehingga malamnya aku jadi kesepian. Ditambah lagi dengan pulangnya Pak Banu, yang membuatku mati kutu, sementara pacarku nun jauh di Jakarta sana.
8153Please respect copyright.PENANAmukCWxaQll
8153Please respect copyright.PENANA9X9vmnozMb
Dan malam pertama ditinggalkan Dicky itu terasa sekali sepinya bagiku. Sepi yang mencekam, sambil membayangkan Mbak Siti yang pasti sedang kangen- kangenan dengan suaminya.
8153Please respect copyright.PENANA1F5mrb6s93
8153Please respect copyright.PENANA505Wqn0pM4
Maka malam itu aku hanya bisa nyetelin musik perlahan dari mini compoku (hihihi…pada masa itu punya mini compo juga sudah senang, tentu dianggap ndeso kalau untuk ukuran masa kini).
8153Please respect copyright.PENANAQwDD5efeLC
8153Please respect copyright.PENANAd3ONtInMAi
Esoknya aku bangun terlambat. Waktu mau mandi (satu-satunya kamar mandi untuk para penghuni kos), aku berpapasan dengan Yuanita (yang biasa kupanggil Yoan) yang baru keluar dari kamar mandi. Saat itu Yoan berlari-lari kecil dengan cuma membelitkan handuk kuning untuk menutupi tubuhnya yang p[utih bersih itu. Aku terlongong dibuatnya, karena saat itu Yoan menggiurkan sekali di mataku. Padahal sebelumnya aku tak pernah tertarik padanya. Karena aku sudah mendengar statusnya yang berbeda dengan Emmy. Usia Yoan pun lima tahun daripada Emmy. Sementara Emmy kira-kira sebaya denganku. Jadi pada saat itu Yoan sudah berusia 23 tahun, sementara aku baru 18 tahun.
8153Please respect copyright.PENANAYmowj9egPD
8153Please respect copyright.PENANAL4EalRInVy
Menurut cerita yang pernah Emmy tuturkan, Yuanita itu sudah punya suami tapi belum punya anak. Suaminya mendapat tugas belajar di Jerman, sehingga atas persetujuan suaminya Yoan pun melanjutkan kuliahnya di Yogya ini.
8153Please respect copyright.PENANAhLS6D7FEDU
8153Please respect copyright.PENANA7f5BOEj6fm
Maka meski Yoan itu berperawakan dan berwajah menarik, aku cuek-cuek saja padanya. Rasanya gengsi juga kalau aku harus menggodanya, karena aku sendiri sudah punya pacar yang kurasa lebih cantik daripada Yoan.
8153Please respect copyright.PENANA490FoQ6xwk
8153Please respect copyright.PENANArK7JplDtZe
Tapi saat itu, ketika aku sudah berada di dalam kamar mandi, pemandangan sepintas tadi terlihat-lihat terus di pelupuk mataku. Tentang tubuh Yoan yang tidak tertutupi handuk kuningnya, begitu menggiurkan !
8153Please respect copyright.PENANAguxn0liy5x
8153Please respect copyright.PENANAardQfJUtCF
Sampai selesai mandi, pikiranku tertuju ke arah situ terus. Ke arah sesuatu yang menggiurkan tadi.
8153Please respect copyright.PENANAv7cuKaMZT7
8153Please respect copyright.PENANAzyFH6XgyF5
Dan kebetulan pada waktu mau makan siang di ruang yang biasa digunakan untuk ruang makan anak-anak kos, Yoan pun tampak sudah duduk di depan meja makan kami.
8153Please respect copyright.PENANA5GsetWvmoG
8153Please respect copyright.PENANAtjqetgQFYI
“Kok sepi gini ya?” cetusku sambil mengambil piringku, lalu mengisinya dengan nasi yang sudah disediakan di bakul stainless.
8153Please respect copyright.PENANAsYhoCWuGkw
8153Please respect copyright.PENANAMVj6j5v7LM
“Iya,” sahut Yoan, “Emmy kuliah, Mbak Siti pergi sama suaminya entah ke mana.”
8153Please respect copyright.PENANAuQILk7fWJs
8153Please respect copyright.PENANAT7gG6icQWb
“Yoan kuliah sore?”
8153Please respect copyright.PENANAQ2c0G2AWPL
8153Please respect copyright.PENANAlE8127qMCY
“Nggak,” Yoan menggeleng, “Hari ini gak ada kuliah.”
8153Please respect copyright.PENANA8mmdB5GKqw
8153Please respect copyright.PENANAz0IfWjVZqj
“Sama. Aku juga gakda kuliah.”
8153Please respect copyright.PENANAUxYpCXuOYQ
8153Please respect copyright.PENANAsxh7T8tXS2
Lalu kami sama-sama makan siang. Rumah kos Mbak Siti memang bukan cuma menyediakan kamar, tapi juga menyediakan makan dan mencuci pakaian. Jadi kami yang kos di rumah Mbak Siti tak usah gentayangan nyari tempat makan lagi. Pakaian pun selalu dicucikan oleh Mbok Darmi (pembantu Mbak Siti) yang datang tiap pagi dan pulang sorenya. Makanan kami pun dimasakkan oleh Mbok Darmi itu.
8153Please respect copyright.PENANASIWJhY1N5e
8153Please respect copyright.PENANAkolvrJcsN3
Sejak aku tinggal di rumah kos Mbak Siti, baru sekali itulah aku ngobrol berkepanjangan dengan Yuanita yang suka kupanggil Yoan itu. Biasanya aku cuek-cuek saja padanya, padahal kelihatannya Yoan ingin akrab denganku, sering melemparkan senyum manisnya padaku, tapi cuma kutanggapi dengan senyum lagi saja. Tidak mengajaknya ngobrol berlama-lama seperti saat itu.
8153Please respect copyright.PENANA75cBtacqXC
8153Please respect copyright.PENANAvkhu3d51cC
“Tugas belajar suami Yoan di Jerman berapa lama?”
8153Please respect copyright.PENANAh4rWJsNW5I
8153Please respect copyright.PENANAFS7gFUhdrG
“Antara empat sampai lima tahun.”
8153Please respect copyright.PENANAFQIW3qe6Kx
8153Please respect copyright.PENANArGKbK4SEq4
“Wow…selama ini belum pernah pulang ke Indonesia?”
8153Please respect copyright.PENANAm6aorN5Z9J
8153Please respect copyright.PENANAm3P7CCbGay
“Belum. Paling juga nanti pas libur musim dingin.”
8153Please respect copyright.PENANAOOP05OnMjN
8153Please respect copyright.PENANAamUNIKNb2i
“Emang gak kangen sama suami?”
8153Please respect copyright.PENANAvyUNBATWcR
8153Please respect copyright.PENANAXKCAaAaRSP
“Yah…kangen juga mau diapain? Kalau tugas belajarnya cuma di Jakarta sih sebulan sekali juga bisa pulang.”
8153Please respect copyright.PENANAop4ihxhOAU
8153Please respect copyright.PENANAAiVkTNVev6
Aku terdiam. Lalu entah kenapa, seperti ada magnet yang menyebabkanku ingin memegang tangan Yoan yang terletak di atas meja. Yoan tampak kaget dan heran. Tapi ia biarkan saja kupegang tangannya. Cuma bertanya, “Ada apa Yad? Kamu kok lain dari biasanya?”
8153Please respect copyright.PENANA1bZGbucwc4
8153Please respect copyright.PENANAOeALTr568t
“Ajarin aku dong.”
8153Please respect copyright.PENANAL9l0ct2HL0
8153Please respect copyright.PENANAyabtjAmwRX
“Heh? Ajarin apa? Aku kuliah aja baru semester tiga.”
8153Please respect copyright.PENANAnayVdFP4Ux
8153Please respect copyright.PENANA2CJNApjEJy
“Ajarin maen.”
8153Please respect copyright.PENANAGPkBvnUb3x
8153Please respect copyright.PENANAGRs4xv2otR
“Maen apa? Kamu kan jago maen basketball. Masa minta diajarin sama aku?”
8153Please respect copyright.PENANAB1bMX3NRvL
8153Please respect copyright.PENANAW1BKReiBCK
“Ajarin…hehehe…jangan marah ya…mau gak ajarin aku di…di atas ranjang?”
8153Please respect copyright.PENANAFXr8K5R9rD
8153Please respect copyright.PENANACmu79LR7A1
“Hihihihi ! Gila kamu ! Hihihii!” Yuanita malah mengetawakanku. Tapi feelingku tak pernah meleset. Buktinya ia membiarkan tangannya tetap kupegang erat-erat. Tak meronta sedikit pun.
8153Please respect copyright.PENANATMDt48VCFY
8153Please respect copyright.PENANA7K8JZjFoFr
“Aku serius, Yoan. Aku pengen diajarin…”
8153Please respect copyright.PENANA3jw0psR0uY
8153Please respect copyright.PENANA9qN95LWj1L
” Emang kamu gak pernah nyobain?” Yoan menatapku dengan sorot serius. Dan sikapnya terasa berubah, seperti sikap seroang cewek kepada kekasihnya.
8153Please respect copyright.PENANAgcprvaU2DB
8153Please respect copyright.PENANA3IFA8n5w81
“Belum,” aku menggeleng. Jelas ini suatu kebohongan. Tapi saat itu aku sedang berakting sebagai seorang cowok yang masih awam dalam soal seks. Dan aku yakin Yoan sudah terpancing.
8153Please respect copyright.PENANAmHFRhdEbVz
8153Please respect copyright.PENANAgHJSVhqecL
“Ajak pacarmu dong.”
8153Please respect copyright.PENANAXonZDaqzeH
8153Please respect copyright.PENANANptPzOzJJ9
“Pacarku jauh, di Jakarta sana.”
8153Please respect copyright.PENANAeOX0ouaavP
8153Please respect copyright.PENANAHbJwvPtJmG
Yoan menengok ke kanan kirinya. Lalu berkata perlahan, “Kalau Emmy atau Mbak Siti datang gimana? Pasti heboh kan?”
8153Please respect copyright.PENANAdGA19tzjC7
8153Please respect copyright.PENANAIRwloGrZ9p
“Di kamarku aja yuk. Kan aku sekarang tidur sendirian, sampai Dicky pulang lagi.”
8153Please respect copyright.PENANAVnj8BzbTm4
8153Please respect copyright.PENANALD3ADM1TwQ
“Takut ah,” kata Yoan dengan tangannya tetap berada dalam genggamanku.
8153Please respect copyright.PENANAXl61dX2zfa
8153Please respect copyright.PENANAbCB8yOSxIQ
“Takut apa?” tanyaku sambil berdiri, lalu melangkah ke belakang kursinya. Dan melingkarkan lenganku ke lehernya.
8153Please respect copyright.PENANAlu7EfSbJ5P
8153Please respect copyright.PENANAIUzAGZECVX
“Takut ketahuan,” kata Yoan tanpa menepiskan lenganku yang sedang melingkari lehernya dari belakang.
8153Please respect copyright.PENANA6bdd8wCWNg
8153Please respect copyright.PENANAS5UjsuLrqy
“Emmy biasanya kalau kuliah sampai sore kan? Kadang jam delapan malam baru pulang.”
8153Please respect copyright.PENANAJJxJngihZJ
8153Please respect copyright.PENANAyIMbBq9J7P
Yoan tak menjawab. Mungkin sedang mempertimbangkan keinginanku. Sementara tanganku mulai merayap ke balik daster bagian dadanya, woow….kebetulan banget. Ia sedang tak mengenakan bra. Sehingga tanganku berhasil menyentuh payudaranya yang kenyal dan hangat.
8153Please respect copyright.PENANAPKhWrJ5Ad4
8153Please respect copyright.PENANAxhMuAibZrV
Dan Yoan diam saja. Membiarkan tanganku mengelus payudaranya dengan hati-hati. Lalu kurasakan hawa yang semakin hangat dari tubuh teman kosku itu. Dan aku teringat kata orang-orang yang sudah berpengalaman, bahwa menghangatnya tubuh seorang perempuan pada waktu disentuh pria, berarti birahinya sudah terbangkitkan.
8153Please respect copyright.PENANA2arjUDYVjj
8153Please respect copyright.PENANAxWA4cnqc6l
“Ya udah…kamu ke kamarmu dulu gih,” kata Yoan dengan suara yang hampir tak terdengar.
8153Please respect copyright.PENANALWsGaI1Woy
8153Please respect copyright.PENANAGv0izBq3kz
“Nanti Yoan menyusul kan?” tanyaku sambil menarik tanganku dari balik dasternya.
8153Please respect copyright.PENANAPRscId7f2P
8153Please respect copyright.PENANAiUaONeCz1U
“Iya…aku harus ngatur dulu, supaya Emmy gak curiga kalau dia datang lebih cepat dari biasanya.”
8153Please respect copyright.PENANAfR8oxj5z4a
8153Please respect copyright.PENANAT0FQd3g1D3
“Oke,” kataku sambil mengelus rambut Yoan sesaat, lalu melangkah menuju kamarku. Dengan perasaan gembira sekali. Ya, barangkali faktor keberuntungan selalu mendampingiku dalam soal cewek. Kalau aku sudah menginginkan seorang cewek, tak pernah ada yang menolak. Tapi tentu saja aku mempertimbangkannya terlebih dahulu, apakah cewek itu sepadan denganku atau tidak. Kalau cewek itu terasa kelewat tinggi “levelnya”, aku pun tak pernah mencoba mendapatkannya (kecuali kalau ia datang sendiri, seperti adik Joseph yang sekarang sudah jadi salah seorang istriku).
8153Please respect copyright.PENANA8538CyWZci
8153Please respect copyright.PENANAVaVqk1IWIP
Beberapa menit aku menunggu Yoan di dalam kamarku. Kemudian ia datang dengan membawa gaun bersih yang biasanya dipakai untuk bepergian, sambil menjinjing sepatu pula. Kunci kamarnya pun dibawa dan diletakkan di atas meja kecil dekat tempat tidurku.
8153Please respect copyright.PENANAVSA0eO76Bv
8153Please respect copyright.PENANAXDP39x2Tg2
Sebelum sempat aku bertanya dalam heranku, Yoan berkata, “Ini untuk persiapan aja. Kalau Emmy tiba-tiba datang, aku akan bersikap seperti sedang keluar. Lalu dengan gaun dan sepatu itu aku seolah-olah baru pulang dari mana gitu…”
8153Please respect copyright.PENANAHyXLvNWdKA
8153Please respect copyright.PENANAgt0tMoCv2w
“Yayaya…aku ngerti,” kataku sambil menguncikan pintu kamarku. Biasanya kalau ada Dicky, aku suka mencabut anak kuncinya setelah pintu itu kukuncikan dari dalam. Supaya Dicky bisa membukanya dengan kunci cadangan. Memang baik kamarku maupun kamar Yoan, disediakan dua anak kunci. Masing-masing memegang sebuah anak kunci.
8153Please respect copyright.PENANAid4lOA7Dgl
8153Please respect copyright.PENANAN19niA4i9j
Setelah menguncikan pintu kamarku, tanpa mencabut anak kuncinya, aku menghampiri Yoan yang sikapnya jauh berbeda daripada sebelumnya. Ia langsung memelukku sambil berkata setengah berbisik, “Kamu pandai banget memancingku…memancing hasratku yang sudah terlalu lama tidak dipuasi oleh suamiku.”
8153Please respect copyright.PENANA0GvYxRz33E
8153Please respect copyright.PENANAwsFDxkTBQP
“Hehehe…tujuanku kan ingin diajarin…” kataku dengan sikap pura-pura masih awam dalam soal seks.
8153Please respect copyright.PENANA4Kwq2pvaG0
8153Please respect copyright.PENANAdT2eXxmVDW
Tiba-tiba Yoan mencium bibirku, terasa hangat dan mesra ciumannya itu. Lalu ia membisiki telingaku, “Aku gak percaya kalau kamu sama sekali belum punya pengalaman. Bilang aja terus-terang, pengen nyobain aku kan?”
8153Please respect copyright.PENANArQPUCUvBN4
8153Please respect copyright.PENANA5aML0y7MBh
Aku terperangah dan merasa bersalah. Lalu kujawab dengan suara setengah berbisik juga, “Iya…aku…aku gak punya kata-kata yang ngepas. Takut Yoan tersinggung. Makanya bilang ajarin aja…”
8153Please respect copyright.PENANAgedX3EWEB8
8153Please respect copyright.PENANARLCh3HEaaq
Ucapan itu kususul dengan menyingkapkan daster Yoan setinggi mungkin, lalu melepaskannya lewat kepalanya. Sehingga Yoan tinggal mengenakan celana dalam saja, karena sejak tadi pun aku sudah tahu bahwa ia tak mengenakan bra.
8153Please respect copyright.PENANAB2Ub8slcDq
8153Please respect copyright.PENANAmBdzasPLGd
“Yoan…duuuh…tubuhmu indah sekali….” kataku sambil meraih pinggangnya ke dalam pelukanku.
8153Please respect copyright.PENANAcAkXG2VuGn
8153Please respect copyright.PENANAcdHNfiiWSf
“Tapi sejak kapan kamu mikir pengen sama aku?” tanya Yoan disusul dengan kecupannya lagi di bibirku.
8153Please respect copyright.PENANAId4Dk6L5JV
8153Please respect copyright.PENANABk0akFCtGV
“Mau dijawab secara jujur?”
8153Please respect copyright.PENANAIFrbzellw6
8153Please respect copyright.PENANAUNRdkTs5J9
“Ya iyalah. Kamu kan biasanya juga cuek gitu. Tapi hari ini mendadak berubah. Kenapa?”
8153Please respect copyright.PENANAezNxir7NUS
8153Please respect copyright.PENANAtGtG2uAJjM
“Sejak melihatmu, aku langsung tertarik. Tapi kudengar kamu kan sudah punya suami. Makanya kutahan-tahan aja ketertarikanku ini di dalam hati,” kataku, lagi-lagi berbohong. Padahal sebenarnya aku tergiur olehnya sejak melihatnya keluar dari kamar mandi tadi, dengan tubuh cuma ditutupi oleh sehelai handuk yang dibelitkan.
8153Please respect copyright.PENANALcibkzeCta
8153Please respect copyright.PENANAdfz0jObNxp
“Masa sih?” cetus Yoan yang tampak mempercayai ucapanku, “Sebenarnya perasaanku juga sama. Aku sudah merasa suka sama kamu sejak pertama melihatmu di rumah kos ini. Tapi aku merasa harus mempertahankan diri, karena aku sudah punya suami. Dan hari ini pertahananku runtuh, Yad…”
8153Please respect copyright.PENANAJH0mzYi3Lc
8153Please respect copyright.PENANAovp5krTHtc
Yoan melanjutkan pengakuannya dengan menarik ritsleting celana jeansku, lalu menyelinapkan tangannya ke balik celana dalamku. Dan ia terperangah. Menatapku dengan sorot heran, “Gak salah nih…punyamu gede banget…”
8153Please respect copyright.PENANACdZvBWbsYf
8153Please respect copyright.PENANA0uOAILoQTQ
“Gak apa-apa kan? Sebentar lagi yang kamu pegang ini akan menjadi milikmu,” kataku yang mulai lancar membahasakan “kamu” padanya. Padahal biasanya tak pernah pakai istilah itu, mengingat usianya beberapa tahun lebih tua dariku.
8153Please respect copyright.PENANAQuTDCkVw6M
8153Please respect copyright.PENANAaYRjhlmGli
Yoan tersenyum manis. Lalu menepuk celana dalam yang masih menutupi bagian terpenting bagiku itu sambil berkata, “Ini juga sebentar lagi akan menjadi milikmu.”
8153Please respect copyright.PENANA1uBUO3hxxO
8153Please respect copyright.PENANAvkNvmQ7w6p
Tanpa ragu lagi kusergap Yoan ke dalam pelukan hangatku. Kuciumi bibirnya sepuas hati, lalu menelentangkannya di atas tempat tidurku, lalu kulepaskan baju kaus dan celana jeansku, tinggal celana dalam yang masih melekat di tubuhku.
8153Please respect copyright.PENANA4I43EVapCt
8153Please respect copyright.PENANAYmsVdmMGR6
Tadinya aku mau menerkam dan menggumuli Yoan di atas tempat tidurku. Tapi Yoan mengangkat telapak tangannya sambil berkata perlahan, “Bedmu bunyi-bunyi tuh…”
8153Please respect copyright.PENANAWdLcLQcHpJ
8153Please respect copyright.PENANAxPDFo01gIJ
Yoan menggerak-gerakkan badannya sambil memberi isyarat padaku agar mendengarkan bunyi yang ditimbulkan oleh bedku. Memang ada bunyi yang lumayan mengganggu, “Krekeeeet…krekeeeet…krekeeeet…”
8153Please respect copyright.PENANARIBShtwIr7
8153Please respect copyright.PENANAHO2WFmEJDV
Yoan pun turun dari tempat tidurku sambil berkata perlahan, “Turunin aja kasurnya yok. Biar jangan heboh.”
8153Please respect copyright.PENANAyoQJf9WiuL
8153Please respect copyright.PENANAftNHMPeIRZ
Aku mengangguk. Lalu berusaha menarik kasur tebal dari atas tempat tidurku. Yoan pun membantuku, berusaha menarik kasurku dari sisi yang lain.
8153Please respect copyright.PENANAJgEPR1CVzk
8153Please respect copyright.PENANAf3jhsgTAgX
“Iiih…kasurmu kok beda Yad? Tebal dan berat sekali,” kata Yoan setelah berhasil menggeletakkan kasurku di lantai.
8153Please respect copyright.PENANA0nwdlmft6K
8153Please respect copyright.PENANAykPX3N7swo
“Emang banyak yang beda di kamarku ini,” sahutku, “kasurnya diganti…terus beli sofa itu juga. Di kamarmu gak ada sofanya kan?”
8153Please respect copyright.PENANAo5b7SmUTbq
8153Please respect copyright.PENANAGlt1iyivNM
“Iya…iya…berarti kamu pakai modal lagi ya?” ucap Yoan sambil menghamparkan kain seprai di atas kasurku sampai rapi. Bantal-bantalku juga diletakkan di atas kasur yang sudah terhampar di lantai itu.
8153Please respect copyright.PENANALGgAe45K1O
8153Please respect copyright.PENANApswr4xm1pz
Setelah meletakkan kedua bantal itu di bagian pinggir kasurku, Yoan menarik pergelangan tanganku kuat-kuat, sehingga aku terhempas ke atas dadanya. “Sekarang mau lompat-lompatan juga takkan menimbulkan suara yang bisa mencurigakan orang di luar,” kata Yoan disusul dengan lumatan mesranya di bibirku.
8153Please respect copyright.PENANAC13I2sE9r8
8153Please respect copyright.PENANATAaKf0nodr
Kusambut lumatan itu dengan belaian lembut di rambutnya. Lalu terdengar bisikannya, “Yad…punyamu kegedean…kalau vegyku gak dijilatin dulu pasti sakit…”
8153Please respect copyright.PENANA8RdCs6cYP8
8153Please respect copyright.PENANAPqNDq1KcjU
“Iya,” sahutku, “Santai aja….nanti memekmu kujilati sampai basah kuyup, sayang…”
8153Please respect copyright.PENANAwQ7UmpuAxT
8153Please respect copyright.PENANAaGgZDDKlif
Itulah pertama kalinya aku menyebut “sayang” kepada Yoana yang 5 tahun lebih tua dariku.
8153Please respect copyright.PENANAzwOflk83w6
8153Please respect copyright.PENANAxrQSmJW3zx
“Mmm…ucapan sayang barusan, bikin dadaku berdenyut, honey…” cetus Yoan tetap dengan volume suara terkontrol, agar jangan terdengar ke luar kamar, meski belum terdengar suara orang di luar kamarku.
8153Please respect copyright.PENANAbiVTE96MvI
8153Please respect copyright.PENANAJE1WnE1aV2
Dan aku mulai asyik mencelucupi leher Yoan yang hangat, lalu turun ke puting payudara kirinya, sementara tanganku meremas-remas payudara kanannya. Yoan menyambutnya dengan belaian lembut di rambutku.
8153Please respect copyright.PENANAWnIAvGmvgd
8153Please respect copyright.PENANAn3PEDPBWyf
Dan mulutku melorot ke bawah…ke bawah terus sampai berhadapan dengan celana dalam yang sedang kutarik ke bawah, sehingga kemaluan Yoan mulai tampak jelas di depan mataku. Setelah melepaskan celana dalam Yoan, aku langsung menciumi kemaluan yang tercukur bersih itu.
8153Please respect copyright.PENANAXpe3RmsV1b
8153Please respect copyright.PENANA2OQsOaMhE5
Yoan pun menyambutnya dengan merenggangkan kedua belah pahanya, sambil membelai rambutku dengan lembutnya. Sehingga aku makin bersemangat untuk menjilati celah kemaluannya yang mulai membasah…dan menjilati kelentitnya secara intensif….sehingga ia mulai menggeliat dan mengejang-ngejang. Tapi tak terlontar suara nyata dari mulut Yoan, hanya terdengar desah nafasnya yang tersendat-sendat. Pasti ia sengaja mengontrolnya, agar jangan terdengar suara “aneh” ke luar kamar. Meski belum terdengar suara langkah ataupun suara manusia di luar kamarku.
8153Please respect copyright.PENANAYjg9Nr1vBp
8153Please respect copyright.PENANAicxQZqlXQY
Meski sedang asyik menjilati memek plontos itu, kedua tanganku masih bisa kurayapkan ke atas, sampai menyentuh kedua pentil buah dada Yoan. Lalu kumainkan pentil payudara Yoan itu dengan jemariku, terkadang meremasnya dengan nafsu birahi yang semakin menggila.
8153Please respect copyright.PENANAjGsJwp5nVg
8153Please respect copyright.PENANA8CvNxtB2LJ
Sampai akhirnya terasa kemaluan Yoan sudah basah kuyup oleh air liurku, mungkin bercampur dengan lendir nafsu Yoan.
8153Please respect copyright.PENANAFOqQLDEWTZ
8153Please respect copyright.PENANAU2wFUR2rJi
Cepat kulepaskan celana dalamku dan cepat pula aku merayap ke atas perut Yoan sambil memegang batang kemaluanku yang sudah sangat ngaceng ini.
8153Please respect copyright.PENANAAeRCOxJ1tz
8153Please respect copyright.PENANAv2lR05mq1b
Yoan pun menyambutku. Memegangi leher penisku, lalu mencolek-colekkan moncongnya ke celah kewanitaannya yang sudah basah itu. Mungkin ia sedang mencari-cari letaknya yang pas, supaya tidak meleset pada waktu penisku didesakkan nanti.
8153Please respect copyright.PENANA8QYmZOc5jv
8153Please respect copyright.PENANARUDJAGFE4x
Lalu ia memberi isyarat agar aku mulai beraksi. Maka kudesakkan batang kemaluanku dengan dorongan yang cukup kuat, sehingga terasa kepalanya mulai membenam ke dalam liang kemaluan Yoan yang sudah cukup basah dan licin itu.
8153Please respect copyright.PENANAcBrjz0y7Fa
8153Please respect copyright.PENANAUqdidG6NjE
Yoan merangkul leherku sambil berbisik, “Iya…udah masuk sedikit Yad…dorong terus…ooooh….punyamu gede gini sih…hhhhhh….”
8153Please respect copyright.PENANA7tZwcGXntw
8153Please respect copyright.PENANALLTbvp6K30
“Sakit?” bisikku sambil mulai mengayun batang kemaluanku perlahan-lahan dulu.
8153Please respect copyright.PENANAd1tQNzQHyP
8153Please respect copyright.PENANABKvQVyM8Cm
“Gak…malah enak banget, sayang. Emwuaaaaah….” ucap Yoan diakhiri dengan ciuman mesra di bibirku.
8153Please respect copyright.PENANAnY6QqYcQMq
8153Please respect copyright.PENANAcMWUUzDXak
Setiap kali kudorong penisku, aku berusaha agar semakin dalam membenam di dalam liang senggama Yoan. Bahkan selanjutnya, setiap kali aku mendorongnya, terasa moncong penisku sudah mentok, menyundul dasar liang senggama Yoan.
8153Please respect copyright.PENANAXVVmMR5hLS
8153Please respect copyright.PENANAvQBLe6rpLi
Tampaknya Yoan sangat menghayati persetubuhan ini. Ketika batang kemaluanku makin mantap mengentot liang senggamanya, ia terus-terusan mengajakku berciuman dengan hangatnya.
8153Please respect copyright.PENANAjlOwAtLQpO
Rasanya persetubuhan dengan Yoan ini bukan cuma pelampiasan nafsu semata. Karena di tengah kenikmatan yang tengah kurasakan ini, terselip sentuhan-sentuhan romantis, yang membuatku berdesir-desir dari ujung kaki sampai ke ubun-ubun. Gerakan batang kemaluanku juga tidak terlalu cepat, karena Yoan memintaku perlahan saja mengentotnya. “Biar aku bisa menghayati semuanya ini dengan sepenuh perasaan,” katanya.
8153Please respect copyright.PENANAtv2mAjRctK
8153Please respect copyright.PENANAUSXTLxbXea
Dan ketika aku sedang asyik meremas-remas sepasang payudaranya yang tak terlalu besar tapi indah bentuknya, juga kulakukan dengan penuh kelembutan. Sehingga Yoan tampak benar-benar meresapi indahnya persenggamaan kami siang itu.
8153Please respect copyright.PENANABTkZ6ibGK4
8153Please respect copyright.PENANA5XvTCd85hc
Namun pada suatu saat Yoan membisiki telingaku, “Nah sekarang silakan percepat gerakannya, karena aku sudah….sudah mau…mau datang….aaaaaa….aaaaaaahhhh”
8153Please respect copyright.PENANAnpaM7TSCmj
8153Please respect copyright.PENANAk550WQNEAE
Yoan menggeliat-geliat seperti seekor belut dilempar ke darat. Lalu ia mengejang, tepat pada saat aku sedang mempercepat gerakan penisku di dalam liang senggamanya.
8153Please respect copyright.PENANArhemqkbUca
8153Please respect copyright.PENANATjkFlwdBMj
Saat itu aku memang sudah punya pengalaman, meski belum banyak, tapi sedikitnya aku sudah tahu bagaimana cara memperlakukan perempuan yang sedang kusetubuhi di saat sedang mencapai orgasmenya. Ketika liang senggamanya terasa berkedut-kedut, kudorong batang kemaluanku sedalam mungkin, sampai terasa menyundul dasar liang kewanitaannya. Kutancap penisku tanpa ditarik lagi, sambil meremas payudaranya, sementara Yoan lagi-lagi melumat bibirku dengan pelukan yang terasa ketat sekali.
8153Please respect copyright.PENANAJjjGwxPYrt
8153Please respect copyright.PENANAWKL1GCXIE3
Setelah ciumannya terlepas, ia berkata setengah berbisik lagi, “Ooooh…….makasih Yad…enak sekali….tapi nanti jangan dilepasin di dalam ya….kalau mau, lepasin di mulutku aja….”
8153Please respect copyright.PENANAyDvJ9SzZV8
8153Please respect copyright.PENANAkeSfBcPWgH
Aku mengangguk dengan senyum. Lalu kuayun lagi batang kemaluanku yang masih sepenuhnya tegang ini.
8153Please respect copyright.PENANAGr3tcrPBc8
8153Please respect copyright.PENANANOQWI2GZ6g
Mengingat sikonnya kurang aman, ada perasaan takut Emmy atau Mbak Siti tahu, maka kupercepat ayunan batang kemaluanku, tanpa dikontrol lagi. Maju-mundur-maju-mundur….dan pada suatu saat kucabut batang kemaluanku dari dalam liang kewanitaan Yoan, lalu cepat aku bergerak ke dekat mulut Yoan sambil mengocok-ngocok penisku. Dengan trampilnya Yoan menarik batang kemaluanku ke dalam mulutnya. Dan terasa ia menydotnya kuat-kuat, membuatku menyeringai sambil menembak-nembakkan air maniku.
8153Please respect copyright.PENANACptL46zXDA
8153Please respect copyright.PENANA5NQYft7V3N
Tanpa kelihatan jijik sedikit pun Yoan menelan spermaku sampai habis, tak disisakan setetespun!
8153Please respect copyright.PENANAPqJZEc1UDt
8153Please respect copyright.PENANAx3GfNtqhGm
Oh, ini benar-benar suatu persetubuhan yang mengesankan. Membuatku nikmat bercampur perasaan terharu.
8153Please respect copyright.PENANA1YQvWaeJR8
8153Please respect copyright.PENANAWdwYQukkso
AKu pernah membaca di sebuah rubrik seks, bahwa perempuan yang menelan air mani lelaki, niscaya lelaki itu takkan melupakannya sampai kapan pun.
8153Please respect copyright.PENANAAvAwRt4Fwv
8153Please respect copyright.PENANAixYcrZyvuM
“Yoan…rasanya hatiku sudah menjadi milikmu sekarang,” kataklu disusul dengan ciuman di kedua belah pipinya.
8153Please respect copyright.PENANAhiV7Z0NZFl
8153Please respect copyright.PENANAAzmU6lOeT1
Yoan tersenyum manis sambil mengusap-usap rambutrku yang tergerai ke dahiku.
8153Please respect copyright.PENANAY3A76IepjU
8153Please respect copyright.PENANAFAsZRsuZ1l
“Yang kutakutkan, kita jadi ketagihan, lalu lupa diri dan lama-lama ketahuan oleh Emmy atau Mbak Siti.
8153Please respect copyright.PENANALfgCknbfa4
8153Please respect copyright.PENANAlkdkWsbOzF
“Lain kali kalau lagi sama-sama kepengen, kita ketemuan di losmen saja. Gimana?” tanyaku.
8153Please respect copyright.PENANAjXnUSbjj48
8153Please respect copyright.PENANACTtZQLibQS
“Iya, bagusan begitu,” sahut Yoan.
8153Please respect copyright.PENANA3hIbOQEp8v
8153Please respect copyright.PENANA8deUIytslp
“Sebelum kos di sini, aku tinggal di sebuah losmen di Gowongan Kidul. Gimana kalau di sana?”
8153Please respect copyright.PENANALgUbEIzm8E
8153Please respect copyright.PENANAKdHFAJst5M
“Jangan di tengah kota gitu. Carinya yang agak di luar kota. Dari Demangan ke timur lagi. Kan banyak hotel kecil di sana, gak usah di hotel yang mewah-mewah, biar duit kita jangan dikuras.”
8153Please respect copyright.PENANAdq7hzmgBqD
8153Please respect copyright.PENANAwVMR5WaS3K
“Santai aja…kalau cuma untuk hotel, aku masih mampu kok,” kataku bernada meyakinkan. Memang sejak aku tinggal di Yogya, aku mulai menjalankan bisnis yang orangtuaku pun tidak mengetahuinya (takut kiriman duitnya dikurangi…xixixiii). Karena itu di lingkungan mahasiswa seangkatanku, aku lah yang selalu tak pernah kekurangan duit. Bahkan teman-temanku sering pinjam uang padaku jika kiriman dari orang tua mereka terlambat.
8153Please respect copyright.PENANAXdENv11C0d
8153Please respect copyright.PENANAfhMaoaYv1I
8153Please respect copyright.PENANATH59lXWdxr
Ketika pesawat sudah landing di Bandara Adisucipto, aku merasa seolah mulai menginjak kampung halamanku yang kedua. Betapa tidak, aku merasa di Yogya terlalu banyak kenangan indah yang tak mungkin kulupakan. Kenangan indah yang masih tergambar jelas di pelupuk mata batinku. Serasa baru terjadi kemaren. Dan wajah-wajah cantik menghiasi terawanganku. Wajah-wajah yang pasti sudah jadi milik orang lain kini.
8153Please respect copyright.PENANAxAlKVcbvTc
8153Please respect copyright.PENANAJ2auX6gsQ9
Meski tempat rapat itu di sebuah hotel yang tak jauh dari bandara, aku dan Nur memakai taksi untuk mencapai hotel itu.
8153Please respect copyright.PENANAPbgvow5wme
“Mas pasti banyak kenangan di kota ini ya,” kata Nur sambil memegang tanganku.
8153Please respect copyright.PENANAOVkpNp0wtL
8153Please respect copyright.PENANAbVgAWXQA2u
“Mmm…yah…hampir semua orang yang pernah kuliah di kota ini, pasti punya kenangan masing-masing,” sahutku agak memproteksi diriku sendiri.
8153Please respect copyright.PENANANw2IAp3mBx
8153Please respect copyright.PENANAnaLTljaWaR
Tapi sekian tahun Mas tinggal di Yogya, pasti ada sosok yang tak bisa Mas lupakan sampai sekarang kan?” suara Nur bernada cemburu.
8153Please respect copyright.PENANAyf8teatw9y
8153Please respect copyright.PENANAjZAeMoKRC6
“Hahahaa…tentu aja ada. Bahkan sampai makanan kesukaanku selama berada di kota ini, seperti rujak tahu, bakmoy, tongseng, sate telur muda dan sebagainya, masih kuingat semua. Kucing kepunyaan ibu kos aja masih kuingat, namanya Yoyo. Apalagi orang-orang yang pernah dekat denganku di kota ini, tentu takkan kulupakan begitu saja. Tapi untuk apa diingat-ingat lagi? Mereka sudah pada jadi istri orang. Lagian sudah bertahun-tahun aku meninggalkan kota ini. Mereka pun pasti sudah melupakan aku. Nah…kita sudah sampai nih.”
8153Please respect copyright.PENANAY5F3SlEzec
8153Please respect copyright.PENANAgwH8rxeI3W
Taksi yang membawaku dari bandara telah tiba di depan hotel yang kutuju. Di hotel inilah aku akan ketemuan dengan kelompok kecil almamaterku, yang jumlahnya hanya 12 orang. Kami akan mengadakan rapat, untuk mempersiapkan reuni dengan seluruh teman-teman seangkatanku nanti.
8153Please respect copyright.PENANAPTPgmoApBZ
8153Please respect copyright.PENANAjXJLd4Qfns
Ketika aku dan Nur baru turun dari taksi, tampak Surono menghampiriku sambil tertawa lebar. “Yadi ! Hahahaaa…akhirnya sampeyan datang juga !” Surono memelukku dengan hangatnya, sebagai sahabat lama yang bertahun-tahun tak berjumpa.
8153Please respect copyright.PENANAfLx3m0gUwA
8153Please respect copyright.PENANA3a8BOIQrzn
“Kalau ada yang kasitau, pasti aku datang,” sahutku sambil menepuk bahu Surono.
8153Please respect copyright.PENANA7A70etDkCk
8153Please respect copyright.PENANA4j1sS7Y5oX
“Iya, Bambang ngirim nomor handphonemu dua hari yang lalu, kebetulan sekali hari ini kita mau rapat persiapan reuni itu. Ini istrimu?”
8153Please respect copyright.PENANA7ANLtDVyv5
8153Please respect copyright.PENANAdLeMtPG81T
“Iya,” aku mengangguk, “Kenalin dulu.”
8153Please respect copyright.PENANAOXGQSbxYX4
8153Please respect copyright.PENANA6M9TO1K9zU
Surono berjabatan tangan dengan Nur sambil menyebutkan namanya masing-masing.
8153Please respect copyright.PENANAG8KyfVU7K1
8153Please respect copyright.PENANAV8tac8W8hp
Sopir taksi menurunkan koporku dan menunggu perintahku di dekat taksinya.
8153Please respect copyright.PENANAo5uL3EFTQO
8153Please respect copyright.PENANApG224lZXuU
“Kalau mau istirahat, silakan istirahat dulu,” kata Surono sambil membaca catatannya di secarik kertas, “Sampeyan dapat kamar nomor tigapuluh lima.”
8153Please respect copyright.PENANA3XiIeaa3NE
8153Please respect copyright.PENANAhAIRTBFQhm
Lalu Surono menoleh ke eorang bellboy yang berdiri di belakangnya, sambil menyebutkan nomor kamar yang sudah disediakan untukku. Bellboy itu mengangguk sopan, lalu menghampiri sopir taksi dan dengan sigap menjinjing kopor besarku. Setelah membayar ongkos taksi, aku dan Nur mengikuti langkah bellboy itu, menuju kamar yang sudah dipesankan untuk aku dan Nur.
8153Please respect copyright.PENANA5md0YixZK2
8153Please respect copyright.PENANAaxfXFdOGOO
8153Please respect copyright.PENANAeozEhfrrgd
“Hotel ini antik banget ya Mas,” kata Nur setelah berada di dalam kamar 35, “Pintu-pintu, jendela-jendela dan furniturenya diukir semua. Pengerjaannya pasti lama banget.”
8153Please respect copyright.PENANAyudVGT3AxS
8153Please respect copyright.PENANAidKlHq9680
“Gak juga,” sahutku, “zaman sekarang segalanya tinggal pesan. Pemborongnya cuma tinggal pasang-pasangin doang.”
8153Please respect copyright.PENANAtAR590WPav
8153Please respect copyright.PENANAh3Q3C765lt
“Iya juga sih. Kelihatannya pintu dan furniture ini ukiran Jepara, ya Mas.”
8153Please respect copyright.PENANAhlT1FbC7eK
8153Please respect copyright.PENANA9Xuaznz8tU
“Mungkin,” aku melepaskan kaus kaki dan sepatuku, lalu menggantinya dengan sandal hotel, “Kalau mau mandi atau istirahat, silakan aja. Aku mau ngobrol dulu sama temanku tadi ya.”
8153Please respect copyright.PENANAN0oT4rUuyL
8153Please respect copyright.PENANAG7WbmNjXWv
“Iya Mas,” Nur mengangguk sambil melepaskan ikatan rambutnya.
8153Please respect copyright.PENANAF0CXvK2DHX
8153Please respect copyright.PENANADlYVfrnEeR
Lalu aku melangkah ke luar kamar, menuju lobby, di mana kulihat Surono masih duduk sendirian di sofa yang terdekat dengan pintu masuk hotel itu.
8153Please respect copyright.PENANAry68lBCJiR
8153Please respect copyright.PENANA1KVwRZeQjC
“Acara utamanya di samping mempersiapkan reuni angkatan kita, apa lagi, Ron?” tanyaku.
8153Please respect copyright.PENANA9ObMXgezMn
8153Please respect copyright.PENANA34Q6XnBT2j
Surono, yang biasa kupanggil Rono, menyahut, “Rencananya sih ingin bikin yayasan.”
8153Please respect copyright.PENANAArgbKai9Yq
8153Please respect copyright.PENANAELAGOfO3WE
“Yayasan yang bergerak di bidang apa?”
8153Please respect copyright.PENANAjrmGQNM6qC
8153Please respect copyright.PENANANs856RKFDl
“Tergantung hasil keputusan bersama nanti. Bisa yayasan sosial dengan membentuk panti asuhan, bisa juga yayasan pendidikan.”
8153Please respect copyright.PENANAReDJMRQr1f
8153Please respect copyright.PENANAlISJsH1ex8
“Owh, bagus itu.”
8153Please respect copyright.PENANASHdBsuPvmd
8153Please respect copyright.PENANAWKzCkLvCfo
“Itu acara seriusnya. Kalau acara casualnya, sampeyan tentu punya ide-ide cemerlang. Kan sejak dulu juga pikiran sampeyan terkenal paling maju di antara teman-teman seangkatan kita.”
8153Please respect copyright.PENANAYRl6b1ksIs
8153Please respect copyright.PENANAZbKzh5C7XY
“Waktu acara reuni SMAku dahulu, memang ada acara casualnya. Tapi aku gak tau apakah bisa dilaksanakan di sini atau tidak.”
8153Please respect copyright.PENANALcBs6uNHR0
8153Please respect copyright.PENANAY8ZAlml4Bb
“Acaranya gimana toh?”
8153Please respect copyright.PENANAfXbo3qqeJc
8153Please respect copyright.PENANAYsbcPKWQ87
Aku pun lalu menceritakan pengalamanku waktu reuni di Puncak itu. Semuanya kujelaskan, termasuk soal swinger yang berlangsung lebih dari seminggu itu.
8153Please respect copyright.PENANAL4RgJoaqoC
8153Please respect copyright.PENANAbKA9xWnXC8
“Wah…wah…itu acara hebat, Yad. Aku justru sering kepikiran ingin nyobain swinger,” kata Rono setengah berbisik, “Tapi kalau di acara kita nanti, mungkin harus diperhalus pelaksanaannya.”
8153Please respect copyright.PENANAWWsdFcOY5s
8153Please respect copyright.PENANA6BUFXcu1i6
“Iya, aku juga berpikir kalau selama seminggu terus-terusan wife swap, malah terlalu padat acaranya. Malah lebih mengesankan kalau step by step. Kita kumpulkan aja teman-teman yang berminat. Menyampaikannya juga harus pilih-pilih. Kalau yang kolot-kolot pendiriannya, gak usah diajakin.”
8153Please respect copyright.PENANARhbHur7s9a
8153Please respect copyright.PENANAbLKUUakLe1
“Terus, acaranya mau dibikin seperti apa?”
8153Please respect copyright.PENANAvPmuu6p0WU
8153Please respect copyright.PENANAseg7sJkZT4
“Kita kumpulkan aja member yang berminat. Lalu wife swapnya dilaksanakan setelah reuni kita selesai aja. Bikin acara bebas aja. Misalnya si A ingin wife swap dengan si B, lalu janjian di mana pelaksanaannya, gitu. Yang penting, swinger itu hanya dilakukan oleh kita-kita aja. Jangan menerima orang luar.”
8153Please respect copyright.PENANAwbtq52kzFn
8153Please respect copyright.PENANAA8JW36nXqu
“Dan yang paling penting, semua member harus punya surat bebas HIV-AIDS. Betul kan?”
8153Please respect copyright.PENANAhJbY4iV72q
8153Please respect copyright.PENANAQAolRxKxBO
“Iya Ron. Di kalangan mantan seangkatanku di SMA juga gitu. Jangan sampai ada penyakit menular di antara kita nanti.”
8153Please respect copyright.PENANA2aaBJsLExn
8153Please respect copyright.PENANAIEz6iaBHYm
Pembicaraan kami terhanti, karena seorang wanita muda hitam manis berperawakan montok menghampiri Rono.
8153Please respect copyright.PENANAYHg8xEeRkb
8153Please respect copyright.PENANAjIwQSoPYTe
“Eeeh, ini istriku Yad. Belum kenal kan?” kata Rono sambil berdiri dan memegang punggung wanita montok bergaun hijau itu.
8153Please respect copyright.PENANAG3IoJtRhOB
8153Please respect copyright.PENANACaCPaU2L6v
“Belum,” kataku sambil tersenyum dan mengulurkan tangan untuk berjabatan tangan dengan istri Rono itu.
8153Please respect copyright.PENANAy5ciLwPlcu
8153Please respect copyright.PENANAfVOs1usuRD
“Yadi,” kataku memperkenalkan namaku.
8153Please respect copyright.PENANAhJDWHdVbbi
8153Please respect copyright.PENANANMrRhUxxI7
“Dini,” kata istri Rono memperkenalkan namanya.
8153Please respect copyright.PENANAxwGVjC3JIB
8153Please respect copyright.PENANAV79U0kt4Re
Kemudian wanita bernama Dini itu duduk di samping kanan suaminya, sementara aku duduk di samping kiri Rono.
8153Please respect copyright.PENANA54sXUuOauM
8153Please respect copyright.PENANASZATWZ9ZcY
Kemudian mereka berbicara serius, membahas masalah catering untuk peserta rapat nanti malam. Setelah clear, istri Rono bangkit dan mengangguk sopan padaku sambil berkata, “Saya tinggal dulu ya Mas.”
8153Please respect copyright.PENANAPnHbrfBKjs
8153Please respect copyright.PENANAf48mGgnnBy
“Iya Mbak,” sahutku sambil membalas dengan anggukan sopan juga.
8153Please respect copyright.PENANAdeGA93opKh
8153Please respect copyright.PENANAosPx4wX0Fy
Setelah istrinya pergi, Rono menepuk lututku, “Nah…itu istriku. Tidak secantik istrimu, tapi usianya sih mungkin sebaya.”
8153Please respect copyright.PENANAvK9MBaTUr3
8153Please respect copyright.PENANABXfcDsFamS
“Manis kok Ron.”
8153Please respect copyright.PENANAUd1MrW84mn
8153Please respect copyright.PENANAt1kPCPFUcW
“Aku tidur di kamar tigapuluh tiga. Jadi berdampingan dengan kamar sampeyan.”
8153Please respect copyright.PENANAMZ7UYY6Mhq
8153Please respect copyright.PENANANqZxn2XdDQ
“Alaaah…gak usah sampeyan-sampeyanan…dulu juga kita biasa pakai istilah kowe. Kenapa sekarang jadi sampeyan? Panjenengan aja sekalian. Hahahaaa…”
8153Please respect copyright.PENANAaTPprM6iGK
8153Please respect copyright.PENANAWqxkUQneT2
“Ya udah, aku mau total pake bahasa Indonesia aja ya.”
8153Please respect copyright.PENANAGmeOShFyNx
8153Please respect copyright.PENANAyics5pW5oY
“Ya iyalah. Biar lebih akrab, kalau pakai bahasa Jawa, di sini kan terdengar janggal kalau bahasanya gak halus. Sedangkan aku udah biasa pake bahasa Suroboyoan.”
8153Please respect copyright.PENANAORUGhJ8CxG
8153Please respect copyright.PENANAJ8JlBGGu2S
“Hahahaaa…kalau di Yogya pake bahasa Suroboyoan, bisa kaget-kaget orang sini, Yad. Oke…aku tadi mau bicara serius malah jadi keputus.”
8153Please respect copyright.PENANAbrpzOzX0DF
8153Please respect copyright.PENANAg9SyxVV5RD
“Oh, iya…tadi kamu kan bilang kamarmu berdampingan dengan kamarku. Terus ?”
8153Please respect copyright.PENANAvlW529TBk6
8153Please respect copyright.PENANAqh5Rd3PKry
“Di antara kamarmu dengan kamarku ada pintu terkunci. Tapi kuncinya bisa kuminta ke pihak hotel ini.”
8153Please respect copyright.PENANAavzXnPV6ga
8153Please respect copyright.PENANAEPyZwQmBK3
“Terus?”
8153Please respect copyright.PENANApRObFPcFVR
8153Please respect copyright.PENANAKeTJcsjSE3
Rono celingukan, seperti takut ada yang ikut mendengarkan. Lalu berbisik ke telingaku, “Nanti malam, sehabis rapat, kita wife swap…gimana? Aku penasaran banget lho, ingin nyobain swinger gitu.”
8153Please respect copyright.PENANAIbMV8AAAUu
8153Please respect copyright.PENANAP1ug3IM21R
“Emangnya udah pernah membahas soal itu dengan istrimu?”
8153Please respect copyright.PENANA4WJsQmdmYy
8153Please respect copyright.PENANAFSFs1ZfdDf
“Sering,” sahut Rono serius, “tapi kalau dengan orang yang belum kenal, takut ada penyakitnya, takut kena tipu juga lagi.”
8153Please respect copyright.PENANAfAdEAc8pem
8153Please respect copyright.PENANA2jywAtAtLq
Kutepuk lutut Rono sambil berkata, “Oke…hitung-hitung inreyen, nanti malam kita laksanakan. Jadi kamu tidur dengan istriku, aku tidur dengan istrimu.”
8153Please respect copyright.PENANAsY5ft9ZL1F
8153Please respect copyright.PENANACUbKpey3GG
“Beneran nih?” Rono menatapku dengan sorot ceria.
8153Please respect copyright.PENANAhpr9Od3c4Q
8153Please respect copyright.PENANAGKdNgH0tJl
“Bener lah. Tapi jujur aja…sebenarnya yang kubawa sekarang istri mudaku. Dia baru satu kali kuajak swinger dengan teman kuliahku waktu ngambil master degree di Canada dulu.”
8153Please respect copyright.PENANAqE2J7wuMDp
8153Please respect copyright.PENANAHu7FW7PfKB
“Lantas reuni dengan teman-teman SMAmu….?”
8153Please respect copyright.PENANApB5UvW4ous
8153Please respect copyright.PENANAjPFC8ya3Lt
“Itu dengan istri pertamaku. Nanti jangan bahas masalah ini dengan istri mudaku ya. Soalnya aku juga belum pernah bilang kalau istri pertamaku pernah diajak swinger dengan teman-teman seSMA dahulu.”
8153Please respect copyright.PENANAuQHByo4wCw
8153Please respect copyright.PENANAie2B9t7xl4
“Iya…iya…dan teman-teman lain gak usah dikasihtau ya. Ini rahasia kita aja.”
8153Please respect copyright.PENANAFKftopZ0nC
8153Please respect copyright.PENANAqisZLrpWHd
“Sip !” kataku sambil mengacungkan jempolku
8153Please respect copyright.PENANAb2HjRAD6ev
8153Please respect copyright.PENANAlj3zDwUBLR
8153Please respect copyright.PENANAQu6anHDxwJ
Ketika kembali ke kamar 35 itu, aku mulai membayangkan menggiurnya tubuh istri Rono yang montok itu. Kebayang kalau ia sudah kutelanjangi….kebayang semuanya !
8153Please respect copyright.PENANA8Pia8wLZ8O
Nanti malam setelah rapat selesai, ada acara istimewa, sayang,” kataku sambil melingkarkan lenganku di pinggang Nur.
8153Please respect copyright.PENANATMaelIB7S7
8153Please respect copyright.PENANAQkqg4UiOvO
“Acara apa? Dansa-dansi?” tanya Nur dengan senyum manis.
8153Please respect copyright.PENANAnmsmmN4y8n
8153Please respect copyright.PENANAfVkT4HrLec
“Iya…dansa dansi di atas kasur. Hihihi…’
8153Please respect copyright.PENANAmBJY0XoGgS
8153Please respect copyright.PENANA9z470BCG08
“Maksud Mas?”
8153Please respect copyright.PENANArxvVXo20BG
8153Please respect copyright.PENANA6IAJUFnzBh
“Temanku yang tadi sudah kenalan denganmu di depan itu ngajak wife swap dengan kita.”
8153Please respect copyright.PENANAW3sSMXFyq2
8153Please respect copyright.PENANAaQBVFuQE95
“Hah? Sempet-sempetnya mikir ke situ sih? Katanya mau rapat.”
8153Please respect copyright.PENANAYKEs7Y4cYi
8153Please respect copyright.PENANAHsQJymQnro
“Nantinya malah lebih banyak lagi temanku yang akan swinger dengan kita. Tapi untuk sekarang sih dengan Rono aja. Yang lainnya akan diatur kemudian. Gimana?”
8153Please respect copyright.PENANAWToS1YBWkD
8153Please respect copyright.PENANA72oPwp44b2
“Emangnya mau dilaksanain di mana?” Nur balik bertanya.
8153Please respect copyright.PENANA8KP2rBdDWl
8153Please respect copyright.PENANAnjcDIOIoLf
“Ya di sini. Kamar Rono di sebelah itu,” kataku sambil menunjuk ke pintu di antara kamar 35 dengan kamar 33, “Sekarang pintunya masih terkunci. Nanti malam akan dibuka. Jadi kamar ini dengan kamar di sebelah seolah menjadi suatu kesatuan.”
8153Please respect copyright.PENANAyHearUGasN
8153Please respect copyright.PENANAWmfvXl9Gsk
“Terus…?”
8153Please respect copyright.PENANAVvXTUYm2S4
8153Please respect copyright.PENANAxYqQG0l68e
“Nanti Rono tidur di sini, bersamamu. Aku akan tidur di kamar sebelah…”
8153Please respect copyright.PENANAewewJojZGU
8153Please respect copyright.PENANAfe34e3SEcD
“Dengan istri Mas Rono?”
8153Please respect copyright.PENANACINJMOqp4U
8153Please respect copyright.PENANAN9Af3zqOrH
“Begitulah…gimana?”
8153Please respect copyright.PENANAbwyL7okdLL
8153Please respect copyright.PENANAl4IblfOGqW
“Terserah Mas aja. Tapi kebiasaan itu benar-benar takkan meretakkan hubungan kita di kemudian hari, Mas?”
8153Please respect copyright.PENANAaklqOjhSqA
8153Please respect copyright.PENANARL6bS1pCPe
“Aku jamin hubungan kita malah akan semakin hangat. Yang penting kamu harus jujur. Nanti pulang dari Yogya ini, catat semua yang telah terjadi dengan Rono dengan sejujur-jujurnya, jangan ada yang disembunyikan ya.”
8153Please respect copyright.PENANAvYlfO5BhD9
8153Please respect copyright.PENANAMc6hbgpkip
Nur mengangguk perlahan. Entah apa yang sedang bermukim di hatinya.
8153Please respect copyright.PENANAdKjEwDYHiR
8153Please respect copyright.PENANAeGQjMNQyHw
“Jangan lupa, makin kamu berterus terang di dalam catatan pengakuanmu nanti, aku akan semakin cemburu. Dan dari cemburu itu aku seolah mendapat perangsang yang luar biasa mujarabnya, sayang. Makanya, kalau enak, katakan enak di dalam catatanmu nanti. Itu akan membuatku cemburu…”
8153Please respect copyright.PENANAMkHAdrl1NC
8153Please respect copyright.PENANAEypEWoDnxQ
“Iya Mas.”
8153Please respect copyright.PENANAYn88ww4zVc
8153Please respect copyright.PENANAhs2iygIfjk
“Kamu masih ingat kan, setelah pulang swinger dengan Anton, aku jadi rakus sekali kan?”
8153Please respect copyright.PENANArsV0Lz9RRz
8153Please respect copyright.PENANApf8hXdbhlI
“Iya, Mas terus-terusan ngajak begituan. Apalagi setelah membaca catatan pengakuanku…lebih edan lagi…”
8153Please respect copyright.PENANAGuOt142IHV
8153Please respect copyright.PENANA7WQz28R5Nq
“Hihihihi…itulah manfaatnya…”
8153Please respect copyright.PENANAs0oc9bvDw7
8153Please respect copyright.PENANAwIZnwBTKzL
“Mas jadi bisa menyelam sambil minum air…”
8153Please respect copyright.PENANA3COMNyFIVh
8153Please respect copyright.PENANAehwzB64In8
“Maksudnya?”
8153Please respect copyright.PENANAF23hose9DP
8153Please respect copyright.PENANA514B5QL41D
“Mas bisa nyicipi istri Anton, sambil mendapat perangsang karena cemburu melihatku dengan teman Mas itu.”
8153Please respect copyright.PENANANpyX06GRsd
8153Please respect copyright.PENANAQGZJ1pBXQb
“Hush…fokusnya bukan ke situ. Nanti kapan-kapan aku malah akan mengajakmu threesome, supaya kamu ngerti bahwa fokusnya adalah dirimu, sayang. Bukan fokus ke istri teman-temanku.”
8153Please respect copyright.PENANA9V9xz4kRBF
8153Please respect copyright.PENANAGtHT35zsDg
8153Please respect copyright.PENANAfFgDTvjMnd
“Threesome?”
8153Please respect copyright.PENANAstkSxQz3uB
8153Please respect copyright.PENANAMFA3dsyurv
“Iya. Nanti aku akan mengundang salah seorang temanku yang sudah lama tergiur berat sama kamu. Masih ingat temanku yang ketemu di dokter anak, waktu kita mau ngobati Yona? Kan ada temanku yang bawa anaknya juga.”
8153Please respect copyright.PENANAyA0h2Li2TK
8153Please respect copyright.PENANAYNBOsYI7ry
“Ooo, yang namanya Jacki itu Mas?”
8153Please respect copyright.PENANAjO6DSfar8K
8153Please respect copyright.PENANAoyGVLJF8U6
“Jaka, bukan Jacki.”
8153Please respect copyright.PENANA7mydzsjwPR
8153Please respect copyright.PENANA3JH6HOExPJ
“Ooo, iya Jaka….yang istrinya bernama…duh lupa lagi…”
8153Please respect copyright.PENANA8fMx5I3Qug
8153Please respect copyright.PENANAUkKCBuzk6m
“Nama istrinya Furry. Dia kan sempet ngobrol sama kamu sambil menunggu nama anak kita dipanggil.”
8153Please respect copyright.PENANAEVIv2voqSY
8153Please respect copyright.PENANAZseDbgH2fG
“Iya, iya…aku ingat.”
8153Please respect copyright.PENANACBxSlupBLN
8153Please respect copyright.PENANA511BMWGBPx
“Nah…pada waktu kamu ngobrol sama Furry itu, Jaka bisik-bisik ke telingaku, pengen ngajak swinger.”
8153Please respect copyright.PENANA5ZiRlPJ9TL
8153Please respect copyright.PENANAeT5cX9Usrh
“Terus?”
8153Please respect copyright.PENANAjHaOAvT16x
8153Please respect copyright.PENANA9A8fF3DLTs
“Saat itu aku gak mengiyakan, tapi menolak juga gak. Aku cuma bilang nantilah dulu. Butuh waktu untuk membuat suasananya ngepas.”
8153Please respect copyright.PENANAO9huCTaGzk
8153Please respect copyright.PENANAAPxfLQ4A1y
“O, jadi Mas mau ngajak Jaka itu wife swap?”
8153Please respect copyright.PENANAjL5nq6pHrL
8153Please respect copyright.PENANApgTpLmJ6PX
“Gak. Tadi kan udah kubilang, mau ngajak dia threesome.”
8153Please respect copyright.PENANAzXyWFz6YE1
8153Please respect copyright.PENANAvifR0dSTge
“Jadi?”
8153Please respect copyright.PENANA2oTWcamQlB
8153Please respect copyright.PENANAj43ULAfr39
“Kamu akan digauli dua orang lelaki. Aku dan Jaka. Dijamin asyik deh.”
8153Please respect copyright.PENANAEuLAjRM1el
8153Please respect copyright.PENANAdOCqk3ctda
“Iiiih…Mas….” Nur menyandarkan kepalanya ke dadaku, dengan sikap manja.
8153Please respect copyright.PENANA2ZvyDjvbWy
8153Please respect copyright.PENANA3uEBGQtzlT
“Bayangin aja…nanti aku bersila atau selonjoran kaki, kepalamu direbahkan di atas pahaku sambil kupeluk…lalu Jaka memasukkan penisnya ke dalam vegymu…pasti seru…!”
8153Please respect copyright.PENANABYut547JDH
8153Please respect copyright.PENANABy82qzoDHv
“Hmm…pasti seru lah….” Nur seperti sedang membayangkan seperti apa serunya rencanaku itu.
8153Please respect copyright.PENANAr2CQffNA9C
8153Please respect copyright.PENANAU2lyERzZbV
“Tapi sekarang siap-siap untuk wife swap dengan Rono aja dulu. Nanti setelah rapat selesai, pintu itu akan dibuka. Rono akan masuk ke kamar ini, aku akan masuk ke kamarnya sana.”
8153Please respect copyright.PENANAsGq3zV6gVh
8153Please respect copyright.PENANAvNtkXPxgvI
8153Please respect copyright.PENANAI1S8S92QKp
Rapat persiapan reuni telah menghasilkan keputusan-keputusan penting, yang tiada gunanya dituturkan di sini. Yang jelas, Surono memimpin rapat itu secara hemat waktu. Cuma berlangsung sejam. Lalu makan bersama, karena semua yang diundang hadir bersama istrinya masing-masing. Mereka adalah
8153Please respect copyright.PENANA7robyY10XQ
8153Please respect copyright.PENANAcscZfUCmbn
Surono dan istrinya (Dini), Syamsul dan istrinya (Hanifah), Wandi dan istrinya (Yuli), Bahar dan istrinya (Putri), Jono dan istrinya (Laura), David dan istrinya (Regina), Sapto dan istrinya (Sheila), Wayan dan istrinya (Ayu), Johan dan istrinya (Artini), Kunto dan istrinya (Dhalia), Bambang dan istrinya (Winda).
8153Please respect copyright.PENANAINIgjWdWa3
8153Please respect copyright.PENANAwNlbczlEnp
Setelah rapat ditutup, Surono minta agar semua peserta rapat menuliskan pin BBM atau nomor hape di papan tulis supaya bisa saling menghubungi di kemudian hari. Lalu kami makan malam bersama.
8153Please respect copyright.PENANAUdEQ69NZmY
8153Please respect copyright.PENANACsbYxu2f9k
Sebelum jam sepuluh malam, peserta rapat pun bubar. Nur dan istri Ropno pun sudah masuk ke dalam kamar masing-masing. Sementara itu Rono masih ingin berbicara denganku di ruang meeting. Pada saat itulaqh Rono menyampaikan, “Tadi aku secara bisik-bisik bilang pada Syamsul, bahwa kita akan membentuk grup swinger. Tau gak? Semua yang hadir dalam rapat tadi menyatakan mau ikut ! Jadi peserta rapat tadi sudah menjadi member…hahahaaaa…”
8153Please respect copyright.PENANAGCD6lTdkYP
8153Please respect copyright.PENANAlnXkD9pldJ
“Baguslah, biar hidup ini bervariasi. Tapi pelaksanaannya tak usah digabung-gabung dengan acara reunian.”
8153Please respect copyright.PENANAmoXzCPqJ3e
8153Please respect copyright.PENANAaCIyNhvMZD
“Iya. Memang tadi juga Syamsul sudah memberikan masukan, agar pada saatnya nanti, swinger dilaksanakan secara pribadi saja, dengan waktu dan tempat yang mereka pilih masing-masing.”
8153Please respect copyright.PENANA8knDTIYFn0
8153Please respect copyright.PENANA6MmUQzjKS1
“Ya udah…kalaupun harus ada ketuanya, ya kamu aja ketuanya Ron.”
8153Please respect copyright.PENANARvyg4gFs2b
8153Please respect copyright.PENANA5dX9bhLlYy
“Hush, gak salah nih? Aku kan belum pengalaman dalam soal itu. Baru mau nyobain sebentar lagi. Hihihihi…”
8153Please respect copyright.PENANAomByJk2fut
8153Please respect copyright.PENANA3m9M2ZS90C
“Kalau gitu soal ketua dan sebagainya kita atur belakangan aja. Yang penting, jangan memasukkan member dari luar. Takut ada masalah di kemudian hari.”
8153Please respect copyright.PENANAWhhBfk05lG
8153Please respect copyright.PENANAR4iVUuUbgy
“Iya. Dan setiap member diwajibkan menyerahkan surat bebas HIV-AIDS nanti. Surat itu bisa diminta dari PMI kan?”
8153Please respect copyright.PENANAorY8EzE67Z
8153Please respect copyright.PENANAiv5w9mtyVS
“Iya. Cek darah ke laboratorium PMI, lalu minta hasilnya secara tertulis. Itu yang bisa kita jadikan patokan.”
8153Please respect copyright.PENANAgJ7wVMq5wU
8153Please respect copyright.PENANAbIHCFB8fsf
Setelah berbicara agak panjang mengenai teknis reuni yang akan diselenggarakan bulan depan, aku dan Surono kembali ke kamar masing-masing.
8153Please respect copyright.PENANAWzrCp8YObY
8153Please respect copyright.PENANAXC8qOCDYF4
Nur tampak sedang asyik nonton tv. Dan menyambutku dengan senyum ketika aku sudah berada di belakang kursinya.
8153Please respect copyright.PENANAW2qz5y2TzS
8153Please respect copyright.PENANAkizoB1JtLq
“Sebentar lagi pintu itu akan dibuka,” kataku sambil menunjuk ke pintu yang menghubungkan kamar 35 dengan kamar 33 itu, “Lalu Surono masuk ke sini…”
8153Please respect copyright.PENANAEAxquLfeMf
8153Please respect copyright.PENANA2JgaYAvXPx
“Dan Mas akan masuk ke kamar Surono,” sela Nur sambil mencubit lenganku, “Asyik tuh Mas…istri Mas Rono montok dan seksi gitu.”
8153Please respect copyright.PENANAok2XU1sovl
8153Please respect copyright.PENANA3Licx4Q8DL
“Kamu juga takkan kecewa lah. Rono kan simpatik gitu orangnya. Ramah dan murah senyum. Tampan pula,” kataku sambil mencubit hidung Nur.
8153Please respect copyright.PENANAA03LgXBMXE
8153Please respect copyright.PENANAli24L0fQoX
Klik…terdengar bunyi kunci diputar. Pintu yang menghubungkan kamar 35 dengan kamar 33 itu terbuka. Rono muncul di ambang pintu itu sambil bertanya, “Are you ready?”
8153Please respect copyright.PENANAtyI1bUpYyS
8153Please respect copyright.PENANAwQZTPZtahC
Aku mengangguk dengan senyum. Lalu menyempatkan mencium kedua pipi Nur sambil membisikinya, “Enjoy aja ya sayang.”
8153Please respect copyright.PENANAJOKxfvuKYl
8153Please respect copyright.PENANAaV2UilUbc0
Surono masuk ke dalam kamar 35, aku masuk ke kamar 33.
8153Please respect copyright.PENANANE6PbFHEFx
8153Please respect copyright.PENANAeCOvj3iwT4
“Kuncinya ada di situ,” kata Rono, “Kalau mau dikunci silakan.”
8153Please respect copyright.PENANAPsMGZzTeIQ
8153Please respect copyright.PENANAtehmz3kyEO
“Gak usah dikunci lah. Tapi jangan intip-intipan ya.”
8153Please respect copyright.PENANAiUmqws2661
8153Please respect copyright.PENANAMAVdJElqJU
“Hahahaaa…..” Rono tertawa sambil menutupkan pintu itu. Sementara pandanganku langsung terarah ke istri Rono yang bernama Dini itu.
8153Please respect copyright.PENANAK3mDzctVXM
8153Please respect copyright.PENANANDKUDo7H0n
Ternyata Dini itu cukup agresif. Setelah pintu itu ditutupkan, Dini langsung menghampiriku dan memelukku dengan hangatnya, “Kami sudah lama ingin swinger begini. Ternyata malam ini kejadiannya.”
8153Please respect copyright.PENANAdixzsPDqdU
8153Please respect copyright.PENANAV5JR36ojix
Aku pun ikut-ikutan agresif. Kucium bibir istri Rono yang montok itu, lalu kataku, “Waktu diperkenalkan sama Rono tadi siang, aku langsung tergiur lho sama sampeyan. Sudah lama aku terobsesi sama wanita yang montok seperti sampeyan ini.”
8153Please respect copyright.PENANAgBj1AGUo22
8153Please respect copyright.PENANAYCCgs05CIy
“Kok sama ya? Tadi aku juga langsung suka begitu melihat Mas yang kelihatan jantan begini…mmmm….”
8153Please respect copyright.PENANAm3WzrNxgEw
8153Please respect copyright.PENANAaEhIt266mR
Aku sudah tak sabaran lagi. Kuselipkan tanganku ke daster Dini bagian dadanya, karena ingin segera menjamah payudara montok istri Rono itu, yang sepertinya tak mengenakan beha. Tebakanku benar, aku langsung menyentuh payudara montok itu. Membuat gairahku semakin menggebu-gebu.
8153Please respect copyright.PENANAlto24bdUG4
8153Please respect copyright.PENANAdZYrvSAbXc
“Sebentar Mas…ta buka dulu dasternya, biar Mas bebas mainin tetekku,” kata DIni sambil menarik tanganku dari balik daster bagian dadanya.
8153Please respect copyright.PENANAuaVRGtlhrF
8153Please respect copyright.PENANAtLG6RUcQ16
Lalu wanita muda yang usianya kira-kira sebaya dengan Nur itu melepaskan dasternya. Sehingga tubuh hitam manis berpayudara montok itu tinggal mengenakan celana dalam saja. Aku pun bereaksi, cepat kutanggalkan kemeja batikku (bekas rapat tadi) dan celana hitamku. Sehingga aku pun tinggal mengenakan celana dalam saja.
8153Please respect copyright.PENANAYCoyV2Ow9c
8153Please respect copyright.PENANAWve3IQKowW
Dini sudah menungguku di atas tempat tidur. Dan menyambutku dengan pelukan hangat ketika aku sudah merayap ke atas tubuhnya.
8153Please respect copyright.PENANAYaMIoyElWs
8153Please respect copyright.PENANAcRYvMZOIZ9
“Mas punya istri cantik begitu, masih untung Mas mau sama aku,” kata Dini sambil menciumi pipiku dengan binalnya.
8153Please respect copyright.PENANA5tKYjERsU0
8153Please respect copyright.PENANAff9LyP7Kg5
“Kan aku kepengen yang belum kumiliki,” sahutku sambil meremas-remas payudara montok istri Rono itu, “Istriku putih, kepengen yang item. Istriku agak langsing, kepenengen yang montok. Ya sampeyan ini orangnya. Aku jadi mendapatkan sosok yang benar-benar baru…mmmm….”
8153Please respect copyright.PENANAECOdMxgbOS
8153Please respect copyright.PENANAXYmHim6VtQ
Pada saat itulah kurasakan tangan Dini menyelinap ke balik celana dalamku, dan terasa mulai memegang batang kemaluanku, “Mas…iiiih….gede banget punya Mas ini….pasti marem rasanya….hmmmm…”
8153Please respect copyright.PENANAMGJupvsTIp
8153Please respect copyright.PENANAQ4o9Kq5NaC
Dan ketika aku mulai menjilati pentil payudara montok itu, Dini berdesah erotis. Dan terdengar suaranya, “Ooooh…aku langsung horny berat nih Mas….”
8153Please respect copyright.PENANAwDsx0vwcHf
8153Please respect copyright.PENANAnQYcZW3zXc
Aku pun lalu turun, mulai menjilati pusar perutnya sambil menurunkan celana dalamnya sedikit demi sedikit. Dan setelah celana dalam itu kulepaskan, kusaksikan sebentuk kemaluan yang “tebal dan kokoh” dengan rambut yang tipis sekali, bekas dicukur pula.
8153Please respect copyright.PENANAm3pFvHzRi8
8153Please respect copyright.PENANAoz6TDeLULB
Terbayang bnetapa mencengkramnya kemaluan Dini itu pada waktu kusetubuhi nanti.
8153Please respect copyright.PENANA3wU2SdvskC
8153Please respect copyright.PENANAicfccTUKm1
Tanpa banyak bicara lagi, kupegangi kedua paha yang sudah mengangkang itu, lalu kuciumi dan kujilati kemaluan yang tebal dan kokoh itu.
8153Please respect copyright.PENANAoNEF7Pzaj3
8153Please respect copyright.PENANAK7CxATpnFw
erasa Dini mengejang-ngejang pada waktu lidah dan bibirku mulai menggeluti kemaluannya. Terlebih ketika aku sudah memfokuskan pada kelentitnya. Kujilati kelentit istri Rono itu dengan penuh semangat, sambil sesekali kusedot-sedot, sehingga wanita itu menggeliat dan mengejang….sampai akhirnya ia merengek histeris, “Maaas….masukin aja Maaas…..”
8153Please respect copyright.PENANAZnjwM1HF3E
8153Please respect copyright.PENANAWyoEC1BWpl
Aku ikuti keinginannya. Kulepaskan celana dalamku lalu merayap naik ke atas perutnya, sambil memegangi batang kemaluanku yang sudah ngaceng berat ini.
8153Please respect copyright.PENANAFI9Eo3WEU9
8153Please respect copyright.PENANAOTvLpL2f9w
Ketika aku mencolek-colekkan moncong penisku ke mulut vaginanya, Dini membantuku dengan memegangi batang kemaluanku dan meletakkannya pada posisi yang dianggap tepat.
8153Please respect copyright.PENANApyrIbjvt2c
8153Please respect copyright.PENANA3uLR3HQoOS
Lalu kudorong tongkat kejantananku ini kuat-kuat….blessss….melesak masuk ke dalam liang senggama Dini yang terasa empuk tapi unik rasanya.
8153Please respect copyright.PENANA1cZhO7G5Jc
8153Please respect copyright.PENANAlpkhTJGMyE
“Duuuuh….Mas….ini pertama kalinya aku diginiin oleh lelaki selain Mas Rono…..aduuuh…besar banget punya Mas Yadi ini….marem banget Mas,” ucap Dini sambil merengkuh leherku ke dalam pelukan hangatnya.
8153Please respect copyright.PENANAuU2jQKcvbf
8153Please respect copyright.PENANAx34NSyxfIt
Meski tidak berkomentar, sebenarnya aku sendiri merasakan nikmat yang lain, karena yang sedang kusetubuhi ini bertubuh sintal, dengan payudara lumayan gede dan liang kemaluannya itu…empuk tapi mencengkram sekali. Sehingga gairahku sangat bergelora ketika penisku mulai lancar mengentot liang senggama empuk dan mencengkram dan hangat tapi licin itu. Luar biasa. Dini ini terasa fantastis sekali.
8153Please respect copyright.PENANAz2Ew3tx0MP
8153Please respect copyright.PENANANUfYrpzo8g
Yang istimewa lagi, meski tubuhnya montok, Dini cukup trampil menggoyang pinggulnya, meliuk-liuk erotis, membuatku makin bersemangtat untuk mengentotnya seedan mungkin.
8153Please respect copyright.PENANAvbiJrPqAY5
8153Please respect copyright.PENANACdVmL8JBXQ
Sementara itu Dini pun tiada hentinya berdesah dan berbisik-bisik di telingaku, “Addduh…Maaas….enak banget Maaas….ini…ini em-el yang paling enak dalam hidupku Mas….addddduuuuuh enak tenan Mas Yadi….iya….entot terus Mas…enak Mas…aaaaaah…enak…aaaaah…”
8153Please respect copyright.PENANAC0H5BLmHLw
8153Please respect copyright.PENANAHfyyIKjai9
Dini hanya berhenti berceloteh kalau aku sudah menyumpal bibir sensualnya dengan ciuman hangat dan terkadang kulumat habis-habisan.
8153Please respect copyright.PENANATCipf9UWFI
8153Please respect copyright.PENANACWe2jNygTD
Diam-diam aku pun bisa mengukur, bahwa liang kemaluan Dini tidak sedalam liang kemaluan Nuryati. Sehingga tiap kali penisku didorong, terasa moncong penisku menyundul dasar liang senggama wanita montok itu. Mungkin hal itu pula yang membuatnya merem melek dan berdesah-desah terus.
8153Please respect copyright.PENANAFI6Ti3i4VK
8153Please respect copyright.PENANAzfXx4y9DpX
Seperti yang pernah kubaca dalam buku ilmu seks, ada penjelasan bahwa di dasar liang senggama wanita terdapat lingkaran daging berbentuk cincin, disebut cincin purana. Kata pakar seks yang menulis buku itu, kalau cincin purana (cervical) itu tersentuh oleh penis, pasti akan menimbulkan kenikmatan yang luar biasa bagi pihak wanitanya.
8153Please respect copyright.PENANAnhR25V4SPF
8153Please respect copyright.PENANAxWB389UGjD
Mungkin karena moncong penisku terus-terusan menyundul cincin purana Dini, maka tak lama kemudian kurasakan tubuh Dini bergetar. Kedua tangannya pun mencengkram bahuku kuat-kuat, disusul dengan rintihan histerisnya, “Mas…ooooh….aku udah mau lepas Mas……”
8153Please respect copyright.PENANAf4lCjrSbHS
8153Please respect copyright.PENANADf2xQL8OO1
Aku pun cepat bereaksi. Kupercepat dan kuperdalam entotanku, sampai akhirnya kubenamkan penisku sedalam mungkin, sampai terasa mendesak dasar liang senggama Dini.
8153Please respect copyright.PENANA4zaZ9jDVZg
8153Please respect copyright.PENANAb33pORjOgC
Pada detik-detik itulah kunikmati betapa indahnya merasakan denyut-denyut liang senggama Dini, yang lalu terasa seperti mau jebol ke luar. Disusul dengan membanjirnya lendir hangat di dalam kemaluannya.
8153Please respect copyright.PENANAwIwwSoPKlw
8153Please respect copyright.PENANAxPsghNhYd7
Kubiarkan batang kemaluanku tetap menancap beberapa saat di dalam jepitan liang senggama istri Surono itu.
8153Please respect copyright.PENANAUhMlvqAoqy
8153Please respect copyright.PENANAjgdKeAZX2i
Lalu kuayun lagi perlahan-lahan, sehingga menimbulkan bunyi khas…crek…crok… crek…crok….
8153Please respect copyright.PENANAjNTUCjhb1M
8153Please respect copyright.PENANAmBQeUbOCJJ
“Duh jadi becek ya Mas,” bisik Dini setelah menyadari betapa beceknya liang senggamanya saat itu, “Mau dilap dulu?”
8153Please respect copyright.PENANA6Pwj5BTRt5
8153Please respect copyright.PENANAMlcIZ0dT6F
“Gak usah,” sahutku, “aku justru suka vegy yang sudah orga dan basah gini. Normal-normal aja kok. Nanti juga mengering sendiri.”
8153Please respect copyright.PENANA22QPCBx0E7
8153Please respect copyright.PENANAlpsJ2rqdfU
“Iya Mas….duuuh….diginiin sama Mas Yadi sih tiap malam juga mau.”
8153Please respect copyright.PENANAZ23WyBiXs0
8153Please respect copyright.PENANAphcFeVS1mc
“Iya…kalau aku ke Yogya lagi, kita ketemuan ya. Aku seneng sama yang montok seperti sampeyan ini.”
8153Please respect copyright.PENANAyNtS21hUyE
8153Please respect copyright.PENANAi41YG32f7V
“Iya Mas…duuuh…ini udah enak lagi mas….entotnya yang agak cepet lagi Mas…oooooh….”
8153Please respect copyright.PENANANKu3s4NEeX
8153Please respect copyright.PENANABJsKdBLuOH
“Nanti boleh dilepasin di dalam?” tanyaku.
8153Please respect copyright.PENANAyIQ0smCczd
8153Please respect copyright.PENANAPhaVB4DXdH
“Boleh Mas. Aman kok,” sahut Dini sambil menempelkan pipinya ke pipiku.
8153Please respect copyright.PENANAdVhooJrZZs
8153Please respect copyright.PENANAL9qaDdjEhA
Aku pun mulai beraksi lagi. Mengayun batang kemaluanku dengan gerakan yang agak cepat, karena liang kemaluan istri Rono itu tidak becek lagi.
8153Please respect copyright.PENANAMthcHVhBIb
8153Please respect copyright.PENANALc2Aqr5ZmA
“Wah…ini sih bisa dilepasin bareng-bareng ya,” kataku tanpa menghentikan ayunan penisku.
8153Please respect copyright.PENANAfO7u9Jo6wh
8153Please respect copyright.PENANA7FMAL5rw0f
“I…iya Mas…kalau dibarengin suka nikmat, Mas…” sahut Dini sambil menggoyang-goyang lagi pinggulnya.
8153Please respect copyright.PENANAOPaeo8AhUu
8153Please respect copyright.PENANAAPoeJM3Rfc
Tiba-tiba aku membayangkan apa yang sedang terjadi di kamar 35. Rono pasti rakus sekali melahan istri mudaku yang berperawakan tinggi semampai dan berwajah cantik itu. Entah sedang diapakan Nur saat itu. Brrrrr….aku menggertakkan gigi dan melampiaskan “dendam” kepada Dini.
8153Please respect copyright.PENANAdM3d6eYBJi
8153Please respect copyright.PENANAghjd8AEzCJ
Mungkin aku mendadak berubah menjadi lelaki yang ganas di atas perut perempuan montok berpayudara gede itu. Kuayun batang kemaluanku dengan gerakan yang cepat dan keras. Pada waktu penisku sedang bergerak maju, kudorong sedalam-dalamnya, sehingga terasa manabrak dasar liang senggama Dini dengan kuatnya. Sementara payudara montok itu pun tak lepas dari sasaran keganasanku. Kuremas dengan remasan-remasan kuat. Terkadang juga kusedot putingnya kuat-kuat.
8153Please respect copyright.PENANAsHsErKxfWz
8153Please respect copyright.PENANANtEoFwHodT
Tapi Dini justru keenakan dengan entotan ganasku ini. Ia bahkan memelukku dengan eratnya sambil berkata-kata terus, “Iya…Mas…enak Mas…iya Mas…lebih keras lagi Mas remasnya…duuuuh enak Mas…enak sekaliii….”
8153Please respect copyright.PENANA8vzUw31EhN
8153Please respect copyright.PENANAE0IRCH7zWm
Wow, lain wanita lain selera dan kebiasaannya. Kalau Erni atau Nur diperlakukan seperti ini, pasti menangis kesakitan. Karena mereka terbiasa dengan perlakuan lembutku dalam keseharian maupun di atas ranjang.
8153Please respect copyright.PENANAB3jHJCpqp9
8153Please respect copyright.PENANA6NhQvHIh6O
Cukup lama aku menentot Dini dengan gerakan keras ini. Sehingga keringatku bercucuran dengan derasnya, membasahi tubuh DIni dan kain seprai. Sampai akhirnya ia memberitahuku bahwa ia akan mencapai orgasme lagi. Dan ia ingin mencapai puncak kenikmatan itu bersamaan dengan ejakulasiku.
8153Please respect copyright.PENANA9dvqdH4lo2
8153Please respect copyright.PENANAQzPIMQOcUG
Kuikuti saja keinginannya. Kupercepat entotanku sambil menggasak sepasang payudaranya dengan remasan-remasan kerasku.
8153Please respect copyright.PENANAqP6BM2kW4n
8153Please respect copyright.PENANAZHGU6IyHal
Dan akhirnya…wow…kami jadi seperti dua manusia yang sedang kerasukan. Kami saling cengkram. Saling lumat. Dan saling desakkan kemaluan kami agar saling desak…dan tembakan-tembakan air maniku disambut oleh kejutan-kejutan liang senggama Dini.
8153Please respect copyright.PENANAIMmy6fzQ3D
8153Please respect copyright.PENANAmS1udmJcaf
Aduhai…ini nikmat sekali !
8153Please respect copyright.PENANA9zi0I3NN4x
8153Please respect copyright.PENANAshGB4PewQW
Nikmat yang lalu membuat kami terkapar di pantai kepuasan.
8153Please respect copyright.PENANAYFFSgk0BDR
8153Please respect copyright.PENANAa1oUriT2mC
“Duuuh….luar biasa enaknya, Mas….makasih Mas…barusan enak banget…” ucap Dini sambil mengelus dadaku setelah penisku tercabut dari liang kemaluannya.
8153Please respect copyright.PENANADYacydr6QD
8153Please respect copyright.PENANANavOd3reU0
8153Please respect copyright.PENANA3mBW4Ifayx
Aku turun dari tempat tidur menuju kamar mandi. Dini mengikutiku dari belakang, dalam keadaan sama-sama telanjang bulat.
8153Please respect copyright.PENANAWg8LHEuapH
8153Please respect copyright.PENANAu3HkVm1HfA
“Mau mandi Mas?” tanya Dini setelah berada di dalam kamar mandi.
8153Please respect copyright.PENANAuXPGv7bbJP
8153Please respect copyright.PENANADFeu0elMKM
“Iya,” sahutku, “Pengen ngebersihin keringatnya, biar nanti bisa main lagi.”
8153Please respect copyright.PENANA6gIyksGEwi
8153Please respect copyright.PENANADAT98Cbj3F
“Heheheee…iya Mas…”
8153Please respect copyright.PENANADvQIoZNjCp
8153Please respect copyright.PENANAd8ovxSHrVZ
Di kamar mandi, seperti biasanya aku suka iseng menyabuni memek partner seksualku, lalu membuat kami sama-sama horny, sehingga kami pun bisa melakukannya lagi di kamar mandi, meski sambil berdiri dan saling peluk.
8153Please respect copyright.PENANAEgYArPC2Cn
8153Please respect copyright.PENANAXeiPnldFPH
Ya, setelah kulicinkan celah kemaluannya dengan sabun cair, kusandarkan istri Rono itu ke dinding kamar mandi. Lalu dengan sedikit menekuk lututku (karena ia lebih pendek dariku), kubenamkan kembali batang kemaluanku yang sudah siap tempur lagi ini.
8153Please respect copyright.PENANA22VCegWoTS
8153Please respect copyright.PENANAU3pGEgvuLt
“Oooh…Mas…sambil berdiri gini juga kok enak ya?” cetus Dini ketika aku mulai menggerak-gerakkan batang kemaluanku di dalam liang senggamanya.
8153Please respect copyright.PENANA5s94LajioL
8153Please respect copyright.PENANAB68eyFqwGK
“Emang belum pernah nyoba dengan Rono?”
8153Please respect copyright.PENANAUQwxlkzpPn
8153Please respect copyright.PENANA6eKMoMh6Nu
“Belum Mas…oooh….Mas Yadi….beginian sama Mas Yadi kok bisa enak banget gini sih….”
8153Please respect copyright.PENANA1rR4JtePx7
8153Please respect copyright.PENANAlG2Flb2mCa
Aku pun mulai benar-benar mengentotnya, dengan ayunan penis yang makin cepat. Bersetubuh dalam posisi berdiri memang sensasional. Tapi lama-lama kakiku terasa pegal juga. Mungkin Dini lebih pegal lagi, karena tubuhnya montok begitu. Maka akhirnya kucabut penisku dari liang kemaluan Dini, sambil berkata, “Kita mandi aja dulu ya. Nanti lanjutin di atas tempat tidur aja, biar gak pegel.”
8153Please respect copyright.PENANA0Pa5Mi27mu
8153Please respect copyright.PENANALdrPrjteFE
“Iya Mas,” sahut Dini yang tampak menurut sekali padaku.
8153Please respect copyright.PENANAgVJkXkiYtC
8153Please respect copyright.PENANAoUkLRSqcOD
Lalu kusemprotkan air hangat shower ke sekujur tubuh Dini, sampai air sabunnya terbilas bersih. Tampaknya ia suka sekali dimandikan seperti itu olehku. Selanjutnya kubersihkan tubuhku sendiri dan cepat mengeringkannya dengan handuk. Dini malah sudah duluan membelitkan sehelai handuk ke tubuhnya. Lalu menungguku selesai berhanduk dan lalu kembali ke atas tempat tidur.
8153Please respect copyright.PENANAU4MWFoTryY
8153Please respect copyright.PENANARlK740WwhL
Rasanya tubuhku sudah benar-benar segar. Dan siap untuk melanjutkan persetubuhan yang belum tuntas tadi. Tapi Dini mendahuluiku, beraksi dengan memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Lalu menyelomotinya dengan binalnya.
8153Please respect copyright.PENANA68MuPJCROS
8153Please respect copyright.PENANAITR7LAxBFo
Aku cuma terlentang sambil menikmati enaknya selomotan Dini. Dan setelah puas menyelomoti penisku, Dini pun merangkak ke atas pinggangku, lalu berusaha memasukkan penisku ke dalam liang senggamanya.
8153Please respect copyright.PENANApolIohX3Mu
8153Please respect copyright.PENANA9PGaH2lhBP
Blessss…..penisku membenam lagi ke dalam liang kemaluan Dini. Dan dengan binalnya ia memperlihatkan kemahirannya untuk bermain dengan posisi WOT, sehingga togenya bergelantungan di atas dadaku. Tentu saja aku tak mau menyia-nyiakan bagian tubuh Dini yang kuanggap istimewa itu. Kuremas dan kuremas terus payudara gede itu, sementara Dini tetap asyik mengayun pinggulnya naik turun dan meliuk-liuk, sehingga penisku terasa seperti dipilin-pilin oleh daging empuk yang hangat dan bergerinjal-gerinjal, licin pula.
8153Please respect copyright.PENANAtrHvKIO0Wl
8153Please respect copyright.PENANAn6RirjeOS4
Tapi aku yakin, biasanya kalau main di atas, perempuan suka cepat mencapai orgasmenya. Ternyata benar. Hanya belasan menit Dini main di atas, pada suatu saat ia ambruk, menghempas ke atas dadaku sambil berkelojotan dan berkata terengah, “Aaa…aku udah lepas, Masss…”
8153Please respect copyright.PENANAHzQEPeIykC
8153Please respect copyright.PENANAokhj1j4XA6
Kubiarkan dulu ia terkapar di atas dadaku, sambil kudekap erat-erat. Setelah nafasnya terdengar normal, aku membalikkan badan jadi di atas, sambil berusaha agar penisku tetap berada di dalam liang kewanitaan Dini.
8153Please respect copyright.PENANAOgmHWWA9ha
8153Please respect copyright.PENANAg4MbWQ8Qfx
Setelah berada di bawah, spontan Dini merentangkan kedua pahanya, tak ubahnya dua capit kepiting yang sedang merentang. Itu membuatku leluasa membenamkan batang kemaluanku pada saaat kudorong. Dan ketika aku mulai mengentotnya lagi, terasa moncong penisku menyundul-nyundul dasar liang senggamanya lagi.
8153Please respect copyright.PENANAh5Ltso2jPW
8153Please respect copyright.PENANAUg2jinso0R
Tampaknya hal itu terasa nikmat sekali bagi Dini. Bahkan ia menyatakannya dalam celotehan histerisnya, “Wiiiih…enak Mas…iya Mas….tancap sampai nabrak-nabrak di dalam Mas…ooooh….ooooh….enak sekali Mas…”
8153Please respect copyright.PENANAvj3n8GbZOM
8153Please respect copyright.PENANAdvbm5NEPD9
Meski habis mandi, leher Dini tampak mulai keringatan lagi. Aku pun tak mau membiarkannya. Kugigit-gigit kecil leher berkeringat itu, terkadang kujilati…tapi tak berani mencupangnya, takut jadi masalah dengan Rono nanti.
8153Please respect copyright.PENANAWpJZrPRJB0
8153Please respect copyright.PENANArJPbdahoZV
Lenguhan-lenguhan histeris Dini menjadi-jadi lagi. Dan paqda satu saat ia merengek manja, “Maaas….barengin lagi yo Maaas….biar enak lagi kayak tadi.”
8153Please respect copyright.PENANAZI2z3RwFLw
8153Please respect copyright.PENANAMf35n5NwIC
Aku ikuti saja keinginannya. Kuayun batang kemaluanku lebih cepat dan lebih keras. Sehingga aku sendiri merasakan jelasnya gesekan liang kemaluan Dini dengan penisku, sampai akhirnya kami seperti orang kerasukan lagi. Terbelalak sambil menyeringai. Saling cengkram seolah ingin saling meremukkan. Lalu kami sama-sama mengejang. Muncratan air maniku disambut oleh gerakan-gerakan dinding liang senggama Dini, yang nikmat tiada bandingannya.
8153Please respect copyright.PENANABLKcMz2K6g
8153Please respect copyright.PENANApq5kQsUQoo
Sepulangnya dari Yogya (dengan segunung kenangan indahku di sana), hanya dua hari aku beristirahat di rumah Erni. Dan setelah merasa staminaku pulih kembali, aku pun menghubungi Jaka lewat bbm. Lalu aku ketemuan di mall langgananku.
8153Please respect copyright.PENANAcJB7YR8BRQ
8153Please respect copyright.PENANAVgy3wrU21z
“Aku mau tau dulu acaranya gimana?” tanyaku.
8153Please respect copyright.PENANA8iCl86Qiu9
8153Please respect copyright.PENANABDI40TZpu4
“Pokoknya dia kepengen digituin sama kamu Yad. Kapan bisa dilaksanakan?”
8153Please respect copyright.PENANAANsx1WF7pj
8153Please respect copyright.PENANAHD6mzZ3MlQ
“Sekarang juga bisa. Tapi maksudku prosesnya gimana? Kamu mau ikut mengeroyok dia atau gimana?”
8153Please respect copyright.PENANABkYquabuaM
8153Please respect copyright.PENANAkxSFZNSROe
“Kalau dikeroyok, kasian dia Yad. Soalnya lagi hamil. Silakan aja kamu berdua dengan dia…aku ikhlas Yad. Soalnya kamu juga sudah sering sekali berbagi kenikmatan denganku.”
8153Please respect copyright.PENANAflHhM7dBEM
8153Please respect copyright.PENANA6uxBza9Fk2
“Nanti anakmu campur-campur dong ayahnya.”
8153Please respect copyright.PENANAx0Q0zeHSgN
8153Please respect copyright.PENANAU1tmJAst2g
“Gak lah. Kalau sudah jadi janin gitu, biar digauli sama seratus lelaki juga, tetap aja janin itu anakku.”
8153Please respect copyright.PENANA3JRB7ajD5v
8153Please respect copyright.PENANAOocDOCil4c
“Sudah berapa bulan hamilnya ?”
8153Please respect copyright.PENANAZdrc9cyS89
8153Please respect copyright.PENANA4j62BFgdGT
“Baru dua bulan. Belum kelihatan hamil.”
8153Please respect copyright.PENANAKKxQoEf7mg
8153Please respect copyright.PENANA1ed1Uoe3YK
Aku terdiam. Aku buru-buru pulang dari Yogya, karena teringat janjiku pada Jaka dan istrinya. Dan setelah bertemu dengan Jaka, aku justru teringat janjiku pada Nur.
8153Please respect copyright.PENANASRIpju1y2G
8153Please respect copyright.PENANAO9o9FmHOb3
Aku masih ingat benar percakapanku dengan Nur waktu mau wife swap dengan Rono itu :
8153Please respect copyright.PENANAGiUck1T5b3
8153Please respect copyright.PENANArpTnQSzNvC
“Hush…fokusnya bukan ke situ. Nanti kapan-kapan aku malah akan mengajakmu threesome, supaya kamu ngerti bahwa fokusnya adalah dirimu, sayang. Bukan fokus ke istri teman-temanku.”
8153Please respect copyright.PENANAOjZ6GTi8sO
8153Please respect copyright.PENANA8ZN2dFX3IC
“Threesome?”
8153Please respect copyright.PENANAegte3BF2Bt
8153Please respect copyright.PENANAqnrlY7lg39
“Iya. Nanti aku akan mengundang salah seorang temanku yang sudah lama tergiur berat sama kamu. Masih ingat temanku yang ketemu di dokter anak, waktu kita mau ngobati Yona? Kan ada temanku yang bawa anaknya juga.”
8153Please respect copyright.PENANAX75gxfzqpl
8153Please respect copyright.PENANAHfXxtC93lm
“Ooo, yang namanya Jacki itu Mas?”
8153Please respect copyright.PENANA8CodAZlapp
8153Please respect copyright.PENANA5b2xHAFgGU
“Jaka, bukan Jacki.”
8153Please respect copyright.PENANAOCs8x6fy0K
8153Please respect copyright.PENANA07X4KwKLdO
“Ooo, iya Jaka….yang istrinya bernama…duh lupa lagi…”
8153Please respect copyright.PENANAvaOpRQBrWY
8153Please respect copyright.PENANAMVECn2xi5B
“Nama istrinya Furry. Dia kan sempet ngobrol sama kamu sambil menunggu nama anak kita dipanggil.”
8153Please respect copyright.PENANAawBGfsrwiq
8153Please respect copyright.PENANAroU651LjQe
“Iya, iya…aku ingat.”
8153Please respect copyright.PENANAICYcm6QxlB
8153Please respect copyright.PENANA6LPdImLRAY
“Nah…pada waktu kamu ngobrol sama Furry itu, Jaka bisik-bisik ke telingaku, pengen ngajak swinger.”
8153Please respect copyright.PENANA3USx67UhiE
8153Please respect copyright.PENANANkR9FYpVqR
“Terus?”
8153Please respect copyright.PENANAI5isX4R4Jv
8153Please respect copyright.PENANAjsyvkyngjH
“Saat itu aku gak mengiyakan, tapi menolak juga gak. Aku cuma bilang nantilah dulu. Butuh waktu untuk membuat suasananya ngepas.”
8153Please respect copyright.PENANAErjGsV4JwU
8153Please respect copyright.PENANAxp1Yiilvwu
“O, jadi Mas mau ngajak Jaka itu wife swap?”
8153Please respect copyright.PENANAgHwYwbfS0G
8153Please respect copyright.PENANAqu0FCdT8Zl
“Gak. Tadi kan udah kubilang, mau ngajak dia threesome.”
8153Please respect copyright.PENANAT7NWipjyT6
8153Please respect copyright.PENANAQ7J2BlydrR
“Jadi?”
8153Please respect copyright.PENANAksF82Tr3GE
8153Please respect copyright.PENANAhHNc2GbeEi
“Kamu akan digauli dua orang lelaki. Aku dan Jaka. Dijamin asyik deh.”
8153Please respect copyright.PENANArYTo4ERHYd
8153Please respect copyright.PENANATWtxpS3LPP
8153Please respect copyright.PENANA0yEqCLf7ck
Dan kini Jaka sudah menyerahkan istrinya padaku untuk kugauli. Penyerahan yang mungkin terdengar aneh bagi orang lain. Tapi tidak terlalu aneh bagiku, karena sudah banyak yang kualami bersama Jaka dalam hal-hal yang dianggap aneh itu.
8153Please respect copyright.PENANAxw2Eq0RxYz
8153Please respect copyright.PENANAF2a9r7hIxx
Yang kuanggap aneh adalah ngidamnya Furry itu. Kenapa dia mengidamkan digauli olehku?
8153Please respect copyright.PENANApbJwA0qSSP
8153Please respect copyright.PENANAzwl544LHkc
Seandainya Furry punya suami pencemburu, wah, bisa perang dengan suaminya.
8153Please respect copyright.PENANAhGf7eG3yXQ
8153Please respect copyright.PENANA40KruARC3S
“Lalu nanti di mana aku bisa mengajak Furry?”
8153Please respect copyright.PENANAc6TE1SZBN2
8153Please respect copyright.PENANA9jb6r8atJc
“Ajak ke mana aja yang kamu dan Furry suka.”
8153Please respect copyright.PENANAClBx4yrCRY
8153Please respect copyright.PENANAvyAV45mKjG
Ucapan Jaka yang terasa polos begitu membuatku trenyuh juga. Maka lalu kataku, “Kamu baik banget padaku, Jak. Sebagai kompensasinya, lusa kita bikin acara MMF dengan istri mudaku.”
8153Please respect copyright.PENANADHzQ5KfQ61
8153Please respect copyright.PENANAAbkjt2epyt
“Istri mudamu yang dulu ketemu di klinik dokter anak itu?”
8153Please respect copyright.PENANA3DIt9vEgpn
8153Please respect copyright.PENANAPi5XPO0QtC
“Iya. Sekarang aku sudah bisa menjinakkannya.”
8153Please respect copyright.PENANAGUPYUJh3UM
8153Please respect copyright.PENANALmSwFZyBBV
“Hahahaaa…hebat ! Aku langsung bersemangat nih dengarnya.”
8153Please respect copyright.PENANAqJtueE7Kwn
8153Please respect copyright.PENANA6XjN99WQK0
“Besok kita atur lagi teknisnya ya. Ayo sekarang kita jemput Furry dulu.”
8153Please respect copyright.PENANAWHc8VR4Syo
8153Please respect copyright.PENANAgrwaLEQARs
“Dia sudah ada di mall ini kok. Lagi beli baju dulu di bawah.”
8153Please respect copyright.PENANARlfwD9yngc
8153Please respect copyright.PENANACvEe8q9zrB
“Ohya? Baguslah. Aku akan bawa dia ke luar kota, boleh?”
8153Please respect copyright.PENANAvwqJvjDv99
8153Please respect copyright.PENANA22nxNmWUHt
“Terserah. Pokoknya tolong bikin dia bahagia aja, Yad.”
8153Please respect copyright.PENANA4lrnrSDLFR
8153Please respect copyright.PENANAmRVyGTyhAS
“Nginap gakpapa kan?”
8153Please respect copyright.PENANAz75BkPVnEy
8153Please respect copyright.PENANARFKGk4Nhft
“Iya. Mau dibawa nginap sebulan juga boleh.”
8153Please respect copyright.PENANAN7Oq7TJIam
8153Please respect copyright.PENANA7jHFwQGnYk
“Gak lah. Paling juga semalam. Kan besok ada acara MMF sama istri mudaku itu.”
8153Please respect copyright.PENANA59AAEIKyNt
8153Please respect copyright.PENANAxLFiA8gDKE
“Iya, iya…siip !” Jaka mengacungkan jempolnya, “Tunggu sebentar ya, mau jemput Furry dulu di bawah.”
8153Please respect copyright.PENANAbzWFdal46v
8153Please respect copyright.PENANALVcVKrftf8
8153Please respect copyright.PENANALdnuE7ClFY
Sejam kemudian Furry sudah duduk di sampingku, di dalam mobil yang sedang kusetir menuju villa yang baru kubeli sebulan yang lalu, tigapuluh kilometer di luar kotaku.
8153Please respect copyright.PENANAlzlnqUSVgi
8153Please respect copyright.PENANAsWwtBpG2gk
“Kenapa kamu ngidamnya kok pengen sama aku, Fur?” tanyaku waktu mobilku baru melewati batas kota.
8153Please respect copyright.PENANAbVWuBQXE5v
8153Please respect copyright.PENANA9CO41sE02U
“Gak tau,” sahut Furry sambil menyandarkan kepalanya ke bahu kiriku, “Sejak hamil, aku terus-terusan ingat sama Bang Yadi mulu.”
8153Please respect copyright.PENANA1Ck5c9fzI3
8153Please respect copyright.PENANAHgslyp9mxR
“Untung Jaka baik orangnya. Kalau suami lain, wah…bisa ngajak berantem.”
8153Please respect copyright.PENANAuAZb0DVTG1
8153Please respect copyright.PENANADi6jwT00GU
“Iya. Tapi Bang Jaka kan yang ngajak aku mengenal tukar pasangan, threesome dan sebagainya. Jadi jangan salahkan aku kalau ngidamku pengen sama Bang Yadi.”
8153Please respect copyright.PENANAPDAhzCNlN8
8153Please respect copyright.PENANAAqBfKXZlcw
Aku tak menjawab. Tapi hatiku berkata, “Dikasih memek nganggur, sapa takut?”
8153Please respect copyright.PENANANYugCa5QCV
8153Please respect copyright.PENANAIddylxO6zk
Di depan villa yang sudah jadi milikku itu Furry tertegun, “Wuiiih…ini villa megah banget Bang !” serunya, “Punya siapa sih?”
8153Please respect copyright.PENANA3yPsSoX2N0
8153Please respect copyright.PENANAgCQkTsMn16
“Punya orang, mau dijual,” sahutku berbohong. Padahal villa itu sudah jadi milikku dan rencananya akan direnovasi, lalu akan kujual lagi kalau untungnya memadai, “Peralatannya sudah tua-tua, tapi suasananya nyaman kan?”
8153Please respect copyright.PENANAX8mo9neBvP
8153Please respect copyright.PENANAXuj3FW4UIN
“Iya…bagus banget pemandangannya Bang.”
8153Please respect copyright.PENANAW7IhyRSSPh
8153Please respect copyright.PENANAfHifskXlrP
“Tapi yang jelas, di pekarangan belakang kita bisa bebas melakukan apa aja.”
8153Please respect copyright.PENANA9FgFDqoDzO
8153Please respect copyright.PENANAlsxQD03t1I
“Jangan ngajak maen di atas rumput ah. Ntar gatel-gatel udahnya.”
8153Please respect copyright.PENANAXblqCg5zA0
8153Please respect copyright.PENANAVDkyNN2JYi
“Oke, oke…” ucapku sambil mengajak Furry duduk di sofa tua dan kuno itu (kalau sudah datang pesananku, paling juga sofa kuno ini akan kuberikan kepada mang Darta, yang kutugaskan merawat dan menjaga villa ini).
8153Please respect copyright.PENANA8Xjl5PwyL6
8153Please respect copyright.PENANAGgDIi8QUcv
“Emangnya mau disetubuhi sama aku berapa kali malam ini?” cetusku sambil memeluk pinggang Furry yang tampak sedang bergairah sekali.
8153Please respect copyright.PENANAjUuOjJHlPw
8153Please respect copyright.PENANAF8WOL1XC9N
Furry menjawabnya dengan mengacungkan kelima jari tangan kanannya.
8153Please respect copyright.PENANA1N5hSMkQ3q
8153Please respect copyright.PENANA0EghoBM88f
“Hah?! Lima kali dalam semalam ini?” aku terperangah, ” Gila…mana kuat aku, Fur?”
8153Please respect copyright.PENANA11r2cibzp3
8153Please respect copyright.PENANAutirHxoxcb
“Kuat ah. Kata Bang Jaka juga Bang Yadi kan jagoan.”
8153Please respect copyright.PENANA3qvrWqMSKR
8153Please respect copyright.PENANAVzjp19auxt
“Kalau lima kali, aku harus minta bantuan orang lain.”
8153Please respect copyright.PENANAyDPykFM0LI
8153Please respect copyright.PENANAfvAdYQZuqA
“Terserah. Pokoknya aku pengen dientot lima kali malam ini.”
8153Please respect copyright.PENANAVc4DTI6xMX
8153Please respect copyright.PENANAO0ncox3NGM
“Aku ajak teman aja kalau gitu sih. Oke?”
8153Please respect copyright.PENANArfl8oAcL9T
8153Please respect copyright.PENANAvOW549z4qG
“Mau ngajak siapa?”
8153Please respect copyright.PENANAKRKeINc6c8
8153Please respect copyright.PENANAW31tsa1OyF
“Kalau ngajak Joseph gimana?”
8153Please respect copyright.PENANARaeFs8UmEl
8153Please respect copyright.PENANA4enzGKVLCe
“Joseph yang indo itu?”
8153Please respect copyright.PENANA8DSbkPE8PY
8153Please respect copyright.PENANALkhtUz4kp0
“Iya, Joseph yang indo dan tampan itu.”
8153Please respect copyright.PENANAsl36lA9soA
8153Please respect copyright.PENANAzHyvg681cs
“Ya udah…kalau ngajak Joseph sih aku mau.”
8153Please respect copyright.PENANAqXF8u8ekhk
8153Please respect copyright.PENANA9Et4k5c1pK
“Tapi jangan laporan sama Jaka nanti ya. Soalnya Jaka ngasihnya sama aku.”
8153Please respect copyright.PENANAgiXPOI1Cfw
8153Please respect copyright.PENANAYecUQW95cP
“Iya, iya…tapi Joseph bisa dipanggil sekarang gak?”
8153Please respect copyright.PENANAMUVfEOyhIi
8153Please respect copyright.PENANAlcfmDFNUra
“Mudah-mudahan bisa. Ntar kutelepon dulu ya.”
8153Please respect copyright.PENANAhH7cxDuNA5
8153Please respect copyright.PENANAJ4tFfDnBLy
Lalu kupijat nomor Joseph di hapeku.
8153Please respect copyright.PENANAGOXgi3DC8b
8153Please respect copyright.PENANANnhYiFAczJ
“Tunggu sebentar ya,” kataku sambil menjauh dari Furry.
8153Please respect copyright.PENANAgr0s9fmJ6L
8153Please respect copyright.PENANAJF7f77vfmA
Setelah berada di luar villa, kudengar suara Joseph di hapeku, “Hallo Yad ! Apa kabar?”
8153Please respect copyright.PENANALGWVmxP8aZ
8153Please respect copyright.PENANAMVjGGfii9M
“Baik,” sahutku, “Jos…ini aku sedang bersama istri Jaka. Dia lagi ngidam, pengen em-el denganku. Jaka nyerahin padaku. Tapi gilanya, istri Jaka ini minta em-el lima kali malam ini.”
8153Please respect copyright.PENANAJtaF9Rftyy
8153Please respect copyright.PENANAtxmfd5jVuW
“Hahahahaaaaa…ada-ada aja ! Terus gimana?”
8153Please respect copyright.PENANAgbUkGGmZMP
8153Please respect copyright.PENANAUq4ImYmQfe
“Aku bilang kalau mau lima kali sih harus minta bantuan Joseph. Dia mau Jos. Cepetan ke villa yang tempo hari baru kubeli.”
8153Please respect copyright.PENANAteqzHHoWff
8153Please respect copyright.PENANAWuAzYMlcBe
“Iya, iya…paling lambat sejam aku sudah tiba di sana. Ada minuman gak?”
8153Please respect copyright.PENANAOoyKdXLiFK
8153Please respect copyright.PENANABJnYF6LSke
“Ada. Udah cepetan berangkat Jos.”
8153Please respect copyright.PENANADFG7EAT4Tp
8153Please respect copyright.PENANAepfPn4UmJx
“Oke, adik ipar…”
8153Please respect copyright.PENANAlXhwBmu8IB
8153Please respect copyright.PENANAgU8Rb0AZME
“Hahahaaaa….” ketawa juga aku jadinya mendengar istilah “adik ipar” itu. Tapi memang Joseph itu kakak iparku. Dan dia bisa memanggil adik ipar padaku.
8153Please respect copyright.PENANAVxWjHpcWt3
8153Please respect copyright.PENANA791T0AvNGe
Aku kembali lagi ke dalam villa. Menuju lemari minumanku. Mengeluarkan sebotol dry gin dan 2 buah sloki. Kuambil juga sebotol fanta dari dalam kulkas. Fanta itu kuberikan pada Furry, sementara untukku sendiri kutuangkan dty gin ke sloki, lalu kuteguk langsung sampai habis. Dan kutuangi lagi sloki itu dengan dry gin.
8153Please respect copyright.PENANAGTWCLOgTOt
8153Please respect copyright.PENANAaQLt9NpRKo
“Ada Josephnya?” tanya Furry sambil menyedot fanta dinginnya.
8153Please respect copyright.PENANAlSba0sKqq5
8153Please respect copyright.PENANAlcs9gqK5dd
“Ada,” sahutku, “Dalam sejam juga dia udah merapat ke sini.”
8153Please respect copyright.PENANA5WSLAKS5Jj
8153Please respect copyright.PENANAv9y3532TX4
Setelah kuteguk dua sloki dry gin, aku mulai merasakan pengaruh alkohol. Yang membuatku jadi bergairah. Kupeluk tubuh Furry yang agak kurus itu, sambil menciumi lehernya.
8153Please respect copyright.PENANAn2ZrnRqYQv
8153Please respect copyright.PENANAdvUu3y4PSh
“Nanti main threesome ya. Kan sedap bisa dapet dua jenis penis sekaligus,” kataku.
8153Please respect copyright.PENANAe2nxFGgWJB
8153Please respect copyright.PENANAeVRwDOHXtp
“Iya lah…sapa takut?” sahut Furry centil, sambil melepaskan baju kaus dan celana jeansnya.
8153Please respect copyright.PENANAu4QSX6Cgbt
8153Please respect copyright.PENANAZDWYJrnFZO
“Kamu ini beneran hamil apa gak sih?” tanyaku sambil memegangi perut Furry yang tampak biasa-biasa saja, tidak seperti sedang hamil.
8153Please respect copyright.PENANAjzBQhBWOtm
8153Please respect copyright.PENANACBuuxaJMev
“Betul,” sahutnya, “baru jalan dua bulan. Masa ngebohong?”
8153Please respect copyright.PENANAWEiSS05BQB
8153Please respect copyright.PENANAzxlxBSBxhS
“Berarti anakmu bakal jadi dua ya.”
8153Please respect copyright.PENANAgAgOKboJYF
8153Please respect copyright.PENANAmBGDC2JAdJ
“Iya.”
8153Please respect copyright.PENANAqntRgWv8js
8153Please respect copyright.PENANAbPepVkQaYp
Bicara begitu, diam-diam aku sudah menyelinapkan tanganku ke balik celana dalam Furry. Sampai menyentuh kemaluannya yang tercukur habis. Bahkan jemarilku sudah mulai menyelip-nyelip ke dalam liang kemaluannya, sehingga dalam tempo singkat liang kemaluan Furry sudah mulai basah.
8153Please respect copyright.PENANACZhAzrn8FY
8153Please respect copyright.PENANAHFvOdS06qa
“Maen aja yok,” ajak Furry sambil memegangi tanganku yang sedang asyik mempermainkan kemaluannya.
8153Please respect copyright.PENANAtNj244Zvrc
8153Please respect copyright.PENANATEWspB8ePp
“Ntar…kan nungguin Joseph dulu, biar meriah…” sahutku yang semakin asyik memainkan liang kemaluan Furry yang sudah basah itu.
8153Please respect copyright.PENANAoGGBxVUuf4
8153Please respect copyright.PENANAa5P1HpwPMJ
Furry bangkit. Menurunkan celana dalamku sambil berkata, “Aku sering teringat, punya Bang Yadi ini panjang dan gede banget. Makanya ngidam juga pengen disetubuhi sama Bang Yadi.”
8153Please respect copyright.PENANABiaIZCk3Lp
8153Please respect copyright.PENANAEkNehBafE5
Dan setelah celana dalamku terlepas, Furry langsung menyergap penisku dengan tangan dan mulutnya. Menjilati di seputar leher dan moncongnya, lalu berusaha menyelomotinya…dan aku cuma terduduk di sofa tua itu.
8153Please respect copyright.PENANAvzfkISPDA7
8153Please respect copyright.PENANAMdw5KG1oIN
Diselomoti seperti itu, pastilah penisku langsung siap tempur. Furry juga tahu itu. Bahwa batang kemaluanku sudah ngaceng berat. Ia pun lalu beraksi, berusaha memasukkan batang kemaluanku ke dalam liang kemaluannya, dengan posisi setengah berjongkok di atasku.
8153Please respect copyright.PENANAt7cfEUps8T
8153Please respect copyright.PENANAW0QfBeP4kL
Meski sulit, namun akhirnya Furry berhasil melakukannya. Ia menduduki pahaku sambvil membelakangiku, sementara batang kemaluanku sudah amblas ke dalam liang senggamanya. Pada saat itulah kudengar suara mobil Joseph berhenti di depan villa. Lalu terdengar suara langkah menuju teras, disusul oleh ketukan di pintu depan yang kusahut dengan seruanku agak keras, “Buka aja Jos ! Gak dikunci!”
8153Please respect copyright.PENANAulKH4UfijM
8153Please respect copyright.PENANAVfJO7dS2UP
Pintu terbuka. Joseph muncul di ambang pintu, lalu masuk dan menutupkan kembali pintu itu, sekaligus menguncikannya.
8153Please respect copyright.PENANAUgOC8puqOp
8153Please respect copyright.PENANAdqnzayJU4L
“Wow ! Sudah dimulai rupanya,” seru Joseph sambil menghampiri sofa yang sedang kami pakai bersetubuh, “Udah ronde ke berapa nih?”
8153Please respect copyright.PENANAdvqqdG1GDN
8153Please respect copyright.PENANAyK9oGekHF8
“Baru juga josss….” sahutku.
8153Please respect copyright.PENANAs08XSSUbZ2
8153Please respect copyright.PENANAW55UgP5CBr
Sementara Joseph agak membungkuk lalu mencium Furry yang sedang mengayun pantatnya sambil membelakangiku (menghadap ke arah Joseph).
8153Please respect copyright.PENANARnAOyNyxfY
“Waktu reuni di Puncak kita gak pernah ketemu ya?” kata Joseph sambil mempermainkan payudara Furry yang mungil itu.
8153Please respect copyright.PENANAT3T5LZW0dP
8153Please respect copyright.PENANAc2ed2FO9Of
“Gak…aku kan di gelombang kedua,” sahut Furry sambil menghentikan ayunan pantatnya sesaat. Lalu melanjutkannya lagi, menaik-turunkan pantatnya, sehingga terasa membesot-besot penisku. Memang enak banget permainan Furry ini.
8153Please respect copyright.PENANAJuh5RWnAhH
8153Please respect copyright.PENANA2lXvEq2Vmj
Sementara itu kulihat Joseph langsung menelanjangi dirinya, lalu mengangsurkan batang kemaluannya ke depan Furry. Tapi Furry cuma memegangi batang kemaluan Joseph itu. Tidak menyelomotinya. Mungkin masih malu-malu, karena ia belum begitu akrab dengan Joseph.
8153Please respect copyright.PENANAG9XEDuGBMN
“Mendingan kamu minum dulu, Jos. Biar tambah hot,” kataku untuk mencairkan suasana kaku di antara Furry dengan Joseph.
8153Please respect copyright.PENANAYuXXhEAPXu
8153Please respect copyright.PENANA1gaTOCFiiN
Joseph mengangguk. Lalu menuangkan dry ginku ke sloki yang masih kosong. Dan duduk di sofa lain sambil menonton persetubuhanku dengan Furry.
8153Please respect copyright.PENANA61K9tYPHWn
8153Please respect copyright.PENANAzK3uHPvsi7
“Posisi klasik aja, Fur,” kataku sambil menepuk punggung Furry perlahan.
8153Please respect copyright.PENANA7nkgCTx7PX
8153Please respect copyright.PENANAV9sDyjm5AH
Furry mengangguk. Lalu menaikkan pantatnya tinggi-tinggi, sampai penisku terlepas dari jepitan liang senggamanya.
8153Please respect copyright.PENANAUUCuARZa3l
8153Please respect copyright.PENANAfWl6JE9Z1R
Lalu Furry terlentang di atas sofa kuno itu, sambil merenggangkan jarak kedua belah pahanya. Aku pun mulai beraksi. Sambil menelungkupi dada Furry, kubenamkan batang kemaluanku ke dalam liang kewanitaan istri sahabatku itu.
8153Please respect copyright.PENANAuYRai7hKou
Entah berapa sloki minuman yang Joseph habiskan. Yang jelas, ketika aku mulai asyik menyetubuhi Furry dengan posisi klasik, kelihatannya sudah lebih dari dua sloki minuman ia habiskan. Dan dengan mata merah ia menghampiriku. Berdiri di dekat sofa sambil memegangi penisnya yang tampak sudah ngaceng berat.
8153Please respect copyright.PENANApCiyVO4I1s
8153Please respect copyright.PENANARh734cPKHN
Aku kasihan juga kepada Joseph yang pasti tersiksa oleh nafsunya sendiri. Karena itu aku mengajak Furry melanjutkan dalam posisi doggy, sementara Joseph bisa merebahkan diri di atas sofa, dengan kepala di bagian lengan sofa itu.
8153Please respect copyright.PENANA2Ea9UiWKOk
8153Please respect copyright.PENANASAkFXsZRy9
Meski agak bingung pada mulanya, Furry menurut juga. Ia lalu menungging, dengan posisi wajah berada di atas penis Joseph.
8153Please respect copyright.PENANAOiALJtcebi
8153Please respect copyright.PENANAh2705CdZ32
“Nah…kalau begini kamu bisa sambil ngemut penis Joseph tuh Fur,” kataku sambil berusaha memasukkan kembali penisku ke dalam liang senggama dari belakang. Dan sambil memegangi pantat Furry, aku melanjutkan lagi mengentotnya dalam posisi doggy.
8153Please respect copyright.PENANACzSrNHNeEO
8153Please respect copyright.PENANABKEhdpJeSi
Sementara itu Furry bisa menikmati entotanku sambil menyelomoti batang kemaluan Joseph. Dalam keadaan seperti itu, Furry tidak bisa merintih-rintih lagi, karena mulutnya tersumpal oleh penis Joseph.
8153Please respect copyright.PENANAQ1bU4EXHhG
8153Please respect copyright.PENANADW7tqyTcRL
Mungkin aku sudah keranjingan dengan hubungan sex “biasa-biasa saja”, atau ada faktor lain, entahlah. Yang jelas, sebelum Joseph datang tadi, gairahku biasa-biasa saja. Seolah melakukan “tugas rutin” untuk menyetubuhi Furry. Tapi setelah Joseph datang, gairahku mendadak berubah, jadi menggebu-gebu !
8153Please respect copyright.PENANAsw4lk0hXIY
8153Please respect copyright.PENANAOpQmh2LTJU
Sehingga malam itu aku dan Joseph bisa memenuhi keinginan Furry. Bahkan ada bonusnya, aku tiga kali, Joseph juga tiga kali. Berarti Furry enam kali disembur air mani. Padahal permintaannya cuma lima kali.
8153Please respect copyright.PENANAxO0tEPFkIV
8153Please respect copyright.PENANAYsrX1IJw6P
Kelihatannya Furry puas sekali dengan apa yang sudah kami lakukan. Tapi dalam perjalanan pulang, aku berkata di belakang setir mobilku, “Ingat…jangan bilang sama Jaka kalau Joseph ikut tadi. Aku takut disalahkan.”
8153Please respect copyright.PENANAlDg5n3UmCI
8153Please respect copyright.PENANABz5d5vmM8C
“Iya Bang. Bereslah itu,” sahut Furry sambil menepuk lutut kiriku.
8153Please respect copyright.PENANAYbAg1dCL7G
8153Please respect copyright.PENANAjGW4DjlmOW
Kalau wanita lain digasak oleh dua lelaki seperti tadi malam, pasti pulangnya akan tampak letih. Tapi Furry sebaliknya. Ia bahkan tampak lebih segar daripada waktu berangkat kemaren.
8153Please respect copyright.PENANA1HWdGboiCD
8153Please respect copyright.PENANASx2b8AACnQ
Apakah itu juga perbawaan bayi yang akan mulai tumbuh di dalam perutnya? Entahlah. Tapi diam-diam aku berharap, semoga Anna ngidamnya tidak seperti Furry. Karena kalau ngidamnya seperti Furry, pasti aku takkan mengabulkannya.
8153Please respect copyright.PENANAf9teGfynZh
8153Please respect copyright.PENANAm2Y8VhfqAv
Ya, serasa diingatkan. Bahwa Anna juga sedang hamil. Usia kandungannya kira-kira sama dengan Furry. Baru dua bulan, jalan tiga bulan. Berarti aku mau punya anak tiga ! Betapa menyenangkannya kalau aku sudah punya anak dari Anna nanti. Seperti apa anaknya nanti ya? Kebule-bulean atau kecoklat-coklatan seperti kulitku?
8153Please respect copyright.PENANAFTlL9BMIRm
Kuantarkan Furry sampai rumahnya. Jaka menyambutku dengan senyum ceria. Dan setelah Furry masuk ke dalam, Jaka membisikiku. Bukan masalah Furry yang dibisikkannya, tapi masalah Nur !
8153Please respect copyright.PENANArxBpXgK4k1
8153Please respect copyright.PENANA2VBKVCJfsG
“Lusa jadi kan mau em-em-ef bini mudamu?”
8153Please respect copyright.PENANAg1WZc5zFhT
8153Please respect copyright.PENANAMitnDAT3Nb
“Aku kan selalu tepat janji dan tepat waktu,” sahutku, “Hotelnya kamu aja yang booking.”
8153Please respect copyright.PENANA9R8NJSJDZh
8153Please respect copyright.PENANA34SrZrIBKO
Lalu kusebutkan nama sebuah hotel bintang empat yang aku rasakan kenyamanannya.
8153Please respect copyright.PENANAe3pnYWl8Ku
8153Please respect copyright.PENANAbFErVTgsVO
“Beres,” Jaka mengangguk, “Soal hotel, minuman dan sebagainya, biar aku yang nanggung.”
8153Please respect copyright.PENANAg3VPQ2h4cC
8153Please respect copyright.PENANAOBMYA7TSvH
8153Please respect copyright.PENANAbrJIgQavsO
Pada hari yang sudah dijanjikan dengan Jaka itu, pagi-pagi sekali aku sudah berada di rumah Nur.
8153Please respect copyright.PENANAdzjhYLsHcq
8153Please respect copyright.PENANAkLv20TLeIW
“Udah mandi, sayang?” tanyaku ketika melihat rambut Nur sudah tersisir rapi, tapi masih mengenakan daster batik.
8153Please respect copyright.PENANA5CWFypuYYn
8153Please respect copyright.PENANAIOGaB3xwvJ
“Udah Mas,” sahutnya, lalu membiarkan bibirnya kukecup mesra.
8153Please respect copyright.PENANAGnLmr798JI
8153Please respect copyright.PENANAFQwJgnLiPm
“Kalau begitu, berdandanlah seseksi mungkin. Aku mau memenuhi janjiku tempo hari.”
8153Please respect copyright.PENANACxpCzorItb
8153Please respect copyright.PENANAooyFCVOrvE
“Janji apa Mas?”
8153Please respect copyright.PENANApDmmeDO6Ty
8153Please respect copyright.PENANAjZ56zd6yY3
“Janji untuk mengundang Jaka untuk ikut menggaulimu.”
8153Please respect copyright.PENANAe4qrLsUGoQ
8153Please respect copyright.PENANAti6i9nLp3H
Nur cuma menatapku dengan sorot sangsi.
8153Please respect copyright.PENANA8wyCQUzUsJ
8153Please respect copyright.PENANAHauOA3wmqA
“Aku hanya ingin membuktikan, bahwa kalau aku mengajakmu swinger, fokusku adalah ingin melihatmu dipuasi lelaki lain, lalu membuatku cemburu. Dan dari perasaan cemburu itulah aku menemukan perangsang yang luar biasa mujarabnya….seperti sudah kamu buktikan kan?”
8153Please respect copyright.PENANApMa2DoevKN
8153Please respect copyright.PENANAkhU9TYcMgH
“Iya Mas. Tapi istri Mas Jaka nanti dibawa juga?”
8153Please respect copyright.PENANAFC88WCXj9Y
8153Please respect copyright.PENANAVedaz3vRq2
“Nggak. Kamu kan belum merasakan threesome, dua lelaki satu wanita, suka disebut MMF, singkatan dari male-male female.”
8153Please respect copyright.PENANAk6aB7QnR7R
8153Please respect copyright.PENANAW5L5dq8UAQ
“Jadi?”
8153Please respect copyright.PENANAx6cKOZPCeV
8153Please respect copyright.PENANAuUumBA29ze
“Jadi kamu nanti sendirian, akan digauli olehku bersama Jaka. Ayolah dandan cepetan. Mungkin Jaka sudah nunggu di hotel.”
8153Please respect copyright.PENANAQg4G9tVast
8153Please respect copyright.PENANAHBVqi14MA2
“Pakai gaun mana Mas?” tanya Nur sambil membuka pintu lemari pakaiannya.
8153Please respect copyright.PENANAXH3vzpEhlO
8153Please respect copyright.PENANAzieHj86SP5
Kupilih gaun terusan, berwarna hijau tosca, ke bawahnya berbentuk span dan ada belahan di bagian pahanya.
8153Please respect copyright.PENANABwNuCXzYIE
8153Please respect copyright.PENANAgs0W5srw3r
Nur menurut saja pada pilihanku. Lalu mulai berdandan. Sementara aku keluar dari kamar menuju dapur.
8153Please respect copyright.PENANA7YKL5FOjgO
8153Please respect copyright.PENANAWw5V9jd0Pt
Ita menghampiriku sambil berkata setengah berbisik, “Makasih Mas…transfernya udah Ita terima kemaren. Banyak banget.”
8153Please respect copyright.PENANANZrLhIZym3
8153Please respect copyright.PENANA5Q0ZMwiQeu
“Kan katanya pengen punya Ipad. Belilah Ipad itu. Memang sekarang anak muda udah banyak yang ninggalin laptop dan beralih ke Ipad. Aku sendiri juga udah pake Ipad.”
8153Please respect copyright.PENANAF36XUr3dSw
8153Please respect copyright.PENANADGCjTaVILh
“Iya Mas. Makasih.”
8153Please respect copyright.PENANA6f2IzAKDAw
8153Please respect copyright.PENANAwnhWvIrQw9
“Kamu ada kuliah hari ini?”
8153Please respect copyright.PENANAfeazHAx1CB
8153Please respect copyright.PENANAhcYYTqedpn
“Gak ada Mas. Kalau besok ada, dari pagi sampai siang, disambung sore sampai malam.”
8153Please respect copyright.PENANAiCDIK030j1
8153Please respect copyright.PENANAayZgNWawxx
“Kalau gitu jagain Yona ya. Aku mau pergi seharian sama Mbakmu.”
8153Please respect copyright.PENANAf1SZVFBxZ7
8153Please respect copyright.PENANAsk1QhAqIj6
“Iya Mas. Ohya…Mas…kapan kita ketemuan lagi?”
8153Please respect copyright.PENANAocbxG9GVv8
8153Please respect copyright.PENANApd0qLMmon3
“Nanti deh kuatur, lewat bbm aja ya.”
8153Please respect copyright.PENANAT6aKUt7p05
8153Please respect copyright.PENANAbRfHFaZ061
“Iya Mas…kangen…” sorot mata Ita tampak berharap-harap.
8153Please respect copyright.PENANAPrT2JOPtKp
8153Please respect copyright.PENANAugRttkHs4e
“Sama, aku juga kangen. Tapi belakangan ini aku sibuk terus di luar kota. Nanti deh kalau ketemuan, kita lepasin semua rasa kangen kita.”
8153Please respect copyright.PENANAxSwa51Yas9
8153Please respect copyright.PENANAdoqJqlSkEZ
Tiba-tiba terdengar suara Nur dari ambang pintu kamar, “Mas…!”
8153Please respect copyright.PENANAXxkToa2C7z
8153Please respect copyright.PENANAHdyrGlaJyX
“Ya…kenapa?” tanyaku sambil melangkah ke arah pintu kamar kami.
8153Please respect copyright.PENANAWYcF1KFoDI
8153Please respect copyright.PENANAKWckzUVoNS
“Begini udah cukup?” tanya Nur yang sudah selesai berdandan, sambil memutarkan badannya di depan mataku.
8153Please respect copyright.PENANAz0jKfum2WB
8153Please respect copyright.PENANAFl4s61H06f
“Iya…udah cukup cantik dan seksi. Ayo…udah siap berangkat?”
8153Please respect copyright.PENANAeW6NuD2Ut5
8153Please respect copyright.PENANAFQ1swVhmfm
“Bawa pakaian ganti jangan?” tanya Nur.
8153Please respect copyright.PENANAEKVx54I60l
8153Please respect copyright.PENANAFQYan380Bo
“Bawa kimono aja sehelai,” sahutku sambil menghampiri Yona yang sedang asyik bermain bersama pengasuhnya di teras depan.
8153Please respect copyright.PENANASLII1J4jz0
8153Please respect copyright.PENANAUJliRjFdhr
“Cantiiik…lagi ngapain?” tegurku sambil berjongkok di dekat Yona.
8153Please respect copyright.PENANALSHWCF3grQ
8153Please respect copyright.PENANAIcgDga9xrk
Yona tampak senangh, menghampiriku dengan wajah ceria. “Yayah….” cetusnya. Mungkin maksudnya “ayah”.
8153Please respect copyright.PENANAK1guEwcpsv
8153Please respect copyright.PENANAn7kBHeuBKH
Kuciumi pipi anakku yang sedang lucu-lucunya itu. Lalu berkata padanya, “Ayah sama Bunda mau pergi dulu ya sayang. Nanti pulangnya dibawain mainan baru yaaaa.”
8153Please respect copyright.PENANAEF4jgHZx6U
8153Please respect copyright.PENANAvPI0sV9uD0
Yona seperti mengerti kata-kataku. Ia mengangguk-angguk sambil berkali-kali menyebut yayah padaku.
8153Please respect copyright.PENANAtYT7z2EFep
8153Please respect copyright.PENANApobLyI1b76
Waktu aku dan Nur sudah naik ke atas mobil, Yona melambai-lambaikan tangannya sambil bersuara lucu, “Daaaaaa…daaaaaa….” (maksudnya daaaag).
8153Please respect copyright.PENANAhAUNHGKT96
8153Please respect copyright.PENANA88N8NiUhCa
Terharu aku melihat kelucuan anakku itu.
8153Please respect copyright.PENANAbFkwvyLRiN
8153Please respect copyright.PENANAZvFyQsqmnT
Tak lama kemudian mobilku sudah kularikan dengan kecepatan sedang di jalan raya. Datang pula bbm dari Jaka, isinya : “Aku udah di hotel. Di lantai 3 kamar 323.”
8153Please respect copyright.PENANA4QhIbi7Q2w
8153Please respect copyright.PENANAcGNFCMwoD5
Kubalas dengan : “Ok. Kami juga otw ke hotel.”
8153Please respect copyright.PENANAUCLXkqkZwK
8153Please respect copyright.PENANAmkyBLL9WrJ
Lalu kusimpan lagi hapeku di saku celana corduroy biru tuaku. Dan konsentrasi lagi ke jalan yang sedang kami lalui.
8153Please respect copyright.PENANAJvV764DO95
8153Please respect copyright.PENANAr7bXdhSLF9
“Jaka udah nunggu di hotel,” kataku sambil tetap konsen ke jalan raya yang sudah dipadati kendaraan.
8153Please respect copyright.PENANAjeEaMXx2iP
8153Please respect copyright.PENANAymJ72PZHpm
“Aku degdegan Mas…” sahut Nur hampir tak terdengar.
8153Please respect copyright.PENANAIzcKrQA8sA
8153Please respect copyright.PENANA3Bpqpvm0ye
“Ngapain degdegan? Kamu akan kami belai, kami cumbu dan kami puasi. Bukan mau disakiti.”
8153Please respect copyright.PENANAuCIsYYPk9X
8153Please respect copyright.PENANAwpsqxG3VeU
Nur menyandarkan kepalanya ke bahuku sambil berkata, “Ntar kalau aku ketagihan gimana, ayo?”
8153Please respect copyright.PENANAGvpelZj9Z7
8153Please respect copyright.PENANAY0SIGUni2H
“Gampang. Temanku di kota ini banyak. Tinggal pilih aja.”
8153Please respect copyright.PENANA5i7h83ICtf
8153Please respect copyright.PENANATgAFkK3uOg
“Ohya…catatan waktu di Yogya belum dibaca ya Mas?”
8153Please respect copyright.PENANAF95lXsC1Vt
8153Please respect copyright.PENANAdFTLOXOml4
“Belum sempat. Nanti catat juga yang akan kita alami dengan Jaka. Maksudku, bagaimana perasaanmu waktu threesome bersama dia, gitu. Nanti kubaca semuanya.”
8153Please respect copyright.PENANAdyAtuVvqR1
8153Please respect copyright.PENANAJsIdaLO143
“Nanti pelaksanaannya gimana Mas?”
8153Please respect copyright.PENANAp8FBCpL2Of
8153Please respect copyright.PENANAmQGMWTMMHv
“Pokoknya kamu ikuti aja apa yang aku inginkan. Ingat…kamu jangan canggung meski aku ada di depan matamu ya. Pada waktu Jaka menyetubuhimu, ladeni aja dia sebinal mungkin. Anggap aja aku gak ada. Nah…kita sudah sampai,” kataku sambil membelokkan mobilku.
ns13.58.242.216da2