
4.Reuni Mania
Episode 1
14992Please respect copyright.PENANAbi1qj0k2Nx
Ketiga bangunan bertingkat itu sudah penuh diisi oleh para mahasiswa dan karyawan. Tapi rencana semula yang akan menempatkan para mahasiswi di bangunan yang paling timur, tidak dilaksanakan. Karena aku mengikuti pendapat suamiku, bahwa menerima kos cewek itu bakal memusingkan. Jadi yang kuterima di ketiga rumah kos yang berjumlah 120 kamar itu hanya cowok. Mengenai pengelompokan antara mahasiswa dan karyawan juga tak bisa dilaksanakan, karena dalam prakteknya sulit mewilah-wilah seperti itu. Maka akhirnya diputuskan bahwa siapa pun yang berminat untuk kos di “Wisma Kos Anugerah” dipersilakan memilih sendiri kamar yang masih kosong.
14992Please respect copyright.PENANAxesZXiexUU
14992Please respect copyright.PENANAbeSRkKFfBp
Pada umumnya yang kos di WKA (WIsma Kos Anugerah) orang-orang yang lumayan berduit. Karena tarif kosnya cukup mahal, tapi dengan fasilitas yang memadai. Bahkan mereka merasa nyaman, bisa memarkir mobil di pelataran yang cukup luas. Sedangkan pintu gerbangnya selalu dijagai oleh satpam.
14992Please respect copyright.PENANAzeBH91v3KA
14992Please respect copyright.PENANAkc3NcOdssw
Yang membuatku sedih, hanya beberapa hari setelah WKA dibuka, Bang Yadi terbang ke Kalimantan, untuk mengelola pertambangan batubaranya. Herman pun dibawa, karena di Kalimantan suamiku membutuhkan sopir juga katanya.
14992Please respect copyright.PENANAgr3dND7g1m
14992Please respect copyright.PENANACZwh8lee0y
Untunglah ada keponakan suamiku yang bernama Leo itu. Ternyata meski masih muda sekali, Leo itu banyak gunanya. Ia bukan cuma ahli beladiri, tapi juga pandai memasak di dapur kantin, pandai juga menyetir dan sebagainya. Tapi setelah ada jurumasak dan pembantunya, urusan masak-memasak diserahkan kepada mereka. Leo hanya ditugaskan untuk mengatur satpam-satpam itu dan terkadang nyetir mobil untuk keperluanku. Itu pun kalau Leo tidak ada kuliah. Kalau ada kuliah, aku pun tak pernah mengganggunya.
14992Please respect copyright.PENANAuD6geqBHs4
14992Please respect copyright.PENANAvvVvDNFVXH
Setelah Bang Yadi berada di Kalimantan, akulah yang terus-terusan memakai mobil itu. Bahkan Bang Yadi pernah berkata padaku, “Mulai saat ini, mobil itu menjadi mobil pribadimu. Nanti kalau terasa masih kurang, kita beli lagi mobil yang baru. Yang penting jangan pelit-pelit pada Leo. Di samping gaji tetapnya, kasihlah uang jajan secukupnya tiap hari. Tapi terlalu banyak juga jangan. Anak-anak jaman sekarang kalau punya duit terlalu banyak juga riskan. Suka dipakai macam-macam.”
14992Please respect copyright.PENANAPor32JO6RM
14992Please respect copyright.PENANAh8hqTBe7Sc
Suamiku berjanji, kalau tambang batubaranya sudah berjalan dan menguntungkan, ia akan pulang sebulan sekali.
14992Please respect copyright.PENANAYcx2b09caq
14992Please respect copyright.PENANAi0maZCy2L8
Tapi sudah lebih dari tiga bulan ia berada di Kalimantan, tak pernah pulang sekali pun. Dan aku mencoba untuk memakluminya, karena ia masih dalam tahap awal mengelola tambang batubaranya. Mudah-mudahan saja setelah usahanya berjalan lancar, ia akan sering-sering pulang, karena rasa kangenku terkadang susah meredakannya.
14992Please respect copyright.PENANAt3m9I2YQOT
14992Please respect copyright.PENANAmfrAxBojex
Di luar kegiatanku yang terkadang melelahkan itu, ada sesuatu yang sering menggodaku.
14992Please respect copyright.PENANAZPHetJ6vCe
14992Please respect copyright.PENANAgajwwVFORI
Ya, sebelum dikenalkan pada dunia swing, threesome dan sebagainya, aku tak pernah mempersoalkan, apakah aku digauli atau tidak oleh suamiku. Pada saat itu, aku menganggap sex hanya semacam kewajiban istri untuk meladeni suami belaka. Tapi setelah mata batinku dibukakan terhadap sex yang seru-seru itu, diam-diam aku merasa jadi ketagihan. Terkadang kalau aku sedang menginginkannya, diam-diam aku suka bermasturbasi. Tapi kepuasan-kepuasan semu itu lama kelamaan jadi hal yang kubenci. Bahkan waktu suamiku belum terbang ke Kalimantan, aku pernah dibelikan dildo, yang katanya untuk menggantikan suamiku kalau sedang berjauhan. Tapi sedikit pun aku tak suka mempergunakannya. Malah kapok mempergunakan dildo itu, yang vibratornya bergetar dan membuat lubang kewanitaanku seperti sedang dibor ! Lagian ketika aku mempergunakannya, aku merasa seperti sudah gila, menyeringai- nyeringai sendiri, mengejang-ngejang sendiri.
14992Please respect copyright.PENANAas3pNmMSaA
14992Please respect copyright.PENANApsSsaNx0Fu
Tidak ! Aku tidak mau lagi mempergunakan dildo itu, meski bentuknya sangat mirip penis. Bahkan saking bencinya, kubungkus dildo itu dengan kantong plastik, kemudian kubuang ke sungai !
14992Please respect copyright.PENANA8OPR8XhY8X
14992Please respect copyright.PENANAUt8giyNrAo
Semua itu kulaporkan kepada suamiku waktu aku sedang telepon-teleponan dengannya. Dan gilanya, suamiku malah berkata, “Kan di rumah baru itu sekarang ada brondong. Sekali-sekali boleh lah ajak dia…asal jangan terlalu sering aja.”
14992Please respect copyright.PENANAjPxTTReqH3
14992Please respect copyright.PENANAFPXgHiqftS
“Brondong? Siapa maksud Abang?” tanyaku.
14992Please respect copyright.PENANAkSLgrDCMOK
14992Please respect copyright.PENANAUSBBF27fVs
“Si Leo itu…aku ijinkan kalau sama dia sih. Tapi dengan orang luar, aku gak ngijinkan, kecuali kalau aku sedang di rumah nanti…”
14992Please respect copyright.PENANAmwAuh4qPh8
14992Please respect copyright.PENANA6sPajMpVJ0
“Bang ! Udah gila ya? Masa Abang nyuruh aku sama adik sepupu Abang sendiri?!”
14992Please respect copyright.PENANAei7gYx4a9J
14992Please respect copyright.PENANABgjPuHKOEM
“Iya…daripada selingkuh di luar rumah, kan mendingan dengan yang sewrumah. Gak usah nyewa villa atau hotel segala. Nah…kurang baik gimana aku ini, sayang?”
14992Please respect copyright.PENANADPYMVr857c
14992Please respect copyright.PENANAEOsaFheURr
“Nggak ah. Nanti kalau ketahuan sama Om Wardi, bisa dihujat habis-habisan aku nanti.”
14992Please respect copyright.PENANAJDLSTagzzJ
14992Please respect copyright.PENANA2FdwioOJDa
“Abis?! Maunya gimana?”
14992Please respect copyright.PENANAfTQAL5U4tc
14992Please respect copyright.PENANAEhN4iZjJE5
“Maunya sih Abang pulang seminggu sekali kek…”
14992Please respect copyright.PENANAUcnMMTSU3K
14992Please respect copyright.PENANAaEruvUtXRT
“Hahahaaaa…ngaco ! Emangnya dari Kalimantan ke rumah itu sedekat Cianjur-Bandung? Tapi…nanti kalau kegiatanku sudah berjalan lancar, mudah-mudahan aku bisa sering-sering pulang.”
14992Please respect copyright.PENANARD1qGqLjMA
14992Please respect copyright.PENANAjgnIRORVPx
“Mmm…gitu ya…eh Bang…kirimin oleh-oleh dong. Kan bisa dipaketin, Bang.”
14992Please respect copyright.PENANAUJWfh5Yc0v
14992Please respect copyright.PENANAslzfxJAQVM
“Oleh-oleh apa?”
14992Please respect copyright.PENANAjhgmvPTQ9U
14992Please respect copyright.PENANAjKLi3Hccp6
“Apa aja yang khas Banjarmasin.”
14992Please respect copyright.PENANALLKlB6Sjyq
14992Please respect copyright.PENANAJogbNmH4PR
“Paling juga ikan asin tenggiri. Sebenarnya ikan asin itu dibikin di Kotabaru. Lalu dikirim dan dijual di Banjarmasin. Atau ikan asin sepat…ikan pepuyu dan…”
14992Please respect copyright.PENANAaeBT3EPMJS
14992Please respect copyright.PENANAHchTusgUjo
“…Aaah…jangan ikan asin ah,” potongku, “yang lain dong. Mmm…kain sasirangan kek…”
14992Please respect copyright.PENANAj8ZXjr6wtW
14992Please respect copyright.PENANA1EIY4CdEVf
“Ohya…kalau kain sasirangan sih nanti kukirim. Sekalian berlian Martapura, mau?”
14992Please respect copyright.PENANAntfJl07ikg
14992Please respect copyright.PENANAtJd3EheJrf
“Mau Bang…mau ! Tapi, kalau dipaketin apa gak hilang di jalan?”
14992Please respect copyright.PENANA98UkWPJfcs
14992Please respect copyright.PENANAI7LL249edq
“Kain sasirangan sih nanti kupaketin aja. Tapi kalau permata yang mahal-mahal, nanti kubawa waktu pulang aja ya.”
14992Please respect copyright.PENANAh32xwj6nzS
14992Please respect copyright.PENANAmL3XK7OnNO
“Iya Bang.”
14992Please respect copyright.PENANAmsSZOKQfWI
14992Please respect copyright.PENANALatmpO5aFM
Setelah hubungan telepon ditutup, aku tercenung sendiri di rumah kecil yang sengaja dibangun untuk memudahkanku mengawasi WKA. Di pintu depan rumah itu ada tulisan yang terbuat dari kuningan berbunyi UET. Ketika kutanyakan kepada suamiku, apa maksud UET itu, ia menjawab itu singkatan dari Untuk Erni Tercinta.
14992Please respect copyright.PENANAhdGhPogHmI
14992Please respect copyright.PENANATMEOwQDEcP
Maka sejak saat itu aku membiasakan diri menyebut rumah UET untuk rumah yang berada di kompleks wisma kos. Sementara rumah lama suka kusebut rumah toko saja.
14992Please respect copyright.PENANAUG1iXWyeoT
14992Please respect copyright.PENANApY1y6eHNJa
Tokoku sudah kupercayakan kepada Mimin untuk menjaganya sekalian juga belanja barang-barang yang sudah minim stocknya. Kebetulan pula ada suplier yang sering mengirim barang-barang yang dibutuhkan oleh tokoku, sehingga Mimin tak usah jauh-jauh belanja ke pasar grosir.
14992Please respect copyright.PENANAOspUUwtL3b
14992Please respect copyright.PENANAZwhBICyi4i
Aku sendiri terkadang tidur di rumah toko, terkadang tidur di rumah UET. Tergantung kebutuhan saja.
14992Please respect copyright.PENANAH3Q357IGlv
14992Please respect copyright.PENANAZNlN3Y2E4T
Di rumah UET hanya ada 2 kamar. Yang satu kupakai sendiri, yang satu lagi dijadikan kamar Leo. Memang ada keinginan untuk mengembangkan rumah baru itu, karena tanah di sekitarnya masih luas. Tapi untuk apa? Semakin besar sebuah rumah, semakin repot juga merawatnya.
14992Please respect copyright.PENANAaS58YmuPjy
14992Please respect copyright.PENANATmdvGqaSXz
14992Please respect copyright.PENANA7bVti6zBU8
Hari demi hari berlalu, dalam kesibukan tapi kesepian. Sibuk mengurus toko, sibuk mengurus wisma kos, sibuk mengurus kantin dsb., tapi batinku…ya batinku ini kesepian terus sejak suamiku jauh di sebrang lautan sana. Terkadang timbul keinginan untuk ikut pada suamiku ke Kalimantan. Tapi aku tak mau disebut wanita cengeng, yang baru pisah dengan suami beberapa bulan saja sudah gak kuat.
14992Please respect copyright.PENANAysBGmZAqUb
14992Please respect copyright.PENANAvma3ksYqio
Karena itu aku tak mau lagi mengeluh tentang rasa kesepianku, tentang rasa kangenku kepada suami tercinta. Tapi ketika rasa ketagihanku pada yang satu itu menggodaku, menggeluti batinku dan merayapi hasrat kewanitaanku…..aaaah…kenapa anjuran suamiku di telepon itu mulai jadi pikiranku?
14992Please respect copyright.PENANATyNYkfVbxA
14992Please respect copyright.PENANAnghvS7lNcE
Ya…tentang Leo itu…Leo yang baru 19 tahun itu…kenapa diam-diam jadi pertimbanganku terus? Apakah ini suatu pertanda bahwa aku selalu menelan mentah-mentah apa pun yang disarankan atau diminta oleh suamiku? Apakah ini suatu pertanda bahwa pada dasarnya aku ini seorang istri yang sangat penurut kepada suami tercintaku?
14992Please respect copyright.PENANAJhWI1Mi6Nc
14992Please respect copyright.PENANAUtT9Tjs7gg
Dan malam itu, ketika aku masih menghitung uang hasil dari kantin, gila…hasrat ini menagih-nagih terus….membayangkan fantastisnya reuni di Puncak itu, yang selama 12 hari berganti lelaki tiap malam…sampai semua teman suamiku yang hadir dalam reuni itu pernah menjadi pasanganku selama sehari semalam.
14992Please respect copyright.PENANA7rl8rehlwD
14992Please respect copyright.PENANAL7DEdXF1bm
Dan aku tak mau munafik. Aku harus mengakuinya sejujur mungkin. Bahwa reuni di Puncak itu sangat sensasional…yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.
14992Please respect copyright.PENANAtENKI6hrIF
14992Please respect copyright.PENANAHTZXde4wt1
Ketika Leo datang dan melangkah ke arah kamarnya, sudut mataku mulai mengamatinya dengan penuh perhatian. Bahwa anak muda hitam manis itu bertubuh tinggi semampai, bahwa meski umurnya baru 19 tahun…bentuk fisik dan gerak-geriknya tampak macho….
14992Please respect copyright.PENANALb8K24xjpq
14992Please respect copyright.PENANAxZ1t1jZoGe
14992Please respect copyright.PENANAumNDa4TuYC
Lalu terngiang-ngiang lagi ucapan suamiku beberapa hari yang lalu di telepon, “Kan di rumah baru itu sekarang ada brondong. Sekali-sekali boleh lah ajak dia…asal jangan terlalu sering aja…… Si Leo itu…aku ijinkan kalau sama dia sih……..”
14992Please respect copyright.PENANAhZfMhhvifJ
14992Please respect copyright.PENANA99Jfyhge8P
14992Please respect copyright.PENANAjT3R1zOlaw
Sebelum ia masuk ke kamarnya, masih sempat kutegur dari sofa yang sedang kududuki, “Leo…masa jam segini udah mau tidur?”
14992Please respect copyright.PENANALwkuq2A25n
14992Please respect copyright.PENANAMC9zJ7ls9C
Leo menoleh padaku. Menyahut, “Gak Mbak. Ini mau mandi.”
14992Please respect copyright.PENANA0MZ9gOn0xq
14992Please respect copyright.PENANAMQLsSKLqfV
“Ooo…kirain sudah mau tidur.”
14992Please respect copyright.PENANAAW5YBOB2Ct
14992Please respect copyright.PENANA0ZQPQYdv5C
Lalu kubiarkan ia masuk ke dalam kamarnya. Tapi aku mulai memutar otak. Mencari akal bagaimana memulainya? Memulai meraih Leo ke dalam pelukanku seperti yang disarankan oleh suamiku?
14992Please respect copyright.PENANAfedfHCtcIv
14992Please respect copyright.PENANANCdXtd3crI
Ya…aku harus melakukannya secara halus, jangan langsung dipeluk dan ditarik begitu saja.
14992Please respect copyright.PENANAhSZVwmlXuQ
14992Please respect copyright.PENANA2QfcFIril5
Beberapa saat kemudian kulihat Leo keluar dari kamarnya, dengan rambut yang kelimis, mungkin karena habis mencucinya dengan shampoo. Kulihat jam dinding sudah menunjukkan jam sebelas malam.
14992Please respect copyright.PENANAC36pKVhgrj
14992Please respect copyright.PENANA4dVc7zClXK
Lalu….”Leo…”
14992Please respect copyright.PENANAYKPCMO5qnu
14992Please respect copyright.PENANAcxIFHsSgEU
“Ya Mbak?”
14992Please respect copyright.PENANA5pZR5CSgQq
14992Please respect copyright.PENANA55EbjTn1Hb
“Kemaren aku mimpi yang horror banget.”
14992Please respect copyright.PENANApucIxzMR8Z
14992Please respect copyright.PENANA5XkBCcIDg6
“Masa sih?”
14992Please respect copyright.PENANAA0cwC6TOAo
14992Please respect copyright.PENANAVXlN6OSGg4
“Iya…makanya sekarang jadi takut tidur sendirian. Kamu tidur di kamarku aja ya.”
14992Please respect copyright.PENANAfx5Tc9fnBs
14992Please respect copyright.PENANAplx6sfcZoK
Leo menatapku sesaat, lalu mengangguk, “Iya Mbak…”
14992Please respect copyright.PENANAeWlz3iEz8J
14992Please respect copyright.PENANAIBrI8fQsmw
“Asyiiik…kalau ada kamu, pasti aku gak takut apa-apa lagi.”
14992Please respect copyright.PENANAVRqNLK58aI
14992Please respect copyright.PENANAupKqwNiQWa
“Tapi…sekarang aku udah ngantuk Mbak…”
14992Please respect copyright.PENANAUm1YsdXEBE
14992Please respect copyright.PENANADmEIKEzXwW
“Ya udah…yok kita bobo aja…aku juga udah rada ngantuk kok.”
14992Please respect copyright.PENANAFsJBjHogp3
14992Please respect copyright.PENANAnChih5i9xB
Aku bangkit dan duluan masuk ke dalam kamarku yang ukurannya lebih luas daripada kamar Leo. Tempat tidurnya juga lebih besar.
14992Please respect copyright.PENANAeebMYguLOG
14992Please respect copyright.PENANAbFB4Mt80iz
Leo tampak bingung setelah berada di dalam kamarku, “Aku…tidur di mana Mbak?” tanyanya.
14992Please respect copyright.PENANA6xDAaOiqAn
14992Please respect copyright.PENANAOGh1heGnvW
“Ya di situ aja,” sahutku sambil menunjuk ke arah tempat tidurku, “Emangnya kenapa?”
14992Please respect copyright.PENANA4AtVKLKwxM
14992Please respect copyright.PENANAQyOqpAzXy4
“Ng…nggak kenapa-kenapa….” cetusnya tergagap. Lalu naik ke atas tempat tidurku dan merebahkan diri seolah mau merapat ke dinding. Mungkin ia takut membuatku kesempitan nanti.
14992Please respect copyright.PENANAZaVIheG5u1
14992Please respect copyright.PENANAUNoL10bev3
Dan aku mulai melancarkan siasatku. Kubuka celana legging jeansku, juga blouse sutra putihku di depan lemari pakaianku.Sudut mataku mengamati Leo yang sudah berada di atas tempat tidur. Hmm…dia bengong memperhatikanku yang tinggal mengenakan bra dan celana dalam saja. Bra juga kulepaskan, karena aku tak suka tidur dengan membiarkan bra menyesakkan nafasku. Sudut mataku mengamati lagi. Leo makin tercengang, tapi lalu bergerak memunggungiku. Aku kecewa dibuatnya. Karena aku ingin agar matanya melahap sekujur tubuhku yang tinggal mengenakan celana dalam saja ini.
14992Please respect copyright.PENANAxJ1CFglfmA
14992Please respect copyright.PENANAZjGDcmcjZy
Lalu kuambil kimono sutra putih bermotifkan bunga sakura dan kukenakan. Kuikatkan talinya, lalu naik ke atas tempat tidur. Leo masih memunggungiku, maka kutarik bahunya agar jangan membelakangiku seperti itu, “Sini dong agak deketan, jangan mepet ke dinding gitu.”
14992Please respect copyright.PENANAKM2Dwe1QmJ
14992Please respect copyright.PENANAAq67LGE9Xk
Leo menatapku dengan senyum.
14992Please respect copyright.PENANAtbSsBEOE8Z
14992Please respect copyright.PENANAlm9GKEXGYR
Lalu:
14992Please respect copyright.PENANAQJ372rsjnj
14992Please respect copyright.PENANAcs1vw2Cw4T
“Leo…”
14992Please respect copyright.PENANAsholeLtpeY
14992Please respect copyright.PENANA3LiLsFy4Iv
“Ya?”
14992Please respect copyright.PENANAzJeuvjmAD2
14992Please respect copyright.PENANA6C2b5QFp55
“Keliatannya kamu udah pengalaman ya dalam soal cewek?”
14992Please respect copyright.PENANAWFfbe31s12
14992Please respect copyright.PENANAtIgEsI3nZ9
“Ah…disebut pengalaman banget sih gak, Mbak.”
14992Please respect copyright.PENANAbZBu0bE5tk
14992Please respect copyright.PENANAmOKzu7klEc
“Tapi pernah kan?”
14992Please respect copyright.PENANAywFNZiHXZ4
14992Please respect copyright.PENANAdJoI7dLdP9
“Hehehe…kok Mbak Erni bisa tau sih?”
14992Please respect copyright.PENANAzJkQ6Nqc1V
14992Please respect copyright.PENANApP9DMjayHO
“Sama siapa kamu ngalaminnya?”
14992Please respect copyright.PENANAip61Ru5SrX
14992Please respect copyright.PENANArSL6C0Xitj
“Ah…udah lama Mbak. Waktu masih di SMA dulu. Sama pacar…tapi bisa dihitung dengan jari…paling juga baru lima kali.”
14992Please respect copyright.PENANAHZ0Gtx1gKN
14992Please respect copyright.PENANAMSCvf6pyE4
“Setelah itu sama siapa lagi?”
14992Please respect copyright.PENANAkv3TwLprgE
14992Please respect copyright.PENANADjZ4puDerR
“Gak ada lagi Mbak.”
14992Please respect copyright.PENANAIGxo3b5vWX
14992Please respect copyright.PENANAwCav2vbrWR
“Masa?”
14992Please respect copyright.PENANAnFF0bJeVQK
14992Please respect copyright.PENANAwzB6Dq3UW5
“Sumpah Mbak.”
14992Please respect copyright.PENANAS7gLG9lzmM
14992Please respect copyright.PENANAflTZyAgi94
Aku merapatkan badanku ke badan Leo, “Terus…kalau kamu kepengen, ininya diapain?” tanyaku sambil memegang celana piyamanya, persis pada bagian yang agak menonjol di bawah perutnya.
14992Please respect copyright.PENANAxgsLsgB5Ao
14992Please respect copyright.PENANAy9VBoyiMQO
Leo tampak kaget dan rikuh. Tapi diam saja ketika aku mulai memegang celana piyamanya dan berhenti di bagian yang terasa menegang itu.
14992Please respect copyright.PENANA9XqOWcSEEE
14992Please respect copyright.PENANAIQ5Lm7Pvh9
“Diapain ayooo?”
14992Please respect copyright.PENANArHBABIaOud
14992Please respect copyright.PENANA9FozWpBR72
“Mmm…paling juga di…dikocok aja Mbak. Hehehee…”
14992Please respect copyright.PENANAEjklSvcLxO
14992Please respect copyright.PENANAmHNokGJpSM
Aku tersenyum. Lalu kulepaskan tali kimonoku. Dan kutarik tangan Leo agar masuk ke dalam kimono bagian dadaku. Dan Leo gelagapan ketika telapak tangannya kutempelkan di payudaraku. “Mbak……?! Ooooh….”
14992Please respect copyright.PENANAP7VnbAAKzu
14992Please respect copyright.PENANArpa2l6XlPd
“Remasin dong tetekku ini….suka enak kalau diremas tangan cowok sih…” kataku sambil menggerak-gerakkan tangan Leo agar mengikuti keinginanku, agar meremas-remas buah dadaku.
14992Please respect copyright.PENANAEaS605Xyw3
14992Please respect copyright.PENANA47IZppdYYC
Akhirnya Leo mulai meremas buah dadaku. Sementara tanganku tidak cuma memegang celana piyama Leo…kuselinapkan tanganku ke dalam celana piyama Leo di bagian perutnya yang dilingkari karet. Gap…! Aku sudah menggenggam penis Leo yang ternyata sudah tegang sekali ini.
14992Please respect copyright.PENANAR3TQQuBjED
14992Please respect copyright.PENANAw6q9UFk7oD
“Mbak…!” Leo terkejut, tapi tangannya tetap menempel di buah dadaku.
14992Please respect copyright.PENANATNzPleXxNv
14992Please respect copyright.PENANAxQFla9wPM5
“Pengen megang……gede juga ya punyamu ini? Udah ngaceng pula…”
14992Please respect copyright.PENANAoBXGpnaV5F
14992Please respect copyright.PENANAh05qqMOcJa
“Iii…iya…soalnya Mbak nyuruh megang te…tetek Mbak ini sih…”
14992Please respect copyright.PENANAPCjHEi4TF2
14992Please respect copyright.PENANARD7xlOzyPt
Aku tersenyum dan berbisik ke telinga Leo, “Seneng megang penismu ini, Leo…kamu juga boleh megang…megang memekku…”
14992Please respect copyright.PENANAK2AuhhArnf
14992Please respect copyright.PENANAlbGmrS2Quq
Leo tercengang.
14992Please respect copyright.PENANAWfz6UgQQvQ
14992Please respect copyright.PENANAccXPdfkgfG
“Ayolah jangan sungkan-sungkan…enjoy aja,” kataku sambil menarik tangannya ke arah celana dalamku, “Tapi lepasin dulu celana dalamku sama kamu ya.”
14992Please respect copyright.PENANA0QsrDmG2XW
14992Please respect copyright.PENANAu55A1qbCnl
Lalu kukeluarkan tanganku dari dalam celana piyama Leo. Dan kubuka kimonoku ke kanan dan ke kiriku. Tidak kulepaskan, tapi payudaraku sudah terbuka bebas, begitu juga celana dalamku…tinggal menunggu langkah Leo saja lagi.
14992Please respect copyright.PENANAt3SXjNpKZ8
14992Please respect copyright.PENANAo90UDL5g4w
Tapi Leo malah bengong, memandang ke tubuhku yang cuma tinggal bercelana dalam doang. Aku tahu, pasti dia ragu-ragu melaksanakan perintahku. Maka dengan agresif aku pun duduk di sampingnya, sambil menyelinapkan lagi tanganku ke balik celana piyamanya. Menggenggam lagi batang kemaluannya yang sudah sangat tegang itu.
14992Please respect copyright.PENANAtJgYc3y9i3
14992Please respect copyright.PENANAwAkKjgNvfT
Leo cuma menatapku dengan sorot bingung. Dan aku ingin mengusir kebingungannya. Kuraih kepalanya sambil membusungkan dadaku. Dan kepala Leo terhempas di payudaraku. “Emut deh pentilnya, kayak bayi lagi netek,” kataku.
14992Please respect copyright.PENANA67znwFT56d
14992Please respect copyright.PENANAE81xhcfONO
Meski ragu memulainya, lama kelamaan Leo bisa juga menyelomoti pentil payudaraku.
14992Please respect copyright.PENANAiVlxSomqJb
14992Please respect copyright.PENANAIU8dFVRxYk
“Tapi tanganmu harus sambil mainin ini,” kataku lagi sambil menarik tangan Leo, lalu kupaksakan agar masuk ke balik celana dalamku. Terasa tangan itu gemetaran waktu bersentuhan dengan kemaluanku.
14992Please respect copyright.PENANAGMInRmjcZ9
14992Please respect copyright.PENANAbBhqCRdW3p
Namun aku tak peduli lagi. Aku sendiri mulai asyik meremas-remas penis Leo dengan lembut. Sementara nafas Leo terdengar makin tak beraturan.
14992Please respect copyright.PENANAdaeChMHxMj
14992Please respect copyright.PENANApSXgUHsVLO
Hasrat birahiku pun tak terbendung lagi. Sehingga tanpa keraguan lagi kulucuti pakaian Leo sampai telanjang, kemudian kulepaskan pula celana dalamku. Dan cepat aku menelentang sambi mengajak Leo melakukannya, “Ayo Leo…masukin aja cepetan…”
14992Please respect copyright.PENANAWYiJ9Ekppl
14992Please respect copyright.PENANAyR3crShklx
“I…iya Mbak,” Leo pun membiarkan batang kemaluannya kupegang dan kuarahkan ke mulut meqiku yang sudah basah saking hornynya.
14992Please respect copyright.PENANAHSo6Ydczbt
14992Please respect copyright.PENANAyaGuPaoFCa
Sesaat kemudian terasa batang kemaluan Leo sudah melesak masuk ke dalam liang kewanitaanku. Duuuhhh….nikmatnya ! “Leooo…udah masuuuuk….iya… mainkanlah… mumpung belum malam benar…biar nyenyak tidur kita nanti…”
14992Please respect copyright.PENANAQYUH1Js98h
14992Please respect copyright.PENANAFr2EH7hS70
Leo pun mulai mengayun batang kemaluannya. Membuatku terpejam-pejam dalam nikmat, karena aku memang sudah terlalu lama tak merasakan gesekan penis lelaki.
14992Please respect copyright.PENANANlV9tdDA5n
14992Please respect copyright.PENANAiLjhnT80R2
Makin lama makin terasa betapa nikmatnya gesekan penis Leo yang masih sangat muda itu. Sehingga aku pun mulai lupa daratan. Aku cengkram leher Leo ke dalam pelukanku. Kuciumi bibirnya, sambil menggeol-geolkan pinggulku, terkadang mirip angka nol, terkadang mirip angka delapan. Hmmm…tak sia-sia aku ikutan senam sex selama ini. Karena terasa benar enaknya bagiku…dan pasti juga bagi Leo belia itu…!
14992Please respect copyright.PENANAOSFKK66dxr
14992Please respect copyright.PENANASZxMkn875j
Dan aku laksana burung walet yang sedang melayang-layang di atas lautan birahi, terkadang menukik, terkadang melesat ke angkasa….sementara ombak di bawahku tiada hentinya menghempas-hempas ke pantai kenikmatan….tiada hentinya menaburkan percikan keringat ke sekitarnya…!
14992Please respect copyright.PENANABQjtX08E4w
14992Please respect copyright.PENANAeRXQ9hTGxb
O, Leo yang muda dan perkasa…tak kusangka aku akan mengalami semuanya ini.
14992Please respect copyright.PENANAlptmPzC0vT
14992Please respect copyright.PENANAYQOAbH2Zpo
Namun tiba-tiba hpku berdering. Kuberikan isyarat kepada Leo, agar menghentikan dulu ayunan kontolarianya…tapi tetap berada di dalam jepitan lubang kemaluanku.
14992Please respect copyright.PENANAMcaTCHrBya
14992Please respect copyright.PENANA6BZ4fV0DTi
Untung tak sulit mengambil hpku, karena berada di bawah bantalku. Ternyata dari suamiku. Supaya Leo bisa ikut mendengarkan, kuaktifkan speaker hpku. Lalu:
14992Please respect copyright.PENANAy6mspe0dJ9
14992Please respect copyright.PENANAAMNx0k5b5x
“Iya Bang?”
14992Please respect copyright.PENANA2HhNFBG6Ci
14992Please respect copyright.PENANATgmlhL1j0l
“Gimana keadaanmu? Sehat-sehat aja kan?”
14992Please respect copyright.PENANAFDNzkArsME
14992Please respect copyright.PENANAS9H1ii0elv
“Sehat Bang,” kataku sambil memperhatikan Leo yang tampak tegang.
14992Please respect copyright.PENANAGeF61iOxXE
14992Please respect copyright.PENANAqecTlN3mFm
“Kain sasirangan sudah kupaketkan, sayang. Cukup banyak tuh. Mungkin dua hari lagi juga nyampe.”
14992Please respect copyright.PENANAFBz140uX2u
14992Please respect copyright.PENANAhbVcbp9X1w
“Iya Bang. Makasih ya. Eh…Bang…apa Abang serius mengenai Leo itu? Maksudku… Abang benar-benar ngijinin kalau aku ML sama dia?” tanyaku membuat Leo semakin tegang kelihatannya.
14992Please respect copyright.PENANAVGNdSkWHvZ
14992Please respect copyright.PENANAnIR1HQp6Ty
“Iya, kalau dengan Leo, aku ijinkan. Tapi bilangin sama dia, harus dirahasiakan. Jangan sampai bocor ke telinga Om Wardi dan lain-lainnya.”
14992Please respect copyright.PENANAEOsQwtUtaX
14992Please respect copyright.PENANAMDk7JzGhai
“Iya Bang….”
14992Please respect copyright.PENANAEWaim7MwjX
14992Please respect copyright.PENANACL3SOZ4zrW
Kulihat Leo tercengang. Tampak senang dan tak sabaran lagi, mulai menggberak-gerakkan lagi batang kemaluannya. Padahal hpku masih terhubung dengan suamiku. Maka cepat kubilang, “Aku ngantuk banget, Bang…besok lagi ngobrolnya ya Bang.”
14992Please respect copyright.PENANAOVdVAOW3qI
14992Please respect copyright.PENANAvs8HqPoSNF
Suamiku menyahut, “Iya sayang…sleep tight and have a nice dream…good night, honey…emwuaaaah…”
14992Please respect copyright.PENANA3SfSHIG2P5
14992Please respect copyright.PENANAeTxCEPn21B
“Jelas?” tanyaku setelah hubungan telepon dengan suamiku ditutup.
14992Please respect copyright.PENANABQs3bMk3i6
14992Please respect copyright.PENANA7HLmCs8GVQ
“Jelas Mbak…hahahaaaa…berarti aku bakal kenyang ML sama Mbak terussss….” sahut Leo tampak gembira sekali.
14992Please respect copyright.PENANATkaVaDhYu6
14992Please respect copyright.PENANAVw2VU6rQZs
“Iya, kapan pun kamu mau, pasti kukasih,” kataku, “Makanya jangan sering-sering pulang. Biar aku gak kesepian di sini…”
14992Please respect copyright.PENANAvMJhr2jw71
14992Please respect copyright.PENANAQQzKPn2J6N
“Iya Mbak…iya, iya,iyaaaa……” sahut Leo bernada penuh semangat. Penisnya yang tadi sempat melemah (mungkin karena kaget mendengar aku menerima telepon dari suamiku), terasa menegang lagi di dalam jepitan liang kewanitaanku.
14992Please respect copyright.PENANASdZadx1xiX
14992Please respect copyright.PENANAyMmpcIjxfL
“Cium dulu dong bibirku,” kataku dengan nada menggoda.
14992Please respect copyright.PENANASYw0yM7ct6
14992Please respect copyright.PENANAokL8IkT11P
Kecanggungan Leo sudah benar-benar mencair. Dengan penuh kehangatan ia mencium dan melumat bibirku, sambil memeluk leherku. Penisnya pun mulai digerak-gerakkan lagi. Kusambut dengan goyangan pinggulku, sehingga irama birahiku bergerak-gerak lagi di dalam lorong surgawiku. Penuh dengan sentuhan yang menggetarkan sekujur batinku.
14992Please respect copyright.PENANAcm7T3EKNev
14992Please respect copyright.PENANAru5PHTiE5e
Yang paling mengesankan dalam persetubuhanku kali ini, Leo benar-benar perkasa. Penisnya begitu tangguh, mampu membuatku berkali-kali orgasme. Apakah karena ia sudah mendalami ilmu beladiri sejak kecil, lalu bisa mengendalikan ketabahan penisnya, entahlah. Yang jelas, ketika ia mau ejakulasi dan sudah kuijinkan untuk memancarkan air maninya di dalam lubang kemaluanku, aku sudah merasa puas sekali.
14992Please respect copyright.PENANA39TRjzGwB5
14992Please respect copyright.PENANAi78KqpQGZw
Lalu ia mengenjot penisnya dengan kecepatan tinggi, sampai akhirnya membenamkannya kuat-kuat di dalam liang kemaluanku…dan terasa moncong penisnya menembak-nembakkan cairan kental hangat yang aduhai….nikmat sekali rasanya !
14992Please respect copyright.PENANATT3aKa4Quh
14992Please respect copyright.PENANALviAmchNTC
Nafas Leo tertahan lalu mendengus…uuuughhhhhhhhhhhh….uggggghhhhhhh….dan akhirnya ia terkapar di atas perutku.
14992Please respect copyright.PENANAJDkja1uLVc
14992Please respect copyright.PENANAzUAZaOcfJ3
“Gimana? Yang barusan enak gak?” tanyaku beberapa saat kemudian, setelah mencuci kemaluanku di kamar mandi.
14992Please respect copyright.PENANAZSXuDAmTlS
“Enak banget,” sahut Leo sambil mengenakan celana dan baju piyamanya kembali, “Luar biasa…aku gak nyangka sedikit pun kalau aku bisa memiliki Mbak malam ini. Dan hebatnya, Bang Yadi bahkan mengijinkan istri secantik Mbak kugauli.”
14992Please respect copyright.PENANAUw6s4jtCX6
14992Please respect copyright.PENANAAa04JtM8MP
“Tapi kalau di depan orang, jangan memperlihatkan sikap yang beda ya. Kita harus bisa merahasiakan semuanya ini.”
14992Please respect copyright.PENANAvHBl1sCjC2
14992Please respect copyright.PENANAfYYW3fvsOp
“Iya Mbak. Di depan orang lain, aku akan bersikap sebagai adik terhadap kakaknya aja.”
14992Please respect copyright.PENANAB060DHncYM
14992Please respect copyright.PENANA303RG5x0ro
“Iya, harus begitu. Tapi kalau cuma kita berdua seperti sekarang, kamu boleh lakukan aku apa pun…asalkan jangan menyakiti saja.”
14992Please respect copyright.PENANA02lzXyGjey
14992Please respect copyright.PENANArF5OB3NsxS
“Iya Mbak…oooh…rasanya aku bahagia sekali bisa memiliki Mbak yang sangat-sangat dan sangat cantik begini,” Leo memeluk pinggangku, lalu menciumi bibirku.
14992Please respect copyright.PENANApsv6Zwhiss
14992Please respect copyright.PENANAmftC473crQ
Aku cuma menjawabnya dalam hati: Aku juga bahagia, karena berkesempatan mendapatkan keperkasaan seorang cowok belia sepertimu, Leo…!
14992Please respect copyright.PENANACC7Hxrd2qG
14992Please respect copyright.PENANAfPeX7eMh7Q
Dan keperkasaan Leo bangkit lagi setelah kami berbaring sambil berpelukan. Kudengar bisikan anak muda itu, “Mbak…boleh main lagi gak?”
14992Please respect copyright.PENANAOEMOaDOkXB
14992Please respect copyright.PENANAw9Fz2cMDjn
Pertanyaan itu kujawab dengan gerayanganku di balik celana piyama Leo. Ternyata kejantanan Leo sudah bangkit lagi. Penisnya sudah tegang kembali. Maklum anak muda…mudah sekali nafsu dan powernya dibangkitkan.
14992Please respect copyright.PENANAh4cfKzdeij
14992Please respect copyright.PENANAOAbjJFSijd
“Boleh…tapi jilatin dulu meqinya ya,” bisikku.
14992Please respect copyright.PENANAzZSa80khn9
14992Please respect copyright.PENANAxYxxpIGsdi
“Mau, Mbak…mauuuu…”
14992Please respect copyright.PENANA9qbF3AQ0hY
14992Please respect copyright.PENANAK90hmx2dXp
Dan ketika celana dalamku sudah dilepaskan lagi, kepala Leo sudah berada di antara kedua belah pahaku.
14992Please respect copyright.PENANABItZn2xb7t
14992Please respect copyright.PENANAsBXfbnqkSf
Mulutnya sudah menerkam kemaluanku. Dan membuatku terkejang-kejang lagi dalam nikmat yang tiada taranya
14992Please respect copyright.PENANAuKIKicKhJH
Aku merasa seolah ditaburi bunga-bunga surgawi yang harum semerbak, membuat duniaku jadi indah, membuat semangatku bangkit kembali. Rasa kesepian pun sudah sirna. Berubah jadi kehangatan demi kehangatan bersama Leo tersayang. Tapi semuanya itu kami lakukan di rumah baru. Karena aku tak mau perbuatanku tercium oleh Mimin, yang bisa menjatuhkan imajeku sebagai bossnya, sekaligus madunya.
14992Please respect copyright.PENANAXRbCADKmRB
14992Please respect copyright.PENANArBThjnTeqA
Leo seolah mesin automatis, yang bisa kuhidupkan kapan saja. Bahkan meski sudah dua kali menggauliku, begitu kusentuh dan kurayu agar mengulanginya yang ketiga kalinya, kejantanan Leo langsung bangkit. Aduhai…mungkin karena Leo masih tergolong ABG, mudah saja aku membangkitkan birahinya.
14992Please respect copyright.PENANA0otSSDMOB1
14992Please respect copyright.PENANAKiWBKtJSoc
Tanpa harus dirangsang secara berlebihan, Leo senantiasa siap untuk memuasiku. O. indahnya memiliki adik ipar seperkasa dan sesegar Leo Galileo.
14992Please respect copyright.PENANAwSAVN57MNL
14992Please respect copyright.PENANAyuiJn23jIh
O, Leo Galileo… tu sei la mia giovinezza ideale…!
14992Please respect copyright.PENANASOFxdoYEzg
14992Please respect copyright.PENANALYtZuL1lia
Setelah memiliki pemuas birahi yang adik sepupu suamiku itu, setiap malam ia tidur bersamaku. Dan aku selalu siap untuk melahap nafsu birahinya, karena aku pun selalu menginginkannya tiap malam. Hanya pada waktu datang bulan, kuminta Leoi tidur di kamarnya. Karena aku tak mungkin bisa mengajaknya bercinta. Untungnya ia cukup mengerti. Dan akan bersabar menunggu sampai aku bersih.
14992Please respect copyright.PENANA5aa5598pNO
14992Please respect copyright.PENANAqcYBZdDaQV
14992Please respect copyright.PENANAkilM22jWWB
Sampai pada suatu hari…..
14992Please respect copyright.PENANAKsvBwXqzVV
14992Please respect copyright.PENANApcp0VAKDnO
Pada saat Leo sedang kusuruh setor ke bank, datanglah seorang cowok yang sebaya dengan Leo. Ia memperkenalkan namanya, sederhana saja, “Yogi,” katanya.
14992Please respect copyright.PENANA4NKLQ7tc9S
14992Please respect copyright.PENANAOTMgk2MsSq
Tapi…Oh my God ! Kok ada ya cowok yang setampan teman Leo itu ?! Namanya memang simple. Tapi orangnya…oooh, kalau tidak malu, ingin saja kuraih Yogi itu ke dalam pelukanku !
14992Please respect copyright.PENANAWBelAW0McZ
14992Please respect copyright.PENANAlPPTO4WEkl
Setelah kupersilakan duduk, anak muda bernama Yogi itu bertanya, “Kira-kira lama gak ya Leo pulangnya, Mbak?”
14992Please respect copyright.PENANAOefPzXD3rr
14992Please respect copyright.PENANAFGIvc90miJ
“Ya tergantung situasi di banknya. Kalau sedang banyak nasabah datang, ya bisa lama. Tapi kalau banknya sedang sepi, sebentar lagi juga pulang,” sahutku.
14992Please respect copyright.PENANAttzrisYQdd
14992Please respect copyright.PENANAJUCE6a65Vw
“Gak apa-apa kalau saya nunggu di sini sampai Leo pulang?”
14992Please respect copyright.PENANA4oPk0vQopp
14992Please respect copyright.PENANAf9iVRAsLao
Aku terperangah, karena diam-diam aku semakin terpesona melihat ketampanan Yogi itu. “Gak apa-apalah. Santai aja…ohya, Yogi dengan Leo itu teman seperguruan beladiri atau teman kuliahnya?”
14992Please respect copyright.PENANAHY2IFN9e4w
14992Please respect copyright.PENANAtyRXTZLniB
“Saya teman kuliahnya, Mbak,” sahut Yogi dengan sikap sopan.
14992Please respect copyright.PENANAFmaAmRpd1v
14992Please respect copyright.PENANAjpXTK3FQHD
Dan tiba-tiba saja aku mendapatkan inspirasi. Lalu kataku, “Eh…saya banyak yang ingin tau mengenai Leo di kampusnya. Bisa minta nomor hapenya?”
14992Please respect copyright.PENANA3wHb9UC3IQ
14992Please respect copyright.PENANATFNXth2uVA
“Oh, boleh Mbak,” sahut Yogi sambil menyebutkan nomor hapenya yang lalu kusaving di hpku, sekalian kupijit nomor pemberian Yogi itu. Terdengar hp anak muda itu berdering.
14992Please respect copyright.PENANAHa3gcQc3PB
14992Please respect copyright.PENANAzkYxNqXw0S
“Nah, itu nomor saya,” kataku sambil mengcancel callku, “Tapi jangan bilang-bilang sama Leo kalau kita tukaran nomor hape segala ya.”
14992Please respect copyright.PENANA5d5cb722Tc
14992Please respect copyright.PENANArlkK7elSKD
“Iya Mbak. Kira-kira soal apa ya yang mau Mbak tanyakan mengenai Leo?”
14992Please respect copyright.PENANAAUFZ4ixlTd
14992Please respect copyright.PENANA2TJKDjT7xo
“Ah, cuma mau memantau kegiatan sehari-harinya saja di kampus. Maklum dia kan anak muda. Zaman sekarang kan sering terjadi anak muda yang macem-macem. Yah, pokoknya saya ingin monitor saja.”
14992Please respect copyright.PENANAcIbWuuUzYE
14992Please respect copyright.PENANAorby6rXtvA
“Oh gitu…iya Mbak. Tapi setahu saya, Leo itu anak baik Mbak. Di kampus dia gak pernah macam-macam.”
14992Please respect copyright.PENANAoYgUpgRX8L
14992Please respect copyright.PENANAh9meTYza9V
“Ya syukurlah. Saya juga gak mikir sejauh itu. Tapi perlunya punya nomor hape teman Leo, antara lain kalau dia telat pulang, kan saya bisa nanyain ke temannya, supaya mendapat berita yang sedbenarnya.”
14992Please respect copyright.PENANALjd3WcE3aj
14992Please respect copyright.PENANAVtADgQZMvU
“Iya Mbak.”
14992Please respect copyright.PENANAkC2ryAcmwS
14992Please respect copyright.PENANAoUU1jGA5Zv
“Nah tuh Leo datang. Jangan bilang-bilang kita tukaran nomor hape ya,” kataku sambil menunjuk ke arah mobilku yang sedang menuju ke depan kantinku.
14992Please respect copyright.PENANAypiSU2q8pk
14992Please respect copyright.PENANAdapdHQS1Zl
“Iya Mbak, percaya deh, saya takkan bilang-bilang sama dia.”
14992Please respect copyright.PENANAK5NA5Bz6fE
14992Please respect copyright.PENANAKmx2PmMKdQ
Aku pun bangkit dari sofaku dan melangkah menuju kantin. Leo turun dari mobil, kusambut dengan laporan, “Ada temanmu tuh, nungguin dari tadi.”
14992Please respect copyright.PENANAQPhfrgp9ID
14992Please respect copyright.PENANAsKNxClE7TJ
“Oh, iya. Yogi kali ya? Tadi hapeku ngedrop batrenya, jadi gak bisa dihubungi karena dimatiin.”
14992Please respect copyright.PENANAHVsZ7k4gSq
14992Please respect copyright.PENANAz11twMuOJm
Setelah menyerahkan bukti setoran dari bank, Leo menghampiri temannya. Aku duduk di belakang cash register kasir. Berlagak tak peduli pada tamu Leo itu. Padahal hatiku…gila….teman Leo yang bernama Yogi itu terbayang-bayang terus di pelupuk khayalanku. Sungguh gak nyangka kalau Leo punya teman setampan itu. Dan lebih jauh lagi aku melamun…membayangkan seandainya bisa memiliki anak muda yang tampan rupawan itu….iiih…kenapa aku jadi seperti ini sih?
14992Please respect copyright.PENANA6xFTmBpdAb
14992Please respect copyright.PENANA1OoOpYuSNY
Agak lama Leo berbincang-bincang dengan temannya yang tampan itu. Terkadang disertai ketawa cekikikan. Dan setelah Yogi pulang, setelah pamitan juga padaku, langsung aku memanggil Leo dan mengajaknya ke dalam kamarku. Setelah Leo berada di dalam kamarku, kututupkan pintu kamarku sekalian menguncinya. Jendela kamarku juga kututup dan kukuncikan.
14992Please respect copyright.PENANAkA3rXA2Kr4
14992Please respect copyright.PENANAMllJlb3Sjt
“Leo…aku lagi kepengen…” kataku sambil memeluk adik sepupu suamiku itu.
14992Please respect copyright.PENANAbrumJ8SvNW
14992Please respect copyright.PENANAfqDpkgqDNp
14992Please respect copyright.PENANA5ZZhifG9CE
“Hehehee…tumben, masih pagi gini sudah kepengen,” sahut Leo.
14992Please respect copyright.PENANAU2F0WclzVF
14992Please respect copyright.PENANAvgLpvnlS8N
14992Please respect copyright.PENANASDs3m0uvMq
Sebagai jawaban, cepat aku menanggalkan segala yang melekat di tubuhku, lalu naik ke atas tempat tidur. Leo pun melakukan hal yang sama. Setelah menelanjangi dirinya, ia menerkamku, menggumuliku dengan penuh kehangatan. Aku pun menanggapinya dengan kebinalanku. Tanpa ragu kuselomoti batang kemaluan Leo, sehingga ia terasa semakin bergairah.
14992Please respect copyright.PENANANFMxjQYiIY
14992Please respect copyright.PENANAe5C7DAaNzr
14992Please respect copyright.PENANAF71WQdtc9T
Tapi…tahukah Leo bahwa pada saat itu aku sedang membayangkan seolah-olah sedang bersama si tampan bernama Yogi itu?
14992Please respect copyright.PENANAqcj80EH4Qz
14992Please respect copyright.PENANAs7xR3okR2l
14992Please respect copyright.PENANAeMsbKcPYTC
Bahkan ketika penis Leo mulai menerobos lubang kemaluanku…aku malah membayangkan penis itu adalah penis Yogi !
14992Please respect copyright.PENANANJBB3E5jGj
14992Please respect copyright.PENANAlzqNyxTYnD
14992Please respect copyright.PENANAxWY9xmh3Lr
Dalam imajinasi baru itulah aku merasakan geseran dan gesekan penis Leo luar biasa enaknya. Membuat sekujur tubuhku seakan bergetar-getar dalam amukan penis Leo dan vaginaku. Dan semakin jauh aku mengkhayalkan wajah Yogi, semakin nikmat pula enjotan penis Leo ini. Maka tanpa bisa dikendalikan lagi aku terus-terusan merengek dan mengoceh seperti orang mabuk, “Ooooh…Leoooo…ini enak banget, sayang…duuuh enak banget Leoooo…Leoooo…ooooh…oo…ooo…oooohhhh…”
14992Please respect copyright.PENANAbVBRCDDoVh
14992Please respect copyright.PENANAJEw3Ii1ldO
14992Please respect copyright.PENANA7JDEJu0rNH
Itu pun masih untung. Karena aku tidak menyebut-nyebut nama Yogi. Namun gilanya, setelah Leo memuncratkan air maninya di dalam lubang kemaluanku…aku seperti perempuan hypersex, yang belum puas juga. Leo hanya kubiarkan rehat beberapa menit, kemudian kurangsang lagi…kujilati batang kemaluannya, kujilati biji pelirnya dan kuselomoti sekujur batang kemaluannya, sehingga dengan cepat penis Leo bangkit lagi dengan gagahnya. Dalam posisi WOT aku menjadi pihak yang aktif. Kunaik turunkan pinggulku, membuat lubang kemaluanku seperti memilin-milin dan membesot-besot batang kemaluan Leo.
14992Please respect copyright.PENANAWU46gb2h49
14992Please respect copyright.PENANA1XNP4CxdVa
14992Please respect copyright.PENANA0YdY2gIUuz
Cukup lama aku beraksi di atas, sementara Leo cuma menelentang sambil sesekali meremas buah dadaku yang bergelantungan di atas dadanya. Namun posisi WOT ini membuatku cepat orgasme. Sehingga setelah mencapai orgasme, aku minta Leo aktif dalam posisi klasik lagi, ia main di atas dan aku menelentang sambil menggoyang-goyangkan pinggulku.
14992Please respect copyright.PENANAW4hQOIoBIQ
14992Please respect copyright.PENANAlX1a6uwyXy
14992Please respect copyright.PENANAidiNlUL2X0
Keringat Leo sampai bercucuran menjatuhi dada dan wajahku. Sampai akhirnya ia mendengus sambil memuncrat-muncratkan air maninya.
14992Please respect copyright.PENANAgLlZlVbH3C
14992Please respect copyright.PENANAcO9Rp55q1q
14992Please respect copyright.PENANAPWLZZNk9TP
Setelah Leo terkapar di sampingku, agak bergegas aku menuju kamar mandi, karena merasa ingin pipis. Tapi setelah pipis dan mencuci kemaluanku, tiba-tiba saja Leo masuk ke kamar mandiku. Bukan hanya masuk ke kamar mandi, tapi juga memelukku, menciumiku dan membisiki telingaku, “Aku jadi kepengen lagi Mbak….!”
14992Please respect copyright.PENANANl39umGzM1
14992Please respect copyright.PENANAKmwyw5fe3k
14992Please respect copyright.PENANAi7Ac7HbZRK
Dan ketika tanganku menyelusur ke bawah perutnya, waaaau…! Alat kejantanan Leo sudah tegang lagi ! Adakah lelaki lain yang seperkasa Leo itu?
14992Please respect copyright.PENANA3C1ig6F4dJ
14992Please respect copyright.PENANA5RGogBLwZj
14992Please respect copyright.PENANA3n9xXdLgvY
Memang begitu kejadiannya. Bahwa meski sambil berdiri di kamar mandi, Leo kubiarkan memasukkan penis tegangnya ke dalam liang surgawiku !
14992Please respect copyright.PENANAcRPAegJig4
14992Please respect copyright.PENANA4B600682Rb
14992Please respect copyright.PENANAOY12qLKIf0
Api birahi kembali menghangati sekujur tubuhku. Dengan pelukan, remasan dan gesekan yang membuatku merem-melek lagi. Dan sosok Leo seolah oasis di tengah padang pasir, yang mata airnya seolah tak pernah kering, tiada habisnya untuk menyejukkan dahaga manusia.
14992Please respect copyright.PENANA0H1hl9uROD
14992Please respect copyright.PENANAyPcViz8Ogt
14992Please respect copyright.PENANA2LHoRJwJCz
Dan oh…betapa perkasanya Leo di kamar mandi ini. Sampai membuatku pegal meladeninya sambil berdiri. Maka kuminta ia mencabut dulu batang kemaluannya, kemudian aku menunduk ke washtafel dan berpegangan ke bak kecilnya. Sambil membelakangi Leo, sengaja pinggulku agak kujentikkan dan kusuruh agar Leo memasukkan batang kemaluannya dari belakangku.
14992Please respect copyright.PENANAMKyqfHhGEg
14992Please respect copyright.PENANA3pTsgwGBAb
14992Please respect copyright.PENANAF71kWftBkH
Tanpa sulit-sulit lagi Leo membenamkan batang kemaluannya dari belakangku. Blessss……! Aku terpejam dalam nikmat. Dan melotot lagi waktu terasa lubang kemaluanku mulai digenjot lagi…!
14992Please respect copyright.PENANAD6RDXlNsaw
14992Please respect copyright.PENANA3kyHPGienH
14992Please respect copyright.PENANAqYhNmUsdfy
Dalam persetubuhan yang kesekian kalinya di kamar mandi ini, Leo malah terasa semakin perkasa. Begitu lama ia mengenjot lubang kemaluanku dengan garangnya.
14992Please respect copyright.PENANAqNMsTgFzGi
14992Please respect copyright.PENANACffbKpDggC
14992Please respect copyright.PENANASpTjWVhsZ3
Sampai akhirnya kembali lubang kewanitaanku dibanjiri air mani Leo lagi.
14992Please respect copyright.PENANA75RAW3QNEi
14992Please respect copyright.PENANAxI58H0mP4l
14992Please respect copyright.PENANA5sXv9ZyZHw
“Kamu gagah banget, sayang,” kataku setelah Leo mencabut batang kemaluannya dari dalam vaginaku.
14992Please respect copyright.PENANA87a9COktqX
14992Please respect copyright.PENANAOpnLJVdQrI
14992Please respect copyright.PENANAMuumbXwQvl
“Hehehee…terpancing sama ajakan Mbak sih,” sahutnya sambil memutar kran shower air panasku, “ternyata maen di pagi gini juga enak banget ya Mbak.”
14992Please respect copyright.PENANAueaifImpfL
14992Please respect copyright.PENANAbHDmzTXd6I
14992Please respect copyright.PENANAEiu74w48xS
Aku cuma mengangguk dengan senyum. Kemudian kami mandi dengan air hangat, membersihkan tubuh kami sebersih mungkin.
14992Please respect copyright.PENANAc0YbkQ7edL
14992Please respect copyright.PENANAqdvVAUzTax
14992Please respect copyright.PENANA9ZoB3H6ZGW
Setelah mandi tubuhku terasa segar kembali.
14992Please respect copyright.PENANAsihB1OysKC
14992Please respect copyright.PENANA9d9QYLuNVl
14992Please respect copyright.PENANAmgy5NvXtdV
Beberapa saat kemudian aku sudah nongkrong di kantin lagi. Mengawasi pegawai-pegawai kantinku yang tengah menyiapkan makan siang untuk beberapa orang yang kos di WKA.
14992Please respect copyright.PENANA2DPNEmGHnW
14992Please respect copyright.PENANALEYGOjnfha
14992Please respect copyright.PENANATPAYJV4HaM
Ada yang lupa kutuliskan di sini, bahwa saking rajinnya aku latihan menyetir mobil, berkat bimbingan Leo juga, akhirnya aku semakin lancar menyetir mobil. Bahkan aku sudah punya SIM, supaya tenang waktu ada razia ranmor.
14992Please respect copyright.PENANA2KlhPm81ZE
14992Please respect copyright.PENANAIcABEssyNu
14992Please respect copyright.PENANAY2MSV68v9K
Aku tak mau tergantung pada sopir lagi. Karena terkadang ada kebutuhan mendesak yang menyulitkanku bergerak kalau terlalu mengandalkan orang yang harus menyopiriku.
14992Please respect copyright.PENANALFSQ8EScKS
14992Please respect copyright.PENANAHC2UT0F0jA
14992Please respect copyright.PENANAlosj7ikXpf
Dan…waktu aku nyetir sendiri, pulang dari rumah baru ke rumah lama, hpku berdering. Untung aku sudah mulai mahir nyetir sendiri, sehingga aku bisa melirik ke hpku yang sedang berdering-dering….jantungku serasa melonjak-lonjak ketika kulihat nama yang tampil di hpku itu ternyata….Yogi ! Padahal sudah berhari-hari aku berniat ingin menelepon Yogi yang sering terbayang-bayang itu, tapi belum punya alasan yang tepat. Lalu dengan senang kuangkat call dari si tampan itu.
14992Please respect copyright.PENANASzDsmmNuLM
14992Please respect copyright.PENANAw1aWIh6Ltl
14992Please respect copyright.PENANAd0J9Vn4nS5
“Hai…Yogi?”
14992Please respect copyright.PENANA8HtB5TvsRW
14992Please respect copyright.PENANAeZwkrTkk3w
14992Please respect copyright.PENANA8ghfvyFc3S
“Iya, selamat malam Mbak. Gak mengganggu nih saya nelepon malam-malam gini?”
14992Please respect copyright.PENANAi9woWX4rh1
14992Please respect copyright.PENANA51UfM1iUu3
14992Please respect copyright.PENANA8bRp1d3iaF
“Gak lah, baru juga jam tujuh. Belum jam duabelas. Hihihiiii…gimana kabarnya? Sehat-sehat aja kan?”
14992Please respect copyright.PENANAzd2UfJ5aCB
14992Please respect copyright.PENANAENAGWklkgL
14992Please respect copyright.PENANASU4Nn0tgxB
“Sehat, Mbak. Hanya…mmm…gimana ya? Malu ngomonginnya…”
14992Please respect copyright.PENANA8aFmn3xKnk
14992Please respect copyright.PENANAP37Q8Tnm3Z
14992Please respect copyright.PENANAZUpWLFoiJA
Karena terdengar serius, aku pinggirkan dulu mobilku, lalu kuhentikan di bahu jalan, “Ada apa? Kok pake malu-malu segala?”
14992Please respect copyright.PENANAX24e1rBnWp
14992Please respect copyright.PENANAO3UGljhcqU
14992Please respect copyright.PENANAKEBrYQPcyr
“Anu Mbak…saya mau minta tolong…tapi Mbak jangan marah kalau saya dianggap lancang sama Mbak…”
14992Please respect copyright.PENANAdXZzRfsGdp
14992Please respect copyright.PENANAtlVGwciGEF
14992Please respect copyright.PENANACT7zM9XHwE
“Lho…ada apa? Nyantai aja lah….mau minta tolong apa? Pasti mbak tolongin deh kalau yang mbak bisa sih…”
14992Please respect copyright.PENANAoFWFDRrga1
14992Please respect copyright.PENANAehYxisOhZ6
14992Please respect copyright.PENANAK8rj10AWM9
“Mmm…saya mau pinjam duit buat bayar iuran smester ini Mbak….tapi itu juga kalau bisa…”
14992Please respect copyright.PENANAFx9hL9DUfw
14992Please respect copyright.PENANALSS91VrVma
14992Please respect copyright.PENANAW1FOz4kjns
“Ooo..kirain ada apa gitu….emang butuh berapa?”
14992Please respect copyright.PENANAdTN9v5pV8a
14992Please respect copyright.PENANAXTHKpFdpln
14992Please respect copyright.PENANAllT3N3sN3D
“Sejuta, Mbak. Nanti kalau sudah ditransfer sama ortu, saya kembalikan secepatnya.”
14992Please respect copyright.PENANAt63H1kJrSk
14992Please respect copyright.PENANAKapxYSgubN
14992Please respect copyright.PENANAA5rvGh8F1Y
Aku tersenyum, cuma sejuta?! Cetek sejuta sih. Sekarang juga di laci dashboard mobilku ada duit cash ratusan juta. Tapi…aku ingin mengambil kesempatan untuk berjumpa dengan si tampan itu ! Maka kataku, “Ya udah, ambil aja duitnya malam ini ke rumah saya. Bukan rumah yang di kompleks kos-kosan itu lho. Udah punya alamatnya?”
14992Please respect copyright.PENANAffTuGyUWRT
14992Please respect copyright.PENANAUTnNZZTsLm
14992Please respect copyright.PENANAAP616TovMC
“Belum Mbak. Di mana alamatnya?”
14992Please respect copyright.PENANAgWhvQHvMQm
14992Please respect copyright.PENANA7zl4XZH0Qs
14992Please respect copyright.PENANASGUcO2iPSZ
Lalu kusebutkan alamat rumah lamaku.
14992Please respect copyright.PENANAW8MKnQvJbJ
14992Please respect copyright.PENANABtjzMKB0UT
14992Please respect copyright.PENANAxQ6wYvwgNP
“Gak apa-apa saya ke situ malam-malam gini?”
14992Please respect copyright.PENANAdJEY6GL9uU
14992Please respect copyright.PENANAhVTl7BzKsP
14992Please respect copyright.PENANA2c1dVNO66h
“Gak. Justru kalau masih sorean biasanya masih sibuk. Ayo, saya tunggu aja di alamat yang saya sebutkan tadi ya. Ohya…di depannya ada toko, di samping toko itu ada pintu pagar, masuk ke pintu pagar aja.”
14992Please respect copyright.PENANApVhgpGV1xJ
14992Please respect copyright.PENANAl9Wr0ASgxr
14992Please respect copyright.PENANA3FA2jMorGX
“Iya Mbak, terimakasih. Sebentar lagi saya meluncur ke situ.”
14992Please respect copyright.PENANAV3YfoC4Umb
14992Please respect copyright.PENANAvlbZDcPfoD
14992Please respect copyright.PENANA4357Rm4veD
14992Please respect copyright.PENANAchYpkUJz4A
14992Please respect copyright.PENANAwhKRpDA8Ap
Setibanya di rumah lamaku, bergegas aku masuk ke dalam kamarku. Lalu masuk ke kamar mandi. Dan mandi sebersih-bersihnya. Lalu bingung sendiri, pakaian mana yang harus kukenakan untuk menyambut si tampan itu?
14992Please respect copyright.PENANAWvLKJpxbQO
14992Please respect copyright.PENANALQ3BTc9KYk
14992Please respect copyright.PENANAmf4Jr19Zfm
Akhirnya kuputuskan untuk mengenakan gaun terusan berwarna merah tanpa lengan, yang belahan di dadanya sampai ke dekat pusar perutku, sementara di bagian pahanya juga ada belahan cukup panjang, sehingga kalau sedang duduk sambil tumpang kaki …bagian pinggir celana dalamku akan tampak di mata orang yang berada di depanku.
14992Please respect copyright.PENANAzhKcwloPDF
14992Please respect copyright.PENANA3VVwe2B3Ts
14992Please respect copyright.PENANAGYtcylzk7T
Setelah mengenakan gaun sexy itu, aku bermake up sebentar di depan cermin riasku. Tak terlalu menyolok make up yang kukenakan. Tipis-tipis saja. Olesan lipstickku juga tipis-tipis saja.
14992Please respect copyright.PENANARuPXqNph34
14992Please respect copyright.PENANAVbZCE5Jjg8
14992Please respect copyright.PENANApsAQpcUlUz
Kemudian aku berputar-putar di depan cermin, sambil memikirkan langkah yang akan kulakukan setelah Yogi datang nanti.
14992Please respect copyright.PENANAK5TgVlkhLP
14992Please respect copyright.PENANAYbxjT8awxS
14992Please respect copyright.PENANAcmM2hnJJVu
Tapi…kenapa aku jadi begini? Kenapa aku merencanakan untuk menjebak Yogi agar masuk ke dalam perangkap birahiku? Sudah demikian binalnya aku ini, sehingga setelah mendapatkan adik sepupu suamiku, lalu temannya pula yang akan kupancing ke dalam jebakanku?
14992Please respect copyright.PENANA8r1TtbQu4M
14992Please respect copyright.PENANAyOwuLtSv8a
14992Please respect copyright.PENANAj4fFEHcyOU
Oh suamiku sayang….suamiku tercinta dan segalanya bagiku…maafkan istrimu ini. Karena istrimu ini sudah sangat terpesona oleh ketampanan teman Leo itu ! Tapi percayalah, pria demi pria yang pernah dan akan menggauliku itu, tetap kuibaratkan makanan di restoran…yang bisa menitikkan air liur…yang lezat-lezat rasanya….namun cintaku hanya untukmu seorang, suamiku sayang !
14992Please respect copyright.PENANAOC3WYWgF5a
14992Please respect copyright.PENANAg9NAjnaIxf
14992Please respect copyright.PENANACswwaS9OLJ
Malam ini…berilah aku kesempatan untuk memiliki cowok tampan yang telah meruntuhkan hatiku itu, ya sayang.
14992Please respect copyright.PENANAOXA1MdCjlh
14992Please respect copyright.PENANA0C6HJmTVtV
14992Please respect copyright.PENANAY3DL7JE56s
14992Please respect copyright.PENANA20JVSYvTYt
14992Please respect copyright.PENANAchVYduBtRj
Kamar di atas yang sebelah kanan sudah kubereskan dan kusemprot dengan parfum pewangi ruangan. ACnya kujalankan. Sementara di kamar tengah, beberapa botol minuman beralkohol sudah kuletakkan di atas meja kecil, di antara deretan sofa yang merapat ke dinding itu.
14992Please respect copyright.PENANA7RHdcLB0Sl
14992Please respect copyright.PENANAFzR4BTo1Ju
14992Please respect copyright.PENANAGpLeMNCPlZ
Tapi setelah menata itu semua, aku kembali lagi ke dalam kamarku. Dan tercenung sesaat di depan meja riasku. Rasanya berlebihan kalau aku berdandan seperti ini. Dan akhirnya gaun sexy iotu kutanggalkan lagi, lalu kuganti dengan kimono saja. Biarlah, aku harus bersikap seolah-oilah tidak mempersiapkan segala sesuatunya. Meski bisa dianggap kurang sopan menerima tamu dengan hanya mengenakan kimono, biarlah…kimono sutra berwarna kuning muda dengan motif burung bangau berwarna putih ini rasanya simple. Bahkan kalau dipikir lagi, berpakaian kimono lebih “gampang”, lebih cepat saji kalau diperlukan. Xixixixi….
14992Please respect copyright.PENANA6Z7q4TLsY0
14992Please respect copyright.PENANAd6NZr1Ay1S
14992Please respect copyright.PENANAsddIIfmhHM
Yang pasti, aku sudah memasukkan sejuta ke dalam amplop yang akan kuberikan kepada Yogi nanti.
14992Please respect copyright.PENANASfgwT7aPCL
14992Please respect copyright.PENANAAKw8j3VKZO
14992Please respect copyright.PENANAd0xwg1ET6o
Tak lama kemudian kudengar suara motor memasuki jalan pribadi yang menuju garasi itu. Kuintip sebentar dari balik tirai ruang depan. Benar-benar Yogi yang sedang melepaskan helm di dekat motornya itu. Tapi…iiiih…kenapa aku jadi degdegan gini ya? Kayak ABG mau ketemu pacar aja !
14992Please respect copyright.PENANABnBb9rkW5O
14992Please respect copyright.PENANAyjANWOBInC
14992Please respect copyright.PENANAp6RZ54Wosp
Kubuka pintu depan lalu kutunggu Yogi di teras depan, “Gak nyasar kan?” tanyaku waktu Yogi sudah menghampiriku.
14992Please respect copyright.PENANAnuJo1wkl0I
14992Please respect copyright.PENANAlr8tXS8CXn
14992Please respect copyright.PENANALzPsB7CvSS
“Nggak Mbak. Alamatnya mudah dicari,” sahut Yogi sambil mengulurkan tangannya dengan sikap yang terlalu sopan bagiku.
14992Please respect copyright.PENANAkUf81DGshV
14992Please respect copyright.PENANAyjnjLMWiU4
14992Please respect copyright.PENANAgskDTgyutj
Kujabat tangan Yogi, “Ayo masuk,” ajakku.
14992Please respect copyright.PENANAi27WbXVpsK
14992Please respect copyright.PENANA5g5NN7Di3p
14992Please respect copyright.PENANAOjDSWeTKPJ
Setelah duduk di sofa ruang tamu, Yogi berkata, “Gak mengganggu nih saya datang malam-malam gini, Mbak?”
14992Please respect copyright.PENANAsTH4AtE3gI
14992Please respect copyright.PENANAhM4dA72Z7K
14992Please respect copyright.PENANA3E2OXbbp9q
“Gak, santai aja,” sahutku sambil memposisikan duduk sedemikian rupa, supaya belahan kimonoku bisa membuatku pameran paha, “Ohya, orang tua Yogi emangnya di mana?”
14992Please respect copyright.PENANANv1B5nwmbZ
14992Please respect copyright.PENANAOz0kzvinDi
14992Please respect copyright.PENANAJgXvEZoOX8
“Di Kudus, Mbak.”
14992Please respect copyright.PENANAvKp41NSSGA
14992Please respect copyright.PENANA6FmcdqRkKu
14992Please respect copyright.PENANAVVKY05dtxw
“Oh…terus di sini tinggal sama siapa?”
14992Please respect copyright.PENANA1MwmsLqf2d
14992Please respect copyright.PENANAKK94VbqoH2
14992Please respect copyright.PENANAz1wr1fvuOF
“Saya kos di rumah kos yang jauh pula dari kampus.”
14992Please respect copyright.PENANAmRWOUFqmwP
14992Please respect copyright.PENANASnGZTmdj0z
14992Please respect copyright.PENANALx24u8vNiN
“Kenapa gak kos di wisma kos saya?”
14992Please respect copyright.PENANAJwZJ1sxjZD
14992Please respect copyright.PENANAVas3AuR5uf
14992Please respect copyright.PENANA5R3wwshkLa
“Wah, wisma kos punya Mbak sih buat orang-orang berduit. Ayah saya kan cuma pensiunan PNS rendahan, Mbak. Bisa kuliah di sini aja udah untung.”
14992Please respect copyright.PENANAA6M8BpiqTN
14992Please respect copyright.PENANA0HWMnDFIkC
14992Please respect copyright.PENANAXt7wLn4RPu
“Kalau mau, tinggal di sini juga bisa. Hitung-hitung jagain rumah juga. Kalau Yogi mau, gratis deh di sini mah, gak usah pake bayar-bayaran.Asal mau bantuin beres-beres aja.”
14992Please respect copyright.PENANAAreaFrwkuH
14992Please respect copyright.PENANAPDisPP7gA2
14992Please respect copyright.PENANAJ6wMMUUz91
Yogi menatapku. Seperti senang mendengar penawaranku. Dan ooo…tatapan anak muda itu….sangat menghanyutkan ! Dan…membuatku degdegan ! Oh my God…kenapa aku jadi begini?
14992Please respect copyright.PENANAY7rV62Tsxc
14992Please respect copyright.PENANAdZsgPOhADC
14992Please respect copyright.PENANASPcxcBt1yl
“Yuk lihat kamarnya di atas,” kataku sambil berdiri dan meraih pergelangan tangan Yogi.
14992Please respect copyright.PENANAdjGg0QGT2V
14992Please respect copyright.PENANAtEYgnsyrB8
14992Please respect copyright.PENANAdxXGvfgtnu
Lalu Yogi mengikuti langkahku menuju tangga ke lantai atas. Kuajak ke kamar yang di sebelah kanan itu. Kamar yang sudah menanamkan banyak memory di dalam perjalanan hidupku.
14992Please respect copyright.PENANAPhOcOTw7S1
14992Please respect copyright.PENANAZKwhQ4JfkH
14992Please respect copyright.PENANAO8IxytF38B
“Nih…kalau mau Yogi bisa tinggal di sini, tanpa harus bayar kos segala macam. ”
14992Please respect copyright.PENANA04JfqESM7V
14992Please respect copyright.PENANAFysZBkv3FJ
14992Please respect copyright.PENANAw340TPiSQr
Yogi tercengang, “Wah….kamar begini sih terlalu mewah buat saya Mbak.”
14992Please respect copyright.PENANAOq5uWZ3070
14992Please respect copyright.PENANAHVvOTyhR9E
14992Please respect copyright.PENANAk8Y4FXqG6Q
“Mewah itu relatif, ” sahutku, “saya malah senang kalau Yogi mau tinggal di sini. Soalnya di rumah ini gak ada laki-laki sama sekali. Suami saya kan di Kalimantan…”
14992Please respect copyright.PENANAJxvIfv8JIl
14992Please respect copyright.PENANA3KtXQFMrJT
14992Please respect copyright.PENANAnHKxxvWcpv
“Iya, saya sudah pernah denger dari Leo, Mbak.”
14992Please respect copyright.PENANAEsOEYsqaHJ
14992Please respect copyright.PENANATzolJasRxV
14992Please respect copyright.PENANAjuFjG3xnCx
“Nah silakan pikirkan baik-baik,” kataku sambil mengajaknya duduk di sofa kamar tengah.
14992Please respect copyright.PENANAhDGCPRmgvL
14992Please respect copyright.PENANA4zEpY2ofQa
14992Please respect copyright.PENANAhDEYxffmht
“Wah…banyak minuman gitu…habis ada acara apa Mbak?” tanya Yogi sambil menunjuk ke botol-botol minuman yang kuletakkan di atas meja kecil tadi.
14992Please respect copyright.PENANA7AGK1L8dz2
14992Please respect copyright.PENANAouvx1lNjfN
14992Please respect copyright.PENANAp7iUPyLTJr
“Suami saya yang suka beli minuman gitu, tapi diminum juga jarang. Cuma disuguhkan kalau ada tamu aja. Emang Yogi mau minum?”
14992Please respect copyright.PENANA7XtaiZVkRt
14992Please respect copyright.PENANASPp04zz432
14992Please respect copyright.PENANAU1z3WeoX7s
“Emmm…boleh juga Mbak.”
14992Please respect copyright.PENANADGuKaVse3s
14992Please respect copyright.PENANAsS5TGw2w7J
14992Please respect copyright.PENANA1Vq387ATti
“Minum sekali-sekali sih boleh aja,” kataku sambil mengambil gelas dari lemari kecil, “Asal jangan sampai mabuk berat aja. Saya juga sekali-sekali suka nemenin suami saya minum, tapi gak sampai mabok berat.”
14992Please respect copyright.PENANAnLni9lh9XF
14992Please respect copyright.PENANAuz24KuYRy0
14992Please respect copyright.PENANADGbNMl97eM
Ketika kutanyakan mau minum apa? Yogi menyahut Black Label aja, Mbak.
14992Please respect copyright.PENANAMMgARdksCo
14992Please respect copyright.PENANAZMA3cCeBpg
14992Please respect copyright.PENANALvRyI0GKPT
Maka kubuka tutup botol yang bertuliskan Johnnie Walker Black Label. Dan kutuangkan isinya ke dua gelas kosong. Gelas yang satu untuk Yogi, yang satunya lagi untukku sendiri.
14992Please respect copyright.PENANAMXm3XCgn68
14992Please respect copyright.PENANAMEsIGT70Ou
14992Please respect copyright.PENANA4mDO9ER06E
“Nih saya mau nemenin Yogi,” kataku sambil memegang gelasku.
14992Please respect copyright.PENANAygfaBlm21j
14992Please respect copyright.PENANAF2l2CicZTK
14992Please respect copyright.PENANA4ingpfYxpR
Yogi tersenyum. Dan oh my God….lagi-lagi jantungku memukul kencang melihat senyum teman Leo itu. Lalu kami sama-sama meneguk isi gelas kami.
14992Please respect copyright.PENANAacrnoqcRop
14992Please respect copyright.PENANAI82LeoEtMJ
14992Please respect copyright.PENANA8Mqxe9sJqg
Aku pun mengeluarkan amplop dari balik behaku. Kuberikan amplop berisi uang itu kepada Yogi,”Takut lupa…ini uang yang Yogi butuhkan.”
14992Please respect copyright.PENANADwjbdRkPMK
14992Please respect copyright.PENANA9z1iB5wIei
14992Please respect copyright.PENANAbzOupHl2ml
“Oh, iya…makasih Mbak. Mmm…setelah ayah saya mentransfer uang, saya akan bayar secepatnya,” Yogi memasukkan amplop itu ke dalam saku celana jeansnya.
14992Please respect copyright.PENANAXNGFtX1tVl
14992Please respect copyright.PENANAoPOyT3o2oW
14992Please respect copyright.PENANAyjnwPcq4TT
“Alaaa…duit segitu aja dipikirin bener. Santai aja lah….” kataku sambil menuangkan lagi minuman ke gelas Yogi, karena sudah kosong. Sementara gelasku baru habis separohnya.
14992Please respect copyright.PENANAZEYFjzvWWF
14992Please respect copyright.PENANAGCbvtrUAQd
14992Please respect copyright.PENANARfzAnND0FZ
“Black Label enak bawaannya ya Mbak.”
14992Please respect copyright.PENANAhLpc6AP9S3
14992Please respect copyright.PENANAwXJO5iUeRd
14992Please respect copyright.PENANA4LqWS9YzCu
“Iya. Kalau suami saya senengnya dry gin, tapi yang merk Crystal. Yang merk Gordon terlalu keras katanya. Ayo abisin minumnya…nanti keburu jadi ager.”
14992Please respect copyright.PENANA1VHPgybzDy
14992Please respect copyright.PENANAYJLjQL6oRo
14992Please respect copyright.PENANAfIQH2za68m
“Hahahaa…Mbak bisa aja…masa minuman bisa jadi ager?!” Yogi mulai agak lincah kelihatannya. Mungkin karena pengaruh minuman.
14992Please respect copyright.PENANA6vnzpUnEAX
14992Please respect copyright.PENANAlB1zB64WrS
14992Please respect copyright.PENANA8xtouT19PI
Memang setelah menghabiskan isi gelas kedua Yogi makin lincah gerak-geriknya. Dan aku suka melihat kelincahannya itu.
14992Please respect copyright.PENANAPWezsgSn8T
14992Please respect copyright.PENANAaT3tEA5ayJ
14992Please respect copyright.PENANAIA6nE3k10q
Aku pun meneguk sisa minuman di gelas pertama, lalu mengisinya lagi, sekaligus mengisi gelas Yogi yang sudah kosong.
14992Please respect copyright.PENANA0CyZOXutfl
14992Please respect copyright.PENANAUxPQ9tJsfr
14992Please respect copyright.PENANAXHlz8ArVTm
“Udah cukup Mbak. Takut gak bisa pulang nanti,” kata Yogi.
14992Please respect copyright.PENANAAbidmgyidI
14992Please respect copyright.PENANATKLH8wbRrG
14992Please respect copyright.PENANAlmMZhkOOTo
“Kalau mabok berat sih tidur aja di sini,” kataku sambil pindah duduk ke samping Yogi. “Kalau abis minum, biasanya Yogi suka ngapain?”
14992Please respect copyright.PENANAVqFNwM1PpA
14992Please respect copyright.PENANAw9OQvsqS7G
14992Please respect copyright.PENANA7czFiEQQJi
“Ah…paling juga main gitar Mbak.”
14992Please respect copyright.PENANAzbn0Wz9Yca
14992Please respect copyright.PENANAaj7nWYruX6
14992Please respect copyright.PENANA8VExqFb19f
“Gak terus ngeluyur?”
14992Please respect copyright.PENANAZWr0gTpvIw
14992Please respect copyright.PENANAaxoSoq3dSP
14992Please respect copyright.PENANAla2A1rxg2L
“Gak Mbak. Abis minum ngeluyur malah cari penyakit. Mmm…kalau Mbak abis minum suka ngapain?”
14992Please respect copyright.PENANAo7tKPdwasZ
14992Please respect copyright.PENANAuY2U46MdA2
14992Please respect copyright.PENANAx1a9DDbC2H
Kujawab dengan bisikan, “Kalau abis minum…saya sih suka horny…”
14992Please respect copyright.PENANAKY8WIQKtM8
14992Please respect copyright.PENANAfPZdkSI2vL
14992Please respect copyright.PENANA2H2a9dzjXe
Yogi tercengang. Tapi dia memang kelihatan sudah di bawah pengaruh minuman, karena ia menyahutku dengan nada yang kutunggu-tunggu, “Tenang aja Mbak…kan ada saya.”
14992Please respect copyright.PENANA8wCpikhgIT
14992Please respect copyright.PENANAO2Bw4KuY2Y
14992Please respect copyright.PENANAJi2Y07a6ss
“Asyiiik…beneran ya…kalau saya horny, Yogi harus meredakannya ya.”
14992Please respect copyright.PENANAKt0xRQZIrm
14992Please respect copyright.PENANAbMIuQhIKef
14992Please respect copyright.PENANAJ84ToXeHa9
“I…iya Mbak…” sahut Yogi tergagap, karena aku sudah menempelkan pipiku ke pipinya yang terasa hangat.
14992Please respect copyright.PENANAft77NvhweE
14992Please respect copyright.PENANAX6kbTOZF9P
14992Please respect copyright.PENANAwsLMH7tSSO
Dan aku sudah yakin, bahwa runtuhnya Yogi tinggal menunggu waktu saja.
14992Please respect copyright.PENANA3UH0P5Rl70
14992Please respect copyright.PENANAmY35wUXY25
14992Please respect copyright.PENANAjbcdnrlwsP
“Sebagai awalnya,” bisikku sambil mendekatkan bibirku ke bibir Yogi, “kiss dulu dong….”
14992Please respect copyright.PENANAFy05Ccab5r
14992Please respect copyright.PENANAmdEyhNeWOA
14992Please respect copyright.PENANAdpBSrvXylJ
Meski masih terasa canggung, Yogi mencium bibirku juga. Kusambut dengan lumatan penuh gairah.
14992Please respect copyright.PENANAixBrHnGDOV
14992Please respect copyright.PENANA0ShcS3PPkn
14992Please respect copyright.PENANADWDqPqIJfl
Aku jadi teringat kata-kata Joseph pada waktu datang ke rumahku dan di kamar tengah ini juga ia menyetubuhiku. Dan setelah semuanya usai, ia berkata, “Erni itu bukan cuma cantik tapi juga sexy banget. Makanya lelaki mana pun takkan ada yang menolak kalau Erni menginginkannya.”
14992Please respect copyright.PENANAdXEv7rtTKE
14992Please respect copyright.PENANAXhhPQZXanq
14992Please respect copyright.PENANA5y0BTj1593
Lalu apakah kata-kata Joseph itu berlaku juga bagi ABG tampan bernama Yogi yang kini bibirnya sedang kulumat ini?
14992Please respect copyright.PENANAL34BWgm3GH
14992Please respect copyright.PENANApYkjL9QWST
14992Please respect copyright.PENANADYdFndO8Tt
Entahlah. Yang jelas, ketika tanganku masuk ke balik baju kaus Yogi yang biru gelap dengan garis-garis putih dan biru muda itu, Yogi tetap saling lumat denganku. Ketika telapak tanganku merayap-rayap dari perut ke dadanya, juga Yogi diam saja.
14992Please respect copyright.PENANARafVz3p8Gg
14992Please respect copyright.PENANACbNsQYOAe5
14992Please respect copyright.PENANALVz9ro5ou6
Aku anggap semuanya sudah lampu hijau. Maka ketika aku dan Yogi masih saling lumat bibir dan lidah, tanganku turun ke celana jeansnya…ke ritsletingnya (kebetulan ia tidak memakai ikat pinggang). Dan ritsleting celana jeans Yogi sudah kutarik ke bawah. Tanganku sudah menyelinap ke dalam celana jeans itu. Lalu telapak tanganku mengelus celana dalam Yogi sambil melepaskan lumatanku dan berbisik, “Mau dilanjutkan sampai tuntas?”
14992Please respect copyright.PENANA14vuKJaKsD
14992Please respect copyright.PENANArYzyfKKrdV
14992Please respect copyright.PENANAwQRK5ND3P8
“Iya Mbak. Ini saya sudah…sudah berat…” sahut Yogi ketika tanganku sudah menyelinap ke balik celana dalamnya. Dan kujamah batang kemaluan yang sudah sangat ngaceng.
14992Please respect copyright.PENANA1qOquBRXR3
14992Please respect copyright.PENANAG5SVz8oK7q
14992Please respect copyright.PENANA8xZ0h49HJY
“Apanya yang berat?” tanyaku sambil menggenggam batang kemaluan tegang itu.
14992Please respect copyright.PENANA7jBLjiiaxs
14992Please respect copyright.PENANAbsMN0BxqUL
14992Please respect copyright.PENANAlnJh93NmXZ
“Yang…yang Mbak pegang itu…”
14992Please respect copyright.PENANAFNcCNwyY3b
14992Please respect copyright.PENANAnhPJNhe1di
14992Please respect copyright.PENANAgD1L9fqLRk
“Berat apa ngebet?” tanyaku masih mencoba becanda.
14992Please respect copyright.PENANAfbztd5Cte9
14992Please respect copyright.PENANABVCW4v00JN
14992Please respect copyright.PENANAUhiec6O1qZ
“I..iya ngebet Mbak…”
14992Please respect copyright.PENANAq0hwMUqpuB
14992Please respect copyright.PENANAW5tgbwIfqv
14992Please respect copyright.PENANAS2MUluZii9
“Tolong bukain dulu bra saya…”
14992Please respect copyright.PENANAueh3qSrgCu
14992Please respect copyright.PENANA5Ow73tZnXF
14992Please respect copyright.PENANAPiq1vKyo5y
“Iya Mbak…”
14992Please respect copyright.PENANAcyxyl47oSN
14992Please respect copyright.PENANATvPEhVtCII
14992Please respect copyright.PENANAPgwMpv9vEK
Kulepaskan tali kimonoku, lalu kutanggalkan sekalian, sehingga aku tinggal mengenakan bra dan celana dalam saja lagi. Yogi yang tampan rupawan itu terlongong, namun ada sorot kagum di matanya. Mungkin ia mengagumi kemulusan tubuhku seperti kekaguman lelaki-lelaki yang pernah singgah dalam lembaran kehidupanku.
14992Please respect copyright.PENANAbAKfYZYB5Q
14992Please respect copyright.PENANAoQi9SgepLI
14992Please respect copyright.PENANAn8YAPDRf1H
Lalu aku memunggunginya, agar ia melepaskan kancing kait braku. Setelah kancing kaitnya dilepaskan oleh Yogi, giliran aku yang menarik baju kaus anak muda itu ke atas, sampai terlepas.
14992Please respect copyright.PENANApAFjzhlmbZ
14992Please respect copyright.PENANAZZFMrmsjWU
14992Please respect copyright.PENANAvLPpYQSfcP
Dalam keadaan bertelanjang dada seperti itu Yogi malah semakin menarik di mataku. Maka kulemparkan braku ke sofa. Lalu kugeser-geserkan sepasang payudaraku ke dada Yogi, “Mau di kamar itu apa mau di situ?” tanyaku sambil menunjuk ke hamparan dua kasur yang disatukan itu.
14992Please respect copyright.PENANAcexujTCTCw
14992Please respect copyright.PENANArvwkxGRWUJ
14992Please respect copyright.PENANAmawROIorZb
“Mending di situ Mbak, biar kalau mau nambah minuman gampang tinggal julurin tangan,” sahut Yogi sambil menjamah payudaraku dengan ragu-ragu.
14992Please respect copyright.PENANAYExqXueGwq
14992Please respect copyright.PENANAnztzxN6toh
14992Please respect copyright.PENANA63PxlHd9Vt
Kutekankan telapak tangan Yogi ke payudaraku sambil berkata, “Kalau mau pegang, peganglah…jangan kayak maling takut ketahuan….”
14992Please respect copyright.PENANABqwz1ha8JD
14992Please respect copyright.PENANAxhx62QqYPv
14992Please respect copyright.PENANASO9xNJR3RQ
“Duuuh…Mbak…kok badan Mbak mulus begini sih?” cetus Yogi sambil meremas payudaraku. Pada saat yang sama kulepaskan celana dalamku.
14992Please respect copyright.PENANAS9jZs35toK
14992Please respect copyright.PENANA022Wq24EWx
14992Please respect copyright.PENANA7FKl6GdgMG
“Kalau ininya mulus gak?” tanyaku sambil menunjuk ke kemaluanku yang tak trertutup apa-apa lagi ini.
14992Please respect copyright.PENANAqA2JxiqvxJ
14992Please respect copyright.PENANAIEeFo9BJPK
14992Please respect copyright.PENANA56GqjSrzfw
“Hehehe…merangsang banget….boleh megang Mbak?” tangan Yogi tampak canggung mendekati kemaluanku.
14992Please respect copyright.PENANA0PorkOGDtY
14992Please respect copyright.PENANAr18v5uFeRG
14992Please respect copyright.PENANA2VTsQgWRjD
Sebagai jawaban, kubisiki telinganya, “Jangankan dipegang…dicolok juga boleh…”
14992Please respect copyright.PENANATgHD1KeI1P
14992Please respect copyright.PENANAvx84OLNrlG
14992Please respect copyright.PENANAoZV6YPqwoU
Yogi menatapku sesaat, lalu ketawa kecil.
14992Please respect copyright.PENANAutXvdNtexj
14992Please respect copyright.PENANA4LaXf42JPg
14992Please respect copyright.PENANAvXUI123d1a
“Tapi buka dulu dong celanamu,” kataku sambil duluan merebahkan diri di kasur yang dihamparkan di atas karpet itu.
14992Please respect copyright.PENANAFT9cEBuaFT
14992Please respect copyright.PENANAv4ZsDqzf1R
14992Please respect copyright.PENANA6h5f9LGm3H
Yogi manggut-manggut dan menanggalkan celana jeansnya. Lalu ditenggaknya sisa minuman yang masih tersisa di gelasnya. Dan menghampiriku dalam keadaan tinggal bercelana dalam saja. Gundukan di balik celana dalam itu pun makin jelas di mataku.
14992Please respect copyright.PENANAi7ozIC78dv
14992Please respect copyright.PENANAwTlSDqKIRk
14992Please respect copyright.PENANAT6cDCqq8Cg
Dan setelah dekat, langsung kuraih pergelangan tangan cowok tampan itu, sehingga ia terhempas ke sampingku.
14992Please respect copyright.PENANA9z4whmmaTa
14992Please respect copyright.PENANA4ZTcdJryYE
14992Please respect copyright.PENANAHTe3VA9QQq
Seperti harimau menemukan mangsanya, cepat tanganku menyelusup ke balik celana dalam Yogi…dan mulai meremas batang kemaluannya yang sudah tegang ini. “Dalam keadaan seperti ini, apa yang pertama ingin dilakukan padaku?” tanyaku tanpa melepaskan penis Yogi dari genggamanku.
14992Please respect copyright.PENANAWS6cDliV8d
14992Please respect copyright.PENANArzf5lYVC4q
14992Please respect copyright.PENANAXWkNy0trsN
“Ingin ngemut ini,” sahut Yogi sambil menunjuk ke pentil payudaraku, “dan ini…” telunjuknya menunjuk ke kemaluanku.
14992Please respect copyright.PENANAuucV3OuhtC
14992Please respect copyright.PENANAJaFi33vaWX
14992Please respect copyright.PENANADIo8peoUaE
“Keinginan yang bagus. Lakukanlah sekarang,” kataku sambil melepaskan genggamanku, lalu menelentang sambil merenggangkan sepasang pahaku.
14992Please respect copyright.PENANAy655rzrn1j
14992Please respect copyright.PENANAX248L7oGJe
14992Please respect copyright.PENANAjdV7YMroIy
Tanp[a basa basi lagi Yogi langsung memagut pentil payudara kiriku. Menyedotnya sambil mengelus-eluskan ujung lidahnya. Membuatku merinding-rinding tapi enak. Terlebih ketika ia menjilati leherku pula. Namun tanganku pun tak mau diam pasif. Untuk kesekian kalinya kuselinapkan lagi tanganku ke balik celana dalam Yogi. Dan kembali aku meremas-remas penis Yogi dengan lembut.
14992Please respect copyright.PENANAxblxUm02HH
14992Please respect copyright.PENANAJaT8Zqgx9n
14992Please respect copyright.PENANAgEDR0zzHaa
Dari cara-cara Yogi menjilati leher dan mengemut puting payudaraku, aku langsung bisa menilai bahwa Yogi jauh lebih berpengalaman daripada Leo. Maklum dia kan cowok tampan, sehingga banyak yang mau “berbagi rasa” dengannya.
14992Please respect copyright.PENANA3Twloq3OMU
14992Please respect copyright.PENANAop7UsmypmO
14992Please respect copyright.PENANApEEincz6qJ
Ketika Yogi sudah menurunkan mulutnya ke perut, menjilati pusarku, turun lagi ke kemaluanku, lalu menjilati kemaluanku dengan trampilnya…membuatku semakin yakin bahwa Yogi sudah sangat berpengalaman.
14992Please respect copyright.PENANAxmrxTXbpmj
14992Please respect copyright.PENANAydYPCvFNLn
14992Please respect copyright.PENANA5qwreK2w0j
Tapi aku tak mau berkomentar apa pun. Aku mau enjoy saja. Menikmati jilatan dan isapan cowok tampan rupawan itu….yang membuatku tergetar-getar dalam nikmat yang luar biasa. Namun apakah aku sudah demikian rapuhnya atau sebaliknya bahwa gairah birahiku telah menjadi gejolak kebinalan yang tak terkendalikan lagi? Kenapa ketika kemaluanku dijilati, ketika kelentitku juga dijilati dan diisap-isap oleh Yogi, aku malah berkhayal…seandainya ada cowok seorang lagi…yang sedang meremas payudara kananku dengan tangannya dan menyedot-nyedot pentil payudara kiriku dengan mulutnya…ooo, pasti tak kalah fantastis dengan hari demi hari dalam reuni di Puncak itu.
14992Please respect copyright.PENANArkQP4X5HFw
14992Please respect copyright.PENANAIVuJR2zrND
14992Please respect copyright.PENANA7tOBCYZXv3
Dan ketika rangsangan Yogi sudah dirasa cukup, ketika Yogi sudah mengarahkan puncak penisnya ke mulut vaginaku, masi sempat aku bertanya, “Kamu sudah berpengalaman ya. Pernah threesome juga?”
14992Please respect copyright.PENANA2J4vqTyR26
14992Please respect copyright.PENANA5XSaAt6mId
14992Please respect copyright.PENANAnwOyQeLl9k
“Maksud Mbak, threesome yang cowoknya dua orang?”
14992Please respect copyright.PENANA6xfcSJfQVs
14992Please respect copyright.PENANAnfuoZhEWOU
14992Please respect copyright.PENANAEiGg0MCDq7
“Iya. Pernah?”
14992Please respect copyright.PENANApnNhuwkvyy
14992Please respect copyright.PENANA0bfU509PP5
14992Please respect copyright.PENANAJ1SYhb60Mk
“Belum,” Yogi menggeleng, “Emangnya Mbak mau?”
14992Please respect copyright.PENANAKUxBArr5py
14992Please respect copyright.PENANA2vWuKJ9Uxa
14992Please respect copyright.PENANAeoA2GuyuiR
Aku tak menjawab.
14992Please respect copyright.PENANAb2qBOv66vG
14992Please respect copyright.PENANAuevMyYCn7h
14992Please respect copyright.PENANAVtPUPDULEv
Yogi berkata lagi, “Kalau Mbak mau, saya bisa ngajak teman yang bisa dipercaya.”
14992Please respect copyright.PENANARnCuhigABU
14992Please respect copyright.PENANAw4bX5IYRh7
14992Please respect copyright.PENANAUfvy63sMvn
Aku malah menjawab, “Kalau temannya tampan seperti Yogi sih mau.”
14992Please respect copyright.PENANANywdWQGqXQ
14992Please respect copyright.PENANAdbOUtpKz6o
14992Please respect copyright.PENANA4Hk3rXCdzp
“Ada Mbak. Malah lebih ganteng daripada aku,” kata Yogi sambilk mendesakkan batang kemaluannya. Dan….batang kemaluan cowok tampan itu mulai membenam ke dalam liang kewanitaanku. Yogi oh Yogi….! Harus kuakui, ketampanan dan keremajaanmu membuatku seolah berada di atas langit yang bertaburan bunga-bunga surgawi, yang kesejukan meniup berbaur dengan kehangatan birahi….
14992Please respect copyright.PENANAzFBOwnp358
14992Please respect copyright.PENANAsxMAE0rAka
14992Please respect copyright.PENANAwMQoAVeErQ
Tapi angan-angan binal itu menggodaku terus. Membayangkan seandainya ada seorang cowok lagi yang tak kalah tampan dari Yogi, lalu menggerayangiku pada saat Yogi sedang ganas-ganasnya menyetubuhiku, atau mengangsurkan penisnya ke dekat tanganku, agar aku bisa berpegangan pada sesuatu yang sensasional…atau menyodorkan penisnya ke dekat mulutku, agar aku bisa menyelomotinya sejalang mungkin….ooo…seandainya….seandainya….
14992Please respect copyright.PENANA1PdPOVYZB3
Sulit melukiskannya. Bahwa ketika Yogi mulai mengayun tombak kejantanannya, ia langsung berubah drastis. Dari seorang cowok yang cute dan polite tiba-tiba menjadi garang….batang kemaluannya seolah ingin mengaduk-aduk lorong kewanitaanku dengan gasakan yang seganas-ganasnya. Dan gilanya, aku menanggapinya dengan sepenuh hati wanitaku. Dengan celotehan yang luar biasa nikmaaaaaat….! Oh, Yogi my boy ! You were like a knight who descended from heaven to give me tremendous satisfaction….! Ya, kamu laksana seorang ksatria yang diturunkan dari surga…untuk menaburkan kepuasan yang dahsyat bagiku !”
14992Please respect copyright.PENANAkO9kwlQ0QI
14992Please respect copyright.PENANAoj3Qb4wb1a
GIlanya lagi, ketika keringat Yogi membanjir, sehingga berkali-kali membuat matanya seperti kepedihan, lalu ia mengelapnya dengan baju kausnya, karena tiada lap atau pun handuk di dekat kami. Pada saat itu Yogi masih sempat membisiki telingaku,”Mbak… …kenapa kita tiba-tiba jadi begini ya?”
14992Please respect copyright.PENANAb6IjiAzEbz
14992Please respect copyright.PENANAoAbcOwsN1t
“Iya ya?! Mungkin gara-gara minuman…tapi aku emang suka sama kamu, Yogi.”
14992Please respect copyright.PENANA5QfeN3wdQJ
14992Please respect copyright.PENANAJEL6Ih7b5m
“Dan minuman itu membuat kita langsung akrab….membuat saya jadi punya kesempatan yang luar biasa ini…kesempatan untuk merasakan luar biasa enaknya ML sama Mbak…”
14992Please respect copyright.PENANATmwpDHkQ7v
14992Please respect copyright.PENANAqKK2yvjFIF
Kusambut ucapan itu dengan kecupan hangat di bibirnya. Lalu aku bertanya setengah berbisik, “Emang mbak ini enak gitu?”
14992Please respect copyright.PENANAn6UqSPYYIb
14992Please respect copyright.PENANA8qlV8VjMoB
“Sangat-sangat-sangat dan sangat enaaaak….” sahut Yogi sambil menggeser-geserkan lagi penisnya, sehingga kembali aku dibuai oleh kenikmatan yang tiada bandingannya ini…membuat kami seperti orang-orang kesurupan, yang sama-sama bergedebak-gedebuk dalam kegilaan dan kenikmatan….
14992Please respect copyright.PENANA7eLbli9ob9
14992Please respect copyright.PENANAAaF9yEwJ5G
Ketika tiba di titik yang paling tinggi, ketika Yogi mau mencapai klimaksnya (sementara aku sudah lebih dari dua kali mencapai orgasme), terdengar suara Yogi di saat aku terpejam-pejam nikmat, “Mbak…lepasin di mana? Saya udah mau meledak…..”
14992Please respect copyright.PENANAEhCjbGXE3I
14992Please respect copyright.PENANAFWmeBpGoWi
Kubuka mataku, lalu kurengkuh lehernya seerat mungkin, “Di dalam aja….sayang kalau dibuang-buang di luar….”
14992Please respect copyright.PENANAjW6vKsLJsc
14992Please respect copyright.PENANAB9npQO7FAJ
Spontan Yogi mempercepat ayunan batang kemaluannya…makin cepat…makin cepat dan akhirnya ia medesakkannya kuat-kuat…disusul dengan tembakan-tembakan cairan kental hangatnya…membanjiri lubang kenikmatanku….membasahi lubang surgawiku…berbarengan dengan dengusannya…uuuughh… uuuuuuuuuuuughhhhhhhh …. ooo, Yogi yang tampan dan perkasa ! Tercapai sudah angan-anganku dalam beberapa hari ini…
14992Please respect copyright.PENANASpEShFqtuW
14992Please respect copyright.PENANA4mnazoVt4U
14992Please respect copyright.PENANAEWoHvcxd8N
Setelah Yogi mencabut penisnya yang sudah terkulai lesu, bergegas aku ke kamar mandi, karena ingin pipis, sekalian membersihkan keringat yang membasahiku di sana-sini. Sekalian saja aku mandi dengan air panas. Setelah mengeringkan tubuhku dengan handuk, kuraih kimonoku dan kukenakan kembali tanpa pakaian dalam di baliknya.
14992Please respect copyright.PENANAG2soe1GXNR
14992Please respect copyright.PENANAfAgiKPSoNb
Yogi malah tampak sedang mencari-cari sesuatu di hpnya. Ketika aku muncul lagi di kamar tengah itu, Yogi memperlihatkan layar hpnya, “Ini orangnya Mbak. Namanya Dimas…”
14992Please respect copyright.PENANAkMt5eJ03U1
14992Please respect copyright.PENANAU05K6y2fBv
Kuperhatikan foto di hp Yogi itu. Foto seorang cowok yang tinggi langsing, mungkin lebih tinggi daripada Yogi. Di tangan cowok bernama Dimas itu ada sebuah bola berwarna orange.
14992Please respect copyright.PENANA4aA4F579Fc
14992Please respect copyright.PENANAGy1qcdU34F
“Ganteng kan? Dia pemain basketball, Mbak,” kata Yogi sambil berdiri, kemudian melangkah ke kamar mandi. Mungkin juga mau ikut-ikutan mandi seperti aku.
14992Please respect copyright.PENANA1IPQfvzaZD
14992Please respect copyright.PENANAUFw72JmhDe
Aku asyik memperhatikan foto di layar hp Yogi itu. Memang benar kata Yogi. Temannya itu tampak ganteng dan macho.
14992Please respect copyright.PENANALy8DAlPULT
14992Please respect copyright.PENANAxEVIRa746s
Agak lama Yogi berada di dalam kamar mandi yang pintunya dibiarkan terbuka. Dan aku jadi ingin menggodanya. Kuletakkan hp Yogi itu di atas meja kecil, kemudian melangkah ke kamar mandi.
14992Please respect copyright.PENANAiNRKSmuTIA
14992Please respect copyright.PENANAbbH4pEhV0Z
Ternyata Yogi sedang menyabuni badannya. Mungkin ia ingin membersihkan keringatnya yang tadi bercucuran. Waktu sedang mandi begitu, Yogi malah tampak lebih sexy di mataku. Maka kulepaskan lagi kimonoku, kugantungkan di kapstok dan kupeluk Yogi dari belakang, pas waktu dia sedang menyabuni kemaluannya. Kugenggam batang kemaluannya yang penuih busa sabun itu. Lalu kugerak-gerakkan genggamanku, seperti cowok yang sedang masturbasi. Yogi diam saja. Tapi diam-diam kurasakan penisnya membesar…memanjang…menegang…makin tegang…tegang sekali…
14992Please respect copyright.PENANAJj36IFzTXK
14992Please respect copyright.PENANAquCFbPqJdQ
Yogi membalikkan badannya jadi menghadap padaku. Ia pun tak mau kalah, menyabuni kemaluanku…menyelinapkan jemarinya ke lubang kewanitaanku…lalu menggerak-gerakkannya…sehingga lubang kemaluanku jadi licin. Pada saat itulah ia berusaha memasukkan batang kemaluannya yang sudah tegang itu ke dalam vaginaku. Mudah sekali masuknya, karena kemaluan kami sama-sama dalam keadaan basah dan licin.
14992Please respect copyright.PENANAkcAvmaATNK
14992Please respect copyright.PENANAgPJ0FzDHbE
Tapi hanya sebentar kami melakukan persetubuhan sambil berdiri itu, karena aku mengajak Yogi melanjutkannya di kamar saja, supaya lebih nyaman tentunya. Yogi setuju. Lalu kami menyemburkan shower air hangat ke tubuh kami, setiap lekuk di tubuh kami dibilas…kemudian dikeringkan dengan handuk. Dan kembali ke kamar tengah. Tapi aku mengajak Yogi ke kamar yang di sebelah kanan itu. Yogi setuju, tapi minta ijin untuk minum lagi, mungkin karena pengaruh alkoholnya sudah turun. Aku setuju. Aku sendiri pun minta dituangi gelas kosongku, “Separoh aja…jangan sampai penuh,” kataku.
14992Please respect copyright.PENANAO67TElSjB9
14992Please respect copyright.PENANAaM6hzKFDU6
Sambil menyerahkan gelasku yang sudah diisi minuman, Yogi meneguk isi gelasnya sendiri. Lalu, “Gimana Mbak? Setuju dengan teman saya tadi?” tanyanya.
14992Please respect copyright.PENANATRPmJsd7FB
14992Please respect copyright.PENANAwH67yhU7LN
“Dia teman kuliahmu?” aku balik bertanya.
14992Please respect copyright.PENANAuEcQOx9Erd
14992Please respect copyright.PENANAUBu8vij8xJ
“Bukan Mbak. Dia kuliah di universitas lain.”
14992Please respect copyright.PENANAqFCoqUYCe8
14992Please respect copyright.PENANASmZigStCDC
“Dia kenal sama Leo?”
14992Please respect copyright.PENANAM5HzZ1efY1
14992Please respect copyright.PENANA19meioLsAi
“Gak tuh. Dimas itu teman saya dalam olah raga. Kami sama-sama suka basketball. Kalau Leo kan olahraganya karate.”
14992Please respect copyright.PENANA1uum57o675
14992Please respect copyright.PENANASo2ZC4408P
“Emang kapan orangnya mau diajak?” tanyaku (diam-diam penasaran juga).
14992Please respect copyright.PENANA91xEzfAny0
14992Please respect copyright.PENANALRPop04Ta5
“Sekarang juga bisa saya panggil ke sini. Paling juga sejam dia sudah di sini.”
14992Please respect copyright.PENANA0swixTYX4C
14992Please respect copyright.PENANAsj5XTXbedv
“Hush ! Jangan sekarang dong. Lagian aku gak mau dia diajak ke sini. Nanti rumah ini bisa terkenal sebagai tempat mesum.”
14992Please respect copyright.PENANAPQAsVcy3Xr
14992Please respect copyright.PENANAgj4USJXKwq
“Terus Mbak maunya kapan dan di mana?”
14992Please respect copyright.PENANAeqF8cbHxaQ
14992Please respect copyright.PENANAVTK5hQ7tty
“Pokoknya jangan sekarang dan jangan di rumah ini.”
14992Please respect copyright.PENANAZq9VNLK0P7
14992Please respect copyright.PENANAhDVXqs4OjJ
“Minggu depan dia akan terbang ke Filipina, ada pertandingan basketball di Manila. Dia kan pemain yang paling diandalkan oleh team kami.”
14992Please respect copyright.PENANASQStXsP916
14992Please respect copyright.PENANAO3C2jyRNGW
“Ya udah…kita pikirin nanti aja. Sekarang mending kita lanjutin yang tadi yok,” kataku sambil meraih pergelangan tangan Yogi, mengajaknya masuk ke kamar yang di sebelah kanan itu.
14992Please respect copyright.PENANAIBqMU4GBMd
14992Please respect copyright.PENANA2sPWyI6Ino
Dalam keadaan masih sama-sama telanjang, kami naik ke atas tempat tidur di kamar sebelah kanan. Tanpa menutupkan pintu. Biar saja. Di rumah ini kan tiada orang lain kecuali kami berdua.
14992Please respect copyright.PENANA8rTHQShxC6
14992Please respect copyright.PENANAiayRYOsgA8
Mungkin inilah asyiknya berkencan dengan brondong. Tanpa harus berjuang banyak, Yogi sudah siap tempur lagi dan lagi dan lagi……
14992Please respect copyright.PENANAAw0vGorBlh
14992Please respect copyright.PENANAV0ZHVDA5Av
Bahkan di ronde kedua dan ketiga di kamar yang pernah kujadikan tempat bersenggama dengan teman-teman suamiku ini, Yogi tak perlu menunggu bangkit lagi nafsunya. Setelah memancarkan air maninya di dalam lubang kenikmatanku, ia merendamnya…meski penisnya mulai melemah, ia menggerak-gerakkannya perlahan…berusaha jangan sampai copot. Dan…makin lama penisnya makin membesar dan menegang kembali…sampai akhirnya siap tempur lagi. Meski liang kenikmatanku sudah becek, ia tak peduli, ia mengenjotku lagi dengan mantapnya…begitu lama ia mengenjotku…sampai akhirnya liang kemaluanku disemprot lagi oleh cairan kental hangatnya. Setelah itu barulah ia terkapar di sisiku.
14992Please respect copyright.PENANAv0s5gpUaGb
14992Please respect copyright.PENANAwhzuxunlza
Kemudian kutarik selimut, lalu tertidur dalam dekapan Yogi, dalam keadaan sama-sama telanjang di balik selimut tebal itu.
14992Please respect copyright.PENANA8IWKl3lU8j
14992Please respect copyright.PENANAO3L2uE8OzL
Namun aku sudah terbiasa bangun pagi-pagi sekali. Sebelum fajar menyingsing aku sudah terbangun, sementara Yogi tampak masih nyenyak tidur. Tiba-tiba saja muncul keinginanku untuk mengetahui sampai di mana power anak muda rupawan itu. Maka ketika ia masih tertidur nyenyak, aku bergerak perlahan. Kupegang penisnya yang masih terkulai lemas itu. Lalu kumasukkan ke dalam mulutku. Lidahku aktif mengelus-elus moncong p[enisnya. Dan perlahan-lahan penis brondong itu mulai bangkit…membesar dan memanjang dan menegang.
14992Please respect copyright.PENANADByPRfni8n
14992Please respect copyright.PENANA0IdnibF2Rj
Ketika Yogi membuka matanya, aku sudah siap action dalam posisi WOT. Dan ketika fajar mulai menyingsing, kami sudah benar-benar bersetubuh lagi untuk yang kesekian kalinya.
14992Please respect copyright.PENANA0GJXTWnH3U
14992Please respect copyright.PENANA7Cnd61md6y
Meski udara masih dingin, Yogi sudah keringatan lagi. Dan aku senang sekali melihat wajah tampannya dalam ekspresi berubah-ubah. Terkadang menyeringai, terkadang tersenyum, terkadang terpejam, terkadang menatapku dengan senyum. Emwuuuuuuaaaaaaaaahhhh…..kucium bibir brondong tampan itu dengan sepenuh gairah dan kehangatanku, tanpa menghentikan ayunan pinggulku yang membuat liang kemaluanku seolah memilin-milin, menjepit-jepit dan membesot-besot penis remaja itu.
14992Please respect copyright.PENANAQrOXP08yGe
14992Please respect copyright.PENANAmJfItWLSBa
Ketika sinar mentari sudah menerangi kamar yang sedang kami pakai untuk memadukan birahi kami, barulah Yogi melenguh dan ejakulasi.
14992Please respect copyright.PENANAySpRmqDP5B
14992Please respect copyright.PENANAHA8unAoDiY
Lalu kami mandi bareng lagi. Saling sabuni dengan lembut.
14992Please respect copyright.PENANA9W48tLulJm
14992Please respect copyright.PENANAcSXHHeSwOU
Meski sudah mengalami orgasme berkali-kali, aku tetap senang menciumi Yogi, mengelus rambutnya dan meremas-remas bahunya, seolah tak mau dipisahkan lagi dengan brondong tampan itu. Tapi hari itu adalah hari terakhir untuk membayaran iuran smesternya, katanya. So…jam setengah delapan Yogi sudah meninggalkan rumahku. Meninggalkan diriku bersama kepuasanku yang teramat sangat.
14992Please respect copyright.PENANAzPUJmjHvNv
14992Please respect copyright.PENANAsTH0YROqtc
Rasanya pagi ini jiwaku terasa segar. Penuh spirit untuk menjalani hidup, meski berjauhan dengan suami.
14992Please respect copyright.PENANAxs06CfWhiw
14992Please respect copyright.PENANAQ9ng2oLu4s
Ketika aku sedang bersiap-siap untuk pergi ke WKA, tiba-tiba hpku berdering. Ternyata call dari suamiku.
14992Please respect copyright.PENANAwdkwrDprBh
14992Please respect copyright.PENANAC2v6qR76GG
“Pagi Bang…”
14992Please respect copyright.PENANAP2l35GxmB3
14992Please respect copyright.PENANAuFSR88k5mE
“Pagiii…apa kabar, Sayang? Sehat-sehat aja kan?”
14992Please respect copyright.PENANAv44qYknHoY
14992Please respect copyright.PENANA6GCSmNrlMV
“Sehat Bang. Abang sendiri gimana? Sehat juga kan?”
14992Please respect copyright.PENANAZjsAfE15Xr
14992Please respect copyright.PENANArdG1sNxHrf
“Sehat….eh…gimana si Leo tuh? Udah dapet?”
14992Please respect copyright.PENANAamnaJqCW6X
14992Please respect copyright.PENANApF2c1P7K4D
Aku mengerti apa yang dimaksudkan oleh suamiku dengan kata “dapet” itu. Maka dengan perasaan malu kujawab, “Mmm…udah, Bang…”
14992Please respect copyright.PENANA13PCzuqmgc
14992Please respect copyright.PENANAehkesKg39h
“Hahahaaa…baguslah. Jadi kalau begitu kita bisa tetap memanfaatkannya, seperti kita memanfaatkan Mimin. Biar mereka tetap kerasan bersama kita, membantu usaha kita.”
14992Please respect copyright.PENANA2Z7EtqbSaT
14992Please respect copyright.PENANADUg8VjBkZz
Aku terlongong. Aku melapor bahwa Leo sudah kudapatkan, dan itu berarti bahwa Leo sudah menyetubuhiku, tapi suamiku malah berkata baguslah… tanpa terdengar nada cemburu sedikit pun. Lalu kalau aku melaporkan apa yang telah terjadi dengan teman Leo yang tampan itu, apakah suamiku masih akan mengatakan bagus, bagus dan bagus?
14992Please respect copyright.PENANAEvSqSBoJug
14992Please respect copyright.PENANAFf1IWp0DID
“Ohya…kalau gak ada halangan hari Senin aku mau pulang. Sekalian mau hadiri reuni kecil…yang akan hadir cuma tiga pasangan, termasuk kita. Mendingan juga sedikit begitu, biar jangan ribet seperti di Puncak tempo hari.”
14992Please respect copyright.PENANAate64Fviif
14992Please respect copyright.PENANArOejG1NdFU
“Iih…mau reuni seperti di Puncak lagi Bang?”
14992Please respect copyright.PENANAuVdQgvhfDG
14992Please respect copyright.PENANAAZ449HKHJF
“Iya, Sayang. Kan waktu di Puncak itu dibikin jadi dua gelombang, mengingat jadwal menstruasi para istri yang tidak sama. Nah…yang akan reuni dengan kita nanti, belum pernah ketemu denganmu.”
14992Please respect copyright.PENANAfXinTGgbAs
14992Please respect copyright.PENANAblsrG3rXfB
“Jadi Abang mau pulang hanya karena mau reunian gitu?”
14992Please respect copyright.PENANAfXtCHpLy4w
14992Please respect copyright.PENANAK5HiSz9pqA
“Ah, itu sih cuma kebetulan aja. Memang aku sudah ingin pulang, karena kangen sama kamu. Selain daripada itu, aku kan sudah beli berlian untukmu, yang gak berani kupaketkan karena takut hilang di jalan. Jadi mau kubawa sendiri waktu pulang nanti.”
14992Please respect copyright.PENANA7Dshec6nlA
14992Please respect copyright.PENANAqhMu1fXusm
“Berliannya masih butiran dan belum dipasangin di perhiasan Bang?”
14992Please respect copyright.PENANAHd7RYdCmsn
14992Please respect copyright.PENANAMEvffWHWiv
“Iya. Nanti terserah kamu mau dipasang di gelang, di liontin atau di cincin. Banyak kok berliannya.”
14992Please respect copyright.PENANAkz1wHHuDib
14992Please respect copyright.PENANAdnM64NVOca
“Iya, makasih Bang. Mmm…sekarang kan hari Selasa. Jadi Abang mau pulangnya hari Senin yang akan datang?”
14992Please respect copyright.PENANArErOkZTm3R
14992Please respect copyright.PENANAbwOovNZ2aX
“Iya. Sediain balado udang ya. Aku udah kangen sama masakanmu, sayang.”
14992Please respect copyright.PENANAGIt16vuakh
14992Please respect copyright.PENANA6Exewz6Jet
“Iya…sama rendang ayam kampung juga kan?”
14992Please respect copyright.PENANAZWRkJKxcuw
14992Please respect copyright.PENANARLHwbCl2jm
“Iya, iyaaa….sampai lupa makanan kegemaranku sendiri…hahahaaa.”
14992Please respect copyright.PENANAlNAu5R5IlZ
14992Please respect copyright.PENANAuZ9Dv0iUxz
14992Please respect copyright.PENANA1BsOalw8UX
Setelah hubungan telepon ditutup, aku tercenung beberapa saat. Aku mulai menghitung hari. Sekarang Selasa. Suamiku akan datang hari Senin. Berarti tinggal enam hari lagi. Lalu kapan lagi kuraih kesempatan itu?
14992Please respect copyright.PENANAKYkCQ4WMzq
14992Please respect copyright.PENANAFVeK74VHGN
Maka kutelepon Yogi. Dan :
14992Please respect copyright.PENANAJFUUWqWszk
14992Please respect copyright.PENANAxEXTzseVh6
“Yogi lagi di mana?
14992Please respect copyright.PENANADosfI0rgdE
14992Please respect copyright.PENANAETShI8Ltva
“Baru pulang dari kampus, Mbak. Masih di jalan.”
14992Please respect copyright.PENANAvCp5DOGC88
14992Please respect copyright.PENANAzIBzF0hqEP
“Ajak deh temanmu yang namanya Dimas itu nanti malam.”
14992Please respect copyright.PENANAGcy3kbMNuo
14992Please respect copyright.PENANAbO2rmcR52r
“Ajak ke mana Mbak?”
14992Please respect copyright.PENANAUGzw6KJeuH
14992Please respect copyright.PENANAAgSNEO4lc7
“Ya ke sini aja. Ke rumah yang tadi malam.”
14992Please respect copyright.PENANAe0OYUEPbnM
14992Please respect copyright.PENANARZGmyIU33A
“Iya, Mbak. Mending juga di rumah Mbak. Malah lebih leluasa. Kalau ke hotel, bisa aja ketemu orang kenal, kan Mbak yang repot nanti.”
14992Please respect copyright.PENANA4MXJZdvUTQ
14992Please respect copyright.PENANAuOwB3lQdYM
“Iya. Tapi Dimas itu bisa pegang rahasia gak?”
14992Please respect copyright.PENANAxJSNQB0H3v
14992Please respect copyright.PENANACbmdqYqZqw
“Wow, pasti bisa Mbak.”
14992Please respect copyright.PENANAotEEq3cWHg
14992Please respect copyright.PENANAC91Ec7WKm9
“Takutnya entar ngomong ke mana-mana.”
14992Please respect copyright.PENANAjmFngTRyBP
14992Please respect copyright.PENANA5EC9aaTCG8
“Ah, gak mungkin Mbak. Saya jamin soal itu sih.”
14992Please respect copyright.PENANAZ8JbL4xITD
14992Please respect copyright.PENANAabJ307oN53
“Ya udah. Nanti malam jangan terlalu cepat datangnya. Setelah lewat jam delapan aja. Kalau terlalu cepat, toko kan masih buka.”
14992Please respect copyright.PENANAjXKD7QFIor
14992Please respect copyright.PENANAqnUcAtpd0c
“Siap Mbak.”
14992Please respect copyright.PENANACyrBkqImFN
14992Please respect copyright.PENANAs0OKHDebzN
Setelah hubungan telepon ditutup, aku telepon Leo. Minta supaya dia jangan ngeluyur ke mana-mana, karena aku ingin istirahat di rumah lama, jadi tak mungkin bisa ke WKA. Seperti Yogi, Leo pun hanya siap-siap saja.
14992Please respect copyright.PENANAiak8pcRgUV
14992Please respect copyright.PENANAnRlZhJQUrH
Aku buka lagi gaunku, karena aku takkan jadi ke WKA. Mending istirahat di rumah sambil nonton film bokep. Tapi tiba-tiba aku teringat beberapa hari yang lalu aku pernah mengcopy paste rubrik tentang wife sharing. Kucari-cari di laptop yang baru kuhidupkan. Ya…ini dia rubrik wife sharing yang kudapat dari internet beberapa hari yang lalu:
14992Please respect copyright.PENANAVoyJaNuK0Q
14992Please respect copyright.PENANAJivdL7VRd5
14992Please respect copyright.PENANAIPIXScK1cN
Share Wife
14992Please respect copyright.PENANAIXuhqSwKBU
14992Please respect copyright.PENANAheSijn69jB
14992Please respect copyright.PENANAzyw61036P2
Prinsip-prinsip umum
14992Please respect copyright.PENANAzz2nhB58Ye
Dalam gaya hidup berbagi istri ada beberapa aturan umum:
14992Please respect copyright.PENANAR6lcSv4Qd3
14992Please respect copyright.PENANA12GHlkXy80
Berbagi Istri
14992Please respect copyright.PENANATS0XU0WoHD
14992Please respect copyright.PENANAz2kEGJU8oR
Kesetiaan cinta dan kesetiaan seksual itu tidak sama. Anda harus selalu menjaga kesetiaan cinta Anda terhadap suami (dan anak-anak Anda, jika Anda telah memilikinya). Bagaimanapun itu bukan berarti Anda tak boleh berhubungan seks dengan lelaki lain selain suami Anda. Anda DAPAT melakukannya tanpa mengganggu keutuhan rumah tangga Anda.
14992Please respect copyright.PENANAT7KkpVs1Rz
14992Please respect copyright.PENANAQjd8S6K0im
Gaya hidup berbagi istri pada intinya adalah salah satu bentuk hubungan (relasi) sosial antarmanusia. Antara Anda dengan pasangan tetap (suami) Anda. Antara Anda dengan lelaki-lelaki lain selain suami Anda. Juga antara suami Anda dengan lelaki-lelaki lain itu. Sama saja dengan bentuk-bentuk hubungan sosial lainnya.
14992Please respect copyright.PENANAbohTX7pnry
Selalu pertahankan hubungan Anda yang utama, yaitu dengan suami Anda. Anda boleh berhubungan seks dengan sebanyak mungkin lelaki lain, dan bahkan Anda pun boleh saja jatuh cinta kepada mereka. Bagaimanapun, cinta Anda yang utama tetap hanya untuk suami Anda. Menjaga keutuhan rumah tangga adalah prioritas Anda yang paling tinggi.
14992Please respect copyright.PENANAfg9eBEWdgx
Rasa tak aman pribadi tak mendapat tempat di sini. Bebaskanlah diri Anda dari segala macam hambatan, terutama hambatan mental, yang merintangi diri Anda. Bersikaplah santai dan tanpa beban. Jika Anda belum dapat menghilangkan rasa tak aman Anda dalam menjalani gaya hidup ini, bagaimana Anda mengharapkan suami Anda melakukan hal yang sama?
14992Please respect copyright.PENANAwcJ1mZqzme
Jika hubungan Anda dengan suami tak berjalan dengan baik, jangan lakukan gaya hidup ini.
14992Please respect copyright.PENANAKfBMS6QEua
Jangan pernah memulai gaya hidup ini sampai suami Anda siap menerimanya.
14992Please respect copyright.PENANA3LwSJRraQO
Selalu pulihkan kembali rasa aman pada suami Anda. Yakinkanlah bahwa Anda adalah miliknya yang tak dapat direbut orang lain, walaupun orang lain itu telah menyetubuhi Anda. Anda dapat melakukan ini misalnya dengan mengatakan secara tulus betapa Anda mencintai dirinya. Lakulanlah ini terutama pada saat-saat Anda selesai disetubuhi oleh teman kencan Anda.
14992Please respect copyright.PENANAv6VRsABU9g
Bersikap jujur dan berterusteranglah, jangan sekali-kali bersikap licik dan memperdayakan suami Anda. Ceritakanlah dengan jujur siapa saja teman kencan Anda, kapan saja Anda berkencan dan berhubungan seks dengan mereka. Bahkan jika perlu ceritakanlah secara rinci bagaimana Anda melayani mereka secara seksual. Percayalah, Anda akan terkejut mendapatkan bagaimana terangsangnya suami Anda mendengarkan itu semua, dan dengan demikian terus merestui kegiatan Anda. Tentu saja Anda tak perlu “melaporkan” SETIAP kencan Anda kepadanya. Yang penting di sini adalah bahwa Anda selalu bersikap jujur dan terbuka kepada suami Anda sebagai orang yang paling Anda cintai.
14992Please respect copyright.PENANAoCR6Nd2EZy
Jangan pernah mengancam. Yang seperti itu tak akan pernah membawa manfaat terhadap hubungan Anda dengan suami Anda.
14992Please respect copyright.PENANAHdf2GNMLVL
Kontak dengan calon teman kencan Anda
Jika Anda melakukan kencan dengan seseorang yang sudah Anda kenal, mungkin Anda dapat melakukannya dengan baik. Lain halnya jika calon teman kencan Anda itu seseorang yang belum Anda kenal. Mungkin Anda mendapatkan nama dan alamatnya dari teman kencan Anda yang lain, atau dari internet, dan sebagainya.
14992Please respect copyright.PENANAi8psQZBRjU
Anda mungkin telah menulis surat yang baik, Anda mengikuti instruksi, dan Anda menunjukkan selera yang baik. Akan tetapi, Anda akan menghancurkan segalanya jika Anda memberinya aturan kontak yang berbelit, misalnya: “…jika kamu menelepon dan yang menjawab kebetulan atasanku, berpura-puralah kamu dari perusahaan lain.” Jangan lakukan itu! Itu dapat menjatuhkan reputasi Anda. Permudah aturannya. Biarkan mereka menelepon Anda di rumah dan berikan mereka waktu kapan saja mereka dapat menghubungi Anda.
14992Please respect copyright.PENANAWMl7QwVPLz
Jujurlah tentang diri Anda dan keluarga Anda. Tak apa-apa jika Anda mengatakan kepada mereka bahwa Anda sudah memiliki anak, atau saat itu Anda sedang hamil, dan sebagainya.
14992Please respect copyright.PENANAky7Jm9lVqr
Pertemuan, gagasan … dan mungkin yang lainnya
Sering aku ditanya orang. “Apa yang kamu lakukan ketika pertama kali bertemu dengan calon teman kencanmu?” Jawabanku biasanya adalah, “Apa yang kamu biasanya lakukan ketika bertemu orang yang bertamu di rumahmu?”
14992Please respect copyright.PENANAfPw1FP2H7H
Ingatlah prinsip di atas bahwa gaya hidup berbagi istri pada dasarnya adalah suatu bentuk hubungan sosial juga. Teman kencan Anda yang datang berkunjung ke rumah sama saja seperti teman keluarga Anda yang lainnya. Pertama-tama tentunya ia akan memperkenalkan dirinya kepada Anda dan demikian pula sebaliknya. Lalu ia akan berkenalan juga dengan suami Anda, dan mungkin anak-anak Anda, jika ada. Lalu Anda semua akan terlibat dalam sedikit basa-basi untuk mengakrabkan suasana, dan seterusnya. Bedanya tentu saja bahwa ia nantinya, diharapkan, akan terlibat dalam hubungan yang lebih jauh lagi, yaitu hubungan intim dengan Anda tanpa melibatkan suami Anda.
14992Please respect copyright.PENANAmh9ZD6yPyJ
Petunjuk Teknis
14992Please respect copyright.PENANAZyQgrpprws
Selalu praktekkan “safe sex”. Jika Anda tak bisa memastikan “kebersihan” teman kencan Anda, selalu minta padanya untuk menggunakan kondom saat Anda berdua berhubungan seks. Jika Anda yakin bahwa Anda dan teman kencan Anda bersih dari segala penyakit kelamin, melalui serangkaian pemeriksaan medis tentunya, dan Anda berdua lebih menyukai hubungan seks yang alami, silakan singkirkan kondom dari kegiatan Anda.
14992Please respect copyright.PENANApnUXuXpQ9I
Nah, sekarang – tanpa kondom – Anda berdua telah menikmati sentuhan kulit dengan kulit secara langsung. Harus diakui, inilah sebenarnya cara berhubungan seks yang paling nikmat. Bagaimanapun, dengan cara seperti ini ada satu hal yang harus Anda pertimbangkan: apakah Anda bersedia dihamili atau tidak oleh teman kencan Anda? Jika tidak, maka pertama, Anda harus dapat memastikan bahwa teman kencan Anda adalah seorang gentleman yang mau memahami keinginan Anda itu. Kedua, Anda berdua harus memahami teknik-teknik untuk mencegah kehamilan sebagai berikut:
14992Please respect copyright.PENANAgNdESUGNCB
Jangan sampai teman kencan Anda berejakulasi di dalam tubuh Anda, kecuali jika ia menyetubuhi Anda melalui mulut atau lubang anus Anda. Tentu saja tak menjadi masalah jika ia tak menarik penisnya keluar sama sekali dan memasukkan sperma sebanyak apa pun ke dalam tubuh Anda melalui kedua lubang tersebut. Teknik ejakulasi di luar ini sebaiknya digunakan terutama jika Anda sedang berada pada masa subur, yaitu pada saat sel-sel telur Anda sedang masak dan siap untuk dibuahi sehingga Anda dapat mengandung seorang bayi. Bagaimanapun, jika Anda merasa tak nyaman dengan cara ini, Anda boleh mundur kembali dengan menggunakan kondom.
14992Please respect copyright.PENANAS4fN5cFDeN
Bagaimanapun, mungkin saja Anda justru lebih menyukai teman kencan Anda untuk berejakulasi di dalam tubuh Anda ketika berhubungan seks. Hal itu bisa dimengerti karena sensasi yang didapatkan ketika merasakan air mani dari lelaki selain suami Anda mengalir ke dalam tubuh Anda. Belum lagi suasana yang lebih intim yang bisa Anda dapatkan. Setelah teman kencan Anda mengalami klimaks, penisnya masih tertanam di dalam tubuh Anda dan masih terus menyemprotkan sisa-sisa sperma hasil percintaan Anda berdua. Pada saat itu, Anda bisa saling berpelukan mesra dan saling berciuman dengan dalam, maupun sekedar saling berpandangan menikmati keintiman itu bersama-sama. Jika suasana seperti itu yang Anda inginkan, dan Anda tetap tak ingin hamil, maka ada dua cara yang bisa ditempuh:
14992Please respect copyright.PENANALB7u0WfUCW
Pastikan Anda melakukan hubungan seks pada saat Anda tidak berada pada masa subur, atau:
14992Please respect copyright.PENANAtmoVEMT8h6
Minumlah pil anti hamil secara teratur.
14992Please respect copyright.PENANAE75esqPNhT
Penghamilan oleh Partner Anda
14992Please respect copyright.PENANAV12VBc3jLt
14992Please respect copyright.PENANASL6hsru8p4
Bagian ini hanya ditujukan bagi Anda yang sudah memasuki tingkat “lanjut” (advanced), yaitu: Anda sama sekali tak keberatan, bahkan bersedia dihamili oleh teman kencan Anda! Nah, kalau Anda termasuk ke dalam kategori ini, tentunya Anda bisa mengabaikan semua teknik yang telah kami uraikan di atas, dengan catatan Anda berdua barus sama-sama terbebas dari segala macam penyakit kelamin. Yang paling penting bila Anda melakukan dengan cara ini, Anda harus mendapatkan persetujuan dari suami Anda. Seperti Anda ketahui, salah satu prinsip yang harus Anda patuhi jika ingin menempuh gaya hidup ini adalah bahwa Anda harus tetap mempertahankan hubungan Anda yang utama, yaitu dengan suami Anda. Kondisi yang paling ideal adalah jika Anda dan suami Anda benar-benar saling mencintai dan suami Anda bersedia untuk membesarkan anak-anak yang Anda lahirkan tak peduli dari benih siapa pun juga. Sementara itu, hubungan Anda dengan teman-teman kencan Anda hanyalah sebatas untuk kenikmatan seksual. Kalaupun sampai melibatkan cinta, tetap saja kadar cinta Anda kepada suami harus melebihi kadar cinta Anda terhadap teman-teman kencan Anda. Karena dasar hubungan Anda dengan teman-teman kencan Anda adalah seksual, maka sama sekali tak salah bila Anda sebagai wanita menunjukkan sikap penyerahan diri (submisif) total terhadap teman-teman kencan Anda, dengan cara dihamili oleh mereka. Tentu saja, sekali lagi, suami Anda harus seide dengan Anda dalam hal yang satu ini
14992Please respect copyright.PENANAMka6pqLv8e
14992Please respect copyright.PENANAr8saoVbYgy
14992Please respect copyright.PENANAgii6moY3Gz
Jujur saja, aku terhanyut dalam renunganku sendiri setelah membaca isi rubrik masalah sex yang tadinya kuanggap aneh itu.
14992Please respect copyright.PENANAaK0H0hleQh
Aku benar-benar merenungkan isi rubrik Wife Sharing itu. Kalau mengacu kepada petunjuk dalam rubrik itu (yang tentu ditulis oleh pakar wife sharing), berarti aku tidak terlalu menyimpang seandainya nanti malam Yogi dan Dimas datang untuk memenuhi hasratku. Yang penting, aku harus melaporkan semuanya itu kepada suamiku. Bahkan kalau aku melaporkannya, mungkin bisa jadi perangsang bagi suamiku nanti.
14992Please respect copyright.PENANAejNw6mHz1K
14992Please respect copyright.PENANAlcpelbx2Iz
Jadi sekarang jalani saja dulu apa yang membuatku penasaran ini. Bahwa aku ingin merasakan bagaimana ber-3some dengan brondong-brondong tampan itu. Biarlah, nanti aku akan melaporkannya pada waktu suamiku sudah di rumah, sekaligus aku akan minta maaf padanya.
14992Please respect copyright.PENANAmN9I5Tjgu4
14992Please respect copyright.PENANAxHt4bU4Tn6
Meski aku tak biasa tidur siang, sore itu aku sengaja tidur. Untuk memulihkan fisikku bekas digauli Yogi tadi malam.
14992Please respect copyright.PENANAMZ7jyUm6fI
14992Please respect copyright.PENANAKqrNIPprfx
Sebelum hari mulai malam, aku sudah bangun. Lalu mandi sebersih-bersihnya. Parfum oleh-oleh suamiku dari Singapura pun kusemprotkan ke bagian-bagian penting di tubuhku. Lalu memilih-milih pakaian mana yang paling pantas kukenakan. Meski takkan keluar rumah, aku harus tampil prima. Kemaren malam aku mengenakan kimono. Malam ini apakah aku harus mengenakan kimono lagi?
14992Please respect copyright.PENANAR091AXfrFR
14992Please respect copyright.PENANAmudekLZEPg
Setelah dipikir-pikir, aku kenakan kimono lagi, tapi malam ini kukenakan kimono berwarna merah dengan motif burung merak di punggungku. Memang kimono paling praktis kalau ada “rencana khusus”.
14992Please respect copyright.PENANA0Kp3NshfWO
14992Please respect copyright.PENANAWI3DkGqdSm
Sebelum Yogi datang, semuanya sudah kutata. Beberapa botol minuman baru kuhidangkan di kamar tengah lantai atas. Bahkan aku pun menyediakan cemilan, yakni udang goreng tepung. Karena suamiku juga paling suka kalau minum sambil disediakan udang goreng tepung.
14992Please respect copyright.PENANARvFQG9HBT3
14992Please respect copyright.PENANAmCvmEWd7xg
14992Please respect copyright.PENANAXueZ07d0Pk
Menunggu adalah sesuatu yang menyiksa dan meresahkan. Apalagi aku sudah mempersiapkan semuanya sendirian, karena sampai saat ini belum juga dapat pembokat yang setia. Dan rumah segede ini harus kubereskan sendiri.
14992Please respect copyright.PENANARPUvSTFrYw
14992Please respect copyright.PENANAWuWA0DDCup
Namun hanya beberapa menit setelah toko tutup dan Mimin sudah pulang, terdengar suara motor memasuki jalan pribadi menuju garasi. Dag-dig-dug jantungku memukul kencang. Itu pasti Yogi dan temannya yang bernama Dimas itu.Tapi aju berusaha jaim. Diam saja di ruang keluarga, menunggu sampai bel dipijit (meski batinku bersorak, seperti kalau suamiku melihat kesebelasan favoritnya memasukkan goal).
14992Please respect copyright.PENANAEbA1s8SInp
14992Please respect copyright.PENANAWrrp63UtYv
Kliing klaaang……
14992Please respect copyright.PENANAIImjeRIzVN
14992Please respect copyright.PENANAeLfEImFNwN
Bel berbunyi, aku bangkit, menghampiri dan membuka pintu depan.
14992Please respect copyright.PENANAiZFi46jujL
14992Please respect copyright.PENANAU7TEfnAoLk
“Selamat malam Mbak…” ucap Yogi sambil tersenyum. Namun perhatianku tertuju kepada cowok yang bertubuh tinggi itu (mungkin tingginya lebih dari 185 cm). Memang ganteng dan macho ! Dan begitu melihatnya, aku langsung suka !
14992Please respect copyright.PENANA8mA9Q6CBAA
14992Please respect copyright.PENANALO00Uh30tS
“Malam…silakan masuk…” kataku sambil memperlebar bukaan pintu depan. Kedua cowok itu pun masuk ke ruang depan.
14992Please respect copyright.PENANA5gsKL09FGp
14992Please respect copyright.PENANA4QifevtI9j
Teman Yogi mengulurkan tangannya. Dan berjabatan tangan denganku sambil menyebutkan namanya, “Dimas…”
14992Please respect copyright.PENANAqML0NDy9AA
14992Please respect copyright.PENANAOEB2gAchxS
Aku pun menyebutkan namaku dan mempersilakan duduk di ruang tamu.Sementara aku menutupkan sekaligus menguncikan pintu depan. Gordinnya pun kututup rapat-rapat.
14992Please respect copyright.PENANAhFehKKbTgx
14992Please respect copyright.PENANA0Oa21DmG53
Lalu menghampiri Yogi dan Dimas yang masih berdiri di ruang depan. “Ayo langsung aja ke atas,” ajakku sambil melangkah duluan menuju tangga.
14992Please respect copyright.PENANA6ZyJE2cyzp
14992Please respect copyright.PENANAzAra8DttLU
Yogi yang sudah hapal keadaan di atas, langsung duduk di sofa kamar tengah. Dimas pun duduk di sampingnya. Mereka tidak tahu bahwa sebelum membuka pintu depan tadi, aku sudah minum setengah gelas kecil, untuk mengusir kecanggunganku sendiri.
14992Please respect copyright.PENANAA4pktPO9qv
14992Please respect copyright.PENANApKmWZ2l05z
Maka tanpa canggung-canggung lagi aku duduk di antara mereka berdua, Dimas di sebelah kananku, Yogi di sebelah kiriku. Duduk yang “mengundang”, dengan bertumpang kaki, sehingga pahaku terbuka lebar di belahan kimonoku.
14992Please respect copyright.PENANAjF0G4OH1YX
14992Please respect copyright.PENANACmiuWDzMgZ
Ternyata Dimas cukup agresif. Tangannya langsung memegang lutut pahaku yang terbuka ini.
14992Please respect copyright.PENANAc4yiq4kgIv
14992Please respect copyright.PENANA5cc20x1Gt8
“Dimas sudah tau kan acaranya?” kataku sambil membiarkan Dimas mengelus pahaku.
14992Please respect copyright.PENANA580aevIKvP
14992Please respect copyright.PENANAgkYsqodFf6
“Sudah Mbak,” Dimas mengangguk dengan senyum, “Gak boleh buka rahasia…gak boleh kasar dan sebagainya.”
14992Please respect copyright.PENANATqWYy7Wauu
14992Please respect copyright.PENANAq8cvOd9mUd
Yogi minta ijin untuk membuka tutup botol Black Label yang masih baru. Aku mengiyakan. Yogi menuangkan blended scotch whisky itu ke tiga gelas yang sudah kusediakan.
14992Please respect copyright.PENANAjye4BkghDS
14992Please respect copyright.PENANAJU9draaL7C
Kami bertiga langsung meneguk isi gelas masing-masing. Aku jadi rada kleyengan, karena sebelum mereka datang, tadi aku sudah minum setengah gelas. Namun seperti biasa, agak kleyengannya kepalaku malah kusalurkan dalam sikap dan perilaku yang jadi agak binal. Ketika pahaku digerayangi Dimas lagi, aku bertindak lebih agresif lagi, dengan menarik ritselting celana jeans Dimas…lalu menyelinapkan tanganku ke dalam celana jeans itu…lalu kuselusupkan tanganku ke balik celana dalam Dimas…dan tersentuh bagian tubuh lelaki yang paling kusukai….penis tegang ! Ya…baru kusentuh sedikit saja terasa penis Dimas langsung membesar dan menegang ! Inilah istimewanya cowok brondong ! Tapi terus terang saja, ini adalah langkah yang paling binal dalam hidupku. Bahwa aku main pegang penis cowok yang baru kukenal beberapa menit yang lalu. Mungkin ini pengaruh minuman, atau memang aku seperti berkejaran dengan waktu, karena enam hari lagi suamiku akan datang.
14992Please respect copyright.PENANAtjemTYAgue
14992Please respect copyright.PENANAxzZ25cGD01
Dimas menatapku dengan sorot hangat, karena aku mulai meremas-remas batang kemaluannya dengan penuh hasrat. Soalnya meski belum tampak di mataku, terasa betapa panjangnya penis Dimas itu. Mungkin benar kata orang, bahwa biasanya pria yang bertubuh tinggi, suka panjang juga penisnya.
14992Please respect copyright.PENANAthzCBcfusu
14992Please respect copyright.PENANAv8L3QBAdDb
Tapi Yogi seperti yang tak sabar lagi. Ketika aku sedang berusaha menurunkan celana jeans Dimas, Yogi malah mlepaskan celana panjang dan celana dalamnya. Sehingga yang muncul duluan adalah batang kemaluan Yogi (yang tampak sudah berdiri mengacung ke depan.
14992Please respect copyright.PENANApLUWWVTm4t
14992Please respect copyright.PENANA3GiKKqiTzF
Melihat aksi Uogi, Dimas pun tak mau kalah, cepat melepaskan celana jeans dan celana dalamnya. Ooo…senangnya hatiku, karena sekarang ada dua penis tegang di kanan kiiriku. Rasanya aku seperti dimanjakan oleh keadaan ini. Karena tangan kiriku bisa memegang penis Yogi, sementara tangan kananku memegang penis Dimas.
14992Please respect copyright.PENANADIoO5zKesE
14992Please respect copyright.PENANAJi9Ll9o05u
Tapi tak lama kemudian aku berkata, “Nanggung gini sih, mending kita telanjang aja semuanya.”
14992Please respect copyright.PENANA4AwqrP7BHR
14992Please respect copyright.PENANAuLBCfBXzqH
Kulepaskan kimono dan celana dalamku, langsung telanjang, karena sejak tadi pun aku tak mengenakan bra. Wajah suamiku membayangiku. Oh, maafkan aku suamiku tercinta. Jalan yang telah kau buat itu membuatku jadi begini. Biarlah nanti aku akan melaporkan semuanya ini padamu….aku akan minta maaf…minta ampunan padamu…karena sekarang aku penasaran sekali, ingin merasakan nikmatnya digauli oleh dua brondong yang tampan dan ganteng itu….tapi hatiku tetap milikmu seorang !
14992Please respect copyright.PENANAD9bCVJj2q2
14992Please respect copyright.PENANAA31S9quSrd
Yogi dan Dimas pun sudah melepaskan baju kaus mereka. Aku sudah penasaran sekali, ingin mencumbu Dimas yang tubuhnya sangat tinggi dan atletis itu. Maka yang duluan kupeluk dalam keadaan telanjang ini adalah Dimas. Rasanya indah sekali, memeluk brondong ganteng itu dalam keadaan sama-sama telanjang. Dan ketika ia memeluk leherku, kemudian mencium bibirku, kusambut dengan lumatan penuh gairah, sementara tanganku memegang dan meremas batang kemaluannya yang panjang itu. Tapi dari belakang ada tangan menyelusup ke antara dadaku dengan dada Dimas. Kedua tangan itu meremas sepasang payudaraku…itu adalah tangan Yogi yang berdiri merapat ke punggungku, karena kedua lengan Dimas sedang memeluk leherku.
14992Please respect copyright.PENANAVwpjHKbDW8
14992Please respect copyright.PENANAHW3qjx8nFi
Oh…ini indah sekali. Oh, nikmatnya dicumbu oleh dua cowok remaja yang bentuknya jauh di atas rata-rata…membuatku terlena, seolah melayang di atas taman langit surgawi…
14992Please respect copyright.PENANA31ctO8niDk
14992Please respect copyright.PENANAEsaL8ik4CU
Setelah merebahkan diri ke atas kasur yang terhampar di lantai itu, Dimas terasa makin bergairah menciumiku, meremas payudaraku dan bahkan akhirnya kepala DImas melorot turun ke arah perutku…turun terus sampai berad di depan kemaluanku. AKu mengerti apa yang akan dilakukannya. Maka kurenggangkan sepasang pahaku lebar-lebar, agar ia leluasa menjilati kemaluanku. Dan….Dimas benar-benar menjilati kemaluanku yang selalu kubuat licin plontos ini….oooh…ini benar-benar menggetarkan sukmaku !
14992Please respect copyright.PENANAjRxy8kiiW4
14992Please respect copyright.PENANAa9t0e15p4T
Soalnya Dimas tak hanya menjilati dan menyedot-nyedot kelentitku, tangannya pun senantiasa meremas-remas di sana-sini. Terkadang meremas payudaraku, terkadang meremas bokongku dan terkadang jemarinya menyelinap ke dalam liang kewanitaanku. Sementara Yogi duduk dulu di sofa sambil menikmati minuman yang kusediakan.
14992Please respect copyright.PENANAuVWu5NQxX5
14992Please respect copyright.PENANAwA8ABQtIK6
Maka tanpa malu-malu lagi aku menarik kepala Dimas agar beranjak ke atas, lalu kubisiki, “Sudah…masukin aja….”
14992Please respect copyright.PENANANTaTdUlh4m
14992Please respect copyright.PENANAJ6eMic11f4
Memang bisa gawat kalau tidak cepat penetrasi, karena aku merasa sudah hampir orgasme akibat jilatan dan sedotan Dimas itu.
14992Please respect copyright.PENANAhHxk2G4eM4
14992Please respect copyright.PENANAJZl1JtBi4B
Tak sulit bagi Dimas untuk melakukan penetrasi, karena kemaluanku sudah berlepotan air liurnya yang bercampur dengan lendir libidoku. Dengan sekali dorong saja, batang kemaluan Dimas amblas….melesak ke dalam lubang kenikmatanku….langsung menonjok ujung lubang ini….ooooh…aku terbeliak dibuatnya…dalam syurrrrr….!
14992Please respect copyright.PENANAIuxpdZBV9n
14992Please respect copyright.PENANAzIombhbp4R
Aku pun ingin menikmati persetubuhan dengan anak muda berbatang kemaluan panjang banget itu, dengan menaikkan kedua kakiku ke atas bahunya, supaya ia bisa menyundul-nyundul mulut rahimku terus menerus….aaaah…ternyata dunia ini semakin indah dan hangat saja bagiku.
14992Please respect copyright.PENANA8SX8q6VAaj
14992Please respect copyright.PENANAtSEA9NX0nf
Makin lama Dimas makin garang. AYunan batang kemaluannya membuat darahku berdesir-desir naik turun….terkadang naik sampai ke kepala, lalu berdesir turun sampai ke lutut…bahkan jari kakiku sering terkejang-kejang dibuatnya…nikmat sekali.
14992Please respect copyright.PENANA7Raxk6KIma
14992Please respect copyright.PENANAuWHHSpYAJC
Keringat Dimas pun mulai menetes-netes ke wajahku, ke dadaku dan ke kain seprai. Tapi dalam keadaan seperti ini, semuanya nikmat bagiku. Termasuk berbaurnya keringat Dimas dengan keringatku, sementara penisnya terus-terusan menggasak lubang kewanitaanku dengan perkasanya.
14992Please respect copyright.PENANAWhWSknVfBh
14992Please respect copyright.PENANAT6si343dst
Tapi pada suatu saat Dimas menghentikan genjotannya. Lalu menoleh ke arah Yogi yang masih duduk manis sambil memegang gelas minumannya. Ada isyarat yang Dimas berikan kepada temannya yang tampan itu. Yogi mengangguk dan bangkit dari sofa, lalu menghampiri kami.
14992Please respect copyright.PENANAVrU8W6X88v
14992Please respect copyright.PENANAp7ZP3aUQFt
“Gantian dulu sama Yogi, ya Mbak. Kasian dia cengo terus dari tadi,” kata Dimas sebelum mencabut penisnya dari jepitan liang kemaluanku.
14992Please respect copyright.PENANAwRNYVDN0sW
14992Please respect copyright.PENANAdxJYJ7sArv
“Iya,” sahutku dengan menyembunyikan kekecewaanku, karena barusan enjotan batang kemaluan Dimas sedang enak-enaknya lalu terputus begitu saja.
14992Please respect copyright.PENANAbK1kxOYnW7
14992Please respect copyright.PENANAWggcJUqpXX
Untunglah yang menggantikan Dimas itu si tampan Yogi. Kalau diganti oleh orang lain, pasti aku menolak. Lagian mungkin di sinilah letak seninya threesome, ada kalanya gantian, ada kalanya main keroyok.
14992Please respect copyright.PENANAHDFM0gsgQi
14992Please respect copyright.PENANAsThWB7cYtD
Dan ketika penis Yogi mulai membenam ke dalam liang kewanitaanku, kusambut dengan pelukan hangat dan ciuman mesra di bibirnya. Oh…memang menyelusupnya penis Yogi ke dalam liang kenikmatanku mampu membuatku terpejam-pejam dalam nikmat. Apalagi setelah Yogi menggerak-gerakkan batang kemaluannya. Gesekan-gesekan penisnya dengan liang kewanitaanku membuat geli-geli enak…seperti biasanya.
14992Please respect copyright.PENANAbXu6Jbwq3d
14992Please respect copyright.PENANA1vh15iCUra
Dimas melangkah ke kamar mandi. Ketika muncul lagi kelihatan mukanya jadi bersih lagi, tiada keringat lagi. Kemudian ia merebahkan diri, terlentang di samping kananku.
14992Please respect copyright.PENANA0nqYjR5M7e
14992Please respect copyright.PENANAgJJ1k6R4DB
Ketika Yogi makin lancar mengayun batang kemaluannya, tangan kananku merayap ke arah batang kemaluan Dimas yang masih ngaceng sekali itu.
14992Please respect copyright.PENANAhRd5OmJyS0
14992Please respect copyright.PENANAoKURbEPJ5g
Nikmat sekali rasanya merasakan enjotan penis Yogi sambil meremas-remas batang kemaluan Dimas seperti ini.
14992Please respect copyright.PENANAlpkYyI7tum
14992Please respect copyright.PENANAtKhacW3yxu
Tapi lalu ingat sesuatu yang lebih seru. Maka ketika Yogi masih lancar-lancarnya mengentotku, kubisiki telinganya, “Mau doggy?”
14992Please respect copyright.PENANAC7E2i0TwKP
14992Please respect copyright.PENANADG81q3ULme
“Mau Mbak…” Yogi menghantikan enjotannya, bahkan lalu menarik penisnya sampai terlepas dari liang kemaluanku.
14992Please respect copyright.PENANA733ioOhFHP
14992Please respect copyright.PENANAbKCAq0jQoa
Aku lalu merangkak sambil memegang kaki Dimas yang masih terlentang, supaya jarak di antara kedua kakinya merenggang. Dan aku merangkak dengan mulut mendekati penis Dimas. Lalu menoleh ke arah Yogi sambil memberi isyarat agar memasukkan lagi penisnya dari belakang. Sementara aku sudah memegang penis Dimas yang masih sepenuhnya ngaceng.
14992Please respect copyright.PENANA3X61qJYnLf
14992Please respect copyright.PENANAvhR8lsLtVH
Dan ketika liang kemaluanku terasa sudah disodok oleh penis Yogi, aku pun mulai mengulum dan menyelomoti penis Dimas dengan sepenuh gairahku.
14992Please respect copyright.PENANAyaEBntGVIr
14992Please respect copyright.PENANAZjCxZjy0b4
Dimas tampak keenakan dengan perlakuanku padanya, sehingga ia menanggapinya dengan berusaha menjangkau sepasang pipiku, lalu mengelus-elus terus dengan lembutnya.
14992Please respect copyright.PENANAcTiYoWLAwU
14992Please respect copyright.PENANAc9cZikU8Zx
Sementara Yogi tak hanya mengenjot dari belakang. Kedua lengannya memeluk pinggangku. Tak cuma itu. Tangannya berusaha mencapai kemaluanku yang sedang diganjotnya. Sampai berhasil mencapai kelentitku, yang lalu dielus-elusnya dengan lembut.
14992Please respect copyright.PENANAomsSmnXKBn
14992Please respect copyright.PENANAANu4JBSFgd
Ooooh…ini terlalu nikmat rasanya. Sementara Dimas pun sering terpejam-pejam karena aku semakin trampil menyelomoti batang kemaluannya.
14992Please respect copyright.PENANAQsKNcJb7uV
14992Please respect copyright.PENANA15hAaqTaU5
Begitu lama kami lakukan semuanya ini. Bahkan pada suatu saat mereka gantian posisinya. Dimas mengenjotku dari belakang, sementara aku menyelomoti batang kemaluan Yogi yang sudah menelentang di bekas tempat Dimas.
14992Please respect copyright.PENANAblpZxvPDS6
14992Please respect copyright.PENANAXsGQ2P4WFA
Tapi tahukah mereka bahwa aku sudah beberapa kali mencapai orgasme yang luar biasa nikmatnya?
14992Please respect copyright.PENANAFWRtQAIbAa
14992Please respect copyright.PENANAqVNa2I1c31
Dan pada suatu saat DImas mencabut batang kemaluannya dari liang meqiku. Kemudian terasa air maninya menyemprot-nyemprot punggungku. Tak lama kemudian Yogi pun mengalami hal yang sama. Batang kemaluannya yang sedang berada di dalam mulutku terasa menyemprot-nyemprotkan cairan kental dan hangat. Kutelan saja sekalian, karena kata orang air mani pria itu mengandung hormon yang bagus untuk kulit wanita.
14992Please respect copyright.PENANAo5zSmcRRv4
14992Please respect copyright.PENANAR4tAdyRu59
Aku pun bangkit dan melangkah ke kamar mandi. Meski sudah malam, aku mandi juga dengan air panas. Sehingga tubuhku terasa segar lagi.
14992Please respect copyright.PENANAlGTDaPboHK
14992Please respect copyright.PENANAIpWZHjLfpW
Namun acara kami bertiga belum selesai. Yogi dan Dimas mencumbuku lagi. Membuatku serasa sedang berada di surga…surga dunia.
14992Please respect copyright.PENANA9o6AxH47nq
14992Please respect copyright.PENANAj0rBNqOwoy
Dan malam semakin larut dalam kehangatan berada di antara kedua cowok brondong itu.
14992Please respect copyright.PENANA6Ng8Q8aujM
14992Please respect copyright.PENANAGfPATkJC8H
14992Please respect copyright.PENANA9nbDAfBVaz
SUAMIKU datang pagi-pagi sekali. Ternyata ia mendarat di Jakarta tadi malam, lalu istirahat dulu di bandara beberapa jam, katanya.
14992Please respect copyright.PENANAiSsKBliC0I
14992Please respect copyright.PENANASpufJfLjuw
Oleh-oleh permata berlian yang tersimpan di kantung kecil itu membuatku bahagia sekali. Kuciumi bibir dan pipinya berkali-kali, sebagai ucapan terima kasihku, sekaligus luapan rasa kangenku padanya.
14992Please respect copyright.PENANAxrdS7O5FTj
14992Please respect copyright.PENANACByzXkJ70p
Namun dadaku serasa mau meledak kalau tidak cepat-cepat memberi pengakuan kepadanya. Bahkan ketika ia menyetubuhiku di pagi itu, pikiranku tetap ke arah yang satu itu. Tentang kejadian demi kejadian dengan Leo dan Yogi dan Dimas itu.
14992Please respect copyright.PENANAbPjHv9raHx
14992Please respect copyright.PENANApXimXeHlJI
Maka setelah selesai melayani suamiku bersebadan, aku pun mulai membuka pembicaraan yang serius itu:
14992Please respect copyright.PENANAhbEScHct91
14992Please respect copyright.PENANAELbdU8NVvM
“Bang…maafkan aku ya…”
14992Please respect copyright.PENANAAiYPv5qFhP
14992Please respect copyright.PENANAa0jHrRH7xN
“Lho, kok ujug-ujug minta maaf? Emangnya ada apa?”
14992Please respect copyright.PENANALyaWh69ueg
14992Please respect copyright.PENANAB09fsMf6uH
“Tapi Abang janji dulu…bahwa Abang mau memaafkan aku…”
14992Please respect copyright.PENANAzJEPxsYoXz
14992Please respect copyright.PENANAXl1qM8e44q
“Iya, iya…emang kapan aku pernah tak memaafkan kamu, sayang?”
14992Please respect copyright.PENANAxAaIgvtYrI
14992Please respect copyright.PENANA1jOfAHl1ph
“Tapi kesalahanku ini…aaah…aku malu menceritakannya juga…”
14992Please respect copyright.PENANAVvzCaNR7aK
14992Please respect copyright.PENANAtb9jOS5IhM
Bang Yadi mengelus rambutku. Dan berkata dengan lembut, “Ceritakan lah…jangan suka memendam perasaan…jangan suka main rahasia-rahasiaan. Ayolah..ceritakan aja…ada apa?”
14992Please respect copyright.PENANAhsc5f0TULr
14992Please respect copyright.PENANAeJKrIJSOyf
“Aku…aku…mmm…bukan cuma Leo yang yang kucumbu sampai akhirnya menggauliku…tapi teman-teman Leo juga….ada dua orang cowok sebaya dengan Leo…juga menggauliku, Bang….aku mengaku bersalah Bang…aku siap mau dihukum apa pun oleh Abang…”
14992Please respect copyright.PENANAldN5Z7LLax
14992Please respect copyright.PENANATCs6577dsq
“Ntar dulu…emangnya si Leo juga tahu tentang dua orang temannya itu?”
14992Please respect copyright.PENANA7pzplYPBPq
14992Please respect copyright.PENANAsmAL38vsR7
“Nggak Bang. Yang satu memang teman Leo. Tapi yang seorang lagi gak kenal sama Leo. Yang teman Leo itu berjanji takkan cerita apa-apa pada Leo…”
14992Please respect copyright.PENANA8T3tvwrbO0
14992Please respect copyright.PENANA1yHpR2GOnL
“Ya udah…gak ada masalah…aku maklum selama aku di Kalimantan, kamu pasti kesepian. Kuanggap wajar saja hal itu terjadi.”
14992Please respect copyright.PENANATQphh5RQMo
14992Please respect copyright.PENANAIP94jzrrLJ
“Jadi…jadi Abang memaafkan aku?”
14992Please respect copyright.PENANACUlMO5geUo
14992Please respect copyright.PENANAKZOnHp5jAY
“Iya, sayang,” Bang Yadi membelai rambutku, lalu menciumi pipiku, “aku maafkan soal itu. Bahkan kalau aku berterus terang padamu, pasti kamu kaget. Karena kesalahanku lebih gede lagi.”
14992Please respect copyright.PENANA9hekPSFJH8
14992Please respect copyright.PENANAekKffGOfJb
“Kesalahan apa?”
14992Please respect copyright.PENANAq2oFVvQkuN
14992Please respect copyright.PENANAz9d6NU98UL
“Nah…sekarang gantian…aku minta maaf padamu. Mau kan memaafkanku?”
14992Please respect copyright.PENANAwpT82Is0L5
14992Please respect copyright.PENANAxmyklTxPZq
“Abang banyak cewek simpanan ya di Kalimantan?”
14992Please respect copyright.PENANAc9nE9tse5I
14992Please respect copyright.PENANAKqEC8JOtbw
‘bukan…bukan soal itu. Kejadiannya dimulai sejak lama….bahkan sebelum Uni Erna datang ke sini….”
14992Please respect copyright.PENANA3PounvHGQD
14992Please respect copyright.PENANAl0F45GPAtX
“Terus?”
14992Please respect copyright.PENANAoFvQnlEHit
14992Please respect copyright.PENANAyLPT6GU5Uz
“Sebelum Uni dibawa ke sini, aku sudah ML sama dia, karena kuajak dia ke villa dulu…lalu sejak kejadian itu, aku punya hubungan rahasia dengan Uni…setiap kali ke Jakarta, pasti aku mengajaknya ke hotel…dan…yah, begitulah kejadiannya…”
14992Please respect copyright.PENANAm4SAFobCLq
14992Please respect copyright.PENANABe5yh4aY6u
Aku terperangah, laksana mendengar suara petir di siang bolong, “Jadi Abang ambil keperawanan Uni, kemudian Abang ketagihan begitu?”
14992Please respect copyright.PENANAY7x3G55e6g
14992Please respect copyright.PENANA3xdSdjT7zQ
“Sebelum terbang dari Batam, Uni sudah tak perawan lagi.”
14992Please respect copyright.PENANAgKkjgp3Ucm
14992Please respect copyright.PENANAQ2rMCN1AX9
“Masa sih? Padahal kelihatannya Uni tak pernah bergaul sama cowok…”
14992Please respect copyright.PENANAW1z39rHpwy
14992Please respect copyright.PENANAIpVPULJIVw
“Pacarnya yang mati kecelakaan di Batam itu yang mengambil kegadisannya.”
14992Please respect copyright.PENANAdFjcYvn6Vc
14992Please respect copyright.PENANAxWCzYLDjuE
“O…gitu….pantesan Uni seperti menghindari cowok terus. Mungkin ketidak gadisannya itu yang jadi beban….aaah…kasihan juga Uni ya Bang…”
14992Please respect copyright.PENANAHl1ucV7ZGt
14992Please respect copyright.PENANAKF31fI7E4u
“Iya…aku juga tiap kali ketemuan sama dia, selalu saja batinku dicengkram rasa kasihan. Tapi…yang penting sekarang, kamu mau memaafkanku kan?”
14992Please respect copyright.PENANAEglsu2avOq
14992Please respect copyright.PENANAXICxyJky87
“Iya Bang…aku maafkan…tapi Abang jangan biarkan Uni tetap di Jakarta. Ajak dia ke sini. Kalau mungkin, nikahi dia…biar aja aku rela dimadu kalau maduku kakak kandungku sendiri…”
14992Please respect copyright.PENANA7fVrYtKzxn
14992Please respect copyright.PENANAogSbBIjZst
Suamiku seperti senang mendengar kata-kataku. Ia memelukku. Menciumiku dan berkata perlahan, “Kalau kamu setuju, Uni akan kubelikan rumah di kota ini. Biar dia punya wilayah sendiri. Tapi kalau soal menikahi dia, aku harus nanya-nanya dulu kepada ahlinya…apakah boleh aku menikahi kakak-adik sekaligus apa tidak…yang penting Uni harus kutempatkan di tempat nyaman dan tenang. Soal pekerjaannya di Jakarta, akan kusuruh resign aja. Tentu aku akan mengusahakan agar dia punya penghasilan tetap di kota ini.”
14992Please respect copyright.PENANARwKftAv5aN
14992Please respect copyright.PENANAvqP7Sxud9Q
“Iya Bang…aku setuju banget…Abang juga takkan menyesal lah menikahi Uni….Uni kan cantik, lebih cantik daripada aku, Bang…”
14992Please respect copyright.PENANADjv9RL40pb
14992Please respect copyright.PENANAoBaZGjR3NJ
“Iya…tapi sekarang ceritakanlah pengalamanmu waktu digauli oleh Leo…kemudian oleh kedua teman Leo itu…aku ingin mendengar pengakuanmu yang sejujur-jujurnya.”
14992Please respect copyright.PENANAF6NSzjs5ji
14992Please respect copyright.PENANA8JKxHseKtT
“Aku sudah menulis pengakuanku yang sejujur-jujurnya di flashdisk itu Bang. Nanti Abang baca aja sendiri.”
14992Please respect copyright.PENANAMqzgbh0Sir
14992Please respect copyright.PENANA6ofRjm6gpg
“Ohya?! Nanti lengkapi dengan reuni kecil yang akan kita lakukan dengan Erwin dan Kemal.”
14992Please respect copyright.PENANA1w2n03JY7r
14992Please respect copyright.PENANAYK7DFt4zSW
“Emang kapan kita mau reuni dengan mereka Bang?”
14992Please respect copyright.PENANAC8rp2Cvmos
14992Please respect copyright.PENANAfVY6Iq1Tt2
“Hari Minggu pagi. Tadinya mereka usulkan untuk melaksanakan acara itu di hotel aja. Tapi aku usulkan di villa yang pernah kita pakai bersama Edo dan Raisha (lihat Teman Bisnisku Teman Di Ranjang Episode 8). Dan mereka setuju.”
14992Please respect copyright.PENANAWNYReBaVv1
14992Please respect copyright.PENANAckIGeuFDzN
“Tapi villa yang pernah kita pakai sama Edo dan Raisha itu kamarnya kan cuma dua Bang. Sedangkan kita ada tiga pasangan nanti…”
14992Please respect copyright.PENANARfdl5c8uLj
14992Please respect copyright.PENANAFiw8DbtxLY
“Mau yang kamarnya lima juga ada, di dekat-dekat situ aja. Tinggal pilih aja nanti.”
14992Please respect copyright.PENANASdatOTw4om
14992Please respect copyright.PENANAd9xVF0p5VI
“Tapi…rasanya masih ada yang Abang rahasiakan padaku.”
14992Please respect copyright.PENANAuVpyilVIHR
14992Please respect copyright.PENANA5CTvZL6AfH
“Rahasia apa lagi?”
14992Please respect copyright.PENANAhEXXCO4KmG
14992Please respect copyright.PENANApIjshHAmte
“Tentang Mbak Lies…”
14992Please respect copyright.PENANAxjg6F0NX95
14992Please respect copyright.PENANAUhIdc5Lwh6
“Iya, iya…dari mana kamu tau?”
14992Please respect copyright.PENANAmh8IAfwbvc
14992Please respect copyright.PENANAigzWhP7Xw9
“Tau aja.”
14992Please respect copyright.PENANAdM5nzDZUnr
14992Please respect copyright.PENANAPAe3wxLsPQ
“Memang benar, aku punya hubungan khusus dengan Mbak Lies. Tapi kita takkan seperti sekarang kalau gak ada dia, Sayang.”
14992Please respect copyright.PENANAbWLao0sAjl
14992Please respect copyright.PENANAf7MPFp8GIb
“Iya sih…termasuk wisma kost dan lahannya itu, asalnya dari Mbak Lies kan?”
14992Please respect copyright.PENANAZGscsizsNc
14992Please respect copyright.PENANA4NKs7j1Kgb
“Iya. Itu hanya sebagian kecil dari pemberian dia. Dan aku merahasiakan hal itu, karena takut kamu marah.”
14992Please respect copyright.PENANAm8wErZkKCu
14992Please respect copyright.PENANAMh1Vb81GXa
“Nggak Bang. Hitung-hitung penebusan kesalahanku pada Abang, aku tidak marah sedikit pun. Lanjutkan aja. Aku malah gak cemburu sedikit pun, karena Mbak Lies kan lebih tua dariku.”
14992Please respect copyright.PENANAGlqhAvPKGZ
14992Please respect copyright.PENANAijMxIRLYmQ
“Syukurlah…lagian awal dari semuanya itu, gara-gara kelakuan Bang Yana.”
14992Please respect copyright.PENANAAxqqaKJGT0
14992Please respect copyright.PENANAO16o1BwLPs
“Oh, iya. Abang pernah cerita. Bang Yana menikah lagi dengan gadis Lombok dan gak pulang-pulang ke Mbak Lies kan?”
14992Please respect copyright.PENANARn0gxo4UeE
14992Please respect copyright.PENANAAsp29NExnL
“Iya. Sampai sekarang dia gak pulang. Celakanya, dia meninggalkan Mbak Lies setelah menguras dulu depositonya di bank yang besar sekali. Waktu itu alasannya mau bisnis kayu di Papua. Gak taunya malah nyungsep di Lombok. Nah…aku jadi ikut merasa bersalah atas kelakuan Bang Yana itu. Makanya ketika Mbak Lies ingin balas dendam dengan cara berselingkuh denganku, ya kusambut dengan perasaan kasihan… ”
14992Please respect copyright.PENANAtBmJZx5kei
14992Please respect copyright.PENANA3Ndimwi9PM
“Abang jangan seperti Bang Yana ya,” kataku sambil mengelus dada suamiku yang masih terlentang di sampingku.
14992Please respect copyright.PENANAwhEUOV2USI
14992Please respect copyright.PENANAr9C7bfA5k9
“Meski dia kakak kandungku, prinsip gak sama dengan prinsipku. Jadi jangan samakan aku dengan Bang Yana. Pokoknya jangan kuatir lah. Sampai kapan pun aku akan tetap milikmu, sayang.”
14992Please respect copyright.PENANAs7DVcgVWtb
14992Please respect copyright.PENANAEce26vaW4K
“Emang prinsip Abang itu apa?”
14992Please respect copyright.PENANANkqfzfEmop
14992Please respect copyright.PENANAXrXaC7l7pZ
“Kita boleh menikmati indahnya alam dan masa muda kita. Tapi fondamen bangunan kita jangan dirusak. Bahkan makin lama harus makin kokoh.”
14992Please respect copyright.PENANAQHGZTIHXbB
14992Please respect copyright.PENANAZYWmlnMGtM
“Iya Bang,” sahutku yang kususul dengan ciuman di pipi suamiku.
14992Please respect copyright.PENANAXFWwC6Je9f
14992Please respect copyright.PENANAV0ZtoGtXDy
“Kamu boleh mencari rekreasi seks dengan orang lain. Tapi sekarang harus selektif dalam memilih pasangan. Karena…jelek-jelek kamu itu sudah menjadi istri big boss sekarang. Jangan sampai ada yang mengambil manfaat di tengah rekreasi kita.”
14992Please respect copyright.PENANAxi6oghsjd8
14992Please respect copyright.PENANA4rBKZ4tUCB
“Iya Bang.”
14992Please respect copyright.PENANAy8XZa4af1f
14992Please respect copyright.PENANAbZx2AUC4fF
“Aku ingin tetap low profile,” kata suamiku lagi, “Mbak Lies juga pernah menyuruhku ganti mobil dengan yang mewah. Tapi aku menolaknya secara halus. Biarlah mobil kita tetap mobil lama…yang penting deposito di bank makin lama makin banyak. Untuk masa depan keturunan kita.”
14992Please respect copyright.PENANAk5z9YxptBQ
14992Please respect copyright.PENANAswTBNo9JMQ
“Iya Bang. Ngapain juga beli mobil yang harganya belasan milyar. Dikasih jalanan macet sih sama aja larinya kayak angkot tua.”
14992Please respect copyright.PENANAOCpNyxf5oX
14992Please respect copyright.PENANA6560QrD91k
Suamiku tertawa. Menciumiku dan membisikkan sesuatu di telingaku. Aku tersenyum dan menyambut gairah suamiku yang datang lagi.
14992Please respect copyright.PENANA912TjkKXdW
14992Please respect copyright.PENANA6H391350CG
O, suamiku tercinta…betapa makin sayangnya aku padamu…!
14992Please respect copyright.PENANA4RxXfv4Zv5
SEBENARNYA aku lebih terkesan “rekreasi batin” dengan brondong-brondong itu. Dengan Leo, Yogi dan Dimas, rasanya seperti punya mobil brand new alias 100% baru. Dibawa gila-gilaan pun takkan mogok di tengah jalan. Maklum mesinnya masih baru. Aku masih ingat benar, setelah Yogi dan Dimas pulang, aku pun berangkat ke wisma kos. Dan Leo langsung menghampiriku di kamar, memelukku dari belakang sambil berbisik ke telingaku, “Saya kangen Mbak…”
14992Please respect copyright.PENANA00vStLeDDG
14992Please respect copyright.PENANAczswSe5w1P
Dan aku menoleh, lalu menggerayangi celana trainingnya. Ternyata yang ngacung itu yang kangen padaku. Seandainya fisikku lemah, mana mungkin aku bisa meladeni Leo setelah tadi malam bertubi-tubi “diaduk-aduk” oleh Yogi dan Dimas secara bergantian? Untung fisikku lumayan tangguh. Sehingga aku masih kuat untuk meladeni nafsu Leo. Bahkan gilanya, untuk kesekian kalinya Leo memperlihatkan kelebihannya. Bahwa setelah ejakulasi, ia tidak mencabut penisnya. Ia menggerak-gerakkan lagi penisnya yang sudah melemah itu perlahan-lahan. Dan sedikit demi sedikit penis Leo bangkit lagi dengan gagahnya. Lalu ia menyetubuhiku lagi dengan perkasanya. Bahkan dalam persetubuhan yang kedua itu Leo lebih perkasa lagi. Membuatku berkali-kali orgasme. Bukan main !
14992Please respect copyright.PENANAzMc9GW0NOm
14992Please respect copyright.PENANAOraJdyPkvP
Tapi acara “reuni mini” itu bukan acara para brondong. Mereka teman-teman sebaya suamiku, yang usianya 30 tahun ke atas. Dan mau tak mau aku harus mengikuti langkah suamiku, untuk hadir dalam acara khusus itu. Sebenarnya yang akan terjadi adalah semacam pesta orgy, tapi dikelirukan oleh suami dan teman-temannya sebagai “reuni”. Ya sudahlah, toh nanti aku juga bakal merasakan enaknya, meski takkan sesegar brondong-brondong perkasa itu.
14992Please respect copyright.PENANAbhZNcjfHVt
14992Please respect copyright.PENANAf6q60Z6vTZ
Ketika hari itu tiba, seperti biasa aku diarah-arahkan dulu oleh suamiku, tentang apa saja yang harus dan jangan kulakukan di villa nanti. Aku bahkan mulai mengingat-ingat nama istri teman-teman suamiku itu. Bahwa istri Erwin bernama Sinta. Bahwa istri Kemal bernama Ine. Terlalu mudah bagiku untuk menghafalkan cuma empat nama orang.
14992Please respect copyright.PENANA3e1hp5qliH
14992Please respect copyright.PENANAZORAtnZ0e3
Menurut rencana, aku dan suamiku akan menginap di villa itu selama tiga hari. Jadi kubawa pakaian ganti secukupnya di dalam koper besar yang biasa untuk bepergian jauh.
14992Please respect copyright.PENANA7Vzobe9zUw
14992Please respect copyright.PENANAALAJ4wik9o
Setelah sarapan pagi, kami berangkat menuju villa yang letaknya di luar kota itu. Suamiku ingin melihatg ketrampilanku menyetir mobil. Karena itu dimintanya agar aku yang nyetir.
14992Please respect copyright.PENANAFi2nI8in37
14992Please respect copyright.PENANAMgWwgUxNSN
Baru beberapa kilometer aku nyetir, suamiku menepuk-nepuk lututku yang tertutup celana legging woll yang tebal ini, “Hebat !” katanya, “Ternyata istriku bukan cuma cantik, tapi juga sudah pandai nyetir. Jadi kelak, kalau kita bepergian jauh dengan mobil ini, bisa gantian nyetirnya.”
14992Please respect copyright.PENANAFq4Ih7w7X4
14992Please respect copyright.PENANAKqG5cYgy2Z
Aku cuma tersenyum mendengar pujian itu.
14992Please respect copyright.PENANAmu8VGdjE7u
14992Please respect copyright.PENANAFZLEFHa7iC
14992Please respect copyright.PENANAVsN8rKKWC8
TERNYATA aku dan suamiku yang pertama tiba di villa itu. Villa yang memiliki tiga kamar besar itu. Teman-teman suamiku belum ada yang datang. Jadi kami bisa memilih kamar yang paling enak posisinya, sekalian memasukkan koper besar kami ke dalam kamar itu.
14992Please respect copyright.PENANANdf3WZ3lHS
14992Please respect copyright.PENANAjdaK3jpgJv
Tak lama kemudian terdengar suara mobil berhenti di depan villa. Suamiku menengok ke jendela dan berkata, “Itu Erwin dan Sinta.”
14992Please respect copyright.PENANAmPQIhNduQX
14992Please respect copyright.PENANAuqjOhB9Dx8
Aku dan suamiku berdiri di teras villa, menyambut kedatangan teman suamiku yang bernama Erwin dan istrinya yang bernama Sinta itu. Waktu berjabatan tangan dengan Sinta, aku bercipika-cipiki dengannya. Dan langsung terasa akrab. Sementara sudut mataku sering mencuri pandang kepada Erwin yang…aaah…wajahnya mengingatkanku pada cinta pertamaku dahulu. Karena teman suamiku yang bernama Erwin itu sangat mirip Aria, pacar pertamaku di masa gadis dahulu.
14992Please respect copyright.PENANAkm8bUYOrqL
14992Please respect copyright.PENANAwatzVJHKo5
Tak lama kemudian, datang lagi mobil yang berhenti di depan villa. Kami berempat menyambutnya di teras depan. Itulah Kemal dan istrinya yang bernama Ine. Seperti yang dilakukan dengan Erwin dan istrinya tadi, aku berjabatan tangan dan cipika-cipiki dengan istri Kemal yang bernama Ine itu, kemudian juga berjabatan tangan dengan Kemal.
14992Please respect copyright.PENANA53N3Uec8kM
14992Please respect copyright.PENANA94bRmaSNqY
Tahukah Kemal dan Erwin bahwa diam-diam aku membayangkan apa yang akan terjadi di antara aku dengan mereka? Tahukah mereka bahwa aku degdegan setelah membayangkan semuanya itu. Soalnya mereka ganteng-ganteng. Dan memang teman-teman suamiku di atas rata-rata semua. Entah kenapa bisa begitu. Mungkin karena SMA suamiku dulu tergolong SMA terbaik di kota ini, atau mungkin juga yang merasa tampangnya di bawah rata-rata tidak berani muncul dalam reuni khusus seperti ini.
14992Please respect copyright.PENANAQ9lQ8NT3A6
14992Please respect copyright.PENANAzqmBMc6rqd
“Acaranya gimana nih?” tanya suamiku setelah kami berkumpul di ruang depan.
14992Please respect copyright.PENANAEXTbwTUlGi
14992Please respect copyright.PENANAWmqNrm1KDG
“Sekarang kita kan cuma tiga pasang,” kata Erwin, “jadi gak usah bertele-tele…bikin seperti acara anak-anak aja. Kita hompimpah, yang menang boleh milih pasangan.”
14992Please respect copyright.PENANA3Fo5fzNrjG
14992Please respect copyright.PENANARxr69tpb2L
Semuanya ketawa. Tapi mereka bertiga benar-benar hompimpah. Suamiku, Erwin dan Kemal jadi seperti anak-anak yang sedang bermain. Ternyata Erwin pemenangnya.
14992Please respect copyright.PENANAP1tKxfh5Ge
14992Please respect copyright.PENANAwYoTZmWhxt
“Ayo, Erwin pilih, mau pasangan dengan Ine apa Erni?” tanya suamiku.
14992Please respect copyright.PENANAYe3SDmG9uW
14992Please respect copyright.PENANAgRgpKWRX7P
“Karena namanya sama-sama dimulai dengan hurup E dan R….aku pilih Erni deh,” sahut Erwin sambil menunjuk padaku. Membuatku degdegan lagi. Soalnya gerak-gerik Erwin itu…sangat mirip Aria ! Membuatku terhanyut ke dalam terawangan masa laluku…!
14992Please respect copyright.PENANA2KSe7P7ZlS
14992Please respect copyright.PENANA8FZxpiuBv3
Kemal dan suamiku tidak bisa memilih lagi. Tentu saja suamiku harus berpasangan dengan istri Kemal yang bernama Ine itu. Sementara Kemal harus berpasangan dengan Sinta, istri Erwin.
14992Please respect copyright.PENANAHkJQQFK4Ur
14992Please respect copyright.PENANAA0A6xuN8jB
Seperti biasa, kalau suamiku sedang berkumpul dengan teman-teman lamanya, minuman beralkohol pun dihidangkan.
14992Please respect copyright.PENANAekx4S0eKOV
14992Please respect copyright.PENANArs6sc7yfz6
Suamiku duduk berdampingan dengan Ine dengan sikap mesra, membuatku cemburu juga, karena Ine itu cantik. Kemal duduk berdampingan dengan istri Erwin yang bernama Sinta itu. Dan aku duduk berdampingan dengan Erwin.
14992Please respect copyright.PENANAy2ZUMZxFtf
14992Please respect copyright.PENANACb3VlNKkNf
“Gak mau jalan-jalan dulu ke kebun teh?” tanya suamiku kepada teman-temannya.
14992Please respect copyright.PENANAsX8ew4tooG
14992Please respect copyright.PENANAYzewXfgKbN
“Boleh juga,” sahut Erwin yang duduk di sampingku, “Abisin dulu minumannya dong.”
14992Please respect copyright.PENANAfxQQgyKZs6
14992Please respect copyright.PENANA0NCmPE7ryT
Lalu Erwin berbisik ke telingaku, “Mending ganti bajunya, kalau pakai legging woll gitu nanti rumputnya pada nempel di celana.”
14992Please respect copyright.PENANAsgd6tQ1NIl
14992Please respect copyright.PENANAgyTtHRJH8w
“O, gitu? Ntar ya…” sahutku sambil bangkit lalu melangkah ke kamarku. Di kamar yang lebar sekali ini, aku menanggalkan celana legging woll dan blouse katun putihku. Kemudian kuganti dengan gaun katun berwarna light brown polosku. Memang agak pendek gaun yang kupakai ini. Bagian bawahnya hanya menutupi setengah dari paha putihku, yang orang-orang selalu bilang paha mulus dan licin ini.
14992Please respect copyright.PENANAxGU4y2Xmbc
14992Please respect copyright.PENANAjF68EKaHLg
Ketika aku keluar dari kamar, ternyata tinggal Erwin yang masih duduk di sofa. Yang lain-lainnya sudah pada pergi ke daerah perkebunan teh yang kata suamiku masih kepunyaan pemilik villa itu.
14992Please respect copyright.PENANAX4qSK2Bpx9
14992Please respect copyright.PENANAgVE7Ttnef6
“Udah pada pergi semua?” tanyaku kepada Erwin yang menyambutku dengan senyuman.
14992Please respect copyright.PENANAqIehSEN2K4
14992Please respect copyright.PENANAvgXtCWcDoP
“Mereka berpencar,” sahut Erwin, “Istriku bersama Kemal ke kiri, Yadi dan Ine ke kanan. Kita juga harus berbeda arah dengan mereka, biar sama-sama gak ada gangguan.”
14992Please respect copyright.PENANAgjfB5HSutg
14992Please respect copyright.PENANA1Gtl6K6dVw
“Bang Erwin mau ke arah mana?” tanyaku.
14992Please respect copyright.PENANA7WNyNiNc39
14992Please respect copyright.PENANAIyai6fv3jb
“Alaaaaah….gak usah pake bang-bangan deh. Panggil namaku aja. Erwin. Panggil Er boleh, panggil Win boleh.”
14992Please respect copyright.PENANAvDmrJVyxed
14992Please respect copyright.PENANAzCfDeHxSKq
“Oke deh,” sahutku sambil tersenyum. Lalu mengikuti langkah Erwin, karena ia memegang tanganku.
14992Please respect copyright.PENANATxSadXp6kD
14992Please respect copyright.PENANAVY0JCbLb8H
Dan aku tak tahan menyekap rasa penasaran, kenapa tampang Erwin mirip Aria. Maka ketika kami berjalan berlawanan arah dengan Kemal dan suamiku, aku pun bertanya, “Erwin punya saudara bernama Aria gak?”
14992Please respect copyright.PENANAio15ox5vKr
14992Please respect copyright.PENANA9LXgRBLS6E
Erwin kelihatan kaget, “Aria?! Aku memang punya kakak seayah bernama Aria. Kok bisa tau nama itu?”
14992Please respect copyright.PENANA4LEVXfpvqZ
14992Please respect copyright.PENANAMzc7Dh6Wpg
“Jadi Aria itu kakakmu, Win?”
14992Please respect copyright.PENANAJJWpFIIY1b
14992Please respect copyright.PENANAKvChd2fsBv
“Iya. Dia kakak seayah, tapi beda ibu.”
14992Please respect copyright.PENANAAlIaRxJC3p
14992Please respect copyright.PENANA6r46DXkudj
“Jadi…yang di Jakarta itu ibu kandungmu?”
14992Please respect copyright.PENANAr08a97lX9x
14992Please respect copyright.PENANAAh4VQm1UWt
“Bukan,” Erwin menggeleng, “ayahku tiga kali kawin. Ibu Aria dan ibuku senasib. Sama-sama diceraikan. Lalu ayahku nikah lagi dengan wanita bernama Norma itu. Aria sih mau aja tinggal bersama ibu tiri di Jakarta. Aku gak mau…aku ikut ibuku…makanya aku tinggal di Bandung. Tapi…ntar dulu….di mana Erni pernah kenal dengan Aria?”
14992Please respect copyright.PENANAykH81DNo0A
14992Please respect copyright.PENANAls08Ke3uob
“Yah…Aria itu masa laluku, Win. Dan aku gak pernah dikasih tau bahwa ia punya adik bernama Erwin. Aku cuma tau adiknya itu cewek, yang namanya Lusie itu.”
14992Please respect copyright.PENANAG9pLqjxKR1
14992Please respect copyright.PENANAzYsOzUKMpq
“Lusie itu adik tiri. Jadi waktu menikah dengan ayahku, ibu tiriku itu sudah jadi janda beranak satu, ya Lusie itu anaknya.”
14992Please respect copyright.PENANA3QKRz0YY9B
14992Please respect copyright.PENANAYhndaF871z
“Hahahaaa…jadi Erni pernah cinta-cintaan sama Aria?”
14992Please respect copyright.PENANAmcYd2ZK3ht
14992Please respect copyright.PENANASQXeJr60kR
“Yah…cinta monyet gitulah. Namanya juga masih di SMA. Waktu itu Aria udah jadi mahasiswa.”
14992Please respect copyright.PENANAHUSOz4BzEu
14992Please respect copyright.PENANADXqbwAoFUM
Kami mengobrol sambil berjalan makin jauh dari villa. Di sekeliling kami yang tampak cuma kebun teh yang mulai bercampur dengan pohon-pohonan lain (yang aku gak tahu pohon apa namanya).
14992Please respect copyright.PENANAjFLgQFVqmy
14992Please respect copyright.PENANA8VRvbvlJoe
“Capek?” tanya Erwin sambil memeluk pinggangku. Hmmm…sebenarnya dari tadi aku mengharapkan pelukan seperti ini. Sambil membayang Aria di masa laluku. Karena Erwin ini benar-benar mirip Aria.
14992Please respect copyright.PENANA2ZIq3NkC7O
14992Please respect copyright.PENANABYdGGchAhl
Sebagai jawaban, kudekatkan bibirku ke bibir Erwin. Dan Erwin langsung menanggapi. Mencium bibirku dengan penuh kehangatan bagi batinku.
14992Please respect copyright.PENANADkF46zMJdF
14992Please respect copyright.PENANArDl5T9fQaf
Kami memang sudah berada ndi tengah perkebunan yang sudah bisa disebut hutan. Tiada suara apa pun yang terdengar kecuali bunyi angin sepoi-sepoi menggoyangkan dedaunan.
14992Please respect copyright.PENANAYAxUU2AFJG
14992Please respect copyright.PENANAEPhYGLAoay
Suasana batinku yang tenggelam di terawangan masa laluku bersama Aria, membuatku terlena. Maka ketika Erwin mengajakku duduk di atas rumput di balik rimbunnya semak belukar, tanpa ragu lagi aku menurutinya, duduk setengah menghempaskan diri ke atas rerumputan itu.
14992Please respect copyright.PENANAzkIwRZuy1H
14992Please respect copyright.PENANAXjXSPBl4N2
Aku sadar bahwa bagian bawah gaunklu tersingkapterlalu tinggi, sehingga paha kananku terbuka penuh, sampai mempertontonkan celana dalam juga. Tapi biarlah. Aku memang ingin mulai diserang oleh Erwin. Karena aku yakin di balik semak belukar ini takkan ada orang lihat. Lagian seperti kata suamiku, daerah perkebunan ini milik pribadi owner villa itu. Jadi orang luar pasti segan memasuki perkebunan milik pribadi ini.
14992Please respect copyright.PENANAhar2uh2GMs
14992Please respect copyright.PENANAOQxm8qS4AA
“Dulu pernah diapain aja sama Aria?” tanya Erwin sambil merayapkan tangannya ke pahaku yang terbuka lebar ini.
14992Please respect copyright.PENANA6mBZW9psP9
14992Please respect copyright.PENANA2XMO4HR2qo
“Gak pernah diapa-apain. Paling juga cium pipi. Itu aja,” sahutku sambil tersenyum.
14992Please respect copyright.PENANAVpwcCK7Jhi
14992Please respect copyright.PENANA7BSMCYgXUQ
Tiba-tiba tangan Erwin menyelinap ke balik celana dalamku, menyentuh kemaluanku dan bertanya, “Gak pernah ciumin ini?”
14992Please respect copyright.PENANABcW8e2E99j
14992Please respect copyright.PENANAnjDCUCFbm1
Aku agak kaget karena tangan Erwin langsung menyergap kemaluanku. Tapi kubiarkan saja, “Boro-boro cium ke situ…cium bibir aja belum pernah.”
14992Please respect copyright.PENANAoEyniGYWg7
14992Please respect copyright.PENANAAdnnngg1IP
“Kalau gitu kalah sama adiknya ya…karena aku pengen ciumin yang masih ketutupan CD ini,” kata Erwin sambil menarik celana dalamku perlahan tapi pasti. Sampai akhirnya terlepas dari kakiku.
14992Please respect copyright.PENANAlkRN2zNYsd
14992Please respect copyright.PENANAh7OWiaECVb
Erwin menciumi celana dalamku yang sedang dikepalnya, “Mmmm…harumnya celana dalam Erni….”
14992Please respect copyright.PENANAiU2vd1wRtW
14992Please respect copyright.PENANA9cPo7Lu29I
Aku cuma tersenyum. Tapi setelah Erwin menyingkapkan bagian bawah gaunku ke atas perutku, spontan saja kurenggangkan sepasang pahaku lebar-lebar, untuk menyambut pendaratan bibir dan lidah Erwin di kemaluanku.
14992Please respect copyright.PENANA1Hl7i8M3qc
14992Please respect copyright.PENANArsuocf94bf
Oooh…dugaanku benar. Bibir dan lidah Erwin menyergap kemaluanku. Lalu menjilat-jilat di seputar bagian terpeka di tubuhku ini.
14992Please respect copyright.PENANACdIPe5Skgi
14992Please respect copyright.PENANAtMByXS7d4T
Dalam nikmat tiada bandingannya, kuelus rambut Erwin dengan penuh perasaan.
ns216.73.216.203da2