Teman Di Ranjang

6.Langkah Binal

Aku tak menyangka sedikit pun kalau kedatanganku di rumah orang tua Nur disambut dengan ramah sekali. Pada waktu aku nikah siri dengan Nur, ayah Nur memang hadir. Berarti mereka sudah merestui pernikahanku dengan Nuryati, meski baru sebatas nikah siri. Dan menurut agamaku, Nuryati sudah menjadi istriku. Istri kedua.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEK15eaFjFm

Tadinya kupikir orang tua Nur cuma terpaksa menjadi wali ketika aku menikah siri dengan Nur. Ternyata tidak. Terlebih setelah Mbak Tina menjelaskan betyapa aku sudah memberikan rumah untuk Nur. Rumah yang hanya bisa dimiliki oleh golongan menengah ke atas, karena rumah itu bukan rumah asal-asalan.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu2Zdl8yJhp

Ayah Nur, yang pensiunan kepala SMA itu sempat juga membahas kenapa Nur seolah melarikan diri dari Tegal dahulu. Rupanya dahulu Nur mau dijodohkan dengan pemilik pabrik the, tapi Nur tidak mau, kemudian diam-diam melarikan diri ke Bandung dan berjumpa denganku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡab6B0ICHhv

Sebenarnya Nur juga pernah bercerita soal itu. Bahkan Nur pernah berkata, “Contohnya ya Mbak Tina itu. Karena mengikuti kehendak orang tua, mau saja ia nikah dengan lelaki yang dijodohkan untuknya. Buktinya sekarang rumah tangga mereka hancur kan Mas.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrZLJN2sRl1

Di rumah mertuaku, aku bisa menilai bahwa Nur itu berasal dari keluarga berpendidikan. Aku bisa menilainya dari cara ayah Nur bercerita, penuh dengan tutur kata yang enak didengar. Berbobot pula.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTHxep8Ppni

Ibu Nur juga pensiunan guru SMP. Bahkan kudengar dulunya ia guru bahasa Inggris.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcmbWqV85Tt

Jadi, meski keadaan mereka sederhana, mereka bukan sosok yang tanpa pendidikan. Ayah Nur, misalnya, pastilah minimal seorang sarjana. Ibunya juga. CUma kehidupan guru memang sering menyedihkan. Jarang sekali kulihat guru yang kaya di masa tuanya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW8gg5Ppxg8

Mbak Tina juga mengenalkan adik bungsunya yang bernama Ita. Cantik sekali Ita yang baru duduk di kelas tiga SMA itu.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR93icGwczr

“Nanti kalau udah lulus SMAnya, kuliah di Bandung aja ya,” kataku kepada adik bungsu Nur yang bernama Ita itu, “Biar Mbak Nur ada temannya.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5hO1jAya16

“Iya Mas,” sahut Ita dengan anggukan sopan. Gila, cantik benar Ita itu. Kayaknya dijadikan artis juga bisa. Tapi emangnya hidup senang itu harus jadi artis saja? Masih sangat banyak jalan lain untuk mendapatkan penghasilan yang layak.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaIPb1nvQAM

Malamnya Mbak Tina mengajakku jalan-jalan ke pantai. Aku iyakan saja. Dan di PAI (Pantai Alam Indah) itu aku sempat berkata, “Mulai saat ini kehidupan Mbak dan anak Mbak akan menjadi tanggung jawabku. Yang penting harus bisa merahasiakannya pada Nur, ya.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiFmq0gCsJI

“Iya, makasih Yad,” sahut Mbak Tina sambil menggenggam pergelangan tanganku.

Mbak Tina bukan cuma mengurus surat cerainya di Tegal.Tapi juga mencarikan lima orang calon pegawai (jaman sekarang jarang orang yang mau disebut pembantu), yang seorang untuk di rumah Nur, yang empat orang untuk dikerjakan di kantin wisma kos.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡInINFmokZI

Dan Mbak Tina berhasil mendapatkannya. Malah ia sempat bilang, “Di sini sih jangankan lima orang. Limapuluh orang juga bisa kucarikan. Asalkan gajinya bagus saja.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbp0ddshIMk

Maka pada waktu pulang ke Bandung, mobilku jadi penuh juga. Mbak Tina duduk di sampingku, sementara kelima wanita muda itu berjejalan di belakang. Soalnya mobilku bukan kendaraan niaga.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHW9mqntU63

Tapi bisa jugalah kuatur semua itu.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCBKwnAVOf3

Setibanya di Bandung, kuturunkan dulu seorang calon pegawai di rumah Nur. Yang empat orang kubawa pulang ke wisma kos.

Istriku senang sekali kelihatannya, karena aku pulang dengan membawa empat orang wanita muda untuk dijadikan pegawainya. Dalam perjalanan pulang ke rumah di kompleks wisma kos itu, aku sudah mewanti-wanti kepada keempat wanita muda itu, agar jangan sekali-sekali bicara soal Mbak Tina kepada istriku. Mereka, yang semua janda muda itu, mengerti dan berjanji takkan bilang-bilang soal Mbak Tina, Nuryati dan segala latar belakang yang membuatku bisa mendapatkan mereka.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIJMcZS4U0U

“Kalau masih kurang bisa kita ambil lagi ke Tegal,” kataku waktu istriku sudah menempatkan keempat orang calon pegawainya itu.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYmdUBOY0M7

“Iya, kalau mau serius, memang masih kurang sekali, Bang,” sahut istriku, “Aku malah sedang merencanakan untuk merekrut duapuluh orang tamatan SMP, lima orang tamatan SMA. Kalau ngambil dari yayasan suka kacau, kita bisa jadi bahan permainan yayasan aja nantinya. Makanya aku bermaksud mau pasang iklan.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6aNB6uN7yU

“Gak usah pasang iklan. Aku bisa ambil lagi dari Tegal. Mau limapuluh orang juga bisa.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf7EQFsuoDz

Tapi lihat dulu yang empat orang itu seperti apa kerjanya. Kalau bagus kerjanya, baru kita ambil lagi dari Tegal.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ46nw7wm2TT

“Gak bisa lewat telepon aja Bang?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD1bjSLE2An

“Aku memang mau telepon dulu ke teman yang ada di Tegal. Tapi kalau sudah ada orang-orang yang akan kerja di sini, harus aku sendiri yang menjemputnya. Maklum jaman sekarang sering terfjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Orang tua mereka cemas kalau melepaskan anak-anak mereka begitu saja. Harus jelas dulu dengan siapa mereka pergi. Gitu.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBzWqaDy5Jv

“Oh, gitu ya Bang. Ya udah…nanti jangan sekaligus duapuluh orang. Ambil lima-lima orang aja secara bertahap. Biar gampang melatihnya. Kalau sekaligus banyak, pusing aku ngasih trainingnya nanti.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsLyUuWrNsT

“Bagusnya bikin pakaian seragam buat semua pegawai yang kerja di sini.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡITya3UGE0h

“Udah…lagi pesan Bang. Warnanya pink untuk pegawai wanita. Hitam untuk pegawai pria. Udah dibikinin logo WKA segala. Di sekeliling logo WKA itu ada tulisan Wisma Kos Anugerah.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2pMHOvjeoL

“Mmm…istriku memang pintar ! Senang aku mendengarnya. Pokoknya semua urusan wisma kos harus ditangani secara profesional. Ohya…rumah lama kita sekarang sudah rata dengan tanah. Bahkan mulai dibikin pondasi ceker ayam…jadinya sembiloan ruko kan Bang ya?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMF60lObql0

“Iya. Kalau ruko-rukonya udah terjual semua kelak, duitnya mau dipakai untuk apa?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡds7Gx9XpSV

“Simpan aja dulu di bank. Pelan-pelan kita pikirin nanti untuk apa-apanya.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf82Q93HcCa

“Bagus,” kataku sambil mencium pipi istriku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOXu2RNBMae

Namun aku tiba-tiba jadi ingat pada percakapanku dengan Mbak Lies di Kalimantan tempo hari :

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiW93zlUUB7

“Kok aneh, kamu bisa tertarik pada bisnis batubara yang bikin kita jadi cumang-cemong gini, Yad?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2M3k5balNL

“Cumang-cemong tapi duitnya lumayan. Mbak tau gak? Hasil penjualan hotel mewah pemberian Mbak itu, sekarang hanya duapuluh persen dari asetku.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeNAE6niypj

“Hah?! Masa sih?” Mbak Lies tampak kaget benar.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7pCOwM4aur

“Lihat aja di laporan bulanan dari bank nanti. Sudah berkembang empat ratus persen Mbak. Dalam tempo yang cuma setahun lebih kan? Belum lagi terhitung wisma kos itu. Dan nanti ada aset lain lagi. Rumah lama akan dirobohkan dalam seminggu ini. Rumah dan tanah di sebelahnya sudah kubeli, juga mau dirobohkan. Lalu akan dibangun sembilan ruko, tiga lantai semua. Untuk dijual semuanya. Bahkan masih ada lagi, aku sudah beli rumah puri, tiga rumah kembar dalam satu kompleks. Sekarang sudah dikontrak oleh orang asing. Nilai kontrak selama tiga tahun jauh lebih tinggi daripada harga belinya, Mbak.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWcJXwd4kgK

“Wow ! Luar biasa ! Syukurlah…berarti pemberianku dikembangkan. Tidak dihancurkan.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjCNiO6Qa8K

“Jangan samakan aku dengan Bang Yana, Mbak. Buatku, pemberian Mbak itu takkan habis dimakan tujuh turunan. Soal pertambangan batubara, aku datang ke lokasi tambang itu cuma sekali-sekali aja Mbak. Kan aku sudah nyimpan orang-orangku di tambang. Kan seorang pemimpin yang punya leadership tak perlu mengerjakan sendiri semua urusan perusahaannya. Dia boleh main golf atau jalan-jalan ke luar negri, sementara perusahaannya jalan terus. Yang penting, aku harus menempatkan the right man on the right place. Itu aja awalnya.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC3aQu9l63D

Ya…aku masih ingat semuanya itu. Aku memang petualang sex. Tapi kalau sudah terjun ke dunia bisnis, segala sisi kukerjakan secara profesional. Dan tampaknya doktrinku kepada istriku sudah mulai kelihatan hasilnya. Ia sudah melupakan toko-tokoan, yang hasilnya tak seberapa. Lalu mulai memikirkan pengembangan wisma kos itu.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBcERZPtUwg

Seperti yang ia katakan berikutnya, “Kita di sini cuma menjaring penghuni dari kelas menengah ke atas, Bang. Aku malah sedang memikirkan kos-kosan sederhana di tempat lain, untuk kelas menengah ke bawah.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXkfNQHlO30

“Lalu siapa yang ngurusnya nanti? Di sini aja kamu udah keteteran, makanya aku bawa orang-orang dari Jateng juga.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtNPde16cz1

“Uni Erna yang ngurus. Masa sih Abang gak kasihan sama dia? Abang kan udah jauh berhubungan dengannya.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfO6wxFCgUm

Aku terhenyak. Lalu mengangguk-angguk, “Ya udah. Nanti kalau ruko-ruko itu sudah terjual habis, cari tanah di daerah yang dekat kampus. Masuk ke dalam gang juga gakpapa. Bangun rumah kos-kosan yang sederhana. Duit penjualan ruko-ruko itu pakai untuk membiayai semuanya.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmNwYRaf74k

“Jadi Abang setuju?” Istriku memelukku erat-erat, “Abang memang suamiku yang sangat bijaksana. Aku sering memikirkan Uni lho Bang. Kasian kalau dia dibiarkan terus di Jakarta dan…”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrMLTEOapIl

“…Aku sering ketemuan dengannya,” kataku menyela, “Aku yakin dia takkan kekurangan. Karena setiap bulan selalu kutransfer uang secukupnya.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyVW5Fz5xWd

“Kok Abang gak pernah laporan soal itu?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzE2XyU4Q4V

“Kan sekarang aku laporkan semuanya. Lebih baik terlambat daripada tidak kan?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtZL4w4I2jo

“Terus…apa lagi yang belum Abang laporkan?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9O6dRJqNXY

“Gak ada,” kataku dengan sikap meyakinkan. Padahal banyak…banyak sekali yang tidak kulaporkan padanya. Bahkan tidak juga kubuat tulisan di [DS] ini, karena para [DS]er bisa bingung kalau kuceritakan semua. Sedangkan sekarang istriku gak bisa buka [DS]. Jadi yang kutuliskan di sini pun takkan bisa ia pantau. Xixixixiiii……

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcL507yeuas

Tapi pada suatu hari kutemukan sebuah flashdisk tergeletak di kolong meja komputerku. Aku heran, karena aku selalu memakai external hardisk yang 1 Tb ke atas. Tak pernah pakai flashdisk. Lalu punya siapa flashdisk itu?

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhnCKSeMXrR

Dengan perasaan heran kubuka isi flashdisk itu dio komputerku. Ternyata catatan harian istriku, yang belum pernah kubaca.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjQTeWkUUbM

Isinya…………………………………………………………………………………………………..

Aku jadi sibuk sekali memperhatikan barang-barang yang sedang dimuat ke atas truk untuk diangkut ke rumah di wisma kos itu. Herman lebih sibuk lagi, karena ia selalu memperhatikan cara memuat dan membongkar barang-barang itu, jangan sampai ada yang rusak di jalan. Tiap kali truk berangkat meninggalkan rumah yang akan dibongkar itu, Herman selalu ikut dalam truk itu. Sementara suamiku malah terbang ke Kalimantan dan entah kapan pulangnya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRkRqQ2TVms

Dan…baru saja dua hari dibuat sibuk seperti itu, hasrat birahiku justru menagih-nagih lagi dengan kuatnya. Entahlah, belakangan ini aku jadi seperti wanita haus sex. Dua hari saja tidak mendapatkan terjangan lelaki, rasanya seperti sudah dua bulan tidak mendapatkannya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJMFmKxCzbi

Dan anehnya, kalau hasratku sedang menagih-nagih begini, ada saja jalan untuk meredakannya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSNqfQAGkZR

Sore menjelang malam itu aku baru saja selesai mandi di rumah dalam kompleks wisma kos (karena rumah lama sudah hampir kosong). Lalu mengenakan kimono putih yang terbuat dari bahan handuk. Pas keluar dari kamar mandi, bel berdering. Meski masih memakai kimono, aku bergegas menuju pintu depan.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡccSsJYs7ba

Seorang cowok 16 tahunan berdiri di depan, berperawakan tinggi langsing, berkulit putih bersih, mengenakan kaus abu-abu dan celana training berwarna hitam. Sepintas pun tampak bahwa ia berdarah campuran dengan orang asing. Rupanya ia salah seorang penghuni wisma kosku, bernama Jonathan, yang suka kupanggil Jon saja. Aku memang sudah hafal semua nama penghuni wisma kos, karena sebulan sekali suka diadakan acara ramah-tamah di aula yang dibangun terpisah dari ketiga wisma itu.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwVoN3gkz1u

“Jon…” sapaku ramah.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLqYTpwG1sn

“Selamat malam Tante…” sahut anak muda itu sopan.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡapjVDGVqRd

“Ayo masuk Jon,” ajakku, ” Tapi maaf, aku masih pake kimono gini ya, baru selesai mandi.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Jn52QU2Ut

“Gakpapa Tante,” sahut Jonathan sambil masuk ke ruang tamu. Lalu duduk di sofa.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWRjK9KTGbK

Sebenarnya aku tahu bahwa diam-diam Jonathan suka mencuri-curi pandang ke arah pahaku kalau kebetulan aku duduk sambil bertumpang kaki. Maklum dia kan masih ABG. Tapi aku tak pernah memikirkannya. Karena seperti kata suamiku, “Jangan campur adukkan urusan bisnis dengan urusan pribadi.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkC44JLFRM0

Jadi urusanku dengan semua penghuni wisma kosku semata-mata urusan bisnis. Tapi malam itu hasratku menagih-nagih terus, sehingga pikiranku jadi lain dari biasanya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvKpgwjSuk6

“Tante, aku mau bayar uang kos,” kata Jonathan setelah aku duduk di depannya, “Tapi…apa boleh kalau aku bayar dua tahun sekaligus?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Bnj2ydMhG

“Ya boleh lah…malah bagus. Daripada bulanan kan lebih bagus begitu,” sahutku ramah. Memang aku pernah mendengar bahwa Jonathan itu anak pengusaha besar di Surabaya. Maka transfer uang dari orang tuanya pun pasti gede terus.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfCOl2HaZhe

“Ini Tante, tadi siang mamie datang dan ngasih cek ini buat bayar uang kos selama dua tahun. Biar tenang aku belajar di sini, katanya.” Jonathan menyerahkan selembar cek tertanggal untuk besok.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Y4APQTSnL

Kubaca nominal yang tertera di cek itu. Pas untuk pembayaran kos selama dua tahun. Tapi Jonathan pasti tidak tahu bahwa aku sedang memikirkan dirinya, lebih dari sekadar penghuni wisma kos. Bahwa aku teringat kata-kata suamiku, “Yang penting yakinkan dulu bahwa lelaki itu bersih dari penyakit kelamin. Sesekali boleh saja, asalkan semuanya dicatat dengan sejujurnya. Jangan ada yang dirahasiakan sedikit pun.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaedAtfIyfK

Lalu kataku, “Wah, ini pertama kalinya penghuni wisma kos membayar dua tahun sekaligus. Nanti aku kasih bonus ya,”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUEtSDEdUnL

“Bonusnya apa Tante?” Jonathan menatapku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1xzqimEyx3

“Maunya apa?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq4Byn6vWE7

Jonathan malah bengong, seperti bingung menjawab.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8iQbraw6KW

“Tunggu sebentar ya,” kataku sambil berdiri, lalu melangkah ke arah pintu depan. Kututup dan kukuncikan pintu itu. Kain gordin di belakang jendela kaca pun kututupkan, kemudian melangkah ke dalam kamar untuk menyimpan cek itu di laci lemariku, karena nominalnya tidak sedikit. Lalu kusemprot mulutku dengan pengharum nafas. Kusemprot juga bagian-bagian khususku dengan parfum dan kupanggil Jonathan dari ambang pintu kamarku, “Jon…!”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzQpc2MciIA

“Iya Tante,” sahut Jon sambil bangkit dari sofa dan menghampiriku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqd9DOQYhxi

Kupegang pergelangan tangannya dan kuraih ke dalam kamarku, “Sini dulu…soalnya ini rahasia banget, Jon.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfBt4mO8SFp

Jonathan tampak canggung setelah berada di dalam kamarku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4UwNaGja4e

“Sini, duduk dulu,” kataku sambil menunjuk sofa yang berada di dalam kamarku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1tTS8kPrPC

Jonathan duduk di sofa itu. Aku pun lalu duduk di sampingnya, dengan posisi duduk sedemikian rupa, sehingga paha mulusku terbuka lebar lewat belahan kimonoku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2VUwKvookP

“Aku mau tanya dulu,” kataku sambil mengelus pahaku sendiri, “paha saya ini bagus gak?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyVNRle3ZYr

“Ba…bagus Tante…putih dan mu…mulus,” sahut Jonathan tergagap.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTqTTLziuBj

“Kamu pernah main sama cewek?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPRyTQTamzE

“Main? Main apa Tante? Olahraga?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVQTLxIXVh0

Setengah berbisik aku tanya lagi, “Pernah bersetubuh sama cewek?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnFfQLisde2

“Aaah..belum pernah Tante.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGdZ9fXXwWd

“Bohong ah…”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx6GTdBKmnX

“Sungguh Tante. Aku berani disumpah apa pun. Betul-betul belum pernah.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlgankPj4CD

“Tapi nonton videonya sih sering kan?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSkyRpQcB2A

“Gak sering juga, cuma pernah beberapa kali. Aku malah suka menghindari nonton yang gituan.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMrA9RwB1jJ

“Kenapa?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb3mmY76a1Q

“Udahnya suka tersiksa, Tante.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWF8k3C7eV0

“Kamu suka sama pahaku ini ?” tanyaku lagi sambil mengelus-elus pahaku sendiri.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNipqtJnY6B

“Mmm…jujur….suka banget….”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRa7ggvGgUS

“Pengen nyentuh gak?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvpoK7UZyZk

“Pengen juga ya kutahan-tahan lah. Gak berani sembarangan sama Tante.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBVPFaXFY1Y

“Peganglah…” kataku sambil menarik tangan Jonathan sampai menempel di pahaku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvfzMQWVYHh

“Hehehee…ini bonusnya, Tante?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvh8EBBDbqt

“Iya…tapi ini baru awalnya…”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6u831xkbDj

“Awalnya?” Jonathan tampak kebingungan.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1dnK62pTlp

Meski agak ragu, tanganku mulai merayapi bagian di bawah perut Jonathan yang masih tertutupi celana trainingnya. Hmm…ternyata sudah ada yang tegang di balik celana training itu.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXcwl4ZoGgf

Maka bisikku, “Kamu mau nyobain bersetubuh?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRapTEiPWQY

“Sa…sama Tante?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE3lIY1yVwe

“Iya. Kan itu bonusnya. Tapi kamu harus janji dulu…”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbCoPu9bwAE

“Janji apa Tante?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYJRw8nSnXK

“Janji akan merahasiakan kepada siapa pun.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnqxmuassg2

“Iya Tante. Aku janji takkan cerita kepada siapa pun. Janji Tante,” kata Jonathan sambil mengangkat dua jarinya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ8B2FGaqYd

“Aku belum pernah ngasih bonus apa pun pada penghuni lain lho,” kataku sambil menyelinapkan tanganku ke dalam lingkaran karet celana training Jonathan, “Ini khusus buat kamu aja Jon. Wow…punyamu udah ngaceng gini ya?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvAEv1NOHhP

“Iii…iya Tante…soalnya Tante merangsang banget malam ini…”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlJzbB7dItF

Mendengar “Tante merangsang banget” itu, aku jadi semakin ingin merangsangnya. Lalu kulepaskan tali kimonoku, sambil berkata, “Lihat dulu baik-baik ya.” Lalu kulepaskan kimonoku, sehingga aku cuma tinggal bercelana dalam tipis transparan saja, karena saat itu aku tidak mengenakan bra.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡarF8eaodvQ

Jonathan melotot seperti tak berkedip memandang tubuhku yang hampir telanjang ini. Dan aku semakin bergairah. Terlebih setelah mengingat kata orang-orang, bahwa wanita yang melahap “daun muda” akan awet muda, katanya. Terlebih lagi kalau minum air mani bujangnya. Itu kata orang-orang. Benar tidaknya aku tidak tahu.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWMSHegavws

“Buka dong pakaiannya…semuanya,” kataku sambil duduk di sofa.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjuPy7Yt9PQ

“Semuanya Tante?” Jonathan mnanggalkan baju kausnya dan tampak ragu menanggalkan celana trainingnya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfYVJwpxSiq

“Ya iyalah,” sahutku, “kan bagian yang paling penting masih tertutup celana panjang dan celana dalam. Gimana mau main sama aku?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxrIGHtgJwS

Meski tampak bingung, diturutinya juga saranku. Dilepaskannya celana trainingnya. Tapi celana dalamnya masih melekat di tubuhnya. Lalu ia menghampiriku dengan senyum malu-malu.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeU4ZjtfTWa

Aku lalu sadar bahwa cowok yang masih ABG seperti Jonathan, jelas harus diserang duluan. Aku tak boleh berdiam pasif. Maka aku menyambutnya dengan rangkulan hangat dan beberapa kecupan di pipinya. “Kenapa ininya gak dilepaskan sekalian?” cetusku sambil menarik celana dalam Jonathan sampai terlepas dari kakinya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb3Bj68OoSv

Jonathan diam saja, seperti menunggu aksiku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJndqGtH5Vt

Sebenarnya aku terkejut setelah melihat batang kemaluan Jonathan yang sudah ngaceng sekali itu. Masalahnya ia baru 16 tahun, tapi batang kemaluannya sudah melebihi ukuran penis orang dewasa. Apakah karena Jonathan selalu terjaga gizi makanannya sejak bayi? Ataukah karena ia memiliki darah bule dari ibunya? Entahlah.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkGCLOSZWPv

Yang jelas, setelah celana dalamku kulepaskan, pandangan Jonathan langsung tertuju ke arah kemaluanku yang jembutnya senantiasa kucukur bersih ini.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8L5vRw2KOE

“Pernah megang kemaluan cewek?” kataku sambil duduk mengangkang di atas sofa.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqT26UTTzWk

“Belum,” Jonathan menggeleng.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFXuGOW6NNL

“Peganglah sekarang,” kataku sambil meraih tangan Jonathan sampai menempel di kemaluanku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNm02OhWicr

Tapi tangannya diam saja, tidak bergerak.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDEcIYaTkRQ

“Kok diem?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCIpZo3bPka

“Anu…kalau boleh aku pengen jilatin seperti di film yang pernah aku tonton. Boleh gak, Tante?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuBNeNLy4YA

“Boleh,” kataku sambil merentangkan kedua pahaku lebar-lebar, “Jilatin deh sepuasmu.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq9SDfJDJhw

Karena saat itu aku duduk di sofa sambil merentangkan kedua pahaku lebar-lebar, Jonathan duduk di karpet, mendekatkan wajahnya ke kemaluanku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1YdL0wNXXA

“Kalau ada yang salah tolong benerin, ya Tante,” ucap Jonathan sambil menjulurkan lidahnya, menyentuh bibir besar kemaluanku. Lalu menjilatinya dengan bersemangat.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0dHfRWNfKm

“Ininya nih yang harus sering dijilatin,” kataku sambil menunjuk kelentitku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3zN9fFg7V5

Jonathan pun mengikuti petunjukku. Dijilatinya kelentitku dengan lahapnya, sehingga aku mulai terpejam-pejam saking nikmatnya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcQqfanzPvt

Aku pun mulai menceracau, “Iya…iya…jilatin terus Jon…iya…iya….oooh…jilatin terus Jooon….iya…iya…”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCwaq8VAF7T

Tapi makin lama makin jelas kudengar. Bahwa nafas Jonathan semakin tak beraturan. Maka dengan lembut kudorong kepalanya, “Sudah Jon…yok pindah ke sana,” kataku sambil menunjuk ke arah tempat tidurku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6UWqSovp6m

Aku duluan merebahkan diri, terlentang di atas tempat tidurku, tentu dalam keadaan telanjang bulat. Jonathan yang sudah telanjang pula naik ke atas tempat tidurku dengan agak ragu-ragu. Padahal ketika kupegang batang kemaluannya, ternyata sudah keras sekali.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6MtBoCVRwa

Maka dengan penuh gairah kupegang batang kemaluan Jonathan yang masih sangat remaja itu, lalu kuletakkan moncongnya tepat di tengah mulut kemaluanku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGQa7E6etw4

“Iya…dorong Jon…” kataku sambil tetap memegang batang kemaluan Jonathan agar jangan meleset arahnya nanti.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0gzt29zct1

Lalu terasa moncong penis Jonathan mendesak mulut kemaluanku dengan kuatrnya. Kuarahkan terus. Dan blessss…akhirnya masuk lebih dari separoh bagian penis Jonathan, karena dibantu oleh lendir libidoku bercampur dengan air liur Jonathan tadi.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9IkfxD8ZNS

“Nah…sekarang entotin deh,” bisikku sambil memeluk pinggang cowok remaja itu.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwIDbC4HiAy

“I…iya Tante…mm…kalau salah tolong benerin ya …”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGda3QtmcuQ

Bukan “pelajaran” yang sulit sekadar memaju-mundurkan batang kemaluan, seperti gerakan pompa di bengkel-bengkel. Maju, mundur…maju, mundur….

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO8vR4TwwcV

Dalam tempo singkat saja Jonathan sudah pandai mengentotku. Bahkan dengan terengah-engah ia berkata, “Dududuuuuh…enak sekali Tante….geli-geli enak gini ya Tante…”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRT57hZiJE0

“Iya…bonusnya istimewa kan?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4cAfSgPa4L

“Iya Tante..adududuhh…oooh…enak Tante….ooooh…entot terus kayak gini Tante?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeWSu8YWV13

“Iya..entot terus sampai kamu ngecrot nanti.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdalX4ZMUxJ

Sambil menyeringaio dan terpejam-pejam, Jonathan menyetubuhiku, makin lama makin sempurna gerakannya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo3sFnvd75w

Tapi hanya belasan menit ia mampu bertahan. Lalu ia tersengal dan merintih, “Tanteee…oooo….ooooooh……”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtqZXBmJQDx

Ia berkelojotan dalam dekapanku. Pada saat yang sama kurasakan moncong penisnya menyemprot-nyemprotkan cairan kental dan hangatnya di dalam lubang kemaluanku. Banyak sekali air maninya, sampai terasa meluap ke lubang anusku dan mengalir ke kain seprai.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTm1YOaIlYS

“Jadi lemes Tante…” kata Jonathan tanpa mencabut batang kemaluannya dari dalam vaginaku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDeebrXFZSn

“Iya,” sahutku sambil mendekap pinggangnya erat-erat, “Biarin aja direndam dulu. Nanti juga ngaceng lagi.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ko3FpcP7p

Aku bicara sambil menggoyang-goyang pinggulku, perlahan-lahan, agar jangan sampai penis Jonathan terlepas dari jepitan liang kewanitaanku. Iya, aku menggoyang-goyang pinggulku sambil berusaha untuk tetap menjepit batang kemaluan Jonathan.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH7SUwhfqzQ

“Remas-remas deh tetekku…tapi jangan terlalu kuat ya,” kataku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4zLUZbpWF0

Jonathan manut saja.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx407T03CvY

Diremasnya payudaraku, sementara kurasakan penisnya mulai membesar lagi di dalam liang kemaluanku. Cowok seremaja Jonathan pasti gampang dibangkitkan lagi kejantanannya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbR76eKnwgm

“Nah…sekarang boleh digerakin lagi, udah ngaceng lagi tuh,” kataku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjdZeqZjxUF

“Entotin lagi, Tante?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqmuFD94FBr

“Iya…ayolah…” kataku sambil menggoyang-goyang pinggulku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdX5IlZ4UnC

Jonathan mulai mengayun kembali batang kemaluannya yang sudah tegang lagi itu. Kusambut dengan dekapan hangat dan goyang pinggulku sebinal mungkin, sehingga terasa batang kemaluan Jonathan terus-terusan bergesekan dengan kelentitku. Ini yang kuinginkan dengan menggoyang pinggulku.Karena setiap kali bersetubuh, tiada yang paling nikmat bagiku selain pergesekan penis dengan clitorisku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs63yTHY9mP

“Duuuh…Tante…makin lama makin enak, Tante….aaaahhh….enak banget Tante…” cetus Jonathan dengan genjotan yang makin lama makin mantap.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj3XFT6EDji

Kali ini cukup lama ia menyetubuhiku. Setelah lebih dari setengah jam Jonathan mengenjotku untuk kedua kalinya, aku mulai merasakan mau mencapai orgasme. Maka aku pun mempergila ayunan pinggulku, meliuk-liuk dan menghentak-hentak, sampai akhirnya kurasakan puncak kenikmatanku tiba.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKJ6BBOgCU9

Ooooh…ini nikmat sekali.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsO18V5F2IK

Sesaat kemudian, Jonathan pun mendesakkan batang kemaluannya sedalam-dalamnya, sambil meringis dan menahan nafasnya. Lalu ia mendengus…uuuuggghhh….dan terasa moncong penisnya menembak-nembakkan air maninya lagi di dalam lubang kemaluanku. Kutanggapi dengan pelukan di lehernya dan ciuman mesra di bibirnya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjnj4FvE63p

Lalu kubiarkan batang kemaluan Jonathan melemah dan mengecil, sampai akhirnya terlepas dari cengkraman liang surgawiku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY7Y0AVNhP1

“Ingat…jangan bilang-bilang sama orang lain ya. Ini rahasia kita berdua saja,” bisikku di telinga Jonathan.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtWGF8dKp55

“Iya Tante. Percaya deh, aku biaswa pegang teguh perjanjian,” sahut Jonathan sambil tersenyum, “Tapi kalau saya kepengen lagi besok-besok gimana?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0cg3BuhLkW

“Gampang, asalkan Oom lagi gak ada, nyelinap aja ke sini. Kan kelihatan, kalau jipnya ada di depan, berarti Oom sedang ada di rumah.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrLr97CipYs

“Iya Tante. Makasih.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbZYUZ5JhZO

Harusnya aku puas, karena sudah disetubuhi oleh cowok yang benar-benar masih ABG. Dua kali pula ia menyetubuhiku tadi. Tapi kenapa setelah Jonathan pergi, hasratku menagih-nagih lagi?

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU7LEbKK3kH

Apakah aku sudah menjadi perempuan hyper sex? Kenapa hasrat birahiku malah terasa lebih hebat daripada sebelum disetubuhi oleh Jonmathan tadi?

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNrYXla8qDT

Ada apa sebenarnya dengan diriku ini?

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoDkmADWH19

Kulihat jam dinding di ruang makan menunjukkan jam sepuluh malam. Aku berpikir beberapa saat. Sampai akhirnya kutelepon Herman :

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoFkVY79MPm

“Man lagi ngapain?” tanyaku di mic handphoneku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzcSCQN5brA

Terdengar suara Herman menyahut, “Baru selesai muat barang yang terakhir Bu. Sudah habis semua barang-barang dari rumah ini. Sekarang saya baru mau mandi.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyzDjylJukr

“Ya udah mandi yang bersih sana. Terus cepetan ke sini ya.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡykXovwPdOs

“Baik Bu.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCbDxstzscq

Dan aku resah sendiri menunggu Herman datang. Resah sekali, karena aku horny terus. Dan aku yakin Herman lah yang bisa meredakan gejolak birahiku ini.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ENM0ZmsTY

Hampir jam sebelas malam Herman baru datang. Tampak rambutrnya kelimis, mungkin karena baru habis mandi.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFTYpqBqKWm

“Kenapa lama banget, Man?” tanyaku bernada protes.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz2Ujh58O4m

“Kan saya naik angkot Bu. Gak bisa cepat seperti bawa mobil sendiri.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡftEwwPqWJT

“Ya udah…sini…” kuraih pergelangan tangan Herman dan kuajak masuk ke dalam kamarku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6LLIQw5oZs

Setgelah kami berdua berada di dalam kamar, kututup dan kukuncikan pintu kamarku. Kataku, “Sejak kamu baru datang dari Kalimantan itu, kita gak pernah main lagi kan?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrNpOOllRUQ

“Heheheee…iya Bu. Kan kitanya juga jadi sibuk bongkar muat barang-barang.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgG5f66CN3Z

“Sekarang udah selesai semua kan?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHyQl53W7sH

“Udah Bu. Tadi sudah dibilangin ke satpam yang jaga di depan, supaya kalau truk itu datang, barangnya ditumpuk di dalam kantor security aja. Besok pagi, baru diangkut ke sini.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlftIDPZFdY

AKu mengangguk. Dan tanpa basa-basi lagi kutarik ritsleting celana denim Herman, lalu kuselinapkan tanganku ke balik celana dalamnya, “Aku lagi kepengen banget, Man. Mmmm…kontolmu langsung ngaceng gini ya? Hihihi…tokcer banget. Begitu disentuh langsung ngaceng.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzrkEH9kCWk

“Iya Bu,” sahut Herman sambil menurunkan celana denim hitamnya, “Sebenarnya saya dari tadi sore juga lagi kepengen banget. Tapi saya kan gak berani ngajak Ibu. Takut dianggap lancang.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb8jni85s1P

“Jadi kamu seneng kupanggil sekarang?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCElJfvS1HZ

“Seneng banget Bu….heheheee…” Herman melemparkan celana denimnya di atas karpet, kemudian menanggalkan baju kausnya yang berwarna hitam juga. Belakangan Herman jadi pandai mematut-matut dirinya. Dandanannya tidak norak seperti dulu lagi.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7HHZJK8PFl

Ketika tinggal celana dalam yang masih melekat di tubuh Herman, aku justru sudah telanjang bulat dan duduk di atas tempat tidur yang kain seprainya sudah diganti dengan yang baru. Beberapa saat yang lalu, banyak sekali air mani Jonathan yang mengalir ke kain sepraiku. Sehingga aku harus memasukkan kain seprai itu ke dalam mesin cuciku. Lalu menggantinya dengan kainseprai dan sarung bantal baru. Aku pun sudah menyemprotkan parfum di kainseprai dan bantal-bantalku. Maka pastilah penciuman Herman merasa kamarku harum sekali.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRwElZAnnZ2

Meski belum dua jam aku baru disetubuhi dua kali oleh Jonathan, sikapku seolah belum diapa-apakan pada malam itu. Ketika Herman menghampiriku, langsung kutarik pergelangan tangannya. Dan kutarik celana dalamnya, sehingga penis perkasaa itu tampak lagi di mataku…tampak demikian tegangnya sampai agak mengacung ke atas.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS9GBuPiFuR

Lalu tanpa canggung lagi kuraih Herman sampai terjerembab ke atas tubuhku. Saat itulah aku berkata padanya, “Kamu sangat memuaskan Man. Yang tempo hari, terasa-rasa sampai keesokan harinya.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlPQkRJtsU9

“Masa sih Bu? Saya lebih dari itu. Tiap ingat apa yang pernah kita lakukan, punya saya langsung berdiri seperti sekarang ini…” kata Herman sambil merayapkan tangannya ke arah kemaluanku. Kubiarkan ia menggerayangi kemaluanku sepuasnya. Bahkan ketika ia menyelinapkan jemarinya ke dalam liang kemaluanku, cepat kubalas dengan remasan-remasan lembut pada batang kemaluannya yang hangat dan sudah ngaceng berat itu.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKpAw6VBS6p

Tapi kepala Herman turun dan turun terus, sehingga batang kemaluannya lepas dari genggamanku, sementara mulut Herman sudah menempel di permukaan kemaluanku. Lalu ia mulai menjilati kemaluanku dengan lahapnya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfsU6K4wtRJ

Apa yang Herman lakukan itu rasanya pas benar waktunya, waktu di mana aku membutuhkan lelaki yang benar-benar jantan. Dan Herman memiliki beberapa hal yang kusukai. Bahwa tubuhnya tinggi tegap, sehingga orang yang belum mengenalnya akan menyangkanya seorang tentara. Ia juga memiliki alat kejantanan yang mampu membuatku terbeliak-beliak tempo hari. Dan yang paling kusukai pada dirinya, adalah bahwa ia tetap hormat padaku, terutama jika ada orang lain di dekat kami.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7B79ekj7HL

“Ayo…masukin aja Man…aku udah kangen berat neh,” kataku sambil menarik bahunya agar naik ke atas tubuhku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0cHWg6TmmK

Dan manakala Herman sudah mulai mengarahkan moncong penisnya ke mulut vaginaku, spontan saja kurenggangkan sepasang pahaku selebar mungkin, seolah mempersilakan kepada penis Herman untuk menjelajahi lubang surgawiku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5lgovtAGUY

Dan ketika penis Herman menerobos liang vaginaku sedikit demi sedikit, oooh, entah kenapa….ini terasa sekali nikmatnya. Nikmat yang membuatku ketagihan, nikmat yang membuatku ingin dan ingin dan ingin disetubuhi terus menerus oleh lelaki bernama Herman itu. Karena aku merasa dan berkesimpulan, inilah penetrasi yang paling berkualitas bagiku. Bukan dari penis lelaki-lelaki ganteng – tampan dan terhormat seperti yang kerap kurasakan dari teman-teman suamiku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3mEqhOVFtl

Aku harus mengakuinya bahwa sosok Herman yang sederhana ternyata menyimpan sesuatu yang paling hangat di dalam dirinya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm4ACOLGK4Y

Lalu aku tak mau menyia-nyiakan semuanya ini. Kupeluk leher Herman erat-erat sambil menggoyang-goyangkan pinggulku seedan dan sebinal mungkin.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡExPDtxk3cV

“Ayo Man…entot segila mungkin Maaaan…aku lagi kangen berat sama kamu Maaaan….oooo….ooooh…ini enak sekali Maaaan….ayooo Maaaan…. ooooh….ooooh…”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt1O9legLaM

Dan batang kemaluan herman terasa sekali menyeruduk-nyeruduk liang meqiku sampai ke dasar-dasarnya…terasa moncongnya seperti menonjok-nonjok dasar liang vaginaku yang paling dalam…ooo, ini nikmat sekali ! Membuatku terengah, terbeliak dan tergetar hebat.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSgLB57iIpb

Gila…lelaki lain tak sedahsyat ini nikmatnya. Apalagi kalau dibandingkan dengan Jonathan tadi…sungguh Herman ini jauh lebih berkualitas. Sehingga cumas belasan menit saja ia mengentotku, terasa aku sudah berada di puncak kenikmatanku yang paling tinggi. Puncak kenikmatan yang membuatku menahan napas, dengan sekujur tubuh mengejang kuat-kuat…lalu aku merasa seperti melesat ke langit…langit ke tujuh, langit surga dunia…aaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhh….benar-benar nikmat genjotan penis Herman ini. Yang membuat liang kemaluanku berkejut-kejut di alam yang terlalu indah untuk dilukiskan dengan kata-kata.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYDVt4histF

Pada waktu sudah berkelojotan lalu menggeliat nikmat dalam orgasme, batang kemaluan perkasa itu masih mantap mengentotku. Maju mundur dan maju mundur terus…menyeruduk-nyeruduk dasar liang kemaluanku terus. Aduhai nikmatnya si Herman ini ! Cuma membuatku lemas beberapa detik…lalu aku jadi horny lagi…mengimbangi pergerakan penis anak buah suamiku itu.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ61jp2u6W9u

O, suamiku tercinta…ampuni istrimu ini…karena alam baru yang kau bentangkan untukku, membuat diriku jadi jauh berbeda dengan dahulu. Sekarang aku jadi sering ketagihan, tak kuasa menahan diri dan sering digoda nafsu birahiku…nafsu yang membuatku ingin merasakan nikmatnya gesekan penis lelaki. Lagipula bukankah kau sudah mengijinkanku untuk bersetubuh dengan Herman ini? Kepuasan ini memang kudapatkan dari si Herman. Tapi cintaku tetap untukmu Bang Yadi tercinta !

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡplo8y4qt8x

Setelah membaca catatan harian istriku itu, aku termangu sendiri di depan layar monitorku. Memang istriku tidak terlalu melanggar hanya skandal dengan anak ingusan bernama Jonathan itu yang kuanggap suatu pelangaran. Tapi kalau dipikir, bukankah pelanggaranku jauh lebih berat lagi? Tak adakah ruang maaf sedikit pun kalau istriku melakukan hal yang sama? Bukankah sermuanya itu terjadi karena aku sendiri yang memperkenalkan alam baru itu, kemudian istriku menghayatinya…lalu melakukan apa yang dilamunkannya?

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4cIafl56yI

Untuk meredakan kekesalanku, aku menghidupkan mesin mobilku. Lalu bergerak meninggalkan rumahku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg0b7Vghr9E

Tadinya aku mau menemui rekan bisnisku yang baru datang dari Pangkalpinang. Tapi baru saja mobilku keluar dari pintu gerbang kompleks wisma kos, hpku berdering. Kulihat sebentar siapa yang menelepon itu?

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIlY08g4s5E

Hmm…Mbak Tiara rupanya. Langsung saja kubuka percakapan dengannya, “Hallo Mbak Tiara…apa kabar?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZyN1bSlIJK

“Baik-baik saja, Mas. Ohya…tadi saya lewat bekas rumah saya…kok jadinya dibongkar rumahnya ya?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPF9el6qU2S

“Iya Mbak. Rumahku juga dibongkar kan?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJRwOdt8vST

“Emangnya mau dibikin apa Mas?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA3vJSAV7ok

“Mau dibikin ruko-ruko Mbak.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOztR54sfSQ

“Terus…Mas Yadi sendiri tinggal di mana sekarang?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIJiMEBKWZr

“Di rumah yang lain Mbak.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8w9fAt1k5R

“Duuuh yang banyak duit enak aja ya pindah rumah sana-sini….”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOx7wx19y7i

“Ah, Mbak bisa aja.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7FeNkcxNAI

“Terus…Mas lupa ya sama saya?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRR3684CKPs

“Ya gaklah. Cuma saya lagi bolak-balik ke Kalimantan, Mbak.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Whj1pn2PX

“Saya kangen Mas….pengen ketemuan sama Mas…”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDUv3GoIx5q

“Emang Mbak lagi di mana sekarang?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWbWWGph0y5

“Lagi di Lembang Mas. Abis menghadiri pernikahan famili tadi. Ini juga masih nongkrong di tempat resepsinya.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQaA2GfRLUp

“Sama siapa Mbak di situ?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Veu92ahUO

“Sendirian aja. Suami saya lagi kurang sehat sih.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7IQ4hZQMwt

“Ya udah, saya ke situ sekarang ya. Di mana posisi tepatnya?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpRWI9VHtb2

“Jangan langsung ke sini Mas. Takut keliatan famili, nanti jadi gossip. Saya turun aja ke Bandung. Mas tunggu di belokan ke arah Geger Kalong aja ya.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5MRDEhtUyE

“Boleh, itu lebih bagus. Mbak pake baju apa?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6w7Owz135Z

“Hihihi…saya lagi pakai kebaya Mas. Jangan diketawain ya.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBWPmnDgFbr

“Ohya? Saya malah penasaran dengarnya. Pengen lihat Mbak Tiara dalam pakaian tradisional. Pasti malah seksi…jadi pengen nelanjangin pelan-pelan……hehehehe…”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡedek6z7yOC

“Mmm…Mas Yadi bisa aja. Oke saya mau nyegat angkot nih. Mas tunggu di tempat yang saya sebutkan tadi ya..”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKCbUySzko2

“Oke Mbak.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ1J1wkbVl0

Kujalankan mobilku dengan kecepatan biasa-biasa saja. Karena tempat menunggu Mbak Tiara tidak jauh. Sepuluh menit kemudian aku sudah tiba di tempat yang diinginkan untuk menunggu Mbak Tiara.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1DTGSFrWyG

Justru di tempat itu aku agak kesal menunggunya. Karena setelah parkir lebih dari seperempat jam, Mbak Tiara belum muncul juga.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlpMsyHbPbc

Pada saat menunggu itulah mendadak timbul ingatanku pada Joseph. Lalu aku meneleponnya, “Jos ! Ada yang asyik-asyik neh,” kataku sambil tersenyum-senyum sendiri di dalam mobilku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhwd83RPKPn

“Woman?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB84XvE1v9z

“Iya. Kamu kan suka yang setengah baya. Ini ada…seksi deh pokoknya.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5BpbvYS1Ar

“Widow or cheating wife?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8dTXkT81FE

“Cheating wife.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡogRfwk6a06

“Sekarang?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx8If2GrdV4

“Iya. Tapi aku masih bingung mau diajak ke mana.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHYPXx4RBf9

“Bawa ke hotel aja, biar gak ribet,” kata Joseph yang lalu menyebutkan nama sebuah hotel.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwFWefL2NPw

Lalu aku dan Joseph berunding singkat di hp kami.

Setelah hubungan telepon diputuskan, aku masih menunggu belasan menit….sampai akhirnya seorang wanita setengah baya berperawakan tinggi sexy muncul dalam pakaian kebaya merah dengan kain songket yang mengkilap. Wow, Mbak Tiara tampak anggun sekali dalam pakaian tradisional itu.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNuDEyBZ3BX

“Mmm…cantik sekali Mbak siang ini ya?” sapaku sambil membuka pintu mobilku yang depan kiri. Mbak Tiara tersenyum mendengar pujian itu. Lalu kubantu ia naik ke dalam mobilku yang lumayan tinggi, sambil curi kesempatan untuk memegang bokongnya. Masih tetap padat bokong gede itu !

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzel9BE49lx

“Rambutnya dibleach pula…mulai gaul nih Mbak Tiara,” kataku setelah berada di belakang setirku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVpvz9J0WsK

“Ah, iseng aja Mas…ikut-ikutan musim,” sahut Mbak Tiara sambil menepuk-nepuk pahaku yang terbuka, karena saat itu aku cuma mengenakan celana pendek berwarna putih, dengan baju kaus berwarna hitam.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPbZQ7N2mzF

“Mas…” kata Mbak Tiara lagi, “saya mau kerja dong di perusahaan Mas. Di rumah terus, lama-lama jadi jenuh.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRXw5mOFcUn

“Lho…gimana mau kerja di kota ini? Mbak kan udah tinggal di Sukabumi.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB0zxdp4uXC

“Biarin, saya mau cari kos-kosan aja di tempat yang dekat kantor Mas Yadi, kalau saya diterima kerja di perusahaan Mas.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAo8KUFdP5j

“Emang suami Mbak bakal ngasih ijin gitu?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQh0GarTee0

“Udah diijinin Mas. Dia malah bilang, percuma punya ijazah es-satu kalau gak dimanfaatkan.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqgLMYWBqbx

“Mbak alumnus dari fakultas apa?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ94UWw4nQRF

“Fakultas ekonomi, jurusan manajemen, Mas.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTNn5kDRNm2

Aku agak kaget mendengar pengakuan Mbak Tiara itu. Karena aku memang sedang membutuhkan tenaga lulusan FE, khususnya yang jurusan managemen.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6HAKWLqUZw

“Yakin Mbak mau kerja?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1cPY6PaZrk

“Yakin Mas. Ngandelin pensiun suami doang, gak cukup untuk hidup dua minggu tuh.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfNpIg9QzeX

“Ya udah. Bawa aja ijazah asli, cukup diperlihatkan ke bagian personalia nanti. Paling juga difotocopy di kantor. Besoknya Mbak udah bisa mulai kerja.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCPBO1sg3zb

“Serius Mas?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU6ykBjZoWN

“Serius. Tapi harus bawa ijin suami dan fotocopy KTP suami-istri. Itu aja.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡojb1h9rpWl

“Gak usah pake kelakuan baik dan sebagainya?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDl2wj2X4ME

“Gak usah. Kan Mbak dikasih prioritas dari saya.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlKyfdiLzn8

“Kantornya di jalan apa Mas?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOTZeNL4K9D

Kuberikan secarik kartu namaku sambil berkata, “Di situ ada alamat kantor dan alamat rumahku. Alamat kantor di Banjarmasin juga ada.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGWzfErhUtH

“Makasih Mas.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSowxevX9SB

Terdengar bunyi kling dari hpku. Ada bbm dari Joseph. Bunyinya, “Udah dapet. Kamar 212 di lantai 2. Aku udah nunggu di kamar itu.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ORJXVUABe

Kubalas singkat, “Oke. Ini OTW ke hotel.” Lalu kusimpan lagi hpku di saku celana pendekku, tanpa menarik perhatian Mbak Tiara.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfEnNkyZ2Xs

Setibanya di hotel, aku langsung mengajak Mbak Tiara ke lantai dua dan masuk ke dalam kamar 212 yang tidak dikunci pintunya, karena Joseph sudah ada di dalam kamar itu.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpLRiXVeJkn

Mbak Tiara tampak agak kaget karena melihat ada orang lain di dalam kamar itu.Tapi aku cepat menutupkan pintu dan menguncikannya, lalu memegang pinggang Mbak Tiara sambil berkata, “Mbak…kenalin nih sahabat saya, Joseph namanya.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOs6g7SskTz

Mbak Tiara memandang ke arah Joseph dan menerima jabatan tangannya dengan agak malu-malu. Biarlah dia naksir sendiri betapa tampannya sahabatku itu.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuBVFsukGEJ

Lalu Joseph duduk di sofa dan pura-pura asyik bbman.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjPt3C2X7fW

Sementara aku mengajak Mbak Tiara masuk ke kamar mandi. Di situlah aku berusaha menanggalkan kebaya dan kain songketnya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6HXaPvMf0F

“Mas…itu nanti temennya gimana?” Mbak Tiara tampak ragu, tapi tak menolak ketika kulepaskan kebayanya, juga waktu kain songketnya kulepaskan.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp45oGOQ0hG

“Biar aja. Dia takkan ganggu kita kok. Dia itu sahabat saya yang paling dekat di kota ini,” kataku setelah tinggal celana dalam dan beha saja yang masih melekat di tubuh Mbak Tiara..

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡll5q3Eji27

“Kalau dia terangsang lihat kita gimana?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpuDWLrzg5x

“Kasih aja,” sahutku, “Mbak belum pernah merasakan dithreesome kan?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEeGiIEC6wO

“Haaa…?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsjGjMKURfS

“Enak lho Mbak disetubuhi sama dua lelaki…jauh lebih seru daripada yang biasa.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYyVjp0lb1H

“Mas….”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKAXOzPYtCI

“Tapi kalau dia ngiler dan Mbak gak mau digituin, pegangin aja kontolnya…lalu kocok sama tangan Mbak sampai ngecrot…”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAvxolN3QiP

“Ah…masa gitu?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtqtBc984Qd

“Ya kalau Mbak gak keberatan, kasih aja ininya,” kataku sambil menepuk kemaluan Mbak Tiara yang masih tertutup celana dalam.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYfIfWuK8QP

Mbak Tiara juga tak menolak ketika aku menanggalkan behanya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc2jIswGTgC

Kemudian kuraih pergelangan tangannya, kuajak keluar dari kamar mandi. Meski agak berat mengajaknya keluar, akhirnya Mbak Tiara melangkahkan kakinya juga, mengikuti langkahku sambil menutupi payudaranya dengan sepasang tangannya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhyeACSut4L

“Jos, aku mau ML dulu sama Mbak seksi ini ya,” kataku setelah mengajak Mbak Tiara naik ke atas tempat tidur.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxlk7z96Jui

“Hmm? Iya…lanjut deh…” sahut Joseph yang tetap pura-pura asyik dengan hpnya sambil duduk di sofa.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMlDu1MMFbe

Meski Mbak Tiara masih tampak ragu, aku tahu benar bagaimana caranya supaya Mbak Tiara lupa segalanya. Awalnya dengan menjilati pentil payudaranya sambil sesekali mengisapnya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaS0KTHi20b

Walaupun sesekali Mbak Tiara melirik ke arah Joseph, lama kelamaan ia memejamkan matanya dan membiarkan semuanya terjadi. Terlebih setelah aku menarik celana dalamnya, lalu dengan lahap kujilati kemaluannya yang jembutnya sudah tercukur habis itu. Ia pun mulai menggelinjang-gelinjang sambil mengusap-usap rambutku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6tvywBr4hV

Bahkan pada satu saat ia seolah lupa pada kehadiran Joseph, mungkin karena ia sudah berada di puncak nafsu birahinya. Dan berkata, “Mas…masukin aja Mas….”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ35Awrfh2FD

Aku pun tak mau berlama-lama lagi menjilati kemaluan Mbak Tiara, karena aku ingin agar Joseph segera menghampiriku. Lalu kulepaskan semua yang melekat di badanku. Dan kuangsurkan batang kemaluanku yang sudah ngaceng berat ini ke mulut vagina Mbak Tiara. Lalu kudorong sekuatnya dan….blessss….melesak sedikit demi sedikit.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3GYwy51WCE

Mbak Tiara menyambut penetrasi ini dengan pelukan hangat dan sepasang kaki yang direwnggangkan selebar mungkin.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9hrhZ94l85

Lalu mulailah aku mengenjot liang kemaluan wanita berperawakan tinggi, berbokong besar dan berpayudara lumayan gede itu.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9RXNX6LujE

Pada saat itulah Joseph menghampiri kami. Berdiri di dekat tempat tidur sambil bertanya padaku, seolah-olah minta izin, “Boleh nonton di sini?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5OYHLTIqLv

Mbak Tiara tersipu, seperti malu-malu. Tapi aku menjawabnya, “Nontonlah. Tapi jangan curang…kami telanjang, masa kamu berpakaian lengkap gitu? Harus telanjang juga dong, biar adil…”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs01EzMwm3n

Semuanya itu cuma sandiwara, agar Mbak Tiara tidak mengira bahwa semuanya ini sudah direncanakan tadi.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeVnFRjOjtH

Mbak Tiara bahkan seperti makin asyik menikmati entotanku. Ia mendesah-desah erotis, sementara Joseph sudah menanggalkan segala yang melekat di tubuhnya, lalu duduk di pinggiran tempat tidur, dengan kaki terjuntai ke lantai, tapi penisnya berada tak jauh dari tangan Mbak Tiara. Maka sambil mengentot Mbak Tiara, masih sempat kupindahkan letak tangan wanita itu dari kasur ke…penis Joseph !

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPzD4sK2s7m

Mbak Tiara agak terkejut. Tapi tanganku tetap memegang tangannya yanbg sudah menempel di penis Joseph yang tampak sudah tegang itu. “Pegangin aja Mbak…kasihan sahabatku ini….biar ikutan merasakan enaknya…”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUlyWR7G9Tw

Lalu kulihat Mbak Tiara memandang Joseph, dengan senyum malu-malu, namun tangannya mulai menggenggam batang kemaluan Joseph.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzwx5EX4qlS

“Nah…gitu dong….biar kita bertiga kompak semuanya !” kataku sambil mengangkat tubuhku agar memberi ruang pada Joseph untuk saling pandang dengan Mbat Tiara seleluasa mungkin. Bahkan Joseph bisa menghilangkan kepenasaranannya untuk menyentuh buah dada Mbak Tiara yang bentuknya merangsang itu

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWv10l2PIiu

“Boleh ngemut payudaranya?” tanya Joseph padaku, seolah-olah minta izin.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvXgFdruaJW

“Iya…emutlah…biar tambah asyik,” sahutku yang masih gencar mengentot Mbak Tiara, dengan badanmenjauh dari dada Mbak Tiara, ditahan oleh kedua tanganku yang menekan kasur.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHnaWGQP5Gp

Mbak Tiara tahu bahwa pentil payudaranya sudah diemut oleh Joseph. Dan ketika kuperhatikan, ternyata tangannya pun mulai meremas-remas batang kemaluan Joseph ! Ini suatu pertanda bahwa Mbak Tiara sudah menerima kehadiran Joseph sebagai bagian dari permainan yang syur ini.

Untuk semakin meyakinkan bahwa Mbak Tiara siap dithreesome, aku hentikan dulu enjotan batang kemaluanku, lalu bertanya kepada wanita itu, “Boleh kan sahabatku gantikan aku dulu?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSuWljjrrY2

“Kan…kan Mas belum keluar…” sahut Mbak Tiara sambil menatapku, lalu menataop Joseph juga.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3fdlblOanC

“Gakpapa. Kasian kan dia udah kepengen dari tadi…boleh ya?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4zvt95nOjG

Akhirnya Mbak Tiara mengangguk dengan senyum. Pastilah ia mau, karena sahabatku itu tampan sekali.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxZrriPEEHp

Demi persahabatanku dengan Joseph, kucabut batang kemaluanku sambil menepuk bahui Joseph. Lalu kataku, “Ayo Jos…gantian main…”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6x9KfEWbt1

“Oke Yad,” Joseph mengangguk dengan sorot ceria. Lalu ia merayap ke atas perut Mbak Tiara sambil memegangi batang kemaluannya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcm6MACAbkW

Sesaat kemudian kulihat batang kemaluan Joseph sudah melesak masuk ke dalam liang kemaluan Mbak Tiara. Lalu ia mulai mengayun batang kemaluannya dengan gerakan perlahan…makin lama makin cepat….dan akhirnya ia benar-benar menyetubuhi Mbak Tiara.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq63664OFLC

AKu senang menyaksikan semuanya itu. Bahkan pikirku, kelak kalau Mbak Tiara ingin kugauli, sementara aku sedang kurang berhasrat, kan bisa diwakili oleh Joseph dulu.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvBmT92U8am

Tampaknya takkan sulit mengatur selanjutnya. Karena kulihat Mbak Tiara mulai menyambut ciuman Joseph, sementara pinggulnya pun mulai bergoyang-goyang ketika Joseph mulai mantap menggerakkan batang kemaluannya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi8bK1ruhgJ

Bahkan kulihat Mbak Tiara mulai merengkuh leher Joseph ke dalam pelukannya. Berarti ia sudah benar-benar enjoy kini….

Yeaaaaaaaa…..makin lama Mbak Tiara makin susah menyembunyikan perasaannya. Bahwa dia sangat menikmati indahnya digauli oleh dua lelaki. Ia tidak malu-malu lagi menciumi pipi dan bibir Joseph ketika ia sedang digenjot ganas-ganasnya oleh sahabatku yang senantiasa kompak denganku itu.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbIs7x6Mc36

Bahkan ketika Joseph baru belasan menit menyetubuhinya, wanita itu melotot seperti melihat hantu di siang bolong. Lalu terpejam, menggeliat dan mengejang….mengelojot sambil menghela nafas panjang…pertanda sedang mencapai puncak orgasmenya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoIhCOSEcwq

Joseph melirik padaku sambil mengedipkan sebelah matanya. Mungkin memberitahuku bahwa Mbak Tiara sudah orga.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4sKaogaZzB

Dan aku menjawabnya dengan, “Lanjutkan aja sampai finish etape pertama !”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRH5sUL2ZOW

Joseph mengacungkan jempolnya sambil mengayun batang kemaluannya dengan gerakan dipoercepat, sehingga bunyi-bunyi unik terbit dari kemaluan Mbak Tiara, “Crek…crok…crek….cok…crok…crek…crok…crek…crok…” seperti bunyi cairan dikocok-kocok. Pasti karena liang kewanitaan Mbak Tiara sudah dibanjiri lendir kenikmatannya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ48aJ9vCpRe

Dan aku malah berpikir bahwa kelak kalau Mbak Tiara benar-benar sudah bekerja di periusahaanku, pasti sering ia mengalami hal yang seperti ini. Bisa saja ia “kutugaskan” ke satu tempat pertemuan, lalu aku dan Joseph datang untuk menthreesomenya. Bahkan bisa saja aku membawa teman lebih dari seorang, seolah-olah party di suatu tempat yang aman dan nyaman kelak.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGn8ISWkugt

Kalau ia sudah menjadi pegawaiku, jam kerja juga bisa kugunakan untuk party seperti itu.

Mbak Tiara sendiri akhirnya mengakui bahwa apa yang kami lakukan jauh lebih dahsyat daripada yang biasa-biasa saja. Masalahnya setelah Joseph ejakulasi, aku maju…melanjutkan “sisa pekerjaan” yang belum selesai tadi. Dan setelah aku ejakulasi, Joseph maju lagi….sampai ejakulasi kedua kalinya. Dan aku menggantikan posisinya, sampai ejakulasi kedua kalinya. Lalu Joseph lagi dan aku lagi.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡndKLYaNydc

Begitulah….ketika hari mulai gelap, Mbak Tiara sudah enam kali disetubuhi. Aku tiga kali, Joseph tiga kali.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEbuIN4Jm5n

Sempat juga ada call dari suami Mbak Tiara. Mungkin menanyakan kenapa belum pulang ke Sukabumi. Dan kudengar Mbak Tiara mengutarakan alasannya. Bahwa ia sedang berjuang untuk memperolah pekerjaan di Bandung. Dan mungkin ia akan menginap di rumah temannya di Bandung. Titik. Lalu Mbak Tiara menyimpan handphonenya di dalam tas kecilnya.

Aku merasa persahabatanku dengan Joseph makin lama makin kompak dan solid. Rahasiaku sudah menjadi rahasia Joseph, sebaliknya pun begitu, rahasia Joseph sudah menjadi rahasiaku. Tentu saja rahasia-rahasia Joseph itu takkan kutulis di sini.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwJp4Ya1fN3

Apakah teman-temanku cuma sebatas mantan seangkatan di SMA? Tentu tidak. Mereka hanya sebagian kecil dari deretan teman-temanku. Hanya saja dengan merekalah aku sering melakukan petualangan sex. Dan tulisanku di [DS] ini memang fokus ke arah sex.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiR6iFUztq8

Di kartu namaku memang tiada gelar apa pun yang kusertakan. Untuk apa? Untuk gaya-gayaan? Gak ah. Aku kan seorang wiraswasta. Bukan pegawai negeri. Gelar dan ijazahku tidak ada sangkut pautnya dengan penghasilanku. Karena itu sangat jarang orang yang mengetahui latar belakang pendidikanku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgzgtPEjahn

Joseph juga tak pernah bicara soal pendidikan akademisnya. Karena ia juga seorang pengusaha, meski mungkin usahanya tidak sebesar usahaku. Ia bahkan pernah berkata, “Menempelkan gelar di depan dan belakang nama kita, malah bikin kita gak bebas.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwYGSjRJEte

Lalu, entah apa yang menyebabkan Joseph begitu percayanya padaku, sehingga dalam soal yang sangat penting itu ia mempercayakannya padaku. Soal penting apa?

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBS0eNt3yth

Inilah kisahnya :

Pada suatu hari Joseph datang ke kantorku. Tidak seperti biasanya, kali ini ia mengajakku berbicara serius:

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpPTI9ibcDw

“Yad…aku bisa titip adikku biar kerja di sini gak?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8nBS3LCxkm

“Adik? Sejak kapan kamu punya adik?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJBsRw8Xv7J

“Punya Yad. Cuma adikku tinggal di Nederland. Tapi sebulan lagi dia akan pindah ke Indonesia, orang tuaku menitipkannya padaku.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCZHqvF2d16

“Ntar dulu…adikmu itu cowok apa cewek?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ39Xr6zrjUL

“Cewek. Umurnya sekitar duapuluh dua tahun. Dia itu tadinya bermasalah di Nederland. Sempat masuk rumah sakit rehabilitasi pemakai narkoba segala. Tapi sekarang sudah benar-benar sembuh. Makanya orang tuaku bermaksud memindahkannya ke sini, supaya tidak larut dalam narkoba lagi.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGXlxy0CGvP

“Di sini juga banyak pengedar narkoba, Jos.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqqzYeuYLaW

“Tapi relatif masih bisa kita awasi. Di sini kan dia gak punya teman. Dia itu jadi pemakai narkoba sejak putus cintanya dengan cowok di sana. Jadi narkoba itu seolah pelarian patah hatinya gitu. Tapi kata ibuku, sekarang dia sudah tobat. Makanya aku mau carikan kerja, biar ada kegiatan yang positif di sini.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2w0kCqeLQZ

Aku cuma mengangguk-angguk sambil memperhatikan wajah Joseph yang tampak kusut begitu.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUcwlR1Yub9

“Bisa kan kamu tempatkan dia di perusahaanmu?” tanyanya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwlKp5W7gW9

“Mau ditempatkan di sini apa di Kalimantan?” aku balik bertanya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkGweYMr3KQ

“Ya di sinilah…supaya kita bisa jadi pagarnya.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnEjMX6wNWF

“Dia lancar berbahasa Indonesia?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCu6nV9gdHI

“Ya iyalah. Ayahku kan orang Indonesia. Ibuku doang yang orang Nederland.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuW1cfiZygz

“Lalu…dia harus ditempatkan di bagian apa ya?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6GaSnANttQ

“Terserah kamu. Pokoknya aku percayakan dia padamu Yad. Yang penting dia jangan sampai terjerumus ke dunia narkoba lagi.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXol5rnmt3E

“Pendidikan terakhirnya apa?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVvNoKGDYPx

“Dia udah lulus akademi…semacam D3 kalau di sini sih.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq0kYE5FKcD

“D3 di bidang apa?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwFOsoDVFla

“Tata boga. Harusnya sih dia kerja di restoran. Tapi adikku itu bisa cepat adaptasi dengan pekerjaan apa pun.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQA30Y43G3S

“Ya udah. Nanti kalau sudah datang, ajak aja ke sini. Mungkin aku harus interview dulu, supaya aku tau di bagian apa dia itu cocoknya.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl9ZM1MKSTG

“Terima kasih sebelumn ya, Yad. Jujur, di antara teman-temanku, hanya kamu yang aku bisa percaya seratus persen. Ohya, ini foto-fotonya,” kata Joseph sambil

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3g7H1ZFLku

mengeluarkan handphonenya. Lalu mengotak-atik handphone itu sesaat.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8iwx7Kuiri

Lalu diperlihatkannya foto-foto adiknya itu.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcj2aIQOQJg

“Wooow !” seruku waktu memperhatikan foto-foto itu, “Adikmu cantik sekali, Jos !”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUzDLKGDx2T

“Iya sih. Mirip Manohara ya?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcck28Yske0

“Aaah…kurasa cantikan adikmu, Jos,” sahutku sejujurnya. Karena kalau melihat dari fotonya sih, adik Joseph itu dijadikan artis juga pasti bisa.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ePKioTuYW

“Dengar Yad…aku sih udah sampai berpikir sejauh mungkin. Seandainya kalian nanti ada hubungan juga, aku takkan marah. Bahkan seandainya dia dijadikan istri rahasiamu juga, aku takkan keberatan. Yang penting jangan sakiti hatinya. Itu saja.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ROEDfPXWh

“Gila kamu Jos !” seruku sambil menepuk lutut sahabatku, “Masa kamu tawarin dia jadi istri simpananku?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb6pfQ6eVef

“Pola pikirku realistis, Yad. Kamu kan sudah punya istri. Lalu kalau ada hubungan dengan adikku nanti, gimana? Nikah secara resmi gak bisa kalau gak ada izin istrimu kan? Tapi itu semua cuma berandai-andai. Pokoknya aku sudah memperhitungkan segala kemungkinan setelah dia datang nanti.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsfBi4ouY2g

“Ohya…siapa nama adikmu itu?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlBDD5WtqU5

“Anna….lengkapnya sih Anna Karina. Kan ayahku yang kasih nama. Makanya gak mau kasih nama yang terlalu kebarat-baratan.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8P2w3s6pgl

Percakapanku dengan Joseph berlangsung lama. Intinya dia memasrahkan adiknya pada perusahaanku atau untuk pribadiku juga. Dan aku yakin pendiriannya itu berdasarkan keadaanku juga. Kalau aku orang miskin, tentu dia takkan mau membahasnya seperti itu. Mungkin dia percaya bahwa di bawah lindunganku, adiknya takkan hidup kekurangan. Memang realistis juga sih. Daripada membiarkan adiknya bergaul dengan cowok sembarangan, mending jadi istri simpananku? Dan… apakah sudah saatnya aku mempunyai istri lagi? Bukankah diam-diam aku sudah punya Nuryati dan Yona yang sangat kukasihi itu? Apakah aku merasa kurang dengan dua istri itu? Entahlah. Setelah aku berpikir lebih jauh lagi, akhirnya aku bertekad : What ever will be, will be. Apa yang akan terjadi, terjadilah.

Sebulan kemudian, Joseph benar-benar membawa adiknya ke kantorku. Dan aku dibuat terpaku melihat gadis bergaun terusan putih polos itu, adik Joseph itu, karena ternyata ia lebih cantik daripada di foto-fotonya. Memang ada garis kemiripan antara Joseph dengan adiknya itu. Tapi Joseph hanya tampangnya saja yang keindo-indoan, sementara kulitnya sama saja denganku, berwarna sawo matang. Sedangkan adiknya itu? Seolah asli bule, meski ayahnya orang Indonesia. Ya, adik Joseph itu berkulit putih benar. Putih dan halus, tidak seperti perempuan bule lain, yang banyak bintik-bintik coklat di permukaan yang kasar. Adik Joseph itu bukan cuma putih, tapi kulitnya juga halus dan mengkilap saking licinnya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡleu8CmCeUP

Tadinya kukira adik Joseph yang bernama Anna itu akan bersikap sebagaimana biasanya orang-orang bule, karena ia lahir dan dibesarkan di Nederland. Tapi entah karena ayahnya orang Indonesia, yang mengutamakan kesopanan, entah dibriefing dulu oleh Joseph…entahlah. Yang jelas, sikapnya begitu sopan dan lembut, membuatku semakin kagum padanya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqa03xbQCY6

Joseph hanya mengantarkan adiknya, dudukj pun tidak di kantorku, lalu berpamitan, “Yad, aku hanya mengantar adikku. Soal dia mau ditempatkan di mana, aku takkan ikut campur. So, aku mau pulang duluan ya. Soalnya Mila minta diantar ke rumah sakit. Tantenya dirawat.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpx6UoFD77j

“Sebentar Jos,” kataku sambil memegang pergelangan tangan Joseph dan mengajaknya keluar, sementara adiknya kuminta menunggu sebentar. Setelah berada di luar, setengah berbisik aku berkata, “Jos…adikmu itu cantik benar.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSFQVCvmBu0

“Iyalah. Ibuku juga bekas gadis model waktu mudanya.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyZVuiHRZaG

“Oke Jos,” aku mengangguk, “Mudah-mudahan aja adikmu bisa cepat adaptasi di sini.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe6qw6AswQX

Setelah Joseph berangkat, aku masuk lagi ke ruang kerjaku dan menyapa Anna dalam bahasa Belanda sebisa-bisanya, “Kan sprekenin het Indonesisch?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFzSC9xoa0g

Anna terkejut dan berkata, “Meneer spreken nederlands taal?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsfQ4FlcOhZ

“Hahaha … nee .. nee … Ik kan alleen maar een beetje !”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS3votAahPS

“Oh, saya kira Boss suka bicara dalam bahasa Belanda.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡplikSD37Vy

“Mmm…lebih baik kita bicara di restoran aja yuk. Ini kebetulan jam makan siang. Ayo ikut saya,” ajakku dengan ramah.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡExCYqqmzAH

Tak lama kemudian Anna sudah berada di dalam jipku, yang kujalankan ke arah resto kaliber internasional dan paling bergengsi di kotaku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvr0T0r6tw6

“Di Amsterdam siapa yang ngajar Anna berbahasa Indonesia?” tanyaku di belakang setir jipku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLlRMF8ISrL

“Papi dan Mami tiap hari ngomong Indonesia. So saya juga harus ikut menguasai bahasa Indonesia. Karena kami semua warganegara Indonesia. Tapi…saya baru sekarang masuk Indonesia lagi. Saya lahir di Jakarta, tapi sejak bayi saya dibawa ke Nederland, karena Papi dapat kerja di Den Haag. Kalau Joseph kan tinggal di rumah adiknya Papi di sini,” sahut Anna dengan logat yang terasa asing, tapi bahasa Indonesianya tiada yang salah menurutku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcsjlgTXZo9

“Hawa Indonesia panas kan?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVDvgYT9iFk

“Waktu di Jakarta betul panas. Tapi di sini tidak terlalu panas.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiXWRO9nqRX

“Mmmm…Joseph ngomong apa saja sebelum mengantarkan Anna ke kantor tadi?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiuYZs0JNVC

“Tidak banyak. Hanya bilang harus sopan, harus mau ditempatkan di bagian apa saja dan….”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUpBdFB3wWi

“Dan apa?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbx0xhIBJDd

“Mmm…gimana ya? Dia seperti menjodohkan saya dengan Boss.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡplgxHwbcwl

“Panggil aku Abang aja. Gak usah boss-bossan.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlxOFAt0jxo

“Iya. Bang…Abang….artinya broer kah?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLxoMfFNcwK

“Iya, panggilan untuk laki-laki yang lebih tua.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRdm3JAU9Ff

Di resto bertaraf internasional itu beberapa pasang mata tertuju ke arah Anna, dengan sorot kagum. Mungkin mereka sangka yang bersamaku ini seorang artis, karena Anna memang cantik sekali.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU1wKMKSTMF

Tapi Anna tampak tidak sok cantik. Kata-kata orang ada benarnya. Bahwa cewek yang cantiknya nanggung, justru suka lebih belagu daripada cewek yang bener-bener cantik.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlIfkbSEpg9

“Jadi Joseph berniat menjodohkan kita, begitu?” tanyaku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ8hI0EZ99k

“Iya,” Anna mengangguk dengan senyum. O, manisnya senyum itu.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzVOLhl9a2Z

“Lalu pendirian Anna sendiri gimana?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGr8NDwwn0G

Anna menatapku dengan senyum manis lagi. Lalu berkata, “Saya memang dibesarkan di Eropa. Tapi Papi mendidik saya dengan cara Timur. Karena itu, saya sudah dibiasakan untuk mengikuti jalan pikiran orang-orang yang lebih tua.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmOJ5wQZR6s

“Jadi artinya…?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpMNGTYLbEA

“Abang sendiri gimana? Apakah setuju pada keinginan kakak saya itu?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJKQxjhvN71

Kupegang tangan Anna yang terletak di atas meja makan sambil berkata, “Anna…laki-laki mana yang menolak dijodohkan dengan gadis secantik Anna? Tapi Joseph juga sudah kasitau bahwa saya sudah punya istri kan?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfMosvDV7u9

“Iya. Semuanya sudah diceritakan di rumah kakak saya kemaren.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfMq6yLtU49

“Apakah status saya yang sudah beristri ini tidak dianggap rintangan?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhtDZt6MM8M

“Itu kan urusan Abang. Kalau Abang setuju pada usul Joseph, berarti Abang sudah siap mengatur semuanya.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfBkaHnSAqJ

“Oke, saya tanya sekali lagi, apakah Anna setuju pada saran Joseph?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0kKuL076tk

“Kok Abang tanya lagi. Masa Abang tidak bisa mengambil kesimpulan dari kata-kata saya tadi.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Ibnni9t6H

Aku ketawa kecil. Lalu memegang tangan Anna lagi sambil mendesaknya, “Saya ingin jawaban to the point. Supaya semuanya jelas. Setuju pada saran Joseph?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDvWjh8OVb8

Dengan senyum manis lagi Anna mengangguk sambil balik meremas tanganku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsDcrOilRH9

“Dank u God,” kataku penuh semangat, “God maakt me gelukkig nu !” (Terima kasih Tuhan. Tuhan membuatku bahagia sekarang).”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE2wXN6YT2A

Seperti kaget mendengarku bicara bahasa Belanda lagi, Anna mengguncang tanganku yang sedang digenggamnya sambil bertanya dalam bahasa Belanda juga, “Wil je echt het gevoel nu gelukkig?” (Apakah anda benar-benar merasa senang sekarang?)

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDThuyMcDrT

Kujawab dengan anggukan.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8qkOpmoDLG

Dan aku teringat lagi kata-kata almarhum guru spiritualku di pantai selatan itu, “Mulai tahun ini Nak Yadi akan mendapatkan jatah perempuan yang banyak sekali.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdjMfDQJqKZ

Dan saat itu aku bertanya, “Jatah apa jodoh, Bah?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4rG9dL7vED

Ulama yang mirip Pak Raden (karena kumisnya tebal sekali) itu menjawab singkat, “Jatah !”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeYHZ9Mcwrv

Aku sulit mempercayai hal-hal yang berbau mistik. Tapi ucapan almarhum itu sudah kubuktikan kebenarannya. Bahwa sejak tahun itu diriku seolah dibanjiri perempuan demi perempuan. Sehingga aku tak perlu berjuang keras untuk mendapatkannya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0aht7YBjMZ

Dan kini, seorang gadis indo yang begitu cantik dan menawan, telah menyatakan siap untuk menjadi jodohku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrrxHMBwGBG

Beberapa saat kemudian, ketika Anna sudah duduk di sampingku di dalam jip yang sedang kujalankan menuju ke lkompleks perumahan paling elit di kotaku, secara jujur aku berkata, “Bermimpi pun tidak kalau saya akan merasakan kebahagiaan sehebat ini sekarang.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnBq7Bw6oAy

“Dan saya senang kalau saya bisa membahagiakan hati Abang,” sahut Anna dengan kepala disandarkan ke bahuku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPHnPrtiUdz

“Tapi kenapa Anna bisa secepat itu menerima saya?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEQNB3PSzYU

“Tidak cepat Bang. Sebelum saya terbang ke Indonesia, Joseph sudah mengirimkan foto-foto Abang lewat chat di handphone kami. Saya juga sudah mendengar hal-hal mengenai pribadi Abang dari Joseph. Kebetulan Papi dan Mami juga setuju kalau saya dijodohkan dengan Abang.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTM2zkQeQlD

“Hah?! Jadi sudah sejauh itu kalian merundingkan diriku?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpChNyTKEgx

“Iya Bang. Biar abang tau, Mami dan Papi juga dahulu dijodohkan oleh orang tua mereka. Ternyata sampai sekarang mereka hidup bahagia.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡowXEO6Im4x

Aku cuma terlongong di belakang setirku. Semua yang Anna katakan masih terasa aneh bagiku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQRDiP3MhgX

Tapi Anna lalu menjelaskan lagi, “Budaya orang Belanda jauh beda dengan orang Amerika, Bang. Katakanlah orang Belanda itu masih feodal. Tapi memang begitulah kenyataannya. Maka pernikahan Papi dan Mami pun bukan dimulai dengan pergaulan anak-anak muda.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAbV0Vy7Zr5

Beberapa saat kemudian, aku sudah berada di depan sebuah rumah di kompleks perumahan yang paling elit di kotaku. Rumah itu lebih luas dan megah kalau dibandingkan dengan rumah yang sudah kuberikan kepada Nur. Terus terang, aku membeli rumah ini dari hasil profit batubara pada gebrakan pertama. Sengaja kusimpan terpisah uangnya. Dan kubelikan rumah itu, untuk mengabadikan hasil perjuangan awalku di Kalimantan. Tadinya pun rumah itu takkan kujual, melainkan untuk kupakai sendiri. Karena itu sedikit demi sedikit perabotannya kulengkapi.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlPlqDlUFKG

Pada saat aku mengajak Anna ke rumah itu, perabotannya sudah lengkap semua.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt4L9uFE2wu

“Ini rumah Abang?” tanya Anna waktu sudah berada di teras rumah itu.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRVM6nupXuj

“Iya,” sahutku sambil membuka pintu depan.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCdcwRdKRPu

Setelah berada di ruang tamu, Anna menyapukan pandangan ke sekitarnya. “Besar juga rumah ini ya? Tapi kelihatannya seperti belum pernah ditempati.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmugA7ypQTz

“Kalau Anna mau, Anna bisa tinggal di sini,” kataku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbS7PMXyAHf

“Sendirian?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuLg5SQO3V1

“Nanti saya carikan pembantu rumah tangga, paling sedikit dua orang. Yang satu untuk bagian cleaning service, termasuk cuci dan setrika pakaian, yang satu lagi untuk tukang masak.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0awttjdIce

“Terus?” Anna duduk di sofa ruang tamu.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQXvd3AB2m3

Aku pun lalu duduk di sampingnya, “Terus saya akan sering menginap di sini. Kalau tidak bisa malam, ya siangnya saya bisa berada di sini.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH0M3rYzzS5

“Abang serius?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWReg60CBNn

“Sangat serius, honey,” kataku, untuk pertama kalinya memanggil honey padanya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiZtNTWKvLN

“Mmm…status saya nanti gimana? Jadi pegawai di perusahaan Abang atau…”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjq37ixMkhM

“Jangan pikirkan status dulu, supaya pikiran kita tetap jernih. Yang pasti, saya takkan menempatkan Anna di perusahaan saya. Kalau Anna mau, nanti saya buatkan sebuah restoran, lalu Anna kembangkan hasil pendidikan di Nederland dahulu. Di kota ini banyak orang yang suka masakan berbau internasional.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgbgsMcXV67

“Wow…berarti Joseph sudah bicara banyak dengan Abang. Terima kasih Bang. Memiliki sebuah restoran, memang sudah jadi obsesi saya sejak remaja dulu.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzRJewhVGfz

“Anna tak usah bekerja sendiri nanti. Biar kita cari chef yang sudah pengalaman di resto-resto atau hotel-hotel bertaraf internasional. Anna cukup mengawasi dan mengelolanya saja.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkxugzZMCBa

“Mengelola? Apa arti mengelola Bang?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOVB5ZUaeW6

“Mmm…dalam bahasa inggris mengelola itu artinya manage. Dalam bahasa Belanda mungkin disebut beheren…”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2v3UIjRZjy

“Hihihihi…Abang kok banyak tau bahasa Belanda? Padahal waktu ngambil gelar master bukan di Belanda kan? Dari mana Abang belajar bahasa Belanda?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuG8O4AjA3z

“Saya punya ibu tiri yang sejak bayi dijadikan anak angkat keluarga Belanda. Dari dia saya banyak belajar bahasa Belanda.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡulMkWXbUZo

“Sekarang stiefmoeder itu masih ada?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk7pq6GFcEg

“Masih. Dia belum tua-tua benar. Baru empatpuluh tahunan gitu.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc8YHYq3aZx

“Kapan-kapan ketemukan saya dengan dia ya Bang.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYw15kkEWjr

“Iya.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCdKIPel71U

Tiba-tiba handphoneku berdering. Joseph yang meneleponku. Lalu:

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYBS4uWVEK5

“Hallo Jos !”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyeQTpTTjlV

“Sorry mengganggu nih…gak lagi sibuk kan?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYjfoieivxw

“Gak Jos. Lagi santai benar. Lagi ngobrol sama Anna.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEeYBqsMVPu

“Ohya? Jadinya gimana? Apakah dia diterima di perusahaanmu?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA8gSwGrCcW

“Gak. Dia kuterima di hatiku. Bukan di perusahaan.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvI2Cg3qYXj

“Hahahaa…syukurlah. Atur-atur aja gimana baiknya. Pokoknya aku percaya penuh padamu, Yad.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0QTJ6Lzgi8

“Iya. Terimakasih atas kepercayaanmu….kepercayaan yang membuatku bahagia saat ini, Jos.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY2vMOApo1l

Setelah hubungan telepon ditutup, aku menggapaikan tangan pada Anna dan menepuk pahaku sendiri, “Sini…duduk di sini…”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnLY5J8Ybas

Dengan senyum manis Anna duduk di atas kedua pahaku. Bahkan sambil mendekatkan bibirnya ke bibirku. Lalu kami berciuman dengan mesranya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡACIwOYR574

“Bang…nanti Abang jangan kecewa ya…karena saya tidak virgin lagi,” kata Anna setelah ciuman kami terlepas.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoKMYODzGKQ

“Gak apa-apa. Yang penting bisa setia gak nanti?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2JROvWKRoD

“Bang,” Anna menatapku dengan sorot tajam, lalu melanjutkannya dalam bahasa Belanda, yang artinya kira-kira seperti ini :”Jangan anggap saya ini perempuan murahan. Saya memang tidak virgin lagi. Tapi kalau Abang percaya, saya baru tiga kali melakukannya dengan lelaki Norwegia sialan itu. Setelah dia menghilang, saya tidak pernah melakukannya lagi dengan siapa pun. Jadi Abang tak usah meragukan kesetiaan saya.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJT5hgQqZp9

“Iya, saya percaya, honey.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡilWr5Jo0Af

“Lalu…” lanjutku, “apa yang boleh saya lakukan padamu?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd55WIooV6M

Sebagai jawaban, Anna merangkul leherku sambil berkata, “U beleefd … Ik hou van uw wegen.” (anda sopan, saya suka cara anda)

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDxcbBjqpqB

Kucolek-colek bibir Anna yang sensual itu, “Apakah tidak terlalu cepat kalau kita melakukan sejauh mungkin saat ini?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡajohAwa7qk

Anna menggigit daun telingaku perlahan. Dan berbisik, “Saya sudah menjadi milik Abang. Doe wat je wilt…” (lakukanlah apa yang anda inginkan)

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ05BEAFQBo8

Aku menunjuk ke pintu kamar depan yang masih tertutup sambil berkata, “Lebih nyaman kita pindah ke sana, honey. Di sini agak panas, belum ada ACnya.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOXzmbouQ3q

Anna mengangguk dan turun dari pangkuanku. Lalu mengikuti langkahku menuju pintu kamar depan yang masih tertutup itu. Kubuka pintu itu, lalu kuambil remote control AC. Kuatur suhunya sampai 16 derajat celcius. Supaya Anna merasa seperti di Den Haag.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWtvQWdKgbl

“Bang…tau gak? Sejak melihat foto kiriman bbm Joseph itu, saya langsung suka…” kata Anna sambil melingkarkan lengannya di leherku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrH2lLC0lhu

“Klau saya…jangan tanya lagi,” timpalku, “Begitu Joseph memperlihatkan foto-fotomu, saya langsung berpikir, bisakah Anna jadi milik saya?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWTmkevGzbu

“Kan sekarang saya sudah menjadi milik Abang,” bisik Anna disusul dengan kecupan hangatnya di pipiku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx42ZP5bb9I

Hasrat birahiku jadi menggila, bercampur dengan keruntuhan hati yang sudah terjatuh di kaki Anna Karina. “Gaunnya dilepaskan saja ya, supaya gak kusut,” kataku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRkS2iscGzm

“Abang lepasin pakaian Abang saja. Biarin ini saya lepasin sendiri,” katanya sambil melepaskan gaun putih bersihnya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZSKPEHko6u

Dalam keadaan cuma mengenakan bra dan celana dalam tipis transparan, Anna merebahkan diri di atas tempat tidur. Oh maaaaaak ! Rasanya aku seperti bermimpi, bahwa tubuh mulus dan indah itu sudah terlentang di depanku. Membuat batinku bergetar-getar ketika kutanggalkan baju kaus dan celana jeansku. Dan menghampirinya setelah tinggal celana dalam yang masih melekat di tubuhku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX1qa8IU7rJ

Dan Anna meraihku ke dalam pelukannya. Terasa ada hawa hangat dari tubuh adik Joseph yang jelita itu. Membuat nafasku mulai sulit diatur. Terlebih lagi setelah Anna melepaskan branya, lalu meletakkannya di samping bantalnya. Sungguh, aku menyaksikan sepasang payudara yang indah serkali.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCOsvdppgRM

“Saya masih merasa seperti bermimpi, honey,” kataku sambil menciumi bibir dan pipi Anna yang hangat. Sementara suhu di kamar ini sudah lumayan dingin, karena freon ACnya sudah tersebar.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIKllEAnqr4

“Anggap aja sekarang bulan madu kita Bang,” kata Anna sambil merengkuh leherku, lalu melumat bibirku dengan hangatnya. O, hasrat birahiku semakin menggila dibuatnya. Tapi aku tetap merasa wajib melakukan foreplay, supaya Anna benar-benar horny sebelum melakukan semuanya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ccwl4OXg8

Rasanya baru sekali ini aku merasa gugup melakukannya. Namun setelah aku mencelucupi pentil payudara Anna, terasa kegugupanku sirna sedikit demi sedikit.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAG1VwR286e

Terlebih setelah jemariku mulai menyelundup ke balik celana dalam Anna…kusentuh kemaluan yang begitu hangatnya, sementara jembutnya agak menjauh di atas vaginanya, sehingga aku cuma menyentuh daging yang hangat dan mulai membasah.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOojKp8uFAp

Anna benar-benar pasrah. Waktu aku menurunkan celana dalamnya pun, ia cuma menatapku dengan senyum yang manis sekali.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡesdtGjtn8b

Maka dengan sepenuh perasaan, kuciumi kemaluan yang jembutnya dibentuk seperti icon love itu. Lalu lidahku pun mulai menjulur dan dengan penuh nafsu kujilati kemaluan adik Joseph itu, tanpa ragu sedikit pun, karena tiada aroma yang tak sedap di bagian yang paling indah itu.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUd5cYjpcQp

Jam terbangku sudah cukup tinggi. Sehingga aku tahu persis bagian mana yang harus kujilati. Aku tak pernah peduli dengan istilah G-spot, karena aku yakin semua wanita yang pernah kugauli pasti merasa puas dengan trik-trik yang senantiasa kulakukan.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡohBR24QH7a

Jilatanku mulai terfokus di kelentit Anna. Bukan cuma jilatan, aku pun mengisapnya sambil mengelusnya dengan ujung lidahku. Dan Anna mulai mendesah-desah. Desahan yang terdengar sangat erotis di telingaku sehingga aku semakin bergairah untuk mengoral kemaluannya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡraJ9vyH9nQ

Dan akhirnya aku merasa tak kuat lagi menahan nafsuku sendiri. Batang kemaluanku sudah tegang sekali rasanya. Sehingga aku mulai merayap ke atas dada Anna, sambil mengarahkan penisku ke ambang pintu surgawi adik Joseph itu.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcYutyNFDfa

Dengan sekali dorong aku berhasil membenamkan penisku, meski baru separohnya. Anna menyambutku dengan kecupan-kecupan mesranya di bibirku…dan aku mulai mengayun tongkat kejantananku dengan gairah yang berkobar-kobar.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIw8IojSYLH

Gila…baru sekali ini aku mengalami persetubuhan yang penuh dengan fantasi di dalam batinku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3B7jv4y3UB

Remasan demi remasan sudah kulakukan, selalu disambut dengan kecupan-kecupan mesra di bibir dan pipiku. Rintihan demi rintihan telah berkumandang di dalam kamar ini.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbo1R3agKsl

“Oooh…Baaang…. Je maakt me plezier…..Baaaang….” berulang-ulang Anna merengek manja dan erotis. Berulang-ulang mengatakan Je maakt me plezier (anda membuatku nikmat).

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJnAts0h5Ag

Aku pun makin lama merasa seolah makin tinggi melayang di langit yang bertaburkan bunga-bunga surgawi…sehingga keringat kenikmatanku pun mulai berjatuhan ke tubuh Anna. Bercampur aduk dengan keringat Anna sendiri.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbBQ1DLiyx8

Suhu 16 derajat Celcius tidak terasa dingin lagi. Bahkan tubuh kami mulai dibanjiri keringat yang terbit terus menerus. Namun aku malah dengan senang hati menjilati keringat yang membanjiri leher Anna…dengan senang hati menggigiti daun telinganya dengan gigitan-gigitan perlahan, lalu saling lumat dalam buaian asmara yang semakin indah…

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi9t47zEEt9

Bahkan pada suatu saat kudengar Anna merengek manja, “Baaang…ik kom Bang…ik kom…ik kom.” (ik kom = aku datang, maksudnya mau orgasme)

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMk2PvWvrFC

Sebenarnya aku merasa ejakulasiku masih lama. Tapi aku ingin melakukan sesuatu yang berkesan bagi Anna. Maka dengan gerakan yang mengganas, kuayun batang kemaluanku di dalam jepitan liang kemaluan Anna.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLIowBB4J94

Sampai akhirnya aku berhasil melakukannya. Berhasil menembak-nembakkan air maniku di dalam liang kewanitaan Anna yang sedang berkejut-kejut indah.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx6w3JqpZ4W

“Ooooh…ini indah sekali, Bang…” cetus Anna setelah mengecup bibirku, “Tapi Abang keluarin di dalam tadi…kalau saya hamil bagaimana?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoqftRwEvnd

“Biar saja hamil,” sahutku sambil mengecup pipi Anna yang keringatan, “saya malah akan bahagia sekali kalau bisa punya anak dari Anna.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxNLeDyyHNm

Anna tersenyum, dengan mata yang tampak sayu.

Anna Karina memiliki nilai plus di mataku, sehingga aku punya niat khusus untuknya. Bukan karena ia paling cantik di antara perempuan-perempuan yang sudah kumiliki. Yang membuatku punya rasa tanggung jawab besar padanya, adalah karena ia adik sahabatku sendiri. Dan kata-kata Joseph sebelum Anna terbang ke Indonesia, terngiang-ngiang terus di telingaku, ” di antara teman-temanku, hanya kamu yang aku bisa percaya seratus persen”…… “Bahkan seandainya dia dijadikan istri rahasiamu juga, aku takkan keberatan. Yang penting jangan sakiti hatinya….”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC9Ur9UUEkP

Ya, kata-kata Joseph itu terngiang-ngiang terus di telingaku. Dan aku menghormati sahabat terdekatku itu. Karena ia yang mengusulkan kepada kedua orang tuanya di Nederland, untuk menjodohkan Anna denganku. Entah apa saja yang dikatakan kepada kedua orang tuanya itu, yang membuat mereka lalu bersepakat, untuk merestui hubunganku dengan Anna dalam bentuk apa pun.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDuURywVvvo

Joseph yang selalu kompak denganku dalam segala hal, membuatku merasa wajib membuatnya tenang. Itulah sebabnya kutempatkan Anna di rumah yang paling mahal di antara asset-asset property yang sudah kumiliki.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgzUBq2GY1L

Anna sendiri tidak menyulitkanku. Meski ia besar di Nederland, ia sudah dibiasakan hidup nrimo. Maka ketika kuajak ia pindah agama, supaya bisa nikah siri, tanpa berpikir panjang lagi ia langsung setuju. Aku yakin bahwa Joseph sudah membriefingnya tentang segala kemungkinan jika Anna berhubungan denganku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE27FX7G3Y4

Anna pun akhirnya menjadi istri ketigaku, meski cuma lewat nikah siri, tapi menurut para ahli, itu adalah sah.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjqXlmz2xbd

Seperti yang sudah kujanjikan, dua orang pembantu kutempatkan di rumah itu. Yang satu bagian bersih-bersih, cuci-cuci dan menyetrika. Semacam, cleaning service gitulah. Yang seorang lagi dijadikan tukang masak, karena ia pernah bekerja sebagai koki di sebuah rumah makan kecil, katanya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHvl0TqcCA0

Aku bahkan bermaksud membelikan sebuah mobil, tapi Anna menolaknya, “Jangan dulu Bang. Nanti kalau aku sudah hafal kota ini dan sudah ada job yang jelas, barulah Abang belikan aku mobil,” katanya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ZFqHT0aOH

Dan pada suatu hari aku membawanya ke sebuah bangunan bekas kantor yang akan dikontrakkan di daerah yang cukup strategis.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqI8CJHzLEV

“Kita bisa kontrak tempat ini tiga atau empat tahunan,” kataku, “Tentu harus direnovasi dulu supaya cocok buat resto. Sambil menunggu renovasi selesai, kita cari chef yang handal.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGzxKKsOMgB

“Kan harus pakai serveerster juga Bang.” (serveerster = pelayan)

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXzKKniPZWj

“Serveerster sih gampang, butuh seratus orang juga bisa dapet dalam seminggu. Tapi kalau chef handal, agak susah nyarinya.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoEBJndxLlK

“Iya…Abang atur aja gimana baiknya. Aku siap ikut rencana Abang.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPKjwh6RBEM

Tempat bekas kantor itu kukontrak selama lima tahun. Kalau nanti kelihatan prospeknya bagus, bisa saja kubeli dari hasil restoran yang direncanakan itu.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTck1ovIIim

Gedungnya lumayan besar. Tempat parkirnya juga luas. Kemudian kami renovasi, dibuat setepat mungkin untuk dijadikan restoran.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcQ3jNITHeG

Merenovasi tempat seluas itu memang butuh waktu. Pemborongnya menyanggupi selesai dalam lima bulan, karena design yang kuberikan pada pemborong itu memang rumit-rumit mengerjakannya

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbP3it5VmjN

Di sela-sela waktu renovasi itulah, terjadinya kisah berikut ini.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF9Wpe1Zvsz

Aku mengajak Donna (sekretarisku) mengikuti meeting di meeting room sebuah hotel bintang empat. Di situ aku bernegosiasi dengan eksportir tepung coklat, yang biasa mengekspor ke Ivory Coast (Pantai Gading, Afrika). Sebenarnya Ivory Coast penghasil coklat terbesar di dunia. Tapi mereka selalu kekurangan tepung coklat, karena konsumen di dalam negrinya pun lumayan banyak. Maka Ivory Coast dan Ghana sering mengimpornya dari Indonesia, lalu mereka ekspor ke Eropa, terutama ke Swiss.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsLAkGRfhz8

Rukanda, tenaga lapanganku dalam bidang coklat, ikut hadir dalam meeting itu. Bahkan dia lah.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwgNEdRAs4a

Pada waktu Rukanda sedang representasi, pikiranku malah melayang-layang. Pada wanita muda yang duduk di sampingku. Sekretarisku sendiri yang bernama Donna itu.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXHkKkx1ijr

Aneh memang, selama ini aku cuek-cuek saja padanya. Aku memperlakukannya tak lebih dari perlakuan terhadap anak buah.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwuPjlJTbYZ

Tapi kenapa siang itu pikiranku mendadak beda dari biasanya? Apakah karena meeting ini dilakukan di dalam meeting room sebuah hotel?

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ11IQSjZLmp

Padahal dalam beberapa hari ini aku sedang merencanakan untuk menaikkan gaji Donna, karena prestasi kerjanya kuanggap bagus. Aku juga pernah mendengar, bahwa suaminya yang bekerja sebagai TKI di Korea Selatan itu tak pernah mengirim uang, entah apa sebabnya. Sehingga Donna lalu mencari kerja dan akhirnya diterima di perusahaanku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH8uZj0Zbl0

Setelah meeting selesai, Rukanda pamitan mau pulang duluan, karena mau mengecek ke kebun kakao yang sudah dikuasainya. Team eksportir itu pun pulang. Tinggal aku berdua dengan Donna di dalam meeting room itu.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmqgghFFUB1

“Coba tanya ke resepsionis, apakah masih ada kamar kosong gak…kalau ada booking buat semalam aja,” kataku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4itpnfEHn6

“Iya Pak,” sahut Donna dengan sikap sopan. Lalu meninggalkan meeting room ini.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFi6QYz3oHh

Gilanya, aku malah makin jauh membayangkan seandainya Donna sudah kutelanjangi, seperti apa bentuknya ya? Bahkan lebih jauh lagi, kalau kusetubuhi seperti apa rasanya ya?

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVwV2CQH7nK

Beberapa saat kemudian Donna muncul lagi dan melaporkan, “Sudah ada, Pak. Kamarnya di lantai empat.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1RFVax1ZXl

“Oke,” aku mengangguk, “ayo ikut aku.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFXxf3kgfHJ

“Iya Pak,” Donna mengambil tas kecilnya di meja, lalu mengikutiku menuju pintu lift.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEAJIMELllg

Di dalam lift yang bergerak menuju lantai empat, diam-diam aku perhatikan bentuk Donna. Cantik, tubuhnya mungil dan masih terawat, walaupun sudah punya anak seorang (menurut data pegawaiku). Usianya mungkin sedikit di atas istriku (Erni). Tapi entah kenapa, siang ini aku penasaran sekali, ingin melihatnya telanjang bulat dan menggumuli sepuasnya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3cLRRNBhgt

Tapi kelihatannya Donna belum menyadari bahwa aku sedang punya rencana “khusus” padanya. Bukan lagi sebagai owner perusahaan kepada sekretarisnya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh9aYdmV9AU

Setelah berada di dalam kamar pun kelihatannya Donna belum menyadari juga apa yang akan kulakukan padanya. Dengan sikap sempurna ia duduk di sofa sambil mengepit tas kecilnya. Mungkin disangkanya aku akan menunggu tamu bisnis di kamar ini, atau ada urusan bisnis lain.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhonNmZPWYO

“Kalau kamu lagi kerja, anakmu siapa yang jagain?” tanyaku sambil duduk di sampingnya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTDjeAXWFu7

“Sama ibu saya Pak. Saya kan masih tinggal di rumah orang tua.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxU3ypOnvnM

“Kenapa gak nyicil rumah yang dekat-dekat ke kantor?” tanyaku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlEGaL1Gc1o

“Wah, buat uang mukanya juga belum ada Pak. Apalagi nyicilnya tiap bulan…bisa gak ngebul dapur saya…” sahutnya sambil tersenyum-senyum.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7uFZ9nsbpn

“Nanti akan kupikirkan supaya kamu bisa dapet rumah KPR.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ZYhJM4yJn

“Iya Pak…makasih Pak…” sorot mata Donna tampak jadi cemerlang.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLgRmdrR6XV

“Kamu tau kenapa aku mengajakmu ke sini?” tanyaku sambil melingkarkan lenganku di lehernya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmy3sFmTAq9

Donna terasa agak kaget. Tapi kemudian dia cuma tersenyum sambil menatapku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSh7L2lpTVq

“Kamu ini cantik, Don…” kataku lagi sambil mendekatkan bibirku ke bibirnya. Dan ia malah sengaja mengangsurkan bibirnya, yang membuatku makin binal…mencium bibirnya denganm hasrat birahi yang mulai membara.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjxhNrV9gMF

“Ngerti kan apa tujuanku membawamu ke sini?” desisku setelah ciumanku terlepas.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0JRUz3UrZ5

Ia mengangguk, tetap dengan senyum manis.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOgxmnWCQoj

“Kalau gitu bukalah pakaianmu, biar jangan kusut,” kataku dengan sikap santai.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXNZ1MDAPJb

“Hihihi…malu…”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjKKG1Sqy9d

“Malu? Justru aku ingin melihat keindahan tubuhmu, Don. Sekarang kan mumpung ada kesempatan. Atau kamu keberatan?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJyoj78fGSh

Donna menggeleng dan berkata perlahan, “Bapak tau aja saya udah lama jauh dari suami.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXKA8zPO1lw

“Iya, makanya aku mau mewakili suamimu sekarang,” kataku sambil menanggalkan jas dan dasiku, kemudian kulepaskan juga kemeja dan celana panjangku, sehingga tinggal celana dalam saja yang masih melekat di tuibuhku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgHWdBKbzJR

Sementara Donna pun tinggal mengenakan celana dalam saja. Dan naik ke atas tempat tidur. Di situlah ia menanggalkan celana dalamnya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt0kMs6E3LF

“Wow ! Gak salah dugaanku…tubuhmu pasti mulus dan indah sekali,” kataku sambil naik ke atas tempat tidur…mengelus betisnya, pahanya…perutnya…payudara mungilnya….

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ApWWMe6U1

“Bapak kok tiba-tiba mau sama saya. Kenapa Pak?” tanya Donna sambil menatapku yang sudah menghimpit dadanya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6DXjaYyvNQ

“Kamu kan selalu sibuk. Aku nyari celah terus…sekaranglah waktunya, karena kita kebetulan berada di hotel,” sahutku sambil mempermainkan pentil payudaranya, lalu mencelucupinya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhrkeXy4Dcy

“Pak…duuuuh…saya sih digituin juga langsung horny…” kata Donna sambil membelai bahuku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ20Jlpl9mnV

“Kamu ikut KB kan?” tanyaku sambil menarik celana dalamku sampai lepas.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDO6ZXvjvHU

“Iya…saya takut punya anak lagi…cukup satu aja dulu…”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvuTZj35jIZ

“Bagus…jadi nanti ini bisa nembak didalam memekmu…” kataku sambil mendekatkan batang kemaluanku yang sudah tegang ke dekat payudara Donna.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfOUGCYFdcX

“Aaaaaw…Pak !” Donna memekik tertahan, ” Apa saya gak salah lihat? Punya Bapak gede banget…pantesan Bapak banyak pacarnya.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg9SsoUQxfG

“Ah kata siapa?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL8a86brK0N

“Sampai cewek bule aja ngejar-ngejar ke kantor…..”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5YmpcvXdA5

Aku kaget mendengar ucapan Donna itu. O, seandainya ia tahu bahwa cewek bule yang dimaksud itu sudah menjadi istri ketigaku….

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhYJBRBq0GC

“Iyalah,” kataku, “Yang jelas sekarang aku tertarik banget sama kamu, Donna cantik….”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCZDoEmWJmo

Lalu kukecup bibir tipis Donna…dan kepalaku langsung melorot ke atas perutnya, sementara kedua tanganku menarik celana dalamnya sedikit demi sedikit, sampai akhirnya terlepas dari kakinya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuZsbeJHsWt

Tanpa banyak basa-basi lagi, kuserudukkan mulutku ke kemaluan Donna yang bersih dari jembi itu. Aku memang selalu berusaha membuat partner seksualku basah dulu kemaluannya, agar tiada kata sakit pada waktu penetrasi nanti.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeWBXjKc8H9

“Aaaaaah…..Paaaaak…aaaaah……….aaaaaaaaaaaaaaahhhh…………Paaaaaak………”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPVAUhZP7Pb

Donna menggeliat-geliat sambil membelai-belai rambutku. Terkadang sepasang kakinya mengejang, nafasnya tertahan….lalu menggeliat-geliat lagi….

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8QpenFA9F2

Tapi beberapa menit kemudian Donna merengek, “Udah Pak…jangan terlalu lama…saya paling gak kuat kalau dijilatin gini…entar keburu becek Pak…”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbufh2ligOn

Untuk mengikuti keinginan Donna, aku pun merayap naik ke atas tubuhnya, lalu kuletakkan moncong penisku di mulut kemaluan Donna. Dan kudesakkan sekuatnya…melesak…blessss….

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNs9VKGMkwY

“Oooooh…..saya lebih dari setahun gak diginiin Pak….sekali ketemu yang gede banget gini….oooooh…..” Dona memelukku erat-erat, tanpa keraguan lagi.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDPg9B9qQ87

Dan aku pun tak ragu lagi untuk mengentotnya, dengan gerakan yang langsung lancar.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmeSj4BLlKo

Donna menyambut persetubuhan ini dengan gerakan goyang pinggul yang sudah terlatih, binal sekali, tapi enak sekali rasanya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOcxvkrj4Vq

Saking enaknya, di tengah persetubuhan itu berlangsung aku menyempatkan untuk mengatakan sesuatu (yang sebenarnya sudah direncanakan sejak seminggu sebelumnya): “Mulai bulan depan gajimu naik limapuluh persen, cantik…”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxyodUEjrVf

“Ooooh ?! Serius Pak?” Donna menatapku ceria.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC9OilWV5Ru

“Serius lah….masa main-main dalam soal penting gitu…”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoAxSiHXB8u

“Oooh, Bapak baik banget….udah ngasih yang begini enaknya, gaji saya dinaikkan pula. Terimakasih Pak….” cetus Donna yang lalu dilanjutkan dengan goyangan pinggulnya lagi yang semakin membinal, karena aku pun sudah mengayun kembali batang kemaluanku dengan kecepatan yang “serius”.

Aku masih ingat benar, bahwa pada waktu mau pulang dari hotel itu, Donna sempat memelukku dengan manjanya, sambil berkata, “Kapan pun Bapak mau melakukannya lagi, saya siap Pak.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM2ntpdRKo0

“Iya. Besok-besok bisa aja kita pakai jam makan siang….cek in di hotel yang dekat kantor saja. Tapi kamu harus duluan, jangan bareng-bareng dari kantor.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN6UXEh1eCY

Tapi siang itu aku harus buru-buru ke rumah Anna, karena aku sudah janjian akan ke Jakarta bersamanya sore nanti.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIJE1qMz74s

Dan esok harinya, waktu ada telepon dari Joseph itu, aku sedang berada di Jakarta bersama Anna.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR6yC9t1KNv

Terdengar suara Joseph di handphoneku, “Lagi di mana Yad?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwV0UVMKTXI

“Lagi di Jakarta bersama Anna,” sahutku, “Kenapa Jos?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIvrl7TqdhP

“Gak…mmm…mmm…barusan aku terima telepon dari Erni. Dia minta aku datang ke rumahmu, Yad. Tentu saja bukan cuma datang. Ah, aku jadi bingung nih.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6JddXkOkEI

“Datang aja,” kataku meski dengan darah yang berdesir-desir cemburu. Tapi bukankah aku sedang bersama Anna yang lebih cantik daripada istriku?

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ901oMjuXt3

“Jadi…serius kamu ngasih ijin?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuODhbUG0FB

“Serius. Tapi hati-hati jangan sampai keceplosan ngomong soal Anna.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOpAuEACYG7

“Nggak lah. Kalau aku keceplosan, bisa disemprot nanti sama Erni. Bisa-bisa aku dianggap sekongkol, karena Anna itu adikku Yad.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9BacDj3M1I

“Oke…aku percaya. Sekalian fotoin nanti ya, buat dokumentasi pribadi kita.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoB6YPK7YMY

“Sip !”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSx9CzKKNgL

Setelah menutup hubungan teleponku dengan Joseph, Anna bertanya, “Siapa barusan? Joseph?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmmP898ornT

“Iya.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaZJruv3pwk

“Ada apa Bang?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRhzkBBF3WN

“Gak ada apa-apa. Cuma ngecek aja kita berada di mana.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL3oPvIF8tq

“Ooo…kirain ada yang penting.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0nsBMaI2F4

Begitulah…dua hari kemudian, ketika aku sudah pulang ke rumah Erni, yang pertama kali kucari di komputerku adalah folder “pengakuan” itu. Ingin tahu apa saja yang ia lakukan bersama Joseph pada waktu aku sedang bersama Anna di Jakarta itu. Tanpa menemui kesulitan, aku menemukan pengakuan istriku itu:

==================================================================

Belakangan ini aku merasa ada sesuatu yang tidak seperti biasanya. Bahwa suamiku sering menghilang, tidak tidur di rumah tanpa alasan yang jelas. Padahal dari dulu dia sering mengatakan bahwa seorang pemimpin yang punya leadership, boleh main golf atau jalan-jalan ke mana pun, tapi perusahaan berjalan terus secara normal. Lalu kenapa ia sekarang demikian sibuknya mengurus usahanya? Kenapa tiap kali kutanya mau ke mana, selalu jawabnya “ada urusan bisnis”? Kenapa ia tidak bisa duduk manis saja bersamaku, sementara perusahaan berjalan terus dengan sehatnya?

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwVFRIviqqz

Memang aku tak mau membatasi ruang gerak suamiku. Mau ke mana pun silakan aja, asal mau ngasitau secara benar padaku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEs1BnllQOY

Padahal aku ini sering merasa kangen pada sesuatu. Ah, malu menuliskannya di sini. Tapi memang beginilah kenyataannya. Bahwa hasrat birahiku sering menagih-nagih, sementara suamiku entah di mana, si Herman pun sudah ditugaskan di Kalimantan lagi. Lalu siapa yang bisa dijadikan penyaluran hasratku yang makin lama makin menggila ini? Jonathan? Ahh…anak itu masih terlalu muda, takkan bisa memuaskanku, malah bikin aku capek saja.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPjlHmmkVbX

Menurutku, lelaki yang bisa memuaskan hasratku, haruslah berusia di antara 25 sampai 35 tahun. Ya, usia di sekitar itu kuanggap paling ideal untukku. Karena di usia segitu, mereka punya pikiran untuk memberi kepuasan juga padaku, bukan ego-egoan seperti anak belasan tahun.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYE2jfM9dZo

Sampai pada suatu sore menjelang malam, dalam amukan hasrat birahi yang semakin menagih-nagih, kutelepon suamiku. Lalu, “Lagi di mana Bang?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡep6mNCNoPP

“Lagi di Jakarta, sayang. Kenapa?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIOgyJNQ7Hw

“Gak, nanya aja. Abang gak bilang-bilang sih mau ke Jakarta segala. Terus mau nginap?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlLBvcxhl6G

“Iya, sayang. Mungkin lusa baru bisa pulang. Ada urusan bisnis penting nih.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS5vOGhRvtI

Bisnis terus sampai tua ! Kututup hubungan telepon dengan suamiku, dengan perasaan kecewa dan jengkel.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0iT1fHaAcT

Baru beberapa menit hubungan telepon dengan suamiku ditutup, tiba-tiba aku ingat seseorang yang senantiasa kukagumi. Orang itu adalah….Joseph !

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrxVPmIxGuo

Tanpa pikir panjang lagi, kupijat nomor Joseph di handphoneku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV0T0hUOAEX

Lalu:

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvAjMLaTrzM

“Hallo Erni….apa kabar?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz1LLOX6din

“Kabarnya…kabar kangen sama Joseph.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLGvKqyiDTw

“Wahahahaa….ajak Yadi swing aja, biar lepas kangennya. Aku juga kangen kok sama kamu, Er.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7CGFifT4ID

“Bang Yadi lagi di Jakarta, Jos. Ke sini dong…aku bener-bener kangen sama Jos…please…. Jos… please…”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG8kANjAP1S

“Ohya? Udah dapat izin dari Yadi?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQS0C4rFPp2

“Belum. Nanti aja lah izin sih gampang. Sekarang aku bener-bener kangen Jos….”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYiuuKlzf5i

“Oke deh. Dalam sejam aku merapat di rumahmu. Yang di kompleks wisma kos itu kan?”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOd1vrEfHhD

“Iya. Rumah lama kan udah gak ada, sekarang lagi dibangun untuk ruko-ruko. Cepetan ya Jos.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOCgbxymA4R

“Oke.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPQCcJoOQZ0

Dengan batin mendadak berbunga-bunga, cepat aku mandi sebersih-bersihnya. Setiap sela kubersihkan, sambil membayangkan akan disentuh oleh Joseph nanti. Bayangan itu membuatku tersenyum sendiri di kamar mandi.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAxeFTvbPLj

Lalu seperti biasa, kukenakan kimonoku. Kali ini kupakai kimono sutra merah dengan corak burung phoenix berwarna kuning muda. Cuma kimono itu saja yang kukenakan. Tanpa bra dan celana dalam lagi. Untuk “mempermudah” Joseph nanti.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB33cCfWY4P

Kusemprotkan juga parfum mahalku ke setiap bagian “penting” di tubuhku. Termasuk ke pangkal pahaku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdl4wuyi8Em

Lalu dengan tak sabar kutunggu kedatangan lelaki indo yang tampan bernama Joseph itu.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWFhMFgNza8

Sebelum jam delapan malam bel sudah berdering. Jantungku berdegup kencang. Terlebih ketika aku mengintip dari balik gordin yang kusingkapkan…benar-benar Joseph sudah berdiri di teras depan ! Oh…bergetarnya batin ini….

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfCyg6PQKDF

Kubuka pintu depan sambil melayangkan tatapan hangat dan senyum manis.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2OeP5AV3Xj

Begitu Joseph masuk ke dalam, pintu langsung kututupkan kembali. Dan langsung kusergap Joseph dengan pelukan hangat, sehangat birahiku yang berdesiran.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxX2tcwQE39

Dan Joseph menatapku dengan sorot hangat pula. Lalu mencium bibirku mesra di balik pintu yang sudah tertutup dan terkunci kembali.

“Jos….aku kangen banget sama Jos,” kataku setelah Joseph kuajak masuk ke dalam kamar yang biasanya suka ditempati oleh Leo itu.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4hD35rX9qQ

Leo tersenyum. Mencium bibirku lagi dengan hangatnya. Membuat alamku seolah berbunga-bunga. Indah sekali.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡet7MUsxT2P

Terlebih setelah Joseph melepaskan tali kimono sutra merahku. Lalu menanggalkan kimonoku. Dan tiada benda yang melekat lagi di tubuhku, karena aku tidak mengenakan bra maupun celana dalam.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxRnNAft5k3

Aku pun melompat ke atas tempat tidur, disusul oleh Joseph dengan senyumnya yang senantiasa meluluhkan hatiku ini.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFdlSXvy629

Dan…oooh…Joseph langsung menjilati kemaluanku, sehingga aku pun langsung terkejang-kejang dan terpejam-pejam dalam arus nikmat yang luar biasa ini.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm2BSZtRYZJ

“Jos….aku kangen banget sama Jos,” kataku setelah Joseph kuajak masuk ke dalam kamar yang biasanya suka ditempati oleh Leo itu.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ05taMPOexa

Leo tersenyum. Mencium bibirku lagi dengan hangatnya. Membuat alamku seolah berbunga-bunga. Indah sekali.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbERF56m6we

Terlebih setelah Joseph melepaskan tali kimono sutra merahku. Lalu menanggalkan kimonoku. Dan tiada benda yang melekat lagi di tubuhku, karena aku tidak mengenakan bra maupun celana dalam.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfzqpjHv72J

Aku pun melompat ke atas tempat tidur, disusul oleh Joseph dengan senyumnya yang senantiasa meluluhkan hatiku ini.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM4RcTP4yDS

Dan…oooh…Joseph langsung menjilati kemaluanku, sehingga aku pun langsung terkejang-kejang dan terpejam-pejam dalam arus nikmat yang luar biasa ini.

“Udah cukup sayang…aku udah kangen sama penismu…mulai aja…,” ucapku sambil menarik kepala Joseph agar naik ke atas tubuhku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhQcnYOv5Tj

Dan ketika terasa batang kemaluan Joseph sudah melesak masuk ke dalam liang kemaluanku, oooh…rasanya aku menemukan sesuatu yang kurindukan selama ini. Rindu entotan Joseph dan ciuman-ciuman mesranya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV8g9DxT5vv

Maka dengan penuh gairah kulumat bibir Joseph sambil merengkuh lehernya dengan penuh kehangatan, sementara liang kewanitaanku terasa mulai disodok-sodok oleh penis Joseph.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzMmCNF4d7i

Batinku spontan merasa seolah sedang melayang-layang di langit indah…

Apakah karena aku sudah makin mendalam menyukai Joseph, atau karena kedatangannya tepat pada saat aku membutuhkan sentuhan kejantanan? Entahlah, yang jelas, geseran demi geseran batang kemaluan Joseph ini rasanya sangat-sangat-sangat nikmaaaaaaaaaaaaaaat !

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9SmxJrMlLm

Nikmat yang membuatku lupa daratan. Sehingga kedua tanganku tak mau diam. Terkadang meremas kain seprai, terkadang meremas rambut Joseph, terkadang meremas sepasang bahu Joseph, terkadang memeluk lehernya erat-erat sambil melumat bibirnya dengan penuh gairah. Pinggulku juga tak mau diam. Kugoyangkan seedan mungkin, meliuk-liuk dan menghentak-hentak.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS6C5hYnJCi

Sementara yang terdengar di dalam bekas kamar Leo ini cuma dengusan nafas kami yang memburu, berbaur dengan raungan-raungan histerisku yang kutahan-tahan agar tak terlalu keras.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpBk2srLyrm

Namun saking terlalu menghayati nikmat yang sedang kurasakan ini, hanya belasan menit aku diosetubuhi oleh Joseph, aku pun tiba di puncak kenikmatanku. Titik orgasmeku yang sangat nikmat dan sulit dilukiskan dengan kata-kata.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFU4e6Zwevi

Namun Joseph masih mantap-mantaonya menyetubuhiku. Meski liang kemaluanku agak becek, ia tak mempedulikannya. Penisnya tetap bergerak-gerak maju-mundur seperti garakan pompa manual.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtOB48twz6B

Meski sudah mengalami orgasme yang pertama barusan, aku jadi bergairah lagi. Terlebih setelah Joseph mengentotku sambil menjilati leherku, daun telingaku, puting payudaraku…dan bahkan ketiakku pun tak luput dari jilatan hangatnya. Ini membuatku semakin tergetar dalam arus nikmat yang tak terperikan.

Ketika aku usul ingin main di atas,Joseph mengiyakan dengan lembut. O, Joseph selalu lembut dalam segala hal. Membuatku makin luluh menyukainya (tapi aku takkan pernah mencintai siapa pun kecuali suamiku sendiri).

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzM0GS0QuU7

Dan ketika aku main di atas, mengayun pinggulku naik turun, sehingga liang kemaluanku terasa membesot-besot penis Joseph, wow, fantasiku melambung tinggi ke langit surgawiku. Tiada kata yang bisa melukiskannya, betapa indahnya persetubuhan dengan lelaki yang sangat kukagumi ini.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdPT6F9PoUp

Tapi seperti biasa, manakala aku main di atas, selalu saja aku cepat mencapai orgasmeku, mungkin karena saking nikmatnya. Dan aku pun ambruk ke dada Joseph sambil memekik lirih…”Aaaa….aku udah orga lagi Jos….”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsEmamdl0WR

“Bagus,” sahut Joseph sambil menggulingkan tubuhku jadi di bawah lagi, “aku juga sudah mau lepas nih.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpsFvdibSdZ

Lalu Joseph demikian cepatnya mengayun batang kemaluannya, mundur maju di dalam liang vaginaku yang sudah basah kuyup oileh lendirku sendiri ini. Dan tiba-tiba saja Joseph mencabut batang kemaluannya…cepat mengangsurkannya ke mukaku. Creeeet…crrraaat…creeet…creeet…air mani Joseph menembak-nembak pipi dan payudaraku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf51zOeG2Ez

“Kok tumben dilepasin di luar…” kataku sambil tersenyum.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmBHQ11DwGE

“Lagi kepengan aja basahin pipimu yang licin mulus itu,” sahut Joseph sambil tersenyum pula.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuksIOfaLDV

Joseph rebah telentang di sampingku. Penisnya tampak terkulai lemas. Tapi aku berusaha untuk membangkitkannya, dengan ketrampilan lidah dan bibirku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Aq4zQyneX

Ketika penis Joseph sudah siap tempur lagi, kami pun melakukannya lagi untuk kedua kalinya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa7P3HwFPXO

Dan hari semakin malam.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfxvgxW1920

Setelah selesai membaca catatan harian istriku itu, aku tercenung sendiri di depan komputer yang sudah kushutdown. Menyalakan sebatang rokok dan menikmatinya. Dengan terawangan ke segala arah.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnG8VkX97Yv

Adakah yang salah pada diriku? Rasanya tidak ada yang salah kalau kunilai dari sudut materil. Aku memang jadi punya tiga orang istri. Erni Maharani, Nuryati dan Anna Karina. Meski istri kedua dan ketiga tidak diketahui oleh Erni, rasanya aku sudah melakukan hal yang tepat, tidak merugikan siapa pun. Karena Erni bisa hidup berkecukupan dari wisma kos dan kantinnya. Dan hasilnya tak pernah kuganggu. Nuryati sudah kumodali rumah dan toko yang sudah mulai berjalan. Juga hasil dari toko baru itu tak pernah kuganggu. Begitu pula dengan Anna. Restoran itu sudah mulai dibuka. Meski hasilnya belum seberapa, aku yakin resto itu akan berkembang pesat. Dan hasilnya takkan kuganggu.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡggd1dBq7dX

Selain dari itu semua, ruko-ruko itu masih dalam tahap pembangunan. Tapi semuanya sudah habis terjual. Semuanya memakai fasilitas KPR, sementara aku tinggal menerima uangnya dari bank. Dana hasil penjualan ruko-ruko itu pun kupasrahkan semua kepada istriku, tak kuganggu serupiah pun.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFGvBQAdRG7

Jadi, meski aku tidak membelanjai mereka tiap bulan, mereka sudah bisa mendapat penghasilan sendiri, dalam jumlah yang lumayan gede pula. Lalu kurang apa aku ini sebagai seorang suami?

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFxtPS6Cii8

Mungkin kekuranganku terletak pada masalah jiwa petualanganku saja. Tapi bukankah aku tetap meletakkan Erni Maharani sebagai istriku yang resmi? Bukankah aku tetap mencintainya seperti ia pun (katanya) tetap mencintaiku sepenuh hatinya?

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ61xhTSVj9M

Aku lalu menerawang ke masa laluku. Menyelidiki diriku sendiri. Sejak kapan aku ini jadi senang bertualang begini?

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLeZfqRB2Hs

Mungkin karena aku terlalu cepat merasakan nikmatnya menggumuli perempuan, maka jiwa petualangku makin lama makin merajalela di dalam jiwaku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkyYkJ5l1PO

Aku masih ingat benar, semuanya itu diawali masa remajaku…masa yang belum waktunya merasakan hangat dan nikmatnya tubuh wanita.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOrg6xRwpdE

Ya, aku masih ingat benar peristiwa yang teramat penting dalam hidupku itu. Peristiwa pertama kalinya mengenal nikmatnya tubuh perempuan.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdxeEMNOf3T

Saat itu aku baru duduk di bangku kelas satu SMA. Dan pasa suatu hari Bi Yeyen (adik bungsu Papie) mengajakku tidur di rumahnya, karena suaminya sedang ke Sumatra. Tadinya aku malas memenuhi ajakannya. Tapi Papie bilang, “Temanin aja bibimu, Yad. Dia itu penakut. Waktu masih kecil, kencing aja harus ditungguin di depan pintu kamar mandi.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2dGrqyg7Fo

“Iya deh,” kataku akhirnya, “Tapi besok pagi bikinin nasi goreng ya Bi. Soalnya nasi goreng buatan Bi Yeyen enak.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFKSWQqKalv

Bi Yeyen mengangguk, “Beres lah,” katanya, “bikin nasi goreng sih soal mudah. Yang penting temanin bibi selama pamanmu di Sumatra ya Yad.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaiXtoE5Uqf

“Emang berapa lama Darta di Sumatra?” tanya Papie kepada adiknya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJy0GQEgNj4

“Sekitar sebulanan gitu, Bang,” sahut Bi Yeyen.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA6NFgUMvL6

“Lho…lantas nanti saya sekolahnya gimana?” tanyaku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRnyABd3NNo

“Bawa aja pakaian dan buku-buku sekalian. Berangkat ke sekolahnya dari rumah bibi aja.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVv1axFqNto

Setelah berpikir sejenak, aku masuk ke dalam kamarku. Membereskan pakaian dan buku-buku pelajaranku, kemudian kumasukkan ke dalam tas besar.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfqPvY5TVOZ

Sebelum aku berangkat, Papie masih sempat menasihatiku, “Jangan tidur makan mulu di sana, sambil bantu-bantuin apa saja yang bisa kamu kerjakan di rumahnya, Yad.”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtFuohUEfI0

“Iya Pap,” aku mengangguk.

Rumah Bi Yeyen kecil tapi semuanya tertata dengan rapi. Kamar tidurnya cuma ada satu. Di belakang ada juga kamar, tapi dijadikan gudang.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKq1PShGNBb

“Simpan aja tasnya di kamar bibi,” kata Bi Yeyen setelah aku berada di dalam rumahnya yang sepi, maklum tiada orang lain di rumah ini selain Bi Yeyen dan aku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKdqDbzq1gz

Saat itu aku masih biasa-biasa saja. Tidak ada pikiran yang bukan-bukan terhadap bibiku. Aku hanya tau bahwa Bi Yeyen adik bungsu ayahku, yang keadaannya memang jauh beda, maksudku fisiknya. Ayahku bertubuh tinggi tegap, berkulit agak hitam. Sementara tubuh Bi Yeyen agak pendek dan berkulit kuning langsat.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeMZi4bgF9u

Dalam kehidupan pun Bi Yeyen jauh berbeda dengan ibuku. Bi Yeyen belum punya anak, padahal sudah 5 tahun menikah dengan Mang Darta.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAJrsrVSb2m

Papie itu anak sulung dan sudah berusia 45 tahun, sementara Bi Yeyen baru berusia 28 tahun, karena anak bungssu.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4535j45wvn

Saat itu aku baru berumur 15 tahun. Lagi sedang-sedangnya puber lah.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡusHilXYUX9

Pada malam pertama tidur di rumah Bi Yeyen, tiada yang luar biasa. Aku memang tidur di ranjang Bi Yeyen. Tapi malam itu jam 9 pun aku sudah tidur, sementara Bi Yeyen masih menonton TV di ruang depan.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjJsozOmZS7

Esok paginya Bi Yeyen menghidangkan nasi goreng yang kuminta kemarin, untuk sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM7DIqoZwla

Pada malam kedua, aku mulai mengalami hal yang luar biasa. Soalnya malam itu malam Minggu. Jadi aku berani tidak tidur sampai larut malam. Kebalikan dari malam sebelumnya, malam itu Bi Yeyen duluan tidur.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf7wyRYlnYE

Lewat tengah malam, aku pun masuk ke dalam kamar Bi Yeyen. Kulihat Bi Yeyen sudah tertidur pulas. Yang jadi masalah, dia tidur sambil memeluk bantal guling, sementara gaun tidurnya tersingkap sampai ke pinggang, sehingga paha dan pinggul putih mulusnya terlihat nyata di mataku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY2UG9lsNFX

Waktu merebahkan diri di samping Bi Yeyen, pikiranku jadi menerawang ke mana-mana. Dan mungkin karena terasa ada orang yang naik ke atas tempat tidurnya, Bi Yeyen bergerak meninggalkan guling, lalu memelukku, dengan mata yang tetap terpejam.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4KKsS3Trh0

Aku terdiam beberapa saat. Inilah detik-detik yang sangat mendebarkan, karena pikiranku sudah lain dari biasanya. Tak lama kemudian, tanganku pun bergerak ke arah lutut Bi Yeyen.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOjVt5KOL0M

Mungkin aku dianggap bantal guling. Kaki kanannya menindih pinggangku, hawa hangat pun tersiar dari tubuh bibiku yang montok itu. Aku jadi sulit bernapas. Tapi aneh, rasanya keadaan ini sangat menyenangkan. Karena aku pun bisa memegang lutut Bi Yeyen yang tidak tertutup apa-apa. Bahkan diam-diam tanganku mulai merayap ke pahanya. Wah..makin hangat saja rasanya.Tapi yang paling mengejutkan adalah ketika tanganku sudah tiba di pangkal paha Bi Yeyen. Rasanya aku menyentuh rambut tebal….oh…apakah ini bulu kemaluan bibiku? Iya ! Ternyata dia tak mengenakan celana dalam ! Aku mulai menyentuh bibir kemaluannya yang hangat dan lembut. Gila, penisku jadi ngaceng dibuatnya!

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoUdFep3YTc

Tapi apa yang harus kulakukan? Mungkin Bi Yeyen akan marah besar kalau tahu aku sedang menggerayangi kemaluannya. Tapi kelihatannya dia tetap tidur pulas. Aku pun jadi nekad. Mulai mengelus-elus bibir kemaluan Bi Yeyen….dan aku mulai sulit mengatur nafas.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFTvkfUN2WQ

Diam-diam aku bahkan mulai memasukkan jemariku ke celah yang terasa agak basah. Iiih…rasanya aku ingin melakukan lebih jauh lagi. Tapi aku takut. Takut dia marah, lalu laporan sama ayahku, wah…bisa kiamat nanti !

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKndvpTROdo

Dan ketika aku semakin edan eling, tahu-tahu tangan Bi Yeyen sudah berada di balik celana piyamaku dan menggenggam penisku…lalu meremas-remas perlahan.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2FDJhupAIi

Apakah dia sedang ngelindur? Entahlah…

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUhTxWJait3

Dan tiba-tiba saja Bi Yeyen menyingkapkan gaun tidurnya sampai ke atas perutnya, lalu menelentang dan merenggangkan kedua pahanya lebar-lebar, sehingga aku bisa melihat jelas kemaluannya yang berbulu sangat lebat itu. Lalu terdengar suara Bi Yeyen setengah berbisik, yang sangat mengejutkanku: “Kamu sudah gede ya? Kepengen nyobain memek ya? Ayo masukin aja Yad. Bibi juga pas lagi kepengen. Tapi awas, jangan bilang siapa-siapa. Apalagi sama Papie dan Mamie, rahasiakan ya…”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAi1nXzJ6Kz

“I…iya Bi….” kataku dengan perasaan masih kaget dan bingung.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa1J2SvYnW2

Tapi Bi Yeyen memelorotkan celana piyamaku, sehingga batang kemaluanku yang sudah ngaceng ini tak tertutup apa-apa lagi.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ883wlbZ4U5

An aku tak tahu lagi apa yang harus kulakukan.Kemudian Bi Yeyen menarik batang kemaluanku supaya moncongnya menempel ke memeknya yang terasa sudah agak basah.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhhUbYoLXVk

Dan Bi Yeyen memberi aba-aba supaya aku mendorong batang kemaluanku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHWr18zU1bm

Kudesakkan batang kemaluanku seperti yang disuruh oleh Bi Yeyen….wow, mulai membenam ke dalam lubang yang hangat dan licin. Lalu tanpa disuruh pun aku mengerti apa yang harus kulakukan, karena aku sering nonton film bokep di rumah teman. AKu mulai mengentotnya perlahan-lahan.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHqAZY7Tzuh

“Duh Yad…kamu kok sudah pandai sih…enak Yad…duuuh…..punya keponakan nakal gini…tapi enak….oooh….”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡONHmawCZZk

“Bi…ini kita lagi…lagi ngapain ya?” tanyaku sambil mulai mengayun batang kemaluanku, maju mundur di dalam liang memek bibiku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRP35Qbx63N

“Mmm…lagi bersetubuh…hihihi…dasar keponakan nakal….ddduuuh…tititmu kok enak sekali Yad….iya…iyaaa….yessss….entot terussssssss… wan ….oooh…..”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYZN67vdQoS

Mulut bibiku tiada hentinya berceloteh setengah berbisik dibarengi desah napasnya yang seperti kepedasan.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOCOAlOJiM5

“Ternyata bersetubuh ini…eee…eenak ya Bi,” kataku sambil mempercepat enjotan penisku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡojDoeNDOGB

“Ii…iya….oooh…tapi ntar…dasternya mau dilepas dulu…biar lebih sip…kamu juga buka dong bajunya…biar sama-sama telanjang,” kata Bi Yeyen sambil menanggalkan dasternya lewat lehernya. Aku pun melepaskan kancing baju piyamaku satu persatu, tanpa mencabut batang kemaluanku yang masih berada di dalam liang kemaluan Bi Yeyen. Lalu kelepaskan baju piyamaku, sehingga kami jadi sama-sama telanjang bulat kini.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ36jCgnnDo0

Kemudian kulanjutkan kegiatan yang sangat asyik ini…kuenjot penis tegangku makin lama makin mantap di dalam liang kemaluan Bi Yeyen.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoYgJNkFMb8

Ini benar-benar persetubuhanku yang pertama dalam hidupku. Rasanya luar biasa buatku. Saking nikmatnya, aku merasa seperti ada yang berdesir-desir dari ujung kaki melesat sampai ke ubun-ubun. Terkadang membuat nafasku tertahan dan tak beraturan. Belakangan aku tahu bahwa bagi pria, energi yang digunakan waktu bersetubuh itu sama dengan energi waktu jalan kaki sejauh tujuh setengah kilometer ! Mungkin karena itulah keringatku mulai bercucuran. Tapi luar biasa nikmatnya. Terlebih setelah Bi Yeyen menyuruhku meremas-remas payudaranya, aku semakin dimanjakan oleh nikmatnya arus birahi cowok abege.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa6Rb8EI6Hb

Ternyata Bi Yeyen pun menikmati semuanya ini. Bahwa ketika batang kemaluanku makin lancar mengenjot liang memeknya, mata Bi Yeyen seperti terbalik-balik dibuatnya. Desahan nafasnya pun makin nyata terdengar, seperti nafas orang asma, berbunyi, “Aaaaak….aaaaah….aaaak….aaaah…aaaah enak banget Yad….aaaah…enak Yad….iyaaa….entot terus Yaaad….”

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0iOvvW3EAD

Tapi saat itu aku belum mengerti bagaimana cara mengontrol diriku sendiri. Aku cuma tahu bahwa pergesekan batang kemaluanku dengan liang memek Bi Yeyen yang hangat dan licin itu membuatku serasa melayang-layang…makin lama makin tinggi…..dan akhirnya akumenahan nafasku dengan tubuh bergetar….dan ingin membenamkan penisku sekuat mungkin….lalu kurtasakan ada yang mengalir ke luar dari dalam penisku, tanpa bisa dikendalikan lagi…creetttt…crretttt…creeeeeeeeet….ya.. ada yang membersit-bersit dari dalam penisku….setelah reda, barulah aku bisa bernafas lagi….bisa berdengus sambil memeluk leher Bi Yeyen erat-erat.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKJiDBvnybo

Dan setelah tenang kembali, terasa batang kemaluanku pun melemas. Tapi Bi Yeyen melarangku mencabutnya. Bi Yeyen menahan pantatku agar penisku tetap berada di dalam jepitan liang kemaluannya.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe2uOja3D8L

“Gak nyangka, keponakanku bisa membuatku senang,” kata Bi Yeyen sambil mengelus-elus rambutku. Lalu menciumi pipiku.

10584Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKArKPuGW4W

“Bibi juga merasa enak?” tanyaku sambil menatap matanya.

ns216.73.216.11da2

Teman Di Ranjang

REGISTER

LOGIN

Interface Language:

Story Language: