x
Semenjak apa yang terjadi di pos satpam bersama Pak Salim, aku jadi sering salah tingkah. Ada perubahan kecil pada diriku. Seperti sering merias wajahku agar lebih cantik saat bertemu Pak Salim dan memakai pakaian yang paling sexy yang aku punya. Ah, inikah yang namanya bucin? Seumur-umur aku belum pernah merasakan bucin.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYymGxmbfWp
Perasaanku pun yang beberapa hari yang lalu sempat memberi ruang untuk Aldo, kian lama kian memudar. Muncul perasaan lain yang lebih dominan yang memberi ruang untuk Pak Salim. Aku tak tau, apa yang terjadi pada diriku.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡewbsfhDOz7
Baru saja aku sedikit lega karena perasaan bahagia, lagi-lagi orang tuaku bertengkar hebat. Sempat kututupi telingaku dengan earphone agar aku tak mendengar pertengkaran mereka. Namun percuma saja, suara pertengkaran kedua orang tuaku tetap terdengar meski sayup-sayup.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGO4oesUY0g
Saking kesalnya, aku turun ke lantai bawah dengan emosi. "Pa, Ma... Nggak malu apa tiap hari berantem?" tanyaku.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQOxu6T6h2W
"Ini memalukan, Fa..." kata Papa.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHBJzRss11c
"Maksud, Papa?" tanyaku penasaran.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMMLTOkfdvE
"Terlalu rumit buat dijelaskan..."
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZz3yTaLtM8
Lagi-lagi aku bingung dengan perkataan Papa yang setengah-setengah, ambigu.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXETj5dhxM2
"Ini terjadi karena kesalahan, Papa juga..." kata Mama.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcbxXOdA0My
"Hah? Aku bingung..." kataku.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDrpSs5lERh
"Ya, ini juga kesalahan Papa juga..." kata Papa yang semakin berbelit-belit.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCNZVDnwm3f
"Sebenarnya apa yang terjadi? Jangan bikin aku bingung dong, Pa... Ma... " kataku kesal.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZaNVeO7ehO
"Bukan kesalahan Mama, kalo sekarang Mama jadi simpanan si Kyai brengsek itu... "kata Mama mendengus kesal.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhG4oB15gEd
"Kyai brengsek? Siapa, Ma? Mama selingkuh?" tanyaku.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwTThY4QR1D
Kulihat tangan Papa terkepal, dengan wajahnya berubah menjadi merah padam.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrnLXS4K43q
"70% saham perusahaan, milik Mama. Papa kudu inget, modal awal berdirinya perusahaan dari Mama. Dari orang tua Mama," kata Mama.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoMFrWu6fp5
"Iya, aku paham, Ma..." kata Papa lesu.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJUHJHoJlg0
"Mama tau, yang menjalankan perusahaan Papa. Dan bisa berkembang kayak sekarang. Cuma, kesalahan kita. Bukan Papa doang ya, Mama juga ngerasa bersalah. Kita terlalu percaya sama Kyai brengsek itu... "
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHbdPGH0hbT
"Kyai brengsek itu manfaatin kita, dengan pura-pura membantu kita buat urusan sengketa tanah. Ternyata dia lah beking yang menggerakkan massa, karena tanah yang diperebutkan. Trus Kyai brengsek itu mencoba menekan Papa, agar ngerasa utang budi. Bukan kamu doang, Fa yang menjadi tumbal tapi juga, Mama..." kata Mama sambil mendengus lesu.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR1c2M4E9D1
"Trus, Mama dijadiin gundik sama Kyai itu kah?" tanyaku tidak mengerti.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl3MYovvgjP
"Iya, Mama nggak bisa berbuat apa-apa, Fa. Kamu tau apa perjanjiannya? Setelah kamu menikah sama Akbar, perusahaan wajib diwariskan ke Akbar... Dan kalo Mama menolak buat dijadiin pelampiasan nafsu bejat si Aziz itu..." kata Mama lemah.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQIdwEl9adi
"Mama diancam apa?" tanyaku ikut terbawa emosi.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4lSgu8aFcU
"Kamu yang bakal dijadiin mangsa selanjutnya... " kata Mama tertunduk lesu.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCHgNdpr2BF
"Aku nggak terima, Ma. Pernikahanku sama Akbar harus dibatalin!" kataku.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLyDTtGY61y
"Nggak bisa, Fa. Masalah ini udah merembet kemana-mana. Si Aziz itu licik, dia bisa menghalalkan segala cara demi tujuannya," kata Mama.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwawwyGq5h8
"Aku nggak mau, Ma kayak gini... Aku nggak mau nikah... " kataku mencoba menyangkal kenyataan yang aku hadapi sekarang.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnKjmml0UoI
"Aziz juga mencancam buat mencemarkan nama baik Mama, Fa... " kata Mama.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡad7WmJzDKV
Papa memegang telapak tangan Mama, sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjk3dfN0lil
"Dia mengancam apalagi Ma, Pa? Tolong katakan!" kataku mendesak Mama dan Papa.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlTfuTXpWfR
"Maaf, Fa. Mama nggak bisa cerita sekarang. Terlalu berat buat Mama... Maafin Mama" kata Mama terisak.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2mpidWOHaZ
Kuembuskan nafas panjang, mendengar kisah pilu yang dihadapi keluargaku. Dadaku pun terasa sesak. Rasa-rasanya aku ingin berteriak sekencang-kencangnya.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ28bz9V3KBn
Kulihat Mama jatuh meringkuk, dengan tangisan yang menyayat hatiku. Aku ingin membantu Mama, mengurangi penderitaan Mama. Namun, aku pun bingung dengan masalah yang kuhadapi. Bahkan Papa pun, tak mengucapkan sepatah kata pun. Emosiku pun ingin meledak karena melihat Papa yang tidak berdaya. Aku benci Papa, Papa terlalu lemah. Bahkan saat keluarganya terjerat ke dalam perangkap iblis pun, Papa hanya diam saja membisu.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPNl1lI8vJD
"Pa!" teriakku.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkiyeDjPfQU
"Kenapa Papa diam aja sih, Pa?"
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUDiqJufLpe
Papa hanya menatapku dengan tatapan kosong, tanpa mengucapkan kata-kata apa pun. Lalu kembali menunduk lesu sambil memeluk Mama yang meringkuk di lantai.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYvrTNSirqM
"Aku kecewa sama, Papa!"
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXcTl6ALHR9
Aku berlari, naik ke lantai atas. Dengan tangis yang belum mereda, kuhamburkan tubuhku ke atas ranjangku.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8yAZYqgZSD
Kudengar Papa dan Mama kembali bertengkar. Seketika aku bangun dari tempat tidurku.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLN2TZdbDwy
"Papa jangan salahin Mama terus!" kata Mama berteriak.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFZKDkvTYUd
"Gimana Papa nggak salahin Mama. Mama aja rela dijadiin gundik sama si Aziz!" kata Papa juga berteriak.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhsdiUaAUe1
"Papa pikir Mama mau sama kondisi yang menimpa Mama? Nggak Pa. Mama nggak mau, mengorbankan Farisha!" kata Mama tak kalah berteriak.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTMKlaB879t
Air mataku tiba-tiba menetes mendengar ucapan Mama. Aku merasa berdosa karena pernah menyakiti perasaan Mama, "Maafin Farisha Ma," kataku dalam hati, lalu tangisku pun meledak.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAvLSBh1tKq
"Papa nggak rela, Ma! kata Papa berteriak sampai terdengar suara pecahan kaca.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb2gPnXm1bH
"Kenapa Papa marahnya sama Mama? Kenapa Papa nggak marah sama Aziz dan mencoba nyelametin Mama, Pa?" kata Mama dengan terisak-isak.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrqz1NPDE9u
"Pa.. Pa.. jangan Pa!" kata Mama berteriak.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwguNAwtvnz
Karena aku khawatir dengan Mama, aku cepat-cepat turun ke lantai bawah. Kulihat Papa sudah membawa katana, sedangkan Mama berlutut di lantai memegang kaki Papa.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBXGJnHFiVj
"Kenapa Mama halangi Papa? Biar Papa bunuh si Iblis itu!" kata Papa penuh emosi.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtXrwLyN23c
"Jangan Pa! Kumohon! Bukan pake cara kayak gini, Pa!" kata Mama.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBZKZ2lU9bP
Aku pun turun ke lantai bawah, berusaha mencegah Papa agar menahan emosinya.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlZqckwO23A
"Pa! Papa ngerti nggak sih, kalo Papa pake kekerasan kayak gitu, justru memperumit masalah ini? Papa justru bikin anak dan istri Papa makin menderita!" kataku dengan nada emosi.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh3CqwJSpLm
Katana yang dipegang Papa jatuh ke lantai, "Maafin, Papa, Fa!" kata Papa berdiri lesu.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdUSNjLww1E
Kudekati Papa, kupeluk Papa dari depan. Kuusap-usap punggungnya untuk sedikit menenangkan hati Papa.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzk4dXz56ir
"Kita jalani dulu, Pa! Farisha rela untuk sementara menjadi korban. Tapi Farisha nggak bakal tinggal diam. Farisha bakal cari solusi buat masalah kita," kataku mencoba menenangkan.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtfhPpOKARP
Sekarang Papa dan Mama duduk di sofa, mereka sudah sedikit tenang.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrENg0qIPHS
"Maafin Papa ya, Fa. Papa nggak bisa nolongin kamu," kata Papa tertunduk lesu.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYvfqqFDtTx
"Nggak apa-apa, Pa. Farisha paham, masalah ini rumit. Andai aja Farisha bisa menolong Mama pun, hari ini juga Farisha bakal menolong Mama. Tapi Farisha nggak bisa," kataku juga dengan terisak.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI6pj8Q4ewp
Aku dan Papa sekarang berpelukan, Mama pun mendekat ke arah Papa yang ikut memeluk Papa dari samping. Kulihat Mbok Darmi berdiri di dekat kami, dengan sesekali mengusap air matanya.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXn7LrkTEDp
"Maafin Mbok juga ya, Non. Nggak bisa bantuin apa-apa..." kata Mbok Darmi dengan tangannya mengusap air matanya.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlZDQHPgvi5
"Nggak apa-apa, Mbok," kataku dengan tersenyum pilu.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4FNp9eB5eW
"Ini Tuan, Nyonya. Dimakan dulu mie rebusnya! Saya taruh sini ya tuan?"
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWoLCwquN5H
"Ini buat, Non Farisha... Nggak pake telur," kata Mbok Darmi dengan tersenyum.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwIiKhRQfaG
"Eh, Mbok Darmi kok tau sih? Aku nggak makan telur?" tanyaku antusias.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1niOlLUh2w
"Tau dong, Non. Mbok kan yang rawat Non dari kecil. Jadi tau apa yang Non suka atau nggak suka," kata Mbok Darmi.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlYinoIggT5
"Terima kasih ya, Mbok," kataku tersenyum ramah.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHfupI8C7tt
"Sama-sama, Non. Ya udah, Non, Tuan, Nyonya. Saya ke belakang dulu," kata Mbok Darmi.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbJRPzC9vmI
"Iya, Mbok," kataku ramah.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkkgAWa6fk3
Setelah kepergian Mbok Darmi, tak ada lagi kesedihan, kemarahan, keputusasaan yang terpancar dari wajah Papa dan Mama. Aku bersyukur memiliki Mbok Darmi yang sudah aku anggap seperti keluargaku sendiri. Setidaknya dengan kehadiran Mbok Darmi, bisa sedikit menyembuhkan luka yang aku dan keluargaku alami.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfE9X2CM9bU
"Mama ke kamar dulu ya, Fa..." kata Mama.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHZ6B3BnId9
"Iya, Ma... Papa nggak temenin Mama?" tanyaku.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7tfBr1OTze
"Papa disini aja dulu, Fa," kata Papa.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj88xJffJg7
"Oh, iya Pa..." kataku.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBZvLMc2wGP
"Papa boleh nggak peluk kamu?" tanya Papa tiba-tiba.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQTheDM76O4
"Eh... Duh, Farisha malu Pa. Farisha kan udah gede," kataku salah tingkah.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ77s8VGXZz1
"Kata siapa kamu udah gede? Kamu tetap gadis kecil Papa yang dulu..." kata Papa yang sekarang bergeser ke dekatku, lalu sekarang memeluk tubuhku.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlq5DOmxbxL
"Papa mah, udah gede gini masih dibilang gadis kecil," kataku malu-malu.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjW5uCwRJqj
"Beban dan masalah Papa berasa menguap kalo Papa meluk kamu gini, Fa..." kata Papa yang membenamkan wajahnya ke rambutku yang tergerai.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOPyf7Ji3ow
"Farisha ikut seneng Pa, kalo Farisha bisa sedikit mengurangi beban, Papa," kataku.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡph0y5yTnmw
Papa terus saja memelukku, dengan wajahnya terus dibenamkan ke rambutku lalu berpindah ke tengkukku. Kurasakan embusan nafas Papa dan aku tau Papa sedang menghirup dalam-dalam aroma tubuhku. Aku tau sebenarnya ini tak wajar, namun karena sikap Papa seperti ini padaku tak sekali ini saja. Jadi aku anggap wajar-wajar saja. Bahkan Mama pernah memergokiku dengan Papa... Mama meresponnya hanya dengan tersenyum saja.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXCzSxDcmTN
Mungkin Mama masih menganggap perlakuan Papa kepadaku normal-normal saja, karena memang aku anak perempuan Papa satu-satunya. Jikapun Papa memanjakanku, bukan hal yang aneh. Meski agak kelewat batas, jika dilihat dari umurku yang sekarang.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxPvgheAV3A
"Pa, nggak enak ah. Nanti dilihat Mbok, Darmi!" kataku.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw4fNnT0BeF
"Iya ya. Ya udah kita ke atas aja ya, Sayang?" tanya Papa sambil menggendongku, membawaku ke lantai atas.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf2hpFaSis0
"Pa, mau bawa aku kemana?" tanyaku.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIRKGZntnOB
"Ke kamarmu, Sayang," kata Papa.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPHphJ6S4bE
Setelah sampai di kamarku, Papa menutup pintunya dengan kakinya. Lalu tubuhku direbahkan di atas ranjang.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWo6HRSSK5o
"Udah lama Papa nggak ngelonin anak Papa ini," kata Papa.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmKfbUbsgRl
"Duh, Pa. Farisha kan udah gede?" kataku merengek.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3dceMJTtyj
Lalu Papa memelukku dari belakang yang tidur miring ke samping, dan menarik selimut agar menutupi tubuhnya yang sedang memelukku, anak perempuannya satu-satunya yang kini sudah tumbuh dewasa. Tabu memang, meski dalam keluargaku dianggap biasa-biasa saja.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzvLEoOJCAw
Baru beberapa menit Papa memelukku dengan erat ke dalam pelukannya, Papa mulai terlelap. Dengan perlahan kusibak selimut yang menutupi tubuh Papa dan tubuhku.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyzJGTmX6U2
Perlahan, aku mengendap-endap, sedikit berjinjit keluar dari kamar. Setelah berhasil keluar dari kamar, kututup pintu secara perlahan.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9mH1lMUlMO
Saat aku turun dari tangga ke lantai bawah, aku berpapasan dengan Mama. "Papamu udah tidur?" tanya Mama.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZat1jS9JZZ
"Udah, Ma," kataku.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPhuhPweOVh
"Ya udah biarin aja! Papamu emang suka kolokan sama kamu," kata Mama.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGE5dlPJUkE
"Iya tuh, si Papa. Padahal aku udah bukan anak kecil lagi," kataku merajuk.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjYh2pgq8ys
"Udah, lagian sama orang tua sendiri," kata Mama mencoba menormalisasi.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcEYdzuO8JK
Dalam hati, aku menggerutu karena Mama terlalu menormalisasi kelakuan Papa yang tidak wajar. Namun, ya sudahlah. Toh, belum melewati batas.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsT79z3jEBg
"Mama mau kemana?" tanyaku.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgA5fsWZDte
Mama tidak menjawab, hanya menundukkan pandangannya saja. Kulihat penampilan Mama sudah tidak seperti sebelumnya. Mama memakai dress panjang berwarna merah, dengan hijab berwarna merah juga.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3BHK6TNNqI
"Maafin, Mama Fa. Mama harus pergi ke rumah Aziz," kata Mama sambil memegang telapak tanganku dengan memegangnya erat dengan kedua telapak tangannya.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYsvplXHEVY
Mendengar pengakuan Mama, tubuhku terasa lemas. Aku baru sadar, masalah kita belum berakhir. Dan Mama masih harus berkorban untukku, untuk keluarga.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm5DZPXi6dj
"Mama harus pergi, Fa..." kata Mama meninggalkanku.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ94jCS9c3Kl
Aku benar-benar tak kuasa, sampai aku tak sanggup menahan air mataku.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxS7L58j81U
"Jangan menangis, Fa! Jaga diri kamu baik-baik. Mama titip Papa ya!" kata Mama berusaha mengusap air mataku.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDzRrZmNol6
"Iya, Ma. Farisha nggak nangis kok," kataku berpura-pura tegar, lalu kuusap air mataku.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSxM8NvXkpo
Kulihat Mama dijemput entah oleh siapa, dengan mobil mewah yang terparkir di depan gerbang. Sepertinya Pak Salim menyadari bahwa aku sedang bersedih, saat aku berdiri di depan pintu menyaksikan kepergian Mama. Setelah gerbang kembali ditutup, Pak Salim mendekatiku.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYRHIEz0mIk
"Kamu baik-baik aja kan, Fa?" tanya Pak Salim.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQp5U9RGxBI
"Aku nggak tau, Pak. Permasalahan keluargaku terlalu rumit," kataku sambil mengusap air mataku.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOsuCn7aCfm
"Iya, saya paham, Fa..." kata Pak Salim.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkkPhU1VQQ1
"Pak Salim nggak tau, masalah apa yang aku hadapi," kataku sesengukkan.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD0xeAKYihv
"Saya ngerti kok, Fa. Mbok Darmi udah ceritain semuanya," kata Pak Salim.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVGSyKxhcxW
"Pak Salim nggak menganggap mamaku pelacur kan?" tanyaku dengan masih terisak.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvyGGnKmvA2
"Tentu aja nggak, Fa. Saya tau duduk persoalannya," kata Pak Salim.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA4qjdWbfkF
Sekarang Pak Salim sedang memelukku dari samping, yang sedang duduk di atas lantai.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQPfBTHzs17
"Terima kasih, Pak," kataku sambil menyandarkan kepalaku di bahu Pak Salim. Pak Salim pun meresponnya dengan mengecup puncak kepalaku.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡULBTvFNQfP
"Kita ke pos satpam yuk!" kata Pak Salim.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIK6bUXufEi
"Boleh Pak," kataku sambil berdiri lalu berjalan di samping Pak Salim.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa2XzFg0rlo
Sesampainya di pos satpam, Pak Salim mempersilahkanku duduk di kursi kayu.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuLYviEx7p9
"Farisha udah makan?" tanya Pak Salim.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwUuhcfepos
"Panggil aku, kamu aja, Pak!" kataku mencoba mencairkan suasana.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtekjqdJwGM
"Aku bawa beberapa sachet kopi instan sama mie instan tadi dari kost-kostan. Kamu mau yang mana?" tanya Pak Salim.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBX0eCWfY9s
"Kopi instan aja, Pak," kataku sambil tersenyum.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡviXrjQN2qT
"Tunggu ya!" kata Pak Salim menyeduh air panas dari thermos ke dalam gelas plastik.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnEIalNtQ5w
"Ini, diminum biar masalahnya ilang!" kata Pak Salim.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqPPbotUHPK
"Hihihi, Pak Salim bisa aja ngehibur aku," kataku tersenyum lalu menyesap kopi di dalam gelas.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPS92l9qTSQ
"Aku seneng ngelihat kamu kembali ceria, Fa" kata Pak Salim.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ97StQWrPLn
"Terima kasih ya, Pak," kataku sambil tersenyum.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTAyQpOC3nC
"Sama-sama," kata Pak Salim.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1qV5BMhMhG
Sekarang Pak Salim duduk di sebelahku. Aku dan Pak Salim saling tatap cukup lama. Lalu aku menunduk tertawa malu-malu. Pak Salim mengangkat daguku ke atas, kita pun saling tatap. Dan Pak Salim mendekatkan wajahnya ke wajahku, nafas kita saling beradu. Saat Pak Salim mendekat hendak mengecup bibirku, aku membuang muka dengan tersenyum malu-malu.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYWrQwgS3da
"Nggak boleh ya?" tanya Pak Salim.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSlXLmCuoSq
"Boleh nggak ya?"
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCUQwJvmXkE
"Oh nggak boleh ya?" tanya Pak Salim.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSP6olXDbgD
"Iya, nggak boleh, hihi," kataku tersenyum lalu menunduk.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYrBwun2RsX
"Oh..."
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2cAcOgfDOf
"Hihihi, boleh kok Pak," kataku tergelak tawaku.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6pVQGUl9yg
"Ngerjain aku lagi kan?" kata Pak Salim dengan wajah kesel.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk9dVtLlRwi
"Duh, Pak Salim. Jangan kesel dong! Aku kan becanda!" kataku.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Q6lweTXHz
Pak Salim memegang kedua pipiku dengan kedua tangannya agar aku menatap ke arahnya. Lalu wajah Pak Salim mendekat ke arahku, karena kutahu apa yang akan terjadi, kupejamkan mataku. Jantungku deg-degan menunggu kecupan bibir hitam Pak Salim pada bibirku. Sesekali kubuka mataku. Pak Salim meresponku dengan tersenyum saja.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡepj7YFzzcS
"Pak?" kataku dengan sedikit kesal, karena Pak Salim mengerjaiku. Padahal aku sudah menunggu kecupan pada bibirku.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbeN57OB5AJ
"Hehe, kok manyun gitu mukanya?" tanya Pak Salim sambil terkekeh.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3oqqwcTEdW
"Pak, Salim jahat, hiks hiks."
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLPc90ZFFgH
"Aduh, malah nangis..." kata Pak Salim kebingungan.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKhuLMUoFLz
Aku pura-pura menangis sambil melirik Pak Salim. Saat Pak Salim menatapku, aku kencangkan tangisku lebih kencang lagi.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcTHi6PHE7y
Huwaaaaa...
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc07XHZEyHb
"Jangan nangis dong, Fa! Takut Mbok Darmi sama papa kamu denger..." kata Pak Salim dengan wajah khawatir.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYHJJR2hGVk
Aku berhenti menangis, hanya saja aku tetap menatap Pak Salim dengan wajah kesal. Penasaran saja, bagaimana respon Pak Salim. Awas aja pokoknya, jika Pak Salim mengerjaiku lagi, aku yang akan ambil alih.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2WaPyCz0E3
"Seharusnya aku yang kerjain Pak Salim, bukan Pak Salim," kataku kesal.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6iu2OuKkDP
"Loh, keselnya soal itu? Hahaha. Kirain kesel gara-gara nggak jadi aku cium bibirnya," kata Pak Salim tertawa meledak.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnUiLZosP7O
Kupandang Pak Salim dengan wajah cemberut, "Nggak peka..."
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡELdY0Ar5Yo
"Maksudnya?" tanya Pak Salim.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFd7SroOp8M
"Tuh kan..." kataku dengan masih menyembunyikan maksudku.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK8RNCZ2riS
Pak Salim menggaruk-garuk kepalanya, "Ya udah aku tinggal ngerokok dulu ya, Fa?" tanya Pak Salim.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjNYWIwxcTJ
"Pak Salim, ih. Kok nggak paham sih?" tanganku menarik tangan Pak Salim agar tetap duduk di sampingku.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyvOlNtRgCt
Kupejamkan mataku dengan sedikit kumonyongkan bibirku.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtP7G4USjIG
Muah...
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk81SMfS1Tu
"Kok pipi sih Pak?" tanyaku protes.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcpUGT5le9r
"Maunya? hehe," tanya Pak Salim sambil terkekeh.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMieJYtYWQF
"Disini!" kataku sambil mengetuk-ngetuk bibirku dengan ujung jari.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrgvlpFL4dV
"Bilang dong, daritadi! haha," kata Pak Salim sambil tertawa.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0hvBjMIyOt
"Huuu. Ya udah nggak jadi, aku udah nggak mood," kataku pura-pura.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaHhEaCd9WG
Pak Salim memegang daguku, aku yang awalnya menunduk menatap ke arahnya. Wajah Pak Salim mendekat, sampai bibir kita berjarak semakin dekat. Dengan jantung yang berdetak kencang, tanganku kini sudah berpindah ke kedua pipi Pak Salim. Pak Salim pun kedua tangannya juga berada di kedua pipiku. Kupejamkan mataku, saat hembusan nafas Pak Salim mulai menerpa wajahku.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGjQ46mw6nf
"Kamu cantik banget, Fa," kata Pak Salim yang membuat aku membuka mataku, lalu kubuang muka karena merasa tersanjung.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcyM87Ocs8Q
"Terima kasih..." kataku malu-malu.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuOg9RV2pwT
Lalu Pak Salim mulai mengecupku. Kubalas kecupan itu dengan kecupan juga. Kita saling mengecup. Setiap sentuhan pada bibirku, kurasakan sensasi yang merambat ke seluruh syarafku. Aku benar-benar hanyut karena kecupan bukan lagi sekedar kecupan. Kecupan sebagai simbol dari sebuah ikatan. Yang tak sekedar penyatuan dari gejolak dari insting terdasar manusia. Namun, ikatan emosi yang menyatukan. Tak ada lagi batasan antara siapa aku, siapa ia. Kita bukan lagi dua orang yang berbeda. Dari sentuhan bibir, kecupan, ludah kita yang bercampur jadi satu. Dan benih di dalam rahimku yang mulai membuahiku.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLq55WYU2l4
Kedua tangan Pak Salim memegang kedua tanganku. Memegangnya erat, dengan jari-jari kita yang menyatu.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4NR1o7e1rk
Aku yang sekarang terlentang, ditindih Pak Salim dengan kecupannya yang menjelajahi wajah dan leherku. Kuresapi sensasi yang semakin melambungkan hasratku. Kupejamkan mataku, merasakan tubuh Pak Salim yang kembali menyatu ke dalam tubuhku.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpYiDplQqnL
"Aaaaah, Pak."
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡASoOzejiyk
Keringat kita mengucur deras, menyatu dengan sensasi yang menyentuh syaraf dinding vaginaku. Begitu sesak, begitu nikmat.
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNokKMEXwUy
"Aaaaah, Pak."
7037Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdS2jdD3rN1
