Arisu menatap sinis, ia julurkan kaki coklat jenjangnya ke arah selangkangannya Osamu yang ia tutupi dengan tangannya. Ia tekan kedua tangan Osamu yang berusaha menutupi penisnya yang kekar itu, sesekali ia gelitik punggung tangannya, dan ia singkap telapak tangan yang terus berusaha melindungi harta rahasianya.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDgxKV082xC
"Buka gak!?" seru Arisu dengan nada tinggi.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPJ3KKHCKcY
"Jangan gini, Ris." kata Osamu dengan wajah memerah malu—dipermalukan Arisu.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU6uym1hq1P
"Papa ini udah salah gak mau nurut! Kalau gini caranya Papa akan aku hukum!"
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOv9qRek2S3
Arisu mengeluarkan sebuah tali tambang plastik yang entah sejak kapan ada di saku hot pants-nya, ia bergerak ke belakang Osamu dan mengikat kedua tangannya ke belakang, lalu melilit tubuh Osamu dengan tali dengan simpul sangat kuat.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtXh7TAAofI
"Ughh! Arisu ... Sakit Ris. Kamu terlalu kuat, ugh."
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsCruO0cEZH
Osamu merasakan sakit karena ikatan Arisu yang terlalu kuat, dan simpul ikatan cabul yang mengikat dirinya. Penisnya yang tak terlindungi itu menggantung indah di antara kedua kakinya yang juga Arisu ikat menyatu dengan paha.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqavswqoO4K
"Sekarang lebih baik, Papa..." ucap Arisu dengan napas berat dan tatapan nafsu pada Osamu.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP3UG67Nvtf
"Ris! Tolong lepasin Ris, Ahhh."
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVnOYO5kdkS
Sebuah injakan lembut menekan penis Osamu yang tak terlindungi, diikuti sebuah gelitikan, dan elusan pada lubang kencingnya—membuat Osamu ereksi.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcbL2DayuPt
"Papa cabul! Liat tuh, kontolnya jadi keras," hina Arisu.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA0iGinSnZm
"Udah Ris, plis! Papa minta maaf. Kumohon Ris. Lepasin Papa."
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡui3o5ZLbPc
"Diemm!"
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmLmEiCS9HB
"Aaaaarrghhh!"
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIRSlcdSRSd
Arisu menendang biji Osamu hingga membuatnya tersentak ngilu, tak cuma sekali ... Arisu menendang biji Osamu berkali-kali sampai membuatnya bengkak dan membiru.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj4Qn9y4zNl
Osamu terus mengerang, rasanya seperti setengah nyawanya dicabut paksa dari tubuhnya. Namun anehnya penisnya itu malah semakin mengeras karena tendangan Arisu, dan berkontraksi seperti ingin orgasme.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhiUuB1G0CY
"Papa mau crot ya? Gak boleh!"
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlnanyx9u4B
Arisu mencengkram penis ayahnya itu dengan kuat, Osamu berteriak kesakitan—jalur pejunya itu disumbat oleh cengkraman tangan Arisu yang menyakitkan. Rasa sakit itu membuat Osamu tak bisa lagi berteriak, jantungnya terpacu dengan cepat namun bagian bawahnya tak bisa bebas.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8f1D4d9jEL
"Arrghh! Arisu! Hentikan! Arisu! Biarkan papa keluarrr!"
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpAwpOVLraB
"Gak boleh! Sekali gak ya gak boleh!"
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPtjd2ITdyR
Osamu berteriak kencang, pejunya tak keluar namun yang keluar malah kesadarannya. Ia pingsan dengan penis membiru karena cengkraman Arisu.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqO8vqHc0z2
*****
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3NWqBQ5MtZ
Osamu membuka matanya dengan berat, tangan dan kakinya terasa sakit, dan tubuhnya terasa benar-benar kaku. Saat Osamu sadar ia telah terikat dengan posisi X di ranjangnya sendiri. Ia melihat sekitar, dan ada dua orang gadis berseragam yang ketawa ketiwi sambil melihat HP.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWvAN9n9MV0
"Si-siapa kalian!? Mana Arisu!" kata Osamu lemah.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhvcxSQb5UQ
Kedua gadis itu sontak terkejut, mereka berdua memakai seragam sekolah yang sama dengan Arisu, satu gadis berambut poni panjang montok dengan gundukan payudaranya yang besar, sementara yang lain seorang wanita muda berambut bob sebahu dengan hidung mancung, dan tubuh seperti Arisu.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgm6lkpCrLI
"Halo Om, kami temennya Arisu, aku Hana dan dia Misono, salam kenal, Om," kata gadis montok memperkenalkan diri.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvxmgkSAIC7
"Kenapa kalian ada di sini? Mana Arisu!" kata Osamu sambil menggeliat berusaha melepaskan diri.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2FdzMBWqrP
"Arisunya lagi keluar Om, katanya mau beli perangsang buat Om," jawab Misono.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4KcVICv8F2
Osamu terus menggeliat sambil dilihat oleh dua gadis muda yang sejak tadi terus melihat selangkangannya yang tak tertutup apa pun itu.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7OtTLblU6y
"Kalian, bisa tolong lepasin Om gak!"
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxu2UiKk334
"Maaf Om, gak bisa. Ntar Arisu marah, dia kalo marah ngeri banget Om, hehe," timpal Hana.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOMgfadxyk2
"Lepasin Om, ntar Om yang nanganin Arisu. Eh!?"
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡentYGMWeOf
Osamu terkejut setengah mati saat sebuah tangan lentik tiba-tiba menggenggam penisnya yang besar dan berurat. Saat ia melihat ke bawah ternyata ada Misono yang tengah memainkan penisnya.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe1Zt6lnY0o
"Ahh! Apa yang kamu lakukan! Ahhh hentikan."
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiegsByieZO
Misono tertawa kecil, " Maaf Om, abis aku gemes liat kontolnya Om. Gede banget pengen rasanya aku emut."
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSae7Q1vwOS
Osamu tersentak kaget, setelah ia lihat mereka berdua terlihat tak berbeda jauh dengan Arisu yang lacur, dan fakta kalau mereka berdua teman Arisu makin memperjelas semua itu.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPpfplLVUar
"Duh! Misono! Jangan nyolong start dong!" protes Hana sembari bergerak ke sambil Misono dan mendorongnya.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmaeMVPLTCp
Kini kedua gadis muda itu tengah menduduki masing-masing kali Osamu yang terikat menyilang, tangan mereka yang halus itu bergantian mengurut penis Osamu yang mulai tegak karena rangsangan mesum itu.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ723pqSJevu
"Lihat tuh! Jadi keras 'kan! Lu sih," tuduh Misono.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM6Bnm7wOr7
"Kayaknya udah siap nih, aku duluan ya!"
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOx21510r1o
"Eh curang! Gw dulu lah."
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSK13YC1ox2
Akhirnya mereka berdua mengambil jalan tengah, keduanya silih berganti menjilati penis keras Osamu dari atas ke bawah. Sensasi sapuan dua lidah gadis cantik seumuran putrinya itu membuatnya gila, mereka benar-benar lihai dalam melakukan seperti seorang profesional.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6lyJo2e2xU
"Ahh! Cukup! Ahhh hentikan!"
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmsgGAmpxCP
Penis Osamu berkontraksi, dan sebuah letusan berlahar putih kental menyembur dari lubang kecilnya—membasahi rambut serta wajah Misono dan Hana yang tengah menjilatinya.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZNONqk2bHR
"Yah! Cepet banget keluarnya Om, eh tapi kok masih keras gini!? Gila banget ... Padahal keluarnya banyak banget," kata Misono sambil menyeka peju putih kental di rambut serta wajahnya.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg8a4DWAO20
Berbeda dengan Misono, Hana seakan tak peduli dengan semua itu dan lebih memilih melanjutkan blowjobnya dengan menelan ujung kepala jamur milik Osamu.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXY0ZB8rFY3
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9vraDJ8Pnp
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdh7UYlAfMn
Mulutnya menyedot kering sisa-sisa peju yang belum keluar dari penis Osamu, dan menelannya dengan lahap seperti menelan sebuah krim. Tak mau kalah, Misono lalu melepaskan celana dalamnya, dan bergerak naik ke atas wajah Osamu. Ia duduki wajah Osamu, dan ia tekan mulutnya dengan vaginanya yang merekah.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWAEbLKkhyB
"Uhhh! Hmmm! Jilatin Om! Ahhh! Iya... Gitu Ommm...."
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHVZOiFU6hR
Misono mendesah saat secara naluri Osamu menjulurkan lidahnya menjilati vagina yang ia sodorkan itu. Rasanya baru kemarin, Osamu menikmati rasa vagina Yoshine, dan sekarang ia mendapat rasa baru.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ39zYuwh4i
"Ahhh! Om jago banget aku mau croottt! Ahh."
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyMGMSEaFw1
Misono menggeliat seperti cacing, dan semburan pipis kencangnya pun membasahi wajah Osamu, dan menyirami lidahnya.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO5AlvzBBwz
"Ahhh! Hmmm! Enak banget Om, rasanya nagih," puji Misono.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp174cB23Kq
Belum sempat Osamu beristirahat, ia merasakan sebuah daging lembut yang berlendir mencengkram penisnya. Entah sejak kapan, Hana sudah melakukan penetrasi mandiri dengan penisnya.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAKpgDKI60v
Hana menggerakkan pinggulnya naik turun menunggangi penis Osamu seperti seorang penjoki profesional, suara desahannya tak kalah keras dari Misono. Jepitan vaginanya yang kuat membuat Osamu kembali orgasme untuk yang kedua kalinya.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPRy7D8U1H3
"Ahhh! Keluar! Pejunya keluar ahhh! Hana pasti hamil Om! Ahh! Pejunya banyak banget!"
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHLkRRggUGB
"Argggh!"
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaHNv6u1sBl
Penis Osamu kembali berkontraksi, semburan keras menghantam rahim Hana dan meluber keluar seperti krim roti yang kebanyakan. Hana tersenggal-sengal, karena kepanasan ia lepas seragam serta pakaian dalamnya hingga telanjang bulat.
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF4L7OMFzaS
"Gantian dong! Aku juga pengen!"
174Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEPYwiCMf3Q
Misono mendorong Hana, kali ini giliran dia yang menaiki kontol Osamu yang ingin lemas karena keluar dua kali berturut-turut itu.
ns216.73.216.30da2
