
Tangan Ario mencengkeram erat pinggul Nadira sementara bibirnya tak berhenti menyerang lehernya.
61Please respect copyright.PENANAlyPGhvJWRh
Nadira mendesah keras, tangannya meraba-raba mencari kunci pintu sebelum akhirnya melemparkannya ke lantai saat pintu sudah terbuka tanpa peduli.
61Please respect copyright.PENANA44hcPyMPjy
"Di sofa," bisik Nadira dengan napas berat, mendorong Ario ke arah sofa besar di ruang tamunya. Ario tersandung sedikit tapi segera menyesuaikan diri, jatuh ke atas sofa dengan Nadira sudah menungganginya.
61Please respect copyright.PENANAjXYeMYybmF
Tanpa basa-basi, Nadira langsung melorotkan celana dalamnya yang sudah basah, lalu dengan gerakan cepat ia mengarahkan Ario masuk ke dalamnya. "Ah—fuck!" Ario mengerang, tangannya mencengkeram paha Nadira saat ia merasakan betapa hangat dan rapatnya tubuh perempuan itu.
61Please respect copyright.PENANA3ZGkb48WNB
"Gue gak nyangka lo seliar ini, Nad," ucap Ario sambil menatapnya penuh gairah, menikmati setiap goyangan Nadira yang semakin tak terkendali.
"Ah… b-bima… yang bikin gue kayak gini," Nadira mengaku, suaranya terputus-putus di antara desahan. "Dia yang ngerusak gue…"
Ario mengerutkan kening, tapi tangannya tetap mencengkeram pinggul Nadira, membantunya bergerak lebih cepat. "Sejak kapan?" tanyanya penasaran.
61Please respect copyright.PENANAdhsyWuepld
"Sejak—ah!—sejak dia ngambil perawan gue pas awal jadian…" Nadira mengatupkan bibirnya sebentar, menahan sensasi yang terus membanjiri tubuhnya. "Dia make gue hampir tiap hari… bikin gue ketagihan… bikin gue kayak gini…"
61Please respect copyright.PENANAn1QQVTJSOC
Goyangannya semakin liar, dan Ario bisa merasakan betapa dalamnya trauma itu terpendam di balik nafsu Nadira yang meledak-ledak.
61Please respect copyright.PENANA8aoSfngd4B
"Terus lo gapapa kita gini, Nad?" tanya Ario lagi, suaranya serak. "Lo kan—"
"Shh, diem Yo!" potong Nadira, wajahnya memerah, matanya mulai berkaca-kaca. "Gue tahu ini salah, tapi please… lo gak tahu betapa tersiksanya gue semenjak kasus Bima!"
Ario diam, membiarkan Nadira bicara sambil terus menggerakkan pinggulnya dengan ganas.
61Please respect copyright.PENANAxMoAG7Rpmw
"Gue yang dibuat sexually active sama Bima, harus nahan hasrat gue dan ngelampiasinnya pake vibrator!" suaranya pecah, air mata mulai mengalir. "Gue yang dia rusak ini… harus nahan semuanya, mencoba bikin dia bangkit… tapi—ahh!—dia malah pergi selamanya…"
61Please respect copyright.PENANAL2DivwcmDP
Nadira menunduk, air matanya jatuh ke dada Ario. "Yo, please… malam ini… bantu gue lupain rasa sakit gue… please…"
61Please respect copyright.PENANAmDScZvEWjD
Baca versi lengkapnya lihat dari profile penulis.
ns216.73.216.167da2