
Kursi mobil Bima telah direbahkan sepenuhnya, menciptakan ruang sempit yang terasa panas oleh nafas mereka yang saling bercampur.
136Please respect copyright.PENANAC13Ttjl6iq
Nadira terbaring dengan punggung menempel di jok kulit, kedua kakinya terangkat dengan gemetar dan terpancang di bahu Bima yang kekar. Gaunnya yang semula rapi kini tersingkap sepenuhnya, memperlihatkan kulit yang kini memerah oleh sentuhan-sentuhan Bima. "Look at you," Bima menggeram, matanya menatap seperti ingin melahap tubuh Nadira yang terbuka lebar untuknya. "All mine now."
136Please respect copyright.PENANAsokxGN5OCt
Nadira mengangguk lemas, tangannya mencengkeram tepi jok. "A-Aku... tidak menyangka akan seperti ini..."
Bima membungkuk, nafasnya menghangatkan kulit paha Nadira yang sensitif. "Shhh... just feel," bisiknya sebelum lidahnya menyapu garis paha bagian dalam.
136Please respect copyright.PENANAt7vtAxs3rx
"Ahh! B-Bima—!" erangan Nadira memenuhi kabin mobil ketika Bima mulai dengan lidahnya.
136Please respect copyright.PENANAnXRyc5pwYo
Lidahnya bergerak dengan ahli, mengeksplorasi setiap lipatan sensitif yang membuat Nadira menggelepar. "Nngh~ S-Sana... di sana..." Bima tersenyum di antara pahanya.
"I know what to do, baby. Let me show you." Dia meningkatkan ritme, satu tangan menahan pinggul Nadira yang mulai mengangkat, sementara jari-jari tangan lainnya mulai menari di tempat yang lebih dalam.
136Please respect copyright.PENANAC0JBgpulxX
"OH! T-Terus! Aku... aku mau—" Nadira menggenggam lengan Bima dengan kuat.
"Not yet," Bima menghentikannya dengan suara tegas. "You cum when I say."
136Please respect copyright.PENANA3cy9hJSGmA
Nadira mengerang frustasi, tubuhnya melengkung indah. "Tapi... aku tidak bisa menahan—"
"You can," Bima mendongak, matanya bertemu dengan Nadira yang sudah berkaca-kaca. "Because you want to be my good girl, right?"
136Please respect copyright.PENANAMX31mAW8Tw
Nadira mengangguk tak berdaya. "Y-Yes...I want be your good girl..." Bima kembali melanjutkan, kali ini dengan dua jari yang masuk perlahan sementara mulutnya terus bekerja.
Nadira menjerit, tangannya meraih rambut Bima tetapi tidak berusaha mendorongnya pergi.
136Please respect copyright.PENANAx8QRnV57ic
"OH MY GOD! B-Bima... aku belum pernah ngerasain ini... Ahh!"
136Please respect copyright.PENANA8Kn6Gxh7Wm
"Like it?" Bima bertanya sambil meningkatkan tekanan.
"E-enak... nngh~ Terusin!" Bima merasakan tubuh Nadira mulai menegang. "Now," bisiknya. "Cum for me."
136Please respect copyright.PENANAgQYKy7agyF
Seperti dipicu oleh kata-katanya, Nadira mencapai puncak dengan jeratan panjang, tubuhnya bergetar hebat di bawah genggaman Bima.
136Please respect copyright.PENANAaiXmPYnF0r
"AHHH! BIMAAA!"
136Please respect copyright.PENANAxdJ4qE8uY6
Baca versi lengkapnya lihat dari profile penulis.
ns216.73.216.207da2