(Di Halaman Belakang Rumah Pak Abdullah)83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5DBsjZ060U
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa0Br5bcwpN
Bug bug dukk dukk.. duagg duagg buagg buagg.. blaarrrr...83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRUMW6vRh0M
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYopfUd256C
"Kau cukup hebat Nona Zara! Ha Ha Ha Ha.. Hufft.. hufft..!!", kata Heendon tersenyum dengan nafas yang cukup terengah-engah.
Heendon kini sedang berlatih tanding dengan Zara. Kekuatan Zara membuat Heendon sedikit terkejut.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4bDLdvjLsL
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI7kh42KahZ
"Hufft.. hufftt.. He he he.. Kau terkejut ya?! Hiaattt!!", kata Zara yang memulai kembali menyerang Heendon.
Kedua nya benar-benar tidak ingin mengalah satu sama lain. Semakin Heendon meningkatkan teknik serangan nya, saat itu juga Zara akan meningkatkan lagi teknik nya.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMNleIiS0IK
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTHpLqi9d3B
'Ini gila.. Perempuan bernama Zara ini bisa mengimbangi teknik seranganku. Menarik.. Ini sangat membuatku tertarik.. Ha Ha Ha Ha.. Semua wanita yang dekat dengan suamiku itu pasti mempunyai kelebihan masing-masing', kata Heendon saat menyerang Zara sambil berpikir seperti itu.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1XyFF7bs23
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3V4eGPS5F9
Zara pun berpikir demikian. Sebelum nya dia sempat meremehkan kekuatan dan keahlian bela diri Heendon.
Tapi kini, Zara harus mengerahkan segala kemampuan terbaik nya untuk melawan istri dari pria yang di cintai nya ini.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3HvItsitNb
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZdZSWus2h8
Heendon bertarung melawan Zara. Bisa dikatakan ini adalah pertarungan pribadi antara dua wanita yang mencintai satu orang yang sama. Pertarungan yang intense.
Zara Sang Ratu Karate mencoba melawan Heendon, perempuan yang penuh misteri ini, yang dalam pengakuan nya juga pernah belajar Karate beberapa tahun yang lalu.
Tendangan dan pukulan yang di arahkan masing-masing dari kedua nya itu, bisa di block satu sama lain, dan ada juga yang beberapa teknik yang sudah terbaca.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZpg8hHUTR4
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Nk2IQn5Ug
"Suara apa itu? Seperti ada orang yang sedang bertarung!", kata Dokter Zelena kepada Dokter Zein yang masih berada di dalam kamar.
"Emm.. Seperti nya Heendon dan Zara sedang berlatih tanding", kata Dokter Zein berasumsi.
"Benarkah?? Ayo kita lihat..!!", kata Dokter Zelena yang merasa tertarik dan kemudian mengajak Dokter Zein untuk melihat nya.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSBcuq7Xdk7
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfrBXeFM3Zc
Dokter Zein pun hanya mengangguk dan berjalan keluar dari kamar bersama Dokter Zelena, kemudian langsung menuju ke halaman belakang yang ternyata cukup luas itu.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyKKPQv4KbU
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7yWljUqezV
"Di mana sepupumu itu?", kata Dokter Zelena bertanya kepada Dokter Zein.
"Sepupuku? Maksudmu si Hamid?", kata Dokter Zein lagi.
"Benar.. Aku hanya sekali saja melihat nya saat dia membawa teteh Zara ke sini", lanjut Dokter Zelena.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡalxheHCDH1
"Sepertinya Hamid sudah kembali ke rumah nya. Dia kan sudah punya istri", kata Dokter Zein mencoba menjelaskan.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ26Flrwskcp
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOmVtBRS8bP
Dan Dokter Zelena pun hanya mengangguk saja, kemudian kedua nya tidak mengatakan apa-apa lagi hingga sampai ke halaman belakang tersebut.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcwAzQaBfth
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrB7FffdGXG
(Saat Ini Di Halaman Belakang Rumah)83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTMNH7koMtw
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCW4lBW5gmN
Di halaman belakang rumah, terlihatlah pertarungan antara Heendon dan Zara.
Dokter Zelena yang melihat mereka berdua bertarung dengan serius pun menjadi sangat antusias. Dokter Zelena kemudian berteriak.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3YTcIyUuHv
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUCuBaiPvAe
"Nyonya Zein!!. Aku juga mau berlatih!!", kata Dokter Zelena berteriak dan mengejutkan Dokter Zein yang ada di sebelah nya.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP6f14XgIZm
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuzxe3jHpAU
'Sialan si Zelena ini. Sebutan Nyonya Zein itu panggilan sakral. Padahal dia sendiri juga mau di panggil begitu. Huh!!', kata Dokter Zein kesal dan berbicara dalam hati nya.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWnwXpQIgMx
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZzt2AUO5d5
"Baiklah, kemarilah Nona Zein!!", kata Heendon yang berteriak juga ke arah Dokter Zelena dan teriakan Heendon itu kembali mengejutkan Dokter Zein.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡot29phfSqf
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCiSGwwmFt6
'Lagi-lagi. Mereka kan punya nama sendiri. Kenapa harus memakai namaku? Aneh sekali', kata Dokter Zein lebih kesal lagi dan saat berbicara di dalam hati.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLRRu2Zptrm
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Qkvcm80JQ
Mereka bertiga, Dokter Zelena, Zara dan Heendon pun akhir nya berlatih tanding bersama. Mereka bertiga saling menyerang masing-masing dengan keahlian mereka.
Tidak ada yang bergabung atau membela satu sama lain. Yang ada hanya tiga orang yang saling melawan. Terlihat di sana Dokter Zelena yang sedikit lebih unggul dari Heendon dan Zara.
Selain karena Heendon dan Zara sudah sedikit kehabisan tenaga, Dokter Zelena juga unggul dalam hal kecepatan. Dokter Zelena jika sudah memegang alat apa pun untuk menyerang, serasa kecepatan nya bertambah dua kali lipat.
Maklum saja, karena Dokter Zelena adalah seorang ninja di balik identitas dokter nya.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLIrL0Ze3X3
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ06jH2zf4c
Sesudah berlatih tanding selama hampir 45 menit, mereka bertiga kelelahan. Mereka bertiga duduk bersama dan saling memuji keahlian nya masing-masing.
Dokter Zein yang melihat mereka bertiga sedari tadi pun hanya tersenyum saja.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4UrS667jC5
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTeCFHkF4g1
(Beberapa saat kemudian)83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO2QgnQp160
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzVgWww3svr
Terdengar suara mobil yang di parkir di halaman depan rumah. Kapten Lenny turun dari mobil dengan tergesa-gesa. Dokter Zein yang mengerti situasi nya pun segera menemui Kapten Lenny.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC2v4HUCRBj
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvU9GYJGiqg
"Dokter Zein.. Dokter Zein!!", kata Kapten Lenny setengah berteriak.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡInTmFrtgtB
"Ya.. aku di sini Nona", kata Dokter Zein sambil berjalan cepat mendekati.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZK0uDmdXbD
"Ada apa Nona kapten?", kata Dokter Zein setelah berhadapan dengan Kapten Lenny.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcWgwsxrNjD
"Panggil Lenny saja", kata Kapten Lenny, kemudian memberitahu sesuatu yang penting.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLXa2cpIc4V
"Dokter Zein, mungkin kecurigaanmu benar", kata Kapten Lenny.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqBejTNcdcN
"Apa kau menemukan sesuatu?", tanya Dokter Zein.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAajLATBIMP
Kapten Lenny mengangguk, kemudian berkata.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJq6VyfvxOb
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5hJZmyBDkp
"Aku tadi melewati ruangan Komisaris Wawan. Setelah itu, aku melihat dia tergesa-gesa keluar ruangan. Aku sempat mendengar nya menelepon seseorang dan memanggilnya Pak Rudi", kata Kapten Lenny yang masih terengah-engah.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVpnJP70W0l
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡktJglsoFGm
"Pak Rudi?", kata Dokter Zein mengerutkan dahi nya.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8LmIT1VbIO
"Kau mengenal nya?", tanya Kapten Lenny bertanya.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrwbuvlCHji
"Aku tidak yakin, Nona Lenny. Banyak orang yang bernama Rudi", kata Dokter Zein mengangguk.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmdZTlwS27h
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1DScEsU6E3
'Tapi aku sangat mengenal seseorang yang bernama Rudi juga. Dia adalah..', pikir Dokter Zein merenung dalam diam.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7fUTP1Dp3t
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTT3PNcZayY
"Dokter Zein.. Apa kau tidak apa-apa?", kata Kapten Lenny bertanya.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpQO4yAKXiS
"Apa kau tau di mana atasanmu itu sekarang?", kata Dokter Zein lagi yang langsung kembali bertanya.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnhgKWb6M4j
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW7o9l4WOI0
"Sejak kau memintaku untuk mengawasi atasanku itu, aku sudah menempatkan alat pelacak di mobil Komisaris Wawan", kata Kapten Lenny mengangguk.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb2zE2OouOq
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDsZEAOjfWw
"Terima kasih Kapten Lenny", kata Dokter Zein yang kini terlihat lebih menghormati Kapten Lenny.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcg7e03o0sf
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbBvxkHhedq
Melihat Kapten Lenny dan Dokter Zein berbicara berdua, 'The Three Musketeers Girl', sebutan untuk trio wanita ini, Dokter Zelena, Zara dan Heendon mendekati mereka.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVfMbffCO6Z
"Selamat datang, Kapten", kata Heendon kemudian berjabat tangan kepada Kapten Lenny.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS7DYFPzh7F
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ71lhaZimOZ
Dokter Zelena dan Zara pun berbuat hal yang sama dengan nya. Kapten Lenny hanya mengangguk dan sempat berpikir.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK0hFv23V6J
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo4HK1eYm0C
'Mereka bertiga terlihat rukun sekali. Huh!', kata Kapten Lenny dalam hati nya.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT5Cz6SXHH6
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCZ4kXSJeZ1
Kemudian Kapten Lenny menceritakan semua nya tanpa ada yang di tutupi. Ketiga gadis itu hanya menganggukkan kepala mereka masing-masing.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZUB6UbUW4D
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtHbCHiPhYl
"Oh iya, Nona Lenny. Aku akan ikut denganmu malam ini", kata Dokter Zein menawarkan.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmBY3n5nz7B
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxMlxYIgmKz
"Benarkah?! Oh maaf.. Ehemm.. Baiklah kalau begitu", kata Kapten Lenny senang meskipun terlihat ekspresi wajah nya yang datar.
Ketiga wanita itu saling memandang satu sama lain kemudian tersenyum bersama. Seperti nya mereka baru saja mengerti akan satu hal.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpuKoAjp5wD
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe5F9vTxwDQ
(Di malam harinya)83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ23REgRiXQ5
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAHreMD9WiX
Kapten Lenny dan Dokter Zein berangkat bersama dari rumahnya. Alat pelacak itu mendeteksi lokasi di mana mobil Komisaris Wawan itu berada.
Rupanya ada di daerah sekitar Pantai Trahar, beberapa kilo meter dari pusat Kota Derisa. Dan benar saja, saat mobil Kapten Lenny mendekat ke arah titik lokasi itu, mobil Komisaris Wawan benar-benar ada di sana.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiLYOCOYddW
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHPXUVSxDEa
Kapten Lenny yang saat ini hanya memakai Jaket Hoodie Hitam dan Celana Jeans Biru panjang, benar-benar terlihat berbeda.
Dokter Zein pun sempat terkejut melihat penampilan keren dari Kapten Lenny saat ini.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuFPDPYkvRM
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdlrxG1yn48
"Wow.. Anda terlihat cukup menawan di mataku Kapten", kata Dokter Zein kepada Kapten Lenny.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCqnM742J0Q
"Sudah.. Diam!!. Jangan meledekku lagi!!", kata Kapten Lenny tegas, tapi sebenar nya wajah nya sudah memerah sekarang.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSYIMQ0Rzpv
"Ayo kita cari dia!", kata Kapten Lenny lagi yang kemudian berjalan di depan sambil melirik ke arah kanan dan kiri nya seperti sedang mencari seseorang.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIEfxcoPAt6
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMfJx8grffZ
Dokter Zein dan Kapten Lenny berjalan bersama dengan Kapten Lenny yang menggandeng lengan Dokter Zein.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGgi3HDJ2kS
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVAdk881z2D
Dokter Zein sebenarnya merasa sedikit tidak nyaman saat di gandeng seperti itu. Itu karena Kapten Lenny terlihat begitu kaku seperti orang yang belum pernah berpacaran sebelum nya.
Kapten Lenny yang menggandeng lengan Dokter Zein dengan cukup kuat membuat lengan Dokter Zein terasa sakit.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlGsvfQ3swh
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY5R2ClhNqi
"Nona, kau menyakiti lenganku. Ini lumayan sakit", kata Dokter Zein kepada Kapten Lenny.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQWpRJi9zOl
"Oh benarkah.. Kalau begitu aku minta maaf", kata Kapten Lenny membalas perkataan Dokter Zein.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeX5Tvycz7o
"Seperti nya kau tidak punya pengalaman berkencan ya?. Ha.. Ha.. Ha.. Ha", kata Dokter Zein tertawa terbahak-bahak.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE9Zv058gL9
"Hei kau diamlah.. Sudahlah kita fokus saja!", kata Kapten Lenny yang menahan malu karena sudah menjadi merah wajah nya.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl2Q1DBrMp0
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoti9KzLZDZ
Dan setelah berjalan berkeliling hampir selama 15 menit, terlihatlah seseorang yang dikenal oleh Kapten Lenny.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1oVKzw8WKx
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeagfkpx0fj
"Ah.. Komisaris Wawan ada di sana!!", kata Kapten Lenny menunjuk suatu arah.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡotMYCtqZNI
"Ya.. Dan aku juga melihat nya. Bahkan seseorang yang sedang berbicara dengan nya pun aku kenal", kata Dokter Zein menatap ke arah yang di tunjuk Kapten Lenny.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUdtecqhzXy
"Benarkah kau mengenal nya? Siapa dia? Apa dia adalah orang yang di panggil 'Pak Rudi' itu oleh Komisaris Wawan di telepon?!", kata Kapten Lenny menganalisa dengan segala kecocokan yang ada.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcUMPSPe0zA
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNopJHzM1eh
"Benar.. Orang di sebelah Komisaris Wawan bernama Rudi. Tepatnya Rudi Sadewo, mantan HRD di RS Derisa", kata Dokter Zein sambil menyipitkan mata nya.83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIIBvdQStnS
83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsV0mcwZSTj
========================83Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvBKkkukb7k
