
1.Teman Bisnis Teman Di Ranjang
Episode 1
57479Please respect copyright.PENANALVMx7LIrFW
Ini adalah kisah nyata yang terjadi di tahun 2005. Tapi untuk menjaga nama baik semua pihak, nama-nama pelaku diganti semuanya. Selamat mengikuti
57479Please respect copyright.PENANAIklJVYTTtj
Peristiwa indah itu tak pernah kuduga sedikit pun. Karena Bu Ivy tidak menampakkan gejala-gejala nakal sedikit pun. Apalagi kalau mengingat bahwa dia sudah mengenal istriku dan sering ngobrol berdua kalau datang ke rumahku. Istriku pun kelihatan percaya penuh, tak pernah mencucurigai kalau aku bepergian bersama Bu Ivy. Lagian kalau ada niat mau selingkuh, masa Bu Ivy berani menginjak rumahku dan berlama-lama ngobrol dengan istriku? Apalagi kalau mengingat bahwa Bu Ivy kelihatannya taat beribadah. Tiap hari selalu mengenakan jilbab.
57479Please respect copyright.PENANAW6sZWrAfOl
Baik aku maupun istriku sama-sama berwiraswasta, tapi dalam lapangan yang berbeda. Aku sering jadi mediator, begitu juga Bu Ivy. Sementara istriku membuka toko kebutuhan sehari-hari, jadi bisnisnya cukup dengan menunggui toko saja, karena rumahku ada di belakang toko itu. Dan di belakang rumah, istriku punya bisnis lain….beternak ribuan burung puyuh yang rajin bertelur tiap hari.
57479Please respect copyright.PENANAiBLSsjDHfD
Pada suatu pagi, waktu aku baru mau mandi, istriku menghampiriku, “Ada Bu Ivy, Bang.”
57479Please respect copyright.PENANAYaiWaeha76
“Oh, iya….emang sudah janjian mau ketemu sama pemilik tanah yang mau dijadikan perumahan itu,” sahutku, “Suruh tunggu sebentar, aku mau mandi dulu.”
57479Please respect copyright.PENANAoSZcLq9C1v
Istriku mengangguk lalu pergi ke depan. Sementara aku bergegas masuk ke kamar mandi.
57479Please respect copyright.PENANAHcEEEO4jeA
Setelah mandi dan berdandan, aku melangkah ke ruang tamu. Bu Ivy sedang ngobrol dengan istriku.
57479Please respect copyright.PENANA0dbTTfXI8S
“Barusan istri Herman datang, Bang,” kata istriku waktu aku baru duduk di sampingnya, “Herman sakit, kakinya bengkak, asam uratnya kambuh, jadi gak bisa kerja hari ini.”
57479Please respect copyright.PENANAtGp3t4hOeE
57479Please respect copyright.PENANAu5S3cAVqLA
“Penyakit langganan,” sahutku dengan senyum sinis. Dengan hati kesal, karena itu berarti aku harus nyetir sendiri hari ini. Herman adalah nama sopirku.
57479Please respect copyright.PENANAV5mHZk8tnz
57479Please respect copyright.PENANAHE1nJ6jIA3
“Acaranya hari ini nggak jauh kan?” tanya istriku, “Sekali-sekali nyetir sendiri kan nggak apa-apa.”
57479Please respect copyright.PENANAtTu0KQ9LRD
57479Please respect copyright.PENANAhJBTfgm07P
“Iya…ada sopir atau nggak ada sopir, kegiatanku takkan terhambat,” kataku, lalu menoleh ke arah Bu Ivy yang saat itu mengenakan baju hijau pucuk daun dan kerudung putih, “Berangkat sekarang Bu?”
57479Please respect copyright.PENANAKNGfF95KRW
57479Please respect copyright.PENANA7h6o4vgDV8
“Baik Pak,” Bu Ivy memegang tali tas kecilnya yang tersimpan di pangkuannya.
57479Please respect copyright.PENANAceknTPDuV3
57479Please respect copyright.PENANA9nePMkhnTg
Tak lama kemudian Bu Ivy sudah duduk di sampingku, di dalam sedan yang kukemudikan sendiri (merek sedanku takkan kusebut, enak aja jadi iklan gratis…hehehe…).
57479Please respect copyright.PENANAjZujRarNAn
57479Please respect copyright.PENANAIsZIzrh2Pv
Obrolan kami di perjalanan menuju lokasi, hanya menyangkut masalah-masalah bisnis yang ada kaitannya dengan Bu Ivy. Tidak ada sesuatu yang menyimpang. Bahkan setelah tiba di lokasi yang 25 km dari pusat kota, aku tak berpikir yang aneh-aneh. Bahkan aku jengkel juga ketika pemilik tanah itu tidak ada di tempat, harus dijemput dulu oleh keponakannya yang segera meluncur di atas motornya.
57479Please respect copyright.PENANAQCiAVCqiz8
57479Please respect copyright.PENANAiMMnD5KYve
Kami duduk saja di dalam mobil yang diparkir menghadap ke kebun tak terawat, yang rencananya akan dijadikan perumahan oleh kenalanku yang seorang developer. Suasana sunyi sekali. Karena kami berada di depan kebun yang mirip hutan. Pepohonan yang tumbuh tidak dirawat sedikit pun.
57479Please respect copyright.PENANALN2sINHWCT
57479Please respect copyright.PENANAtckCdCiSzR
Tapi suasana yang sunyi itu…entah kenapa…tiba-tiba saja membuatku iseng…memegang tangan Bu Ivy sambil berkata, “Bisa dua jam kita harus menunggu di sini, Bu.”
57479Please respect copyright.PENANAkK0OBeluwZ
57479Please respect copyright.PENANAsUdX02K1WO
“Iya Pak,” sahutnya tanpa menepiskan genggamanku, “Sabar aja ya Pak….di dalam bisnis memang suka ada ujiannya.”
57479Please respect copyright.PENANAYruj5VXC4m
57479Please respect copyright.PENANAunfVAGBMKN
Aku terdiam. Tapi tanganku tidak diam. Aku mulai meremas tangan wanita 30 tahunan itu, yang makin lama terasa makin hangat. Dia bahkan membalasnya dengan remasan. Apakah ini berarti……..ah…..pikiranku mulai melayang-layang tak menentu.
57479Please respect copyright.PENANAR9cgjBrWsU
57479Please respect copyright.PENANAChdBJHTbT6
Mungkin di mana-mana juga lelaki itu sama seperti aku. Dikasih sejengkal mau sedepa. Remas-remasan tangan tidak berlangsung lama. Kami bukan abg lagi. Masa cukup dengan remas-remasan tangan?
57479Please respect copyright.PENANAfLMhmc1Fuz
57479Please respect copyright.PENANArPHA5UEn6E
Sesaat kemudian, lengan kiriku sudah melingkari lehernya. Tangan kananku mulai berusaha membuka jalan agar tangan kiriku bisa menyelusup ke dalam bajunya yang sangat tertutup dan bertangan panjang. Bu Ivy diam saja. Dan akhirnya aku berhasil menyentuh payudaranya. Tapi dia menepiskan tanganku sambil berkata, “Duduknya di belakang saja Pak…di sini takut dilihat orang…”
57479Please respect copyright.PENANAZEv2NElTr4
57479Please respect copyright.PENANAVd3bdRDzUa
O, senangnya hatiku. Karena ucapannya itu mengisyaratkan bahwa dia juga mau !
57479Please respect copyright.PENANAXqjsGluSCT
57479Please respect copyright.PENANA3aV71XAEUm
“Kenapa mendadak jadi begini Pak?” tanya wanita berjilbab itu ketika kami sudah duduk di jok belakang, pada saat tanganku berhasil menyelinap ke baju tangan panjangnya dan ke balik behanya.
57479Please respect copyright.PENANAumuTkmxGMt
57479Please respect copyright.PENANAGoWIipBs1Z
“Gak tau kenapa ya?” sahutku sambil meremas payudaranya yang terasa masih kencang, mungkin karena rajin merawatnya.
57479Please respect copyright.PENANAvp9whVOoCf
57479Please respect copyright.PENANArWFIh4rZkE
“Tapi Pak…uuuuhhhh…..kalau saya jadi horny gimana nih?” wanita itu terpejam-pejam sambil meremas-remas lututku yang masih berpakaian lengkap.
57479Please respect copyright.PENANAlfep5OzrNI
57479Please respect copyright.PENANAPNsSa8V3o5
“Kita lakukan saja…asal Bu Ivy gak keberatan….” tanganku makin berani, berhail menyelinap ke balik rok panjangnya, lalu menyelundup ke balik celana dalamnya. Tanganku sudah menyentuh bulu kemaluannya yang terasa lebat sekali. Kemudian menyeruak ke bibir kemaluannya…bahkan mulai menyelinap ke celah vaginanya yang terasa sudah membasah dan hangat.
57479Please respect copyright.PENANAge1KGfDoRf
57479Please respect copyright.PENANAIvbbiIiDvh
“Masa di mobil?” protesnya, “kata orang mobil jangan dipakai gituan, bisa bikin sial…”
57479Please respect copyright.PENANA31Is0roeZW
57479Please respect copyright.PENANAwkUukm2X7r
“Emang siapa yang mau ngajak begituan di mobil? Ini kan perkenalan aja dulu….” kataku pada waktu jemariku mulai menyelusup ke dalam liang kemaluan Bu Ivy yang terasa hangat dan berlendir…
57479Please respect copyright.PENANA94KvvRaWzJ
57479Please respect copyright.PENANAXuc3q56dor
Wanita itu memelukku erat-erat sambil berbisik, “Duh Pak…saya jadi kepengen nih….kita cari penginapan aja dulu yuk. Bilangin aja sama orang-orang di sini kalau kita mau datang lagi besok.”
57479Please respect copyright.PENANA8IyOIfx6tc
57479Please respect copyright.PENANA7IkzMnTMl5
“Iya sayang,” bisikku, “Sekarang ini memiliki dirimu lebih penting daripada ketemuan dengan pemilik tanah itu…”
57479Please respect copyright.PENANAyjBUSgwepk
57479Please respect copyright.PENANAmAkHondSYW
“Ya sudah dulu dong,” Bu Ivy menarik tanganku yang sedang mempermainkan kemaluannya, “Nanti kalau saya gak bisa nahan di sini kan berabe. Nanti aja di penginapan saya kasih semuanya…”
57479Please respect copyright.PENANAXk6NRf4zDO
57479Please respect copyright.PENANAxzaUmbwdO0
Aku ketawa kecil. Lalu pindah duduk ke belakang setir lagi.
57479Please respect copyright.PENANA06dV0QCCo0
57479Please respect copyright.PENANAYDsNcgipFi
Tak lama kemudian mobilku sudah meluncur di jalan raya. Persetan dengan pemilik tanah itu. Sekarang ini yang terpenting adalah tubuh Bu Ivy, yang jelas sudah siap diapakan saja.
57479Please respect copyright.PENANAKRq8rgoAy0
57479Please respect copyright.PENANASggfIhJ0GT
57479Please respect copyright.PENANAqyEfu1rkq1
Dengan mudah kudapatkan hotel kecil di luar kota, sesuai dengan keinginan Bu Ivy, karena kalau di dalam kota takut kepergok oleh orang-orang yang kami kenal. Soalnya aku punya istri, Bu Ivy pun punya suami.
57479Please respect copyright.PENANAS1FszUDRGM
57479Please respect copyright.PENANABxYqXVZfP2
Hotel itu cuma hotel sederhana. Tapi lumayan, kamar mandinya pakai shower air panas. Tidak pakai AC, karena udaranya cukup dingin, rasanya tak perlu pakai AC di sini. Yang penting adalah wanita berjilbab itu…yang kini sedang berada di dalam kamar mandi, mungkin sedang cuci-cuci dulu…sementara aku sudah tak sabaran menunggunya.
57479Please respect copyright.PENANAGWbx3OSMJ7
57479Please respect copyright.PENANAIZDGk5Kt22
Ketika ia muncul di ambang pintu kamar mandi, aku terpana dibuatnya. Rambutnya yang tak ditutupi apa-apa lagi, tampak tergerai lepas….panjang lebat dan ikal. Jujur…ia tampak jauh lebih seksi, apalagi kalau mengingat bahwa ia 5 tahun lebih muda adaripada istriku. Rok bawahnya tidak dikenakan lagi, sehingga pahanya yang putih mulus itu tampak jelas di mataku.
57479Please respect copyright.PENANAj3Uvu4kdtn
57479Please respect copyright.PENANARSPPqyKJr4
Aku bangkit menyambutnya dengan pelukan hangat, “Bu Ivy kalau gak pake jilbab malah tampak lebih cantik….muuuahhhhh…” kataku diakhiri dengan kecupan hangat di pipinya.
57479Please respect copyright.PENANAbYbMNTEdWM
57479Please respect copyright.PENANAQnPeKLK1ls
Ia memegang pergelangan tanganku sambil tersenyum manis. Dan kuraih pinggangnya, sampai berada di atas tempat tidur yang lumayan besar.
57479Please respect copyright.PENANA0JpmtSxmdH
57479Please respect copyright.PENANAWWKKFfstvg
Lalu kami bergumul mesra di atas tempat tidur itu. Bu Ivy tidak pasif. Berkali-kali dia memagut bibirku. Aku pun dengan tak sabar menyingkapkan baju lengan panjangnya. Dan…ah…rupanya tak ada apa-apa lagi di balik baju lengan panjang itu selain tubuh Bu Ivy yang begitu mulus. Payudaranya tidak sebesar payudara istriku. Tapi tampak indah di mataku. Tak ubahnya payudara seorang gadis belasan tahun. Dan ketika pandanganku melayang ke bawah perutnya…tampak sebentuk kemaluan wanita yang berambut tebal, sangat lebat….
57479Please respect copyright.PENANAeLSogzi9Bv
57479Please respect copyright.PENANACkDBKTsiy3
Aku pun mulai beraksi. Mencelucupi lehernya yang hangat, sementara tanganku mulai mengelus jembut (bulu kemaluan) yang lebat keriting itu. Bu Ivy pun tidak tinggal diam, mulai melepaskan kancing kemejaku satu persatu, lalu menanggalkan kemejaku. Untuk mempermudah, aku pun menanggalkan celana panjang dan celana dalamku. Sehingga batang kemaluanku yang sudah tegak kencang ini tak tertutup apa-apa lagi.
57479Please respect copyright.PENANAVAhvSzHE4H
57479Please respect copyright.PENANAImehgodcbA
Bu Ivy melotot waktu melihat batang kemaluanku yang sudah tak tertutup apa-apa lagi ini. “Iiiih…punya Bapak kok panjang gede gitu….mmm….si ibu pasti selalu puas ya …” desisnya.
57479Please respect copyright.PENANA4pHwUgvIFX
57479Please respect copyright.PENANAD1TCXm6dhi
“Emang punya suami Bu Ivy seperti apa?” tanyaku.
57479Please respect copyright.PENANAWKCKuLTGtv
57479Please respect copyright.PENANAzcyb2TtwKt
“Jauh lebih pendek dan kecil,” bisik Bu Ivy sambil merangkulku dengan ketat, seperti gemas.
57479Please respect copyright.PENANA706cVJNzPp
57479Please respect copyright.PENANAa3lDExf5nI
Kembali kuciumi lehernya yang mulai keringatan, lalu turun…mencelucupi puting payudaranya. Kusedot-sedot seperti anak kecil sedang menetek, sambil mengelus-eluskan ujung lidahku di putting payudara yang terasa makin mengeras ini. Sementara tanganku tak hanya diam. Jemariku mulai mengelus bibir kemaluan wanita itu, bahkan mulai memasukkan jari tengahku ke dalam liang kemaluannya.
57479Please respect copyright.PENANArSHixvjHTA
57479Please respect copyright.PENANAlhWwhHdGn0
Bu Ivy sendiri tak cuma berdiam diri. Tangannya mulai menggenggam batang kemaluanku. Meremasnya dengan lembut. Mengelus-elus puncak penisku, sehingga aku makin bernapsu. Tapi aku sengaja ingin melakukan pemanasan selama mungkin, supaya meninggalkan kesan yang indah di kemudian hari.
57479Please respect copyright.PENANAYZM0W9vjPk
57479Please respect copyright.PENANAiqpTi4qY9L
Maka setelah puas menyelomoti puting payudara wanita itu, bibirku turun ke arah perutnya. Menjilati pusarnya sesaat. Lalu turun ke bawah perutnya.
57479Please respect copyright.PENANAHT9LqbCMRO
57479Please respect copyright.PENANAGeHSy7Q55O
“Pa jangan ke situ ah…malu…” Bu Ivy berusaha menarik kepalaku agar naik lagi ke atas. Tapi aku bahkan mulai menciumi kemaluanya yang berbulu lebat itu. Lalu jemariku menyibakkan bulu kemaluan wanita itu, mengangakan bibirnya dan mulai menjilatinya dengan gerakan dari bawah ke atas….
57479Please respect copyright.PENANAVAIY9yKhOy
57479Please respect copyright.PENANAHGpMd1RScz
“Aduh Pak…ini diapain? Aaah…kok enak sekali Pak…..” Bu Ivy mulai menceracau tak menentu. Lebih-lebih ketika aku mulai mengarahkan jilatanku di clitorisnya, terkadang menghisap-hisapnya sambil menggerak-gerakkan ujung lidahku.
57479Please respect copyright.PENANAy5gZQpzFvD
57479Please respect copyright.PENANA17axKtF6fw
“Oooh Pak…oooh….Pak….iiiih….saya udah mau keluar nih….duuuhhhhhh” celotehnya membuatku buru-buru mengarahkan batang kemaluanku ke belahan memeknya yang sudah basah. Dan kudesakkan sekaligus….blessss…..agak mudah membenam ke dalam liang surgawi yang sudah banyak lendirnya itu.
57479Please respect copyright.PENANArVZWxjkn59
57479Please respect copyright.PENANAm6iBy8DMC0
“Aduuuduuuhhhh…sudah masuk Paaakk…..oooohhhh….” Bu Ivy menyambutku dengan pelukan erat, bahkan sambil menciumi bibirku sambil menggerak-gerakkan pantatnya, “Sa…saya gak bisa nahan lagi…langsung mau keluar Paaak…tadi sih terlalu dienakin…oooh…”
57479Please respect copyright.PENANAUQHNAnPjAz
57479Please respect copyright.PENANA0xvm3M7X9r
Lalu terasa tubuh wanita itu mengejang dan mengelojot seperti sekarat. Rupanya dia tak bisa menahan lagi. Dia sudah orgasme….terasa liang kemaluannya berkedut-kedut, lalu jadi becek.
57479Please respect copyright.PENANAPV4gmr0oZA
57479Please respect copyright.PENANAJyVdNYa6Pu
“Barusan kan baru orgasme pertama,”bisikku yang mulai gencar mengayun batang kemaluanku, maju mundur di dalam celah kemaluan Bu Ivy.
57479Please respect copyright.PENANAy7cgeh4P0I
57479Please respect copyright.PENANA6rp1dmlW5W
Beberapa saat kemudian wanita itu merem melek lagi, bahkan makin gencar menggoyang-goyang pinggulnya, sehingga batang kemaluanku serasa dibesot-besot oleh liang surgawi Bu Ivy. Aku tahu goyangan pantatnya itu bukan sekadar ingin memberikan kepuasan untukku, tapi juga mencari kepuasan untuknya sendiri. Karena pergesekan penisku dengan liang kemaluannya jadi makin keras, kelentitnya pun berkali-kali terkena gesekan penisku.
57479Please respect copyright.PENANAtfBMtaVH4E
57479Please respect copyright.PENANAV6xcD4Pxdd
“Adduuuh, duuuh….Pak…kok enak sekali sih Pak…..aaah…saya bisa ketagihan nanti Pak…..” celotehnya dengan napas tersengal-sengal.
57479Please respect copyright.PENANAPykULeMCI2
57479Please respect copyright.PENANACXprNoQlRn
“Aku juga bisa ketagihan,” sahutku setengah berbisik di telinganya, sambil merasakan enaknya gesekan dinding liang kemaluannya, “memekmu enak sekali, sayang…..duuuuh….benar-benar enak sekaliii….”
57479Please respect copyright.PENANACSoA8N952J
57479Please respect copyright.PENANAYTn085VvE8
Aku memang tidak berlebihan. Entah kenapa, rasanya persetubuhanku kali ini terasa fantastis sekali. Mungkin ini yang disebut SII (Selingkuh Itu Indah). Padahal posisi kami cuma posisi klasik. Goyangan pantat Bu Ivy juga konvensional saja. Tapi enaknya luar biasa. Dalam tempo singkat saja keringatku mulai bercucuran.
57479Please respect copyright.PENANAtIspCdQ5zY
57479Please respect copyright.PENANAyqRMx7sicy
Bu Ivy pun tampak sangat menikmati enjotan batang kemaluanku. Sepasang kakinya diangkat dan ditekuk, lalu melingkari pinggangku, sementara rengekan-rengekannya tiada henti terlontar dari mulutnya, “Ooooh….oooh…hhhh….aaaaahhhhh…oooh…aaaaah….aduuuh Paaak….enak Pak….duuuuh….mmmmhhhhh saya mau keluar lagi nih Paaak….”
57479Please respect copyright.PENANAxT8UlVJiim
57479Please respect copyright.PENANATeC8b1PcWI
“Kita barengin keluarnya yok….” bisikku sambil mempergencar enjotan batang kemaluanku, maju mundur di dalam liang kewanitaan Bu Ivy.
57479Please respect copyright.PENANAqvaUCrws75
57479Please respect copyright.PENANAacbllZnBIv
“I…iya Pak….bi…bi…biar nikmat…..” sahutnya sambil mempergencar pula ayunan pinggulnya, meliuk-liuk cepat dan membuat batang kemaluanku seperti dipelintir oleh dinding liang kemaluan wanita yang licin dan hangat itu.
57479Please respect copyright.PENANAlTIfX4FDmZ
57479Please respect copyright.PENANAVL2vqIdrJU
Sampai pada suatu saat…kuremas-remas buah dada wanita itu, mataku terpejam, napasku tertahan…batang kemaluanku membenam sedalam-dalamnya….lalu kami seperti orang-orang kesurupan….sama-sama berkelojotan di puncak kenikmatan yang tiada taranya …..
57479Please respect copyright.PENANAsrJ9sEotdj
57479Please respect copyright.PENANAkIjt61Os7Y
Air maniku terasa menyemprot-nyemprot di dalam liang memek Bu Ivy. Liang yang terasa berkedut-kedut….lalu kami sama-sama terkapar, dengan keringat bercucuran.
57479Please respect copyright.PENANAQIFet3Owls
57479Please respect copyright.PENANAXsnRJDD6xQ
“Ini yang pertama kalinya saya digauli oleh lelaki yang bukan suami saya…” kata Bu Ivy sambil membiarkan batang kemaluanku tetap menancap di dalam memeknya.
57479Please respect copyright.PENANAvfk4GpeJdH
57479Please respect copyright.PENANAjEQMPD5D2L
Kujawab dengan ciuman hangat di bibirnya yang sensual, “Sama…saya juga baru sekali ini merasakan bersetubuh dengan wanita yang bukan istri saya. Terimakasih sayang….mulai saat ini Bu Ivy jadi istri rahasiaku…”
57479Please respect copyright.PENANASvrtWBruA8
57479Please respect copyright.PENANAfylN3f8MRz
“Dan Bapak jadi suami kedua saya….iiih…kenapa tadi kok enak sekali ya Pak?”
57479Please respect copyright.PENANAZUalB0YiB8
57479Please respect copyright.PENANAj5TTB6KF3g
“Mungkin kalau dengan pasangan kita sendiri sudah terlalu biasa, nggak ada yang aneh lagi. Tapi barusan dilepas di dalam…nggak apa-apa ?”
57479Please respect copyright.PENANAqNVfQEWEAb
57479Please respect copyright.PENANAf1tJjAbKVr
“Nggak apa-apa,” sahutnya dengan senyum manis, mata bundar beningnya pun bergoyang-goyang manja, “Saya kan ikut KB sejak kelahiran anak kedua…”
57479Please respect copyright.PENANABShnnKuaJb
57479Please respect copyright.PENANA6Jk2B2DdCp
“Asyik dong, jadi aman….”
57479Please respect copyright.PENANAsV4LP0m3i2
57479Please respect copyright.PENANAc980TSR645
“Saya pasti ketagihan Pak….soalnya punya Bapak panjang gede gitu…..”
57479Please respect copyright.PENANAKn5cUeFsNV
57479Please respect copyright.PENANA2BmKBHgU46
Kata-kata Bu Ivy itu membuat napsuku bangkit lagi. Dan batang kemaluanku yang masih terbenam di dalam memeknya, terasa mengeras lagi. Maka kucoba menggerak-gerakkannya…ternyata memang bisa dipakai “bertempur” lagi.
57479Please respect copyright.PENANAT0FVQubm4G
57479Please respect copyright.PENANAjOVqpYVcyT
Batang kemaluanku sudah mondar mandir lagi di dalam liang vagina Bu Ivy yang masih banyak lendirnya tapi tidak terlalu becek, bahkan lebih mengasyikkan karena aku bisa mengenjot dengan gerakan yang sangat leluasa tanpa kehilangan nikmatnya sedikit pun. Bahkan ketika aku menggulingkan diri ke bawah, dengan aktifnya Bu Ivy action dari atas tubuhku. Setengah duduk ia menaik turunkan pinggulnya, sehingga aku cukup berdiam diri, hanya sesekali menggerakkan batang kemaluanku ke atas, supaya bisa masuk sedalam-dalamnya.
57479Please respect copyright.PENANAhlSfPs4Gs5
57479Please respect copyright.PENANAgupFIZPVhk
Posisi di bawah ini membuatku leluasa meremas-remas payudara Bu Ivy yang bergelantungan di atas wajahku. Terkadang kuremas-remas juga pantatnya yang lumayan besar dan padat.
57479Please respect copyright.PENANAd1BYslLQhi
57479Please respect copyright.PENANA6TRnQyXwQZ
Tapi mungkin posisi ini terlalu enak buat Bu Ivy, karena moncong penisku menyundul-nyundul dasar liang vaginanya. Dan itu membuatnya cepat orgasme. Hanya beberapa menit ia bisa bertahan dengan posisi ini. Tak lama kemudian ia memeluk leherku kuat-kuat, seperti hendak meremukkannya. Lalu terdengar erangan nikmatnya, “Aaaahhhh….saya keluar lagi Paaaak…..”
57479Please respect copyright.PENANA9SarOPSk6E
57479Please respect copyright.PENANAFkWIhN4p4L
Kemudian ia ambruk di dalam dekapanku.
57479Please respect copyright.PENANAJclrVJNZmI
57479Please respect copyright.PENANANmTffhwZTt
Tapi aku seolah tak peduli bahwa Bu Ivy sudah orgasme lagi. Butuh beberapa saat untuk memulihkan vitalitasnya kembali. Tak perlu vitalitas. Yang jelas batang kemaluanku sedang enak-enaknya mengenjot memek teman bisnisku ini. Lalu aku menggulingkan badannya sambil kupeluk erat-erat, tanpa mencabut batang kemaluanku dari dalam memeknya yang sudah orgasme kesekian kalinya.
57479Please respect copyright.PENANAJl3orBoX9i
57479Please respect copyright.PENANAnI2jhAdewZ
Bu Ivy memejamkan matanya waktu aku mulai mengenjotnya lagi dengan posisi klasik, dia di bawah aku di atas. Tapi beberapa saat kemudian ia mulai aktif lagi. Mendekapku erat-erat sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya dengan gerakan meliuk-liuk …..
57479Please respect copyright.PENANA58YGCv3ooN
57479Please respect copyright.PENANAw0goH3veIT
Aku pun makin ganas mengenjotnya. Tapi ia tak mau kalah ganas. Gerakan pantatnya makin lama makin dominan. Membuatku berdengus-dengus dalam kenikmatan yang luar biasa.
57479Please respect copyright.PENANAcBlhNZXFRt
57479Please respect copyright.PENANA9huRtB7HGN
“Oooh…enak banget Paaak….sa…saya mau keluar lagi ….kita barengin lagi Pak…ta…tadi juga enak sekali….” celotehnya setelah batang kemaluanku cukup lama mengenjot liang memeknya.
57479Please respect copyright.PENANAk2PYVQYZ8F
57479Please respect copyright.PENANAOzomxQnIaz
Aku setuju. Kuenjot batang kemaluanku dengan kecepatan tinggi, maju-mundur, maju-mundur….sampai akhirnya kami sama-sama berkelojotan lagi Saling cengkram, saling lumat….seolah ingin saling meremukkan….dan akhirnya air maniku menyemprot-nyemprot lagi di puncak kenikmatanku, diikuti dengan rintihan lirih Bu Ivy yang sedang mencapai orgasme pula.
57479Please respect copyright.PENANA9O0BwYdvi6
57479Please respect copyright.PENANAXEoq0ts8py
57479Please respect copyright.PENANAxH5oLvqcou
“Kita kok bisa tiba-tiba begini ya?” cetus bu Ivy waktu sudah mengenakan pakaiannya lagi.
57479Please respect copyright.PENANAhvp3l3MaK3
57479Please respect copyright.PENANAfxa9NKhcBm
“Iya…dari rumah aja gak ada renana….tapi tadi mendadak ada keinginan…untunglah Bu Ivvy gak menolak…terimakasih ya sayang,” sahutku dengan genggaman erat di pergelangan tangannya, kemudian kukecup mesra bibirnya yang tipis mungil itu.
57479Please respect copyright.PENANA3WIjqWMVIz
57479Please respect copyright.PENANAmop4VMeNre
Wanita itu tersenyum. Memeluk pinggangku sambil berkata perlahan, “Kita harus berterimakasih pada pemilik tanah itu, ya Pak. Gara-gara dia gak ada di tempat, kita jadi ada acara mendadak begini.”
57479Please respect copyright.PENANAVEhM2ampZI
57479Please respect copyright.PENANAWiqBAO8J2c
Aku mengangguk dengan senyum. Sementara hatiku berkata, “Gara-gara sopirku gak masuk pula, aku jadi punya kisah seperti ini. Kalau ada dia, aku tentu takkan sebebas ini.”
57479Please respect copyright.PENANAONDg2Ppmve
57479Please respect copyright.PENANABB8pVwH6a9
57479Please respect copyright.PENANAA3yfsOMYeq
Sore itu kami pulang ke rumah masing-masing, dengan perasaan baru. Bahkan malamnya, ketika istriku sudah tertidur pulas, aku masih sempat smsan dengan bu Ivy. Salah satu smsnya berbunyi: “Puas banget…punya saya sampe terasa seperti jebol….punya bapak kegedean sih…kapan kita ketemuan lagi?”
57479Please respect copyright.PENANAZNmhSviVns
57479Please respect copyright.PENANAHaHKa8cerc
Kujawab singkat, “Kapan pun aku siap..”
57479Please respect copyright.PENANAtbKDdmFpJv
57479Please respect copyright.PENANAUlpYmRftX4
Satu kisah indah telah tercatat di dalam kehidupanku. Yang tak mungkin kulupakan.
57479Please respect copyright.PENANAGytL2SEB5U
57479Please respect copyright.PENANAYgEPBXpYM0
Episode 2
57479Please respect copyright.PENANAQUuIQZnWSU
57479Please respect copyright.PENANAETYNSmOxKH
Petualanganku dengan wanita berjilbab bernama Ivy itu seperti membuka mataku selebar-lebarnya. Dalam pertemuan dengan bu Ivy yang kedua kalinya, aku mendengar curhatnya. Bahwa suaminya selingkuh dengan teman sekantornya. “Mending kalau ceweknya itu cantik…sama pembantu saya aja masih bagusan pembantu saya,” kata Bu Ivy dalam curhatnya. Banyak curhat Bu Ivy yang dituturkan padaku. Kesimpulannya, ia tak menyesali skandalnya denganku, hitung-hitung balas dendam pada perselingkuhan suaminya.
57479Please respect copyright.PENANAPadVCOuxnS
57479Please respect copyright.PENANAhExlzQpqnK
Lalu aku balas dendam kepada siapa? Bukankah istriku demikian setianya padaku? Yahhh, mungkin aku hanya menjalani naluri sebagai lelaki saja. Bahwa pada dasarnya kodrat pria itu tidak cukup dengan satu wanita saja. Hanya memang ada yang disalurkan, ada pula yang dipendam atau ditindas oleh yang bersangkutan.
57479Please respect copyright.PENANA1zz847iQwF
57479Please respect copyright.PENANADmkdyznEhW
Dalam perjalanan bisnisku berikutnya, aku menemukan suatu celah baru. Untuk menghubungkan owner sebuah kapal tanker kecil dan calon buyernya, aku dan team harus menginap di sebuah hotel di Jakarta. Karena kami datang sudah terlalu sore, sementara kapal itu harus disurvey siang hari. Jumlah team tidak banyak, hanya dua orang wanita muda dan dua orang pria (termasuk aku). Aku dan Agus mengambil kamar bernomor 809, sementara kedua wanita yang datang dari Semarang itu memakai kamar bernomor 810 yang bersebrangan dengan kamar kami.
57479Please respect copyright.PENANAvFDtTCmJc8
57479Please respect copyright.PENANAQ3pjztAXRg
Sebenarnya aku sudah tiga kali bertemu dengan Mbak Ida, nama salah seorang wanita yang istirahat di kamar 810 itu. Tentu dalam urusan bisnis yang kami tekuni. Tapi baru sekali ini aku memikirkan hal khusus tentang wanita yang satu itu. Bahwa dia cantik, kulitnya putih bersih, tubuhnya tinggi semampai dan usianya pun pasti di bawah 30 tahun. Aku memanggilnya dengan sebutan “Mbak” hanya karena menghormatinya saja. Padahal usianya pasti beberapa tahun lebih muda dariku.
57479Please respect copyright.PENANA2AfSL38Gtj
57479Please respect copyright.PENANApkM3ULDy5s
Aku belum mendengar latar belakang kehidupannya secara jelas. Hanya menurut selentingan, suaminya sudah tua banget dan mengalami kelumpuhan, sehingga Mbak Ida harus giat mencari celah-celah bisnis seperti yang sedang kami tekuni sekarang.
57479Please respect copyright.PENANAlCCj01czKy
57479Please respect copyright.PENANA2bbTWFm8GN
Tapi aku tak peduli dengan latar belakang kehidupan wanita bernama Ida Farida itu. Yang kupikirkan, bagaimana cara untuk mendapatkannya di hotel ini? Susahnya, aku tidak sendirian. Mbak Ida juga tidak sendirian.
57479Please respect copyright.PENANAMkvQBmRd6f
57479Please respect copyright.PENANA52hif9i43M
Sampai jam sembilan malam aku memutar otak. Temanku yang bernama Agus itu sudah tidur tengkurap di bednya. Akhirnya aku nekad mengetik sms untuk wanita itu, “Bisa ke resto sebentar? Ada yang ingin saya rundingkan, tapi temannya jangan diajak. Thanks.”
57479Please respect copyright.PENANALEhisDkx9s
57479Please respect copyright.PENANAOGemsfmnig
Kukirimkan sms itu ke nomor hp Mbak Ida. Tak lama kemudian kuterima balasannya, singkat saja : “Oke”
57479Please respect copyright.PENANA5l6hPnOoip
57479Please respect copyright.PENANAMkegSPa9gE
Dengan penuh semangat aku keluar dari kamar 809, menuju lift dan turun ke lantai satu, karena resto hotel itu berada di lantai satu. Sengaja aku tak menunggu dulu wanita itu muncul di ambang pintu kamarnya, supaya “gerakan” ini rapi. Tidak terlihat oleh Agus maupun Mbak Tina (teman sekamar Mbak Ida).
57479Please respect copyright.PENANAawaozdKiaA
57479Please respect copyright.PENANA8PQtezkrTf
Agak lama aku menunggu di resto hotel, wanita itu belum muncul juga. Mungkin merapikan diri dulu di kamarnya. Aku pun baru minta juice melon, belum memesan makanan.
57479Please respect copyright.PENANAgDBuPHmVbG
57479Please respect copyright.PENANAabQqUPmo5H
Setelah agak lama menunggu, wanita itu muncul dalam gaun Gaun berwarna hijau mengkilap, dengan belahan di bagian depannya, sehingga setiap melangkah tampaklah betisnya yang putih bersih itu. Gila…anggun sekali tampaknya wanita yang biasa kupanggil Mbak Ida itu. Kenapa baru sekarang kuperhatikan?
57479Please respect copyright.PENANAVckKdG1BUj
57479Please respect copyright.PENANAXpV6G3Rqrq
Ia menghampiriku dengan senyum manis di bibir sensualnya. “Maaf lama nunggu ya… barusan terima telepon dulu,” katanya setelah duduk di kursi sebelah kursiku.
57479Please respect copyright.PENANAsOxUgYYgzY
57479Please respect copyright.PENANAG1V3M7UnQI
“Mau makan apa?” tanyaku sambil menyodorkan daftar menu padanya.
57479Please respect copyright.PENANA8RqwOQkOK1
57479Please respect copyright.PENANAa2nZEpLQHR
“Masih kenyang, tadi kan belum lama makan malam,” sahutnya.
57479Please respect copyright.PENANA6b5VKOLlU3
57479Please respect copyright.PENANA9r86IfuO5f
“Saya juga gak lapar-lapar benar. Tapi kepengen makan bareng Mbak Ida. Ayo dong tentukan dulu pilihannya,” kusodorkan lagi daftar menu yang ia letakkan kembali di meja.
57479Please respect copyright.PENANAa0M1UWmpDk
57479Please respect copyright.PENANAnPgiMIU2bN
“Mmm…spaghetti fisherman aja deh…biar jangan terlalu kenyang.”
57479Please respect copyright.PENANATflkUGziEg
57479Please respect copyright.PENANADegN2Q3pQJ
“Oke, aku juga mau kompak sama panjenengan. Spaghetti juga…tapi spaghetti bolognese aja. Minumnya apa?”
57479Please respect copyright.PENANArli28Hqtxy
57479Please respect copyright.PENANAYf3vmXPjKU
“Juice strawberry juga boleh.”
57479Please respect copyright.PENANACTODSzDnhQ
57479Please respect copyright.PENANA8slAccDkXX
“Oke,” aku mengangguk sambil memanggil pelayan. Lalu kusampaikan pesananku padanya.
57479Please respect copyright.PENANAEDrcZekLNd
57479Please respect copyright.PENANA6RaAAnderR
“Apa yang mau dirundingkan itu Mas?” tanya wanita bernama Ida itu setelah pelayan resto berlalu.
57479Please respect copyright.PENANAlK9Y3KHqw0
57479Please respect copyright.PENANAzX5dtZZdG0
“Nggak ada…cuma pengen ditemani wanita cantik aja….hehehe…” kataku sambil menepuk punggung tangan Ida yang terletak di pinggiran meja makan.
57479Please respect copyright.PENANAcavjCuHQU7
57479Please respect copyright.PENANAnUIhCSp8mw
“Iiih…panjenengan ada-ada aja….kirain benar-benar ada yang mau dirundingkan,” cetusnya dengan senyum manis. Oh, senyum itu…gemas aku melihatnya. Kenapa dulu-dulu aku tak pernah memperhatikan semuanya ini? Apakah karena dulu-dulu aku terlalu serius ke masalah bisnis, sehingga aku tak peduli kecantikan rekanku dari Semarang ini?
57479Please respect copyright.PENANA2OUd58Cm5m
57479Please respect copyright.PENANAuhDLjH7Zfm
“Sebenarnya ada yang sangat penting…tapi kusampaikan lewat sms aja ya. Rahasia sih,” kataku sambil mengeluarkan handphoneku. Lalu kuketik kalimat, “Sudah lama aku ingin menyampaikan hal ini. Tapi baru sekarang akan kusampaikan. Bahwa Mbak Ida menarik sekali di mataku.”
57479Please respect copyright.PENANA2zNUc0nHrz
57479Please respect copyright.PENANAKhSXEw2u6y
Lalu kukirimkan sms itu. Lucu juga, aku mengirim sms kepada orang yang sedang duduk di sebelahku.
57479Please respect copyright.PENANA66dN3BV1lO
57479Please respect copyright.PENANANXxp8GiCeJ
Dengan sorot heran wanita cantik itu membaca sms yang barusan kukirimkan.
57479Please respect copyright.PENANAz6tXH03Elj
57479Please respect copyright.PENANAE2nCMWPugN
“Gombal….” cetusnya sambil tersipu-sipu.
57479Please respect copyright.PENANA8peZe1OwxE
57479Please respect copyright.PENANAap92ruUW3O
“Harusnya sejak ketemu dengan Mbak, saya harus menyampaikan hal itu. Tapi baru sekarang saya bisa menyampaikannya.”
57479Please respect copyright.PENANAhABSPJN0JK
57479Please respect copyright.PENANAtt1d3FsPW6
Wanita itu menatapku sesaat. Lalu tertunduk sambil berkata perlahan, “Saya kan sudah punya suami Mas.”
57479Please respect copyright.PENANAhdLo00RtaW
57479Please respect copyright.PENANA401i7XBfTq
“Saya juga sudah punya istri,” sahutku, “Biar saja. Emangnya saya gak boleh mengagumi panjenengan?”
57479Please respect copyright.PENANAfiIg3viPZ6
57479Please respect copyright.PENANA1y5aA5I80d
Kuperhatikan reaksinya. Ia mengerling dengan gaya manja. Lalu katanya, “Kita urus bisnis dulu Mas.”
57479Please respect copyright.PENANAqBAQNtciMT
57479Please respect copyright.PENANAA3wYoChFBw
“Terus kalau bisnis kita sukses, gimana?” tanyaku sambil memegang pergelangan tangan wanita itu.
57479Please respect copyright.PENANAOMT2WeSh8J
57479Please respect copyright.PENANA4bwvstWWrs
“Terserah panjenengan….” sahutnya perlahan.
57479Please respect copyright.PENANANjBwUxD2Eg
57479Please respect copyright.PENANATmihnyflUn
“Kalau gak sukses gimana? Kan buyer yang menentukan besok.”
57479Please respect copyright.PENANAootmwSCMLD
57479Please respect copyright.PENANAJTPXmrjPUy
“Pokoknya kita urus dulu bisnisnya. Soal sukses nggaknya ya tergantung nasib kita aja.”
57479Please respect copyright.PENANAXxGSfPNJ8M
57479Please respect copyright.PENANA8ztL6avUya
Makanan yang kami pesan sudah datang. Dua orang pelayan menata semuanya di meja makan.
57479Please respect copyright.PENANAvFQXfd3By8
57479Please respect copyright.PENANAvYf6n0WHhJ
“Tapi minimal sudah ada secercah harapan…terima kasih Mbak…hati saya bahagia sekali malam ini,” kataku sebelum muai menyantap spaghettiku.
57479Please respect copyright.PENANA0pekKOwsvs
57479Please respect copyright.PENANA1srinld5rg
Lagi-lagi kulihat kerlingan manja itu. Ah…aku seakan kembali ke masa remajaku.
57479Please respect copyright.PENANAS0vO5F4UDl
57479Please respect copyright.PENANAgy1mlFp3rm
Tadinya aku sepakat bahwa aku akan memikirkan bisnis dulu, yang akan ditentukan besok siang. Tapi ketika aku dan wanita itu berada di dalam lift untuk naik ke lantai delapan, suasana jadi terasa lain, karena hanya kami berdua yang berada di dalam lift itu.
57479Please respect copyright.PENANAHH6CgHPLUr
57479Please respect copyright.PENANAGvp1giYNUc
Kertika kupeluk pinggang wanita itu, lalu tampak senyum manis dan tatapan matanya yang bergoyang indah, aku tak kuat bertahan lagi. Kucium bibir wanita itu dengan mesra…kehangatan terasa menjalar ke sekujur tubuhku.
57479Please respect copyright.PENANAPvK2uu5fY7
57479Please respect copyright.PENANAZ4UjuizZK1
Dan aku merasakan sambutan yang hangat pula. Lumatannya benar-benar membangkitkan. Sehingga ketika lift itu sudah tiba di lantai delapan, kupijat lagi nomor untuk lantai satu.
57479Please respect copyright.PENANAtyYNzdmhKL
57479Please respect copyright.PENANAQqwR2JvPfh
“Kenapa turun lagi?” tanya Mbak Ida sambil menatapku dengan sorot heran.
57479Please respect copyright.PENANApDOsy5PcKn
57479Please respect copyright.PENANAEBh8UopTO5
“Kita booking kamar lain, supaya teman kita pada nenyak tidurnya,” sahutku sambil mengecup pipi Mbak Ida.
57479Please respect copyright.PENANA9o1CK8LeNb
57479Please respect copyright.PENANAiBHU3qMvT2
“Emang mau ngapain booking kamar lagi?” tanyanya tidak bernada protes, malah menyandarkan kepalanya di dadaku.
57479Please respect copyright.PENANAOGIGETcHlu
57479Please respect copyright.PENANAGx6LMVP9l9
“Pengen pacaran…mumpung masih bersama-sama…”
57479Please respect copyright.PENANAfv7d3essZk
57479Please respect copyright.PENANAOitS8kO5Dn
“Ih, bukannya urus bisnis dulu…”
57479Please respect copyright.PENANAv8XiktikQM
57479Please respect copyright.PENANAN0Mi5osIpN
“Dua-duanya kita urus kan nggak apa-apa. Bisnis kita urus besok. Malam ini kita urus perasaan kita dulu. Deal?” kataku sambil menggelitik pinggangnya. Sebagai jawaban, kuterima cubitan kecil di lenganku.
57479Please respect copyright.PENANAM2BAZtL2xI
57479Please respect copyright.PENANA8MPUi7mw71
57479Please respect copyright.PENANAQUWCLA2Ix1
Tak sulit mendapatkan kamar baru yang kupesan di receptionist. Aku minta kamar di lantai satu saja. Ternyata masih ada kamar yang kosong.
57479Please respect copyright.PENANAkmiSLHtryv
57479Please respect copyright.PENANA5R3YXpPnYz
“Nanti kalau teman-teman nyari kita gimana?” tanya Mbak Ida pada waktu bellboy membuka pintu kamar.
57479Please respect copyright.PENANAkyLMrREKVx
57479Please respect copyright.PENANA3Lm3sV539G
“Bilang aja nyari makanan dan atau nemani saya minum bir,” sahutku sambil memberi uang tip buat bellboy yang mengantarkanku ke kamar baru itu, “Atau bilang aja kita jalan-jalan ke rumah saudara…atau ke Ancol…ah…banyaklah alasannya nanti…hehehe…”
57479Please respect copyright.PENANAAiReqoOD3M
57479Please respect copyright.PENANAgpCo8h8Cz4
“Padahal kita di hotel ini-ini juga…” kata Mbak Ida pada waktu aku menutupkan pintu kamar, lalu sekaligus menguncikannya.
57479Please respect copyright.PENANAOpKEdlSOgS
57479Please respect copyright.PENANAhlyVKuv0Ua
Mbak Ida duluan duduk di sofa, sambil menatapku yang tengah menghampirinya. “Mau ngapain sih bawa saya ke sini?” tanyanya sambil tersenyum.
57479Please respect copyright.PENANAp5gtgc5MBR
57479Please respect copyright.PENANAAFF7mb67gv
“Pengen ciumin panjenengan tanpa diburu-buru,” sahutku sambil duduk di sampingnya, lalu mengangkat pinggangnya agar duduk di pangkuanku.
57479Please respect copyright.PENANAQOsolkw0us
57479Please respect copyright.PENANAENSj8LKunR
“Tadi di lift kan sudah nyiumin saya.”
57479Please respect copyright.PENANA9zw77CH4xK
57479Please respect copyright.PENANARrcOOl1wOq
“Baru nyium bibir doang,” kataku sambil melingkarkan lengan di pinggangnya.
57479Please respect copyright.PENANASEooTg0I9Z
57479Please respect copyright.PENANAKHR6X1FqJo
“Emang mau nyium apa lagi?” ia menatapku dengan senyum yang makin menggoda.
57479Please respect copyright.PENANAgf7rUH0r0P
57479Please respect copyright.PENANAb0nxO6UInW
Kujawab dengan gigitan lembut di daun telinganya, disusul dengan bisikan, “Pengen nyiumin semuanya, dari ujung kaki sampai ujung rambut, gak ada yang terlewat….”
57479Please respect copyright.PENANAWncWcCnPAV
57479Please respect copyright.PENANAeFuOv44O00
“Iiih…kata-katanya merangsang…” cetus wanita itu sambil mencium pipiku. Hangat sekali rasanya ciuman wanita cantik ini.
57479Please respect copyright.PENANA6ehUhqJHQL
57479Please respect copyright.PENANAcVXCwHoQXo
Pandanganku tertumbuk ke belahan gaun hijau mengkilap itu. Menampakkan sebagian lutut dan paha putih mulusnya. Maka tanganku pun merayap ke situ…ke lututnya sambil berkata, “Bagian ini misalnya, kan belum diciumin….lalu ini juga belum…” tanganku sudah berada di pahanya. Kehangatan makin terasa menjalar ke telapak tanganku.
57479Please respect copyright.PENANAfqzvSwI9Vo
57479Please respect copyright.PENANAdla690WwWF
“Terus mau nyiumin yang mana lagi?” bisiknya diiringi pelukan erat di leherku.
57479Please respect copyright.PENANAyh1ag7fzHP
57479Please respect copyright.PENANAzfO3LJIF3m
“Semuanya,” sahutku, ”…termasuk yang sekarang masih ditutupi bra dan CD….”
57479Please respect copyright.PENANANRoeXBRkM6
57479Please respect copyright.PENANAkp4sdXrtve
“Mmmm…Mas pandai bikin perempuan jadi horny ih….” kata Mbak Ida sambil memejamakan matanya. Ini seolah signal buatku. Seolah indikator, bahwa ia siap diapakan pun olehku. Maka tanganku yang sudah sampai di pangkal pahanya mulai menyelinap perlahan-lahan ke balik celana dalamnya (yang belum kulihat berwarna apa).
57479Please respect copyright.PENANAqvlj9Eh3C1
57479Please respect copyright.PENANAJbY8Oka149
Tanganku mulai menyentuh rambut tebal di antara kedua pangkal paha wanita itu. Lalu tanganku menjelajah terus…mengelus daging yang lunak dan agak membasah. Terasa makin erat pelukan Mbak Ida di leherku. Kulirik wajahnya, masih terpejam. Mungkin malu, mungkin sedang menghayati sentuhanku, entahlah. Yang jelas aku rasakan suhu badan wanita itu makin menghangat. Sementara sikapnya cuma diam pasrah. hanya elahan napasnya yang terdengar seperti tertahan-tahan.
57479Please respect copyright.PENANAqmmMyK96Uw
57479Please respect copyright.PENANAvpNNRpNY0b
Begitu pula ketika aku mengangkat tubuh pasrahnya dan merebahkannya di atas tempat tidur, Mbak Ida cuma menatapku dengan sorot semakin pasrah. Bahkan seperti yakin pada apa yang akan kulakukan selanjutnya, ia duduk sebentar sambil menanggalkan gaunnya, kemudian menelentang kembali, dalam keadaan tinggal bercelana dalam dan berbeha saja.
57479Please respect copyright.PENANApUn4pUT3tV
57479Please respect copyright.PENANAa6qs9UlpiZ
Dan aku sempat terlongong sejenak, mengagumi kemulusan tubuh wanita itu. Lalu dengan penuh semangat aku melompat ke atas tempat tidur. Menggumuli tubuh hangat itu dengan gairah yang semakin menggelegak.
57479Please respect copyright.PENANAlmRqwdpLzz
57479Please respect copyright.PENANAk3zQj5gnHv
“Mas….” hanya itu yang terlontar dari mulut Mbak Ida ketika aku menanggalkan behanya.
57479Please respect copyright.PENANAK8CQIyiPw5
57479Please respect copyright.PENANAp1Ljue8y2F
“Bukan main indahnya,” kataku sambil mengelus puting payudaranya yang sebelah kiri (karena konon mayoritas wanita lebih peka payudara kirinya daripada yang kanan), “Mbak belum punya anak?”
57479Please respect copyright.PENANAhUo0zMuoXJ
57479Please respect copyright.PENANAQ3yptnUvAw
“Sudah,” sahutnya dengan senyum, “Sudah dua orang…emang kenapa?”
57479Please respect copyright.PENANAeOi1qjqhnv
57479Please respect copyright.PENANAI93E6J292I
“Payudara Mbak tampak seperti belum pernah menyusui bayi.”
57479Please respect copyright.PENANAvage4NIfyu
57479Please respect copyright.PENANAlfqAkKb6Bi
“Emang payudara istrinya seperti apa?”
57479Please respect copyright.PENANA3JE51Y1eKb
57479Please respect copyright.PENANA8ejpa7OQHm
“Pokoknya tidak sepadat ini,” kataku sambil meremas payudara mulus dan masih kencang ini. Mulutku juga tak mau diam, terkadang menjilati puting payudara yang kecoklatan itu, terkadang menghisapnya seperti bayi sedang menetek.
57479Please respect copyright.PENANAmFvbMDUfPh
57479Please respect copyright.PENANA2AiDNvG21L
“Mas…saya jadi horny nich….” desah Mbak Ida sambil menatapku dengan sorot mata berharap, “Saya paling gak tahan kalau tetek saya diemut-emut gini…”
57479Please respect copyright.PENANA4OPPeiAU2G
57479Please respect copyright.PENANALA4wKsAviH
Aku menjawabnya dengan tindakan. Mulutku melorot ke bawah, mencelucupi pusar perut wanita itu, sehingga ia terkejang-kejang, mungkin karena menahan geli. Namun kedua tanganku sudah menurunkan karet celana dalam Mbak Ida yang tipis agak transparant dan berwarna mirip kulitnya yang kuning langsat.
57479Please respect copyright.PENANAzlTm9KEQdI
57479Please respect copyright.PENANArY6xOJJPey
Semua kulakukan dengan perlahan namun pasti. Sehingga mulai tampak bagian di bawah perut wanita ini…mula-mula rambut-rambut keriting yang lebat mulai tampak….lalu belahan kemerahan itu pun tampoak jelas di mataku…wow…bukan main indahnya bentuk vagina wanita yang satu ini. Dan semuanya semakin jelas ketika celana dalamnya sudah kulepaskan dari kakinya, wajahku pun makin mendekatinya, sementara kedua tanganku mulai menguakkan celah vagina itu, sehingga bagian yang berwarna pink pun seolah mengucapkan selamat datang kepada gairahku.
57479Please respect copyright.PENANA0uUS10W4wk
57479Please respect copyright.PENANAVcUUYkJy4K
Gairah inilah yang membuatku lupa daratan, sehingga dengan ganas mulai kuciumi vagina yang kemerahan di antara rimbunnya hutan jembut menghitam ini. Lalu dengan lincah lidahku mulai menyelusuri labia mayora dan bagian yang berwarna pink itu….puncaknya berupa jilatan rakus di clitorisnya, terkadang disertai sedotan-sedotan agak kencang…sehingga Mbak Ida mulai merintih-rintih histeris….”Maaas….oooh…maaaasssssssss….aaaaahhhhh…maaaassssss …oughhhhhh….maaaaas……..”
57479Please respect copyright.PENANAVRoKkoDGPF
57479Please respect copyright.PENANAioswQfg8fW
Tubuh seksi itu pun mulai menggeliang-geliut, seperti belut dilemparkan ke darat. Terkadang bahu dan rambutku diremasnya. Dan kepalaku yang berada di bawah perut Mbak Ida jadi kerasan untuk tetap di tempat erotis itu…sementara tanganku mulai rajin meremas-remas buah pinggul yang lumayan besar ini.
57479Please respect copyright.PENANAWoU3FX1NH3
57479Please respect copyright.PENANAdt09ViWXox
Mungkin inilah cunnilingus yang paling mengesankan selama ini. Karena Mbak Ida pun reaktif, dengan menggerak-gerakkan pinggulnya, sehingga vaginanya ikut bergerak-gerak…maka lidahku pun semakin kencang menggesek-gesek clitorisnya….!
57479Please respect copyright.PENANADW0jO8VFR9
57479Please respect copyright.PENANAV1HCy6Uciy
Apakah permainanku terlalu efektif atau Mbak Ida pas sedang mood, entahlah. Yang jelas belasan menit kemudian terdengar suara Mbak Ida bernada memohon, seperti meratap dalam hasrat kewanitaannya, “Masukin aja Mas….saya hampir orga Mas….”
57479Please respect copyright.PENANAYS1MSlSpFv
57479Please respect copyright.PENANABsz3ZudrAg
Tanpa basa-basi lagi kulepaskan celana panjang dan celana dalamku. Lalu kupegang penisku yang sudah tegang sejak berada di dalam kamar ini. Kuletakkan ujung penisku di celah vagina Mbak Ida. Sementara wanita cantik itu pun membantu memegang penisku, supaya mengarah dengan tepat ke mulut vaginanya.
57479Please respect copyright.PENANAME5aipGBr9
57479Please respect copyright.PENANAMAxrgQmprq
“Massss…!” terdengar Mbak Ida memekik tertahan, “Punyanya kok panjang gede gini sih? Iiih…Mas ada turunan Arab kali ya?”
57479Please respect copyright.PENANAPJfkZhk3W2
57479Please respect copyright.PENANAC5zrgIy61Z
Aku cuma menyeringai, karena sedang mendorong penisku ke depan…ke mulut vagina yang sudah basah oleh lendir kewanitaan bercampur dengan air liurku.
57479Please respect copyright.PENANAqYM3DBhRMu
57479Please respect copyright.PENANAG4MwgJpCXX
“Oooh…Mas….sudah masuk….oooh gede sekali…jangan disekaliin Mas ya….sedikit demi sedikit aja…..”
57479Please respect copyright.PENANAk9X78xAhgw
57479Please respect copyright.PENANA88i0FQwDj2
Kuikuti keinginan wanita itu. Setelah masuk sedikit, kugeser-geserkan penisku maju mundur, sambil berusaha makin dalam membenamkannya. Akhirnya aku merasa sudah berhasil membenamkan penisku sampai mentok di ujung liang kewanitaan Mbak Ida.
57479Please respect copyright.PENANAupPGuyiI0m
57479Please respect copyright.PENANAPD5GcWVdE3
Aku pun mulai menyetubuhi Mbak Ida secara telak. Sambil mendekap lehernya yang hangat, kuayun penisku dengan gerakan maju mundur seperti pompa. Rintihan-rintihan histeris pun mulai terdengar di telingaku.
57479Please respect copyright.PENANAVmE8LbqFWW
57479Please respect copyright.PENANAtykwQEKHdm
“Duuuh…Mass….ouuughhhh…Massss…ooohhhh…kok enak banget Massss…. ooohhhhh…. jangan cepat-cepat dikeluarin ya Mas….ooooh….saya ingin menikmatinya…saya sudah terlalu lama tidak merasakannya Mas……”
57479Please respect copyright.PENANAtn1aQuyyzS
57479Please respect copyright.PENANAKcrUoJ5ev2
Rintihan-rintihan setengah bisikan itu membuatku makin garang mengayun batang kemaluanku. Ditingkah dengan goyangan pinggul Mbak Ida yang meliuk-liuk erotis, sehingga penisku seperti dibesot-besot, dipilin-pilin oleh liang kewanitaan Mbak Ida…liang yang lebih pas kalau kusebut liang surgawi.
57479Please respect copyright.PENANAq45AvK0KlU
57479Please respect copyright.PENANAO5QwvRbpox
Bibirku pun berkali-kali dipagut dan dilumat oleh bibir Mbak Ida. Aku menyambutnya dengan French Kiss. Kusedot-sedot lidah Mbak Ida, sehingga tanpa terasa ludah kami sudah berpindah-pindah tempat. Dalam keadaan seperti ini tiada lagi rasa jijik maupun ragu. Bahkan terkadang kujilati ketiak Mbak Ida yang harum, mungkin sudah disemprot parfum di kamarnya tadi. Terkadang aku pun menjilati lehernya yang mulai keringatan, bercampur dengan keringatku sendiri. Oh, indah dan nikmatnya semua yang tengah kualami ini. Sehingga andaikan ada bom meletus pun aku takkan peduli lagi.
57479Please respect copyright.PENANANIlvkheGXC
57479Please respect copyright.PENANAiEdl6fEdOq
Namun beberapa saat kemudian Mbak Ida berbisik terengah, “Saya sudah mau keluar Mas…oooh…Mas…peluk saya erat-erat Mas….ini saa…saya ke…keluarrrrrrrrrrrrr….”
57479Please respect copyright.PENANADa0Xvl7Ku0
57479Please respect copyright.PENANAu5tz58BWnp
Mbak Ida menggelepar. Liang kemaluannya terasa berdenyut-denyut di puncak orgasmenya. Nikmat sekali rasanya. Kubiarkan Mbak Ida menikmati masa orgasmenya. Bahkan dengan hangat kucium bibirnya, yang dibalas dengan lumatan mesra.
57479Please respect copyright.PENANAVOiDBDKd4A
57479Please respect copyright.PENANAUOssLFaGFl
Lalu kudengar bisikannya, “Belum pernah saya rasakan yang sepuas ini Mas….”
57479Please respect copyright.PENANAG6BGD5D0Dx
57479Please respect copyright.PENANAyUsSpxPVRi
Aku cuma tersenyum mendengarnya. Lalu kulanjutkan gerakan penisku, kembali memompa liang vagina Mbak Ida yang sudah becek namun tidak mengurangi kenikmatanku. Bahkan aku bisa mengenjotnya dengan gerakan cepat, lancar-lancar saja, tanpa takut menyakitinya.
57479Please respect copyright.PENANAn5NunpxuWr
57479Please respect copyright.PENANA5UcneHvUWT
Namun meski sedang nikmat-nkmatnya menggasak liang vagina Mbak Ida, aku masih sempat membisikinya, “Lepasin di dalam gakpapa?”
57479Please respect copyright.PENANA6ha6m1JF1q
57479Please respect copyright.PENANAvnHcMw50AD
“Iya…” sahutnya lirih, “Saya ingin merasakan enaknya disembur sama Mas di dalam vegy saya….”
57479Please respect copyright.PENANAq7gApKsmDX
57479Please respect copyright.PENANAcr56Og1v24
Apakah Mbak Ida sudah dekat menstruasi atau memang sudah ikut KB, entahlah. Yang jelas, biasanya wanita dalam hubungan gelap seperti ini takut sekali jika pasangan seksnya ejakulasi di dalam, karena takut hamil. Tapi Mbak Ida seperti tidak mencemaskan hal itu. Maka tenang saja aku mengayun penisku tanpa harus waspada dan cepat-cepat mencabutnya kalau sudah memprediksi akan ejakulasi.
57479Please respect copyright.PENANAy7wDSglwKP
57479Please respect copyright.PENANALRuPyAdIPk
Lucunya, dalam keadaan senikmat itu, aku masih sempat memikirkan bisnis. Sempat bertanya-tanya di dalam hati, “Apakah besok bisnisku akan sukses atau tidak?”
57479Please respect copyright.PENANAIRgQjn93fu
57479Please respect copyright.PENANANoLkyiPFAP
Pikiran seperti itu justru memecahkan konsentrasiku pada kehangatan dan kenikmatan yang sedang kureguk dari tubuh mulus Mbak Id. Akibatnya, lebih dari sejam aku menyetubuhi Mbak Ida, tanpa merasa akan ejakulasi. Padahal keringatku sudah bercucuran, bergalau dengan keringat wanita itu.
57479Please respect copyright.PENANAxf1hkvltFg
57479Please respect copyright.PENANAiLcHWMuTYW
Dan setahuku Mbak Ida sudah tiga kali orgasme. Tapi aku tetap asyik memompakan penisku di dalam liang surgawi Mbak Ida. Bibir dan liddahku jugatiada hentinya mencelucup dan menjilat-jilat di setiap bagian tubuh Mbak Ida yang terjangkau oleh mulutku. Sementara kedua tanganku tak mau diam juga. Meremas-remas di sana sini. Hal ini membuat Mbak Ida makin merem melek, mungkin sangat menikmati aksi seksualku.
57479Please respect copyright.PENANA2S1mfihsFq
57479Please respect copyright.PENANAG2uXEAmhuu
Sampai pada suatu saat, ketika aku merasa akan ejakulasi, kubisiki telinga wanita cantik itu, “Saya sudah mau keluar Mbak…sambut ya Mbak….”
57479Please respect copyright.PENANAztUKzezBCh
57479Please respect copyright.PENANASFOi6hZnkr
“Iya Mas….” sahut Mbak Ida sambil meliuk-liukkan pinggulnya dengan gerakan yang sangat erotis. Aku sendiri mengayun batang kemaluanku dengan gerakan yang makin cepat…makin cepat….lalu kutancap….kubenamkan sekuat mungkin…..napasku tertahan…dan…oooh….air maniku berhamburan dari penisku, membanjiri liang vagina Mbak Ida. begitu banyaknya, sampai terasa meleleh ke luar…menetes ke seprai putih bersih itu.
57479Please respect copyright.PENANAkbnf9ZLHqq
57479Please respect copyright.PENANAzOtMolVKUp
Mbak Ida memagut bibirku mesra. Lalu terdengar bisikannya, “Mas perkasa banget….baru sekali ini saya merasakan yang begini memuaskan…gak nyangka malam ini saya akan mendapatkannya dari Mas…”
57479Please respect copyright.PENANAxaHR5Q2AQm
57479Please respect copyright.PENANAv2Uk1zIwzW
“Sama sayang.” sahutku, “Saya juga merasa puas banget…duuuh…keringat kita sampai banjir begini ya?”
57479Please respect copyright.PENANAjkjkO39ri2
57479Please respect copyright.PENANAz1ptV8HGki
Kucabut penisku dari jepitan liang kewanitaan Mbak Ida. Benar-benar tampak air maniku meleleh dari vagina Mbak Ida.
57479Please respect copyright.PENANAgI3XazkUQ6
57479Please respect copyright.PENANAfSmEgrjRIb
“Kita kembali ke kamar masing-masing ya Mas,” kata Mbak Ida sambil turun dari tempat tidur, “Takut teman-teman kita nyariin…takut timbul gosip pula sepulangnya saya ke Semarang nanti…”
57479Please respect copyright.PENANANrfyaytldl
57479Please respect copyright.PENANAKWiHjFVPQ6
“Padahal saya masih ingin melanjutkan ke ronde kedua,” sahutku sambil memeluk pinggang Mbak Ida yang masih telanjang bulat.
57479Please respect copyright.PENANABimBejgCXG
57479Please respect copyright.PENANAjJN0tE2jy0
Mbak Ida mengecup bibirku, lalu berkata, “Besok kan masih ada waktu Mas. Kalau bisnis kita sukses, biarin aja teman kita pada pulang. Kita lakukan lagi apa pun yang Mas mau. Saya sudah telanjur dimiliki sama Mas…”
57479Please respect copyright.PENANASfyqjOytKX
57479Please respect copyright.PENANAkNOsVnWydb
Aku tersenyum bahagia. Memang bahagia hatiku karena bisa mendapatkan kehangatan dari tubuh wanita secantik Mbak Ida.
57479Please respect copyright.PENANAs47yKmzpRS
57479Please respect copyright.PENANAj4g70otmbc
Sudah lewat tengah malam ketika kami kembali ke kamar masing-masing. Dengan kenangan indah akan apa yang baru saja kami nikmati di kamar lantai satu itu.
57479Please respect copyright.PENANALyIDRhxLdO
57479Please respect copyright.PENANAAiK11AHJBo
Setelah wanita berjilbab bernama Ivy itu, aku mendapatkan kenikmatan dari wanita cantik bernama Ida Farida itu. Siapa lagi wanita yang akan singgah dalam petualanganku?
57479Please respect copyright.PENANAJN3SuKdLpz
57479Please respect copyright.PENANA1PWO9bZSrF
Aku tersenyum sendiri. Lalu tertidur dengan nyenyaknya. Dengan batin puas. Sangat puas.
57479Please respect copyright.PENANAdEEmtqAyln
57479Please respect copyright.PENANAWy2WmBHbFM
Tapi…kisah ini bukan kisah terakhir. Entahlah aku ditakdirkan seperti ini. Bahwa di dalam perjalanan bisnisku, ada saja wanita yang berhasil kurenggut seperti dalam episode berikutnya.
57479Please respect copyright.PENANAlkBl2cPNLf
57479Please respect copyright.PENANAJD8UthtIbd
57479Please respect copyright.PENANAZ5GYA0WMGQ
Episode 3
57479Please respect copyright.PENANAmS1IkptZS6
57479Please respect copyright.PENANADhYzlJxJX6
57479Please respect copyright.PENANAXEey6nJB26
Tadinya aku tak pernah memperhatikan cewek bernama Mona itu. Menurut pengakuannya, ia sudah berumur 32 tahun. Tapi mungkin sebenarnya lebih dari itu, karena perempuan banyak yang suka menyembunyikan usia yang sebenarnya. Terlebih status Mona itu belum pernah menikah. Soal masih perawan atau tidaknya, entahlah.
57479Please respect copyright.PENANATiJfauo0OT
57479Please respect copyright.PENANAaMHS4EdQLG
Mona memang bukan sosok yang menarik. Bentuk tubuh dan wajahnya biasa-biasa saja. Sikapnya pun terlalu pendiam dan serius, sehingga di dalam link bisnisku tak pernah ada yang berusaha mendekatinya lebih daripada teman bisnis.
57479Please respect copyright.PENANA4FfB7Pw0hz
57479Please respect copyright.PENANANQHt9ugHcr
Maka ketika aku menerima telepon darinya pada suatu hari, aku yakin ada masalah penting yang akan disampaikan:
57479Please respect copyright.PENANAFFPTbSC04B
57479Please respect copyright.PENANAH3N2rUvzWd
“Mas…pabrik yang bangkrut itu memang mau dijual. Lumayan besinya lebih dari seribu ton. Apa mau diolah?” tanya Mona di telepon.
57479Please respect copyright.PENANAxpYvnk7ttc
57479Please respect copyright.PENANAhzjg4dfrV1
“Beneran lebih dari seribu ton?” aku balik bertanya dengan nada kurang percaya.
57479Please respect copyright.PENANAp5CpqPOfrf
57479Please respect copyright.PENANA0v0vTMYXjp
“Bener Mas. Tapi supaya gak sangsi mending timbang bayar aja, sesuai dengan barang yang kita dapatkan.”
57479Please respect copyright.PENANAI99gzg5KoK
57479Please respect copyright.PENANAxGxjT0ZSlA
“Kita survey aja dulu. Lokasinya kan jauh juga dari sini ya?”
57479Please respect copyright.PENANA7MgGjODQ6F
57479Please respect copyright.PENANAHm2MP31nd0
“Yaaa….kurang lebih seratuslimapuluh kilometer Mas. Kalau mau disurvey harus secepatnya. Takut keburu tercium sama bandar-bandar besi. Mas kan sudah punya buyer ya?”
57479Please respect copyright.PENANAeJULsgW2Vo
57479Please respect copyright.PENANAwTmJ33TfVu
“Iya. Kapan kita survey?”
57479Please respect copyright.PENANAdESPHxB1Du
57479Please respect copyright.PENANAGbQ6UkqKCe
“Lebih cepat lebih baik. Sebaiknya sekarang juga kita ke sana Mas.”
57479Please respect copyright.PENANAGDdHntpXUp
57479Please respect copyright.PENANAQSisl1jZ8s
“Mbak Mona mau ikut di mobil saya kan?”
57479Please respect copyright.PENANAImDgK7wgV0
57479Please respect copyright.PENANAQ6yB5Elqjt
“Ya iyalah. Saya kan cuma punya motor Mas. Masa ke sana pakai motor.”
57479Please respect copyright.PENANAeYHYj7JWtJ
57479Please respect copyright.PENANAEy3dP7tYGk
“Oke deh. Mau dijemput dimana?”
57479Please respect copyright.PENANAvov05JY1yw
57479Please respect copyright.PENANAZWtelmlgGf
“Di depan SMA dua-dua aja. Mas kan belum tau rumah kost saya, masuk ke dalam gang, bisa nyasar nanti.”
57479Please respect copyright.PENANAdi1WkamgK4
57479Please respect copyright.PENANAShGBuVKjgH
“Oke. Sejam lagi saya jemput di depan SMA itu.”
57479Please respect copyright.PENANA5PtjKW5twn
57479Please respect copyright.PENANA8B0U6DdSY4
“Baik Mas. Thank you.”
57479Please respect copyright.PENANA5q7G6ufCLD
57479Please respect copyright.PENANAMWO1oRHL5N
Aku bergegas ke depan garasi. Herman, sopirku sedang mengelap kaaca mobilku dengan kanebo. “Her…kita ke luar kota sekarang,” kataku
57479Please respect copyright.PENANAlX9tz8sYnb
57479Please respect copyright.PENANAExc3m7vndm
“Siap Pak !” sahut sopirku.
57479Please respect copyright.PENANATlHQryv9of
57479Please respect copyright.PENANA2HYjDH7PJo
Aku bergegas ke kamar mandi, lalu cepat-cepat mandi.
57479Please respect copyright.PENANAGa8PQMazVi
57479Please respect copyright.PENANAAV9WAKH7z5
Waktu keluar dari kamar mandi, kulihat istriku sedang nonton televisi sambil rebahan di sofa panjang kamar tidurku. “Aku mau ke luar kota, sayang,” kataku sambil mengecup kening istriku.
57479Please respect copyright.PENANAI9VaHK3rK9
57479Please respect copyright.PENANAs1wguTc56g
“Ke luar kota ke mana?” tanya istriku.
57479Please respect copyright.PENANAAkXSg4EuJZ
57479Please respect copyright.PENANA3kWnDFQYdS
Kusebutkan nama kota itu. Lalu kataku, “Doakan aku sukses ya. Kalau sukses, untungnya bisa beli mobil baru yang jauh lebih keren.”
57479Please respect copyright.PENANACc5ecXFPJT
57479Please respect copyright.PENANAlZKvCzvQAd
“Iya, pasti aku doakan Bang. Mau nginep di sana?”
57479Please respect copyright.PENANAYT5rA7pMzo
57479Please respect copyright.PENANArdXnSP8isB
“Lihat-lihat situasinya nanti. Kalau deal, pasti aku nginep. Nunggu sampai big boss datang.”
57479Please respect copyright.PENANAtWJwEukmQJ
57479Please respect copyright.PENANAkkf1bsVrin
“Kalau nginep berarti sukses ya Bang?”
57479Please respect copyright.PENANAMYxwIKfQCC
57479Please respect copyright.PENANAmzWFgXXxSD
“Kira-kira begitulah.”
57479Please respect copyright.PENANAQr8dIAl7rh
57479Please respect copyright.PENANAodBIEPHgIi
“Bawa pakaian buat ganti di sana dong.”
57479Please respect copyright.PENANAsWb4CLAlAM
57479Please respect copyright.PENANAp2hv7xyanH
“Iya, tolong masukin dua setel aja ke tasku, sayang.”
57479Please respect copyright.PENANAySDEsCrDFK
57479Please respect copyright.PENANAwPrzF0qrRc
57479Please respect copyright.PENANAHGAQyEB5bN
Tak lama kemudian aku sudah duduk di jok belakang mobilku yang dikemudikan oleh Herman dan sudah jauh meninggalkan rumahku.
57479Please respect copyright.PENANACt0MCrJ3F8
57479Please respect copyright.PENANATjmiBOQgDF
“Yang mau dijemput siapa Pak?” tanya Herman ketika lampu merah menghentikan mobilku.
57479Please respect copyright.PENANAbQNo5AL6GL
57479Please respect copyright.PENANAKcr5qJI2gP
“Mbak Mona. Kamu sudah tau dia kan?”
57479Please respect copyright.PENANAXh2ajGeZRA
57479Please respect copyright.PENANADz4vvNOB6L
“O, yang perawan tua itu Pak?”
57479Please respect copyright.PENANA5NvWtBYN2O
57479Please respect copyright.PENANAuWCvMPnSjO
“Hush ! Jangan pakai julukan perawan tua lah. Nanti kalau kedengaran orangnya gak enak.”
57479Please respect copyright.PENANA1DHJFrRbOu
57479Please respect copyright.PENANAAB90qHSZGC
Herman terdiam. Dia memang kubebaskan bergaul dengan teman-temanku. Bahkan sesekali dia suka ikutan menawar-nawarkan barang kepada teman-temanku. Jadi tak aneh kalau dia tahu banyak mengenai orang-orang yang kukenal.
57479Please respect copyright.PENANAE28fGp3tp8
57479Please respect copyright.PENANAnqP1OlnJbk
“Tapi Mbak Mona itu beneran masih perawan atau statusnya aja yang masih gadis, Pak?” tanya Herman lagi.
57479Please respect copyright.PENANAg2914hpRaI
57479Please respect copyright.PENANAY7G7ahCLJB
“Wah, mana kutahu perawan gaknya sih,” sahutku dingin.
57479Please respect copyright.PENANAswU4iQNNym
57479Please respect copyright.PENANAnTIJKiyk0W
“Test aja Pak. Cewek nganggur gitu, pasti ada hasrat pengen dilibas sama lelaki. Hahahaa…”
57479Please respect copyright.PENANAszjeePsAaG
57479Please respect copyright.PENANAzkmz3K5gOI
“Gila kamu Her ! Kamu aja yang libas dia gih.”
57479Please respect copyright.PENANAY1RlTBUqZT
57479Please respect copyright.PENANAsVVgkqnQ0E
“Wah, sama saya mana mau Pak? Saya kan cuma sopir. Ohya Pak…kalau jam segini baru berangkat, bisa malam tibanya di lokasi nanti. Emang mau langsung pulang lagi?”
57479Please respect copyright.PENANA3Vi17xwPi8
57479Please respect copyright.PENANAfsvkuS0EQH
“Kita lihat-lihat aja nanti. Di kota yang terdekat dengan lokasi kan pasti ada hotel. Kalau perlu nginap, ya nginap aja di hotel.”
57479Please respect copyright.PENANAGekyDmbT38
57479Please respect copyright.PENANA1yeQKIPvQi
Tak lama kemudian kami tiba di depan SMA yang dijanjikan. Gadis bernama Mona itu tampak sudah berdiri di trotoar, mengenakan celana panjang berwarna coklat tua, dengan kaus kuning muda, sambil menjinjing sebuah tas.
57479Please respect copyright.PENANAzt8A3Mj4pw
57479Please respect copyright.PENANAXLID6gAa5t
Herman turun dan membukakan pintu belakang kiri. Mona masuk ke dalam dan duduk di sisiku.
57479Please respect copyright.PENANAsTIiycSeML
57479Please respect copyright.PENANAgBzBcn3Lfn
“Bawa pakaian ganti?” tanyaku.
57479Please respect copyright.PENANAIgveAOL9zX
57479Please respect copyright.PENANAIw3dM6wysp
“Cuma bawa buat tidur, Mas. Soalnya ada kemungkinan harus nginap nanti ya?”
57479Please respect copyright.PENANA2TJSEFRy5w
57479Please respect copyright.PENANA7rdgUeyDOU
“Iya. Gak apa-apa kalau harus nginap kan?” tanyaku.
57479Please respect copyright.PENANAGNc2EdVICg
57479Please respect copyright.PENANAEkeHgRnUjh
“Gak apa-apa. Saya sudah minta izin sama ibu kost tadi.”
57479Please respect copyright.PENANArqi0T8IMfb
57479Please respect copyright.PENANAHj8Lwy0bgY
Tak lama kemudian Herman sudah meluncurkan lagi mobilku. Perjalanan yang kami tempuh cukup lama. Jam sembilan malam kami baru tiba di kota terdekat dengan lokasi pabrik yang mau disurvey itu.
57479Please respect copyright.PENANAeNYQ7Aqryo
57479Please respect copyright.PENANAaIqteORf1G
“Bagaimana nih? Kayaknya kita harus istirahat dulu, besok pagi saja kita surveynya ya?” kataku sambil menepuk lutut Mona yang bercelana panjang corduroy coklat tua itu.
57479Please respect copyright.PENANAw7s92Fx7JZ
57479Please respect copyright.PENANAwrsuKr7txs
“Iya, bagaimana baiknya saja Mas,” sahut Mona sambil merapikan rambutnya.
57479Please respect copyright.PENANABqwvZrNQBE
57479Please respect copyright.PENANAYcSH7OOZvM
“Cari hotel aja Her,” perintahku pada sopirku.
57479Please respect copyright.PENANAXW69yF0fFd
57479Please respect copyright.PENANAT7sN9F2H1U
“Siap Pak. Tapi…setahu saya di kota ini hanya ada satu hotel.”
57479Please respect copyright.PENANATqd5AeVF5P
57479Please respect copyright.PENANA6nhAG4jacd
“Ya…yang penting bisa dipakai istirahat aja, jangan sampai harus tidur di mobil.”
57479Please respect copyright.PENANAJCoFFPQTtY
57479Please respect copyright.PENANAGRL23Xl53L
Herman membelokkan mobil ke jalan yang tidak kukenal. Dan akhirnya berhenti di pekarangan sebuah hotel kecil, tapi pekarangannya cukup luas.
57479Please respect copyright.PENANAA0Yu9UgSar
57479Please respect copyright.PENANACVmi4TXqg5
“Ini satu-satunya hotel di kota ini Pak,” kata Herman sambil mematikan mesin mobil.
57479Please respect copyright.PENANAWEwmUAoTWH
57479Please respect copyright.PENANA9cRRv7Nw42
“Iya,” sahutku sambil membuka pintu mobil di samping kananku, “yang penting bisa istirahat aja.”
57479Please respect copyright.PENANAwz5XZuKSkn
57479Please respect copyright.PENANA1M4GkWE34w
Aku langsung menuju ruang resepsionis. Menanyakan apakah masih ada kamar kosong. Dan jawabannya membuatku kecewa, “Kamar tinggal satu Pak,” kata resepsionis, “Tapi lumayan besar kamarnya, dengan dua tempat tidur luas.”
57479Please respect copyright.PENANAHUPlbWQelh
57479Please respect copyright.PENANA2KgMHcskml
Aku tercenung sesaat. Balik lagi ke mobilku yang diparkir di pekarangan hotel kecil ini. “Kamarnya tinggal satu dengan dua tempat tidur,” kataku pada Mona.
57479Please respect copyright.PENANAQiUhZccRNj
57479Please respect copyright.PENANAFkgATZjRz1
“Saya sih gak usah dipikirin Pak,” Herman nyeletuk, “saya tidur di mobil aja.”
57479Please respect copyright.PENANAc0gyRMzNLg
57479Please respect copyright.PENANAxPgcm85Ky9
“Gimana?” tanyaku sambil memandang Mona lagi.
57479Please respect copyright.PENANAB79NOLj5ZZ
57479Please respect copyright.PENANALWs9NU1HAc
“Gimana baiknya aja Mas,” sahut gadis 32 tahunan itu.
57479Please respect copyright.PENANAKfy4ZuYj3q
57479Please respect copyright.PENANADQWcmzkpoi
“Ya udah kalau gitu, kita sekamar kan gak apa-apa ya?”
57479Please respect copyright.PENANAubNB33N3hJ
57479Please respect copyright.PENANAXuzU3H1xUt
Mona mengangguk perlahan. Lalu kusuruh Herman mengeluarkan tasku dari bagasi.
57479Please respect copyright.PENANAxq2vgENTIt
57479Please respect copyright.PENANAIZKbLssGR4
Kamar itu bernomor 29. Kulihat hotel ini hanya memiliki 40 kamar. Tapi di dalamnya lumayan bagus. Pakai AC dan shower air panas. Itu sudah cukup bagiku.
57479Please respect copyright.PENANAszoVPnJOnU
57479Please respect copyright.PENANADME3W3YOZc
Mona pun masuk ke dalam kamar. Meletakkan tasnya dan mengamati keadaan di sekeliling kamar itu. Herman sudah keluar lagi.
57479Please respect copyright.PENANAMEVu3Bw0Qt
57479Please respect copyright.PENANABNXPgyn3eL
“Kasian juga sopirnya Mas. Dia akan tidur di mobil ya?” kata Mona sambil membuka tasnya.
57479Please respect copyright.PENANAAfnE1IN09B
57479Please respect copyright.PENANAEPS5jSq14A
“Emang udah biasa dia tidur di mobil, tapi sebentar….mau ngasih duit rokok dulu, Mbak.”
57479Please respect copyright.PENANA9uuEm2z8gg
57479Please respect copyright.PENANAG7uL1Hs96l
“Ah, panggil Mona aja Mas. Gak usah pake mbak-mbakan,” kata Mona sambil mengeluarkan pakaian dari dalam tasnya.
57479Please respect copyright.PENANAmGHKkYBcMd
57479Please respect copyright.PENANAbvJu66evLX
“Oke,” kataku sambil tersenyum. Lalu keluar dari kamar dan menghampiri Herman. Ternyata dia sedang nonton tv di lobby. Kuberikan uang alakadarnya sambil berkata, “Nih buat makan dan rokok.”
57479Please respect copyright.PENANAZZ5fL2Wqyv
57479Please respect copyright.PENANAuf16OIKgaF
“Makasih Pak,” Herman tampak girang mendapatkan uang jajan itu, “Pak…kesempatan tuh…”
57479Please respect copyright.PENANAQ9e0R4HbOl
57479Please respect copyright.PENANADDjiy4QxBt
“Kesempatan apa?” tanyaku dengan kernyitan.
57479Please respect copyright.PENANAXkaJVeQisz
57479Please respect copyright.PENANA9yBLHRMiN1
Setengah berbisik Herman menyahut, “Mbak Mona itu…libas aja Pak. Mumpung ada kesempatan.”
57479Please respect copyright.PENANAKyVl0gUBqd
57479Please respect copyright.PENANAvwDANc7pnH
“Gila kamu ah ! Macem-macem aja,” kataku sambil mengacungkan kepalan tangan ke depan wajah sopirku.
57479Please respect copyright.PENANAhRibgJt6ze
57479Please respect copyright.PENANAczKYZQ7Ri3
Herman memang sering lancang dan lupa tatakrama. Dia juga sok akrab kalau berhadapan dengan teman-temanku, sehingga ia lupa bahwa ia cuma seorang sopir. Tapi yang kusukai dari pribadinya, dia tak pernah mengeluh capek, meski harus nyetir 24 jam tanpa istirahat.
57479Please respect copyright.PENANA8nK7YHEvEe
57479Please respect copyright.PENANABEVTtqQToD
Aku masuk lagi ke dalam kamar 29. Kulihat Mona sudah mengenakan kimono sutra berwarna biru langit dengan corak berwarna biru tua. Dia memang tidak cantik. Tapi setelah kuperhatikan, kulitnya putih bersih.
57479Please respect copyright.PENANACsXDjaoEwV
57479Please respect copyright.PENANAQn1jJkcns3
“Gak nyangka kita bakal tidur sekamar ya,” kataku sambil menatapnya dengan sikap menggoda.
57479Please respect copyright.PENANAl5WAxSk89J
57479Please respect copyright.PENANABpbFiYgYD6
“Iya, tapi bednya kan misah.”
57479Please respect copyright.PENANApx96uVL45j
57479Please respect copyright.PENANA332OAnAFov
“Kalau saya ngelindur, lalu pindah ke bed Mona nanti gimana?”
57479Please respect copyright.PENANA6NDJ1bWVAz
57479Please respect copyright.PENANA9SJs92zDd8
“Mmm…gimana ya? Kalau sekadar tidur sih gakpapa juga, Mas,” sahutnya dengan senyum.
57479Please respect copyright.PENANANE9AsBpOGh
57479Please respect copyright.PENANA7hDfyVHig2
“Sini dong ngobrolnya,” kataku sambil menepuk kasur di kiriku, “Mumpung lagi santai, kita bisa ngobrol banyak.”
57479Please respect copyright.PENANAqdsaKKpC9h
57479Please respect copyright.PENANAp4RCumiUzp
“Ngobrol apa Mas?” Mona menghampiriku dan duduk di sebelah kiriku, di pinggiran tempat tidur.
57479Please respect copyright.PENANAtAXDDR0kjj
57479Please respect copyright.PENANAyV9x4klsrM
“Mona udah punya pengalaman dengan lelaki?” tanyaku sambil memegang pergelangan tangannya.
57479Please respect copyright.PENANAbHZaxxVTrj
57479Please respect copyright.PENANAVyyeD20zJv
“Maksud Mas?” Mona menatapku dengan sorot bingung.
57479Please respect copyright.PENANAhMYU17wTwW
57479Please respect copyright.PENANAvavYxgaKvQ
“Soal seks….udah ada pengalaman?”
57479Please respect copyright.PENANArVuudWz0yQ
57479Please respect copyright.PENANActYX7J8nP1
Mona menggeleng dengan sorot sedih, “Soal itu sih saya masih nol besar Mas.”
57479Please respect copyright.PENANAn9rDsXF3YK
57479Please respect copyright.PENANABBIVURQfpT
“Masa sih?”
57479Please respect copyright.PENANAEly8hG46RB
57479Please respect copyright.PENANAAeiR6dDfGQ
“Berani sumpah….saya belum pernah.”
57479Please respect copyright.PENANAr4VodVFAfx
57479Please respect copyright.PENANAh8yHFj51ee
“Zaman sekarang kan anak SMA juga udah banyak yang pernah mengalaminya.”
57479Please respect copyright.PENANALeBQ5rJCjP
57479Please respect copyright.PENANAaVtggkozuB
“Tapi saya tidak seperti mereka Mas. Lagian siapa yang mau kepada saya yang jelek gini.”
57479Please respect copyright.PENANAkZYqqiiZqx
57479Please respect copyright.PENANAGpd2EgQl9u
“Emang belum pernah pacaran?”
57479Please respect copyright.PENANAEbynUve3hR
57479Please respect copyright.PENANAyarZpnw9Gt
“Waktu masih kuliah pernah juga ada cowok mendekati saya. Tapi ya gitu deh…belok ke cewek yang jauh lebih cantik dari saya.”
57479Please respect copyright.PENANAwNtQb1Ynk1
57479Please respect copyright.PENANAdgEl0R9nkJ
“Wah…padahal kulit Mona putih bersih gini….” kataku sambil mengelus lutut Mona yang muncul dari belahan kimononya.
57479Please respect copyright.PENANA6WbPprgomG
57479Please respect copyright.PENANAzfIhv8W1ew
Kutunggu reaksinya. Dia diam saja. Dan aku makin ingin tahu. Tanyaku, “Pernah membayangkan indahnya berhubungan seks?”
57479Please respect copyright.PENANAVDBSZe4GyD
57479Please respect copyright.PENANAGar9b8fj4g
“Ya…sering juga Mas. Tapi saya kan perempuan. Gak bisa aktif seperti laki-laki.”
57479Please respect copyright.PENANAtU6QNt9qwd
57479Please respect copyright.PENANAG12EkNi41Y
Aku rayapkan tanganku ke pahanya. Terasa hangat. Tanyaku lagi, “Kalau diraba-raba gini bagaimana rasanya?”
57479Please respect copyright.PENANABbnRtJSzGS
57479Please respect copyright.PENANA8zpM483AyW
“Mmm…degdegan, Mas.”
57479Please respect copyright.PENANAKyi3n7M3Ml
57479Please respect copyright.PENANAf3Bl2AON5O
“Kita bikin kisah indah di antara kita yok….” kataku sambil memeluk pinggangnya, lalu kudekatkan bibirku ke bibirnya.
57479Please respect copyright.PENANAezdtpH8npm
57479Please respect copyright.PENANAAfitAkLzak
Mona malah memejamkan matanya. Ini kuanggap bahwa ia siap mengikuti keinginanku, tapi masih malu mengatakannya secara lisan. Maka aku pun tak banyak basa-basi lagi. Kupagut bibirnya dengan hasrat biologisku yang mulai berdesir-desir.
57479Please respect copyright.PENANAEGFnIFfpBh
57479Please respect copyright.PENANAdM9LwZZ5uD
Mona diam saja. Tidak bereaksi pada waktu bibirnya mulai kulumat. Waktu tanganku merayap ke dalam belahan kimononya pun, dia tidak bereaksi. Dan aku senang sekali ketika langsung menyentuh payudaranya yang berukuran sedang-sedang saja.
57479Please respect copyright.PENANAay7Wt8igvy
57479Please respect copyright.PENANA6phmhakuLF
Mona mulai bereaksi. Ia memelukku erat-erat ketika tanganku mulai mempermainkan pentil payudaranya. Dan aku mulai tak sabaran lagi. Kulepaskan ikatan tali kimononya, lalu kudorong dadanya agar rebah terlentang. Ia benar-benar pasrah. Kubuka belahan kimononya, sehingga sepasang payudaranya mulai tampak di depan mataku. Ketika pandanganku menurun ke bawah, kusaksikan tubuh berkulit putih bersih. Tidak mengecewakan. Kenapa pula tubuh seindah ini tidak pernah menarik perhatian kaumku?
57479Please respect copyright.PENANACzSs4J4Xud
57479Please respect copyright.PENANAuhKNnYlezl
Aku semakin jauh melangkah. Kucelucupi pentil payudara Mona, sementara tanganku mulai merayapi pusar perutnya….menurun dan menyelinap ke lingkarat karet celana dalamnya. Wow, kusentuh gundukan rambut keriting yang lebat sekali. Mungkin ia tak pernah mencukur jembutnya.
57479Please respect copyright.PENANAbs57W4W0nd
57479Please respect copyright.PENANAHJWxoljkaD
Ketika jemariku mulai mengelus2 belahan vagina yang masih tertutup celana dalam itu, sementara mulutku makin ganas menjilati dan menyedot-nyedot pentil teteknya, tubuh Mona terasa semakin menghangat. Tangannya pun mulai meremas-remas bahuku, sementara napasnya tertahan-tahan.
57479Please respect copyright.PENANAdtMgpBrOe0
57479Please respect copyright.PENANA77uoU1qJTJ
Tapi aku mulai menurunkan kepalaku. Bibir dan lidahku mulai mencelucupi pusar perutnya. Mona hanya bisa mengeus-elus rambutku. Entah apa yang dirasakannya saat ini. Dan mulutku menurun terus, sementara kedua tanganku menurunkan celana dalam gadis berkulit putih bersih ini.
57479Please respect copyright.PENANAhSBlM4Eh1f
57479Please respect copyright.PENANAGh2kohCdvm
“Mas….” terdengar suara Mona seperti protes ketika celana dalamnya sudah kulemparkan ke dekat bantal.
57479Please respect copyright.PENANAPHzZ6479yS
57479Please respect copyright.PENANASeJAnbVzG2
“Kenapa?” tanyaku sambil menatapnya.
57479Please respect copyright.PENANA67en6vbyCH
57479Please respect copyright.PENANArHV9gYCYVn
“Malu…” sahutnya.
57479Please respect copyright.PENANAWPTy0CQdHO
57479Please respect copyright.PENANA2IPZArSCo5
“Gak usah malu-malu,” sahutku sambil menanggalkan celana panjang dan celana dalamku, “Tuh lihat….aku juga gak malu kan?” kupegang batang kemaluanku yang sudah ngaceng sekali ini. Kudekatkan ke tangannya. Tapi ia tak berani menyentuhnya. Lalu matanya tampak terpejam lagi.
57479Please respect copyright.PENANAv7BdYDJIfk
57479Please respect copyright.PENANACL1Q2Ill2n
“Mona mau kan merasakan enaknya bersetubuh?” tanyaku sambil memegang ergelangan tangannya.
57479Please respect copyright.PENANAsmKiD2WHCM
57479Please respect copyright.PENANAFi2jzCNDTZ
“Emang Mas mau?” ia menatapku dengan sorot malu-malu.
57479Please respect copyright.PENANATBon5SUBx0
57479Please respect copyright.PENANARSClmXEzs8
“Mau banget,” kataku, “tapi kalau Mona benar-benar masih perawan, semuanya harus dilakukan dengan sama-sama ikhlas.”
57479Please respect copyright.PENANA7IfEB2WPUs
57479Please respect copyright.PENANAlNWRN0P6iG
“Saya memang masih perawan Mas. Silakan aja buktikan…”
57479Please respect copyright.PENANArnbtC4Nr5X
57479Please respect copyright.PENANAMDSqtNwXWA
“Mona rela kalau perawannya saya ambil?”
57479Please respect copyright.PENANAgbpJ4TEw9B
57479Please respect copyright.PENANA1amTFkeqTu
“Terserah Mas…soalnya jujur aja….saya juga ingin….” kata-katanya terputus begitu saja. Tapi aku sudah mengerti maksudnya. Dan menurutku, ucapannya itu sudah merupakan pengakuan yang luar biasa. Bahwa ia ingin merasakan digauli oleh lelaki.
57479Please respect copyright.PENANA7DLwnztT9R
57479Please respect copyright.PENANAmC5Pw2Jci7
Setelah melepaskan baju kaus, aku jadi telanjang bulat juga, seperti yang sudah terjadi pada Mona.
57479Please respect copyright.PENANAHpUYBrQEF8
57479Please respect copyright.PENANARCZDpMxUzA
Ketika wajahku berada di depan kemaluannya yang berbulu lebat itu, terdengar suaranya, “Mas…mau ngapain? Saya malu dong punya saya dipelototin gitu.”
57479Please respect copyright.PENANANtLqd6C2MB
57479Please respect copyright.PENANA83F6swXhln
“Sttt…diam aja ya….saya ingin membuktikan virginitasmu…hmmm…memang masih perawan, Mon,” sahutku sambil mengangakan mulut vagina gadis itu. Memang kulihat hymennya masih utuh. Berarti kemaluan gadis ini belum pernah diapa-apain.
57479Please respect copyright.PENANASdS9Xjb6ow
57479Please respect copyright.PENANAFwQrAY4v7X
Ini sesuatu yang langka di zaman sekarang. Bahwa gadis berusia 32 tahun masih benar-benar perawan.
57479Please respect copyright.PENANAvCeARKexWz
57479Please respect copyright.PENANAclPNyN1Tz9
Maka tanpa basa basi lagi, kuserudukkan mulutku ke vagina yang masih virgin itu. Kuciumi beberapa kali. Lalu kujilati labia mayoranya (bibir besar kemaluan wanita).
57479Please respect copyright.PENANADX5TKe4Zv3
57479Please respect copyright.PENANA3PJWVTdp12
“Duuuh…Mas…ini diapain? Iiih…Mas gak jijik? Iiiih….Mas…..oooh….Mas….” Mona menggeliat-geliat dengan tangan mengepak-ngepak ke kasur. Terlebih lagi setelah aku memusatkan jilatan dan isapanku ke bagian clitorisnya. Semakin menggeliat-geliat mona dibuatnya. Bahkan lalu terdengar suara histerisnya, “Duuuh…Mas…ini enak sekali…tapi…oooh…Mas…..oooh…iya…geli tapi enak Mas…..oooh…hsssshhhh…..”
57479Please respect copyright.PENANAcneAu1qqD2
57479Please respect copyright.PENANAl5H9ajK5tf
Diam-diam kukeluarkan air liurku sebanyak mungkin, supaya liang kemaluan Mona jadi becek, karena untuk pertama kalinya akan ditembus oleh batang kemaluan lelaki….batang kemaluanku. Cukup lama aku melakukan cunnilingus (lelaki ngemut kemaluan wanita). Sehingga rintihan-rintihan histeris Mona makin menjadi-jadi. Apakah ia sempat mengalami orgasme waktu kemaluannya kujilati ini, entahlah. Sulit memastikannya, karena ia benar-benar pemula.
57479Please respect copyright.PENANAujTowtUbj8
57479Please respect copyright.PENANAMOnhcVfWBR
Setelah Mona kuanggap siap untuk melakukan persetubuhan yang sebenarnya, kurentangkan sepasang kakinya selebar-lebarnya, lalu aku naik ke atas perutnya, sambil berkata, “Sekarang mulai penetrasi ya….”
57479Please respect copyright.PENANAbA1Kzc2Q7n
57479Please respect copyright.PENANApoig7wwxX9
Lalu kutempelkan puncak penisku di mulut kemaluan Mona yang sudah basah kuyup oleh air liurku, “Yang pertama pasti agak sakit….tahan ya Mon…”
57479Please respect copyright.PENANAmt4659hvDd
57479Please respect copyright.PENANAQ96CQRvgPc
“Iya,” sahutnya lirih, “tapi ajarin ya Mas….saya kan masih bodoh banget dalam soal ini…”
57479Please respect copyright.PENANA4104IEFjWg
57479Please respect copyright.PENANAxeV3JTr7dG
Aku mulai mendesakkan batang kemaluanku agak kuat…makin kuat…makin kuat…terasa sudah membenam sedikit….kudorong terus…terasa sempit sekali, padahal sudah kubikin basah tadi dengan air liurku…tapi dengan pengalamanku yang sudah cukup banyak, aku berhasil melakukannya….kuenjot sedikit demi sedikit, sambil berusaha agar penisku semakin jauh membenam di liang kemaluan Mona.
57479Please respect copyright.PENANAxaTMtoEBkn
57479Please respect copyright.PENANAWApZNUUpZ3
Aku pun merapatkan dadaku ke dada Mona. Memeluk lehernya sambil melumat bibirnya. sementara penisku makin lama makin lancar maju-mundur dalam jepitan liang kemaluan Mona yang masih sangat sempit ini.
57479Please respect copyright.PENANAkIkL0WAPZl
57479Please respect copyright.PENANAgjRoTDqe8a
“Memek perawan…bukan main enaknya….” kataku sambil menjilati leher Mona.
57479Please respect copyright.PENANAx0cNwiDWV7
57479Please respect copyright.PENANAD46tSa4Sf8
“Masa sih?”
57479Please respect copyright.PENANALCy4dkZd6I
57479Please respect copyright.PENANA7WHLBsm3Tc
“Beneran. Mona sendiri gimana? Enak kan?”
57479Please respect copyright.PENANAUL7jQSEyWj
57479Please respect copyright.PENANA3s5NBz0krj
“Iya Mas…enak banget…duuuh….rasanya kayak gini ya….denyutnya sampai ke lutut-lutut…tapi…Mas…..Mas….seperti ada yang mau keluar……”
57479Please respect copyright.PENANAB56ge63OhC
57479Please respect copyright.PENANAz11Otj6dlP
“Nikmati aja…mungkin itu pertanda mau orgasme….”
57479Please respect copyright.PENANAU8Z03KzYRt
57479Please respect copyright.PENANAXWodnmAqvq
“Maaas….” Mona meremas-remas bahuku sambil memejamkan matanya. Liang kemaluannya terasa berdenyut-denyut…lalu terasa jadi banyak lendir hangat. Berarti dia sudah mengalami orgasme.
57479Please respect copyright.PENANAQiNPwO3kle
57479Please respect copyright.PENANAzzzTkFhquB
Mona baru sekali ini mengalami persetubuhan. Mungkin liang kemaluannya akan terasa sakit kalau aku berlama-lama menyetubuhinya. Maka aku pun mempercepat gerakan penisku, dengan tujuan ingin cepat-cepat ejakulasi, supaya Mona tak tersiksa dibuatnya.
57479Please respect copyright.PENANALWAafdEcSB
57479Please respect copyright.PENANAAKSaPGuuas
Dan ketika aku merasa sudah mau ejakulasi, cepat kucabut penisku dari liang kemaluan Mona. Dan sambil memegang penisku yang kuarahkan ke atas perut Mona, kurasakan penisku mengejut-ngejut sambil memuncratkan air maniku….crooot….crrooot…croooot….crooot….
57479Please respect copyright.PENANAjVZsTgbsGT
57479Please respect copyright.PENANAAQZtXSGe5Y
Meski merasa lemas, aku turun dari tempat tidur. Kuambil handuk putih yang disediakan hotel untuk menyeka air mani yang menggenangi perut Mona. Dan ketika melirik ke arah seprai., kulihat ada genangan darah di situ. Hmmm…darah perawan Mona.
57479Please respect copyright.PENANAYzuXq371oZ
57479Please respect copyright.PENANARYPeIbO8NB
“Mona benar-benar masih perawan…terimakasih ya….aku jadi sayang sama Mona….” kataku sambil menciumi pipinya.
57479Please respect copyright.PENANA2QjE88UjMW
57479Please respect copyright.PENANAXTeyRHCJ0o
Mona cuma tersenyum, lalu menyahut lirih, “Ntar kalau kepengen lagi gimana?”
57479Please respect copyright.PENANAMnpNtVKHMe
57479Please respect copyright.PENANAqa0eKraBMZ
“Gampang. Tinggal bbm aja….nanti namamu akan kureset jadi nama cowok.”
57479Please respect copyright.PENANAtYcRcx1dAI
57479Please respect copyright.PENANApwDqB9r5rK
“Supaya istri Mas jangan curiga?”
57479Please respect copyright.PENANAEMGGhLzXi8
57479Please respect copyright.PENANApdKcjgweRh
“Iya. Kalau Mona kangen, bbmin aja aku…bunyi bbmnya…pak barang itu harus disurvey, kapan bapak bisa ke sana?”
57479Please respect copyright.PENANAk2Put9bih6
57479Please respect copyright.PENANAQH4QbyCIKI
“Lalu?”
57479Please respect copyright.PENANAuQh1cuhH0h
57479Please respect copyright.PENANAOL7NfjChUW
“Setelah di luar rumah, aku akan nelepon dan janjian ketemu di hotel mana, gitu.”
57479Please respect copyright.PENANAsKQa2foO6M
57479Please respect copyright.PENANAtqTgugGUZu
“Iya Mas.”
57479Please respect copyright.PENANApTqf0L7BOv
57479Please respect copyright.PENANAXa57zfcvRn
“Paling juga dalam tiga hari lagi Mona bakal kepengen lagi.”
57479Please respect copyright.PENANA5cdz8a5oRh
57479Please respect copyright.PENANAtfWi2cSiEW
“Kenapa bisa dipastikan begitu?”
57479Please respect copyright.PENANAqBFXR3o7AR
57479Please respect copyright.PENANAqZD7mhijsr
“Kan lukanya dalam tiga hari akan sembuh. Kalau luka mengering kan suka gatal. Nah…saat itulah Mona akan merasa pengen digesek….heheheee….”
57479Please respect copyright.PENANAJLru4Ii2rf
57479Please respect copyright.PENANAOlf32dI9zG
“Mas…” Mona mendekatkan bibirnya ke bibirku, “minta kiss dong…yang mesra…”
57479Please respect copyright.PENANA5wrrXgWH29
57479Please respect copyright.PENANAgaZVwBExTW
Aku terlongong sesaat. Kasihan juga Mona ini. Ia telah menyerahkan sesuatu yang paling berharga di dalam dirinya padaku. Dan aku tak boleh menyepelekan hal itu. Minimal aku harus memperlakukannya dengan penuh kasih sayang.
57479Please respect copyright.PENANAxwZtbJyNqI
57479Please respect copyright.PENANALQV90P7Crh
Maka dengan hangat kupeluk tubuhnya, dengan lembut kukecup bibirnya dan kulanjut dengan lumatan mesra dan hangat.
57479Please respect copyright.PENANAHtXzsX40Yq
57479Please respect copyright.PENANAn87gtSL7oY
Tapi karena kami masih sama-sama telanjang, saling peluk begini membuat kemaluan kami bersentuhan terus. Penisku pun menegang lagi dibuatnya. Maka bisikku, “Mau lagi?”
57479Please respect copyright.PENANAb0YvHGbHjy
57479Please respect copyright.PENANAB2jkeAY7up
Mona menatapku dengan sorot pasrah, “Terserah Mas…” sahutnya.
57479Please respect copyright.PENANAR59BaPJ7qh
57479Please respect copyright.PENANAJLHoJn1KLj
Maka kugumuli gadis yang barusan kuperawani itu dengan sepenuh gairahku. Mona pun mulai pandai membalas gumulanku, dengan melumat bibirku sambil memegang batang kemaluanku dan terkadang meremasnya pelan-pelan.
57479Please respect copyright.PENANAaSuUbn34VN
57479Please respect copyright.PENANAwLUnsMU5T2
Ketika aku masih saling lumat dengan Mona, diam-diam kumasukkan lagi batang kemaluanku ke dalam liang surgawinya.
57479Please respect copyright.PENANAfKh7eXFJgk
57479Please respect copyright.PENANAqWjU48Cea8
Tidak terlalu sulit membenamkan senjata pusakaku, karena liang vagina Mona masih berlendir. Tapi enaknya kemaluan yang baru saja kuperawani, memang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Masih sangat menjepit, sehinggga terasa sekali nikmatnya waktu aku mulai mengayun batang kemaluanku, maju-mundur dan maju mundur….
57479Please respect copyright.PENANAN6CGU0NINu
57479Please respect copyright.PENANA2hPESgVvtx
Mona pun tampak menikmatinya. Terlebih setelah aku mengenjotnya sambil mengulum dan menjilati pentil teteknya, mata Mona jadi merem melek dibuatnya.
57479Please respect copyright.PENANAs3kVNnI7QH
57479Please respect copyright.PENANA4rhZEyvou2
“Mas…oooh…kok enak sekali Massss…..ooooh…..”
57479Please respect copyright.PENANA0UcWofnLQ7
57479Please respect copyright.PENANABPSWky6xr5
Mendengar rintihan dan desahan erotis Mona, aku jadi makin bergairah mengenjot penisku. Sehingga Mona semakin merem melek, sementara kedua tangannya sering meremas-remas kain seprai, terkadang juga meremas-remas rambutku sambil menahan-nahan napasnya.
57479Please respect copyright.PENANAMEWDfUBCgr
57479Please respect copyright.PENANAKC75kCUJsA
Beberapa saat kemudian kurasakan sekujur tubuh Mona menggeliat….mengejang….disusul dengan hembusan nafas panjangnya… …..aaaaaaahhhh….dan aku merasakan liang kewanitaannya berkedut-kedut. Disusul dengan membasahnya lubang yang tengah kunikmati ini….sehingga terasa menjadi hangat sekali…terasa tidak terlalu sempit lagi…..
57479Please respect copyright.PENANAgJ6cZmXnDz
57479Please respect copyright.PENANAAbBKPKWpVa
Dan aku tahu apa yang sedang terjadi…….
57479Please respect copyright.PENANA0hXRNgVWq4
Episode 4
57479Please respect copyright.PENANAMf2i8MANno
57479Please respect copyright.PENANA02XgIUCmxr
57479Please respect copyright.PENANA6o0gm9Khmo
Di dalam dunia bisnisku, ada rekan yang kuanggap sebagai sahabat terdekatku. Edo namanya (maaf, bukan nama sebenarnya). Tapi ia seperti rekan-rekan yang lain, Edo pun selalu memanggilku Boss. Entah kenapa orang-orang di kelompokku selalu memanggilku boss. Padahal rekan-rekan semuanya kuanggap sejajar denganku, tidak ada yang atasan dan tidak ada yang bawahan. Tapi mungkin karena aku selalu berusaha murah hati, mereka lalu menganggapku sebagai boss. Dalam setiap perjalanan jarak jauh, misalnya, aku tak pernah berhitung-hitung untuk memakai mobilku berikut masalah bensinnya selalu aku yang menanggungnya. Meski urusan bisnis belum clear, aku tak pernah pelit untuk mentraktir makan kepada siapa pun yang sedang bersamaku. Apalagi soal rokok, aku tak pernah pelit-pelit.
57479Please respect copyright.PENANAOkvcg2DuGY
57479Please respect copyright.PENANAFEo7I06TrZ
Yah, maklumlah di antara rekan-rekan bisnisku tidak banyak yang sudah lumayan mapan seperti aku. Kebanyakan justru masih payah hidupnya, sehingga banyak yang mati-matian mencari informasi untuk target bisnis kelompokku. Sementara aku lebih banyak duduk manis, sambil menunggu informasi baru dari rekan-rekanku.
57479Please respect copyright.PENANAKRJSioB80T
57479Please respect copyright.PENANAN8uWYqFCif
Kalau aku dianggap “number one” di dalam kelompok bisnisku, maka mungkin yang bisa dianggap “number two” adalah Edo itu. Karena rumahnya selalu dijadikan tempat kumpul-kumpul kelompok bisnisku, sehingga rumahnya sering mendapat julukan basecamp bagi kelompokku.
57479Please respect copyright.PENANABPZ1MbxOX8
57479Please respect copyright.PENANAsQ3VCeWyGI
Edo memang pantas mendapat gelar orang kedua setelah aku. Karena selain pintu rumahnya selalu terbuka untuk rekan-rekan lain, ia juga tak pernah pelit-pelit untuk menyuguhi makanan-minuman kepada siapa pun yang sedang berkumpul di rumahnya.
57479Please respect copyright.PENANAqCUyPuS720
57479Please respect copyright.PENANAMTuyQhVW00
Usia Edo boleh disebut sebaya denganku, sama-sama 30an lebih sedikit, begitu. Kami juga sama-sama sudah punya anak yang masih kecil.
57479Please respect copyright.PENANACzyGc77wFJ
57479Please respect copyright.PENANAtPtLn0hhbM
Di antara kelompok bisnisku, Edo dan aku boleh disebut yang paling muda. Karena rekan-rekan yang lain rata-rata usianya di atas 40 tahun. Bahkan ada yang sudah 60 tahun lebih, tapi masih giat mencari duit dan bergabung dengan kelompokku.
57479Please respect copyright.PENANAornjUcqmSH
57479Please respect copyright.PENANAAaKS9dsj1D
Pada suatu hari, seperti biasa aku mendatangi rumah Edo untuk kumpul-kumpul sambil mencari-cari info bisnis. Tapi hari itu rumah Edo terasa sepi, belum ada rekan lain yang datang. Aku dan tuan rumah duduk di teras depan, yang biasa dijadikan tempat ngobrol. Kalau ada yang serius, barulah tamunya dipersilakan masuk ke dalam.
57479Please respect copyright.PENANAmqqgnDTcjA
57479Please respect copyright.PENANANSX6Ck8yvV
Setelah ngobrol ke barat ke timur, akhirnya Edo menanyakan sesuatu yang di luar masalah bisnis, “Boss….kelihatannya Mona itu udah dapet ya sama Boss?”
57479Please respect copyright.PENANA9aKDJD3cxZ
57479Please respect copyright.PENANAIn1nxf2kIN
Aku terhenyak, sedikit kaget, karena tadinya kupikir tiada orang lain yang tahu masalah yang satu itu. Tapi sebagai seorang lelaki, yang terkadang bangga dalam “prestasi mendapatkan cewek”, aku malah mengiyakannya.
57479Please respect copyright.PENANASZCwNww0a3
57479Please respect copyright.PENANAbQFoPdiDWa
Kataku, “Abis…teman-teman lain gak ada yang minat, ya kumanfaatkan aja.”
57479Please respect copyright.PENANAmiL6P4AFOm
57479Please respect copyright.PENANAHxI7zXHJYS
“Boss kan selalu paling cepat mendapatkan cewek. Yang dari Malang itu juga tau-tau udah jadi milik Boss aja,” kata Edo sambil tersenyum, “Ngomong-ngomong, waktu pertama Boss embat, dia masih perawan?”
57479Please respect copyright.PENANAJQIcKn9rh9
57479Please respect copyright.PENANAO29VvmQBF3
“Iya,” aku mengangguk, “kasihan kan umur segitu belum pernah merasakan lelaki.”
57479Please respect copyright.PENANAtrfqWqdmin
57479Please respect copyright.PENANAhs755sQYDz
“Padahal kulitnya putih bersih gitu ya Boss.”
57479Please respect copyright.PENANAyVRAwkXcrS
57479Please respect copyright.PENANAr1ev8RRBaH
“Iya…putih dan mulus banget.”
57479Please respect copyright.PENANAtFMM1P4qIH
57479Please respect copyright.PENANAIViUwhv8JP
“Wajahnya juga gak jelek. Tapi penampilannya terlalu judes, makanya cowok-cowok jadi males mendekati dia.”
57479Please respect copyright.PENANAmeHGI2tWgi
57479Please respect copyright.PENANAa4pfzItvRg
“Iya. Sebenarnya dia itu lugu. Bukan dingin atau judes.”
57479Please respect copyright.PENANA3gBwBqX4Lv
57479Please respect copyright.PENANAHrlEO6SwOA
“Terus…Boss mau serius sama dia?”
57479Please respect copyright.PENANAdIWWu8hMiP
57479Please respect copyright.PENANAZor1STtZC7
“Serius?”
57479Please respect copyright.PENANAbnxoi8hzxq
57479Please respect copyright.PENANAbBKWKapfdb
“Iya. Maksudnya…Boss mau nikahin dia?”
57479Please respect copyright.PENANAhO8RR6RLnn
57479Please respect copyright.PENANA63VdTY57CW
“Gak lah. Aku kan udah punya istri.”
57479Please respect copyright.PENANA81x4WtoOre
57479Please respect copyright.PENANA5tjGr12eaj
“Nah…kalau takkan menjurus ke hubungan resmi kenapa gak sharing sama saya Boss?”
57479Please respect copyright.PENANAeOsrR3rn7b
57479Please respect copyright.PENANAKOuWYzPbug
Aku agak kaget mendengar “usul” sahabatku itu. Memang aku sudah banyak membaca pengalaman orang-orang, baik yang di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentang swinger, threesome, gangbang dan sebangsanya. Tapi saat itu aku belum pernah melakukannya. Maka aku menjawab, “Ya berjuang aja sendiri. Siapa tau dia mau.”
57479Please respect copyright.PENANADplVgHkwDX
57479Please respect copyright.PENANAHGRrhgwi7y
“Bukan gitu Boss. Maksudnya…kita bikin acara bertiga…biar seru. Tentu harus Boss yang memfasilitasi dan membujuknya dulu supaya mau.”
57479Please respect copyright.PENANAAWLy0z1zg2
57479Please respect copyright.PENANAR8WRLC3pOd
Aku tercenung. Usul Edo cukup menarik. Tapi apakah Mona takkan menolak? Lalu bagaimana caranya supaya dia mau dithreesome?
57479Please respect copyright.PENANAI9rp7NAOOc
57479Please respect copyright.PENANAWVc1OCcdiq
“Boss,” kata Edo lagi ketika aku masih tercenung, “Hari Minggu kita kan mau eksekusi pabrik bangkrut yang di Bogor itu.”
57479Please respect copyright.PENANApocix99AUp
57479Please respect copyright.PENANARsK4fvh1dJ
“Terus?” aku memandang sahabatku.
57479Please respect copyright.PENANALvFU3RjzFS
57479Please respect copyright.PENANAEfwYBeVm7y
“Kita ajak aja Mona,” sahut Edo, “Dia kan teliti sekali kalau soal hitung menghitung. Kita terjunkan saja dia ke lapangan, sementara kita cukup hadir saja.”
57479Please respect copyright.PENANAdRWgCYJPoG
57479Please respect copyright.PENANA5DaYC2qlsb
“Pembongkaran pabrik itu takkan cukup seminggu.”
57479Please respect copyright.PENANArzIBy0RaYY
57479Please respect copyright.PENANAUo8rFqJOgJ
“Justru itu….kita nginep di hotel…lalu siangnya kita bekerja di lokasi, malamnya nginep di hotel.”
57479Please respect copyright.PENANAiWCxJZAZBf
57479Please respect copyright.PENANAGQ3nDOSfwm
“Hahahaa….sampeyan ini ada aja akalnya Do. Oke….nanti Mona kuajak. Mudah-mudahan aja dia lagi bersih pada waktunya.”
57479Please respect copyright.PENANA3JVwSdSSIA
57479Please respect copyright.PENANASk5g1LP3PX
“Maksud Boss bersih gimana?”
57479Please respect copyright.PENANAXeuSeCG1Uy
57479Please respect copyright.PENANAzmjBVolMCc
“Ya bersihlah, gak sedang datang bulan. Kalau lagi menstruasi kan gak bisa diapa-apain.”
57479Please respect copyright.PENANA5tw75es6Vn
57479Please respect copyright.PENANAtiqbLvCL6J
“Oh…iya…iyaaa….”
57479Please respect copyright.PENANAZKTAZiUTXR
57479Please respect copyright.PENANA7KLMc0pqJU
Pintu depan terbuka. Raisha (istri Edo) muncul, dengan dua cangkir kopi mengepul dan sepiring kue lapis legit di atas bakinya. Spontan kuhentikan pembicaraan mengenai Mona itu.
57479Please respect copyright.PENANAfF6kyL5hv8
57479Please respect copyright.PENANAi28EsLcwlA
“Wah, kalau bertamu ke sini selalu merepotkan ya?” kataku ketika Raisha meletakkan cangkir-cangkir kopi dan piring kristal dengan kue lapis legitnya di atas meja kecil.
57479Please respect copyright.PENANA4jrWpyykzk
57479Please respect copyright.PENANAE2IHcnv7cd
“Aaah…seadanya aja Pak,” sahut Raisha sambil tersenyum, Silakan diminum…”
57479Please respect copyright.PENANArfpnBFKv4U
57479Please respect copyright.PENANAkaIXOxM2MR
“Iya,” aku mengangguk, “terimakasih.”
57479Please respect copyright.PENANACnGSrJCIJ5
57479Please respect copyright.PENANALV2NnUgy0D
Ketika istri Edo masuk lagi ke dalam, hpku bergetar. Ada BBM. Cepat kubuka. Ternyata dari Mona. Isinya, ” Pak, barang itu harus disurvey, kapan bapak bisa ke sana?”
57479Please respect copyright.PENANAgdIsNwomRX
57479Please respect copyright.PENANAuVXhJoT7NQ
Itu kode yang kuanjurkan kalau ia merasa kangen padaku. Karena ada Edo, aku balas dengan bbm lagi, “Nanti jam 4 sore standby di tempat yang tempo hari ya.”
57479Please respect copyright.PENANAlzr0jhrUyd
57479Please respect copyright.PENANAgjWZA4m59w
“Oke.”
57479Please respect copyright.PENANAsL8e8fok2n
57479Please respect copyright.PENANAGzVeyahAkW
Tak lama kemudian rekan-rekanku berdatangan satu persatu. Lalu kami tenggelam dalam pembahasan bisnis.
57479Please respect copyright.PENANAMJ73q7EBdH
57479Please respect copyright.PENANAcwMQJwBixc
Jam 15.30 aku pamitan kepada rekan-rekanku. Edo mengantarkanku sampai di mobil yang kuparkir di depan rumahnya. Setengah berbisik ia bertanya, “Gimana Boss acara kita hari Minggu? Sudah pasti?”
57479Please respect copyright.PENANA6sFNdYUW0Y
57479Please respect copyright.PENANAr37RzDnLfx
“Sekarang kan baru Senin. Harus tau dulu jadwal menstruasinya. Kepastiannya mungkin besok. Oke?” sahutku perlahan juga, sambil menepuk bahu Edo.
57479Please respect copyright.PENANAkx2HvKCZnn
57479Please respect copyright.PENANAHBIDaQ0KtK
“Oke Boss,” Edo mengangguk-angguk dengan sorot ceria.
57479Please respect copyright.PENANAINVpjQYDx6
57479Please respect copyright.PENANAxizRvBYN2U
Belasan menit kemudian mobilku sudah kuparkir di depan sebuah rumah makan kecil. Inilah tempat yang sudah kujanjikan dengan Mona. Waktu melangkah masuk ke dalam rumah makan itu, pandanganku mencari-cari ke setiap sudut rumah makan. Mona belum datang. Langsung saja kupesan makanan, karena kebetulan perutku lapar juga.
57479Please respect copyright.PENANAF9JuAJf8aF
57479Please respect copyright.PENANAxIxjnrRab6
Setelah kuhabiskan makanan yang kupesan, barulah Mona muncul. Dalam gaun terusan berwarna krem. Wow…ternyata kalau berdandan, Mona itu tampak manis juga.
57479Please respect copyright.PENANASOENIWJBtx
57479Please respect copyright.PENANA8BxFK8lW9I
“Udah lama menunggu?” tanyanya sambil duduk di kursi yang bersebrangan denganku.
57479Please respect copyright.PENANAFsZWNXMZek
57479Please respect copyright.PENANAXMyG11xvZj
“Lama sih gak, seperempat jaman gitu lah. Makan dulu ya.”
57479Please respect copyright.PENANAl5om3GlHIW
57479Please respect copyright.PENANA1n4yhimsWu
“Masih kenyang, tadi makan dulu sebelum pergi ke sini.”
57479Please respect copyright.PENANAWwS1VWAMsi
57479Please respect copyright.PENANAQB0s4ljrqA
Beberapa saat kemudian aku sudah di belakang setir mobilku bersama Mona yang duduk di sampingku.
57479Please respect copyright.PENANAksJ5PkcBhB
57479Please respect copyright.PENANA2v9sUTORFq
“Mona kalau berdandan kelihatan manisnya,” kataku sambil merayapkan tangan kiriku ke lutut gadis itu.
57479Please respect copyright.PENANA4mlcsuJ7dQ
57479Please respect copyright.PENANA5DHFOGT6TL
“Ah…Mas bisa gombal juga ya.”
57479Please respect copyright.PENANAEgWrNOMV0F
57479Please respect copyright.PENANA3qgdotH3LT
“Beneran, itu bukan gombal. Ohya…kira-kira hari Minggu yang akan datang lagi M gak?”
57479Please respect copyright.PENANATps9Jz8z4O
57479Please respect copyright.PENANAv8d9KKbr0N
“Baru aja bersih dua hari yang lalu Mas. Emang kenapa?”
57479Please respect copyright.PENANAKLOEWgKdeG
57479Please respect copyright.PENANA5mHaWXKD9K
“Ada kerjaan di Bogor. Mungkin bisa semingguan di sana. Bisa ikut kan?”
57479Please respect copyright.PENANAxYVp1nYlop
57479Please respect copyright.PENANAoML3PU9VyJ
“Iya,” Mona mengangguk, “dari dulu saya kan gak pernah menolak ajakan Mas.”
57479Please respect copyright.PENANAgVFpy2n9E4
57479Please respect copyright.PENANApIBal2OOKR
“Masalahnya kerjaan di Bogor itu butuh waktu agak lama.”
57479Please respect copyright.PENANAaQLqK0SVLv
57479Please respect copyright.PENANAJIm4i5xREi
“Gak apa-apa. Demi Mas…berbulan-bulan juga saya siap menemani.”
57479Please respect copyright.PENANAKJ218yyPnl
57479Please respect copyright.PENANAHwZ6qAGKie
Aku cuma tersenyum mendengar pernyataan itu.
57479Please respect copyright.PENANAHcR7eJtVIe
57479Please respect copyright.PENANALzI1pD11dH
Di mulut jalan kecil, kubelokkan mobilku. Lalu kuparkir di pelataran parkir sebuah hotel yang tersembunyi, tidak kelihatan dari jalan raya. Aku senang memakai hotel ini, karena suasananya tenang dan nyaman. Memang bukan hotel berbintang, tapi fasilitasnya lumayan bagus. Ada air panas, pakai AC dsb. Ekonomis tapi manis.
57479Please respect copyright.PENANAWbaw5M5Cpa
57479Please respect copyright.PENANA3gxr2Ou2XE
Mona sudah dua kali dibawa cek in di hotel ini. Dan kini untuk ketiga kalinya aku membawa Mona ke hotel ini.
57479Please respect copyright.PENANAwesZ6wyR1B
57479Please respect copyright.PENANAjJmN5IEszx
Aku mendapat kamar di sudut lantai dua. Setelah memberikan tip kepada bellboy yang mengantarkanku ke kamar ini, kututupkan pintu, langsung kukunci. Dan duduk di pinggiran tempat tidur sambil menarik pergelangan tangan Mona.
57479Please respect copyright.PENANAcVYsc6r3mX
57479Please respect copyright.PENANAj5X0yMNPS9
Kududukkan Mona di atas pangkuanku, dengan wajah saling berhadapan.
57479Please respect copyright.PENANAvVP0wwBGIg
57479Please respect copyright.PENANAgDZDDobfJ9
“Sudah ke dokter?” tanyaku. Maksudku agar ia ikutan KB.
57479Please respect copyright.PENANA35ix4N7aAQ
57479Please respect copyright.PENANAzU9xdxjUpG
“Udah. Tapi untuk sementara hanya dikasih pil untuk sebulan. Kalau tidak ada reaksi negatif, baru nanti disuntik tiga bulan sekali atau enam bulan sekali katanya.”
57479Please respect copyright.PENANAL33rwXuYT1
57479Please respect copyright.PENANAGuRpd1RDjM
“Jadi sekarang aman buat dilepasin di dalam?!” kataku sambil mendekap pinggangnya erat-erat.
57479Please respect copyright.PENANAdPWGv5jUem
57479Please respect copyright.PENANAflx3muia4e
“Iya selama sebulan aman,” sahutnya, “Nanti kalau udah disuntik si lebih lama lagi amannya.”
57479Please respect copyright.PENANAJAWEHAb12U
57479Please respect copyright.PENANAFJGTyHgUgv
“Sipppp !” cetusku sambil menyingkapkan gaunnya, lalu menanggalkannya.
57479Please respect copyright.PENANASjphKwSHOM
57479Please respect copyright.PENANArTngMjNJMe
Kucermati tubuh Mona yang tinggal mengenakan celana dalam dan bra itu. Sesungguhnya mulus sekali tubuh gadis ini. Tiada bekas luka atau apa pun di tubuhnya yang putih bersih ini. Aku beruntung bisa memiliki gadis ini, meski ia bukan istriku. Tapi mendadak aku teringat kata-kata Edo tadi: “….kalau takkan menjurus ke hubungan resmi kenapa gak sharing sama saya Boss?”
57479Please respect copyright.PENANASk5ARrlXnh
57479Please respect copyright.PENANAImLqn9DSl0
Dan ketika aku telah melepaskan branya, kuciumi leher dan puting payudara Mona, sementara khayalanku melayang-layang….membayangkan ketika aku sedang sharing dengan Edo di Bogor nanti. Apakah aku akan rela melihat tubuh semulus ini disetubuhi oleh Edo nanti? Ah…kenapa tidak rela? Toh Mona ini bukan istriku. Tapi benarkah aku akan merelakannya?
57479Please respect copyright.PENANAOEkb7mzrHx
57479Please respect copyright.PENANA4vEe2VWooD
Entahlah. Yang jelas aku sudah menanggalkan celana dalam gadis ini. Kelihatan bulu kemaluannya sudah dirapikan, diguntingi di sana-sini. “Wow….kapan jembut lebat ini dirapikannya?”
57479Please respect copyright.PENANAJ7JT5MGhyJ
57479Please respect copyright.PENANAZ43soAM1PG
“Kemaren,” sahut Mona yang sudah menelentang pasrah di atas tempat tidur, “Kan Mas yang nyuruh dirapiin, biar jangan berantakan…”
57479Please respect copyright.PENANATWgrJy0g8B
57479Please respect copyright.PENANAy6dqb8aVtI
“Iya, iya…ini lebih bagus…” kataku sambil mengelus-elus bulu kemaluan Mona yang sudah tampak rapi tapi tidak dibuang habis ini.
57479Please respect copyright.PENANAD2t4PDQoME
57479Please respect copyright.PENANAtWrJtnwkjk
Mona pun mulai memberanikan diri menarik ritsleting celana corduroy abu-abuku, lalu menyelinapkan tangannya ke balik celana dalamku. Dan akhirnya ia berhasil menyembulkan batang kemaluanku. Terasa telapak tangannya hangat waktu menggenggam batang kemaluanku yang sudah tegang ini.
57479Please respect copyright.PENANAJOhthJwVKu
57479Please respect copyright.PENANATzIYkKghx7
Aku jadi teringat dalam pertemuan sebelumnya aku sudah mengajarinya cara-cara felatio (menyelomoti penis). Dan tampaknya ia ingin semakin mahir. Batang kemaluanku dimasukkan ke dalam mulutnya. Terasa ia mengisap-isap, lalu mengeluarkan lagi dari mulutnya, kemudian ia menjilati testicleku…leher penisku dan moncongnya juga.
57479Please respect copyright.PENANAsFRp6WQciE
57479Please respect copyright.PENANANamu1z6Hrs
“Hmmm…ternyata Mona cerdas sekali ya….sudah enak nih permainan mulutnya,” kataku sambil melepaskan baju kaus putihku.
57479Please respect copyright.PENANAZAidgf7lth
57479Please respect copyright.PENANANai87RNQyQ
“Siapa dulu dong gurunya?” sahut Mona sambil tersenyum, kemudian menarik celana panjang dan celana dalamku, sehingga kami jadi sama-sama bertelanjang bulat kini.
57479Please respect copyright.PENANAOqutrrxLpk
57479Please respect copyright.PENANAffRIPXy6aN
“Mau nyobain enam sembilan?” tanyaku.
57479Please respect copyright.PENANAOgTSL56b4h
57479Please respect copyright.PENANAEFztdoCSSs
“Gimana caranya?” ia tampak bingung.
57479Please respect copyright.PENANA59ugnyWc0y
57479Please respect copyright.PENANAd9ud9qESbW
Lalu aku menelentang. Kusuruh dia mengambil posisi sungsang, menelungkup di atas perutku dengan wajah menghadap ke penisku, sementara vaginanya berada di atas mulutku.
57479Please respect copyright.PENANAkeqKVF5D32
57479Please respect copyright.PENANAW3iExCznNq
Tak sulit mengarahkan posisi yang baru buat Mona ini. Aku jadi bersemangat untuk menjilati kemaluan Mona yang sudah kungangakan di atas mulutku, karena aku tahu Mona sangat menjaga kebersihan, sehingga ketika lidahku mulai menjilati celah kemaluannya, tiada aroma yang tak sedap sedikit pun. Memang kata para pakar, kalau suka main oral, alat vital harus dijaga agar tetap hygienis.
57479Please respect copyright.PENANAS3uBtAA0aa
57479Please respect copyright.PENANAta4gYU66gz
Mona pun mulai aktif mengoral penisku, sesuai dengan yang pernah kuajarkan. Jemarinya mengurut-urut batang kemaluanku, sementara moncongnya dijilati tanpa canggung-canggung lagi. Tapi kurasakan selomotannya sering berhenti ketika aku mulai aktif menjilati clitorisnya. Bahkan terkadang pinggulnya menghempas, menekan wajahku sehingga aku jadi sulit bernapas.
57479Please respect copyright.PENANAqZdhKtT2Sx
57479Please respect copyright.PENANAmbxlCANewn
Namun aku tak mau complain. Aku harus memakluminya, karena “jam terbang”nya masih sedikit sekali. Maka akhirnya kusuruh Mona menelentang, kemudian aku merayap ke atas perutnya sambil memegangi penisku yang sudah ngaceng berat ini.
57479Please respect copyright.PENANAPozieajfR8
57479Please respect copyright.PENANA9dohzJsoWI
Akibat permainan 69 tadi, walau cuma sebentar, vagina Mona jadi basah. Tak sulit bagi penisku untuk menerobos lubang hangatnya, langsung masuk setengahnya….disusul dengan dekapan erat gadis itu, dengan nafas yang tertahan.
57479Please respect copyright.PENANATlEdTvYmRL
57479Please respect copyright.PENANAfsFvwpjo8M
Aku pun mulai mengayun penisku. Dan setiap kudorong sengaja kubenamkan lebih dalam. Sehingga akhirnya aku berhasil membenamkan sepenuhnya.
57479Please respect copyright.PENANAbf1omiSGDq
57479Please respect copyright.PENANA611OfaNRZ4
Mulailah aku menyetubuhi gadis itu untuk yang kesekian kalinya. Yang paling menyenangkan, aku akan bisa melepaskan air maniku di dalam vagina gadis itu, takkan lagi harus ngecrot di mana-mana.
57479Please respect copyright.PENANADstpDOab2B
57479Please respect copyright.PENANA0R3t4frxRw
Dan kali ini kelihatannya Mona seperti sedang meresapi benar nikmatnya hubungan badan kami. Mungkin karena sekarang ia sudah dibentengi oleh pil anti hamil dari seorang dokter yang kukenal baik. Sehingga seberapa rakus pun ia bersetubuh denganku, takkan menimbulkan kehamilan. Mungkin hal itulah yang membuatnya jadi leluasa menikmati setiap jelajahan seksual dariku.
57479Please respect copyright.PENANAkdQp7y35A7
57479Please respect copyright.PENANAmQrG7RpFuQ
Ketika aku mulai mengayun penisku dengan garangnya seorang lelaki, Mona menyambutku dengan remasan-remasan di bahuku, terkadang pula di kepalaku, sehingga pastilah rambutku mulai acak-acakan. Meski perlahan, desahan-desahan histerisnya pun mulai berkumandang di telingaku. Desahan histeris itu kadang-kadang terpaksa kuhentikan dengan ciuman ganasku. Dan ia tampak menikmatinya. Menikmati indahnya saling lumat ketika kemaluan kami sedang bergesekan dengan irama yang khas.
57479Please respect copyright.PENANANMMpYpJfl9
57479Please respect copyright.PENANA4PpvwTNomn
Dan kali ini aku ingin “uji coba” meletuskan spermaku di dalam vagina Mona, karena selama ini aku belum pernah melakukan bersamanya. Maka ketika Mona mulai berkelejotan secara khas, yang kukenal sebagai tanda-tanda akan mencapai orgasme, aku pun mempercepat ayunan penisku. Aku tak ingin berlama-lama lagi…ingin secepatnya menikmati indahnya ejakulasi dalam jepitan liang kemaluan gadis itu.
57479Please respect copyright.PENANAbamianPdag
57479Please respect copyright.PENANABu9gTn1DNU
Lalu…kami seperti orang-orang yang sedang kerasukan…sama-sama mengejang, saling cengkram….saling remas…..dan ketika kurasakan lubang kewanitaan Mona berkedut-kedut, saat itu pula aku sedang membenamkan batang kejantananku sedalam mungkin…..lalu terasa moncong penisku menyemprot-nyemprotkan air mani ke dalam liang surgawi Mona.
57479Please respect copyright.PENANARQulhzGiWU
57479Please respect copyright.PENANALwdsoPaEa6
Lalu kami sama-sama terkapar dalam kepuasan, karena berhasil mencapai titik ternikmat secara berbarengan. Tapi pelukan Mona tetap ketat, seolah tak mau berpisah lagi denganku. Maka kuciumi bibirnya berkali-kali. Lalu aku pun terkapar di atas perutnya.
57479Please respect copyright.PENANAL1wZqSLHZV
Episode 5
57479Please respect copyright.PENANAZkMk3OpHfI
57479Please respect copyright.PENANAK0el7XqnIR
57479Please respect copyright.PENANA8SqXfJoajY
Lokasi pabrik yang akan dibongkar dan dijual besi-besi tuanya itu belasan kilometer di luar kota Bogor. Tapi aku sudah booking kamar hotel di kota Bogor. Sengaja cuma pesan 1 kamar dengan dua bed, yang satu bed besar, satunya lagi bed medium. Sengaja kuatur seperti itu. Kepada Mona kuterangkan bahwa bed yang besar untuk aku dan dia, sementara bed yang kecilan untuk Edo. Ternyata Mona tidak complain. Mungkin karena ia belum tahu rencanaku dengan Edo.
57479Please respect copyright.PENANAgdEidzDaL6
57479Please respect copyright.PENANAsS2fZYyN3k
57479Please respect copyright.PENANAdFEGaPBv0n
Ketika aku datang di lokasi, pembongkaran besi-besi di bekas pabrik bangkrut itu sudah mulai dilaksanakan. Pak Gatot dan Pak Hamid (dua orang teamku) sudah dari kemaren nongkrong di lokasi, untuk mengawasi pembongkaran pabrik. Karena kalau tidak diawasi dari awal, biasanya banyak besi-besi yang raib. Maklum saat itu besi tua sedang jadi primadona bagi para pebisnis.
57479Please respect copyright.PENANAKSGz3iZePg
57479Please respect copyright.PENANAPmz076ye7n
57479Please respect copyright.PENANAleaWEQdBFX
Aku percayakan kepada Pak Gatot dan Pak Hamid untuk mengawasinya, karena Pak Gatot seorang purnawirawan TNI, sementara Pak Hamid purnawirawan polisi. Mereka tidur di lokasi, karena pembongkaran itu biasanya dilaksanakan siang malam, untuk mengejar target waktu yang telah ditentukan.
57479Please respect copyright.PENANAHGtMXfyu4O
57479Please respect copyright.PENANALEikUWR7N2
57479Please respect copyright.PENANAsaRYXhOleu
Dalam hal ini aku bertindak sebagai mediator yang bermodal. Karena sebelum dibayar oleh buyer, duitku yang dipakai untuk menalangi setiap kilogram besi yang sudah ditimbang dan dimuat ke truk-truk. Karena itu orang-orang menyebutku sebagai arranger. Bukan mediator lagi. Tapi terserahlah julukan apa yang mereka berikan padaku. Yang penting, aku mendapatkan duit dari selisih harga pembelian dan penjualan.
57479Please respect copyright.PENANA4FnhPZ0rXY
57479Please respect copyright.PENANAa8GISwWs8J
57479Please respect copyright.PENANAJ1c0sPibD1
Itu sekilas latar belakang bisnisku di dekat Bogor ini. Tapi di sini aku bukan mau bicara soal bisnisku. Aku mau menceritakan rencanaku dengan Edo, sahabatku.
57479Please respect copyright.PENANAZQnxWk9rPE
57479Please respect copyright.PENANAYDnCW2CwmK
57479Please respect copyright.PENANA0M9qXtq380
Di hari pertamaku berada di daerah Bogor, sampai sore aku berada di lokasi pembongkaran pabrik bangkrut itu.
57479Please respect copyright.PENANA0NAqnWWYYh
57479Please respect copyright.PENANAv2VriKDEqp
57479Please respect copyright.PENANAqZuh0ix1Jg
Kami tiba di hotel ketika langit sudah menuju gelap. Mona minta izin untuk mandi duluan, karena badannya sudah berlepotan keringat katanya. Aku pun memaksa ikut ke dalam kamar mandi, meski Mona seperti tak mengizinkan.
57479Please respect copyright.PENANAUD9NWiqfS0
57479Please respect copyright.PENANA6DHoKbCwW6
57479Please respect copyright.PENANAl4tl6VOKFu
“Kan ada Bang Edo, Mas,” kata Mona setelah pintu kamar mandi kututupkan dari dalam, “Nanti dia merasa heran.”
57479Please respect copyright.PENANADrMNWzOnO4
57479Please respect copyright.PENANAe6gx02ii58
57479Please respect copyright.PENANAPDgTMVYqsv
“Dia sudah tau,” sahutku, “Entah siapa yang ngasih tau.”
57479Please respect copyright.PENANACO9fKf3La1
57479Please respect copyright.PENANACpRS1zqnhO
57479Please respect copyright.PENANAHMvYjT7KXq
“Mungkin sopir Mas itu yang ngasih tau.”
57479Please respect copyright.PENANAOYBs2cYmrX
57479Please respect copyright.PENANA6t4jTkNM9I
57479Please respect copyright.PENANA8oYyqNxd29
“Mungkin. Tapi biar ajalah,” kataku sambil melepaskan celana panjang, baju kausku dan celana dalamku. Mona pun sudah menanggalkan celana jeans dan baju kausnya, lalu bra dan celana dalamnya juga.
57479Please respect copyright.PENANAr6bp0c9qqV
57479Please respect copyright.PENANAfYnjFpyiqG
57479Please respect copyright.PENANAgzHY9S9MmT
Gila…meski tidak cantik, Mona kalau sudah telanjang begitu senantiasa memancarkan daya rangsangan yang kuat buatku. Tak ayal lagi penisku langsung tegang dan seperti menunjuk ke arah Mona waktu aku berhadapan dengannya.Tapi aku harus menahan diri, harus menyiapkan potensi untuk “acara” bersama Edo nanti.
57479Please respect copyright.PENANAeaY0ISTwx9
57479Please respect copyright.PENANAV1HWksSRzV
57479Please respect copyright.PENANA9AMDI6YmqU
Tapi nafsuku tak bisa dikendalikan lagi. Pada waktu menyabuni tubuh mulus Mona, sengaja kuambil sabun cair banyak-banyak untuk menyabuni kemaluan gadis itu.
57479Please respect copyright.PENANAOQCZ8yGdTu
57479Please respect copyright.PENANABsSAIfVLI0
57479Please respect copyright.PENANAH2u29W8fkv
Mona diam saja. Bahkan kelihatan mulai horny. Terlebih setelah tanganku mulai menyelusup-nyelusup ke dalam celah kemaluannya yang sudah licin oleh sabun cair.
57479Please respect copyright.PENANAmXrtzCRYZu
57479Please respect copyright.PENANAuk8rZMRuji
57479Please respect copyright.PENANAeUDXAdjDrv
“Mas….aaah…” Mona seperti makin dikuasai oleh nafsunya, karena tangannya mulai memegang batang kemaluanku yang sudah licin dan penuh busa sabun.
57479Please respect copyright.PENANAWwgIfsN7WO
57479Please respect copyright.PENANARvuN0TNldB
57479Please respect copyright.PENANAHP9dHbRppT
Dan ia sendiri yang mengarahkan batang kemaluanku ke vaginanya. Saat itu timbul ilham di benakku. Pintu kamar mandi tak jauh dari jangkauan tangan kiriku. Lalu kubuka tanpa sepengetahuan Mona. Kugerak-gerakkan telunjukku di luar pintu kamar mandi. Sebagai isyarat agar Edo mendekat. Mudah-mudahan saja Edo melihat isyaratku.
57479Please respect copyright.PENANAUWTY0eabLD
57479Please respect copyright.PENANAQMUZujHOOr
57479Please respect copyright.PENANAK4bFCdhzwC
Ya ! Ternyata Edo melihat isyaratku, karena kudengar langkah kakinya mendekati pintu kamar mandi, justru pada saat aku seudah berhasil membenamkan batang kemaluanku ke dalam vagina Mona yang berdiri menyandar ke dinding dekat pintu kamar mandi ini.
57479Please respect copyright.PENANAxjaXNRrzUE
57479Please respect copyright.PENANA9sssnsYSGc
57479Please respect copyright.PENANA8tnUT2rUSo
Dalam posisi sama-sama berdiri, aku mulai mengayun batang kemaluanku di dalam jepitan liang kewanitaan Mona.
57479Please respect copyright.PENANAcEfRYFH0mF
57479Please respect copyright.PENANAjGj7E8K5v5
57479Please respect copyright.PENANA4EIx7OUkJB
Mona mulai terpejam-pejam sambil memeluk pinggangku erat-erat, tanpa menyadari bahwa Edo sudah berada di dalam kamar mandi ini.
57479Please respect copyright.PENANAtdrCNaRBMd
57479Please respect copyright.PENANAYYMpNfOePQ
57479Please respect copyright.PENANApg2hoMUvl7
Terus terang, semuanya ini di luar skenario yang sudah kusepakati bersama Edo. Persetubuhan di dalam kamar mandi ini terjadi begitu saja, tanpa direncanakan sebelumnya.
57479Please respect copyright.PENANAGAcUub1Uz5
57479Please respect copyright.PENANABH4HSygyGs
57479Please respect copyright.PENANAHCIVkwO36G
Edo tak berani bersuara. Ia cuma berdiri dengan pandangan tertuju pada penisku yang sedang mengenjot liang kemaluan Mona. Justru aku yang buka suara, “Main di kamar mandi begini fantastis banget Do,” kataku.
57479Please respect copyright.PENANAfF2g16AUIs
57479Please respect copyright.PENANAli7dgBBESP
57479Please respect copyright.PENANA71r7SeySSe
“Iya….waduuuh…bikin saya jadi ngiler ni Boss,” sahut Edo dengan mata seolah tak berkedip.
57479Please respect copyright.PENANAO3YGSsZXIT
57479Please respect copyright.PENANAf4TP8wG6IT
57479Please respect copyright.PENANA8kv2du0B9C
Mona tampak kaget melihat kehadiran Edo di dalam kamar mandi ini. “Mas…aaah…ada Bang Edo…” kata Mona tersengal.
57479Please respect copyright.PENANAAOOtQTsnhI
57479Please respect copyright.PENANArUW2q8pmpg
57479Please respect copyright.PENANA6FU2W31rLB
“Biar aja dia nonton kita. Kan dia sahabat kita,” sahutku.
57479Please respect copyright.PENANAOcImzR2lj6
57479Please respect copyright.PENANAaiRzGi0M2v
57479Please respect copyright.PENANALIdEnfJhIS
Mona yang telanjur keenakan dienjot oleh penisku, tidak berusaha menghentikan persetubuhan ini. Ia bahkan berbisik ke telingaku, “Kalau dia ngiler nanti gimana, Mas?”
57479Please respect copyright.PENANAqgUTq47oND
57479Please respect copyright.PENANA2Qtpx9ODRv
57479Please respect copyright.PENANAg8S2ZE9zAX
Aku tidak menjawab pertanyaan Mona. Aku bahkan menoleh ke arah Edo sambil berkata, “Kalau mau nonton boleh. Tapi harus telanjang juga dong. Masa kami berdua telanjang sementara sampeyan pakaian lengkap gitu?”
57479Please respect copyright.PENANAhvjpTnQnPC
57479Please respect copyright.PENANADGaPiGehJL
57479Please respect copyright.PENANAxwrGxExhfm
“Baik Boss,” sahut Edo sambil melaksanakan permintaanku. Menanggalkan seluruh pakaiannya lalu menggantungkannya di dekat pakaianku dan pakaian Mona.
57479Please respect copyright.PENANABxidvZYgI0
57479Please respect copyright.PENANAIPBpiUmhnc
57479Please respect copyright.PENANAewamwMubzn
Mona cuma memejamkan matanya, karena selanjutnya aku sudah mempergencar enjotan penisku lagi. Pasti kenikmatan yang dialaminya membuat Mona lupa segalanya.
57479Please respect copyright.PENANAGeH0UjIULo
57479Please respect copyright.PENANAJVbBNcyEuv
57479Please respect copyright.PENANAnAeZpSMLwq
Meski sambil mengenjot liang kemaluan Mona, aku masih sempat memberi isyarat kepada Edo agar semakin mendekat di sebelah kananku. Dan kulihat penis Edo sudah ngaceng sekali. Maka ketika aku masih asyik mengayun penisku, kusempatkan menarik tangan Mona agar memegang batang kemaluan Edo.
57479Please respect copyright.PENANAsMbWfNwhZ1
57479Please respect copyright.PENANAESnVbuJvTx
57479Please respect copyright.PENANAb5C39Kj3fH
Mona agak kaget. Tapi aku cepat berkata padanya, “Remas-remas aja…kocokin juga boleh…biar dia gak gila melihat kita beginian.”
57479Please respect copyright.PENANARJWonI90I8
57479Please respect copyright.PENANA9wXoXmKFpy
57479Please respect copyright.PENANAgoPxWbBL2v
Mona memejamkan matanya lagi. Tapi tangannya mulai meremas-remas batang kemaluan Edo seperti yang kuanjurkan. Entah apa yang berkecamuk di dalam pikiran gadis itu.
57479Please respect copyright.PENANAXulF0j3CGq
57479Please respect copyright.PENANAbhpsHEP7Dw
57479Please respect copyright.PENANAXKFbZ14VZM
Yang jelas, pada suatu saat Mona berkata padaku, “Mas…berdiri di kamar mandi gini, pegel dan kedinginan….”
57479Please respect copyright.PENANA0zh3fGPkBp
57479Please respect copyright.PENANALRXsaIv5dC
57479Please respect copyright.PENANAMHbOXLEV7J
“Oke…kita selesaikan dulu mandinya, lalu kita blanjutkan di atas kasur ya,” kataku.
57479Please respect copyright.PENANAPP88gBasuz
57479Please respect copyright.PENANAKZ4EQVvcER
57479Please respect copyright.PENANAS7LPoA41qa
Mona mengangguk dan sesekali melirik ke arah Edo dengan sikap canggung.
57479Please respect copyright.PENANAQWJ9e0du8i
57479Please respect copyright.PENANAwcOsslvZVU
57479Please respect copyright.PENANAhrhdZ4NCqJ
Kalau aku membandingkan Edo dengan diriku sendiri, rasanya kami ini selevel dalam beberapa hal. Dalam usia, kami sebaya. Soal bentuk tubuh dan wajah, nilainya kira-kira sama lah. Juga kalau kubandingkan ukuran penis Edo dengan penisku, juga sama panjang dan gedenya.
57479Please respect copyright.PENANAWlGwLrHAsS
57479Please respect copyright.PENANAfwkhWb6W3u
57479Please respect copyright.PENANAN6uZpkxqHs
Shower air hangat mulai memancarkan airnya. Kami bertiga saling menyabuni di dalam kamar mandi ini. Ketika Edo tampak asyik menyabuni sepasang payudara Mona, aku berkata, “Asyik kan punya cowok dua orang begini? Pasti lebih hangat daripada cuma memiliki aku seorang. Pokoknya kita bikin suasana di Bogor ini jadi sesuatu yang sangat indah, yang sangat mengesankan.”
57479Please respect copyright.PENANAwXX1sdn8Ju
57479Please respect copyright.PENANA8XXrUatr5X
57479Please respect copyright.PENANANLM88BZdiF
Mona tak menyahut. Tapi kulihat dia diam saja ketika Edo mulai menyabuni kemaluannya. Mungkin itu bisa dijadikan indikator, bahwa Mona sudah menerima kehadiran Edo.
57479Please respect copyright.PENANApPoYOYDlyQ
57479Please respect copyright.PENANAUXP7b0ejSH
57479Please respect copyright.PENANAzsSrNYzs72
Bahkan ketika aku sudah mengeringkan tubuhku dengan handuk, kulihat Edo menarik tangan Mona ke arah penisnya…lalu kulihat Mona menurut saja… memegang batang kemaluan Edo yang sudah sangat ngaceng itu.
57479Please respect copyright.PENANAW8Di2PbN2S
57479Please respect copyright.PENANAIokfzlrqkG
57479Please respect copyright.PENANAwliN7RTTQG
“Nah begitu dong….mulai saat ini aku dan Edo jadi milik Mona…” kataku sambil mencium pipi Mona, “Ayo kita lanjutkan di atas bed, biar jangan pegel dan kedinginan.”
57479Please respect copyright.PENANAidVo2zefSW
57479Please respect copyright.PENANA5ZpsisEoZ8
57479Please respect copyright.PENANAqir0NsBLJS
Mona mengikuti anjuranku paling duluan, keluar dari kamar mandi dengan hanya melilitkan handuk hotel di pinggangnya.
57479Please respect copyright.PENANAkMmpQGKt2L
57479Please respect copyright.PENANAsSMAQCSPfP
57479Please respect copyright.PENANAl0NryhRMXa
“Jangan terlalu ekstrim ya, kasian,” kataku kepada Edo, “giliran aja seorang demi seorang.”
57479Please respect copyright.PENANAVp6Kegl1Rx
57479Please respect copyright.PENANAq3in0eg2nT
57479Please respect copyright.PENANAL4wuaGDRGh
“Oke Boss,” Edo mengangguk, “Tapi saya udah gregetan…pengen jilatin memeknya.”
57479Please respect copyright.PENANA5TxzCg9al2
57479Please respect copyright.PENANAFBhtnoLH4x
57479Please respect copyright.PENANAHXj7UJqzy8
“Ya udah…duluan aja maju sana…”
57479Please respect copyright.PENANA7qMYhqR1pi
57479Please respect copyright.PENANA56na4GmIEd
57479Please respect copyright.PENANAyzn7xmDoiC
“Lho…Boss kan tadi belum selesai.”
57479Please respect copyright.PENANAK5j0LAon2L
57479Please respect copyright.PENANAAqpXoa2yOe
57479Please respect copyright.PENANA1rfxLhd4Cw
“Santai aja,” kataku sambil menepuk bahu Edo, “waktu kita kan masih lama. Bisa sepuluh harian kita stand by di kota ini.”
57479Please respect copyright.PENANAMkllzWNgz9
57479Please respect copyright.PENANAwg18aSkHHh
57479Please respect copyright.PENANAjVk8u8UBzC
“Woookeeee….thank you Boss,” Edo tampak bersemangat, lalu bergegas ke luar, dalam keadaan telanjang, karena handuk yang disediakan hotel cuma 2 helai. Yang satu sudah dipakai olehku, yang satu lagi dipakai oleh Mona.
57479Please respect copyright.PENANAQaTRphFHPC
57479Please respect copyright.PENANAeeYZuyM3ZH
57479Please respect copyright.PENANAqYKGkm5CNA
Aku pun keluar dari kamar mandi. Kulihat Edo sudah menerkam Mona di atas tempat tidur, lalu menghimpitnya, menciuminya…lalu menciumi putting payudaranya….menurun lagi…melorot terus sampai akhirnya Edo berhasil menempelkan mulutnya pada vagina Mona.
57479Please respect copyright.PENANAQuMnmDSMfb
57479Please respect copyright.PENANAs34VyVA1xW
57479Please respect copyright.PENANAa7wT0Rlsae
Mona menurut saja ketika sepasang pahanya direnggangkan lebar-lebar oleh kedua tangan Edo. Lalu gadis itu mulai menikmatinya. Menikmati jilatan dan celucupan Edo di vaginanya yang jembutnya sudah dirapikan itu.
57479Please respect copyright.PENANATd62Cr1n59
57479Please respect copyright.PENANAkHHmxYXAT8
57479Please respect copyright.PENANAalT42bBXvR
Cukup lama Edo menjilati kemaluan Mona, sambil sesekali tangannya menjangkau sepasang payudara Mona dan meremas-remasnya.
57479Please respect copyright.PENANAFgqf3IAKxE
57479Please respect copyright.PENANA4n3fkuIQwq
57479Please respect copyright.PENANAG4TsBSCK2A
Dan akhirnya Edo merayap ke atas…sambil memegangi batang kemaluannya. Lalu kulihat Edo sedang berusaha memasukkan batang kemaluannya ke dalam vagina Mona.
57479Please respect copyright.PENANAu1vmeULYdB
57479Please respect copyright.PENANAlX62oBCKIP
57479Please respect copyright.PENANAsZPYXKdg8n
Aku pun duduk di sofa sambil menonton adegan-adegan berikutnya. Bahwa Edo mulai mengayun penisnya, memompa liang kemaluan Mona. Dan Mona mulai mendesah-desah, sambil sesekali melirik ke arahku, tapi selalu kuacungkan jempolku (meski sebenarnya diam-diam aku merasa cemburu juga menyaksikan persetubuhan mereka itu).
57479Please respect copyright.PENANAETFltUXQ7O
57479Please respect copyright.PENANAw0WghtzWnJ
57479Please respect copyright.PENANAGPUXvAM9PZ
Aku menyaksikan persetubuhan mereka sambil memegangi penisku sendiri, karena sebenarnya aku belum selesai ML sambil berdiri di kamar mandi tadi. Aku mengalah agar Edo maju duluan, meski aku belum selesai. Masalahnya, aku ingin tahu dulu apakah Mona siap dithreesome apa tidak. Ternyata ia mau menerima kehadiran Edo. Hitung-hitung “ikatan”, biarlah Edo maju duluan, supaya nanti takkan ada penolakan apa pun dari Mona.
57479Please respect copyright.PENANAVyan4ars1e
57479Please respect copyright.PENANAmUHP8tm0NZ
57479Please respect copyright.PENANAB2d8pRyzG0
Tapi egoisku mendadak timbul dominan di dalam batinku. Masalahnya, si dede nagih terus karena di kamar mandi tadi belum terselesaikan. Maka dengan nafsu tak terkendalikan lagi, aku menghampiri Edo dan memberi isyarat padanya, pertanda ngajak change place.
57479Please respect copyright.PENANAIPrl8gf2n7
57479Please respect copyright.PENANAMfjInpTwWh
57479Please respect copyright.PENANABF3e6O96Qi
Untungnya Edo mengerti keadaanku yang sedang tersiksa ini. Dengan sigap ia mencabut penisnya dari vagina Mona. Membuat mata Mona terbuka, tapi lalu terpejam lagi setelah tahu bahwa aku akan menggantikan posisi Edo. Dan Edo langsung menuju kamar mandi.
57479Please respect copyright.PENANArSAYxYlAzn
57479Please respect copyright.PENANAfsWiuSbMjJ
57479Please respect copyright.PENANAk06HWTqoxv
Waktu memasukkan batang kemaluanku ke lubang kewanitaan Mona yang terasa sudah basah sekali (mungkin dia sudah orga waktu disetubuhi oleh Edo tadi), aku masih sempat berbisik, “Lebih enak kan dengan dua orang lelaki?”
57479Please respect copyright.PENANAT9kRFi9Nj8
57479Please respect copyright.PENANAer7z4YKY7m
57479Please respect copyright.PENANAqTEifQT8gW
Mona menatapku. Memelukku erat-erat sambil berkata perlahan, “Saya kan nurutin keinginan Mas aja.”
57479Please respect copyright.PENANA9mdPExlqQl
57479Please respect copyright.PENANADh0z74IxEA
57479Please respect copyright.PENANALocHvAJdhd
“Tapi lebih enak kan?”
57479Please respect copyright.PENANANsg08v2B1u
57479Please respect copyright.PENANAIn3PKGjhbN
57479Please respect copyright.PENANAb0HCJ1ABTV
“I…iya sih…” sahutnya sambil memejamkan mata lagi.
57479Please respect copyright.PENANAXKNzRbjkIQ
57479Please respect copyright.PENANAdUXJb6whx9
57479Please respect copyright.PENANADW6vInHADo
Dan aku mulai mengayun batang kemaluanku, untuk melanjutkan kenikmatan yang tertunda tadi.
57479Please respect copyright.PENANAVF7dxFfOZD
57479Please respect copyright.PENANAH1XH97y06i
57479Please respect copyright.PENANAnGbOUcZ4Zk
Mata Mona terbuka lagi. Bertanya tersengal, “Mas…ka…kalau saya kecapean, boleh minta istirahat?”
57479Please respect copyright.PENANAzxQJtfLanU
57479Please respect copyright.PENANA3R1lMGiaRy
57479Please respect copyright.PENANAWSdw3DxkRW
“Tentu aja dong. Kita bertiga kan sejajar,” sahutku dengan perasaan ingin ketawa merasakan keluguannya, “Mona bukan budak kami. Mona boleh minta rehat kapan saja….boleh minta ML juga kalau udah horny lagi…” ucapanku itu kususul dengan ciuman hangat di bibirnya.
57479Please respect copyright.PENANA0dbPO8eRcp
57479Please respect copyright.PENANAahvXk81YxN
57479Please respect copyright.PENANAVfbdkaLgkA
Mona memeluk leherku dengan hangatnya. Dan merenggangkan sepasang pahanya lebar-lebar, seolah mempersilakanku mengenjotnya seganas mungkin.
57479Please respect copyright.PENANAfl9ZzNGX1j
57479Please respect copyright.PENANAjrOTBwizkC
57479Please respect copyright.PENANA0wvdKHpDWl
“Sekarang udah kecapean?” tanyaku sambil memperlambat gerakan penisku.
57479Please respect copyright.PENANA3T6vBDWsnA
57479Please respect copyright.PENANAEveP1TNbxw
57479Please respect copyright.PENANAN3C18GwFO2
“Belum Mas…justru lagi enak-enaknya…” sahutnya tersipu.
57479Please respect copyright.PENANAd76h5LnO66
57479Please respect copyright.PENANAtdlPXsSFXg
57479Please respect copyright.PENANAQN3LG1wSi8
Mendengar pengakuannya itu aku pun semakin bergairah untuk memperganas ayunan penisku.
57479Please respect copyright.PENANAeqiOe2GSPU
57479Please respect copyright.PENANAKERtaes5X8
57479Please respect copyright.PENANALDWVeQV0oN
Tiba-tiba terdengar suara musik dangdut koplo. Rupanya suara musik itu dari hp Edo yang sudah duduk di sofa lagi, sambil mengamati persetubuhanku dengan Mona. Aku tidak begitu suka musik dangdut. Tapi dalam suasana seperti ini, rasanya irama koplo itu cocok sekali untuk kuikuti…..ya, kusesuaikan gerakan penisku dengan irama koplo itu….ternyata asyik sekali ! Dangdut…mundur maju…dangdut…mundur maju…..dst.
57479Please respect copyright.PENANA1ASHZhgTWm
57479Please respect copyright.PENANAfgO5FfY8yj
57479Please respect copyright.PENANAinwW7k18ze
“Wooooow….enak tenaaaan…..” terdengar komentar Edo yang menyaksikan semuanya ini. Namun aku tak mempedulikannya. Aku cuma peduli bahwa makin lama batinku serasa makin melayang-layang di langit….langit ketujuh mungkin….memang pantas apa yang sedang kulakukan ini dijuluki “surga dunia”……dan rintihan-rintihan histeris Mona makin lama makin menjadi-jadi…di telingaku malah seakan-akan nyanyian merdu bidadari yang sedang menaburkan bunga-bunga surgawi ke sekujur batinku…
57479Please respect copyright.PENANAyX2zxMTJ1Q
57479Please respect copyright.PENANApBqIaX9OjX
57479Please respect copyright.PENANAKYre2b0lBM
Belasan menit kemudian, terasa sekujur tubuh Mona mengejang….kedua tangannya meremas-remas kain seprai….matanya terbeliak, nafasnya tertahan dan…..ia merengek manja…terdengar erotis di telingaku: “Maaaaas…….a…..a…..aaaaaaaaaaaaahhhhh….”
57479Please respect copyright.PENANAXVbz417miz
57479Please respect copyright.PENANAnVrsskDvEP
57479Please respect copyright.PENANA89sRaTtjvS
Terasa liang kemaluan Mona berkedut-kedut…lalu menjadi basah licin, sehingga penisku terasa lebih gampang diayun….dan menimbulkan suara kecipak-kecipak….
57479Please respect copyright.PENANA9LBinABExJ
57479Please respect copyright.PENANA9VyzAyconN
57479Please respect copyright.PENANAwRDv5ARfdK
Aku tahu apa yang sudah terjadi. Mona sudah mencapai orgasmenya. Aku pun tak mau berlama-lama lagi menyetubuhinya, karena Edo pasti sudah tak sabar menunggu. Maka meski liang kemaluan Mona jadi terasa longgar buat penisku, aku malah semakin gila mengenjotnya…sodok-tarik-sodok-tarik-sodok-tarik….dan kubenamkan penisku sekuat mungkin…sambil menikmati enaknya ejakulasi di dalam liang kemaluan yang baru mencapai orgasme itu.
57479Please respect copyright.PENANANW3OxDGC9m
57479Please respect copyright.PENANA6m5VBsFebs
57479Please respect copyright.PENANAilyGr1z8X1
Waktu kucabut penisku yang mulai melemas ini, kulihat mulut kemaluan Mona ternganga dan mengalirkan cairan putih kental…spermaku yang bercampur dengan lendir kewanitaan Mona….
57479Please respect copyright.PENANAUOJJPMinun
57479Please respect copyright.PENANA2ciqXV6Lhf
57479Please respect copyright.PENANAwJlDt2qDk6
Edo langsung menghampiriku, “Dilepasin di dalam? Gak apa-apa?” tanyanya seperti mencemaskan sesuatu.
57479Please respect copyright.PENANAE0QgFTRFDw
57479Please respect copyright.PENANAhW39KzGA4f
57479Please respect copyright.PENANAF65i9VDiOb
“Aman…karena sudah dijaga pil kontrasepsi,” sahutku.
57479Please respect copyright.PENANAXNW6UEpBYe
57479Please respect copyright.PENANAxfDDeHgIHQ
57479Please respect copyright.PENANAq5Mk1Xjxqz
“Wah asyik dong,” kata Edo sambil melompat ke atas tempat tidur dan langsung menerkam tubuh Mona yang masih telanjang bulat.
57479Please respect copyright.PENANA0gAKBipweq
57479Please respect copyright.PENANAEIaeccGtEU
57479Please respect copyright.PENANAvic3fQyIfu
Jelas tampak membenamnya batang kemaluan Edo ke dalam liang vagina Mona (yang pasti masih kebanjiran air maniku). Tampaknya Edo sudah tak kuasa lagi menahan nafsunya, sehingga tak mau bersusah-susah lagi, langsung main sodok aja.
57479Please respect copyright.PENANA7YXIk21miU
57479Please respect copyright.PENANAwWBmwd3hcv
57479Please respect copyright.PENANApQ1Qb14DvZ
Dan gilanya, baru beberapa menit Edo mengenjot Mona, penisku langsung tegang lagi. Padahal baru saja memuntahkan lahar panasnya. Mungkin ini salah satu sisi positifnya buat lelaki yang melakukan threesome MMF. Bahwa ketika melihat persetubuhan Edo dengan Mona, rasanya jauh lebih effektif daripada nonton bokep !
57479Please respect copyright.PENANAlbnxXsgD8Y
57479Please respect copyright.PENANAs7ASEkjTZc
57479Please respect copyright.PENANAxg2o0ciQaR
Konon pula threesome FFM (2 cewek 1 cowok), biasanya tidak menimbulkan kepuasan bagi kedua ceweknya. Mungkin karena sebenarnya fisik cewek ditakdirkan untuk bisa memuaskan lebih dari 1 orang cowok. Bukankah sambil tidur pun seorang cewek bisa membuat cowok ngecrot?
57479Please respect copyright.PENANAwtQ2wln68I
57479Please respect copyright.PENANAJixRTlnKJc
57479Please respect copyright.PENANAH3qicS2kD3
Maka ada orang yang bilang, threesome FFM itu hanya buat gaya-gayaan aja bagi cowoknya. Padahal cowok itu takkan bisa memuaskan 2 cewek sekaligus. Apalagi kalau ceweknya 3 orang atau lebih.
57479Please respect copyright.PENANAqLEueLNeyF
57479Please respect copyright.PENANAdbmStU9eio
57479Please respect copyright.PENANA0qjEYKciLH
Jadi…kalau dibebaskan memilih, secara fisik mungkin polyandri lebih ngepas daripada polygami. Karena kalau polyandri, kedua belah pihak akan puas. Hahahaaaa !
57479Please respect copyright.PENANAHorj2ySV9K
57479Please respect copyright.PENANA81M9puyOja
57479Please respect copyright.PENANABapDrCRUot
Bagaimana mungkin Mona tidak puas? Setelah Edo ejakulasi, aku maju. Tapi aku ingin melakukannya dengan posisi doggy. Mona kusuruh nungging, aku masukkan penisku dari belakang. Sementara Edo hanya beristirahat sebentar, lalu celentang sambil merentangkan kedua pahanya, sehingga penisnya persis berada di bawah mulut Mona yang sedang menungging.
57479Please respect copyright.PENANAlgRG0hhfUs
57479Please respect copyright.PENANAkoFK62uuMx
57479Please respect copyright.PENANADSyw6mwjBw
Edo memberi isyarat agar Mona mengoral penisnya. Mona pun mengerti, lalu mengulum dan menyelomoti penis Edo seperti anak kecil menikmati permen loli.
57479Please respect copyright.PENANAyMIRajMis2
57479Please respect copyright.PENANADbLiKZzFm1
57479Please respect copyright.PENANA8b9oH4zLF4
Semuanya itu membuatku semakin bersemangat untuk mengayun penisku seganas mungkin. Sampai terasa pangkal pahaku menabrak-nabrak buah pantat Mona…dug…dugh….dugh…dugh…..
57479Please respect copyright.PENANAlKtVkC4DFk
57479Please respect copyright.PENANA3WvVe0pXeP
57479Please respect copyright.PENANAmZcQhQwx1C
57479Please respect copyright.PENANAY5LrhSwT7Y
57479Please respect copyright.PENANAWKnr7fZQQd
Malam itu sebenarnya merupakan pengalaman pertama bagiku, pengalaman pertama menthreesome seorang perempuan. Entahlah bagi Edo, mungkin dia pernah melakukannya dengan cewek lain.
57479Please respect copyright.PENANAOdrWKruVqv
57479Please respect copyright.PENANA5gh0IWjlZG
57479Please respect copyright.PENANA3uyupuzllL
Dan yang jelas, malam itu kami puas-puaskan nafsu birahi kami dengan segala posisi. Sampai akhirnya Mona minta istirahat karena sudah ngantuk sekali, katanya.
57479Please respect copyright.PENANARriHL4IrKi
57479Please respect copyright.PENANAp0mvoqjHVn
57479Please respect copyright.PENANAtGH5uRlIJV
Lalu kami tidur bertiga di bed yang luas itu, sementara bed yang kecil jadi nganggur.
57479Please respect copyright.PENANAHajzrvIsrh
57479Please respect copyright.PENANAx6v1Ym4Ber
57479Please respect copyright.PENANAHHi10C7efj
Kelihatannya Mona senang juga tidur diapit oleh dua orang lelaki. Meski selimut dihamparkan untuk menyelimuti tubuh kami, namun di balik selimut itu kami semua bertelanjang.
57479Please respect copyright.PENANANBWcqua3dV
57479Please respect copyright.PENANAt6Rs8b73vg
57479Please respect copyright.PENANAUn2F6BuWjX
Walaupun kami semua terkapar dalam kepuasan, namun esok paginya kami tetap bangun pada waktunya. Karena kami harus bertanggungjawab pada bisnis kami. Tapi di malam hari, kami juga punya urusan dengan birahi kami…..
57479Please respect copyright.PENANAVGm4vekJmE
Episode 6
57479Please respect copyright.PENANAruUes4gNIv
57479Please respect copyright.PENANArCrNnGKSLx
57479Please respect copyright.PENANA8uUWx0RXzQ
57479Please respect copyright.PENANAoMNsd1lewv
57479Please respect copyright.PENANAfiygI1pSM3
Seperti kutulis di episode sebelumnya, perjalanan bisnisku selalu diwarnai oleh kehadiran perempuan-perempuan yang seolah dikirim untuk mengisi lembaran kehidupanku. Padahal aku tak pernah sengaja mencarinya. Tapi mereka berdatangan satu persatu di dalam kehidupanku. Hal itu membuat semangatku selalu berkobar-kobar….maju terus untuk menekuni bisnisku sambil memetik bunga-bunga yang berdatangan sendiri ke pangkuanku.
57479Please respect copyright.PENANAtHcdGrq1Rn
57479Please respect copyright.PENANAoHX2G6njpM
Pada suatu hari, aku berada di sebuah café di bandara Soekarno Hatta, untuk menunggu kedatangan utusan dari Samarinda yang membutuhkan perusahaan pengembang untuk perumahan di Kaltim.
57479Please respect copyright.PENANAHLhFgBOOun
57479Please respect copyright.PENANAOcoz5354f3
Sudah agak lama aku menunggu di café itu. Waktu aku menanyakan ke petugas bandara, kudapat informasi “Pesawatnya delay Pak. Mungkin sekarang baru take off dari Sepinggan.”
57479Please respect copyright.PENANAr7uDJ4lnGQ
57479Please respect copyright.PENANACYuMAYyoeF
Huh…lumayan menjengkelkan juga. Aku harus menunggu di bandara lebih lama daripada waktu penerbangan dari Sepinggan ke Soekarno-Hatta. Kalau tahu harus menunggu lama-lama begini, mending kusuruh sopirku saja menjemputnya tadi.
57479Please respect copyright.PENANAZw4bgsvI9S
57479Please respect copyright.PENANA0h8ILQxYQI
Tapi…yah…dalam bisnis kesabaranku memang sering diuji. Sabar…sabar….orang sabar tititnya lebar….Uff….
57479Please respect copyright.PENANArdnQH4m2SE
57479Please respect copyright.PENANAzPnsW8AOW4
Aku nongkrong terus di café itu, malas untuk bertanya-tanya lagi kepada petugas bandara. Biarlah. Sedatangnya saja. Kalau sudah datang, nanti juga pasti ada yang menghubungiku lewat handphone.
57479Please respect copyright.PENANAzQsFtQWFjN
57479Please respect copyright.PENANA2XOqd27z4a
Setelah cukup tersiksa menunggu di café itu, akhirnya hpku berdering. Ada nomor tak dikenal meneleponku. Agak ragu aku mengangkatnya, karena biasanya ada saja yang iseng menelepon tanpa tujuan yang jelas.
57479Please respect copyright.PENANApFqRP1YANp
57479Please respect copyright.PENANAv83WVk2Vp1
Terdengar suara perempuan di hpku, “Dengan Pak Yadi? Ini saya utusan Pak Burhan, dari Samarinda.”
57479Please respect copyright.PENANApnlq7nfznA
57479Please respect copyright.PENANAiFYse94rs2
“Oh, yayaya,” sambutku gembira. Lalu kusebutkan nama café tempatku menunggu.
57479Please respect copyright.PENANAcbzZd8rwn7
57479Please respect copyright.PENANAfDsT024crT
“Baik Pak….saya sedang menunggu tas pakaian saya dulu. Nanti saya ke situ. Maaf ya Pak Yadi harus menunggu gini.”
57479Please respect copyright.PENANAEf0sIu0xyo
57479Please respect copyright.PENANAQBPxMtCMK6
“Gak apa-apa. Oke, saya tunggu di sini,” kataku berusaha ramah. Meski heran, kenapa Pak Burhan mengutus ibu-ibu segala ke Jakarta? Jangan-jangan nanti malah merepotkanku saja.
57479Please respect copyright.PENANAlFZ15vDeyd
57479Please respect copyright.PENANAjVa0e4tXiZ
Tapi…begitu seorang wanita muda bertubuh tinggi semampai dan bergaun hijau tosca menegurku, “Pak Yadi?”
57479Please respect copyright.PENANAzN8NCMSikc
57479Please respect copyright.PENANAjv5jRqan91
“Iya…iya…mmm…yang dari Samarinda?” sahutku tergagap. Masalahnya, maaak, kusangka ibu-ibu tua yang datang dari Samarinda itu, ternyata ia seorang wanita muda sekali. Aku yakin usianya belum 25 tahun Dan…cantik banget perempuan muda yang berdiri di depanku itu.
57479Please respect copyright.PENANAmu0T6hXFij
57479Please respect copyright.PENANAR73ggaygDJ
Wanita muda itu menjabat tanganku, ” Rahmi,” katanya memperkenalkan namanya, “Pak Burhan itu abang saya. Kebetulan dia lagi ada kesibukan di Tenggarong, jadi menyuruh saya ke sini.”
57479Please respect copyright.PENANAkOyMj2bX7h
57479Please respect copyright.PENANAFK6sM5iFXR
“Oh..iya…iya…” aku mengangguk-angguk, agak gugup jadinya, sementara jabatan tangannya belum kulepaskan.
57479Please respect copyright.PENANAj0J2z2oe7N
57479Please respect copyright.PENANAejvRO4NaWi
“Saya pikir Pak Yadi sudah tua…eee…ternyata masih muda.” kata waniita muda itu.
57479Please respect copyright.PENANAYKRb4aaX8z
57479Please respect copyright.PENANAMMLKd8CUs0
“Hehehe…sama. Tadi juga waktu terima telepon dari anda, saya pikir mau ketemu ibu-ibu. ternyata masih muda banget.”
57479Please respect copyright.PENANA7sRBkW87lV
57479Please respect copyright.PENANATEmmRLT23W
Setelah berada di mobilku yang dikemudikan oleh Herman (sopirku), Rahmi bercerita betapa melelahkannya penerbangan tadi. Karena ia harus naik mobil dulu dari Samarinda ke Balikpapan, jauh lebih cepat daripada waktunya. Tapi penerbangan dari Balikpapan ke Jakarta justru delay lebih dari sejam.
57479Please respect copyright.PENANA4ouSqEiNwz
57479Please respect copyright.PENANALXKcI4tgF1
Lalu ia juga bercerita bahwa ia sengaja menawarkan diri untuk menjadi utusan abangnya ke Jakarta, karena ingin sekalian belanja celana jeans dan brownies kukus di Bandung.
57479Please respect copyright.PENANA9K0n1AHK4E
57479Please respect copyright.PENANAHA9nBMb6f9
“Kalau begitu sekarang kita langsung ke Bandung saja, gimana?” kataku.
57479Please respect copyright.PENANARcS99FHJU4
57479Please respect copyright.PENANArNR3iHxe9a
“Ya atur-atur aja gimana baiknya,” jawab Rahmi yang duduk di sampingku di jok belakang, “Saya kan gak keburu-buru Pak.”
57479Please respect copyright.PENANAImUUSM3wUH
57479Please respect copyright.PENANAIgvlOS8UUL
Rasanya gak enak juga Rahmi memanggilku Pak-Pak terus. Karena aku belum tergolong tua. Tapi biarlah. Mungkin itu tanda bahwa ia menghormatiku.
57479Please respect copyright.PENANAhsbw2jXRP3
57479Please respect copyright.PENANAIBmJsDzHaD
“Emang lama-lama di Bandung gak marah suaminya?” tanyaku pada saat mobilku sedang meluncur dengan cepatnya di jalan tol.
57479Please respect copyright.PENANAzCUJieQavF
57479Please respect copyright.PENANAnTn6xopYdL
“Hmm…saya gak punya suami Pak,” kata Rahmi bernada sendu.
57479Please respect copyright.PENANAQLjkE6Z2fP
57479Please respect copyright.PENANAb8UiYtHiDF
“Ooo…belum menikah?”
57479Please respect copyright.PENANAo54CDhxb8S
57479Please respect copyright.PENANAWztxFdKsF4
“Aaah….malu nyeritainnya. Saya ini janda Pak….”
57479Please respect copyright.PENANAI6mYnfC969
57479Please respect copyright.PENANALO2yFElaB1
Aku terhenyak. Janda? pikirku, semuda gitu sudah menjadi janda?
57479Please respect copyright.PENANAWI70BRPsrl
57479Please respect copyright.PENANAFU4r9142Th
“Perkawinan saya cuma berlangsung beberapa bulan,” kata Rahmi lagi, “suami saya meninggal setahun yang lalu.”
57479Please respect copyright.PENANAA8qKxa1Sl4
57479Please respect copyright.PENANAI04aCVZSn8
“Sakit apa?”
57479Please respect copyright.PENANAIyFuNcTqbf
57479Please respect copyright.PENANAMwsPLyVLAn
“Yah…sudah tua aja Pak. Perbedaan umur kami jauh sekali. Waktu saya nikah, umur saya baru duapuluh dua, suami saya sudah hampir enampuluh tahun. ”
57479Please respect copyright.PENANAHqtqHLsY8v
57479Please respect copyright.PENANA9fA5yobVSR
Pengakuan Rahmi itu tidak membuatku heran. Karena yang aku tahu, banyak petambang di Kalimantan beristri lebih dari seorang. Bahkan ada petambang yang kukenal, punya istri muda yang baru lulus SMP. Maklum, duit punya kuasa.
57479Please respect copyright.PENANAnHLatJzRx0
57479Please respect copyright.PENANA4z0wuz5uAS
Ya, sebenarnya pengusaha di Kalimantan, kalau sudah kaya tak kepalangan kayanya. Rumah cuma terbuat dari kayu ulin (kayu ulin mahal lho), tapi jip Hammer berderet di depan rumahnya. Pesawat jet pribadinya selalu nongkrong di bandara. Pilot pribadinya juga selalu stand by, menunggu tugas dari sang boss.
57479Please respect copyright.PENANArHN5ZX1FIr
57479Please respect copyright.PENANAQMM2WNk4Mr
Aku bahkan pernah menerima pesanan khusus dari seorang petambang Kalsel. Ia minta dikirim tenaga satpam untuk keamanan perusahaannya. Jumlah pesanannya tidak tanggung-tanggung….minta 800 orang !
57479Please respect copyright.PENANAojcBhkCbkK
57479Please respect copyright.PENANAmyHNslCAfg
“Ini langsung ke Bandung Pak?” tanya Herman membuyarkan terawanganku.
57479Please respect copyright.PENANAToBlI8hJ9d
57479Please respect copyright.PENANAHNjsGZNiss
“Iya. Nanti istirahatnya di kilometer limatujuh aja. ”
57479Please respect copyright.PENANA9UESkyrzh0
57479Please respect copyright.PENANAawDLjQEge3
“Iya,” Herman mengangguk, “Kalau di kilometer sembilanbelas sering susah parkir. Terlalu banyak yang istirahat di situ.”
57479Please respect copyright.PENANA88JYNgUctY
57479Please respect copyright.PENANADn52yUsXzO
Aku tak menanggapi ucapan sopirku itu. Bahkan sering curi-curi pandang pada Rahmi yang berkulit putih bersih itu. Diam-diam aku pun menghitung-hitung umurnya. Nikah di usia 22, hanya beberapa bulan kemudian suaminya meninggal. Dan suaminya meninggal setahun yang lalu. Berarti umurnya sekarang di bawah 24 tahun.
57479Please respect copyright.PENANAd2x5AsemgW
57479Please respect copyright.PENANAzyxqs0rVyW
Lalu kenapa otakku jadi berpikir yang bukan-bukan setelah mendengar pengakuannya, bahwa statusnya janda?
57479Please respect copyright.PENANALVxPgcq4AZ
57479Please respect copyright.PENANAjO63CbSe6m
Tapi dari mana aku harus memulainya?
57479Please respect copyright.PENANA5iUkE80UoE
57479Please respect copyright.PENANAyjYeYVj5qB
“Ohya, master plan dan surat-surat penting ada di dalam koper saya,” kata Rahmi ketika aku masih memutar-mutar otakku, “Nanti aja di Bandung saya serahkan ya.”
57479Please respect copyright.PENANAaTzx3TVn77
57479Please respect copyright.PENANAaZDkPkyscI
“Iya,” aku mengangguk, “kebetulan calon developernya kakak saya sendiri. Takkan banyak prosedur, karena semuanya sudah dipercayakan pada saya.”
57479Please respect copyright.PENANA1vub1UvFXQ
57479Please respect copyright.PENANAjt3FntkshH
“Wah, kebetulan dong. Pemilik tanahnya kakak saya, developernya kakak Pak Yadi. Jadi kita ini sama-sama ring satu dong.”
57479Please respect copyright.PENANAJnDX8aTAgY
57479Please respect copyright.PENANAIMBaGUdhFV
Aku cuma tersenyum. Tapi pandanganku tertumbuk pada cincin bermata blue sapphire yang melingkari jari tangan kanan Rahmi. Aku merasa punya jalan untuk memegang tangannya sambil berkata, “Wah, blue sapphirenya bagus banget…!”
57479Please respect copyright.PENANA3Qms0ALNSL
57479Please respect copyright.PENANATCHNSidXFR
Rahmi tersipu, “Cuma blue sapphire Martapura kok Pak.”
57479Please respect copyright.PENANAVJA0LaKW34
57479Please respect copyright.PENANAQ3zEEe3AqT
“Hush…permata buatan Martapura bagus-bagus kok. Apalagi kalau dipakai oleh tangan yang begini halusnya,” kataku sambil mengelus punggung tangan Rahmi.
57479Please respect copyright.PENANAQXXdUi9ygR
57479Please respect copyright.PENANA5uRxRrZsDh
Wanita muda yang cantik itu menatapku dengan senyum. Dan membiarkan tangannya tetap kupegang. Aku pun enggan melepaskannya. Maka tangan berjemari lentik-lentik itu kuletakkan di atas pahku, sambil kugenggam dengan penuh kehangatan.
57479Please respect copyright.PENANAxI48soTkba
57479Please respect copyright.PENANAK0m5f5YxcV
Lalu kudengarkan semacam biodata Rahmi dari mulutnya sendiri, “Saya sebenarnya asli orang Martapura, tapi sejak kecil saya ikut kakak saya di Samarinda.”
57479Please respect copyright.PENANAkCG6XXHZGy
57479Please respect copyright.PENANAN5LhhMes6B
Aku cuma mendengarkannya dengan sikap serius, tanpa membuka identitasku sendiri. Tanpa menjelaskan bahwa sebenarnya ibuku juga orang Banjar. Biarlah ia mengiraku orang Jawa saja. Karena namaku memang mirip nama orang Jawa.
57479Please respect copyright.PENANAVsCGO9sFU0
57479Please respect copyright.PENANAY7mTDKtQBE
Dan…tangan gemulai yang hangat ini tetap berada di dalam genggamanku. Bahkan terkadang kuarasakan tangannya meremas tanganku. Hmmm…kisah apa lagi yang akan terjadi pada diriku? Que serra serra…what ever will be, will be…apa yang mau terjadi, terjadilah….!
57479Please respect copyright.PENANAP2DsUZN7TX
57479Please respect copyright.PENANAdrQRYywghy
Di KM 57, kami hanya istirahat sebentar. Untuk minum kopi dan makan snack saja. Sengaja aku mengajak sopirku minum kopi, supaya tidak ngantuk waktu nyetir sampai Bandung nanti.
57479Please respect copyright.PENANAyS9bT3ImMx
57479Please respect copyright.PENANAZAqvj6fTRG
“Di Bandung ada famili?” tanyaku ketika mobilku sudah meninggalkan rest area dan melaju kencang lagi di jalan tol.
57479Please respect copyright.PENANA6ctSFlSqlC
57479Please respect copyright.PENANAUY9CHvJTrP
“Gak ada,” Rahmi menggeleng.
57479Please respect copyright.PENANACalaofelBD
57479Please respect copyright.PENANA4IHApONxEE
“Kalau gitu nanti di Bandung nginap di hotel aja?”
57479Please respect copyright.PENANAwDTnZt9JGh
57479Please respect copyright.PENANAi3GCNT3jpK
“Iya,” ia mengangguk, “Bagaimana baiknya aja Pak.”
57479Please respect copyright.PENANAXT323l3vBS
57479Please respect copyright.PENANATDLujsFJrq
Terawanganku melayang-layang lagi. Gila, pikirku, cewek ini punya daya tarik yang luar biasa bagiku. Membuatku berkhayal terus. Tapi tangannya sering meremas tanganku. Bukankah ini pertanda “welcome” darinya?
57479Please respect copyright.PENANAxWpzCivcSt
57479Please respect copyright.PENANAkR0vj5SWDE
Terawanganku makin membubung di langit khayalanku. Memang terkadang wajah istriku terkilas dalam khayalanku. Tapi aku seakan berkata di dalam hatiku, “Maafkan suamimu ini sayang. Barangkali lelaki memang ditakdirkan seperti ini. Bahwa secara spiritual lelaki bisa merasa cukup dengan seorang wanita saja. Tapi secara biologis, tidak bisa.”
57479Please respect copyright.PENANAsj1W0Pr7NX
57479Please respect copyright.PENANAQY08yLACKN
Hari mulai malam ketika mobilku keluar dari p[intu tol Pasteur, Bandung.
57479Please respect copyright.PENANAkl5HbY1EhN
57479Please respect copyright.PENANAPavdM4aLjN
Seperti yang kuperintahkan, sopirku membelokkan mobil ke pintu gerbang sebuah hotel bintang lima. Entah kenapa, aku tak berani membawa Rahmi ke hotel yang biasa kupakai kencan dengan Mona. Karena sepintas pun sudah kelihatan bahwa Rahmi itu kelasnya lain.
57479Please respect copyright.PENANApLydKzToGS
57479Please respect copyright.PENANAOTSSbjrEQT
Setelah memberi uang makan kepada sopirku dan pesan agar ia tidur di mobil seperti biasa, aku melangkah ke dalam hotel. Pada waktu melangkah ke bagian reservation, aku bertanya kepada Rahmi, “Berani tidur sendirian di hotel ini?”
57479Please respect copyright.PENANAsspCfBpllB
57479Please respect copyright.PENANAEHdN7RjgWH
“Ya nggak lah. Saya kan perempuan Pak,” sahutnya dengan tatapan bergoyang.
57479Please respect copyright.PENANA6dghTsUxVA
57479Please respect copyright.PENANASOaoSp0RA6
“Oke,” aku mengangguk, “akan saya temani selama Rahmi ada di Bandung ya.”
57479Please respect copyright.PENANAHDdlVSIGoa
57479Please respect copyright.PENANA870NMa0y7Y
“Makasih,” Rahmi tampak ceria dan menggenggam pergelangan tanganku lagi.
57479Please respect copyright.PENANAzQtnZ7WewD
57479Please respect copyright.PENANAXYzvxxeY8x
Kami mendapatkan kamar di lantai 8. Bellboy mengantar kami masuk lift dan menuju pintu kamar yang sudah disediakan. Setelah bellboy itu menyimpan koper Rahmi dan tas kerjaku yang selalu berisi pakaian 2-3 set, kuberikan tip padanya. Bellboy itu meninggalkan aku berdua dengan Rahmi.
57479Please respect copyright.PENANAMguqnRumFv
57479Please respect copyright.PENANAFXe9e3GbeK
Setelah pintu ditutupkan, kuhampiri Rahmi yang sedang memandang ke luar jendela, memandang gemerlapannya kota Bandung di malam hari.
57479Please respect copyright.PENANAD5JvbZLt8g
57479Please respect copyright.PENANAZOtMcBc8n3
Entah dari mana datangnya keberanian ini. Meski ada resiko besar dalam bisnisku, seandainya ia marah, tapi aku yakin ia pun menunggu sikap jantanku. Kuawali dengan sergapan di pinggangnya dari belakang. Terasa badannya mengejut. Membuat harum parfum yang ia kenakan semakin tersiar ke penciumanku.
57479Please respect copyright.PENANAcjWUj7dY3a
57479Please respect copyright.PENANAbc4rgaCAw9
“Gak mau mandi dulu?” kataku semakin mempererat pelukanku.
57479Please respect copyright.PENANAkXmVsfsw1D
57479Please respect copyright.PENANAso4hHKBeaZ
“Mau…” sahutnya sambil mengelus kedua tanganku yang berada di daerah perutnya.
57479Please respect copyright.PENANAWMABj7763t
57479Please respect copyright.PENANA4g0j3wjshT
“Mandi pengen ditemeni juga?” bisikku di dekat telinga kirinya.
57479Please respect copyright.PENANAz3Bf8WQtZs
57479Please respect copyright.PENANAcuZkBg0fLg
“Nanti kalau saya jadi horny gimana Pak?”
57479Please respect copyright.PENANAh1Hj2WhpAs
57479Please respect copyright.PENANAqmSkqaJ6aO
“Untuk tamu kehormatan, akan saya lakukan apa pun, asalkan tamunya senang. Tapi jangan panggil pak-pakan ah….saya kan belum tua-tua bener.”
57479Please respect copyright.PENANAEzxYVjPhPX
57479Please respect copyright.PENANAHIvkrcd2Xp
Tiba-tiba ia membalikkan badannya. Menatapku dengan senyum yang sangat menawan. Kurasa tinggi badannya hampir sama dengan tinggiku, karena bibirnya terasa sejajar dengan bibirku. Dan bibir indah itu terbuka, seperti menunggu terkaman bibirku.
57479Please respect copyright.PENANAyJzBz6FdeE
57479Please respect copyright.PENANAAOMOYO3CiY
Tanpa berpikir panjang lagi kupagut bibir indah itu. Oh, kehangatannya membuatku serasa melayang-layang. Indah sekali. Maka kulumat bibir itu dengan sepenuh
57479Please respect copyright.PENANAfoTbaCu8WI
57479Please respect copyright.PENANAvpPLgo68ha
Setelah lumatanku terlepas, terdengar suaranya, “Mandinya nanti aja ya Pak…emmm…Mas…”
57479Please respect copyright.PENANAMrl5RnATNl
57479Please respect copyright.PENANAkgu3AwY358
“Iya,” sahutku sambil membuka kancing kait di bagian punggung gaun hijau toscanya. Lalu dengan hati-hati kutarik ritsleting di bawah kancing kait itu. Dan ia diam saja. Bahkan semakin mempererat pelukannya. Makin terasa kehangatan tubuh wanita muda ini.
57479Please respect copyright.PENANAl8IxealOvo
57479Please respect copyright.PENANAswn7PbwDPs
Namun ketika aku berusaha menurunkan gaunnya, ia melepaskan pelukannya, agar bisa meloloskan lengannya dari gaun hijau tosca itu. Lalu dengan mudah kuturunkan gaun itu sampai jatuh di sekitar kakinya. Ia pun melangkah mundur. Dan aku membungkuk, memungut gaunnya, lalu kulemparkan ke atas tempat tidur.
57479Please respect copyright.PENANAMOEEmyNPMY
57479Please respect copyright.PENANA0Awg3pgTK5
Kini wanita muda bernama Rahmi itu tinggal mengenakan bra dan cd saja. Semakin tampak betapa mulusnya tubuh tinggi semampai itu.
57479Please respect copyright.PENANAje6NZrFL7F
57479Please respect copyright.PENANAAXrUqKVYOX
Dan tiba-tiba ia menarik lenganku…
ns216.73.216.8da2