x
Aku duduk merenung di pos satpam bersama Pak Salim, memikirkan nasib keluargaku.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK0aYtR2JP3
"Mikirin apa?" tanya Pak Salim yang mendekatiku lalu memelukku dari belakang.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrnND6PFMTK
Angin malam yang dingin menerpa gaun tidurku, menyusup, menyentuh kulitku. Sesekali aku menggigil, merasakan dinginnya malam bercampur dengan perasaan yang setiap saat terasa menyakitkan.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTdlWQVV551
Pak Salim memelukku erat, kutolehkan wajahku ke belakang dengan tersenyum. Lalu kupegang tangan Pak Salim yang melingkar ke tubuhku.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW5O2PKnq5U
"Jangan terlalu dipikirin!" kata Pak Salim.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmQv8xMuUmi
"Aku nggak bisa, Pak," kataku sendu.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnvnKgFUo0t
"Kenapa?" tanya Pak Salim sambil mengecup rambutku yang tergerai.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkG6rwBGQ1o
"Terlalu berat," kataku masih dengan wajah sendu.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpkQ2oChhBt
"Ada aku disini. Kamu nggak sendirian, Fa," kata Pak Salim mencoba menenangkanku.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyX4HXySBeA
"Aku takut," kataku terisak.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq1csHmAo7n
"Jangan takut, Sayang. Ada aku disini," kata Pak Salim yang memelukku semakin erat.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqSnyBtMAbq
"Aku mikirin nasib keluargaku, Pak. Mikirin Mama, mikirin Papa," kataku masih dengan terisak.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXDR6aOgB4c
"Aku paham, Fa," kata Pak Salim.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT16FjnX7s6
"Jangan tinggalin aku ya, Pak!" kataku pada Pak Salim.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIYOCQJmttO
"Nggak akan, Sayang," kata Pak Salim.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDtnBXyTRxa
"Terima kasih," kataku sambil memegang tangan Pak Salim yang melingkar di tubuhku.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡooLX2tM5NM
"Fa..."
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEPxwwyOzFo
Aku mendengar Papa memanggilku, spontan Pak Salim melepas pelukannya pada tubuhku.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV2jWsWxCvg
"Duh, ada Papa kamu, Fa..." kata Pak Salim.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhvzDGG2q45
Kupegang telapak tangan Pak Salim, "Nggak perlu khawatir, Pak.. aku tinggal dulu ya!" kataku dengan tersenyum, lalu melangkah mendekat ke arah Papa yang berdiri di depan pintu rumahku.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoYokfRymRe
"Iya, Pa?" tanyaku dengan tersenyum.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoVPJY9oiBM
"Papa cariin kamu daritadi, Fa..." kata Papa.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjT4iEirGLK
"Hehe, maaf ya, Pa. Tadi ngobrol aja di pos satpam sama Pak Salim," kataku dengan santai pada Papa, sambil menggamit tangan Papa dengan manja.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcn60h3r57W
"Ya udah, ayok masuk! Papa nggak ada temennya di dalem," kata Papa dengan aku yang menggamit tangannya di sampingnya.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaYxQ5JVSxK
Kulirik Papa dengan sudut mataku, sepertinya Papa meresponku biasa-biasa saja. Tak ada rasa penasaran atau apalah, yang membuat Papa menanyakan apa yang aku lakukan dengan Pak Salim di dalam pos satpam.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhgRtuDUCvN
Aku sedikit lega sih, namun memang terasa janggal. Karena normalnya seorang papa, akan bersikap protektif pada anaknya. Berbeda dengan Papa, Papa terkesan tak peduli dengan apa yang aku lakukan.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVh839U05aZ
Entah aku tak tau, bagaimana aku meresponnya. Apakah aku senang atau pun sedih, karena sikap Papa yang terkesan membebaskanku.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwuL9dOJ4SI
Setelah masuk ke dalam rumah, Papa menyalakan tv dengan aku duduk di sampingnya.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2eX3nkUB28
"Ngobrol apa aja tadi sama Salim?" tanya Papa.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHtrLZoVzuf
Deg, ternyata tebakanku salah. Tubuhku rasanya membeku, bibirku pun tak bisa kugerakkan.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRD7xi6wfst
"Aku... Aku... "
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhMk2zT1bbo
"Hehe, anak Papa kenapa sih?" tanya Papa sambil merangkul tubuhku, memelukku dengan erat yang membuat tubuhku menempel erat ke tubuh Papa.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU4VcAnBP91
"Emm... Ngobrol apa aja sih, Pa. Soalnya Farisha stress mikirin masalah kita..." kataku dengan menunduk.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5S3JpYoMFj
Wajah Papa tiba-tiba berubah menjadi sendu, "Papa jadi merasa bersalah, Fa. Seharusnya Papa sejak awal nggak kenal sama Aziz," kata Papa yang tiba-tiba serius.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFQIit5IMNz
Kutatap Papa penuh rasa penasaran, "Sejak kapan Papa kenal Pak Aziz?", tanyaku.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpU1YF2F03s
"Kita teman sekolah, Fa... Karena saking percayanya, Papa nggak sadar kalo Aziz menusuk Papa dari belakang," kata Papa dengan suara berat.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBEqdVRMqFg
"Kenapa begitu? Kok Farisha pikir, nggak mungkin ada akibat tanpa sebab. Maksud Farisha, jangan-jangan Pak Aziz iri sama Papa?" tanyaku penasaran.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡozS04ZCD0D
"Kamu benar. Aziz menginginkan mamamu sejak masih SMA. Dia nggak suka, nggak rela mamamu jadi istri Papa," kata Papa yang tiba-tiba murung.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUbHi3riUNA
Tiba-tiba aku berpikir, apa jangan-jangan Mama juga ada perasaan sama Aziz. Namun, aku tak mau menanyakan itu lebih dalam. Aku takut mengungkap kenyataan yang aku hadapi. Terutama cara pandangku ke Mama, aku benar-benar takut kembali membenci Mama.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwOTRUbEqKz
"Udah, jangan dibahas lagi Pa! Farisha nggak mau, Papa sedih gara-gara mengingat hal menyakitkan kayak gitu!" kataku sambil memegang telapak tangan Papa dengan kedua tanganku.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7f9Pw8bvAK
"Iya, Fa. Maaf ya kalo cerita Papa bikin kamu tambah sedih," kata Papa yang sekarang membenamkan wajahnya ke tengkukku.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdppn9VNVcI
"Nggak apa-apa, Pa. Yang penting, Papa ngerasa lega karena udah bercerita ke Farisha. Dan Farisha ngerti, nggak mungkin Papa sanggup menanggung beban seberat itu. Farisha rela ikut menanggung sebagian beban yang Papa tanggung," kataku dengan tersenyum.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrgDdrgHWfX
"Papa sayang sama kamu, Fa. Cuma kamu, yang bisa menghapus kesedihan Papa," kata Papa sambil terisak dengan wajah yang masih dibenamkan ke tengkukku.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOlqD0fWbF7
"Udah, Pa! Jangan nangis! Udah sewajarnya Farisha sebagai anak. Mungkin ini secuil tanda bakti Farisha ke Papa," kataku mencoba menenangkan Papa.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡADAzsq2O3s
"Kamu nggak benci sama Papa, karena Papa lemah kan?" tanya Papa.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKtc9MkywhA
Kuembuskan nafas panjang, lalu kuatur nafasku sedemikian rupa agar aku mudah mengungkap satu baris kalimat yang sulit untuk kuucapkan.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgjVKd8Oc8a
Sebenarnya aku kecewa dengan Papa, karena Papa tak mampu melindungi keluarganya. Namun, aku merasa tak tau diri sebagai anak, jika aku menuntut Papa di luar kapasitasnya.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYsD6Ow5Yqi
"Fa? Kenapa kamu nggak menjawab pertanyaan Papa?" tanya Papa.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiELiPvs9EI
Bibirku benar-benar terkunci. Aku tau apa yang harus kuucapkan, namun hatiku memaksaku untuk bungkam. Karena aku tak mau menyakiti Papa.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH2AuI82mJz
"Fa? Kenapa kamu diam?" tanya Papa sambil memelukku semakin erat.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVTCVV5vrlx
Kurasakan pelukan erat Papa pada tubuhku, memaksaku bergeser sampai aku duduk di pangkuan Papa. Ada perasaan aneh yang muncul tiba-tiba, bukan perasaan risih yang kurasakan. Namun, terngiang memori masa lalu saat aku masih remaja.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp84ek6FvdP
Kedekatan seorang anak dengan papanya yang melampaui batas normal. Bahkan saat ini pun, meski aku tau ini berlebihan. Justru aku merasa senang bisa menghapus kesedihan Papa.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxs2UP7fhYD
"Fa... Kamu nggak benci sama Papa kan?" tanya Papa mengulangi pertanyaannya.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgugUPs8CBL
Lagi-lagi aku harus mengembuskan nafasku, karena tak mudah mengatakan bahwa aku sama sekali tak kecewa pada Papa. Karena kenyataannya justru berbalik dengan apa yang kuinginkan. Aku tak mau menambah beban di pikiran Papa, namun kenyataan tak mampu benar-benar kusembunyikan di dalam hati. Berat memang, keinginan untuk menjaga perasaan orang tua yang harus berbenturan dengan kenyataan yang tak dapat aku ubah.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlOAfaUaCdi
"Emm..."
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlrRQ3MtsS5
"Papa tau, kamu kecewa sama Papa, Fa. Tapi nggak masalah, kalo emang kenyataannya kayak gitu," kata Papa.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu88ewmaPO2
"Maafin, Farisha, Pa," kataku sambil memegang telapak tangan Papa yang berada di perutku.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhR6VXPkUL0
Pelukan Papa pada tubuhku semakin erat, dengan wajahnya yang masih tetap dibenamkan ke pundakku. Papa terisak, sampai tubuhnya bergetar saat tangisannya meledak.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoa4mm7awiB
"Maafin, Papa udah gagal, Fa. Papa udah gagal menjadi orang tua yang baik," kata Papa dengan terisak-isak.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUcbPAXWVd5
Mendengar tangisan Papa, aku merasa menyesal karena tidak mampu menjaga perasaan Papa.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmAPjBP2AJ2
"Udah, Pa... Papa nggak gagal kok... Papa jangan pernah berpikir kayak gitu lagi ya!"
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsRA4Peht1y
Papa sedikit mengendorkan pelukannya pada tubuhku. Sekarang aku berbalik menatap Papa, dengan duduk di pangkuan Papa saling berhadap-hadapan.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBfEjqCz5zw
"Papa jangan nangis!" kataku mengusap air mata Papa.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3nj1jOZCYB
"Terima kasih, Fa..." kata Papa dengan mata berkaca-kaca.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHArQ5OIZfv
Saat aku sedang menghapus air mata Papa, Papa menatap mataku penuh arti. Wajah Papa mendekat ke arah wajahku, saat Papa hendak mengecup bibirku. Kubuang muka ke samping, dengan jantung berdetak kencang.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2dIhVjaUOX
"Jangan, Pa! Ini salah!" sergahku.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO9mm2kgmmb
"Izinkan Papa mengecup bibirmu sekali aja, Fa!" kata Papa dengan sorot mata penuh harap.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQaJZp2GAJn
"Pa, Farisha anak kandung Papa. Dan itu salah..." kataku dengan suara lemah.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdYPkCEKCQg
"Baiklah, maafin Papa." Lalu Papa mengangkat tubuhku dari pangkuannya.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvSgMAJv3Gn
Papa pun berjalan ke arah kamarnya, dengan wajah sendu. Sebenarnya aku tak tega melihat Papa terpuruk. Namun, aku tak tau bagaimana caranya, agar Papa kembali tersenyum ceria.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlYmOEC6k03
Kuikuti Papa dari belakang, namun Papa mengacuhkanku. Lagi-lagi aku merasa bimbang, karena keputusanku. Karena dilema yang aku hadapi, antara norma dan baktiku pada Papa.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWIjYplHC1r
"Pa... Boleh Farisha masuk?" Sekarang aku sedang berdiri di samping pintu kamar Papa yang terbuka.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzHkvbGtRwZ
Papa menoleh ke arahku, senyum Papa pun tersungging di bibirnya. "Boleh Fa, ayok masuk!" kata Papa yang kembali ceria.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwSQNmpJUPm
Sekarang aku duduk di tepi ranjang dan Papa pun bangun dari pembaringannya untuk duduk di sampingku.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqwrE1Azwt0
"Pa... " kataku membuka obrolan.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ41m2ltZ1iA
"Iya, Fa... " kata Papa yang sekarang duduk di sampingku sambil merangkulku dan menariknya ke dalam pelukannya.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZl5dyPtzwl
"Muah..." Papa mengecup puncak kepalaku.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ0fmLYdPQK
Kuangkat wajahku untuk menatap wajah Papa. "Farisha pengen menghapus kesedihan, Papa... " kataku dengan detak jantung yang berdetak cepat.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1yuUzWbn30
"Papa udah nggak sedih lagi kok, Fa," kata Papa dengan tersenyum.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3mIHUe7fFk
"Emm... Pa... " kataku dengan nafas yang semakin memburu.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxPDecrpcR4
"Iya, Fa?" tanya Papa dengan tatapan hangat ke arahku.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1LJupDxUne
"Papa boleh, kalo Papa pengen cium aku," kataku sambil menunduk malu-malu.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbfS5LWh1dU
"Muah..." Papa mencium pipiku...
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY5QLPVrWFr
"Terima kasih ya, gadis kecilku," kata Papa sambil mengacak-acak rambutku.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfSyUMEcChi
"Ih, Papa rambutku berantakan kan?" kataku dengan memanyunkan bibirku.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKtXdY5qVHp
"Muah... Muah..." Papa berkali-kali mengecup bibirku.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvGezdED2bM
Deg... Deg... Deg... Jantungku rasanya, benar-benar mau copot. Tubuhku pun rasanya menggigil menerima kecupan sekilas dari Papa.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvG12ynqe6s
Aku menunduk, tersenyum malu-malu. Entah kenapa perasaanku jadi seperti ini. Tubuhku membeku, keringat dinginku pun mengalir dari tubuhku membasahi gaun tidurku.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC3Cv09GeYH
"Boleh Papa buka?" tanya Papa sambil tangannya membuka tali outerku yang berada di perut.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKy0ebgdx61
"Pa... " aku mencoba menepis tangan Papa.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1GSCi5GgX3
"Kenapa, Sayang?" tanya Papa.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnMq0QQPRWU
"Farisha belum siap," kataku dengan menunduk malu.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9yTF1llViw
Namun, Papa tak menghiraukanku dan terus melepas ikatan outerku. Setelah ikatan outerku terlepas, Papa menyingkap outerku sampai tubuhku yang masih dibalut oleh gaun tidurku terpampang. Lalu outerku yang sudah terlepas dilipat rapi dan diletakkan di atas ranjang.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4hNPjhQrQ1
"Pa... Aku malu," kataku berusaha menutupi tubuhku.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ88Gd3haxgL
"Kenapa malu? Papa kan orang tua kamu sendiri?" tanya Papa.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzhqbYge5ai
"Ini nggak seharusnya terjadi," kataku lemah.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKI3A9MbD2e
"Huh, maaf... Papa khilaf." Papa terisak-isak menyesali perbuatannya. Dengan meringkuk di bawah ranjang.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWZNKOa3hAR
Aku bingung dengan apa yang aku hadapi. Perasaanku semakin kacau saja saat aku tak mampu memecahkan masalah yang kuhadapi sekarang. Seperti potongan puzzle yang tak mampu kurangkai. Bahkan pikiranku sendiri pun dikacaukan oleh perasaan yang membuatku kebingungan. Antara tabu, belas kasih dan baktiku pada orang tua tak lagi bisa kupahami dengan baik.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ83DPObhW9b
"Pa... " aku duduk di sebelah Papa dengan pandangan kosong. Hatiku kini pun mati rasa, yang aku bisa rasakan hanyalah perasaan yang hampa dan kosong. Sekarang yang terbersit di dalam pikiranku, hanya keinginan agar Papa tak lagi bersedih.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡodzsCPJwXO
"Maafin, Papa, Fa. Papa salah. Papa kalut, Papa nggak bisa berbuat apa-apa, saat Mama dijadikan budak sama Aziz. Papa nggak berguna, Fa. Bahkan sekarang, Papa kehilangan Mama sepenuhnya," kata Papa terisak sambil memeluk lututnya.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJBUNpb6rE8
"Farisha paham, Pa. Disini masih ada, Farisha kok. Papa jangan sedih ya!" kataku dengan memeluk Papa dari samping.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHo0pCJLVB8
"Apa yang harus Papa perbuat, Fa? Pikiran Papa buntu. Papa pengen Mama kembali ke pelukan Papa. Tapi Papa nggak bisa berbuat apa-apa," kata Papa terisak.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLlHBuiuwMw
"Papa jangan sedih lagi!" kataku yang masih dengan perasaan kosong, kuturunkan tali gaun tidurku perlahan sampai gaun tidurku melorot sebatas perut.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcKvjB4RN47
"Pa... "
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvIbwFTPIaY
Papa mengangkat wajahnya untuk menatapku. "Papa suka?" tanyaku.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8zc4vvWnka
Sekarang tubuhku bagian atas tak tertutup sehelai kain pun. Kupeluk wajah Papa lalu kubenamkan ke dadaku yang terbuka. Kuusap rambut Papa yang sudah memutih, dengan air mataku yang perlahan menetes di pipiku.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZKS8y6yhoZ
"Cuma ini, yang Farisha bisa lakuin, Pa," kataku menangis lirih.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzS3B2AYwrP
Papa bangkit dari pelukanku, lalu menutup kembali dadaku yang terbuka dengan menaikkan tali gaunku ke pundakku.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVfoHso0yaI
"Papa nggak pengen kamu kayak gini... " kata Papa yang lagi-lagi terisak.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD02PJIVltw
Aku mengernyitkan dahiku tak mengerti, "Pa... Jangan bikin Farisha bingung!" kataku dengan tangis tertahan.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlO3vZvQ8qd
"Papa nggak ngerti, Fa apa maksudmu?" tanya Papa.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEypMQpZBST
"Farisha cuma pengen melepas beban-beban yang Papa tanggung," kataku yang mulai terisak.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ34yT3ZHOwK
"Aaaaaarrggghhh..." Papa menjambak-jambak rambutnya sendiri.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqB74m2UBAc
Aku tersentak kaget, lalu mundur ke belakang. Lagi-lagi Papa terisak, dengan lutut yang tertekuk.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFMbwIhYuqt
"Cuma ini yang Farisha bisa bantu, Pa," kataku sambil melepas gaun tidurku sampai aku telanjang bulat.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPDOtRDtsFq
"Pa... Farisha udah siap," kataku sambil menggigit bibir bawahku.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdKB2P0k3Hy
Papa pun naik ke atas ranjang, dengan satu persatu-satu kain yang melekat di tubuhnya terlepas. Sekarang Papa menindihku...
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlENVtRwcak
"Aaaaaahhh... Pa..."
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsFTsuDifIO
Ini benar-benar tak sesuai ekspektasiku. Penis Papa menerobos liang senggamaku sampai ke titik yang terdalam. Setiap dorongan, penis Papa memenuhi lubang senggamaku sampai benar-benar penuh. Sampai setiap gesekan, dorongan membuat bola mataku berputar ke atas.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrqQYATIofY
"Aaaaahh..."
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrbiz9rM7pW
"Penuh, Pa.. " kataku menahan liangku yang penuh terisi oleh penis Papa.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRb8M41pxLG
"Tahan, Sayang! Punyamu terlalu sempit!" kata Papa.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM3jZ3esVsm
"Ah ah ah ah..."
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq8qb78gB99
Tubuhku berkali-kali melengking, dengan tanganku yang meremas sprei ranjang Papa dengan erat. Benar-benar penuh, sampai berkali-kali kukepalkan tanganku.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3KHfP8t4to
"Pa... Udah, udah! Farisha takut vagina Farisha sobek, Pa..!" kataku sambil mendorong tubuh Papa.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7BRwJJ6iTZ
"Nggak mungkin, Sayang. Otot vagina kamu cuma butuh adaptasi," kata Papa yang mempercepat pompaan pada vaginaku.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Wmr2IH6bB
Tubuhku benar-benar lunglai, rasanya syaraf-syaraf di tubuhku seperti lumpuh. Liangku pun awalnya perih, namun seperti kata Papa, otot liangku mulai beradaptasi. Rasa perih berubah menjadi perasaan yang tak mampu kujelaskan. Bukan hanya sensasi nikmat yang kurasakan, namun lebih dari itu. Karena aku sudah melewati batas tabu, dengan mereguk kenikmatan seksual bersama papa kandungku sendiri.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrQeJz7kNy9
Papa dengan jantannya menyetubuhiku dengan perkasa. Otot Papa sesekali membuatku menelan ludah. Apalagi saat pusakanya keluar masuk ke dalam liangku, yang memantik libidoku terus naik.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHqXmpwJxzH
Berkali-kali aku mengernyitkan dahiku, karena penis Papa sangat familiar.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfdU56NJDWO
"Pa... Boleh aku tanya sesuatu?" tanyaku sambil menahan perasaan nikmat yang menstimulus syaraf-syaraf dinding vaginaku.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgmm16R3TR5
"Iya, Sayang. Mau tanya apa?" tanya Papa dengan terengah-engah.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPc1O54jQQY
"Ah nggak jadi, Pa" kutepis kecurigaanku pada Papa.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ78Oic4ESPa
Dan sekarang justru, kecurigaanku mengarah pada Aziz. Ya aku bisa memastikan pelakunya adalah Aziz. Namun, saat tuduhanku mengarah pada Aziz. Tiba-tiba beralih pada Ahsan. Dan kugeleng-gelengkan kepalaku, lagi-lagi kutepis kecurigaanku.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl7qG0d7ICZ
Lalu Papa menunduk ke arah telingaku, "Kamu mau tanya, siapa yang menerormu tempo hari kan?" tanya Papa tersenyum mengerikan.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMbcLUdvn1E
Mataku terbelalak kaget mendengar perkataan Papa. "Kok Papa tau?" tanyaku dengan perasaan takut.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3SUbevcj3g
"Karena yang menerormu itu Papa, Fa... Hahaha," kata Papa tertawa menyeramkan.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtkGCNGRwjw
"Kenapa lakuin ini ke Farisha sih Pa?" tanyaku terisak.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxAWCN7VuL2
"Papa terobsesi sama kamu, Fa. Sejak Papa menjadikanmu obyek fantasy saat bersetubuh sama mamamu," kata Papa.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrTcqmCxKM1
"Papa gila..." kataku berteriak.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1hCu4DnpmS
"Huss, jangan keras-keras! Nanti Mbok Darmi denger," kata Papa memberi isyarat dengan jari yang menempel di bibir.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡledziJzwVR
"Kenapa mesti aku yang dijadiin fantasy sih, Pa?" tanyaku dengan terisak.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH07ndnprA2
"Mamamu yang mulai, Fa. Mamamu horny kalo Papa bayangin ngentot kamu saat sedang ngentot mamamu. Itu awal benih-benih Papa terobsesi sama kamu," kata Papa yang mulai menggila.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡajK4Ktxoaw
"Ah ah ah ah, Pa..."
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLAj0gC3tDX
"Enak kan? Atau Papa lepas aja?" tanya Papa.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcjqZ3dKx5U
"Jangan, Pa! Terusin! Enak Pa!"
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ZkIFuXYht
"Papa ikhlas kalo Mama diambil Aziz, asal kamu jadi milik Papa, haha."
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtgGzyN5yPF
"Aku nggak mau, Pa. Aku anaknya, Papa," kataku sambil menikmati liang senggamaku yang penuh oleh penis Papa.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgVUNHMtIEi
"Kenapa? Atau kamu lebih suka sama, Salim? Atau sama Akbar?" tanya Papa.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1rg2Oz7FZf
"Darimana Papa tau?" tanyaku yang lagi-lagi terkejut.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7btPLld1iG
"Hahaha, kamu bodoh, Fa. Apa kamu nggak sadar kalo di pos satpam Papa pasangin CCTV?" tanya Papa.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLUMjDyBUq2
"Papa jahat!"
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMI3kIOSbsz
"Papa sayang sama kamu, Fa... Coba bilang! Kamu lebih suka punya Papa atau punya Salim?" tanya Papa.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH75BQx7uDY
Kubuang muka ke samping, tanpa menjawab sepatah kata pun. Meski jujur, aku lebih melambung tinggi saat bersetubuh dengan Papa. Namun, di hatiku hanya ada Pak Salim. Sedangkan Akbar, aku tak tau. Karena sejak awal, di hatiku kupupuk dengan kebencian yang mendalam.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsQjPsZYVHo
"Boleh kan, Papa keluar di dalam?" tanya Papa.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡknviPojcu0
"Jangan Pa!"
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPL1RzaywWi
"Kenapa? Bukannya Salim udah keluar di dalam? Jadi nggak mungkin kamu hamil anak Papa, Fa," kata Papa.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRDo8nauqW3
"Tapi aku nggak mau, Pa!"
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMOarbESEl2
"Kenapa? Kamu takut main hati sama, Papa? Haha," tanya Papa terkekeh.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoahFZk6E87
"Ah ah ah.."
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvN8rVEUZXR
"Aku keluar, Pa," kataku menjerit.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpq31uSkfuj
Papa mencabut penisnya dari liangku, membuatku orgasme yang pertama dengan tubuh mengejang.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzl8DkDGL75
"Ckckck, kasian anak Papa. Memeknya jadi menganga kayak gini. Tapi nggak apa-apa, anak Papa tetep gadis kecil Papa, haha."
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsEZoMfvG7t
Kulihat Papa sudah mulai menancapkan lagi pusakanya ke dalam liangku. Kucoba dorong tubuh Papa, karena aku sudah merasa lelah.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7LUxK33e3u
"Udah, Pa! Farisha capek... "kataku memelas.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxNONrnAhTe
"Capek'an mana fivesome sama temen-temenmu? Farisha, anak kesayangan Papa," kata Papa sambil berbisik ke telingaku.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjFNKGknxfG
Mataku langsung melotot, duniaku terasa mau runtuh seketika.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy2jM8qepv6
"Gimana Papa tau?" tanyaku masih tak percaya jika rahasiaku terbongkar oleh papaku sendiri.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk6dTM5LP62
"Papa meretasmu, haha."
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbcIQqG6PW0
"Mana bisa Papa meretas chat yang terenkripsi?"
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrdkR0rS0oD
"Masih ada celah," kata Papa dengan membusungkan dadanya.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr75qm054DK
"Sombong! Tapi kalah sama Aziz."
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6HXNx7AndP
"Apa kamu bilang?" tanya Papa melotot sambil memompa penisnya lagi ke liang senggamaku.
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRF8zIXFQ4Q
"Ah ah ah..."
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXiX3eKI4Io
"Ampun, Pa.."
3694Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhSPzywPhCh
