(Percakapan Komisaris Wawan dan Rudi Sadewo)155Please respect copyright.PENANAjhol0dsmE2
155Please respect copyright.PENANABZZqCgY2ov
"Pak Rudi, anda adalah senior saya", kata Komisaris Wawan kepada Pak Rudi Sadewo.155Please respect copyright.PENANAarBuVij5CA
"He He He He... Jadi bagaimana Wawan? Apa kau tertarik?", kata Pak Rudi Sadewo.155Please respect copyright.PENANATwQkKh7zHR
155Please respect copyright.PENANAlfq0KVHHLH
Lama sekali Komisaris Wawan terdiam. Mereka berdua duduk lesehan dan saling menatap satu sama lain.
Di depan meja kecil itu hanya ada dua gelas kopi dan dua porsi makanan ringan yang menemani mereka berdua. Di sebuah kedai kopi kecil dekat Pantai Trahar, dari jauh mereka berdua terlihat seperti teman lama yang baru bertemu kembali setelah sekian lama.
Tapi jika di lihat dari dekat, pembicaraan mereka berdua benar-benar terlalu rahasia untuk di dengarkan orang biasa.155Please respect copyright.PENANAkGghzaGzW8
155Please respect copyright.PENANAFr8uN05GrR
(Sebelum percakapan Komisaris Wawan dan Rudi Sadewo)155Please respect copyright.PENANAAkr8POmHyo
155Please respect copyright.PENANAy2mhP6mHsl
"Dokter Zein, kita harus apa? Kita bahkan tidak mendengar percakapan mereka berdua sama sekali", kata Kapten Lenny kepada Dokter Zein.
Mereka berdua baru saja melepas pelukan mesra nya karena sang Sniper tidak lagi fokus memperhatikan mereka. Kini sang sniper tertuju kepada Komisaris Wawan dan Pak Rudi Sadewo.155Please respect copyright.PENANA94rVjOmSm3
155Please respect copyright.PENANA3rDf36swd3
Belum sempat Dokter Zein berbicara, tiba-tiba ada panah kecil melesat dan menancap ke batang pohon tinggi di samping mereka. Aneh nya adalah panah itu tertancap dengan selembar kertas.155Please respect copyright.PENANAdx2jJ1PXT5
155Please respect copyright.PENANAQ2YGf86TYa
Dokter Zein dan Kapten Lenny menjadi waspada. Dengan gerakan cepat, Dokter Zein segera mengambil kertas dari panah itu. Dia membuka kertas itu dan membaca nya.155Please respect copyright.PENANAJ6g73727sW
155Please respect copyright.PENANAqcfDvpp1Sy
'Hei.. kami bertiga ada di belakang', begitu isi tulisan yang ada di kertas itu.155Please respect copyright.PENANAcsnmCZkCoE
155Please respect copyright.PENANApKQdO84eQI
Dokter Zein yang membaca nya sangat terkejut. Begitu juga Kapten Lenny. Segera Dokter Zein menoleh ke arah belakang mencari tahu siapa yang menuliskan nya.
Kini, Dokter Zein terfokus pada tiga sosok hitam yang memakai topeng. Dokter Zein langsung mengenali nya, kemudian mengedutkan sudut bibir nya.155Please respect copyright.PENANA6xpgng308b
155Please respect copyright.PENANA0rUBpgEJaA
"Ini dari siapa Dokter?", kata Kapten Lenny yang masih penasaran.155Please respect copyright.PENANAMzx2DXPqIz
"Lihat saja di sana!", kata Dokter Zein menunjuk ke arah belakang nya, dan Kapten Lenny mengikuti arah yang di tunjuk oleh Dokter Zein.
Terlihat lah tiga sosok yang memakai topeng dan salah satu nya berpakaian ninja.155Please respect copyright.PENANAG53yf52OYC
155Please respect copyright.PENANAWmzH8IFRrm
"Aahh.. siapa mereka bertiga?", kata Kapten Lenny terkejut melihat ketiga sosok itu.155Please respect copyright.PENANAKZwbqaKbgy
"Kau tidak mengenali mereka?!", kata Dokter Zein heran kepada Kapten Lenny.155Please respect copyright.PENANAq5vr0n02Mv
155Please respect copyright.PENANA3CnlyEeNta
"Bagaimana bisa kenal. Mereka bertiga memakai topeng. Kalau pun topeng nya di lepas juga belum tentu aku mengenal mereka", kata Kapten Lenny yang menggerutu sambil menggelengkan kepala nya.155Please respect copyright.PENANAR34xKW0c5L
155Please respect copyright.PENANA1uXTAkbMFi
Dokter Zein melambaikan tangan ke arah tiga sosok itu. Dokter Zein mengisyaratkan agar mereka datang mendekat. Dan selanjut nya.155Please respect copyright.PENANAiF7wPaR0ig
155Please respect copyright.PENANAVCZ5ICS8Nu
Swoozz... Swoozz... Swoozz..155Please respect copyright.PENANAIDriU6W6iK
155Please respect copyright.PENANAGASJsIrRC1
Ketiga nya langsung mendekat secepat kilat. Mereka terlihat seperti membelah udara yang di lalui nya dan menimbulkan bunyi angin yang cukup keras terdengar.155Please respect copyright.PENANAej1fI5TdOv
155Please respect copyright.PENANAPZrEYInTTz
"Aahh..!!", kata Kapten Lenny yang spontan berteriak karena merasa seperti sedang berhadapan dengan hantu.
Dokter Zein langsung saja menutup mulut Kapten Lenny dengan tangan besarnya.155Please respect copyright.PENANAlZsrylrHyF
155Please respect copyright.PENANArLOwC6EBcX
"Hei kau diam!!", kata Dokter Zein sedikit membentak kepada Kapten Lenny, khawatir mereka bertiga akan ketahuan oleh sang sniper.155Please respect copyright.PENANAp7Qkiw27e1
155Please respect copyright.PENANA3zX1QgjLRR
"Kapten Lenny, tenanglah. Ini kami bertiga", kata Heendon yang membuka topeng nya dan diikuti oleh Zara. Sementara Dokter Zelena yang berpakaian ninja belum membuka topeng ninja nya.155Please respect copyright.PENANAKGzke0W9p8
"Ahh.. Nyonya Heendon dan Nona Zara?!", kata Kapten Lenny terkejut yang di ikuti senyuman dari Heendon dan Zara. Kemudian mata Kapten Lenny beralih kepada ninja itu.155Please respect copyright.PENANA95BngwsebS
"Dan kau adalah...", kata Kapten Lenny kepada ninja itu.155Please respect copyright.PENANA8qL1HOqjIV
"Benar.. ini aku. Aku Dokter Zelena", kata Dokter Zelena sambil membuka topeng ninja nya.155Please respect copyright.PENANAiOLppKejle
155Please respect copyright.PENANAkI9LsPESTa
"Aku tidak percaya... Aku tidak percaya apa yang aku lihat ini", kata Kapten Lenny yang memegangi rambut nya dan ingin mengacak-acak nya.155Please respect copyright.PENANAD4VLyvRNZs
155Please respect copyright.PENANAvbbpOPjBmM
"Lenuh.. Ini adalah salah satu dari banyak nya misteri di dunia ini. Aku sudah pernah mengatakan nya kan?", kata Dokter Zein kepada Kapten Lenny.155Please respect copyright.PENANAvoHCmhan5T
155Please respect copyright.PENANAZtou8Xhss5
"Namaku Lenny!!", kata Kapten Lenny yang kesal terus menerus di panggil Lenuh.155Please respect copyright.PENANAl4GnrLugOb
"Sudahlah..", kata Dokter Zein mengalihkan pandangan nya lalu menatap ketiga wanita itu.155Please respect copyright.PENANAek0jas9qM2
"Kalian sedang apa di sini?", kata Dokter Zein kepada Dokter Zelena, Zara dan Heendon.155Please respect copyright.PENANAmef1nSFSx3
"Kami bertiga merasa khawatir padamu", kata Dokter Zelena kepada Dokter Zein.155Please respect copyright.PENANAWny5u68hZM
155Please respect copyright.PENANAB7sLn5RSKG
Dokter Zein hanya diam saja. Lalu tiba-tiba mendapatkan sebuah ide.155Please respect copyright.PENANAjJ4jh8KvoX
155Please respect copyright.PENANAQiapG8ZSA8
"Hei... Siapa di antara kalian bertiga yang paling cepat bergerak?", tanya Dokter Zein kepada ketiga wanita itu.155Please respect copyright.PENANA2JwxoQAmYU
"Teh Na mungkin yang tercepat", kata Zara yang mendapat anggukan dari Heendon.155Please respect copyright.PENANAGdODVIH0bP
"Baiklah begini rencana nya", kata Dokter Zein mengemukakan rencana nya.
Semua orang mendengarkan dengan seksama rencana-rencana dari Dokter Zein. Mereka pun sangat terkejut.
(Beberapa saat setelahnya)155Please respect copyright.PENANAJnVeOp75WZ
155Please respect copyright.PENANAX1ZsRzbc0S
"Filzev kau jahat sekali! Kau memintaku untuk menjadi gadis penggoda dua laki-laki tua itu?! Kau keterlaluan!!", kata Heendon sedikit tidak terima.155Please respect copyright.PENANAdSt8VFsTjR
155Please respect copyright.PENANAliMbiGP4sY
"Aku ini istrimu!! Apa kau sedang bermaksud menjualku hah?!", lanjut Heendon marah-marah.155Please respect copyright.PENANALVIDVUbBv6
155Please respect copyright.PENANAzTULOeshlv
"Bukan begitu.. Di antara wanita-wanita yang ada di sini, kau yang mempunyai tubuh seperti wanita penggoda", kata Dokter Zein dengan santai nya berbicara.155Please respect copyright.PENANA4wbzU9pdvP
155Please respect copyright.PENANAnqHCh7dyR6
Semua wanita tidak bisa tidak menahan tawa nya. Bahkan Kapten Lenny yang mendengar nya pun ikut tertawa sampai kram perut nya.155Please respect copyright.PENANA2cFwsAQ323
155Please respect copyright.PENANApUsGSYnEqC
"Sh*t!! Terserah kamu saja. Setelah ini kau harus bertanggung jawab padaku!", kata Heendon yang masih terus saja mengumpat kemudian dia melepaskan rompi nya dan hanya memakai baju ketat nya.
Segera Heendon berjalan ke arah di mana Rudi Sadewo dan Komisaris Wawan berada. Sambil berjalan, Heendon mengacungkan jari tengah nya ke arah Dokter Zein. Dokter Zein hanya tersenyum kecut saat melihat nya.155Please respect copyright.PENANAsGxENUwpvT
155Please respect copyright.PENANATeXqIPapTK
"Dokter Zein.. Kau cukup keterlaluan. Ha ha ha ha", kata Kapten Lenny yang masih tertawa.155Please respect copyright.PENANAfh3IJaiitM
"Sudahlah... Kita mulai saja aksi nya. Dokter Zelena, tolong kondisikan sniper itu!", kata Dokter Zein kepada Dokter Zelena.155Please respect copyright.PENANArFzGtWeqJV
155Please respect copyright.PENANAvRm61JqbjE
"Ingat. Jangan di bunuh!. Cukup kau buat pingsan saja. Aku punya rencana untuk nya!", kata Dokter Zein melanjutkan.155Please respect copyright.PENANAe3kKWooMm8
155Please respect copyright.PENANAa3X6eP446C
"Baiklah Dokter Zein", kata Dokter Zelena yang kembali menutup wajah nya dengan topeng ninja nya. Kemudian dengan secepat kilat, Dokter Zelena menjadi bayangan hitam dan bergerak sangat cepat ke arah Sniper itu.155Please respect copyright.PENANAhFLpoQdtpg
155Please respect copyright.PENANAAFcdHP5mIW
"Sekarang giliran kalian berdua!", kata Dokter Zein tersenyum jahat kepada Zara dan Kapten Lenny.155Please respect copyright.PENANAdyADUxh5D5
"Aku tidak percaya aku harus melakukan akting seperti ini! Hufft!!", kata Kapten Lenny menghela nafas kasar.155Please respect copyright.PENANAXY7qdB7yHn
"Apalagi aku Nona Lenny, aku paling anti dengan wanita-wanita seperti ini", kata Zara kepada Kapten Lenny.155Please respect copyright.PENANA0KsP0LXaap
155Please respect copyright.PENANAR1nmaTJ8mU
"Baiklah Nona Zara, ayo kita lakukan..", kata Kapten Lenny kemudian langsung memulai aksi nya bersama Zara.155Please respect copyright.PENANA9xaasQ4nZ4
155Please respect copyright.PENANAHbraafaMh6
=========================155Please respect copyright.PENANAMzVuXnqM72
155Please respect copyright.PENANAMFvxiYyVoR
(Kembali ke Percakapan Komisaris Wawan dan Rudi Sadewo)155Please respect copyright.PENANAbL1e74Clsm
155Please respect copyright.PENANAcgWqqA2uIN
"Pak Rudi.. Apa ini tidak terlalu berlebihan?", kata Komisaris Wawan yang sedikit terkejut dengan permintaan Rudi Sadewo.155Please respect copyright.PENANAcLyIqFKJaD
"Ha.. Ha.. Ha.. Ha.. Wawan.. Kau tenang saja. Aku pasti akan mendukung dan melindungimu. Aku berjanji!", kata Pak Rudi yang mencoba meyakinkan Komisaris Wawan.155Please respect copyright.PENANAQD4iQMlmgf
Komisaris Wawan akhir nya berpikir lagi. Setelah di rasa matang, akhir nya dia berbicara.155Please respect copyright.PENANAdAvUuaL8Dv
155Please respect copyright.PENANANSqyVFzM00
"Baiklah.. aku setuju!! Mari kita bersulang untuk kemenangan kita!!", kata Komisaris Wawan kepada Pak Rudi Sadewo.155Please respect copyright.PENANAIfPb4eLbuK
"Tidak salah aku memilihmu. Ayo bersulang. Meskipun hanya dengan segelas kopi ini. Ha.. Ha.. Ha.. Ha..", kata Pak Rudi kepada Komisaris Wawan.155Please respect copyright.PENANAmbMfqSJ1KB
155Please respect copyright.PENANA2bfSKlZrmJ
Dan kedua nya pun bersulang dengan penuh kemenangan. Entah apa yang di rencanakan oleh kedua nya. Yang jelas itu bukan perkara biasa.155Please respect copyright.PENANALHe3oKxzKG
155Please respect copyright.PENANAShg6vrCaEP
"Oh ya, Pak Rudi. Di mana sekretaris cantikmu itu?", kata Komisaris Wawan bertanya.155Please respect copyright.PENANAoASQANQEYq
"Aahh.. Maksudmu Ira? Dia sudah ku buat menjadi wanita vegetatif. Sayang sekali memang, tapi dia sudah tau terlalu banyak tentangku. Aku tidak ingin membunuh nya. Itu hanya akan menggiring opini publik kepadaku".
"Saat ini aku sedang mencari pengganti nya. Tapi tidak ada yang sesuai kriteriaku atau mendekati kriteria sekretaris lamaku itu. Hufft!!", kata Pak Rudi sedikit menyesal.155Please respect copyright.PENANAtjGGCUvqQj
"Kau kan orang kaya Pak Rudi. Kau bisa saja mendapatkan wanita-wanita cantik mana pun yang seperti kriteriamu", kata Komisaris Wawan sambil menyeruput kopi nya.155Please respect copyright.PENANAXjQ0HXuPYh
"Mencari wanita cantik itu mudah, tapi wanita cantik dan pintar seperti Ira, sangat sulit. Selain itu..", kata Pak Rudi menghentikan perkataan nya saat melihat sebuah kejadian kecil.155Please respect copyright.PENANAY5st9eafzM
"Hei Wawan, ada apa di sana? Wanita itu seperti sedang ribut dengan seseorang ya?!", kata Pak Rudi Sadewo melihat kejadian kecil itu.155Please respect copyright.PENANA7SWvQ7XHGx
"Pak Rudi, untuk apa mengurusi masalah kecil seperti itu?", kata Komisaris Wawan heran.155Please respect copyright.PENANAiwX8iSknHS
"Tidak apa-apa. Ayo kita coba lihat ke sana!", kata Pak Rudi mengajak Komisaris Wawan untuk ikut melihat kejadian kecil itu.155Please respect copyright.PENANAx2oM9dKwCM
155Please respect copyright.PENANAxbQsu7z4jb
=========================155Please respect copyright.PENANA3Lef8KeXjc