(Saat ini di HenCafe, salah satu kafe terkenal di Kota Derisa)227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡafo7fPiTrh
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5AghOAi7KE
Seorang perempuan yang merasa bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja, saat ini sedang ditemani kongkow dengan 3 orang sahabat baiknya. Dia adalah Melati, apoteker di RS Derisa yang ditemani 3 orang sahabat baiknya, yaitu Tiffany, Gaika, dan Viani.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSBkvJGHSzP
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOd0mWk58L4
"Mel.. sudahlah tidak usah dipikirkan lagi..", kata Gaika, salah satu dari 3 orang sahabat Melati.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPQh0zpCKB7
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLMps5ADhJy
"Gimana gak kepikiran Ka. Si Welly itu nekat, nekat, nekat dan super nekat Lho!!", kata Melati yang kesal sambil terus menerus memakan kentang goreng di hadapannya.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSVdNi5koYO
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ807j866Vnu
"Welly itu nekat karena emang beneran cinta ma kamu, Mel..", balas Gaika dengan lembut serta memberi pengertian ke Melati.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH3Mr1alM3V
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuxaqSN8hOf
"Aku tau Ka, tapi sikapnya itu Lho yang malu-maluin plus gak tau diri juga..!!", balas Melati lagi yang semakin kesal mengingat nama Welly.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTKUHoo1sfO
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkOrM5mXwuA
"Maksudnya malu-maluin itu gimana Mel..?", tanya Viani yang sedari tadi diam menyimak dan juga mendengarkan percakapan.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp83orJsruy
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvoPNfAOiZ5
"Welly itu sok-sokan banget Vi. Ngerasa dia itu tajir. Waktu itu minta ijin ke ayah ibuku. Dia bilang mau ajak aku makan. Pas sampai di sana ternyata udah ada temen-temennya. Aku sih enjoy aja waktu itu gak terlalu ke ganggu. Si Welly itu tinggi banget omongannya Vi. Dia nggo mau traktirin semuanya. Eh, pas udah selesai makan, dia bisik-bisik ke aku. Katanya pinjem uang nanti dikembaliin. Alasannya ATM dia ketinggalan. Gimana gak kesel. Udah gitu bukan cuma sekali, udah 3 kali lho Vi. Sampai sekarang uang gak dikembaliin juga!!", kata Melati yang sangat kesal sampai memijit keningnya.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWU8gDVJHup
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlGQwhBhD16
"Ada ya cowo kaya gitu?", kata Tiffany yang juga ikut memberi komentar.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSUkeXAwOWF
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh5FtB4wtFd
"Makanya Fan, aku itu kesel banget. Apalagi pas tau dari om ku, kalo Welly itu minta ijin ke ayah ibuku buat nglamar aku. Ortuku jelas senang-senang aja. Gak tau cerita yang sebenarnya", kata Melati menjelaskan dengan panjang lebar di kali tinggi.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXUfQYW2IJ5
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ47ZKXryLL4
"Emang kamu gak pernah kasih tau ke ayah ibumu tentang kelakuan Welly?", tanya Gaika yang merasa cerita Melati ini cukup menarik dan butuh banyak penjelasan ini.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGcO1slwtYs
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMNUHD4JBi7
"Gak bakalan percaya itu ayah ibuku. Welly itu licik banget. Welly kalo di depan ayah ibuku itu dia baik banget. Tapi kalo di belakang itu dia busuknya minta ampun. Ibarat kata 2+2=4, tapi kalo Welly ngomong jumlahnya 5, ayah ibuku pasti langsung percaya!!", kata Melati sambil menghela nafas kasar dan sudah sangat ingin berteriak keras.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzsBEq6evxZ
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡByjCcedWTP
"Sampe separah itu Mel?!", tanya Gaika kaget mendengar deskripsi Melati tentang Welly.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeRcww7UXSA
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFL8Pn2WnsT
"Iya lah, makanya nyampe puyeng kayak gini kan aku", balas Melati sambil memijat-mijat keningnya.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO3WLcI6jrC
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiNjtku1OPx
"Mending putusin si Welly aja, Mel!", kata Viani memberi saran karena dia juga sangat membenci tipe lelaki seperti Welly.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUD1r060KA7
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ92GDH9qw6m
"Udah berkali-kali aku putusin Vi, tapi si Welly itu super super duper licik bin picik. Dia langsung ngadu ke ayah ibuku. Dia Bilang macem-macem tentang aku yang gak hargain hubungan kita. Nah ayah ibuku jelas langsung percaya dong. Aku dimarahin ayah ibuku habis-habisan coba!!!", balas Melati sambil sedikit menggebrak meja dan menimbulkan suara yang cukup keras sehingga membuat seorang pengunjung kafe yang berada di sebelahnya merasa cukup kaget.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5AgS8iaYGi
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaUS3YjH5K4
"Eh mba.. yang sopan ya. Jangan buat gaduh!", kata pengunjung kafe di sebelahnya itu merasa cukup marah.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR4jk27aqOA
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLM76DrglvT
"Maaf, maaf mas.. he he", kata Melati kemudian melakukan gerakan nyengir kuda, yang membuat ketiga orang sahabatnya itu tertawa terbahak-bahak.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwl0bxzDLlB
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlihXMI6SF9
"Mending kamu nyari sesama apoteker deh, atau perawat cowok di RS mu itu. Siapa tau juga kamu malah beruntung dapetin dokter ya kan? Di antara sekian banyak cowok di RS itu, masa gak ada yang buat kamu tertarik sih?", kata Tiffany yang juga memberi saran kepada Melati.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡczGnsyvJlb
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTXyekXkYm1
Melati hanya terdiam saja. Dia kembali mengingat sebuah gosip terpanas di RS Derisa saat ini. Dan gosip itu membuat hatinya terasa sakit. Melati sedang akan pulang ke kos nya setelah selesai bekerja ketika gosip panas itu tersebar.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS1D8K33f41
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcjeN6QUUvD
Dalam keadaan sangat bersedih, Melati pulang ke kos nya. Lalu dia langsung masuk ke kamar dan mengurung diri di dalamnya. Saat itulah om nya menelepon nya bahwa Welly saat ini sedang berada di rumah dan memberi tahu ke ayah ibunya bahwa Welly akan segera melamarnya. Merasa bingung dengan segala yang terjadi, Melati mengajak ke 3 sahabatnya untuk kongkow di HenCafe.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV0iDscVPlB
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyd3glnOASt
"Mel.. Mel.. kok diem?", kata Gaika yang melihat Melati termenung saat ini.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCW5F0Aq7qm
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡer0WDIqgkn
"Aahh.. kenapa Ka?", kata Melati menjawab.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4X4guXJPkd
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVmUdvDZxzT
"Yeee.. kamu ini. Tuh di tanya Tiffany tadi. Emangnya gak ada cowok yang buat kamu tertarik di RS?", kata Gaika kepada Melati.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3zeYJ7rRxj
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOIp2pjvlru
'Yang buat aku tertarik? Ada.. bahkan aku tertarik dan udah jatuh cinta sama dia saat pertama kali ketemu di apotek lamaku. Tapi sayangnya sekarang dia udah punya Dokter Zelena', kata Melati di dalam hati.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDm76hUBMB8
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuOP5fOLDJ9
Melati tetap terdiam cukup lama seraya melamun. Pikirannya benar-benar sedang di luar jiwanya saat ini. Akhirnya karena cukup kesal, Tiffany berteriak di telinga Melati.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdp62cuByGD
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvWZDbMvjIS
"Woyyy Mel..!!,", kata Tiffany yang khawatir.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiHO0EBD0Ub
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfFEugKsk29
"Dokter Zein.. iya Dokter Zein!!", kata Melati yang kaget dan kemudian spontan mengucapkan sebuah nama.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ75JV0rt95T
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD1rKgdU90p
"Ahaa... Siapa Dokter Zein, Mel?", kata Viani yang tersenyum ceria dan terdengar sedang meledek Melati.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡShP9GqujwT
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6T3APdGjAS
"Ah.. siapa? Bukan siapa-siapa kok.. Yuk ah guys, mending kita happy-happy aja", kata Melati yang spontan mengalihkan pembicaraannya.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKDdn2LB5Os
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk1aWXijacx
Ketiga sahabatnya hanya saling memandang satu sama lain, kemudian tersenyum cerah. Mereka bertiga sudah sangat tahu karakter sahabatnya ini.
'Pasti Dokter Zein ini orang yang membuat Melati tertarik', pikir ketiga sahabat Melati itu.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb2iEy2MAeG
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkTEyrIKsVl
=========================
(Di Stasiun Kota Derisa)
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxmNpHmSHPe
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdl1utQ16VV
Sementara saat ini di Stasiun Derisa, seorang perempuan berhijab baru saja turun dari kereta. Benar, dialah Zara Aleefa. Perempuan yang juga tergolong tinggi ini, mempunyai tinggi badan yang sama dengan Zelena, yaitu 183 cm. Selain itu, dia adalah sang pemegang sabuk hitam karate. Gaya berjalannya tidak lebay, tapi elegan dengan aura kuat yang terpancar. Membuat semua driver opang (ojek pangkalan) di sekitar area stasiun menjadi ragu untuk menawarkan jasa transportasi mereka.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkfdsCb1d6P
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfaSf2oooki
Beberapa saat kemudian, Zara segera menelepon seseorang yang di kenalnya, yaitu Hamid Basrah, sepupu Dokter Zein Al-Ghifari.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr390p35pE0
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo7lLAlmLYd
"Assalamualaikum, Bang Hamid. Zara udah sampai", kata Zara sambil menelepon Hamid.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK0RZ6nyn5V
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9RgburDlUl
"Wa'alaikumussalam, oh sudah sampai di rumah. Alhamdulillah", kata Hamid yang mengira Zara baru saja kembali dari bepergian.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHZzcutzvxT
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeJesgpf4LZ
Sebelumnya Hamid memang mengirim pesan kepada Zara, menanyakan dia sedang ada di mana. Dan Zara hanya membalas sedang dalam perjalanan. Pesan dari Khalid, ayah Zara kepada Zara, bahwa dia harus segera memberitahu Hamid jika saat ini sedang dalam perjalanan ke Kota Derisa. Pesan ayahnya diabaikan sendiri oleh Zara. Alasannya, Zara takut jika Hamid memberitahu Dokter Zein bahwa saat ini dia sedang dalam perjalanan ke tempat tinggalnya. Takutnya Dokter Zein yang sudah kecewa, malah pergi dan tidak ingin menemui Zara.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ly2xtNmbv
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhaldf5mk5b
"Iya udah cepetan teh", kata Zara sedikit kesal dengan Hamid.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVex8yb5JyX
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmf4l3Zg6mS
"Eh.. Cepetan kenapa teh kopi, naon naon naon?", balas Hamid yang coba menirukan logat daerah tempat Zara tinggal.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVu40jfqJKB
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOf37VwcqMi
"Astaghfirullah bang, Zara udah sampai di stasiun Kota Derisa", balas Zara yang langsung membuat Hamid terkejut.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKPzWNr2rHH
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXIAvcHd7qC
"Apaaa?!", kata Hamid yang langsung bangkit dari tempat tidurnya.
"Enti kenapa gak bilang dari tadi, untung ane gak lagi pergi. Ya udah, enti nunggu dulu di situ", kata Hamid yang langsung mematikan teleponnya dan bergegas secepat mungkin berganti pakaian untuk menjemput Zara di stasiun Kota Derisa.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEySGYkqBGw
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUtJhe1FPkm
"Wa'alaikumussalam", balas Zara yang geleng-geleng kepala. Zara mengerti kenapa Hamid terdengar panik sehingga tidak sempat memberi salam. Zara kemudian menunggu Hamid yang akan menjemputnya di sebuah warung kecil di sekitar Stasiun Kota Derisa untuk sekedar membeli makanan ringan dan minuman botol sebagai penghilang rasa lapar dan dahaga.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxfRewYpANw
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ619FTomLeZ
Setelah menunggu selama lebih kurang 20 menitan, Hamid pun sampai di Stasiun Kota Derisa dengan meminjam mobil pamannya, Pak Abdullah. Hamid keluar dari mobil hendak menelepon Zara, memberitahukan bahwa dia sudah sampai, sebelum suara khas logat daerah yang dia kenal menyapanya.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi8Ry6aAIKH
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDQkf4I6oDr
"Lama pisan euy", kata Zara yang langsung membuka pintu mobil dan duduk di bagian depan.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxtcUpE6Q49
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu66mD7jJmm
"Eehh Zara, silahkan masuk ke mobil", kata Hamid yang tersenyum kecut melihat Zara sudah ada di kursi depan.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA2EUnpRuaI
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXgPZTjKIKf
"Udah cepetan teh jalan", kata Zara tidak sabar. Hamid pun masuk dan duduk di kursi pengemudi sambil berkata.
"Mana ada teh jalan, ha ha", kata Hamid yang langsung menginjak pedal gas.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCTU4mozUTn
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGRQCIGW1ki
Zara hanya melihat ke arah Hamid sambil memutar kedua dua bola matanya. Karena perjalanan Zara tadi yang sudah menghabiskan waktu sekitar 5 jam, Zara pun kelelahan dan tertidur pulas.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv45lGY9pHK
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq2w3wZTzCv
'Zara emang cantik, Masya Allah. Sayangnya ane udah ada bini. Kalo bini ane ijinin poligami, udah dari dulu ane nikahin si Zara ini', kata Hamid dalam hati kemudian mendadak langsung merasa kesal kepada istrinya, Halimah.
Padahal ayahnya dan ke 4 saudara laki-lakinya semua berpoligami. Kedua saudara perempuan Hamid pun juga mempunyai madu dari suaminya masing-masing. Hanya Hamid sendiri yang tidak berpoligami, takut jika dia diam-diam di kebiri oleh istrinya saat sedang terlelap tidur.227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡowsassjbm8
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNWrtyDsEBR
=========================227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBrRYXt6NOK
227Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNF8nuPAxwB
