
Chapter 08
14866Please respect copyright.PENANAMjWL5F6n02
Yanto kembali bekerja seperti biasanya, yaitu membersihkan halaman rumah.
14866Please respect copyright.PENANAuDcWfVDqlh
Satu jam kemudian terlihat mobil memasuki pekarangan rumah.
14866Please respect copyright.PENANA9kHBsuDZV2
Ternyata Pak Lurah yang datang dari luar kota.
14866Please respect copyright.PENANAcWcKZLLYNE
Krisna : "Pak, tolong bawain barang barang saya ke dalam ya"
14866Please respect copyright.PENANAguBpiwXrCW
Yanto : "Ya Pak"
14866Please respect copyright.PENANA6qYMtHVwyP
Orang tua itu sambil tersenyum geli membayangkan bagaimana seandainya Pak Lurah tahu bahwa istrinya yang cantik itu dari malam tadi sampai pagi di gagahi dua orang bandot tua.
14866Please respect copyright.PENANAPFJF1a3qdY
Yanto membawa masuk barang barang Pak Lurah masuk kedalam kamar, disana Ia melihat Nia sudah terlihat rapi dan bersih dan yang selalu membuat kontol Yanto selalu ngaceng adalah Nia terlihat sangat cantik sekali dan begitu menggairahkan.
14866Please respect copyright.PENANAmgr8EzJO6A
Sementara Nia tak begitu menghiraukan Yanto, sikapnya biasa saja seperti tak ada apa apa.
14866Please respect copyright.PENANAdeH6cCZruf
Setelah selesai memasukkan barang barang Pak Lurah, Yanto kembali mengerjakan tugasnya.
14866Please respect copyright.PENANAhYMlpYAQEx
Tak terasa hari sudah berganti sore, Yanto sudah menyelesaikan semua pekerjaannya hari itu, kini Ia bersiap untuk pulang, sebelum pulang Ia bermaksud membersihkan diri ke kamar mandi dibelakang, saat hendak masuk kamar mandi, Yanto melihat Nia yang memakai tank top warna biru dengan rok span warna putih sedang mencuci piring didapur, saat sedang mencuci posisi Nia membungkuk, sedang pantatnya yang membulat besar itu agak diangkat sedikit.
14866Please respect copyright.PENANA6z4HSt34td
Melihat pemandangan itu, batang kontol Yanto kembali berdiri, Yanto pun mendekati Nia dan merangkulnya dari belakang.
14866Please respect copyright.PENANAoN7Glmcb9q
Yanto : "Cantik sekali Bu Lurah, kalau pakai baju ini, saya jadi pengin lagi"
14866Please respect copyright.PENANABsg2dhhKjo
Nia : "Pak Yanto ini apa apaan sih, nanti kalau ketahuan suami saya gimana?"
14866Please respect copyright.PENANAT9twKN4lAS
Nia sedikit sewot.
14866Please respect copyright.PENANALrm1VenKFN
Wanita cantik itu tak habis pikir dengan bandot tua satu itu, gak ada capeknya orang tua itu, pagi tadi udah menggagahinya, ditambah bekerja seharian tapi sorenya masih pengin minta lagi.
14866Please respect copyright.PENANAvxkrwYgegR
Yanto : "Pak Lurah sedang tidur pules,"
14866Please respect copyright.PENANAdv0oeBeBNO
Yanto : "Gak mungkin dia tahu kecuali kalau Bu Lurah pingin dia tahu...."
14866Please respect copyright.PENANA84YyuBGAiI
Yanto : "Udah gak usah lama lama turutin saja kemauan saya"
14866Please respect copyright.PENANALaIIB3nmel
Nia : "Udah buruan,..tapi jangan lama lama"
14866Please respect copyright.PENANAsqVR9BLEOz
Nia agak kesal juga.
14866Please respect copyright.PENANAgk47oFbVw2
Yanto : "Beres, nggak sampai 10 menit, hehehe"
14866Please respect copyright.PENANAGoyZSXI8D6
Seringai Yanto menambah Nia tambah kesal.
14866Please respect copyright.PENANATKTVYydpKL
Yanto segera memelorotkan kolornya, kontolnya yang sudah berdiri tegak meloncat dari sarangnya, kemudian Yanto menyingkap rok Nia ke atas dan juga memelorotkan celana dalam yang dikenakan ibu muda cantik itu.
14866Please respect copyright.PENANAyTymNi1Sxk
Yanto meludahi batang kontolnya, lalu batang kontol besar dan panjang juga hitam berurat itu Ia gesek gesekan sebentar dibelahan pantat Nia.
14866Please respect copyright.PENANAEFUSOhf5IQ
Tak lama kemudian kontol Yanto mulai membelah liang vagina Nia dan menusuknya ke dalam memek wanita itu.
14866Please respect copyright.PENANA7GFGdM4Thr
Nia pun mengernyitkan dahinya merasakan perih yang teramat sangat.
14866Please respect copyright.PENANA9PbyGAbaB5
Nia : "Auuuwww,...sakiiiitt...pelan pelan Pak"
14866Please respect copyright.PENANAlmpWz2CDHk
Yanto : "Tenang saja Lonteku,...nanti juga lama lama enak"
14866Please respect copyright.PENANA24S9T4XUgP
Yanto mulai menggerakan pinggulnya maju mundur dan sore itu kedua insan berlainan jenis itu kembali mengulangi persetubuhannya ,dalam posisi berdiri.
14866Please respect copyright.PENANAasDd9pISQW
Nia sedikit membungkukan badannya.
14866Please respect copyright.PENANA9x68q3MKqY
Sementara Yanto menusuk vaginanya dari belakang.
14866Please respect copyright.PENANAu0uUV4ku3S
Persetubuhan sore itu terlihat panas, Yanto semakin menaikan temponya menusuk nusuk vagina Nia, kedua tanganya meremasi payudara montok Nia yang ikut terguncang seiring gerakan maju mundur pinggul Yanto.
14866Please respect copyright.PENANAjhTEbUYnrA
Yanto memalingkan wajah Nia ke arahnya dan kemudian bibirnya menyambar bibir ibu muda yang cantik itu, melumatnya dengan penuh nafsu.
14866Please respect copyright.PENANAH2zftqr0fv
Nia yang juga sudah merasakan birahinya kembali bangkit membalas pagutan bandot tua itu.
14866Please respect copyright.PENANAnjdTeNpx5D
Nia : "Hmmpppptttt"
14866Please respect copyright.PENANAjS40x488HY
Rasa sakit yang dirasakan Nia sudah hilang dan kini berganti dengan kenikmatan, wanita itu pun mendesah lirih agar tak membangunkan suaminya yang sedang tidur.
14866Please respect copyright.PENANAMDFZgo48Hz
Nia : "Ah,ah,ah,ah,aaakhhhh,...."
14866Please respect copyright.PENANAI8l3uziouI
Yanto juga merasakan kenikmatan yang sama, orang tua itu merasakan memek Nia begitu licin dan hangat, hingga saking nikmatnya, Ia tak dapat menahannya, sampai akhirnya tubuhnya mengejang, begitu juga dengan Nia yang juga merasakan ogasmenya akan datang, tubuh Nia melengkung dan keduanya pun orgasme secara bersamaan.
14866Please respect copyright.PENANATNQoG17jSg
Seeeerrrrr....Seeeerrrrr...Seeerrrrr
14866Please respect copyright.PENANAeESv3dGQ6n
Crt,crt,crt,crt,crt
14866Please respect copyright.PENANA2OdggGE6ev
Ada lima kali tembakan sperma Yanto mengisi rahim Nia dan beruntung waktu itu bukan waktu yang subur bagi rahim Nia.
14866Please respect copyright.PENANArIpOQx9oA9
Suara keduanya terdengar terengah engah usai persetubuhan itu.
14866Please respect copyright.PENANAIAfNBQuxph
Yanto mencabut batang kontolnyadari vagina Nia, kemudian Ia memungut celana dalam Nia dan memasukannya ke saku.
14866Please respect copyright.PENANAVdTH2wEndf
Yanto : "Mulai sekarang kalau lagi dirumah jangan pakai daleman.."
14866Please respect copyright.PENANAkZe5bFt0K7
Yanto : "Biar kalau lagi pengin biar cepet"
14866Please respect copyright.PENANAifRl0XLZOc
Sebelum pergi Yanto mengecup kening Nia.
14866Please respect copyright.PENANAKy9YnwS0yQ
Muaaacchhh...
14866Please respect copyright.PENANADzxTMIplu3
Yanto "Terima kasih untuk pelayanan hari ini"
14866Please respect copyright.PENANAdrEbdTucmg
Yanto lalu pergi meninggalkan Nia.
14866Please respect copyright.PENANABLoq0vyuOO
Setelah merapikan diri, Nia kembali mengerjakan pekerjaanya yang sempat tertunda.
14866Please respect copyright.PENANA8XvtPW72Mz
14866Please respect copyright.PENANAZgebBJgrz6
14866Please respect copyright.PENANAGR3DZD2BCS
Sementara itu kesokaan harinya...
14866Please respect copyright.PENANATee7TmgT9A
14866Please respect copyright.PENANAMXfq9eTZUk
Anna
Darso hendak mengantar Ustadzah Anna ke kantor Polisi untuk menjenguk suaminya yang sedang di tahan di sel MaPolres setempat.
14866Please respect copyright.PENANASElNpXmgit
Ustadzah Anna tadinya ingin pergi sendiri dengan memesan ojek online, tapi setelah dirayu rayu oleh Darso, akhirnya mau juga Ia berboncengan dengan Darso.
14866Please respect copyright.PENANArrpBTcCDTL
Tiba di Mapolres keduanya langsung masuk ke dalam, mereka menemui petugas yang sedang berjaga dan memberi tahu ingin bertemu dengan Ustadz Afandi, tak lama mereka menunggu akhirnya Ustadz Afandi datang menemui mereka, Ustadzah Anna tak kuasa menahan tangis saat Ia melihat suaminya yang terlihat sangat lesu dan nampak seperti keletihan, nampak ada luka lebam di bagian wajah, kusut sekali ustadz Afandi saat itu.
14866Please respect copyright.PENANAdOHQs9vn2s
Anna : "Assalamu’alaikum.. Abi, gimana kabar Abi disini?"
14866Please respect copyright.PENANA3KRxb8mStB
Darso : "Assalamu;alaikum Ustadz"
14866Please respect copyright.PENANAU9tkpC9gRK
Ustadz Afandi tak menjawab pertanyaan istrinya, hanya lelehan air mata keluar dari sudut matanya.
14866Please respect copyright.PENANAcAsXhffncA
Afandi : "Rasanya aku ingin mati saja Umi,..."
14866Please respect copyright.PENANAsBcsei7gr4
Afandi : "Mereka telah memaksaku untuk mengakui perbuatan yang tidak aku lakukan"
14866Please respect copyright.PENANAJ6CYfRUJJ3
Afandi : "Dan karena tak tahan dengan semua siksaan aku terpaksa mengakui,..."
14866Please respect copyright.PENANAUs6JCUkUmO
Afandi : "Mereka sudah melecehkan Abi, Umi...."
14866Please respect copyright.PENANAY18FmFpbwP
Afandi : "Abi sudah kotor,..Hiks,hiks,hiks"
14866Please respect copyright.PENANA4kytEuuasK
Ustadz Afandi menceritakan bahwa baru semalam berada di sel Mapolres itu ia mengalami siksaan lahir batin yang begitu hebat, dari siksaan fisik yang dilakukan oleh para penyidik ditambah lagi Ia dimasukan kedalam sel bersama dengan tahanan kriminal lainnya dan di dalam sel itu ia diperlakukan tidak senonoh oleh para Napi.
14866Please respect copyright.PENANA68Jf69K2a0
Didalam sana, bahkan sampai ada yang menyodomi Ustadz afandi hingga membuat Ustadz Afandi tak kuasa menahan siksaan itu, akhirnya dengan terpaksa Ia harus mengakui perbuatan yang sama sekali tak pernah ia lakukan.
14866Please respect copyright.PENANAGiq0mBAuvG
Perih sekali hati Ustadzah Anna mendengar cerita suaminya, Ia sampai tak sanggup mendengarnya. Pertemuan dengan suaminya di Mapolres itu tak berlangsung lama karena petugas jaga mendatangi mereka dan menyampaikan bahwa waktu berkunjung sudah habis.
14866Please respect copyright.PENANAAd5pAKBPjz
Ustadz Afandi sudah di bawa masuk lagi ke dalam selnya.
14866Please respect copyright.PENANAvDvLF61ejt
Ustadzah Anna dan Darso meninggalkan MaPolres, namun baru sampai didepan pintu keluar Darso bertemu dengan Kapolres, yaitu AKBP Haryadi.
14866Please respect copyright.PENANAisplpFyYOL
Haryadi : "Pak Darso"
14866Please respect copyright.PENANAam8TYtbGwk
Darso : "Selamat Pagi Komandan"
14866Please respect copyright.PENANA4v2SArY34R
Haryadi : "Ah, Pak Darso bisa aja, gimana kabarnya?"
14866Please respect copyright.PENANAbeSyyhwYhG
Darso : "Yah seperti yang Bapak lihat, saya masih seger buger gini"
14866Please respect copyright.PENANAvZqoVTNogs
Haryadi : "Gimana kabar Anton?"
14866Please respect copyright.PENANAn3AFGnORG3
Haryadi : "Saya dengar sekarang dia udah dipromosikan"
14866Please respect copyright.PENANAONX92M4rof
Haryadi : "Naik setingkat lebih tinggi dari saya.....selamat ya Pak"
14866Please respect copyright.PENANAPaYaYxszMD
Pak Haryadi memberi ucapan selamat pada Darso untuk anaknya.
14866Please respect copyright.PENANAFvI8EVAZpK
AKBP Haryadi yang sebagai Kapolres di tempat Darso tinggal memang teman satu angkatan dengan anaknya yang sama sama mengenyam pendidikan di akademi kepolisian.
14866Please respect copyright.PENANAjYUNT0QNWk
Kapolres itu mengajak Darso duduk di ruang loby, Ustadzah Anna juga ikut gabung hanya tempat duduknya memisah.
14866Please respect copyright.PENANAgOlEXP47NR
Meski sudah menjadi seorang Kapolres namun pak Haryadi sangat menghormati kedua orang itu bercakap cakap, hingga Darso menyinggung soal Ustadaz Afandi.
14866Please respect copyright.PENANAEE3W0EMVxG
Darso : "Gimana dengan kasus Ustadz Afandi Pak Kapolres?"
14866Please respect copyright.PENANAha69sXw1cS
Haryadi : "Hmm,..ini kasus berat Pak"
14866Please respect copyright.PENANACYLTtDDBah
Haryadi : "Dan tersangka sudah mengakuinya, ancamannya pun hukuman mati"
14866Please respect copyright.PENANAkQsrQN7nZM
DEGH..
14866Please respect copyright.PENANATHVKElbFTh
Jantung Ustadzah Anna seperti berhenti mendengar pernyataan Kapolres.
14866Please respect copyright.PENANAYUONh73Itn
Anna : "Tapi suami saya tidak bersalah Pak,...kenapa dihukum seberat itu"
14866Please respect copyright.PENANAQNRq2jj5at
Ustadzah Anna dengan suara gemetaran, emosi sudah mulai tak terkendali.
14866Please respect copyright.PENANArOiS0wl915
Haryadi : "Itu nanti, ibu bisa melakukan pembelaan di pengadilan,"
14866Please respect copyright.PENANAfkYvUiVHf2
Haryadi : "Tapi untuk saat ini berkas berkasnya sudah ditanda tangani oleh tersangka,"
14866Please respect copyright.PENANAYmX4zvh4Dl
Haryadi : "Kami tinggal melengkapinya,"
14866Please respect copyright.PENANAkKfJriKmfk
Haryadi : "Kemungkinan dua minggu yang akan datang akan kami limpahkan ke Kejaksaan,"
14866Please respect copyright.PENANAyc8088keje
Haryadi : "Ibu bisa melakukan pembelaan nanti setelah ada proses pengadilan"
14866Please respect copyright.PENANAvoqiXdCWgp
Ustadzah Anna sudah tak sanggup berkata kata lagi, matanya terlihat sembab, tubuhnya terasa lemas, ingin rasanya ia pingsan saat itu, tapi Ia mencoba menguatkan dirinya.
14866Please respect copyright.PENANA0vzKoeQSTM
Melihat hal itu Darso pun berpamitan pada Kapolres, namun sebelumnya sempat tukeran nomer HP dengan Kapolres.
14866Please respect copyright.PENANAh3WMj3XgnX
Haryadi : "Simpan saja nomer saya Pak Darso"
14866Please respect copyright.PENANAlcsXm61nht
Haryadi : "Barangkali sewaktu waktu Pak Darso membutuhkan Saya"
14866Please respect copyright.PENANAW2U20ihyM6
Darso : "OK,...Pak...kami pamit dulu"
14866Please respect copyright.PENANAtUqDvVQ9qN
Kemudian Darso dan Ustadzah Anna pun meninggalkan Mapolres, dengan berboncengan naik motor milik Darso, tak berapa lama kemudian sampailah mereka dirumah kontrakan Ustadzah Anna.
14866Please respect copyright.PENANADakxSXFqJy
Anna : "Terimakasih atas bantuan Pak Darso"
14866Please respect copyright.PENANAXl7cNBm1DJ
Anna : "Saya tak bisa membalasnya, semoga Allah membalas kebaikan Pak Darso"
14866Please respect copyright.PENANAEKmkPnAB4q
Ustadazah Anna turun dari motor dan kemudian masuk ke dalam rumah kontrakannya, baru beberapa langkah Ia berhenti.
14866Please respect copyright.PENANASDRpFEQLnw
Darso : "Saya bisa membantu Ustadz Afandi keluar dari penjara,...tapi itu tak mudah..."
14866Please respect copyright.PENANAAc7tTMEEi7
Darso : "Maka saya mengajukan syarat buat Bu Ustadaz"
14866Please respect copyright.PENANANS9GD5T90P
Darso : "Itu juga kalau Bu Ustadz mau menerimanya"
14866Please respect copyright.PENANAqphd8Mpa8m
Mendengar kata kata Darso, Ustadzah Anna seperti mendapat secercah harapan, Ia tahu Darso bisa menolong suaminya, Ustadzah Anna tak peduli dengan syarat apa yang akan diminta Darso, asal suaminya bebas dari penderitaan Ia akan melakukan apa saja.
14866Please respect copyright.PENANAdDmh7cuGwG
Anna : "Apa syarat yang bisa saya lakukan Pak?"
14866Please respect copyright.PENANAPcT7gdPnvi
Darso : "Syaratnya Bu Ustadz mau tidur dengan saya"
14866Please respect copyright.PENANAlBh5DpCh9i
DEGH...
14866Please respect copyright.PENANAr347qEdex7
Jantung Ustadzah Anna seperti terhenti mendengar kata kata Darso
14866Please respect copyright.PENANA2KH4cQ2QHy
Berat sekali syarat yang diajukan Darso untuknya, apakah Ia harus menjual kehormatannya demi membebaskan suaminya dari penjara bahkan ancaman hukuman mati.
14866Please respect copyright.PENANAPxbc5Ycn1C
Ustadzah Anna mendadak kepalanya menjadi pening.
14866Please respect copyright.PENANAQh1QfSZ5eT
Darso : "Bu Ustadz tak harus menjawabnya sekarang"
14866Please respect copyright.PENANA0Zh9EAF0qu
Darso : Malam ini silahkan Bu ustadz pertimbangkan dengan penuh pertimbangan"
14866Please respect copyright.PENANAZ34W9iSghJ
Darso : "Ingat nasib Ustadz Afandi Bu Ustad....."
14866Please respect copyright.PENANAlz8zR3m1L4
Darso : "Saya pamit dulu Bu Ustdaz,"
14866Please respect copyright.PENANANZea05xpq8
Darso : "Besok saya ke sini lagi meminta jawaban dari Bu ustadz"
14866Please respect copyright.PENANAeusZEVyGCL
Darso sambil menyetater motornya dan kemudian pergi meninggalkan Ustadzah Anna.
14866Please respect copyright.PENANAiBm1l9VIcr
Ustadzah Anna masuk ke dalam rumahnya dan langsung menuju kekamar nya, disana Ia merebahkan tubuhnya, berat sekali cobaan yang harus Ia hadapi saat ini, suaminya sedang di penjara dan mengalami siksaan lahir batin yang luar biasa hebatnya, sampai Ia tak sanggup membayangkan bagaimana nasib suaminya kalau lama dipenjara, baru semalam saja ia sudah mengalami siksaan yang begitu berat.
14866Please respect copyright.PENANA1ERaHgUrVb
Hatinya bimbang,apakah menerima persyaratan yang diajukan Darso dengan konsekuensi Ia harus menjual kehormatannya, ataukah pasrah menerima kenyataan hidup ini.
Satu sisi hatinya berkata.
14866Please respect copyright.PENANAReq5U9hNMm
"Anna, terima saja persyaratan yang diajukan Darso...."
14866Please respect copyright.PENANAZMdhYqIzBk
"Dengan begitu kamu bisa membebaskan suamimu dari segala penderitaan"
14866Please respect copyright.PENANAQ6bjkuFae5
Satu sisi hati yang lainnya berkata.
14866Please respect copyright.PENANAL9OtwfBiOz
"Jangan Anna, jangan kau lakukan itu, itu sangat berdosa, jangan kau lakukan itu"
14866Please respect copyright.PENANA9ziEhrQGVQ
Ustadzah Anna menjadi pusing memikirkannya, namun dalam relung hatinya yang paling dalam Ia sangat menyayangi suaminya, tak sanggup rasanya Ia membayangkan penderitaan yang di alami suaminya saat dipenjara.
14866Please respect copyright.PENANAO4l0JaBtHG
Lama Ia memikirkan semuanya itu membuat kepalanya pening, lelehan air matanya keluar dari sudut matanya, Ustadzah Anna pun meratapi nasibnya.
14866Please respect copyright.PENANAeIOIfu90Q7
Anna : "Ya Allah, kenapa kau berikan cobaan seberat ini kepadaku Ya Allah"
14866Please respect copyright.PENANAckxjUHEbqg
14866Please respect copyright.PENANAXBoV0JUTRU
14866Please respect copyright.PENANA2JD89Qhovi
Sementara itu...
14866Please respect copyright.PENANAQr8wuxfRBM
Darso sudah berada di warung kopi milik Parjo, saat baru menyeruput kopinya, dering suara HP nya terdengar.
14866Please respect copyright.PENANAOdifpkh1hZ
Tuuuttttt...Tuuutttt....
14866Please respect copyright.PENANA2mjWgcabf5
Darso : "Halo, Iya Pak Kapolres,ada yang bisa saya bantu?"
14866Please respect copyright.PENANAFU1E46hbcU
Haryadi : "Pak Darso, bisa ke kantor sekarang Pak?"
14866Please respect copyright.PENANAx7vm8VOsLD
Darso : "Iya Pak,bisa...tunggu setengah jam lagi saya tiba disana"
14866Please respect copyright.PENANAto9z6phkGH
Haryadi : "Ya, sudah saya tunggu ya Pak,..selamat siang"
14866Please respect copyright.PENANAeLjpRVMxNh
Kapolres kemudian menutup telepon.
14866Please respect copyright.PENANAHssvRRNVe4
Darso juga menutup telepon.
14866Please respect copyright.PENANAtMIL7HJH5R
Kemudian Ia membayar kopi yang baru diminumnya.
14866Please respect copyright.PENANA5HjzQlPoDp
Parjo : "Buru buru amat sih Pak Darso,"
14866Please respect copyright.PENANAKUqtZmtHhK
Darso : "Iya nih, ada urusan dengan Pak Kapolres...udah dulu ya Jo”
14866Please respect copyright.PENANAGrCYBjKVYA
Darso meninggalkan warung.
14866Please respect copyright.PENANAFH0KqXLZDE
Motor Darso melaju di jalanan dengan kecepatan sedang, setengah jam kemudian sampailah Darso di Mapolres dan ia langsung menuju ke dalam ruangan Kapolres.
14866Please respect copyright.PENANAELx3SPtXW8
Tok,tok,tok
14866Please respect copyright.PENANA7lLvZcScZT
Haryadi : "Silahkan masuk Pak"
14866Please respect copyright.PENANA5UotxODpOW
Darso masuk memberikan salam dan duduk dikursi berhadapan dengan Kapolres.
14866Please respect copyright.PENANAcvDOFG1cS7
Darso : "Ada apa ini Pak kok kayaknya ada urusan penting?"
14866Please respect copyright.PENANAny65H6RiSB
Haryadi : "Begini Pak Darso,tadi saya dapat telepon dari Polda"
14866Please respect copyright.PENANAnE5OzzoXVo
Haryadi : "Bahwa ternyata ada kesalahan prosedur dalam menangkap Ustadz Afandi kemarin"
14866Please respect copyright.PENANAkeehR4thZJ
Darso : "Maksudnya gimana Pak,..Saya belum mengerti?"
14866Please respect copyright.PENANAep2Z860SO4
Haryadi : "Begini Pak Darso, kami akui ada kesalahan informasi dari inteligen kami"
14866Please respect copyright.PENANATK7n5niNeg
Haryadi : "Bahwa Ustadz Afandi yang kemarin kami tangkap bukanlah terorisnya,"
14866Please respect copyright.PENANAGrhoiL23qY
Haryadi : "Ternyata ada Ustadz Afandi lain di wilayah Polres ini"
14866Please respect copyright.PENANAHJJJbn4pxX
Haryadi : "Dan untuk itu saya minta bantuan Pak Darso"
14866Please respect copyright.PENANA9ERQXVoXx1
Haryadi : "Untuk menyelamatkan reputasi kami"
14866Please respect copyright.PENANAa9mS76IxYz
Darso : "Apa yang bisa saya lakukan dalam hal ini Pak Kapolres?"
14866Please respect copyright.PENANApcnxVDipjA
Haryadi : "Kita bebaskan Ustadz Afandi dengan alasan Pak Darso sebagai Penjamin"
14866Please respect copyright.PENANAFtHwYJwqJe
Mendengar pernyataan Kapolres, hati Darso bertambah senang, peluang dirinya untuk bisa meniduri Ustadzah Anna semakin besar, tapi itu semua tergantung juga dari usahanya membujuk wanita itu.
14866Please respect copyright.PENANA7PS6KafXN9
Darso : "Oke,..Saya menerimanya Pak, saya mau jadi penjamin bagi Ustadz Afandi"
14866Please respect copyright.PENANA6sz9aNjX9g
Haryadi : "Baik, ini akan kita proses"
14866Please respect copyright.PENANAtAfYRw4Dsl
Haryadi : "Kemungkinan dua hari kedepan bisa kami lepaskan"
14866Please respect copyright.PENANAUSmtyp1RgL
Darso : "Oke,...kalau begitu saya pamit dulu Pak."
14866Please respect copyright.PENANAXLmxpw5fcv
Dengan penuh suka cita Darso pulang kerumahnya untuk berisitirahat, sudah terbayang dalam angan angannya bisa meniduri Ustadzah Anna.
ns3.147.63.58da2