Hubunganku dengan Pak Aziz semakin dekat, karena aku memandang Pak Aziz seperti ayahku sendiri. Pak Aziz pun udah gak lagi canggung kepadaku. Yang awalnya memanggilku dengan panggilan Mbak sebagai penghormatan padaku, sekarang memanggilku sebatas nama saja.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJrDQzXklKE
Di usianya yang sudah gak lagi muda, Pak Aziz memutuskan untuk gak menikah bukan tanpa sebab. Dia sadar dalam kondisi finansial Pak Aziz gak mapan, memutuskan untuk menikah kata Pak Aziz sangat gak bertanggungjawab.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEhED23ybbF
Aku kagum mendengar curahan hati Pak Aziz, ternyata Pak Aziz cukup rasional dalam memandang kehidupan. Dan gak mau bermain-main dengan pernikahan. Berbeda dengan generasi sekarang, hanya karena ngebet untuk menyalurkan hasrat biologisnya. Akhirnya tanpa berpikir panjang, memutuskan untuk menikah.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6OrVkCUYFb
Padahal dari segi mentalitas saja belum matang, ditambah belum bisa mencukupi kebutuhannya sendiri. Bagiku pernikahan bukan hal main-main. Ya dalam hal ini aku masih kolot, kalau aku memandang pernikahan itu gak penting lalu memutuskan hidup serumah dengan lawan jenis tanpa ikatan pernikahan. Yang aku bayangkan adalah konsekuensi yang bakal diperoleh. Memikirkan itu, aku jadi teringat orang tuaku.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2UNQlqdmV8
Kadang realistis itu penting, meski tau norma di masyarakat sudah gak relevan. Tetapi mempertimbangkannya bahwa keputusan melawan arus justru bakal mempersulit diri sendiri dan membawa penderitaan.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlKprDVHWqD
Sedih memang saat aku terbayang orang tuaku, tetapi aku harus mulai berdamai dengan keadaan. Mau memaafkan mereka yang menjadi penyebab kematian ibuku. Semakin aku bisa berlapang dada, memaafkan siapa pun yang menyakiti orang tuaku. Perasaanku menjadi lega, beban yang selama ini aku tanggung hilang sudah.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDSCmPXzNLq
Meski aku sudah berdamai dengan masa lalu, aku masih berharap bertemu dengan ayah biologisku. Pernah suatu ketika aku membolak-balik kitab klasik yang membahas tentang bolehnya ayah menikah dengan anak perempuannya dari hubungan di luar nikah karena nasabnya terputus membuatku mengernyitkan dahiku.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbkeLL0dACk
Nuraniku memberontak, menyangkal pendapat imam madzhab ini yang aku pikir adalah kesalahan. Karena anak biologis tetaplah anak kandung meski dilahirkan dari hubungan yang haram. Tetapi semakin aku mencoba merasionalkan teks teks klasik yang aku baca, sedikit banyak mempengaruhi pola pikirku.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMr3Cugihn1
Aku yang awalnya menolak jadi berpikir, bagaimana kalau aku menikah dengan ayahku? Mencoba aku sangkal pikiran sesat itu, tetapi justru perasaan yang awalnya sekedar merindukan ayahku yang belum pernah aku lihat rupanya berganti letupan birahi yang muncul dengan tiba-tiba.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEtZiT5NmFS
Tetapi anehnya, letupan birahi itu seakan teralihkan pada Pak Aziz, ketika aku mulai memandang Pak Aziz sebagai ayah kandungku sendiri.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMWYMrrEZId
Berbeda dengan apa yang aku pikirkan dan rasakan, Pak Aziz justru memiliki pandangan yang bertolak belakang denganku. Pak Aziz merasa menyesal karena sudah mengambil keperawanan anusku. Menurut pandangannya, itu kesalahan terbesar karena gak bisa menjagaku yang sudah dianggapnya anaknya sendiri. Gak hanya itu, Pak Aziz sadar berhubungan intim dengan penetrasi ke dalam anus itu haram meski sudah halal menjadi sepasang suami istri.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS5WFlxEEUU
Setelah kejadian itu, Pak Aziz berhenti seronok seperti dulu lagi. Dia hanya ingin menjagaku, layaknya seorang ayah pada putrinya.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTZAyHDszWO
Sampai-sampai Pak Aziz marah besar, saat tau Yusuf, Malik dan Rohman ingin sekedar mesumin aku.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQihWYdfNq9
Hanya saja, tanpa sepengetahuan Pak Aziz, Yusuf, Malik dan Rohman mengambil kesempatan saat Pak Aziz gak ada disisiku. Meskipun hanya sekedar mencium pipiku, memeluk tubuhku. Hanya sebatas itu saja, gak lebih.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOkdCPY0wCh
Hari-hariku aku lewati dengan bahagia, akhir-akhir ini gak ada dari ketiga remaja itu yang mesumin aku. Semakin kesini, hubunganku dengan mereka kembali normal. Aku menganggap mereka bekas murid mengajiku yang masih di bawah umur dan mereka menghormatiku sebagai kakak, yang umurnya lebih tua dari mereka.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMPut5LxaGv
Aku senang dengan perubahan mereka, obsesiku tentang memamerkan tubuhku juga semakin mereda. Karena obsesiku pada Yusuf, Malik dan Rohman hanya sekedar representasi dari kerinduanku pada sosok ayahku yang masih berumur 15 tahun ketika ayahku mendapat hukum cambuk di Aceh sana. Sama seperti Yusuf, Malik dan Rohman setahun lalu yang masih berumur 15 tahun juga. Sekarang mereka bertiga semakin dewasa, gak hanya sekedar usia mereka, menjadi 16 tahun. Mereka terpengaruh Pak Aziz, bagaimana memperlakukan perempuan dengan benar.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVkh4Q5y607
Tetapi pandangan mereka belum berubah tentang keperawanan, aku gak memaksakan perspektifku pada mereka. Batinku, pola pikir mereka masih bisa berkembang karena usia mereka masih muda.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm0etvnDpyj
Begitu juga denganku, di usiaku yang masih 20 tahun, aku masih bisa berubah. Hanya saja, semua pemikiranku lahir dari trauma, rasa takut yang memenuhi pikiranku. Karena jejak kepedihan yang dialami orang tuaku, membekas dalam benakku.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡip3qk7eSDd
Saat ini aku menjalankan aktivitas seperti biasanya, menjaga gerai es tehku. Seperti biasa, Yusuf, Malik dan Rohman main ke gerai es tehku. Biasanya mereka main gak bareng seperti sekarang, ntah kenapa mereka main bareng seperti sekarang.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZffc2gihBH
"Mbak belum denger kabar ya?", Tanya Malik.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡabF0BUCQaj
"Kabar apa, Lik?", Tanyaku penasaran.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2HfY9iz7QR
"Pak Aziz sakit Mbak", kata Malik.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIvbbAraDKh
"Innalilahi, sejak kapan?", Tanyaku.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQNiCLoaiSD
"Sekitar semingguan mungkin Mbak", kata Yusuf.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPaEhdF0DJi
Lalu aku berpikir, kalau sekitar semingguan berarti semenjak aku dari sana dong?
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK65rRW3OI2
"Kalian gak jenguk Pak Aziz? Trus Pak Aziz sekarang di rumah sakit atau?", Tanyaku khawatir.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0JXGSlXEYu
"Ini mau jenguk Mbak. Di rumah Mbak, Ilham disana jagain Pak Aziz", kata Yusuf.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoRmMPelE8h
"Sebenarnya sama ayahku udah mau dibawa ke rumah sakit Mbak. Tapi karena Pak Aziz marah-marah gak mau dibawa ke rumah sakit, akhirnya ayahku mengurungkan niatnya", kata Rohman.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡinf7gL5dad
"Sebenernya gejalanya apa sih?", Tanyaku.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy9kjjPnfUt
"Sesak nafas sama batuk yang parah", kata Rohman.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdE05adnLXj
"Pak Rohman perokok berat sih Mbak. Padahal udah berkali-kali aku larang buat merokok, tapi Pak Rohman malah marah", kata Malik.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHJCE5QQTgk
Aku mendengus kesal, bandel banget Pak Aziz. Padahal Pak Aziz dilarang merokok demi kebaikan Pak Aziz sendiri, tetapi Pak Aziz malah gak mau.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyxeAYcuQO1
"Diminum dulu es tehnya!!", Kataku pada ketiga remaja itu.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXXnNbPfLtF
"PING."
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgYq6OiGhJd
"Ada chat dari Ilham, Mbak", kata Rohman.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVG5y4ryhLI
Aku mengernyitkan dahiku, pikiranku jadi berkecamuk. Takut terjadi apa-apa, pada Pak Aziz.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNjb1SjKznP
Rohman menghembuskan nafas panjang, lalu tangannya memegang punggung tanganku.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEheG7VRfYu
"Mbak jangan kaget ya!! Kuharap Mbak baik-baik aja setelah mendengar kabar ini", kata Rohman.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKKVkVmON5G
"Kabar apa Man? Cepat bilang!!", Kataku mendesaknya.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi8zQHJpJ37
"Berat Mbak mau cerita", kata Rohman.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIbnfNNXdnP
Yusuf mendekatiku, memelukku dari samping. Aku menoleh ke arah Yusuf yang memelukku, menatapnya sendu.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuy9mbCAPnT
"Tapi Mbak janji, Mbak jangan kaget!!", Kata Rohman.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡisPMc2CxoI
"Iya, Mbak janji. Ayo cerita!!", Kataku mendesak.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnHZZug9ekj
"Pak Aziz meninggal dunia Mbak", kata Rohman menunduk lalu terisak.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoxky6BWlBI
Mendengar kabar itu, tangisku langsung meledak. Padahal baru sebentar aku memiliki pengganti ayahku. Kini Pak Aziz sebagai pengganti ayahku telah pergi jua, meninggalkanku.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVgJoifuJxz
"Hiks, hiks, kenapa Pak Aziz pergi secepat ini Pak?."
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8TiD7kHhQh
"Sudah Mbak, tegarkan dirimu!!", Kata Yusuf yang memelukku dari samping.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo1dEs8zjyY
Sekarang aku menyandarkan kepalaku ke dada Yusuf, dengan Yusuf yang memelukku dari samping.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡosOqIpl2ar
Kakek yang gak mengenal Pak Aziz ikut bersedih, karena mendengar semua ceritaku tentang Pak Aziz.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRHtuN7foMW
Dengan memakai pakaian serba hitam, aku, kakek, Yusuf, Malik dan Rohman melayat ke rumah Pak Aziz bersama-sama.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIMTY0SoFDi
Sesampainya di rumah duka, tangisku meledak. Tetapi Yusuf menenangkanku, supaya jangan sampai orang-orang curiga dengan kedekatanku pada Pak Aziz. Kuseka air mataku, kutahan sebisa mungkin seperti saran Yusuf padaku.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoaYb3RjuQe
Kakek, Yusuf, Malik, Rohman, Ilham dan Sukron ikut sholat jenazah. Dalam hatiku, aku hanya bisa mengucapkan selamat tinggal pada orang yang aku sayang. Dan aku berterimakasih karena kehadirannya pernah mengisi kekosongan hatiku karena kerinduanku pada sesosok ayah.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNQJZ5h2fCZ
Di pemakaman, saat orang-orang telah pergi. Aku enggan meninggalkan makam Pak Aziz. Tangisku gak bisa aku tahan lagi, meledak sampai aku meringkuk di atas makam Pak Aziz.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuXsuaqPG7F
Yusuf, Malik dan Rohman menemaniku di makam. Begitu juga Ilham dan Sukron, yang ikut menemaniku juga.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEhAMAV53ke
Udara menjadi dingin bersamaan dengan langit yang berubah menjadi gelap, awan gelap pun menyelimuti langit. Hujan pun turun dengan derasnya yang membuat duka meninggalkan perasaan pilu.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡakdu0Zpy8Y
Yusuf yang berdiri di dekatku, mendekatiku duduk dengan membawa payung untuk memayungiku, kulihat Yusuf yang berada di sampingku basah kuyup, mengorbankan dirinya kehujanan untuk memayungiku.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsqu2kd8iBI
"Ayok Mbak, kita pergi!! Nanti Mbak sakit", kata Yusuf.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNIg7uUBjAX
Berat sebenarnya meninggalkan makam Pak Aziz, karena aku gak tega melihat Yusuf yang basah kuyup. Yang berkorban untukku, agar aku gak kehujanan. Pada akhirnya aku luluh untuk bangkit, dan mengucapkan salam perpisahan pada Pak Aziz.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnxXE0cstmv
Kulihat Malik, Rohman, Ilham dan Sukron gak lagi memakai payungnya. Mereka ikut basah kuyup seperti Yusuf. Melihat solidaritas mereka pada Yusuf, hatiku menghangat yang membuat aku tersenyum.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ3qHJzHPTx
"Terima kasih ya, Suf", kataku.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAGVeMfJpWG
"Sama-sama Mbak", kata Yusuf.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQwbGCx7x83
Hujan semakin deras, dengan angin yang kencang disertai petir yang menggelegar.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1hTgpBRJAR
Perjalananku belum berakhir, dengan perasaan yang membuncah ingin kutemukan ayah kandungku.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLCnOaTxY4a
Sepeninggal Pak Aziz, hari-hariku berubah menjadi sepi. Meskipun aku dihibur oleh Yusuf, Malik dan Rohman. Tetapi perasaan sepi itu gak bisa hilang.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWVdFMWFPjp
Sekarang Ilham pun sering main ke gerai es tehku. Ilham bilang, dia bingung setelah Pak Aziz meninggal. Karena hanya Pak Aziz yang menjadi tempat curahan hatinya.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDWYUDHuusQ
"Ibu mau kan menjadi pengganti Pak Aziz?", Tanya Ilham.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡevXV8koQPz
"Pasti Ham, dengan senang hati", kataku dengan tersenyum.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXaATTS7Tzj
"Boleh gak, manggil Ibu, Mbak kayak yang lain?", Tanya Ilham dengan malu-malu.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhrZXjN4XDr
"Boleh banget Ham", kataku.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4AYUxW6l0O
Ntah kenapa responku ke Ilham berbeda dengan yang lain, rasanya Ilham seperti adekku sendiri. Kupeluk erat Ilham, perasaanku menjadi menghangat karena aku menemukan pengganti Pak Aziz.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ZW1CC6hgk
Setiap pulang sekolah, Ilham selalu datang ke rumah untuk menemaniku menjaga gerai es tehku. Sekarang aku sudah gak kesepian lagi, karena di sampingku ada Ilham.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLxlfW89WKL
Kakek yang mengetahui itu sangat senang, karena Ilham sering juga membantu Kakek membawa dagangan ke pasar. Setelah pulang dari pasar, kadang mereka bermain catur bareng di dekat gerai es tehku.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ZYgJkapFT
Semakin hari, aku dan Ilham semakin dekat. Gak ada sekat yang membatasi kita. Bahkan kita bebas saling berpelukan saat Kakek gak berada di rumah.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVWXwCAs8yP
Ntah kenapa aku gak melarangnya, saat Ilham berusaha memelukku. Di dalam pikiranku, toh Ilham sudah aku anggap sebagai adekku sendiri.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK8aLR3RoGc
Lagi-lagi perasaan sayangku pada Ilham yang aku anggap sebagai adekku sendiri beralih menjadi perasaan yang lebih dari itu. Aku menginginkan Ilham selalu berada disisiku, menemaniku. Sampai-sampai terbersit di pikiranku untuk memberikan lebih pada Ilham apa yang pernah aku berikan pada Pak Aziz.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsMsd4HOprq
Saat hujan deras mulai turun, kuajak Ilham untuk masuk ke rumah. Kita bergandengan tangan berlari ke dalam rumah. Memayungi kepala kita masing-masing dengan telapak tangan.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZEYSWP2unw
Aku ajak masuk ke dalam kamarku, kudorong tubuhnya sampai terjatuh rebah di atas ranjangku.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqObGNGD2DD
"Mbak, mau ngapain?", Tanya Ilham dengan suara bergetar.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkZLdRAHlsP
Kudekati Ilham, dengan jari telunjukku kutempelkan pada bibirnya, "Sssstt."
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHTRQ45EPXg
Lalu aku melepas cadarku, cadarku pun turun ke lantai. Kutindih tubuh Ilham yang pasif.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvHpotr0fZ2
Kubelai wajah Ilham yang tampan dengan wajah orientalnya.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFlnmBGDSSw
"Mbak cantik gak Ham?", Tanyaku.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡchagVbMutD
"Can... Cantik Mbak", kata Ilham tergagap.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD2h6p9E6uR
Saat aku mencoba mencium bibirnya, Ilham mendorongku sampai aku terjatuh ke samping, rebah di atas ranjang. Ilham langsung berdiri, dengan kikuk Ilham bicara, "Maaf Mbak, ini salah", kata Ilham.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLKsop5UygA
"Tolong pakai cadar Mbak lagi!!", Kata Ilham dengan menutup matanya.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVc7TC33tjH
Aku yang melihatnya tersenyum, ternyata Ilham berbeda dengan yang lain. Ilham masih polos dan sangat jahat kalau aku punya keinginan untuk merusak kepolosannya.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYkNQXNWjD6
Meski aku kecewa, seenggaknya aku mengerti. Rasa kasih sayang gak harus disertai dengan nafsu.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcB7wgO6u4c
Lalu aku berdiri di depan Ilham dengan cadar yang sudah menutupi wajahku lagi.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgieSKhk7eW
"Maafin Mbak ya Ham", kataku.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAixTdC2nVG
"Iya Mbak, gapapa", kata Ilham menundukkan pandangan.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCv8c8Bh77j
Setelah kejadian itu, aku menjadi kikuk saat bertemu dengan Ilham. Kulihat Ilham juga terlihat kikuk, meski Ilham gak mengubah kebiasaannya padaku. Ikut membantu Kakek membawa dagangannya ke pasar dan menemaniku menjaga gerai es tehku.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEo6XMHitHd
Kadang Ilham gak sendirian menemaniku, tetapi juga ditemani oleh Yusuf, Malik dan Rohman.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEsSmzJlzgk
Hanya saja, Ilham cenderung pendiam dibandingkan dengan yang lainnya. Saat mereka saling melempar bercandaan, Ilham hanya diam lalu meresponnya dengan tertawa.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTR6sye2YFq
Meski Ilham lebih banyak diam, gak banyak ngobrol. Yusuf, Malik dan Rohman gak pernah membullynya. Yang aku suka dari remaja-remaja itu karena sifatnya yang baik. Ya meski Yusuf, Malik dan Rohman anaknya mesum banget.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI5qiTmMZEc
Sekarang mereka udah gak lagi mesumin aku, hanya saja gak sepenuhnya mereka berubah. Mereka sering berebutan untuk memelukku seperti anak kecil. Melihat tingkah mereka aku tertawa, gak ada keinginan untuk melarang mereka memelukku. Toh aku sendiri, merasa itu hal yang wajar.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZa6P2SbMSv
Kadang salah satu dari mereka tiba-tiba memelukku dari belakang, lalu mencium pipiku yang tertutup cadar.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOv1c0s4vyQ
Lalu yang lainnya karena merasa iri, berebutan untuk mencium pipiku juga.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡodabQJZMG1
"Kalian ini ya, kayak anak kecil", kataku tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalaku.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiajvKk25BN
"Mbak, kita liburan ke pantai yuk!!", Ajak Rohman.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYIBb86l5en
"Boleh, kapan?", Tanyaku.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcmkG4JoDG4
"Nanti kalau kita sudah musim liburan", kata Malik.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg2uZqdA908
"Oh iya, Sukron ikut juga Mbak", kata Rohman.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdodtgoYtqC
"Boleh, Ilham ikut juga kan?", Tanyaku sambil melirik Ilham dengan tersenyum.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ64FjDguc1
Aku lirik, Ilham tersenyum lalu menundukkan pandangannya. "Pasti dong Mbak", kata Yusuf.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC2bJJz4eC6
"Kakek gak diajak juga?", Tanya Malik terkekeh.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkJRP8spIDu
"Jangan dong, nanti gak bisa.. ", kata Rohman terputus.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoYSAQybnEW
"Gak bisa apa hayo?", Tanyaku dengan tersenyum.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6zVW36KjeR
"Gak bisa apa Suf?", Tanya Rohman ke Yusuf.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5w6VePajNd
"Kok tanya aku? Tuh tanya Malik!!", kata Yusuf sambil terkekeh.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPXk3eANjN6
"Hehehe, gak tau", kata Malik sambil garuk-garuk kepalanya.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrMhBrAtUs6
Tiba-tiba ada yang memelukku dari belakang, lalu kepalaku dikecup.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOXDkQsYft8
"Muah."
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ34aLmlH2FL
Setelah aku menoleh ke belakang, yang mengecup kepalaku Ilham. Aku terkejut, melihat Ilham yang berubah drastis. Padahal beberapa hari yang lalu Ilham menolak saat aku berusaha mencumbunya di dalam kamar. Dan menyuruhku kembali memakai cadarku. Dalam pikiranku, aku berpikir mungkin karena pengaruh dari Yusuf, Malik dan Rohman, Ilham berubah. Aku gak mempermasalahkan itu sih. Bahkan ada keinginan untuk melepas keperawananku untuk salah satu dari mereka.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJwDwGtFeFZ
Saat aku mencoba, menoleh ke belakang, Ilham mengecup bibirku yang tertutup cadar, dengan tangannya meremas payudaraku yang masih tertutup hijab dan dress panjangku.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMm4psvbRX4
Lagi-lagi aku terkejut, Ilham sudah jauh, gak seperti yang aku kira. Saat tangan Ilham mulai meremas payudaraku, kuletakkan tanganku di punggung tangan Ilham untuk membantunya untuk meremas payudaraku lebih kencang..
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8cFriiBk65
"Sssh ahhh" aku mendesah dengan memejamkan mataku.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv44srCMYby
"Nah gitu dong, Ham. Itu baru cowok", kata Rohman.5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPXIojzNAOp
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG5YEUME3Yu
Kutatap mereka dengan wajah cemberut, "Oh ini ya yang kalian mau?", Kataku genit.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡICfEDY7oIW
"Jangan disini, di dalam rumah aja!!", Kataku.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsGg8yaYAsR
"Nanti kalau tetangga Mbak tau gimana?", Tanya Yusuf.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYumpBzHEUm
"Aku gak peduli", kataku dengan mendesah saat Ilham kembali meremas payudaraku.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJX0wod8cyQ
Ilham kembali mengecup bibirku yang tertutup cadar, melumat bibirku yang tertutup cadar dengan panas sampai cadarku basah oleh ludahku dan ludah Ilham. Kupejamkan mataku, menikmati setiap kecapan demi kecapan sampai aku terhanyut.
5282Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcNmu3qbwzY
