
9.Hangatnya Birahi Erni
Aku sadar bahwa aku bukan Erni yang dahulu lagi. Bukan Erni yang lugu dan tidak mementingkan sex di atas segalanya lagi.
12129Please respect copyright.PENANAFnfc68UwoR
Ya, dahulu aku cuma menganggap sex sebagai kewajiban pasangan suami-istri belaka. Kalau suamiku menginginkannya, aku harus meladeninya. Karena sebagai seorang istri, aku wajib melayani hasrat birahi suamiku kapan pun ia menghendakinya. Kalau ia tidak menghendakinya, aku pun jarang memancing-mancing birahinya. Katakanlah aku seolah cuma seorang istri yang pasrah terhadap apa pun yang diinginkan oleh suamiku, sementara hasratku sendiri sering kutindas dengan menyibukkan diri pada usahaku (waktu masih punya toko dahulu).
12129Please respect copyright.PENANAQRDJcgFzKq
12129Please respect copyright.PENANAcSXrl2vhg1
Tapi setelah suamiku memperkenalkan dunia sex yang berwarna-warni dan penuh variasi itu, sedikit demi sedikit diriku jadi berubah. Lalu aku merasa bahwa sex itu sesuatu yang teramat indah. Teramat hangat dan teramat nikmat.
12129Please respect copyright.PENANA5sQS4Th5Ip
12129Please respect copyright.PENANAG9Uf4yOG2B
Karena itu aku selalu bersemangat tiap kali suamiku mengajak wife swap dengan teman-temannya. Bahkan ketika aku digangbang oleh teman-temannya, aku pun tidak menolaknya.
12129Please respect copyright.PENANALpJNexLKhn
12129Please respect copyright.PENANAUE0Qir7ULr
Semuanya itu sangat fantastis bagiku. Bahkan kalau aku mengingat setiap langkah seksual yang telah kualami itu, hasrat birahiku sering berdesir-desir dan sulit mengendalikannya. Karena itu, atas izin dari suamiku sendiri, aku meredakan hasrat itu dengan lelaki lain. Syarat dari suamiku cuma harus mencatat setiap langkahku jika terjadi hubungan seksual dengan lelaki lain.
12129Please respect copyright.PENANAKd5xAM6nEn
12129Please respect copyright.PENANAT9p8nxh0rV
Walaupun diberi keleluasaan untuk mendapatkan lelaki lain manakala aku tak kuasa lagi menahan hasratku, namun aku berusaha untuk mengendalikan diri. Karena keutuhan perkawinanku dengan Bang Yadi, adalah di atas segala-galanya. Dan meski sudah ada beberapa lelaki yang singgah dalam perjalanan hidupku, namun aku tau bahwa cintaku hanya untuk Bang Yadi seorang.
12129Please respect copyright.PENANAHypsil66kO
12129Please respect copyright.PENANAhhY7q6EUBO
Namun sampai kapan aku bisa bertahan dalam kendaliku sendiri ini? Bukankah makin lama suamiku makin jarang pulang? Bukankah kalau hasrat birahiku sedang menagih-nagih, aku sulit menguasai diri?
12129Please respect copyright.PENANAYr5elPmdtM
12129Please respect copyright.PENANAdpasrO6Vyv
Aku bisa mengerti bahwa suamiku semakin sibuk dengan bisnis propertinya. Dan aku tahu bahwa kalau sedang mujur dalam bisnis propertinya, suamiku bisa mengeduk keuntungan ratusan juta rupiah. Bahkan ketika berhasil mencarikan buyer untuk sebuah hotel yang mau dijual oleh pemiliknya, suamiku mendapatkan keuntungan sampai milyaran rupiah.
12129Please respect copyright.PENANATLgHx4tmcU
12129Please respect copyright.PENANAQ2olmYe1J2
Sebagai istrinya, aku senang sekali melihat sukses demi sukses yang diraih oleh suamiku itu. Tapi apakah suamiku demikian tenggelamnya dalam urusan bisnis, sehingga makin lama makin jarang pulang? Apakah ia tak punya waktu lagi untuk membahagiakan diriku?
12129Please respect copyright.PENANATozVlwIg7V
12129Please respect copyright.PENANAQGAZqukxef
Tapi aku selalu positive thinking. Biarlah, anggap saja suamiku itu seorang pejabat tinggi, yang hanya sesekali bisa berkumpul dengan keluarganya. Atau anggap saja suamiku itu seorang artis yang sangat sibuk di lokasi-lokasi shooting, sehingga aku harus menerima kesepianku sebagai suatu pengorbanan.
12129Please respect copyright.PENANA9uA1AUhXeV
12129Please respect copyright.PENANAtTenPKX3ib
Lagian dari sisi materi, suamiku telah memberiku harta yang berlimpah ruah (menurut levelku). Dari sisi materi, aku tak merasa kekurangan lagi. Bahkan berlebih terus, sehingga saldo di bankku makin lama makin membesar dan meyakinkan.
12129Please respect copyright.PENANA9wtrZa3hbL
12129Please respect copyright.PENANAINwT0t7LV3
Kekuranganku hanya satu : Bahwa hasrat birahiku sering menagih-nagih tanpa solusi.
12129Please respect copyright.PENANATfjlydeJjm
12129Please respect copyright.PENANA6WBY21jHEU
Terkadang aku bertanya di dalam hati, apakah aku harus mengajak salah seorang lelaki yang pernah menggauliku untuk meredakan gejolak ini?
12129Please respect copyright.PENANAI7FsPRiA7n
12129Please respect copyright.PENANABca1OyMZrb
Tidak. Kalau pun aku terpaksa harus mendapatkan lelaki untuk hasrat birahi yang sering sulit mengendalikannya ini, aku harus mendapatkan lelaki baru. Bukan lelaki-lelaki yang pernah menggauliku.
12129Please respect copyright.PENANA2oz5fQMfM8
12129Please respect copyright.PENANAIBWtmcH3l2
Tapi siapa yang harus kupilih? Bukankah suamiku pernah menegurku setelah mengetahui skandalku dengan Jonathan, Rio dan Indra. Kata suamiku, “Jangan jadi pagar makan tanaman. Para penghuni wisma kos itu sumber rejeki kita. Jangan mereka diganggu dengan kebinalanmu. Kalau beritanya menyebar ke penghuni lain, mereka bisa antre untuk mendapatkanmu. Lalu urusan bisnisnya pasti kacau, gak jelas lagi hitungannya.”
12129Please respect copyright.PENANAsDvUOLBLod
12129Please respect copyright.PENANAA2uqvZBq5c
Tapi tahukah suamiku, bahwa kalau bayangan tentang sentuhan lelaki sedang merajalela, aku sering menggeliat-geliat sendiri di dalam kamarku sambil mengelus kemaluanku yang ingin dipuasi?
12129Please respect copyright.PENANAES8vZsKGpk
12129Please respect copyright.PENANAfLoucB7JVw
Lalu bagaimana dengan Victor, lelaki yang sudah berbulan-bulan menjadi teman chattingku itu?
12129Please respect copyright.PENANABKk6OnwnUS
12129Please respect copyright.PENANAkkuks9GU83
Ya…di malam-malam kesepianku, aku jadi senang berkomunikasi dengan teman-temanku di situs gaul, yang lalu bergeser ke BBM. Salah seorang yang paling intens bbman denganku itu adalah Victor.
12129Please respect copyright.PENANA6nanPBP7t0
12129Please respect copyright.PENANAS9noK41b9c
Tapi aku sengaja menutupi identitasku yang sebenarnya. Aku mengaku bernama Rani (karena nama panjangku memang Maharani). Mengaku sudah punya suami tapi selalu ditugaskan jauh di luar Jawa. Tempat tinggalku pun kusamarkan, kusebut saja nama kota yang bukan kotaku. Pokoknya aku mengaku sebagai wanita yang kesepian dengan kehidupan yang serba pas-pasan.
12129Please respect copyright.PENANAZjGfHQ35jv
12129Please respect copyright.PENANA3l3zejsxzC
Aku sengaja menyamarkan semuanya itu, karena takut kalau teman chatku cuma ingin mengincar hartaku, seperti banyak yang pernah terjadi dalam hubungan yang berawal dari dunia maya.
12129Please respect copyright.PENANABQ0Uof5ebt
12129Please respect copyright.PENANA0fIlNerAuq
Menurut pengakuannya, Victor juga punya istri. Tapi istrinya ada masalah pada kandungannya, sehingga setelah melahirkan anak pertamanya, istrinya harus disterilkan, karena berbahaya kalau sampai hamil lagi. Kata Victor di bbmnya, “Sejak istriku disterilkan, entah karena sugestif atau memang punya istriku jadi gak enak lagi. Pokoknya aku jadi gak nafsu lagi main sama dia. Kalaupun sesekali main, rasanya aku memaksakan sekali.”
12129Please respect copyright.PENANAA25c1RcFbM
12129Please respect copyright.PENANA15LDUqNuwV
Banyak lagi curhat Victor di bbm. Kesimpulannya, ia merasa kemaluan istrinya jadi sangat tidak enak. Sehingga ia malas bersetubuh dengan istrinya. Meski rumah tangganya tetap dipertahankan, hanya demi anaknya itu, katanya.
12129Please respect copyright.PENANAmSw8rrEkph
12129Please respect copyright.PENANAf4lGU1VoDo
Menurut pengakuannya pula, usia Victor kira-kira dua tahun lebih muda dariku. Sama-sama belum kepala tiga.
12129Please respect copyright.PENANAHZGoBn2Jam
12129Please respect copyright.PENANAVJVeylF6Lx
Sebenarnya bbman dengan Victor sudah cukup jauh. Bahkan sering juga telepon-teleponan di malam hari, kecuali kalau suamiku sedang ada di rumah.
12129Please respect copyright.PENANAU666OlSUxW
12129Please respect copyright.PENANAXfLIT3Cacb
Aku juga sudah dikirimi beberapa foto Victor lewat bbm. Sebaliknya aku pun pernah mengirimkan foto-fotoku padanya.
12129Please respect copyright.PENANAGtlyvpZ6vT
12129Please respect copyright.PENANAuUyq08uHHP
Aku mengaku belum pernah selingkuh dengan lelaki lain. Apalagi yang lebih dari itu. Maka ketika ia minta fotoku dalam keadaan telanjang, kutolak mentah-mentah. Tapi ia lalu mengirimkan foto-foto sekujur tubuhnya dalam keadaan telanjang bulat. Bahkan banyak juga ia mengirimkan foto penisnya dalam keadaan ngaceng. Membuatku merinding dan berdesir-desir dalam amukan birahiku sendiri.
12129Please respect copyright.PENANAdUpoET5dLh
12129Please respect copyright.PENANAzYu7YB0kXp
Aku memang tetap jaim, tak mau mengirimkan foto telanjangku. Tapi tiap malam-malam kesepianku, aku suka menatap foto-foto penis Victor itu, sambil mengelus-elus kemaluanku sendiri, sambil membayangkan seandainya penis panjang gede itu dimainkan di dalam liang kemaluanku.
12129Please respect copyright.PENANAWzX3oFAY7t
12129Please respect copyright.PENANAiQHTweJXct
Sering aku digoda oleh hasrat birahiku sendiri seperti itu. Terkadang sampai tengah malam aku mengelus-elus kemaluanku di dalam kesendirianku. Dan esoknya pasti aku bangun terlambat.
12129Please respect copyright.PENANASfNPO6tOeJ
12129Please respect copyright.PENANARlrYp0DVFO
Lalu, apakah aku harus memutuskan untuk ketemuan dengan Victor seperti yang sering ditawarkannya? Entahlah. Aku jadi peragu gini. Karena Victor baru akrab di dunia maya, tapi belum bertemu di dalam dunia nyata.
12129Please respect copyright.PENANApCg0F3N5aw
12129Please respect copyright.PENANAjA5og1aS2n
Dalam keadaan bimbang inilah tiba-tiba perhatianku tertuju kepada Billy, anak muda yang sudah tiga bulan bekerja sebagai kasir kantinku itu.
12129Please respect copyright.PENANAEw0Welps9h
12129Please respect copyright.PENANAt0ILnK3NVk
Kenapa aku tidak memanfaatkan dia? Bukankah bentuk Billy tidak mengecewakan? Kenapa aku harus jauh-jauh memikirkan Victor yang belum jelas jujur atau tidaknya?
12129Please respect copyright.PENANAZi7N4i5dT3
12129Please respect copyright.PENANAhvDwSKDOgm
Ya, sekarang ini aku tidak membutuhkan lelaki setampan Arjuna. Yang penting lelaki dan kejantanannya.
12129Please respect copyright.PENANAVErIRjFSLr
12129Please respect copyright.PENANAnbUjbJYXsU
Billy baru berusia 24 tahun. Ijazahnya juga cuma D3. Tapi itu sudah cukup. Bahkan dalam keadaan segelisah ini, lelaki tamatan SD pun boleh lah. Yang penting jantan dan bisa meredakan hasrat birahiku yang menagih-nagih terus ini.
12129Please respect copyright.PENANAOm4jYm8KWt
12129Please respect copyright.PENANAf7kyxXaTAO
Maka malam itu…malam di mana gejolak birahiku sudah semakin memuncak ini, Billy menyetorkan uang pemasukan seharian tadi. Kuterima uang yang sudah dimasukkan ke kantong plastik itu, sambil berkata, “Jangan pulang dulu Bil. Ada yang mau diomongin. Di ruang tamu aja ngobrolnya yok.”
12129Please respect copyright.PENANAJ56UdvDmR5
12129Please respect copyright.PENANAL0DiEMx6Ae
“Baik Bu,” sahut Billy sopan. Lalu mengikuti langkahku menuju ruang tamu.
12129Please respect copyright.PENANA69ytImi8kN
12129Please respect copyright.PENANAAr1mfDvTMa
Billy duduk di sofa. Tetap dengan sikap sopan. Aku sengaja duduk di sampingnya. Ini pertama kalinya aku duduk disamping Billy.
12129Please respect copyright.PENANA4c01EA8maP
12129Please respect copyright.PENANAPYiFoK97fi
Dan kutepuk lutut Billy perlahan, “Aku senang melihat ketelitian dan kerajinanmu selama berkerja di sini, Bil. Kamu sendiri gimana? Kerasan kerja di sini?”
12129Please respect copyright.PENANATOlnhCJUyt
12129Please respect copyright.PENANATOuZ95bJEC
“Kerasan Bu. Cuman…rumah saya jauh di luar kota. Jadi kalau mau berangkat kerja, harus subuh sekali perginya dari rumah. Jadi kalau sekali-sekali saya telat datang, mohon Ibu memakluminya,” sahut Billy sambil menunduk.
12129Please respect copyright.PENANADFlTCApOhm
12129Please respect copyright.PENANAbTukJ6VvCY
“Kamu masih tinggal sama orang tua kan?”
12129Please respect copyright.PENANAV1DjNYCgTw
12129Please respect copyright.PENANAEf9u0ybp8O
“Iya Bu.”
12129Please respect copyright.PENANA0bgy9Dr021
12129Please respect copyright.PENANA7oON4rw5IC
“Terus…kalau kamu tinggal di sini, orangtuamu pasti ngijinin?”
12129Please respect copyright.PENANA0vzsAH2VTr
12129Please respect copyright.PENANA0Ol5qJuSQX
“Ohya…emang bisa saya tinggal di sini, Bu?”
12129Please respect copyright.PENANAEEPFcyw8N7
12129Please respect copyright.PENANAxc38I20Xwh
“Bisa. Pegawai yang cewek-cewek itu juga kan pada tidur di sini. Tapi kamu kan cowok, jadi kamarmu tidak boleh di berdekatan dengan kamar-kamar pegawai wanita. AYo lihat kamarnya sekarang,” kataku sambil bangkit, lalu melangkah ke belakang. Billy pun mengikuti langkahku.
12129Please respect copyright.PENANA5fFc0gZ6mO
12129Please respect copyright.PENANAWJUp3iYTCe
Kamar-kamar yang disediakan untuk pegawai wanita itu seperti bersatu dengan rumahku. Tapi sebenarnya mereka berada di luar batas rumahku. Karena kamar-kamar pegawai itu hanya menempel dindingnya ke dinding belakang rumahku. Tapi mereka tidak bisa sembarangan masuk ke dalam rumahku, karena di antara kamar-kamar mereka dengan rumahku, ada pintu besi yang selalu dikunci, kecuali kalau aku ingin memeriksa kamar-kamar pegawaiku itu.
12129Please respect copyright.PENANAjcYpJYmxkk
12129Please respect copyright.PENANAlJYkSaQNrk
Dan aku akan menempatkan Billy pada kamar paling belakang, tapi berada di dalam lingkungan rumah pribadiku.
12129Please respect copyright.PENANArneUpVDC4C
12129Please respect copyright.PENANAzjkdQgJByW
Kamar itu tidak terlalu besar, tapi untuk bujangan seperti Billy cukup lah. Apalagi kamar itu dilengkapi dengan kamar mandi dan toilet, bed dan furniture lainnya pun cukup bagus, bukan barang murahan seperti yang disediakan untuk pegawai wanita itu.
12129Please respect copyright.PENANANZ2BKMtjGW
12129Please respect copyright.PENANAqmgDgjNsl7
“Bagaimana?” tanyaku, “Seneng kalau ditempatkan di kamar ini?”
12129Please respect copyright.PENANAqlQsmjHOhx
12129Please respect copyright.PENANAnBCSAxL4Y4
Dengan sorot ceria Billy menyahut, “Wah…ini sih kamar yang benar-benar bagus, Bu. Tentu aja saya seneng kalau ditempatkan di sini. Tapi saya harus bayar berapa per bulannya Bu?”
12129Please respect copyright.PENANAcuUxIGT8Ca
12129Please respect copyright.PENANA6Hkwoo5sgG
Pasti ia membayangkan aku ingin mengambil keuntungan dari peminjaman kamar itu. Dan kalau diberi harga, tentu saja kamar itu harus disewa dengan nilai mahal. Karena selain fasilitasnya serba lengkap, kamar itu pun menghadap ke kolam renang.
12129Please respect copyright.PENANAjkG7ePcvCB
12129Please respect copyright.PENANAy0DC9Ux6Am
“Gratis,” kataku, “Yang penting kamu harus menjaga kebersihannya.”
12129Please respect copyright.PENANAqIqbaSFsvR
12129Please respect copyright.PENANASWi3yfLT2O
Wajah Billy bersorot ceria, “Iya Bu…terimakasih. Ka…kapan saya bisa mulai tinggal di sini?”
12129Please respect copyright.PENANApSc46cfggr
12129Please respect copyright.PENANAuJ3S7z6Z6y
“Sekarang juga bisa.”
12129Please respect copyright.PENANAOSmFw9Arz3
12129Please respect copyright.PENANAXUk27IrJ6K
“Iya Bu. Tapi saya harus bawa pakaian saya dulu, sekalian bilang juga kepada orang tua saya. Bagaimana kalau mulai besok Bu?”
12129Please respect copyright.PENANAl9QDlHwJgC
12129Please respect copyright.PENANAqUNu8dm7xt
“Iya,” aku mengangguk sambil memperhatikan sosok Billy secara diam-diam. Kenapa tidak dari kemaren-kemaren aku perhatikan dia ya?
12129Please respect copyright.PENANAO4bmMka50r
12129Please respect copyright.PENANAyzZrZUUf8k
Sebenarnya aku sudah tak sabaran, ingin mendapatkan Billy pada malam itu juga. Tapi aku harus menindas gejolak ini, jangan sampai aku dianggap wanita murahan. Dan setelah Billy pulang, aku hanya bisa membayangkannya. Membayangkan digasak oleh lelaki belia itu. Tapi aku tidak mau bermasturbasi. Aku ingin murni dipuasi oleh seorang lelaki. Dan Billy sudah masuk ke dalam targetku. Tapi terburu-buru juga aku tak mau.
12129Please respect copyright.PENANAhxmebXEJpO
12129Please respect copyright.PENANAcJKHFhd0wR
Esok paginya, Billy datang sambil membawa sebuah koper besar. Aku langsung menjemputnya dan mengajaknya ke pintu kamar yang sudah disediakan untuknya itu. Di dalam kamar itu aku berkata setengah berbisik, “Nanti kalau cewek-cewek itu nanya, kenapa kamu ditempatkan di lingkungan rumah pribadiku, bilang aja kamu itu sebenarnya masih familiku. Supaya mereka gak ngiri.”
12129Please respect copyright.PENANAo99OKWxZ22
12129Please respect copyright.PENANA9wLCa4NQf8
“Iya Bu,” sahutnya, “yang jelas, mulai hari ini saya gak usah nyiapin duit buat ongkos naik bus dan angkot.”
12129Please respect copyright.PENANAl4WtvDo9l1
12129Please respect copyright.PENANA5RnQgFews3
“Iya. Makan juga kamu bebas di sini. Aku takkan membatasi soal makan kepada semua pegawaikukan?”
12129Please respect copyright.PENANAgpWXPXx86J
12129Please respect copyright.PENANAVkDdPUEKtW
“Iya Bu. Ohya…lemari ini boleh dipakai untuk pakaian saya?”
12129Please respect copyright.PENANAdpjFBjRR1Z
12129Please respect copyright.PENANAZob48WgAKC
“Semua peralatan yang ada di dalam kamar ini boleh kamu pakai, Bil.”
12129Please respect copyright.PENANAKcGZUbUA0X
12129Please respect copyright.PENANAVKn1AIC4PV
“Iya, terimakasih Bu,” kata Billy pada saat aku melangkah ke pintu lagi, kemudian meninggalkannya di dalam kamar itu. Biarlah ia merasa nyaman dulu di dalam kamar itu, tak usah kuganggu dulu.
12129Please respect copyright.PENANAF82oN6dTRt
12129Please respect copyright.PENANAGuax3RYi7v
Dan pada saat kantin mulai dibuka, Billy sudah nongkrong di depan cash register, sudah siap menunaikan tugasnya. Sementara dua pegawai wanitaku sedang menyapu dan mengepel lantai kantin.
12129Please respect copyright.PENANAlRNGBe3Y8T
12129Please respect copyright.PENANA4W0E6mX8ge
Beberapa menit kemudian kantin itu mulai ramai dikunjungi para penghuni kos yang ingin makan sarapan pagi.
12129Please respect copyright.PENANArmvHYCfbo9
12129Please respect copyright.PENANAYTmQVg7M2I
Sejak hari itu, Billy tak pernah telat masuk kerja lagi. Tentu saja, karena ia sudah tinggal di rumah pribadiku. Sehingga tak banyak waktu dan uang yang harus dibuang sia-sia lagi, tinggal melangkah dari kamarnya ke kantin, lalu siap bekerja.
12129Please respect copyright.PENANA0rjjxgc6kX
12129Please respect copyright.PENANAEFTCujqxHD
Sementara itu otakku berputar terus. Meski tujuanku simple sekali. Ingin dipuasi oleh anak muda yang usianya 5 tahun lebih muda dariku itu.
12129Please respect copyright.PENANArHVT4gwuGE
12129Please respect copyright.PENANAKTgjVzsqhQ
12129Please respect copyright.PENANAE6M6qz4QUk
Sembilan hari kemudian, aku tak bisa lagi menahan gejolak birahiku ini. Diawali percakapan di depan meja kasir, ketika kantinku sudah sepi dan siap-siap untuk ditutup.
12129Please respect copyright.PENANAivRaOyLuv8
12129Please respect copyright.PENANA7a1CzBZUqi
Billy sedang menghitung uang yang baru dikeluarkan dari laci cash register. Sementara aku berdiri di depan meja kasir yang agak tinggi seperti meja bar itu.
12129Please respect copyright.PENANAHnN5lfrjV0
12129Please respect copyright.PENANADUbntLqbVH
“Gimana setelah tinggal di sini? Sehabis kerja, bisa istirahat sepuasnya kan?” tanyaku perlahan, takut terdengar oleh pegawai wanita yang sedang mengangkut piring-piring kotor ke tempat cuci piring.
12129Please respect copyright.PENANATIEba9WjX5
12129Please respect copyright.PENANAc2KJFXSKXU
“Enak sekali Bu. Kalau di rumah malah suka digangguin adik-adik. Kadang harus bantu mereka ngerjain pe-ernya,” sahutnya.
12129Please respect copyright.PENANAW4OdYHNW4v
12129Please respect copyright.PENANAsTwaXaawpn
“Adikmu berapa orang?”
12129Please respect copyright.PENANACVvFDaSCtY
12129Please respect copyright.PENANAz8Vdc6yHH2
“Empat orang Bu. Cowok semua.”
12129Please respect copyright.PENANAi03FPeHMWY
12129Please respect copyright.PENANADFMrMOsEPH
“Kamu anak sulung?”
12129Please respect copyright.PENANAfLLQ71qMBa
12129Please respect copyright.PENANAwzSQ5Q9TRN
“Iya Bu.”
12129Please respect copyright.PENANAHUS1FXxSBm
12129Please respect copyright.PENANAfwfDFgKBq0
“Tapi kalau di rumah banyak adik yang suka gangguin, di sini malah kesepian ya?”
12129Please respect copyright.PENANALKgqHJnm9F
12129Please respect copyright.PENANAdu8MRBOTZi
“Heheheee…iya Bu.”
12129Please respect copyright.PENANA8dRAv23j9Y
12129Please respect copyright.PENANAZ2JK1kkpeM
Aku menengok ke kanan kiriku, lalu berkata setengah berbisik, “Ya udah…nanti malam aku temenin ya…biar kamu jangan kesepian lagi.” Ucapan itu kususul dengan cubitan kecil di lengan Billy.
12129Please respect copyright.PENANAwZuB7QhLCD
12129Please respect copyright.PENANA7SCGLt0hWb
Billy terperangah. Menatapku sesaat. Lalu tersenyum-senyum.
12129Please respect copyright.PENANAaIzF2iwgvl
12129Please respect copyright.PENANAhjTT47AuLC
Dan kutinggalkan kantin, menuju ruang tamu. Duduk di sofa dan berpikir sebentar, lalu masuk ke dalam kamarku. Dan masuk ke kamar mandi, lalu mandi sebersih-bersihnya.
12129Please respect copyright.PENANAfDPdKfyZUW
12129Please respect copyright.PENANAXb8BmMR9kE
Selesai mandi, kusemprotkan parfum ke setiap lekuk krusialku, lalu kuambil kimono putihku yang masih baru dari lemari pakaian di kamar mandi. Kukenakan celana dalam yang masih baru juga, lalu kukenakan kimono putih itu, tanpa mengenakan bra di baliknya.
12129Please respect copyright.PENANAgFMaxLDKzq
12129Please respect copyright.PENANAjwtlZYNRx5
Sebenarnya tiap malam kalau mau tidur, aku tak pernah mengenakan bra. Bahkan terkadang celana dalam pun tak kukenakan.Tapi malam itu aku memang punya tujuan “khusus”, makanya sengaja tak kukenakan bra. Payudaraku yang masih terawat ini pun tak lepas dari semprotan parfum, supaya kesannya semakin indah nanti.
12129Please respect copyright.PENANAc6XKZVuibE
12129Please respect copyright.PENANAaNUgq4kz9r
Tak lama kemudian terdengar langkah Billy menuju kamarnya yang cuma terhalang tiga kamar ke arah belakang. Sesaat berikutnya, aku melangkah juga menuju pintu kamarnya. Kuketuk pintu kamarnya yang sudah tertutup itu.
12129Please respect copyright.PENANAoYtwwOsy56
12129Please respect copyright.PENANA1q07rRyTNA
Billy membuka pintu itu. Tadinya aku mau langsung menyergapnya. Tapi aku tak mau terlalu murahan. Aku ingin melewati suatu proses yang mengesankan.
12129Please respect copyright.PENANAE33ami4KL9
12129Please respect copyright.PENANA5j7XqJbn5t
“Bil…temani aku ngobrol di depan yuk,” kataku.
12129Please respect copyright.PENANA0Mm2DqhlGS
12129Please respect copyright.PENANATETseDbtIf
“Iya Bu…tapi boleh saya mandi dulu, Bu?”
12129Please respect copyright.PENANASSzylm0YXI
12129Please respect copyright.PENANAS6fxtiu1hO
Aku mengangguk sambil berkata, “Kutunggu di ruang tamu ya.”
12129Please respect copyright.PENANAwhgxXRiPw1
12129Please respect copyright.PENANAa44YQEClIG
“Iya Bu.”
12129Please respect copyright.PENANAa9LdrFsmYe
12129Please respect copyright.PENANA6Xm1b5yDOd
Lalu aku melangkah ke depan. Kututupkan semua tirai di ruang tamu. Lalu kumatikan lampu gantung dan beberapa lampu yang terlalu terang cahayanya. Lalu kunyalakan lampu led kecil, sehingga ruang tamu itu jadi tampak remang-remang.
12129Please respect copyright.PENANAF7gx8k1Gk8
12129Please respect copyright.PENANAWgeipoRdpw
Lalu kuputar MP3 album Sixpence None The Richer, group favoritku sejak tahun 2002. Volumenya kecil saja, sehingga suaranya terdengar sayup-sayup di ruang tamu ini.
12129Please respect copyright.PENANAW9ihNUgIf6
12129Please respect copyright.PENANAyNVMYbRHKB
Tak lama kemudian Billy muncul di ruang tamu yang cuma diterangi sinar remang-remang ini. Ia tampak ganteng, meski cuma mengenakan kaus oblong putih dan celana training biru muda begitu.
12129Please respect copyright.PENANA7DQdz2KHcM
12129Please respect copyright.PENANAVMtSrNUbDi
“Sini duduknya Bil,” kataku sambil menepuk kain sofa di sebelah pahaku.
12129Please respect copyright.PENANA5O5U7WoZPp
12129Please respect copyright.PENANAHypfxRuglL
Dengan ragu Billy duduk di samping kananku, tapi agak menepi ke pinggiran sofa. Tentu ia masih sungkan, meski tadi sudah dipancing dengan kata-kata di meja kasir.
12129Please respect copyright.PENANASH35M3oUfi
12129Please respect copyright.PENANAnACsLOinOX
“Sinilah duduknya, kayak mau digigit aja,” kataku sambil meraih pergelangan tangan Billy, supaya duduknya merapat padaku.
12129Please respect copyright.PENANAvGI1vjeovZ
12129Please respect copyright.PENANAGDwLpQUZFA
“Waktu belum kerja, kalau malam suka ke mana aja, Bil?” tanyaku sesaat kemudian.
12129Please respect copyright.PENANAWDmSTfnKc2
12129Please respect copyright.PENANAZBeppZA4W7
“Paling juga bantu adik-adik bikin pe-er, Bu.”
12129Please respect copyright.PENANA5OlEmzwxxk
12129Please respect copyright.PENANAaBYNCWhMz6
“Emangnya kamu gak punya pacar?”
12129Please respect copyright.PENANAtvFpt0mazh
12129Please respect copyright.PENANA0aRcG5rHSh
“Sampe sekarang masih jomblo Bu.”
12129Please respect copyright.PENANA0OwEhHmuf0
12129Please respect copyright.PENANAJiBKd8lp1R
“Ah, masa? Aku gak percaya ah.”
12129Please respect copyright.PENANAT9phnhzwjP
12129Please respect copyright.PENANA5H90B2v92E
“Betul Bu. Waktu masih di SMA pernah punya pacar. Tapi ya gitulah, cuma cinta monyet.”
12129Please respect copyright.PENANA0FWH7v9PQN
12129Please respect copyright.PENANA0MuadU3YLE
“Setelah kuliah punya pacar juga kan?”
12129Please respect copyright.PENANAvy321PlMZA
12129Please respect copyright.PENANAlUFd7vRBOk
“Gak Bu. Saya kasihan sama orang tua, untuk biayai kuliah sampai de tiga juga habis-habisan. Kalau saya pacaran segala kan nyusahin Bu.”
12129Please respect copyright.PENANAAk05Uux3Ne
12129Please respect copyright.PENANAMcs56cRpth
“Umurmu cuma lima tahun lebih muda dariku. Panggil mbak aja deh sama aku. Gak usah bu-buan.”
12129Please respect copyright.PENANApICv0SVzSm
12129Please respect copyright.PENANADBh4C55dKj
“Iya Bu…eh…Mbak…”
12129Please respect copyright.PENANAoKEGs1Qtgg
12129Please respect copyright.PENANASffZXEOSv5
“Waktu pacaran kamu ngapain aja sama pacarmu?”
12129Please respect copyright.PENANAR0VBThiav7
12129Please respect copyright.PENANA9O4iqqo5zP
“Cuma ngobrol doang Mbak.”
12129Please respect copyright.PENANAHmncAcogkP
12129Please respect copyright.PENANAteM1X05fnq
“Ah…masa? Ciuman juga gak pernah?”
12129Please respect copyright.PENANA8d9vXwsg3N
12129Please respect copyright.PENANABc0pj7500g
“Sering sih. Tapi ya sebatas mmm…pokoknya dari dada ke atas. Hehehee…”
12129Please respect copyright.PENANASUfmRnZOSF
12129Please respect copyright.PENANAfcR7nvAL5l
“Dari perut ke bawah gak?”
12129Please respect copyright.PENANAZ2GOaa3fho
12129Please respect copyright.PENANAAuWVbSO7Tm
“Gak berani Mbak. Baru mau megang perut juga dia marah.”
12129Please respect copyright.PENANAU77KHAHlaU
12129Please respect copyright.PENANAeo74f0hLxx
“Aku minta jawaban yang sejujur-jujurnya ya. Kamu pernah berhubungan seks dengan wanita?” tanyaku sambil menatapnya dengan penuh selidik.
12129Please respect copyright.PENANAAJmu0jVIIJ
12129Please respect copyright.PENANA5UItGZ93Xz
“Pernah, tapi bukan dengan pacar.”
12129Please respect copyright.PENANAzFVI4QGCu9
12129Please respect copyright.PENANAdTKegKbGKw
“Bukan dengan pacar ?! Lantas sama siapa?”
12129Please respect copyright.PENANAIomRaCjlly
12129Please respect copyright.PENANAR8YNIGmrjj
“Sama dosen Mbak…hehehe….”
12129Please respect copyright.PENANA1BNWxmDCjW
12129Please respect copyright.PENANAcE9GK9ouHD
“Ohya?! Dosenmu pasti lebih tua darimu kan?”
12129Please respect copyright.PENANALXcUzkP8OJ
12129Please respect copyright.PENANAaLLT4ENapI
“Iya Mbak. Soalnya saya…saya suka sama wanita yang lebih tua.”
12129Please respect copyright.PENANA5hThDr4kQQ
12129Please respect copyright.PENANA6xxeNRzKaK
“Jadi, sama aku juga suka kan?” tanyaku sambil memegang tangannya. Dan meremasnya dengan lembut.
12129Please respect copyright.PENANA4ycBInRSAa
12129Please respect copyright.PENANAfZzlC6v2NP
“Sama Mbak? Wah…saya gak berani…Mbak kan boss saya.”
12129Please respect copyright.PENANASD0aEq1fnN
12129Please respect copyright.PENANABFupSUDJqg
“Santai aja Bil…kamu kan tau, suamiku jarang pulang. Mmm…aku ini sebenarnya istri yang kesepian Bil,” kataku sambil menarik tangan Billy ke balik kimono bagian dadaku.
12129Please respect copyright.PENANABfQXixYQs5
12129Please respect copyright.PENANARzkvTQEWUN
Billy tampak kaget, mungkin karena ia langsung menyentuh payudaraku yang no bra ini.
12129Please respect copyright.PENANA1v1iyXVZfh
12129Please respect copyright.PENANABROpxuJbNZ
Terdengar lagu Kiss Me berkumandang perlahan. Membuat perasaanku jadi semakin romantis.
12129Please respect copyright.PENANA31BmVavGOC
12129Please respect copyright.PENANA2RbNAOWDPP
“Remas deh…tapi jangan terlalu keras ya,” kataku setengah berbisik.
12129Please respect copyright.PENANAgBtIY9Y8GW
12129Please respect copyright.PENANA85PRrZGXrz
“I…iya Mbak…” Billy mulai melakukan apa yang kuminta. Tangan kanannya meremas payudaraku dengan lembut.
12129Please respect copyright.PENANAPDV0sosAqZ
12129Please respect copyright.PENANAjS98keXNOI
Remasan Billy membuatku horny. Maka tanpa ragu-ragu lagi kulingkarkan lenganku di lehernya, lalu kuciumi bibirnya, sehingga ia terasa gelagapan pada mulanya, tapi lama kelamaan ia mulai membalas lumatanku, sementara belahan kimonoku semakin terbuka lebar, sehingga sepasang payudaraku pun tersembul sepenuhnya.
12129Please respect copyright.PENANAm4GBXKF9P1
12129Please respect copyright.PENANAQ5gQ0zD0t0
Tanpa buang-buang waktu lagi, kulepaskan kimonoku sekalian. Sehingga aku tinggal mengenakan celana dalam saja.
12129Please respect copyright.PENANAKDx2bRxgh6
12129Please respect copyright.PENANAafkhSlP8EA
Billy semakin gelagapan kelihatannya. Tapi kutarik lagi tangan kanannya, dan menempelkan telapak tangan itu di payudaraku. Sementara tangan kirinya kutarik, lalu diselinapkan ke balik lingkaran karet celana dalamku, kumasukkan terus tangan itu sampai menyentuh kemaluanku.
12129Please respect copyright.PENANA7mC2A0xA9l
12129Please respect copyright.PENANADO8JtJ97VT
“Ooo…ooo…oooh…Mbak….” cetus Billy tersendat-sendat, mungkin karena sudah bergelut dengan nafsunya.
12129Please respect copyright.PENANA57mrwla9CK
12129Please respect copyright.PENANA4dhQzbauYQ
“Mainkanlah…aku seneng kok….”
12129Please respect copyright.PENANAvVLd0gboES
12129Please respect copyright.PENANAberQxeUVTS
“Bo…boleh celana dalamnya dilepaskan Mbak? Takut robek…”
12129Please respect copyright.PENANAvFxuNBBuh2
12129Please respect copyright.PENANAeaDGqGunRv
“Iya lepaskanlah,” sahutku sambil menelentang di atas sofa.
12129Please respect copyright.PENANA5yaSsYTMFi
12129Please respect copyright.PENANAgt3ub1CJvP
Dengan hati-hati Billy menurunkan celana dalamku sampai terlepas di kakiku.
12129Please respect copyright.PENANAlUmpIL1Gw9
12129Please respect copyright.PENANAbgPXbfOWkZ
Tangannya tampak gemetaran waktu mau menyentuh kemaluanku yang tak tertutup apa-apa lagi ini. Kucairkan keraguannya itu dengan menarik tangannya sampai menyentuh kemaluanku. “Jangan takut-takut…sentuhlah semaumu…jilatin juga boleh…”
12129Please respect copyright.PENANA4rLQ129Tnn
12129Please respect copyright.PENANATBeuutIPyJ
“Iya…iya…” Billy mengangguk-angguk dengan sorot bersemangat. Tentu saja. Masa sih dia gak tergiur oleh kemulusan tubuhku dan kemolekan kemaluanku yang selalu kurawat dan kusterilkan dari hal-hal yang kurang aman dan nyaman?
12129Please respect copyright.PENANAbPArGyLuOy
12129Please respect copyright.PENANAhqQnc9io1W
“Tapi nanti dulu…jangan curang dong, kamu juga harus telanjang” kataku sambil bangkit dan menarik celana training sekaligus celana dalam Billy sampai terlepas dari kakinya. Dan wow…kupegang batang kemaluan Billy yang ternyata sudah tegang sekali, sampai mengacung ke atas. Lumayan gede, meski tidak segede penis suamiku, tapi panjang sekali. Kalau dibandingkan dengan penis suamiku, pasti penis Billy ini lebih panjang…!
12129Please respect copyright.PENANAhx4vVtWvjm
12129Please respect copyright.PENANA78fq9UhC1m
Hasrat birahi semakin menguasai diriku. Tapi setelah melepaskan kaus oblong Billy, aku menelentang kembali, sambil merenggangkan kedua belah kakiku.
12129Please respect copyright.PENANA8VQTmi8YTJ
12129Please respect copyright.PENANA7aT8WMz6cX
Sofa yang sandarannya bisa direbahkan sehingga berbentuk bed yang cukup lebar, membuatku leluasa untuk melakukan apa pun bersama Billy.
12129Please respect copyright.PENANA3ebOr472zb
12129Please respect copyright.PENANATZPfTlMnVm
Sebenarnya nafsuku sudah memuncak dan membuatku sulit mengendalikan diri. Tapi kubiarkan dulu Billy menciumi kemaluanku dengan lahapnya. Lalu lidahnya pun mulai terjulur dan jilatan-jilatan liarnya mulai kurasakan….jilatan yang membuatku terpejam-pejam dalam arus nikmat yang makin lama makin menjadi-jadi.
12129Please respect copyright.PENANAIMik0FD1Mx
12129Please respect copyright.PENANA328c2adeA8
Dan di balik rasa nikmat ini terselip rasa sayang padanya. Karena ia sedang membuang rasa jijiknya dengan menjilati bagian yang terpeka di tubuhku ini. Maka ketika aku semakin merasa syur, kubelai rambut Billy dengan lembut, sebagai rasa sayang dan tanda terima kasih yang tak terucapkan
12129Please respect copyright.PENANAWYBzJ7bl4E
12129Please respect copyright.PENANA6MYwuJqfp9
Tapi di dalam kemaluanku ini sudah ada kedutan-kedutan…pertanda hasratku sudah tak terbendung lagi. Dan memang terasa liang kemaluanku sudah basah. Maka kutarik kepala Billy agar merayap ke atas tubuhku sambil berkata. “Udah Bil…masukin aja punyamu….”
12129Please respect copyright.PENANAp4yo0TnIbQ
12129Please respect copyright.PENANA5avqkLahcT
“I…iya Mbak.”
12129Please respect copyright.PENANAB9bIYYwG34
12129Please respect copyright.PENANAINhygT0DsS
Lalu Billy meletakkan batang kemaluannya pada posisi yang tepat, disusul dengan tekanannya yang agak kuat, sehingga batang kemaluan Billy mulai melesak masuk ke dalam liang kewanitaanku,.
12129Please respect copyright.PENANAcnQknslAaG
12129Please respect copyright.PENANAHANUYMBsLX
Duuuuh…pas aku sedang menginginkannya, kini aku mendapatkannya….bukan main nikmatnya. Baru dimasuki penis Billy aja sudah terasa srrrrrrr….nikmat sekali. Apalagi setelah ia menggerak-gerakkannya, maju mundur di dalam liang senggamaku, o my God….enak banget !
12129Please respect copyright.PENANAhSV0qLSysG
12129Please respect copyright.PENANAgghiaRMVM0
Maka tanpa sungkan-sungkan lagi kupeluk leher Billy dan kuciumi bibirnya sambil mulai menggoyang-goyangkan pinggulku dengan ayunan yang sudah terlatih, sehingga Billy mengentotku dengan mata terpejam-pejam, pasti karena saking enaknya goyangan pinggulku ini.
12129Please respect copyright.PENANAH9DvhXuk7m
12129Please respect copyright.PENANAIJrQ2VKLY4
“Duuuh Billy…ini enak banget, sayang….” cetusku seolah terlontar begitu saja. Ini pertama kalinya aku memanggil sayang kepadanya.
12129Please respect copyright.PENANA5rm3vugcdf
12129Please respect copyright.PENANAmNmtpYLzGn
“Punya Mbak juga ee…enak sekali, Mbaaak…” sahut Billy tanpa menghentikan entotannya.
12129Please respect copyright.PENANA7dOdGungEc
12129Please respect copyright.PENANARovsL0sRxC
Makin lama entotan Billy terasa makin nikmat …makin nikmat dan makin nikmat saja rasanya. Sehingga aku seolah baru sekali ini merasakan nikmatnya disetubuhi pria. Maklum, sudah cukup lama aku tidak digauli oleh pria.
12129Please respect copyright.PENANA98ePaCQyz9
12129Please respect copyright.PENANAZF9nwrOFgn
Billy pun melengkapi kenikmatanku dengan ciuman-ciuman hangatnya di bibirku, di leherku yang mulai keringatan dan di pentil payudaraku. Sedangkan penisnya yang begitu panjang, mampu “menggedor-gedor” dasar liang senggamaku. Justru inilah yang membuatku nikmat sekali.
12129Please respect copyright.PENANAnNGQh2rB0M
12129Please respect copyright.PENANAhMbsJnVolB
Tapi saking lamanya aku tidak merasakan nikmatnya bersetubuh, maka belasan menit kemudian aku merasa akan mencapai puncak kenikmatanku (orgasme). Maka dengan sangat binal kuayun pinggulku, dengan maksud agar kelentitku sering bergesekan dengan penis Billy. “Billy…aku…aku mau lepas Bil…..iya…iyaaa….percepat entotannya sayang…iya…iyaaaa…….ooooooh….” cetusku berlontaran begitu saja dari mulutku.
12129Please respect copyright.PENANAZqN5zu62Sy
12129Please respect copyright.PENANAgkf5uJNQV1
Billy pun memenuhi keinginanku. Ia mempercepat entotannya…batang kemaluannya maju-mundur-maju-mundur-maju-mundur……sementara goyangan pinggulku yang menghentak-hentak berhasil membuat gesekan kelentitku dengan penis Billy…sehingga akhirnya tubuhku menggeliat…lalu mengejang….berkelojot dan terkulai dalam kepuasan. Terasa liang senggamaku mengejut-ngejut sendiri, sementara Billy tetap ganas mengentotku.
12129Please respect copyright.PENANASe0dGqLkyb
12129Please respect copyright.PENANA97Wit2AYaq
Ooooh…luar biasa nikmatnya.
12129Please respect copyright.PENANAbgcJ89H7qU
12129Please respect copyright.PENANAHy3sHdAZXy
Kutahan pantat Billy sambil berkata, “Stop dulu….duuuh…ini enak sekali, Bil…”
12129Please respect copyright.PENANACVp9XuRFgO
12129Please respect copyright.PENANAIRywKtgo1F
Billy pun menghentikan dulu entotannya. Membiarkan batang kemaluannya tertanam di dalam liang senggamaku.
12129Please respect copyright.PENANAurIwyWZCLh
12129Please respect copyright.PENANAMHf9LZujk7
“Mbak…bagaimana kalau nanti saya ketagihan? Soalnya ini enak sekali Mbak…” ucap Billy setgengah berbisik.
12129Please respect copyright.PENANAasDnehMwXy
12129Please respect copyright.PENANAJFFIn9XaKE
“Santai aja Bil…kapan pun kamu mau, tinggal ngomong aja…mau sepuluh kali dalam semalam juga aku kasih….yang penting kamu kerasan tinggal di sini dan bekerja sebaik mungkin ya.”
12129Please respect copyright.PENANA5V7J20MYVz
12129Please respect copyright.PENANAnq949irMAq
“Iya Mbak…saya janji soal itu sih…”
12129Please respect copyright.PENANAmFwpy4HiEJ
12129Please respect copyright.PENANAHOiBGxxY8s
“Tapi ingat Bil…semua ini rahasia kita berdua saja. Jangan sampai ada yang tau…”
12129Please respect copyright.PENANAv8fmNdjyhr
12129Please respect copyright.PENANAteewAposWd
“Iya Mbak, saya janji juga soal itu…saya akan merahasiakannya.”
12129Please respect copyright.PENANANB2peKnHii
12129Please respect copyright.PENANAu9orPEnMDJ
“Jadi di depan orang lain, sikap kita harus biasa-biasa saja, seperti kemaren-kemaren. Jangan memperlihatkan sikap yang mencurigakan.”
12129Please respect copyright.PENANAI7R7srPbHq
12129Please respect copyright.PENANAVdxGbNgwB7
“I…iya Mbak….”
12129Please respect copyright.PENANABspV2TjIE8
12129Please respect copyright.PENANAQr3z4dbPS9
“Ayo…sekarang entot lagi seperti tadi, Bil…”
12129Please respect copyright.PENANAP5dknPejBR
12129Please respect copyright.PENANAPHkIQkLAKB
Billy mengangguk perlahan. Lalu mulai menggerakkan batang kemaluannya kembali, bermaju-mundur dalam liang senggamaku yang sudah basah ini.
12129Please respect copyright.PENANA2lCxlXbhje
12129Please respect copyright.PENANAJTjVdEMv4j
Aku mulai dimanjakan oleh keindahan dan kenikmatan birahi lagi. Kenikmatan yang membuatku menggeliat, merintih dan mendesah.
12129Please respect copyright.PENANAZ9q4mcL2r7
12129Please respect copyright.PENANAeRGr6d7tMw
Dak-duk-dak-duk….puncak penis Billy kembali menonjok-nonjok dasar liang senggamaku lagi. Inilah keistimewaan penis panjang, yang mampu terus-terusan menyundul dasar liang senggamaku. Hal seperti ini tak mungkin kurasakan kalau dientot oleh penis yang panjangnya biasa-biasa saja.
12129Please respect copyright.PENANATwdlC7M7nQ
12129Please respect copyright.PENANABPInKIBnXW
“Bil…nanti kita barengin ya…biar nikmaaat….” bisikku pada suatu saat.
12129Please respect copyright.PENANAcZRL6BKYFN
12129Please respect copyright.PENANAEWMn2td97Q
“I…iyaaa..aa..Mbak….” sahut Billy terengah-engah
12129Please respect copyright.PENANAqCjPshvvbL
12129Please respect copyright.PENANAyWMOTU1pTG
“Mau ganti posisi?” tanyaku sambil menciumi pipi Billy yang sudah berkeringat.
12129Please respect copyright.PENANAUC0ZJpE7Nh
12129Please respect copyright.PENANAvbqZLGJp7j
“Nggak usah Mbak….ini lagi enak-enaknya…” sahut Billy disusul dengan pagutan mesranya, yang lalu berubah menjadi lumatan, yang kubalas dengan lumatan pula. Sementara salah satu tangannya asyik meremas-remas payudaraku.
12129Please respect copyright.PENANAVYhlHFdVkV
12129Please respect copyright.PENANA4GRRAlQgHg
Oh, ini indah sekali. Bersetubuh sambil berciuman demikian lamanya, membuat desir-desir birahiku seolah arus yang menjalar ke mana-mana.
12129Please respect copyright.PENANA1xpgxHY7Qo
12129Please respect copyright.PENANA4LCx1o8qav
Setelah cukup lama merasakan nikmatnya disetubuhi oleh Billy, akhirnya aku merasa akan mencapai orgasme yang kedua. Maka sambil meremas-remas rambut Billy, aku berkata setengah berbisik, “Bil…aku mau lepas lagi…ayo barengin Bil…”
12129Please respect copyright.PENANAWiNOIIsAfi
12129Please respect copyright.PENANAvqYB6EVF75
“Boleh lepasin…di… di dalam Mbak?” cetusnya tersengal.
12129Please respect copyright.PENANA7h3HawEmQU
12129Please respect copyright.PENANAR0baJZq0dZ
“Iya…di dalam aja…..oooh…Billy…aku sayang kamu…Billy…aku sayang kamu, Billy….sayaaaang…” celotehku berlontaran begitu saja ketika puncak kenikmatanku makin dekat…makin dekat dan makin dekat…!
12129Please respect copyright.PENANARxJLkm1bH3
12129Please respect copyright.PENANA8ey6O9thD5
Untunglah Billy langsung mengerti apa yang kuinginkan. Ketika aku berkelojotan di puncak kenikmatanku, lalu mengejang tegang…Billy pun sudah tiba di puncak kenikmatannya. Billy mendorong batang kemaluannya sedalam-dalamnya, sampai terasa mendesak dasar liang kemaluanku…oooh…ini indah sekali…bahwa ketika liang senggamaku berkedut-kedut nikmat, moncong penis Billy pun menembak-nembakkan cairan kental hangatnya….betapa indahnya semua ini…!
12129Please respect copyright.PENANAyCDGImpfFF
12129Please respect copyright.PENANAiNn6uVzvbc
Emwuaaaah…emwuaaah…emwuaaah…kuciumi bibir Billy sebagai tanda terima kasihku. Karena sekian lamanya aku mendambakan gumulan dan entotan lelaki, kini tercapai sudah. Bahkan Billy akan kuanggap sebagai “tabunganku”. Tabungan yang sewaktu-waktu boleh kuminta dan kupakai.
12129Please respect copyright.PENANAFIP4w6kctx
12129Please respect copyright.PENANAOKYWPjuuuX
“Mbak…luar biasa sekali rasanya….terimakasih Mbak….saya puas sekali,” kata Billy setelah duduk di sampingku, dalam keadaan masih sama-sama telanjang bulat.
12129Please respect copyright.PENANA33R3uZIkQG
12129Please respect copyright.PENANAe349Ksh902
Dengan lembut kubelai rambut anak muda itu sambil berkata, “Aku tak mau jadi orang munafik. Kita saling membutuhkan, Bil…”
12129Please respect copyright.PENANAX0ONydhWXB
12129Please respect copyright.PENANAGMLzyLhTvi
“Kalau saya kepengen…Mbak akan tetap ngasih?” tanya Billy sambil mencioumi puting payudaraku.
12129Please respect copyright.PENANA7pf8SOVGR1
12129Please respect copyright.PENANAdb7UipoK8F
“Iya,” aku mengangguk, “Sebaliknya, kalau aku lagi kepengen, kamu harus siap ya.”
12129Please respect copyright.PENANARPGuu5cbOV
12129Please respect copyright.PENANADMdGG3Pq9J
“Siap Mbak. Saya akan selalu siap.”
12129Please respect copyright.PENANAM6PGbKmvVS
12129Please respect copyright.PENANAuTfrycpqyA
Aku bangkit sambil meraih pergelangan tangan Billy, “Temani aku mandi yok…”
12129Please respect copyright.PENANATgw9LN9VDP
12129Please respect copyright.PENANAyNlcIg0Yge
Billy mengiyakan sambil mengikuti langkahku ke dalam kamarku, lalu bersama-sama masuk ke kamar mandi pribadiku.
12129Please respect copyright.PENANAuTH4Bau1Kr
12129Please respect copyright.PENANADq9t9D43OK
Di kamar mandi, kurengkuh leher Billy seraya berkata, “Billy…kita sudah saling memiliki. Apakah kamu merasakan hal itu?”
12129Please respect copyright.PENANACB8czPVFFR
12129Please respect copyright.PENANAeBCIDRHZp8
“Iya Mbak,” sahut Billy yang disusul dengan ciuman hangatnya di bibirku. Dan lanjutnya, “Saya gak nyangka akan mendapat kesempatan yang sangat istimewa ini…”
12129Please respect copyright.PENANAB0e02Trqnu
12129Please respect copyright.PENANANJLT6uIPqQ
Berpelukan sambil berdiri dalam keadaan sama-sama telanjang begini, membuat sepasang payudaraku bertempelan dengan dada Billy. Dan kemaluan kami pun saling berentuhan.
12129Please respect copyright.PENANAKMVPnKnJxT
12129Please respect copyright.PENANA5hzLH5gTud
Dan gilanya, hasrat birahiku jadi bangkit lagi. Tapi aku tahu bahwa penis Billy masih terkulai lemah, karena baru melepaskan spermanya beberapa menit yang lalu.
12129Please respect copyright.PENANAmyX5isCGpR
12129Please respect copyright.PENANAlVH8OmSJiJ
“Billy sayang….maukah kamu menyabuni tubuhku dari kaki sampai kepala?” tanyaku sambil melepaskan pelukanku.
12129Please respect copyright.PENANAVC0noYlWMz
12129Please respect copyright.PENANA77ZAidiLTA
“Mau Mbak…” Billy mengangguk, Jangankan menyabuni…disuruh menjilati Mbak dari kaki sampai kepala juga saya mau…”
12129Please respect copyright.PENANAqh6hxRJXHm
12129Please respect copyright.PENANAGzMq9ProPP
“Hihihi…ntar kalau mandi kucing sih harus di atas tempat tidur,” sahutku sambil mencubit perut Billy, “Sekarang sih sabuni aja dulu dari kaki sampai kepala. Oke?”
12129Please respect copyright.PENANAp720Jx9oP5
12129Please respect copyright.PENANAXwGqpEfojw
Billy mengangguk dan mulai melaksanakan keinginanku.
12129Please respect copyright.PENANA9aEOmqkPBx
12129Please respect copyright.PENANAAIhdDb6UnC
Sambil berjongkok Billy mulai menyabuni telapak kakiku, demikian telitinya ia menyabuniku, sampai ke sela-sela jari kakiku pun disabuninya. Lalu merayap ke sepasang betisku, juga disabuninya dengan cermat. Naik lagi ke pahaku, sampai ke pangkalnya disabuni, disusul dengan semburan air hangat dari shower.
12129Please respect copyright.PENANAiN7qZHkpu4
12129Please respect copyright.PENANAEBGTmP6OEg
“Memekku juga dong sabuni…sampai ke lubangnya…” kataku sambil menepuk kemaluanku.
12129Please respect copyright.PENANA7QE1blglec
12129Please respect copyright.PENANAFcLbzKduOH
Sambil berdiri membungkuk Billy menyabuni kemaluanku, sampai ke lubangnya juga dilumuri sabun cair, lalu disemprot dengan air hangat.
12129Please respect copyright.PENANA3tH4gwEThn
12129Please respect copyright.PENANAFGeppCg7bd
Pada saat itulah aku bisa menangkap batang kemaluan Billy. Yang ternyata sudah ngaceng lagi !
12129Please respect copyright.PENANAJotAWIdGYA
12129Please respect copyright.PENANAXeNuhimANE
“Aku mau nyabuni tititmu aja,” bisikku sambil menuangkan sabun cair ke penis Billy, lalu meremas batang kemaluan yang telah berhasil memuasiku itu.
12129Please respect copyright.PENANAKk8mW7EaG4
12129Please respect copyright.PENANAkFlD0PDpE4
Namun genggamanku yang kugerak-gerakkan maju mundur, membuat penis Billy tambah keras.
12129Please respect copyright.PENANAmYpMtexXjt
12129Please respect copyright.PENANAUI4RUPD6wt
Aku pun cepat membelakangi Billy, jadi membungkuk dengan kepala berada di atas washtafel, sementara kedua tanganku dipakai untuk menahan di bak washtafelku.
12129Please respect copyright.PENANAZ0p1WbuyIl
12129Please respect copyright.PENANADF7O2FpueB
“Kontolmu udah ngaceng lagi tuh,” kataku, “Ayo masukin lagi dari belakang Bil.”
12129Please respect copyright.PENANAKJke4pviPe
12129Please respect copyright.PENANANExJ2R9bqc
“Iya Mbak,” sahut Billy sambil meraba-raba pantatku, lalu menemukan celah kemaluanku dan terasa didesak oleh moncong penisnya….blesss….mudah saja masuknya karena licinnya air sabun.
12129Please respect copyright.PENANAhr0PyLB9zz
12129Please respect copyright.PENANA8nS3hhzwKb
“Nyabuninya belum selesai…dari perut ke atas kan belum Mbak.”
12129Please respect copyright.PENANAHgK1MgiLc3
12129Please respect copyright.PENANAJX1sQF3wiG
“Biarin…nanti aja setelah kamu ngecrot. Ayo entot lagi…jangan direndem terus…”
12129Please respect copyright.PENANArZDHoPG3P3
12129Please respect copyright.PENANAuGpF9N3c7q
Lalu penis Billy terasa menyodok-nyodok lagi, membuat mekanisme syarafku berdenyut-denyut nikmat…berdesir-desir dari ujung kaki sampai ke ubun-ubun. O, tak kusangka Billy pun mampu membuatku begini nikmatnya, sehingga mulutku tak terkendalikan lagi, berceloteh terus secara spontan, “Iya…Billy…iya…entot terus, Sayaaang….jangan berhenti…entot terus…dudududuuuuh…enak banget, Billy…sayangku…ooooh…Billly sayangku….”
12129Please respect copyright.PENANAxy4ZMBnRHI
12129Please respect copyright.PENANAihnE0bsfs3
Kedua tangan Billy tak lagi memegang buah pantatku, melainkan merayap ke arah kemaluanku. Lalu seperti mencari-cari….oooh…rupanya ia ingin mengelus-elus kelentitku. Sungguh tak kuduga, Billy demikian pandainya membuatku semakin melejit-lejit dalam nikmat yang sulit kulukiskan dengan kata-kata.
12129Please respect copyright.PENANAoQcSdgQk3R
12129Please respect copyright.PENANAcMqwGmzmE9
Belakangan aku tahu bahwa ia sering membaca dan mempelajari buku ilmu seks, lalu mempraktekkannya padaku.
12129Please respect copyright.PENANAP97nNYqxQt
12129Please respect copyright.PENANAJGSaxaXSnl
Cukup lama Billy mengentotku dari belakang. Setelah aku dua kali orgasme, barulah ia ngecrot. Air maninya sampai membludak dan meleleh ke pahaku.
12129Please respect copyright.PENANAvxXLrOtale
12129Please respect copyright.PENANAQNpf9n33tk
Dan is tetap menunaikan “tugasnya”. Setelah mencabut batang kemaluannya yang sudah terkulai, ia menyabuni sekujur tubuhku, dari kepala sampai kakiku. Lalu dengan telaten ia membilasnya dengan air hangat.
12129Please respect copyright.PENANAcLJy12oDg6
12129Please respect copyright.PENANAlzKePNJ6Zz
“Saya biasa mandiin adek-adek,” katanya setelah aku mengeringkan tubuhku dengan handuk.
12129Please respect copyright.PENANA4XdoUpv8IR
12129Please respect copyright.PENANATtl4t0Lgmd
Lalu kukenakan kembali kimonoku, tanpa mengenakan celana dalam dan beha di dalamnya. Billy juga mandi, lalu mengenakan kembali celana training dan kaus oblongnya dan mengikuti langkahku keluar dari kamar mandi.
12129Please respect copyright.PENANA2XvZjpXCxQ
12129Please respect copyright.PENANAOn0TIvI8Tg
“Kamu bisa nyetir?” tanyaku setelah bersama-sama duduk di ruang tamu.
12129Please respect copyright.PENANAamqdpacq90
12129Please respect copyright.PENANAhvvktkVMXQ
“Bisa Mbak. SIM juga punya. Saya kan pernah jadi sopir cadangan mobil ELF antar kota,” sahutnya.
12129Please respect copyright.PENANAm3Oyz7PLhK
12129Please respect copyright.PENANANat2kNKhN8
“Ohya?! Baguslah. Kalau gitu kita nyari makanan yuk. Kamu yang nyetir,” kataku sambil bangkit dari sofa.
12129Please respect copyright.PENANAAmlXO7r6cP
12129Please respect copyright.PENANAnoKEq4ks7r
“Boleh,” Billy juga bangkit, “Saya mau ganti baju dulu sebentar ya.”
12129Please respect copyright.PENANAhtLrxNPzJP
12129Please respect copyright.PENANAWrpMO8rfp5
“Iya,” aku mengangguk sambil masuk lagi ke dalam kamarku. Kukenakan celana legging biru tua dan baju kaus berwarna biru tua juga, tanpa mengenakan celana dalam maupun beha. Tapi kukenakan sweater putihku, agar jangan kelihatan nobra.
12129Please respect copyright.PENANAZ2MAhM8u1K
12129Please respect copyright.PENANAdeZ0TbP6X7
12129Please respect copyright.PENANAEYerEXPqD1
Tak lama kemudian, aku sudah duduk di dalam mobilku, di samping Billy yang sudah menghidupkan mesin mobil.
12129Please respect copyright.PENANA335oZqI1TQ
12129Please respect copyright.PENANAysYMp0N0NA
“Wah, mobil matic gini sih gampang nyetirnya Mbak,” kata Billy sambil memasukkan perseneleng matic ke D. Dan mobilku mulai bergerak menuju pintu gerbang yang selalu dijagai satpam itu.
12129Please respect copyright.PENANA1GPuQNzsyg
12129Please respect copyright.PENANAXKUOSqLJwo
“Enak kan mobil matic?! Tangan kiri dan kaki kiri bisa leluasa bergerak ke mana-mana,” kataku sambil memegang pergelangan tangan kiri Billy lalu menyelinapkan tangannya itu ke lingkaran karet celana leggingku.
12129Please respect copyright.PENANAtbQ7CkbbsS
12129Please respect copyright.PENANAqsuhmL1L0c
“Duh…Mbak gak pake celana dalem?” Billy seperti kaget karena tangan kirinya bisa langsung menyentuh kemaluanku.
12129Please respect copyright.PENANAC0p7IwSpdP
12129Please respect copyright.PENANAQpBinMMa6q
“Hihihihi…sengaja…biar kamu gampang kalau mau megang…” kataku sambil membiarkan tangan Billy tetap menelungkupi kemaluanku.
12129Please respect copyright.PENANAzan1juV6Lh
12129Please respect copyright.PENANAPalYWBCVnC
Meski tangan kanan Billy sedang memegang setir, tangan kirinya terasa mengelus kemaluanku sambil berkata, “Saya gak pernah menduga kalau saya akan mendapat kesempatan yang luar biasa ini Mbak.”
12129Please respect copyright.PENANA3YPYZWDM9F
12129Please respect copyright.PENANA3Zr6Sqzlfc
“Emang seperti apa aku ini bagimu, Bil?”
12129Please respect copyright.PENANAxMnppIeXQK
12129Please respect copyright.PENANAZhp8nLiL8L
“Jujur aja….Mbak adalah wanita yang paling cantik dan paling seksi di mata saya.”
12129Please respect copyright.PENANAwL8a6SABmL
12129Please respect copyright.PENANAxt9Sa7KqAM
“Kalau dibandingkan dengan mantan dosenmu dulu gimana?”
12129Please respect copyright.PENANAtkwzOqlwOj
12129Please respect copyright.PENANA3jKYULXlBr
“Wah…kalau dibandingkan dengan Mbak sih gak ada apa-apanya.”
12129Please respect copyright.PENANANgo6PqIoob
12129Please respect copyright.PENANACGorbdqzAv
“Masa sih?” aku tersenyum dan tersanjung.
12129Please respect copyright.PENANAbWwEjQRrcA
12129Please respect copyright.PENANAdhUJbGJQRC
“Betul Mbak. Saya ngomong sejujur-jujurnya.”
12129Please respect copyright.PENANAKsr3jsfpHa
12129Please respect copyright.PENANAYCKyRIzSrm
“Emangnya apa saja kelebihanku kalau dibandingkan dengan mantan dosenmu itu?”
12129Please respect copyright.PENANAwHcJbEUHMf
12129Please respect copyright.PENANALO0I4po4TK
“Semuanya…semuanya Mbak lebih unggul. Ya kulitnya, bentuk badannya, wajahnya dan aaah…pokoknya Mbak jauh lebih bagus.”
12129Please respect copyright.PENANA7B6tJ4cIgx
12129Please respect copyright.PENANA1v82ZilmAX
Diam-diam tanganku sudah membuka ritsleting celana denim Billy dan menyeinap ke balik celana dalamnya…lalu memegang penisnya yang ternyata….sudah ngaceng lagi !
12129Please respect copyright.PENANA75gNAYQpLt
12129Please respect copyright.PENANADXgMdPlUjG
Lalu kudekatkan mulutku ke telinga Billy. Dan bertanya setengah berbisik, “Memekku enak gak?”
12129Please respect copyright.PENANAeAnBojv5Mf
12129Please respect copyright.PENANAaA31FWQvrn
“Wuiihh…enak banget Mbak.”
12129Please respect copyright.PENANAIf4j2r1Yjj
12129Please respect copyright.PENANAESDBY4kREH
“Pantesan punyamu udah ngaceng lagi nih,” kataku sambil meremas-remas penis Billy dengan lembut.
12129Please respect copyright.PENANAdrPdtSk7ab
12129Please respect copyright.PENANAjnMoB4piJP
“Iya Mbak,” sahut Billy malu-malu, “Barusan megang-megang punya Mbak jadi bangun lagi dedenya.”
12129Please respect copyright.PENANAG9CdhuQmks
12129Please respect copyright.PENANAiig8gXT4Ei
“Ya udah, ntar kalau sudah makan, kita pulang. Lalu maen lagi. Malam ini tidur di kamarku aja ya.”
12129Please respect copyright.PENANAIraV3v3o2Z
12129Please respect copyright.PENANARloGkSAHcA
“Takut Mbak.”
12129Please respect copyright.PENANAeklGqdiMpO
12129Please respect copyright.PENANA2hx14yDqbS
“Takut apa?”
12129Please respect copyright.PENANAGtWnbasXXR
12129Please respect copyright.PENANApiq7OhLRGL
“Takut Om mendadak pulang. Bisa dibunuh saya nanti.”
12129Please respect copyright.PENANAAUSvfWsvn9
12129Please respect copyright.PENANAOveCbxFAu9
“Gak lah. Dia kan lagi di Surabaya. Paling juga seminggu lagi pulangnya.”
12129Please respect copyright.PENANADvf39AWUtG
12129Please respect copyright.PENANAapYBxFIzte
“Mmmm…Mbak aja yang tidur di kamar saya, gimana?”
12129Please respect copyright.PENANA69iVP6wE4E
12129Please respect copyright.PENANAEVWkGQoSC8
“Ya udah…gampang deh. Nanti kita atur-atur lagi.”
12129Please respect copyright.PENANAzFcVuGnDPA
12129Please respect copyright.PENANA2gG9yh48kT
12129Please respect copyright.PENANAqndkZ5kZ3D
Di sebuah restoran yang cukup bergengsi di kotaku, Billy membelokkan mobilku seperti yang kuperintahkan.
12129Please respect copyright.PENANA062zhlNfRJ
12129Please respect copyright.PENANAWO1minCmRo
“Di sini enak steaknya,” kataku setelah Billy menghentikan mobilku di pelataran parkir.
12129Please respect copyright.PENANAJm0uLZ1T1S
12129Please respect copyright.PENANAcOouS16lYl
“Iya,” Billy mengangguk, “Saya pernah satu kali makan di sini, ditraktir teman yang baru mendapat pekerjaan. Berarti sekarang untuk yang kedua kalinya.”
12129Please respect copyright.PENANAryfwTb2gRp
12129Please respect copyright.PENANAAKRM2xeXY3
Aku cuma tersenyum mendengar pernyataan lugu itu. Namun diam-diam aku memperhatikan Billy, yang sangat menyenangkan bagiku. Bahkan diam-diam aku membandingkan dengan lelaki-lelaki yang pernah menggauliku. Mungkin hanya dua orang yang paling menyenangkan hatiku, yakni Joseph dan…Billy ini !
12129Please respect copyright.PENANAnHsG6UhAw5
12129Please respect copyright.PENANA1PdJSEVXth
Tapi sambil menunggu pesananan makanan dihidangkan, aku mencoba mengalihkan pikiranku ke arah bisnis utamaku itu. Mengenai wisma kos itu.
12129Please respect copyright.PENANABc3hmOINiM
12129Please respect copyright.PENANA0rmWb0dlyb
Kataku, “Kamu bisa mengelola wisma kos kalau aku sedang ada urusan keluarga di luar kota kan?”
12129Please respect copyright.PENANAIWo2Go39mP
12129Please respect copyright.PENANAQORoTOm1Q0
“Mudah-mudahan bisa,” Billy mengangguk, “Karena kelihatannya pola wisma kos itu simple. Tinggal buka filenya aja. Kan sudah ada system operasinya, Mbak.”
12129Please respect copyright.PENANAmi6TkqVrIj
12129Please respect copyright.PENANAnBHQ8z15Oj
“Bagus,” kataku sambil tersenyum, “Soalnya besok aku mau ke luar kota. Ya itu tadi, ada urusan keluarga. Hitung-hitung latihan aja dulu ya. Siapa tau kamu cocok untuk kuangkat jadi manager wisma kos nanti.”
12129Please respect copyright.PENANA3TTEMrsU3F
12129Please respect copyright.PENANACZ1R2ecYMV
“Iya Mbak,” Billy mengangguk dengan sorot senang.
12129Please respect copyright.PENANAg0fdrwFAI3
12129Please respect copyright.PENANAL9YlwihHyw
“Sekalian jagain rumah juga ya.”
12129Please respect copyright.PENANA3mLb9t4VRQ
12129Please respect copyright.PENANA9ja5cknASU
“Baik Mbak. Mmm…kalau boleh tau, Mbak mau lama di luar kotanya?”
12129Please respect copyright.PENANArttQ5Sq9R0
12129Please respect copyright.PENANA2l2rtqL6aM
“Ah paling juga dua malam.”
12129Please respect copyright.PENANA0kEhIG8dcx
12129Please respect copyright.PENANAu8bBuQaKzT
12129Please respect copyright.PENANAQrQDtcdoW6
12129Please respect copyright.PENANAPNhV0sKaip
Malam belum larut benar ketika kami meninggalkan restoran itu. Dan di sepanjang jalan menuju wisma kosku, tangan kananku terus-terusan mencengkram batang kemaluan Billy. Namun tidak berani berbuat lebih dari itu, karena takut Billy tidak bisa konsentrasi menyetir mobilku.
12129Please respect copyright.PENANACtuqaf9sxu
12129Please respect copyright.PENANAfQjWHml4dP
Billy masih greng sekali. Meski cuma kugenggam, batang kemaluan Billy itu sudah ngaceng berat. Bahkan sampai terasa hangat dan berdenyut-denyut dalam genggamanku.
12129Please respect copyright.PENANAA3Abivz75k
12129Please respect copyright.PENANAq0H0JxExxO
“Malam ini kuat berapa kali lagi?” tanyaku dengan sedikit remasan di penis Billy.
12129Please respect copyright.PENANAMxQotxY2RW
12129Please respect copyright.PENANA68dFCdkqh4
“Gak tau Mbak. Yang jelas…sekarang saya sudah pengen naek lagi…heheheee…”
12129Please respect copyright.PENANApArA9y29Ft
12129Please respect copyright.PENANAPaJHGVA8pJ
“Naek ke mana?” tanyaku pura-pura tak mengerti.
12129Please respect copyright.PENANA6RahndNDME
12129Please respect copyright.PENANArF1LtmXJ5E
“Ke…ke atas perut Mbak. Hehehe….”
12129Please respect copyright.PENANAJJ1L5fEuHV
12129Please respect copyright.PENANAJftLAWJylC
“Kamu kok seperti sudah banyak pengalaman. Sudah ngerti Gspot segala. Mantan dosenmu itu yang ngajarin?”
12129Please respect copyright.PENANAw2QfIM2BOS
12129Please respect copyright.PENANARoRklNPI8D
“Gak Mbak. Saya hanya seneng baca bukunya aja. Buku ilmu seks, gitu.”
12129Please respect copyright.PENANAenluvjmfkM
12129Please respect copyright.PENANADfIhJGyUfx
“Lalu kamu praktekkan sama aku ya?”
12129Please respect copyright.PENANAAKZ7jDqX9q
12129Please respect copyright.PENANAxNL1GJpm1Q
“Hehehee…iya Mbak.”
12129Please respect copyright.PENANAx8hhG3Kfnl
12129Please respect copyright.PENANAglWnPdeBQE
Kalau tidak takut mengganggu konsentrasi Billy yang sedang nyetir, mau saja rasanya kujilati dan kuselomoti batang kemaluan yang sedang kugenggam ini.
12129Please respect copyright.PENANAvO3vf2Z2yr
12129Please respect copyright.PENANAPGAxgozJvF
Tapi setelah berada di dalam kamar Billy yang pintunya sudah dikunci, aku bisa melakukannya. Pada mulanya Billy tampak kaget ketika aku mendorongnya sampai terlentang dan menyembulkan batang kemaluannya yang membuatku horny lagi itu, lalu menjilati, mengulum dan mengisap-isapnya.
12129Please respect copyright.PENANAeud90aimCB
12129Please respect copyright.PENANAoPMFtbjnn0
Dalam tempo sangat singkat, aku berhasil membuat batang kemaluan Billy siap tempur kembali. Aku pun buru-buru melepaskan celana leggingku, lalu “menduduki” batang kemaluan Billy…dan…blesss….penis anak muda itu sudah membenam ke dalam liang senggamaku.
12129Please respect copyright.PENANAggQxUGyJy5
12129Please respect copyright.PENANALaEHoNolRE
Meski kami tidak telanjang, kami bisa bersetubuh lagi, dengan posisi WOT.
12129Please respect copyright.PENANA4K6zCCleYp
12129Please respect copyright.PENANAR0MdKLhiYP
Namun sambil mengayun pinggulku naik turun di atas tubuh Billy, masih sempat aku melepaskan sweater dan baju kausku, sehingga aku jadi telanjang total, sementara Billy pun bisa melakukan halo yang sama, sehingga akhirnya kami sama-sama telanjang bulat.
12129Please respect copyright.PENANAA75iI0ksdw
12129Please respect copyright.PENANAxFBBgcT1NV
Aku tidak mau mengayun pinggulku sambil duduk terus. Karena itu aku menjatuhkan diri memeluk leher Billy dari atas, sementara pantatku bergerak-gerak terus, untuk membesot-besot batang kemaluan anak muda itu.
12129Please respect copyright.PENANA4yasmzhjlC
12129Please respect copyright.PENANA9BlyVXpMI9
Meski posisinya di bawah, Billy tidak tinggal diam. Ia mengimbangi gerakan pantatku dengan sodokan-sodokan penisnya di liang senggamaku yang terasa nikmat sekali.
12129Please respect copyright.PENANA7u80X48Wt8
12129Please respect copyright.PENANA1HLyXMG7Nx
Namun seperti biasa, kalau aku main di atas pertahananku cepat jebol. Tapi kali ini aku ingin agar jangan dulu orgasme. Karena itu aku berusaha menggulingkan tubuhku ke samping sambil mendekap pinggang Billy erat-erat dan berusaha agar kontol Billy tidak tercabut dari dalam liang kemaluanku. Akhirnya aku berada di bawah, Billy di atas.
12129Please respect copyright.PENANAXDoq76mMBH
12129Please respect copyright.PENANAlyrbQXI0yF
Lalu kubisiki Billy, “Ayo…sekarang entotlah sepuasmu, Billy sayang….”
12129Please respect copyright.PENANAXCfzzxBKak
12129Please respect copyright.PENANA9gKsBt6NIC
Billy tersenyum. Lalu kubiarkan ia mulai mengentotku dengan mantapnya. Dan aku meladeni keperkasaan Billy dengan menggoyang pinggulku, dalam gerakan meliuk-liuk dan menghempas-hempas, sambil menciumi bibir Billy sebinal mungkin.
12129Please respect copyright.PENANAHz7E9epHuD
12129Please respect copyright.PENANAEKgVrMfPn4
Dan aku melayang-layang lagi di langit kenikmatanku, di langit birahi yang indah sekali.
12129Please respect copyright.PENANA4U0o6T4Bvg
12129Please respect copyright.PENANABsnAlRMBke
12129Please respect copyright.PENANAgeg38K5V91
Namun aku seolah perempuan yang kelaparan malam itu. Setelah Billy menumpahkan air maninya di dalam liang senggamaku, kubiarkan ia terkapar di atas perutku. Tapi aku hanya membiarkan ia beristirahat belasan menit saja. Setelah mencuci dan mengeringkan kemaluanku, aku menghampiri Billy yang juga baru mencuci penisnya yang sudah terkulai lemas.
12129Please respect copyright.PENANAEoOUjczjiI
12129Please respect copyright.PENANAURXOcRo1An
“Masih kuat main lagi?” tanyaku sambil memegang batang kemaluannya yang sudah lemas itu.
12129Please respect copyright.PENANAbgQj2XpSg0
12129Please respect copyright.PENANAa2AGLiXEOI
“Emangnya Mbak masih mau?” Billy balik bertanya.
12129Please respect copyright.PENANA8wiK5BOQY5
12129Please respect copyright.PENANAsuptygvLbD
Aku mengangguk sambil meremas-remas batang kemaluan Billy. Kemudian kusuruh ia menelentang. Dan kuambil posisi sungsang di atas tubuhnya.
12129Please respect copyright.PENANADq1YZybPIt
12129Please respect copyright.PENANAKYT384tWR5
Billy mengerti apa tujuanku saat itu. Bahwa aku ingin melakukan pemanasan lagi dalam posisi 69.
12129Please respect copyright.PENANAo0HVCJ1ZjU
12129Please respect copyright.PENANAOConOhDGo9
Billy mulai menjilati kemaluanku yang berada di atas mulutnya, sementara aku pun mulai menyelomoti penisnya yang berada di bawah mulutku.
12129Please respect copyright.PENANAfbIEkIaJq1
12129Please respect copyright.PENANAzPDXeUNxoJ
Cukup lama kami melakukan posisi ini. Karena aku ingin agar penis Billy tegak sempurna lagi. Dan perlahan-lahan penis Billy mulai membesar…mulai menegang dan menegang terus. Sementara jilatan Billy pun memnbuat nafsuku berkobar lagi dengan hebatnya.
12129Please respect copyright.PENANAU2kDUnz1c5
12129Please respect copyright.PENANAdffJdxunza
Akhirnya aku berhasil membuat penis Billy siap tempur lagi. Maka dengan sepenuh hasrat, aku menelentang lagi sambil merentangkan sepasang pahaku lebar-lebar.
12129Please respect copyright.PENANAxDLweomSEp
12129Please respect copyright.PENANAvAxdzV18de
Tanpa diminta lagi, Billy membenamkan batang kemaluannya ke liang vaginaku…blesssss….melesak masuk lagi dengan mantapnya di liang kemaluanku yang sudah basah ini.
12129Please respect copyright.PENANAQ7fmx3TLKE
12129Please respect copyright.PENANAUglS7PRTUo
Untuk kesekian kalinya Billy menyetubuhiku lagi. Dan aku menikmati kejantanannya dengan sepenuh hasrat birahi yang terasa begini binalnya.
12129Please respect copyright.PENANAjF89zfmsyA
12129Please respect copyright.PENANAcOFFnzE6LU
Padahal tadi…di kamar mandi, pada waktu aku mau pergi ke resto itu, aku menerima phone call dan sudah janjian dengan seseorang untuk ketemuan besok di sebuah hotel……..!
12129Please respect copyright.PENANAj53eeIZ7x6
12129Please respect copyright.PENANAUzXntd14Op
Billy tidak tahu itu. Dan tidak usah tahu.
12129Please respect copyright.PENANAVgihrP2Xl0
12129Please respect copyright.PENANAuUdBQJd8uy
Billy hanya tahu bahwa besok aku akan ke luar kota untuk urusan keluarga.
12129Please respect copyright.PENANASg1q1xftt3
Sebelum aku berangkat untuk makan malam di resto tadi, aku bersih-bersih dulu di kamar mandi. Pada saat itulah aku menerima phonecall dari…Herman ! Ya dari mantan sopirku yang sekarang sudah punya kedudukan baik, sebagai kepala bagian logistik di pertambangan suamiku di Kalsel !
12129Please respect copyright.PENANAUAyJ6L3XzP
12129Please respect copyright.PENANAoUELaZM2JO
“Apa kabar Bu?”
12129Please respect copyright.PENANAZFsPfqbFXZ
12129Please respect copyright.PENANAB38lkGK5rc
“Baik-baik aja. Kamu sendiri gimana Man?”
12129Please respect copyright.PENANAImub6V9WDb
12129Please respect copyright.PENANA08xaC8vezc
“Saya lagi pulang kampung nih Bu. Lagi di rumah ortu.”
12129Please respect copyright.PENANAoTP1eiTmTE
12129Please respect copyright.PENANAEvigEOp97e
“Hah?! Kok gak ke sini?”
12129Please respect copyright.PENANA0Ge5U8rs8W
12129Please respect copyright.PENANAbunrdZ1vLr
“Sekarang masih kecapean Bu. Kan dari tambang menuju Banjarmasin aja harus naik mobil delapan jam. Penerbangan dari Banjarmasin ke Jakarta sih gak sampai dua jam. Tapi dari Jakarta ke rumah ortu makan waktu juga. Besok aja saya ke situ ya….”
12129Please respect copyright.PENANAiqsUKWoHyS
12129Please respect copyright.PENANAYZeftxhT2U
Aku memaklumi hal itu. Soalnya pada masa itu belum ada penerbangan langsung dari Banjarmasin ke kotaku. Sekarang saja cuma ada satu kali penerbangan, pagi-pagi dari Banjarmasin ke kotaku dan sore dari kotaku ke Banjarmasin.
12129Please respect copyright.PENANASheTB41Jgk
12129Please respect copyright.PENANARlqjXOO8FJ
“Emang kamu gak kangen sama aku, Man?” tanyaku.
12129Please respect copyright.PENANAoKYbqFtq8o
12129Please respect copyright.PENANAF93wrE6Ho8
“Kangen banget sih. Tapi saya harus istirahat dulu Bu. Badan saya rasanya pegel-pegel gini. Boss lagi di Surabaya ya?”
12129Please respect copyright.PENANAFXV1A7xsBJ
12129Please respect copyright.PENANAvUlmEi2CPT
“Iya, udah lebih sebulan gak pulang-pulang. Mmm…mendingan besok malam kita ketemuan di hotel aja Man.”
12129Please respect copyright.PENANAS24cg0GPVc
12129Please respect copyright.PENANAjyDDVoslyc
“Siap Bu. Di hotel mana?”
12129Please respect copyright.PENANAaUvuyZ9SgE
12129Please respect copyright.PENANA7gGe6dB8Iw
Lalu kusebutkan nama hotel yang letaknya di luar kota itu.
12129Please respect copyright.PENANAZQY0kHPogv
12129Please respect copyright.PENANA1tVbbDQxFk
Setelah hubungan telepon ditutup, aku tersenyum sendiri. Aku memang merindukan Herman. Tapi aku tak mau hubunganku dengan Billy terganggu dengan kehadiran Herman. Aku ingin agar diriku kelihatan sebagai wanita baik-baik di mata Billy. Karena Itu kuajak Herman ketemuan di hotel saja.
12129Please respect copyright.PENANAlRNStsAky5
12129Please respect copyright.PENANARjZVGXqree
12129Please respect copyright.PENANAEtKTuY9pUb
Setibanya di hotel yang sudah dijanjikan itu, kuhubungi Herman lewat hapeku. Ternyata ia sudah berada di hotel itu. Tentu ia sudah mampu bayar sendiri kamar hotel itu, karena ia sudah banyak duit sekarang.
12129Please respect copyright.PENANAFo6bTzCQla
12129Please respect copyright.PENANAHnZoudaaAW
“Saya sudah di kamar dua kosong dua, di lantai dua, Bu.”
12129Please respect copyright.PENANAxpHfOkkNok
12129Please respect copyright.PENANAfTAf8XWr1J
“Iya. Ini lagi parkir mobil dulu, Man.”
12129Please respect copyright.PENANAN8A0Oj7f3N
12129Please respect copyright.PENANAS200lkHe2I
Beberapa saat kemudian, aku sudah berada di depan pintu bernomor 202. Kuketuk tiga kali saja pintu itu, hanya beberapa detik kemudian pintu itu dibuka dari dalam. Seorang lelaki muda berdiri di ambang pintu. Wow….Herman makin ganteng saja di mataku. Jauh berbeda dengan waktu masih menjadi sopirku dahulu.
12129Please respect copyright.PENANARcsMNOQ2mE
12129Please respect copyright.PENANAeYIh1uPg1m
Maka begitu aku sudah berada di dalam kamar itu, dengan pintu yang sudah ditutup dan dikunci kembali, tanpa ragu-ragu lagi kupeluk pinggang Herman sambil berkata, “Kamu kok makin ganteng aja Man?”
12129Please respect copyright.PENANAvgKAuDiBow
12129Please respect copyright.PENANAsTL3tSq9Hg
“Mmm…justru Ibu yang makin cantik aja,” sahut Herman sambil balas memeluk pinggangku.
12129Please respect copyright.PENANAck6EQuCo53
12129Please respect copyright.PENANAXGlQzSyBnO
Kuciumi bibir Herman dengan penuh hasrat. Lalu kataku, “Aku kangen banget sama kamu Man.”
12129Please respect copyright.PENANAk1zm6S98It
12129Please respect copyright.PENANAkjODfIKH0c
“Apalagi saya…kadang-kadang sering ingin terbang ke sini, hanya ingin bertemu dengan Ibu,” kata Herman sambil mempererat dekapannya, “Saya malah pernah mengajukan permohonan pindah ke kota ini, tapi Boss gak ngijinin. Soalnya di Kalimantan yang dipercayai oleh Boss cuma Pak Edo, saya dan Leo. Kalau salah satu pindah, pasti ada kesulitan di sana. Kan Boss sendiri jarang ke Kalimantan Bu. Makanya kami bertiga lah kepercayaannya di sana.”
12129Please respect copyright.PENANATKCiek3jo6
12129Please respect copyright.PENANANS7a25PCpC
“Gak perlu minta pindah ke sini, yang penting kamu harus sering pulang. Bilang aja mau nengok orang tua gitu. Tiket pesawat kan dibayar oleh perusahaan.”
12129Please respect copyright.PENANA1kTAsMQhFB
12129Please respect copyright.PENANA5yVkhszFYg
“Iya Bu…nanti saya usahakan sebulan sekali pulang. Mudah-mudahan aja Boss ngasih ijin. Mmm…gaunnya mau dilepasin?”
12129Please respect copyright.PENANAXN9sh0TC5S
12129Please respect copyright.PENANAWlU83bUefp
“Iya,” aku mengangguk dengan senyum, “bukain dong sama kamu….kancingnya kan di punggung, susah bukanya kalau gak dibantu.”
12129Please respect copyright.PENANA6wP5cVdIYX
12129Please respect copyright.PENANAIiqR5XJ1fG
Herman membuka kancing gaunku di bagian punggung, lalu menurunkan gaun itu dengan hati-hati, sampai terlepas di kakiku.
12129Please respect copyright.PENANABld4danRMr
12129Please respect copyright.PENANAnn5Oplo2ej
“Badan Ibu ini luar biasa mulusnya,” kata Herman sambil mengelus betisku dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya melemparkan gaunku ke atas tempat tidur. Lalu ia menciumi betis dan pahaku, sementara aku sudah terduduk di pinggiran tempat tidur, sambil menanggalkan behaku.
12129Please respect copyright.PENANAqwQF3AqdHQ
12129Please respect copyright.PENANAbaaXJzc1iE
Lalu aku bergerak. Menarik ritsleting celana jeans Herman. Sudah tak sabar, ingin cepat menyentuh penis Herman yang lebih “tinggi tegap” daripada penis suamiku itu.
12129Please respect copyright.PENANAzcIMlpl1E7
12129Please respect copyright.PENANAXxo20XNIpv
Ketika aku berhasil menyentuh penis lelaki muda itu, ternyata sudah ngaceng berat. Jelas hal itu membuatku makin horny.
12129Please respect copyright.PENANAPJEGZJMLId
12129Please respect copyright.PENANAgxO85P4J4c
“Aku udah kangen sama ini nih…” kataku sambil menyembulkan batang kemaluan Herman, lalu menciuminya dengan penuh hasrat.
12129Please respect copyright.PENANAfFNZTwHRAn
12129Please respect copyright.PENANAiSM7ytI65n
Herman menjawab sambil menyelusupkan tangannya ke balik celana dalamku dan menyentuh kemaluanku, “Saya juga udah kangen sama ini…luar biasa enaknya Bu…”
12129Please respect copyright.PENANAjcrvvYSxQ3
12129Please respect copyright.PENANARrdH4YOPDW
Sentuhan jemari Herman di kemaluanku, langsung membuatku horny berat. Karena itu kutanggalkan celana dalamku, lalu menelentang di atas bed.
12129Please respect copyright.PENANA8Nf8QFABYC
12129Please respect copyright.PENANAz3iLhviawu
Herman pun menanggalkan seluruh pakaiannya, sampai telanjang bulat. Lalu melompat ke atas bed dan mulai menciumi pahaku, membuatku merinding-rinding dalam desir birahi.
12129Please respect copyright.PENANAKOBqAdKDzV
12129Please respect copyright.PENANAUPdgQx2Q59
Tapi ketika Herman mau menjilati kemaluanku, cepat kuraih kepalanya ke atas sambil berkata, “Gak usah dijilatin Man. Langsung masukin aja, biar terasa gedenya kontolmu itu…”
12129Please respect copyright.PENANAFEY5ZB7wEv
12129Please respect copyright.PENANAMTgmebGwLF
“Punya Ibu sekarang jadi ada jembutnya. Biasanya kan dicukur terus,” kata Herman sambil meletakkan moncong penisnya di mulut memekku.
12129Please respect copyright.PENANAf8Hw31ImEa
12129Please respect copyright.PENANAT9cwtfSFrp
“Iya, Bang Yadi yang melarang dicukur mulu. Dia bilang, kalau terlalu gundul kesannya gersang,” sahutku sambil merenggangkan pahaku selebar mungkin, “Kamu suka yang plontos apa yang gondrong?”
12129Please respect copyright.PENANAa8izSk7r42
12129Please respect copyright.PENANA4cDuQyAIPW
“Hehehe…saya suka yang seperti punya Ibu ini. Ada rambutnya tapi gak sampai menutupi mulutnya. Saya lebih suka seperti ini Bu,” sahut Herman yang sudah berhasil meletakkan moncong penisnya tepat di ambang mulut vaginaku.
12129Please respect copyright.PENANAwyfX2pwgNx
12129Please respect copyright.PENANA0S0ctX6Pzb
“Ya udah…kalau gitu aku takkan main cukur habis lagi, biar kamu tetap suka sama aku.”
12129Please respect copyright.PENANAwQb0NfEikF
12129Please respect copyright.PENANAvt7cXWRSJh
Ucapanku disahut dengan dorongan penis Herman. Dan…oooh….puncak penis Herman mulai melesak masuk ke dalam kemaluanku….!
12129Please respect copyright.PENANAiXQmhs8Vlm
12129Please respect copyright.PENANAaiF6svqoPR
Terasa benar enaknya ketika penis tinggi gede itu menerobos ke dalam liang kenikmatanku. Terasa sesak dan seret, tapi membuat sekujur tubuhku seolah berkedut-kedut dalam nikmat.
12129Please respect copyright.PENANA52JFiaQA31
12129Please respect copyright.PENANApaA5HP4oeI
Herman memang sudah berpengalaman, karena pernah punya istri. Ia tidak sekaligus membenamkan penisnya. Ketika penis panjang gedenya sudah membenam sepertiganya, ia menariknya perlahan-lahan, lalu mendorongnya lagi lebih dalam, menariknya lagi, mendorongnya lagi semakin dalam, menariknya lagi, mendorongnya semakin dalam dan semakin dalam…sampai akhirnya membenam sepenuhnya.
12129Please respect copyright.PENANAdvIXbzdkKP
12129Please respect copyright.PENANAoMPwgJWWzd
Tapi setelah membenam sepenuhnya, Herman menancapkan penisnya tanpa menggerakkannya.
12129Please respect copyright.PENANAr33KIwrpjf
12129Please respect copyright.PENANAKEQixxrJ4Z
“Bu…boleh saya berterus terang?” tanya Herman sambil menatapku.
12129Please respect copyright.PENANAdRInRjIdys
12129Please respect copyright.PENANAPXhbba3MuI
“Soal apa?” tanyaku sambil mendekap pinggangnya.
12129Please respect copyright.PENANABX7bu95tRQ
12129Please respect copyright.PENANAOEew6xdguO
“Rasanya saya sudah lama merasakannya…”
12129Please respect copyright.PENANAmnOBZ8QwJx
12129Please respect copyright.PENANAPntx6JNCNT
“Merasakan apa?”
12129Please respect copyright.PENANAemfhEkZ1sj
12129Please respect copyright.PENANAZbHRFA8teP
“Jangan marah ya Bu. Saya…saya sudah jatuh cinta sama Ibu…”
12129Please respect copyright.PENANAxrGTFSjgBv
12129Please respect copyright.PENANA0RCH6y6fKU
“Ohya?” aku agak kaget mendengar pengakuannya itu, yang aku yakin pengakuan sejujurnya.
12129Please respect copyright.PENANAhQaIHAAV7A
12129Please respect copyright.PENANAqTDW8shrrQ
“Di Kalimantan saya ingat terus sama Ibu. Saya sering melamun…bahkan sering mimpiin Ibu.”
12129Please respect copyright.PENANAdemX0lttk2
12129Please respect copyright.PENANAvSygebKxst
Terharu aku mendengar ucapan Herman itu. Maka kukecup bibirnya. Kubelai rambutnya. Kucium lagi bibirnya, lalu kataku, “Tapi aku kan sudah punya suami Man. Makanya jangan terlalu memperturutkan perasaan cinta. Toh aku bisa kamu miliki kapan saja.”
12129Please respect copyright.PENANAUVFrGqr1ms
12129Please respect copyright.PENANAb8TylSMIvY
“Iya Bu. Saya juga menyadari hal itu. Tapi terus terang…dalam saat seperti ini, saya bukan cuma melampiaskan nafsu Bu. Saya selalu melakukannya dengan cinta di hati saya.”
12129Please respect copyright.PENANAhbeQFAA485
12129Please respect copyright.PENANASVAwwbCYMK
Kuperhatikan sorot mata Herman. Memang aku percaya, dia sudah mencintaiku.”Iya Man. Tapi santai aja. Aku kan gak ke mana-mana. Kalau kamu pulang kampung, aku pasti ngajak kamu ketemuan seperti sekarang,” kataku sambil membelai rambutnya dengan lembut.
12129Please respect copyright.PENANAXkOi0mPUIU
12129Please respect copyright.PENANAuVRcYa8rXU
Bagaimana pun juga aku ini seorang wanita, yang punya perasaan lebih halus daripada lawan jenisku. Maka dengansendirinya pengakuan Herman itu membuatku tersentuh.
12129Please respect copyright.PENANACeHZ3C7Zhu
12129Please respect copyright.PENANAv2lrxZnUjR
Akibatnya, ketika Herman mulai menggerak-gerakan batang kemaluannya bermaju-mundur di dalam jepitan liang senggamaku, oooh…..rasanya sresettt…sresettt….benar-benar terasa gesekannya itu, demikian dominannya…membuatku benar-benar terombang-ambing dalam kenikmatan yang luar biasa…!
12129Please respect copyright.PENANA58zf7EJhfO
12129Please respect copyright.PENANAo2NTiXi9T7
Apakah karena aku terhanyut oleh pengakuan Herman tadi, ataukah karena ukuran penis Herman yang lebih panjang dan lebih gede daripada penis suamiku…entahlah. Mungkin dua-duanya yang menyebabkan aku merasa nikmat sekali ketika Herman mulai mantap mengentotku. Terlebih setelah kurasakan puncak penis Herman menyundul-nyundul dasar liang senggamaku, saking panjangnya penis itu, membuatku berkali-kali menahan napas dalam nikmat yang luar biasa. Sundulan-sundulan itu pun berkali-kali membuatku mengejang dan bergetar.
12129Please respect copyright.PENANAlGAj1mddf0
12129Please respect copyright.PENANA6G98YnAh43
Mulutku pun bergumam terus tanpa kendali lagi, “Duuuh…Maaan…..uuuuuh…..uuuuh …..enak banget Maaaan….iya Maaaan…entot terus Maaan….ooooh….”
12129Please respect copyright.PENANAUZSoJHGx9L
12129Please respect copyright.PENANA03aj2EUjCL
Herman sendiri berkali-kali membisiki telingaku dengan suara tersendat-sendat, “Punya Ibu ini….memang top….gak ada duanya….enak banget…..ooooh….Buuu…”
12129Please respect copyright.PENANACP8ExnRTJn
12129Please respect copyright.PENANAL9Cz8VvWY3
Jujur, tadinya aku kurang bersemangat menuju hotel ini. Karena aku sudah habis-habisan dengan Billy tadi malam. Tapi begitu berjumpa dengan Herman, semangatku mendadak bangkit. Dan begitu penisnya melesak masuk ke dalam liang senggamaku, oooh, luar biasa nikmatnya. Pantaslah wanita-wanita yang sering berselingkuh di belakang suaminya ada yang berkata, “Lain lelaki lain lagi rasanya. Lain gayanya, lain pula kesannya.”
12129Please respect copyright.PENANArQYE9IDcbD
12129Please respect copyright.PENANA55XoRqDxhJ
Dan kini aku bisa berkata, lain rasa suamiku, lain rasa Billy, lain pula rasa Herman ini. Terlebih setelah Herman menyatakan cintanya tadi, yang kupercayai datang dari lubuk hatinya, rasanya tiap pergerakan penis Herman ini benar-benar membuatku merem-melek saking nikmatnya.
12129Please respect copyright.PENANAuvPDKfcBil
12129Please respect copyright.PENANAtVVUFKaZRR
Herman memang pandai membuat jiwaku tersentuh. Pada waktu ia sedang mengentotku, jilatan-jilatannya di leher, di puting payudaraku, di ketiakku dan terkadang di telingaku…membuatku merinding-rinding dalam nikmat yang luar biasa, nikmat yang sulit kulukiskan dengan kata-kata.
12129Please respect copyright.PENANA8pYcSRjfYV
12129Please respect copyright.PENANA1dfKZLE8Aw
Mungkin aku harus berterimakasih kepadanya. Bahwa di saat aku kesepian, ia datang dengan menaburkan 1001 kenikmatan ini.
12129Please respect copyright.PENANAaQrn2BN6io
12129Please respect copyright.PENANAuMLfUNawFH
Maka tanpa ragu lagi, kupagut dan kulumat bibirnya sambil memeluk lehernya erat-erat. Sambil mengoceh tak terkendalikan lagi, “Edan Man….entotanmu enak banget Man….jangan cepat-cepat dikeluarin ya Man…aku ingin menikmatinya selama mungkin…duuuuh….enak banget Maaaan…iya…entot terus Man…..ini…ini luar biasa enaknya Maaan…”
12129Please respect copyright.PENANAWL5O33ft04
12129Please respect copyright.PENANA9hEaH9FFwG
Celotehan itu kulontarkan dengan batin bergetar-getar dalam siraman surgawi. yang makin lama makin nikmat rasanya. Terkadang mataku terpejam-pejam, sambil menahan nafasku, lalu terbeliak sambil menjambak-jambak rambut Herman sampai kusut masai.
12129Please respect copyright.PENANAd7GAWgOvqx
12129Please respect copyright.PENANAvaUZBmC5Kv
Sebenarnya nafas Herman pun tersengal-sengal pada waktu entotannya makin menggila ini. Tapi aku tidak begitu memperhatikannya, karena aku sendiri sedang menikmati entotannya ini.
12129Please respect copyright.PENANAnqdsNlconG
12129Please respect copyright.PENANACM4YL8srn5
Keringat Herman pun mulai berjatuhan ke wajah dan dadaku. Tapi dalam keadaan terlupa segalanya itu, aku hanya teringat satu hal, saling memberi dan menerima kenikmatan, dengan membuang jauh-jauh sikap egoismeku. Maka tanpa keraguan lagi kujilati keringat Herman yang membanjir di leher dan di bawah dagunya itu. Disertai dengan gigitan-gigitan kecil.
12129Please respect copyright.PENANAVrkANVtzYa
12129Please respect copyright.PENANAfWel5D67Pn
“Enak Bu…silakan gigit lebih keras….sampai berdarah juga gakpapa….” bisik Herman tanpa menghentikan entotannya.
12129Please respect copyright.PENANAmoxFpX9ofb
12129Please respect copyright.PENANAJlgOT08Fg0
“Iiih…gak mau kalau sampai berdarah sih,” sahutku tersengal, “emangnya…aku dracula?”
12129Please respect copyright.PENANAPcU7sEyeib
12129Please respect copyright.PENANADXXX2pl8mX
Lalu kami tak bicara lagi…hanya elahan nafasku dan dengus-dengus perkasa Herman yang terdengar di dalam kamar hotel ini.
12129Please respect copyright.PENANAJ1jAlHKYGA
12129Please respect copyright.PENANA2aovbyIJqP
Namun getaran-getaran nikmat ini membuatku mulai berada di detik-detik orgasme. Makin lama makin nikmat rasanya, sampai akhirnya aku memekik lirih, “Maaaan….aku mau lepas Maaaaan…”
12129Please respect copyright.PENANAQN34CBfGo2
12129Please respect copyright.PENANAwhSBYJ893I
“Iya Bu…silakan lepasin…saya suka sekali merasakan ibu sedang orga….” sahut Herman, disusul dengan percepatan gerakan penisnya…maju mundur, maju mundur, maju mundur….gedag gedug terasa menyundul-nyundul dasar liang surgawiku.
12129Please respect copyright.PENANA7fJ1wJtPxm
12129Please respect copyright.PENANAHB1SiyRc7v
Sampai pada suatu detik, aku mengejang dan menahan napas di puncak kenikmatanku. Pada saat itulah aku sendiri merasakan liang kemaluanku berkejut-kejut dalam nikmat yang tak terlukiskan dengan kata-kata, sementara Herman bahkan semakin mempercepat gerakan batang kemaluannya. Pada saat itulah aku menjambak-jambak rambut Herman sambil bergumam histeris, “Hermaaan…oooooh….ini enak sekali Maaaan…..”
12129Please respect copyright.PENANAJHQhbeEtVm
12129Please respect copyright.PENANA9bYL17i50J
Herman menanggapinya dengan ciuman hangat di bibirku, kubalas pula dengan lumatan sambil memeluk lehernya erat-erat. Oh, indahnya orgasmeku saat bitu.
12129Please respect copyright.PENANAuGM9phVk21
12129Please respect copyright.PENANA1omfmbvP76
Liang kemaluanku terasa basah oleh lendir kenikmatanku sendiri. Sehingga penis Herman terasa lancar sekali bermaju mundur di dalam jepitan liang senggamaku.
12129Please respect copyright.PENANA8FJ4rA4INF
12129Please respect copyright.PENANABUgm1xdYQI
Gilanya, hanya beberapa saat aku merasa agak ngilu-ngilu ketika Herman mengentotku di detik-detik paska orgasmeku. Mungkin hal itu hanya terjadi dua menitan. Berikutnya aku malah jadi bergairah lagi untuk menyambut entotan Herman dengan melingkarkan kakiku di pinggang Herman, sehingga ia leluasa untuk menyodok memekku sedalam-dalamnya.
12129Please respect copyright.PENANAQ9vgnDuN01
12129Please respect copyright.PENANA0l2KT1xy5F
Bahkan aku pun sempat berbisik ke telingaku, “Ayo usahakan kita lepas bareng-bareng, Man…biar lebih enak.”
12129Please respect copyright.PENANA8raeWcJMHz
12129Please respect copyright.PENANAvC3wUNN3mS
“Iya Bu…” sahut Herman sambil mengayun penisnya dengan ganasnya.
12129Please respect copyright.PENANAorLWmYcFhp
12129Please respect copyright.PENANAedFagoD0Sa
“Sambil emut tetekku, Man…” pintaku sambil mengelus rambutnya yang sudah acak-acakan.
12129Please respect copyright.PENANAwsIGP4D8Nr
12129Please respect copyright.PENANApL9VakNBXy
Herman memenuhi permintaanku. Ia mulai mengulum, menjilati dan menyedot-nyedot pentil toketku, sementara penisnya tetap perkasa mengentot memekku.
12129Please respect copyright.PENANACZzo7kkfCa
12129Please respect copyright.PENANAt0muzElSsZ
Aduhai Herman…Herman…makin ke sini makin terhayati olehku, bahwa disetubuhi oleh mantan sopirku ini luar biasa nikmatnya. Nikmat yang membuatku tiada hentinya meremas-remas di bahunya, di kepalanya dan terkadang di buah pantatnya. Nikmat yang membuatku tiada hentinya mencetuskan apa yang tengah kurasakan, “Iya Man…entot terus Man…enak banget Maaan….iya….sundulin dasar liang memekku, Maaan…ooooh…iya…iya gitu Man…gitu terus Man…ooooh…ini enak sekali Maaaan….”
12129Please respect copyright.PENANA6qSAxxHfzp
12129Please respect copyright.PENANAE19ukKFl7b
Beberapa saat kemudian, aku merengek manja lagi, “Maaan…ayo barengin Man….aku…aku udah mau lepas…”
12129Please respect copyright.PENANAlCt4cyOH4g
12129Please respect copyright.PENANAcMD5MI5g8F
Herman mengiyakan sambil mempercepat gerakan batang kemaluannya yang dahsyat itu. Maju mundur dan maju mundur ndengan cepatnya di dalam jelitan dan ayunan liang senggamaku.
12129Please respect copyright.PENANA7oQxw4sycZ
12129Please respect copyright.PENANAG27RywgseF
Pada suatu detik, kami sama-sama kejang. Herman membenamkan batang kemaluannya sedalam mungkin, sehingga terasa moncong penisnya mendesak dasar liang memekku. Sementara liang senggamaku terasa berkejut-kejut di puncak orgasmeku, dibalas dengan semprotan-semprotan air mani Herman membasahi sekujur liang senggamaku.
12129Please respect copyright.PENANAJePhCDtiJt
12129Please respect copyright.PENANAZVIvA9BC2g
Ooooh….ini indah sekali….nikmat sekali !
12129Please respect copyright.PENANAoRvZYR79TK
12129Please respect copyright.PENANAFyv2llnG2h
12129Please respect copyright.PENANAAQ1P8IntN3
Setelah Herman terkapar di sisiku, aku pun turun dari tempat tidur dan melangkah ke kamar mandi. Air mani Herman banyak sekali yang membludak dari kemaluan ke pahaku. Sehingga aku merasa perlu membersihkannya , dengan air hangat dan shower soap.
12129Please respect copyright.PENANAScy5nFc9cq
12129Please respect copyright.PENANAsEiRMnjOD0
Ternyata Herman mengikutiku masuk ke kamar mandi sambil tersenyum-senyum. Maka kusambut dengan pelukan hangat sambil mencium bibirnya, lalu kataku, “Kamu sangat memuaskan, Man. Yang tadi wuih…nikmat banget.”
12129Please respect copyright.PENANAuzgkBV395Y
12129Please respect copyright.PENANAmNKp0dFSuq
“Gak mau nyabunin ini lagi?” tanyaku sambil menepuk memekku.
12129Please respect copyright.PENANADqZmkVvYAT
12129Please respect copyright.PENANAyQba4vJStY
“Tentu mau, Bu,” sahut Herman sambil berjongkok di depanku. Dan…bukannya menyabuni kemaluanku, Herman malah menjilatinya dengan agresif sekali, sehingga aku tersandar ke dinding sambil memegangi kepala Herman.
12129Please respect copyright.PENANAZIuxZ2OztM
12129Please respect copyright.PENANABOeEOBgkhR
“Duuuh…Maaan….oooh….Maaan…..kamu bisa aja bikin aku keenakan, Maaan….” kataku sambil terpejam-pejam saking nikmatnya dijilati oleh lelaki yang sudah berpengalaman meruntuhkan pertahananku itu.
12129Please respect copyright.PENANAS1kh15N350
12129Please respect copyright.PENANARwC1M2etjJ
Herman seperti tak mendengar kata-kataku. Ia bahkan duduk di lantai kamar mandi, dengan penis yang sudah mengacung. Dan berkata, “Nyobain di sini Bu?”
12129Please respect copyright.PENANA8DWgb3fxEm
12129Please respect copyright.PENANA5Kd4dNNdfK
Meski sudah dua kali orgasme, gairahku bangkit lagi untuk meladeni tantangan Herman. Lalu aku berjongkok sambil memegangi batang kemaluanHerman yang sudah keras itu. Herman pun membantuku untuk memasukkan batang kemaluannya ke liang kenikmatanku.
12129Please respect copyright.PENANAR2oMBeZCUn
12129Please respect copyright.PENANAHG3aJmxIET
Setelah penis Herman masuk ke dalam liang vaginaku, mulailah kami beraksi. Aku menaik turunkan pantatku, sementara Herman pun menggerak-gerakkan batang kemaluannya meski sambil duduk di bawahku.
12129Please respect copyright.PENANARLiOeyIxed
12129Please respect copyright.PENANAKP3BIMGFY8
Inilah pengalaman pertamaku bersetubuh di lantai kamar mandi sambil duduk begini. Tapi dalam posisi apa pun bersetubuh itu tetap saja nikmat.
12129Please respect copyright.PENANAIXRbSr5MYg
12129Please respect copyright.PENANAc3ABRJrrrm
Sambil memeluk leher Herman dan sesekali menciumi bibirnya, kuayun meqiku sedemikian rupa, sehingga penis Herman seolah terombang-ambing di dalam jepitan liang kemaluanku.
12129Please respect copyright.PENANAP89RvKzdKa
12129Please respect copyright.PENANAIVDHFfEYhR
Cukup lama kami lakukan semuanya itu. Sehingga pada suatu saat aku memekik lirih, “Maaaan…aku udah mau lepas lagi….!”
12129Please respect copyright.PENANAzlW8dQkHeR
12129Please respect copyright.PENANAaWlC1YyCFa
“Iya Bu,” sahut Herman sambil mempererat dekapannya di pinggangku, “Saya paling suka merasakan Ibu keluar…”
12129Please respect copyright.PENANAbPrCmFCcG5
12129Please respect copyright.PENANADg7hyrN5Pv
Akhirnya aku menggelepar dalam dekapan Herman. Dalam puncak orgasme yang indah sekali.
12129Please respect copyright.PENANAQy2pnTqBV8
12129Please respect copyright.PENANA0IchZRyptU
Setelah aku orgasme, Herman mencabut batang kemaluannya sampai terlepas dari liang senggamaku.
12129Please respect copyright.PENANAFbutVIwFND
12129Please respect copyright.PENANApS0IVHulaa
“Lho…kok dilepasin? Kamu kan belum ngecrot ?!” cetusku heran.
12129Please respect copyright.PENANACfceISPv3D
12129Please respect copyright.PENANA0vu5Fdcpmh
“Nanti aja di tempat tidur dilanjutkan. Sekarang kan mau menyabuni Ibu,” sahut Herman sambil berdiri dan meraih pergelangan tanganku supaya berdiri juga.
12129Please respect copyright.PENANAYCjQpGZygB
12129Please respect copyright.PENANApyciDHhOe0
Jujur, ini indah sekali. Bahwa setelah aku mencapai orgasme, Herman memandikanku, menyabuni setiap lekuk di tubuhku sampai terasa benar-benar bersih. Kemudian ia pun mandi sebersih-bersihnya, sementara aku mengambil handuk untuk mengeringkan tubuhku.
12129Please respect copyright.PENANA4f3P97JiRA
12129Please respect copyright.PENANA541MrKMFNJ
“Kamu booking hotel ini buat berapa malam, Man?” tanyaku pada waktu Herman sedang menghanduki badannya.
12129Please respect copyright.PENANAsvA3Yuj2Hu
12129Please respect copyright.PENANAOj306nQKFd
“Gak ditentuin Bu. Soalnya kan tergantung bisanya Ibu nginep di sini. Saya hanya menyimpan deposit aja…ya cukup buat seminggu juga sih.”
12129Please respect copyright.PENANANfkkNPM3qZ
12129Please respect copyright.PENANAo9ECrtUoL5
“Hush…buat apa lama-lama banget? Dua malam aja Man.”
12129Please respect copyright.PENANAHfoJgbyobh
12129Please respect copyright.PENANAoBoIh6yYpg
“Iya, Bu.Berarti saya akan tidur sama Ibu nanti malam ya?”
12129Please respect copyright.PENANADuM5JXezYO
12129Please respect copyright.PENANAF9hRA8tb31
“Iya sayang,” kataku sambiul melingkarkan lenganku di lehernya.
12129Please respect copyright.PENANAfwDdG2B5rR
12129Please respect copyright.PENANAiLa6nsLkeb
“Asyiiik…kebayang indahnya tidur bersama Ibu yang…yang selalu saya impikan ini.”
12129Please respect copyright.PENANAzaQ2qiqjzN
12129Please respect copyright.PENANA8LyBOJF25a
Lalu dengan lengan kekarnya Herman mengangkat tubuhku, memangku dan membawaku ke luar kamar mandi dan metelakkan dengan hati-hati di atas tempat tidur. Kejadian ini trerasa romantis sekali buatku, karena suamiku sendiri tak pernah memperlakukanku seperti ini. Duduk di pangkuannya pun belum pernah.
12129Please respect copyright.PENANAC0cURI0Geo
12129Please respect copyright.PENANAvDnuLCbrT1
Tak cuma itu. Setelah aku diterlentangkan di atas tempat tidur, Herman mulai menjilati telapak kakiku, tanpa kelihatan ragu sedikit pun. Oooh…sedemikian mendalam perasaan Herman padaku, sehingga telapak kakiku pun dijilatinya, lalu menggigit-gigit ibu jari kakiku dengan lembut, berlanjut dengan jilatan lahap di betisku…naik ke pahaku sampai pangkalnya dan melewatkan kemaluanku untuk menjilati sekujur perutku, naik lagi ke atas…menjilati ketiakku, sekujur payudaraku…leherku…telingaku…aaaah…aku merinding-rinding dalam geli dan nikmat yang luar biasa.
12129Please respect copyright.PENANAQer3LPAFVO
12129Please respect copyright.PENANAI9RGkPCW9v
Lalu jilatannya menurun lagi. Lidahnya menyapu-nyapu pusar perutku, lalu menurun dan akhirnya menggeluti kemaluanku. Tentu saja aku meregang-regang nikmat lagi dibuatnya.
12129Please respect copyright.PENANAnwK91018zb
12129Please respect copyright.PENANAyUiOpMNrhC
Aku merenggangkan sepasang pahaku lebar-lebar, agar Herman bisa menjilati kemaluanku sepuasnya. Sementara kedua tanganku mengelus-elus rambutnya dalam perasaan bercampur aduk. Ada perasaan kasihan, terharu, horny dan beraneka perasaan bercampur aduk di dalam hatiku. Tapi yang jelas semuanya itu nikmat sekali. Terlebih setelah Herman menjilati kelentitku dan sesekali mengisapnya…oooh….aku tak tahan lagi…!
12129Please respect copyright.PENANA9cQexrmPGt
12129Please respect copyright.PENANAAZKUtbRySq
“Udah cukup Man…masukin aja…..nanti keburu becek …” pintaku sambil menarik kepala Herman agar naik ke atas.
12129Please respect copyright.PENANAWTi5GL5PT2
12129Please respect copyright.PENANA12sHbhqq7s
“Sebecek apa pun memek Ibu tetap enak,” kata Herman setelah menghimpitku sambil memegangi batang kemaluannya dan diarah-arahkan ke mulut vaginaku.
12129Please respect copyright.PENANA96hIUJuFBr
12129Please respect copyright.PENANA7ro98zSkmZ
Tak lama kemudian batang kemaluan Herman amblas lagi ke dalam liang kenikmatanku…blessssss…..
12129Please respect copyright.PENANA1eWKoiltYW
12129Please respect copyright.PENANACHqsD7U8MX
Mataku terpejam dalam nikmat. Terlebih nikmat lagi setelah ia mengayun batang kemaluannya. Ooo, penis perkasa mantan sopirku itu memang mampu membuat sekujur tubuhku seolah dialiri arus listrik yang bukan main nikmatnya…
12129Please respect copyright.PENANAXOmKVSLJ8s
12129Please respect copyright.PENANAansf4VIV66
Dalam perjalanan pulang, aku tersenyum-senyum sendiri di belakang setir mobilku. Dua malam bersama Herman di hotel itu telah menggoreskan kenangan baru lagi bagiku. Begitu seringnya Herman menyetubuhiku di hotel itu, sehingga aku tidak ingat lagi berapa kali hal itu terjadi di sana. Entah delapan kali, entah sembilan kali…entahlah. Yang jelas selama bersamanya di hotel itu, siang malam ia melampiaskan keperkasaannya di atas perutku.
12129Please respect copyright.PENANAU5pQZRwRSu
12129Please respect copyright.PENANAZPpuLye3or
Dan aku harus mengakuinya secara jujur, bahwa persetubuhan demi persetubuhanku dengan Herman, luar biasa nikmatnya.
12129Please respect copyright.PENANAmye8vfaXEQ
12129Please respect copyright.PENANADm4GmTHZPh
Aku pun berjanji bahwa kalau ia datang lagi kelak, aku akan menyempatkan diri ketemuan dengannya di hotel itu.
12129Please respect copyright.PENANAeWnJmf4vPD
12129Please respect copyright.PENANATCvDIArltG
Ketika aku tiba di rumah, baru saja aku mau ganti pakaian, datang dua orang tamu yang belum kukenal. Yang seorang adalah lelaki bule. Yang seorang lagi lelaki negro.
12129Please respect copyright.PENANAjePbTkt5iO
12129Please respect copyright.PENANAc6qtqlFTSd
Aku agak heran, karena tidak mengenal mereka. Mau apa mereka itu?
12129Please respect copyright.PENANAZNrfhSbnfE
12129Please respect copyright.PENANAgKAOftys7J
Yang orang bule mengenalkan namanya, “Johnson…Neil Johnson.”
12129Please respect copyright.PENANASWLEy454Li
12129Please respect copyright.PENANA5jttpqjYWs
Sedangkan yang negro mengenalkan namanya sebagai Frank Sabato.
12129Please respect copyright.PENANACOWSt6Kiu4
12129Please respect copyright.PENANABGaCjEdhWn
Kedua tamu asing itu sama-sama berperawakan tinggi besar, layaknya dua binaragawan berlainan warna kulit.
12129Please respect copyright.PENANAy4cLDLAeC2
12129Please respect copyright.PENANABNx8VDwkDQ
Meski masih heran, kupersilakan mereka duduk. Lalu tanyaku, “What can I do for you?”
12129Please respect copyright.PENANAo9Ku7cYzB6
12129Please respect copyright.PENANAn9PtbKoIXE
Ternyata lelaki bule itu sudah pandai berbahasa Indonesia, meski aksennya terdengar aneh, “Kami warga negara Amerika yang sudah lima tahun bekerja di Jakarta. Kebetulan kami dipindahkan ke kota ini. Kami mencari tempat kos untuk setahun saja. And kami dapat berita dari teman, bahwa wisma kos di sini bagus-bagus kamarnya. Apakah masih ada dua kamar kosong untuk kami?”
12129Please respect copyright.PENANAg8hP0PtlWl
12129Please respect copyright.PENANALupYn1ruZl
O, rupanya mereka mencari kamar kos. Tapi setahuku, kamar-kamar di wisma kos sudah penuh semua.
12129Please respect copyright.PENANAt58yj1vHpP
12129Please respect copyright.PENANAYXudyqQdpA
“Tunggu sebentar ya. Saya mau cek dulu,” kataku ramah, sambil bangkit dan melangkah ke meja komputer. Kubuka file wisma kos. Memang sudah penuh.
12129Please respect copyright.PENANAuzbFWpG0h3
12129Please respect copyright.PENANAZmG3C2Kehw
Aku bingung, karena aku ingin membantu kedua warga negara US itu. Akhirnya kutelepon suamiku yang masih berada di Surabaya. Lalu:
12129Please respect copyright.PENANACvNdUYJocR
12129Please respect copyright.PENANAgGP3qs5Ac4
“Bang…masih di Surabaya?”
12129Please respect copyright.PENANANDQiOMRM1x
12129Please respect copyright.PENANATsnRTS1BZg
“Iya, sayang. GImana kamu sehat-sehat aja kan?”
12129Please respect copyright.PENANArg3S65H6mI
12129Please respect copyright.PENANA2O6ngUohJJ
“Sehat Bang. Ini Bang…ada dua orang warganegara Amerika yang sedang mencari dua kamar kos untuk setahun. Sedangkan kamar-kamar di wisma sudah penuh. Gimana baiknya ya?”
12129Please respect copyright.PENANAEw4atXEX7n
12129Please respect copyright.PENANA3HKqPUZWyW
“Kasih kamar-kamar di belakang aja. Tapi tarifnya harus lebih mahal, karena fasilitasnya kan beda. Ada kolam renangnya segala lagi.”
12129Please respect copyright.PENANAvGcIeA6rpe
12129Please respect copyright.PENANAZgMTfeRcKv
“Iya ya Bang. Daripada dibiarkan kosong-kosong kan mendingan diduitkan. Tapi…kasir itu sudah ditempatkan di salah satu kamar di belakang Bang. Dia stay di rumah kita, supaya tidak telat-telat datang lagi, karena rumah ortunya di luar kota.”
12129Please respect copyright.PENANAINLx5Qbn6b
12129Please respect copyright.PENANARGdRTtj0Er
“Kalau kasir itu kelihatan baik, tempatkan aja di kamar bekas Leo itu.”
12129Please respect copyright.PENANAmcgQ2mBSU0
12129Please respect copyright.PENANAlisF4eDpVT
“Iya Bang. Terus Abang kapan pulang?”
12129Please respect copyright.PENANAGlYV5ZiCBe
12129Please respect copyright.PENANAVujhToLCZi
“Aku lagi sibuk banget, sayang. Tiap hari ada barang masuk ke Surabaya. Paling bisa dua minggu lagi aku baru bisa pulang.”
12129Please respect copyright.PENANAcdecji3QAy
12129Please respect copyright.PENANAoHQgY1GyAU
“Iiih…Abang…emang gak kangen sama aku Bang?”
12129Please respect copyright.PENANAEKUsOhKQ7q
12129Please respect copyright.PENANAumEodDvV8s
“Tentu aja kangen. Tapi kita gak boleh cengeng. Mending sama-sama fokus ke usaha kita masing-masing. Kalau sama-sama sukses kan bisa bikin kerajaan kecil. Hahahaaaaa….”
12129Please respect copyright.PENANAtujdQXkidN
12129Please respect copyright.PENANAt0Jg78Zgbh
“Oke Bang. Ini tamu-tamu yang nyari kamar kos itu masih di depan. Aku mau hadapi mereka dulu ya. Emwuaaaah….”
12129Please respect copyright.PENANAHiAgaOgaPD
12129Please respect copyright.PENANAOEQFAHzc98
“Emwuaaaah… I love you, beib.”
12129Please respect copyright.PENANARPbAfUmvxm
12129Please respect copyright.PENANAl36clD2x8B
“Me too….”
12129Please respect copyright.PENANALJadmiFDmX
12129Please respect copyright.PENANAnamccF4m6r
Setelah hubungan telepon ditutup, aku menghampiri kedua tamuku lagi.
12129Please respect copyright.PENANA7DXE5cF3wI
12129Please respect copyright.PENANAMo7wHygyeF
Kataku, “Sebenarnya wisma kos sudah penuh, tidak ada kamar kosong lagi. Tapi kalau you mau, masih ada beberapa kamar VIP di belakang.”
12129Please respect copyright.PENANAyLQi5oRKyZ
12129Please respect copyright.PENANADrokSuYJ1p
“Bisa kami lihat kamarnya?” tanya lelaki bule bernama Neil Johnson itu.
12129Please respect copyright.PENANALl8ydC1BFi
12129Please respect copyright.PENANA1aSrmj2uwd
“Boleh. Mari ikut saya,” kataku sambil membuka pintu menuju kamar-kamar di belakang itu.
12129Please respect copyright.PENANAn7dzBScBTx
12129Please respect copyright.PENANA0zkGaqr5YQ
Tampaknya mereka senang melihat kamar-kamar di belakang itu. Terlebih setelah melihat ada kolam renang segala di depannya.
12129Please respect copyright.PENANABTSmjgeIju
12129Please respect copyright.PENANAR3HIu9DCvP
“Bagus…bagus,” ucap Neil sambil mengangguk-angguk, “Tapi kalau mau masuk ke sini selalu harus lewat rumah Anda, Mom?”
12129Please respect copyright.PENANAMN9RJyl64N
12129Please respect copyright.PENANA4zJHMYLD3c
“Nggak,” sahutku, “Itu kan ada dua pintu, yang satu untuk menuju keluar, yang satu lagi menuju kamar-kamar pegawai. Nanti kalau you tinggal di sini, kunci pintu keluar itu bisa kami berikan.”
12129Please respect copyright.PENANAYHrKuouZez
12129Please respect copyright.PENANA9zOHMrpwsD
Kemudian mereka bertanya mengenai tarif dua kamar yang akan mereka pakai itu. Kusebutkan harga yang lumayan mahal. Tiga kali tarif kamar-kamar di wisma kos. Tadinya aku sengaja menyebut angka yang tergolong mahal itu, sekaligus memberikan kesempatan kepada mereka untuk menawarnya.
12129Please respect copyright.PENANAJ4IWFEIk1P
12129Please respect copyright.PENANAq7izhc6kvy
Tapi di luar dugaanku kedua orang Amerika itu langsung setuju !
12129Please respect copyright.PENANAIUyxlC2h7b
12129Please respect copyright.PENANA4FugbBBrI6
Di ruang depan, lelaki bule bernama Neil Johnson itu menyerahkan sehelai cek, sambil berkata, “Kami akan masuk ke sini seminggu lagi. Tapi kami bayar sewa kedua kamar itu untuk setahun. Ok?”
12129Please respect copyright.PENANAzlHBDswej8
12129Please respect copyright.PENANA6IaE5NhZ1D
“Iya, terima kasih,” sahutku sambil menerima cek itu dengan perasaan senang.
12129Please respect copyright.PENANA75atKw7rXA
12129Please respect copyright.PENANA7T795B4NcS
Setelah kedua tamuku berlalu, aku masuk ke dalam kamarku. Menyimpan cek dari mereka ke dalam dompetku. Lalu mandi sebersih mungkin.
12129Please respect copyright.PENANAbtW4flFuoE
12129Please respect copyright.PENANAGUGs7likxp
Setelah mandi, badanku terasa segar kembali. Lalu kukenakan kimono sutra putihku tanpa mengenakan apa-apa lagi di dalamnya.
12129Please respect copyright.PENANAc3nrzb33zC
12129Please respect copyright.PENANAxT85uR1k7g
Merasa tak mengenakan celana dalam mau pun beha, aku memanggil Billy lewat hape saja.
12129Please respect copyright.PENANArynNnlQCA7
12129Please respect copyright.PENANA0XRkBxili8
“Bil, di kantin banyak yang makan gak?”
12129Please respect copyright.PENANAkLAPIth8K0
12129Please respect copyright.PENANAjVyjNihHmO
“Gak ada Mbak. Baru pada bubar.”
12129Please respect copyright.PENANATzcHikBeJH
12129Please respect copyright.PENANAdw0UlwagCE
“Kalau gitu ke sini sebentar.”
12129Please respect copyright.PENANAyMB5BE2rvu
12129Please respect copyright.PENANAW3SkoF6WWt
“Siap Mbak.”
12129Please respect copyright.PENANAarSYdPPxpB
Aku tidak tahu kenapa hasrat birahiku ini seperti tiada kenyangnya. Selama dua hari dua malam aku sudah habis-habisan bersama Herman di hotel itu. Tapi begitu Billy muncul di ruang keluargaku ini, hasrat untuk menggodanya pun timbul di dalam hatiku.
12129Please respect copyright.PENANAqFqEleFUds
12129Please respect copyright.PENANAwUIo08fmsj
Setelah ia menyerahkan setoran pendapatan kantin selama aku tak di rumah, aku langsung menggodanya.
12129Please respect copyright.PENANABWynwzVML0
12129Please respect copyright.PENANA9XUMQvNRvF
“Kamu gak kangen sama aku?” tanyaku.
12129Please respect copyright.PENANAerQ2pKEgbh
12129Please respect copyright.PENANAG58GsDv7RU
Billy menatapku dengan senyum. “Kangen sih Mbak…dua hari gak ketemu sama Mbak rasanya seperti dua minggu….”
12129Please respect copyright.PENANATzlQEdDxe0
12129Please respect copyright.PENANADkqqXLucUw
“Lalu kenapa duduknya jauh-jauh gitu? Sini dong duduknya,” kataku sambil menepuk sofa yang sedang kududuki.
12129Please respect copyright.PENANANA7gpXbiYu
12129Please respect copyright.PENANAZ98ll0Ihw0
Billy bangkit dari sofa di depanku ke sofa yang kududuki. Langsung kusambut dengan pelukan di lehernya, lalu kucium bibirnya dengan kehangatan birahiku. Billy membalasnya dengan lumatan mesra dan pelukan hangat.
12129Please respect copyright.PENANAlB5FqCkqeH
12129Please respect copyright.PENANAgi7pmjwaOg
“Ohya…mulai nanti malam kamu pindah kamarnya ke kamar itu, Bil,” kataku sambil menunjuk ke kamar yang dahulu dijadikan kamar Leo.
12129Please respect copyright.PENANAILe4EiXJVU
12129Please respect copyright.PENANA7YqBW9YaQs
“Pindah ke kamar itu? Wah takut Mbak.”
12129Please respect copyright.PENANATrXnTaIUCV
12129Please respect copyright.PENANAyDVsDdPQAl
“Takut apa?”
12129Please respect copyright.PENANAKxCgjOkf8r
12129Please respect copyright.PENANA6lFohlX8FB
“Takut suami Mbak pulang nanti….pasti curiga…”
12129Please respect copyright.PENANAxVuQ6yel6N
12129Please respect copyright.PENANA3NEriI03pF
“Justru dia yang menyuruh agar kamu pindah ke kamar itu, Bil.”
12129Please respect copyright.PENANALvnkEXBJE5
12129Please respect copyright.PENANACc5X48oN5M
“Ohya?”
12129Please respect copyright.PENANAwJCKdbcG9S
12129Please respect copyright.PENANAiEiNpzXdux
“Iya. Soalnya kamar-kamar di belakang itu akan dihuni sama orang asing, Bil.”
12129Please respect copyright.PENANAaxQx06sQTb
12129Please respect copyright.PENANA1rseWQGm9B
“Oh…begitu…”
12129Please respect copyright.PENANAYHRXRbaBFk
12129Please respect copyright.PENANAGCkAm06XSq
“Ayo lihat kamarnya. Lebih bagus dari kamar-kamar di belakang itu Bil,” kataku sambil bangkit dan meraih pergelangan tangan Billy.
12129Please respect copyright.PENANA1S4J0WgAMv
12129Please respect copyright.PENANAdKecAT68he
Kubuka pintu kamar itu, lalu mengajak Billy masuk ke dalam. Kunyalakan lampu-lampunya. Sehingga tampak jelas keadaan di dalam kamar itu. Memang jauh lebih bagus dan lebih lengkap daripada kamar-kamar di belakang itu.
12129Please respect copyright.PENANAbaCetEq8lJ
12129Please respect copyright.PENANACdpnarubiI
“Lebih bagus kan?” kataku sambil memeluk Billy dari belakang.
12129Please respect copyright.PENANAv0VoVMeT11
12129Please respect copyright.PENANA32tTc0Byof
“I..iya Mbak,” sahutnya tergagap, “Bahkan terlalu bagus buat saya.”
12129Please respect copyright.PENANA4BIku1sOnL
12129Please respect copyright.PENANAV691WcGexS
“Jangan bilang begitu ah. Nanti kan aku sering tidur bersamamu di sini, sayang. Makanya harus bagus, lengkap dan rapi kamarnya.”
12129Please respect copyright.PENANAMJDMmiLD4g
12129Please respect copyright.PENANAulXnL2K9MV
Lalu aku melompat ke atas tempat tidur sambil berkata, “Bil…kasurnya juga terbuat dari bulu angsa. Enak ditidurinnya…sini…”
12129Please respect copyright.PENANAOqIRjFoZZ4
12129Please respect copyright.PENANAxD8zyXnqK8
Billy duduk di pinggiran tempat tidur itu.
12129Please respect copyright.PENANA7MrAZPusyI
12129Please respect copyright.PENANARsi6RBpu6U
Dengan sigap kutarik ritsleting celana anak muda itu. Kuselinapkan tanganku ke dalam, ke balik celana dalamnya. Dan kutangkap batang kemaluannya yang ternyata sudah tegang itu. Inilah segarnya daun muda. Baru disentuh sedikit langsung ngaceng !
12129Please respect copyright.PENANAFBBa1G9PlL
12129Please respect copyright.PENANAnY9XW7KjFH
“Hihihi…udah ngaceng Bil. Ayo masukin aja langsung,” kataku sambil merentangkan kimonoku, sehingga bagian depan tubuhku terbuka total.
12129Please respect copyright.PENANAHOlpNgwvay
12129Please respect copyright.PENANA0QFNX5z9kp
“Kantin masih buka Mbak. Kalau banyak yang makan nanti gimana?” Billy tampak ragu, tapi sambil melepaskan celana panjangnya.
12129Please respect copyright.PENANAdttUFJ6U9v
12129Please respect copyright.PENANAa87kLOGvn0
“Alaa…sebentar aja mainnya. Nanti malam yang main lama-lamaan mah,” kataku sambil melepaskan kimonoku, sehingga tubuhku langsung telanjang bulat.
12129Please respect copyright.PENANAimrn6ELg0q
12129Please respect copyright.PENANAJFP9qnYqhP
Billy tersenyum-senyum melihat ketelanjanganku. Masa sih tubuhku yang mulus dan sudah telanjang ini tidak membuat anak muda itu mabuk kepayang? Hihihi…narsis juga aku ini.
12129Please respect copyright.PENANAavd0YbUtDE
12129Please respect copyright.PENANAUAZItMlF7a
Selanjutnya bisa ditebak apa yang terjadi di dalam kamar yang dahulu pernah dijadikan kamar Leo itu.
12129Please respect copyright.PENANAMMpzAO6FZK
12129Please respect copyright.PENANAP893soyAdw
12129Please respect copyright.PENANAubim5NZ6kR
Dua minggu setelah janji di telepon itu, suamiku benar-benar datang. Aku kangen sekali padanya, sehingga begitu muncul di depan mataku, langsung kusergap dengan pelukan dan ciuman hangat.
12129Please respect copyright.PENANAt3odiIQTz2
12129Please respect copyright.PENANAfRvKogNAoN
Tapi setelah itu ia langsung masuk ke dalam ruang kerjanya. Langsung menyalin data-data dari Ipad ke komputernya. Lalu ia bertekun di depan komputernya.
12129Please respect copyright.PENANA7nbto9cmyK
12129Please respect copyright.PENANAwu5kgceav9
“Gak mandi dulu Bang?” tanyaku di ambang pintu ruang kerja suamiku.
12129Please respect copyright.PENANAF03zayIjG2
12129Please respect copyright.PENANAo6eiEP9Vj4
“Ntar…banyak yang harus kuperiksa secepatnya nih,” sahutnya dingin, “Bikinin kopi aja yang kental, gulanya sedikit aja.”
12129Please respect copyright.PENANAkYPQdnhX4b
12129Please respect copyright.PENANAF4NmAeMyhC
Kulaksanakan perintah suamiku. Kubuatkan kopi sekental mungkin, lalu kuberi gula sedikit seperti permintaannya.
12129Please respect copyright.PENANA3Dq8o0XDKJ
12129Please respect copyright.PENANAKPrqcRKcKu
Waktu meletakkan secangkir kopi itu di meja kerja suamiku, kulihat monitor komputernya hanya memperlihatkan deretan angka-angka yang aku tidak tahu angka-angka apa saja. Soalnya aku tak pernah mencampuri urusan bisnis suamiku.
12129Please respect copyright.PENANAyRk2ZFWxzw
12129Please respect copyright.PENANAwxIbWwET1P
Sampai larut malam suamiku tetap tekun menghadapi komputernya. Padahal aku ingin, ingin sekali mendapat belaian dan cumbuannya yang senantiasa menghanyutkanku. Haruskah “kupanasi” ia dengan cara-cara seperti dahulu, supaya gairahnya bangkit dan melupakan pekerjaannya beberapa saat?
12129Please respect copyright.PENANAspofrJbV9f
12129Please respect copyright.PENANA7bjNUTHwDV
Ketika jam sudah menunjukkan lebih dari jam duabelas malam, aku menghampiri suamiku di ruang kerjanya.
12129Please respect copyright.PENANAYk9OsWZMzN
12129Please respect copyright.PENANAyq5wPbWVUB
“Bang…aku mau jujur seperti yang Abang minta. Terus terang aja, Herman tempo hari datang. Dan aku menemaninya di hotel selama dua hari dua malam,” kataku.
12129Please respect copyright.PENANAWskhnOZ9ab
12129Please respect copyright.PENANAFVVkXuhvfz
Di luar dugaanku, Bang Yadi cuma menjawab, “Iya.” Sambil mengangguk dan matanya tetap tertuju ke layar monitornya.
12129Please respect copyright.PENANAij5RaTHQUR
12129Please respect copyright.PENANAKsWZZMne6W
“Ada lagi Bang…” kataku ragu.
12129Please respect copyright.PENANAOUsPdzs4bA
12129Please respect copyright.PENANArIdJ6IQ22f
“Apa?” tanyanya tanpa menoleh padaku sedikit pun.
12129Please respect copyright.PENANAl77fYtJzfc
12129Please respect copyright.PENANAGD7RbKH6VA
“Anak muda yang sekarang ditempatkan di kamar bekas Leo itu, juga sudah beberapa kali menggauliku.”
12129Please respect copyright.PENANAG0JZ4CFuF8
12129Please respect copyright.PENANAZPJxrkKxhi
Sebenarnya berat aku menyampaikan hal itu. Takut suamiku marah. Tapi apa yang kudengar sebagai jawabannya? Ia cuma berkata, “Iya gakpapa. Biar kamu jangan kesepian kalau aku tak di rumah.”
12129Please respect copyright.PENANAlYR3DS3D1U
12129Please respect copyright.PENANA0OGBllGdWv
Astagaaa ! Apakah suamiku sudah tak mencintaiku lagi? Tak adakah lagi perasaan cemburu sedikit pun, sehingga ekspresinya datar-datar saja ketika kulaporkan “kesalahanku” yang buat suami-suami lain mungkin bisa jadi sumber keributan karena cemburunya?
12129Please respect copyright.PENANAxDrujb5Dri
12129Please respect copyright.PENANA05F9wrDA1P
Pasti ada sebabnya. Mungkin ada masalah berat dalam perusahaannya yang membuatnya tak bisa berpikir secara jernih, lalu masalah perusahaan itu saja yang menggeluti benaknya. Atau…adakah perempuan lain yang telah dicintainya, sehingga statusku sebagai seorang istri hanya untuk simbol status saja?
12129Please respect copyright.PENANAOh5Xl3cvLO
12129Please respect copyright.PENANASfU20qVKAS
Lama aku terdiam di sofa yang tak jauh dari meja kerja suamiku itu. Lalu kataku lagi, “Bang…aku mau nanya, boleh kan?”
12129Please respect copyright.PENANAedaZCaUEIW
12129Please respect copyright.PENANA3TA2f4oV6b
“Nanya soal apa?” ia balik bertanya, sementara matanya tetap tertuju ke layar monitor.
12129Please respect copyright.PENANAUT9ATfs1HK
12129Please respect copyright.PENANAuP6o8H0F5K
“Abang jangan marah ya…” kataku.
12129Please respect copyright.PENANAX5IqLviLk8
12129Please respect copyright.PENANAYeJNC63hxr
“Iya,” sahutnya tanpa menoleh padaku.
12129Please respect copyright.PENANA5hR38ST2Jk
12129Please respect copyright.PENANAOPENewz3Ri
“Kita kan sudah sepakat untuk selalu jujur. Sekarang trolong jawab pertanyaanku, tapi Abang jawab sejujur-jujurnya ya.”
12129Please respect copyright.PENANAQQ6a0cPqWg
12129Please respect copyright.PENANA0qh5tjSZMb
“Iya.”
12129Please respect copyright.PENANAQcDpWbuCCR
12129Please respect copyright.PENANAFUxRo2jpX2
Aku menarik napas panjang, lalu melepaskannya. Dan kataku, “Sebenarnya istri Abang ada berapa orang? Maksudku selain aku dan Uni, adakah wanita lain yang jadi istri Abang.”
12129Please respect copyright.PENANAaznRe9CG81
12129Please respect copyright.PENANAJFKbNvqZu5
“Ada dua orang lagi. Jadi semuanya empat orang. Tidak boleh lebih dari empat kan?”
12129Please respect copyright.PENANAWM14FrjGAv
12129Please respect copyright.PENANAmRiPrktklp
Aku terkejut mendengar pengakuannya yang kuyakini sebagai pengakuan jujur itu. Tapi aku berusaha untuk menguasai diriku sendiri. Lalu kataku, “Tentu Abang hanya nikah siri dengan mereka, karena kalau nikah resmi harus ada ijin dariku kan?”
12129Please respect copyright.PENANA8nuWdDanxn
12129Please respect copyright.PENANAhDoCZx9n6b
“Iya.”
12129Please respect copyright.PENANA7W3Hsj0Pvp
12129Please respect copyright.PENANAkbHvEemQjq
“Siapa aja mereka itu Bang?”
12129Please respect copyright.PENANARTtrTAM6wp
12129Please respect copyright.PENANA9EsJ4xjK70
“Istri ketigaku berdarah campuran Jawa dengan Manado. Namanya Nuryati. Sudah punya anak seorang. Anak cewek yang usianya baru tiga tahun.”
12129Please respect copyright.PENANAer6cAx77Ba
12129Please respect copyright.PENANAfYuzWXD7mk
“Lalu istri yang keempat?”
12129Please respect copyright.PENANAU0OCcr8s5R
12129Please respect copyright.PENANABSObNYslNP
“Yang keempat berdarah campuran Indonesia dengan Belanda, namanya Anna Karina. Sudah punya anak juga, yang usianya baru tiga bulan.”
12129Please respect copyright.PENANAKbolG3cbKm
12129Please respect copyright.PENANAZC0OZ8yTIW
“Hebat,” cetusku nyinyir, “Punya istri Indo segala…”
12129Please respect copyright.PENANAaatVamtWea
12129Please respect copyright.PENANAExCUMDtD9g
“Dia adik kandung Joseph.”
12129Please respect copyright.PENANAy7Ggh2HO14
12129Please respect copyright.PENANADFTvlE0zhT
Aku terkejut lagi. Kalau benar istri keempatnya itu adik Joseph, sudah terbayang…pasti cantik wanita bernama Anna itu.
12129Please respect copyright.PENANAWV1eWCGpt8
12129Please respect copyright.PENANAIL6SBdhURr
Lalu kataku, “Pantesan Abang jadi jarang pulang. Mungkin lebih kerasan bersama mereka ya.”
12129Please respect copyright.PENANAyg0onpJ7lp
12129Please respect copyright.PENANAJJDJOfbazY
“Gak juga,” sahutnya, “Aku tetap konsen di dalam bisnis.”
12129Please respect copyright.PENANAKEg1taqDYn
12129Please respect copyright.PENANAsYPRGgQlfg
“Lalu siapa yang ditempatkan di Surabaya, sehingga Abang jadi kerasan di sana?”
12129Please respect copyright.PENANAnxCd4mnEgC
12129Please respect copyright.PENANAeuwdVHtOJv
“Gak ada,” suamiku menggeleng, “Semuanya tinggal di kota ini. Kalau gak percaya, kapan pun kamu boleh cek ke Gresik sana. Lingkunganku di sana laki-laki semua. Boro-boro bawa istri segala.”
12129Please respect copyright.PENANALEkvaC9M8C
12129Please respect copyright.PENANAPMwWi6Ebq0
Aku percaya pada pengakuan suamiku itu. Napasku agak lega, meski masih tetap galau.
12129Please respect copyright.PENANAFBnMY437iH
12129Please respect copyright.PENANAoxMAOr4s8T
“Lalu di antara keempat istri Abang, siapa yang paling Abang cintai?” tanyaku lagi.
12129Please respect copyright.PENANA2we13NPghd
12129Please respect copyright.PENANAQytHAWjSyJ
“Tetap kamu yang paling kucintai. Karena kamu istri pertamaku yang kunikahi secara resmi di depan kedua orang tuamu.”
12129Please respect copyright.PENANAULtfZrWUOi
12129Please respect copyright.PENANAFlomWT9ZAi
Suasana menjadi hening lagi. Sementara suamiku asyik mengetik lagi.
12129Please respect copyright.PENANABw7tKq8rrd
12129Please respect copyright.PENANAamIws2d0Kl
Dan aku mencoba mengatasi perasaan cemburu ini dengan berkata, “Harusnya adil dong. Kalau istri Abang empat orang, aku pun boleh dong punya suami empat orang.”
12129Please respect copyright.PENANAxeOpiloqjq
12129Please respect copyright.PENANAeuKKWrDApi
“Agama mana yang membolehkan istri punya suami lebih dari seorang?” cetus suamiku sambil menyalakan rokoknya, tapi matanya tetap tertuju ke layar monitor.
12129Please respect copyright.PENANAVUdC0JXsrw
12129Please respect copyright.PENANAtT6BlsAbXu
“Kalau resmi-resmian, Abang juga gak bisa punya istri sebanyak itu. Kalau nikahnya resmi aku hanya mengijinkan untuk menikahi Uni saja. Yang dua lagi itu takkan kuijinkan.”
12129Please respect copyright.PENANA3Li69mplVu
12129Please respect copyright.PENANABf0lB4cNKp
“Jadi kamu kepengen punya suami simpanan, gitu?”
12129Please respect copyright.PENANA6Y1odLPb2J
12129Please respect copyright.PENANAPXHdyJhoMR
Aku tak menjawabnya. Karena sebenarnya aku tak punya niat punya suami simpanan. Untuk apa punya suami simpanan segala? Bukankah aku sudah enjoy dengan kebebasan yang kumiliki saat ini?
12129Please respect copyright.PENANAgiZHZgjDFx
12129Please respect copyright.PENANAv5jG16DADR
“Yang penting, Abang jangan complain kalau aku punya hubungan dengan lelaki lain ya.”
12129Please respect copyright.PENANAr2onVsLkke
12129Please respect copyright.PENANAU3LSlwuHX0
“Emang kapan aku pernah complain? Sudah berapa banyak teman-temanku yang menggaulimu, aku gak pernah complain kan? Bahkan dengan Leo, Herman dan kasir baru itu pun aku gak complain. Yang penting harus hati-hati. Jangan sampai bawa penyakit yang bisa nular ke sana-sini. Jadi harus yakin dulu lelaki pilihanmu itu terjamin kebersihannya atau tidak.”
12129Please respect copyright.PENANATWu0vdfbwQ
12129Please respect copyright.PENANA9b5BEZOdRi
Aku tak menjawab lagi. Secara tidak langsung ucapan suamiku itu seolah mengijinkanku untuk mencari lelaki lain, yang penting kebersihannya terjamin. Jujur…itu ucapan yang luar biasa beratnya buat suami yang pandangannya masih konservatif.
12129Please respect copyright.PENANADeK94EpbiD
12129Please respect copyright.PENANAUxwo82Jzcc
Lalu apakah aku mau kembali ke pandangan konservatif dengan mempersoalkan suamiku yang ternyata istrinya empat orang? Bukankah aku sendiri kalau mau bisa mendapatkan sepuluh lelaki sekali pun untuk dijadikan simpananku?
12129Please respect copyright.PENANAxs63SSDcy5
12129Please respect copyright.PENANA4thTJaH1ZM
Tidak. Aku memang sering bertualang. Tapi aku tak mau terikat dengan siapa pun kecuali dengan suamiku. Meski aku mendapatkan kenikmatan puluhan kali lipat dengan lelaki lain, aku hanya mengakui Bang Yadi sebagai lelaki yang paling kucintai dan akan tetap kucintai sampai kapan pun.
12129Please respect copyright.PENANANKbhdbA2ew
12129Please respect copyright.PENANAUKSpCT8AKh
“Tidurlah sana,” kata suamiku tiba-tiba, “Ini sudah jam setengah dua pagi.”
12129Please respect copyright.PENANAU9iBg5ffIR
12129Please respect copyright.PENANAItCh300rRk
“Abang sendiri gak tidur?”
12129Please respect copyright.PENANAul552Fn2n4
12129Please respect copyright.PENANAZGSXBJxGzU
“Gak. Ini masih banyak yang harus dikerjain, besok harus terbawa ke Banjarmasin.”
12129Please respect copyright.PENANANPR47lfMrQ
12129Please respect copyright.PENANABGs3Rl5fLH
“Abang besok mau ke Banjarmasin?”
12129Please respect copyright.PENANAdfivnBEAZK
12129Please respect copyright.PENANAV1Pohl96nV
“Iya, ada beberapa surat penting yang harus secepatnya kutandatangani di sana.”
12129Please respect copyright.PENANAGYRidZ2uad
12129Please respect copyright.PENANAv6SzBOPhqm
“Ikut Bang…!”
12129Please respect copyright.PENANAIYUaITz4S9
12129Please respect copyright.PENANAOHvdZCqrP4
“Ayo aja.”
12129Please respect copyright.PENANAAeufvL9Oxu
12129Please respect copyright.PENANAY8r5aQU2qJ
“Tapi…di sana panas ya hawanya.”
12129Please respect copyright.PENANAmz2s95gaR2
12129Please respect copyright.PENANA2COgxuZhKL
“Panas sekali. Lebih panas daripada Jakarta atau Surabaya.”
12129Please respect copyright.PENANAwvIltUlRKB
12129Please respect copyright.PENANAkxn5d89IqT
“Ah…pasti belepotan keringet mulu nanti…”
12129Please respect copyright.PENANANraqvOZPVn
12129Please respect copyright.PENANAHwDrP2ZbDL
“Di hotel kan pake AC, di hotel juga pake AC.”
12129Please respect copyright.PENANAIKe9A8jrcD
12129Please respect copyright.PENANAbPIH8SSxxA
“Males ah…di sini kan gak bisa ditinggalin lama-lama Bang.”
12129Please respect copyright.PENANAxiu9cMQqkX
12129Please respect copyright.PENANAxy0VoChWzi
“Emangnya gak kangen sama Edo dan Leo?”
12129Please respect copyright.PENANAhov8s9o7vc
12129Please respect copyright.PENANAQkGEu2QJ8h
Aku terperangah mendengar ucapan suamiku itu. Kalau aku bicara jujur, aku akan bilang, tentu saja aku kangen kepada mereka. Tapi masa aku harus bicara seperti itu kepada suamiku?
12129Please respect copyright.PENANA0wczyBi005
12129Please respect copyright.PENANAJcTJmwS6m7
Maka kataku, “Ah, kalau mereka kangen, tentu mereka datang ke kota ini. Masa aku harus nyebrang lautan hanya untuk berjumpa dengan mereka?”
12129Please respect copyright.PENANAUGKy22wQzu
12129Please respect copyright.PENANAZkKGRVunjX
Lalu kutinggalkan ruang kerja pribadi suamiku. Melangkah dengan batin gontai ke dalam kamarku.
12129Please respect copyright.PENANAwlCvjGOs8g
12129Please respect copyright.PENANAIFeBNxfg27
Jam dinding sudah menunjukkan pukul tiga pagi. Tapi batinku yang sedang kemelut ini membuatku tak dapat tidur.
12129Please respect copyright.PENANAkIgIumNC1V
12129Please respect copyright.PENANAYwdjI8zc6T
Pengakuan suamiku, bahwa istrinya empat orang itu, memang cukup memukulku. Dan terbayang olehku betapa cantik-cantiknya istri ketiga dan keempat itu. Tentu saja. Kalau tidak cantik, tak mungkin suamiku mau menikahi mereka.
12129Please respect copyright.PENANAkSD51xU9ih
12129Please respect copyright.PENANAHtLEdgTY7u
Lalu seberapa cantik aku kini di mata suamiku? Apakah aku tidak menarik lagi dan cuma dijadikan symbol status belaka baginya, sementara cintanya sudah beralih ke istri lain?
12129Please respect copyright.PENANAAX0fJhiDgc
12129Please respect copyright.PENANAfwSY59afFU
Aku berusaha untuk bersabar dan berbesar hati. Terlebih kalau mengingat bahwa langkah-langkahku sendiri sudah gila-gilaan. Tapi dengan kebinalan demi kebinalan yang sudah kulakukan, apakah aku tak punya hak untuk cemburu lagi?
12129Please respect copyright.PENANAkjRVOExEDx
12129Please respect copyright.PENANA83Kr41DWla
Masalahnya, kalau suamiku sekadar berselingkuh saja dengan wanita lain, aku masih bisa memaklumi dan memaafkannya. Tapi diam-diam menikahi dua wanita lain yang katanya bernama Nuryati dan Anna Karina itu, benar-benar terasa seperti pukulan berat yang menghantam batinku.
12129Please respect copyright.PENANAsX1r6jdQZ7
12129Please respect copyright.PENANAFYEA6fn1WG
Padahal aku sudah cukup “bijak” dengan memintanya agar menikahi Uni Erna sebagai istri keduanya. Lalu…apakah dua istri pun masih belum cukup baginya?
12129Please respect copyright.PENANAINymrqllrE
12129Please respect copyright.PENANAuyp3DJDenL
Lalu, kalau timbul protes di dalam hatiku, apakah aku ini tergolong istri yang mau menang sendiri?
12129Please respect copyright.PENANADco8QFmGes
12129Please respect copyright.PENANAh3Lj4jdHWa
Bukankah aku sendiri sudah melangkah sedemikian binalnya, sehingga lelaki demi lelaki kubiarkan menikmati kehangatan tubuhku? Kubiarkan menggasak sekujur tubuhku habis-habisan? Lalu kenapa aku tak tahu diri dan mempersoalkan istri ketiga dan keempat itu?
12129Please respect copyright.PENANAedh4y4fE9H
12129Please respect copyright.PENANA4PEAwjatVN
Aaaah…entahlah….dalam suasana batin kemelut ini aku tak bisa berpikir jernih lagi.
12129Please respect copyright.PENANA6Me8YIQtA8
12129Please respect copyright.PENANAbfKORtcMbW
Ketika terdengar ayam mulai berkokok di kejauhan, barulah aku tertidur.
12129Please respect copyright.PENANAqh8UiYQ2sF
12129Please respect copyright.PENANAriz9lTAOKO
Demikian nyenyaknya tidurku, sehingga baru terbangun setelah jam menunjukkan pukul setengah duabelas siang.
12129Please respect copyright.PENANAxuYpbC3DkV
12129Please respect copyright.PENANAEjSc2LZxnV
Dengan malas-malasan aku turun dari tempat tidur. Masuk ke kamar mandi, tapi cuma untuk sikat gigi dan cuci muka.
12129Please respect copyright.PENANA4zu63RIC55
12129Please respect copyright.PENANAGyXSfq3gOi
Pada waktu melangkah ke ruang keluarga, kulihat suamiku sudah berpakaian rapi dan sudah menyiapkan kopor pakaian.
12129Please respect copyright.PENANADxnsRGrSJt
12129Please respect copyright.PENANA62hHWeS1an
“Abang tadi gak tidur?” tanyaku dengan kening berkerut.
12129Please respect copyright.PENANAy2dOVw3kME
12129Please respect copyright.PENANAf6991LLAau
“Tidur sejam di ruang kerja,” sahutnya tanpa ekspresi, “Oke, aku berangkat dulu ya.”
12129Please respect copyright.PENANA8YBwecvdxu
12129Please respect copyright.PENANA7TSDgWuB3h
Ia memelukku. Mencium bibir dan keningku. Tapi perasaan halusku berkata bahwa semuanya itu tidak semesra dahulu lagi.
12129Please respect copyright.PENANAavgqeDBkrW
12129Please respect copyright.PENANAVWGJIDxJaa
Tapi sebagai seorang istri, aku mengucapkan, “Semoga penerbangannya lancar, selamat sampai tujuan ya Bang.”
12129Please respect copyright.PENANAXgQoKv8vmh
12129Please respect copyright.PENANAi35TFaQIyi
“Amien,” sahutnya, lalu memanggil sopir taksi yang sudah menunggu di depan rumah dan menyuruhnya memasukkan koper besar itu ke bagasi taksinya.
12129Please respect copyright.PENANAfOUzsSVgtL
12129Please respect copyright.PENANAyIOKXfDG0X
Setelah suamiku berlalu, aku tertunduk kelu. Ada perasaan sepi yang mencekam. yang membuatku tak tahu lagi apa yang harus kulakukan. Padahal sejak menikah dengan Bang Yadi, aku sudah terbiasa ditinggalkan berhari-hari. Bahkan belakangan ini ia bisa lebih dari sebulan tak pulang-pulang. Tapi mengapa sekarang aku jadi dicekam perasaan kesepian yang teramat sangat begini?
12129Please respect copyright.PENANAEE9qcXhdQN
12129Please respect copyright.PENANAHmi1YDA2r6
Akhirnya aku mandi, karena tadi baru cuci muka dan sikat gigi. Sambil berpikir apa yang harus kulakukan agar kesepianku ini terobati. Tak usahlah mengajak ketemuan dengan lelaki mana pun, yang penting aku ingin mengusir kesepian ini dan bisa berpikir jernih lagi.
12129Please respect copyright.PENANAxPSKJ2s4oo
12129Please respect copyright.PENANAQBiVTdyGB3
Sebelum meninggalkan rumah, kusempatkan makan roti bakar dulu di kantin.
12129Please respect copyright.PENANA890DqY0Gx9
12129Please respect copyright.PENANASsezNu8dGy
Tak lama kemudian aku sudah berada di belakang setir mobilku menuju mall yang biasanya mampu mengusir rasa kesepianku. Kebetulan aku ingin mengganti casing hapeku yang sudah tampak lusuh.
12129Please respect copyright.PENANAJ65Geyoeqp
12129Please respect copyright.PENANAAfMTUHup56
Di counter asesori hape itulah bahuku ditepuk, disertai suara lelaki dari belakangku, “Erni?!”
12129Please respect copyright.PENANAjJBi75Qrcp
12129Please respect copyright.PENANAQF2NOGrkjW
Aku terkejut dan menoleh. Dan lebih terkejut lagi ketika kulihat seorang lelaki tampan berdiri di dekatku, dengan senyumnya yang…..oooh….rasanya sekujur tubuhku jadi lunglai…karena ternyata lelaki itu Aria…! Ya…Aria yang dahulu pernah merajut cinta di masa remaja denganku. Cinta pertamaku !
12129Please respect copyright.PENANAmw7c8xrtgi
12129Please respect copyright.PENANA9zYZRhHNx4
“Jadi sekarang tinggal di kota ini?” tanyanya sambil menjabat tanganku.
12129Please respect copyright.PENANAIP5mzzRoYw
12129Please respect copyright.PENANA2vtrKr5M5s
“Iya,” aku mengangguk. Dengan jantung memukul kencang.
12129Please respect copyright.PENANAwbGZXX4Rcs
12129Please respect copyright.PENANA0iU83SOhDv
“Erwin udah cerita bahwa kamu jadi istri temannya yang seorang pengusaha besar.”
12129Please respect copyright.PENANAT9MAMkEIGJ
12129Please respect copyright.PENANA8WTR3skaDW
Aku terkejut dan serasa diingatkan bahwa dalam salah satu acara swinger, aku pernah jadi pasangan adik Aria yang bernama Erwin itu. Ah…jangan-jangan Erwin sudah cerita banyak dan mungkin saja dilebih-lebihkan. “Erwin ngomong apa mengenai aku?” tanyaku.
12129Please respect copyright.PENANA7pic0fJxZy
12129Please respect copyright.PENANASdVsAjKW75
“Gak ngomong apa-apa. Cuma bilang ketemu sama kamu dalam suatu acara reuni,” sahutnya.
12129Please respect copyright.PENANAXWuIXB919Q
12129Please respect copyright.PENANADdqS6I1GyS
Hmm…mudah-mudahan saja Erwin belum pernah bicara masalah yang terjadi antara dirinya dengan diriku.
12129Please respect copyright.PENANAc57qka7sk8
12129Please respect copyright.PENANAFeqmKPpFOz
“Mana suamimu?” tanyanya.
12129Please respect copyright.PENANAcnuuQtE7GP
12129Please respect copyright.PENANA2eICLIUku5
“Baru berangkat ke Kalimantan tadi. Istrimu mana?” aku balik bertanya.
12129Please respect copyright.PENANAK9vRfYR3gF
12129Please respect copyright.PENANAwMuXeEl401
“Di Jakarta. Gak ikut ke sini,” sahutnya sambil menepuk lenganku, “rasanya seperti mimpi ketemu lagi denganmu setelah kita sama-sama dewasa begini.”
12129Please respect copyright.PENANAE8UEnInxHb
12129Please respect copyright.PENANAc8fdPl7FAR
“Sama…aku juga rasa seperti ngimpi,” kataku, “dalam rangka apa kamu ke kota ini sekarang?”
12129Please respect copyright.PENANAHvyeGauklu
12129Please respect copyright.PENANAoOP9dBBXzF
“Tugas dari kantor.”
12129Please respect copyright.PENANAf8WmlxzogK
12129Please respect copyright.PENANA9kiQqODVqy
“Dengan teman-teman sekantor?”
12129Please respect copyright.PENANAh1XlIDq1kS
12129Please respect copyright.PENANA85q0GyNQD8
“Gak. Cuma aku sendirian.”
12129Please respect copyright.PENANAthvEZUclii
12129Please respect copyright.PENANAjYUv93nuNX
“Berapa lama kamu di sini?”
12129Please respect copyright.PENANAEPwwFay7Iy
12129Please respect copyright.PENANAeLhEsvGSDM
“Paling juga tiga hari lagi aku pulang ke Jakarta.”
12129Please respect copyright.PENANAzjDysDAnE9
12129Please respect copyright.PENANAtxPV1r6UVI
“Nginap di mana?”
12129Please respect copyright.PENANAGgr1hBRWM4
12129Please respect copyright.PENANA36uG4T7OVY
Aria menyebutkan nama hotel yang sangat kukenal. Disusul dengan pertanyaan, “Kenapa? Mau nemenin aku di hotel?”
12129Please respect copyright.PENANAScpcdfph2e
12129Please respect copyright.PENANAZTjFKvwajZ
“Nemenin apa?” tanyaku disertai kerlingan menggoda.
12129Please respect copyright.PENANAiaJsfTQuYI
12129Please respect copyright.PENANAXnzNmzY2Pt
“Nemenin ngobrol…nemenin makan dan sebagainya…mmm…hitung-hitung nostalgia masa remaja aja.”
12129Please respect copyright.PENANAOdfkFirFro
12129Please respect copyright.PENANA5db6zYP9Gy
Jujur, batinku tergetar mendengar kata “nostalgia” itu. Karena aku dan Aria pernah menggoreskan kenangan indah di masa remajaku. Tapi pada saat itu masih serba terbatas. Tiada langkah yang lebih dari sekadar berciuman.
12129Please respect copyright.PENANA7AgZsNA4OG
12129Please respect copyright.PENANAauAYOjpfpX
Aku dengan Aria putus dengan baik-baik. Sehingga aku tetap menganggapnya sebagai orang dekat, meski sekian lamanya aku baru dipertemukan lagi dengannya. Maka tanpa sungkan-sungkan kutanyakan di kamar nomor berapa dia menginap di hotel itu? Ia pun menyebutkan nomor kamarnya. Lalu aku berjanji akan datang ke hotel itu nanti malam.
12129Please respect copyright.PENANACWVJ4vPzCM
Setelah tukaran nomor hape, kami berpisah. Setelah mengganti casing dan cover hape, aku kembali ke basement paling bawah, di mana mobilku diparkir. Aria entah pergi ke mana setelah berjanji untuk melanjutkan obrolan di hotel nanti malam. Tapi baru saja mobilku keluar dari pintu parkir, hapeku berdering. Aria yang call. Supaya tidak mengganggu tanganku yang sedang nyetir, kupasang handsfree hapeku.
12129Please respect copyright.PENANApRM9GeoDNZ
12129Please respect copyright.PENANAQ5AwiDzie2
Lalu:
12129Please respect copyright.PENANAsIypAYb51n
12129Please respect copyright.PENANAaxqWOEfsdi
“Tau gak, tadi kalau kita ketemunya bukan di tempat umum, mau saja rasanya kupeluk dirimu seerat-eratnya, Er.”
12129Please respect copyright.PENANArGmDtRPuan
12129Please respect copyright.PENANALArNFBMgLY
Tergetar batinku mendengar ucapan itu. Tapi entahlah, aku tak mau dipandang murahan oleh mantan pacar pertamaku itu. Karena itu aku malah bertanya, “Tadi ada yang lupa kutanyakan. Anakmu udah berapa orang?”
12129Please respect copyright.PENANAlAgzweUJjb
12129Please respect copyright.PENANA6JEmBDKz2u
“Dua orang. Kamu?”
12129Please respect copyright.PENANASuqMwrO4Ty
12129Please respect copyright.PENANAAF0E9tN6Ig
“Baru satu.”
12129Please respect copyright.PENANA46YIEdHxDk
12129Please respect copyright.PENANAnYoprvCckz
“Sengaja distop dulu?”
12129Please respect copyright.PENANAUsMorSSkxy
12129Please respect copyright.PENANA8klPEcGrSp
“Iya. Biar anakku gede dulu. Jangan punya adik dulu.”
12129Please respect copyright.PENANA60Q7kJl2Lw
12129Please respect copyright.PENANA03RFsjMfPn
“Hmm…sekarang kita sudah menjadi bapak dan ibu ya.”
12129Please respect copyright.PENANAnDCZkSSvly
12129Please respect copyright.PENANAPDvAA1bfxc
“Iya. Bapak muda dan ibu muda. Sekarang kamu sudah tigapuluh kan?”
12129Please respect copyright.PENANAfLr64pkuTO
12129Please respect copyright.PENANA37lyKb4f9o
“Iya. Seminggu yang lalu aku genap tigapuluh tahun.”
12129Please respect copyright.PENANAa46TUc0O7s
12129Please respect copyright.PENANA6Pir1d4DjO
“Ohya? Terlambat dong aku ngasih ucapan selamat ulang tahunnya. Mau kado apa?”
12129Please respect copyright.PENANAYDc7I6qw82
12129Please respect copyright.PENANAmw4oCOCKwG
“Kadonya? Jangan berupa barang deh. Aku ingin mendapatkan ciuman mesra aja…seperti suka kita lakukan pada waktu masih pacaran dulu.”
12129Please respect copyright.PENANAUIY9wvRSbn
12129Please respect copyright.PENANAYNBDqhUTiu
“Mmm…ciuman lewat telepon ini aja ya. Emwuaaaah…”
12129Please respect copyright.PENANAbbkuwhu7LO
12129Please respect copyright.PENANAQuNbcdlxJy
“Gak ah…gak kerasa lewat telepon sih. Nanti malam aja ya Er…please….”
12129Please respect copyright.PENANA3ze4ZEhfOL
12129Please respect copyright.PENANAG43R4FirFj
“Aku kan udah punya suami, Ar.”
12129Please respect copyright.PENANAg7YH8h6wmK
12129Please respect copyright.PENANANFkgts5PNd
“Aku juga udah punya istri. Tapi aku tak mau munafik. Pertemuan kita barusan…benar-benar menggetarkan hatiku…menggetarkan cintaku padamu, sayang.”
12129Please respect copyright.PENANABE2WPGacqv
12129Please respect copyright.PENANA4UyeuXQyFK
Aria…Aria…tahukah kau bahwa tadi aku pun sangat tergetar setelah melihat dirimu berdiri di depan mataku?
12129Please respect copyright.PENANAXPc0h3JyRl
12129Please respect copyright.PENANArtxZzq2SXp
Tapi entah kenapa, aku ingin tetap kelihatan sebagai wanita terhormat di mata mantan kekasihku itu. Maka kataku, “Nanti malam aja kita sambung ya Ar. Ini aku lagi nyetir, takut nabrak mobil lain…”
12129Please respect copyright.PENANAjTPaLsNgA2
12129Please respect copyright.PENANAsGYu5z6sBj
“Oh, kamu lagi nyetir? Ya udah…aku tunggu nanti malam, ya Erniku sayang…”
12129Please respect copyright.PENANAVOJArLujNi
12129Please respect copyright.PENANAZfwKpb9eyn
Aku termangu lagi. Mendengar istilah “Erniku sayang” itu, terbayang lagi kisah remajaku bersama Aria dahulu. Semuanya masih tergambar dengan jelas.
12129Please respect copyright.PENANAFIPisYa8qk
12129Please respect copyright.PENANA56seHyRYym
Kalau saja pamanku merestui hubunganku dengan Aria, pasti ia sudah menjadi suamiku sejak lama. Tapi pamanku lebih menyukai Bang Yadi. Sehingga terpaksa hubunganku dengan Aria diputuskan.
12129Please respect copyright.PENANAVu8DDblwm9
12129Please respect copyright.PENANAOmWTQCuMPh
Pada masa remaja, aku memang anak yang penurut. Aku juga sadar bahwa paman yang merawat dan menyayangiku dari kecil sampai dewasa. Sehingga aku merasa berhutang budi benar padanya. Meski masih remaja, aku sudah punya pikiran ingin membalas kebaikannya sebisaku. Karena itru, ketika paman menganjurkan untuk menerima lamaran Bang Yadi, aku langsung menerimanya saja, meski cinta pertamaku harus kuhancurkan. Dan aku bahagia melihat pamanku senang dengan penerimaan lamaran Bang Yadi itu. Lalu aku berusaha menutup pintu hatiku. Berusaha untuk mengalihkan cintaku kepada Bang Yadi seorang. Meski aku sudah berada di alam baru, alam yang mulai diperkenalkan oleh suamiku sendiri, tiada seorang lelaki pun yang kucintai di dunia ini selain Bang Yadi seorang. Lelaki mana pun bisa memiliki tubuhku, tapi cintaku tetap hanya untuk Bang Yadi.
12129Please respect copyright.PENANAm9NsFQR2f1
12129Please respect copyright.PENANAMCwOClTf6S
Tapi…sejak mendengar pengakuan suamiku, bahwa ia memiliki empat istri, bukan cuma aku dan Uni Erna….entahlah…rasanya aku tak bisa menerimanya. Kalau sekadar selingkuh dengan perempuan lain, aku pun takkan mempersoalkannya, karena aku sendiri juga agak kerap melakukannya (tapi selalu laporan kepada suamiku).
12129Please respect copyright.PENANAbu6ehdsal8
12129Please respect copyright.PENANAYGwKAhea3z
Ya, aku bisa mentolerir jika suamiku selingkuh dengan perempuan lain. Karena mungkin saja ia hanya menyalurkan kebutuhan biologisnya semata. Tapi…kalau menikahi perempuan lain…aku yakin…pasti ada cinta di hati suamiku. Bukan sekadar menyalurkan kebutuhan biologisnya semata.
12129Please respect copyright.PENANAfHBDekQT74
12129Please respect copyright.PENANA8oLGVl3mQR
Lalu…masih adakah perasaan cinta di hati Bang Yadi kepadaku? Apakah perkawinannya denganku sekarang sudah tinggal symbol status belaka, sementara cintanya sudah beralih ke perempuan lain?
12129Please respect copyright.PENANAare2PFii6J
12129Please respect copyright.PENANAiXkmikBcyD
Hmm…seandainya tidak ada masalah itu, sudah pasti aku akan menolak pertemuan empat mata dengan Aria. Karena aku sangsi apakah aku masih bisa mempertahankan diri pada waktu ia menghendaki lebih dari ciuman atau tidak.
12129Please respect copyright.PENANAwZAPxk4gA0
12129Please respect copyright.PENANAt8VwyZGCZH
Tapi masalah suamiku yang ternyata punya istri empat orang itu membuat batinku kemelut dan murka.
12129Please respect copyright.PENANA9WS0mOxuQm
12129Please respect copyright.PENANAKR7au3tOK7
Dan aku tidak tahu lagi apa yang akan terjadi dengan Aria nanti. Sehingga aku sampai pada suatu keputusan…que serra serra…what ever will be, will be…apa yang mau terjadi, terjadilah !
12129Please respect copyright.PENANA8CIovCzfHg
12129Please respect copyright.PENANAev1Vq9ACMy
12129Please respect copyright.PENANAGYNqnysQ7P
Jam setengah tujuh malam aku sudah menyiapkan diri sesiap-siapnya. Bahkan diam-diam aku memasukkan tas pakaianku ke bagasi mobilku, untuk persiapan kalau-kalau aku harus menginap di hotel nanti. Tapi pada waktu menuju kamar Aria, aku akan melenggang saja dengan tas kecilku. Tas pakaian itu akan kutinggalkan di bagasi mobil. Dan hanya akan kukeluarkan jika sudah ada kepastian harus menginap di hotel itu.
12129Please respect copyright.PENANAFYWwAGq2ub
12129Please respect copyright.PENANA9aN4N7FX5D
Meski sudah banyak pengalaman bersentuhan dengan lelaki yang bukan suamiku, anehnya kali ini aku agak degdegan waktu sedang mengemudikan mobilku menuju hotel tempat Aria menginap. Masalahnya aku sudah bisa membayangkan apa yang mungkin terjadi nanti. Rasanya mustahil kalau Aria cuma minta dicium doang. Tapi yah..que serra serra…apa yang mau terjadi terjadilah.
12129Please respect copyright.PENANAYEltdfj0ik
12129Please respect copyright.PENANAQOomqctO42
Begitu mobilku memasuki area parkir, aku memberitahu Aria lewat hapeku, “Ini aku sudah mau parkir di hotel, Ar.”
12129Please respect copyright.PENANAlKlJOxRQTu
12129Please respect copyright.PENANA78uB49fbPU
“Oh…yayayaa…tunggu di lobby aja. Aku akan menjemput ke situ, sayang.”
12129Please respect copyright.PENANACHDZZOOCvD
12129Please respect copyright.PENANAovQJvcEIz1
Dan ketika Aria muncul di lobby…batinku bergetar hebat melihat senyumnya yang menggugahkan kenangan lamaku. Ah…apakah aku sudah menjadi wanita cengeng malam ini? Kenapa perasaanku mendadak jadi mellow begini?
12129Please respect copyright.PENANARA9ctM0oGA
12129Please respect copyright.PENANAATaqWkmJbB
Kenapa aku tertunduk malu-malu waktu melihat tatapan teduh Aria itu?
12129Please respect copyright.PENANAafQ8NeN6gh
12129Please respect copyright.PENANAweBe483HKD
Dan ketika Aria menggandeng pinggangku menuju pintu lift, batinku serasa dinaungi keteduhan dan kesejukan. Seakan-akan aku kembali ke masa remajaku dahulu.
12129Please respect copyright.PENANA2Sel2WEOdM
12129Please respect copyright.PENANAkOmfnC3AqZ
Setibanya di dalam kamar tertutup, kedua tangan Aria mengepit sepasang pipiku. Dan bibirnya mendekat…perlahan tapi pasti…sampai akhirnya menciumi bibirku dengan mesra dan hangatnya.
12129Please respect copyright.PENANAGiYxRcor4r
12129Please respect copyright.PENANANZ8LO8ojWb
Oh, Aria…Aria…kenapa kita harus bertemu lagi? Bukankah kini keadaannya sudah berubah? Bukankah kita sekarang sudah sama-sama memiliki pasangan hidup? Tapi kenapa perasaanku ini malah lebih mendalam daripada waktu masih pacaran denganmu dahulu?
12129Please respect copyright.PENANAv5ELJrF0Fp
12129Please respect copyright.PENANAnCuoTF6jjx
Lalu Aria mengajakku duduk berdampingan di sofa. Aku menurutinya saja. Tapi setelah duduk merapat dengannya, sekujur tubuhku terasa lemas. Lemas dalam indahnya berada di dekat lelaki yang dahulu sangat kucintai itu.
12129Please respect copyright.PENANAYc38nnrILu
12129Please respect copyright.PENANAxwOK5Z4tFp
Barangkali aku harus mengakuinya sejujur mungkin, bahwa cintaku kepada Aria tidak pernah layu. Hanya saja sebagai seorang istri, aku memaksakan diri untuk mencintai Bang Yadi sambil berusaha untuk melupakan Aria. Memang butuh waktu untuk melupakan cinta pertamaku itu. Lalu aku berhasil melupakannya, kemudian kutujukan perasaan cintaku kepada Bang Yadi seorang. Tapi…setelah berjumpa lagi dengan Aria dalam suasana seperti ini….oooh….apa yang sedang terjadi di dalam diriku ini?
12129Please respect copyright.PENANAbMFvQtU8gt
12129Please respect copyright.PENANAlSDpg1Md5Q
Entahlah. Yang jelas, aku merebahkan kepalaku di paha Aria, sambil berpuas-puas menatap wajahnya.
12129Please respect copyright.PENANAfM981CTEdr
12129Please respect copyright.PENANAaAMuyTMbRY
Dan hatiku semakin luluh ketika Aria membelai rambutku, terkadang menciumi bibirku denga kemesraan yang menghanyutkan.
12129Please respect copyright.PENANA2iiUTQYYRr
12129Please respect copyright.PENANApTw9xWa89s
“Nginap aja di sini ya sayang,” kata Aria sambil megusap pipiku dengan lembut.
12129Please respect copyright.PENANAMlcpnXXGOi
12129Please respect copyright.PENANAuOwFXj0hRe
Aku tidak menjawabnya.
12129Please respect copyright.PENANA3PXQHcdAQp
12129Please respect copyright.PENANAC43p8kFpsH
“Mau kan tidur bersamaku malam ini?”
12129Please respect copyright.PENANAXNQkRIyGWP
12129Please respect copyright.PENANAMQ9E4PLYpe
“Takut…”
12129Please respect copyright.PENANADKoijjLssd
12129Please respect copyright.PENANAtvxvMg6lB2
“Takut apa?”
12129Please respect copyright.PENANAYDshJ4tqKj
12129Please respect copyright.PENANARb12LMmPMX
“Takut gak mau pisah lagi sama kamu…”
12129Please respect copyright.PENANAqiKdty7HQB
12129Please respect copyright.PENANAq5ZKp1bDvH
“Jangan pikirkan masalah itu dulu. Sekarang mumpung ada kesempatan, kita nikmati aja.”
12129Please respect copyright.PENANAn1fyxyk7Ro
12129Please respect copyright.PENANAB5MVdjnEvU
“Pakaianku di bagasi mobilku.”
12129Please respect copyright.PENANA7qSwUbhluL
12129Please respect copyright.PENANAkJ7cAEL3YJ
“Ohya?! Mana kunci mobilnya? Biar kuambilin,” Aria bangkit dengan sikap bersemangat.
12129Please respect copyright.PENANAvpkxUTtawp
12129Please respect copyright.PENANALOfQs8VGsg
Kuambil kunci mobilku dari tas kecilku, lalu kuberikan pada Aria sambil menyebutkan nopol mobilku.
12129Please respect copyright.PENANA6NCSKMoHbK
12129Please respect copyright.PENANAFkcTVJx0za
Aria tampak senang sekali. “Tunggu sebentar ya sayang,” katanya sambil membuka pintu kamar, kemudian meninggalkanku sendirian di dalam kamar ini.
12129Please respect copyright.PENANAFPs5N2Jaz0
12129Please respect copyright.PENANAiIcO7OFAV1
Hanya beberapa menit Aria meninggalkanku. Lalu muncul lagi sambil menjinjing tas pakaianku.
12129Please respect copyright.PENANAHjgaPg3dYc
12129Please respect copyright.PENANAi0Y9ZHotAp
“Kamu bawa pakaian ganti…bikin aku senang aja,” kata Aria sambil meletakkan tas pakaianku di atas meja kecil.
12129Please respect copyright.PENANAguPGF5hjgR
12129Please respect copyright.PENANA1pl9h8Zrl0
“Ke mana pun aku pergi, selalu membawa pakaian untuk ganti. Hanya untuk persiapan kalau pakaian yang kukenakan kotor. Bukan sengaja merencanakan tidur di sini.”
12129Please respect copyright.PENANAdAFDkTsaeX
12129Please respect copyright.PENANAfeVRxAAwqp
“Whatever lah…yang penting kamu bisa bersamaku malam ini….malah maunya sih sampai aku mau pulang ke Jakarta nanti.”
12129Please respect copyright.PENANAStxoptS5hJ
“Kamu berkeras banget ingin aku tidur di sini, emangnya mau ngapain?” tanyaku sambil membuka tas pakaianku dan mempertimbangkan pakaian tidur mana yang cocok kukenakan malam ini.
12129Please respect copyright.PENANAez5U6mgzO9
12129Please respect copyright.PENANAR4fpVu7Jws
“Ingin mengobati kerinduanku selama bertahun-tahun,” sahut Aria sambil memelukku dari belakang.
12129Please respect copyright.PENANABw5EFLcILO
12129Please respect copyright.PENANAFIgtLtX2jo
“Sabar dulu dong sayang,” kataku sambil mengeluarkan kimono importku yang terbuat dari kain handuk halus berwarna kuning muda, “Aku mau ganti pakaian dulu ya.”
12129Please respect copyright.PENANAQVOCZng5vI
12129Please respect copyright.PENANADMtDxXvL5x
Aria melepaskan pelukannya dan membiarkanku menuju kamar mandi, untuk mengganti baju kaus dan celana corduroyku di dalam kamar mandi.
12129Please respect copyright.PENANABgOHLCyVGn
12129Please respect copyright.PENANAKSJ3bLnCwF
Waktu berganti pakaian di kamar mandi, sengaja pintunya tidak kukuncikan. Tapi Aria tidak berani membukanya. Itulah salah satu sifatnya yang aku sukai. Ia tak mau bertindak sembarangan dalam segala hal.
12129Please respect copyright.PENANAe4sFMIYT0A
12129Please respect copyright.PENANAfkRfivyiTL
Tapi tahukah Aria bahwa hasrat birahiku mulai berdesir-desir sejak ia mencium bibirku tadi?
12129Please respect copyright.PENANAMkCF9LDNGG
12129Please respect copyright.PENANAogS2rkyj1O
Tak lama kemudian, aku sudah mengenakan kimono tebal itu, sementara baju kaus dan celana corduroyku sudah kugantungkan di kapstok kamar mandi. Bahkan behaku juga kugantungkan di situ.
12129Please respect copyright.PENANAmHzvfgV9f9
12129Please respect copyright.PENANADjxcjZMEyg
Lalu aku keluar dari kamar mandi, disongsong dengan senyuman Aria yang selalu saja membuatku luluh.
12129Please respect copyright.PENANAKZgvP5DYXc
12129Please respect copyright.PENANAM3u97s13Te
“Dalam pakaian apa pun, kamu tetap cantik di mataku, sayang,” kata Aria sambil menggandeng pinggangku dan kembali mengajakku duduk di sofa berkulit putih bersih itu.
12129Please respect copyright.PENANAW742xncMMk
12129Please respect copyright.PENANAcyOvqZsbwX
Di sofa itulah Aria memeluk leherku, kembali menciumi bibirku, lalu terdengar suaranya, “Dahulu banyak larangan, gak boleh menyentuh ini dan itu. Sekarang gimana? Masih ada larangan?” tanya Aria sambil menciumi leherku.
12129Please respect copyright.PENANA4ZznTFNxxK
12129Please respect copyright.PENANAr0Y2GTsl7Y
Aku cuma tersenyum. Memang dahulu Aria kubatasi, cuma boleh mencium pipi dan bibirku. Menyentuh payudaraku pun belum pernah kuizinkan. Tapi kini? Masihkah larangan itu berlaku?
12129Please respect copyright.PENANAwiPX7uMfG1
12129Please respect copyright.PENANAytUudwvCis
Bukankah hasrat birahiku sudah berdesir-desir begini hebatnya? Masih perlukah aku berlagak wanita terhormat yang tak pernah selingkuh dari suamiku?
12129Please respect copyright.PENANAr88GlGFz9Z
12129Please respect copyright.PENANAuhpV61oF9t
Maka kataku, “Whatever you want, do as you will.”
12129Please respect copyright.PENANAf5AK6rwKe6
12129Please respect copyright.PENANAULtwwypIA5
Aria terperangah, lalu tersenyum.
12129Please respect copyright.PENANAh4BLR57wnP
12129Please respect copyright.PENANAWD3oRV8N0X
“Terimakasih, sayangku….” kata Aria sambil menciumi pipiku, “Aku masih dan akan tetap mencintaimu…sampai kapan pun. Hanya saja pertemuan kali ini terjadi dalam keadaan sama-sama dewasa. Maka tentu berbeda cinta di masa remaja dengan cinta di masa dewasa. Tapi bagaimana perasaanmu padaku? Masih adakah cinta di hatimu?”
12129Please respect copyright.PENANAKZgDOgIpEn
12129Please respect copyright.PENANA3g25FyEUcc
“Pikir aja sendiri,” sahutku sambil mengerling manja, “Makanya aku datang ke sini karena apa?”
12129Please respect copyright.PENANAzx2oSdf8qF
12129Please respect copyright.PENANAVb3yRedxcD
Aria ketawa kecil. Lalu meraih pergelangan tanganku, “Kalau begitu, kita pindah ke sana aja yok,” katanya sambil menunjuk ke tempat tidur bertilam seprai putih bersih itu.
12129Please respect copyright.PENANAdfoeOz0Q9A
12129Please respect copyright.PENANAf4fp7iDHT1
Aku jadi manja lagi, seperti masa remajaku dulu. Diam saja di sofa itu, sehingga Aria menggodaku, “Mau kugendong?”
12129Please respect copyright.PENANAwexlUv9iaV
12129Please respect copyright.PENANAoth8ZKMyGq
Aria mengangsurkan punggungnya. Maka sekalian aku memeluk lehernya dari belakang. Dan ia benar-benar menggendongku, lalu meletakkanku dengan hati-hati ke atas tempat tidur.
12129Please respect copyright.PENANA6DiSN6zJf0
12129Please respect copyright.PENANAjznKxYjtHy
Kini aku yang merengkuh lehernya. Dan Aria seperti mengerti apa yang kuinginkan. Ia mendekatkan bibirnya ke bibirku, lalu merapat dan saling lumat. Tapi ketika tangannya menyelinap ke arah payudaraku yang tak berbeha ini, kubisiki telinganya, “Sentuhlah dengan mulutmu, sayang.”
12129Please respect copyright.PENANAf3lv1yhHt6
12129Please respect copyright.PENANAmyZ9bizSMp
Aria mengangguk dan mendekatkan mulutnya ke arah oayudaraku. Pada saat itulah kulepaskan ikatan tali kimonoku, lalu kurentangkan kedua sisi kimonoku, sehingga payudaraku terbuka total di depan mata Aria. Inilah untuk pertama kalinya payudaraku dipertontonkan di depan mata Aria.
12129Please respect copyright.PENANAqG5Xglo2i4
12129Please respect copyright.PENANAutRFQIGJye
Aria pun berkomentar, “Hmmm….payudaramu indah sekali, sayang.”
12129Please respect copyright.PENANAj9MjD8mLWt
12129Please respect copyright.PENANAqihJFUrhSK
Lalu Aria benar-benar mengikuti permintaanku. Mulutnya mendekati puting payudara kiriku, sementara tangan kirinya memegang payudara kananku.
12129Please respect copyright.PENANAOYEG4fJDLJ
12129Please respect copyright.PENANA5OPM3mp3ap
Desir birahiku semakin menguasai batinku ketika Aria mulai mengemut pentil payudara kiriku, sementara tangan kirinya mulai meremas-remas lembut payudara kananku.
12129Please respect copyright.PENANA9BQaBhU7Mj
12129Please respect copyright.PENANApSwmhvn4yB
Entah kenapa, aku merasa inilah emutan yang paling indah dalam hidupku. Yang membuatku terlena dalam godaan birahi yang semakin menjadi-jadi.
12129Please respect copyright.PENANAncmjTGJlKJ
12129Please respect copyright.PENANA4NSaKMg0yF
Kubiarkan ia menjilati pentil payudaraku dan sesekali mengisapnya seperti bayi yang sedang menyusu. Namun diam-diam tanganku mulai masuk ke balik jerseynya. Mengusap-usap kulit punggungnya yang terasa hangat. Dan seperti digerakkan oleh tenaga magnetisme, kuturunkan celana dalamku sampai ke dekat lututku, karena mulut Aria mulai menurun ke arah perutku. Ini bisa dijadikan lampu hijau, bahwa Aria boleh menyentuh kemaluanku !
12129Please respect copyright.PENANAV0xCYJiiBk
12129Please respect copyright.PENANAbOx0enuHZb
Tapi tahukah Aria bahwa kemaluanku sudah mulai basah akibat emutannya di pentil payudaraku? Oh…sebaiknya ia jangan menjilati kemaluanku. Karena aku tak mau kemaluanku jadi terlalu basah.
12129Please respect copyright.PENANAoK4bAhPEGK
12129Please respect copyright.PENANAXbJxbuEsRP
Karena itu cepat kutarik lagi kepala Aria ke atas, lalu kucium bibirnya dengan binalnya. Sementara tanganku berusaha menarik ritsleting celana panjangnya, lalu berusaha menyelinapkan tanganku ke balik celana dalamnya. Aria membiarkan apa pun yang kulakukan.
12129Please respect copyright.PENANAiNb6fnf2fs
12129Please respect copyright.PENANAVlOTSTI9bt
Jantungku memukul kencang setelah berhasil memegang penis mantan kekasih pertamaku itu. Dan nafsuku semakin menjadi-jadi. Sehingga tanpa ragu lagi kusembulkan penis Aria yang ternyata sudah sangat tegang itu. Lalu tanpa ragu pula kucolek-colekkan moncong penis itu ke celah kemaluanku yang sudah basah licin ini.
12129Please respect copyright.PENANA6umfZdAZ44
12129Please respect copyright.PENANAVQFlCu8IOF
Dan semakin basah licin setelah kurasakan nikmatnya mengelus-eluskan moncong penis itu ke celah kemaluanku.
12129Please respect copyright.PENANAHugOHyYxB1
12129Please respect copyright.PENANAxSJEoRQUBM
Dan…oooh…moncong penis itu terasa mulai mendesak dengan kuatnya…mulai membenam ke dalam liang kemaluanku.
12129Please respect copyright.PENANAW9xl3w0DPp
12129Please respect copyright.PENANAJZTUYskbh7
Pada saat itulah kualihkan tanganku untuk memeluk leher Aria sambil merengek manja, “Aaaaa…Aria ….oooh….ini sudah mulai masuk, sayang….”
12129Please respect copyright.PENANAf5mbYwSRCU
12129Please respect copyright.PENANAFKlajT9Fag
“Iya sayang…aku bahagia sekali…karena akhirnya aku bisa memilikimu…” sahut Aria tersengal, sementara penisnya mulai bergerak-gerak maju mudur di dalam liang senggamaku.
12129Please respect copyright.PENANAvZvW0gtg3A
12129Please respect copyright.PENANA9nbC99Y32H
“Sebentar…celana dalamku harus dilepaskan dulu,” kataku sambil menggerakkan kaki kananku, lalu jari-jari kakiku menjepit celana dalamku dan mendorongnya sampai terlepas dari kakiku.
12129Please respect copyright.PENANAr0yw6Lq8Dg
12129Please respect copyright.PENANAnS5WqttFog
Aria pun melakukan hal yang sama. Batang kemaluannya tetap berada di dalam jepitan liang senggamaku, namun ia berusaha melepaskan celana panjang dan celana dalamnya.
12129Please respect copyright.PENANAZHdpetuonn
12129Please respect copyright.PENANA0448OoP9Cf
Aku sendiri sudah berhasil mengeluarkan kedua tanganku dari kimonoku. Lalu kutarik jersey Aria ke atas, sampai terlepas dari kepalanya.
12129Please respect copyright.PENANAajHNG9lAET
12129Please respect copyright.PENANAJxJETbk8eO
Dan kami jadi sama-sama telanjang bulat kini.
12129Please respect copyright.PENANAbo4TevSnFy
12129Please respect copyright.PENANA0j7Wn3wZtf
Maka mulailah kami melakukannya dengan lebih leluasa. Bahwa Aria mulai mengentotku, sementara kedua pahaku terangkat tinggi ke atas, agar ia bisa mendorong penisnya sedalam mungkin.
12129Please respect copyright.PENANAB2X0yHEALu
Aria…oh, Aria…tak kusangka akan terjadi juga kisah indah ini. Kisah tentang galaunya batinku di rumah, lalu bertemu denganmu dan akhirnya kegalauanku terobati olehmu. Padahal aku tak pernah merencanakannya. Apalagi kalau mengingat bahwa kita berlainan kota. Tapi dunia ini terkadang terasa kecil, sehingga kita dipertemukan lagi setelah sama-sama dewasa.
12129Please respect copyright.PENANAGZ9WqJLALj
12129Please respect copyright.PENANAi4tFgAVYGd
Dan aku merasakan, disetubuhi oleh lelaki yang kucintai, luar biasa indahnya. Apalagi ketika Aria mengentotku sambil menciumi bibirku dengan lahapnya, sementara payudaraku pun tiada hentinya diremas-remas olehnya.
12129Please respect copyright.PENANA156ykncmou
12129Please respect copyright.PENANAkER8qy4RIC
Sambil menikmati keperkasaan Aria, aku pun punya pikiran harus jauh lebih memuaskan daripada istri Aria. Karena itu aku mulai menggoyang pinggulku segila mungkin. Dengan gerakan meliuk-liuk, memutar-mutar dan menghentak-hentak. Napas Aria terdengar ngos-ngosan, tapi entotannya makin lama makin ganas. Terasa menggesek-gesek dinding liang senggamaku dan menonjok-nonjok dasar liang senggamaku, sebagai pertanda betapa panjang penis mantan kekasihku itu.
12129Please respect copyright.PENANAwHzhUOTWJR
12129Please respect copyright.PENANA3VOiQr51OE
Dalam nikmat tak terlukiskan itu, aku pun meremas-remas rambut Aria dengan gemasnya. Dan mulutku tak terkendalikan lagi, terus-terusan melontarkan suara histerisku, “Ooooh…Aria…Aria sayang…..ini enak banget sayang……ooooh….iya….entot terus Ariaku sayang….enak sayang…iya…iya….aaaaaah….oooooh….aaaah…”
12129Please respect copyright.PENANAcaxVJt5ctS
12129Please respect copyright.PENANArOXmN1GJ51
Begitu nikmatnya disetubuhi oleh lelaki yang masih dan akan tetap kucintai itu, membuatku cepat sekali mencapai puncak orgasmeku.
12129Please respect copyright.PENANAYBGNrya0I3
12129Please respect copyright.PENANAIDytL921Tq
Maka pada saat Aria sedang ganas-ganasnya mengayun penisnya, aku justru sedang mengejang tegang sambil menahan napasku, dengan mata terbeliak lalu terpejam, dengan pinggul terangkat ke atas dan…aaaaah….terasa betapa nikmatnya puncak orgasmeku ini…sehingga aku sendiri merasakan betapa liang senggamaku berkejut-kejut, kemudian sekujur tubuhku serasa dialiri desir-desir nikmat yang tiada taranya…
12129Please respect copyright.PENANAGszwfi45qe
12129Please respect copyright.PENANAiNufC74ZCz
Aku menggelepar, lalu sekujur tubuhku lemas kembali, dalam nikmat sedalam lautan.
12129Please respect copyright.PENANAm0q6u03apB
12129Please respect copyright.PENANAZNeGEvyMEl
Tapi Aria masih asyik mengayun penisnya bermaju mundur di dalam liang senggamaku yang sudah basah licin ini.
12129Please respect copyright.PENANAbfb1Odv1oE
12129Please respect copyright.PENANA4H1X9hAlam
Muncul lagi perasaan ingin lebih memuaskan daripada istri Aria itu. Maka kutahan rasa ngiluku sesaat, kemudian aku pun menggoyang pinggul lagi sebinal mungkin. Sehingga liang kemaluanku seolah memilin-milin dan meremas-remas batang kemaluan Aria yang tetap mantap bermaju-mundur itu.
12129Please respect copyright.PENANAW4y7NwTFsc
12129Please respect copyright.PENANAOMnkXlhQVj
“Kamu ikut kabe…?” tanya Aria terengah.
12129Please respect copyright.PENANAsRjmFDqZLO
12129Please respect copyright.PENANAgj5vpPoGl7
“Iya,..
ns216.73.216.24da2