
1.Teman Bisnis Teman Di Ranjang
Episode 1
45482Please respect copyright.PENANALKn8hiWPbr
Ini adalah kisah nyata yang terjadi di tahun 2005. Tapi untuk menjaga nama baik semua pihak, nama-nama pelaku diganti semuanya. Selamat mengikuti
45482Please respect copyright.PENANAcyb6MCWXq7
Peristiwa indah itu tak pernah kuduga sedikit pun. Karena Bu Ivy tidak menampakkan gejala-gejala nakal sedikit pun. Apalagi kalau mengingat bahwa dia sudah mengenal istriku dan sering ngobrol berdua kalau datang ke rumahku. Istriku pun kelihatan percaya penuh, tak pernah mencucurigai kalau aku bepergian bersama Bu Ivy. Lagian kalau ada niat mau selingkuh, masa Bu Ivy berani menginjak rumahku dan berlama-lama ngobrol dengan istriku? Apalagi kalau mengingat bahwa Bu Ivy kelihatannya taat beribadah. Tiap hari selalu mengenakan jilbab.
45482Please respect copyright.PENANAxfa0oN7h52
Baik aku maupun istriku sama-sama berwiraswasta, tapi dalam lapangan yang berbeda. Aku sering jadi mediator, begitu juga Bu Ivy. Sementara istriku membuka toko kebutuhan sehari-hari, jadi bisnisnya cukup dengan menunggui toko saja, karena rumahku ada di belakang toko itu. Dan di belakang rumah, istriku punya bisnis lain….beternak ribuan burung puyuh yang rajin bertelur tiap hari.
45482Please respect copyright.PENANA3D6pTsaQr4
Pada suatu pagi, waktu aku baru mau mandi, istriku menghampiriku, “Ada Bu Ivy, Bang.”
45482Please respect copyright.PENANAWJ2KRrRTTM
“Oh, iya….emang sudah janjian mau ketemu sama pemilik tanah yang mau dijadikan perumahan itu,” sahutku, “Suruh tunggu sebentar, aku mau mandi dulu.”
45482Please respect copyright.PENANAp6uiANO0rE
Istriku mengangguk lalu pergi ke depan. Sementara aku bergegas masuk ke kamar mandi.
45482Please respect copyright.PENANAC8p1Xy6KY1
Setelah mandi dan berdandan, aku melangkah ke ruang tamu. Bu Ivy sedang ngobrol dengan istriku.
45482Please respect copyright.PENANAipsKDrteGo
“Barusan istri Herman datang, Bang,” kata istriku waktu aku baru duduk di sampingnya, “Herman sakit, kakinya bengkak, asam uratnya kambuh, jadi gak bisa kerja hari ini.”
45482Please respect copyright.PENANAFJUOfFTvAh
45482Please respect copyright.PENANA3VnVuQgLzT
“Penyakit langganan,” sahutku dengan senyum sinis. Dengan hati kesal, karena itu berarti aku harus nyetir sendiri hari ini. Herman adalah nama sopirku.
45482Please respect copyright.PENANAtiBzsaxZIo
45482Please respect copyright.PENANAFo5K8XWxlI
“Acaranya hari ini nggak jauh kan?” tanya istriku, “Sekali-sekali nyetir sendiri kan nggak apa-apa.”
45482Please respect copyright.PENANAknu7I1rGXa
45482Please respect copyright.PENANAwdVyIh8Uh7
“Iya…ada sopir atau nggak ada sopir, kegiatanku takkan terhambat,” kataku, lalu menoleh ke arah Bu Ivy yang saat itu mengenakan baju hijau pucuk daun dan kerudung putih, “Berangkat sekarang Bu?”
45482Please respect copyright.PENANA9Pz6Wb35Dq
45482Please respect copyright.PENANANty5wZKop6
“Baik Pak,” Bu Ivy memegang tali tas kecilnya yang tersimpan di pangkuannya.
45482Please respect copyright.PENANAMd2A6dsPqq
45482Please respect copyright.PENANA6vbu6MMas7
Tak lama kemudian Bu Ivy sudah duduk di sampingku, di dalam sedan yang kukemudikan sendiri (merek sedanku takkan kusebut, enak aja jadi iklan gratis…hehehe…).
45482Please respect copyright.PENANAMckgr8JNCi
45482Please respect copyright.PENANAegJoYmrmIU
Obrolan kami di perjalanan menuju lokasi, hanya menyangkut masalah-masalah bisnis yang ada kaitannya dengan Bu Ivy. Tidak ada sesuatu yang menyimpang. Bahkan setelah tiba di lokasi yang 25 km dari pusat kota, aku tak berpikir yang aneh-aneh. Bahkan aku jengkel juga ketika pemilik tanah itu tidak ada di tempat, harus dijemput dulu oleh keponakannya yang segera meluncur di atas motornya.
45482Please respect copyright.PENANABcycAL4mIB
45482Please respect copyright.PENANAO3HIoMHrw8
Kami duduk saja di dalam mobil yang diparkir menghadap ke kebun tak terawat, yang rencananya akan dijadikan perumahan oleh kenalanku yang seorang developer. Suasana sunyi sekali. Karena kami berada di depan kebun yang mirip hutan. Pepohonan yang tumbuh tidak dirawat sedikit pun.
45482Please respect copyright.PENANAfcRiIq835u
45482Please respect copyright.PENANAE1xhTOr27D
Tapi suasana yang sunyi itu…entah kenapa…tiba-tiba saja membuatku iseng…memegang tangan Bu Ivy sambil berkata, “Bisa dua jam kita harus menunggu di sini, Bu.”
45482Please respect copyright.PENANAVj9b9MSCIz
45482Please respect copyright.PENANAOBfZNO6cvj
“Iya Pak,” sahutnya tanpa menepiskan genggamanku, “Sabar aja ya Pak….di dalam bisnis memang suka ada ujiannya.”
45482Please respect copyright.PENANABAyJAp7bOM
45482Please respect copyright.PENANAYUCLdbgJQy
Aku terdiam. Tapi tanganku tidak diam. Aku mulai meremas tangan wanita 30 tahunan itu, yang makin lama terasa makin hangat. Dia bahkan membalasnya dengan remasan. Apakah ini berarti……..ah…..pikiranku mulai melayang-layang tak menentu.
45482Please respect copyright.PENANAuD8hD6qWdn
45482Please respect copyright.PENANAomKJdWgIEX
Mungkin di mana-mana juga lelaki itu sama seperti aku. Dikasih sejengkal mau sedepa. Remas-remasan tangan tidak berlangsung lama. Kami bukan abg lagi. Masa cukup dengan remas-remasan tangan?
45482Please respect copyright.PENANAiqOOKXtYuW
45482Please respect copyright.PENANA3LLDSMZwBx
Sesaat kemudian, lengan kiriku sudah melingkari lehernya. Tangan kananku mulai berusaha membuka jalan agar tangan kiriku bisa menyelusup ke dalam bajunya yang sangat tertutup dan bertangan panjang. Bu Ivy diam saja. Dan akhirnya aku berhasil menyentuh payudaranya. Tapi dia menepiskan tanganku sambil berkata, “Duduknya di belakang saja Pak…di sini takut dilihat orang…”
45482Please respect copyright.PENANAHaTARONzMB
45482Please respect copyright.PENANAVmFtwCOhpM
O, senangnya hatiku. Karena ucapannya itu mengisyaratkan bahwa dia juga mau !
45482Please respect copyright.PENANAu0kKJehQ5O
45482Please respect copyright.PENANAZV2QN9gg3d
“Kenapa mendadak jadi begini Pak?” tanya wanita berjilbab itu ketika kami sudah duduk di jok belakang, pada saat tanganku berhasil menyelinap ke baju tangan panjangnya dan ke balik behanya.
45482Please respect copyright.PENANAU60iRmqJ5S
45482Please respect copyright.PENANABqQFFFWglz
“Gak tau kenapa ya?” sahutku sambil meremas payudaranya yang terasa masih kencang, mungkin karena rajin merawatnya.
45482Please respect copyright.PENANAuK4N8DBfKN
45482Please respect copyright.PENANAAYcKdEphJT
“Tapi Pak…uuuuhhhh…..kalau saya jadi horny gimana nih?” wanita itu terpejam-pejam sambil meremas-remas lututku yang masih berpakaian lengkap.
45482Please respect copyright.PENANAeTNuU7w5xq
45482Please respect copyright.PENANAohSSGUvE0d
“Kita lakukan saja…asal Bu Ivy gak keberatan….” tanganku makin berani, berhail menyelinap ke balik rok panjangnya, lalu menyelundup ke balik celana dalamnya. Tanganku sudah menyentuh bulu kemaluannya yang terasa lebat sekali. Kemudian menyeruak ke bibir kemaluannya…bahkan mulai menyelinap ke celah vaginanya yang terasa sudah membasah dan hangat.
45482Please respect copyright.PENANAWylrbfuHKX
45482Please respect copyright.PENANAoOTOEkmCZt
“Masa di mobil?” protesnya, “kata orang mobil jangan dipakai gituan, bisa bikin sial…”
45482Please respect copyright.PENANAUGKQWHFHjP
45482Please respect copyright.PENANAhzyRmOcSRr
“Emang siapa yang mau ngajak begituan di mobil? Ini kan perkenalan aja dulu….” kataku pada waktu jemariku mulai menyelusup ke dalam liang kemaluan Bu Ivy yang terasa hangat dan berlendir…
45482Please respect copyright.PENANAJtsBx2QMB6
45482Please respect copyright.PENANAeRdlM4xPqj
Wanita itu memelukku erat-erat sambil berbisik, “Duh Pak…saya jadi kepengen nih….kita cari penginapan aja dulu yuk. Bilangin aja sama orang-orang di sini kalau kita mau datang lagi besok.”
45482Please respect copyright.PENANAF2tvDIryUj
45482Please respect copyright.PENANAx3ZP04ubku
“Iya sayang,” bisikku, “Sekarang ini memiliki dirimu lebih penting daripada ketemuan dengan pemilik tanah itu…”
45482Please respect copyright.PENANAfVQWnxr82c
45482Please respect copyright.PENANArAPNCPbEOT
“Ya sudah dulu dong,” Bu Ivy menarik tanganku yang sedang mempermainkan kemaluannya, “Nanti kalau saya gak bisa nahan di sini kan berabe. Nanti aja di penginapan saya kasih semuanya…”
45482Please respect copyright.PENANAYiQh5k7OQO
45482Please respect copyright.PENANAMVe2NWoIxy
Aku ketawa kecil. Lalu pindah duduk ke belakang setir lagi.
45482Please respect copyright.PENANAPXWY5QbIdB
45482Please respect copyright.PENANAOjly6PhiTd
Tak lama kemudian mobilku sudah meluncur di jalan raya. Persetan dengan pemilik tanah itu. Sekarang ini yang terpenting adalah tubuh Bu Ivy, yang jelas sudah siap diapakan saja.
45482Please respect copyright.PENANAgvG8uTplAT
45482Please respect copyright.PENANAKUnpyjJkXr
45482Please respect copyright.PENANAAt9akE9WVK
Dengan mudah kudapatkan hotel kecil di luar kota, sesuai dengan keinginan Bu Ivy, karena kalau di dalam kota takut kepergok oleh orang-orang yang kami kenal. Soalnya aku punya istri, Bu Ivy pun punya suami.
45482Please respect copyright.PENANAE44ieX3DNP
45482Please respect copyright.PENANAXkKNWpuUYN
Hotel itu cuma hotel sederhana. Tapi lumayan, kamar mandinya pakai shower air panas. Tidak pakai AC, karena udaranya cukup dingin, rasanya tak perlu pakai AC di sini. Yang penting adalah wanita berjilbab itu…yang kini sedang berada di dalam kamar mandi, mungkin sedang cuci-cuci dulu…sementara aku sudah tak sabaran menunggunya.
45482Please respect copyright.PENANAm4eyWaHJPm
45482Please respect copyright.PENANAecpHaqoht6
Ketika ia muncul di ambang pintu kamar mandi, aku terpana dibuatnya. Rambutnya yang tak ditutupi apa-apa lagi, tampak tergerai lepas….panjang lebat dan ikal. Jujur…ia tampak jauh lebih seksi, apalagi kalau mengingat bahwa ia 5 tahun lebih muda adaripada istriku. Rok bawahnya tidak dikenakan lagi, sehingga pahanya yang putih mulus itu tampak jelas di mataku.
45482Please respect copyright.PENANAZw1QFcAEp5
45482Please respect copyright.PENANAHPBDVLtcjz
Aku bangkit menyambutnya dengan pelukan hangat, “Bu Ivy kalau gak pake jilbab malah tampak lebih cantik….muuuahhhhh…” kataku diakhiri dengan kecupan hangat di pipinya.
45482Please respect copyright.PENANAfw4euS5xlB
45482Please respect copyright.PENANAut26O0Mdzu
Ia memegang pergelangan tanganku sambil tersenyum manis. Dan kuraih pinggangnya, sampai berada di atas tempat tidur yang lumayan besar.
45482Please respect copyright.PENANA8683yOJZXg
45482Please respect copyright.PENANAxNVHSt2YgG
Lalu kami bergumul mesra di atas tempat tidur itu. Bu Ivy tidak pasif. Berkali-kali dia memagut bibirku. Aku pun dengan tak sabar menyingkapkan baju lengan panjangnya. Dan…ah…rupanya tak ada apa-apa lagi di balik baju lengan panjang itu selain tubuh Bu Ivy yang begitu mulus. Payudaranya tidak sebesar payudara istriku. Tapi tampak indah di mataku. Tak ubahnya payudara seorang gadis belasan tahun. Dan ketika pandanganku melayang ke bawah perutnya…tampak sebentuk kemaluan wanita yang berambut tebal, sangat lebat….
45482Please respect copyright.PENANA1GA1JDZTjA
45482Please respect copyright.PENANA1boog6wvfN
Aku pun mulai beraksi. Mencelucupi lehernya yang hangat, sementara tanganku mulai mengelus jembut (bulu kemaluan) yang lebat keriting itu. Bu Ivy pun tidak tinggal diam, mulai melepaskan kancing kemejaku satu persatu, lalu menanggalkan kemejaku. Untuk mempermudah, aku pun menanggalkan celana panjang dan celana dalamku. Sehingga batang kemaluanku yang sudah tegak kencang ini tak tertutup apa-apa lagi.
45482Please respect copyright.PENANALwZbm5656c
45482Please respect copyright.PENANA9uXouqO9aZ
Bu Ivy melotot waktu melihat batang kemaluanku yang sudah tak tertutup apa-apa lagi ini. “Iiiih…punya Bapak kok panjang gede gitu….mmm….si ibu pasti selalu puas ya …” desisnya.
45482Please respect copyright.PENANAQbg6RAIf8a
45482Please respect copyright.PENANAKTZghimxMd
“Emang punya suami Bu Ivy seperti apa?” tanyaku.
45482Please respect copyright.PENANAxLolBsgsOh
45482Please respect copyright.PENANARh6yFDsg3x
“Jauh lebih pendek dan kecil,” bisik Bu Ivy sambil merangkulku dengan ketat, seperti gemas.
45482Please respect copyright.PENANAfFDR6ys0z6
45482Please respect copyright.PENANAcxAu7lSx8o
Kembali kuciumi lehernya yang mulai keringatan, lalu turun…mencelucupi puting payudaranya. Kusedot-sedot seperti anak kecil sedang menetek, sambil mengelus-eluskan ujung lidahku di putting payudara yang terasa makin mengeras ini. Sementara tanganku tak hanya diam. Jemariku mulai mengelus bibir kemaluan wanita itu, bahkan mulai memasukkan jari tengahku ke dalam liang kemaluannya.
45482Please respect copyright.PENANAdc7Yo3lvZw
45482Please respect copyright.PENANAGsXmgDESxB
Bu Ivy sendiri tak cuma berdiam diri. Tangannya mulai menggenggam batang kemaluanku. Meremasnya dengan lembut. Mengelus-elus puncak penisku, sehingga aku makin bernapsu. Tapi aku sengaja ingin melakukan pemanasan selama mungkin, supaya meninggalkan kesan yang indah di kemudian hari.
45482Please respect copyright.PENANAvRdMceveY6
45482Please respect copyright.PENANAWxevULGwTl
Maka setelah puas menyelomoti puting payudara wanita itu, bibirku turun ke arah perutnya. Menjilati pusarnya sesaat. Lalu turun ke bawah perutnya.
45482Please respect copyright.PENANApF71i04Ff0
45482Please respect copyright.PENANAP3ACxGwnXR
“Pa jangan ke situ ah…malu…” Bu Ivy berusaha menarik kepalaku agar naik lagi ke atas. Tapi aku bahkan mulai menciumi kemaluanya yang berbulu lebat itu. Lalu jemariku menyibakkan bulu kemaluan wanita itu, mengangakan bibirnya dan mulai menjilatinya dengan gerakan dari bawah ke atas….
45482Please respect copyright.PENANAY7sJ6ECBie
45482Please respect copyright.PENANAU2P6djHpfp
“Aduh Pak…ini diapain? Aaah…kok enak sekali Pak…..” Bu Ivy mulai menceracau tak menentu. Lebih-lebih ketika aku mulai mengarahkan jilatanku di clitorisnya, terkadang menghisap-hisapnya sambil menggerak-gerakkan ujung lidahku.
45482Please respect copyright.PENANAbkON2g30Ac
45482Please respect copyright.PENANAMM8y3Eyx88
“Oooh Pak…oooh….Pak….iiiih….saya udah mau keluar nih….duuuhhhhhh” celotehnya membuatku buru-buru mengarahkan batang kemaluanku ke belahan memeknya yang sudah basah. Dan kudesakkan sekaligus….blessss…..agak mudah membenam ke dalam liang surgawi yang sudah banyak lendirnya itu.
45482Please respect copyright.PENANAE9Ld0ixCLd
45482Please respect copyright.PENANAXyBgkcjNvX
“Aduuuduuuhhhh…sudah masuk Paaakk…..oooohhhh….” Bu Ivy menyambutku dengan pelukan erat, bahkan sambil menciumi bibirku sambil menggerak-gerakkan pantatnya, “Sa…saya gak bisa nahan lagi…langsung mau keluar Paaak…tadi sih terlalu dienakin…oooh…”
45482Please respect copyright.PENANAIuG3YBfPio
45482Please respect copyright.PENANA5bjG3TGIGk
Lalu terasa tubuh wanita itu mengejang dan mengelojot seperti sekarat. Rupanya dia tak bisa menahan lagi. Dia sudah orgasme….terasa liang kemaluannya berkedut-kedut, lalu jadi becek.
45482Please respect copyright.PENANAofpVOwogIZ
45482Please respect copyright.PENANAjfCjoKjsQv
“Barusan kan baru orgasme pertama,”bisikku yang mulai gencar mengayun batang kemaluanku, maju mundur di dalam celah kemaluan Bu Ivy.
45482Please respect copyright.PENANAhCQ6Q7iwAv
45482Please respect copyright.PENANAkHAk0E4uy3
Beberapa saat kemudian wanita itu merem melek lagi, bahkan makin gencar menggoyang-goyang pinggulnya, sehingga batang kemaluanku serasa dibesot-besot oleh liang surgawi Bu Ivy. Aku tahu goyangan pantatnya itu bukan sekadar ingin memberikan kepuasan untukku, tapi juga mencari kepuasan untuknya sendiri. Karena pergesekan penisku dengan liang kemaluannya jadi makin keras, kelentitnya pun berkali-kali terkena gesekan penisku.
45482Please respect copyright.PENANAv57z6GB7Me
45482Please respect copyright.PENANArww9LKajof
“Adduuuh, duuuh….Pak…kok enak sekali sih Pak…..aaah…saya bisa ketagihan nanti Pak…..” celotehnya dengan napas tersengal-sengal.
45482Please respect copyright.PENANALppEUEgft5
45482Please respect copyright.PENANA1Tt4JBsJOa
“Aku juga bisa ketagihan,” sahutku setengah berbisik di telinganya, sambil merasakan enaknya gesekan dinding liang kemaluannya, “memekmu enak sekali, sayang…..duuuuh….benar-benar enak sekaliii….”
45482Please respect copyright.PENANAFCN3dCpPgb
45482Please respect copyright.PENANAy5jjROmOn0
Aku memang tidak berlebihan. Entah kenapa, rasanya persetubuhanku kali ini terasa fantastis sekali. Mungkin ini yang disebut SII (Selingkuh Itu Indah). Padahal posisi kami cuma posisi klasik. Goyangan pantat Bu Ivy juga konvensional saja. Tapi enaknya luar biasa. Dalam tempo singkat saja keringatku mulai bercucuran.
45482Please respect copyright.PENANA0joEkW1voc
45482Please respect copyright.PENANAIidPW6iuTy
Bu Ivy pun tampak sangat menikmati enjotan batang kemaluanku. Sepasang kakinya diangkat dan ditekuk, lalu melingkari pinggangku, sementara rengekan-rengekannya tiada henti terlontar dari mulutnya, “Ooooh….oooh…hhhh….aaaaahhhhh…oooh…aaaaah….aduuuh Paaak….enak Pak….duuuuh….mmmmhhhhh saya mau keluar lagi nih Paaak….”
45482Please respect copyright.PENANADEwzjS8jf6
45482Please respect copyright.PENANARFwl1lfQpa
“Kita barengin keluarnya yok….” bisikku sambil mempergencar enjotan batang kemaluanku, maju mundur di dalam liang kewanitaan Bu Ivy.
45482Please respect copyright.PENANAjNHlVzH3lq
45482Please respect copyright.PENANAVWeTtpTgx7
“I…iya Pak….bi…bi…biar nikmat…..” sahutnya sambil mempergencar pula ayunan pinggulnya, meliuk-liuk cepat dan membuat batang kemaluanku seperti dipelintir oleh dinding liang kemaluan wanita yang licin dan hangat itu.
45482Please respect copyright.PENANA3djeVgJja6
45482Please respect copyright.PENANAuOXw465oKC
Sampai pada suatu saat…kuremas-remas buah dada wanita itu, mataku terpejam, napasku tertahan…batang kemaluanku membenam sedalam-dalamnya….lalu kami seperti orang-orang kesurupan….sama-sama berkelojotan di puncak kenikmatan yang tiada taranya …..
45482Please respect copyright.PENANARXBeO2q0Qy
45482Please respect copyright.PENANAQ1lK6xtbdy
Air maniku terasa menyemprot-nyemprot di dalam liang memek Bu Ivy. Liang yang terasa berkedut-kedut….lalu kami sama-sama terkapar, dengan keringat bercucuran.
45482Please respect copyright.PENANAmK5xmGQrO2
45482Please respect copyright.PENANAand3zQDpJe
“Ini yang pertama kalinya saya digauli oleh lelaki yang bukan suami saya…” kata Bu Ivy sambil membiarkan batang kemaluanku tetap menancap di dalam memeknya.
45482Please respect copyright.PENANAyFDgsCK6YF
45482Please respect copyright.PENANA0ghUvd4B04
Kujawab dengan ciuman hangat di bibirnya yang sensual, “Sama…saya juga baru sekali ini merasakan bersetubuh dengan wanita yang bukan istri saya. Terimakasih sayang….mulai saat ini Bu Ivy jadi istri rahasiaku…”
45482Please respect copyright.PENANAxzLfNfj1An
45482Please respect copyright.PENANA3DDJ19A2wd
“Dan Bapak jadi suami kedua saya….iiih…kenapa tadi kok enak sekali ya Pak?”
45482Please respect copyright.PENANAzw0M4Wh8Bo
45482Please respect copyright.PENANAkk5i1fkUWm
“Mungkin kalau dengan pasangan kita sendiri sudah terlalu biasa, nggak ada yang aneh lagi. Tapi barusan dilepas di dalam…nggak apa-apa ?”
45482Please respect copyright.PENANA3PTzg7ap4V
45482Please respect copyright.PENANAAmUQBa8kie
“Nggak apa-apa,” sahutnya dengan senyum manis, mata bundar beningnya pun bergoyang-goyang manja, “Saya kan ikut KB sejak kelahiran anak kedua…”
45482Please respect copyright.PENANAhXLaEoiy4j
45482Please respect copyright.PENANAkVvwo4KWnp
“Asyik dong, jadi aman….”
45482Please respect copyright.PENANA9rq3W6ICWz
45482Please respect copyright.PENANA3pprwXvHWZ
“Saya pasti ketagihan Pak….soalnya punya Bapak panjang gede gitu…..”
45482Please respect copyright.PENANAV3AHui5ayf
45482Please respect copyright.PENANAwlbVRFBp0E
Kata-kata Bu Ivy itu membuat napsuku bangkit lagi. Dan batang kemaluanku yang masih terbenam di dalam memeknya, terasa mengeras lagi. Maka kucoba menggerak-gerakkannya…ternyata memang bisa dipakai “bertempur” lagi.
45482Please respect copyright.PENANAvrhPGKLdX4
45482Please respect copyright.PENANAQYOnXhbfMu
Batang kemaluanku sudah mondar mandir lagi di dalam liang vagina Bu Ivy yang masih banyak lendirnya tapi tidak terlalu becek, bahkan lebih mengasyikkan karena aku bisa mengenjot dengan gerakan yang sangat leluasa tanpa kehilangan nikmatnya sedikit pun. Bahkan ketika aku menggulingkan diri ke bawah, dengan aktifnya Bu Ivy action dari atas tubuhku. Setengah duduk ia menaik turunkan pinggulnya, sehingga aku cukup berdiam diri, hanya sesekali menggerakkan batang kemaluanku ke atas, supaya bisa masuk sedalam-dalamnya.
45482Please respect copyright.PENANAzJ7NGRKBAu
45482Please respect copyright.PENANAqzkqyFQ8MP
Posisi di bawah ini membuatku leluasa meremas-remas payudara Bu Ivy yang bergelantungan di atas wajahku. Terkadang kuremas-remas juga pantatnya yang lumayan besar dan padat.
45482Please respect copyright.PENANALqX68o3WKL
45482Please respect copyright.PENANAwlzce08yhB
Tapi mungkin posisi ini terlalu enak buat Bu Ivy, karena moncong penisku menyundul-nyundul dasar liang vaginanya. Dan itu membuatnya cepat orgasme. Hanya beberapa menit ia bisa bertahan dengan posisi ini. Tak lama kemudian ia memeluk leherku kuat-kuat, seperti hendak meremukkannya. Lalu terdengar erangan nikmatnya, “Aaaahhhh….saya keluar lagi Paaaak…..”
45482Please respect copyright.PENANASFh64xFwH1
45482Please respect copyright.PENANAjLHoI8IpkI
Kemudian ia ambruk di dalam dekapanku.
45482Please respect copyright.PENANAZANeNJuyfF
45482Please respect copyright.PENANA76dw5MkFj4
Tapi aku seolah tak peduli bahwa Bu Ivy sudah orgasme lagi. Butuh beberapa saat untuk memulihkan vitalitasnya kembali. Tak perlu vitalitas. Yang jelas batang kemaluanku sedang enak-enaknya mengenjot memek teman bisnisku ini. Lalu aku menggulingkan badannya sambil kupeluk erat-erat, tanpa mencabut batang kemaluanku dari dalam memeknya yang sudah orgasme kesekian kalinya.
45482Please respect copyright.PENANAAjUoh918sc
45482Please respect copyright.PENANAIpzKUi53Yd
Bu Ivy memejamkan matanya waktu aku mulai mengenjotnya lagi dengan posisi klasik, dia di bawah aku di atas. Tapi beberapa saat kemudian ia mulai aktif lagi. Mendekapku erat-erat sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya dengan gerakan meliuk-liuk …..
45482Please respect copyright.PENANARuuepNNHHk
45482Please respect copyright.PENANAS3RaHrkLuJ
Aku pun makin ganas mengenjotnya. Tapi ia tak mau kalah ganas. Gerakan pantatnya makin lama makin dominan. Membuatku berdengus-dengus dalam kenikmatan yang luar biasa.
45482Please respect copyright.PENANANicKwlRFqg
45482Please respect copyright.PENANAwRZZ8YU6hi
“Oooh…enak banget Paaak….sa…saya mau keluar lagi ….kita barengin lagi Pak…ta…tadi juga enak sekali….” celotehnya setelah batang kemaluanku cukup lama mengenjot liang memeknya.
45482Please respect copyright.PENANAN7tQ2bg6Sr
45482Please respect copyright.PENANAFxFOuYXrwZ
Aku setuju. Kuenjot batang kemaluanku dengan kecepatan tinggi, maju-mundur, maju-mundur….sampai akhirnya kami sama-sama berkelojotan lagi Saling cengkram, saling lumat….seolah ingin saling meremukkan….dan akhirnya air maniku menyemprot-nyemprot lagi di puncak kenikmatanku, diikuti dengan rintihan lirih Bu Ivy yang sedang mencapai orgasme pula.
45482Please respect copyright.PENANAlvW96AQiKc
45482Please respect copyright.PENANAgtyxAIhRqO
45482Please respect copyright.PENANAFComuJCkUG
“Kita kok bisa tiba-tiba begini ya?” cetus bu Ivy waktu sudah mengenakan pakaiannya lagi.
45482Please respect copyright.PENANAUIHAMlsD2V
45482Please respect copyright.PENANAJRnjinOlJz
“Iya…dari rumah aja gak ada renana….tapi tadi mendadak ada keinginan…untunglah Bu Ivvy gak menolak…terimakasih ya sayang,” sahutku dengan genggaman erat di pergelangan tangannya, kemudian kukecup mesra bibirnya yang tipis mungil itu.
45482Please respect copyright.PENANAqKAsQ4NJvi
45482Please respect copyright.PENANAPbwxtMQ8ZC
Wanita itu tersenyum. Memeluk pinggangku sambil berkata perlahan, “Kita harus berterimakasih pada pemilik tanah itu, ya Pak. Gara-gara dia gak ada di tempat, kita jadi ada acara mendadak begini.”
45482Please respect copyright.PENANAsXDOtsYVpN
45482Please respect copyright.PENANAH8EQKdQaPz
Aku mengangguk dengan senyum. Sementara hatiku berkata, “Gara-gara sopirku gak masuk pula, aku jadi punya kisah seperti ini. Kalau ada dia, aku tentu takkan sebebas ini.”
45482Please respect copyright.PENANAOmdOVsDmOE
45482Please respect copyright.PENANAkh4JcxlSnV
45482Please respect copyright.PENANAPePT6cmH37
Sore itu kami pulang ke rumah masing-masing, dengan perasaan baru. Bahkan malamnya, ketika istriku sudah tertidur pulas, aku masih sempat smsan dengan bu Ivy. Salah satu smsnya berbunyi: “Puas banget…punya saya sampe terasa seperti jebol….punya bapak kegedean sih…kapan kita ketemuan lagi?”
45482Please respect copyright.PENANAaDW5YAps9O
45482Please respect copyright.PENANAXqulxjnzIH
Kujawab singkat, “Kapan pun aku siap..”
45482Please respect copyright.PENANAaK5njVP49L
45482Please respect copyright.PENANAy5tui0qVJD
Satu kisah indah telah tercatat di dalam kehidupanku. Yang tak mungkin kulupakan.
45482Please respect copyright.PENANAz2TKzBLnzV
45482Please respect copyright.PENANAWnaesiDfsw
Episode 2
45482Please respect copyright.PENANAedzLK3Sfnf
45482Please respect copyright.PENANA4ORKOuyi79
Petualanganku dengan wanita berjilbab bernama Ivy itu seperti membuka mataku selebar-lebarnya. Dalam pertemuan dengan bu Ivy yang kedua kalinya, aku mendengar curhatnya. Bahwa suaminya selingkuh dengan teman sekantornya. “Mending kalau ceweknya itu cantik…sama pembantu saya aja masih bagusan pembantu saya,” kata Bu Ivy dalam curhatnya. Banyak curhat Bu Ivy yang dituturkan padaku. Kesimpulannya, ia tak menyesali skandalnya denganku, hitung-hitung balas dendam pada perselingkuhan suaminya.
45482Please respect copyright.PENANAbtuICKsozp
45482Please respect copyright.PENANALoDh103Aok
Lalu aku balas dendam kepada siapa? Bukankah istriku demikian setianya padaku? Yahhh, mungkin aku hanya menjalani naluri sebagai lelaki saja. Bahwa pada dasarnya kodrat pria itu tidak cukup dengan satu wanita saja. Hanya memang ada yang disalurkan, ada pula yang dipendam atau ditindas oleh yang bersangkutan.
45482Please respect copyright.PENANAnrlPdHDCLR
45482Please respect copyright.PENANA4nrcsZXQPL
Dalam perjalanan bisnisku berikutnya, aku menemukan suatu celah baru. Untuk menghubungkan owner sebuah kapal tanker kecil dan calon buyernya, aku dan team harus menginap di sebuah hotel di Jakarta. Karena kami datang sudah terlalu sore, sementara kapal itu harus disurvey siang hari. Jumlah team tidak banyak, hanya dua orang wanita muda dan dua orang pria (termasuk aku). Aku dan Agus mengambil kamar bernomor 809, sementara kedua wanita yang datang dari Semarang itu memakai kamar bernomor 810 yang bersebrangan dengan kamar kami.
45482Please respect copyright.PENANAP26dicTQHY
45482Please respect copyright.PENANA2rqwFOg8ZQ
Sebenarnya aku sudah tiga kali bertemu dengan Mbak Ida, nama salah seorang wanita yang istirahat di kamar 810 itu. Tentu dalam urusan bisnis yang kami tekuni. Tapi baru sekali ini aku memikirkan hal khusus tentang wanita yang satu itu. Bahwa dia cantik, kulitnya putih bersih, tubuhnya tinggi semampai dan usianya pun pasti di bawah 30 tahun. Aku memanggilnya dengan sebutan “Mbak” hanya karena menghormatinya saja. Padahal usianya pasti beberapa tahun lebih muda dariku.
45482Please respect copyright.PENANAuIr43NvI3T
45482Please respect copyright.PENANARjZ15mVo2L
Aku belum mendengar latar belakang kehidupannya secara jelas. Hanya menurut selentingan, suaminya sudah tua banget dan mengalami kelumpuhan, sehingga Mbak Ida harus giat mencari celah-celah bisnis seperti yang sedang kami tekuni sekarang.
45482Please respect copyright.PENANAEVl3FhRL3L
45482Please respect copyright.PENANAXCQMHVDKqg
Tapi aku tak peduli dengan latar belakang kehidupan wanita bernama Ida Farida itu. Yang kupikirkan, bagaimana cara untuk mendapatkannya di hotel ini? Susahnya, aku tidak sendirian. Mbak Ida juga tidak sendirian.
45482Please respect copyright.PENANAownz2k09Ek
45482Please respect copyright.PENANAR8pBChRxsq
Sampai jam sembilan malam aku memutar otak. Temanku yang bernama Agus itu sudah tidur tengkurap di bednya. Akhirnya aku nekad mengetik sms untuk wanita itu, “Bisa ke resto sebentar? Ada yang ingin saya rundingkan, tapi temannya jangan diajak. Thanks.”
45482Please respect copyright.PENANA9vRQ2RzJZx
45482Please respect copyright.PENANAb2Un1vuIsQ
Kukirimkan sms itu ke nomor hp Mbak Ida. Tak lama kemudian kuterima balasannya, singkat saja : “Oke”
45482Please respect copyright.PENANAyxN7I4fnfH
45482Please respect copyright.PENANASmISG2ubRi
Dengan penuh semangat aku keluar dari kamar 809, menuju lift dan turun ke lantai satu, karena resto hotel itu berada di lantai satu. Sengaja aku tak menunggu dulu wanita itu muncul di ambang pintu kamarnya, supaya “gerakan” ini rapi. Tidak terlihat oleh Agus maupun Mbak Tina (teman sekamar Mbak Ida).
45482Please respect copyright.PENANADr9pjrsRXe
45482Please respect copyright.PENANAUIzQIUlYnj
Agak lama aku menunggu di resto hotel, wanita itu belum muncul juga. Mungkin merapikan diri dulu di kamarnya. Aku pun baru minta juice melon, belum memesan makanan.
45482Please respect copyright.PENANADvjxPN5qoF
45482Please respect copyright.PENANAvILDsxOO4u
Setelah agak lama menunggu, wanita itu muncul dalam gaun Gaun berwarna hijau mengkilap, dengan belahan di bagian depannya, sehingga setiap melangkah tampaklah betisnya yang putih bersih itu. Gila…anggun sekali tampaknya wanita yang biasa kupanggil Mbak Ida itu. Kenapa baru sekarang kuperhatikan?
45482Please respect copyright.PENANAjsTKQA3MhX
45482Please respect copyright.PENANAMz9dlScSnA
Ia menghampiriku dengan senyum manis di bibir sensualnya. “Maaf lama nunggu ya… barusan terima telepon dulu,” katanya setelah duduk di kursi sebelah kursiku.
45482Please respect copyright.PENANAquBMKykXT3
45482Please respect copyright.PENANAYblJI0Au8E
“Mau makan apa?” tanyaku sambil menyodorkan daftar menu padanya.
45482Please respect copyright.PENANAPr4FXEDcF2
45482Please respect copyright.PENANAvA0NvXpv5H
“Masih kenyang, tadi kan belum lama makan malam,” sahutnya.
45482Please respect copyright.PENANAeGZhvWslVB
45482Please respect copyright.PENANA9AzI643Plm
“Saya juga gak lapar-lapar benar. Tapi kepengen makan bareng Mbak Ida. Ayo dong tentukan dulu pilihannya,” kusodorkan lagi daftar menu yang ia letakkan kembali di meja.
45482Please respect copyright.PENANAtLBUAC6JD9
45482Please respect copyright.PENANAqsaImHb8Gh
“Mmm…spaghetti fisherman aja deh…biar jangan terlalu kenyang.”
45482Please respect copyright.PENANAiXsPX7TNW2
45482Please respect copyright.PENANAbu0qb6DwYk
“Oke, aku juga mau kompak sama panjenengan. Spaghetti juga…tapi spaghetti bolognese aja. Minumnya apa?”
45482Please respect copyright.PENANAF5sk0Gj3Jf
45482Please respect copyright.PENANAixRhzBo1hO
“Juice strawberry juga boleh.”
45482Please respect copyright.PENANAOdgT63kJI2
45482Please respect copyright.PENANA8oDsYHuF88
“Oke,” aku mengangguk sambil memanggil pelayan. Lalu kusampaikan pesananku padanya.
45482Please respect copyright.PENANAHsOuL4kLRd
45482Please respect copyright.PENANAgTbo7gxIJi
“Apa yang mau dirundingkan itu Mas?” tanya wanita bernama Ida itu setelah pelayan resto berlalu.
45482Please respect copyright.PENANALIVwaGHGg1
45482Please respect copyright.PENANAYXqt4rQTYm
“Nggak ada…cuma pengen ditemani wanita cantik aja….hehehe…” kataku sambil menepuk punggung tangan Ida yang terletak di pinggiran meja makan.
45482Please respect copyright.PENANA4HJq9EGBkP
45482Please respect copyright.PENANAZ5yJKQXgXT
“Iiih…panjenengan ada-ada aja….kirain benar-benar ada yang mau dirundingkan,” cetusnya dengan senyum manis. Oh, senyum itu…gemas aku melihatnya. Kenapa dulu-dulu aku tak pernah memperhatikan semuanya ini? Apakah karena dulu-dulu aku terlalu serius ke masalah bisnis, sehingga aku tak peduli kecantikan rekanku dari Semarang ini?
45482Please respect copyright.PENANAxDNU0wuAED
45482Please respect copyright.PENANAnmxRfKgELv
“Sebenarnya ada yang sangat penting…tapi kusampaikan lewat sms aja ya. Rahasia sih,” kataku sambil mengeluarkan handphoneku. Lalu kuketik kalimat, “Sudah lama aku ingin menyampaikan hal ini. Tapi baru sekarang akan kusampaikan. Bahwa Mbak Ida menarik sekali di mataku.”
45482Please respect copyright.PENANABN2Zasa9bZ
45482Please respect copyright.PENANAJ3HsIex44K
Lalu kukirimkan sms itu. Lucu juga, aku mengirim sms kepada orang yang sedang duduk di sebelahku.
45482Please respect copyright.PENANAVfd0nkkcL8
45482Please respect copyright.PENANA31EsbFKy0p
Dengan sorot heran wanita cantik itu membaca sms yang barusan kukirimkan.
45482Please respect copyright.PENANAE7Ya4GdKcV
45482Please respect copyright.PENANA2KuTD7MR3g
“Gombal….” cetusnya sambil tersipu-sipu.
45482Please respect copyright.PENANAJP46DDzUSK
45482Please respect copyright.PENANAKTUReNH6Qs
“Harusnya sejak ketemu dengan Mbak, saya harus menyampaikan hal itu. Tapi baru sekarang saya bisa menyampaikannya.”
45482Please respect copyright.PENANAkORVjRmw1b
45482Please respect copyright.PENANAT3T4kcG1HW
Wanita itu menatapku sesaat. Lalu tertunduk sambil berkata perlahan, “Saya kan sudah punya suami Mas.”
45482Please respect copyright.PENANAZ3YA7Iuyqg
45482Please respect copyright.PENANA1vXvuDTQge
“Saya juga sudah punya istri,” sahutku, “Biar saja. Emangnya saya gak boleh mengagumi panjenengan?”
45482Please respect copyright.PENANAGVb8YgcWuY
45482Please respect copyright.PENANAGeDouBl1eF
Kuperhatikan reaksinya. Ia mengerling dengan gaya manja. Lalu katanya, “Kita urus bisnis dulu Mas.”
45482Please respect copyright.PENANAwjOljYjoj8
45482Please respect copyright.PENANAyo2mhDhkiy
“Terus kalau bisnis kita sukses, gimana?” tanyaku sambil memegang pergelangan tangan wanita itu.
45482Please respect copyright.PENANAADIdhx9gXI
45482Please respect copyright.PENANAYuUoXrpi1Z
“Terserah panjenengan….” sahutnya perlahan.
45482Please respect copyright.PENANAghTuhNLo7N
45482Please respect copyright.PENANAPr0oVF5VuS
“Kalau gak sukses gimana? Kan buyer yang menentukan besok.”
45482Please respect copyright.PENANAoMCk0Ohkvt
45482Please respect copyright.PENANAn2tn93f1KT
“Pokoknya kita urus dulu bisnisnya. Soal sukses nggaknya ya tergantung nasib kita aja.”
45482Please respect copyright.PENANAFKGXwlnV75
45482Please respect copyright.PENANAE4j8tiYcR1
Makanan yang kami pesan sudah datang. Dua orang pelayan menata semuanya di meja makan.
45482Please respect copyright.PENANAub1AMKbGh6
45482Please respect copyright.PENANATBxkrZu2K1
“Tapi minimal sudah ada secercah harapan…terima kasih Mbak…hati saya bahagia sekali malam ini,” kataku sebelum muai menyantap spaghettiku.
45482Please respect copyright.PENANASM83spDlc4
45482Please respect copyright.PENANA67KMB8LLpr
Lagi-lagi kulihat kerlingan manja itu. Ah…aku seakan kembali ke masa remajaku.
45482Please respect copyright.PENANAznHC6rTX9W
45482Please respect copyright.PENANAu5EX5hm1A9
Tadinya aku sepakat bahwa aku akan memikirkan bisnis dulu, yang akan ditentukan besok siang. Tapi ketika aku dan wanita itu berada di dalam lift untuk naik ke lantai delapan, suasana jadi terasa lain, karena hanya kami berdua yang berada di dalam lift itu.
45482Please respect copyright.PENANAhyxeCiCecT
45482Please respect copyright.PENANAerjIHLL90M
Kertika kupeluk pinggang wanita itu, lalu tampak senyum manis dan tatapan matanya yang bergoyang indah, aku tak kuat bertahan lagi. Kucium bibir wanita itu dengan mesra…kehangatan terasa menjalar ke sekujur tubuhku.
45482Please respect copyright.PENANA1Cs6LHFI3v
45482Please respect copyright.PENANAweQ72csWPR
Dan aku merasakan sambutan yang hangat pula. Lumatannya benar-benar membangkitkan. Sehingga ketika lift itu sudah tiba di lantai delapan, kupijat lagi nomor untuk lantai satu.
45482Please respect copyright.PENANALMpGdl1oJr
45482Please respect copyright.PENANA9s1CHebPwi
“Kenapa turun lagi?” tanya Mbak Ida sambil menatapku dengan sorot heran.
45482Please respect copyright.PENANAIPPUo3wSVt
45482Please respect copyright.PENANAVN9dEA2mwR
“Kita booking kamar lain, supaya teman kita pada nenyak tidurnya,” sahutku sambil mengecup pipi Mbak Ida.
45482Please respect copyright.PENANAR6CCDWM59K
45482Please respect copyright.PENANAiCT6ZVnEcu
“Emang mau ngapain booking kamar lagi?” tanyanya tidak bernada protes, malah menyandarkan kepalanya di dadaku.
45482Please respect copyright.PENANAxikmwPaRmT
45482Please respect copyright.PENANAK5WtnApKyg
“Pengen pacaran…mumpung masih bersama-sama…”
45482Please respect copyright.PENANATZSRLSisPj
45482Please respect copyright.PENANAqF5XHp3j5Y
“Ih, bukannya urus bisnis dulu…”
45482Please respect copyright.PENANA2e9WTDA04r
45482Please respect copyright.PENANAtf87w0oVfh
“Dua-duanya kita urus kan nggak apa-apa. Bisnis kita urus besok. Malam ini kita urus perasaan kita dulu. Deal?” kataku sambil menggelitik pinggangnya. Sebagai jawaban, kuterima cubitan kecil di lenganku.
45482Please respect copyright.PENANAJp9tjVB9Wd
45482Please respect copyright.PENANAkiQfRDE4Cg
45482Please respect copyright.PENANAPZQ7y6yhFy
Tak sulit mendapatkan kamar baru yang kupesan di receptionist. Aku minta kamar di lantai satu saja. Ternyata masih ada kamar yang kosong.
45482Please respect copyright.PENANA7PlxAnkq6F
45482Please respect copyright.PENANAeWJvogrmBv
“Nanti kalau teman-teman nyari kita gimana?” tanya Mbak Ida pada waktu bellboy membuka pintu kamar.
45482Please respect copyright.PENANAQTvTebTjUm
45482Please respect copyright.PENANAXB3VnqxBKi
“Bilang aja nyari makanan dan atau nemani saya minum bir,” sahutku sambil memberi uang tip buat bellboy yang mengantarkanku ke kamar baru itu, “Atau bilang aja kita jalan-jalan ke rumah saudara…atau ke Ancol…ah…banyaklah alasannya nanti…hehehe…”
45482Please respect copyright.PENANAtws2LtVh6I
45482Please respect copyright.PENANAFRk8UJibik
“Padahal kita di hotel ini-ini juga…” kata Mbak Ida pada waktu aku menutupkan pintu kamar, lalu sekaligus menguncikannya.
45482Please respect copyright.PENANAT3nFtWlY61
45482Please respect copyright.PENANA0mwsKHbLCd
Mbak Ida duluan duduk di sofa, sambil menatapku yang tengah menghampirinya. “Mau ngapain sih bawa saya ke sini?” tanyanya sambil tersenyum.
45482Please respect copyright.PENANARJkrjHwfGi
45482Please respect copyright.PENANAZF8j0P32x3
“Pengen ciumin panjenengan tanpa diburu-buru,” sahutku sambil duduk di sampingnya, lalu mengangkat pinggangnya agar duduk di pangkuanku.
45482Please respect copyright.PENANAsxRBv30ADB
45482Please respect copyright.PENANADlvr8ZSxoK
“Tadi di lift kan sudah nyiumin saya.”
45482Please respect copyright.PENANAYgN2KL9Zqv
45482Please respect copyright.PENANAvu2L3mZaAa
“Baru nyium bibir doang,” kataku sambil melingkarkan lengan di pinggangnya.
45482Please respect copyright.PENANAT525DHIKdO
45482Please respect copyright.PENANApn2QQe9YJg
“Emang mau nyium apa lagi?” ia menatapku dengan senyum yang makin menggoda.
45482Please respect copyright.PENANAcf71M3D46T
45482Please respect copyright.PENANAjhI9tLlvZ3
Kujawab dengan gigitan lembut di daun telinganya, disusul dengan bisikan, “Pengen nyiumin semuanya, dari ujung kaki sampai ujung rambut, gak ada yang terlewat….”
45482Please respect copyright.PENANA5j9O23lCN8
45482Please respect copyright.PENANAgp1c8fTBrS
“Iiih…kata-katanya merangsang…” cetus wanita itu sambil mencium pipiku. Hangat sekali rasanya ciuman wanita cantik ini.
45482Please respect copyright.PENANAQLIOEuyptO
45482Please respect copyright.PENANACY5K35cuQp
Pandanganku tertumbuk ke belahan gaun hijau mengkilap itu. Menampakkan sebagian lutut dan paha putih mulusnya. Maka tanganku pun merayap ke situ…ke lututnya sambil berkata, “Bagian ini misalnya, kan belum diciumin….lalu ini juga belum…” tanganku sudah berada di pahanya. Kehangatan makin terasa menjalar ke telapak tanganku.
45482Please respect copyright.PENANAUD6NKSNSPm
45482Please respect copyright.PENANAx8Ie6Nnm0j
“Terus mau nyiumin yang mana lagi?” bisiknya diiringi pelukan erat di leherku.
45482Please respect copyright.PENANAqMrAmy754S
45482Please respect copyright.PENANAsuuuEEr69R
“Semuanya,” sahutku, ”…termasuk yang sekarang masih ditutupi bra dan CD….”
45482Please respect copyright.PENANAeDEkwi9icj
45482Please respect copyright.PENANAHuXoo0SfLb
“Mmmm…Mas pandai bikin perempuan jadi horny ih….” kata Mbak Ida sambil memejamakan matanya. Ini seolah signal buatku. Seolah indikator, bahwa ia siap diapakan pun olehku. Maka tanganku yang sudah sampai di pangkal pahanya mulai menyelinap perlahan-lahan ke balik celana dalamnya (yang belum kulihat berwarna apa).
45482Please respect copyright.PENANA5Q2wanuSu7
45482Please respect copyright.PENANANSAFaZgGJr
Tanganku mulai menyentuh rambut tebal di antara kedua pangkal paha wanita itu. Lalu tanganku menjelajah terus…mengelus daging yang lunak dan agak membasah. Terasa makin erat pelukan Mbak Ida di leherku. Kulirik wajahnya, masih terpejam. Mungkin malu, mungkin sedang menghayati sentuhanku, entahlah. Yang jelas aku rasakan suhu badan wanita itu makin menghangat. Sementara sikapnya cuma diam pasrah. hanya elahan napasnya yang terdengar seperti tertahan-tahan.
45482Please respect copyright.PENANAGnfxpk93YP
45482Please respect copyright.PENANAhIRtk9qt5H
Begitu pula ketika aku mengangkat tubuh pasrahnya dan merebahkannya di atas tempat tidur, Mbak Ida cuma menatapku dengan sorot semakin pasrah. Bahkan seperti yakin pada apa yang akan kulakukan selanjutnya, ia duduk sebentar sambil menanggalkan gaunnya, kemudian menelentang kembali, dalam keadaan tinggal bercelana dalam dan berbeha saja.
45482Please respect copyright.PENANA8a7S9MPugg
45482Please respect copyright.PENANA6XmsPZEzcN
Dan aku sempat terlongong sejenak, mengagumi kemulusan tubuh wanita itu. Lalu dengan penuh semangat aku melompat ke atas tempat tidur. Menggumuli tubuh hangat itu dengan gairah yang semakin menggelegak.
45482Please respect copyright.PENANAT2FuA3HGHi
45482Please respect copyright.PENANAKNAxRZDjq6
“Mas….” hanya itu yang terlontar dari mulut Mbak Ida ketika aku menanggalkan behanya.
45482Please respect copyright.PENANAja9NLQ3StQ
45482Please respect copyright.PENANAoLaAMwJuR0
“Bukan main indahnya,” kataku sambil mengelus puting payudaranya yang sebelah kiri (karena konon mayoritas wanita lebih peka payudara kirinya daripada yang kanan), “Mbak belum punya anak?”
45482Please respect copyright.PENANAtCH1tsm2zy
45482Please respect copyright.PENANA6TZ6jCB7uh
“Sudah,” sahutnya dengan senyum, “Sudah dua orang…emang kenapa?”
45482Please respect copyright.PENANAyQqX3ei8pi
45482Please respect copyright.PENANAouE7PpNkmm
“Payudara Mbak tampak seperti belum pernah menyusui bayi.”
45482Please respect copyright.PENANAyCQaprcRbA
45482Please respect copyright.PENANA0tq5FxLNU6
“Emang payudara istrinya seperti apa?”
45482Please respect copyright.PENANAupI7xrLLZ3
45482Please respect copyright.PENANAlIpPA9863t
“Pokoknya tidak sepadat ini,” kataku sambil meremas payudara mulus dan masih kencang ini. Mulutku juga tak mau diam, terkadang menjilati puting payudara yang kecoklatan itu, terkadang menghisapnya seperti bayi sedang menetek.
45482Please respect copyright.PENANAZV4qdE10GP
45482Please respect copyright.PENANA5u2mu3vpgf
“Mas…saya jadi horny nich….” desah Mbak Ida sambil menatapku dengan sorot mata berharap, “Saya paling gak tahan kalau tetek saya diemut-emut gini…”
45482Please respect copyright.PENANAn1uJJgdICO
45482Please respect copyright.PENANALbViUS6gGo
Aku menjawabnya dengan tindakan. Mulutku melorot ke bawah, mencelucupi pusar perut wanita itu, sehingga ia terkejang-kejang, mungkin karena menahan geli. Namun kedua tanganku sudah menurunkan karet celana dalam Mbak Ida yang tipis agak transparant dan berwarna mirip kulitnya yang kuning langsat.
45482Please respect copyright.PENANAAm3VziTmVv
45482Please respect copyright.PENANAymCttvWz4a
Semua kulakukan dengan perlahan namun pasti. Sehingga mulai tampak bagian di bawah perut wanita ini…mula-mula rambut-rambut keriting yang lebat mulai tampak….lalu belahan kemerahan itu pun tampoak jelas di mataku…wow…bukan main indahnya bentuk vagina wanita yang satu ini. Dan semuanya semakin jelas ketika celana dalamnya sudah kulepaskan dari kakinya, wajahku pun makin mendekatinya, sementara kedua tanganku mulai menguakkan celah vagina itu, sehingga bagian yang berwarna pink pun seolah mengucapkan selamat datang kepada gairahku.
45482Please respect copyright.PENANAFh8if1vNJZ
45482Please respect copyright.PENANA8yNM7nPKtV
Gairah inilah yang membuatku lupa daratan, sehingga dengan ganas mulai kuciumi vagina yang kemerahan di antara rimbunnya hutan jembut menghitam ini. Lalu dengan lincah lidahku mulai menyelusuri labia mayora dan bagian yang berwarna pink itu….puncaknya berupa jilatan rakus di clitorisnya, terkadang disertai sedotan-sedotan agak kencang…sehingga Mbak Ida mulai merintih-rintih histeris….”Maaas….oooh…maaaasssssssss….aaaaahhhhh…maaaassssss …oughhhhhh….maaaaas……..”
45482Please respect copyright.PENANAAx0homYkzT
45482Please respect copyright.PENANA79TJwgFhlE
Tubuh seksi itu pun mulai menggeliang-geliut, seperti belut dilemparkan ke darat. Terkadang bahu dan rambutku diremasnya. Dan kepalaku yang berada di bawah perut Mbak Ida jadi kerasan untuk tetap di tempat erotis itu…sementara tanganku mulai rajin meremas-remas buah pinggul yang lumayan besar ini.
45482Please respect copyright.PENANArGw2jlCjYl
45482Please respect copyright.PENANAJ7zBi2GhgV
Mungkin inilah cunnilingus yang paling mengesankan selama ini. Karena Mbak Ida pun reaktif, dengan menggerak-gerakkan pinggulnya, sehingga vaginanya ikut bergerak-gerak…maka lidahku pun semakin kencang menggesek-gesek clitorisnya….!
45482Please respect copyright.PENANA94Iu71CBuI
45482Please respect copyright.PENANAeGnhxxgsbR
Apakah permainanku terlalu efektif atau Mbak Ida pas sedang mood, entahlah. Yang jelas belasan menit kemudian terdengar suara Mbak Ida bernada memohon, seperti meratap dalam hasrat kewanitaannya, “Masukin aja Mas….saya hampir orga Mas….”
45482Please respect copyright.PENANAJZKx2pnz4V
45482Please respect copyright.PENANAPMLUkU3Fz8
Tanpa basa-basi lagi kulepaskan celana panjang dan celana dalamku. Lalu kupegang penisku yang sudah tegang sejak berada di dalam kamar ini. Kuletakkan ujung penisku di celah vagina Mbak Ida. Sementara wanita cantik itu pun membantu memegang penisku, supaya mengarah dengan tepat ke mulut vaginanya.
45482Please respect copyright.PENANAdTfnSUj6yQ
45482Please respect copyright.PENANAcxxYdgTxX8
“Massss…!” terdengar Mbak Ida memekik tertahan, “Punyanya kok panjang gede gini sih? Iiih…Mas ada turunan Arab kali ya?”
45482Please respect copyright.PENANA2sqeKyyfVS
45482Please respect copyright.PENANA5VxxePeuQg
Aku cuma menyeringai, karena sedang mendorong penisku ke depan…ke mulut vagina yang sudah basah oleh lendir kewanitaan bercampur dengan air liurku.
45482Please respect copyright.PENANAXjitvlF0D8
45482Please respect copyright.PENANAFgDpl9hVTs
“Oooh…Mas….sudah masuk….oooh gede sekali…jangan disekaliin Mas ya….sedikit demi sedikit aja…..”
45482Please respect copyright.PENANA5yjgALIXyN
45482Please respect copyright.PENANAu6Ss3I7Hm8
Kuikuti keinginan wanita itu. Setelah masuk sedikit, kugeser-geserkan penisku maju mundur, sambil berusaha makin dalam membenamkannya. Akhirnya aku merasa sudah berhasil membenamkan penisku sampai mentok di ujung liang kewanitaan Mbak Ida.
45482Please respect copyright.PENANAid9WQjW9dC
45482Please respect copyright.PENANA5Bwh52Uzaa
Aku pun mulai menyetubuhi Mbak Ida secara telak. Sambil mendekap lehernya yang hangat, kuayun penisku dengan gerakan maju mundur seperti pompa. Rintihan-rintihan histeris pun mulai terdengar di telingaku.
45482Please respect copyright.PENANA7mCvjvnXCf
45482Please respect copyright.PENANAR5Npmv9OAd
“Duuuh…Mass….ouuughhhh…Massss…ooohhhh…kok enak banget Massss…. ooohhhhh…. jangan cepat-cepat dikeluarin ya Mas….ooooh….saya ingin menikmatinya…saya sudah terlalu lama tidak merasakannya Mas……”
45482Please respect copyright.PENANAHfE61k42GX
45482Please respect copyright.PENANAUwxzVeLSfe
Rintihan-rintihan setengah bisikan itu membuatku makin garang mengayun batang kemaluanku. Ditingkah dengan goyangan pinggul Mbak Ida yang meliuk-liuk erotis, sehingga penisku seperti dibesot-besot, dipilin-pilin oleh liang kewanitaan Mbak Ida…liang yang lebih pas kalau kusebut liang surgawi.
45482Please respect copyright.PENANA6D83lxLKpb
45482Please respect copyright.PENANASHoYx7oxMT
Bibirku pun berkali-kali dipagut dan dilumat oleh bibir Mbak Ida. Aku menyambutnya dengan French Kiss. Kusedot-sedot lidah Mbak Ida, sehingga tanpa terasa ludah kami sudah berpindah-pindah tempat. Dalam keadaan seperti ini tiada lagi rasa jijik maupun ragu. Bahkan terkadang kujilati ketiak Mbak Ida yang harum, mungkin sudah disemprot parfum di kamarnya tadi. Terkadang aku pun menjilati lehernya yang mulai keringatan, bercampur dengan keringatku sendiri. Oh, indah dan nikmatnya semua yang tengah kualami ini. Sehingga andaikan ada bom meletus pun aku takkan peduli lagi.
45482Please respect copyright.PENANAAVZUw5vKhE
45482Please respect copyright.PENANAPrdKl4hOZA
Namun beberapa saat kemudian Mbak Ida berbisik terengah, “Saya sudah mau keluar Mas…oooh…Mas…peluk saya erat-erat Mas….ini saa…saya ke…keluarrrrrrrrrrrrr….”
45482Please respect copyright.PENANARSPdS6YC8q
45482Please respect copyright.PENANAq1J0te6w4J
Mbak Ida menggelepar. Liang kemaluannya terasa berdenyut-denyut di puncak orgasmenya. Nikmat sekali rasanya. Kubiarkan Mbak Ida menikmati masa orgasmenya. Bahkan dengan hangat kucium bibirnya, yang dibalas dengan lumatan mesra.
45482Please respect copyright.PENANAop2OBPr2C2
45482Please respect copyright.PENANAHorp3dNXDV
Lalu kudengar bisikannya, “Belum pernah saya rasakan yang sepuas ini Mas….”
45482Please respect copyright.PENANA8ISWrduyWt
45482Please respect copyright.PENANAlrZ0YYRN4Z
Aku cuma tersenyum mendengarnya. Lalu kulanjutkan gerakan penisku, kembali memompa liang vagina Mbak Ida yang sudah becek namun tidak mengurangi kenikmatanku. Bahkan aku bisa mengenjotnya dengan gerakan cepat, lancar-lancar saja, tanpa takut menyakitinya.
45482Please respect copyright.PENANA771Rxxij4r
45482Please respect copyright.PENANAuPxK7hUwVA
Namun meski sedang nikmat-nkmatnya menggasak liang vagina Mbak Ida, aku masih sempat membisikinya, “Lepasin di dalam gakpapa?”
45482Please respect copyright.PENANADM3ti8EI8Y
45482Please respect copyright.PENANA28rqjRJS2i
“Iya…” sahutnya lirih, “Saya ingin merasakan enaknya disembur sama Mas di dalam vegy saya….”
45482Please respect copyright.PENANAYwjiGdLzMW
45482Please respect copyright.PENANADUXgSS2MFX
Apakah Mbak Ida sudah dekat menstruasi atau memang sudah ikut KB, entahlah. Yang jelas, biasanya wanita dalam hubungan gelap seperti ini takut sekali jika pasangan seksnya ejakulasi di dalam, karena takut hamil. Tapi Mbak Ida seperti tidak mencemaskan hal itu. Maka tenang saja aku mengayun penisku tanpa harus waspada dan cepat-cepat mencabutnya kalau sudah memprediksi akan ejakulasi.
45482Please respect copyright.PENANAqRMYtINoc7
45482Please respect copyright.PENANAAchwfadXpZ
Lucunya, dalam keadaan senikmat itu, aku masih sempat memikirkan bisnis. Sempat bertanya-tanya di dalam hati, “Apakah besok bisnisku akan sukses atau tidak?”
45482Please respect copyright.PENANAVLBNfaQ41b
45482Please respect copyright.PENANA9iXVSBqnps
Pikiran seperti itu justru memecahkan konsentrasiku pada kehangatan dan kenikmatan yang sedang kureguk dari tubuh mulus Mbak Id. Akibatnya, lebih dari sejam aku menyetubuhi Mbak Ida, tanpa merasa akan ejakulasi. Padahal keringatku sudah bercucuran, bergalau dengan keringat wanita itu.
45482Please respect copyright.PENANA9lwGxzLXvE
45482Please respect copyright.PENANAEOBeLCBakM
Dan setahuku Mbak Ida sudah tiga kali orgasme. Tapi aku tetap asyik memompakan penisku di dalam liang surgawi Mbak Ida. Bibir dan liddahku jugatiada hentinya mencelucup dan menjilat-jilat di setiap bagian tubuh Mbak Ida yang terjangkau oleh mulutku. Sementara kedua tanganku tak mau diam juga. Meremas-remas di sana sini. Hal ini membuat Mbak Ida makin merem melek, mungkin sangat menikmati aksi seksualku.
45482Please respect copyright.PENANAOBdNLWM8Db
45482Please respect copyright.PENANAHXfR2t10cC
Sampai pada suatu saat, ketika aku merasa akan ejakulasi, kubisiki telinga wanita cantik itu, “Saya sudah mau keluar Mbak…sambut ya Mbak….”
45482Please respect copyright.PENANAbTmx3d9XG9
45482Please respect copyright.PENANAVH7y19mFLf
“Iya Mas….” sahut Mbak Ida sambil meliuk-liukkan pinggulnya dengan gerakan yang sangat erotis. Aku sendiri mengayun batang kemaluanku dengan gerakan yang makin cepat…makin cepat….lalu kutancap….kubenamkan sekuat mungkin…..napasku tertahan…dan…oooh….air maniku berhamburan dari penisku, membanjiri liang vagina Mbak Ida. begitu banyaknya, sampai terasa meleleh ke luar…menetes ke seprai putih bersih itu.
45482Please respect copyright.PENANAYqQNNdsqsM
45482Please respect copyright.PENANAGZXDie5JaW
Mbak Ida memagut bibirku mesra. Lalu terdengar bisikannya, “Mas perkasa banget….baru sekali ini saya merasakan yang begini memuaskan…gak nyangka malam ini saya akan mendapatkannya dari Mas…”
45482Please respect copyright.PENANAlVkxwUrHob
45482Please respect copyright.PENANAAsmaVk5sfJ
“Sama sayang.” sahutku, “Saya juga merasa puas banget…duuuh…keringat kita sampai banjir begini ya?”
45482Please respect copyright.PENANAOZ8HKtudeK
45482Please respect copyright.PENANAHzQfC3h2Q9
Kucabut penisku dari jepitan liang kewanitaan Mbak Ida. Benar-benar tampak air maniku meleleh dari vagina Mbak Ida.
45482Please respect copyright.PENANAoXkHIkXy75
45482Please respect copyright.PENANAU5n8ygM3og
“Kita kembali ke kamar masing-masing ya Mas,” kata Mbak Ida sambil turun dari tempat tidur, “Takut teman-teman kita nyariin…takut timbul gosip pula sepulangnya saya ke Semarang nanti…”
45482Please respect copyright.PENANAZXxtUgZp3E
45482Please respect copyright.PENANAisC0RONwgW
“Padahal saya masih ingin melanjutkan ke ronde kedua,” sahutku sambil memeluk pinggang Mbak Ida yang masih telanjang bulat.
45482Please respect copyright.PENANAIIGS68yxYb
45482Please respect copyright.PENANAmxXYtaZTQO
Mbak Ida mengecup bibirku, lalu berkata, “Besok kan masih ada waktu Mas. Kalau bisnis kita sukses, biarin aja teman kita pada pulang. Kita lakukan lagi apa pun yang Mas mau. Saya sudah telanjur dimiliki sama Mas…”
45482Please respect copyright.PENANA1BjLelUuk0
45482Please respect copyright.PENANAlE6qKZTDHh
Aku tersenyum bahagia. Memang bahagia hatiku karena bisa mendapatkan kehangatan dari tubuh wanita secantik Mbak Ida.
45482Please respect copyright.PENANAlug0vJtjpn
45482Please respect copyright.PENANASSvvWlIPj1
Sudah lewat tengah malam ketika kami kembali ke kamar masing-masing. Dengan kenangan indah akan apa yang baru saja kami nikmati di kamar lantai satu itu.
45482Please respect copyright.PENANArCeYDiULjG
45482Please respect copyright.PENANAmq6qwTLt1Z
Setelah wanita berjilbab bernama Ivy itu, aku mendapatkan kenikmatan dari wanita cantik bernama Ida Farida itu. Siapa lagi wanita yang akan singgah dalam petualanganku?
45482Please respect copyright.PENANAj7mXwfQ77W
45482Please respect copyright.PENANAlqBeTjxDuQ
Aku tersenyum sendiri. Lalu tertidur dengan nyenyaknya. Dengan batin puas. Sangat puas.
45482Please respect copyright.PENANAS0316vvQYE
45482Please respect copyright.PENANAkLRA6c0GSD
Tapi…kisah ini bukan kisah terakhir. Entahlah aku ditakdirkan seperti ini. Bahwa di dalam perjalanan bisnisku, ada saja wanita yang berhasil kurenggut seperti dalam episode berikutnya.
45482Please respect copyright.PENANA9uErNxxxWO
45482Please respect copyright.PENANAR0ZqvxdDaF
45482Please respect copyright.PENANAd5nH0uq4SO
Episode 3
45482Please respect copyright.PENANArIv6hs7oUu
45482Please respect copyright.PENANA4Q7Vs5369l
45482Please respect copyright.PENANArYZzef41ze
Tadinya aku tak pernah memperhatikan cewek bernama Mona itu. Menurut pengakuannya, ia sudah berumur 32 tahun. Tapi mungkin sebenarnya lebih dari itu, karena perempuan banyak yang suka menyembunyikan usia yang sebenarnya. Terlebih status Mona itu belum pernah menikah. Soal masih perawan atau tidaknya, entahlah.
45482Please respect copyright.PENANA0qPn71YiGQ
45482Please respect copyright.PENANALWdPvagafl
Mona memang bukan sosok yang menarik. Bentuk tubuh dan wajahnya biasa-biasa saja. Sikapnya pun terlalu pendiam dan serius, sehingga di dalam link bisnisku tak pernah ada yang berusaha mendekatinya lebih daripada teman bisnis.
45482Please respect copyright.PENANAhty00jiW0o
45482Please respect copyright.PENANAlksU9J7kRg
Maka ketika aku menerima telepon darinya pada suatu hari, aku yakin ada masalah penting yang akan disampaikan:
45482Please respect copyright.PENANAFRzd2rUtas
45482Please respect copyright.PENANAaRHFh1JarZ
“Mas…pabrik yang bangkrut itu memang mau dijual. Lumayan besinya lebih dari seribu ton. Apa mau diolah?” tanya Mona di telepon.
45482Please respect copyright.PENANA1J5jM8dw7L
45482Please respect copyright.PENANAcHhXiXxKnz
“Beneran lebih dari seribu ton?” aku balik bertanya dengan nada kurang percaya.
45482Please respect copyright.PENANAoc8llhG5dY
45482Please respect copyright.PENANAjkwoDo3SRp
“Bener Mas. Tapi supaya gak sangsi mending timbang bayar aja, sesuai dengan barang yang kita dapatkan.”
45482Please respect copyright.PENANALY2tpg9cJB
45482Please respect copyright.PENANAYt8KMIvkFM
“Kita survey aja dulu. Lokasinya kan jauh juga dari sini ya?”
45482Please respect copyright.PENANAR9PQsnwhpT
45482Please respect copyright.PENANAw1yuRU20Qo
“Yaaa….kurang lebih seratuslimapuluh kilometer Mas. Kalau mau disurvey harus secepatnya. Takut keburu tercium sama bandar-bandar besi. Mas kan sudah punya buyer ya?”
45482Please respect copyright.PENANAZWxB8M3EiO
45482Please respect copyright.PENANAEEh1W3qRru
“Iya. Kapan kita survey?”
45482Please respect copyright.PENANAHVJThuif4f
45482Please respect copyright.PENANAemjbauncsi
“Lebih cepat lebih baik. Sebaiknya sekarang juga kita ke sana Mas.”
45482Please respect copyright.PENANA9wsgFDqBJ6
45482Please respect copyright.PENANAhx2FhartBU
“Mbak Mona mau ikut di mobil saya kan?”
45482Please respect copyright.PENANA8Zm7CREatD
45482Please respect copyright.PENANAMDZWqeAdBC
“Ya iyalah. Saya kan cuma punya motor Mas. Masa ke sana pakai motor.”
45482Please respect copyright.PENANAxup0AURba6
45482Please respect copyright.PENANAPa0gje4CbC
“Oke deh. Mau dijemput dimana?”
45482Please respect copyright.PENANAItMc26f3X5
45482Please respect copyright.PENANAesNnpPwjcc
“Di depan SMA dua-dua aja. Mas kan belum tau rumah kost saya, masuk ke dalam gang, bisa nyasar nanti.”
45482Please respect copyright.PENANA9tIoCcv9jS
45482Please respect copyright.PENANA7TW9QRbP3v
“Oke. Sejam lagi saya jemput di depan SMA itu.”
45482Please respect copyright.PENANA7Xpo2go8JG
45482Please respect copyright.PENANAY7GyHF7iK0
“Baik Mas. Thank you.”
45482Please respect copyright.PENANAKZYXPnwENB
45482Please respect copyright.PENANAjdEdz0VmPG
Aku bergegas ke depan garasi. Herman, sopirku sedang mengelap kaaca mobilku dengan kanebo. “Her…kita ke luar kota sekarang,” kataku
45482Please respect copyright.PENANAu3fp9ovayO
45482Please respect copyright.PENANAvJWl5lx6zD
“Siap Pak !” sahut sopirku.
45482Please respect copyright.PENANA25U4DkbG7N
45482Please respect copyright.PENANAzQEof4ouh3
Aku bergegas ke kamar mandi, lalu cepat-cepat mandi.
45482Please respect copyright.PENANAVJk2vOzhoo
45482Please respect copyright.PENANAmEin35SeQB
Waktu keluar dari kamar mandi, kulihat istriku sedang nonton televisi sambil rebahan di sofa panjang kamar tidurku. “Aku mau ke luar kota, sayang,” kataku sambil mengecup kening istriku.
45482Please respect copyright.PENANAlQkHmaNXcP
45482Please respect copyright.PENANAmTXuYtIFnY
“Ke luar kota ke mana?” tanya istriku.
45482Please respect copyright.PENANAjg3818UDO7
45482Please respect copyright.PENANAGtPOt0lK6a
Kusebutkan nama kota itu. Lalu kataku, “Doakan aku sukses ya. Kalau sukses, untungnya bisa beli mobil baru yang jauh lebih keren.”
45482Please respect copyright.PENANAZUkNSPVY1k
45482Please respect copyright.PENANAquuRTXX4Ea
“Iya, pasti aku doakan Bang. Mau nginep di sana?”
45482Please respect copyright.PENANAS60uaCw3ED
45482Please respect copyright.PENANAjMnPshq6u8
“Lihat-lihat situasinya nanti. Kalau deal, pasti aku nginep. Nunggu sampai big boss datang.”
45482Please respect copyright.PENANAJtHmcmcGuk
45482Please respect copyright.PENANAxuahfdkSkX
“Kalau nginep berarti sukses ya Bang?”
45482Please respect copyright.PENANAsWYoXo3mWE
45482Please respect copyright.PENANAM6LZQXl1kK
“Kira-kira begitulah.”
45482Please respect copyright.PENANAbxWV6I6AgQ
45482Please respect copyright.PENANAtJrflXgL6f
“Bawa pakaian buat ganti di sana dong.”
45482Please respect copyright.PENANAsAQrpKkW0s
45482Please respect copyright.PENANAnWR6a3SRar
“Iya, tolong masukin dua setel aja ke tasku, sayang.”
45482Please respect copyright.PENANApVbF2Fw7aL
45482Please respect copyright.PENANASw8upDz1iA
45482Please respect copyright.PENANADQIMIYvDho
Tak lama kemudian aku sudah duduk di jok belakang mobilku yang dikemudikan oleh Herman dan sudah jauh meninggalkan rumahku.
45482Please respect copyright.PENANAPhjcbUJuSb
45482Please respect copyright.PENANA5fH5diXGyg
“Yang mau dijemput siapa Pak?” tanya Herman ketika lampu merah menghentikan mobilku.
45482Please respect copyright.PENANAK2xH1rg905
45482Please respect copyright.PENANAOcn5o37uS7
“Mbak Mona. Kamu sudah tau dia kan?”
45482Please respect copyright.PENANA1XkYCE34KP
45482Please respect copyright.PENANArXbaZt698T
“O, yang perawan tua itu Pak?”
45482Please respect copyright.PENANAE3xapfcum5
45482Please respect copyright.PENANA0T3fXW6Z6d
“Hush ! Jangan pakai julukan perawan tua lah. Nanti kalau kedengaran orangnya gak enak.”
45482Please respect copyright.PENANAYNLTuL8ZRr
45482Please respect copyright.PENANATSDzzxCavS
Herman terdiam. Dia memang kubebaskan bergaul dengan teman-temanku. Bahkan sesekali dia suka ikutan menawar-nawarkan barang kepada teman-temanku. Jadi tak aneh kalau dia tahu banyak mengenai orang-orang yang kukenal.
45482Please respect copyright.PENANASezNnoe19j
45482Please respect copyright.PENANAnOSXh3KG6a
“Tapi Mbak Mona itu beneran masih perawan atau statusnya aja yang masih gadis, Pak?” tanya Herman lagi.
45482Please respect copyright.PENANA5WdsupphbT
45482Please respect copyright.PENANA4flF4D5fQ4
“Wah, mana kutahu perawan gaknya sih,” sahutku dingin.
45482Please respect copyright.PENANAx3xk8iJKpR
45482Please respect copyright.PENANAQlFNDpSmOk
“Test aja Pak. Cewek nganggur gitu, pasti ada hasrat pengen dilibas sama lelaki. Hahahaa…”
45482Please respect copyright.PENANAeeZizph8aR
45482Please respect copyright.PENANAurrxoCpm81
“Gila kamu Her ! Kamu aja yang libas dia gih.”
45482Please respect copyright.PENANAvzVTbna1X3
45482Please respect copyright.PENANAg6Wq1fabtl
“Wah, sama saya mana mau Pak? Saya kan cuma sopir. Ohya Pak…kalau jam segini baru berangkat, bisa malam tibanya di lokasi nanti. Emang mau langsung pulang lagi?”
45482Please respect copyright.PENANAcEZSaAanG2
45482Please respect copyright.PENANAR0CXfPZk87
“Kita lihat-lihat aja nanti. Di kota yang terdekat dengan lokasi kan pasti ada hotel. Kalau perlu nginap, ya nginap aja di hotel.”
45482Please respect copyright.PENANA3nfG8XkJXV
45482Please respect copyright.PENANAS8825YEfHS
Tak lama kemudian kami tiba di depan SMA yang dijanjikan. Gadis bernama Mona itu tampak sudah berdiri di trotoar, mengenakan celana panjang berwarna coklat tua, dengan kaus kuning muda, sambil menjinjing sebuah tas.
45482Please respect copyright.PENANAyQNN2nOvsX
45482Please respect copyright.PENANAfyswjxQef7
Herman turun dan membukakan pintu belakang kiri. Mona masuk ke dalam dan duduk di sisiku.
45482Please respect copyright.PENANAgs8yVEtCtv
45482Please respect copyright.PENANAmToH8BKGzM
“Bawa pakaian ganti?” tanyaku.
45482Please respect copyright.PENANARfHcBA8ybk
45482Please respect copyright.PENANAitSh6cVRhT
“Cuma bawa buat tidur, Mas. Soalnya ada kemungkinan harus nginap nanti ya?”
45482Please respect copyright.PENANA3aHGmlD1jo
45482Please respect copyright.PENANAohRiGj62E0
“Iya. Gak apa-apa kalau harus nginap kan?” tanyaku.
45482Please respect copyright.PENANA31GzOtp2zP
45482Please respect copyright.PENANAZTeisF8wav
“Gak apa-apa. Saya sudah minta izin sama ibu kost tadi.”
45482Please respect copyright.PENANAFNCtVpd89B
45482Please respect copyright.PENANAKfKJIzPjIS
Tak lama kemudian Herman sudah meluncurkan lagi mobilku. Perjalanan yang kami tempuh cukup lama. Jam sembilan malam kami baru tiba di kota terdekat dengan lokasi pabrik yang mau disurvey itu.
45482Please respect copyright.PENANAL6He0oVUIL
45482Please respect copyright.PENANA3OIIkqB7dc
“Bagaimana nih? Kayaknya kita harus istirahat dulu, besok pagi saja kita surveynya ya?” kataku sambil menepuk lutut Mona yang bercelana panjang corduroy coklat tua itu.
45482Please respect copyright.PENANAt9Tc9WM6m5
45482Please respect copyright.PENANAxmaKOBYpNr
“Iya, bagaimana baiknya saja Mas,” sahut Mona sambil merapikan rambutnya.
45482Please respect copyright.PENANAhJZkuBmQT4
45482Please respect copyright.PENANA7nyFtjn4ZR
“Cari hotel aja Her,” perintahku pada sopirku.
45482Please respect copyright.PENANAiWTxxjAJz9
45482Please respect copyright.PENANAbF3U0hhc5H
“Siap Pak. Tapi…setahu saya di kota ini hanya ada satu hotel.”
45482Please respect copyright.PENANADJZsoHKJMg
45482Please respect copyright.PENANAh9WSpkyWv7
“Ya…yang penting bisa dipakai istirahat aja, jangan sampai harus tidur di mobil.”
45482Please respect copyright.PENANAxYFGQYqiG8
45482Please respect copyright.PENANA3V6UruGotK
Herman membelokkan mobil ke jalan yang tidak kukenal. Dan akhirnya berhenti di pekarangan sebuah hotel kecil, tapi pekarangannya cukup luas.
45482Please respect copyright.PENANAGKBLU1CdFR
45482Please respect copyright.PENANA0yUvmYBvqM
“Ini satu-satunya hotel di kota ini Pak,” kata Herman sambil mematikan mesin mobil.
45482Please respect copyright.PENANAshHygIBZj3
45482Please respect copyright.PENANAE3RlkRyNQd
“Iya,” sahutku sambil membuka pintu mobil di samping kananku, “yang penting bisa istirahat aja.”
45482Please respect copyright.PENANAjLSl0PKR8H
45482Please respect copyright.PENANAf4tyIm3Lnr
Aku langsung menuju ruang resepsionis. Menanyakan apakah masih ada kamar kosong. Dan jawabannya membuatku kecewa, “Kamar tinggal satu Pak,” kata resepsionis, “Tapi lumayan besar kamarnya, dengan dua tempat tidur luas.”
45482Please respect copyright.PENANAaoJZavVrUT
45482Please respect copyright.PENANAz9TBpkpbME
Aku tercenung sesaat. Balik lagi ke mobilku yang diparkir di pekarangan hotel kecil ini. “Kamarnya tinggal satu dengan dua tempat tidur,” kataku pada Mona.
45482Please respect copyright.PENANAviECvvj8T5
45482Please respect copyright.PENANAtBCc1fs3j9
“Saya sih gak usah dipikirin Pak,” Herman nyeletuk, “saya tidur di mobil aja.”
45482Please respect copyright.PENANADbKH7GJVEV
45482Please respect copyright.PENANA6OICyaQn0E
“Gimana?” tanyaku sambil memandang Mona lagi.
45482Please respect copyright.PENANAHEPDEmSvGN
45482Please respect copyright.PENANAYw2vn9lvOp
“Gimana baiknya aja Mas,” sahut gadis 32 tahunan itu.
45482Please respect copyright.PENANAODe0fjq1us
45482Please respect copyright.PENANA6T41G1qgFG
“Ya udah kalau gitu, kita sekamar kan gak apa-apa ya?”
45482Please respect copyright.PENANATbNNnVOmxq
45482Please respect copyright.PENANA8Nzep0Fc5A
Mona mengangguk perlahan. Lalu kusuruh Herman mengeluarkan tasku dari bagasi.
45482Please respect copyright.PENANAPm4JGJ90Na
45482Please respect copyright.PENANAl2kKruyimA
Kamar itu bernomor 29. Kulihat hotel ini hanya memiliki 40 kamar. Tapi di dalamnya lumayan bagus. Pakai AC dan shower air panas. Itu sudah cukup bagiku.
45482Please respect copyright.PENANAGYuHNNyQnn
45482Please respect copyright.PENANAuVKwSzes2N
Mona pun masuk ke dalam kamar. Meletakkan tasnya dan mengamati keadaan di sekeliling kamar itu. Herman sudah keluar lagi.
45482Please respect copyright.PENANAom4YsAhH0r
45482Please respect copyright.PENANA2TAtWIMzE4
“Kasian juga sopirnya Mas. Dia akan tidur di mobil ya?” kata Mona sambil membuka tasnya.
45482Please respect copyright.PENANAcrtf8l9Fcc
45482Please respect copyright.PENANAxUNCyaTBs7
“Emang udah biasa dia tidur di mobil, tapi sebentar….mau ngasih duit rokok dulu, Mbak.”
45482Please respect copyright.PENANArtrXQpNBgC
45482Please respect copyright.PENANAl6lKZEmu39
“Ah, panggil Mona aja Mas. Gak usah pake mbak-mbakan,” kata Mona sambil mengeluarkan pakaian dari dalam tasnya.
45482Please respect copyright.PENANAb7OEjAeN28
45482Please respect copyright.PENANAluQG368p79
“Oke,” kataku sambil tersenyum. Lalu keluar dari kamar dan menghampiri Herman. Ternyata dia sedang nonton tv di lobby. Kuberikan uang alakadarnya sambil berkata, “Nih buat makan dan rokok.”
45482Please respect copyright.PENANARBM6Xmt4Am
45482Please respect copyright.PENANAQVwgoXGSnp
“Makasih Pak,” Herman tampak girang mendapatkan uang jajan itu, “Pak…kesempatan tuh…”
45482Please respect copyright.PENANAXtRswt0TJi
45482Please respect copyright.PENANALuTXPOjf4e
“Kesempatan apa?” tanyaku dengan kernyitan.
45482Please respect copyright.PENANAZ8pyBMudNi
45482Please respect copyright.PENANA8fhsoJFYhp
Setengah berbisik Herman menyahut, “Mbak Mona itu…libas aja Pak. Mumpung ada kesempatan.”
45482Please respect copyright.PENANAsDwBOjH0pa
45482Please respect copyright.PENANAu6LbUukxLE
“Gila kamu ah ! Macem-macem aja,” kataku sambil mengacungkan kepalan tangan ke depan wajah sopirku.
45482Please respect copyright.PENANAK5ztFDL6MG
45482Please respect copyright.PENANAq11fJXi4yz
Herman memang sering lancang dan lupa tatakrama. Dia juga sok akrab kalau berhadapan dengan teman-temanku, sehingga ia lupa bahwa ia cuma seorang sopir. Tapi yang kusukai dari pribadinya, dia tak pernah mengeluh capek, meski harus nyetir 24 jam tanpa istirahat.
45482Please respect copyright.PENANAJXydHwFo5z
45482Please respect copyright.PENANAuJcgRZcgLV
Aku masuk lagi ke dalam kamar 29. Kulihat Mona sudah mengenakan kimono sutra berwarna biru langit dengan corak berwarna biru tua. Dia memang tidak cantik. Tapi setelah kuperhatikan, kulitnya putih bersih.
45482Please respect copyright.PENANAbQBmjWZZmd
45482Please respect copyright.PENANARYCRZSIZce
“Gak nyangka kita bakal tidur sekamar ya,” kataku sambil menatapnya dengan sikap menggoda.
45482Please respect copyright.PENANA4d8SMnTgsU
45482Please respect copyright.PENANAV79T639Pph
“Iya, tapi bednya kan misah.”
45482Please respect copyright.PENANAWxkYtC399U
45482Please respect copyright.PENANAEoqu3igsRW
“Kalau saya ngelindur, lalu pindah ke bed Mona nanti gimana?”
45482Please respect copyright.PENANAcJK24zFFFs
45482Please respect copyright.PENANAs69tv4ckYK
“Mmm…gimana ya? Kalau sekadar tidur sih gakpapa juga, Mas,” sahutnya dengan senyum.
45482Please respect copyright.PENANAhR6IgGxPiH
45482Please respect copyright.PENANAExK4YN59lw
“Sini dong ngobrolnya,” kataku sambil menepuk kasur di kiriku, “Mumpung lagi santai, kita bisa ngobrol banyak.”
45482Please respect copyright.PENANAa0EJTiAnIu
45482Please respect copyright.PENANACjilSYzVCe
“Ngobrol apa Mas?” Mona menghampiriku dan duduk di sebelah kiriku, di pinggiran tempat tidur.
45482Please respect copyright.PENANAJaj5Ertbwk
45482Please respect copyright.PENANAMKPKk6zmdS
“Mona udah punya pengalaman dengan lelaki?” tanyaku sambil memegang pergelangan tangannya.
45482Please respect copyright.PENANAWDF88V9O31
45482Please respect copyright.PENANAvJuzuj5AiB
“Maksud Mas?” Mona menatapku dengan sorot bingung.
45482Please respect copyright.PENANASDjcCF2rXg
45482Please respect copyright.PENANA0a23sd40Sl
“Soal seks….udah ada pengalaman?”
45482Please respect copyright.PENANA6DaxFwxhg1
45482Please respect copyright.PENANAqG6dfYwbEe
Mona menggeleng dengan sorot sedih, “Soal itu sih saya masih nol besar Mas.”
45482Please respect copyright.PENANALl9yajL9FA
45482Please respect copyright.PENANA7YKQHLWaTj
“Masa sih?”
45482Please respect copyright.PENANAruWxCUpMcL
45482Please respect copyright.PENANAidTY45V16F
“Berani sumpah….saya belum pernah.”
45482Please respect copyright.PENANAr6xRU7TngH
45482Please respect copyright.PENANAvnavMGNhlb
“Zaman sekarang kan anak SMA juga udah banyak yang pernah mengalaminya.”
45482Please respect copyright.PENANAuf18Jwr8gz
45482Please respect copyright.PENANA2eAwgwhod5
“Tapi saya tidak seperti mereka Mas. Lagian siapa yang mau kepada saya yang jelek gini.”
45482Please respect copyright.PENANA2PH6YdrXds
45482Please respect copyright.PENANAnlAPFqe86i
“Emang belum pernah pacaran?”
45482Please respect copyright.PENANAjsqLIGgqos
45482Please respect copyright.PENANAFEn0dPdWCD
“Waktu masih kuliah pernah juga ada cowok mendekati saya. Tapi ya gitu deh…belok ke cewek yang jauh lebih cantik dari saya.”
45482Please respect copyright.PENANA5UCoxe25OP
45482Please respect copyright.PENANAE8crY0rSNT
“Wah…padahal kulit Mona putih bersih gini….” kataku sambil mengelus lutut Mona yang muncul dari belahan kimononya.
45482Please respect copyright.PENANARfvBS9h1ls
45482Please respect copyright.PENANAdGQas3yyOQ
Kutunggu reaksinya. Dia diam saja. Dan aku makin ingin tahu. Tanyaku, “Pernah membayangkan indahnya berhubungan seks?”
45482Please respect copyright.PENANAXCzfBkEVo3
45482Please respect copyright.PENANAcb9Rbz0DpZ
“Ya…sering juga Mas. Tapi saya kan perempuan. Gak bisa aktif seperti laki-laki.”
45482Please respect copyright.PENANA3T0E67U7rF
45482Please respect copyright.PENANALIxKx51bNa
Aku rayapkan tanganku ke pahanya. Terasa hangat. Tanyaku lagi, “Kalau diraba-raba gini bagaimana rasanya?”
45482Please respect copyright.PENANA4goGsrtouW
45482Please respect copyright.PENANARxido8UNcx
“Mmm…degdegan, Mas.”
45482Please respect copyright.PENANACrDKm9HfI9
45482Please respect copyright.PENANAAqRZ2sKBUg
“Kita bikin kisah indah di antara kita yok….” kataku sambil memeluk pinggangnya, lalu kudekatkan bibirku ke bibirnya.
45482Please respect copyright.PENANAxWcpeUhZVz
45482Please respect copyright.PENANAGAaMV0Tj9Q
Mona malah memejamkan matanya. Ini kuanggap bahwa ia siap mengikuti keinginanku, tapi masih malu mengatakannya secara lisan. Maka aku pun tak banyak basa-basi lagi. Kupagut bibirnya dengan hasrat biologisku yang mulai berdesir-desir.
45482Please respect copyright.PENANAkdFgGZks63
45482Please respect copyright.PENANA1q1FHey4BP
Mona diam saja. Tidak bereaksi pada waktu bibirnya mulai kulumat. Waktu tanganku merayap ke dalam belahan kimononya pun, dia tidak bereaksi. Dan aku senang sekali ketika langsung menyentuh payudaranya yang berukuran sedang-sedang saja.
45482Please respect copyright.PENANAfzrY5wisGl
45482Please respect copyright.PENANA10de0gkDXm
Mona mulai bereaksi. Ia memelukku erat-erat ketika tanganku mulai mempermainkan pentil payudaranya. Dan aku mulai tak sabaran lagi. Kulepaskan ikatan tali kimononya, lalu kudorong dadanya agar rebah terlentang. Ia benar-benar pasrah. Kubuka belahan kimononya, sehingga sepasang payudaranya mulai tampak di depan mataku. Ketika pandanganku menurun ke bawah, kusaksikan tubuh berkulit putih bersih. Tidak mengecewakan. Kenapa pula tubuh seindah ini tidak pernah menarik perhatian kaumku?
45482Please respect copyright.PENANAtGaWOaFl11
45482Please respect copyright.PENANA5CYwp5WUl8
Aku semakin jauh melangkah. Kucelucupi pentil payudara Mona, sementara tanganku mulai merayapi pusar perutnya….menurun dan menyelinap ke lingkarat karet celana dalamnya. Wow, kusentuh gundukan rambut keriting yang lebat sekali. Mungkin ia tak pernah mencukur jembutnya.
45482Please respect copyright.PENANAcz2VpoCBWU
45482Please respect copyright.PENANAUxjKEm4Sxv
Ketika jemariku mulai mengelus2 belahan vagina yang masih tertutup celana dalam itu, sementara mulutku makin ganas menjilati dan menyedot-nyedot pentil teteknya, tubuh Mona terasa semakin menghangat. Tangannya pun mulai meremas-remas bahuku, sementara napasnya tertahan-tahan.
45482Please respect copyright.PENANA0XQnG1e3GL
45482Please respect copyright.PENANAjlOIAcs1uk
Tapi aku mulai menurunkan kepalaku. Bibir dan lidahku mulai mencelucupi pusar perutnya. Mona hanya bisa mengeus-elus rambutku. Entah apa yang dirasakannya saat ini. Dan mulutku menurun terus, sementara kedua tanganku menurunkan celana dalam gadis berkulit putih bersih ini.
45482Please respect copyright.PENANAStv3BQaoxK
45482Please respect copyright.PENANAbLr53cwsyA
“Mas….” terdengar suara Mona seperti protes ketika celana dalamnya sudah kulemparkan ke dekat bantal.
45482Please respect copyright.PENANA7nitN4kv3g
45482Please respect copyright.PENANA5eg3n37e5D
“Kenapa?” tanyaku sambil menatapnya.
45482Please respect copyright.PENANA0I91SmnzgM
45482Please respect copyright.PENANA0SL043p4Yw
“Malu…” sahutnya.
45482Please respect copyright.PENANAQkV6mGgWiM
45482Please respect copyright.PENANAipABY2azT8
“Gak usah malu-malu,” sahutku sambil menanggalkan celana panjang dan celana dalamku, “Tuh lihat….aku juga gak malu kan?” kupegang batang kemaluanku yang sudah ngaceng sekali ini. Kudekatkan ke tangannya. Tapi ia tak berani menyentuhnya. Lalu matanya tampak terpejam lagi.
45482Please respect copyright.PENANA1SKGeJL276
45482Please respect copyright.PENANAsIr70NcyI4
“Mona mau kan merasakan enaknya bersetubuh?” tanyaku sambil memegang ergelangan tangannya.
45482Please respect copyright.PENANAjfYeGek6b1
45482Please respect copyright.PENANA8noODcSbL5
“Emang Mas mau?” ia menatapku dengan sorot malu-malu.
45482Please respect copyright.PENANArctB7jCwyt
45482Please respect copyright.PENANAKiAJvVItGa
“Mau banget,” kataku, “tapi kalau Mona benar-benar masih perawan, semuanya harus dilakukan dengan sama-sama ikhlas.”
45482Please respect copyright.PENANAjnZju5xfr9
45482Please respect copyright.PENANArvYPPDQB6c
“Saya memang masih perawan Mas. Silakan aja buktikan…”
45482Please respect copyright.PENANA4JnX2NPPqM
45482Please respect copyright.PENANA68LQSQ8ARg
“Mona rela kalau perawannya saya ambil?”
45482Please respect copyright.PENANAYKtvTrIVI9
45482Please respect copyright.PENANAJkBt5jgmg0
“Terserah Mas…soalnya jujur aja….saya juga ingin….” kata-katanya terputus begitu saja. Tapi aku sudah mengerti maksudnya. Dan menurutku, ucapannya itu sudah merupakan pengakuan yang luar biasa. Bahwa ia ingin merasakan digauli oleh lelaki.
45482Please respect copyright.PENANAKYpaOXyXO5
45482Please respect copyright.PENANAocE2LcZNZT
Setelah melepaskan baju kaus, aku jadi telanjang bulat juga, seperti yang sudah terjadi pada Mona.
45482Please respect copyright.PENANAGadRJdMsPO
45482Please respect copyright.PENANAUdZxkX4Esd
Ketika wajahku berada di depan kemaluannya yang berbulu lebat itu, terdengar suaranya, “Mas…mau ngapain? Saya malu dong punya saya dipelototin gitu.”
45482Please respect copyright.PENANA2OYB9ICSQS
45482Please respect copyright.PENANA57Inimd1XS
“Sttt…diam aja ya….saya ingin membuktikan virginitasmu…hmmm…memang masih perawan, Mon,” sahutku sambil mengangakan mulut vagina gadis itu. Memang kulihat hymennya masih utuh. Berarti kemaluan gadis ini belum pernah diapa-apain.
45482Please respect copyright.PENANAIv7Yk7mY2n
45482Please respect copyright.PENANAhL2tlLjxZn
Ini sesuatu yang langka di zaman sekarang. Bahwa gadis berusia 32 tahun masih benar-benar perawan.
45482Please respect copyright.PENANAqPbV2DwVli
45482Please respect copyright.PENANAetTb2yUIEj
Maka tanpa basa basi lagi, kuserudukkan mulutku ke vagina yang masih virgin itu. Kuciumi beberapa kali. Lalu kujilati labia mayoranya (bibir besar kemaluan wanita).
45482Please respect copyright.PENANA8nTKYrjrHV
45482Please respect copyright.PENANAOgIF9XLNx5
“Duuuh…Mas…ini diapain? Iiih…Mas gak jijik? Iiiih….Mas…..oooh….Mas….” Mona menggeliat-geliat dengan tangan mengepak-ngepak ke kasur. Terlebih lagi setelah aku memusatkan jilatan dan isapanku ke bagian clitorisnya. Semakin menggeliat-geliat mona dibuatnya. Bahkan lalu terdengar suara histerisnya, “Duuuh…Mas…ini enak sekali…tapi…oooh…Mas…..oooh…iya…geli tapi enak Mas…..oooh…hsssshhhh…..”
45482Please respect copyright.PENANAvN6WwRhf97
45482Please respect copyright.PENANABmAWlefXt9
Diam-diam kukeluarkan air liurku sebanyak mungkin, supaya liang kemaluan Mona jadi becek, karena untuk pertama kalinya akan ditembus oleh batang kemaluan lelaki….batang kemaluanku. Cukup lama aku melakukan cunnilingus (lelaki ngemut kemaluan wanita). Sehingga rintihan-rintihan histeris Mona makin menjadi-jadi. Apakah ia sempat mengalami orgasme waktu kemaluannya kujilati ini, entahlah. Sulit memastikannya, karena ia benar-benar pemula.
45482Please respect copyright.PENANAkee45A7UtX
45482Please respect copyright.PENANAsbF1N4z5Yh
Setelah Mona kuanggap siap untuk melakukan persetubuhan yang sebenarnya, kurentangkan sepasang kakinya selebar-lebarnya, lalu aku naik ke atas perutnya, sambil berkata, “Sekarang mulai penetrasi ya….”
45482Please respect copyright.PENANAfUrnHfezsS
45482Please respect copyright.PENANA0JlirLPK8v
Lalu kutempelkan puncak penisku di mulut kemaluan Mona yang sudah basah kuyup oleh air liurku, “Yang pertama pasti agak sakit….tahan ya Mon…”
45482Please respect copyright.PENANATt9MSqcMyD
45482Please respect copyright.PENANA17C5F3fJxI
“Iya,” sahutnya lirih, “tapi ajarin ya Mas….saya kan masih bodoh banget dalam soal ini…”
45482Please respect copyright.PENANA4D5mHAJYsX
45482Please respect copyright.PENANAowvuV9w80b
Aku mulai mendesakkan batang kemaluanku agak kuat…makin kuat…makin kuat…terasa sudah membenam sedikit….kudorong terus…terasa sempit sekali, padahal sudah kubikin basah tadi dengan air liurku…tapi dengan pengalamanku yang sudah cukup banyak, aku berhasil melakukannya….kuenjot sedikit demi sedikit, sambil berusaha agar penisku semakin jauh membenam di liang kemaluan Mona.
45482Please respect copyright.PENANA2HzR0fblQu
45482Please respect copyright.PENANA41IHxbwm1m
Aku pun merapatkan dadaku ke dada Mona. Memeluk lehernya sambil melumat bibirnya. sementara penisku makin lama makin lancar maju-mundur dalam jepitan liang kemaluan Mona yang masih sangat sempit ini.
45482Please respect copyright.PENANA4xMNtS06gm
45482Please respect copyright.PENANAEfwHi6FHAG
“Memek perawan…bukan main enaknya….” kataku sambil menjilati leher Mona.
45482Please respect copyright.PENANAjDQpTON87G
45482Please respect copyright.PENANAbz2ADM8P7Y
“Masa sih?”
45482Please respect copyright.PENANAlucEi8FTS8
45482Please respect copyright.PENANAtLg2K0Ggdf
“Beneran. Mona sendiri gimana? Enak kan?”
45482Please respect copyright.PENANAZH1nloZZkj
45482Please respect copyright.PENANAcXYu4Yflfy
“Iya Mas…enak banget…duuuh….rasanya kayak gini ya….denyutnya sampai ke lutut-lutut…tapi…Mas…..Mas….seperti ada yang mau keluar……”
45482Please respect copyright.PENANAJ5dzLaVK0D
45482Please respect copyright.PENANAq3nb3MQcjd
“Nikmati aja…mungkin itu pertanda mau orgasme….”
45482Please respect copyright.PENANAPmxqi2ulyi
45482Please respect copyright.PENANAOaac86oYGJ
“Maaas….” Mona meremas-remas bahuku sambil memejamkan matanya. Liang kemaluannya terasa berdenyut-denyut…lalu terasa jadi banyak lendir hangat. Berarti dia sudah mengalami orgasme.
45482Please respect copyright.PENANA6gmUBKwFi9
45482Please respect copyright.PENANArQTWmoPs9L
Mona baru sekali ini mengalami persetubuhan. Mungkin liang kemaluannya akan terasa sakit kalau aku berlama-lama menyetubuhinya. Maka aku pun mempercepat gerakan penisku, dengan tujuan ingin cepat-cepat ejakulasi, supaya Mona tak tersiksa dibuatnya.
45482Please respect copyright.PENANAOa1DVa54kP
45482Please respect copyright.PENANAjnlnGbZbSa
Dan ketika aku merasa sudah mau ejakulasi, cepat kucabut penisku dari liang kemaluan Mona. Dan sambil memegang penisku yang kuarahkan ke atas perut Mona, kurasakan penisku mengejut-ngejut sambil memuncratkan air maniku….crooot….crrooot…croooot….crooot….
45482Please respect copyright.PENANAi3FQdITf0x
45482Please respect copyright.PENANAKYLuB554Yw
Meski merasa lemas, aku turun dari tempat tidur. Kuambil handuk putih yang disediakan hotel untuk menyeka air mani yang menggenangi perut Mona. Dan ketika melirik ke arah seprai., kulihat ada genangan darah di situ. Hmmm…darah perawan Mona.
45482Please respect copyright.PENANAPIYlHJymZ9
45482Please respect copyright.PENANAHIqOJTsnbn
“Mona benar-benar masih perawan…terimakasih ya….aku jadi sayang sama Mona….” kataku sambil menciumi pipinya.
45482Please respect copyright.PENANACaAKse3mx7
45482Please respect copyright.PENANAK914dRVPNZ
Mona cuma tersenyum, lalu menyahut lirih, “Ntar kalau kepengen lagi gimana?”
45482Please respect copyright.PENANA5CCTHoKZdH
45482Please respect copyright.PENANATSrHaVXfei
“Gampang. Tinggal bbm aja….nanti namamu akan kureset jadi nama cowok.”
45482Please respect copyright.PENANAj5UgRcXRfP
45482Please respect copyright.PENANA7PBIg54RGa
“Supaya istri Mas jangan curiga?”
45482Please respect copyright.PENANADxcsf8vYKq
45482Please respect copyright.PENANASbqAeI2n1S
“Iya. Kalau Mona kangen, bbmin aja aku…bunyi bbmnya…pak barang itu harus disurvey, kapan bapak bisa ke sana?”
45482Please respect copyright.PENANAvJmjmHswuI
45482Please respect copyright.PENANAEiPtUCaQzi
“Lalu?”
45482Please respect copyright.PENANAaGGuMfhVtg
45482Please respect copyright.PENANAcPZ0iuLXgO
“Setelah di luar rumah, aku akan nelepon dan janjian ketemu di hotel mana, gitu.”
45482Please respect copyright.PENANAf9NlxnUVaC
45482Please respect copyright.PENANABWrsnRjrlB
“Iya Mas.”
45482Please respect copyright.PENANAmZIHBae8t2
45482Please respect copyright.PENANAPtbdEdGgG7
“Paling juga dalam tiga hari lagi Mona bakal kepengen lagi.”
45482Please respect copyright.PENANAnEh3LB2SDr
45482Please respect copyright.PENANAYS7QkDdr9L
“Kenapa bisa dipastikan begitu?”
45482Please respect copyright.PENANAtYhMPkb9TZ
45482Please respect copyright.PENANA5cyK23GuMa
“Kan lukanya dalam tiga hari akan sembuh. Kalau luka mengering kan suka gatal. Nah…saat itulah Mona akan merasa pengen digesek….heheheee….”
45482Please respect copyright.PENANA8Z8bdche60
45482Please respect copyright.PENANAwPIu6ZhpbY
“Mas…” Mona mendekatkan bibirnya ke bibirku, “minta kiss dong…yang mesra…”
45482Please respect copyright.PENANAgv0MwjcBGD
45482Please respect copyright.PENANANv2p49cz12
Aku terlongong sesaat. Kasihan juga Mona ini. Ia telah menyerahkan sesuatu yang paling berharga di dalam dirinya padaku. Dan aku tak boleh menyepelekan hal itu. Minimal aku harus memperlakukannya dengan penuh kasih sayang.
45482Please respect copyright.PENANAWYY5H61A0Y
45482Please respect copyright.PENANAJlqdxpGVMK
Maka dengan hangat kupeluk tubuhnya, dengan lembut kukecup bibirnya dan kulanjut dengan lumatan mesra dan hangat.
45482Please respect copyright.PENANAVHt8BaMU4K
45482Please respect copyright.PENANA0ktwcIkmKG
Tapi karena kami masih sama-sama telanjang, saling peluk begini membuat kemaluan kami bersentuhan terus. Penisku pun menegang lagi dibuatnya. Maka bisikku, “Mau lagi?”
45482Please respect copyright.PENANAp0JpQPElWT
45482Please respect copyright.PENANAQAwPfO9oDZ
Mona menatapku dengan sorot pasrah, “Terserah Mas…” sahutnya.
45482Please respect copyright.PENANALgDxHZtF43
45482Please respect copyright.PENANAPJJ3AsYX5E
Maka kugumuli gadis yang barusan kuperawani itu dengan sepenuh gairahku. Mona pun mulai pandai membalas gumulanku, dengan melumat bibirku sambil memegang batang kemaluanku dan terkadang meremasnya pelan-pelan.
45482Please respect copyright.PENANAquRPyarXo3
45482Please respect copyright.PENANA24e944twWe
Ketika aku masih saling lumat dengan Mona, diam-diam kumasukkan lagi batang kemaluanku ke dalam liang surgawinya.
45482Please respect copyright.PENANA1VD5kfhLWI
45482Please respect copyright.PENANAsslT30D4Yd
Tidak terlalu sulit membenamkan senjata pusakaku, karena liang vagina Mona masih berlendir. Tapi enaknya kemaluan yang baru saja kuperawani, memang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Masih sangat menjepit, sehinggga terasa sekali nikmatnya waktu aku mulai mengayun batang kemaluanku, maju-mundur dan maju mundur….
45482Please respect copyright.PENANA3H6pZgaHmg
45482Please respect copyright.PENANAaQJMMYNDIc
Mona pun tampak menikmatinya. Terlebih setelah aku mengenjotnya sambil mengulum dan menjilati pentil teteknya, mata Mona jadi merem melek dibuatnya.
45482Please respect copyright.PENANAkcxN68VTGH
45482Please respect copyright.PENANAbY1OT6ATW3
“Mas…oooh…kok enak sekali Massss…..ooooh…..”
45482Please respect copyright.PENANAzDZ112cSLI
45482Please respect copyright.PENANAn6jHp7Zx3e
Mendengar rintihan dan desahan erotis Mona, aku jadi makin bergairah mengenjot penisku. Sehingga Mona semakin merem melek, sementara kedua tangannya sering meremas-remas kain seprai, terkadang juga meremas-remas rambutku sambil menahan-nahan napasnya.
45482Please respect copyright.PENANA8qd2sVn3cV
45482Please respect copyright.PENANAuAk6tvXg6Y
Beberapa saat kemudian kurasakan sekujur tubuh Mona menggeliat….mengejang….disusul dengan hembusan nafas panjangnya… …..aaaaaaahhhh….dan aku merasakan liang kewanitaannya berkedut-kedut. Disusul dengan membasahnya lubang yang tengah kunikmati ini….sehingga terasa menjadi hangat sekali…terasa tidak terlalu sempit lagi…..
45482Please respect copyright.PENANASbRrrUsVLm
45482Please respect copyright.PENANAvSiG9Gn8Ve
Dan aku tahu apa yang sedang terjadi…….
45482Please respect copyright.PENANAwV2NPKSKyx
Episode 4
45482Please respect copyright.PENANAcGAfaUpw4G
45482Please respect copyright.PENANA59V6cWH1js
45482Please respect copyright.PENANA9HRnloavZo
Di dalam dunia bisnisku, ada rekan yang kuanggap sebagai sahabat terdekatku. Edo namanya (maaf, bukan nama sebenarnya). Tapi ia seperti rekan-rekan yang lain, Edo pun selalu memanggilku Boss. Entah kenapa orang-orang di kelompokku selalu memanggilku boss. Padahal rekan-rekan semuanya kuanggap sejajar denganku, tidak ada yang atasan dan tidak ada yang bawahan. Tapi mungkin karena aku selalu berusaha murah hati, mereka lalu menganggapku sebagai boss. Dalam setiap perjalanan jarak jauh, misalnya, aku tak pernah berhitung-hitung untuk memakai mobilku berikut masalah bensinnya selalu aku yang menanggungnya. Meski urusan bisnis belum clear, aku tak pernah pelit untuk mentraktir makan kepada siapa pun yang sedang bersamaku. Apalagi soal rokok, aku tak pernah pelit-pelit.
45482Please respect copyright.PENANAFZQ10JYvWt
45482Please respect copyright.PENANANnKi0Sv9aA
Yah, maklumlah di antara rekan-rekan bisnisku tidak banyak yang sudah lumayan mapan seperti aku. Kebanyakan justru masih payah hidupnya, sehingga banyak yang mati-matian mencari informasi untuk target bisnis kelompokku. Sementara aku lebih banyak duduk manis, sambil menunggu informasi baru dari rekan-rekanku.
45482Please respect copyright.PENANA2PqylnEmWE
45482Please respect copyright.PENANARESlZH2jLA
Kalau aku dianggap “number one” di dalam kelompok bisnisku, maka mungkin yang bisa dianggap “number two” adalah Edo itu. Karena rumahnya selalu dijadikan tempat kumpul-kumpul kelompok bisnisku, sehingga rumahnya sering mendapat julukan basecamp bagi kelompokku.
45482Please respect copyright.PENANAZwOKfd1fnz
45482Please respect copyright.PENANA0zVn4vCBop
Edo memang pantas mendapat gelar orang kedua setelah aku. Karena selain pintu rumahnya selalu terbuka untuk rekan-rekan lain, ia juga tak pernah pelit-pelit untuk menyuguhi makanan-minuman kepada siapa pun yang sedang berkumpul di rumahnya.
45482Please respect copyright.PENANAQi3oW2iNHF
45482Please respect copyright.PENANALSiefJyITV
Usia Edo boleh disebut sebaya denganku, sama-sama 30an lebih sedikit, begitu. Kami juga sama-sama sudah punya anak yang masih kecil.
45482Please respect copyright.PENANAi1AZlqQVw1
45482Please respect copyright.PENANARQTtr0soVv
Di antara kelompok bisnisku, Edo dan aku boleh disebut yang paling muda. Karena rekan-rekan yang lain rata-rata usianya di atas 40 tahun. Bahkan ada yang sudah 60 tahun lebih, tapi masih giat mencari duit dan bergabung dengan kelompokku.
45482Please respect copyright.PENANA0ucnwu4yGL
45482Please respect copyright.PENANAAptVK1yesP
Pada suatu hari, seperti biasa aku mendatangi rumah Edo untuk kumpul-kumpul sambil mencari-cari info bisnis. Tapi hari itu rumah Edo terasa sepi, belum ada rekan lain yang datang. Aku dan tuan rumah duduk di teras depan, yang biasa dijadikan tempat ngobrol. Kalau ada yang serius, barulah tamunya dipersilakan masuk ke dalam.
45482Please respect copyright.PENANAcZBr89k09q
45482Please respect copyright.PENANArtMOnpF41b
Setelah ngobrol ke barat ke timur, akhirnya Edo menanyakan sesuatu yang di luar masalah bisnis, “Boss….kelihatannya Mona itu udah dapet ya sama Boss?”
45482Please respect copyright.PENANAlppjUISSJz
45482Please respect copyright.PENANAjGeXaaLzjd
Aku terhenyak, sedikit kaget, karena tadinya kupikir tiada orang lain yang tahu masalah yang satu itu. Tapi sebagai seorang lelaki, yang terkadang bangga dalam “prestasi mendapatkan cewek”, aku malah mengiyakannya.
45482Please respect copyright.PENANA4wUZE69IKD
45482Please respect copyright.PENANAHru9JXFYdy
Kataku, “Abis…teman-teman lain gak ada yang minat, ya kumanfaatkan aja.”
45482Please respect copyright.PENANAOS9xaotDbJ
45482Please respect copyright.PENANATBPhOOoGw4
“Boss kan selalu paling cepat mendapatkan cewek. Yang dari Malang itu juga tau-tau udah jadi milik Boss aja,” kata Edo sambil tersenyum, “Ngomong-ngomong, waktu pertama Boss embat, dia masih perawan?”
45482Please respect copyright.PENANAisqeECXvlg
45482Please respect copyright.PENANAkq8LQ1L1Sr
“Iya,” aku mengangguk, “kasihan kan umur segitu belum pernah merasakan lelaki.”
45482Please respect copyright.PENANAqDtx9krCxv
45482Please respect copyright.PENANABxDN2GOAL2
“Padahal kulitnya putih bersih gitu ya Boss.”
45482Please respect copyright.PENANAAaasQaSpOk
45482Please respect copyright.PENANAdUWY2PuvmH
“Iya…putih dan mulus banget.”
45482Please respect copyright.PENANA7ebnKfbm6S
45482Please respect copyright.PENANA9fqsZUoYRH
“Wajahnya juga gak jelek. Tapi penampilannya terlalu judes, makanya cowok-cowok jadi males mendekati dia.”
45482Please respect copyright.PENANApE6qjpKZS2
45482Please respect copyright.PENANAXLojALwOyv
“Iya. Sebenarnya dia itu lugu. Bukan dingin atau judes.”
45482Please respect copyright.PENANATsDAjSI0MP
45482Please respect copyright.PENANA9xS3R1g2lv
“Terus…Boss mau serius sama dia?”
45482Please respect copyright.PENANACzGSkxHQ0z
45482Please respect copyright.PENANAzhqMdvJjXN
“Serius?”
45482Please respect copyright.PENANAeHiot0ccTG
45482Please respect copyright.PENANAyfINJJb1g5
“Iya. Maksudnya…Boss mau nikahin dia?”
45482Please respect copyright.PENANA53ot7DrbrU
45482Please respect copyright.PENANAKBCj3Tm9pE
“Gak lah. Aku kan udah punya istri.”
45482Please respect copyright.PENANAbTr8y5H8w5
45482Please respect copyright.PENANAm5eftzu1N4
“Nah…kalau takkan menjurus ke hubungan resmi kenapa gak sharing sama saya Boss?”
45482Please respect copyright.PENANAYwkpPtLHrO
45482Please respect copyright.PENANAmPoOKkPXBk
Aku agak kaget mendengar “usul” sahabatku itu. Memang aku sudah banyak membaca pengalaman orang-orang, baik yang di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentang swinger, threesome, gangbang dan sebangsanya. Tapi saat itu aku belum pernah melakukannya. Maka aku menjawab, “Ya berjuang aja sendiri. Siapa tau dia mau.”
45482Please respect copyright.PENANATJXR6B9fPA
45482Please respect copyright.PENANASokA5QLLX8
“Bukan gitu Boss. Maksudnya…kita bikin acara bertiga…biar seru. Tentu harus Boss yang memfasilitasi dan membujuknya dulu supaya mau.”
45482Please respect copyright.PENANAgLBD6XP26F
45482Please respect copyright.PENANAdcryZJHUIk
Aku tercenung. Usul Edo cukup menarik. Tapi apakah Mona takkan menolak? Lalu bagaimana caranya supaya dia mau dithreesome?
45482Please respect copyright.PENANAWaXd7YjeXr
45482Please respect copyright.PENANAarLojDS4lk
“Boss,” kata Edo lagi ketika aku masih tercenung, “Hari Minggu kita kan mau eksekusi pabrik bangkrut yang di Bogor itu.”
45482Please respect copyright.PENANAZgx2KTYXki
45482Please respect copyright.PENANAxDVLPF1iMr
“Terus?” aku memandang sahabatku.
45482Please respect copyright.PENANAiARpVTiB9A
45482Please respect copyright.PENANA8aUmqN8iz6
“Kita ajak aja Mona,” sahut Edo, “Dia kan teliti sekali kalau soal hitung menghitung. Kita terjunkan saja dia ke lapangan, sementara kita cukup hadir saja.”
45482Please respect copyright.PENANAkm4PI9pg2D
45482Please respect copyright.PENANAfySby4UPh6
“Pembongkaran pabrik itu takkan cukup seminggu.”
45482Please respect copyright.PENANAZcYvRqreBl
45482Please respect copyright.PENANAL2AJ9WpaHw
“Justru itu….kita nginep di hotel…lalu siangnya kita bekerja di lokasi, malamnya nginep di hotel.”
45482Please respect copyright.PENANAceufHDtqDA
45482Please respect copyright.PENANAuczvEbnMQg
“Hahahaa….sampeyan ini ada aja akalnya Do. Oke….nanti Mona kuajak. Mudah-mudahan aja dia lagi bersih pada waktunya.”
45482Please respect copyright.PENANAsB0u9ZVqM8
45482Please respect copyright.PENANAAkBewvsICa
“Maksud Boss bersih gimana?”
45482Please respect copyright.PENANAxznw6BYNnq
45482Please respect copyright.PENANAHnQTwElneY
“Ya bersihlah, gak sedang datang bulan. Kalau lagi menstruasi kan gak bisa diapa-apain.”
45482Please respect copyright.PENANAlIvBYVAJsR
45482Please respect copyright.PENANAxqFiYi0b64
“Oh…iya…iyaaa….”
45482Please respect copyright.PENANA4oZ0I6IkGc
45482Please respect copyright.PENANAjck1WB3egZ
Pintu depan terbuka. Raisha (istri Edo) muncul, dengan dua cangkir kopi mengepul dan sepiring kue lapis legit di atas bakinya. Spontan kuhentikan pembicaraan mengenai Mona itu.
45482Please respect copyright.PENANAng4pKywzb2
45482Please respect copyright.PENANAEaXVKhnrpT
“Wah, kalau bertamu ke sini selalu merepotkan ya?” kataku ketika Raisha meletakkan cangkir-cangkir kopi dan piring kristal dengan kue lapis legitnya di atas meja kecil.
45482Please respect copyright.PENANA97ZwTjwPc8
45482Please respect copyright.PENANAC2hTsqXPFs
“Aaah…seadanya aja Pak,” sahut Raisha sambil tersenyum, Silakan diminum…”
45482Please respect copyright.PENANAk82Quds5SW
45482Please respect copyright.PENANA3lXXMHk2J0
“Iya,” aku mengangguk, “terimakasih.”
45482Please respect copyright.PENANAyxgTlDF1vT
45482Please respect copyright.PENANARAG5gMxO8T
Ketika istri Edo masuk lagi ke dalam, hpku bergetar. Ada BBM. Cepat kubuka. Ternyata dari Mona. Isinya, ” Pak, barang itu harus disurvey, kapan bapak bisa ke sana?”
45482Please respect copyright.PENANAA6mpiySXzw
45482Please respect copyright.PENANAgUsELiU16l
Itu kode yang kuanjurkan kalau ia merasa kangen padaku. Karena ada Edo, aku balas dengan bbm lagi, “Nanti jam 4 sore standby di tempat yang tempo hari ya.”
45482Please respect copyright.PENANAFFNxKDyOJ7
45482Please respect copyright.PENANANHk0H273Vk
“Oke.”
45482Please respect copyright.PENANAq0PXHgnNvc
45482Please respect copyright.PENANA4HRS6eP9JG
Tak lama kemudian rekan-rekanku berdatangan satu persatu. Lalu kami tenggelam dalam pembahasan bisnis.
45482Please respect copyright.PENANALr11S1DptV
45482Please respect copyright.PENANAd7Zy8CFWCa
Jam 15.30 aku pamitan kepada rekan-rekanku. Edo mengantarkanku sampai di mobil yang kuparkir di depan rumahnya. Setengah berbisik ia bertanya, “Gimana Boss acara kita hari Minggu? Sudah pasti?”
45482Please respect copyright.PENANAAKjaFmGhzw
45482Please respect copyright.PENANAc7fdEIV6QL
“Sekarang kan baru Senin. Harus tau dulu jadwal menstruasinya. Kepastiannya mungkin besok. Oke?” sahutku perlahan juga, sambil menepuk bahu Edo.
45482Please respect copyright.PENANAaDSI7Dylko
45482Please respect copyright.PENANAeWubozQViy
“Oke Boss,” Edo mengangguk-angguk dengan sorot ceria.
45482Please respect copyright.PENANAUQi8prERq7
45482Please respect copyright.PENANAMr5lbYOGO8
Belasan menit kemudian mobilku sudah kuparkir di depan sebuah rumah makan kecil. Inilah tempat yang sudah kujanjikan dengan Mona. Waktu melangkah masuk ke dalam rumah makan itu, pandanganku mencari-cari ke setiap sudut rumah makan. Mona belum datang. Langsung saja kupesan makanan, karena kebetulan perutku lapar juga.
45482Please respect copyright.PENANAp6JTn45ogX
45482Please respect copyright.PENANAcSIZspyLHO
Setelah kuhabiskan makanan yang kupesan, barulah Mona muncul. Dalam gaun terusan berwarna krem. Wow…ternyata kalau berdandan, Mona itu tampak manis juga.
45482Please respect copyright.PENANAoAc3ODMoyh
45482Please respect copyright.PENANAwB4zjvP8XX
“Udah lama menunggu?” tanyanya sambil duduk di kursi yang bersebrangan denganku.
45482Please respect copyright.PENANAi7aepohWT4
45482Please respect copyright.PENANApWgjONPvUm
“Lama sih gak, seperempat jaman gitu lah. Makan dulu ya.”
45482Please respect copyright.PENANAoWQhWGWJPV
45482Please respect copyright.PENANAP8SzJOH6ca
“Masih kenyang, tadi makan dulu sebelum pergi ke sini.”
45482Please respect copyright.PENANAokvvmF45eo
45482Please respect copyright.PENANAn9vPKw4Ca2
Beberapa saat kemudian aku sudah di belakang setir mobilku bersama Mona yang duduk di sampingku.
45482Please respect copyright.PENANAX5uP0cF9Ep
45482Please respect copyright.PENANAPQVz4LL6Po
“Mona kalau berdandan kelihatan manisnya,” kataku sambil merayapkan tangan kiriku ke lutut gadis itu.
45482Please respect copyright.PENANABImw5gIqWs
45482Please respect copyright.PENANAy4ndUzzZgY
“Ah…Mas bisa gombal juga ya.”
45482Please respect copyright.PENANAB8iNnNHLd7
45482Please respect copyright.PENANAbLGmFIo55d
“Beneran, itu bukan gombal. Ohya…kira-kira hari Minggu yang akan datang lagi M gak?”
45482Please respect copyright.PENANA4OXT5KIPhQ
45482Please respect copyright.PENANAhP5u7BYqB1
“Baru aja bersih dua hari yang lalu Mas. Emang kenapa?”
45482Please respect copyright.PENANA3tzAgqzRmt
45482Please respect copyright.PENANAkYL8WYxRaf
“Ada kerjaan di Bogor. Mungkin bisa semingguan di sana. Bisa ikut kan?”
45482Please respect copyright.PENANAclMcGdyYmI
45482Please respect copyright.PENANAvg1cGHXcC2
“Iya,” Mona mengangguk, “dari dulu saya kan gak pernah menolak ajakan Mas.”
45482Please respect copyright.PENANAi5v2vTdyHs
45482Please respect copyright.PENANAJVu5JLPXsd
“Masalahnya kerjaan di Bogor itu butuh waktu agak lama.”
45482Please respect copyright.PENANA8Eo50t958E
45482Please respect copyright.PENANARlrn6or7I3
“Gak apa-apa. Demi Mas…berbulan-bulan juga saya siap menemani.”
45482Please respect copyright.PENANAVfCial4oJF
45482Please respect copyright.PENANAcfuIdnZiPo
Aku cuma tersenyum mendengar pernyataan itu.
45482Please respect copyright.PENANA6FxIKHo7n4
45482Please respect copyright.PENANAigeCpHcrjh
Di mulut jalan kecil, kubelokkan mobilku. Lalu kuparkir di pelataran parkir sebuah hotel yang tersembunyi, tidak kelihatan dari jalan raya. Aku senang memakai hotel ini, karena suasananya tenang dan nyaman. Memang bukan hotel berbintang, tapi fasilitasnya lumayan bagus. Ada air panas, pakai AC dsb. Ekonomis tapi manis.
45482Please respect copyright.PENANAYpQlypEJwy
45482Please respect copyright.PENANAQRCCkyE1Rp
Mona sudah dua kali dibawa cek in di hotel ini. Dan kini untuk ketiga kalinya aku membawa Mona ke hotel ini.
45482Please respect copyright.PENANABEmiJrLLy7
45482Please respect copyright.PENANAeLlzIayO9e
Aku mendapat kamar di sudut lantai dua. Setelah memberikan tip kepada bellboy yang mengantarkanku ke kamar ini, kututupkan pintu, langsung kukunci. Dan duduk di pinggiran tempat tidur sambil menarik pergelangan tangan Mona.
45482Please respect copyright.PENANAogfEqXUIik
45482Please respect copyright.PENANA6Jdpwrh5Va
Kududukkan Mona di atas pangkuanku, dengan wajah saling berhadapan.
45482Please respect copyright.PENANAAoGykTrUju
45482Please respect copyright.PENANAmjfkwR8tSn
“Sudah ke dokter?” tanyaku. Maksudku agar ia ikutan KB.
45482Please respect copyright.PENANAUKEU5E9D75
45482Please respect copyright.PENANABaIccQfsiq
“Udah. Tapi untuk sementara hanya dikasih pil untuk sebulan. Kalau tidak ada reaksi negatif, baru nanti disuntik tiga bulan sekali atau enam bulan sekali katanya.”
45482Please respect copyright.PENANAT2GL8Tl5ji
45482Please respect copyright.PENANANtcN9gS7E1
“Jadi sekarang aman buat dilepasin di dalam?!” kataku sambil mendekap pinggangnya erat-erat.
45482Please respect copyright.PENANAgfFZJfPWmq
45482Please respect copyright.PENANAzCQtmOjplM
“Iya selama sebulan aman,” sahutnya, “Nanti kalau udah disuntik si lebih lama lagi amannya.”
45482Please respect copyright.PENANA4U6w1yUp7t
45482Please respect copyright.PENANAfDIIsBHIO9
“Sipppp !” cetusku sambil menyingkapkan gaunnya, lalu menanggalkannya.
45482Please respect copyright.PENANA2I6nXTyE60
45482Please respect copyright.PENANAW5WlltQ7YY
Kucermati tubuh Mona yang tinggal mengenakan celana dalam dan bra itu. Sesungguhnya mulus sekali tubuh gadis ini. Tiada bekas luka atau apa pun di tubuhnya yang putih bersih ini. Aku beruntung bisa memiliki gadis ini, meski ia bukan istriku. Tapi mendadak aku teringat kata-kata Edo tadi: “….kalau takkan menjurus ke hubungan resmi kenapa gak sharing sama saya Boss?”
45482Please respect copyright.PENANAxASFLKoyil
45482Please respect copyright.PENANAV6Pr1BH1Bd
Dan ketika aku telah melepaskan branya, kuciumi leher dan puting payudara Mona, sementara khayalanku melayang-layang….membayangkan ketika aku sedang sharing dengan Edo di Bogor nanti. Apakah aku akan rela melihat tubuh semulus ini disetubuhi oleh Edo nanti? Ah…kenapa tidak rela? Toh Mona ini bukan istriku. Tapi benarkah aku akan merelakannya?
45482Please respect copyright.PENANAAMYz45RTSo
45482Please respect copyright.PENANAVHIfbYbyh0
Entahlah. Yang jelas aku sudah menanggalkan celana dalam gadis ini. Kelihatan bulu kemaluannya sudah dirapikan, diguntingi di sana-sini. “Wow….kapan jembut lebat ini dirapikannya?”
45482Please respect copyright.PENANANcJ6xO0mi6
45482Please respect copyright.PENANAK8SSq16UAe
“Kemaren,” sahut Mona yang sudah menelentang pasrah di atas tempat tidur, “Kan Mas yang nyuruh dirapiin, biar jangan berantakan…”
45482Please respect copyright.PENANAUGb4FBLUVA
45482Please respect copyright.PENANAFNiWaEcTWz
“Iya, iya…ini lebih bagus…” kataku sambil mengelus-elus bulu kemaluan Mona yang sudah tampak rapi tapi tidak dibuang habis ini.
45482Please respect copyright.PENANAcpfmWoUxKY
45482Please respect copyright.PENANAVAgQy5otre
Mona pun mulai memberanikan diri menarik ritsleting celana corduroy abu-abuku, lalu menyelinapkan tangannya ke balik celana dalamku. Dan akhirnya ia berhasil menyembulkan batang kemaluanku. Terasa telapak tangannya hangat waktu menggenggam batang kemaluanku yang sudah tegang ini.
45482Please respect copyright.PENANArvXn2mPdpY
45482Please respect copyright.PENANAKEBdWRCula
Aku jadi teringat dalam pertemuan sebelumnya aku sudah mengajarinya cara-cara felatio (menyelomoti penis). Dan tampaknya ia ingin semakin mahir. Batang kemaluanku dimasukkan ke dalam mulutnya. Terasa ia mengisap-isap, lalu mengeluarkan lagi dari mulutnya, kemudian ia menjilati testicleku…leher penisku dan moncongnya juga.
45482Please respect copyright.PENANAzP2myNPrCr
45482Please respect copyright.PENANAcWanulBzo0
“Hmmm…ternyata Mona cerdas sekali ya….sudah enak nih permainan mulutnya,” kataku sambil melepaskan baju kaus putihku.
45482Please respect copyright.PENANAJpS3D838Nr
45482Please respect copyright.PENANAv097NAfMFx
“Siapa dulu dong gurunya?” sahut Mona sambil tersenyum, kemudian menarik celana panjang dan celana dalamku, sehingga kami jadi sama-sama bertelanjang bulat kini.
45482Please respect copyright.PENANA9Oj1WFtVRA
45482Please respect copyright.PENANAQPzZ1ks4oh
“Mau nyobain enam sembilan?” tanyaku.
45482Please respect copyright.PENANAN0yKD7Xt4a
45482Please respect copyright.PENANAkVJ2ZLvg16
“Gimana caranya?” ia tampak bingung.
45482Please respect copyright.PENANATPWUSGBQcG
45482Please respect copyright.PENANAuDzqYMqiuc
Lalu aku menelentang. Kusuruh dia mengambil posisi sungsang, menelungkup di atas perutku dengan wajah menghadap ke penisku, sementara vaginanya berada di atas mulutku.
45482Please respect copyright.PENANAl8cCaLrHuM
45482Please respect copyright.PENANAHYVqVLyouf
Tak sulit mengarahkan posisi yang baru buat Mona ini. Aku jadi bersemangat untuk menjilati kemaluan Mona yang sudah kungangakan di atas mulutku, karena aku tahu Mona sangat menjaga kebersihan, sehingga ketika lidahku mulai menjilati celah kemaluannya, tiada aroma yang tak sedap sedikit pun. Memang kata para pakar, kalau suka main oral, alat vital harus dijaga agar tetap hygienis.
45482Please respect copyright.PENANAgBoTEqeK6z
45482Please respect copyright.PENANACxSrrnxQJg
Mona pun mulai aktif mengoral penisku, sesuai dengan yang pernah kuajarkan. Jemarinya mengurut-urut batang kemaluanku, sementara moncongnya dijilati tanpa canggung-canggung lagi. Tapi kurasakan selomotannya sering berhenti ketika aku mulai aktif menjilati clitorisnya. Bahkan terkadang pinggulnya menghempas, menekan wajahku sehingga aku jadi sulit bernapas.
45482Please respect copyright.PENANATdL73PebeB
45482Please respect copyright.PENANAbChXIFW0ik
Namun aku tak mau complain. Aku harus memakluminya, karena “jam terbang”nya masih sedikit sekali. Maka akhirnya kusuruh Mona menelentang, kemudian aku merayap ke atas perutnya sambil memegangi penisku yang sudah ngaceng berat ini.
45482Please respect copyright.PENANAKyFXdbORgQ
45482Please respect copyright.PENANAaYA6oyh4mr
Akibat permainan 69 tadi, walau cuma sebentar, vagina Mona jadi basah. Tak sulit bagi penisku untuk menerobos lubang hangatnya, langsung masuk setengahnya….disusul dengan dekapan erat gadis itu, dengan nafas yang tertahan.
45482Please respect copyright.PENANAK34nbfl2Mj
45482Please respect copyright.PENANAiPnBGjt3eP
Aku pun mulai mengayun penisku. Dan setiap kudorong sengaja kubenamkan lebih dalam. Sehingga akhirnya aku berhasil membenamkan sepenuhnya.
45482Please respect copyright.PENANARGG0xV34Yc
45482Please respect copyright.PENANA49VLcGjkTz
Mulailah aku menyetubuhi gadis itu untuk yang kesekian kalinya. Yang paling menyenangkan, aku akan bisa melepaskan air maniku di dalam vagina gadis itu, takkan lagi harus ngecrot di mana-mana.
45482Please respect copyright.PENANAtSMnrG3FKI
45482Please respect copyright.PENANAcFleJv0u4C
Dan kali ini kelihatannya Mona seperti sedang meresapi benar nikmatnya hubungan badan kami. Mungkin karena sekarang ia sudah dibentengi oleh pil anti hamil dari seorang dokter yang kukenal baik. Sehingga seberapa rakus pun ia bersetubuh denganku, takkan menimbulkan kehamilan. Mungkin hal itulah yang membuatnya jadi leluasa menikmati setiap jelajahan seksual dariku.
45482Please respect copyright.PENANA6qQx2m7eji
45482Please respect copyright.PENANAGVVwZc5PZK
Ketika aku mulai mengayun penisku dengan garangnya seorang lelaki, Mona menyambutku dengan remasan-remasan di bahuku, terkadang pula di kepalaku, sehingga pastilah rambutku mulai acak-acakan. Meski perlahan, desahan-desahan histerisnya pun mulai berkumandang di telingaku. Desahan histeris itu kadang-kadang terpaksa kuhentikan dengan ciuman ganasku. Dan ia tampak menikmatinya. Menikmati indahnya saling lumat ketika kemaluan kami sedang bergesekan dengan irama yang khas.
45482Please respect copyright.PENANA8MkH8EC69v
45482Please respect copyright.PENANA3vGXUotxne
Dan kali ini aku ingin “uji coba” meletuskan spermaku di dalam vagina Mona, karena selama ini aku belum pernah melakukan bersamanya. Maka ketika Mona mulai berkelejotan secara khas, yang kukenal sebagai tanda-tanda akan mencapai orgasme, aku pun mempercepat ayunan penisku. Aku tak ingin berlama-lama lagi…ingin secepatnya menikmati indahnya ejakulasi dalam jepitan liang kemaluan gadis itu.
45482Please respect copyright.PENANAr5dcYNXsFe
45482Please respect copyright.PENANAVQRmxnHEvY
Lalu…kami seperti orang-orang yang sedang kerasukan…sama-sama mengejang, saling cengkram….saling remas…..dan ketika kurasakan lubang kewanitaan Mona berkedut-kedut, saat itu pula aku sedang membenamkan batang kejantananku sedalam mungkin…..lalu terasa moncong penisku menyemprot-nyemprotkan air mani ke dalam liang surgawi Mona.
45482Please respect copyright.PENANA6F0l2feoUB
45482Please respect copyright.PENANAQE3j9lU7fI
Lalu kami sama-sama terkapar dalam kepuasan, karena berhasil mencapai titik ternikmat secara berbarengan. Tapi pelukan Mona tetap ketat, seolah tak mau berpisah lagi denganku. Maka kuciumi bibirnya berkali-kali. Lalu aku pun terkapar di atas perutnya.
45482Please respect copyright.PENANAUhMYmOKWGA
Episode 5
45482Please respect copyright.PENANAwwrSE0bzGp
45482Please respect copyright.PENANAgjBc3BCuZa
45482Please respect copyright.PENANAwEv5IkVmyI
Lokasi pabrik yang akan dibongkar dan dijual besi-besi tuanya itu belasan kilometer di luar kota Bogor. Tapi aku sudah booking kamar hotel di kota Bogor. Sengaja cuma pesan 1 kamar dengan dua bed, yang satu bed besar, satunya lagi bed medium. Sengaja kuatur seperti itu. Kepada Mona kuterangkan bahwa bed yang besar untuk aku dan dia, sementara bed yang kecilan untuk Edo. Ternyata Mona tidak complain. Mungkin karena ia belum tahu rencanaku dengan Edo.
45482Please respect copyright.PENANA1kKgtgs7Va
45482Please respect copyright.PENANAmcNs7JdmNM
45482Please respect copyright.PENANAvA1jlh3ePv
Ketika aku datang di lokasi, pembongkaran besi-besi di bekas pabrik bangkrut itu sudah mulai dilaksanakan. Pak Gatot dan Pak Hamid (dua orang teamku) sudah dari kemaren nongkrong di lokasi, untuk mengawasi pembongkaran pabrik. Karena kalau tidak diawasi dari awal, biasanya banyak besi-besi yang raib. Maklum saat itu besi tua sedang jadi primadona bagi para pebisnis.
45482Please respect copyright.PENANASZUEcdBMVs
45482Please respect copyright.PENANAa3lxTY9zsr
45482Please respect copyright.PENANAiQiH7sekGS
Aku percayakan kepada Pak Gatot dan Pak Hamid untuk mengawasinya, karena Pak Gatot seorang purnawirawan TNI, sementara Pak Hamid purnawirawan polisi. Mereka tidur di lokasi, karena pembongkaran itu biasanya dilaksanakan siang malam, untuk mengejar target waktu yang telah ditentukan.
45482Please respect copyright.PENANAsc7erg3jBa
45482Please respect copyright.PENANA2zwAFmZn4a
45482Please respect copyright.PENANA2N404v9T7L
Dalam hal ini aku bertindak sebagai mediator yang bermodal. Karena sebelum dibayar oleh buyer, duitku yang dipakai untuk menalangi setiap kilogram besi yang sudah ditimbang dan dimuat ke truk-truk. Karena itu orang-orang menyebutku sebagai arranger. Bukan mediator lagi. Tapi terserahlah julukan apa yang mereka berikan padaku. Yang penting, aku mendapatkan duit dari selisih harga pembelian dan penjualan.
45482Please respect copyright.PENANAGsPKrDV60d
45482Please respect copyright.PENANA1pXray4qDA
45482Please respect copyright.PENANASu0mznfT45
Itu sekilas latar belakang bisnisku di dekat Bogor ini. Tapi di sini aku bukan mau bicara soal bisnisku. Aku mau menceritakan rencanaku dengan Edo, sahabatku.
45482Please respect copyright.PENANAsIVjYQbwAY
45482Please respect copyright.PENANAhoHHnhHk4o
45482Please respect copyright.PENANAuEnzzhZ5ox
Di hari pertamaku berada di daerah Bogor, sampai sore aku berada di lokasi pembongkaran pabrik bangkrut itu.
45482Please respect copyright.PENANAcUn26IYr6W
45482Please respect copyright.PENANA3KlB0vQZGZ
45482Please respect copyright.PENANALWqVtlSnXX
Kami tiba di hotel ketika langit sudah menuju gelap. Mona minta izin untuk mandi duluan, karena badannya sudah berlepotan keringat katanya. Aku pun memaksa ikut ke dalam kamar mandi, meski Mona seperti tak mengizinkan.
45482Please respect copyright.PENANATzTYQesu7B
45482Please respect copyright.PENANAKSzAiSnlUa
45482Please respect copyright.PENANAB1qS5t21fn
“Kan ada Bang Edo, Mas,” kata Mona setelah pintu kamar mandi kututupkan dari dalam, “Nanti dia merasa heran.”
45482Please respect copyright.PENANAsXD72h59X0
45482Please respect copyright.PENANABXqPCJwa8O
45482Please respect copyright.PENANAnAeqjahRKt
“Dia sudah tau,” sahutku, “Entah siapa yang ngasih tau.”
45482Please respect copyright.PENANAWnhQ0n6rZl
45482Please respect copyright.PENANAwyibpMt247
45482Please respect copyright.PENANAkpMbhTVNgP
“Mungkin sopir Mas itu yang ngasih tau.”
45482Please respect copyright.PENANAq8sd8VzlOv
45482Please respect copyright.PENANAzQ6qNnmU0V
45482Please respect copyright.PENANACpCgo0cpUo
“Mungkin. Tapi biar ajalah,” kataku sambil melepaskan celana panjang, baju kausku dan celana dalamku. Mona pun sudah menanggalkan celana jeans dan baju kausnya, lalu bra dan celana dalamnya juga.
45482Please respect copyright.PENANASHXmEEzSBV
45482Please respect copyright.PENANApmRuJSqkq7
45482Please respect copyright.PENANAnTNDseUUFs
Gila…meski tidak cantik, Mona kalau sudah telanjang begitu senantiasa memancarkan daya rangsangan yang kuat buatku. Tak ayal lagi penisku langsung tegang dan seperti menunjuk ke arah Mona waktu aku berhadapan dengannya.Tapi aku harus menahan diri, harus menyiapkan potensi untuk “acara” bersama Edo nanti.
45482Please respect copyright.PENANASVWkwi7Wvy
45482Please respect copyright.PENANAM4NbTWSIIl
45482Please respect copyright.PENANAjDha2lJDdW
Tapi nafsuku tak bisa dikendalikan lagi. Pada waktu menyabuni tubuh mulus Mona, sengaja kuambil sabun cair banyak-banyak untuk menyabuni kemaluan gadis itu.
45482Please respect copyright.PENANAr0fWqPK8vG
45482Please respect copyright.PENANAgEZP9ytPon
45482Please respect copyright.PENANA9WTikw0YCv
Mona diam saja. Bahkan kelihatan mulai horny. Terlebih setelah tanganku mulai menyelusup-nyelusup ke dalam celah kemaluannya yang sudah licin oleh sabun cair.
45482Please respect copyright.PENANA3xzORyTJ8h
45482Please respect copyright.PENANAr49Uhgr36e
45482Please respect copyright.PENANAkcWQaPEfP9
“Mas….aaah…” Mona seperti makin dikuasai oleh nafsunya, karena tangannya mulai memegang batang kemaluanku yang sudah licin dan penuh busa sabun.
45482Please respect copyright.PENANARuCXGSuWaM
45482Please respect copyright.PENANAEmpl2A6cQJ
45482Please respect copyright.PENANAJU8eUFw3Fd
Dan ia sendiri yang mengarahkan batang kemaluanku ke vaginanya. Saat itu timbul ilham di benakku. Pintu kamar mandi tak jauh dari jangkauan tangan kiriku. Lalu kubuka tanpa sepengetahuan Mona. Kugerak-gerakkan telunjukku di luar pintu kamar mandi. Sebagai isyarat agar Edo mendekat. Mudah-mudahan saja Edo melihat isyaratku.
45482Please respect copyright.PENANA9yJk6lKbAJ
45482Please respect copyright.PENANAMkoE9ZkxyJ
45482Please respect copyright.PENANAb7TIpxMP8J
Ya ! Ternyata Edo melihat isyaratku, karena kudengar langkah kakinya mendekati pintu kamar mandi, justru pada saat aku seudah berhasil membenamkan batang kemaluanku ke dalam vagina Mona yang berdiri menyandar ke dinding dekat pintu kamar mandi ini.
45482Please respect copyright.PENANAJG4BwuEVxr
45482Please respect copyright.PENANAwfJSsF47LU
45482Please respect copyright.PENANARKc4QvSVWg
Dalam posisi sama-sama berdiri, aku mulai mengayun batang kemaluanku di dalam jepitan liang kewanitaan Mona.
45482Please respect copyright.PENANAYX61Tv2Arw
45482Please respect copyright.PENANAaIh5LbKr4V
45482Please respect copyright.PENANAE2j0tmIGi1
Mona mulai terpejam-pejam sambil memeluk pinggangku erat-erat, tanpa menyadari bahwa Edo sudah berada di dalam kamar mandi ini.
45482Please respect copyright.PENANAZFQedEBwBZ
45482Please respect copyright.PENANAwaY82rhWBy
45482Please respect copyright.PENANAFNh3wWBfco
Terus terang, semuanya ini di luar skenario yang sudah kusepakati bersama Edo. Persetubuhan di dalam kamar mandi ini terjadi begitu saja, tanpa direncanakan sebelumnya.
45482Please respect copyright.PENANAxX5bPZjVnN
45482Please respect copyright.PENANA619lFKgxfG
45482Please respect copyright.PENANAUPCHeyrWeL
Edo tak berani bersuara. Ia cuma berdiri dengan pandangan tertuju pada penisku yang sedang mengenjot liang kemaluan Mona. Justru aku yang buka suara, “Main di kamar mandi begini fantastis banget Do,” kataku.
45482Please respect copyright.PENANAlFofAKBvWV
45482Please respect copyright.PENANATUB3gYrElE
45482Please respect copyright.PENANAYzGnZrp71E
“Iya….waduuuh…bikin saya jadi ngiler ni Boss,” sahut Edo dengan mata seolah tak berkedip.
45482Please respect copyright.PENANAWjTKS5ZN5K
45482Please respect copyright.PENANAYU5RghIXOs
45482Please respect copyright.PENANAgZA2WMFL6v
Mona tampak kaget melihat kehadiran Edo di dalam kamar mandi ini. “Mas…aaah…ada Bang Edo…” kata Mona tersengal.
45482Please respect copyright.PENANA2vWU3e1OzI
45482Please respect copyright.PENANAvj7JsmwHQL
45482Please respect copyright.PENANAEaODEQRVvz
“Biar aja dia nonton kita. Kan dia sahabat kita,” sahutku.
45482Please respect copyright.PENANA1c3SuIGkm3
45482Please respect copyright.PENANAZBERJgcwHZ
45482Please respect copyright.PENANAe9N7aJIUkC
Mona yang telanjur keenakan dienjot oleh penisku, tidak berusaha menghentikan persetubuhan ini. Ia bahkan berbisik ke telingaku, “Kalau dia ngiler nanti gimana, Mas?”
45482Please respect copyright.PENANASU0JJl1kl5
45482Please respect copyright.PENANACPtXxVynPL
45482Please respect copyright.PENANAXmBTLExiNF
Aku tidak menjawab pertanyaan Mona. Aku bahkan menoleh ke arah Edo sambil berkata, “Kalau mau nonton boleh. Tapi harus telanjang juga dong. Masa kami berdua telanjang sementara sampeyan pakaian lengkap gitu?”
45482Please respect copyright.PENANA9waTOVBoLf
45482Please respect copyright.PENANA2LuvXfic5m
45482Please respect copyright.PENANAA1pBQdAemn
“Baik Boss,” sahut Edo sambil melaksanakan permintaanku. Menanggalkan seluruh pakaiannya lalu menggantungkannya di dekat pakaianku dan pakaian Mona.
45482Please respect copyright.PENANAtRz09wnhvY
45482Please respect copyright.PENANAIyqTeeiZ1G
45482Please respect copyright.PENANArWZLYLIeZM
Mona cuma memejamkan matanya, karena selanjutnya aku sudah mempergencar enjotan penisku lagi. Pasti kenikmatan yang dialaminya membuat Mona lupa segalanya.
45482Please respect copyright.PENANAPfcGJd3vNQ
45482Please respect copyright.PENANArEjoLGJ9Mv
45482Please respect copyright.PENANAQnzxC6jTDo
Meski sambil mengenjot liang kemaluan Mona, aku masih sempat memberi isyarat kepada Edo agar semakin mendekat di sebelah kananku. Dan kulihat penis Edo sudah ngaceng sekali. Maka ketika aku masih asyik mengayun penisku, kusempatkan menarik tangan Mona agar memegang batang kemaluan Edo.
45482Please respect copyright.PENANAKSwX8dXTqM
45482Please respect copyright.PENANAlQIeVuGpNy
45482Please respect copyright.PENANAUn6Wxc6RED
Mona agak kaget. Tapi aku cepat berkata padanya, “Remas-remas aja…kocokin juga boleh…biar dia gak gila melihat kita beginian.”
45482Please respect copyright.PENANABP2NLbN2TK
45482Please respect copyright.PENANA3UXQvFIQy9
45482Please respect copyright.PENANAnZRL7SxM7B
Mona memejamkan matanya lagi. Tapi tangannya mulai meremas-remas batang kemaluan Edo seperti yang kuanjurkan. Entah apa yang berkecamuk di dalam pikiran gadis itu.
45482Please respect copyright.PENANAgbM9VMYseC
45482Please respect copyright.PENANADdFVKSAxIZ
45482Please respect copyright.PENANAHIB5S0cqfO
Yang jelas, pada suatu saat Mona berkata padaku, “Mas…berdiri di kamar mandi gini, pegel dan kedinginan….”
45482Please respect copyright.PENANAVR3ZH2Gi9R
45482Please respect copyright.PENANAjTlRNZKprA
45482Please respect copyright.PENANAd7vWLAr2Ik
“Oke…kita selesaikan dulu mandinya, lalu kita blanjutkan di atas kasur ya,” kataku.
45482Please respect copyright.PENANAXUVdhYVHoy
45482Please respect copyright.PENANAUlXeUg82ey
45482Please respect copyright.PENANAl8H0wcMKFJ
Mona mengangguk dan sesekali melirik ke arah Edo dengan sikap canggung.
45482Please respect copyright.PENANAvjmh1PFSTX
45482Please respect copyright.PENANAQRG4cZzhxC
45482Please respect copyright.PENANAg3WcWVC6uP
Kalau aku membandingkan Edo dengan diriku sendiri, rasanya kami ini selevel dalam beberapa hal. Dalam usia, kami sebaya. Soal bentuk tubuh dan wajah, nilainya kira-kira sama lah. Juga kalau kubandingkan ukuran penis Edo dengan penisku, juga sama panjang dan gedenya.
45482Please respect copyright.PENANAryYI7jFWA7
45482Please respect copyright.PENANACOPzzLkWv5
45482Please respect copyright.PENANAdqu3P1BF2L
Shower air hangat mulai memancarkan airnya. Kami bertiga saling menyabuni di dalam kamar mandi ini. Ketika Edo tampak asyik menyabuni sepasang payudara Mona, aku berkata, “Asyik kan punya cowok dua orang begini? Pasti lebih hangat daripada cuma memiliki aku seorang. Pokoknya kita bikin suasana di Bogor ini jadi sesuatu yang sangat indah, yang sangat mengesankan.”
45482Please respect copyright.PENANAY7yjmtiBwR
45482Please respect copyright.PENANAqBtX1uuW6K
45482Please respect copyright.PENANAlMz3kpGf8p
Mona tak menyahut. Tapi kulihat dia diam saja ketika Edo mulai menyabuni kemaluannya. Mungkin itu bisa dijadikan indikator, bahwa Mona sudah menerima kehadiran Edo.
45482Please respect copyright.PENANAxNVMJKMIS4
45482Please respect copyright.PENANAoqjN1la1xg
45482Please respect copyright.PENANAk26HnKrd1j
Bahkan ketika aku sudah mengeringkan tubuhku dengan handuk, kulihat Edo menarik tangan Mona ke arah penisnya…lalu kulihat Mona menurut saja… memegang batang kemaluan Edo yang sudah sangat ngaceng itu.
45482Please respect copyright.PENANApvcfkOgGgL
45482Please respect copyright.PENANAJXNgvLwSuM
45482Please respect copyright.PENANALCHjhEGoCv
“Nah begitu dong….mulai saat ini aku dan Edo jadi milik Mona…” kataku sambil mencium pipi Mona, “Ayo kita lanjutkan di atas bed, biar jangan pegel dan kedinginan.”
45482Please respect copyright.PENANAuz3pzrqBQp
45482Please respect copyright.PENANAbdNXyGmWv2
45482Please respect copyright.PENANASYGssvaT6N
Mona mengikuti anjuranku paling duluan, keluar dari kamar mandi dengan hanya melilitkan handuk hotel di pinggangnya.
45482Please respect copyright.PENANAP7gKrVytTA
45482Please respect copyright.PENANA2zuusSGB2H
45482Please respect copyright.PENANAIYL5xdrqer
“Jangan terlalu ekstrim ya, kasian,” kataku kepada Edo, “giliran aja seorang demi seorang.”
45482Please respect copyright.PENANASgB1BCbtS5
45482Please respect copyright.PENANALd3GsYkmcN
45482Please respect copyright.PENANAvfdENiSST1
“Oke Boss,” Edo mengangguk, “Tapi saya udah gregetan…pengen jilatin memeknya.”
45482Please respect copyright.PENANAlAksn9PRzh
45482Please respect copyright.PENANAYm7YfpA847
45482Please respect copyright.PENANAP8jtxvD9J7
“Ya udah…duluan aja maju sana…”
45482Please respect copyright.PENANAHu2D4z5PJx
45482Please respect copyright.PENANAHCtExgMR8T
45482Please respect copyright.PENANAoF7aynifGI
“Lho…Boss kan tadi belum selesai.”
45482Please respect copyright.PENANAg2bsV6tjVs
45482Please respect copyright.PENANAkawLksa8Yk
45482Please respect copyright.PENANAeymL6OyVLe
“Santai aja,” kataku sambil menepuk bahu Edo, “waktu kita kan masih lama. Bisa sepuluh harian kita stand by di kota ini.”
45482Please respect copyright.PENANAE4RKB0nKeI
45482Please respect copyright.PENANAzrBGhFZeO7
45482Please respect copyright.PENANAeD9Gk7MyWR
“Woookeeee….thank you Boss,” Edo tampak bersemangat, lalu bergegas ke luar, dalam keadaan telanjang, karena handuk yang disediakan hotel cuma 2 helai. Yang satu sudah dipakai olehku, yang satu lagi dipakai oleh Mona.
45482Please respect copyright.PENANA2yfskxxT6s
45482Please respect copyright.PENANAgpwKkvCIzX
45482Please respect copyright.PENANAc7hHOa8uWP
Aku pun keluar dari kamar mandi. Kulihat Edo sudah menerkam Mona di atas tempat tidur, lalu menghimpitnya, menciuminya…lalu menciumi putting payudaranya….menurun lagi…melorot terus sampai akhirnya Edo berhasil menempelkan mulutnya pada vagina Mona.
45482Please respect copyright.PENANAq7Rmf0J7FI
45482Please respect copyright.PENANAxWpdG8jjwr
45482Please respect copyright.PENANA44HKEd4tin
Mona menurut saja ketika sepasang pahanya direnggangkan lebar-lebar oleh kedua tangan Edo. Lalu gadis itu mulai menikmatinya. Menikmati jilatan dan celucupan Edo di vaginanya yang jembutnya sudah dirapikan itu.
45482Please respect copyright.PENANADXl3h5Db9L
45482Please respect copyright.PENANAj3OqaubJZY
45482Please respect copyright.PENANAgA1ZZ49zmR
Cukup lama Edo menjilati kemaluan Mona, sambil sesekali tangannya menjangkau sepasang payudara Mona dan meremas-remasnya.
45482Please respect copyright.PENANA2z5frNsKHS
45482Please respect copyright.PENANAbqknQIcoDj
45482Please respect copyright.PENANASX5xfTdaGl
Dan akhirnya Edo merayap ke atas…sambil memegangi batang kemaluannya. Lalu kulihat Edo sedang berusaha memasukkan batang kemaluannya ke dalam vagina Mona.
45482Please respect copyright.PENANAYWNLtqiLYS
45482Please respect copyright.PENANAIbiXtwWnog
45482Please respect copyright.PENANA42xTy3uUcE
Aku pun duduk di sofa sambil menonton adegan-adegan berikutnya. Bahwa Edo mulai mengayun penisnya, memompa liang kemaluan Mona. Dan Mona mulai mendesah-desah, sambil sesekali melirik ke arahku, tapi selalu kuacungkan jempolku (meski sebenarnya diam-diam aku merasa cemburu juga menyaksikan persetubuhan mereka itu).
45482Please respect copyright.PENANApABUTNtvnR
45482Please respect copyright.PENANAsUgFz84eVX
45482Please respect copyright.PENANAz8YuPtsYIu
Aku menyaksikan persetubuhan mereka sambil memegangi penisku sendiri, karena sebenarnya aku belum selesai ML sambil berdiri di kamar mandi tadi. Aku mengalah agar Edo maju duluan, meski aku belum selesai. Masalahnya, aku ingin tahu dulu apakah Mona siap dithreesome apa tidak. Ternyata ia mau menerima kehadiran Edo. Hitung-hitung “ikatan”, biarlah Edo maju duluan, supaya nanti takkan ada penolakan apa pun dari Mona.
45482Please respect copyright.PENANAphQixbyB4t
45482Please respect copyright.PENANAXxDFDOcran
45482Please respect copyright.PENANAC6XYF938A8
Tapi egoisku mendadak timbul dominan di dalam batinku. Masalahnya, si dede nagih terus karena di kamar mandi tadi belum terselesaikan. Maka dengan nafsu tak terkendalikan lagi, aku menghampiri Edo dan memberi isyarat padanya, pertanda ngajak change place.
45482Please respect copyright.PENANAf1nzSkyP8N
45482Please respect copyright.PENANAjh8mfQCXaM
45482Please respect copyright.PENANAI8ZEsLyvY6
Untungnya Edo mengerti keadaanku yang sedang tersiksa ini. Dengan sigap ia mencabut penisnya dari vagina Mona. Membuat mata Mona terbuka, tapi lalu terpejam lagi setelah tahu bahwa aku akan menggantikan posisi Edo. Dan Edo langsung menuju kamar mandi.
45482Please respect copyright.PENANACidIkcxs1a
45482Please respect copyright.PENANAi3QoNWggNF
45482Please respect copyright.PENANA2gMOp3VwEt
Waktu memasukkan batang kemaluanku ke lubang kewanitaan Mona yang terasa sudah basah sekali (mungkin dia sudah orga waktu disetubuhi oleh Edo tadi), aku masih sempat berbisik, “Lebih enak kan dengan dua orang lelaki?”
45482Please respect copyright.PENANA5BdxTSulsw
45482Please respect copyright.PENANAgSHAMxk1ih
45482Please respect copyright.PENANAW1BI2pIiXD
Mona menatapku. Memelukku erat-erat sambil berkata perlahan, “Saya kan nurutin keinginan Mas aja.”
45482Please respect copyright.PENANAVssDDkdynh
45482Please respect copyright.PENANAAP5kSmQDJ9
45482Please respect copyright.PENANAszr2PBAMMv
“Tapi lebih enak kan?”
45482Please respect copyright.PENANAw8Hn6vWSt1
45482Please respect copyright.PENANAhsveM4BNwl
45482Please respect copyright.PENANALGXQrXQcLA
“I…iya sih…” sahutnya sambil memejamkan mata lagi.
45482Please respect copyright.PENANABLC9f3i6kK
45482Please respect copyright.PENANAdCOHQZenRz
45482Please respect copyright.PENANAxBHEZwVQRL
Dan aku mulai mengayun batang kemaluanku, untuk melanjutkan kenikmatan yang tertunda tadi.
45482Please respect copyright.PENANAub8FCxS0qZ
45482Please respect copyright.PENANAS5pfwhjEFA
45482Please respect copyright.PENANAcXEU3Ozxak
Mata Mona terbuka lagi. Bertanya tersengal, “Mas…ka…kalau saya kecapean, boleh minta istirahat?”
45482Please respect copyright.PENANAWGaHG7pghk
45482Please respect copyright.PENANAGsF9xqqa2u
45482Please respect copyright.PENANAPSsDWBlCMJ
“Tentu aja dong. Kita bertiga kan sejajar,” sahutku dengan perasaan ingin ketawa merasakan keluguannya, “Mona bukan budak kami. Mona boleh minta rehat kapan saja….boleh minta ML juga kalau udah horny lagi…” ucapanku itu kususul dengan ciuman hangat di bibirnya.
45482Please respect copyright.PENANAIohZB5xhvy
45482Please respect copyright.PENANABPN4QmcmTN
45482Please respect copyright.PENANAztEwkdlo9o
Mona memeluk leherku dengan hangatnya. Dan merenggangkan sepasang pahanya lebar-lebar, seolah mempersilakanku mengenjotnya seganas mungkin.
45482Please respect copyright.PENANAXwz0X5azCy
45482Please respect copyright.PENANAihN2N3l98Q
45482Please respect copyright.PENANAZe4hWM65gi
“Sekarang udah kecapean?” tanyaku sambil memperlambat gerakan penisku.
45482Please respect copyright.PENANAwwSJRENjAF
45482Please respect copyright.PENANAoHgtqEaymz
45482Please respect copyright.PENANA1KOKvnyWRO
“Belum Mas…justru lagi enak-enaknya…” sahutnya tersipu.
45482Please respect copyright.PENANAwvqZX4Ydlx
45482Please respect copyright.PENANAJAn1bIFXxK
45482Please respect copyright.PENANAsPnDklcy7N
Mendengar pengakuannya itu aku pun semakin bergairah untuk memperganas ayunan penisku.
45482Please respect copyright.PENANA1oWc3g9n19
45482Please respect copyright.PENANAwzut6nZYVk
45482Please respect copyright.PENANAvnRB2Gi3dz
Tiba-tiba terdengar suara musik dangdut koplo. Rupanya suara musik itu dari hp Edo yang sudah duduk di sofa lagi, sambil mengamati persetubuhanku dengan Mona. Aku tidak begitu suka musik dangdut. Tapi dalam suasana seperti ini, rasanya irama koplo itu cocok sekali untuk kuikuti…..ya, kusesuaikan gerakan penisku dengan irama koplo itu….ternyata asyik sekali ! Dangdut…mundur maju…dangdut…mundur maju…..dst.
45482Please respect copyright.PENANAkafH9AxXyk
45482Please respect copyright.PENANAKu6XZVv4pK
45482Please respect copyright.PENANAmZ2r4X26Z7
“Wooooow….enak tenaaaan…..” terdengar komentar Edo yang menyaksikan semuanya ini. Namun aku tak mempedulikannya. Aku cuma peduli bahwa makin lama batinku serasa makin melayang-layang di langit….langit ketujuh mungkin….memang pantas apa yang sedang kulakukan ini dijuluki “surga dunia”……dan rintihan-rintihan histeris Mona makin lama makin menjadi-jadi…di telingaku malah seakan-akan nyanyian merdu bidadari yang sedang menaburkan bunga-bunga surgawi ke sekujur batinku…
45482Please respect copyright.PENANABGJyIaYRiB
45482Please respect copyright.PENANAz4ZkacGqiX
45482Please respect copyright.PENANAbbAfoPSHxo
Belasan menit kemudian, terasa sekujur tubuh Mona mengejang….kedua tangannya meremas-remas kain seprai….matanya terbeliak, nafasnya tertahan dan…..ia merengek manja…terdengar erotis di telingaku: “Maaaaas…….a…..a…..aaaaaaaaaaaaahhhhh….”
45482Please respect copyright.PENANA7CGEuh8mGd
45482Please respect copyright.PENANAJszaKERlKw
45482Please respect copyright.PENANAuMmTholh2v
Terasa liang kemaluan Mona berkedut-kedut…lalu menjadi basah licin, sehingga penisku terasa lebih gampang diayun….dan menimbulkan suara kecipak-kecipak….
45482Please respect copyright.PENANAvtlaL8lmma
45482Please respect copyright.PENANAcw9fyPVyE8
45482Please respect copyright.PENANANT3Bfn6jaZ
Aku tahu apa yang sudah terjadi. Mona sudah mencapai orgasmenya. Aku pun tak mau berlama-lama lagi menyetubuhinya, karena Edo pasti sudah tak sabar menunggu. Maka meski liang kemaluan Mona jadi terasa longgar buat penisku, aku malah semakin gila mengenjotnya…sodok-tarik-sodok-tarik-sodok-tarik….dan kubenamkan penisku sekuat mungkin…sambil menikmati enaknya ejakulasi di dalam liang kemaluan yang baru mencapai orgasme itu.
45482Please respect copyright.PENANAQsyqYbsfhd
45482Please respect copyright.PENANAxj1kfzW4kf
45482Please respect copyright.PENANAVaH7lhpjx4
Waktu kucabut penisku yang mulai melemas ini, kulihat mulut kemaluan Mona ternganga dan mengalirkan cairan putih kental…spermaku yang bercampur dengan lendir kewanitaan Mona….
45482Please respect copyright.PENANAB8Pswkk4xd
45482Please respect copyright.PENANALk1wv56NhP
45482Please respect copyright.PENANAzRQ6Ag2Djd
Edo langsung menghampiriku, “Dilepasin di dalam? Gak apa-apa?” tanyanya seperti mencemaskan sesuatu.
45482Please respect copyright.PENANA3y12lOtZsc
45482Please respect copyright.PENANAeESwP0GRct
45482Please respect copyright.PENANAA5I14bgEU7
“Aman…karena sudah dijaga pil kontrasepsi,” sahutku.
45482Please respect copyright.PENANAnRY8V3W6v0
45482Please respect copyright.PENANAAi8gFdLYWq
45482Please respect copyright.PENANANo5tDTIZ6R
“Wah asyik dong,” kata Edo sambil melompat ke atas tempat tidur dan langsung menerkam tubuh Mona yang masih telanjang bulat.
45482Please respect copyright.PENANADRK0LauUEJ
45482Please respect copyright.PENANA5iDnmZeigC
45482Please respect copyright.PENANAkIsWJU1TYU
Jelas tampak membenamnya batang kemaluan Edo ke dalam liang vagina Mona (yang pasti masih kebanjiran air maniku). Tampaknya Edo sudah tak kuasa lagi menahan nafsunya, sehingga tak mau bersusah-susah lagi, langsung main sodok aja.
45482Please respect copyright.PENANA7xhN4cByoh
45482Please respect copyright.PENANApLFVdo7HnI
45482Please respect copyright.PENANAPfIygdCcui
Dan gilanya, baru beberapa menit Edo mengenjot Mona, penisku langsung tegang lagi. Padahal baru saja memuntahkan lahar panasnya. Mungkin ini salah satu sisi positifnya buat lelaki yang melakukan threesome MMF. Bahwa ketika melihat persetubuhan Edo dengan Mona, rasanya jauh lebih effektif daripada nonton bokep !
45482Please respect copyright.PENANAlNX93mqcmN
45482Please respect copyright.PENANAAenotU1sBp
45482Please respect copyright.PENANAnLipiN2mEg
Konon pula threesome FFM (2 cewek 1 cowok), biasanya tidak menimbulkan kepuasan bagi kedua ceweknya. Mungkin karena sebenarnya fisik cewek ditakdirkan untuk bisa memuaskan lebih dari 1 orang cowok. Bukankah sambil tidur pun seorang cewek bisa membuat cowok ngecrot?
45482Please respect copyright.PENANAKg08P5s6Xs
45482Please respect copyright.PENANAOdpU7Xl0Tt
45482Please respect copyright.PENANAJVs5auQzBL
Maka ada orang yang bilang, threesome FFM itu hanya buat gaya-gayaan aja bagi cowoknya. Padahal cowok itu takkan bisa memuaskan 2 cewek sekaligus. Apalagi kalau ceweknya 3 orang atau lebih.
45482Please respect copyright.PENANAt7TzA8DWPq
45482Please respect copyright.PENANALgfXwg6UeG
45482Please respect copyright.PENANAwAl0fzTjgQ
Jadi…kalau dibebaskan memilih, secara fisik mungkin polyandri lebih ngepas daripada polygami. Karena kalau polyandri, kedua belah pihak akan puas. Hahahaaaa !
45482Please respect copyright.PENANAcVcc1Hqdb8
45482Please respect copyright.PENANAzYaEQlAdUE
45482Please respect copyright.PENANAI2pl5hZ0o4
Bagaimana mungkin Mona tidak puas? Setelah Edo ejakulasi, aku maju. Tapi aku ingin melakukannya dengan posisi doggy. Mona kusuruh nungging, aku masukkan penisku dari belakang. Sementara Edo hanya beristirahat sebentar, lalu celentang sambil merentangkan kedua pahanya, sehingga penisnya persis berada di bawah mulut Mona yang sedang menungging.
45482Please respect copyright.PENANAzBozQezlUs
45482Please respect copyright.PENANA01PEXVgW9I
45482Please respect copyright.PENANAnbFJZ735eZ
Edo memberi isyarat agar Mona mengoral penisnya. Mona pun mengerti, lalu mengulum dan menyelomoti penis Edo seperti anak kecil menikmati permen loli.
45482Please respect copyright.PENANAGZbbkwp5eL
45482Please respect copyright.PENANA3rd9bJBTts
45482Please respect copyright.PENANA8wO6wpewf4
Semuanya itu membuatku semakin bersemangat untuk mengayun penisku seganas mungkin. Sampai terasa pangkal pahaku menabrak-nabrak buah pantat Mona…dug…dugh….dugh…dugh…..
45482Please respect copyright.PENANA6ZZbvjRAR5
45482Please respect copyright.PENANAuVazyHMKsv
45482Please respect copyright.PENANAw0mKaj3sZn
45482Please respect copyright.PENANACvrSjggu9v
45482Please respect copyright.PENANAKpW631oqML
Malam itu sebenarnya merupakan pengalaman pertama bagiku, pengalaman pertama menthreesome seorang perempuan. Entahlah bagi Edo, mungkin dia pernah melakukannya dengan cewek lain.
45482Please respect copyright.PENANAi9fN5s4JgB
45482Please respect copyright.PENANAX2YkqX2pLm
45482Please respect copyright.PENANASgx5orRawt
Dan yang jelas, malam itu kami puas-puaskan nafsu birahi kami dengan segala posisi. Sampai akhirnya Mona minta istirahat karena sudah ngantuk sekali, katanya.
45482Please respect copyright.PENANA98dLAzfife
45482Please respect copyright.PENANAhArspqbP4L
45482Please respect copyright.PENANA6x84cOcnho
Lalu kami tidur bertiga di bed yang luas itu, sementara bed yang kecil jadi nganggur.
45482Please respect copyright.PENANA1aYMnOJ0LV
45482Please respect copyright.PENANAF754SCxZx8
45482Please respect copyright.PENANApNVrwbfS9m
Kelihatannya Mona senang juga tidur diapit oleh dua orang lelaki. Meski selimut dihamparkan untuk menyelimuti tubuh kami, namun di balik selimut itu kami semua bertelanjang.
45482Please respect copyright.PENANAiUYdjol9Qc
45482Please respect copyright.PENANAizvgqgnnKn
45482Please respect copyright.PENANAjYwOLgPrr3
Walaupun kami semua terkapar dalam kepuasan, namun esok paginya kami tetap bangun pada waktunya. Karena kami harus bertanggungjawab pada bisnis kami. Tapi di malam hari, kami juga punya urusan dengan birahi kami…..
45482Please respect copyright.PENANADhPRmWZFFq
Episode 6
45482Please respect copyright.PENANAVEuloFkc0T
45482Please respect copyright.PENANArykpnKIdoh
45482Please respect copyright.PENANAE1D8kzo4KS
45482Please respect copyright.PENANAD09x4d2y3c
45482Please respect copyright.PENANAhS3MGJ4DGM
Seperti kutulis di episode sebelumnya, perjalanan bisnisku selalu diwarnai oleh kehadiran perempuan-perempuan yang seolah dikirim untuk mengisi lembaran kehidupanku. Padahal aku tak pernah sengaja mencarinya. Tapi mereka berdatangan satu persatu di dalam kehidupanku. Hal itu membuat semangatku selalu berkobar-kobar….maju terus untuk menekuni bisnisku sambil memetik bunga-bunga yang berdatangan sendiri ke pangkuanku.
45482Please respect copyright.PENANAQcnEDcMDJ6
45482Please respect copyright.PENANARP6Xhw7Ap6
Pada suatu hari, aku berada di sebuah café di bandara Soekarno Hatta, untuk menunggu kedatangan utusan dari Samarinda yang membutuhkan perusahaan pengembang untuk perumahan di Kaltim.
45482Please respect copyright.PENANA1pXJaSoWUZ
45482Please respect copyright.PENANAsIDwp7lkbi
Sudah agak lama aku menunggu di café itu. Waktu aku menanyakan ke petugas bandara, kudapat informasi “Pesawatnya delay Pak. Mungkin sekarang baru take off dari Sepinggan.”
45482Please respect copyright.PENANAVw5W3cLMLG
45482Please respect copyright.PENANAAqYNd7rsXL
Huh…lumayan menjengkelkan juga. Aku harus menunggu di bandara lebih lama daripada waktu penerbangan dari Sepinggan ke Soekarno-Hatta. Kalau tahu harus menunggu lama-lama begini, mending kusuruh sopirku saja menjemputnya tadi.
45482Please respect copyright.PENANAxCbuI7Pcra
45482Please respect copyright.PENANAwGtWeZyX3N
Tapi…yah…dalam bisnis kesabaranku memang sering diuji. Sabar…sabar….orang sabar tititnya lebar….Uff….
45482Please respect copyright.PENANAyRGuuPmrNe
45482Please respect copyright.PENANAmpX6Wyn2Y5
Aku nongkrong terus di café itu, malas untuk bertanya-tanya lagi kepada petugas bandara. Biarlah. Sedatangnya saja. Kalau sudah datang, nanti juga pasti ada yang menghubungiku lewat handphone.
45482Please respect copyright.PENANAQ0TAzV8fAC
45482Please respect copyright.PENANAc3rNhkoBV1
Setelah cukup tersiksa menunggu di café itu, akhirnya hpku berdering. Ada nomor tak dikenal meneleponku. Agak ragu aku mengangkatnya, karena biasanya ada saja yang iseng menelepon tanpa tujuan yang jelas.
45482Please respect copyright.PENANAFCnbcUiwW8
45482Please respect copyright.PENANA3vTfR9TSbm
Terdengar suara perempuan di hpku, “Dengan Pak Yadi? Ini saya utusan Pak Burhan, dari Samarinda.”
45482Please respect copyright.PENANAKC3QNIB3XP
45482Please respect copyright.PENANALSShOZThAa
“Oh, yayaya,” sambutku gembira. Lalu kusebutkan nama café tempatku menunggu.
45482Please respect copyright.PENANAymudFqLzJ8
45482Please respect copyright.PENANACuKkWHtf3r
“Baik Pak….saya sedang menunggu tas pakaian saya dulu. Nanti saya ke situ. Maaf ya Pak Yadi harus menunggu gini.”
45482Please respect copyright.PENANAqoFBN1nxil
45482Please respect copyright.PENANAXQpbvPlCTU
“Gak apa-apa. Oke, saya tunggu di sini,” kataku berusaha ramah. Meski heran, kenapa Pak Burhan mengutus ibu-ibu segala ke Jakarta? Jangan-jangan nanti malah merepotkanku saja.
45482Please respect copyright.PENANAlkV0TjGXKV
45482Please respect copyright.PENANAIkTo0S8Apm
Tapi…begitu seorang wanita muda bertubuh tinggi semampai dan bergaun hijau tosca menegurku, “Pak Yadi?”
45482Please respect copyright.PENANA9IENOhqjl4
45482Please respect copyright.PENANA04NfC5IBl9
“Iya…iya…mmm…yang dari Samarinda?” sahutku tergagap. Masalahnya, maaak, kusangka ibu-ibu tua yang datang dari Samarinda itu, ternyata ia seorang wanita muda sekali. Aku yakin usianya belum 25 tahun Dan…cantik banget perempuan muda yang berdiri di depanku itu.
45482Please respect copyright.PENANAlWzNaOsGLn
45482Please respect copyright.PENANA2sctOvsj3x
Wanita muda itu menjabat tanganku, ” Rahmi,” katanya memperkenalkan namanya, “Pak Burhan itu abang saya. Kebetulan dia lagi ada kesibukan di Tenggarong, jadi menyuruh saya ke sini.”
45482Please respect copyright.PENANAnKTRQq7pi9
45482Please respect copyright.PENANAkFTVTYXncn
“Oh..iya…iya…” aku mengangguk-angguk, agak gugup jadinya, sementara jabatan tangannya belum kulepaskan.
45482Please respect copyright.PENANAcUlMKPBEmI
45482Please respect copyright.PENANAT2TQXXDZ75
“Saya pikir Pak Yadi sudah tua…eee…ternyata masih muda.” kata waniita muda itu.
45482Please respect copyright.PENANA5mvgpnozId
45482Please respect copyright.PENANA3fYInBTKa2
“Hehehe…sama. Tadi juga waktu terima telepon dari anda, saya pikir mau ketemu ibu-ibu. ternyata masih muda banget.”
45482Please respect copyright.PENANAwafeEjXnVP
45482Please respect copyright.PENANA2OOxijlDJd
Setelah berada di mobilku yang dikemudikan oleh Herman (sopirku), Rahmi bercerita betapa melelahkannya penerbangan tadi. Karena ia harus naik mobil dulu dari Samarinda ke Balikpapan, jauh lebih cepat daripada waktunya. Tapi penerbangan dari Balikpapan ke Jakarta justru delay lebih dari sejam.
45482Please respect copyright.PENANAyWHBUGjc7f
45482Please respect copyright.PENANA5Nu95vHtsX
Lalu ia juga bercerita bahwa ia sengaja menawarkan diri untuk menjadi utusan abangnya ke Jakarta, karena ingin sekalian belanja celana jeans dan brownies kukus di Bandung.
45482Please respect copyright.PENANAIBVqxCkiFM
45482Please respect copyright.PENANA7MrX70KFs7
“Kalau begitu sekarang kita langsung ke Bandung saja, gimana?” kataku.
45482Please respect copyright.PENANA1lm5ZwCjCu
45482Please respect copyright.PENANAb70o1aB9gr
“Ya atur-atur aja gimana baiknya,” jawab Rahmi yang duduk di sampingku di jok belakang, “Saya kan gak keburu-buru Pak.”
45482Please respect copyright.PENANA5FD0SsIQJK
45482Please respect copyright.PENANAux0Sjqkcme
Rasanya gak enak juga Rahmi memanggilku Pak-Pak terus. Karena aku belum tergolong tua. Tapi biarlah. Mungkin itu tanda bahwa ia menghormatiku.
45482Please respect copyright.PENANAriDtVcGexU
45482Please respect copyright.PENANA4UF8TvLJ7R
“Emang lama-lama di Bandung gak marah suaminya?” tanyaku pada saat mobilku sedang meluncur dengan cepatnya di jalan tol.
45482Please respect copyright.PENANAMuxPl0bpJx
45482Please respect copyright.PENANAt1LwNfLA9f
“Hmm…saya gak punya suami Pak,” kata Rahmi bernada sendu.
45482Please respect copyright.PENANAr6yyodenRk
45482Please respect copyright.PENANAiTcfDIb2PA
“Ooo…belum menikah?”
45482Please respect copyright.PENANA8aSdmLC9kY
45482Please respect copyright.PENANAWpqRo1WMXd
“Aaah….malu nyeritainnya. Saya ini janda Pak….”
45482Please respect copyright.PENANAs6zZD4UgDn
45482Please respect copyright.PENANA84xKiQziDW
Aku terhenyak. Janda? pikirku, semuda gitu sudah menjadi janda?
45482Please respect copyright.PENANAZL6DwG2iX8
45482Please respect copyright.PENANAUZo9LWsLjO
“Perkawinan saya cuma berlangsung beberapa bulan,” kata Rahmi lagi, “suami saya meninggal setahun yang lalu.”
45482Please respect copyright.PENANA5wctTBmyCD
45482Please respect copyright.PENANA3oJkenMWSn
“Sakit apa?”
45482Please respect copyright.PENANAGVZDMCE3FQ
45482Please respect copyright.PENANAFQ6HOt91e6
“Yah…sudah tua aja Pak. Perbedaan umur kami jauh sekali. Waktu saya nikah, umur saya baru duapuluh dua, suami saya sudah hampir enampuluh tahun. ”
45482Please respect copyright.PENANAM8sM6xM9ld
45482Please respect copyright.PENANATuPIsjaoIR
Pengakuan Rahmi itu tidak membuatku heran. Karena yang aku tahu, banyak petambang di Kalimantan beristri lebih dari seorang. Bahkan ada petambang yang kukenal, punya istri muda yang baru lulus SMP. Maklum, duit punya kuasa.
45482Please respect copyright.PENANAONqVMTlALC
45482Please respect copyright.PENANAjoCAyhTyU7
Ya, sebenarnya pengusaha di Kalimantan, kalau sudah kaya tak kepalangan kayanya. Rumah cuma terbuat dari kayu ulin (kayu ulin mahal lho), tapi jip Hammer berderet di depan rumahnya. Pesawat jet pribadinya selalu nongkrong di bandara. Pilot pribadinya juga selalu stand by, menunggu tugas dari sang boss.
45482Please respect copyright.PENANAd6PpqGGc9S
45482Please respect copyright.PENANALi2mIvsYlJ
Aku bahkan pernah menerima pesanan khusus dari seorang petambang Kalsel. Ia minta dikirim tenaga satpam untuk keamanan perusahaannya. Jumlah pesanannya tidak tanggung-tanggung….minta 800 orang !
45482Please respect copyright.PENANAQLIyE8CYM9
45482Please respect copyright.PENANAHI4tCAHVa0
“Ini langsung ke Bandung Pak?” tanya Herman membuyarkan terawanganku.
45482Please respect copyright.PENANANilKz58pR8
45482Please respect copyright.PENANAyjrColrFt6
“Iya. Nanti istirahatnya di kilometer limatujuh aja. ”
45482Please respect copyright.PENANAI6xC09rYNh
45482Please respect copyright.PENANA5ufK7kwkMZ
“Iya,” Herman mengangguk, “Kalau di kilometer sembilanbelas sering susah parkir. Terlalu banyak yang istirahat di situ.”
45482Please respect copyright.PENANA6lhb0gA2J1
45482Please respect copyright.PENANAcSHrkMAG6e
Aku tak menanggapi ucapan sopirku itu. Bahkan sering curi-curi pandang pada Rahmi yang berkulit putih bersih itu. Diam-diam aku pun menghitung-hitung umurnya. Nikah di usia 22, hanya beberapa bulan kemudian suaminya meninggal. Dan suaminya meninggal setahun yang lalu. Berarti umurnya sekarang di bawah 24 tahun.
45482Please respect copyright.PENANAneSuDZ2c3E
45482Please respect copyright.PENANAATNzufPm4g
Lalu kenapa otakku jadi berpikir yang bukan-bukan setelah mendengar pengakuannya, bahwa statusnya janda?
45482Please respect copyright.PENANAnaXRbPHdvC
45482Please respect copyright.PENANAgiyoMDKdxb
Tapi dari mana aku harus memulainya?
45482Please respect copyright.PENANAbMJnQurgRS
45482Please respect copyright.PENANA4B7UtoPNoZ
“Ohya, master plan dan surat-surat penting ada di dalam koper saya,” kata Rahmi ketika aku masih memutar-mutar otakku, “Nanti aja di Bandung saya serahkan ya.”
45482Please respect copyright.PENANAxZHU5o9yaO
45482Please respect copyright.PENANAfzVskte7dg
“Iya,” aku mengangguk, “kebetulan calon developernya kakak saya sendiri. Takkan banyak prosedur, karena semuanya sudah dipercayakan pada saya.”
45482Please respect copyright.PENANATbzD7AlCvp
45482Please respect copyright.PENANA6L3MHLzDPi
“Wah, kebetulan dong. Pemilik tanahnya kakak saya, developernya kakak Pak Yadi. Jadi kita ini sama-sama ring satu dong.”
45482Please respect copyright.PENANACtUAIph1qC
45482Please respect copyright.PENANAfuOkxVOH6K
Aku cuma tersenyum. Tapi pandanganku tertumbuk pada cincin bermata blue sapphire yang melingkari jari tangan kanan Rahmi. Aku merasa punya jalan untuk memegang tangannya sambil berkata, “Wah, blue sapphirenya bagus banget…!”
45482Please respect copyright.PENANAkIVj6qfAVK
45482Please respect copyright.PENANAgNem5J2aH9
Rahmi tersipu, “Cuma blue sapphire Martapura kok Pak.”
45482Please respect copyright.PENANAYSIFQOHa1Y
45482Please respect copyright.PENANAvHcWwkVosg
“Hush…permata buatan Martapura bagus-bagus kok. Apalagi kalau dipakai oleh tangan yang begini halusnya,” kataku sambil mengelus punggung tangan Rahmi.
45482Please respect copyright.PENANA1qPr6TwkNb
45482Please respect copyright.PENANAGi4xH7ErLw
Wanita muda yang cantik itu menatapku dengan senyum. Dan membiarkan tangannya tetap kupegang. Aku pun enggan melepaskannya. Maka tangan berjemari lentik-lentik itu kuletakkan di atas pahku, sambil kugenggam dengan penuh kehangatan.
45482Please respect copyright.PENANAZ8FlImVnxC
45482Please respect copyright.PENANAUyWGXw02Ii
Lalu kudengarkan semacam biodata Rahmi dari mulutnya sendiri, “Saya sebenarnya asli orang Martapura, tapi sejak kecil saya ikut kakak saya di Samarinda.”
45482Please respect copyright.PENANAtTDYQEfivu
45482Please respect copyright.PENANAtcqLK0H7Cg
Aku cuma mendengarkannya dengan sikap serius, tanpa membuka identitasku sendiri. Tanpa menjelaskan bahwa sebenarnya ibuku juga orang Banjar. Biarlah ia mengiraku orang Jawa saja. Karena namaku memang mirip nama orang Jawa.
45482Please respect copyright.PENANAcY1iZFZgjt
45482Please respect copyright.PENANAoFQYaGbTaO
Dan…tangan gemulai yang hangat ini tetap berada di dalam genggamanku. Bahkan terkadang kuarasakan tangannya meremas tanganku. Hmmm…kisah apa lagi yang akan terjadi pada diriku? Que serra serra…what ever will be, will be…apa yang mau terjadi, terjadilah….!
45482Please respect copyright.PENANAwicOyWFQSd
45482Please respect copyright.PENANARY34gXV3RV
Di KM 57, kami hanya istirahat sebentar. Untuk minum kopi dan makan snack saja. Sengaja aku mengajak sopirku minum kopi, supaya tidak ngantuk waktu nyetir sampai Bandung nanti.
45482Please respect copyright.PENANABORabAGpAw
45482Please respect copyright.PENANAJ2zhHuYysp
“Di Bandung ada famili?” tanyaku ketika mobilku sudah meninggalkan rest area dan melaju kencang lagi di jalan tol.
45482Please respect copyright.PENANAizA3M8ZZfJ
45482Please respect copyright.PENANAZ9OPv7fYFn
“Gak ada,” Rahmi menggeleng.
45482Please respect copyright.PENANA9yMjG9ll6s
45482Please respect copyright.PENANA6j0a6RNn1u
“Kalau gitu nanti di Bandung nginap di hotel aja?”
45482Please respect copyright.PENANAH30Aq8W8al
45482Please respect copyright.PENANAFqsIk0D9ds
“Iya,” ia mengangguk, “Bagaimana baiknya aja Pak.”
45482Please respect copyright.PENANAR4l6xOiDIa
45482Please respect copyright.PENANAsojHnCr4qB
Terawanganku melayang-layang lagi. Gila, pikirku, cewek ini punya daya tarik yang luar biasa bagiku. Membuatku berkhayal terus. Tapi tangannya sering meremas tanganku. Bukankah ini pertanda “welcome” darinya?
45482Please respect copyright.PENANAMVLlKtJ78M
45482Please respect copyright.PENANA0WoleaVtcZ
Terawanganku makin membubung di langit khayalanku. Memang terkadang wajah istriku terkilas dalam khayalanku. Tapi aku seakan berkata di dalam hatiku, “Maafkan suamimu ini sayang. Barangkali lelaki memang ditakdirkan seperti ini. Bahwa secara spiritual lelaki bisa merasa cukup dengan seorang wanita saja. Tapi secara biologis, tidak bisa.”
45482Please respect copyright.PENANAtQbxWhVpNi
45482Please respect copyright.PENANALIpab8RbZz
Hari mulai malam ketika mobilku keluar dari p[intu tol Pasteur, Bandung.
45482Please respect copyright.PENANAP3oAHmsiBw
45482Please respect copyright.PENANAjt3nEqtBin
Seperti yang kuperintahkan, sopirku membelokkan mobil ke pintu gerbang sebuah hotel bintang lima. Entah kenapa, aku tak berani membawa Rahmi ke hotel yang biasa kupakai kencan dengan Mona. Karena sepintas pun sudah kelihatan bahwa Rahmi itu kelasnya lain.
45482Please respect copyright.PENANA6BvMxVMzYm
45482Please respect copyright.PENANAXnUx3PWnLc
Setelah memberi uang makan kepada sopirku dan pesan agar ia tidur di mobil seperti biasa, aku melangkah ke dalam hotel. Pada waktu melangkah ke bagian reservation, aku bertanya kepada Rahmi, “Berani tidur sendirian di hotel ini?”
45482Please respect copyright.PENANAt1fCb2s64K
45482Please respect copyright.PENANAOqS0jhHE6i
“Ya nggak lah. Saya kan perempuan Pak,” sahutnya dengan tatapan bergoyang.
45482Please respect copyright.PENANAGO73TH5iTD
45482Please respect copyright.PENANA5KsAmrGnZr
“Oke,” aku mengangguk, “akan saya temani selama Rahmi ada di Bandung ya.”
45482Please respect copyright.PENANA9Oiajdeyac
45482Please respect copyright.PENANAKWdRVG4JVd
“Makasih,” Rahmi tampak ceria dan menggenggam pergelangan tanganku lagi.
45482Please respect copyright.PENANA9PxnDjWEEI
45482Please respect copyright.PENANAeIj3yqDuWZ
Kami mendapatkan kamar di lantai 8. Bellboy mengantar kami masuk lift dan menuju pintu kamar yang sudah disediakan. Setelah bellboy itu menyimpan koper Rahmi dan tas kerjaku yang selalu berisi pakaian 2-3 set, kuberikan tip padanya. Bellboy itu meninggalkan aku berdua dengan Rahmi.
45482Please respect copyright.PENANAjxnW9lA9Rv
45482Please respect copyright.PENANAwuOB3UqwpS
Setelah pintu ditutupkan, kuhampiri Rahmi yang sedang memandang ke luar jendela, memandang gemerlapannya kota Bandung di malam hari.
45482Please respect copyright.PENANAmBYPWYdnv1
45482Please respect copyright.PENANAybkcPXorDy
Entah dari mana datangnya keberanian ini. Meski ada resiko besar dalam bisnisku, seandainya ia marah, tapi aku yakin ia pun menunggu sikap jantanku. Kuawali dengan sergapan di pinggangnya dari belakang. Terasa badannya mengejut. Membuat harum parfum yang ia kenakan semakin tersiar ke penciumanku.
45482Please respect copyright.PENANAhszUEDFbtr
45482Please respect copyright.PENANAo8kqKz341J
“Gak mau mandi dulu?” kataku semakin mempererat pelukanku.
45482Please respect copyright.PENANA4h6dzBsLlF
45482Please respect copyright.PENANA7bmLKOR2FV
“Mau…” sahutnya sambil mengelus kedua tanganku yang berada di daerah perutnya.
45482Please respect copyright.PENANALx2F3jk9tI
45482Please respect copyright.PENANAR1kpqGTVL6
“Mandi pengen ditemeni juga?” bisikku di dekat telinga kirinya.
45482Please respect copyright.PENANAITyThR76Nx
45482Please respect copyright.PENANA6hDNwMEHSf
“Nanti kalau saya jadi horny gimana Pak?”
45482Please respect copyright.PENANAIj8ZtHq9Ic
45482Please respect copyright.PENANA2wm6FUAbWS
“Untuk tamu kehormatan, akan saya lakukan apa pun, asalkan tamunya senang. Tapi jangan panggil pak-pakan ah….saya kan belum tua-tua bener.”
45482Please respect copyright.PENANAycNMhHbQnZ
45482Please respect copyright.PENANAMNxwUJ5NV1
Tiba-tiba ia membalikkan badannya. Menatapku dengan senyum yang sangat menawan. Kurasa tinggi badannya hampir sama dengan tinggiku, karena bibirnya terasa sejajar dengan bibirku. Dan bibir indah itu terbuka, seperti menunggu terkaman bibirku.
45482Please respect copyright.PENANAZEJ4IncYoT
45482Please respect copyright.PENANA43Nec8urjz
Tanpa berpikir panjang lagi kupagut bibir indah itu. Oh, kehangatannya membuatku serasa melayang-layang. Indah sekali. Maka kulumat bibir itu dengan sepenuh
45482Please respect copyright.PENANAltjj92ywon
45482Please respect copyright.PENANAnGD49Ub4Az
Setelah lumatanku terlepas, terdengar suaranya, “Mandinya nanti aja ya Pak…emmm…Mas…”
45482Please respect copyright.PENANALgpeOLZDlo
45482Please respect copyright.PENANAUGiOc1Wf8V
“Iya,” sahutku sambil membuka kancing kait di bagian punggung gaun hijau toscanya. Lalu dengan hati-hati kutarik ritsleting di bawah kancing kait itu. Dan ia diam saja. Bahkan semakin mempererat pelukannya. Makin terasa kehangatan tubuh wanita muda ini.
45482Please respect copyright.PENANA4E2MgXr6Fi
45482Please respect copyright.PENANACCiP16bvvj
Namun ketika aku berusaha menurunkan gaunnya, ia melepaskan pelukannya, agar bisa meloloskan lengannya dari gaun hijau tosca itu. Lalu dengan mudah kuturunkan gaun itu sampai jatuh di sekitar kakinya. Ia pun melangkah mundur. Dan aku membungkuk, memungut gaunnya, lalu kulemparkan ke atas tempat tidur.
45482Please respect copyright.PENANAxmXck9Teb2
45482Please respect copyright.PENANAez6lE47P56
Kini wanita muda bernama Rahmi itu tinggal mengenakan bra dan cd saja. Semakin tampak betapa mulusnya tubuh tinggi semampai itu.
45482Please respect copyright.PENANAnQ1Qiwcd8S
45482Please respect copyright.PENANAubpSTzqCOY
Dan tiba-tiba ia menarik lenganku…
ns13.58.169.239da2