
9.Hangatnya Birahi Erni
Aku sadar bahwa aku bukan Erni yang dahulu lagi. Bukan Erni yang lugu dan tidak mementingkan sex di atas segalanya lagi.
10218Please respect copyright.PENANAVKk0iT2ibI
Ya, dahulu aku cuma menganggap sex sebagai kewajiban pasangan suami-istri belaka. Kalau suamiku menginginkannya, aku harus meladeninya. Karena sebagai seorang istri, aku wajib melayani hasrat birahi suamiku kapan pun ia menghendakinya. Kalau ia tidak menghendakinya, aku pun jarang memancing-mancing birahinya. Katakanlah aku seolah cuma seorang istri yang pasrah terhadap apa pun yang diinginkan oleh suamiku, sementara hasratku sendiri sering kutindas dengan menyibukkan diri pada usahaku (waktu masih punya toko dahulu).
10218Please respect copyright.PENANA3nZelga6ce
10218Please respect copyright.PENANA8JimEEDf8V
Tapi setelah suamiku memperkenalkan dunia sex yang berwarna-warni dan penuh variasi itu, sedikit demi sedikit diriku jadi berubah. Lalu aku merasa bahwa sex itu sesuatu yang teramat indah. Teramat hangat dan teramat nikmat.
10218Please respect copyright.PENANAwnc5BNDqLR
10218Please respect copyright.PENANA5nbFQj47WO
Karena itu aku selalu bersemangat tiap kali suamiku mengajak wife swap dengan teman-temannya. Bahkan ketika aku digangbang oleh teman-temannya, aku pun tidak menolaknya.
10218Please respect copyright.PENANAvNkIBWyIRO
10218Please respect copyright.PENANAkYOTEkMDqJ
Semuanya itu sangat fantastis bagiku. Bahkan kalau aku mengingat setiap langkah seksual yang telah kualami itu, hasrat birahiku sering berdesir-desir dan sulit mengendalikannya. Karena itu, atas izin dari suamiku sendiri, aku meredakan hasrat itu dengan lelaki lain. Syarat dari suamiku cuma harus mencatat setiap langkahku jika terjadi hubungan seksual dengan lelaki lain.
10218Please respect copyright.PENANAE3QxOAVxKm
10218Please respect copyright.PENANA0ZDl1PWyuK
Walaupun diberi keleluasaan untuk mendapatkan lelaki lain manakala aku tak kuasa lagi menahan hasratku, namun aku berusaha untuk mengendalikan diri. Karena keutuhan perkawinanku dengan Bang Yadi, adalah di atas segala-galanya. Dan meski sudah ada beberapa lelaki yang singgah dalam perjalanan hidupku, namun aku tau bahwa cintaku hanya untuk Bang Yadi seorang.
10218Please respect copyright.PENANAYmCIyld1J7
10218Please respect copyright.PENANA2B7OW1ceJt
Namun sampai kapan aku bisa bertahan dalam kendaliku sendiri ini? Bukankah makin lama suamiku makin jarang pulang? Bukankah kalau hasrat birahiku sedang menagih-nagih, aku sulit menguasai diri?
10218Please respect copyright.PENANApNSjHYfR0V
10218Please respect copyright.PENANAaJRNo3LoWt
Aku bisa mengerti bahwa suamiku semakin sibuk dengan bisnis propertinya. Dan aku tahu bahwa kalau sedang mujur dalam bisnis propertinya, suamiku bisa mengeduk keuntungan ratusan juta rupiah. Bahkan ketika berhasil mencarikan buyer untuk sebuah hotel yang mau dijual oleh pemiliknya, suamiku mendapatkan keuntungan sampai milyaran rupiah.
10218Please respect copyright.PENANAtst7z9OLlg
10218Please respect copyright.PENANATceFqOnRa4
Sebagai istrinya, aku senang sekali melihat sukses demi sukses yang diraih oleh suamiku itu. Tapi apakah suamiku demikian tenggelamnya dalam urusan bisnis, sehingga makin lama makin jarang pulang? Apakah ia tak punya waktu lagi untuk membahagiakan diriku?
10218Please respect copyright.PENANAk7iSoTvXHU
10218Please respect copyright.PENANAqltb8xVBMJ
Tapi aku selalu positive thinking. Biarlah, anggap saja suamiku itu seorang pejabat tinggi, yang hanya sesekali bisa berkumpul dengan keluarganya. Atau anggap saja suamiku itu seorang artis yang sangat sibuk di lokasi-lokasi shooting, sehingga aku harus menerima kesepianku sebagai suatu pengorbanan.
10218Please respect copyright.PENANAM1A6G2JPYz
10218Please respect copyright.PENANADmHIPTJA0F
Lagian dari sisi materi, suamiku telah memberiku harta yang berlimpah ruah (menurut levelku). Dari sisi materi, aku tak merasa kekurangan lagi. Bahkan berlebih terus, sehingga saldo di bankku makin lama makin membesar dan meyakinkan.
10218Please respect copyright.PENANA8sGhgHQSd7
10218Please respect copyright.PENANAJRTq3X2MyE
Kekuranganku hanya satu : Bahwa hasrat birahiku sering menagih-nagih tanpa solusi.
10218Please respect copyright.PENANAo14ElUL9Fa
10218Please respect copyright.PENANAZs0bw7mA3k
Terkadang aku bertanya di dalam hati, apakah aku harus mengajak salah seorang lelaki yang pernah menggauliku untuk meredakan gejolak ini?
10218Please respect copyright.PENANA1NgQrdKEeJ
10218Please respect copyright.PENANAFrChSkmMrk
Tidak. Kalau pun aku terpaksa harus mendapatkan lelaki untuk hasrat birahi yang sering sulit mengendalikannya ini, aku harus mendapatkan lelaki baru. Bukan lelaki-lelaki yang pernah menggauliku.
10218Please respect copyright.PENANAoj5wYGsq3D
10218Please respect copyright.PENANAg43rq4b70N
Tapi siapa yang harus kupilih? Bukankah suamiku pernah menegurku setelah mengetahui skandalku dengan Jonathan, Rio dan Indra. Kata suamiku, “Jangan jadi pagar makan tanaman. Para penghuni wisma kos itu sumber rejeki kita. Jangan mereka diganggu dengan kebinalanmu. Kalau beritanya menyebar ke penghuni lain, mereka bisa antre untuk mendapatkanmu. Lalu urusan bisnisnya pasti kacau, gak jelas lagi hitungannya.”
10218Please respect copyright.PENANAgkh0sVfV3g
10218Please respect copyright.PENANAvHNuoYcF8s
Tapi tahukah suamiku, bahwa kalau bayangan tentang sentuhan lelaki sedang merajalela, aku sering menggeliat-geliat sendiri di dalam kamarku sambil mengelus kemaluanku yang ingin dipuasi?
10218Please respect copyright.PENANAGWxQxH9H5T
10218Please respect copyright.PENANAFgTX5oeF7D
Lalu bagaimana dengan Victor, lelaki yang sudah berbulan-bulan menjadi teman chattingku itu?
10218Please respect copyright.PENANAtY4DtF1oG6
10218Please respect copyright.PENANAAEwc5XF477
Ya…di malam-malam kesepianku, aku jadi senang berkomunikasi dengan teman-temanku di situs gaul, yang lalu bergeser ke BBM. Salah seorang yang paling intens bbman denganku itu adalah Victor.
10218Please respect copyright.PENANAATdUdik083
10218Please respect copyright.PENANApCBFXTElmI
Tapi aku sengaja menutupi identitasku yang sebenarnya. Aku mengaku bernama Rani (karena nama panjangku memang Maharani). Mengaku sudah punya suami tapi selalu ditugaskan jauh di luar Jawa. Tempat tinggalku pun kusamarkan, kusebut saja nama kota yang bukan kotaku. Pokoknya aku mengaku sebagai wanita yang kesepian dengan kehidupan yang serba pas-pasan.
10218Please respect copyright.PENANAgha4TTlva1
10218Please respect copyright.PENANAtX0Sqjrj8E
Aku sengaja menyamarkan semuanya itu, karena takut kalau teman chatku cuma ingin mengincar hartaku, seperti banyak yang pernah terjadi dalam hubungan yang berawal dari dunia maya.
10218Please respect copyright.PENANA7SC49sqs4d
10218Please respect copyright.PENANA9Gh53xtpR5
Menurut pengakuannya, Victor juga punya istri. Tapi istrinya ada masalah pada kandungannya, sehingga setelah melahirkan anak pertamanya, istrinya harus disterilkan, karena berbahaya kalau sampai hamil lagi. Kata Victor di bbmnya, “Sejak istriku disterilkan, entah karena sugestif atau memang punya istriku jadi gak enak lagi. Pokoknya aku jadi gak nafsu lagi main sama dia. Kalaupun sesekali main, rasanya aku memaksakan sekali.”
10218Please respect copyright.PENANAGYxuNwf6QU
10218Please respect copyright.PENANAwb2cRVZymU
Banyak lagi curhat Victor di bbm. Kesimpulannya, ia merasa kemaluan istrinya jadi sangat tidak enak. Sehingga ia malas bersetubuh dengan istrinya. Meski rumah tangganya tetap dipertahankan, hanya demi anaknya itu, katanya.
10218Please respect copyright.PENANAcb5vklAaz7
10218Please respect copyright.PENANAYYCYmu5XIH
Menurut pengakuannya pula, usia Victor kira-kira dua tahun lebih muda dariku. Sama-sama belum kepala tiga.
10218Please respect copyright.PENANArVufjXph9G
10218Please respect copyright.PENANAnxbNPFdN6v
Sebenarnya bbman dengan Victor sudah cukup jauh. Bahkan sering juga telepon-teleponan di malam hari, kecuali kalau suamiku sedang ada di rumah.
10218Please respect copyright.PENANAdFx0a2rkO8
10218Please respect copyright.PENANAKsWL8VvPj7
Aku juga sudah dikirimi beberapa foto Victor lewat bbm. Sebaliknya aku pun pernah mengirimkan foto-fotoku padanya.
10218Please respect copyright.PENANAFAbUy9OKgb
10218Please respect copyright.PENANASKRKEFEw2f
Aku mengaku belum pernah selingkuh dengan lelaki lain. Apalagi yang lebih dari itu. Maka ketika ia minta fotoku dalam keadaan telanjang, kutolak mentah-mentah. Tapi ia lalu mengirimkan foto-foto sekujur tubuhnya dalam keadaan telanjang bulat. Bahkan banyak juga ia mengirimkan foto penisnya dalam keadaan ngaceng. Membuatku merinding dan berdesir-desir dalam amukan birahiku sendiri.
10218Please respect copyright.PENANAlpGXeSEhMk
10218Please respect copyright.PENANA2WEZRn6CgZ
Aku memang tetap jaim, tak mau mengirimkan foto telanjangku. Tapi tiap malam-malam kesepianku, aku suka menatap foto-foto penis Victor itu, sambil mengelus-elus kemaluanku sendiri, sambil membayangkan seandainya penis panjang gede itu dimainkan di dalam liang kemaluanku.
10218Please respect copyright.PENANAHNknKMvT5Q
10218Please respect copyright.PENANARcm4HtqQKv
Sering aku digoda oleh hasrat birahiku sendiri seperti itu. Terkadang sampai tengah malam aku mengelus-elus kemaluanku di dalam kesendirianku. Dan esoknya pasti aku bangun terlambat.
10218Please respect copyright.PENANAoHW3eIf4Vb
10218Please respect copyright.PENANAnvzY2xh6rO
Lalu, apakah aku harus memutuskan untuk ketemuan dengan Victor seperti yang sering ditawarkannya? Entahlah. Aku jadi peragu gini. Karena Victor baru akrab di dunia maya, tapi belum bertemu di dalam dunia nyata.
10218Please respect copyright.PENANA36tcJOo4U2
10218Please respect copyright.PENANAtYMRHf5zut
Dalam keadaan bimbang inilah tiba-tiba perhatianku tertuju kepada Billy, anak muda yang sudah tiga bulan bekerja sebagai kasir kantinku itu.
10218Please respect copyright.PENANAJCgpfgFtL0
10218Please respect copyright.PENANALsUwIlvVBm
Kenapa aku tidak memanfaatkan dia? Bukankah bentuk Billy tidak mengecewakan? Kenapa aku harus jauh-jauh memikirkan Victor yang belum jelas jujur atau tidaknya?
10218Please respect copyright.PENANAO5xKX428Y0
10218Please respect copyright.PENANA9k8HKQ2GTr
Ya, sekarang ini aku tidak membutuhkan lelaki setampan Arjuna. Yang penting lelaki dan kejantanannya.
10218Please respect copyright.PENANAQcrN0tnhDe
10218Please respect copyright.PENANArUipu8nCXO
Billy baru berusia 24 tahun. Ijazahnya juga cuma D3. Tapi itu sudah cukup. Bahkan dalam keadaan segelisah ini, lelaki tamatan SD pun boleh lah. Yang penting jantan dan bisa meredakan hasrat birahiku yang menagih-nagih terus ini.
10218Please respect copyright.PENANAIzoq7IR1zr
10218Please respect copyright.PENANAxRwQlivMyd
Maka malam itu…malam di mana gejolak birahiku sudah semakin memuncak ini, Billy menyetorkan uang pemasukan seharian tadi. Kuterima uang yang sudah dimasukkan ke kantong plastik itu, sambil berkata, “Jangan pulang dulu Bil. Ada yang mau diomongin. Di ruang tamu aja ngobrolnya yok.”
10218Please respect copyright.PENANA3dO4c1lJqL
10218Please respect copyright.PENANAq2HWvKAFrp
“Baik Bu,” sahut Billy sopan. Lalu mengikuti langkahku menuju ruang tamu.
10218Please respect copyright.PENANA3tF7ZfVFLz
10218Please respect copyright.PENANAAQomfk57mf
Billy duduk di sofa. Tetap dengan sikap sopan. Aku sengaja duduk di sampingnya. Ini pertama kalinya aku duduk disamping Billy.
10218Please respect copyright.PENANAbnQNoeEK62
10218Please respect copyright.PENANAi7JJU5eXe1
Dan kutepuk lutut Billy perlahan, “Aku senang melihat ketelitian dan kerajinanmu selama berkerja di sini, Bil. Kamu sendiri gimana? Kerasan kerja di sini?”
10218Please respect copyright.PENANAsioK28kRVd
10218Please respect copyright.PENANApa64wUK4GY
“Kerasan Bu. Cuman…rumah saya jauh di luar kota. Jadi kalau mau berangkat kerja, harus subuh sekali perginya dari rumah. Jadi kalau sekali-sekali saya telat datang, mohon Ibu memakluminya,” sahut Billy sambil menunduk.
10218Please respect copyright.PENANAxyRtM9v3Op
10218Please respect copyright.PENANAKVw0IlgOEt
“Kamu masih tinggal sama orang tua kan?”
10218Please respect copyright.PENANARRHyHCb1uS
10218Please respect copyright.PENANAhesHpjzvQg
“Iya Bu.”
10218Please respect copyright.PENANASJyIzZULNq
10218Please respect copyright.PENANA7ksN6qn2Tw
“Terus…kalau kamu tinggal di sini, orangtuamu pasti ngijinin?”
10218Please respect copyright.PENANARtaU2hgxre
10218Please respect copyright.PENANAZb6nC4h4SF
“Ohya…emang bisa saya tinggal di sini, Bu?”
10218Please respect copyright.PENANAA4vyFLbI9l
10218Please respect copyright.PENANAyuxBFqQbc8
“Bisa. Pegawai yang cewek-cewek itu juga kan pada tidur di sini. Tapi kamu kan cowok, jadi kamarmu tidak boleh di berdekatan dengan kamar-kamar pegawai wanita. AYo lihat kamarnya sekarang,” kataku sambil bangkit, lalu melangkah ke belakang. Billy pun mengikuti langkahku.
10218Please respect copyright.PENANArjitLWV8L0
10218Please respect copyright.PENANAHrujhxALdI
Kamar-kamar yang disediakan untuk pegawai wanita itu seperti bersatu dengan rumahku. Tapi sebenarnya mereka berada di luar batas rumahku. Karena kamar-kamar pegawai itu hanya menempel dindingnya ke dinding belakang rumahku. Tapi mereka tidak bisa sembarangan masuk ke dalam rumahku, karena di antara kamar-kamar mereka dengan rumahku, ada pintu besi yang selalu dikunci, kecuali kalau aku ingin memeriksa kamar-kamar pegawaiku itu.
10218Please respect copyright.PENANAqOOmDpfOUT
10218Please respect copyright.PENANASUD3xVajKV
Dan aku akan menempatkan Billy pada kamar paling belakang, tapi berada di dalam lingkungan rumah pribadiku.
10218Please respect copyright.PENANAJStZi7OANk
10218Please respect copyright.PENANAoNxQg35lGm
Kamar itu tidak terlalu besar, tapi untuk bujangan seperti Billy cukup lah. Apalagi kamar itu dilengkapi dengan kamar mandi dan toilet, bed dan furniture lainnya pun cukup bagus, bukan barang murahan seperti yang disediakan untuk pegawai wanita itu.
10218Please respect copyright.PENANAB8LJhQnfhU
10218Please respect copyright.PENANAgUpBWKd0sb
“Bagaimana?” tanyaku, “Seneng kalau ditempatkan di kamar ini?”
10218Please respect copyright.PENANAL3GpXJEnvl
10218Please respect copyright.PENANAOwjJY53pFz
Dengan sorot ceria Billy menyahut, “Wah…ini sih kamar yang benar-benar bagus, Bu. Tentu aja saya seneng kalau ditempatkan di sini. Tapi saya harus bayar berapa per bulannya Bu?”
10218Please respect copyright.PENANARPDstA2zLZ
10218Please respect copyright.PENANAwIm1Ns7KMe
Pasti ia membayangkan aku ingin mengambil keuntungan dari peminjaman kamar itu. Dan kalau diberi harga, tentu saja kamar itu harus disewa dengan nilai mahal. Karena selain fasilitasnya serba lengkap, kamar itu pun menghadap ke kolam renang.
10218Please respect copyright.PENANANGWk4raXQi
10218Please respect copyright.PENANAK3sIWRXbAn
“Gratis,” kataku, “Yang penting kamu harus menjaga kebersihannya.”
10218Please respect copyright.PENANAaYBhIUsTTd
10218Please respect copyright.PENANAD9jfsa7S6w
Wajah Billy bersorot ceria, “Iya Bu…terimakasih. Ka…kapan saya bisa mulai tinggal di sini?”
10218Please respect copyright.PENANA0w0DBJhvfK
10218Please respect copyright.PENANAYcZXpCjiaT
“Sekarang juga bisa.”
10218Please respect copyright.PENANAPXSGdmE2tE
10218Please respect copyright.PENANAqflFXKeTRz
“Iya Bu. Tapi saya harus bawa pakaian saya dulu, sekalian bilang juga kepada orang tua saya. Bagaimana kalau mulai besok Bu?”
10218Please respect copyright.PENANAQHwA6CqWnc
10218Please respect copyright.PENANA1mhOaoNJba
“Iya,” aku mengangguk sambil memperhatikan sosok Billy secara diam-diam. Kenapa tidak dari kemaren-kemaren aku perhatikan dia ya?
10218Please respect copyright.PENANAVmlsyn7MvC
10218Please respect copyright.PENANA4pjDoMPwgp
Sebenarnya aku sudah tak sabaran, ingin mendapatkan Billy pada malam itu juga. Tapi aku harus menindas gejolak ini, jangan sampai aku dianggap wanita murahan. Dan setelah Billy pulang, aku hanya bisa membayangkannya. Membayangkan digasak oleh lelaki belia itu. Tapi aku tidak mau bermasturbasi. Aku ingin murni dipuasi oleh seorang lelaki. Dan Billy sudah masuk ke dalam targetku. Tapi terburu-buru juga aku tak mau.
10218Please respect copyright.PENANAtlNQGYHvVu
10218Please respect copyright.PENANArNGwhoJ6tT
Esok paginya, Billy datang sambil membawa sebuah koper besar. Aku langsung menjemputnya dan mengajaknya ke pintu kamar yang sudah disediakan untuknya itu. Di dalam kamar itu aku berkata setengah berbisik, “Nanti kalau cewek-cewek itu nanya, kenapa kamu ditempatkan di lingkungan rumah pribadiku, bilang aja kamu itu sebenarnya masih familiku. Supaya mereka gak ngiri.”
10218Please respect copyright.PENANAFM3n6SBt8D
10218Please respect copyright.PENANA1DgWrU89ZU
“Iya Bu,” sahutnya, “yang jelas, mulai hari ini saya gak usah nyiapin duit buat ongkos naik bus dan angkot.”
10218Please respect copyright.PENANA9vHKVZE2Bn
10218Please respect copyright.PENANAGh4Po3MVJL
“Iya. Makan juga kamu bebas di sini. Aku takkan membatasi soal makan kepada semua pegawaikukan?”
10218Please respect copyright.PENANAzkb0mHDv0W
10218Please respect copyright.PENANAlEP4HAhcQF
“Iya Bu. Ohya…lemari ini boleh dipakai untuk pakaian saya?”
10218Please respect copyright.PENANASVKSQInOGN
10218Please respect copyright.PENANAv6xTaE5Djt
“Semua peralatan yang ada di dalam kamar ini boleh kamu pakai, Bil.”
10218Please respect copyright.PENANAx6GRRxWeyk
10218Please respect copyright.PENANATaU7WpBTBO
“Iya, terimakasih Bu,” kata Billy pada saat aku melangkah ke pintu lagi, kemudian meninggalkannya di dalam kamar itu. Biarlah ia merasa nyaman dulu di dalam kamar itu, tak usah kuganggu dulu.
10218Please respect copyright.PENANASo73gL3F0S
10218Please respect copyright.PENANAMPdi8Cc4E3
Dan pada saat kantin mulai dibuka, Billy sudah nongkrong di depan cash register, sudah siap menunaikan tugasnya. Sementara dua pegawai wanitaku sedang menyapu dan mengepel lantai kantin.
10218Please respect copyright.PENANAhNWHI8qFa9
10218Please respect copyright.PENANA9yhSGGBrYW
Beberapa menit kemudian kantin itu mulai ramai dikunjungi para penghuni kos yang ingin makan sarapan pagi.
10218Please respect copyright.PENANALNkSzxCJ2p
10218Please respect copyright.PENANAKMZsDdZG2J
Sejak hari itu, Billy tak pernah telat masuk kerja lagi. Tentu saja, karena ia sudah tinggal di rumah pribadiku. Sehingga tak banyak waktu dan uang yang harus dibuang sia-sia lagi, tinggal melangkah dari kamarnya ke kantin, lalu siap bekerja.
10218Please respect copyright.PENANAXKTQCkk3QK
10218Please respect copyright.PENANAAfkAmBZIYG
Sementara itu otakku berputar terus. Meski tujuanku simple sekali. Ingin dipuasi oleh anak muda yang usianya 5 tahun lebih muda dariku itu.
10218Please respect copyright.PENANAxWd5pn1Oup
10218Please respect copyright.PENANAlNfZtPCQ9l
10218Please respect copyright.PENANAFVhGWJFZdo
Sembilan hari kemudian, aku tak bisa lagi menahan gejolak birahiku ini. Diawali percakapan di depan meja kasir, ketika kantinku sudah sepi dan siap-siap untuk ditutup.
10218Please respect copyright.PENANAEhs8mnze6J
10218Please respect copyright.PENANAR6MaUymrKU
Billy sedang menghitung uang yang baru dikeluarkan dari laci cash register. Sementara aku berdiri di depan meja kasir yang agak tinggi seperti meja bar itu.
10218Please respect copyright.PENANAZvmsPv8Qvl
10218Please respect copyright.PENANAE5iiNwd3Us
“Gimana setelah tinggal di sini? Sehabis kerja, bisa istirahat sepuasnya kan?” tanyaku perlahan, takut terdengar oleh pegawai wanita yang sedang mengangkut piring-piring kotor ke tempat cuci piring.
10218Please respect copyright.PENANAZ1yWohEPtu
10218Please respect copyright.PENANAewE4tru6WV
“Enak sekali Bu. Kalau di rumah malah suka digangguin adik-adik. Kadang harus bantu mereka ngerjain pe-ernya,” sahutnya.
10218Please respect copyright.PENANABbhP76dRC1
10218Please respect copyright.PENANAy9yMCWbKHX
“Adikmu berapa orang?”
10218Please respect copyright.PENANA7NarxVfqQ5
10218Please respect copyright.PENANAkjgVSngQ3Q
“Empat orang Bu. Cowok semua.”
10218Please respect copyright.PENANAvuUDGmdiIl
10218Please respect copyright.PENANA8B9DCHqkSD
“Kamu anak sulung?”
10218Please respect copyright.PENANAofOlg0kgB5
10218Please respect copyright.PENANAo1KCJ0Gn6a
“Iya Bu.”
10218Please respect copyright.PENANAheIBBLLzDI
10218Please respect copyright.PENANAK24zHEixKc
“Tapi kalau di rumah banyak adik yang suka gangguin, di sini malah kesepian ya?”
10218Please respect copyright.PENANAAe1foiWqVK
10218Please respect copyright.PENANAtadkMLh3Dv
“Heheheee…iya Bu.”
10218Please respect copyright.PENANAYXCxFT7yu2
10218Please respect copyright.PENANArWmACQU745
Aku menengok ke kanan kiriku, lalu berkata setengah berbisik, “Ya udah…nanti malam aku temenin ya…biar kamu jangan kesepian lagi.” Ucapan itu kususul dengan cubitan kecil di lengan Billy.
10218Please respect copyright.PENANAyNezIKUGV3
10218Please respect copyright.PENANAafyxSVf6ao
Billy terperangah. Menatapku sesaat. Lalu tersenyum-senyum.
10218Please respect copyright.PENANAGHbk3XEpdV
10218Please respect copyright.PENANAh0kESAqaiv
Dan kutinggalkan kantin, menuju ruang tamu. Duduk di sofa dan berpikir sebentar, lalu masuk ke dalam kamarku. Dan masuk ke kamar mandi, lalu mandi sebersih-bersihnya.
10218Please respect copyright.PENANAo1a4sBbvzM
10218Please respect copyright.PENANAMgkuc56gYu
Selesai mandi, kusemprotkan parfum ke setiap lekuk krusialku, lalu kuambil kimono putihku yang masih baru dari lemari pakaian di kamar mandi. Kukenakan celana dalam yang masih baru juga, lalu kukenakan kimono putih itu, tanpa mengenakan bra di baliknya.
10218Please respect copyright.PENANAzCSd9vQwYS
10218Please respect copyright.PENANAJiJHTx6qnT
Sebenarnya tiap malam kalau mau tidur, aku tak pernah mengenakan bra. Bahkan terkadang celana dalam pun tak kukenakan.Tapi malam itu aku memang punya tujuan “khusus”, makanya sengaja tak kukenakan bra. Payudaraku yang masih terawat ini pun tak lepas dari semprotan parfum, supaya kesannya semakin indah nanti.
10218Please respect copyright.PENANAUJ51P92dx0
10218Please respect copyright.PENANAAloQrN2JPR
Tak lama kemudian terdengar langkah Billy menuju kamarnya yang cuma terhalang tiga kamar ke arah belakang. Sesaat berikutnya, aku melangkah juga menuju pintu kamarnya. Kuketuk pintu kamarnya yang sudah tertutup itu.
10218Please respect copyright.PENANALxbRjXElps
10218Please respect copyright.PENANAtaeOuComyJ
Billy membuka pintu itu. Tadinya aku mau langsung menyergapnya. Tapi aku tak mau terlalu murahan. Aku ingin melewati suatu proses yang mengesankan.
10218Please respect copyright.PENANArqMrPgmRYr
10218Please respect copyright.PENANAOiysWRLNU4
“Bil…temani aku ngobrol di depan yuk,” kataku.
10218Please respect copyright.PENANAa4mFF8J61o
10218Please respect copyright.PENANAJGGNaNqlkS
“Iya Bu…tapi boleh saya mandi dulu, Bu?”
10218Please respect copyright.PENANAbod6ZTv2Kr
10218Please respect copyright.PENANA55zNAkQQel
Aku mengangguk sambil berkata, “Kutunggu di ruang tamu ya.”
10218Please respect copyright.PENANAICdn7h6LGt
10218Please respect copyright.PENANAW7fqKeh2kQ
“Iya Bu.”
10218Please respect copyright.PENANA4VEOZl8pzN
10218Please respect copyright.PENANAKZD31zNZLw
Lalu aku melangkah ke depan. Kututupkan semua tirai di ruang tamu. Lalu kumatikan lampu gantung dan beberapa lampu yang terlalu terang cahayanya. Lalu kunyalakan lampu led kecil, sehingga ruang tamu itu jadi tampak remang-remang.
10218Please respect copyright.PENANAy21yU4HhPW
10218Please respect copyright.PENANAi0Eb1DGIh2
Lalu kuputar MP3 album Sixpence None The Richer, group favoritku sejak tahun 2002. Volumenya kecil saja, sehingga suaranya terdengar sayup-sayup di ruang tamu ini.
10218Please respect copyright.PENANAXxIJ6LKpkt
10218Please respect copyright.PENANAT7stdlSY3R
Tak lama kemudian Billy muncul di ruang tamu yang cuma diterangi sinar remang-remang ini. Ia tampak ganteng, meski cuma mengenakan kaus oblong putih dan celana training biru muda begitu.
10218Please respect copyright.PENANAZik2eC2k1U
10218Please respect copyright.PENANA7TQQLmIVp4
“Sini duduknya Bil,” kataku sambil menepuk kain sofa di sebelah pahaku.
10218Please respect copyright.PENANAFTJVwgufJ0
10218Please respect copyright.PENANAwDqsJtvOJ8
Dengan ragu Billy duduk di samping kananku, tapi agak menepi ke pinggiran sofa. Tentu ia masih sungkan, meski tadi sudah dipancing dengan kata-kata di meja kasir.
10218Please respect copyright.PENANAaBU3dD31u5
10218Please respect copyright.PENANAeLVbcVN1K4
“Sinilah duduknya, kayak mau digigit aja,” kataku sambil meraih pergelangan tangan Billy, supaya duduknya merapat padaku.
10218Please respect copyright.PENANAwaDd8cJbJf
10218Please respect copyright.PENANAUCbtuphbGF
“Waktu belum kerja, kalau malam suka ke mana aja, Bil?” tanyaku sesaat kemudian.
10218Please respect copyright.PENANAS5MEfSFm4T
10218Please respect copyright.PENANAUGi7drND7E
“Paling juga bantu adik-adik bikin pe-er, Bu.”
10218Please respect copyright.PENANApaiiheY9gX
10218Please respect copyright.PENANAeOX19mNL71
“Emangnya kamu gak punya pacar?”
10218Please respect copyright.PENANA5TQ8BgSzju
10218Please respect copyright.PENANAssMeMkKuvo
“Sampe sekarang masih jomblo Bu.”
10218Please respect copyright.PENANABqh0bBAAW3
10218Please respect copyright.PENANAZO09LLrOV4
“Ah, masa? Aku gak percaya ah.”
10218Please respect copyright.PENANANkTthcqjld
10218Please respect copyright.PENANAVxnrJJ8Fmn
“Betul Bu. Waktu masih di SMA pernah punya pacar. Tapi ya gitulah, cuma cinta monyet.”
10218Please respect copyright.PENANASX7NFwAHEl
10218Please respect copyright.PENANAdIk1v5jo8p
“Setelah kuliah punya pacar juga kan?”
10218Please respect copyright.PENANATnqPm5UwbY
10218Please respect copyright.PENANA2nbeyq9aF5
“Gak Bu. Saya kasihan sama orang tua, untuk biayai kuliah sampai de tiga juga habis-habisan. Kalau saya pacaran segala kan nyusahin Bu.”
10218Please respect copyright.PENANA88niwPMijO
10218Please respect copyright.PENANAKZ1veBIJp3
“Umurmu cuma lima tahun lebih muda dariku. Panggil mbak aja deh sama aku. Gak usah bu-buan.”
10218Please respect copyright.PENANAvu8KWU6bNE
10218Please respect copyright.PENANAkOC1Gyv2dj
“Iya Bu…eh…Mbak…”
10218Please respect copyright.PENANAfkxLOqisUS
10218Please respect copyright.PENANA4V5Waf5cvY
“Waktu pacaran kamu ngapain aja sama pacarmu?”
10218Please respect copyright.PENANALpkDv8nRRy
10218Please respect copyright.PENANAXkz1Jw8gBi
“Cuma ngobrol doang Mbak.”
10218Please respect copyright.PENANAju2e2xbeBI
10218Please respect copyright.PENANAnqjXpunJ9u
“Ah…masa? Ciuman juga gak pernah?”
10218Please respect copyright.PENANAJoA5uftziJ
10218Please respect copyright.PENANAP1UyRfcKTp
“Sering sih. Tapi ya sebatas mmm…pokoknya dari dada ke atas. Hehehee…”
10218Please respect copyright.PENANA6y93IFrsu2
10218Please respect copyright.PENANAdVgWQW5Oms
“Dari perut ke bawah gak?”
10218Please respect copyright.PENANAwgEujejLBw
10218Please respect copyright.PENANA41FxaEmgXE
“Gak berani Mbak. Baru mau megang perut juga dia marah.”
10218Please respect copyright.PENANAVHwhv5MEKA
10218Please respect copyright.PENANA3bYEssm7Xr
“Aku minta jawaban yang sejujur-jujurnya ya. Kamu pernah berhubungan seks dengan wanita?” tanyaku sambil menatapnya dengan penuh selidik.
10218Please respect copyright.PENANA84ToEEr3b5
10218Please respect copyright.PENANAGtMACcEb2t
“Pernah, tapi bukan dengan pacar.”
10218Please respect copyright.PENANAS1t1A2PET0
10218Please respect copyright.PENANAGKpCq1eZv8
“Bukan dengan pacar ?! Lantas sama siapa?”
10218Please respect copyright.PENANApJK4X741DM
10218Please respect copyright.PENANARWlKy4P96A
“Sama dosen Mbak…hehehe….”
10218Please respect copyright.PENANAqNw8esq14q
10218Please respect copyright.PENANAOQinOQGJMg
“Ohya?! Dosenmu pasti lebih tua darimu kan?”
10218Please respect copyright.PENANAAGunWG5gF9
10218Please respect copyright.PENANAWSBagy3V7c
“Iya Mbak. Soalnya saya…saya suka sama wanita yang lebih tua.”
10218Please respect copyright.PENANAAjudqCNnDM
10218Please respect copyright.PENANAn18inLydRS
“Jadi, sama aku juga suka kan?” tanyaku sambil memegang tangannya. Dan meremasnya dengan lembut.
10218Please respect copyright.PENANABPK9Hw2jLJ
10218Please respect copyright.PENANACv228XheX1
“Sama Mbak? Wah…saya gak berani…Mbak kan boss saya.”
10218Please respect copyright.PENANAHTpMYdffEn
10218Please respect copyright.PENANAaqRtO2myZh
“Santai aja Bil…kamu kan tau, suamiku jarang pulang. Mmm…aku ini sebenarnya istri yang kesepian Bil,” kataku sambil menarik tangan Billy ke balik kimono bagian dadaku.
10218Please respect copyright.PENANAYyG9o9CuUz
10218Please respect copyright.PENANAGpM7KkZjJQ
Billy tampak kaget, mungkin karena ia langsung menyentuh payudaraku yang no bra ini.
10218Please respect copyright.PENANA9rmrzuagVA
10218Please respect copyright.PENANAztd5HkuZ4q
Terdengar lagu Kiss Me berkumandang perlahan. Membuat perasaanku jadi semakin romantis.
10218Please respect copyright.PENANAGVGjTWmlK0
10218Please respect copyright.PENANAUC8dh4YW1c
“Remas deh…tapi jangan terlalu keras ya,” kataku setengah berbisik.
10218Please respect copyright.PENANAcLIFrqsRQk
10218Please respect copyright.PENANAlQuV2zuLyC
“I…iya Mbak…” Billy mulai melakukan apa yang kuminta. Tangan kanannya meremas payudaraku dengan lembut.
10218Please respect copyright.PENANAIPmXt80kLw
10218Please respect copyright.PENANA0zYq9rtrfM
Remasan Billy membuatku horny. Maka tanpa ragu-ragu lagi kulingkarkan lenganku di lehernya, lalu kuciumi bibirnya, sehingga ia terasa gelagapan pada mulanya, tapi lama kelamaan ia mulai membalas lumatanku, sementara belahan kimonoku semakin terbuka lebar, sehingga sepasang payudaraku pun tersembul sepenuhnya.
10218Please respect copyright.PENANAAWaZnVZbhf
10218Please respect copyright.PENANABwsg7xZFCM
Tanpa buang-buang waktu lagi, kulepaskan kimonoku sekalian. Sehingga aku tinggal mengenakan celana dalam saja.
10218Please respect copyright.PENANAht6jjCAkIZ
10218Please respect copyright.PENANAG2nsMazeeO
Billy semakin gelagapan kelihatannya. Tapi kutarik lagi tangan kanannya, dan menempelkan telapak tangan itu di payudaraku. Sementara tangan kirinya kutarik, lalu diselinapkan ke balik lingkaran karet celana dalamku, kumasukkan terus tangan itu sampai menyentuh kemaluanku.
10218Please respect copyright.PENANAwrow7FmXDa
10218Please respect copyright.PENANApQD3SMNhIW
“Ooo…ooo…oooh…Mbak….” cetus Billy tersendat-sendat, mungkin karena sudah bergelut dengan nafsunya.
10218Please respect copyright.PENANAN1g9Yx5rvU
10218Please respect copyright.PENANADxn1Ko5hzu
“Mainkanlah…aku seneng kok….”
10218Please respect copyright.PENANA2vuNWWehyj
10218Please respect copyright.PENANAWcvoBn9Zh3
“Bo…boleh celana dalamnya dilepaskan Mbak? Takut robek…”
10218Please respect copyright.PENANAITAljcY6FV
10218Please respect copyright.PENANAgnCEK0Rb0O
“Iya lepaskanlah,” sahutku sambil menelentang di atas sofa.
10218Please respect copyright.PENANAKCGQPORdJ6
10218Please respect copyright.PENANA4C9z73PSpi
Dengan hati-hati Billy menurunkan celana dalamku sampai terlepas di kakiku.
10218Please respect copyright.PENANAfBAF7rgXcj
10218Please respect copyright.PENANAcFOc24QjFn
Tangannya tampak gemetaran waktu mau menyentuh kemaluanku yang tak tertutup apa-apa lagi ini. Kucairkan keraguannya itu dengan menarik tangannya sampai menyentuh kemaluanku. “Jangan takut-takut…sentuhlah semaumu…jilatin juga boleh…”
10218Please respect copyright.PENANAIzkj5dnOVf
10218Please respect copyright.PENANA6jSzgI8kPG
“Iya…iya…” Billy mengangguk-angguk dengan sorot bersemangat. Tentu saja. Masa sih dia gak tergiur oleh kemulusan tubuhku dan kemolekan kemaluanku yang selalu kurawat dan kusterilkan dari hal-hal yang kurang aman dan nyaman?
10218Please respect copyright.PENANANSThg7oN3b
10218Please respect copyright.PENANAoDvzfdx8VZ
“Tapi nanti dulu…jangan curang dong, kamu juga harus telanjang” kataku sambil bangkit dan menarik celana training sekaligus celana dalam Billy sampai terlepas dari kakinya. Dan wow…kupegang batang kemaluan Billy yang ternyata sudah tegang sekali, sampai mengacung ke atas. Lumayan gede, meski tidak segede penis suamiku, tapi panjang sekali. Kalau dibandingkan dengan penis suamiku, pasti penis Billy ini lebih panjang…!
10218Please respect copyright.PENANAAt1vE48QCh
10218Please respect copyright.PENANAOOhBo0Lm8g
Hasrat birahi semakin menguasai diriku. Tapi setelah melepaskan kaus oblong Billy, aku menelentang kembali, sambil merenggangkan kedua belah kakiku.
10218Please respect copyright.PENANAGrcRE6kUcB
10218Please respect copyright.PENANAR9CT7qhmnA
Sofa yang sandarannya bisa direbahkan sehingga berbentuk bed yang cukup lebar, membuatku leluasa untuk melakukan apa pun bersama Billy.
10218Please respect copyright.PENANA6OKMoOIahx
10218Please respect copyright.PENANAnXfGSwdn0H
Sebenarnya nafsuku sudah memuncak dan membuatku sulit mengendalikan diri. Tapi kubiarkan dulu Billy menciumi kemaluanku dengan lahapnya. Lalu lidahnya pun mulai terjulur dan jilatan-jilatan liarnya mulai kurasakan….jilatan yang membuatku terpejam-pejam dalam arus nikmat yang makin lama makin menjadi-jadi.
10218Please respect copyright.PENANAjLICWtbmaa
10218Please respect copyright.PENANAoFbVuR291P
Dan di balik rasa nikmat ini terselip rasa sayang padanya. Karena ia sedang membuang rasa jijiknya dengan menjilati bagian yang terpeka di tubuhku ini. Maka ketika aku semakin merasa syur, kubelai rambut Billy dengan lembut, sebagai rasa sayang dan tanda terima kasih yang tak terucapkan
10218Please respect copyright.PENANAPuK8FRkGZE
10218Please respect copyright.PENANACC1TNBhbGj
Tapi di dalam kemaluanku ini sudah ada kedutan-kedutan…pertanda hasratku sudah tak terbendung lagi. Dan memang terasa liang kemaluanku sudah basah. Maka kutarik kepala Billy agar merayap ke atas tubuhku sambil berkata. “Udah Bil…masukin aja punyamu….”
10218Please respect copyright.PENANAvlRB2QjKRB
10218Please respect copyright.PENANAg4Txs8h9af
“I…iya Mbak.”
10218Please respect copyright.PENANAeh16gPmFXW
10218Please respect copyright.PENANATM6T7tTldI
Lalu Billy meletakkan batang kemaluannya pada posisi yang tepat, disusul dengan tekanannya yang agak kuat, sehingga batang kemaluan Billy mulai melesak masuk ke dalam liang kewanitaanku,.
10218Please respect copyright.PENANAWiGih8cWoi
10218Please respect copyright.PENANA22Lp7y50Xs
Duuuuh…pas aku sedang menginginkannya, kini aku mendapatkannya….bukan main nikmatnya. Baru dimasuki penis Billy aja sudah terasa srrrrrrr….nikmat sekali. Apalagi setelah ia menggerak-gerakkannya, maju mundur di dalam liang senggamaku, o my God….enak banget !
10218Please respect copyright.PENANA1qf3t78WHi
10218Please respect copyright.PENANAjOXGQ2IYdS
Maka tanpa sungkan-sungkan lagi kupeluk leher Billy dan kuciumi bibirnya sambil mulai menggoyang-goyangkan pinggulku dengan ayunan yang sudah terlatih, sehingga Billy mengentotku dengan mata terpejam-pejam, pasti karena saking enaknya goyangan pinggulku ini.
10218Please respect copyright.PENANARwImHkI70K
10218Please respect copyright.PENANAYIHeqs5Tfd
“Duuuh Billy…ini enak banget, sayang….” cetusku seolah terlontar begitu saja. Ini pertama kalinya aku memanggil sayang kepadanya.
10218Please respect copyright.PENANA5cJOsNqevt
10218Please respect copyright.PENANAdcDMdlPSLL
“Punya Mbak juga ee…enak sekali, Mbaaak…” sahut Billy tanpa menghentikan entotannya.
10218Please respect copyright.PENANAvgpETjyTbu
10218Please respect copyright.PENANAgVdjwlCFQZ
Makin lama entotan Billy terasa makin nikmat …makin nikmat dan makin nikmat saja rasanya. Sehingga aku seolah baru sekali ini merasakan nikmatnya disetubuhi pria. Maklum, sudah cukup lama aku tidak digauli oleh pria.
10218Please respect copyright.PENANADY2ynvVx9W
10218Please respect copyright.PENANAVrIyxK0mhc
Billy pun melengkapi kenikmatanku dengan ciuman-ciuman hangatnya di bibirku, di leherku yang mulai keringatan dan di pentil payudaraku. Sedangkan penisnya yang begitu panjang, mampu “menggedor-gedor” dasar liang senggamaku. Justru inilah yang membuatku nikmat sekali.
10218Please respect copyright.PENANAjbaJA7QEPP
10218Please respect copyright.PENANAO5eEutNAG6
Tapi saking lamanya aku tidak merasakan nikmatnya bersetubuh, maka belasan menit kemudian aku merasa akan mencapai puncak kenikmatanku (orgasme). Maka dengan sangat binal kuayun pinggulku, dengan maksud agar kelentitku sering bergesekan dengan penis Billy. “Billy…aku…aku mau lepas Bil…..iya…iyaaa….percepat entotannya sayang…iya…iyaaaa…….ooooooh….” cetusku berlontaran begitu saja dari mulutku.
10218Please respect copyright.PENANABNG6tEB4jz
10218Please respect copyright.PENANALjOjI7tySZ
Billy pun memenuhi keinginanku. Ia mempercepat entotannya…batang kemaluannya maju-mundur-maju-mundur-maju-mundur……sementara goyangan pinggulku yang menghentak-hentak berhasil membuat gesekan kelentitku dengan penis Billy…sehingga akhirnya tubuhku menggeliat…lalu mengejang….berkelojot dan terkulai dalam kepuasan. Terasa liang senggamaku mengejut-ngejut sendiri, sementara Billy tetap ganas mengentotku.
10218Please respect copyright.PENANAU2b36jEQIT
10218Please respect copyright.PENANAGauC8fi7Ld
Ooooh…luar biasa nikmatnya.
10218Please respect copyright.PENANAOtx3Z7jv3F
10218Please respect copyright.PENANA8mvqBpt7a1
Kutahan pantat Billy sambil berkata, “Stop dulu….duuuh…ini enak sekali, Bil…”
10218Please respect copyright.PENANA02y84935wq
10218Please respect copyright.PENANAX6YuWL8sIN
Billy pun menghentikan dulu entotannya. Membiarkan batang kemaluannya tertanam di dalam liang senggamaku.
10218Please respect copyright.PENANADrFZuMrPMX
10218Please respect copyright.PENANAYeAXkTa33l
“Mbak…bagaimana kalau nanti saya ketagihan? Soalnya ini enak sekali Mbak…” ucap Billy setgengah berbisik.
10218Please respect copyright.PENANAAao5i3Cl6Z
10218Please respect copyright.PENANASf2RfnInoD
“Santai aja Bil…kapan pun kamu mau, tinggal ngomong aja…mau sepuluh kali dalam semalam juga aku kasih….yang penting kamu kerasan tinggal di sini dan bekerja sebaik mungkin ya.”
10218Please respect copyright.PENANA8BdvTvlWUU
10218Please respect copyright.PENANABVWyCBzUHw
“Iya Mbak…saya janji soal itu sih…”
10218Please respect copyright.PENANAZG8JX5t3pe
10218Please respect copyright.PENANAoEEnYovFNv
“Tapi ingat Bil…semua ini rahasia kita berdua saja. Jangan sampai ada yang tau…”
10218Please respect copyright.PENANATGV579Tavn
10218Please respect copyright.PENANA9B8D9YYjap
“Iya Mbak, saya janji juga soal itu…saya akan merahasiakannya.”
10218Please respect copyright.PENANAbiMUH8ASGF
10218Please respect copyright.PENANAgaBFc9oKRa
“Jadi di depan orang lain, sikap kita harus biasa-biasa saja, seperti kemaren-kemaren. Jangan memperlihatkan sikap yang mencurigakan.”
10218Please respect copyright.PENANAnu9VgJPh0T
10218Please respect copyright.PENANAz8vEECKcz7
“I…iya Mbak….”
10218Please respect copyright.PENANAbD5gUSF7JQ
10218Please respect copyright.PENANANfPpui8KQG
“Ayo…sekarang entot lagi seperti tadi, Bil…”
10218Please respect copyright.PENANAP8YpPMO0qM
10218Please respect copyright.PENANA5srb6fqnmG
Billy mengangguk perlahan. Lalu mulai menggerakkan batang kemaluannya kembali, bermaju-mundur dalam liang senggamaku yang sudah basah ini.
10218Please respect copyright.PENANA4MVy1jGat4
10218Please respect copyright.PENANAkup0LlGCAA
Aku mulai dimanjakan oleh keindahan dan kenikmatan birahi lagi. Kenikmatan yang membuatku menggeliat, merintih dan mendesah.
10218Please respect copyright.PENANA6rBlmdq4Ho
10218Please respect copyright.PENANAJnp4HvKlXd
Dak-duk-dak-duk….puncak penis Billy kembali menonjok-nonjok dasar liang senggamaku lagi. Inilah keistimewaan penis panjang, yang mampu terus-terusan menyundul dasar liang senggamaku. Hal seperti ini tak mungkin kurasakan kalau dientot oleh penis yang panjangnya biasa-biasa saja.
10218Please respect copyright.PENANACE45ujLdmY
10218Please respect copyright.PENANAIzZldux1NH
“Bil…nanti kita barengin ya…biar nikmaaat….” bisikku pada suatu saat.
10218Please respect copyright.PENANAlPKnJ5vmeo
10218Please respect copyright.PENANA3cCNcOOChV
“I…iyaaa..aa..Mbak….” sahut Billy terengah-engah
10218Please respect copyright.PENANAq6QG8VhJ7w
10218Please respect copyright.PENANAm1OTpA9p3l
“Mau ganti posisi?” tanyaku sambil menciumi pipi Billy yang sudah berkeringat.
10218Please respect copyright.PENANAcuqzwMq1tC
10218Please respect copyright.PENANAco6VPrKjim
“Nggak usah Mbak….ini lagi enak-enaknya…” sahut Billy disusul dengan pagutan mesranya, yang lalu berubah menjadi lumatan, yang kubalas dengan lumatan pula. Sementara salah satu tangannya asyik meremas-remas payudaraku.
10218Please respect copyright.PENANAebwwNf2k9F
10218Please respect copyright.PENANA8eQuK0IYrc
Oh, ini indah sekali. Bersetubuh sambil berciuman demikian lamanya, membuat desir-desir birahiku seolah arus yang menjalar ke mana-mana.
10218Please respect copyright.PENANAItxVLeLcvt
10218Please respect copyright.PENANANDFCY7hNAY
Setelah cukup lama merasakan nikmatnya disetubuhi oleh Billy, akhirnya aku merasa akan mencapai orgasme yang kedua. Maka sambil meremas-remas rambut Billy, aku berkata setengah berbisik, “Bil…aku mau lepas lagi…ayo barengin Bil…”
10218Please respect copyright.PENANAoWdjmXnxX9
10218Please respect copyright.PENANA4j9mL1XuOa
“Boleh lepasin…di… di dalam Mbak?” cetusnya tersengal.
10218Please respect copyright.PENANAKlauwvtwvt
10218Please respect copyright.PENANAHqLZ1Z20YZ
“Iya…di dalam aja…..oooh…Billy…aku sayang kamu…Billy…aku sayang kamu, Billy….sayaaaang…” celotehku berlontaran begitu saja ketika puncak kenikmatanku makin dekat…makin dekat dan makin dekat…!
10218Please respect copyright.PENANAcaic4RS5QQ
10218Please respect copyright.PENANAsMDyU42T9o
Untunglah Billy langsung mengerti apa yang kuinginkan. Ketika aku berkelojotan di puncak kenikmatanku, lalu mengejang tegang…Billy pun sudah tiba di puncak kenikmatannya. Billy mendorong batang kemaluannya sedalam-dalamnya, sampai terasa mendesak dasar liang kemaluanku…oooh…ini indah sekali…bahwa ketika liang senggamaku berkedut-kedut nikmat, moncong penis Billy pun menembak-nembakkan cairan kental hangatnya….betapa indahnya semua ini…!
10218Please respect copyright.PENANAkC9ZQP2nBO
10218Please respect copyright.PENANAJ2OYHNwyL0
Emwuaaaah…emwuaaah…emwuaaah…kuciumi bibir Billy sebagai tanda terima kasihku. Karena sekian lamanya aku mendambakan gumulan dan entotan lelaki, kini tercapai sudah. Bahkan Billy akan kuanggap sebagai “tabunganku”. Tabungan yang sewaktu-waktu boleh kuminta dan kupakai.
10218Please respect copyright.PENANAu5QgSNSjau
10218Please respect copyright.PENANAdyhtrCWWBL
“Mbak…luar biasa sekali rasanya….terimakasih Mbak….saya puas sekali,” kata Billy setelah duduk di sampingku, dalam keadaan masih sama-sama telanjang bulat.
10218Please respect copyright.PENANA4aDUU5TgVP
10218Please respect copyright.PENANA03ZTEssP1i
Dengan lembut kubelai rambut anak muda itu sambil berkata, “Aku tak mau jadi orang munafik. Kita saling membutuhkan, Bil…”
10218Please respect copyright.PENANAZb8dtnPKLr
10218Please respect copyright.PENANADgMHWTUjvJ
“Kalau saya kepengen…Mbak akan tetap ngasih?” tanya Billy sambil mencioumi puting payudaraku.
10218Please respect copyright.PENANAuKniYfOGiN
10218Please respect copyright.PENANAlIuEl9Cac0
“Iya,” aku mengangguk, “Sebaliknya, kalau aku lagi kepengen, kamu harus siap ya.”
10218Please respect copyright.PENANAYwn9hVFBwh
10218Please respect copyright.PENANAtGKuakyCPB
“Siap Mbak. Saya akan selalu siap.”
10218Please respect copyright.PENANAKITgekeYH2
10218Please respect copyright.PENANAmMybo1oRR0
Aku bangkit sambil meraih pergelangan tangan Billy, “Temani aku mandi yok…”
10218Please respect copyright.PENANAGznoeRBipp
10218Please respect copyright.PENANAVLyu8k7Kow
Billy mengiyakan sambil mengikuti langkahku ke dalam kamarku, lalu bersama-sama masuk ke kamar mandi pribadiku.
10218Please respect copyright.PENANALYjlLaMLGG
10218Please respect copyright.PENANAvRGM22zULo
Di kamar mandi, kurengkuh leher Billy seraya berkata, “Billy…kita sudah saling memiliki. Apakah kamu merasakan hal itu?”
10218Please respect copyright.PENANA4z5WG3Z5Yp
10218Please respect copyright.PENANA3iZBaLm2J9
“Iya Mbak,” sahut Billy yang disusul dengan ciuman hangatnya di bibirku. Dan lanjutnya, “Saya gak nyangka akan mendapat kesempatan yang sangat istimewa ini…”
10218Please respect copyright.PENANADSb8m3z3Tj
10218Please respect copyright.PENANAd0brR3LRst
Berpelukan sambil berdiri dalam keadaan sama-sama telanjang begini, membuat sepasang payudaraku bertempelan dengan dada Billy. Dan kemaluan kami pun saling berentuhan.
10218Please respect copyright.PENANA912gwwKwoI
10218Please respect copyright.PENANA36YdMm6GJH
Dan gilanya, hasrat birahiku jadi bangkit lagi. Tapi aku tahu bahwa penis Billy masih terkulai lemah, karena baru melepaskan spermanya beberapa menit yang lalu.
10218Please respect copyright.PENANA81zBsKLZJg
10218Please respect copyright.PENANA7HzDAaZtaz
“Billy sayang….maukah kamu menyabuni tubuhku dari kaki sampai kepala?” tanyaku sambil melepaskan pelukanku.
10218Please respect copyright.PENANAmC2OW60u6a
10218Please respect copyright.PENANAfbFx5qPsKp
“Mau Mbak…” Billy mengangguk, Jangankan menyabuni…disuruh menjilati Mbak dari kaki sampai kepala juga saya mau…”
10218Please respect copyright.PENANAAjdVLRD1Q0
10218Please respect copyright.PENANAXS9s7ZmbHh
“Hihihi…ntar kalau mandi kucing sih harus di atas tempat tidur,” sahutku sambil mencubit perut Billy, “Sekarang sih sabuni aja dulu dari kaki sampai kepala. Oke?”
10218Please respect copyright.PENANAqfSxi1Tg2P
10218Please respect copyright.PENANAKQW1tMW8vU
Billy mengangguk dan mulai melaksanakan keinginanku.
10218Please respect copyright.PENANAoaIC8ufw0q
10218Please respect copyright.PENANAM9msKh6TBX
Sambil berjongkok Billy mulai menyabuni telapak kakiku, demikian telitinya ia menyabuniku, sampai ke sela-sela jari kakiku pun disabuninya. Lalu merayap ke sepasang betisku, juga disabuninya dengan cermat. Naik lagi ke pahaku, sampai ke pangkalnya disabuni, disusul dengan semburan air hangat dari shower.
10218Please respect copyright.PENANAYvvmR3amcs
10218Please respect copyright.PENANAxXHTQhQxYR
“Memekku juga dong sabuni…sampai ke lubangnya…” kataku sambil menepuk kemaluanku.
10218Please respect copyright.PENANAK8wknqy4hR
10218Please respect copyright.PENANAWhTBSxAiMO
Sambil berdiri membungkuk Billy menyabuni kemaluanku, sampai ke lubangnya juga dilumuri sabun cair, lalu disemprot dengan air hangat.
10218Please respect copyright.PENANAw4tXfzAg2Z
10218Please respect copyright.PENANAZLx7A8hwKW
Pada saat itulah aku bisa menangkap batang kemaluan Billy. Yang ternyata sudah ngaceng lagi !
10218Please respect copyright.PENANAMynraOVhZU
10218Please respect copyright.PENANAPYedAHX0ni
“Aku mau nyabuni tititmu aja,” bisikku sambil menuangkan sabun cair ke penis Billy, lalu meremas batang kemaluan yang telah berhasil memuasiku itu.
10218Please respect copyright.PENANAaaZiq46cIY
10218Please respect copyright.PENANA0Qym58npYr
Namun genggamanku yang kugerak-gerakkan maju mundur, membuat penis Billy tambah keras.
10218Please respect copyright.PENANAkOjtya1YCL
10218Please respect copyright.PENANAx0WC5vRvOi
Aku pun cepat membelakangi Billy, jadi membungkuk dengan kepala berada di atas washtafel, sementara kedua tanganku dipakai untuk menahan di bak washtafelku.
10218Please respect copyright.PENANAiDaFdRRzPs
10218Please respect copyright.PENANAo58MhtuRzb
“Kontolmu udah ngaceng lagi tuh,” kataku, “Ayo masukin lagi dari belakang Bil.”
10218Please respect copyright.PENANA1elgFJmKqP
10218Please respect copyright.PENANANJ65LaTPFe
“Iya Mbak,” sahut Billy sambil meraba-raba pantatku, lalu menemukan celah kemaluanku dan terasa didesak oleh moncong penisnya….blesss….mudah saja masuknya karena licinnya air sabun.
10218Please respect copyright.PENANAmPiEGMzYbF
10218Please respect copyright.PENANAyN32xFDsT9
“Nyabuninya belum selesai…dari perut ke atas kan belum Mbak.”
10218Please respect copyright.PENANAjO5Op5XY6L
10218Please respect copyright.PENANAUq9Rl4SnPB
“Biarin…nanti aja setelah kamu ngecrot. Ayo entot lagi…jangan direndem terus…”
10218Please respect copyright.PENANAhq5xb9JWHn
10218Please respect copyright.PENANAX3X1jXTfCr
Lalu penis Billy terasa menyodok-nyodok lagi, membuat mekanisme syarafku berdenyut-denyut nikmat…berdesir-desir dari ujung kaki sampai ke ubun-ubun. O, tak kusangka Billy pun mampu membuatku begini nikmatnya, sehingga mulutku tak terkendalikan lagi, berceloteh terus secara spontan, “Iya…Billy…iya…entot terus, Sayaaang….jangan berhenti…entot terus…dudududuuuuh…enak banget, Billy…sayangku…ooooh…Billly sayangku….”
10218Please respect copyright.PENANAUcLwot0qAy
10218Please respect copyright.PENANAghufJRMujd
Kedua tangan Billy tak lagi memegang buah pantatku, melainkan merayap ke arah kemaluanku. Lalu seperti mencari-cari….oooh…rupanya ia ingin mengelus-elus kelentitku. Sungguh tak kuduga, Billy demikian pandainya membuatku semakin melejit-lejit dalam nikmat yang sulit kulukiskan dengan kata-kata.
10218Please respect copyright.PENANAfh0gOdevYT
10218Please respect copyright.PENANAUSSTpb81gd
Belakangan aku tahu bahwa ia sering membaca dan mempelajari buku ilmu seks, lalu mempraktekkannya padaku.
10218Please respect copyright.PENANAY86rZNyQB8
10218Please respect copyright.PENANAEfre2ti2vN
Cukup lama Billy mengentotku dari belakang. Setelah aku dua kali orgasme, barulah ia ngecrot. Air maninya sampai membludak dan meleleh ke pahaku.
10218Please respect copyright.PENANAYK6CPOHeEe
10218Please respect copyright.PENANAOOJThNWrJC
Dan is tetap menunaikan “tugasnya”. Setelah mencabut batang kemaluannya yang sudah terkulai, ia menyabuni sekujur tubuhku, dari kepala sampai kakiku. Lalu dengan telaten ia membilasnya dengan air hangat.
10218Please respect copyright.PENANAhWmuKgWhOs
10218Please respect copyright.PENANAXp3myxRYUi
“Saya biasa mandiin adek-adek,” katanya setelah aku mengeringkan tubuhku dengan handuk.
10218Please respect copyright.PENANAPx2neKFxC8
10218Please respect copyright.PENANAZO5YRG7KzK
Lalu kukenakan kembali kimonoku, tanpa mengenakan celana dalam dan beha di dalamnya. Billy juga mandi, lalu mengenakan kembali celana training dan kaus oblongnya dan mengikuti langkahku keluar dari kamar mandi.
10218Please respect copyright.PENANAkkepLrIoBm
10218Please respect copyright.PENANAsnosXCaxLu
“Kamu bisa nyetir?” tanyaku setelah bersama-sama duduk di ruang tamu.
10218Please respect copyright.PENANA3kMKygGs9D
10218Please respect copyright.PENANAWq4PeVN0jn
“Bisa Mbak. SIM juga punya. Saya kan pernah jadi sopir cadangan mobil ELF antar kota,” sahutnya.
10218Please respect copyright.PENANA4TtB9tepBI
10218Please respect copyright.PENANAn5uD0wm7vC
“Ohya?! Baguslah. Kalau gitu kita nyari makanan yuk. Kamu yang nyetir,” kataku sambil bangkit dari sofa.
10218Please respect copyright.PENANASa3NZe5oMG
10218Please respect copyright.PENANAEZqidHgdqI
“Boleh,” Billy juga bangkit, “Saya mau ganti baju dulu sebentar ya.”
10218Please respect copyright.PENANAdaTRmHY7TL
10218Please respect copyright.PENANANhozatVeju
“Iya,” aku mengangguk sambil masuk lagi ke dalam kamarku. Kukenakan celana legging biru tua dan baju kaus berwarna biru tua juga, tanpa mengenakan celana dalam maupun beha. Tapi kukenakan sweater putihku, agar jangan kelihatan nobra.
10218Please respect copyright.PENANAOoZ6qsZoEA
10218Please respect copyright.PENANAZafGSKnbru
10218Please respect copyright.PENANAXfU8SNqL4h
Tak lama kemudian, aku sudah duduk di dalam mobilku, di samping Billy yang sudah menghidupkan mesin mobil.
10218Please respect copyright.PENANAcgHSLJ6caN
10218Please respect copyright.PENANAtDzPbtr03E
“Wah, mobil matic gini sih gampang nyetirnya Mbak,” kata Billy sambil memasukkan perseneleng matic ke D. Dan mobilku mulai bergerak menuju pintu gerbang yang selalu dijagai satpam itu.
10218Please respect copyright.PENANAUOyMuMJxj0
10218Please respect copyright.PENANA6fBjxdI5XE
“Enak kan mobil matic?! Tangan kiri dan kaki kiri bisa leluasa bergerak ke mana-mana,” kataku sambil memegang pergelangan tangan kiri Billy lalu menyelinapkan tangannya itu ke lingkaran karet celana leggingku.
10218Please respect copyright.PENANAdRnXVPmZgW
10218Please respect copyright.PENANAz3raoEAtOA
“Duh…Mbak gak pake celana dalem?” Billy seperti kaget karena tangan kirinya bisa langsung menyentuh kemaluanku.
10218Please respect copyright.PENANAP22g5Z54VQ
10218Please respect copyright.PENANAIlpOWLb6o0
“Hihihihi…sengaja…biar kamu gampang kalau mau megang…” kataku sambil membiarkan tangan Billy tetap menelungkupi kemaluanku.
10218Please respect copyright.PENANAwoX99WEJii
10218Please respect copyright.PENANAhqSYMGr0Gr
Meski tangan kanan Billy sedang memegang setir, tangan kirinya terasa mengelus kemaluanku sambil berkata, “Saya gak pernah menduga kalau saya akan mendapat kesempatan yang luar biasa ini Mbak.”
10218Please respect copyright.PENANAGnBwgJhv76
10218Please respect copyright.PENANAQxg5FkiJQH
“Emang seperti apa aku ini bagimu, Bil?”
10218Please respect copyright.PENANAhFyPxpjTGs
10218Please respect copyright.PENANARxqzDsuGUd
“Jujur aja….Mbak adalah wanita yang paling cantik dan paling seksi di mata saya.”
10218Please respect copyright.PENANA8BCzgmjbUQ
10218Please respect copyright.PENANA8sn5cYRCZV
“Kalau dibandingkan dengan mantan dosenmu dulu gimana?”
10218Please respect copyright.PENANAF5jpJAuDVD
10218Please respect copyright.PENANABtymgjc9g4
“Wah…kalau dibandingkan dengan Mbak sih gak ada apa-apanya.”
10218Please respect copyright.PENANAxnIRvyAUlF
10218Please respect copyright.PENANA55ljZk066Q
“Masa sih?” aku tersenyum dan tersanjung.
10218Please respect copyright.PENANA9UoSYyXmYc
10218Please respect copyright.PENANAY1CjrB14mM
“Betul Mbak. Saya ngomong sejujur-jujurnya.”
10218Please respect copyright.PENANAqZIiwjJ4yj
10218Please respect copyright.PENANAw2BgcNilap
“Emangnya apa saja kelebihanku kalau dibandingkan dengan mantan dosenmu itu?”
10218Please respect copyright.PENANAPcQgHwNAde
10218Please respect copyright.PENANAu0m8gTyIoj
“Semuanya…semuanya Mbak lebih unggul. Ya kulitnya, bentuk badannya, wajahnya dan aaah…pokoknya Mbak jauh lebih bagus.”
10218Please respect copyright.PENANAZn4GgSzel0
10218Please respect copyright.PENANAW1WdjDJ7iH
Diam-diam tanganku sudah membuka ritsleting celana denim Billy dan menyeinap ke balik celana dalamnya…lalu memegang penisnya yang ternyata….sudah ngaceng lagi !
10218Please respect copyright.PENANAP2hXX3ofvR
10218Please respect copyright.PENANAPyarzh0SHu
Lalu kudekatkan mulutku ke telinga Billy. Dan bertanya setengah berbisik, “Memekku enak gak?”
10218Please respect copyright.PENANAokqZfStlFM
10218Please respect copyright.PENANAPEHCBGfPPz
“Wuiihh…enak banget Mbak.”
10218Please respect copyright.PENANAW2fXanx56S
10218Please respect copyright.PENANAurP0biiW58
“Pantesan punyamu udah ngaceng lagi nih,” kataku sambil meremas-remas penis Billy dengan lembut.
10218Please respect copyright.PENANAJHSXibM5Fp
10218Please respect copyright.PENANAoE7sVZDbCz
“Iya Mbak,” sahut Billy malu-malu, “Barusan megang-megang punya Mbak jadi bangun lagi dedenya.”
10218Please respect copyright.PENANA1q5KxSB88F
10218Please respect copyright.PENANAgLRZNcLxGj
“Ya udah, ntar kalau sudah makan, kita pulang. Lalu maen lagi. Malam ini tidur di kamarku aja ya.”
10218Please respect copyright.PENANAUKcG2oL6LN
10218Please respect copyright.PENANAnqxT40QBbh
“Takut Mbak.”
10218Please respect copyright.PENANAv4ri33M5x5
10218Please respect copyright.PENANA3tluxO66Sy
“Takut apa?”
10218Please respect copyright.PENANAUcocZHOtFc
10218Please respect copyright.PENANAoK4PMnvwnM
“Takut Om mendadak pulang. Bisa dibunuh saya nanti.”
10218Please respect copyright.PENANAtBZFg27Gib
10218Please respect copyright.PENANAmV9btv6xfs
“Gak lah. Dia kan lagi di Surabaya. Paling juga seminggu lagi pulangnya.”
10218Please respect copyright.PENANAt7m0yC5C8q
10218Please respect copyright.PENANAdBcdn7BbS6
“Mmmm…Mbak aja yang tidur di kamar saya, gimana?”
10218Please respect copyright.PENANAfh2vuYiE9X
10218Please respect copyright.PENANABQRYzY2MjE
“Ya udah…gampang deh. Nanti kita atur-atur lagi.”
10218Please respect copyright.PENANAdoLZ6Tf8ec
10218Please respect copyright.PENANAHbZLbqDWF7
10218Please respect copyright.PENANAw8N8UTg11l
Di sebuah restoran yang cukup bergengsi di kotaku, Billy membelokkan mobilku seperti yang kuperintahkan.
10218Please respect copyright.PENANArfgz9xk4Bz
10218Please respect copyright.PENANAs8CMd1HY5R
“Di sini enak steaknya,” kataku setelah Billy menghentikan mobilku di pelataran parkir.
10218Please respect copyright.PENANAqNsw6sU0ms
10218Please respect copyright.PENANAJxjHj71GzG
“Iya,” Billy mengangguk, “Saya pernah satu kali makan di sini, ditraktir teman yang baru mendapat pekerjaan. Berarti sekarang untuk yang kedua kalinya.”
10218Please respect copyright.PENANAmtql04Y49d
10218Please respect copyright.PENANAvacO0bThYw
Aku cuma tersenyum mendengar pernyataan lugu itu. Namun diam-diam aku memperhatikan Billy, yang sangat menyenangkan bagiku. Bahkan diam-diam aku membandingkan dengan lelaki-lelaki yang pernah menggauliku. Mungkin hanya dua orang yang paling menyenangkan hatiku, yakni Joseph dan…Billy ini !
10218Please respect copyright.PENANAjjEMGDIk9h
10218Please respect copyright.PENANA1arIdGJKBb
Tapi sambil menunggu pesananan makanan dihidangkan, aku mencoba mengalihkan pikiranku ke arah bisnis utamaku itu. Mengenai wisma kos itu.
10218Please respect copyright.PENANAbWeoCWFcpA
10218Please respect copyright.PENANAat65kecn0h
Kataku, “Kamu bisa mengelola wisma kos kalau aku sedang ada urusan keluarga di luar kota kan?”
10218Please respect copyright.PENANAOdk4F8kJys
10218Please respect copyright.PENANAtJa4uYqreq
“Mudah-mudahan bisa,” Billy mengangguk, “Karena kelihatannya pola wisma kos itu simple. Tinggal buka filenya aja. Kan sudah ada system operasinya, Mbak.”
10218Please respect copyright.PENANALSnPnQ0Njh
10218Please respect copyright.PENANAD28lb9oM0C
“Bagus,” kataku sambil tersenyum, “Soalnya besok aku mau ke luar kota. Ya itu tadi, ada urusan keluarga. Hitung-hitung latihan aja dulu ya. Siapa tau kamu cocok untuk kuangkat jadi manager wisma kos nanti.”
10218Please respect copyright.PENANACUNqXZ7R3u
10218Please respect copyright.PENANAQH6lfYuqTY
“Iya Mbak,” Billy mengangguk dengan sorot senang.
10218Please respect copyright.PENANABsvvknJtX9
10218Please respect copyright.PENANA9bsZD73YQ6
“Sekalian jagain rumah juga ya.”
10218Please respect copyright.PENANAnuaSlqAlUJ
10218Please respect copyright.PENANA4t0oXtCbM0
“Baik Mbak. Mmm…kalau boleh tau, Mbak mau lama di luar kotanya?”
10218Please respect copyright.PENANAjIfjze3y8v
10218Please respect copyright.PENANA4OF3rek4W4
“Ah paling juga dua malam.”
10218Please respect copyright.PENANAXN3ujdgw7y
10218Please respect copyright.PENANAsds0LEBKyc
10218Please respect copyright.PENANA4VcAw3A4MB
10218Please respect copyright.PENANAXYbwE8SCzg
Malam belum larut benar ketika kami meninggalkan restoran itu. Dan di sepanjang jalan menuju wisma kosku, tangan kananku terus-terusan mencengkram batang kemaluan Billy. Namun tidak berani berbuat lebih dari itu, karena takut Billy tidak bisa konsentrasi menyetir mobilku.
10218Please respect copyright.PENANAksWj3fJgxk
10218Please respect copyright.PENANAWRY3qFIkc1
Billy masih greng sekali. Meski cuma kugenggam, batang kemaluan Billy itu sudah ngaceng berat. Bahkan sampai terasa hangat dan berdenyut-denyut dalam genggamanku.
10218Please respect copyright.PENANAbw8DPGIDSN
10218Please respect copyright.PENANAtjDlvoONXN
“Malam ini kuat berapa kali lagi?” tanyaku dengan sedikit remasan di penis Billy.
10218Please respect copyright.PENANA9WTrGsagQJ
10218Please respect copyright.PENANAUsOjjcOx5M
“Gak tau Mbak. Yang jelas…sekarang saya sudah pengen naek lagi…heheheee…”
10218Please respect copyright.PENANAHGgWh0Iqsn
10218Please respect copyright.PENANA2eWrCehYgb
“Naek ke mana?” tanyaku pura-pura tak mengerti.
10218Please respect copyright.PENANAZ1CWsz5jRe
10218Please respect copyright.PENANA13cT6q70Ib
“Ke…ke atas perut Mbak. Hehehe….”
10218Please respect copyright.PENANAEZbwbXoNla
10218Please respect copyright.PENANAj2HLsX7Xga
“Kamu kok seperti sudah banyak pengalaman. Sudah ngerti Gspot segala. Mantan dosenmu itu yang ngajarin?”
10218Please respect copyright.PENANAcXe4O6PYdd
10218Please respect copyright.PENANA53GbNpMC46
“Gak Mbak. Saya hanya seneng baca bukunya aja. Buku ilmu seks, gitu.”
10218Please respect copyright.PENANAj1eoJAzjTv
10218Please respect copyright.PENANAX71LGfFnpu
“Lalu kamu praktekkan sama aku ya?”
10218Please respect copyright.PENANAjptodh4AZV
10218Please respect copyright.PENANACpmSoB7l90
“Hehehee…iya Mbak.”
10218Please respect copyright.PENANAs3wJlURwSJ
10218Please respect copyright.PENANA2yBOs6urF4
Kalau tidak takut mengganggu konsentrasi Billy yang sedang nyetir, mau saja rasanya kujilati dan kuselomoti batang kemaluan yang sedang kugenggam ini.
10218Please respect copyright.PENANALVO8wCw90M
10218Please respect copyright.PENANASmLpHB7b23
Tapi setelah berada di dalam kamar Billy yang pintunya sudah dikunci, aku bisa melakukannya. Pada mulanya Billy tampak kaget ketika aku mendorongnya sampai terlentang dan menyembulkan batang kemaluannya yang membuatku horny lagi itu, lalu menjilati, mengulum dan mengisap-isapnya.
10218Please respect copyright.PENANAzXqfMOsKnQ
10218Please respect copyright.PENANAPRjsS18hIc
Dalam tempo sangat singkat, aku berhasil membuat batang kemaluan Billy siap tempur kembali. Aku pun buru-buru melepaskan celana leggingku, lalu “menduduki” batang kemaluan Billy…dan…blesss….penis anak muda itu sudah membenam ke dalam liang senggamaku.
10218Please respect copyright.PENANABeWaNcX2Pm
10218Please respect copyright.PENANAJWccvvSfpT
Meski kami tidak telanjang, kami bisa bersetubuh lagi, dengan posisi WOT.
10218Please respect copyright.PENANA2Uoe7YACmk
10218Please respect copyright.PENANAJ4oZw8beu4
Namun sambil mengayun pinggulku naik turun di atas tubuh Billy, masih sempat aku melepaskan sweater dan baju kausku, sehingga aku jadi telanjang total, sementara Billy pun bisa melakukan halo yang sama, sehingga akhirnya kami sama-sama telanjang bulat.
10218Please respect copyright.PENANAEHAkjr5Q85
10218Please respect copyright.PENANA4xVw76OJvV
Aku tidak mau mengayun pinggulku sambil duduk terus. Karena itu aku menjatuhkan diri memeluk leher Billy dari atas, sementara pantatku bergerak-gerak terus, untuk membesot-besot batang kemaluan anak muda itu.
10218Please respect copyright.PENANAONc2d2BsWa
10218Please respect copyright.PENANALR7J2UCuVD
Meski posisinya di bawah, Billy tidak tinggal diam. Ia mengimbangi gerakan pantatku dengan sodokan-sodokan penisnya di liang senggamaku yang terasa nikmat sekali.
10218Please respect copyright.PENANAQLvTmLD1uc
10218Please respect copyright.PENANAhTLPFoHlYh
Namun seperti biasa, kalau aku main di atas pertahananku cepat jebol. Tapi kali ini aku ingin agar jangan dulu orgasme. Karena itu aku berusaha menggulingkan tubuhku ke samping sambil mendekap pinggang Billy erat-erat dan berusaha agar kontol Billy tidak tercabut dari dalam liang kemaluanku. Akhirnya aku berada di bawah, Billy di atas.
10218Please respect copyright.PENANARM9BPLbCKC
10218Please respect copyright.PENANABoeWrQqpcE
Lalu kubisiki Billy, “Ayo…sekarang entotlah sepuasmu, Billy sayang….”
10218Please respect copyright.PENANAUTewMUZBUP
10218Please respect copyright.PENANAY62Ah0kxSr
Billy tersenyum. Lalu kubiarkan ia mulai mengentotku dengan mantapnya. Dan aku meladeni keperkasaan Billy dengan menggoyang pinggulku, dalam gerakan meliuk-liuk dan menghempas-hempas, sambil menciumi bibir Billy sebinal mungkin.
10218Please respect copyright.PENANAwNRAgDqFm4
10218Please respect copyright.PENANA5C31mVs5Be
Dan aku melayang-layang lagi di langit kenikmatanku, di langit birahi yang indah sekali.
10218Please respect copyright.PENANApjiGCqK9df
10218Please respect copyright.PENANAkBpqnwRTR8
10218Please respect copyright.PENANAEU1JdXoTMd
Namun aku seolah perempuan yang kelaparan malam itu. Setelah Billy menumpahkan air maninya di dalam liang senggamaku, kubiarkan ia terkapar di atas perutku. Tapi aku hanya membiarkan ia beristirahat belasan menit saja. Setelah mencuci dan mengeringkan kemaluanku, aku menghampiri Billy yang juga baru mencuci penisnya yang sudah terkulai lemas.
10218Please respect copyright.PENANAy4CR9A7QrM
10218Please respect copyright.PENANA2Y0usPezWq
“Masih kuat main lagi?” tanyaku sambil memegang batang kemaluannya yang sudah lemas itu.
10218Please respect copyright.PENANAPtz6du7euw
10218Please respect copyright.PENANATlJMVH3FkG
“Emangnya Mbak masih mau?” Billy balik bertanya.
10218Please respect copyright.PENANABAt84LCcMi
10218Please respect copyright.PENANAPya01ILmS0
Aku mengangguk sambil meremas-remas batang kemaluan Billy. Kemudian kusuruh ia menelentang. Dan kuambil posisi sungsang di atas tubuhnya.
10218Please respect copyright.PENANA6Q9zCmK7Ep
10218Please respect copyright.PENANApFcdwbD2Cn
Billy mengerti apa tujuanku saat itu. Bahwa aku ingin melakukan pemanasan lagi dalam posisi 69.
10218Please respect copyright.PENANAj14JTILNqe
10218Please respect copyright.PENANA5FNa6h8OKF
Billy mulai menjilati kemaluanku yang berada di atas mulutnya, sementara aku pun mulai menyelomoti penisnya yang berada di bawah mulutku.
10218Please respect copyright.PENANAMWGjXCl236
10218Please respect copyright.PENANAvcaFWNwDX3
Cukup lama kami melakukan posisi ini. Karena aku ingin agar penis Billy tegak sempurna lagi. Dan perlahan-lahan penis Billy mulai membesar…mulai menegang dan menegang terus. Sementara jilatan Billy pun memnbuat nafsuku berkobar lagi dengan hebatnya.
10218Please respect copyright.PENANAVhfUUfuFm2
10218Please respect copyright.PENANAxyOV5v11VQ
Akhirnya aku berhasil membuat penis Billy siap tempur lagi. Maka dengan sepenuh hasrat, aku menelentang lagi sambil merentangkan sepasang pahaku lebar-lebar.
10218Please respect copyright.PENANAcTw47OGEIi
10218Please respect copyright.PENANAWHb0hjBgte
Tanpa diminta lagi, Billy membenamkan batang kemaluannya ke liang vaginaku…blesssss….melesak masuk lagi dengan mantapnya di liang kemaluanku yang sudah basah ini.
10218Please respect copyright.PENANAz1sQ4VyljI
10218Please respect copyright.PENANAhPnF3aFS3G
Untuk kesekian kalinya Billy menyetubuhiku lagi. Dan aku menikmati kejantanannya dengan sepenuh hasrat birahi yang terasa begini binalnya.
10218Please respect copyright.PENANAToOF1gNqPj
10218Please respect copyright.PENANAejk3Hjmvcw
Padahal tadi…di kamar mandi, pada waktu aku mau pergi ke resto itu, aku menerima phone call dan sudah janjian dengan seseorang untuk ketemuan besok di sebuah hotel……..!
10218Please respect copyright.PENANAUK8lwOJdUB
10218Please respect copyright.PENANAIN6xySrRxD
Billy tidak tahu itu. Dan tidak usah tahu.
10218Please respect copyright.PENANAf8Y83YOKrR
10218Please respect copyright.PENANAHbu1dJyPF0
Billy hanya tahu bahwa besok aku akan ke luar kota untuk urusan keluarga.
10218Please respect copyright.PENANAJHqTAbElQ1
Sebelum aku berangkat untuk makan malam di resto tadi, aku bersih-bersih dulu di kamar mandi. Pada saat itulah aku menerima phonecall dari…Herman ! Ya dari mantan sopirku yang sekarang sudah punya kedudukan baik, sebagai kepala bagian logistik di pertambangan suamiku di Kalsel !
10218Please respect copyright.PENANAouyXnHsMJJ
10218Please respect copyright.PENANAFDWsq4wv7N
“Apa kabar Bu?”
10218Please respect copyright.PENANAa1JhLznzCG
10218Please respect copyright.PENANAYkWXF4o1qk
“Baik-baik aja. Kamu sendiri gimana Man?”
10218Please respect copyright.PENANAdrC0a0dupt
10218Please respect copyright.PENANAiJD5gwaFYd
“Saya lagi pulang kampung nih Bu. Lagi di rumah ortu.”
10218Please respect copyright.PENANAmad4cGroMp
10218Please respect copyright.PENANAQQ79ntejDP
“Hah?! Kok gak ke sini?”
10218Please respect copyright.PENANAaoMNHLBL7t
10218Please respect copyright.PENANAXFEd4t8BEi
“Sekarang masih kecapean Bu. Kan dari tambang menuju Banjarmasin aja harus naik mobil delapan jam. Penerbangan dari Banjarmasin ke Jakarta sih gak sampai dua jam. Tapi dari Jakarta ke rumah ortu makan waktu juga. Besok aja saya ke situ ya….”
10218Please respect copyright.PENANAyTRQO7kDTd
10218Please respect copyright.PENANAjFI0EUbeTz
Aku memaklumi hal itu. Soalnya pada masa itu belum ada penerbangan langsung dari Banjarmasin ke kotaku. Sekarang saja cuma ada satu kali penerbangan, pagi-pagi dari Banjarmasin ke kotaku dan sore dari kotaku ke Banjarmasin.
10218Please respect copyright.PENANAnLUFfzEqaP
10218Please respect copyright.PENANAurjLCLjCQ9
“Emang kamu gak kangen sama aku, Man?” tanyaku.
10218Please respect copyright.PENANA2JVPUqJvfd
10218Please respect copyright.PENANApIrhhdbkxj
“Kangen banget sih. Tapi saya harus istirahat dulu Bu. Badan saya rasanya pegel-pegel gini. Boss lagi di Surabaya ya?”
10218Please respect copyright.PENANAYuFXiaqc56
10218Please respect copyright.PENANAmjZSZ7Cv0Y
“Iya, udah lebih sebulan gak pulang-pulang. Mmm…mendingan besok malam kita ketemuan di hotel aja Man.”
10218Please respect copyright.PENANAb84gNe3XYf
10218Please respect copyright.PENANA7tzQK0rSnv
“Siap Bu. Di hotel mana?”
10218Please respect copyright.PENANAAIrhrOsQ0S
10218Please respect copyright.PENANAKWsckSIJh9
Lalu kusebutkan nama hotel yang letaknya di luar kota itu.
10218Please respect copyright.PENANAZb7iVjguM5
10218Please respect copyright.PENANAQ4GvMRkXeA
Setelah hubungan telepon ditutup, aku tersenyum sendiri. Aku memang merindukan Herman. Tapi aku tak mau hubunganku dengan Billy terganggu dengan kehadiran Herman. Aku ingin agar diriku kelihatan sebagai wanita baik-baik di mata Billy. Karena Itu kuajak Herman ketemuan di hotel saja.
10218Please respect copyright.PENANAMQhe3YtaG5
10218Please respect copyright.PENANAUz19nhVvdr
10218Please respect copyright.PENANACHaGZG92ZN
Setibanya di hotel yang sudah dijanjikan itu, kuhubungi Herman lewat hapeku. Ternyata ia sudah berada di hotel itu. Tentu ia sudah mampu bayar sendiri kamar hotel itu, karena ia sudah banyak duit sekarang.
10218Please respect copyright.PENANAyce7Vl6Ezl
10218Please respect copyright.PENANAlOaP3pyMR9
“Saya sudah di kamar dua kosong dua, di lantai dua, Bu.”
10218Please respect copyright.PENANAPDYcA1jLyt
10218Please respect copyright.PENANAjIBZmY1GpM
“Iya. Ini lagi parkir mobil dulu, Man.”
10218Please respect copyright.PENANAuNNT9kbXjs
10218Please respect copyright.PENANABXNjZa0QCp
Beberapa saat kemudian, aku sudah berada di depan pintu bernomor 202. Kuketuk tiga kali saja pintu itu, hanya beberapa detik kemudian pintu itu dibuka dari dalam. Seorang lelaki muda berdiri di ambang pintu. Wow….Herman makin ganteng saja di mataku. Jauh berbeda dengan waktu masih menjadi sopirku dahulu.
10218Please respect copyright.PENANAXidW6a1UJe
10218Please respect copyright.PENANAChB8HaCckD
Maka begitu aku sudah berada di dalam kamar itu, dengan pintu yang sudah ditutup dan dikunci kembali, tanpa ragu-ragu lagi kupeluk pinggang Herman sambil berkata, “Kamu kok makin ganteng aja Man?”
10218Please respect copyright.PENANARR08tqlWax
10218Please respect copyright.PENANAGDO6CFeSTD
“Mmm…justru Ibu yang makin cantik aja,” sahut Herman sambil balas memeluk pinggangku.
10218Please respect copyright.PENANAQLrTb7K9pF
10218Please respect copyright.PENANAS4Wkmu2tL9
Kuciumi bibir Herman dengan penuh hasrat. Lalu kataku, “Aku kangen banget sama kamu Man.”
10218Please respect copyright.PENANA7aRGWYrnXP
10218Please respect copyright.PENANAO8xzZnByDW
“Apalagi saya…kadang-kadang sering ingin terbang ke sini, hanya ingin bertemu dengan Ibu,” kata Herman sambil mempererat dekapannya, “Saya malah pernah mengajukan permohonan pindah ke kota ini, tapi Boss gak ngijinin. Soalnya di Kalimantan yang dipercayai oleh Boss cuma Pak Edo, saya dan Leo. Kalau salah satu pindah, pasti ada kesulitan di sana. Kan Boss sendiri jarang ke Kalimantan Bu. Makanya kami bertiga lah kepercayaannya di sana.”
10218Please respect copyright.PENANAIBsyoAX2uE
10218Please respect copyright.PENANA2ZHWDQEtPX
“Gak perlu minta pindah ke sini, yang penting kamu harus sering pulang. Bilang aja mau nengok orang tua gitu. Tiket pesawat kan dibayar oleh perusahaan.”
10218Please respect copyright.PENANAd8T26AKFCR
10218Please respect copyright.PENANAxyCnSJ6Hxx
“Iya Bu…nanti saya usahakan sebulan sekali pulang. Mudah-mudahan aja Boss ngasih ijin. Mmm…gaunnya mau dilepasin?”
10218Please respect copyright.PENANAPzHH0x8gqE
10218Please respect copyright.PENANAbXb3P0yMX4
“Iya,” aku mengangguk dengan senyum, “bukain dong sama kamu….kancingnya kan di punggung, susah bukanya kalau gak dibantu.”
10218Please respect copyright.PENANAiiRsW66oHg
10218Please respect copyright.PENANAOLFzaDVMLX
Herman membuka kancing gaunku di bagian punggung, lalu menurunkan gaun itu dengan hati-hati, sampai terlepas di kakiku.
10218Please respect copyright.PENANAednNCWryxr
10218Please respect copyright.PENANAHspcMryLo4
“Badan Ibu ini luar biasa mulusnya,” kata Herman sambil mengelus betisku dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya melemparkan gaunku ke atas tempat tidur. Lalu ia menciumi betis dan pahaku, sementara aku sudah terduduk di pinggiran tempat tidur, sambil menanggalkan behaku.
10218Please respect copyright.PENANAZIH7WilFE7
10218Please respect copyright.PENANAsoVVVGpvy1
Lalu aku bergerak. Menarik ritsleting celana jeans Herman. Sudah tak sabar, ingin cepat menyentuh penis Herman yang lebih “tinggi tegap” daripada penis suamiku itu.
10218Please respect copyright.PENANA8Rfz4nyeNr
10218Please respect copyright.PENANA35ymcjGj2s
Ketika aku berhasil menyentuh penis lelaki muda itu, ternyata sudah ngaceng berat. Jelas hal itu membuatku makin horny.
10218Please respect copyright.PENANAUMMveeYvs6
10218Please respect copyright.PENANAR5M44gBy3z
“Aku udah kangen sama ini nih…” kataku sambil menyembulkan batang kemaluan Herman, lalu menciuminya dengan penuh hasrat.
10218Please respect copyright.PENANA0jismUTeyo
10218Please respect copyright.PENANAjHkUsji9re
Herman menjawab sambil menyelusupkan tangannya ke balik celana dalamku dan menyentuh kemaluanku, “Saya juga udah kangen sama ini…luar biasa enaknya Bu…”
10218Please respect copyright.PENANAxbgNi0WGfs
10218Please respect copyright.PENANAIaz7WBAeIv
Sentuhan jemari Herman di kemaluanku, langsung membuatku horny berat. Karena itu kutanggalkan celana dalamku, lalu menelentang di atas bed.
10218Please respect copyright.PENANAxsjVXyysSh
10218Please respect copyright.PENANAORluJm3gE8
Herman pun menanggalkan seluruh pakaiannya, sampai telanjang bulat. Lalu melompat ke atas bed dan mulai menciumi pahaku, membuatku merinding-rinding dalam desir birahi.
10218Please respect copyright.PENANA4dT4fKAaXO
10218Please respect copyright.PENANAOLsO0cAY3K
Tapi ketika Herman mau menjilati kemaluanku, cepat kuraih kepalanya ke atas sambil berkata, “Gak usah dijilatin Man. Langsung masukin aja, biar terasa gedenya kontolmu itu…”
10218Please respect copyright.PENANAwGtN4TOW8v
10218Please respect copyright.PENANAcleraNO0Ng
“Punya Ibu sekarang jadi ada jembutnya. Biasanya kan dicukur terus,” kata Herman sambil meletakkan moncong penisnya di mulut memekku.
10218Please respect copyright.PENANA0B5kgCyMmX
10218Please respect copyright.PENANAiYY74tF09v
“Iya, Bang Yadi yang melarang dicukur mulu. Dia bilang, kalau terlalu gundul kesannya gersang,” sahutku sambil merenggangkan pahaku selebar mungkin, “Kamu suka yang plontos apa yang gondrong?”
10218Please respect copyright.PENANAktgEaUTPhK
10218Please respect copyright.PENANAbgbIEPelc0
“Hehehe…saya suka yang seperti punya Ibu ini. Ada rambutnya tapi gak sampai menutupi mulutnya. Saya lebih suka seperti ini Bu,” sahut Herman yang sudah berhasil meletakkan moncong penisnya tepat di ambang mulut vaginaku.
10218Please respect copyright.PENANA3mb8ORg4fG
10218Please respect copyright.PENANAwOfb5lxkJa
“Ya udah…kalau gitu aku takkan main cukur habis lagi, biar kamu tetap suka sama aku.”
10218Please respect copyright.PENANAIun5cwTi2s
10218Please respect copyright.PENANA92dFIoL8qi
Ucapanku disahut dengan dorongan penis Herman. Dan…oooh….puncak penis Herman mulai melesak masuk ke dalam kemaluanku….!
10218Please respect copyright.PENANAqZVnvX52RO
10218Please respect copyright.PENANARH0jzeymmF
Terasa benar enaknya ketika penis tinggi gede itu menerobos ke dalam liang kenikmatanku. Terasa sesak dan seret, tapi membuat sekujur tubuhku seolah berkedut-kedut dalam nikmat.
10218Please respect copyright.PENANAFbNKJqHua5
10218Please respect copyright.PENANAtGCPpdvtkF
Herman memang sudah berpengalaman, karena pernah punya istri. Ia tidak sekaligus membenamkan penisnya. Ketika penis panjang gedenya sudah membenam sepertiganya, ia menariknya perlahan-lahan, lalu mendorongnya lagi lebih dalam, menariknya lagi, mendorongnya lagi semakin dalam, menariknya lagi, mendorongnya semakin dalam dan semakin dalam…sampai akhirnya membenam sepenuhnya.
10218Please respect copyright.PENANAFvFN8RCVhN
10218Please respect copyright.PENANAluqZldceAS
Tapi setelah membenam sepenuhnya, Herman menancapkan penisnya tanpa menggerakkannya.
10218Please respect copyright.PENANAXumYMYsgic
10218Please respect copyright.PENANAz6HerY5NcH
“Bu…boleh saya berterus terang?” tanya Herman sambil menatapku.
10218Please respect copyright.PENANA9cNa6BhXnU
10218Please respect copyright.PENANA5KUu0AQm3g
“Soal apa?” tanyaku sambil mendekap pinggangnya.
10218Please respect copyright.PENANAVRQflmDNQM
10218Please respect copyright.PENANAZdM1o3DzX5
“Rasanya saya sudah lama merasakannya…”
10218Please respect copyright.PENANA89J7PKjg7N
10218Please respect copyright.PENANAK4AXMUPebl
“Merasakan apa?”
10218Please respect copyright.PENANAS7KHJG5eeB
10218Please respect copyright.PENANA3o3CUm483y
“Jangan marah ya Bu. Saya…saya sudah jatuh cinta sama Ibu…”
10218Please respect copyright.PENANAPKUh6KJhAE
10218Please respect copyright.PENANAvWDwlv4mX4
“Ohya?” aku agak kaget mendengar pengakuannya itu, yang aku yakin pengakuan sejujurnya.
10218Please respect copyright.PENANAQ5OfR6omz1
10218Please respect copyright.PENANANFuWIAypsV
“Di Kalimantan saya ingat terus sama Ibu. Saya sering melamun…bahkan sering mimpiin Ibu.”
10218Please respect copyright.PENANAtosk6Ahprm
10218Please respect copyright.PENANAXdJBa9lZU4
Terharu aku mendengar ucapan Herman itu. Maka kukecup bibirnya. Kubelai rambutnya. Kucium lagi bibirnya, lalu kataku, “Tapi aku kan sudah punya suami Man. Makanya jangan terlalu memperturutkan perasaan cinta. Toh aku bisa kamu miliki kapan saja.”
10218Please respect copyright.PENANAlLqlyJwjYk
10218Please respect copyright.PENANAirasySJ0d3
“Iya Bu. Saya juga menyadari hal itu. Tapi terus terang…dalam saat seperti ini, saya bukan cuma melampiaskan nafsu Bu. Saya selalu melakukannya dengan cinta di hati saya.”
10218Please respect copyright.PENANA3PW7ZN1ENi
10218Please respect copyright.PENANAeqIfhWMdwp
Kuperhatikan sorot mata Herman. Memang aku percaya, dia sudah mencintaiku.”Iya Man. Tapi santai aja. Aku kan gak ke mana-mana. Kalau kamu pulang kampung, aku pasti ngajak kamu ketemuan seperti sekarang,” kataku sambil membelai rambutnya dengan lembut.
10218Please respect copyright.PENANAszgX20Cz1A
10218Please respect copyright.PENANArkVat9eh5X
Bagaimana pun juga aku ini seorang wanita, yang punya perasaan lebih halus daripada lawan jenisku. Maka dengansendirinya pengakuan Herman itu membuatku tersentuh.
10218Please respect copyright.PENANApcTerdJf8r
10218Please respect copyright.PENANAJco8gxDG9m
Akibatnya, ketika Herman mulai menggerak-gerakan batang kemaluannya bermaju-mundur di dalam jepitan liang senggamaku, oooh…..rasanya sresettt…sresettt….benar-benar terasa gesekannya itu, demikian dominannya…membuatku benar-benar terombang-ambing dalam kenikmatan yang luar biasa…!
10218Please respect copyright.PENANA1r3OoB5Jlf
10218Please respect copyright.PENANAq6cOnLDJeO
Apakah karena aku terhanyut oleh pengakuan Herman tadi, ataukah karena ukuran penis Herman yang lebih panjang dan lebih gede daripada penis suamiku…entahlah. Mungkin dua-duanya yang menyebabkan aku merasa nikmat sekali ketika Herman mulai mantap mengentotku. Terlebih setelah kurasakan puncak penis Herman menyundul-nyundul dasar liang senggamaku, saking panjangnya penis itu, membuatku berkali-kali menahan napas dalam nikmat yang luar biasa. Sundulan-sundulan itu pun berkali-kali membuatku mengejang dan bergetar.
10218Please respect copyright.PENANAgwBiENLdvc
10218Please respect copyright.PENANADdIv0bDl7H
Mulutku pun bergumam terus tanpa kendali lagi, “Duuuh…Maaan…..uuuuuh…..uuuuh …..enak banget Maaaan….iya Maaaan…entot terus Maaan….ooooh….”
10218Please respect copyright.PENANARb7un5HiB3
10218Please respect copyright.PENANA9neTwsvNQt
Herman sendiri berkali-kali membisiki telingaku dengan suara tersendat-sendat, “Punya Ibu ini….memang top….gak ada duanya….enak banget…..ooooh….Buuu…”
10218Please respect copyright.PENANAW2QX9hVAEv
10218Please respect copyright.PENANAVZVC9uSvOQ
Jujur, tadinya aku kurang bersemangat menuju hotel ini. Karena aku sudah habis-habisan dengan Billy tadi malam. Tapi begitu berjumpa dengan Herman, semangatku mendadak bangkit. Dan begitu penisnya melesak masuk ke dalam liang senggamaku, oooh, luar biasa nikmatnya. Pantaslah wanita-wanita yang sering berselingkuh di belakang suaminya ada yang berkata, “Lain lelaki lain lagi rasanya. Lain gayanya, lain pula kesannya.”
10218Please respect copyright.PENANAXoYnDDCzWT
10218Please respect copyright.PENANAtDSF893WvB
Dan kini aku bisa berkata, lain rasa suamiku, lain rasa Billy, lain pula rasa Herman ini. Terlebih setelah Herman menyatakan cintanya tadi, yang kupercayai datang dari lubuk hatinya, rasanya tiap pergerakan penis Herman ini benar-benar membuatku merem-melek saking nikmatnya.
10218Please respect copyright.PENANAC1NynR3nIW
10218Please respect copyright.PENANAgiUHhCefGt
Herman memang pandai membuat jiwaku tersentuh. Pada waktu ia sedang mengentotku, jilatan-jilatannya di leher, di puting payudaraku, di ketiakku dan terkadang di telingaku…membuatku merinding-rinding dalam nikmat yang luar biasa, nikmat yang sulit kulukiskan dengan kata-kata.
10218Please respect copyright.PENANAokRJ8qov0U
10218Please respect copyright.PENANAYAP7P4zKnG
Mungkin aku harus berterimakasih kepadanya. Bahwa di saat aku kesepian, ia datang dengan menaburkan 1001 kenikmatan ini.
10218Please respect copyright.PENANAAEHRqdKGeI
10218Please respect copyright.PENANAzGY3c9wcq0
Maka tanpa ragu lagi, kupagut dan kulumat bibirnya sambil memeluk lehernya erat-erat. Sambil mengoceh tak terkendalikan lagi, “Edan Man….entotanmu enak banget Man….jangan cepat-cepat dikeluarin ya Man…aku ingin menikmatinya selama mungkin…duuuuh….enak banget Maaaan…iya…entot terus Man…..ini…ini luar biasa enaknya Maaan…”
10218Please respect copyright.PENANAerr9R7UQKY
10218Please respect copyright.PENANATbAys8AdDG
Celotehan itu kulontarkan dengan batin bergetar-getar dalam siraman surgawi. yang makin lama makin nikmat rasanya. Terkadang mataku terpejam-pejam, sambil menahan nafasku, lalu terbeliak sambil menjambak-jambak rambut Herman sampai kusut masai.
10218Please respect copyright.PENANAZQkiylhOhl
10218Please respect copyright.PENANAo6gm9FzNJM
Sebenarnya nafas Herman pun tersengal-sengal pada waktu entotannya makin menggila ini. Tapi aku tidak begitu memperhatikannya, karena aku sendiri sedang menikmati entotannya ini.
10218Please respect copyright.PENANAS6IYnwyH4r
10218Please respect copyright.PENANAHeIboWeCnL
Keringat Herman pun mulai berjatuhan ke wajah dan dadaku. Tapi dalam keadaan terlupa segalanya itu, aku hanya teringat satu hal, saling memberi dan menerima kenikmatan, dengan membuang jauh-jauh sikap egoismeku. Maka tanpa keraguan lagi kujilati keringat Herman yang membanjir di leher dan di bawah dagunya itu. Disertai dengan gigitan-gigitan kecil.
10218Please respect copyright.PENANAiNGIj8syfi
10218Please respect copyright.PENANAeR637bQuk3
“Enak Bu…silakan gigit lebih keras….sampai berdarah juga gakpapa….” bisik Herman tanpa menghentikan entotannya.
10218Please respect copyright.PENANAaM69nxXtXd
10218Please respect copyright.PENANAQPLw1AeOdx
“Iiih…gak mau kalau sampai berdarah sih,” sahutku tersengal, “emangnya…aku dracula?”
10218Please respect copyright.PENANA60tBrMN8xB
10218Please respect copyright.PENANA47scXh03xM
Lalu kami tak bicara lagi…hanya elahan nafasku dan dengus-dengus perkasa Herman yang terdengar di dalam kamar hotel ini.
10218Please respect copyright.PENANAFW936EYJci
10218Please respect copyright.PENANA8IzuaELhRo
Namun getaran-getaran nikmat ini membuatku mulai berada di detik-detik orgasme. Makin lama makin nikmat rasanya, sampai akhirnya aku memekik lirih, “Maaaan….aku mau lepas Maaaaan…”
10218Please respect copyright.PENANAfMuMpBVxIW
10218Please respect copyright.PENANAmYhB3je3il
“Iya Bu…silakan lepasin…saya suka sekali merasakan ibu sedang orga….” sahut Herman, disusul dengan percepatan gerakan penisnya…maju mundur, maju mundur, maju mundur….gedag gedug terasa menyundul-nyundul dasar liang surgawiku.
10218Please respect copyright.PENANAO2PYKrbaRW
10218Please respect copyright.PENANAtNlKEAKMY1
Sampai pada suatu detik, aku mengejang dan menahan napas di puncak kenikmatanku. Pada saat itulah aku sendiri merasakan liang kemaluanku berkejut-kejut dalam nikmat yang tak terlukiskan dengan kata-kata, sementara Herman bahkan semakin mempercepat gerakan batang kemaluannya. Pada saat itulah aku menjambak-jambak rambut Herman sambil bergumam histeris, “Hermaaan…oooooh….ini enak sekali Maaaan…..”
10218Please respect copyright.PENANAC06fGLLupN
10218Please respect copyright.PENANAsLsigv1ZPx
Herman menanggapinya dengan ciuman hangat di bibirku, kubalas pula dengan lumatan sambil memeluk lehernya erat-erat. Oh, indahnya orgasmeku saat bitu.
10218Please respect copyright.PENANAWuzPOkHIdu
10218Please respect copyright.PENANAplldwLOkym
Liang kemaluanku terasa basah oleh lendir kenikmatanku sendiri. Sehingga penis Herman terasa lancar sekali bermaju mundur di dalam jepitan liang senggamaku.
10218Please respect copyright.PENANAEteRsAKSJ7
10218Please respect copyright.PENANAC14WtRBO9t
Gilanya, hanya beberapa saat aku merasa agak ngilu-ngilu ketika Herman mengentotku di detik-detik paska orgasmeku. Mungkin hal itu hanya terjadi dua menitan. Berikutnya aku malah jadi bergairah lagi untuk menyambut entotan Herman dengan melingkarkan kakiku di pinggang Herman, sehingga ia leluasa untuk menyodok memekku sedalam-dalamnya.
10218Please respect copyright.PENANALYJO3J292z
10218Please respect copyright.PENANAyMgJlqa0F9
Bahkan aku pun sempat berbisik ke telingaku, “Ayo usahakan kita lepas bareng-bareng, Man…biar lebih enak.”
10218Please respect copyright.PENANA7Lyl3xocx3
10218Please respect copyright.PENANArnTjSddpT5
“Iya Bu…” sahut Herman sambil mengayun penisnya dengan ganasnya.
10218Please respect copyright.PENANA8wh0dqXkqt
10218Please respect copyright.PENANArrWi1NJQ4O
“Sambil emut tetekku, Man…” pintaku sambil mengelus rambutnya yang sudah acak-acakan.
10218Please respect copyright.PENANAtggzFIWJBI
10218Please respect copyright.PENANAbnDzYtP0CN
Herman memenuhi permintaanku. Ia mulai mengulum, menjilati dan menyedot-nyedot pentil toketku, sementara penisnya tetap perkasa mengentot memekku.
10218Please respect copyright.PENANAkhJ3YGkEJa
10218Please respect copyright.PENANAMd9q1SwcKR
Aduhai Herman…Herman…makin ke sini makin terhayati olehku, bahwa disetubuhi oleh mantan sopirku ini luar biasa nikmatnya. Nikmat yang membuatku tiada hentinya meremas-remas di bahunya, di kepalanya dan terkadang di buah pantatnya. Nikmat yang membuatku tiada hentinya mencetuskan apa yang tengah kurasakan, “Iya Man…entot terus Man…enak banget Maaan….iya….sundulin dasar liang memekku, Maaan…ooooh…iya…iya gitu Man…gitu terus Man…ooooh…ini enak sekali Maaaan….”
10218Please respect copyright.PENANAEPFfCNijZK
10218Please respect copyright.PENANAmdMFd2Pmk5
Beberapa saat kemudian, aku merengek manja lagi, “Maaan…ayo barengin Man….aku…aku udah mau lepas…”
10218Please respect copyright.PENANAMmvH7cFrdh
10218Please respect copyright.PENANASQwuyhiJCE
Herman mengiyakan sambil mempercepat gerakan batang kemaluannya yang dahsyat itu. Maju mundur dan maju mundur ndengan cepatnya di dalam jelitan dan ayunan liang senggamaku.
10218Please respect copyright.PENANAuQCrnNr4a2
10218Please respect copyright.PENANAdxDbrwev8p
Pada suatu detik, kami sama-sama kejang. Herman membenamkan batang kemaluannya sedalam mungkin, sehingga terasa moncong penisnya mendesak dasar liang memekku. Sementara liang senggamaku terasa berkejut-kejut di puncak orgasmeku, dibalas dengan semprotan-semprotan air mani Herman membasahi sekujur liang senggamaku.
10218Please respect copyright.PENANAyTIVADzqvW
10218Please respect copyright.PENANAjKK9qcwcCk
Ooooh….ini indah sekali….nikmat sekali !
10218Please respect copyright.PENANASLDptbuEfN
10218Please respect copyright.PENANAIfZbiymXbx
10218Please respect copyright.PENANA5PwzJ89iS4
Setelah Herman terkapar di sisiku, aku pun turun dari tempat tidur dan melangkah ke kamar mandi. Air mani Herman banyak sekali yang membludak dari kemaluan ke pahaku. Sehingga aku merasa perlu membersihkannya , dengan air hangat dan shower soap.
10218Please respect copyright.PENANAuZrWoHg4dA
10218Please respect copyright.PENANAzuCbisGwXo
Ternyata Herman mengikutiku masuk ke kamar mandi sambil tersenyum-senyum. Maka kusambut dengan pelukan hangat sambil mencium bibirnya, lalu kataku, “Kamu sangat memuaskan, Man. Yang tadi wuih…nikmat banget.”
10218Please respect copyright.PENANADn642AuFV9
10218Please respect copyright.PENANAricHDevdHQ
“Gak mau nyabunin ini lagi?” tanyaku sambil menepuk memekku.
10218Please respect copyright.PENANA8pBwHkViJc
10218Please respect copyright.PENANAFzV3Xy9JwI
“Tentu mau, Bu,” sahut Herman sambil berjongkok di depanku. Dan…bukannya menyabuni kemaluanku, Herman malah menjilatinya dengan agresif sekali, sehingga aku tersandar ke dinding sambil memegangi kepala Herman.
10218Please respect copyright.PENANAERjs4za3dt
10218Please respect copyright.PENANASV98JpmDjJ
“Duuuh…Maaan….oooh….Maaan…..kamu bisa aja bikin aku keenakan, Maaan….” kataku sambil terpejam-pejam saking nikmatnya dijilati oleh lelaki yang sudah berpengalaman meruntuhkan pertahananku itu.
10218Please respect copyright.PENANAsx6Zzy3s8B
10218Please respect copyright.PENANAnBVF0Am8ZA
Herman seperti tak mendengar kata-kataku. Ia bahkan duduk di lantai kamar mandi, dengan penis yang sudah mengacung. Dan berkata, “Nyobain di sini Bu?”
10218Please respect copyright.PENANAZHl0BIs82c
10218Please respect copyright.PENANAAypYnav6Ie
Meski sudah dua kali orgasme, gairahku bangkit lagi untuk meladeni tantangan Herman. Lalu aku berjongkok sambil memegangi batang kemaluanHerman yang sudah keras itu. Herman pun membantuku untuk memasukkan batang kemaluannya ke liang kenikmatanku.
10218Please respect copyright.PENANAuVAlfWb4nE
10218Please respect copyright.PENANA4CbBUuMcPZ
Setelah penis Herman masuk ke dalam liang vaginaku, mulailah kami beraksi. Aku menaik turunkan pantatku, sementara Herman pun menggerak-gerakkan batang kemaluannya meski sambil duduk di bawahku.
10218Please respect copyright.PENANAXyK4NV5BK8
10218Please respect copyright.PENANAAWWFu8ioMp
Inilah pengalaman pertamaku bersetubuh di lantai kamar mandi sambil duduk begini. Tapi dalam posisi apa pun bersetubuh itu tetap saja nikmat.
10218Please respect copyright.PENANATjtZCcdsTd
10218Please respect copyright.PENANAelhc4ZCgqm
Sambil memeluk leher Herman dan sesekali menciumi bibirnya, kuayun meqiku sedemikian rupa, sehingga penis Herman seolah terombang-ambing di dalam jepitan liang kemaluanku.
10218Please respect copyright.PENANAvloKU4ri2u
10218Please respect copyright.PENANANx2ukRhqsu
Cukup lama kami lakukan semuanya itu. Sehingga pada suatu saat aku memekik lirih, “Maaaan…aku udah mau lepas lagi….!”
10218Please respect copyright.PENANAXw169mCdWz
10218Please respect copyright.PENANAfIu2TMnR8w
“Iya Bu,” sahut Herman sambil mempererat dekapannya di pinggangku, “Saya paling suka merasakan Ibu keluar…”
10218Please respect copyright.PENANAp8yGa9d1ge
10218Please respect copyright.PENANAV6BPZyWbvc
Akhirnya aku menggelepar dalam dekapan Herman. Dalam puncak orgasme yang indah sekali.
10218Please respect copyright.PENANAXis599gPfv
10218Please respect copyright.PENANAawLZnFZTIs
Setelah aku orgasme, Herman mencabut batang kemaluannya sampai terlepas dari liang senggamaku.
10218Please respect copyright.PENANAx8dpzLuPxB
10218Please respect copyright.PENANAHSH1a6LJLm
“Lho…kok dilepasin? Kamu kan belum ngecrot ?!” cetusku heran.
10218Please respect copyright.PENANA8q0SDhMLK6
10218Please respect copyright.PENANANu1ESlEwrT
“Nanti aja di tempat tidur dilanjutkan. Sekarang kan mau menyabuni Ibu,” sahut Herman sambil berdiri dan meraih pergelangan tanganku supaya berdiri juga.
10218Please respect copyright.PENANA3q2CbkydVJ
10218Please respect copyright.PENANAKu5918lwzx
Jujur, ini indah sekali. Bahwa setelah aku mencapai orgasme, Herman memandikanku, menyabuni setiap lekuk di tubuhku sampai terasa benar-benar bersih. Kemudian ia pun mandi sebersih-bersihnya, sementara aku mengambil handuk untuk mengeringkan tubuhku.
10218Please respect copyright.PENANAXbWhhtyXqh
10218Please respect copyright.PENANADLflJ6vGCn
“Kamu booking hotel ini buat berapa malam, Man?” tanyaku pada waktu Herman sedang menghanduki badannya.
10218Please respect copyright.PENANAFxu2s6S8A7
10218Please respect copyright.PENANAbXBziqRlzd
“Gak ditentuin Bu. Soalnya kan tergantung bisanya Ibu nginep di sini. Saya hanya menyimpan deposit aja…ya cukup buat seminggu juga sih.”
10218Please respect copyright.PENANA0JDFfyvoUk
10218Please respect copyright.PENANAJPktpLDo4M
“Hush…buat apa lama-lama banget? Dua malam aja Man.”
10218Please respect copyright.PENANAIZ17jrFe8O
10218Please respect copyright.PENANA7SpnPEsMsi
“Iya, Bu.Berarti saya akan tidur sama Ibu nanti malam ya?”
10218Please respect copyright.PENANALSju7fRA8V
10218Please respect copyright.PENANAz7BGWMkdzm
“Iya sayang,” kataku sambiul melingkarkan lenganku di lehernya.
10218Please respect copyright.PENANAOqn6bpHYZe
10218Please respect copyright.PENANAHII53Zk6eY
“Asyiiik…kebayang indahnya tidur bersama Ibu yang…yang selalu saya impikan ini.”
10218Please respect copyright.PENANAxsZY2ePqyj
10218Please respect copyright.PENANAkScttHYXBt
Lalu dengan lengan kekarnya Herman mengangkat tubuhku, memangku dan membawaku ke luar kamar mandi dan metelakkan dengan hati-hati di atas tempat tidur. Kejadian ini trerasa romantis sekali buatku, karena suamiku sendiri tak pernah memperlakukanku seperti ini. Duduk di pangkuannya pun belum pernah.
10218Please respect copyright.PENANA1fDCzjvyMz
10218Please respect copyright.PENANAcEUdHSmxiQ
Tak cuma itu. Setelah aku diterlentangkan di atas tempat tidur, Herman mulai menjilati telapak kakiku, tanpa kelihatan ragu sedikit pun. Oooh…sedemikian mendalam perasaan Herman padaku, sehingga telapak kakiku pun dijilatinya, lalu menggigit-gigit ibu jari kakiku dengan lembut, berlanjut dengan jilatan lahap di betisku…naik ke pahaku sampai pangkalnya dan melewatkan kemaluanku untuk menjilati sekujur perutku, naik lagi ke atas…menjilati ketiakku, sekujur payudaraku…leherku…telingaku…aaaah…aku merinding-rinding dalam geli dan nikmat yang luar biasa.
10218Please respect copyright.PENANAbUKGRqq3j1
10218Please respect copyright.PENANANgcULAIbFe
Lalu jilatannya menurun lagi. Lidahnya menyapu-nyapu pusar perutku, lalu menurun dan akhirnya menggeluti kemaluanku. Tentu saja aku meregang-regang nikmat lagi dibuatnya.
10218Please respect copyright.PENANAfMYjNxOjr2
10218Please respect copyright.PENANAm5GhAeL8Kp
Aku merenggangkan sepasang pahaku lebar-lebar, agar Herman bisa menjilati kemaluanku sepuasnya. Sementara kedua tanganku mengelus-elus rambutnya dalam perasaan bercampur aduk. Ada perasaan kasihan, terharu, horny dan beraneka perasaan bercampur aduk di dalam hatiku. Tapi yang jelas semuanya itu nikmat sekali. Terlebih setelah Herman menjilati kelentitku dan sesekali mengisapnya…oooh….aku tak tahan lagi…!
10218Please respect copyright.PENANAamHe5yv89R
10218Please respect copyright.PENANAgobnv9Lqyy
“Udah cukup Man…masukin aja…..nanti keburu becek …” pintaku sambil menarik kepala Herman agar naik ke atas.
10218Please respect copyright.PENANAG4HVSduVtp
10218Please respect copyright.PENANAzJQcq6MDO5
“Sebecek apa pun memek Ibu tetap enak,” kata Herman setelah menghimpitku sambil memegangi batang kemaluannya dan diarah-arahkan ke mulut vaginaku.
10218Please respect copyright.PENANA93JLkVXbaL
10218Please respect copyright.PENANAfbXiKIzahp
Tak lama kemudian batang kemaluan Herman amblas lagi ke dalam liang kenikmatanku…blessssss…..
10218Please respect copyright.PENANAtqIOL00VIc
10218Please respect copyright.PENANAbXlDVMkkYN
Mataku terpejam dalam nikmat. Terlebih nikmat lagi setelah ia mengayun batang kemaluannya. Ooo, penis perkasa mantan sopirku itu memang mampu membuat sekujur tubuhku seolah dialiri arus listrik yang bukan main nikmatnya…
10218Please respect copyright.PENANA7JfRj0EcV5
10218Please respect copyright.PENANA9aqxmiq6s9
Dalam perjalanan pulang, aku tersenyum-senyum sendiri di belakang setir mobilku. Dua malam bersama Herman di hotel itu telah menggoreskan kenangan baru lagi bagiku. Begitu seringnya Herman menyetubuhiku di hotel itu, sehingga aku tidak ingat lagi berapa kali hal itu terjadi di sana. Entah delapan kali, entah sembilan kali…entahlah. Yang jelas selama bersamanya di hotel itu, siang malam ia melampiaskan keperkasaannya di atas perutku.
10218Please respect copyright.PENANAeiHx74oQGO
10218Please respect copyright.PENANAJplGV11KfE
Dan aku harus mengakuinya secara jujur, bahwa persetubuhan demi persetubuhanku dengan Herman, luar biasa nikmatnya.
10218Please respect copyright.PENANAj6kOxM3cKb
10218Please respect copyright.PENANAOL3C4hdMev
Aku pun berjanji bahwa kalau ia datang lagi kelak, aku akan menyempatkan diri ketemuan dengannya di hotel itu.
10218Please respect copyright.PENANAmTz5vPkxZB
10218Please respect copyright.PENANAjbY7MJhAsE
Ketika aku tiba di rumah, baru saja aku mau ganti pakaian, datang dua orang tamu yang belum kukenal. Yang seorang adalah lelaki bule. Yang seorang lagi lelaki negro.
10218Please respect copyright.PENANAoBDOTSe6wT
10218Please respect copyright.PENANAwh15SDPE1R
Aku agak heran, karena tidak mengenal mereka. Mau apa mereka itu?
10218Please respect copyright.PENANAqqNZvwT40k
10218Please respect copyright.PENANAKVJo3cykXw
Yang orang bule mengenalkan namanya, “Johnson…Neil Johnson.”
10218Please respect copyright.PENANAftSMT6Haqu
10218Please respect copyright.PENANAuKsWZelF3v
Sedangkan yang negro mengenalkan namanya sebagai Frank Sabato.
10218Please respect copyright.PENANAHawdhb7i7V
10218Please respect copyright.PENANAQjn6kit3Qp
Kedua tamu asing itu sama-sama berperawakan tinggi besar, layaknya dua binaragawan berlainan warna kulit.
10218Please respect copyright.PENANAKSrRD9mHri
10218Please respect copyright.PENANAjSta4pasim
Meski masih heran, kupersilakan mereka duduk. Lalu tanyaku, “What can I do for you?”
10218Please respect copyright.PENANA73oMXTrGVH
10218Please respect copyright.PENANAbllgFuJ138
Ternyata lelaki bule itu sudah pandai berbahasa Indonesia, meski aksennya terdengar aneh, “Kami warga negara Amerika yang sudah lima tahun bekerja di Jakarta. Kebetulan kami dipindahkan ke kota ini. Kami mencari tempat kos untuk setahun saja. And kami dapat berita dari teman, bahwa wisma kos di sini bagus-bagus kamarnya. Apakah masih ada dua kamar kosong untuk kami?”
10218Please respect copyright.PENANAWRiccjeQO0
10218Please respect copyright.PENANAqy9ujZAyTN
O, rupanya mereka mencari kamar kos. Tapi setahuku, kamar-kamar di wisma kos sudah penuh semua.
10218Please respect copyright.PENANA4uTNOygdFE
10218Please respect copyright.PENANAHqrgeAYlsf
“Tunggu sebentar ya. Saya mau cek dulu,” kataku ramah, sambil bangkit dan melangkah ke meja komputer. Kubuka file wisma kos. Memang sudah penuh.
10218Please respect copyright.PENANAsmoPJV79J7
10218Please respect copyright.PENANA9zi7ETvcTt
Aku bingung, karena aku ingin membantu kedua warga negara US itu. Akhirnya kutelepon suamiku yang masih berada di Surabaya. Lalu:
10218Please respect copyright.PENANAmcxnYYbZ21
10218Please respect copyright.PENANAbDOyZBGKXC
“Bang…masih di Surabaya?”
10218Please respect copyright.PENANAcamGF8gEAo
10218Please respect copyright.PENANAp6jk5pUXK3
“Iya, sayang. GImana kamu sehat-sehat aja kan?”
10218Please respect copyright.PENANALJWMoVYXs6
10218Please respect copyright.PENANAQmpZ7ypksu
“Sehat Bang. Ini Bang…ada dua orang warganegara Amerika yang sedang mencari dua kamar kos untuk setahun. Sedangkan kamar-kamar di wisma sudah penuh. Gimana baiknya ya?”
10218Please respect copyright.PENANAaaaI2UeJZv
10218Please respect copyright.PENANAX2n9kNLjti
“Kasih kamar-kamar di belakang aja. Tapi tarifnya harus lebih mahal, karena fasilitasnya kan beda. Ada kolam renangnya segala lagi.”
10218Please respect copyright.PENANA6J8mqXKmiD
10218Please respect copyright.PENANAhWpRThH648
“Iya ya Bang. Daripada dibiarkan kosong-kosong kan mendingan diduitkan. Tapi…kasir itu sudah ditempatkan di salah satu kamar di belakang Bang. Dia stay di rumah kita, supaya tidak telat-telat datang lagi, karena rumah ortunya di luar kota.”
10218Please respect copyright.PENANAr5oaJqqCxw
10218Please respect copyright.PENANAmiTGhNhY3r
“Kalau kasir itu kelihatan baik, tempatkan aja di kamar bekas Leo itu.”
10218Please respect copyright.PENANAO1jwSRRaAS
10218Please respect copyright.PENANAtJKqmC65RU
“Iya Bang. Terus Abang kapan pulang?”
10218Please respect copyright.PENANAZpJ9jX9qlh
10218Please respect copyright.PENANATkSSvcxLuK
“Aku lagi sibuk banget, sayang. Tiap hari ada barang masuk ke Surabaya. Paling bisa dua minggu lagi aku baru bisa pulang.”
10218Please respect copyright.PENANAIRnF8uvWgL
10218Please respect copyright.PENANAbUXIf3zXRh
“Iiih…Abang…emang gak kangen sama aku Bang?”
10218Please respect copyright.PENANAKeZVah1EAH
10218Please respect copyright.PENANAO010BPtHMn
“Tentu aja kangen. Tapi kita gak boleh cengeng. Mending sama-sama fokus ke usaha kita masing-masing. Kalau sama-sama sukses kan bisa bikin kerajaan kecil. Hahahaaaaa….”
10218Please respect copyright.PENANAfNJ0YROGkm
10218Please respect copyright.PENANAyKsR2O6trw
“Oke Bang. Ini tamu-tamu yang nyari kamar kos itu masih di depan. Aku mau hadapi mereka dulu ya. Emwuaaaah….”
10218Please respect copyright.PENANAVYYguH9BWP
10218Please respect copyright.PENANAjeDmnEcESe
“Emwuaaaah… I love you, beib.”
10218Please respect copyright.PENANAAOXT4MR6gC
10218Please respect copyright.PENANAoE3LBEUaYw
“Me too….”
10218Please respect copyright.PENANAkZPxI3u2dK
10218Please respect copyright.PENANAiduX7aK2Te
Setelah hubungan telepon ditutup, aku menghampiri kedua tamuku lagi.
10218Please respect copyright.PENANA0fo8t6ClCo
10218Please respect copyright.PENANAcewgIiE2xn
Kataku, “Sebenarnya wisma kos sudah penuh, tidak ada kamar kosong lagi. Tapi kalau you mau, masih ada beberapa kamar VIP di belakang.”
10218Please respect copyright.PENANA4alwKeda1V
10218Please respect copyright.PENANApZf8b18JZ7
“Bisa kami lihat kamarnya?” tanya lelaki bule bernama Neil Johnson itu.
10218Please respect copyright.PENANA86p2EDwwQC
10218Please respect copyright.PENANAfgNUGIYnwe
“Boleh. Mari ikut saya,” kataku sambil membuka pintu menuju kamar-kamar di belakang itu.
10218Please respect copyright.PENANAqWqHN5gvEo
10218Please respect copyright.PENANArSoFlJCTfp
Tampaknya mereka senang melihat kamar-kamar di belakang itu. Terlebih setelah melihat ada kolam renang segala di depannya.
10218Please respect copyright.PENANAXxW23gRYcu
10218Please respect copyright.PENANA6hLwOD1iYW
“Bagus…bagus,” ucap Neil sambil mengangguk-angguk, “Tapi kalau mau masuk ke sini selalu harus lewat rumah Anda, Mom?”
10218Please respect copyright.PENANAA6vsvkRn3D
10218Please respect copyright.PENANAIeSoFWMava
“Nggak,” sahutku, “Itu kan ada dua pintu, yang satu untuk menuju keluar, yang satu lagi menuju kamar-kamar pegawai. Nanti kalau you tinggal di sini, kunci pintu keluar itu bisa kami berikan.”
10218Please respect copyright.PENANAiuzJNdAAXW
10218Please respect copyright.PENANAvdlSQ1qrVq
Kemudian mereka bertanya mengenai tarif dua kamar yang akan mereka pakai itu. Kusebutkan harga yang lumayan mahal. Tiga kali tarif kamar-kamar di wisma kos. Tadinya aku sengaja menyebut angka yang tergolong mahal itu, sekaligus memberikan kesempatan kepada mereka untuk menawarnya.
10218Please respect copyright.PENANAyBGOhm6Yzp
10218Please respect copyright.PENANATqsAxfhJJH
Tapi di luar dugaanku kedua orang Amerika itu langsung setuju !
10218Please respect copyright.PENANAl7AxRYFsky
10218Please respect copyright.PENANAtRtpgpz1wp
Di ruang depan, lelaki bule bernama Neil Johnson itu menyerahkan sehelai cek, sambil berkata, “Kami akan masuk ke sini seminggu lagi. Tapi kami bayar sewa kedua kamar itu untuk setahun. Ok?”
10218Please respect copyright.PENANAtwcnIKn8cD
10218Please respect copyright.PENANAqZ4SmSt1wr
“Iya, terima kasih,” sahutku sambil menerima cek itu dengan perasaan senang.
10218Please respect copyright.PENANALnQySlG738
10218Please respect copyright.PENANAkQ8towNOBM
Setelah kedua tamuku berlalu, aku masuk ke dalam kamarku. Menyimpan cek dari mereka ke dalam dompetku. Lalu mandi sebersih mungkin.
10218Please respect copyright.PENANAWjnL2qDD3v
10218Please respect copyright.PENANAiLgZDHNCO7
Setelah mandi, badanku terasa segar kembali. Lalu kukenakan kimono sutra putihku tanpa mengenakan apa-apa lagi di dalamnya.
10218Please respect copyright.PENANAd6LAJCJTY2
10218Please respect copyright.PENANAJwQZGYTLu6
Merasa tak mengenakan celana dalam mau pun beha, aku memanggil Billy lewat hape saja.
10218Please respect copyright.PENANACgddtYed9y
10218Please respect copyright.PENANAq6fZhNjpY6
“Bil, di kantin banyak yang makan gak?”
10218Please respect copyright.PENANAv8me0HL9kW
10218Please respect copyright.PENANAn3zJlvfhZC
“Gak ada Mbak. Baru pada bubar.”
10218Please respect copyright.PENANAU69J5ikcfo
10218Please respect copyright.PENANALImeZBjrwY
“Kalau gitu ke sini sebentar.”
10218Please respect copyright.PENANAwe3X2ANFJV
10218Please respect copyright.PENANAiHcQ8jDwu4
“Siap Mbak.”
10218Please respect copyright.PENANAHkxOeCnFJ5
Aku tidak tahu kenapa hasrat birahiku ini seperti tiada kenyangnya. Selama dua hari dua malam aku sudah habis-habisan bersama Herman di hotel itu. Tapi begitu Billy muncul di ruang keluargaku ini, hasrat untuk menggodanya pun timbul di dalam hatiku.
10218Please respect copyright.PENANAZjKDxDCmDw
10218Please respect copyright.PENANAztJmQRLavV
Setelah ia menyerahkan setoran pendapatan kantin selama aku tak di rumah, aku langsung menggodanya.
10218Please respect copyright.PENANA4RmlDIJIR2
10218Please respect copyright.PENANAQnWP24ecd4
“Kamu gak kangen sama aku?” tanyaku.
10218Please respect copyright.PENANAAChGF2Nioh
10218Please respect copyright.PENANAc1ScnIMHqO
Billy menatapku dengan senyum. “Kangen sih Mbak…dua hari gak ketemu sama Mbak rasanya seperti dua minggu….”
10218Please respect copyright.PENANAZEHn4RrSUv
10218Please respect copyright.PENANAix2dtLyUKO
“Lalu kenapa duduknya jauh-jauh gitu? Sini dong duduknya,” kataku sambil menepuk sofa yang sedang kududuki.
10218Please respect copyright.PENANAflpqLl5NDk
10218Please respect copyright.PENANAc4JzfxRAvA
Billy bangkit dari sofa di depanku ke sofa yang kududuki. Langsung kusambut dengan pelukan di lehernya, lalu kucium bibirnya dengan kehangatan birahiku. Billy membalasnya dengan lumatan mesra dan pelukan hangat.
10218Please respect copyright.PENANAEVx3IoI5O6
10218Please respect copyright.PENANAoDAGsCqfaB
“Ohya…mulai nanti malam kamu pindah kamarnya ke kamar itu, Bil,” kataku sambil menunjuk ke kamar yang dahulu dijadikan kamar Leo.
10218Please respect copyright.PENANAGNVgtz1kB2
10218Please respect copyright.PENANAiBz3fLQG1C
“Pindah ke kamar itu? Wah takut Mbak.”
10218Please respect copyright.PENANAFVstiLxSjo
10218Please respect copyright.PENANAcFSjDUaHA9
“Takut apa?”
10218Please respect copyright.PENANAc7u7xoapuC
10218Please respect copyright.PENANAxlY48KkScl
“Takut suami Mbak pulang nanti….pasti curiga…”
10218Please respect copyright.PENANAk3tH5xy7rr
10218Please respect copyright.PENANAMxSHZxp54Z
“Justru dia yang menyuruh agar kamu pindah ke kamar itu, Bil.”
10218Please respect copyright.PENANA0wG0JcgWAZ
10218Please respect copyright.PENANAbJkhTrPdoJ
“Ohya?”
10218Please respect copyright.PENANANlLLaEATui
10218Please respect copyright.PENANAnnr4ZlL4bt
“Iya. Soalnya kamar-kamar di belakang itu akan dihuni sama orang asing, Bil.”
10218Please respect copyright.PENANA2VuiIxyr4U
10218Please respect copyright.PENANAOxYjViduB0
“Oh…begitu…”
10218Please respect copyright.PENANAvrkTjydmsu
10218Please respect copyright.PENANAQiSf6x5dRg
“Ayo lihat kamarnya. Lebih bagus dari kamar-kamar di belakang itu Bil,” kataku sambil bangkit dan meraih pergelangan tangan Billy.
10218Please respect copyright.PENANAYQ6viu8LXd
10218Please respect copyright.PENANAi6ouRqHBet
Kubuka pintu kamar itu, lalu mengajak Billy masuk ke dalam. Kunyalakan lampu-lampunya. Sehingga tampak jelas keadaan di dalam kamar itu. Memang jauh lebih bagus dan lebih lengkap daripada kamar-kamar di belakang itu.
10218Please respect copyright.PENANAMqdIVTK6oM
10218Please respect copyright.PENANAFN2qqNPV34
“Lebih bagus kan?” kataku sambil memeluk Billy dari belakang.
10218Please respect copyright.PENANAZBN7LnmW4R
10218Please respect copyright.PENANAPY1FpAUb9z
“I..iya Mbak,” sahutnya tergagap, “Bahkan terlalu bagus buat saya.”
10218Please respect copyright.PENANAqRIlFH4QMZ
10218Please respect copyright.PENANArxrbijtq0H
“Jangan bilang begitu ah. Nanti kan aku sering tidur bersamamu di sini, sayang. Makanya harus bagus, lengkap dan rapi kamarnya.”
10218Please respect copyright.PENANAFb6Zdaorl3
10218Please respect copyright.PENANAinafUU6kNS
Lalu aku melompat ke atas tempat tidur sambil berkata, “Bil…kasurnya juga terbuat dari bulu angsa. Enak ditidurinnya…sini…”
10218Please respect copyright.PENANAK8R5fFwQdW
10218Please respect copyright.PENANAN1KPMWzjPY
Billy duduk di pinggiran tempat tidur itu.
10218Please respect copyright.PENANA82fdQ6NXyU
10218Please respect copyright.PENANApaJQwTxu4s
Dengan sigap kutarik ritsleting celana anak muda itu. Kuselinapkan tanganku ke dalam, ke balik celana dalamnya. Dan kutangkap batang kemaluannya yang ternyata sudah tegang itu. Inilah segarnya daun muda. Baru disentuh sedikit langsung ngaceng !
10218Please respect copyright.PENANACVFhoph0p1
10218Please respect copyright.PENANAtqcNfDt3jD
“Hihihi…udah ngaceng Bil. Ayo masukin aja langsung,” kataku sambil merentangkan kimonoku, sehingga bagian depan tubuhku terbuka total.
10218Please respect copyright.PENANAgPl5zWsUS2
10218Please respect copyright.PENANAEdcByL8Ezc
“Kantin masih buka Mbak. Kalau banyak yang makan nanti gimana?” Billy tampak ragu, tapi sambil melepaskan celana panjangnya.
10218Please respect copyright.PENANAVl35rN8y3N
10218Please respect copyright.PENANAOyUve3V4Ox
“Alaa…sebentar aja mainnya. Nanti malam yang main lama-lamaan mah,” kataku sambil melepaskan kimonoku, sehingga tubuhku langsung telanjang bulat.
10218Please respect copyright.PENANAcPAvMPNeAH
10218Please respect copyright.PENANA5fLXLnzp0E
Billy tersenyum-senyum melihat ketelanjanganku. Masa sih tubuhku yang mulus dan sudah telanjang ini tidak membuat anak muda itu mabuk kepayang? Hihihi…narsis juga aku ini.
10218Please respect copyright.PENANAhNmaaCZ5Zs
10218Please respect copyright.PENANAAbKUtIOBbm
Selanjutnya bisa ditebak apa yang terjadi di dalam kamar yang dahulu pernah dijadikan kamar Leo itu.
10218Please respect copyright.PENANAzyr6qgaNKk
10218Please respect copyright.PENANAv9WD042zCt
10218Please respect copyright.PENANAEgC3dLcS8a
Dua minggu setelah janji di telepon itu, suamiku benar-benar datang. Aku kangen sekali padanya, sehingga begitu muncul di depan mataku, langsung kusergap dengan pelukan dan ciuman hangat.
10218Please respect copyright.PENANAJ892mWD2Pn
10218Please respect copyright.PENANAaeXQFifFUi
Tapi setelah itu ia langsung masuk ke dalam ruang kerjanya. Langsung menyalin data-data dari Ipad ke komputernya. Lalu ia bertekun di depan komputernya.
10218Please respect copyright.PENANAh7zaQ2yuYB
10218Please respect copyright.PENANA4oo7x8T9OZ
“Gak mandi dulu Bang?” tanyaku di ambang pintu ruang kerja suamiku.
10218Please respect copyright.PENANArycnb5Juvb
10218Please respect copyright.PENANA8LLnoc9OZW
“Ntar…banyak yang harus kuperiksa secepatnya nih,” sahutnya dingin, “Bikinin kopi aja yang kental, gulanya sedikit aja.”
10218Please respect copyright.PENANAoghrjGHQ37
10218Please respect copyright.PENANA6HYmQ5tkze
Kulaksanakan perintah suamiku. Kubuatkan kopi sekental mungkin, lalu kuberi gula sedikit seperti permintaannya.
10218Please respect copyright.PENANAPHBqCYmMNZ
10218Please respect copyright.PENANAkl9ywBhBpR
Waktu meletakkan secangkir kopi itu di meja kerja suamiku, kulihat monitor komputernya hanya memperlihatkan deretan angka-angka yang aku tidak tahu angka-angka apa saja. Soalnya aku tak pernah mencampuri urusan bisnis suamiku.
10218Please respect copyright.PENANABoo0lmbgqG
10218Please respect copyright.PENANA0Hh3Mwptcm
Sampai larut malam suamiku tetap tekun menghadapi komputernya. Padahal aku ingin, ingin sekali mendapat belaian dan cumbuannya yang senantiasa menghanyutkanku. Haruskah “kupanasi” ia dengan cara-cara seperti dahulu, supaya gairahnya bangkit dan melupakan pekerjaannya beberapa saat?
10218Please respect copyright.PENANAKmaRy6jcJc
10218Please respect copyright.PENANAUtNtbIQpy0
Ketika jam sudah menunjukkan lebih dari jam duabelas malam, aku menghampiri suamiku di ruang kerjanya.
10218Please respect copyright.PENANAYUCBqSqwbK
10218Please respect copyright.PENANAFlnJz6PUCR
“Bang…aku mau jujur seperti yang Abang minta. Terus terang aja, Herman tempo hari datang. Dan aku menemaninya di hotel selama dua hari dua malam,” kataku.
10218Please respect copyright.PENANAxLIMSMbzYL
10218Please respect copyright.PENANAyFTMbD4unr
Di luar dugaanku, Bang Yadi cuma menjawab, “Iya.” Sambil mengangguk dan matanya tetap tertuju ke layar monitornya.
10218Please respect copyright.PENANArJqIpXLIKT
10218Please respect copyright.PENANAy8abSAvT07
“Ada lagi Bang…” kataku ragu.
10218Please respect copyright.PENANA5mKzktG3de
10218Please respect copyright.PENANA72ihVdQhn3
“Apa?” tanyanya tanpa menoleh padaku sedikit pun.
10218Please respect copyright.PENANAmDAnBpZ4oI
10218Please respect copyright.PENANA6msB7qk24j
“Anak muda yang sekarang ditempatkan di kamar bekas Leo itu, juga sudah beberapa kali menggauliku.”
10218Please respect copyright.PENANAHcQbUGqQZs
10218Please respect copyright.PENANAW4cMrRdlWb
Sebenarnya berat aku menyampaikan hal itu. Takut suamiku marah. Tapi apa yang kudengar sebagai jawabannya? Ia cuma berkata, “Iya gakpapa. Biar kamu jangan kesepian kalau aku tak di rumah.”
10218Please respect copyright.PENANAeCEsZkkOS4
10218Please respect copyright.PENANAz5hkyw9Dny
Astagaaa ! Apakah suamiku sudah tak mencintaiku lagi? Tak adakah lagi perasaan cemburu sedikit pun, sehingga ekspresinya datar-datar saja ketika kulaporkan “kesalahanku” yang buat suami-suami lain mungkin bisa jadi sumber keributan karena cemburunya?
10218Please respect copyright.PENANAdQA7FesCsL
10218Please respect copyright.PENANAAC55q47mJg
Pasti ada sebabnya. Mungkin ada masalah berat dalam perusahaannya yang membuatnya tak bisa berpikir secara jernih, lalu masalah perusahaan itu saja yang menggeluti benaknya. Atau…adakah perempuan lain yang telah dicintainya, sehingga statusku sebagai seorang istri hanya untuk simbol status saja?
10218Please respect copyright.PENANAkVyPwQTbnL
10218Please respect copyright.PENANACtPOJKYJqc
Lama aku terdiam di sofa yang tak jauh dari meja kerja suamiku itu. Lalu kataku lagi, “Bang…aku mau nanya, boleh kan?”
10218Please respect copyright.PENANAxRCy1OU8BZ
10218Please respect copyright.PENANAsylT3nEA9M
“Nanya soal apa?” ia balik bertanya, sementara matanya tetap tertuju ke layar monitor.
10218Please respect copyright.PENANAS0mpGMyyf2
10218Please respect copyright.PENANADVEEiuuvWR
“Abang jangan marah ya…” kataku.
10218Please respect copyright.PENANA4BmXRahio9
10218Please respect copyright.PENANALWYa8iKvFv
“Iya,” sahutnya tanpa menoleh padaku.
10218Please respect copyright.PENANAMjMAP1kYWN
10218Please respect copyright.PENANAUgi9oRUkJ0
“Kita kan sudah sepakat untuk selalu jujur. Sekarang trolong jawab pertanyaanku, tapi Abang jawab sejujur-jujurnya ya.”
10218Please respect copyright.PENANACzzTrn4HrB
10218Please respect copyright.PENANAFcZTdpLaT2
“Iya.”
10218Please respect copyright.PENANAwsUVAKO4Br
10218Please respect copyright.PENANAviE5Qg6ElN
Aku menarik napas panjang, lalu melepaskannya. Dan kataku, “Sebenarnya istri Abang ada berapa orang? Maksudku selain aku dan Uni, adakah wanita lain yang jadi istri Abang.”
10218Please respect copyright.PENANATbstmmEFv4
10218Please respect copyright.PENANARG2CpAGqjh
“Ada dua orang lagi. Jadi semuanya empat orang. Tidak boleh lebih dari empat kan?”
10218Please respect copyright.PENANAWvHqBDyNSZ
10218Please respect copyright.PENANA7sdwvJp61i
Aku terkejut mendengar pengakuannya yang kuyakini sebagai pengakuan jujur itu. Tapi aku berusaha untuk menguasai diriku sendiri. Lalu kataku, “Tentu Abang hanya nikah siri dengan mereka, karena kalau nikah resmi harus ada ijin dariku kan?”
10218Please respect copyright.PENANAv7SlFNGu2U
10218Please respect copyright.PENANA3vwnWXYE7t
“Iya.”
10218Please respect copyright.PENANAJD2tphUrMs
10218Please respect copyright.PENANAU9PmwVeHPH
“Siapa aja mereka itu Bang?”
10218Please respect copyright.PENANAPnA4MN7g7B
10218Please respect copyright.PENANACfPYxLvSzE
“Istri ketigaku berdarah campuran Jawa dengan Manado. Namanya Nuryati. Sudah punya anak seorang. Anak cewek yang usianya baru tiga tahun.”
10218Please respect copyright.PENANAyiFnfTwr0d
10218Please respect copyright.PENANAV8EUuX3eRW
“Lalu istri yang keempat?”
10218Please respect copyright.PENANAuh71SK4lRC
10218Please respect copyright.PENANA86JzTFYdw6
“Yang keempat berdarah campuran Indonesia dengan Belanda, namanya Anna Karina. Sudah punya anak juga, yang usianya baru tiga bulan.”
10218Please respect copyright.PENANADNzI5HEYXC
10218Please respect copyright.PENANASfn9RzH28y
“Hebat,” cetusku nyinyir, “Punya istri Indo segala…”
10218Please respect copyright.PENANAYKukXRckOU
10218Please respect copyright.PENANA8IpKwcXLUG
“Dia adik kandung Joseph.”
10218Please respect copyright.PENANAxbCfhizSDI
10218Please respect copyright.PENANAMvQf4RW02x
Aku terkejut lagi. Kalau benar istri keempatnya itu adik Joseph, sudah terbayang…pasti cantik wanita bernama Anna itu.
10218Please respect copyright.PENANAX9fJ0kmm6C
10218Please respect copyright.PENANAbQrVJWD0BG
Lalu kataku, “Pantesan Abang jadi jarang pulang. Mungkin lebih kerasan bersama mereka ya.”
10218Please respect copyright.PENANA29WcjS9lP9
10218Please respect copyright.PENANAoTRrqqQT9T
“Gak juga,” sahutnya, “Aku tetap konsen di dalam bisnis.”
10218Please respect copyright.PENANAsVQKo7OTJO
10218Please respect copyright.PENANAGFKAAfxA69
“Lalu siapa yang ditempatkan di Surabaya, sehingga Abang jadi kerasan di sana?”
10218Please respect copyright.PENANAYSgeymXqRq
10218Please respect copyright.PENANAy2w0pQ8oO1
“Gak ada,” suamiku menggeleng, “Semuanya tinggal di kota ini. Kalau gak percaya, kapan pun kamu boleh cek ke Gresik sana. Lingkunganku di sana laki-laki semua. Boro-boro bawa istri segala.”
10218Please respect copyright.PENANAIxk5Fwh6sk
10218Please respect copyright.PENANA3tWVpXrZ5q
Aku percaya pada pengakuan suamiku itu. Napasku agak lega, meski masih tetap galau.
10218Please respect copyright.PENANAUCziLzh2lO
10218Please respect copyright.PENANAwJ9Bjva1ZR
“Lalu di antara keempat istri Abang, siapa yang paling Abang cintai?” tanyaku lagi.
10218Please respect copyright.PENANAPdFaRs0V44
10218Please respect copyright.PENANADF91mo9BrX
“Tetap kamu yang paling kucintai. Karena kamu istri pertamaku yang kunikahi secara resmi di depan kedua orang tuamu.”
10218Please respect copyright.PENANA3mH46B2b72
10218Please respect copyright.PENANAII6fcrNlMB
Suasana menjadi hening lagi. Sementara suamiku asyik mengetik lagi.
10218Please respect copyright.PENANAoNmkH3HRDr
10218Please respect copyright.PENANAVbTCKlm4p3
Dan aku mencoba mengatasi perasaan cemburu ini dengan berkata, “Harusnya adil dong. Kalau istri Abang empat orang, aku pun boleh dong punya suami empat orang.”
10218Please respect copyright.PENANAiC1fmD5S1b
10218Please respect copyright.PENANA7bJfgdd9em
“Agama mana yang membolehkan istri punya suami lebih dari seorang?” cetus suamiku sambil menyalakan rokoknya, tapi matanya tetap tertuju ke layar monitor.
10218Please respect copyright.PENANAgkOiXUacNU
10218Please respect copyright.PENANAGYWwpp0q2S
“Kalau resmi-resmian, Abang juga gak bisa punya istri sebanyak itu. Kalau nikahnya resmi aku hanya mengijinkan untuk menikahi Uni saja. Yang dua lagi itu takkan kuijinkan.”
10218Please respect copyright.PENANAKfVLLQ9lYa
10218Please respect copyright.PENANAATZmHWc00v
“Jadi kamu kepengen punya suami simpanan, gitu?”
10218Please respect copyright.PENANArWSy7AgpkM
10218Please respect copyright.PENANAqN0NAXekh4
Aku tak menjawabnya. Karena sebenarnya aku tak punya niat punya suami simpanan. Untuk apa punya suami simpanan segala? Bukankah aku sudah enjoy dengan kebebasan yang kumiliki saat ini?
10218Please respect copyright.PENANAfAfgkdd8Ek
10218Please respect copyright.PENANADTyyMsHIPE
“Yang penting, Abang jangan complain kalau aku punya hubungan dengan lelaki lain ya.”
10218Please respect copyright.PENANAR0WBcbWSZ0
10218Please respect copyright.PENANAHG7LUwvgPv
“Emang kapan aku pernah complain? Sudah berapa banyak teman-temanku yang menggaulimu, aku gak pernah complain kan? Bahkan dengan Leo, Herman dan kasir baru itu pun aku gak complain. Yang penting harus hati-hati. Jangan sampai bawa penyakit yang bisa nular ke sana-sini. Jadi harus yakin dulu lelaki pilihanmu itu terjamin kebersihannya atau tidak.”
10218Please respect copyright.PENANAJoT9m3D6av
10218Please respect copyright.PENANA7harIfhTZD
Aku tak menjawab lagi. Secara tidak langsung ucapan suamiku itu seolah mengijinkanku untuk mencari lelaki lain, yang penting kebersihannya terjamin. Jujur…itu ucapan yang luar biasa beratnya buat suami yang pandangannya masih konservatif.
10218Please respect copyright.PENANAmhdCySPtmA
10218Please respect copyright.PENANAHlm9WrQapI
Lalu apakah aku mau kembali ke pandangan konservatif dengan mempersoalkan suamiku yang ternyata istrinya empat orang? Bukankah aku sendiri kalau mau bisa mendapatkan sepuluh lelaki sekali pun untuk dijadikan simpananku?
10218Please respect copyright.PENANAkL28Jr7POh
10218Please respect copyright.PENANAhpEbsRvqie
Tidak. Aku memang sering bertualang. Tapi aku tak mau terikat dengan siapa pun kecuali dengan suamiku. Meski aku mendapatkan kenikmatan puluhan kali lipat dengan lelaki lain, aku hanya mengakui Bang Yadi sebagai lelaki yang paling kucintai dan akan tetap kucintai sampai kapan pun.
10218Please respect copyright.PENANArCFul0CrBA
10218Please respect copyright.PENANAXEh592sDpp
“Tidurlah sana,” kata suamiku tiba-tiba, “Ini sudah jam setengah dua pagi.”
10218Please respect copyright.PENANASFys9ynhYS
10218Please respect copyright.PENANAO9qk9RqpOh
“Abang sendiri gak tidur?”
10218Please respect copyright.PENANA7UI8bdoTy3
10218Please respect copyright.PENANAqCUXhvxSyW
“Gak. Ini masih banyak yang harus dikerjain, besok harus terbawa ke Banjarmasin.”
10218Please respect copyright.PENANAJMda5PazfJ
10218Please respect copyright.PENANA3szZRRfYyj
“Abang besok mau ke Banjarmasin?”
10218Please respect copyright.PENANA1106bgTStx
10218Please respect copyright.PENANAvy8YV23n32
“Iya, ada beberapa surat penting yang harus secepatnya kutandatangani di sana.”
10218Please respect copyright.PENANAriaL9M3pYG
10218Please respect copyright.PENANAnTOU4KEbnD
“Ikut Bang…!”
10218Please respect copyright.PENANAEzifanuhbg
10218Please respect copyright.PENANAQpciYLEJDV
“Ayo aja.”
10218Please respect copyright.PENANAgFuWemA6KZ
10218Please respect copyright.PENANAtxQBrp4pm7
“Tapi…di sana panas ya hawanya.”
10218Please respect copyright.PENANAWY98vJmwoS
10218Please respect copyright.PENANAgR6BOrydTS
“Panas sekali. Lebih panas daripada Jakarta atau Surabaya.”
10218Please respect copyright.PENANATDosmCAlFw
10218Please respect copyright.PENANAePkogAzdir
“Ah…pasti belepotan keringet mulu nanti…”
10218Please respect copyright.PENANAniz3QHQIZb
10218Please respect copyright.PENANA3bQDwVhlWg
“Di hotel kan pake AC, di hotel juga pake AC.”
10218Please respect copyright.PENANAjNVIwj3gsy
10218Please respect copyright.PENANABKU3zWjBfA
“Males ah…di sini kan gak bisa ditinggalin lama-lama Bang.”
10218Please respect copyright.PENANAVZzNZCx4J2
10218Please respect copyright.PENANAsrGOAehUvt
“Emangnya gak kangen sama Edo dan Leo?”
10218Please respect copyright.PENANA4O1MhzYSzQ
10218Please respect copyright.PENANA2XQ6bJtPGt
Aku terperangah mendengar ucapan suamiku itu. Kalau aku bicara jujur, aku akan bilang, tentu saja aku kangen kepada mereka. Tapi masa aku harus bicara seperti itu kepada suamiku?
10218Please respect copyright.PENANAo97ySIP0pN
10218Please respect copyright.PENANAM1nDEl6fFj
Maka kataku, “Ah, kalau mereka kangen, tentu mereka datang ke kota ini. Masa aku harus nyebrang lautan hanya untuk berjumpa dengan mereka?”
10218Please respect copyright.PENANAHauognlgF7
10218Please respect copyright.PENANAGTgU559Ck0
Lalu kutinggalkan ruang kerja pribadi suamiku. Melangkah dengan batin gontai ke dalam kamarku.
10218Please respect copyright.PENANALUaK4dBa22
10218Please respect copyright.PENANAo1cuKG3Hm8
Jam dinding sudah menunjukkan pukul tiga pagi. Tapi batinku yang sedang kemelut ini membuatku tak dapat tidur.
10218Please respect copyright.PENANAEqc73SCrkW
10218Please respect copyright.PENANA5OvMffk2lh
Pengakuan suamiku, bahwa istrinya empat orang itu, memang cukup memukulku. Dan terbayang olehku betapa cantik-cantiknya istri ketiga dan keempat itu. Tentu saja. Kalau tidak cantik, tak mungkin suamiku mau menikahi mereka.
10218Please respect copyright.PENANARxOVP7PpTQ
10218Please respect copyright.PENANA1rPMShXqHz
Lalu seberapa cantik aku kini di mata suamiku? Apakah aku tidak menarik lagi dan cuma dijadikan symbol status belaka baginya, sementara cintanya sudah beralih ke istri lain?
10218Please respect copyright.PENANASjlKyp4ZIN
10218Please respect copyright.PENANA6F6wbFRmr3
Aku berusaha untuk bersabar dan berbesar hati. Terlebih kalau mengingat bahwa langkah-langkahku sendiri sudah gila-gilaan. Tapi dengan kebinalan demi kebinalan yang sudah kulakukan, apakah aku tak punya hak untuk cemburu lagi?
10218Please respect copyright.PENANAQUZEsc9i7o
10218Please respect copyright.PENANAKwPJxYIsaY
Masalahnya, kalau suamiku sekadar berselingkuh saja dengan wanita lain, aku masih bisa memaklumi dan memaafkannya. Tapi diam-diam menikahi dua wanita lain yang katanya bernama Nuryati dan Anna Karina itu, benar-benar terasa seperti pukulan berat yang menghantam batinku.
10218Please respect copyright.PENANAxMVj0u7C4z
10218Please respect copyright.PENANAJMxEjP8DB6
Padahal aku sudah cukup “bijak” dengan memintanya agar menikahi Uni Erna sebagai istri keduanya. Lalu…apakah dua istri pun masih belum cukup baginya?
10218Please respect copyright.PENANAHCGlFBMJbQ
10218Please respect copyright.PENANAdFNEiGUbPh
Lalu, kalau timbul protes di dalam hatiku, apakah aku ini tergolong istri yang mau menang sendiri?
10218Please respect copyright.PENANAcRrWh2ojLt
10218Please respect copyright.PENANAqIznqpNkUr
Bukankah aku sendiri sudah melangkah sedemikian binalnya, sehingga lelaki demi lelaki kubiarkan menikmati kehangatan tubuhku? Kubiarkan menggasak sekujur tubuhku habis-habisan? Lalu kenapa aku tak tahu diri dan mempersoalkan istri ketiga dan keempat itu?
10218Please respect copyright.PENANAGZcJyxhWOn
10218Please respect copyright.PENANAGvz5LeVtJd
Aaaah…entahlah….dalam suasana batin kemelut ini aku tak bisa berpikir jernih lagi.
10218Please respect copyright.PENANAh28TAIsMwQ
10218Please respect copyright.PENANAQDv3n30NT6
Ketika terdengar ayam mulai berkokok di kejauhan, barulah aku tertidur.
10218Please respect copyright.PENANABjHpquODb6
10218Please respect copyright.PENANAPG4mGlYbm0
Demikian nyenyaknya tidurku, sehingga baru terbangun setelah jam menunjukkan pukul setengah duabelas siang.
10218Please respect copyright.PENANAChA69YCVkp
10218Please respect copyright.PENANAHsQCgdaXEM
Dengan malas-malasan aku turun dari tempat tidur. Masuk ke kamar mandi, tapi cuma untuk sikat gigi dan cuci muka.
10218Please respect copyright.PENANAy5OIZGR9L6
10218Please respect copyright.PENANAqrVVSMU1yb
Pada waktu melangkah ke ruang keluarga, kulihat suamiku sudah berpakaian rapi dan sudah menyiapkan kopor pakaian.
10218Please respect copyright.PENANAd2aJJDN8Gb
10218Please respect copyright.PENANAt9KqayyvnY
“Abang tadi gak tidur?” tanyaku dengan kening berkerut.
10218Please respect copyright.PENANA4RfbKra1Ep
10218Please respect copyright.PENANAQ6LYg1Qesl
“Tidur sejam di ruang kerja,” sahutnya tanpa ekspresi, “Oke, aku berangkat dulu ya.”
10218Please respect copyright.PENANAXgToxQtcy9
10218Please respect copyright.PENANAAjNYQpi6fl
Ia memelukku. Mencium bibir dan keningku. Tapi perasaan halusku berkata bahwa semuanya itu tidak semesra dahulu lagi.
10218Please respect copyright.PENANAcNKIt0f5Cj
10218Please respect copyright.PENANARu18bUKpun
Tapi sebagai seorang istri, aku mengucapkan, “Semoga penerbangannya lancar, selamat sampai tujuan ya Bang.”
10218Please respect copyright.PENANAlRfuMY1fhn
10218Please respect copyright.PENANAVg9AXewVuE
“Amien,” sahutnya, lalu memanggil sopir taksi yang sudah menunggu di depan rumah dan menyuruhnya memasukkan koper besar itu ke bagasi taksinya.
10218Please respect copyright.PENANAQ7UnWszKXv
10218Please respect copyright.PENANAtoarU7PUiv
Setelah suamiku berlalu, aku tertunduk kelu. Ada perasaan sepi yang mencekam. yang membuatku tak tahu lagi apa yang harus kulakukan. Padahal sejak menikah dengan Bang Yadi, aku sudah terbiasa ditinggalkan berhari-hari. Bahkan belakangan ini ia bisa lebih dari sebulan tak pulang-pulang. Tapi mengapa sekarang aku jadi dicekam perasaan kesepian yang teramat sangat begini?
10218Please respect copyright.PENANASAdFIsQZmN
10218Please respect copyright.PENANAkxoX2cwphN
Akhirnya aku mandi, karena tadi baru cuci muka dan sikat gigi. Sambil berpikir apa yang harus kulakukan agar kesepianku ini terobati. Tak usahlah mengajak ketemuan dengan lelaki mana pun, yang penting aku ingin mengusir kesepian ini dan bisa berpikir jernih lagi.
10218Please respect copyright.PENANAtwUbHSJUIy
10218Please respect copyright.PENANAVMDpGALVvF
Sebelum meninggalkan rumah, kusempatkan makan roti bakar dulu di kantin.
10218Please respect copyright.PENANAWL90UiFtqg
10218Please respect copyright.PENANAeFldho0hdN
Tak lama kemudian aku sudah berada di belakang setir mobilku menuju mall yang biasanya mampu mengusir rasa kesepianku. Kebetulan aku ingin mengganti casing hapeku yang sudah tampak lusuh.
10218Please respect copyright.PENANAOoPfRlVsE2
10218Please respect copyright.PENANA3mS0FvhZyd
Di counter asesori hape itulah bahuku ditepuk, disertai suara lelaki dari belakangku, “Erni?!”
10218Please respect copyright.PENANAMmZZY4gqfs
10218Please respect copyright.PENANAXazLkDEZkU
Aku terkejut dan menoleh. Dan lebih terkejut lagi ketika kulihat seorang lelaki tampan berdiri di dekatku, dengan senyumnya yang…..oooh….rasanya sekujur tubuhku jadi lunglai…karena ternyata lelaki itu Aria…! Ya…Aria yang dahulu pernah merajut cinta di masa remaja denganku. Cinta pertamaku !
10218Please respect copyright.PENANAyDUaFJGdKM
10218Please respect copyright.PENANAgmzUerKuwy
“Jadi sekarang tinggal di kota ini?” tanyanya sambil menjabat tanganku.
10218Please respect copyright.PENANALCCQbafvrH
10218Please respect copyright.PENANAr3PBHjtpyf
“Iya,” aku mengangguk. Dengan jantung memukul kencang.
10218Please respect copyright.PENANAFLnsOV4xTR
10218Please respect copyright.PENANAmHU59BtcjN
“Erwin udah cerita bahwa kamu jadi istri temannya yang seorang pengusaha besar.”
10218Please respect copyright.PENANAheTQrkQAsR
10218Please respect copyright.PENANAXmUEw0dmZ1
Aku terkejut dan serasa diingatkan bahwa dalam salah satu acara swinger, aku pernah jadi pasangan adik Aria yang bernama Erwin itu. Ah…jangan-jangan Erwin sudah cerita banyak dan mungkin saja dilebih-lebihkan. “Erwin ngomong apa mengenai aku?” tanyaku.
10218Please respect copyright.PENANAWGXtRtgglN
10218Please respect copyright.PENANAXEjLW1YD7P
“Gak ngomong apa-apa. Cuma bilang ketemu sama kamu dalam suatu acara reuni,” sahutnya.
10218Please respect copyright.PENANAs2eaLA4o20
10218Please respect copyright.PENANApEorHGpVbr
Hmm…mudah-mudahan saja Erwin belum pernah bicara masalah yang terjadi antara dirinya dengan diriku.
10218Please respect copyright.PENANASJ5CPYZNLN
10218Please respect copyright.PENANAo4zDAe7YZL
“Mana suamimu?” tanyanya.
10218Please respect copyright.PENANA29Y76aCa8T
10218Please respect copyright.PENANAbRWDueEoOO
“Baru berangkat ke Kalimantan tadi. Istrimu mana?” aku balik bertanya.
10218Please respect copyright.PENANAPrsTHV05TK
10218Please respect copyright.PENANAk3wbxcU4Xd
“Di Jakarta. Gak ikut ke sini,” sahutnya sambil menepuk lenganku, “rasanya seperti mimpi ketemu lagi denganmu setelah kita sama-sama dewasa begini.”
10218Please respect copyright.PENANAu2fXiyYznc
10218Please respect copyright.PENANAyxT66HkPHu
“Sama…aku juga rasa seperti ngimpi,” kataku, “dalam rangka apa kamu ke kota ini sekarang?”
10218Please respect copyright.PENANApHxcqP0o0r
10218Please respect copyright.PENANAsVUP7luR9O
“Tugas dari kantor.”
10218Please respect copyright.PENANAFHaEK6u7UX
10218Please respect copyright.PENANAfhURPbBayb
“Dengan teman-teman sekantor?”
10218Please respect copyright.PENANAzpLUAjY756
10218Please respect copyright.PENANAjm4nKiHuSt
“Gak. Cuma aku sendirian.”
10218Please respect copyright.PENANAmroFhY0ngS
10218Please respect copyright.PENANAcPtqFp2vBX
“Berapa lama kamu di sini?”
10218Please respect copyright.PENANA7iU20YLYwd
10218Please respect copyright.PENANAwmklQd3d34
“Paling juga tiga hari lagi aku pulang ke Jakarta.”
10218Please respect copyright.PENANAGDPPgKpGO0
10218Please respect copyright.PENANAVuUacaBc9S
“Nginap di mana?”
10218Please respect copyright.PENANABufNmiPkXd
10218Please respect copyright.PENANAVc05SMNUGL
Aria menyebutkan nama hotel yang sangat kukenal. Disusul dengan pertanyaan, “Kenapa? Mau nemenin aku di hotel?”
10218Please respect copyright.PENANAzy2ExVxE2Z
10218Please respect copyright.PENANAsS7jbEYzvj
“Nemenin apa?” tanyaku disertai kerlingan menggoda.
10218Please respect copyright.PENANAMcXqJO0XW3
10218Please respect copyright.PENANAfV0jdTb859
“Nemenin ngobrol…nemenin makan dan sebagainya…mmm…hitung-hitung nostalgia masa remaja aja.”
10218Please respect copyright.PENANAcwSIyUQlAO
10218Please respect copyright.PENANA2z64XIawcW
Jujur, batinku tergetar mendengar kata “nostalgia” itu. Karena aku dan Aria pernah menggoreskan kenangan indah di masa remajaku. Tapi pada saat itu masih serba terbatas. Tiada langkah yang lebih dari sekadar berciuman.
10218Please respect copyright.PENANABXxYgF5A9b
10218Please respect copyright.PENANAWQAj40jfFY
Aku dengan Aria putus dengan baik-baik. Sehingga aku tetap menganggapnya sebagai orang dekat, meski sekian lamanya aku baru dipertemukan lagi dengannya. Maka tanpa sungkan-sungkan kutanyakan di kamar nomor berapa dia menginap di hotel itu? Ia pun menyebutkan nomor kamarnya. Lalu aku berjanji akan datang ke hotel itu nanti malam.
10218Please respect copyright.PENANAxJkyqwyqzd
Setelah tukaran nomor hape, kami berpisah. Setelah mengganti casing dan cover hape, aku kembali ke basement paling bawah, di mana mobilku diparkir. Aria entah pergi ke mana setelah berjanji untuk melanjutkan obrolan di hotel nanti malam. Tapi baru saja mobilku keluar dari pintu parkir, hapeku berdering. Aria yang call. Supaya tidak mengganggu tanganku yang sedang nyetir, kupasang handsfree hapeku.
10218Please respect copyright.PENANACrT0xlOoHQ
10218Please respect copyright.PENANAozZomJhj1l
Lalu:
10218Please respect copyright.PENANAjHcfhuk7j9
10218Please respect copyright.PENANAD664eWUm8X
“Tau gak, tadi kalau kita ketemunya bukan di tempat umum, mau saja rasanya kupeluk dirimu seerat-eratnya, Er.”
10218Please respect copyright.PENANAHCrXHjF4Ms
10218Please respect copyright.PENANA3yAsMyj3aC
Tergetar batinku mendengar ucapan itu. Tapi entahlah, aku tak mau dipandang murahan oleh mantan pacar pertamaku itu. Karena itu aku malah bertanya, “Tadi ada yang lupa kutanyakan. Anakmu udah berapa orang?”
10218Please respect copyright.PENANApk7PV1ygw7
10218Please respect copyright.PENANAOGT6yFIxX9
“Dua orang. Kamu?”
10218Please respect copyright.PENANAFSHB14Ifxx
10218Please respect copyright.PENANAd41mrBxepx
“Baru satu.”
10218Please respect copyright.PENANAJQG8Zqp0ht
10218Please respect copyright.PENANA0pD2ZT1RMs
“Sengaja distop dulu?”
10218Please respect copyright.PENANAUNtmlthbDI
10218Please respect copyright.PENANAc4kNt5MYwP
“Iya. Biar anakku gede dulu. Jangan punya adik dulu.”
10218Please respect copyright.PENANAUlDqqvyZKo
10218Please respect copyright.PENANA4EKz4WrTJO
“Hmm…sekarang kita sudah menjadi bapak dan ibu ya.”
10218Please respect copyright.PENANApN8o0EpjdN
10218Please respect copyright.PENANAoD8CNIOhrY
“Iya. Bapak muda dan ibu muda. Sekarang kamu sudah tigapuluh kan?”
10218Please respect copyright.PENANA3wUlf83DYv
10218Please respect copyright.PENANAvgauTXrJ7Q
“Iya. Seminggu yang lalu aku genap tigapuluh tahun.”
10218Please respect copyright.PENANAuN7aY5hiLu
10218Please respect copyright.PENANAnbmVw2tCrj
“Ohya? Terlambat dong aku ngasih ucapan selamat ulang tahunnya. Mau kado apa?”
10218Please respect copyright.PENANAA0oAuwrfEC
10218Please respect copyright.PENANAvvno1dQULd
“Kadonya? Jangan berupa barang deh. Aku ingin mendapatkan ciuman mesra aja…seperti suka kita lakukan pada waktu masih pacaran dulu.”
10218Please respect copyright.PENANAcKDg1S24o7
10218Please respect copyright.PENANANNzNGVZc20
“Mmm…ciuman lewat telepon ini aja ya. Emwuaaaah…”
10218Please respect copyright.PENANAJUaak0d54H
10218Please respect copyright.PENANAquNLuFrtN8
“Gak ah…gak kerasa lewat telepon sih. Nanti malam aja ya Er…please….”
10218Please respect copyright.PENANAEu7A19ZePH
10218Please respect copyright.PENANApkaBFGSCd6
“Aku kan udah punya suami, Ar.”
10218Please respect copyright.PENANARVqT6FAgr2
10218Please respect copyright.PENANAmVnfUq4adw
“Aku juga udah punya istri. Tapi aku tak mau munafik. Pertemuan kita barusan…benar-benar menggetarkan hatiku…menggetarkan cintaku padamu, sayang.”
10218Please respect copyright.PENANA95UAg8m2tm
10218Please respect copyright.PENANAR6oO6xMluL
Aria…Aria…tahukah kau bahwa tadi aku pun sangat tergetar setelah melihat dirimu berdiri di depan mataku?
10218Please respect copyright.PENANAusB8qfNN9O
10218Please respect copyright.PENANASWlMO39MoI
Tapi entah kenapa, aku ingin tetap kelihatan sebagai wanita terhormat di mata mantan kekasihku itu. Maka kataku, “Nanti malam aja kita sambung ya Ar. Ini aku lagi nyetir, takut nabrak mobil lain…”
10218Please respect copyright.PENANA4WKztJ4Rez
10218Please respect copyright.PENANAxeNIV0D3Xj
“Oh, kamu lagi nyetir? Ya udah…aku tunggu nanti malam, ya Erniku sayang…”
10218Please respect copyright.PENANAMp4mcdUHUD
10218Please respect copyright.PENANAoNN9XHLGuB
Aku termangu lagi. Mendengar istilah “Erniku sayang” itu, terbayang lagi kisah remajaku bersama Aria dahulu. Semuanya masih tergambar dengan jelas.
10218Please respect copyright.PENANAl19QMJSJrz
10218Please respect copyright.PENANAXe5zj7SD7n
Kalau saja pamanku merestui hubunganku dengan Aria, pasti ia sudah menjadi suamiku sejak lama. Tapi pamanku lebih menyukai Bang Yadi. Sehingga terpaksa hubunganku dengan Aria diputuskan.
10218Please respect copyright.PENANAkg8YjayswH
10218Please respect copyright.PENANAtE9lCTrbai
Pada masa remaja, aku memang anak yang penurut. Aku juga sadar bahwa paman yang merawat dan menyayangiku dari kecil sampai dewasa. Sehingga aku merasa berhutang budi benar padanya. Meski masih remaja, aku sudah punya pikiran ingin membalas kebaikannya sebisaku. Karena itru, ketika paman menganjurkan untuk menerima lamaran Bang Yadi, aku langsung menerimanya saja, meski cinta pertamaku harus kuhancurkan. Dan aku bahagia melihat pamanku senang dengan penerimaan lamaran Bang Yadi itu. Lalu aku berusaha menutup pintu hatiku. Berusaha untuk mengalihkan cintaku kepada Bang Yadi seorang. Meski aku sudah berada di alam baru, alam yang mulai diperkenalkan oleh suamiku sendiri, tiada seorang lelaki pun yang kucintai di dunia ini selain Bang Yadi seorang. Lelaki mana pun bisa memiliki tubuhku, tapi cintaku tetap hanya untuk Bang Yadi.
10218Please respect copyright.PENANA6PPlmz7fae
10218Please respect copyright.PENANAdzageHMveZ
Tapi…sejak mendengar pengakuan suamiku, bahwa ia memiliki empat istri, bukan cuma aku dan Uni Erna….entahlah…rasanya aku tak bisa menerimanya. Kalau sekadar selingkuh dengan perempuan lain, aku pun takkan mempersoalkannya, karena aku sendiri juga agak kerap melakukannya (tapi selalu laporan kepada suamiku).
10218Please respect copyright.PENANAVS5DfZCmEx
10218Please respect copyright.PENANAYh9LtcwME4
Ya, aku bisa mentolerir jika suamiku selingkuh dengan perempuan lain. Karena mungkin saja ia hanya menyalurkan kebutuhan biologisnya semata. Tapi…kalau menikahi perempuan lain…aku yakin…pasti ada cinta di hati suamiku. Bukan sekadar menyalurkan kebutuhan biologisnya semata.
10218Please respect copyright.PENANAvmLFKfWuvu
10218Please respect copyright.PENANA76wl9gj1Kg
Lalu…masih adakah perasaan cinta di hati Bang Yadi kepadaku? Apakah perkawinannya denganku sekarang sudah tinggal symbol status belaka, sementara cintanya sudah beralih ke perempuan lain?
10218Please respect copyright.PENANAqBz6A4N0Z6
10218Please respect copyright.PENANA0l24dTNRoL
Hmm…seandainya tidak ada masalah itu, sudah pasti aku akan menolak pertemuan empat mata dengan Aria. Karena aku sangsi apakah aku masih bisa mempertahankan diri pada waktu ia menghendaki lebih dari ciuman atau tidak.
10218Please respect copyright.PENANARzzKf2ICwt
10218Please respect copyright.PENANALaisfTIoLR
Tapi masalah suamiku yang ternyata punya istri empat orang itu membuat batinku kemelut dan murka.
10218Please respect copyright.PENANAdr1MQbwS7a
10218Please respect copyright.PENANAZzEJkz8jTp
Dan aku tidak tahu lagi apa yang akan terjadi dengan Aria nanti. Sehingga aku sampai pada suatu keputusan…que serra serra…what ever will be, will be…apa yang mau terjadi, terjadilah !
10218Please respect copyright.PENANACAKdDcdEqI
10218Please respect copyright.PENANAc6vNkU5fhH
10218Please respect copyright.PENANAheu3XbgLVB
Jam setengah tujuh malam aku sudah menyiapkan diri sesiap-siapnya. Bahkan diam-diam aku memasukkan tas pakaianku ke bagasi mobilku, untuk persiapan kalau-kalau aku harus menginap di hotel nanti. Tapi pada waktu menuju kamar Aria, aku akan melenggang saja dengan tas kecilku. Tas pakaian itu akan kutinggalkan di bagasi mobil. Dan hanya akan kukeluarkan jika sudah ada kepastian harus menginap di hotel itu.
10218Please respect copyright.PENANAwVakllcrQz
10218Please respect copyright.PENANACHBHwZBk4o
Meski sudah banyak pengalaman bersentuhan dengan lelaki yang bukan suamiku, anehnya kali ini aku agak degdegan waktu sedang mengemudikan mobilku menuju hotel tempat Aria menginap. Masalahnya aku sudah bisa membayangkan apa yang mungkin terjadi nanti. Rasanya mustahil kalau Aria cuma minta dicium doang. Tapi yah..que serra serra…apa yang mau terjadi terjadilah.
10218Please respect copyright.PENANAJpj6fkbayu
10218Please respect copyright.PENANAHAeOTUl8Rp
Begitu mobilku memasuki area parkir, aku memberitahu Aria lewat hapeku, “Ini aku sudah mau parkir di hotel, Ar.”
10218Please respect copyright.PENANAVnPJxyQI4S
10218Please respect copyright.PENANAa7B0DdwcSj
“Oh…yayayaa…tunggu di lobby aja. Aku akan menjemput ke situ, sayang.”
10218Please respect copyright.PENANAzzCbTVKadg
10218Please respect copyright.PENANAIgJ1kgJPPZ
Dan ketika Aria muncul di lobby…batinku bergetar hebat melihat senyumnya yang menggugahkan kenangan lamaku. Ah…apakah aku sudah menjadi wanita cengeng malam ini? Kenapa perasaanku mendadak jadi mellow begini?
10218Please respect copyright.PENANAMwaDTLPjT7
10218Please respect copyright.PENANAEaV64Xsv5A
Kenapa aku tertunduk malu-malu waktu melihat tatapan teduh Aria itu?
10218Please respect copyright.PENANAWb8saMms11
10218Please respect copyright.PENANAUfrpIyYThO
Dan ketika Aria menggandeng pinggangku menuju pintu lift, batinku serasa dinaungi keteduhan dan kesejukan. Seakan-akan aku kembali ke masa remajaku dahulu.
10218Please respect copyright.PENANAgBeSH4v9nl
10218Please respect copyright.PENANA9vpf17F7G7
Setibanya di dalam kamar tertutup, kedua tangan Aria mengepit sepasang pipiku. Dan bibirnya mendekat…perlahan tapi pasti…sampai akhirnya menciumi bibirku dengan mesra dan hangatnya.
10218Please respect copyright.PENANApduUUhiaI0
10218Please respect copyright.PENANAmrGAoiajOo
Oh, Aria…Aria…kenapa kita harus bertemu lagi? Bukankah kini keadaannya sudah berubah? Bukankah kita sekarang sudah sama-sama memiliki pasangan hidup? Tapi kenapa perasaanku ini malah lebih mendalam daripada waktu masih pacaran denganmu dahulu?
10218Please respect copyright.PENANATxnExSx7Hs
10218Please respect copyright.PENANAxkPXmnMV4Y
Lalu Aria mengajakku duduk berdampingan di sofa. Aku menurutinya saja. Tapi setelah duduk merapat dengannya, sekujur tubuhku terasa lemas. Lemas dalam indahnya berada di dekat lelaki yang dahulu sangat kucintai itu.
10218Please respect copyright.PENANAyUmEhF3Cv4
10218Please respect copyright.PENANAHaXEM3Hvnx
Barangkali aku harus mengakuinya sejujur mungkin, bahwa cintaku kepada Aria tidak pernah layu. Hanya saja sebagai seorang istri, aku memaksakan diri untuk mencintai Bang Yadi sambil berusaha untuk melupakan Aria. Memang butuh waktu untuk melupakan cinta pertamaku itu. Lalu aku berhasil melupakannya, kemudian kutujukan perasaan cintaku kepada Bang Yadi seorang. Tapi…setelah berjumpa lagi dengan Aria dalam suasana seperti ini….oooh….apa yang sedang terjadi di dalam diriku ini?
10218Please respect copyright.PENANAaTJehC9Dvn
10218Please respect copyright.PENANAF9DVSRorbZ
Entahlah. Yang jelas, aku merebahkan kepalaku di paha Aria, sambil berpuas-puas menatap wajahnya.
10218Please respect copyright.PENANAbmgrsg4KwB
10218Please respect copyright.PENANAg7HnmA8lW2
Dan hatiku semakin luluh ketika Aria membelai rambutku, terkadang menciumi bibirku denga kemesraan yang menghanyutkan.
10218Please respect copyright.PENANAdVG3da3EsQ
10218Please respect copyright.PENANAy8Qx03EaER
“Nginap aja di sini ya sayang,” kata Aria sambil megusap pipiku dengan lembut.
10218Please respect copyright.PENANAL2gv5nuKh8
10218Please respect copyright.PENANAw5jCrWO2iZ
Aku tidak menjawabnya.
10218Please respect copyright.PENANAWtrnCDdDma
10218Please respect copyright.PENANAtzhI87TUjk
“Mau kan tidur bersamaku malam ini?”
10218Please respect copyright.PENANA3WffPRyFGL
10218Please respect copyright.PENANAj2rCwnftXV
“Takut…”
10218Please respect copyright.PENANAI5omrpbG5i
10218Please respect copyright.PENANA1pj7sbOUSy
“Takut apa?”
10218Please respect copyright.PENANAYcVSGGn9WH
10218Please respect copyright.PENANAMCNhqhdXQr
“Takut gak mau pisah lagi sama kamu…”
10218Please respect copyright.PENANAbidFfKaKkZ
10218Please respect copyright.PENANA9jnr5LRj6a
“Jangan pikirkan masalah itu dulu. Sekarang mumpung ada kesempatan, kita nikmati aja.”
10218Please respect copyright.PENANA90T4pyHZY2
10218Please respect copyright.PENANA2Ze8dCsAcH
“Pakaianku di bagasi mobilku.”
10218Please respect copyright.PENANAR6DPyp2pkX
10218Please respect copyright.PENANAvhQbZU0tpx
“Ohya?! Mana kunci mobilnya? Biar kuambilin,” Aria bangkit dengan sikap bersemangat.
10218Please respect copyright.PENANA9jjoRoXfJe
10218Please respect copyright.PENANAlbgB68kXky
Kuambil kunci mobilku dari tas kecilku, lalu kuberikan pada Aria sambil menyebutkan nopol mobilku.
10218Please respect copyright.PENANAKs2XRB4X9Z
10218Please respect copyright.PENANAjKtIO5hOmE
Aria tampak senang sekali. “Tunggu sebentar ya sayang,” katanya sambil membuka pintu kamar, kemudian meninggalkanku sendirian di dalam kamar ini.
10218Please respect copyright.PENANArYcYAlSQWg
10218Please respect copyright.PENANAnUkqKlIxx0
Hanya beberapa menit Aria meninggalkanku. Lalu muncul lagi sambil menjinjing tas pakaianku.
10218Please respect copyright.PENANATLLxCKCwTN
10218Please respect copyright.PENANAB5491urLVu
“Kamu bawa pakaian ganti…bikin aku senang aja,” kata Aria sambil meletakkan tas pakaianku di atas meja kecil.
10218Please respect copyright.PENANAuVrif2ckRQ
10218Please respect copyright.PENANAUMSsQuoy6M
“Ke mana pun aku pergi, selalu membawa pakaian untuk ganti. Hanya untuk persiapan kalau pakaian yang kukenakan kotor. Bukan sengaja merencanakan tidur di sini.”
10218Please respect copyright.PENANAAPILKECwA0
10218Please respect copyright.PENANAmlX6f89rEc
“Whatever lah…yang penting kamu bisa bersamaku malam ini….malah maunya sih sampai aku mau pulang ke Jakarta nanti.”
10218Please respect copyright.PENANAbVZzFfQ6TS
“Kamu berkeras banget ingin aku tidur di sini, emangnya mau ngapain?” tanyaku sambil membuka tas pakaianku dan mempertimbangkan pakaian tidur mana yang cocok kukenakan malam ini.
10218Please respect copyright.PENANAHtXzqkfjIA
10218Please respect copyright.PENANARPcJjI7sfQ
“Ingin mengobati kerinduanku selama bertahun-tahun,” sahut Aria sambil memelukku dari belakang.
10218Please respect copyright.PENANAfEUURUR88M
10218Please respect copyright.PENANAAetifBY0Ek
“Sabar dulu dong sayang,” kataku sambil mengeluarkan kimono importku yang terbuat dari kain handuk halus berwarna kuning muda, “Aku mau ganti pakaian dulu ya.”
10218Please respect copyright.PENANAdoTOlu20Vo
10218Please respect copyright.PENANAoIvzjztJFw
Aria melepaskan pelukannya dan membiarkanku menuju kamar mandi, untuk mengganti baju kaus dan celana corduroyku di dalam kamar mandi.
10218Please respect copyright.PENANAMZs64FXEbH
10218Please respect copyright.PENANAQJtaIlDEpk
Waktu berganti pakaian di kamar mandi, sengaja pintunya tidak kukuncikan. Tapi Aria tidak berani membukanya. Itulah salah satu sifatnya yang aku sukai. Ia tak mau bertindak sembarangan dalam segala hal.
10218Please respect copyright.PENANA8pdnrl6Y5C
10218Please respect copyright.PENANAfbFKETvNUC
Tapi tahukah Aria bahwa hasrat birahiku mulai berdesir-desir sejak ia mencium bibirku tadi?
10218Please respect copyright.PENANAGCozdOP3Ni
10218Please respect copyright.PENANALi8Ww1gxRY
Tak lama kemudian, aku sudah mengenakan kimono tebal itu, sementara baju kaus dan celana corduroyku sudah kugantungkan di kapstok kamar mandi. Bahkan behaku juga kugantungkan di situ.
10218Please respect copyright.PENANAfQIMEuklYy
10218Please respect copyright.PENANAzcRTpRt9pY
Lalu aku keluar dari kamar mandi, disongsong dengan senyuman Aria yang selalu saja membuatku luluh.
10218Please respect copyright.PENANARvykYMtLMG
10218Please respect copyright.PENANAsrTGT75G0y
“Dalam pakaian apa pun, kamu tetap cantik di mataku, sayang,” kata Aria sambil menggandeng pinggangku dan kembali mengajakku duduk di sofa berkulit putih bersih itu.
10218Please respect copyright.PENANAIey1GDadsy
10218Please respect copyright.PENANAYHySLMbUBb
Di sofa itulah Aria memeluk leherku, kembali menciumi bibirku, lalu terdengar suaranya, “Dahulu banyak larangan, gak boleh menyentuh ini dan itu. Sekarang gimana? Masih ada larangan?” tanya Aria sambil menciumi leherku.
10218Please respect copyright.PENANAeFiPDwslfA
10218Please respect copyright.PENANAz2waWTOzQU
Aku cuma tersenyum. Memang dahulu Aria kubatasi, cuma boleh mencium pipi dan bibirku. Menyentuh payudaraku pun belum pernah kuizinkan. Tapi kini? Masihkah larangan itu berlaku?
10218Please respect copyright.PENANAsayiIFS3mz
10218Please respect copyright.PENANAbJZ0KGHNH9
Bukankah hasrat birahiku sudah berdesir-desir begini hebatnya? Masih perlukah aku berlagak wanita terhormat yang tak pernah selingkuh dari suamiku?
10218Please respect copyright.PENANAMGXZh2PBou
10218Please respect copyright.PENANAxqzvQA2l06
Maka kataku, “Whatever you want, do as you will.”
10218Please respect copyright.PENANAs6JahCZh4m
10218Please respect copyright.PENANAFmDmJS2hpv
Aria terperangah, lalu tersenyum.
10218Please respect copyright.PENANA71ix8B5WnN
10218Please respect copyright.PENANAV7U0dIPh6y
“Terimakasih, sayangku….” kata Aria sambil menciumi pipiku, “Aku masih dan akan tetap mencintaimu…sampai kapan pun. Hanya saja pertemuan kali ini terjadi dalam keadaan sama-sama dewasa. Maka tentu berbeda cinta di masa remaja dengan cinta di masa dewasa. Tapi bagaimana perasaanmu padaku? Masih adakah cinta di hatimu?”
10218Please respect copyright.PENANAfEARRdlTOy
10218Please respect copyright.PENANAhluihByN6g
“Pikir aja sendiri,” sahutku sambil mengerling manja, “Makanya aku datang ke sini karena apa?”
10218Please respect copyright.PENANAch8rF7cAim
10218Please respect copyright.PENANARZ3Ac7BfV6
Aria ketawa kecil. Lalu meraih pergelangan tanganku, “Kalau begitu, kita pindah ke sana aja yok,” katanya sambil menunjuk ke tempat tidur bertilam seprai putih bersih itu.
10218Please respect copyright.PENANAdyHggfHsDO
10218Please respect copyright.PENANAJkWli9JrqJ
Aku jadi manja lagi, seperti masa remajaku dulu. Diam saja di sofa itu, sehingga Aria menggodaku, “Mau kugendong?”
10218Please respect copyright.PENANAo2kWZchxiv
10218Please respect copyright.PENANAfkxlQIyE9c
Aria mengangsurkan punggungnya. Maka sekalian aku memeluk lehernya dari belakang. Dan ia benar-benar menggendongku, lalu meletakkanku dengan hati-hati ke atas tempat tidur.
10218Please respect copyright.PENANAkEbqebeCX3
10218Please respect copyright.PENANAXxeUMqqrJX
Kini aku yang merengkuh lehernya. Dan Aria seperti mengerti apa yang kuinginkan. Ia mendekatkan bibirnya ke bibirku, lalu merapat dan saling lumat. Tapi ketika tangannya menyelinap ke arah payudaraku yang tak berbeha ini, kubisiki telinganya, “Sentuhlah dengan mulutmu, sayang.”
10218Please respect copyright.PENANAE17y1JcRJn
10218Please respect copyright.PENANAWT14tKB14X
Aria mengangguk dan mendekatkan mulutnya ke arah oayudaraku. Pada saat itulah kulepaskan ikatan tali kimonoku, lalu kurentangkan kedua sisi kimonoku, sehingga payudaraku terbuka total di depan mata Aria. Inilah untuk pertama kalinya payudaraku dipertontonkan di depan mata Aria.
10218Please respect copyright.PENANA2pxLj6JjH4
10218Please respect copyright.PENANAYPoIjrvriV
Aria pun berkomentar, “Hmmm….payudaramu indah sekali, sayang.”
10218Please respect copyright.PENANA6uh3fefx1y
10218Please respect copyright.PENANAgBR3y6rCnN
Lalu Aria benar-benar mengikuti permintaanku. Mulutnya mendekati puting payudara kiriku, sementara tangan kirinya memegang payudara kananku.
10218Please respect copyright.PENANAcvrqTWqkde
10218Please respect copyright.PENANALNlVIgMkYX
Desir birahiku semakin menguasai batinku ketika Aria mulai mengemut pentil payudara kiriku, sementara tangan kirinya mulai meremas-remas lembut payudara kananku.
10218Please respect copyright.PENANASv1sFCYuYy
10218Please respect copyright.PENANAMfscgrYxS0
Entah kenapa, aku merasa inilah emutan yang paling indah dalam hidupku. Yang membuatku terlena dalam godaan birahi yang semakin menjadi-jadi.
10218Please respect copyright.PENANA6d3tpXm4JN
10218Please respect copyright.PENANAkPl1bU55JN
Kubiarkan ia menjilati pentil payudaraku dan sesekali mengisapnya seperti bayi yang sedang menyusu. Namun diam-diam tanganku mulai masuk ke balik jerseynya. Mengusap-usap kulit punggungnya yang terasa hangat. Dan seperti digerakkan oleh tenaga magnetisme, kuturunkan celana dalamku sampai ke dekat lututku, karena mulut Aria mulai menurun ke arah perutku. Ini bisa dijadikan lampu hijau, bahwa Aria boleh menyentuh kemaluanku !
10218Please respect copyright.PENANAgTBcWCtU5O
10218Please respect copyright.PENANANtgg4nG6Yk
Tapi tahukah Aria bahwa kemaluanku sudah mulai basah akibat emutannya di pentil payudaraku? Oh…sebaiknya ia jangan menjilati kemaluanku. Karena aku tak mau kemaluanku jadi terlalu basah.
10218Please respect copyright.PENANAbcBu72uNSS
10218Please respect copyright.PENANAIiYchMa2bn
Karena itu cepat kutarik lagi kepala Aria ke atas, lalu kucium bibirnya dengan binalnya. Sementara tanganku berusaha menarik ritsleting celana panjangnya, lalu berusaha menyelinapkan tanganku ke balik celana dalamnya. Aria membiarkan apa pun yang kulakukan.
10218Please respect copyright.PENANAYGxrsE2WIV
10218Please respect copyright.PENANAksSHzD13pM
Jantungku memukul kencang setelah berhasil memegang penis mantan kekasih pertamaku itu. Dan nafsuku semakin menjadi-jadi. Sehingga tanpa ragu lagi kusembulkan penis Aria yang ternyata sudah sangat tegang itu. Lalu tanpa ragu pula kucolek-colekkan moncong penis itu ke celah kemaluanku yang sudah basah licin ini.
10218Please respect copyright.PENANAjygVBSAw0f
10218Please respect copyright.PENANATWLs4lqPe9
Dan semakin basah licin setelah kurasakan nikmatnya mengelus-eluskan moncong penis itu ke celah kemaluanku.
10218Please respect copyright.PENANAdMfTERjue1
10218Please respect copyright.PENANAiBT6Op0b9H
Dan…oooh…moncong penis itu terasa mulai mendesak dengan kuatnya…mulai membenam ke dalam liang kemaluanku.
10218Please respect copyright.PENANAnJGGpuXfe5
10218Please respect copyright.PENANAQOoLzi1v7h
Pada saat itulah kualihkan tanganku untuk memeluk leher Aria sambil merengek manja, “Aaaaa…Aria ….oooh….ini sudah mulai masuk, sayang….”
10218Please respect copyright.PENANAV6DVGMWKmo
10218Please respect copyright.PENANAHoQHX5Ld5d
“Iya sayang…aku bahagia sekali…karena akhirnya aku bisa memilikimu…” sahut Aria tersengal, sementara penisnya mulai bergerak-gerak maju mudur di dalam liang senggamaku.
10218Please respect copyright.PENANApapPwv2UDe
10218Please respect copyright.PENANAQGD2TMd9t3
“Sebentar…celana dalamku harus dilepaskan dulu,” kataku sambil menggerakkan kaki kananku, lalu jari-jari kakiku menjepit celana dalamku dan mendorongnya sampai terlepas dari kakiku.
10218Please respect copyright.PENANAtDE4ZRvgHH
10218Please respect copyright.PENANA9UQ6XV1boG
Aria pun melakukan hal yang sama. Batang kemaluannya tetap berada di dalam jepitan liang senggamaku, namun ia berusaha melepaskan celana panjang dan celana dalamnya.
10218Please respect copyright.PENANAzfpgc5OZet
10218Please respect copyright.PENANAX3CPQpblyG
Aku sendiri sudah berhasil mengeluarkan kedua tanganku dari kimonoku. Lalu kutarik jersey Aria ke atas, sampai terlepas dari kepalanya.
10218Please respect copyright.PENANAUNZFKCRDgp
10218Please respect copyright.PENANA50QZpaDeBw
Dan kami jadi sama-sama telanjang bulat kini.
10218Please respect copyright.PENANAlJLzR4vjjJ
10218Please respect copyright.PENANAodNmkpr9n2
Maka mulailah kami melakukannya dengan lebih leluasa. Bahwa Aria mulai mengentotku, sementara kedua pahaku terangkat tinggi ke atas, agar ia bisa mendorong penisnya sedalam mungkin.
10218Please respect copyright.PENANA5HiQuG6QFb
Aria…oh, Aria…tak kusangka akan terjadi juga kisah indah ini. Kisah tentang galaunya batinku di rumah, lalu bertemu denganmu dan akhirnya kegalauanku terobati olehmu. Padahal aku tak pernah merencanakannya. Apalagi kalau mengingat bahwa kita berlainan kota. Tapi dunia ini terkadang terasa kecil, sehingga kita dipertemukan lagi setelah sama-sama dewasa.
10218Please respect copyright.PENANARKnWF3EnVm
10218Please respect copyright.PENANATMlDwE9yoM
Dan aku merasakan, disetubuhi oleh lelaki yang kucintai, luar biasa indahnya. Apalagi ketika Aria mengentotku sambil menciumi bibirku dengan lahapnya, sementara payudaraku pun tiada hentinya diremas-remas olehnya.
10218Please respect copyright.PENANAPskX9DY3rN
10218Please respect copyright.PENANANCQqvopiHi
Sambil menikmati keperkasaan Aria, aku pun punya pikiran harus jauh lebih memuaskan daripada istri Aria. Karena itu aku mulai menggoyang pinggulku segila mungkin. Dengan gerakan meliuk-liuk, memutar-mutar dan menghentak-hentak. Napas Aria terdengar ngos-ngosan, tapi entotannya makin lama makin ganas. Terasa menggesek-gesek dinding liang senggamaku dan menonjok-nonjok dasar liang senggamaku, sebagai pertanda betapa panjang penis mantan kekasihku itu.
10218Please respect copyright.PENANAVSprrZZG8O
10218Please respect copyright.PENANA3v59GI6CIB
Dalam nikmat tak terlukiskan itu, aku pun meremas-remas rambut Aria dengan gemasnya. Dan mulutku tak terkendalikan lagi, terus-terusan melontarkan suara histerisku, “Ooooh…Aria…Aria sayang…..ini enak banget sayang……ooooh….iya….entot terus Ariaku sayang….enak sayang…iya…iya….aaaaaah….oooooh….aaaah…”
10218Please respect copyright.PENANAYII2p9FexO
10218Please respect copyright.PENANATgtIlrLHGE
Begitu nikmatnya disetubuhi oleh lelaki yang masih dan akan tetap kucintai itu, membuatku cepat sekali mencapai puncak orgasmeku.
10218Please respect copyright.PENANATqKed8RHe7
10218Please respect copyright.PENANAbbbKF5S70X
Maka pada saat Aria sedang ganas-ganasnya mengayun penisnya, aku justru sedang mengejang tegang sambil menahan napasku, dengan mata terbeliak lalu terpejam, dengan pinggul terangkat ke atas dan…aaaaah….terasa betapa nikmatnya puncak orgasmeku ini…sehingga aku sendiri merasakan betapa liang senggamaku berkejut-kejut, kemudian sekujur tubuhku serasa dialiri desir-desir nikmat yang tiada taranya…
10218Please respect copyright.PENANA0j4e3weRtc
10218Please respect copyright.PENANArjA4H7btvH
Aku menggelepar, lalu sekujur tubuhku lemas kembali, dalam nikmat sedalam lautan.
10218Please respect copyright.PENANAp03YgYowv1
10218Please respect copyright.PENANAQNCZ5BJBJg
Tapi Aria masih asyik mengayun penisnya bermaju mundur di dalam liang senggamaku yang sudah basah licin ini.
10218Please respect copyright.PENANAvLlcC0qN8E
10218Please respect copyright.PENANA3tjCd1sB9n
Muncul lagi perasaan ingin lebih memuaskan daripada istri Aria itu. Maka kutahan rasa ngiluku sesaat, kemudian aku pun menggoyang pinggul lagi sebinal mungkin. Sehingga liang kemaluanku seolah memilin-milin dan meremas-remas batang kemaluan Aria yang tetap mantap bermaju-mundur itu.
10218Please respect copyright.PENANAU9xiD2ogWe
10218Please respect copyright.PENANABQXV5W1HFk
“Kamu ikut kabe…?” tanya Aria terengah.
10218Please respect copyright.PENANAh5x6opBZkp
10218Please respect copyright.PENANAcCkaspER5a
“Iya,..
ns3.144.46.149da2