(Percakapan Komisaris Wawan dan Rudi Sadewo)154Please respect copyright.PENANAroPLgkwMiB
154Please respect copyright.PENANAZp2L8vPPTi
"Pak Rudi, anda adalah senior saya", kata Komisaris Wawan kepada Pak Rudi Sadewo.154Please respect copyright.PENANA6l4EbWEPTg
"He He He He... Jadi bagaimana Wawan? Apa kau tertarik?", kata Pak Rudi Sadewo.154Please respect copyright.PENANAQegNItZNui
154Please respect copyright.PENANA7l69krR86a
Lama sekali Komisaris Wawan terdiam. Mereka berdua duduk lesehan dan saling menatap satu sama lain.
Di depan meja kecil itu hanya ada dua gelas kopi dan dua porsi makanan ringan yang menemani mereka berdua. Di sebuah kedai kopi kecil dekat Pantai Trahar, dari jauh mereka berdua terlihat seperti teman lama yang baru bertemu kembali setelah sekian lama.
Tapi jika di lihat dari dekat, pembicaraan mereka berdua benar-benar terlalu rahasia untuk di dengarkan orang biasa.154Please respect copyright.PENANANmahTboyEq
154Please respect copyright.PENANAIY1UdHItWC
(Sebelum percakapan Komisaris Wawan dan Rudi Sadewo)154Please respect copyright.PENANAHEcUZ9PmUH
154Please respect copyright.PENANAiwgasGCu7E
"Dokter Zein, kita harus apa? Kita bahkan tidak mendengar percakapan mereka berdua sama sekali", kata Kapten Lenny kepada Dokter Zein.
Mereka berdua baru saja melepas pelukan mesra nya karena sang Sniper tidak lagi fokus memperhatikan mereka. Kini sang sniper tertuju kepada Komisaris Wawan dan Pak Rudi Sadewo.154Please respect copyright.PENANAyGaucQIquf
154Please respect copyright.PENANAEGpAmwNF7U
Belum sempat Dokter Zein berbicara, tiba-tiba ada panah kecil melesat dan menancap ke batang pohon tinggi di samping mereka. Aneh nya adalah panah itu tertancap dengan selembar kertas.154Please respect copyright.PENANAGI15boqO3z
154Please respect copyright.PENANAhT0atCPaTw
Dokter Zein dan Kapten Lenny menjadi waspada. Dengan gerakan cepat, Dokter Zein segera mengambil kertas dari panah itu. Dia membuka kertas itu dan membaca nya.154Please respect copyright.PENANAE5y7bmObhG
154Please respect copyright.PENANAYytKWJNDs6
'Hei.. kami bertiga ada di belakang', begitu isi tulisan yang ada di kertas itu.154Please respect copyright.PENANAMhBUxhiEMb
154Please respect copyright.PENANAHI0jrHhIKr
Dokter Zein yang membaca nya sangat terkejut. Begitu juga Kapten Lenny. Segera Dokter Zein menoleh ke arah belakang mencari tahu siapa yang menuliskan nya.
Kini, Dokter Zein terfokus pada tiga sosok hitam yang memakai topeng. Dokter Zein langsung mengenali nya, kemudian mengedutkan sudut bibir nya.154Please respect copyright.PENANAGnUYSm4n4v
154Please respect copyright.PENANADfqoJhK955
"Ini dari siapa Dokter?", kata Kapten Lenny yang masih penasaran.154Please respect copyright.PENANAGJDxNeBYWO
"Lihat saja di sana!", kata Dokter Zein menunjuk ke arah belakang nya, dan Kapten Lenny mengikuti arah yang di tunjuk oleh Dokter Zein.
Terlihat lah tiga sosok yang memakai topeng dan salah satu nya berpakaian ninja.154Please respect copyright.PENANA4P8550bp0T
154Please respect copyright.PENANAPybgoVYg24
"Aahh.. siapa mereka bertiga?", kata Kapten Lenny terkejut melihat ketiga sosok itu.154Please respect copyright.PENANAF9PBHDspUr
"Kau tidak mengenali mereka?!", kata Dokter Zein heran kepada Kapten Lenny.154Please respect copyright.PENANAebeZG3ayPD
154Please respect copyright.PENANAti2Hzfnnm9
"Bagaimana bisa kenal. Mereka bertiga memakai topeng. Kalau pun topeng nya di lepas juga belum tentu aku mengenal mereka", kata Kapten Lenny yang menggerutu sambil menggelengkan kepala nya.154Please respect copyright.PENANAh4jGFuUaL8
154Please respect copyright.PENANATeXNEslwuR
Dokter Zein melambaikan tangan ke arah tiga sosok itu. Dokter Zein mengisyaratkan agar mereka datang mendekat. Dan selanjut nya.154Please respect copyright.PENANAX0PKfnAXPl
154Please respect copyright.PENANA9mUdNIDe53
Swoozz... Swoozz... Swoozz..154Please respect copyright.PENANA2IWxaqtXAb
154Please respect copyright.PENANAojARW28bQU
Ketiga nya langsung mendekat secepat kilat. Mereka terlihat seperti membelah udara yang di lalui nya dan menimbulkan bunyi angin yang cukup keras terdengar.154Please respect copyright.PENANAOmhXHPO0Qk
154Please respect copyright.PENANAe2QBBRjeAp
"Aahh..!!", kata Kapten Lenny yang spontan berteriak karena merasa seperti sedang berhadapan dengan hantu.
Dokter Zein langsung saja menutup mulut Kapten Lenny dengan tangan besarnya.154Please respect copyright.PENANAD6dP1tXAh1
154Please respect copyright.PENANA8GZiEUxHXa
"Hei kau diam!!", kata Dokter Zein sedikit membentak kepada Kapten Lenny, khawatir mereka bertiga akan ketahuan oleh sang sniper.154Please respect copyright.PENANAiMhiKpNSPO
154Please respect copyright.PENANAJOKENYyQDk
"Kapten Lenny, tenanglah. Ini kami bertiga", kata Heendon yang membuka topeng nya dan diikuti oleh Zara. Sementara Dokter Zelena yang berpakaian ninja belum membuka topeng ninja nya.154Please respect copyright.PENANAXbbQxiEenM
"Ahh.. Nyonya Heendon dan Nona Zara?!", kata Kapten Lenny terkejut yang di ikuti senyuman dari Heendon dan Zara. Kemudian mata Kapten Lenny beralih kepada ninja itu.154Please respect copyright.PENANAt9hIUavld8
"Dan kau adalah...", kata Kapten Lenny kepada ninja itu.154Please respect copyright.PENANAJbOBi1sfL0
"Benar.. ini aku. Aku Dokter Zelena", kata Dokter Zelena sambil membuka topeng ninja nya.154Please respect copyright.PENANARi7vfs9IKy
154Please respect copyright.PENANAe163KjtVhJ
"Aku tidak percaya... Aku tidak percaya apa yang aku lihat ini", kata Kapten Lenny yang memegangi rambut nya dan ingin mengacak-acak nya.154Please respect copyright.PENANAjc4qCFtOpJ
154Please respect copyright.PENANAsUFMfH3WTW
"Lenuh.. Ini adalah salah satu dari banyak nya misteri di dunia ini. Aku sudah pernah mengatakan nya kan?", kata Dokter Zein kepada Kapten Lenny.154Please respect copyright.PENANA7qDbzUQChw
154Please respect copyright.PENANA41ptVvsqwX
"Namaku Lenny!!", kata Kapten Lenny yang kesal terus menerus di panggil Lenuh.154Please respect copyright.PENANACpCxYPDi4D
"Sudahlah..", kata Dokter Zein mengalihkan pandangan nya lalu menatap ketiga wanita itu.154Please respect copyright.PENANA2t63gvEMRo
"Kalian sedang apa di sini?", kata Dokter Zein kepada Dokter Zelena, Zara dan Heendon.154Please respect copyright.PENANAKDwWkEAp0d
"Kami bertiga merasa khawatir padamu", kata Dokter Zelena kepada Dokter Zein.154Please respect copyright.PENANA8jq5Agwl2d
154Please respect copyright.PENANAmuYVZ3c8x7
Dokter Zein hanya diam saja. Lalu tiba-tiba mendapatkan sebuah ide.154Please respect copyright.PENANAua8GRWXkO4
154Please respect copyright.PENANAqOql1lpY6n
"Hei... Siapa di antara kalian bertiga yang paling cepat bergerak?", tanya Dokter Zein kepada ketiga wanita itu.154Please respect copyright.PENANAuHtFl6ER1B
"Teh Na mungkin yang tercepat", kata Zara yang mendapat anggukan dari Heendon.154Please respect copyright.PENANA7kqQhAvbK4
"Baiklah begini rencana nya", kata Dokter Zein mengemukakan rencana nya.
Semua orang mendengarkan dengan seksama rencana-rencana dari Dokter Zein. Mereka pun sangat terkejut.
(Beberapa saat setelahnya)154Please respect copyright.PENANAXFrdwpCRcA
154Please respect copyright.PENANA5r5aeh5au8
"Filzev kau jahat sekali! Kau memintaku untuk menjadi gadis penggoda dua laki-laki tua itu?! Kau keterlaluan!!", kata Heendon sedikit tidak terima.154Please respect copyright.PENANAuqSGmyXrUk
154Please respect copyright.PENANAvjNmJOGqEN
"Aku ini istrimu!! Apa kau sedang bermaksud menjualku hah?!", lanjut Heendon marah-marah.154Please respect copyright.PENANAa8ywMGuCuy
154Please respect copyright.PENANApvzaHjwlJo
"Bukan begitu.. Di antara wanita-wanita yang ada di sini, kau yang mempunyai tubuh seperti wanita penggoda", kata Dokter Zein dengan santai nya berbicara.154Please respect copyright.PENANABTQpkbU5jo
154Please respect copyright.PENANAUfXlsieiGJ
Semua wanita tidak bisa tidak menahan tawa nya. Bahkan Kapten Lenny yang mendengar nya pun ikut tertawa sampai kram perut nya.154Please respect copyright.PENANA1WapqDAtg6
154Please respect copyright.PENANA1cvcP7iggx
"Sh*t!! Terserah kamu saja. Setelah ini kau harus bertanggung jawab padaku!", kata Heendon yang masih terus saja mengumpat kemudian dia melepaskan rompi nya dan hanya memakai baju ketat nya.
Segera Heendon berjalan ke arah di mana Rudi Sadewo dan Komisaris Wawan berada. Sambil berjalan, Heendon mengacungkan jari tengah nya ke arah Dokter Zein. Dokter Zein hanya tersenyum kecut saat melihat nya.154Please respect copyright.PENANAks08W3IJz8
154Please respect copyright.PENANA06yLKKzSFP
"Dokter Zein.. Kau cukup keterlaluan. Ha ha ha ha", kata Kapten Lenny yang masih tertawa.154Please respect copyright.PENANAXIUU9ZmLFY
"Sudahlah... Kita mulai saja aksi nya. Dokter Zelena, tolong kondisikan sniper itu!", kata Dokter Zein kepada Dokter Zelena.154Please respect copyright.PENANARGBSYTfHkl
154Please respect copyright.PENANAVCu6czzMg9
"Ingat. Jangan di bunuh!. Cukup kau buat pingsan saja. Aku punya rencana untuk nya!", kata Dokter Zein melanjutkan.154Please respect copyright.PENANATDhIT6RCq0
154Please respect copyright.PENANAs9Bzkd1StQ
"Baiklah Dokter Zein", kata Dokter Zelena yang kembali menutup wajah nya dengan topeng ninja nya. Kemudian dengan secepat kilat, Dokter Zelena menjadi bayangan hitam dan bergerak sangat cepat ke arah Sniper itu.154Please respect copyright.PENANAPn96YbPA1w
154Please respect copyright.PENANAcz1bhcMFpn
"Sekarang giliran kalian berdua!", kata Dokter Zein tersenyum jahat kepada Zara dan Kapten Lenny.154Please respect copyright.PENANAlYWBDpR7me
"Aku tidak percaya aku harus melakukan akting seperti ini! Hufft!!", kata Kapten Lenny menghela nafas kasar.154Please respect copyright.PENANAKlMy5EOZNP
"Apalagi aku Nona Lenny, aku paling anti dengan wanita-wanita seperti ini", kata Zara kepada Kapten Lenny.154Please respect copyright.PENANAIz1ggjCIKJ
154Please respect copyright.PENANAcRK35GBYaU
"Baiklah Nona Zara, ayo kita lakukan..", kata Kapten Lenny kemudian langsung memulai aksi nya bersama Zara.154Please respect copyright.PENANA1f84Q61mXf
154Please respect copyright.PENANAB1z5gjoTEt
=========================154Please respect copyright.PENANAY801xX3jyl
154Please respect copyright.PENANAad2qM33aba
(Kembali ke Percakapan Komisaris Wawan dan Rudi Sadewo)154Please respect copyright.PENANA7BE45GHkHW
154Please respect copyright.PENANAsr3qlhQtXK
"Pak Rudi.. Apa ini tidak terlalu berlebihan?", kata Komisaris Wawan yang sedikit terkejut dengan permintaan Rudi Sadewo.154Please respect copyright.PENANAkpWwEqgrIr
"Ha.. Ha.. Ha.. Ha.. Wawan.. Kau tenang saja. Aku pasti akan mendukung dan melindungimu. Aku berjanji!", kata Pak Rudi yang mencoba meyakinkan Komisaris Wawan.154Please respect copyright.PENANA7HyxJJlB3m
Komisaris Wawan akhir nya berpikir lagi. Setelah di rasa matang, akhir nya dia berbicara.154Please respect copyright.PENANAdc2YtRMbml
154Please respect copyright.PENANAYahUvuOLpz
"Baiklah.. aku setuju!! Mari kita bersulang untuk kemenangan kita!!", kata Komisaris Wawan kepada Pak Rudi Sadewo.154Please respect copyright.PENANA2p3RCYWVUM
"Tidak salah aku memilihmu. Ayo bersulang. Meskipun hanya dengan segelas kopi ini. Ha.. Ha.. Ha.. Ha..", kata Pak Rudi kepada Komisaris Wawan.154Please respect copyright.PENANANSpd4ovYWZ
154Please respect copyright.PENANAs5kRrz6ZOi
Dan kedua nya pun bersulang dengan penuh kemenangan. Entah apa yang di rencanakan oleh kedua nya. Yang jelas itu bukan perkara biasa.154Please respect copyright.PENANAS3zbrnDPn5
154Please respect copyright.PENANAv427NeJcrF
"Oh ya, Pak Rudi. Di mana sekretaris cantikmu itu?", kata Komisaris Wawan bertanya.154Please respect copyright.PENANAugP7cdwYG4
"Aahh.. Maksudmu Ira? Dia sudah ku buat menjadi wanita vegetatif. Sayang sekali memang, tapi dia sudah tau terlalu banyak tentangku. Aku tidak ingin membunuh nya. Itu hanya akan menggiring opini publik kepadaku".
"Saat ini aku sedang mencari pengganti nya. Tapi tidak ada yang sesuai kriteriaku atau mendekati kriteria sekretaris lamaku itu. Hufft!!", kata Pak Rudi sedikit menyesal.154Please respect copyright.PENANANMivXor1E4
"Kau kan orang kaya Pak Rudi. Kau bisa saja mendapatkan wanita-wanita cantik mana pun yang seperti kriteriamu", kata Komisaris Wawan sambil menyeruput kopi nya.154Please respect copyright.PENANAqs908G1E9Y
"Mencari wanita cantik itu mudah, tapi wanita cantik dan pintar seperti Ira, sangat sulit. Selain itu..", kata Pak Rudi menghentikan perkataan nya saat melihat sebuah kejadian kecil.154Please respect copyright.PENANAWw4mbVghFs
"Hei Wawan, ada apa di sana? Wanita itu seperti sedang ribut dengan seseorang ya?!", kata Pak Rudi Sadewo melihat kejadian kecil itu.154Please respect copyright.PENANA8TL61ZZ459
"Pak Rudi, untuk apa mengurusi masalah kecil seperti itu?", kata Komisaris Wawan heran.154Please respect copyright.PENANAEiqwpjMNbU
"Tidak apa-apa. Ayo kita coba lihat ke sana!", kata Pak Rudi mengajak Komisaris Wawan untuk ikut melihat kejadian kecil itu.154Please respect copyright.PENANA81vdL9K6dP
154Please respect copyright.PENANAFmSjb0OLLG
=========================154Please respect copyright.PENANASpKGhscdK5