Dokter Zelena pun merasa sangat malu hingga dia memutuskan untuk menunggu di luar dan duduk bersama dengan beberapa pasien Dokter Zein.240Please respect copyright.PENANAlkgdGBB8wY
240Please respect copyright.PENANA1nH909aCy5
"Hei kau lihat dia? Dia adalah dokter wanita tadi yang langsung masuk menemui Dokter Zein", kata pasien sebelumnya yang mengomentari Dokter Zelena sambil berbisik.240Please respect copyright.PENANA2yGIinxndc
240Please respect copyright.PENANACxJ7Gjuyh3
"Iya itu dia.. Tampaknya dia kena marah sama Dokter Zein ya? Lihatlah wajahnya yang memerah", balas pasien lainnya.240Please respect copyright.PENANAbiGCYHbAqg
240Please respect copyright.PENANAjwXGYukbSv
"Kabarnya Dokter Zein itu orang yang tegas dan adil. Sebelumnya aku kurang mempercayainya. Tapi sekarang setelah melihat dokter wanita itu, aku baru percaya", kata pasien pertama menambahkan.240Please respect copyright.PENANAuvu2S2wXot
240Please respect copyright.PENANAwdQuZG0TMo
"Sudah.. sudah.. kasihan dokter wanita itu. Ku rasa sekarang dia sudah mendapatkan pelajaran. Tidak usah di pedulikan lagi", kata pasien di sebelahnya ikut mengomentari.240Please respect copyright.PENANAg143PlRX1Y
240Please respect copyright.PENANA8B3SKmKbQZ
Sebenarnya Dokter Zelena mendengar bisik-bisik pasien di belakangnya itu. Tapi Dokter Zelena hanya diam saja. Benar memang dia yang salah. Tidak seharusnya masuk ruangan tanpa mengetuk pintu lebih dulu. Itu pun jika di ijinkan masuk.
Akhirnya Dokter Zelena tidak memasukkan hati ucapan-ucapan pasien Dokter Zein itu dan hanya diam menunggu Dokter Zein selesai praktek.240Please respect copyright.PENANAwOMtGZ6uVX
240Please respect copyright.PENANAKj3s1XF7il
240Please respect copyright.PENANANyeEuCxf17
(Kembali ke ruang praktek Dokter Zein)
240Please respect copyright.PENANAfCpEcwTlkP
240Please respect copyright.PENANATP9ssMPCvR
"Dokter Zein, pacarmu sangat cantik", kata Bapak Suryo Sumpeno yang saat ini tengah diperiksa oleh Dokter Zein.240Please respect copyright.PENANAxE1umrzwsU
240Please respect copyright.PENANAgo04eL1997
Bapak Suryo adalah salah satu pasien langganan dari Dokter Zein ini. Dia tidak mau di obati jika tidak bersama Dokter Zein. Mereka berdua pun lama-lama menjadi akrab.240Please respect copyright.PENANA0eYRKLT8Jy
240Please respect copyright.PENANAnu4UkrEB4h
Setidaknya, Pak Suryo ini tahu sedikit tentang beberapa privasi dari Dokter Zein. Sudah beberapa kali Pak Suryo bertanya tentang kehidupan pribadi, seperti masalah rumah tangga, asmara dan lainnya.
Pak Suryo tadi juga sangat mengagumi kecantikan Dokter Zelena itu. Pak Suryo berharap Dokter Zein dan Dokter Zelena setidaknya minimal bisa menjadi sepasang kekasih.240Please respect copyright.PENANATVE1PJsq8p
240Please respect copyright.PENANAX1Dxbva4jC
"Ah, Pak Suryo, dia bukan pacarku", kata Dokter Zein menggelengkan kepalanya.240Please respect copyright.PENANAPIP6FkThRj
240Please respect copyright.PENANAzIJiIHNhz7
"Sekarang memang belum, tapi bisa jadi besok, lusa atau suatu hari nanti. Bapak lihat kalian berdua sangat serasi. Dan Bapak juga melihat wajah kalian berdua sedikit ada kemiripan", kata Pak Suryo berterus terang.240Please respect copyright.PENANAhPE9JKKOhX
240Please respect copyright.PENANA9ncCrT2nKW
"Memangnya semirip itu, Pak?! Masalahnya ayah saya juga berkata yang sama dengan Pak Suryo ini", kata Dokter Zein kepada Pak Suryo.240Please respect copyright.PENANA4RBKPD2GGk
240Please respect copyright.PENANANCJWvjZ1xH
"Nah kan, apa bapak bilang. Eh eh tunggu dulu, ayahmu juga sudah pernah bertemu Dokter Zelena itu? Wah.. bagus bagus ha ha ha.. Semoga langgeng ya.. Ha ha ha.. Mengenai almarhumah istrimu itu, yang sudah ya sudah, jangan terlalu dipikirkan almarhumah istrimu itu. Kasihan sudah tenang di sana, jangan di ungkit lagi. Sekarang Dokter harus move on. Sayang sekali bapak ini cuma punya cucu laki-laki. Kalau bapak punya cucu perempuan, pasti bapak sudah jodohkan dengan Dokter Zein ini. Ha ha..", kata Pak Suryo tertawa kemudian menghela nafas karena tidak mempunyai cucu perempuan.240Please respect copyright.PENANABVfwMj2z1D
240Please respect copyright.PENANAVQJnUoY13D
Dokter Zein hanya mengiyakannya saja. Setelah di rasa cukup memeriksa keadaan Pak Suryo, Dokter Zein kemudian menulis beberapa resep obat kepada Pak Suryo. Selesai menulis, segera Dokter Zein menyerahkan resep itu kepadanya. Pak Suryo bangkit dan berdiri dari tidurnya lalu mengucapkan banyak terima kasih.240Please respect copyright.PENANAAv2w8ebQYf
240Please respect copyright.PENANAY45pN9prJz
"Pasien atas nama Bapak Tony Herlambang".240Please respect copyright.PENANASFWvc6abXy
240Please respect copyright.PENANApV6Q6zckaD
Terdengar suara dari speaker yang memanggil sebuah nama. Pasien atas nama itu kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan masuk ke dalam ruangan praktek Dokter Zein.240Please respect copyright.PENANADNYTFJOaoz
240Please respect copyright.PENANAWaxjgrOC4t
Di luar, Dokter Zelena semakin merasa cemas. Dokter Zelena tetap menunggu dengan sabar hingga selesai praktek Dokter Zein.
'Lama sekali', kata Dokter Zelena dalam hati sambil terus menerus memainkan jari jemarinya.
240Please respect copyright.PENANAkf7nvozxmO
Setelah menunggu hampir selama 45 menit, selesai sudah praktek Dokter Zein. Dokter Zelena yang sudah tidak sabar lagi pun langsung menerobos saja dan masuk ke ruangan itu.240Please respect copyright.PENANAGQLbgLWRi1
240Please respect copyright.PENANAo4c1wZNwWA
"Dokter Zein, sudah selesai belum?", kata Dokter Zelena yang terdengar panik.240Please respect copyright.PENANAoNyQtJkT7U
240Please respect copyright.PENANAaBjE8mf2Yx
"Sudah, baru saja. Ada apa sih, Dok. Sepertinya penting sekali", kata Dokter Zein yang juga penasaran.240Please respect copyright.PENANAhex1CHmO2s
240Please respect copyright.PENANAZE2hemLQGR
"Orang yang aku pukul itu, ternyata dirawat di sini. Anak buahnya tadi datang menemuiku, dan berpesan kepadaku agar aku menemui bos nya. Bos Gareng namanya", kata Dokter Zelena menjelaskan.240Please respect copyright.PENANAHbq5IGYbUQ
240Please respect copyright.PENANA0B08dtdlOW
"Lalu?", kata Dokter Zein bertanya sambil menaikkan alisnya.240Please respect copyright.PENANAoXSzl9wiDE
240Please respect copyright.PENANAa3shWVlQRL
"Lalu?! Aku ini butuh bantuanmu!!!", jawab Dokter Zelena kesal.240Please respect copyright.PENANAi1n8ry7mWl
240Please respect copyright.PENANAz9hVbR6SlT
"Kenapa harus aku?! Hubungi polisi saja sana!", kata Dokter Zein yang segera bangkit dari duduk dan berjalan ke arah pintu keluar.240Please respect copyright.PENANAvYbL7OC1sS
240Please respect copyright.PENANAxsBdWBUPdQ
"Zein...!!!, Dokter Zein...!!!", kata Dokter Zelena yang kesal dan seketika berjalan cepat menyusul Dokter Zein.240Please respect copyright.PENANAv26HYF0C6K
240Please respect copyright.PENANA1TERoKZ9vJ
Karena panik dan tergesa-gesa berjalan, kaki kiri Dokter Zelena tersandung kaki kanannya. Kemudian meluncur cepat ke arah Dokter Zein yang saat itu hendak berbalik untuk mengatakan 'ada apa lagi?'.240Please respect copyright.PENANAIACFNvyDgo
240Please respect copyright.PENANAaBPy6G2vC0
Melihat Dokter Zelena yang meluncur cepat dan akan jatuh ke arahnya, mau tidak mau Dokter Zein spontan menahannya. Tapi karena terlambat mengantisipasi, tubuh Dokter Zein terdorong ke tembok sementara tubuh Dokter Zelena menghantam ke arahnya.240Please respect copyright.PENANAldsQcEuT9H
240Please respect copyright.PENANAoiRH8Qssx4
Duggggg...240Please respect copyright.PENANAdKwMfn0X6S
240Please respect copyright.PENANAqD4waDuNHw
Benturan keduanya tak terelakkan lagi dan menimbulkan suara yang cukup keras. Keduanya terjatuh dalam posisi Dokter Zelena di atas tubuh Dokter Zein. Dan juga kedua bibir mereka beradu.240Please respect copyright.PENANADmRQ8akUTo
240Please respect copyright.PENANAXhGVKcv0qn
"Aarrggghhh!!!", kata Dokter Zein yang langsung sadar dan kini kaget bercampur malu. Segera saja Dokter Zein menghempaskan tubuh Dokter Zelena jauh dari tubuhnya.
Tapi mungkin karena kuatnya hempasan, tubuh Dokter Zelena kini malah berganti di bagian bawah. Akibatnya, sekarang malah terlihat Dokter Zein yang sedang menindih tubuh Dokter Zelena.240Please respect copyright.PENANAKqufpiIJJ3
240Please respect copyright.PENANAYRbHlvm1fL
"Ada apa ini??!!!", kata beberapa perawat dan seorang sekuriti yang kaget karena mendengar seperti suara benda jatuh. Mereka langsung masuk saja ke ruangan Dokter Zein.240Please respect copyright.PENANAgZJBqDYO45
240Please respect copyright.PENANAB9CbVbBzI1
Betapa terkejutnya mereka saat mendapati Dokter Zein sedang dalam posisi 'ekstrem' ini. Entah apa yang harus mereka berdua lakukan saat ini. Mereka tidak bisa mengatakan apapun.240Please respect copyright.PENANAnyFKnVdXQ2
240Please respect copyright.PENANAZgGPadthD5
"Ada apa kalian ke sini?!", bentak Dokter Zelena yang tahu bahwa Dokter Zein pun bingung harus menjawab apa.240Please respect copyright.PENANAJlnpZxJcpE
240Please respect copyright.PENANAyAJDr20YAA
"Dok.. Dok.. Dokter Zelena, kami kira sedang ada apa..?", kata sekuriti itu beralasan.240Please respect copyright.PENANA28K123bpBj
240Please respect copyright.PENANAoKviTYJDoW
"Kalian cepat keluar dari sini!!!", bentak Dokter Zelena tegas.240Please respect copyright.PENANAhZjWCKLmxD
240Please respect copyright.PENANAB3JnWmVlYX
"Ba.. ba.. baik dok, maaf mengganggu waktunya", kata mereka yang segera keluar dari ruangan itu.240Please respect copyright.PENANAH5YYTwQemu
240Please respect copyright.PENANAytWFFJ58OO
"1-0", kata Dokter Zelena tersenyum jahat.240Please respect copyright.PENANADZRl1hRHWx
240Please respect copyright.PENANAM5ViHDS2pY
"Aku sudah membantumu barusan, sekarang kau bantu juga aku", kata Dokter Zelena tersenyum jahat sekali lagi.240Please respect copyright.PENANAMxkn1oz7rV
240Please respect copyright.PENANASHu22WKVE1
"Apa-apaan. Itu tidak membantuku. Itu justru memanfaatkanku!!", kata Dokter Zein kesal dan langsung bangkit berdiri sambil menepuk-nepuk debu di jas putihnya.240Please respect copyright.PENANAY87Jb1xuxm
240Please respect copyright.PENANABuhmoaxtyj
"Tidak masalah... Lagi pula ada beberapa orang yang sudah melihatmu sedang menindihku tadi. Aku bisa saja berteriak minta tolong atau menjadikan mereka saksi agar kau dihukum berat", kata Dokter Zelena tersenyum lebar.240Please respect copyright.PENANA8AwieDQ5bS
240Please respect copyright.PENANAlOTJ8Vgamc
"Apa kau sedang mengancamku?", kata Dokter Zein menatap tajam pada Dokter Zelena.240Please respect copyright.PENANArbDxnUIPCK
240Please respect copyright.PENANAVdRb1SQV4G
"Emm.. bisa dikatakan begitu. Terlihat elegan kan?! Haha.. Ayo cepat ikut aku ke Paviliun Dandellion kamar No. 1", kata Dokter Zelena tertawa dan kemudian langsung menggandeng lengan Dokter Zein.240Please respect copyright.PENANAQ2tqtRA130
240Please respect copyright.PENANATwLrTfjJ3m
"Tidak perlu digandeng!!", kata Dokter Zein kesal.240Please respect copyright.PENANAmgilzv8vq5
240Please respect copyright.PENANApcqxC7RC6k
"Apa kau bodoh, mungkin sekarang kabar ini sudah tersebar sampai ke seluruh karyawan RS ini. Biar saja mereka tahu jika kita ada apa-apa!!!", kata Dokter Zelena tersenyum puas dan dalam hatinya sebenarnya bangga karena bisa berdampingan dengan dokter tampan seperti Dokter Zein.240Please respect copyright.PENANATf9Jtv1OsY
240Please respect copyright.PENANAhPxEMaTrst
=============================240Please respect copyright.PENANAqLLF2IWyc4
240Please respect copyright.PENANActLA9dJuwG
(Di dalam Paviliun Dandellion kamar No.1)240Please respect copyright.PENANAnWtZ49DDGh
240Please respect copyright.PENANANl4jTxetRp
"Kau yakin jika wanita jalang itu akan kemari?", tanya Bos Gareng kepada pria bertopi cowboy.240Please respect copyright.PENANAkCOJfIUQuP
240Please respect copyright.PENANAqowidAue40
"Saya sangat yakin bos, dia tidak akan bisa lari dari kita. Aku tahu mungkin dia sedang memanggil bala bantuan saat ini. Itu tidak masalah kan?", kata pria bertopi cowboy yang sangat yakin.240Please respect copyright.PENANAG7YrdWm5CS
240Please respect copyright.PENANADLmvervB02
"Ha ha ha.. tidak masalah dia mau memanggil siapa pun. Baiklah, kita tunggu saja sebentar di sini", kata Bos Gareng sambil menggigit Buah Apel di tangannya.240Please respect copyright.PENANADuQUgNEJFi
240Please respect copyright.PENANAkM9mzOqcso
(Beberapa Saat Kemudian)240Please respect copyright.PENANAQmePo5Pzpo
240Please respect copyright.PENANANBMRWJMwtF
Tok.. tok.. tok...240Please respect copyright.PENANArghTUDL3sf
240Please respect copyright.PENANA0kZRLAPknz
Suara ketukan pintu yang diketuk dari luar, membuat Bos Gareng yang sedang memakan Buah Apel, akhirnya berhenti kemudian tersenyum.240Please respect copyright.PENANAfIbR7tlyTL
240Please respect copyright.PENANAV34xMwYh9L
"Kau.. cepat bukakan pintu", kata Bos Gareng memerintahkan salah seorang anak buahnya.240Please respect copyright.PENANAMIwAjSTL46
240Please respect copyright.PENANAdNv0G9ckZm
"Baik bos..", kata sang anak buah kemudian berjalan ke arah pintu dan membukanya. Terlihat dua orang dokter yang sedang berdiri. Satu dokter wanita cantik dan satu dokter pria tampan.240Please respect copyright.PENANAHvy9MOqL4Z
240Please respect copyright.PENANAxAGlwDJ3d9
"Bos Gareng sudah menunggu anda dari tadi nona", kata anak buah Gareng. Dokter Zelena mengangguk, kemudian masuk ke dalam ruangan. Dokter Zein juga akan masuk ruangan, tapi seketika dihadang oleh anak buahnya.240Please respect copyright.PENANAV7wFPu0FNw
240Please respect copyright.PENANA6iz44BTirc
"Biarkan Dokter pria itu ikut masuk!!", kata Bos Gareng memerintahkan anak buahnya. Anak buahnya pun mengangguk lalu membiarkan Dokter Zein masuk untuk mendampingi Dokter Zelena.240Please respect copyright.PENANATWKWvfHlQf
240Please respect copyright.PENANAmcMqOP5QtA
==========================
240Please respect copyright.PENANAa1XLEktoUm
240Please respect copyright.PENANARcWXlzHFjn
240Please respect copyright.PENANAS2idAeo3OR