Heendon kini resmi di angkat menjadi sekretaris Rudi Sadewo. Dokter Zein dan yang lainnya pun sudah di beritahu tentang 'pekerjaan baru' Heendon ini. Dokter Zein pun menugaskan Heendon untuk tetap mengawasi Rudi Sadewo itu.
Dokter Zein juga mengatakan bahwa Rudi Sadewo sebelumnya adalah HRD RS Derisa. Heendon cukup terkejut mendengar fakta dari Dokter Zein itu.
Itu berarti, hanya dalam waktu kurang lebih 3 bulan saja, kekayaan dari Rudi Sadewo benar-benar berlipat ganda.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr6T0aHj34k
Ini sangat bertolak belakang sekaligus mencurigakan. Apalagi saat Rudi Sadewo itu bisa menjadi seorang pejabat tinggi di Kota Derisa.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRfLLMhQjQt
Pertanyaannya adalah dari mana uangnya hingga dia bisa terpilih. Dan juga dari desas desus yang beredar, Rudi Sadewo kemungkinan akan maju mengkampanyekan dirinya untuk menjadi seorang Walikota.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Ip5M46nqY
(Seminggu Kemudian)
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyesXI1eoGk
Seminggu ini di lalui oleh Dokter Zein dan yang lainnya dengan keadaan normal.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4P9QfB84CV
Tidak ada kabar terbaru dari Rudi Sadewo melalui Heendon yang diam-diam mengawasinya.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNUJWqVNWqf
Semuanya masih aman-aman saja. Hanya saja, Rudi Sadewo sempat mengeluhkan kepada Heendon tentang salah satu anak buah andalannya yang tidak juga menemuinya.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh5AHZNqqVD
Siapa lagi kalau bukan Ryan Arno, sang sniper. Rudi bilang bahwa Arno adalah bagian dari salah satu pasukan militer terbaik di negara ini.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvQtwDeEWZc
Heendon yang tahu juga tentang orang yang di maksud, mencoba menenangkan Rudi Sadewo. Heendon mengatakan kemungkinan Arno saat ini kembali lagi ke pangkalan militernya atau sedang menangani suatu kasus tertentu.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYE3pENjGAc
Opini masuk akal dari Heendon di terima baik di sisi Rudi Sadewo. Meskipun Heendon baru seminggu menjadi sekretaris Rudi Sadewo, tampaknya Pak Rudi ini sudah semakin percaya kepada Heendon.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3XtyMzGJx7
Pak Rudi Sadewo bahkan mengijinkan akses semua fasilitas yang tersedia di bawah naungan Pak Rudi Sadewo.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8EHYSG7qqW
(Di dalam Kamar Fazia)
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOGRo9wASAU
Sejak pengakuan cintanya kepada Dokter Zein di hadapan Pak Abdullah dan Bu Hajjar, Fazia benar-benar selalu mengurung diri di dalam kamar.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqDR4hO9Cv5
Tidak tampak lagi Fazia yang ceria dan cerewet seperti biasanya. Dokter Zein yang menyadari ini pun akhirnya bertanya kepada Pak Abdullah dan Bu Hajjar.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Q1Z4Y7ZRk
Kedua orang tuanya baru menceritakan tentang kondisi Fazia dan statusnya hubungan darahnya saat ini, bahwa Fazia adalah sebenarnya adik sepupu perempuannya. Dokter Zein yang mengetahui itu pun, sangat terkejut.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡODidmp4kXe
Sempat Dokter Zein merasa kesal kepada kedua orang tuanya gara-gara baru menceritakan hal sepenting ini sekarang.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLyMEvuCCer
Jika memang benar begitu, mungkin selama ini kecurigaan nya kepada Fazia, dan tentang rahasia-rahasia besar nya, benar-benar mendekati kenyataan.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoesakXej3K
Tapi buru-buru perasaan itu di hilangkannya. Apapun yang terjadi, untuk saat ini yang terpenting adalah support untuk Fazia. Tidak boleh Fazia terus menerus seperti ini.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIDaWu5EpH9
Jika tidak, di khawatirkan kondisi mental dan emosional Fazia akan terganggu. Apalagi saat mengetahui bahwa kedua orang tuanya tidak bisa berbuat banyak untuk masalah ini.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ53IgWOBXvB
Dokter Zein merasa bahwa dirinya harus melakukan sesuatu untuk Fazia. Dan akhirnya, Dokter Zein sendiri yang memutuskan untuk berbicara hal ini langsung kepada Fazia.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4i8n9hFneC
(Tok tok tok)
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqvykFxDsru
Pintu kamar Fazia di ketuk. Untuk beberapa saat tidak ada jawaban dari dalam kamar.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgQFDNb0Il3
Lalu Dokter Zein kembali mengetuk untuk yang kedua kalinya. Barulah Fazia membukakan pintu kamarnya.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6UxUdqB4dW
"Boleh aku masuk, Zi?", tanya Dokter Zein kepada Fazia.
"Bang Zein...", kata Fazia yang kemudian langsung menarik Dokter Zein masuk ke dalam kamarnya dan mengunci pintunya.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwE7KGZoOgH
Setelahnya, barulah Fazia menghambur ke pelukan Dokter Zein sambil menangis tersedu-sedu.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiOFrhytV0z
"Zia... Sudah jangan menangis lagi", kata Dokter Zein begitu lembut kepada Fazia.
"Bang.. Jangan tinggalin Zi bang", kata Fazia yang masih menangis di pelukan Dokter Zein.
"Memangnya aku mau kemana Zi. Kok bilang mau ninggalin kamu?", kata Dokter Zein lagi.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkrmMQrMNk3
Fazia menyudahi tangisannya lalu mengajak Dokter Zein duduk. Fazia menceritakan semuanya kepada Dokter Zein tentang kegalauan hatinya dan berbagai beban yang ada di hidupnya.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAuvGIomy7z
Dokter Zein sebenarnya ingin ikut menangis saat mendengar cerita Fazia itu. Tapi di tahannya. Laki-laki harus kuat tidak boleh cengeng.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡal9yXPu1fV
"Sementara ini sebaiknya kamu jangan tinggal di sini, Zi", kata Dokter Zein kepada Fazia.
"Ini juga bagus untuk melatih mentalmu agar semakin kuat", kata Dokter Zein melanjutkan ucapannya.
"Lalu aku harus kemana Bang? Habibiy..", kata Fazia yang kemudian memeluk Dokter Zein lagi.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc06JBJQZK1
Tangis kembali membasahi pipinya. Dokter Zein hanya menghela nafas.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIzy9km5kgW
"Tinggallah dulu di rumahku, Zi. Di sana keadaannya sepi. Mungkin itu lebih baik untukmu merenungkan semua ini", kata Dokter Zein menyarankan Fazia.
"Aku tinggal sendirian Bang?", kata Fazia berkaca-kaca.
"Aku akan mengunjungimu setiap hari, dan mungkin akan menginap di sana denganmu juga. Tapi tidak setiap hari tentunya", kata Dokter Zein sambil mengelus rambut Fazia yang saat ini tidak memakai hijab.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN6J9yMWHp2
Dokter Zein menyadari bahwa saat ini dia dan Fazia melakukan sesuatu yang salah. Dokter Zein sudah melakukan khalwat dengan Fazia.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvslYC8PciW
Tapi ini terpaksa di lakukan. Dokter Zein tidak ingin 'mantan adik kandungnya' ini terkena depresi ringan atau bahkan berat.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡevyBYql9QG
Setelah beberapa waktu bercakap-cakap di dalam kamar, dengan pertimbangan matang, Fazia setuju saran Dokter Zein.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡumX5vtRRMp
Fazia akan keluar dari rumah ini untuk sementara hingga kondisinya dan keluarganya benar-benar stabil.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDpDWM9xgwW
Dokter Zein juga mengatakan bahwa Dokter Zelena, Zara atau Heendon akan bergantian menemaninya jika dirinya tidak bisa menginap. Fazia menerima semua itu dengan ikhlas.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbCffIvM9yj
=======================
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJQTPsQMiM5
Ring... Ring...
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbCieScfsfu
(Telepon Dokter Zein berbunyi)
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdNiyFWqYzQ
"Zein di sini..", kata Dokter Zein mengangkat teleponnya.
"Dok..", kata seseorang di seberang telepon.
"Ya.. siapa ya?", tanya Dokter Zein lagi.
"Coba tebak", kata si penelepon.
"Maaf saya benar-benar tidak tahu", kata Dokter Zein menggelengkan kepala karena benar-benar tidak mengetahuinya.
"Ini aku.. Amel.. ", kata penelepon yang mengaku bernama Amel itu.
"Amel?? Amel, Amel, Amel??", kata Dokter Zein mengingat-ingat nama itu, kemudian terlintas gambaran seorang wanita berhijab mungil dan memakai kacamata.
"Oh. Maksudmu... Apa kamu itu Risma? Risma Amelie kan?! Alias si Risem itu?!! Ha ha ha", kata Dokter Zein yang terkejut kemudian tertawa.
"100. Ha ha ha. Tapi gak usah bawa-bawa nama Risem juga kalee!!!", kata Risma yang juga ikut tertawa meskipun sedikit kesal.
"Tak kiro pean iki wes lagi neng barzah (Aku kira kamu udah di alam barzah), ha ha ha", kata Dokter Zein meledek Risma.
"Sih Lah.. Lambene.. (au ah. Mulutnya..)" kata Risma memakai logat daerahnya.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqdeljdpFWn
Risma adalah kenalan lama Dokter Zein. Seorang perawat yang gagal menjadi perawat di RS. Sekarang usianya sudah 24 tahun.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5k9O0EzSIh
Dokter Zein dan Risma dahulu berkenalan pertama kali lewat salah satu aplikasi media sosial. Orangnya kocak meski dia adalah wanita. Dokter Zein sudah mengenal Risma sejak dia masih kelas 2 di SMA keperawatan.
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡddErb1rLt9
=========================
218Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnYju8FEUuv
ns216.73.216.19da2 
