(Saat ini di HenCafe, salah satu kafe terkenal di Kota Derisa)229Please respect copyright.PENANAHRrkYFbFOd
229Please respect copyright.PENANA4vpZbQEYaO
Seorang perempuan yang merasa bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja, saat ini sedang ditemani kongkow dengan 3 orang sahabat baiknya. Dia adalah Melati, apoteker di RS Derisa yang ditemani 3 orang sahabat baiknya, yaitu Tiffany, Gaika, dan Viani.229Please respect copyright.PENANARmIZExhVco
229Please respect copyright.PENANAGf3HrKhIre
"Mel.. sudahlah tidak usah dipikirkan lagi..", kata Gaika, salah satu dari 3 orang sahabat Melati.229Please respect copyright.PENANAb8mVnvt9dR
229Please respect copyright.PENANAAcrdxAuDoK
"Gimana gak kepikiran Ka. Si Welly itu nekat, nekat, nekat dan super nekat Lho!!", kata Melati yang kesal sambil terus menerus memakan kentang goreng di hadapannya.229Please respect copyright.PENANAXpVVA4YcFr
229Please respect copyright.PENANATtpeEUVTQW
"Welly itu nekat karena emang beneran cinta ma kamu, Mel..", balas Gaika dengan lembut serta memberi pengertian ke Melati.229Please respect copyright.PENANA92yIgfmQ3y
229Please respect copyright.PENANABVEiHIEuu7
"Aku tau Ka, tapi sikapnya itu Lho yang malu-maluin plus gak tau diri juga..!!", balas Melati lagi yang semakin kesal mengingat nama Welly.229Please respect copyright.PENANAQA08h6c6ZI
229Please respect copyright.PENANA7MRBQa775A
"Maksudnya malu-maluin itu gimana Mel..?", tanya Viani yang sedari tadi diam menyimak dan juga mendengarkan percakapan.229Please respect copyright.PENANAzBTS7BlB6S
229Please respect copyright.PENANAfGgcPSgXwP
"Welly itu sok-sokan banget Vi. Ngerasa dia itu tajir. Waktu itu minta ijin ke ayah ibuku. Dia bilang mau ajak aku makan. Pas sampai di sana ternyata udah ada temen-temennya. Aku sih enjoy aja waktu itu gak terlalu ke ganggu. Si Welly itu tinggi banget omongannya Vi. Dia nggo mau traktirin semuanya. Eh, pas udah selesai makan, dia bisik-bisik ke aku. Katanya pinjem uang nanti dikembaliin. Alasannya ATM dia ketinggalan. Gimana gak kesel. Udah gitu bukan cuma sekali, udah 3 kali lho Vi. Sampai sekarang uang gak dikembaliin juga!!", kata Melati yang sangat kesal sampai memijit keningnya.229Please respect copyright.PENANARYNNZvGM6T
229Please respect copyright.PENANAUXk0sSZGHH
"Ada ya cowo kaya gitu?", kata Tiffany yang juga ikut memberi komentar.229Please respect copyright.PENANAt1bjKG1WMB
229Please respect copyright.PENANA6XwM3B6Mft
"Makanya Fan, aku itu kesel banget. Apalagi pas tau dari om ku, kalo Welly itu minta ijin ke ayah ibuku buat nglamar aku. Ortuku jelas senang-senang aja. Gak tau cerita yang sebenarnya", kata Melati menjelaskan dengan panjang lebar di kali tinggi.229Please respect copyright.PENANAr78qq2Zpa1
229Please respect copyright.PENANALEJoWCSpQh
"Emang kamu gak pernah kasih tau ke ayah ibumu tentang kelakuan Welly?", tanya Gaika yang merasa cerita Melati ini cukup menarik dan butuh banyak penjelasan ini.229Please respect copyright.PENANAAV2YRtPZ3W
229Please respect copyright.PENANAfV46rePnaA
"Gak bakalan percaya itu ayah ibuku. Welly itu licik banget. Welly kalo di depan ayah ibuku itu dia baik banget. Tapi kalo di belakang itu dia busuknya minta ampun. Ibarat kata 2+2=4, tapi kalo Welly ngomong jumlahnya 5, ayah ibuku pasti langsung percaya!!", kata Melati sambil menghela nafas kasar dan sudah sangat ingin berteriak keras.229Please respect copyright.PENANAKYoCFqxyb4
229Please respect copyright.PENANAUUOVyDNO8V
"Sampe separah itu Mel?!", tanya Gaika kaget mendengar deskripsi Melati tentang Welly.229Please respect copyright.PENANAqeqzuuUcpJ
229Please respect copyright.PENANAVMx497EWm8
"Iya lah, makanya nyampe puyeng kayak gini kan aku", balas Melati sambil memijat-mijat keningnya.229Please respect copyright.PENANAB6KTPjIVzI
229Please respect copyright.PENANAstf6gi3F3q
"Mending putusin si Welly aja, Mel!", kata Viani memberi saran karena dia juga sangat membenci tipe lelaki seperti Welly.229Please respect copyright.PENANAnrr5kD2yrw
229Please respect copyright.PENANAj8dXycibHg
"Udah berkali-kali aku putusin Vi, tapi si Welly itu super super duper licik bin picik. Dia langsung ngadu ke ayah ibuku. Dia Bilang macem-macem tentang aku yang gak hargain hubungan kita. Nah ayah ibuku jelas langsung percaya dong. Aku dimarahin ayah ibuku habis-habisan coba!!!", balas Melati sambil sedikit menggebrak meja dan menimbulkan suara yang cukup keras sehingga membuat seorang pengunjung kafe yang berada di sebelahnya merasa cukup kaget.229Please respect copyright.PENANAJT6LhuQphW
229Please respect copyright.PENANA1JUcQhg1RW
"Eh mba.. yang sopan ya. Jangan buat gaduh!", kata pengunjung kafe di sebelahnya itu merasa cukup marah.229Please respect copyright.PENANA62AFHuRiHC
229Please respect copyright.PENANASUwzkdGvl2
"Maaf, maaf mas.. he he", kata Melati kemudian melakukan gerakan nyengir kuda, yang membuat ketiga orang sahabatnya itu tertawa terbahak-bahak.229Please respect copyright.PENANAay63IoNG34
229Please respect copyright.PENANAnk0oTlermW
"Mending kamu nyari sesama apoteker deh, atau perawat cowok di RS mu itu. Siapa tau juga kamu malah beruntung dapetin dokter ya kan? Di antara sekian banyak cowok di RS itu, masa gak ada yang buat kamu tertarik sih?", kata Tiffany yang juga memberi saran kepada Melati.229Please respect copyright.PENANA1rrUyjL8AY
229Please respect copyright.PENANAxqtiZKMIjX
Melati hanya terdiam saja. Dia kembali mengingat sebuah gosip terpanas di RS Derisa saat ini. Dan gosip itu membuat hatinya terasa sakit. Melati sedang akan pulang ke kos nya setelah selesai bekerja ketika gosip panas itu tersebar.229Please respect copyright.PENANARPkIfYrkeA
229Please respect copyright.PENANAAtfjwhMCUm
Dalam keadaan sangat bersedih, Melati pulang ke kos nya. Lalu dia langsung masuk ke kamar dan mengurung diri di dalamnya. Saat itulah om nya menelepon nya bahwa Welly saat ini sedang berada di rumah dan memberi tahu ke ayah ibunya bahwa Welly akan segera melamarnya. Merasa bingung dengan segala yang terjadi, Melati mengajak ke 3 sahabatnya untuk kongkow di HenCafe.229Please respect copyright.PENANAlD0oND5Nvj
229Please respect copyright.PENANAvbJDHqkc0F
"Mel.. Mel.. kok diem?", kata Gaika yang melihat Melati termenung saat ini.229Please respect copyright.PENANA1atzU7W5jZ
229Please respect copyright.PENANAQvDrKZbajc
"Aahh.. kenapa Ka?", kata Melati menjawab.229Please respect copyright.PENANAwT41Um6lc7
229Please respect copyright.PENANAzXvbRxVooA
"Yeee.. kamu ini. Tuh di tanya Tiffany tadi. Emangnya gak ada cowok yang buat kamu tertarik di RS?", kata Gaika kepada Melati.229Please respect copyright.PENANANJkqRfDIOY
229Please respect copyright.PENANAjd3pzBcM4R
'Yang buat aku tertarik? Ada.. bahkan aku tertarik dan udah jatuh cinta sama dia saat pertama kali ketemu di apotek lamaku. Tapi sayangnya sekarang dia udah punya Dokter Zelena', kata Melati di dalam hati.229Please respect copyright.PENANAvXhzixL0O5
229Please respect copyright.PENANAuXeAhaNdpq
Melati tetap terdiam cukup lama seraya melamun. Pikirannya benar-benar sedang di luar jiwanya saat ini. Akhirnya karena cukup kesal, Tiffany berteriak di telinga Melati.229Please respect copyright.PENANAzeshECsrdZ
229Please respect copyright.PENANAw5oBQ3wY2a
"Woyyy Mel..!!,", kata Tiffany yang khawatir.229Please respect copyright.PENANAWWTe5bOOeL
229Please respect copyright.PENANA8ITul1vpJY
"Dokter Zein.. iya Dokter Zein!!", kata Melati yang kaget dan kemudian spontan mengucapkan sebuah nama.229Please respect copyright.PENANAeo9xaQWjlG
229Please respect copyright.PENANAMcIwV2fRKn
"Ahaa... Siapa Dokter Zein, Mel?", kata Viani yang tersenyum ceria dan terdengar sedang meledek Melati.229Please respect copyright.PENANAk9iYuwvRia
229Please respect copyright.PENANApRaezVxwKh
"Ah.. siapa? Bukan siapa-siapa kok.. Yuk ah guys, mending kita happy-happy aja", kata Melati yang spontan mengalihkan pembicaraannya.229Please respect copyright.PENANA2KgKzuav8B
229Please respect copyright.PENANACZcG6X9Vyr
Ketiga sahabatnya hanya saling memandang satu sama lain, kemudian tersenyum cerah. Mereka bertiga sudah sangat tahu karakter sahabatnya ini.
'Pasti Dokter Zein ini orang yang membuat Melati tertarik', pikir ketiga sahabat Melati itu.229Please respect copyright.PENANAjyCYqy8mXE
229Please respect copyright.PENANAFEvZVUlkyY
=========================
(Di Stasiun Kota Derisa)
229Please respect copyright.PENANAxAo1stwCrh
229Please respect copyright.PENANAI4DHffiGkG
Sementara saat ini di Stasiun Derisa, seorang perempuan berhijab baru saja turun dari kereta. Benar, dialah Zara Aleefa. Perempuan yang juga tergolong tinggi ini, mempunyai tinggi badan yang sama dengan Zelena, yaitu 183 cm. Selain itu, dia adalah sang pemegang sabuk hitam karate. Gaya berjalannya tidak lebay, tapi elegan dengan aura kuat yang terpancar. Membuat semua driver opang (ojek pangkalan) di sekitar area stasiun menjadi ragu untuk menawarkan jasa transportasi mereka.229Please respect copyright.PENANAQ2TG4CnvEq
229Please respect copyright.PENANAeeIeDkGYkt
Beberapa saat kemudian, Zara segera menelepon seseorang yang di kenalnya, yaitu Hamid Basrah, sepupu Dokter Zein Al-Ghifari.229Please respect copyright.PENANAmDu7B8JIuC
229Please respect copyright.PENANAcCHlCtOL89
"Assalamualaikum, Bang Hamid. Zara udah sampai", kata Zara sambil menelepon Hamid.229Please respect copyright.PENANAjGkVjU55Ku
229Please respect copyright.PENANAiLtnm74Nnw
"Wa'alaikumussalam, oh sudah sampai di rumah. Alhamdulillah", kata Hamid yang mengira Zara baru saja kembali dari bepergian.229Please respect copyright.PENANAqGBIHucKw4
229Please respect copyright.PENANA6NDKC671wx
Sebelumnya Hamid memang mengirim pesan kepada Zara, menanyakan dia sedang ada di mana. Dan Zara hanya membalas sedang dalam perjalanan. Pesan dari Khalid, ayah Zara kepada Zara, bahwa dia harus segera memberitahu Hamid jika saat ini sedang dalam perjalanan ke Kota Derisa. Pesan ayahnya diabaikan sendiri oleh Zara. Alasannya, Zara takut jika Hamid memberitahu Dokter Zein bahwa saat ini dia sedang dalam perjalanan ke tempat tinggalnya. Takutnya Dokter Zein yang sudah kecewa, malah pergi dan tidak ingin menemui Zara.229Please respect copyright.PENANAQyMfh1xJxF
229Please respect copyright.PENANAauJj0OEmDg
"Iya udah cepetan teh", kata Zara sedikit kesal dengan Hamid.229Please respect copyright.PENANAmPbjEeQD8N
229Please respect copyright.PENANAsDJRscrnaD
"Eh.. Cepetan kenapa teh kopi, naon naon naon?", balas Hamid yang coba menirukan logat daerah tempat Zara tinggal.229Please respect copyright.PENANAEJIiPyrlgm
229Please respect copyright.PENANAsVeulgcYjn
"Astaghfirullah bang, Zara udah sampai di stasiun Kota Derisa", balas Zara yang langsung membuat Hamid terkejut.229Please respect copyright.PENANAHX9QtKuo5I
229Please respect copyright.PENANAT4LNxDDS61
"Apaaa?!", kata Hamid yang langsung bangkit dari tempat tidurnya.
"Enti kenapa gak bilang dari tadi, untung ane gak lagi pergi. Ya udah, enti nunggu dulu di situ", kata Hamid yang langsung mematikan teleponnya dan bergegas secepat mungkin berganti pakaian untuk menjemput Zara di stasiun Kota Derisa.229Please respect copyright.PENANAtMV6uJcRam
229Please respect copyright.PENANAZEVNFyjODd
"Wa'alaikumussalam", balas Zara yang geleng-geleng kepala. Zara mengerti kenapa Hamid terdengar panik sehingga tidak sempat memberi salam. Zara kemudian menunggu Hamid yang akan menjemputnya di sebuah warung kecil di sekitar Stasiun Kota Derisa untuk sekedar membeli makanan ringan dan minuman botol sebagai penghilang rasa lapar dan dahaga.229Please respect copyright.PENANAMpZbhuyOCs
229Please respect copyright.PENANAbw4HKK7TnX
Setelah menunggu selama lebih kurang 20 menitan, Hamid pun sampai di Stasiun Kota Derisa dengan meminjam mobil pamannya, Pak Abdullah. Hamid keluar dari mobil hendak menelepon Zara, memberitahukan bahwa dia sudah sampai, sebelum suara khas logat daerah yang dia kenal menyapanya.229Please respect copyright.PENANADhK4SvwHnz
229Please respect copyright.PENANAlLlAO9xzG2
"Lama pisan euy", kata Zara yang langsung membuka pintu mobil dan duduk di bagian depan.229Please respect copyright.PENANAetCJGcGl3G
229Please respect copyright.PENANAl68fz3xGar
"Eehh Zara, silahkan masuk ke mobil", kata Hamid yang tersenyum kecut melihat Zara sudah ada di kursi depan.229Please respect copyright.PENANA9ojhpG4Mb8
229Please respect copyright.PENANA4ILx0F3P1K
"Udah cepetan teh jalan", kata Zara tidak sabar. Hamid pun masuk dan duduk di kursi pengemudi sambil berkata.
"Mana ada teh jalan, ha ha", kata Hamid yang langsung menginjak pedal gas.229Please respect copyright.PENANAM58ODxrFJr
229Please respect copyright.PENANA0FEOYV8XlY
Zara hanya melihat ke arah Hamid sambil memutar kedua dua bola matanya. Karena perjalanan Zara tadi yang sudah menghabiskan waktu sekitar 5 jam, Zara pun kelelahan dan tertidur pulas.229Please respect copyright.PENANAoS3lyIsOO9
229Please respect copyright.PENANA9rs11NLM50
'Zara emang cantik, Masya Allah. Sayangnya ane udah ada bini. Kalo bini ane ijinin poligami, udah dari dulu ane nikahin si Zara ini', kata Hamid dalam hati kemudian mendadak langsung merasa kesal kepada istrinya, Halimah.
Padahal ayahnya dan ke 4 saudara laki-lakinya semua berpoligami. Kedua saudara perempuan Hamid pun juga mempunyai madu dari suaminya masing-masing. Hanya Hamid sendiri yang tidak berpoligami, takut jika dia diam-diam di kebiri oleh istrinya saat sedang terlelap tidur.229Please respect copyright.PENANAPXFGXVT1YD
229Please respect copyright.PENANAAwXQiEY9pN
=========================229Please respect copyright.PENANA2r2qpiWiAC
229Please respect copyright.PENANAeoQaqt0y4i