(Di Halaman Belakang Rumah Pak Abdullah)129Please respect copyright.PENANAnHV3IwCqla
129Please respect copyright.PENANA8eUCJuK8NS
Bug bug dukk dukk.. duagg duagg buagg buagg.. blaarrrr...129Please respect copyright.PENANA6fua9YVdvP
129Please respect copyright.PENANAIhnnvJoFyt
"Kau cukup hebat Nona Zara! Ha Ha Ha Ha.. Hufft.. hufft..!!", kata Heendon tersenyum dengan nafas yang cukup terengah-engah.
Heendon kini sedang berlatih tanding dengan Zara. Kekuatan Zara membuat Heendon sedikit terkejut.129Please respect copyright.PENANAtKMf89iSO7
129Please respect copyright.PENANAauWuuaKENa
"Hufft.. hufftt.. He he he.. Kau terkejut ya?! Hiaattt!!", kata Zara yang memulai kembali menyerang Heendon.
Kedua nya benar-benar tidak ingin mengalah satu sama lain. Semakin Heendon meningkatkan teknik serangan nya, saat itu juga Zara akan meningkatkan lagi teknik nya.129Please respect copyright.PENANAD6ID86pQ9S
129Please respect copyright.PENANA6oI7iBZHzp
'Ini gila.. Perempuan bernama Zara ini bisa mengimbangi teknik seranganku. Menarik.. Ini sangat membuatku tertarik.. Ha Ha Ha Ha.. Semua wanita yang dekat dengan suamiku itu pasti mempunyai kelebihan masing-masing', kata Heendon saat menyerang Zara sambil berpikir seperti itu.129Please respect copyright.PENANAeGO6NRaBAO
129Please respect copyright.PENANAxZKXRPpEP9
Zara pun berpikir demikian. Sebelum nya dia sempat meremehkan kekuatan dan keahlian bela diri Heendon.
Tapi kini, Zara harus mengerahkan segala kemampuan terbaik nya untuk melawan istri dari pria yang di cintai nya ini.129Please respect copyright.PENANA69Hbgdq5Vq
129Please respect copyright.PENANAikxhVMnGPt
Heendon bertarung melawan Zara. Bisa dikatakan ini adalah pertarungan pribadi antara dua wanita yang mencintai satu orang yang sama. Pertarungan yang intense.
Zara Sang Ratu Karate mencoba melawan Heendon, perempuan yang penuh misteri ini, yang dalam pengakuan nya juga pernah belajar Karate beberapa tahun yang lalu.
Tendangan dan pukulan yang di arahkan masing-masing dari kedua nya itu, bisa di block satu sama lain, dan ada juga yang beberapa teknik yang sudah terbaca.129Please respect copyright.PENANAMwpXzKrn6r
129Please respect copyright.PENANAxM0jwyYnPQ
"Suara apa itu? Seperti ada orang yang sedang bertarung!", kata Dokter Zelena kepada Dokter Zein yang masih berada di dalam kamar.
"Emm.. Seperti nya Heendon dan Zara sedang berlatih tanding", kata Dokter Zein berasumsi.
"Benarkah?? Ayo kita lihat..!!", kata Dokter Zelena yang merasa tertarik dan kemudian mengajak Dokter Zein untuk melihat nya.129Please respect copyright.PENANAzEqlj3J9bE
129Please respect copyright.PENANAJGIbwObbaD
Dokter Zein pun hanya mengangguk dan berjalan keluar dari kamar bersama Dokter Zelena, kemudian langsung menuju ke halaman belakang yang ternyata cukup luas itu.129Please respect copyright.PENANAt3SKDfjdrJ
129Please respect copyright.PENANA4gcDB9RF73
"Di mana sepupumu itu?", kata Dokter Zelena bertanya kepada Dokter Zein.
"Sepupuku? Maksudmu si Hamid?", kata Dokter Zein lagi.
"Benar.. Aku hanya sekali saja melihat nya saat dia membawa teteh Zara ke sini", lanjut Dokter Zelena.129Please respect copyright.PENANAk4r1y2uAI3
"Sepertinya Hamid sudah kembali ke rumah nya. Dia kan sudah punya istri", kata Dokter Zein mencoba menjelaskan.129Please respect copyright.PENANAs9DBdPkoZh
129Please respect copyright.PENANAJx7sqZzcV2
Dan Dokter Zelena pun hanya mengangguk saja, kemudian kedua nya tidak mengatakan apa-apa lagi hingga sampai ke halaman belakang tersebut.129Please respect copyright.PENANAhiI1d8wbHw
129Please respect copyright.PENANAymeGTCumAy
(Saat Ini Di Halaman Belakang Rumah)129Please respect copyright.PENANAnEXl8MLYB7
129Please respect copyright.PENANAXrBuevrtYd
Di halaman belakang rumah, terlihatlah pertarungan antara Heendon dan Zara.
Dokter Zelena yang melihat mereka berdua bertarung dengan serius pun menjadi sangat antusias. Dokter Zelena kemudian berteriak.129Please respect copyright.PENANAdSpNPxsY5M
129Please respect copyright.PENANAJYoTBV4VbC
"Nyonya Zein!!. Aku juga mau berlatih!!", kata Dokter Zelena berteriak dan mengejutkan Dokter Zein yang ada di sebelah nya.129Please respect copyright.PENANAsHHSjAu94z
129Please respect copyright.PENANAO4hPFDyXMB
'Sialan si Zelena ini. Sebutan Nyonya Zein itu panggilan sakral. Padahal dia sendiri juga mau di panggil begitu. Huh!!', kata Dokter Zein kesal dan berbicara dalam hati nya.129Please respect copyright.PENANAMFulCUzknq
129Please respect copyright.PENANAQGxeGx9HHF
"Baiklah, kemarilah Nona Zein!!", kata Heendon yang berteriak juga ke arah Dokter Zelena dan teriakan Heendon itu kembali mengejutkan Dokter Zein.129Please respect copyright.PENANAuy55QLWiYP
129Please respect copyright.PENANA6DHCAjxDua
'Lagi-lagi. Mereka kan punya nama sendiri. Kenapa harus memakai namaku? Aneh sekali', kata Dokter Zein lebih kesal lagi dan saat berbicara di dalam hati.129Please respect copyright.PENANATkYGEJN5sc
129Please respect copyright.PENANAUdGNbdKI7c
Mereka bertiga, Dokter Zelena, Zara dan Heendon pun akhir nya berlatih tanding bersama. Mereka bertiga saling menyerang masing-masing dengan keahlian mereka.
Tidak ada yang bergabung atau membela satu sama lain. Yang ada hanya tiga orang yang saling melawan. Terlihat di sana Dokter Zelena yang sedikit lebih unggul dari Heendon dan Zara.
Selain karena Heendon dan Zara sudah sedikit kehabisan tenaga, Dokter Zelena juga unggul dalam hal kecepatan. Dokter Zelena jika sudah memegang alat apa pun untuk menyerang, serasa kecepatan nya bertambah dua kali lipat.
Maklum saja, karena Dokter Zelena adalah seorang ninja di balik identitas dokter nya.129Please respect copyright.PENANANWOQcp2sW6
129Please respect copyright.PENANAqFKAHnkNNJ
Sesudah berlatih tanding selama hampir 45 menit, mereka bertiga kelelahan. Mereka bertiga duduk bersama dan saling memuji keahlian nya masing-masing.
Dokter Zein yang melihat mereka bertiga sedari tadi pun hanya tersenyum saja.129Please respect copyright.PENANA2A0JaNBkoa
129Please respect copyright.PENANAjIfPONlJK5
(Beberapa saat kemudian)129Please respect copyright.PENANAyepZf9Wvom
129Please respect copyright.PENANAFWFWr6ZNcC
Terdengar suara mobil yang di parkir di halaman depan rumah. Kapten Lenny turun dari mobil dengan tergesa-gesa. Dokter Zein yang mengerti situasi nya pun segera menemui Kapten Lenny.129Please respect copyright.PENANAv4lsA0v6te
129Please respect copyright.PENANAXPXZpImDeH
"Dokter Zein.. Dokter Zein!!", kata Kapten Lenny setengah berteriak.129Please respect copyright.PENANATYwUqTuS6b
"Ya.. aku di sini Nona", kata Dokter Zein sambil berjalan cepat mendekati.129Please respect copyright.PENANAy1kzIOJ6f5
"Ada apa Nona kapten?", kata Dokter Zein setelah berhadapan dengan Kapten Lenny.129Please respect copyright.PENANApJfMwlkJUN
"Panggil Lenny saja", kata Kapten Lenny, kemudian memberitahu sesuatu yang penting.129Please respect copyright.PENANACuV6Op6qch
"Dokter Zein, mungkin kecurigaanmu benar", kata Kapten Lenny.129Please respect copyright.PENANAeqwzOPV48R
"Apa kau menemukan sesuatu?", tanya Dokter Zein.129Please respect copyright.PENANAVos40H4rMA
Kapten Lenny mengangguk, kemudian berkata.129Please respect copyright.PENANAkVUj4Q37Nh
129Please respect copyright.PENANAEOFSETSyUJ
"Aku tadi melewati ruangan Komisaris Wawan. Setelah itu, aku melihat dia tergesa-gesa keluar ruangan. Aku sempat mendengar nya menelepon seseorang dan memanggilnya Pak Rudi", kata Kapten Lenny yang masih terengah-engah.129Please respect copyright.PENANAtImKw6qPLm
129Please respect copyright.PENANA5hpjyHjvS8
"Pak Rudi?", kata Dokter Zein mengerutkan dahi nya.129Please respect copyright.PENANA26w3RM3QvK
"Kau mengenal nya?", tanya Kapten Lenny bertanya.129Please respect copyright.PENANAncmQuDE3sS
"Aku tidak yakin, Nona Lenny. Banyak orang yang bernama Rudi", kata Dokter Zein mengangguk.129Please respect copyright.PENANAJi1YiZloYO
129Please respect copyright.PENANA8MLaXK81zf
'Tapi aku sangat mengenal seseorang yang bernama Rudi juga. Dia adalah..', pikir Dokter Zein merenung dalam diam.129Please respect copyright.PENANARxspCnabik
129Please respect copyright.PENANANcID0q1YKC
"Dokter Zein.. Apa kau tidak apa-apa?", kata Kapten Lenny bertanya.129Please respect copyright.PENANAGxyKIwXF0J
"Apa kau tau di mana atasanmu itu sekarang?", kata Dokter Zein lagi yang langsung kembali bertanya.129Please respect copyright.PENANAjZJlC34KNC
129Please respect copyright.PENANAg7QH36EQGC
"Sejak kau memintaku untuk mengawasi atasanku itu, aku sudah menempatkan alat pelacak di mobil Komisaris Wawan", kata Kapten Lenny mengangguk.129Please respect copyright.PENANA39KF1ZThym
129Please respect copyright.PENANADWYhV1ZPdK
"Terima kasih Kapten Lenny", kata Dokter Zein yang kini terlihat lebih menghormati Kapten Lenny.129Please respect copyright.PENANAlWFN5s6fqn
129Please respect copyright.PENANAmWjiTyYyVt
Melihat Kapten Lenny dan Dokter Zein berbicara berdua, 'The Three Musketeers Girl', sebutan untuk trio wanita ini, Dokter Zelena, Zara dan Heendon mendekati mereka.129Please respect copyright.PENANAnvkZ0SgQ2W
"Selamat datang, Kapten", kata Heendon kemudian berjabat tangan kepada Kapten Lenny.129Please respect copyright.PENANAYk9cmKpg9K
129Please respect copyright.PENANAnx7xJMUd0n
Dokter Zelena dan Zara pun berbuat hal yang sama dengan nya. Kapten Lenny hanya mengangguk dan sempat berpikir.129Please respect copyright.PENANAdBjfLvS5Y3
129Please respect copyright.PENANAHmt58cQYjz
'Mereka bertiga terlihat rukun sekali. Huh!', kata Kapten Lenny dalam hati nya.129Please respect copyright.PENANAJyshvZFZpG
129Please respect copyright.PENANAYjglwm56xZ
Kemudian Kapten Lenny menceritakan semua nya tanpa ada yang di tutupi. Ketiga gadis itu hanya menganggukkan kepala mereka masing-masing.129Please respect copyright.PENANAGuIulKw35M
129Please respect copyright.PENANAHy4wBNOxoX
"Oh iya, Nona Lenny. Aku akan ikut denganmu malam ini", kata Dokter Zein menawarkan.129Please respect copyright.PENANA3gKmGX1LPH
129Please respect copyright.PENANA0IgMm7svCl
"Benarkah?! Oh maaf.. Ehemm.. Baiklah kalau begitu", kata Kapten Lenny senang meskipun terlihat ekspresi wajah nya yang datar.
Ketiga wanita itu saling memandang satu sama lain kemudian tersenyum bersama. Seperti nya mereka baru saja mengerti akan satu hal.129Please respect copyright.PENANA20CdKvJXKn
129Please respect copyright.PENANAjSsyaLv4Z6
(Di malam harinya)129Please respect copyright.PENANAXFPzsJSloH
129Please respect copyright.PENANA7Q1wHkTmLq
Kapten Lenny dan Dokter Zein berangkat bersama dari rumahnya. Alat pelacak itu mendeteksi lokasi di mana mobil Komisaris Wawan itu berada.
Rupanya ada di daerah sekitar Pantai Trahar, beberapa kilo meter dari pusat Kota Derisa. Dan benar saja, saat mobil Kapten Lenny mendekat ke arah titik lokasi itu, mobil Komisaris Wawan benar-benar ada di sana.129Please respect copyright.PENANAF50TYAzdc9
129Please respect copyright.PENANAsc3MtTxL9w
Kapten Lenny yang saat ini hanya memakai Jaket Hoodie Hitam dan Celana Jeans Biru panjang, benar-benar terlihat berbeda.
Dokter Zein pun sempat terkejut melihat penampilan keren dari Kapten Lenny saat ini.129Please respect copyright.PENANA6lThI0nKNp
129Please respect copyright.PENANAAucuWWAj5t
"Wow.. Anda terlihat cukup menawan di mataku Kapten", kata Dokter Zein kepada Kapten Lenny.129Please respect copyright.PENANAcKlRzosyd9
"Sudah.. Diam!!. Jangan meledekku lagi!!", kata Kapten Lenny tegas, tapi sebenar nya wajah nya sudah memerah sekarang.129Please respect copyright.PENANARW6cepFrTG
"Ayo kita cari dia!", kata Kapten Lenny lagi yang kemudian berjalan di depan sambil melirik ke arah kanan dan kiri nya seperti sedang mencari seseorang.129Please respect copyright.PENANAzKxGclEPaG
129Please respect copyright.PENANAHXln75YgxY
Dokter Zein dan Kapten Lenny berjalan bersama dengan Kapten Lenny yang menggandeng lengan Dokter Zein.129Please respect copyright.PENANA7uPvrvuc8y
129Please respect copyright.PENANA12UaEvKYGH
Dokter Zein sebenarnya merasa sedikit tidak nyaman saat di gandeng seperti itu. Itu karena Kapten Lenny terlihat begitu kaku seperti orang yang belum pernah berpacaran sebelum nya.
Kapten Lenny yang menggandeng lengan Dokter Zein dengan cukup kuat membuat lengan Dokter Zein terasa sakit.129Please respect copyright.PENANAA7RQpmUyHz
129Please respect copyright.PENANA1D2gOuCDAc
"Nona, kau menyakiti lenganku. Ini lumayan sakit", kata Dokter Zein kepada Kapten Lenny.129Please respect copyright.PENANA62MlsR4Vwe
"Oh benarkah.. Kalau begitu aku minta maaf", kata Kapten Lenny membalas perkataan Dokter Zein.129Please respect copyright.PENANAyAw6HYsppz
"Seperti nya kau tidak punya pengalaman berkencan ya?. Ha.. Ha.. Ha.. Ha", kata Dokter Zein tertawa terbahak-bahak.129Please respect copyright.PENANADwmPChhqba
"Hei kau diamlah.. Sudahlah kita fokus saja!", kata Kapten Lenny yang menahan malu karena sudah menjadi merah wajah nya.129Please respect copyright.PENANA4Kg163csjQ
129Please respect copyright.PENANAsyR49OHNaC
Dan setelah berjalan berkeliling hampir selama 15 menit, terlihatlah seseorang yang dikenal oleh Kapten Lenny.129Please respect copyright.PENANAy2nGaL1vwC
129Please respect copyright.PENANAzEjuQxC0Zm
"Ah.. Komisaris Wawan ada di sana!!", kata Kapten Lenny menunjuk suatu arah.129Please respect copyright.PENANAd8Pj7RO2uj
"Ya.. Dan aku juga melihat nya. Bahkan seseorang yang sedang berbicara dengan nya pun aku kenal", kata Dokter Zein menatap ke arah yang di tunjuk Kapten Lenny.129Please respect copyright.PENANAbVzuHCH4o4
"Benarkah kau mengenal nya? Siapa dia? Apa dia adalah orang yang di panggil 'Pak Rudi' itu oleh Komisaris Wawan di telepon?!", kata Kapten Lenny menganalisa dengan segala kecocokan yang ada.129Please respect copyright.PENANAEWt7chxTfk
129Please respect copyright.PENANALI9DKsuFre
"Benar.. Orang di sebelah Komisaris Wawan bernama Rudi. Tepatnya Rudi Sadewo, mantan HRD di RS Derisa", kata Dokter Zein sambil menyipitkan mata nya.129Please respect copyright.PENANAKiiLG98JL8
129Please respect copyright.PENANAQTiaY2OwxU
========================129Please respect copyright.PENANAiNM8rr1wvJ