
Meski aku tau Yusuf masih bocil, tetapi perasaan kesal yang membekas di hatiku belum bisa memudar. Ada perasaan yang mengganjal mendengar pendapat Yusuf yang mengingatkan masa lalu orang tuaku. Perasaan sentimental muncul begitu saja, hanya kerena Yusuf yang awalnya menjadi sesosok remaja yang dewasa karena kepeduliannya berubah menjadi sosok menakutkan.
9571Please respect copyright.PENANAAozx3YDrPN
Akhir-akhir ini aku cenderung menghindar saat Yusuf berusaha mendekatiku. Tetapi anehnya aku malah berusaha mendekati teman-teman Yusuf. Saat aku berusaha berkumpul dengan teman-teman Yusuf, ada tatapan ketidaksukaan di matanya. Hanya saja, melihat sorot mata Yusuf yang seakan memancarkan kecemburuan. Di dalam hati aku bersorak, aku ingin membuatnya menderita karena sikapnya padaku.
9571Please respect copyright.PENANABB4O5hGPGN
"Maafkan Ibu, Suf", kataku dalam hati.
9571Please respect copyright.PENANAJMHbpboNNE
Hari ini karena motorku berada di bengkel, aku menghubungi Malik untuk menjemputku. Malik meresponku dengan ceria.
9571Please respect copyright.PENANAFxUvrogH8m
"Lik, bisa jemput Ibu kan?", Tanyaku.
9571Please respect copyright.PENANAA0Im9x4W6i
Awalnya Malik merasa gak enak, mungkin karena mengingat aku adalah guru ngajinya sekaligus akhwat bercadar.
9571Please respect copyright.PENANAwr9JyE2gBw
"Emm tapi, Bu?", Tanya Malik seperti ragu.
9571Please respect copyright.PENANANYnxieoGRS
Ya saat ini, aku sedang video call dengan Malik. Aku hanya memakai hijab saja tanpa cadar. Malik shock melihat wajahku pertamakali, terlihat di wajahnya yang sesekali menunduk, dengan sesekali tersenyum salah tingkah.
9571Please respect copyright.PENANAhhq7HXcFCc
"Kenapa Lik?", Tanyaku tersenyum.
9571Please respect copyright.PENANAVKhOp0VDeh
"Eh, gapapa Bu", katanya tersenyum dengan menggaruk kepalanya.
9571Please respect copyright.PENANA390aUoh523
Lalu Malik menatap mataku, kutatap balik mata Malik dengan wajah tersenyum. "Maaf ya, Ibu buru-buru tadi. Jadi gak sempet make cadar", kataku berbohong.
9571Please respect copyright.PENANAD8mRkOBoL1
"Hehe, iya Bu", kata Malik cengengesan.
9571Please respect copyright.PENANA6fVDMbd8jH
"Jadi gimana? Mau kan jemput Ibu?", Tanyaku.
9571Please respect copyright.PENANA8sFMIyi4UZ
"Emm, mau Bu. Jam berapa?", Tanya Malik.
9571Please respect copyright.PENANAW9DQSi5pHF
Aku menyebutkan jamnya, setelah aku selesei video call. Ntah kenapa ada perasaan aneh yang timbul di dalam dadaku. Ada bayang-bayang Yusuf yang kembali muncul di dalam pikiranku, ya aku muak.
9571Please respect copyright.PENANAOIo9hY49It
Sekarang aku masuk ke dalam kamar mandi, hijab dan dresss panjangku yang berwarna coklat muda aku tanggalkan. Dengan perlahan satu persatu kain yang selama ini menutupi auratku mulai terlepas. Tinggal BHku yang berwarna hitam berenda dan celana dalam berwarna serupa.
9571Please respect copyright.PENANAFYvyAmyagJ
Di depan cermin, aku mematut diriku. Dengan bertolak pinggang, kulihat penampakanku di cermin. Kusunggingkan senyum tipis saat aku mengagumi diriku sendiri. Hatiku berdesir saat membayangkan, tubuhku yang aku kagumi saat ini terpampang di depan orang lain hanya berlapiskan BH dan celana dalam.
9571Please respect copyright.PENANAVc3BUIxKIY
"Hihi, kamu nakal Husna", kataku tersenyum.
9571Please respect copyright.PENANAVOHMa2ecEX
Lalu senyumanku berubah menjadi perasaan kesal yang menguar, "Kamu gak rela Suf? Temanmu melihat wajahku?", Kataku dalam hati.
9571Please respect copyright.PENANAiyONtknTqL
Wajahku yang semula cemberut berubah menjadi tawa yang terpingkal-pingkal.
9571Please respect copyright.PENANApQw7sgH9Vu
"Tok tok tok. Na, kamu gapapa kan, Nak?", Tanya Kakek yang tiba-tiba mengetuk kamar mandiku.
9571Please respect copyright.PENANAb5oKG0GSOh
"Eh gapapa Kek", kataku dengan perasan malu.
9571Please respect copyright.PENANAq6ArjOmbCF
"Udah gila kamu, Husna", kataku pada diriku sendiri.
9571Please respect copyright.PENANAQZtG49Nuk1
Kulepas BHku, lalu celana dalamku. "Cantik", batinku.
9571Please respect copyright.PENANAOHmLHioNpD
Kubusungkan dadaku di cermin di dalam kamar mandi. Terbayang lagi wajah Yusuf, "Gak akan aku tunjukin tubuh telanjangku ke kamu Suf. Tapi... " Kataku terputus.
9571Please respect copyright.PENANAoJvWx6EeWk
Aku tersenyum mengingat Pak Aziz saat melihat vaginaku terpampang di depannya tanpa penutup. Meski jaraknya cukup jauh waktu itu, tetapi aku yakin Pak Aziz melihat lubang peranakanku yang sedang memancarkan air seni. Tanpa sadar telapak tanganku sudah berada di vaginaku, kubelai dengan lembut.
9571Please respect copyright.PENANAFGi9bCourF
"Ahhh Pak Aziz", kataku mendesah sambil memejamkan mataku.
9571Please respect copyright.PENANAbadQeRiQBM
"Na, ada tamu nih. Katanya murid kamu, dia mau jemput kamu", kata Kakek.
9571Please respect copyright.PENANAdoFFMkoV2B
"Oh iya Kek", kataku.
9571Please respect copyright.PENANAyJm5o0z3gB
Karena aku cewek, aku gak bisa buru-buru mandi seperti cowok. Di dalam hati aku gak peduli, toh aku baru memulai mandi.
9571Please respect copyright.PENANAnCE6wzzC4x
Kuguyur tubuhku dengan air dingin, tubuhku kini basah oleh air. Kuguyur lagi, dari wajah. Air turun membasahi tubuhku. Rambut panjangku yang lebat pun aku basuh dengan air. Kusabun seluruh tubuh, sampai busa memenuhi tubuhku. Masuk ke dalam lipatan-lipatan tubuhku, dari ketek, menggumpal di dalam lipatan payudaraku.
9571Please respect copyright.PENANABNTpVll69O
Tanpa memikirkan Malik yang sudah menungguku di ruang tamu, aku ingin berlama-lama di kamar mandi sampai tubuhku menggigil.
9571Please respect copyright.PENANAlPpGAFYnLh
Hari ini aku ingin berdandan secantik mungkin, kupoles mataku juga alisku. Lalu gak lupa wajahku pun, meski tertutup cadar kupoles dengan make up tipis. Gak lupa bibirku pula. Ntah kenapa aku memoles bibirku dengan lipstik, padahal bibirku tertutup oleh cadar.
9571Please respect copyright.PENANAYKgZyvXMex
Aku tersenyum tipis di depan cermin, "Ini untukmu, Malik", kataku dalam hati.
9571Please respect copyright.PENANA0PQwh9Zksk
Setelah aku menghanduki tubuhku yang basah oleh air, kupakai BHku yang berwarna putih berenda dengan celana dalamku yang yang berwarna putih bunga-bunga.
9571Please respect copyright.PENANAhbzZYYm034
Perlahan dress panjangku yang berwarna putih tulang, menutupi seluruh tubuhku. Sekarang sebagian auratku sudah tertutup. Hanya lekukan tubuhku, dari pundak sampai panggulku yang besar. Dan juga pantatku yang membulat masih belum tertutup oleh hijabku. Kuambil hijab panjangku, perlahan mulai menutupi tubuhku.
9571Please respect copyright.PENANASWZ8WVjcX6
Dengan langkah perlahan, aku berjalan ke arah kamarku. Di dalam kamar, aku duduk di depan meja rias untuk mematut diriku. Kupoles wajahku dengan make up tipis. Setelah semua, aku rasa sudah cukup kuambil cadarku untuk menutupi wajahku yang pernah mendapat pujian cantik oleh Yusuf.
9571Please respect copyright.PENANA7VCMpqbUmO
Mengingat itu, aku tersenyum tipis. Tetapi senyumku tak berlangsung lama karena aku masih kesal pada Yusuf. Ntah aku bisa memaafkannya atau enggak, aku gak tau. Untuk saat ini, aku belum bisa memaafkannya. Kecuali dia mau berubah, lalu meminta maaf padaku.
9571Please respect copyright.PENANAPqVe98Pfi5
Ku berjalan ke ruang tamu, "Maaf ya Lik, Ibu lama", kataku.
9571Please respect copyright.PENANA6WoL38RnHP
"Oh gapapa, Bu", kata Malik sambil menatapku tanpa berkedip.
9571Please respect copyright.PENANAXzSBdcJb5e
Mungkin kalau kakekku typikal dengan Yusuf, Kakek akan marah besar saat aku dijemput oleh muridku laki-laki. Tetapi Kakek berbeda, sifat relijius Kakek hanya sebatas ritual. Dalam aspek moral dan keseluruhan pandangannya, Kakek sama denganku. Ya karena Kakek yang mendidikku selama ini, untuk menjadi muslimah yang lebih manusiawi.
9571Please respect copyright.PENANALb5x26olJQ
Aku dibesarkan oleh Kakek seorang diri, dengan budaya-budaya Sunda yang meresap ke dalam diriku. Meski aku ada darah Aceh, tetapi darah Sundaku lebih dominan.
9571Please respect copyright.PENANA92KOLbLNUg
Kucium punggung tangan Kakek "Husna berangkat ya", kataku pada Kakek.
9571Please respect copyright.PENANAak4Pb6ddCa
"Iya Husna, hati-hati ya di jalan! Nak Malik titip ya", kata Kakek.
9571Please respect copyright.PENANAB7HCsGe01L
"Oh iya Kek, pasti", kata Malik.
9571Please respect copyright.PENANAOvKJWkvSyA
"Assalamualaikum Kek", kataku mengucapkan salam.
9571Please respect copyright.PENANA0090bOahgR
"Assalamualaikum Kek", kata Malik juga.
9571Please respect copyright.PENANAMMzOSEodLj
"Wa'alaikum salam", sahut Kakek.
9571Please respect copyright.PENANA4umlJd7kNp
sekarang aku dibonceng Malik dengan motornya, karena motor Malik termasuk motor gede. Yang gak tau apa itu, saat aku dibonceng posisiku sedikit menungging. Karena posisiku yang sedikit menungging saat motor melaju, secara refleks aku memeluk Malik dengan erat.
9571Please respect copyright.PENANAdHmMfYboEX
Dengan cepat, motor Malik melesat. Karena jaraknya ke Masjid gak jauh, hanya sekian detik saja aku dan Malik sudah sampai ke Masjid.
9571Please respect copyright.PENANA5NLFPDRrGf
Saat aku dibonceng oleh Malik, banyak Ibu-Ibu kompleks yang berbisik-bisik dengan tatapan sewot. Tapi aku peduli? Sama sekali aku gak peduli.
9571Please respect copyright.PENANAvohtBMV13m
Sekilas aku mendengar bisikan-bisikan Ibu-Ibu itu, mereka menyebutku akhwat lonte.
9571Please respect copyright.PENANAMV2A9k8bfj
Mendengar gunjingan mereka, aku hanya bisa mengernyitkan keningku. Kuhirup nafasku dalam lalu aku hembuskan.
9571Please respect copyright.PENANA0sSjSX4Ttz
Sesampainya di Masjid semua mata melihatku, begitu juga dengan teman-temanku. Tetapi gak ada yang memandangku dengan pandangan menghakimi. Karena teman-temanku banyak juga yang menyimpang jauh daripada aku. Dan mungkin karena itulah, mereka enggan untuk menghakimi.
9571Please respect copyright.PENANAqmN93uKEM9
Pak Aziz pun, hanya menatapku saja dengan tersenyum. Tetapi ada satu sorot mata yang memandangku sinis, mata itu adalah mata Yusuf.
9571Please respect copyright.PENANAV4JQl5xM7V
Tatapan Yusuf tajam ke arahku, kulihat tangannya mengepal. Melihat itu, jantungku berdetak kencang. Tiba-tiba perasaan takut mulai muncul. Aku takut, karena perasaan cemburunya Yusuf melampiaskan dengan kekerasan padaku.
9571Please respect copyright.PENANAT2WoxcpTDy
Aktivitas mengajarku berjalan dengan baik, dengan senyum merekah aku menuju parkiran untuk pulang bersama Malik.
9571Please respect copyright.PENANAvGzmzUoiZW
Aku kaget, tiba-tiba ada yang menarik tanganku. Kucoba menoleh ke belakang, ternyata Yusuf.
9571Please respect copyright.PENANAPeijJDZxRT
"Lepasin gak!!", Kataku.
9571Please respect copyright.PENANA0YHF1Hmgfz
"Kamu masih marah sama aku ya Na?", Tanya Yusuf dengan tatapan sinis.
9571Please respect copyright.PENANAcTaq0g9So8
"Iya!!", Kataku dengan membalasnya dengan tatapan sinis juga.
9571Please respect copyright.PENANAi0zH8qJZVw
Sekarang aku dipepet Yusuf ke tembok, lalu Yusuf memukulkan tangannya yang terkepal ke tembok. Aku tersentak kaget, "Apa-apaan sih kamu Yusuf?", Tanyaku dengan mata berkaca-kaca.
9571Please respect copyright.PENANAe2VENqG8uN
Yusuf hanya mendengus saja, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
9571Please respect copyright.PENANAkW6T0uESg8
"Kamu cemburu? Gak gini caranya Suf", kataku dengan sedikit sesenggukan.
9571Please respect copyright.PENANA9rIxtzPkOB
Apa yang aku takutkan, akhirnya terjadi juga. Dengan buas Yusuf mencium bibirku yang masih tertutup cadar.
9571Please respect copyright.PENANAMsskPr4FDV
"Suf lepasin!! Aku gak bisa nafas", kataku dengan berusaha mendorong tubuh Yusuf.
9571Please respect copyright.PENANA6Xbh36qVBR
Doronganku ke tubuh Yusuf gak berarti apa-apa. Meski umurku lebih tua daripada Yusuf, tetapi tenagaku tetap saja tenaga perempuan, yang gak sebanding dengan tenaga Yusuf.
9571Please respect copyright.PENANAYrKNjZa6Sx
"Suf, kumohon Suf!! Lepasin aku!!", Kataku memohon.
9571Please respect copyright.PENANARda0Ih0eei
Tetapi Yusuf sama sekali gak menghiraukanku, malah dengan kurang ajarnya telapak tangan Yusuf sudah hinggap di atas payudaraku yang masih terlindungi oleh kain berlapis. Dari BH, dress panjangku dan hijabku.
9571Please respect copyright.PENANAKdM69ybwx0
Kudorong tubuh Yusuf, kali ini Yusuf mampu aku dorong ke belakang sampai aku bisa kabur darinya.
9571Please respect copyright.PENANAyvhKKDmlj8
"Heh jalang!! Mau kabur kemana?", Kata Yusuf.
9571Please respect copyright.PENANAlePdxEQqnb
Langkahku berhenti mendapat hinaan itu, aku berhenti melangkah lalu berjalan ke arah Yusuf.
9571Please respect copyright.PENANA94Oa7TBR5P
"Apa yang kamu bilang tadi?", Tanyaku merasa gak terima karena yang mengatakan itu Yusuf.
9571Please respect copyright.PENANANpLJnzukDN
"Jalang!! Kenapa? Kamu gak terima? Buka aja cadarmu, gak pantes!!", Kata Yusuf mulai mengutarakan kata-kata yang membuatku sakit hati.
9571Please respect copyright.PENANAk7GRTK57Nw
Kalau itu orang lain, mungkin aku bisa terima. Itu Yusuf, orang yang aku cintai.
9571Please respect copyright.PENANAoBum6gFlMy
Kuhapus air mataku, "Kamu keterlaluan, Suf", kataku.
9571Please respect copyright.PENANAFskcCsawCF
"Bu, Ibu gapapa?", Tanya Malik yang tiba-tiba muncul dan mendekatiku.
9571Please respect copyright.PENANAAx89FtP53U
"Apa yang kamu lakukan Suf?", Tanya Malik.
9571Please respect copyright.PENANAdiKrjgtBs6
"Ini bukan urusanmu!!", kata Yusuf emosi.
9571Please respect copyright.PENANAEnGd4C57pA
"Sebenarnya kalian ada hubungan apa?", Tanya Malik.
9571Please respect copyright.PENANAA3SsfAeWpK
Yusuf mengungkapkan semuanya, dengan nafas berat Malik menghembuskan nafas panjang.
9571Please respect copyright.PENANACv9NeEkT28
"Aku denger apa yang kamu ucapin ke Bu Husna", kata Malik.
9571Please respect copyright.PENANAAJxGK3f5YB
Tangan Malik menggandeng pergelangan tanganku, "Ayok Bu, Malik antar pulang", katanya.
9571Please respect copyright.PENANAX1swDoe1DZ
Sebelum aku naik ke atas motor, Malik menghapus air mataku. Mata Malik menatap tajam ke arah Yusuf. Kulihat mata Yusuf menatap Malik dengan tajam pula.
9571Please respect copyright.PENANAQpGdc5rpmn
Saat aku sudah naik ke atas motor, Malik menarik tanganku agar memeluknya erat.
9571Please respect copyright.PENANAO51VTHVnxZ
Motor mulai melaju, keluar dari area Masjid.
9571Please respect copyright.PENANAPlxf8Nx13S
"Aku gak mau pulang Lik", kataku pada Malik.
9571Please respect copyright.PENANABxCRn9fscj
Tangan Malik mengelus-elus punggung tanganku di perutnya. "Ya sudah kita jalan-jalan dulu ya, Bu", kata Malik.
9571Please respect copyright.PENANApG4aFUwxKM
"Iya Lik, bawa Ibu kemana aja yang kamu mau!!", kataku dengan terisak.
9571Please respect copyright.PENANA7xqxteWvwy
"Udah jangan nangis, Bu!! Ada Malik disini", kata Malik sambil menepuk-nepuk punggung tanganku.
9571Please respect copyright.PENANAtuub3lGxzk
"Terima kasih ya", kataku sambil mengusap air mataku.
9571Please respect copyright.PENANAbOFQIxinyZ
"Sama-sama, Bu", kata Malik.
9571Please respect copyright.PENANAChuXWaaLaY
Sekarang motor Malik mengarah ke area pegunungan, kupeluk semakin erat. Kudengar detak jantung Malik berdetak kencang.
9571Please respect copyright.PENANA6J7DORWhfn
Aku tersenyum mendengar detak jantung Malik, ingin rasanya aku berikan apa yang aku punya untuk Malik hari ini juga.
9571Please respect copyright.PENANAs8tAkCzikQ
Motor Malik berhenti di pinggir hutan, yang jauh dari pemukiman.
9571Please respect copyright.PENANAYo8RSk2aRv
"Kita berhenti disini ya, Bu?", kata Malik.
9571Please respect copyright.PENANA3p2f2scNtm
"Iya Lik", kataku.
9571Please respect copyright.PENANAebfzt1JqlN
Setelah berhenti di pinggir hutan, aku dan Malik bersandar pada motornya. Kurasakan tangan Malik memegang tanganku. Mendapat perlakuan itu, aku menoleh ke arah Malik dengan tersenyum.
9571Please respect copyright.PENANA5VGmA5rGPR
Lalu Malik menarik tubuhku, dengan tangan satunya berada di pinggangku. Kini aku berada di depan Malik, mata kita saling bertemu.
9571Please respect copyright.PENANAMw7TD2cjzE
Tangan Malik melingkar, menarik tubuhku. Dengan tarikan lembut, aku sekarang berada dalam pelukan Malik.
9571Please respect copyright.PENANAa1rfh71EaL
"Lik?", kataku lembut.
9571Please respect copyright.PENANATsjehr4m3J
"Iya, Bu?", Tanyanya.
9571Please respect copyright.PENANAwXt7aEI8rQ
"Panggil aku Husna aja!!", Kataku dengan tersenyum.
9571Please respect copyright.PENANAkEI2pwxyoA
"Baiklah, Husna", kata Malik tersenyum, dengan tangan yang membelai pipiku.
9571Please respect copyright.PENANAuIzGMgYwHd
Belaian lembut di pipiku membuatku melayang. Kupejamkan mataku, merasakan desiran yang merayap ke seluruh tubuhku. Jari telunjuk Malik menyentuh telingaku yang tertutup hijab, berputar-putar mengitari lubang telingaku. Geli bercampur nikmat gak bisa aku cegah, kugigit bibir bawahku dan mataku terpejam dengan desahan yang tertahan.
9571Please respect copyright.PENANAoyRake1PlJ
"Ehhhh, ssssshhhh."
9571Please respect copyright.PENANA8rMIbpiwAJ
Kubuka mataku menatap mata Malik, "Enak?", Tanya Malik.
9571Please respect copyright.PENANAV0HnQAHO3S
"Hu'um", kataku sambil mengangguk.
9571Please respect copyright.PENANAEBffD0PUD5
Lalu tangan Malik yang kanan dan kiri menyentuh pipiku, mengetahui apa yang akan terjadi aku menutup mataku.
9571Please respect copyright.PENANAxNwbJhTlpN
"Cup" Malik mengecup bibirku lembut yang masih masih tertutup cadar.
9571Please respect copyright.PENANAeTWwLMWJvA
Kutolehkan wajahku ke samping menahan perasaan tak menentu. Malik menjadi orang kedua yang mencium bibirku setelah Yusuf.
9571Please respect copyright.PENANAD1DIziVjw7
"Umur kamu berapa sih Husna?", Tanya Malik sambil membelai pipiku.
9571Please respect copyright.PENANAcAabwOXwVk
"19, Lik", kataku dengan tersenyum di balik cadarku.
9571Please respect copyright.PENANAxB76rQ0Uwf
"Gak terlalu jauh ya umur kita?", Kata Malik dengan masih tetap membelai pipiku.
9571Please respect copyright.PENANAKeqdZn0sGb
"Iya", kataku tersenyum.
9571Please respect copyright.PENANAiE4RdkMmTk
"Cup" Malik kembali mengecup bibirku.
9571Please respect copyright.PENANAzGNPyyrtu6
Kecupan Malik pada bibirku berulang kali, sampai aku mendorongnya karena aku gak bisa nafas.
9571Please respect copyright.PENANA33Gd1jokk5
"Maaf, Lik. Aku gak bisa nafas", kataku.
9571Please respect copyright.PENANAOYCZZJVNRh
"Gapapa, aku yang seharusnya minta maaf", kata Malik.
9571Please respect copyright.PENANAN0XFRbrgzc
Ntah kenapa hatiku menghangat, karena perlakuan Malik padaku lembut tanpa memaksaku.
9571Please respect copyright.PENANAMXljkmX7qR
Perlakuan Malik yang lembut membuatku lupa diri, kubalas kecupan Malik dengan kecupan panas. Tanpa bisa aku cegah, kubuka mulutku untuk mengganti kecupan dengan lumatan.
9571Please respect copyright.PENANAtjHnnPuwGF
Kurasakan tangan Malik sudah hinggap di atas payudaraku. Gak seperti yang aku lakukan pada Yusuf. Kubiarkan Malik meremas dengan perlahan ke payudaraku.
9571Please respect copyright.PENANAal16AdbYvq
"Ahhhh" aku mendesah dengan kepala mengdongak.
9571Please respect copyright.PENANA48FE196W7M
Lumatanku pada mulut Malik terlepas, lalu Malik menarik kepalaku bagian belakang untuk maju ke depan. Sekarang giliran Malik yang melumat bibirku yang masih tertutup cadar.
9571Please respect copyright.PENANALO1C2Mgjru
"Elm, srup, srup", bunyi ludah kami yang saling mengecap.
9571Please respect copyright.PENANAPO2rxf08EH
Sekarang cadarku penuh dengan ludahku dan Malik.
9571Please respect copyright.PENANADLUp15PvAk
"Aku lepas ya?", Tanya Malik.
9571Please respect copyright.PENANAcqeoGk8P8p
Aku mengangguk sambil tersenyum, "Cantik ya", kata Malik memujiku dengan tangannya membelai pipiku.
9571Please respect copyright.PENANA6xJDEFbPqt
"Terima kasih ya", kataku.
9571Please respect copyright.PENANAqRsYI1BouE
Malik gak menjawab, hanya tersenyum saja. Lalu Malik kembali melumat bibirku tanpa terhalang cadar. Dengan telapak tangannya yang meremas payudaraku dengan lebih kencang lagi.
9571Please respect copyright.PENANAp61gQiDz2P
Lalu Malik melepas ciumannya pada bibirku, "Kamu mau jadi pacarku?", Tanya Malik.
9571Please respect copyright.PENANA4lR20PrmmB
Aku hanya mengangguk sambil bilang "Ya aku mau."
9571Please respect copyright.PENANAUaTF5ai2PP