(Di Tempat Keributan)91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa8rDS3rnB1
91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8l40Lf9lqH
"Dasar kau p*****r sialan!!", kata seorang pria paruh baya yang menghujat seorang wanita.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD8AmScEjVD
"Aku tau kau sengaja menabrakku kan?!", kata pria paruh baya itu melanjutkan ucapan nya.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJw9XLePHmR
"Tuan, maaf sekali lagi. Saya sudah meminta maaf kepadamu kan?", kata perempuan itu berkata lembut yang ternyata adalah Heendon.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJtX0AWleJE
"Kau cantik tapi tidak memiliki mata!!", kata pria paruh baya itu yang bernama Dodi Jatmiko.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4sbGOwrCeR
"Saya harus berapa kali untuk meminta maaf padamu Tuan?", kata Heendon dengan ekspresi memelas.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRzvUnRJfzQ
"Kau tidak pantas di maafkan. Kau membuatku malu saja kepada calon klienku!!", kata Dodi yang benar-benar sangat marah.
Dodi sudah berdandan super rapi untuk menemui klien nya ini. Tapi seperti di sengaja, Heendon memang terlihat sangat jelas menabrak dan kemudian menumpahkan minuman kopi hitam ke baju putih nya. Kacau sudah pertemuan nya saat ini.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS2XFhLBRNG
91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHq1Hd7jf5z
Karena terlalu marah, Dodi akhir nya melayangkan tamparan nya ke wajah Heendon. Heendon mencoba diam saja dan menutup mata. Lama Heendon menunggu tamparan itu, tapi tidak kunjung datang.
Akhir nya Heendon pun membuka mata nya.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWAjrAQq1rn
Seorang lelaki yang sudah cukup tua ternyata memegang tangan Dodi. Pak Rudi lah orang nya. Dengan ekspresi menatap tajam pada Dodi, Pak Rudi berkata.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGADPKc1rt5
91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFWGiVTaETe
"Aku malu padamu. Sebagai sesama lelaki, kau bertindak seperti banci. Kau adalah seorang laki-laki tapi bisa-bisa nya akan menampar wanita yang tidak berdaya!", kata Pak Rudi marah kepada Dodi.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ29dh2eRCRc
"Tidak usah ikut campur urusanku!!", kata Dodi kepada Pak Rudi.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡei4T6ZeHsf
91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYBLIFt2Ihe
Kraakkkk...91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbBK0mUTZc6
91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHrph8lEJ2G
Terdengar suara renyah dari pergelangan tangan manusia. Kemudian di ikuti dengan teriakan. Pak Rudi yang sudah cukup tua ternyata mampu mematahkan pergelangan lelaki itu dengan hanya meremas nya.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKVHWx2kbG9
91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpAJfI19PRv
"Aarrghhhh!!", kata Dodi yang berteriak kesakitan.
Dodi refleks memegang pergelangan tangan nya yang patah. Belum selesai dengan kesakitan nya, badan nya di tendang lagi oleh lelaki lain yang sedang berdiri bersama orang itu hingga Dodi jatuh terjerembab ke pasir.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNtfu64gyKR
91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8CIKbWw422
Duaagggg..91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq1sgsNIhH9
91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz2kU7xK6PN
Dodi masih dalam keadaan sadar dengan mulut yang mengeluarkan darah. Meskipun kepala nya sudah berkunang-kunang, Dodi coba menahan sebisa mungkin agar tidak pingsan.
Seperti nya saat ini organ dalam nya sudah terluka. Dodi menatap kedua pria yang ada di hadapan nya itu dengan ekspresi yang ketakutan.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPWOmyM6iB2
91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfNe5p0AJna
"Jika kau tidak terima, kau bisa mencariku!", kata Pak Rudi yang melemparkan kartu nama nya ke arah Dodi.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiCprYCXHyu
91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqKDlAMC1Mo
"Rudi Sadewo!!!", kata Dodi yang tahu bahwasa nya Rudi Sadewo adalah salah satu pejabat di Kota Derisa ini.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCUtiJKgXra
"Seperti nya kau mengenalku dengan cukup baik. Pergilah dan jangan lagi-lagi berbuat seperti itu kepada wanita", kata Pak Rudi yang seolah-olah adalah seorang guru sedang menasehati murid nya.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaEATnAEYsV
"Maaf Pak Rudi. Maaf. Saya tidak akan berbuat seperti itu lagi. Permisi!!", kata Dodi yang segera melarikan diri dari tempat itu.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJovESgXDJI
91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZVtRXkjufx
'Yes.. it works!!', kata Heendon dalam hati nya yang memang sengaja memancing Pak Rudi dan Komisaris Wawan agar keluar dari tempat nya.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkshJOq89u4
91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdghDrkdQ0V
"Terima kasih Pak. Terima kasih juga untuk Bapak yang ini. Maaf sebenar nya saya yang salah tadi. Orang itu tidak salah", kata Heendon yang berakting dengan sangat baik.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJctleVzefb
"Nona, meskipun kau yang salah, dia tidak berhak memukulmu. Ngomong-ngomong apa yang anda lakukan di tempat ini?", kata Pak Rudi berlagak seperti ayah.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCK22I3BMSY
"Itu.. itu.. maaf.. ", kata Heendon yang kemudian berakting menangis tersedu-sedu yang membuat Pak Rudi dan Komisaris Wawan saling memandang.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Avb4VJKWu
"Sebaiknya kita bicarakan di sana saja Nona. Kebetulan kami sedang makan di sana", kata Pak Rudi menunjuk ke suatu arah.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpa1Phvp1cB
91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2gUCBRIChC
"Apa itu tidak mengganggu kalian Pak.. Saya kan hanya..", kata Heendon yang kemudian langsung di sela perkataan nya oleh Pak Rudi.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkBpFa1meiq
91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi2zGBcfeEn
"Nona, tidak usah sungkan. Mari silahkan. Kami berdua mengundang anda", kata Pak Rudi yang sopan dan mendapatkan persetujuan juga dari Komisaris Wawan.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoc9BicK1N3
91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZNypRHGiSe
Akhir nya mereka bertiga menuju ke tempat yang ditunjuk tadi.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdJ5gSUzs1S
'Tidak ku sangka aktingku sangat sempurna. Aku cukup hebat juga dalam hal ini', kata Heendon berbicara di dalam hati nya.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡojRylyo2Mf
91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWD9w1aETh2
==========================91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuLTX1p3Dr7
91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgkSVLmANTj
(Saat ini di Rumah Pak Abdullah)91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHeee0uW0A2
91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOcAEYe4zLp
"Abi, Umi. Tolong jujur sama Zia", kata Fazia yang kini sedang menangis sesenggukan.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmXmOuZlFz3
"Zia..", kata Bu Hajjar yang juga menangis karena tidak menyangka rahasia besar keluarga nya akan terbongkar.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIXD3wrrhGi
"Tidak apa-apa Umi, Zia ikhlas. Abi sama Umi sudah Zia anggap orang tua Zia sendiri. Abi, tolong ceritakan sama Zia ya", kata Fazia memohon.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1LmHDlYJh6
91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKKDDHOfNPl
Pak Abdullah menarik nafas sesaat. Kemudian dengan mata berkaca-kaca, beliau menceritakan.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnJGkqpBQ30
"Semua ini berawal dari 25 tahun yang lalu", kata Pak Abdullah mengawali cerita. Sedangkan Bu Hajjar dan Fazia hanya diam mendengarkan.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9AM8ocSpOW
"Anak dari kakekmu, seperti yang sudah kau tau, memiliki 3 orang anak. Aku dan ke 3 bibimu itu. Kau sudah mengenal nya bukan?", kata Pak Abdullah yang mata nya semakin berkaca-kaca.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB5i4ZiGIEA
91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFCMcpbmwa3
Pak Abdullah lalu melanjutkan cerita nya. Pak Abdullah menarik nafas dalam-dalam kemudian berbicara.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbGVM0EF0MG
91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS2LbhF1BWO
"Sebenarnya ada satu lagi anak dari kakekmu. Dia bernama Zaid Al-Ghifari. Dia adalah ayah kandungmu", kata Pak Abdullah kembali menjelaskan.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl4ymjAr2WO
"Karena suatu hal, ayahmu dan kakekmu bertengkar hebat. Itu hanya gara-gara seorang wanita, Sofiyya Nur. Dan dia adalah ibu kandungmu", kata Pak Abdullah dan tanpa terasa butiran air mata mengalir membasahi pipi nya.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLGZTUDq7uF
91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTK1szYH6WZ
Akhir nya mulailah Pak Abdullah menceritakan segala nya. Cerita ini bersumber dari Zaid sendiri, ayah kandung Fazia.
Cerita itu di mulai dari kisah awal pertama ayah dan ibu Fazia bertemu, hingga merembet menuju inti pokok masalah. Itu adalah saat dimulai nya perseteruan antara ayah kandung Fazia dan kakek nya.
Kemudian identitas ibu Fazia yang masih menjadi misteri, hingga akhir nya ayah Fazia di usir dari keluarga besar Al-Ghifari. Sebab nya hanyalah karena Ayah kandung Fazia sudah menikah diam-diam dengan Ibu kandung Fazia tanpa restu kakek nya.
Dan cerita itu di akhiri saat Fazia yang masih bayi terpaksa harus di titipkan kepada Pak Abdullah. Karena pada saat itu Zaid, adik Pak Abdullah sedang dalam situasi genting dan Zaid sendiri tidak mau memberitahu dengan detail tentang masalah nya.
Sampai sekarang, Zaid dan Sofiyya tidak pernah kembali lagi untuk menemui Fazia.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXggHGG8NKT
91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaUQg22YaNB
(NB : Akan diceritakan dengan detail di bab-bab selanjutnya ketika waktunya sudah tepat. He he.. Sabar ye)91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJwFv8jnNJW
91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXhSQE44rS3
Hanya tangis yang terdengar setelah Pak Abdullah menceritakan semua kisah itu. Kisah yang mungkin akan menyakitkan untuk Pak Abdullah dan keluarga nya.
Juga pasti akan menyakitkan untuk hati Fazia saat mengetahui kebenaran nya. Pak Abdullah dan Bu Hajjar tidak pernah tahu bahwa Fazia ternyata sudah menyiapkan diri untuk hal ini.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNNYe10dEcR
91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhWVZE7RFak
"Abi.. Umi.. apapun yang terjadi, kalian berdua tetap ku anggap orang tuaku", kata Fazia tersenyum.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDMhvoLxnC7
"Zia.. apa kau tidak sedih?", tanya Pak Abdullah yang heran melihat kondisi Fazia yang hanya sedih untuk sesaat saja.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD9n0AE2n7u
"Zia sedih. Sangat sedih. Tapi bagaimana pun, Zia juga mendapatkan hikmah dari semua ini. Dan yang pasti sekarang Zia sangat bahagia. Itu yang membuat Zia bisa tetap tersenyum", kata Fazia menjelaskan.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjitNnzlWyk
91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5fGZWSVjtC
"Maksudmu Zi?", kata Bu Hajjar penasaran begitu pula Pak Abdullah.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM3EPuXO2mI
"Semua nya karena akhiy, maksudku Bang Zein Mi..", kata Fazia membalas.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgSsnFh1YxJ
91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdKdtpbthYU
"Maksudmu Zein sudah tau masalah ini?", tanya Pak Abdullah merasa terkejut.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD5l0anihzh
"Bang Zein belum tau Bi. Yang Zia maksud, Zia dan Bang Zein dengan status Zia saat ini", kata Fazia yang membuat Pak Abdullah dan Bu Hajjar semakin kebingungan.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbZfwRFo6tn
91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoIkKCkMshu
"Abi dan Umi gak ngerti. Wallahi gak ngerti", kata Pak Abdullah lagi.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlvoFyaI61o
91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Zb8bCRf4k
"Maksud Zia, dengan status Zia saat ini, Bang Zein itu kakak sepupu Zia kan?", kata Fazia menambahkan lagi.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkYEscWrQQY
91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc6r3Q2EvEr
"Benar.. Kau dan Zein sebenar nya adalah sepupu", kata Pak Abdullah mengangguk.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡggLLggyEuo
91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsFi0AWtOoa
"Dan itu artinya, Zia dan Bang Zein bukanlah mahrom kan? Zia juga berharap.. Zia bisa menikah dengan Bang Zein", kata Fazia yang akhir nya jujur mengakui perasaan nya kepada Dokter Zein di depan Pak Abdullah dan Bu Hajjar.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjSUckWKgEh
91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOICfrtimWN
Duuaaaaaarrrrrrrrrrrrrr...91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXO0Xof76Yt
91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrOPntrW41m
"Apaaaaaaaa?!!!", kata Pak Abdullah dan Bu Hajjar yang berteriak bersamaan.91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmtUr3W2DSv
91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Xt91a62fO
=======================91Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRWnELcqp6m
