(Di Halaman Belakang Rumah Pak Abdullah)151Please respect copyright.PENANAwVN1W8hl18
151Please respect copyright.PENANAfZJlofqzub
Bug bug dukk dukk.. duagg duagg buagg buagg.. blaarrrr...151Please respect copyright.PENANAoClPgTbIIf
151Please respect copyright.PENANAM1hlNr3Bmf
"Kau cukup hebat Nona Zara! Ha Ha Ha Ha.. Hufft.. hufft..!!", kata Heendon tersenyum dengan nafas yang cukup terengah-engah.
Heendon kini sedang berlatih tanding dengan Zara. Kekuatan Zara membuat Heendon sedikit terkejut.151Please respect copyright.PENANAK0fxbPYJDj
151Please respect copyright.PENANAO6CKconsqJ
"Hufft.. hufftt.. He he he.. Kau terkejut ya?! Hiaattt!!", kata Zara yang memulai kembali menyerang Heendon.
Kedua nya benar-benar tidak ingin mengalah satu sama lain. Semakin Heendon meningkatkan teknik serangan nya, saat itu juga Zara akan meningkatkan lagi teknik nya.151Please respect copyright.PENANAvpBzdFbTZn
151Please respect copyright.PENANANOUFzkVy7B
'Ini gila.. Perempuan bernama Zara ini bisa mengimbangi teknik seranganku. Menarik.. Ini sangat membuatku tertarik.. Ha Ha Ha Ha.. Semua wanita yang dekat dengan suamiku itu pasti mempunyai kelebihan masing-masing', kata Heendon saat menyerang Zara sambil berpikir seperti itu.151Please respect copyright.PENANAtFMI40bJHk
151Please respect copyright.PENANAEfuhLOpFWo
Zara pun berpikir demikian. Sebelum nya dia sempat meremehkan kekuatan dan keahlian bela diri Heendon.
Tapi kini, Zara harus mengerahkan segala kemampuan terbaik nya untuk melawan istri dari pria yang di cintai nya ini.151Please respect copyright.PENANALBy9UyRhRu
151Please respect copyright.PENANAr0HIGdLcFN
Heendon bertarung melawan Zara. Bisa dikatakan ini adalah pertarungan pribadi antara dua wanita yang mencintai satu orang yang sama. Pertarungan yang intense.
Zara Sang Ratu Karate mencoba melawan Heendon, perempuan yang penuh misteri ini, yang dalam pengakuan nya juga pernah belajar Karate beberapa tahun yang lalu.
Tendangan dan pukulan yang di arahkan masing-masing dari kedua nya itu, bisa di block satu sama lain, dan ada juga yang beberapa teknik yang sudah terbaca.151Please respect copyright.PENANADiuKzdjueo
151Please respect copyright.PENANATGDLfd3JuR
"Suara apa itu? Seperti ada orang yang sedang bertarung!", kata Dokter Zelena kepada Dokter Zein yang masih berada di dalam kamar.
"Emm.. Seperti nya Heendon dan Zara sedang berlatih tanding", kata Dokter Zein berasumsi.
"Benarkah?? Ayo kita lihat..!!", kata Dokter Zelena yang merasa tertarik dan kemudian mengajak Dokter Zein untuk melihat nya.151Please respect copyright.PENANAgxWzH7b4sb
151Please respect copyright.PENANAQysGffXCWB
Dokter Zein pun hanya mengangguk dan berjalan keluar dari kamar bersama Dokter Zelena, kemudian langsung menuju ke halaman belakang yang ternyata cukup luas itu.151Please respect copyright.PENANAAkphIVlY7q
151Please respect copyright.PENANAkvRTs44osF
"Di mana sepupumu itu?", kata Dokter Zelena bertanya kepada Dokter Zein.
"Sepupuku? Maksudmu si Hamid?", kata Dokter Zein lagi.
"Benar.. Aku hanya sekali saja melihat nya saat dia membawa teteh Zara ke sini", lanjut Dokter Zelena.151Please respect copyright.PENANA0wYm82uOpQ
"Sepertinya Hamid sudah kembali ke rumah nya. Dia kan sudah punya istri", kata Dokter Zein mencoba menjelaskan.151Please respect copyright.PENANABBYEmDaLkX
151Please respect copyright.PENANAWD5ZpUFM5u
Dan Dokter Zelena pun hanya mengangguk saja, kemudian kedua nya tidak mengatakan apa-apa lagi hingga sampai ke halaman belakang tersebut.151Please respect copyright.PENANA9PBQ9seiJH
151Please respect copyright.PENANACuguVxAMWO
(Saat Ini Di Halaman Belakang Rumah)151Please respect copyright.PENANATYxkdf2sGk
151Please respect copyright.PENANAnTZ7V4rtcd
Di halaman belakang rumah, terlihatlah pertarungan antara Heendon dan Zara.
Dokter Zelena yang melihat mereka berdua bertarung dengan serius pun menjadi sangat antusias. Dokter Zelena kemudian berteriak.151Please respect copyright.PENANAxnMaiNJrHj
151Please respect copyright.PENANAFkQMXvu7wB
"Nyonya Zein!!. Aku juga mau berlatih!!", kata Dokter Zelena berteriak dan mengejutkan Dokter Zein yang ada di sebelah nya.151Please respect copyright.PENANAYTagGhL35d
151Please respect copyright.PENANAj7PNkZoTGr
'Sialan si Zelena ini. Sebutan Nyonya Zein itu panggilan sakral. Padahal dia sendiri juga mau di panggil begitu. Huh!!', kata Dokter Zein kesal dan berbicara dalam hati nya.151Please respect copyright.PENANAhScufReXIJ
151Please respect copyright.PENANAUZo5hgsNzi
"Baiklah, kemarilah Nona Zein!!", kata Heendon yang berteriak juga ke arah Dokter Zelena dan teriakan Heendon itu kembali mengejutkan Dokter Zein.151Please respect copyright.PENANAp8UXpJy2af
151Please respect copyright.PENANAxsRqAFFW1j
'Lagi-lagi. Mereka kan punya nama sendiri. Kenapa harus memakai namaku? Aneh sekali', kata Dokter Zein lebih kesal lagi dan saat berbicara di dalam hati.151Please respect copyright.PENANAabYoSkDDfW
151Please respect copyright.PENANAEgS7Vw3G5y
Mereka bertiga, Dokter Zelena, Zara dan Heendon pun akhir nya berlatih tanding bersama. Mereka bertiga saling menyerang masing-masing dengan keahlian mereka.
Tidak ada yang bergabung atau membela satu sama lain. Yang ada hanya tiga orang yang saling melawan. Terlihat di sana Dokter Zelena yang sedikit lebih unggul dari Heendon dan Zara.
Selain karena Heendon dan Zara sudah sedikit kehabisan tenaga, Dokter Zelena juga unggul dalam hal kecepatan. Dokter Zelena jika sudah memegang alat apa pun untuk menyerang, serasa kecepatan nya bertambah dua kali lipat.
Maklum saja, karena Dokter Zelena adalah seorang ninja di balik identitas dokter nya.151Please respect copyright.PENANANuLBziFX8R
151Please respect copyright.PENANAsy4G8omOL2
Sesudah berlatih tanding selama hampir 45 menit, mereka bertiga kelelahan. Mereka bertiga duduk bersama dan saling memuji keahlian nya masing-masing.
Dokter Zein yang melihat mereka bertiga sedari tadi pun hanya tersenyum saja.151Please respect copyright.PENANAWko9owwbln
151Please respect copyright.PENANAw04RYQriFl
(Beberapa saat kemudian)151Please respect copyright.PENANA2WRraUjgxk
151Please respect copyright.PENANAqySTmA88Wt
Terdengar suara mobil yang di parkir di halaman depan rumah. Kapten Lenny turun dari mobil dengan tergesa-gesa. Dokter Zein yang mengerti situasi nya pun segera menemui Kapten Lenny.151Please respect copyright.PENANA2ODclGBwwF
151Please respect copyright.PENANAWZGwSLxN3x
"Dokter Zein.. Dokter Zein!!", kata Kapten Lenny setengah berteriak.151Please respect copyright.PENANAjaZA6rj5a7
"Ya.. aku di sini Nona", kata Dokter Zein sambil berjalan cepat mendekati.151Please respect copyright.PENANA6OFU3WmA1L
"Ada apa Nona kapten?", kata Dokter Zein setelah berhadapan dengan Kapten Lenny.151Please respect copyright.PENANATDH4Iv1CS1
"Panggil Lenny saja", kata Kapten Lenny, kemudian memberitahu sesuatu yang penting.151Please respect copyright.PENANAK6SBpJRsXg
"Dokter Zein, mungkin kecurigaanmu benar", kata Kapten Lenny.151Please respect copyright.PENANAFIkgyXbOCC
"Apa kau menemukan sesuatu?", tanya Dokter Zein.151Please respect copyright.PENANA7Wvze4WmqR
Kapten Lenny mengangguk, kemudian berkata.151Please respect copyright.PENANAlXXHD3BWrC
151Please respect copyright.PENANAMTcvxUrlnP
"Aku tadi melewati ruangan Komisaris Wawan. Setelah itu, aku melihat dia tergesa-gesa keluar ruangan. Aku sempat mendengar nya menelepon seseorang dan memanggilnya Pak Rudi", kata Kapten Lenny yang masih terengah-engah.151Please respect copyright.PENANArT4j4OZxD5
151Please respect copyright.PENANAzVmLA988Fu
"Pak Rudi?", kata Dokter Zein mengerutkan dahi nya.151Please respect copyright.PENANAw5nH2fYixc
"Kau mengenal nya?", tanya Kapten Lenny bertanya.151Please respect copyright.PENANA1fpEwaf987
"Aku tidak yakin, Nona Lenny. Banyak orang yang bernama Rudi", kata Dokter Zein mengangguk.151Please respect copyright.PENANAu8imsNTHwK
151Please respect copyright.PENANALAM8uFYnnH
'Tapi aku sangat mengenal seseorang yang bernama Rudi juga. Dia adalah..', pikir Dokter Zein merenung dalam diam.151Please respect copyright.PENANA2lFhHFUN2g
151Please respect copyright.PENANAeNih8RGICs
"Dokter Zein.. Apa kau tidak apa-apa?", kata Kapten Lenny bertanya.151Please respect copyright.PENANAKDJpYSrKUL
"Apa kau tau di mana atasanmu itu sekarang?", kata Dokter Zein lagi yang langsung kembali bertanya.151Please respect copyright.PENANAXVqWK9ZWcr
151Please respect copyright.PENANAJuE7uxxGPx
"Sejak kau memintaku untuk mengawasi atasanku itu, aku sudah menempatkan alat pelacak di mobil Komisaris Wawan", kata Kapten Lenny mengangguk.151Please respect copyright.PENANA899Vc41aNO
151Please respect copyright.PENANAAAKbvTbwmN
"Terima kasih Kapten Lenny", kata Dokter Zein yang kini terlihat lebih menghormati Kapten Lenny.151Please respect copyright.PENANAsHYST7DUDU
151Please respect copyright.PENANAWXYe7W3SLz
Melihat Kapten Lenny dan Dokter Zein berbicara berdua, 'The Three Musketeers Girl', sebutan untuk trio wanita ini, Dokter Zelena, Zara dan Heendon mendekati mereka.151Please respect copyright.PENANAQ5iDqS6E61
"Selamat datang, Kapten", kata Heendon kemudian berjabat tangan kepada Kapten Lenny.151Please respect copyright.PENANA3hHrGWckfp
151Please respect copyright.PENANAW0IzjVFJhW
Dokter Zelena dan Zara pun berbuat hal yang sama dengan nya. Kapten Lenny hanya mengangguk dan sempat berpikir.151Please respect copyright.PENANAcDGJJL7AB8
151Please respect copyright.PENANAkIkrmkmoH9
'Mereka bertiga terlihat rukun sekali. Huh!', kata Kapten Lenny dalam hati nya.151Please respect copyright.PENANA6W6jFHXnPD
151Please respect copyright.PENANArNCyAX05P1
Kemudian Kapten Lenny menceritakan semua nya tanpa ada yang di tutupi. Ketiga gadis itu hanya menganggukkan kepala mereka masing-masing.151Please respect copyright.PENANAmTXqtc7dqm
151Please respect copyright.PENANAU3NoCbCGGp
"Oh iya, Nona Lenny. Aku akan ikut denganmu malam ini", kata Dokter Zein menawarkan.151Please respect copyright.PENANARjPf9JhAxY
151Please respect copyright.PENANArx4zEg4TEU
"Benarkah?! Oh maaf.. Ehemm.. Baiklah kalau begitu", kata Kapten Lenny senang meskipun terlihat ekspresi wajah nya yang datar.
Ketiga wanita itu saling memandang satu sama lain kemudian tersenyum bersama. Seperti nya mereka baru saja mengerti akan satu hal.151Please respect copyright.PENANAj5n6SWV4j3
151Please respect copyright.PENANAFRsslSFjoi
(Di malam harinya)151Please respect copyright.PENANAkvxhBRnY21
151Please respect copyright.PENANA4b4QXgwARq
Kapten Lenny dan Dokter Zein berangkat bersama dari rumahnya. Alat pelacak itu mendeteksi lokasi di mana mobil Komisaris Wawan itu berada.
Rupanya ada di daerah sekitar Pantai Trahar, beberapa kilo meter dari pusat Kota Derisa. Dan benar saja, saat mobil Kapten Lenny mendekat ke arah titik lokasi itu, mobil Komisaris Wawan benar-benar ada di sana.151Please respect copyright.PENANAVaVocfagFk
151Please respect copyright.PENANAfceyhDXIVQ
Kapten Lenny yang saat ini hanya memakai Jaket Hoodie Hitam dan Celana Jeans Biru panjang, benar-benar terlihat berbeda.
Dokter Zein pun sempat terkejut melihat penampilan keren dari Kapten Lenny saat ini.151Please respect copyright.PENANA9MxeLxeZJn
151Please respect copyright.PENANAD0L3tYvxQh
"Wow.. Anda terlihat cukup menawan di mataku Kapten", kata Dokter Zein kepada Kapten Lenny.151Please respect copyright.PENANAoHxgVCiSsD
"Sudah.. Diam!!. Jangan meledekku lagi!!", kata Kapten Lenny tegas, tapi sebenar nya wajah nya sudah memerah sekarang.151Please respect copyright.PENANAbcyHrqrOzV
"Ayo kita cari dia!", kata Kapten Lenny lagi yang kemudian berjalan di depan sambil melirik ke arah kanan dan kiri nya seperti sedang mencari seseorang.151Please respect copyright.PENANAtIm4taTQQz
151Please respect copyright.PENANA1VbQNprYqM
Dokter Zein dan Kapten Lenny berjalan bersama dengan Kapten Lenny yang menggandeng lengan Dokter Zein.151Please respect copyright.PENANA4ChIpJG9Ux
151Please respect copyright.PENANAKbsYG66Dbs
Dokter Zein sebenarnya merasa sedikit tidak nyaman saat di gandeng seperti itu. Itu karena Kapten Lenny terlihat begitu kaku seperti orang yang belum pernah berpacaran sebelum nya.
Kapten Lenny yang menggandeng lengan Dokter Zein dengan cukup kuat membuat lengan Dokter Zein terasa sakit.151Please respect copyright.PENANAGzeItt89Pq
151Please respect copyright.PENANAh1yvmlljN5
"Nona, kau menyakiti lenganku. Ini lumayan sakit", kata Dokter Zein kepada Kapten Lenny.151Please respect copyright.PENANAd56hfhs7XI
"Oh benarkah.. Kalau begitu aku minta maaf", kata Kapten Lenny membalas perkataan Dokter Zein.151Please respect copyright.PENANAq2afobEk0n
"Seperti nya kau tidak punya pengalaman berkencan ya?. Ha.. Ha.. Ha.. Ha", kata Dokter Zein tertawa terbahak-bahak.151Please respect copyright.PENANArMLXlZh5cv
"Hei kau diamlah.. Sudahlah kita fokus saja!", kata Kapten Lenny yang menahan malu karena sudah menjadi merah wajah nya.151Please respect copyright.PENANAhTN6sEEiFo
151Please respect copyright.PENANAYivnOvM4DZ
Dan setelah berjalan berkeliling hampir selama 15 menit, terlihatlah seseorang yang dikenal oleh Kapten Lenny.151Please respect copyright.PENANAFlQGVbB5jw
151Please respect copyright.PENANAmjjFhZ1kI9
"Ah.. Komisaris Wawan ada di sana!!", kata Kapten Lenny menunjuk suatu arah.151Please respect copyright.PENANAxp19E62cfa
"Ya.. Dan aku juga melihat nya. Bahkan seseorang yang sedang berbicara dengan nya pun aku kenal", kata Dokter Zein menatap ke arah yang di tunjuk Kapten Lenny.151Please respect copyright.PENANArCaJe9G5bK
"Benarkah kau mengenal nya? Siapa dia? Apa dia adalah orang yang di panggil 'Pak Rudi' itu oleh Komisaris Wawan di telepon?!", kata Kapten Lenny menganalisa dengan segala kecocokan yang ada.151Please respect copyright.PENANATAVq2ZmR1h
151Please respect copyright.PENANAhrtkGGzQLV
"Benar.. Orang di sebelah Komisaris Wawan bernama Rudi. Tepatnya Rudi Sadewo, mantan HRD di RS Derisa", kata Dokter Zein sambil menyipitkan mata nya.151Please respect copyright.PENANAvnz9SAL2ZL
151Please respect copyright.PENANAAfF165OzUa
========================151Please respect copyright.PENANAefjxBN5i0O