x
Hubunganku dengan Pak Aziz semakin dekat, karena aku memandang Pak Aziz seperti ayahku sendiri. Pak Aziz pun udah gak lagi canggung kepadaku. Yang awalnya memanggilku dengan panggilan Mbak sebagai penghormatan padaku, sekarang memanggilku sebatas nama saja.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYUHbDUdwON
Di usianya yang sudah gak lagi muda, Pak Aziz memutuskan untuk gak menikah bukan tanpa sebab. Dia sadar dalam kondisi finansial Pak Aziz gak mapan, memutuskan untuk menikah kata Pak Aziz sangat gak bertanggungjawab.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4YFHPZgBqN
Aku kagum mendengar curahan hati Pak Aziz, ternyata Pak Aziz cukup rasional dalam memandang kehidupan. Dan gak mau bermain-main dengan pernikahan. Berbeda dengan generasi sekarang, hanya karena ngebet untuk menyalurkan hasrat biologisnya. Akhirnya tanpa berpikir panjang, memutuskan untuk menikah.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCFcMf1UPEp
Padahal dari segi mentalitas saja belum matang, ditambah belum bisa mencukupi kebutuhannya sendiri. Bagiku pernikahan bukan hal main-main. Ya dalam hal ini aku masih kolot, kalau aku memandang pernikahan itu gak penting lalu memutuskan hidup serumah dengan lawan jenis tanpa ikatan pernikahan. Yang aku bayangkan adalah konsekuensi yang bakal diperoleh. Memikirkan itu, aku jadi teringat orang tuaku.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ZzYXEAI5v
Kadang realistis itu penting, meski tau norma di masyarakat sudah gak relevan. Tetapi mempertimbangkannya bahwa keputusan melawan arus justru bakal mempersulit diri sendiri dan membawa penderitaan.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTxNxTwpUGJ
Sedih memang saat aku terbayang orang tuaku, tetapi aku harus mulai berdamai dengan keadaan. Mau memaafkan mereka yang menjadi penyebab kematian ibuku. Semakin aku bisa berlapang dada, memaafkan siapa pun yang menyakiti orang tuaku. Perasaanku menjadi lega, beban yang selama ini aku tanggung hilang sudah.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr5VO5vjUB8
Meski aku sudah berdamai dengan masa lalu, aku masih berharap bertemu dengan ayah biologisku. Pernah suatu ketika aku membolak-balik kitab klasik yang membahas tentang bolehnya ayah menikah dengan anak perempuannya dari hubungan di luar nikah karena nasabnya terputus membuatku mengernyitkan dahiku.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6bBw9n5TdY
Nuraniku memberontak, menyangkal pendapat imam madzhab ini yang aku pikir adalah kesalahan. Karena anak biologis tetaplah anak kandung meski dilahirkan dari hubungan yang haram. Tetapi semakin aku mencoba merasionalkan teks teks klasik yang aku baca, sedikit banyak mempengaruhi pola pikirku.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpMPCImuwsB
Aku yang awalnya menolak jadi berpikir, bagaimana kalau aku menikah dengan ayahku? Mencoba aku sangkal pikiran sesat itu, tetapi justru perasaan yang awalnya sekedar merindukan ayahku yang belum pernah aku lihat rupanya berganti letupan birahi yang muncul dengan tiba-tiba.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGyG9QpAejI
Tetapi anehnya, letupan birahi itu seakan teralihkan pada Pak Aziz, ketika aku mulai memandang Pak Aziz sebagai ayah kandungku sendiri.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJqzJLtca4M
Berbeda dengan apa yang aku pikirkan dan rasakan, Pak Aziz justru memiliki pandangan yang bertolak belakang denganku. Pak Aziz merasa menyesal karena sudah mengambil keperawanan anusku. Menurut pandangannya, itu kesalahan terbesar karena gak bisa menjagaku yang sudah dianggapnya anaknya sendiri. Gak hanya itu, Pak Aziz sadar berhubungan intim dengan penetrasi ke dalam anus itu haram meski sudah halal menjadi sepasang suami istri.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr9IrQLhIG1
Setelah kejadian itu, Pak Aziz berhenti seronok seperti dulu lagi. Dia hanya ingin menjagaku, layaknya seorang ayah pada putrinya.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzWJagKoVHR
Sampai-sampai Pak Aziz marah besar, saat tau Yusuf, Malik dan Rohman ingin sekedar mesumin aku.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡga18f0UMrw
Hanya saja, tanpa sepengetahuan Pak Aziz, Yusuf, Malik dan Rohman mengambil kesempatan saat Pak Aziz gak ada disisiku. Meskipun hanya sekedar mencium pipiku, memeluk tubuhku. Hanya sebatas itu saja, gak lebih.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA8chpTxTVf
Hari-hariku aku lewati dengan bahagia, akhir-akhir ini gak ada dari ketiga remaja itu yang mesumin aku. Semakin kesini, hubunganku dengan mereka kembali normal. Aku menganggap mereka bekas murid mengajiku yang masih di bawah umur dan mereka menghormatiku sebagai kakak, yang umurnya lebih tua dari mereka.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg1QJKnWtJd
Aku senang dengan perubahan mereka, obsesiku tentang memamerkan tubuhku juga semakin mereda. Karena obsesiku pada Yusuf, Malik dan Rohman hanya sekedar representasi dari kerinduanku pada sosok ayahku yang masih berumur 15 tahun ketika ayahku mendapat hukum cambuk di Aceh sana. Sama seperti Yusuf, Malik dan Rohman setahun lalu yang masih berumur 15 tahun juga. Sekarang mereka bertiga semakin dewasa, gak hanya sekedar usia mereka, menjadi 16 tahun. Mereka terpengaruh Pak Aziz, bagaimana memperlakukan perempuan dengan benar.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAjIlVcNV3q
Tetapi pandangan mereka belum berubah tentang keperawanan, aku gak memaksakan perspektifku pada mereka. Batinku, pola pikir mereka masih bisa berkembang karena usia mereka masih muda.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3f2M8Io4K2
Begitu juga denganku, di usiaku yang masih 20 tahun, aku masih bisa berubah. Hanya saja, semua pemikiranku lahir dari trauma, rasa takut yang memenuhi pikiranku. Karena jejak kepedihan yang dialami orang tuaku, membekas dalam benakku.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUzdglv0nx5
Saat ini aku menjalankan aktivitas seperti biasanya, menjaga gerai es tehku. Seperti biasa, Yusuf, Malik dan Rohman main ke gerai es tehku. Biasanya mereka main gak bareng seperti sekarang, ntah kenapa mereka main bareng seperti sekarang.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3eONvrnsdl
"Mbak belum denger kabar ya?", Tanya Malik.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2bh38TQNnQ
"Kabar apa, Lik?", Tanyaku penasaran.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkIMeDQPvGr
"Pak Aziz sakit Mbak", kata Malik.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYoS3DofeYs
"Innalilahi, sejak kapan?", Tanyaku.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhnqfYoTn7z
"Sekitar semingguan mungkin Mbak", kata Yusuf.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDofARfVWM3
Lalu aku berpikir, kalau sekitar semingguan berarti semenjak aku dari sana dong?
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuk8ImPNAZR
"Kalian gak jenguk Pak Aziz? Trus Pak Aziz sekarang di rumah sakit atau?", Tanyaku khawatir.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxqyibVujap
"Ini mau jenguk Mbak. Di rumah Mbak, Ilham disana jagain Pak Aziz", kata Yusuf.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRwq1En7dlW
"Sebenarnya sama ayahku udah mau dibawa ke rumah sakit Mbak. Tapi karena Pak Aziz marah-marah gak mau dibawa ke rumah sakit, akhirnya ayahku mengurungkan niatnya", kata Rohman.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhhxIyQfnlS
"Sebenernya gejalanya apa sih?", Tanyaku.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJjVccaveBZ
"Sesak nafas sama batuk yang parah", kata Rohman.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtWlmGTcoNh
"Pak Rohman perokok berat sih Mbak. Padahal udah berkali-kali aku larang buat merokok, tapi Pak Rohman malah marah", kata Malik.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnX8OngkqZy
Aku mendengus kesal, bandel banget Pak Aziz. Padahal Pak Aziz dilarang merokok demi kebaikan Pak Aziz sendiri, tetapi Pak Aziz malah gak mau.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9zXxP8x1sB
"Diminum dulu es tehnya!!", Kataku pada ketiga remaja itu.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCVYIMDrrgM
"PING."
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhzWwQcVzVK
"Ada chat dari Ilham, Mbak", kata Rohman.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ37dlhved7o
Aku mengernyitkan dahiku, pikiranku jadi berkecamuk. Takut terjadi apa-apa, pada Pak Aziz.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg7nNCURToE
Rohman menghembuskan nafas panjang, lalu tangannya memegang punggung tanganku.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv1JraLTFCy
"Mbak jangan kaget ya!! Kuharap Mbak baik-baik aja setelah mendengar kabar ini", kata Rohman.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqHvjzuGae1
"Kabar apa Man? Cepat bilang!!", Kataku mendesaknya.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPPKTQ91wiE
"Berat Mbak mau cerita", kata Rohman.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFjpppQZV5Z
Yusuf mendekatiku, memelukku dari samping. Aku menoleh ke arah Yusuf yang memelukku, menatapnya sendu.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxlYRPD3OpD
"Tapi Mbak janji, Mbak jangan kaget!!", Kata Rohman.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUIdH3f6bER
"Iya, Mbak janji. Ayo cerita!!", Kataku mendesak.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhxUsEoPsjW
"Pak Aziz meninggal dunia Mbak", kata Rohman menunduk lalu terisak.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH1DuYYN3y8
Mendengar kabar itu, tangisku langsung meledak. Padahal baru sebentar aku memiliki pengganti ayahku. Kini Pak Aziz sebagai pengganti ayahku telah pergi jua, meninggalkanku.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡagxolDU8fJ
"Hiks, hiks, kenapa Pak Aziz pergi secepat ini Pak?."
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQsvJkoxsOD
"Sudah Mbak, tegarkan dirimu!!", Kata Yusuf yang memelukku dari samping.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbael4uDRsr
Sekarang aku menyandarkan kepalaku ke dada Yusuf, dengan Yusuf yang memelukku dari samping.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCPFUEK4155
Kakek yang gak mengenal Pak Aziz ikut bersedih, karena mendengar semua ceritaku tentang Pak Aziz.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKLybvClVkh
Dengan memakai pakaian serba hitam, aku, kakek, Yusuf, Malik dan Rohman melayat ke rumah Pak Aziz bersama-sama.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMurB9i9zVI
Sesampainya di rumah duka, tangisku meledak. Tetapi Yusuf menenangkanku, supaya jangan sampai orang-orang curiga dengan kedekatanku pada Pak Aziz. Kuseka air mataku, kutahan sebisa mungkin seperti saran Yusuf padaku.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwB5fq1bM2J
Kakek, Yusuf, Malik, Rohman, Ilham dan Sukron ikut sholat jenazah. Dalam hatiku, aku hanya bisa mengucapkan selamat tinggal pada orang yang aku sayang. Dan aku berterimakasih karena kehadirannya pernah mengisi kekosongan hatiku karena kerinduanku pada sesosok ayah.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRcOR0ABpbG
Di pemakaman, saat orang-orang telah pergi. Aku enggan meninggalkan makam Pak Aziz. Tangisku gak bisa aku tahan lagi, meledak sampai aku meringkuk di atas makam Pak Aziz.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKEkntGr5ln
Yusuf, Malik dan Rohman menemaniku di makam. Begitu juga Ilham dan Sukron, yang ikut menemaniku juga.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs4KuILWEcg
Udara menjadi dingin bersamaan dengan langit yang berubah menjadi gelap, awan gelap pun menyelimuti langit. Hujan pun turun dengan derasnya yang membuat duka meninggalkan perasaan pilu.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqnviMI67PQ
Yusuf yang berdiri di dekatku, mendekatiku duduk dengan membawa payung untuk memayungiku, kulihat Yusuf yang berada di sampingku basah kuyup, mengorbankan dirinya kehujanan untuk memayungiku.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrnTM1JAOYg
"Ayok Mbak, kita pergi!! Nanti Mbak sakit", kata Yusuf.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZwthoCieQX
Berat sebenarnya meninggalkan makam Pak Aziz, karena aku gak tega melihat Yusuf yang basah kuyup. Yang berkorban untukku, agar aku gak kehujanan. Pada akhirnya aku luluh untuk bangkit, dan mengucapkan salam perpisahan pada Pak Aziz.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQnz4SlrqgI
Kulihat Malik, Rohman, Ilham dan Sukron gak lagi memakai payungnya. Mereka ikut basah kuyup seperti Yusuf. Melihat solidaritas mereka pada Yusuf, hatiku menghangat yang membuat aku tersenyum.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRZ5qSgIq2e
"Terima kasih ya, Suf", kataku.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZFAO0R6l9d
"Sama-sama Mbak", kata Yusuf.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8tJKSGQCy6
Hujan semakin deras, dengan angin yang kencang disertai petir yang menggelegar.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeYCERXlubt
Perjalananku belum berakhir, dengan perasaan yang membuncah ingin kutemukan ayah kandungku.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnTCK9kfyZm
Sepeninggal Pak Aziz, hari-hariku berubah menjadi sepi. Meskipun aku dihibur oleh Yusuf, Malik dan Rohman. Tetapi perasaan sepi itu gak bisa hilang.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuwMv6n7bKL
Sekarang Ilham pun sering main ke gerai es tehku. Ilham bilang, dia bingung setelah Pak Aziz meninggal. Karena hanya Pak Aziz yang menjadi tempat curahan hatinya.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEJKenoBdc6
"Ibu mau kan menjadi pengganti Pak Aziz?", Tanya Ilham.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdhPVWe7eb8
"Pasti Ham, dengan senang hati", kataku dengan tersenyum.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeBdoGyCgvy
"Boleh gak, manggil Ibu, Mbak kayak yang lain?", Tanya Ilham dengan malu-malu.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHpZ77llCwu
"Boleh banget Ham", kataku.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTzfVMDHa2p
Ntah kenapa responku ke Ilham berbeda dengan yang lain, rasanya Ilham seperti adekku sendiri. Kupeluk erat Ilham, perasaanku menjadi menghangat karena aku menemukan pengganti Pak Aziz.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRNWn4ALM6A
Setiap pulang sekolah, Ilham selalu datang ke rumah untuk menemaniku menjaga gerai es tehku. Sekarang aku sudah gak kesepian lagi, karena di sampingku ada Ilham.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE6jzALbpDK
Kakek yang mengetahui itu sangat senang, karena Ilham sering juga membantu Kakek membawa dagangan ke pasar. Setelah pulang dari pasar, kadang mereka bermain catur bareng di dekat gerai es tehku.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHFtYGKDgDX
Semakin hari, aku dan Ilham semakin dekat. Gak ada sekat yang membatasi kita. Bahkan kita bebas saling berpelukan saat Kakek gak berada di rumah.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1BKgT9xYoh
Ntah kenapa aku gak melarangnya, saat Ilham berusaha memelukku. Di dalam pikiranku, toh Ilham sudah aku anggap sebagai adekku sendiri.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6hJdzuQAyJ
Lagi-lagi perasaan sayangku pada Ilham yang aku anggap sebagai adekku sendiri beralih menjadi perasaan yang lebih dari itu. Aku menginginkan Ilham selalu berada disisiku, menemaniku. Sampai-sampai terbersit di pikiranku untuk memberikan lebih pada Ilham apa yang pernah aku berikan pada Pak Aziz.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡImBRDhkGzK
Saat hujan deras mulai turun, kuajak Ilham untuk masuk ke rumah. Kita bergandengan tangan berlari ke dalam rumah. Memayungi kepala kita masing-masing dengan telapak tangan.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFGEKV3Es6l
Aku ajak masuk ke dalam kamarku, kudorong tubuhnya sampai terjatuh rebah di atas ranjangku.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEsR1en7bSb
"Mbak, mau ngapain?", Tanya Ilham dengan suara bergetar.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf90hor9dz2
Kudekati Ilham, dengan jari telunjukku kutempelkan pada bibirnya, "Sssstt."
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdYh8TfOG7d
Lalu aku melepas cadarku, cadarku pun turun ke lantai. Kutindih tubuh Ilham yang pasif.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfo5glVvg7h
Kubelai wajah Ilham yang tampan dengan wajah orientalnya.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfEX0ONubGS
"Mbak cantik gak Ham?", Tanyaku.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7sEOr3jz1H
"Can... Cantik Mbak", kata Ilham tergagap.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUuuDd4pGWm
Saat aku mencoba mencium bibirnya, Ilham mendorongku sampai aku terjatuh ke samping, rebah di atas ranjang. Ilham langsung berdiri, dengan kikuk Ilham bicara, "Maaf Mbak, ini salah", kata Ilham.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Q0H1QEaED
"Tolong pakai cadar Mbak lagi!!", Kata Ilham dengan menutup matanya.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK2ZBqRe17K
Aku yang melihatnya tersenyum, ternyata Ilham berbeda dengan yang lain. Ilham masih polos dan sangat jahat kalau aku punya keinginan untuk merusak kepolosannya.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ75EUU5ATQM
Meski aku kecewa, seenggaknya aku mengerti. Rasa kasih sayang gak harus disertai dengan nafsu.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHN64GXPPFV
Lalu aku berdiri di depan Ilham dengan cadar yang sudah menutupi wajahku lagi.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpil0FYIRxa
"Maafin Mbak ya Ham", kataku.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡotgSQjgeo0
"Iya Mbak, gapapa", kata Ilham menundukkan pandangan.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr5GTETCfRr
Setelah kejadian itu, aku menjadi kikuk saat bertemu dengan Ilham. Kulihat Ilham juga terlihat kikuk, meski Ilham gak mengubah kebiasaannya padaku. Ikut membantu Kakek membawa dagangannya ke pasar dan menemaniku menjaga gerai es tehku.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3cY7HtVp2M
Kadang Ilham gak sendirian menemaniku, tetapi juga ditemani oleh Yusuf, Malik dan Rohman.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJQr1UJpNCQ
Hanya saja, Ilham cenderung pendiam dibandingkan dengan yang lainnya. Saat mereka saling melempar bercandaan, Ilham hanya diam lalu meresponnya dengan tertawa.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvgBiI7fUv4
Meski Ilham lebih banyak diam, gak banyak ngobrol. Yusuf, Malik dan Rohman gak pernah membullynya. Yang aku suka dari remaja-remaja itu karena sifatnya yang baik. Ya meski Yusuf, Malik dan Rohman anaknya mesum banget.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8BsNXQkxle
Sekarang mereka udah gak lagi mesumin aku, hanya saja gak sepenuhnya mereka berubah. Mereka sering berebutan untuk memelukku seperti anak kecil. Melihat tingkah mereka aku tertawa, gak ada keinginan untuk melarang mereka memelukku. Toh aku sendiri, merasa itu hal yang wajar.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9J5iQO2OuJ
Kadang salah satu dari mereka tiba-tiba memelukku dari belakang, lalu mencium pipiku yang tertutup cadar.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPD5SO2VmUJ
Lalu yang lainnya karena merasa iri, berebutan untuk mencium pipiku juga.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCcf15Ehoz0
"Kalian ini ya, kayak anak kecil", kataku tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalaku.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ91JUHF7qis
"Mbak, kita liburan ke pantai yuk!!", Ajak Rohman.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcHPsJmPgPk
"Boleh, kapan?", Tanyaku.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0gsg77DxoN
"Nanti kalau kita sudah musim liburan", kata Malik.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU9vHUnVSl5
"Oh iya, Sukron ikut juga Mbak", kata Rohman.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8LDKuyA4Y6
"Boleh, Ilham ikut juga kan?", Tanyaku sambil melirik Ilham dengan tersenyum.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0GlxJp9DO3
Aku lirik, Ilham tersenyum lalu menundukkan pandangannya. "Pasti dong Mbak", kata Yusuf.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAf4Qvrgr4I
"Kakek gak diajak juga?", Tanya Malik terkekeh.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJqkNuEZjuX
"Jangan dong, nanti gak bisa.. ", kata Rohman terputus.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx0swXVE30L
"Gak bisa apa hayo?", Tanyaku dengan tersenyum.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCSxjDDa4zS
"Gak bisa apa Suf?", Tanya Rohman ke Yusuf.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡotqnnvsBgD
"Kok tanya aku? Tuh tanya Malik!!", kata Yusuf sambil terkekeh.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE0yuNQzTNK
"Hehehe, gak tau", kata Malik sambil garuk-garuk kepalanya.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ92UGVkOBQH
Tiba-tiba ada yang memelukku dari belakang, lalu kepalaku dikecup.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRwvEeEvqZl
"Muah."
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdnGjtqmfRr
Setelah aku menoleh ke belakang, yang mengecup kepalaku Ilham. Aku terkejut, melihat Ilham yang berubah drastis. Padahal beberapa hari yang lalu Ilham menolak saat aku berusaha mencumbunya di dalam kamar. Dan menyuruhku kembali memakai cadarku. Dalam pikiranku, aku berpikir mungkin karena pengaruh dari Yusuf, Malik dan Rohman, Ilham berubah. Aku gak mempermasalahkan itu sih. Bahkan ada keinginan untuk melepas keperawananku untuk salah satu dari mereka.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiIq9wJvDop
Saat aku mencoba, menoleh ke belakang, Ilham mengecup bibirku yang tertutup cadar, dengan tangannya meremas payudaraku yang masih tertutup hijab dan dress panjangku.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhkYzg3WK5i
Lagi-lagi aku terkejut, Ilham sudah jauh, gak seperti yang aku kira. Saat tangan Ilham mulai meremas payudaraku, kuletakkan tanganku di punggung tangan Ilham untuk membantunya untuk meremas payudaraku lebih kencang..
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2O5AV0sSLl
"Sssh ahhh" aku mendesah dengan memejamkan mataku.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcscM4hyLFm
"Nah gitu dong, Ham. Itu baru cowok", kata Rohman.4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8rQtOK5LWf
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHXpvZOxqUL
Kutatap mereka dengan wajah cemberut, "Oh ini ya yang kalian mau?", Kataku genit.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ28Ffeuh5yf
"Jangan disini, di dalam rumah aja!!", Kataku.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwJx0CevYAm
"Nanti kalau tetangga Mbak tau gimana?", Tanya Yusuf.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEnhuKa8gVa
"Aku gak peduli", kataku dengan mendesah saat Ilham kembali meremas payudaraku.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGcTaS7djsz
Ilham kembali mengecup bibirku yang tertutup cadar, melumat bibirku yang tertutup cadar dengan panas sampai cadarku basah oleh ludahku dan ludah Ilham. Kupejamkan mataku, menikmati setiap kecapan demi kecapan sampai aku terhanyut.
4649Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw10cWnLpPb
