
SEBELUM CERITA DIMULAI SEPERTI BIASA!!! VIDEO GW FULL DURASI MANDI YA GUYS (click tulisan ini !)
________________________________________
Namanya Rasti Cahya Putri. Nama yang sangat indah. Tapi mungkin jalan hidupnya tak seindah namanya. Kebanyakan orang hanya mengenal Rasti sekarang sebagai wanita murahan, lonte doyan ngentot yang demen bikin banyak anak. Mereka tidak tahu apapun yang sudah dialaminya. Bagaimana dia menjalani hidupnya dulu. Bagaimana titik balik kehidupannya sehingga menjadi seperti sekarang ini.13183Please respect copyright.PENANAFJcsNLOE1L
13183Please respect copyright.PENANADrlG4DibG4
Rasti muda hanyalah seorang gadis desa. Gadis belia periang yang ramah dan baik pada semua orang. Dia lahir dan dibesarkan di desa tradisional yang masih mempertahankan aturan-aturan adat, di kaki gunung di wilayah Bogor. Di sanalah Rasti dibesarkan dan tumbuh menjadi seorang gadis cantik.13183Please respect copyright.PENANAaKh6gQsnAl
13183Please respect copyright.PENANATYKTMGVPGw
Dengan wajah cantik yang dimilikinya, dia memang selalu membuat pria manapun melirik ke arahnya. Tidak hanya teman-teman sebayanya saja, namun para bujangan dan para pria beristripun banyak yang menggoda, atau sekedar menarik perhatiannya. Namanya juga wanita, Rasti tentu senang bila dirayu dan dipuji-puji lelaki. Dia yang waktu itu telah beranjak remaja juga sudah mempunyai ketertarikan pada lawan jenis.13183Please respect copyright.PENANAN1z3vMNhB2
13183Please respect copyright.PENANAXgREYHiDmM
Dari saking banyak pria yang menggodanya, ternyata Surya, si sopir kepala desalah yang akhirnya mendapatkan Rasti. Dia bisa mendapatkan Rasti setelah gadis ini banyak diiming-imingi dan dirayu mati-matian. Rasti yang dibuat jatuh cinta pada pria itu akhirnya memberikan segalanya, termasuk keperawanannya. Sebuah awal yang ternyata sangat mempengaruhi jalan hidupnya.13183Please respect copyright.PENANAWgdhwfxCMU
13183Please respect copyright.PENANAwGlFXJPhly
Ya… Rasti jadi ketagihan dengan yang namanya bersenggama. Merekapun berkali-kali berhubungan badan hingga akhirnya Rasti diketahui hamil, padahal usianya waktu itu masih 13 tahun! Malangnya Rasti, saat pria itu tahu Rasti hamil, dia malah kabur tak bertanggung jawab. Rasti kebingungan, dia tidak menyangka akan jadi seperti ini. Bagaimanapun dia sudah hamil, dan dia tidak berniat menggugurkan kandungannya, sama sekali tidak. Hingga akhirnya perutnya semakin membuncit, hal itupun diketahui orang tuanya dan menyebar ke seluruh desa.13183Please respect copyright.PENANAtpwlRkwpmH
13183Please respect copyright.PENANAYUHkaJrGzW
********************13183Please respect copyright.PENANAWVwcDzSUXt
“Tante masih 13 tahun waktu itu? Seumuran kita-kita dong…?” Tanya Riko. Romi dan Jaka mengangguk-angguk.13183Please respect copyright.PENANAX4L9zGCE2o
13183Please respect copyright.PENANArT7zw28UWM
“Lha iya kan, itung aja sendiri, Tedi tuh anak pertama Tante, umurnya sudah hampir 14 tahun… Menurut kalian umur Tante sekarang berapa?” Tanya rasti sambil memasang wajah imut.13183Please respect copyright.PENANAZOIwNQk5hI
13183Please respect copyright.PENANA9eb87fYnu8
“Ng… 18 tahun Tante!” Celetuk Romi.13183Please respect copyright.PENANAU4FSZxWOCN
Rasti tertawa geli mendengarnya. “Gombal ih!” ujarnya.13183Please respect copyright.PENANAPbP5zMbh9A
“Iya bener Tante masih kayak belasan lho… masih keliatan muda, kulitnya masih kencang, putih mulus…” timpal Romi.13183Please respect copyright.PENANAdnpL1B4CTK
13183Please respect copyright.PENANArQXoxR46Wj
“Ih, gombal pasti ada maunya… dasar.” Cibir Rasti sambil menjawil hidung Romi yang langsung blingsatan dibuatnya. “Tante ini sudah 27 tahun tahu…!” Akhirnya Rasti menjawab sendiri pertanyaannya.13183Please respect copyright.PENANAYfnp3KYibd
13183Please respect copyright.PENANAjLc1Zvydai
“Dua puluh tujuh tahun juga ga ada yang nyangka lho Tante… Kalo pun tahu ga bakal ada yang nyangka Tante sudah punya anak lho… Jaman sekarang di kota banyak perawan tua. Cewek-cewek pada maunya sekolah tinggi-tinggi, udah gitu ngejar karir…” Jaka ikut nimbrung.13183Please respect copyright.PENANAeC3hxF6HhA
13183Please respect copyright.PENANA74zFKd6GGu
“Yee, perawan tua kan pikiran kamu… mungkin perempuan jaman sekarang banyak yang belum nikah umur segini, tapi apa itu berarti belum ngeseks juga? Masih perawan juga? He he he… Belum tentu… Ih jadi anak lugu amat sih…” Rasti menanggapi sambil terkekeh.13183Please respect copyright.PENANAG2tcX84o1g
13183Please respect copyright.PENANASOxbqQc3P9
“Yaaa… Tapi kan ga sampai punya anak Tante, ga kayak Tante…” Jaka membela diri. “Anaknya udah 7 lagi… iih Tante nakal amat sih…!” Riko dan Romi menimpali.13183Please respect copyright.PENANAr7XilNAAzX
13183Please respect copyright.PENANAEdZxRHEAMv
“Cereweet ah kalian… Jaman sekarang aborsi tu marak tahu! Tante nggak mau… Lagian coba kalo Tedi Tante aborsi, pasti kalian juga ga bakal kenal Tante. Ga bakal bisa mesum-mesumin Tante…!”13183Please respect copyright.PENANA7CVsh9GK4S
13183Please respect copyright.PENANAELPg2qmfvp
“He he he… Iyaa Tante… Say no to aborsi ya pokoknya!”13183Please respect copyright.PENANAtO0Lj8xDxe
“Iyesss… hidup hamil!”13183Please respect copyright.PENANAD3bSDtuqX5
Mereka tertawa.13183Please respect copyright.PENANAPT3vdt9IUA
13183Please respect copyright.PENANAn5uEoCkquH
“Tapi, omong-omong orang tua Tante gimana tuh pas tahu Tante hamil?”13183Please respect copyright.PENANAvERoUV8nU5
13183Please respect copyright.PENANAYwDrC6Art2
Rasti menghela napas. Sejenak berhenti mengatur napasnya dan meneguk minuman di meja. “Jadi mau kembali ke laptop lagi nih ceritanya…?” Tanyanya. Teman-teman Tedi cuma mengangguk cepat tanpa menjawab. Rasti menghembuskan napas lagi dan melanjutkan…13183Please respect copyright.PENANA4iFs7qEYeH
13183Please respect copyright.PENANAcAr9vhes74
*****************************13183Please respect copyright.PENANAKUrnPWdsUh
13183Please respect copyright.PENANAKOWnOv5LFJ
“Dasar lonte! Bikin malu keluarga!” hardik ayahnya. Rasti dimarahi dan dicerca habis-habisan oleh orang tuanya, bahkan sampai diusir-usir. Namun dia bisa terus bertahan sampai melahirkan anak pertamanya.13183Please respect copyright.PENANAGUKrYJWkmk
13183Please respect copyright.PENANAwp415P8dnL
Setelah melahirkan Tedi, karena tak kuat menahan malu dari cibiran tetangga dan kemarahan orangtuanya sendiri yang tidak kunjung mereda, Rastipun memilih kabur ke Jakarta membawa bayinya. Dia pergi tanpa bekal apapun dan tidak jelas pula arah tujuannya. Hingga akhirnya di sebuah pasar dia bertemu dengan seorang pria yang mulanya baik dan bersimpati ingin membantu Rasti. Pria tersebut tentu saja heran melihat seorang gadis semuda Rasti sedang menggendong-gendong bayi di tengah pasar.13183Please respect copyright.PENANAafJ9ufRR5d
13183Please respect copyright.PENANAhdpmFhsecM
Tapi sungguh tak disangka, pria itu ternyata malah membawanya ke kios kosong yang ada di bagian pasar yang sepi. Dan di sana sudah menunggu lima pria lainnya yang tidak lain merupakan preman-preman pasar.13183Please respect copyright.PENANA7pvAC0oVge
13183Please respect copyright.PENANARd1ACC6B2t
“Kok ke sini sih Pak? Kios bapak di sini?” tanya Rasti muda dengan lugunya.13183Please respect copyright.PENANAReGfsm7hw5
13183Please respect copyright.PENANANKHu435WF6
“Hehehe… makanya jadi cewek tu jangan goblok! Kena entot deh lu… hahahaha” ujar pria itu disambut tertawaan mesum pria-pria lainnya.13183Please respect copyright.PENANAuWfRKkboX8
13183Please respect copyright.PENANA65VQ1CO15X
Rasti ditarik paksa masuk ke dalam. Rasti ditelanjangi, diciumi, dan diraba-raba oleh mereka bersama-sama. Rasti sangat takut, tapi dia tidak bisa berbuat banyak. Mereka mengancam akan melukai bayinya bila Rasti berteriak dan melawan. Rasti terpaksa harus menurut, dia tidak ingin anak yang dicintainya terluka.13183Please respect copyright.PENANAPAsmrUTfWQ
13183Please respect copyright.PENANAn43o6xCmNn
*************************************13183Please respect copyright.PENANAB1jyek2HTz
“Tante kenapa gak teriak aja??” Ujar Riko tiba-tiba.13183Please respect copyright.PENANAX8JWJz3X5s
13183Please respect copyright.PENANAeuBCDB5Ush
Rasti terhenyak sebentar. Ditatapnya wajah Riko yang tampak tegang. Rasti bisa melihat dari raut mukanya, Riko tampak geregetan dan tidak terima. Seakan-akan kalau kejadian itu terjadi di depan matanya, ia pasti akan menolongnya tanpa ragu.13183Please respect copyright.PENANAds7t2e4XWj
13183Please respect copyright.PENANALZmN8QRRrp
“Itu kan di pasar, pasti banyak orang yang dengar kalau misalnya Tante teriak…”13183Please respect copyright.PENANA3iheX5jXdq
Rasti tersenyum mendengarnya. Dielusnya rambut Riko. “Waktu itu Tante takut sekali. Mereka juga mengancam akan melukai Tedi…”13183Please respect copyright.PENANAcFbq8yzphi
13183Please respect copyright.PENANAvg7wvrFvFj
“Tapi kaan…”13183Please respect copyright.PENANAADCi4pqwvh
“Coba deh kalian di posisi Tante… Gini ya, Tante waktu itu masih kalut banget. Stress berat. Tante dihakimi, Tante merasa perbuatan Tante benar-benar salah… hina… Pokoknya Tante waktu itu bener-bener pingin low profile, ga mau ketemu orang, malu… Kalau Tante teriak misalnya… Katakanlah mereka gak bener-bener melukai Tedi. Tapi pasti Tante bakal dirubung orang, jadi sorotan, jadi perhatian, jadi perbincangan. Semua orang bakal bertanya-tanya, dan Tante harus menjelaskan…Terlalu banyak tekanan untuk itu. Tante gak mau…” Jelas Rasti panjang lebar.13183Please respect copyright.PENANAOSLkb0iMSC
13183Please respect copyright.PENANAPNUlLJh6UX
“Jadi Tante lebih milih diperkosa??”13183Please respect copyright.PENANABQzoI4QoJJ
13183Please respect copyright.PENANAkkGDzKYjMo
“Nggak…!”13183Please respect copyright.PENANAwQvdQ5qIr3
13183Please respect copyright.PENANAx9IgfCr63T
“Lalu…?”13183Please respect copyright.PENANAFRL2E5UPWk
13183Please respect copyright.PENANANZqE7uKADg
“Tante memilih… menikmati…”13183Please respect copyright.PENANAAupMvRwses
13183Please respect copyright.PENANAc6NJKWzSlg
Suasana hening sejenak. Pikiran Riko, Romi dan Jaka berkelana. “Mmmemangnya bisa semudah itu Tante…?” Jaka penasaran. Rasti tersenyum. “Ya nggak dong… Tapi paling nggak Tante gak ingin disakiti. Tante realistis aja waktu itu. Tante sadar bakal diperkosa, Tante gak mungkin lari apalagi melawan. Kalau melawan Tante pasti disakiti, entah diapain. Jadi, Tante mencoba kooperatif aja… Nurut gitu deh…”13183Please respect copyright.PENANA76piUaZjdC
13183Please respect copyright.PENANAGm5Wlhhckw
“Nurut gimana tuh…?”13183Please respect copyright.PENANAt91f0KRIjb
13183Please respect copyright.PENANAYWrHVtQzbp
**************************************13183Please respect copyright.PENANAVRXRKNOiPL
13183Please respect copyright.PENANAr7XFfazBnP
Rasti benar-benar dilecehkan di sana. Bahkan mereka dengan bejatnya menyuruh Rasti agar memohon untuk disetubuhi supaya dia hamil lagi. Rasti juga dipaksa harus selalu tersenyum kesenangan selama dientotin seakan-akan menikmati perkosaan itu.13183Please respect copyright.PENANAySr8iQw76w
13183Please respect copyright.PENANAR1cZUkCu8N
“Ayo memohon… yang benar ngomongnya” suruh mereka.13183Please respect copyright.PENANAhT89Q0JzEy
13183Please respect copyright.PENANAvCvVbBssGi
“i..iya… A..abang-abang sekalian… tolong entotin aku dong… aku pengen hamil lagi…” ujar Rasti dengan desahan menggoda, walaupun sebenarnya dia mengatakannya karena terpaksa.13183Please respect copyright.PENANARCOqixMQsk
13183Please respect copyright.PENANAzmpvhp5WVc
“Hahaha… gitu dong baru mantap, huahaha”13183Please respect copyright.PENANA0k5mG6HQ8E
13183Please respect copyright.PENANAfueK2L9PIH
Mana tahan pria-pria itu mendengar gadis cantik seperti Rasti berkata demikian. Rastipun langsung digilir oleh mereka, tubuh mungilnya dientotin seenaknya bergantian oleh para preman pasar. Sungguh pemandangan yang ganjil, 1 gadis belia cantik melawan 6 preman pasar kasar! Awalnya Rasti memang hanya berakting pura-pura kenikmatan sesuai suruhan mereka, namun akhirnya dia justru betul-betul menikmati. Ini sudah terjadi, tidak ada gunanya berteriak dan menangis, pikirnya waktu itu.13183Please respect copyright.PENANAjFRIZRFMGQ
13183Please respect copyright.PENANAaB8FPoEaww
Setelah puas menikmati Rasti, preman-preman itupun ingin meninggalkannya begitu saja di sana, termasuk pria yang membawanya tadi. Rasti yang bingung harus kemana, akhirnya menahan pria itu dan minta ikut dengannya.13183Please respect copyright.PENANAlxkqBSwna1
13183Please respect copyright.PENANAol6d6oADlY
******************************13183Please respect copyright.PENANAjX8AQXC2vz
13183Please respect copyright.PENANAUbR9ix0owP
“Tante bingung waktu itu mau ditinggalin gitu aja di pasar.” Rasti menerawang. Riko, Romi dan Jaka manggut-manggut mencoba membayangkan dan memahami bagaimana posisi Rasti saat itu.13183Please respect copyright.PENANA5Ik1qKyGIB
13183Please respect copyright.PENANAZLTo1kuHRZ
“Tapi kenapa harus ikut sama mereka Tante?”13183Please respect copyright.PENANAAuijE89D1J
“Bukan mereka, tapi dia… Bapak-bapak yang ketemu Tante pertama itu… Tante tadinya pingin ikut dia aja. Ga sama yang lain…”13183Please respect copyright.PENANACbbxWo5fKT
13183Please respect copyright.PENANABVgRWfsUEi
“Tapi kan jelas-jelas dia jahat Tante…”13183Please respect copyright.PENANAfx8IuagWJE
13183Please respect copyright.PENANAzGp4it9O66
“Aah nggak juga kok, hi hi hi… Bapak itu ngentotnya enak kok… hi hi hi…” Rasti tertawa nakal. Teman-teman Tedi langsung mupeng dibuatnya. “Kalo yang lain emang lumayan kasar sih ngentotin Tante… Tapi enak juga kok… Karna Tantenya gak ngelawan ya mereka ga sampe nyakitin Tante…”13183Please respect copyright.PENANAT4WaCm5oTV
13183Please respect copyright.PENANAlOcEillIrH
Haaa… gemes sekali teman-teman Tedi dengan kenakalan Rasti. Tapi benarkah Rasti benar-benar menikmatinya, atau cuma berpura-pura supaya tidak dikasihani? Entahlah.13183Please respect copyright.PENANAizq9p8340q
13183Please respect copyright.PENANAYYUNY1haaY
************************13183Please respect copyright.PENANApsN6RauVYb
13183Please respect copyright.PENANAFfp51FaO5V
“Pak…. Saya ikut yah sama bapak…” pinta Rasti mengiba.13183Please respect copyright.PENANA0HkuKn1YAm
13183Please respect copyright.PENANAvhd8ov0lEy
Sungguh gila, padahal jelas-jelas pria itu bersama teman-temannya baru saja memperkosanya. Tapi Rasti tidak punya pilihan lain, dia tidak tahu harus kemana, dia kelaparan. Rasti hanya bisa memohon untuk minta ikut walau dia tahu resikonya dia akan jadi tempat pelampiasan nafsu.13183Please respect copyright.PENANAn2Cwn2rFBb
13183Please respect copyright.PENANA4cjRoGg5ZT
Namun pria itu ternyata menolak karena sudah berkeluarga, gilanya dia malah menawarkan Rasti pada teman-temannya.13183Please respect copyright.PENANAzQKQ8whyEq
13183Please respect copyright.PENANAgz1XqX7NQS
“Ayo, siapa yang mau nampung gadis ini? Lumayan lah bisa kita pake-pake lagi. Gimana lu Man? Lu kan masih bujangan…?” tanyanya kepada salah satu temannya si Risman.13183Please respect copyright.PENANAxat2IcrySG
13183Please respect copyright.PENANAXSVtx0wJmQ
“Aduh, ngawur aja lo, gue masih tinggal sama nyokap gue tau gak lo!”13183Please respect copyright.PENANArOxq9DNbDT
13183Please respect copyright.PENANA7L5YCQh0ew
“Alah… nyokap lo udah nenek-nenek gitu, mau ngapain dia emangnya!? Lo gimana Jo?” tanyanya pada yang lain.13183Please respect copyright.PENANAezkHHtG1Vk
13183Please respect copyright.PENANApXSqAgrAL9
“Ada istri gue, begok!”13183Please respect copyright.PENANAioz9fVOF3I
13183Please respect copyright.PENANAHc12VFbXvf
“Atau gini… kita cariin dia kos-kosan aja. Ntar kalau kita pengen ngentotin dia kan gampang” usul yang lain.13183Please respect copyright.PENANAvHOBFtlqCK
13183Please respect copyright.PENANAHylczs7Lf9
“Ha? Lu punya duit apa!?”13183Please respect copyright.PENANAoPYDHd1q9i
13183Please respect copyright.PENANAzacrEBDdl2
*****************************13183Please respect copyright.PENANAvkKoxTmsDz
13183Please respect copyright.PENANALzv9HWhy0J
“Ya gitu deh… Tante malah dilempar sana-sini. Tante cuman diam aja ndengerin mereka diskusi tentang Tante mau ditaruh di mana, dan supaya bisa mereka entotin bareng terus kapan pun mereka mau. Tante sebenarnya gak terima juga, tadinya kan maunya cuma sama bapak yang pertama itu aja… Tapi ya gimana lagi, Tante waktu itu cuma bisa pasrah aja sih gimana nasib Tante ke depannya …” Rasti menghela napas dan menerawang, lalu beralih memandangi wajah teman-teman Tedi yang mengelilinginya.13183Please respect copyright.PENANAqAkmrQYLdf
13183Please respect copyright.PENANA6e9LBR4tPX
“Hi hi hi… serius amat siih kalian…? Tegang di atas atau tegang di bawah nih…? He he he…” Godanya. Wajah anak-anak itu memerah.13183Please respect copyright.PENANA8Hkky3I1cY
13183Please respect copyright.PENANA1iNnx5QWPQ
“Atas bawah nih Tante…” Jawab Jaka balik menggoda.13183Please respect copyright.PENANAsm9Pe8sOET
“Ya udah kalo gitu tamat dulu yaah ceritanya… Tuh wajah kalian udah kayak kepiting rebus aja…”13183Please respect copyright.PENANAE9ObKwugS2
13183Please respect copyright.PENANA7H3rKek5pY
“Yaah kok gitu Tante, belum maksimal nih tegangnya…” Romi ikut memberanikan diri ikut menggoda. Rasti tergelak mendengarnya. “Aduuh aduuh kalian ni nakal banget sih, anak-anak Tante aja ga pernah lho Tante ceritain kayak gini…” Ujarnya.13183Please respect copyright.PENANAAYqMXYxNLw
13183Please respect copyright.PENANASpfihqcW4s
“Emangnya mau lebih tegang lagi…?”13183Please respect copyright.PENANA9JqMEzfvnI
“Mau Tante…”13183Please respect copyright.PENANAWFkrNjheMe
“Ya udah Tante lanjutin ya, tapi bentar aja…”13183Please respect copyright.PENANAlpyoQGu79S
“Ya… kan masih panjang Tante ceritanya…”13183Please respect copyright.PENANAKbVTdErDAg
13183Please respect copyright.PENANA2V07AsbLmS
“Iih kamu ini emangnya Tante ga punya kerjaan apa? Udah gitu gerah tahu kalian kelilingin gini… mepet-mepet banget lagi, geser dikit ngapa?” Tukas Rasti bangkit dari sandaran sofa. Bergaya seperti orang kegerahan. Rasti menarik dan mengibas-ngibaskan bagian atas dasternya yang belahannya rendah. Walhasil payudara putihnya makin terekspos.13183Please respect copyright.PENANACdI9jTG8nY
13183Please respect copyright.PENANALZcrJUDFtD
“Biar makin tegang buka dong dasternya Tante…!” Ujar Jaka melotot.13183Please respect copyright.PENANAr45fCIZVjh
“Hahaha… Terus Tante cerita sambil telanjang gitu?”13183Please respect copyright.PENANAY1DATVJVOk
Riko, Romi dan Jaka mengangguk cepat. Antusias.13183Please respect copyright.PENANAxODLKC2TTr
13183Please respect copyright.PENANAXDieLEmmYB
“Hmmm… Gimana kalo Tante buka dasternya, trus kita pindah ke kamar…? Kita lanjutin sambil tidur-tiduran…?” Lanjut Rasti dengan senyum nakalnya.13183Please respect copyright.PENANAZlixJ2hhwS
13183Please respect copyright.PENANAyU00DOI4HC
“Iyaa.. iyaa tante… Ayo…!”13183Please respect copyright.PENANAzix6EuQnEH
“Maunya…!” Cibir Rasti sambil mencubiti mereka. Tentu bukan cubitan yang benar-benar berniat menyakiti. Sambil mengaduh-aduh, teman-teman Tedi malah tertawa-tawa menikmati keintiman mereka. Tapi dongkol juga rasanya karna ternyata Rasti cuma menggoda mereka.13183Please respect copyright.PENANAFy4VOhBdcm
13183Please respect copyright.PENANA1b24K68nyW
“Tante nakal iih…”13183Please respect copyright.PENANArCwAOVz4DT
“Lho kok Tante yang nakal? Gak kebalik tuh? Kalian ini yang kecil-kecil udah mesum. Mesumin ibu temen sendiri lagi?”13183Please respect copyright.PENANAKQSzhv8PXu
13183Please respect copyright.PENANASPEPfKzVC7
“Salah sendiri Tante cantik, binal lagi…” Gumam bersungut-sungut.13183Please respect copyright.PENANAIBYd25rLNl
“Ih malah nggombal, mau lanjut gak nih ceritanya?”13183Please respect copyright.PENANAtBpmKzwJfU
13183Please respect copyright.PENANAR67sUPI5QU
“Iya Tante, terus jadinya Tante tinggal di mana tuh?” Tanya Jaka penasaran.13183Please respect copyright.PENANAkExmoRgsnW
13183Please respect copyright.PENANAOqDSxQ3Bmg
Rasti tersenyum dan kembali menyandarkan badannya. Ia menarik napas bersiap melanjutkan. “Ada satu bapak yang paling preman banget, paling kasar… Paling gede badannya…” Cerita Rasti mulai mengalir lagi dari mulutnya. “Tante sebenarnya paling takut sama bapak ini, walaupun di antara lainnya dia juga yang paling kuat ngentotnya sih. He he he…” Bukan Rasti namanya kalau tidak menyelip-nyelipkan kenakalan dalam ceritanya. Teman-teman Tedi diam mendengarkan, diam-diam tangannya mulai mengelus-ngelus lagi ‘daging tumbuh’ di balik celana mereka masing-masing. Mereka tidak tahu apakah Rasti bercerita sejujurnya atau sedikit mendramatisir. Mereka tidak peduli yang penting mereka bisa menikmati selama mungkin cerita dan kebersamaan dengan Rasti.13183Please respect copyright.PENANAQ3pioWkmf1
13183Please respect copyright.PENANAJQBluVgycI
****************************************13183Please respect copyright.PENANALHTnSYxcP1
13183Please respect copyright.PENANA2CQ2bSC8LY
Akhirnya salah seorang pria bersedia juga menampung Rasti. Pria yang sebenarnya paling tidak ingin Rasti tinggal bersama denganya, soalnya pria itu tadi yang paling kasar waktu menyetubuhinya dan yang paling kasar mulutnya, tapi Rasti tidak punya pilihan lain. Rastipun ikut bersama pria itu ke rumahnya.13183Please respect copyright.PENANAwKdpsBcDYC
13183Please respect copyright.PENANAtPetfQHej7
“Oke, sekarang lo tinggal di sini. Lo harus bersih-bersih rumah, memasak, dan tentu saja ngelayani gue di ranjang. Lo bersedia kan manis? Hehe…” Rasti hanya menjawab dengan anggukan dan senyuman.13183Please respect copyright.PENANANFEPFnfMIH
13183Please respect copyright.PENANAIkazEqvdPX
“Ya udah sana mulai kerja, gak lihat lo dapur gue berantakan!? Dasar lonte cilik!” hinanya. Rastipun segera menuruti. Setelah meletakkan bayinya diapun mulai bersih-bersih rumah. Belum sempat dia beristirahat, dia sudah harus melayani nafsu pria itu. Sering pria itu memaki Rasti karena suara tangisan bayi Rasti yang menggangunya. Kalau sudah begitu biasanya dia akan mengentoti Rasti dengan kasar tanpa peduli bayinya sedang butuh mamanya. Memang awalnya dia merasa tidak nyaman karena selalu mendengar hinaan pria ini, namun lama-lama akhirnya dia mulai terbiasa.13183Please respect copyright.PENANAX08Y1IcFdp
13183Please respect copyright.PENANApRf0bJKQjB
Setiap beberapa hari sekali, satu atau beberapa atau semua preman-preman itu akan ngumpul di sana, main judi, mabuk-mabukan, membagi jatah uang keamanan, dan…13183Please respect copyright.PENANAskcY7AaLpM
13183Please respect copyright.PENANAqmuirJmaos
**************************13183Please respect copyright.PENANAZqBqznM1ML
“Dan Tante digangbang lagi deeh…” Celetuk Romi tiba-tiba. Tangannya sudah menyelip di dalam celananya sendiri. Rasti tertawa geli melihatnya.13183Please respect copyright.PENANAu6gkmWAjlz
13183Please respect copyright.PENANAExt4wMb6rx
“Iih kamu ini kok seneng banget kelihatannya Tante digangbang… Tante itu diperkosa tahu…?”13183Please respect copyright.PENANAUQl33oxnnC
13183Please respect copyright.PENANADhFevuP41o
“Kan katanya bisa menikmati…” ucap Romi lugu.13183Please respect copyright.PENANAHJ4lhuMVxb
13183Please respect copyright.PENANAW7mT8aaWqu
“Yaa, ngentot tu emang enak, Tante suka banget. Dan Tante gak nyesal juga ditampung di rumah bapak yang paling kasar itu. Karena tiap malam Tante digenjot dan bapak itu staminanya kuat banget. Jujur Tante suka. Tante mulai terbiasa, gak ketakutan lagi… Gak khawatir lagi. Tante udah kayak istrinya aja waktu itu… Kapan pun dia minta Tante harus siap deh digenjot.”13183Please respect copyright.PENANAQcPXzbB22c
13183Please respect copyright.PENANApAfABEs9Qn
“Tuh kan Tantenya juga keenakan kan?”13183Please respect copyright.PENANASOk6hVXXMr
13183Please respect copyright.PENANApdyEBrF2Yg
“Yee.. Tapi Tante ini bukan mesin seks tau…?! Kalau mereka sudah ngumpul, trus Tante digangbang bisa sampai pagi ya Tante kewalahan juga . Bahkan sakit, capek…” Jelas Rasti sambil membelai rambut Romi.13183Please respect copyright.PENANAX7uTpoCMSZ
13183Please respect copyright.PENANAiivt47rqvi
“Oh ya, jadi bapak-bapak itu berenam, salah satunya bapak Norman ya…?” Tanya Riko teringat sekilas cerita Rasti sebelumnya.13183Please respect copyright.PENANAHUKdW3L0qd
13183Please respect copyright.PENANAsyZ5g5VLmz
“Kalo gitu gak sulit dong Tante tahu yang mana yang bapaknya Norman? Kan bisa diamati persamaannya… Pasti ada lah dikit-dikit...” Romi langsung nyambung.13183Please respect copyright.PENANAd8ztVp4NsN
13183Please respect copyright.PENANAzkMxhyeSiO
“Eh, emangnya kamu kira cuma 6 preman yang waktu itu menggilir Tante?”13183Please respect copyright.PENANAdJIoY2Fk9c
13183Please respect copyright.PENANAJHwNUzQbcI
“Lho kan katanya…”13183Please respect copyright.PENANAjcpqUD7Vin
13183Please respect copyright.PENANAZ9aZhZrPre
“Iya, awalnya mereka cuma berenam. Tapi tahu sendiri kan, preman itu pasti ada geng-gengnya. Mereka saling bersaing, berebut kekuasaan di pasar. Jadi gak mungkin geng mereka cuma berenam. Kalo pada ngumpul terus ngeliat Tante di situ, tahu sendiri dong…? Kalo cuma berenam sih Tante juga kuat kali…”13183Please respect copyright.PENANAtQMQJCFjcQ
13183Please respect copyright.PENANAjK5cqcnvnQ
“Ja… Jadi Tante ngentot sama semua anggota geng itu?” Jaka antusias.13183Please respect copyright.PENANAdkr9Lc0fBD
13183Please respect copyright.PENANAFWIzMziCR9
“Hi hi hi… Gak tahu ya kalau itu sudah semua anggota geng. Tapi yang jelas semua yang pernah ngumpul di rumah itu, semua Tante layani. Tanpa kecuali.”13183Please respect copyright.PENANApHE1fT975b
13183Please respect copyright.PENANAPIvVNwwU9o
“Semua…? Berapa orang tuh Tante…?”13183Please respect copyright.PENANAJ8BLtX7Z0O
13183Please respect copyright.PENANA6X0TPPcmhc
“Hi hi hi, semangat banget deh kamu… Emangnya Tante ngitung?”13183Please respect copyright.PENANALYfENYqbyb
“Yaah… 10 orang ada Tante?”13183Please respect copyright.PENANAzLEu6BZl41
“10? Dikit amat?” Jawab Rasti senyum-senyum nakal. Woow, makin gemas dan ngaceng mereka dibuatnya.13183Please respect copyright.PENANAYEipEZ6i0x
13183Please respect copyright.PENANA050uNQg4XV
“15?”13183Please respect copyright.PENANAJq8wFtTls3
“Hampirr… hi hi hi…”13183Please respect copyright.PENANAbfMkD7ktZn
“Iih katanya Tante gak ngitung?” Ucap Romi gemas.13183Please respect copyright.PENANAG1y6bKnMvx
13183Please respect copyright.PENANAsAlfJ90MbC
“He he he, gak ngitung sih, tapi kira-kira ya… Hmmm… waktu itu si Bokir bawa 2 temen, terus besoknya si Joni berdua juga… Terus 4, mmm… yang malam itu 3… pas rame-rame yang baru lagi ada mmm 4 atau 5 ya… udah gitu malam tahun baru berapa yaa rame banget………” Rasti bergumam-gumam pelan mengingat-ingat sambil menerawang.13183Please respect copyright.PENANA3ZRmpo4mSA
13183Please respect copyright.PENANAxwWRT1UhLV
Sangat menggemaskan...13183Please respect copyright.PENANAxRwWpiZVmq
13183Please respect copyright.PENANAs9QnWIcy5b
****************************13183Please respect copyright.PENANAl996wz4QMV
13183Please respect copyright.PENANAzCKOJVn9yM
Ya, bukan hanya semalam 2 malam tempat itu dibuat nongkrong para preman.13183Please respect copyright.PENANAogioqj0qN6
13183Please respect copyright.PENANAqkt6KPqPSB
“Wuih Jok, sapa tuh bening-bening seger…?”13183Please respect copyright.PENANACMFidBLIOQ
“Wah, kok ada daun muda di sini lo gak bilang-bilang? Sapa tuh?”13183Please respect copyright.PENANAyJntnshLtW
“Anjrit, seksi Jok, ngaceng gue!”13183Please respect copyright.PENANAxm8b6s4lab
13183Please respect copyright.PENANA7x0NBpD7WV
Begitu kira-kira reaksi tiap preman yang datang ke situ. Rasti sendiri diam saja, kadang penasaran, kadang bangga, bahkan kadang malah horni, tapi tidak jarang juga dia takut dan cemas kalau pas yang datang terlihat sangat kasar dan sangar, apalagi kalau mabuk. Buruk rupa? hampir pasti!13183Please respect copyright.PENANAWfg5pOu4bk
13183Please respect copyright.PENANA276c6KC8fb
“Ooh itu lonte gue, dah lama gue pelihara, lu mau? Entotin deh sono, bebas aja… Gratiss!” Jawab Joko si tuan rumah yang menampung Rasti. Benar-benar jawaban yang sangat melecehkan dan merendahkan Rasti. Tapi Rasti sudah seakan kebal dengan tiap kata-kata kotor yang ditujukan padanya. Gak ada ceritanya Rasti bisa menolak jika hendak disetubuhi. Jika satu atau dua pria tidak ada masalah bagi Rasti untuk menikmati juga persetubuhan itu. Tapi kalau sudah banyak preman dan menggangbang Rasti beramai-ramai. Rasti mau tak mau harus melayani mereka semua meski tidak bisa menikmatinya cukup lama. Kalau sudah dini hari Rasti sudah lelah bukan main, tapi preman-preman itu tidak jarang terus menggilirnya sampai fajar. Tidak jarang Rasti sampai pingsan dibuatnya. Kalau ditotal ada 17 preman yang rutin menggagahi Rasti selama dia tinggal di sana.13183Please respect copyright.PENANAjUdctZ81KA
13183Please respect copyright.PENANAHvbWAPLJC1
“Oke manis, waktunya lo kita gangbang, lo siap? Hahahaha” tanya salah satu mereka.13183Please respect copyright.PENANAdQkD8Aq6hE
13183Please respect copyright.PENANADvWpqoivwE
“Eh, i..iya…” jawab Rasti lemas membayangkan dirinya akan disetubuhi banyak pria sekaligus. Tapi apa daya, inilah yang bisa dia lakukan sebagai rasa terima kasih karena telah bersedia menampung dia dan bayinya. Dia harus merelakan dirinya dijadikan mainan seks para berandalan itu.13183Please respect copyright.PENANAjVBRxlHm31
13183Please respect copyright.PENANA8UIpqG2EwU
“Jawab yang benar!”13183Please respect copyright.PENANA20AGnWgr3v
13183Please respect copyright.PENANAt3GRg9L5F4
“I..iya… silahkan entotin aku sampai kalian puas, aku udah siap dari tadi kok mau kalian apakan saja….” jawabnya sekali lagi dengan nada manja.13183Please respect copyright.PENANAnJftiBVUis
13183Please respect copyright.PENANAHzhjVkNhYF
“Haha, bagus… Tapi tunggu, minta izin juga dong sama anak lo, hehe” suruh pria yang lain. Mereka betul-betul mempermainkan Rasti! Tapi bagaimanapun Rasti tidak punya pilihan lain selain menuruti.13183Please respect copyright.PENANAvnLSvBHzdm
13183Please respect copyright.PENANANCJLdnjGBt
“Te..tedi sayang… mama mau ngentot dulu ya sama papa-papa. Papa-papamu udah gak sabaran tuh pengen ngentotin memek mama. Kamu jangan berisik ya, jangan ganggu kita ngentot… ntar nggak mama kasih susu lho…” ujar Rasti sambil tertawa kecil. Dia mengatakan hal seperti itu semata-mata hanya ingin memuaskan mereka, bukan karena ingin. Tapi siapa sangka kalau akhirnya Rasti terbiasa berucap seperti itu pada anak-anaknya ketika akan melonte di kemudian hari.13183Please respect copyright.PENANAhwQ86WvgWW
13183Please respect copyright.PENANAneDF1rPr3k
Akhirnya untuk kesekian kalinya, Rasti dientotin seenaknya di depan bayinya. Tedi yang masih bayi tentu saja tidak mengerti apa-apa. Dia hanya bisa menyaksikan, bahkan tertawa-tawa melihat mamanya yang kewalahan disetubuhi beramai-ramai oleh para preman pasar.13183Please respect copyright.PENANA1cV7EJZezU
13183Please respect copyright.PENANA8AunFxlZSX
Tubuh Rasti dinikmati oleh mereka sepuasnya. Menggenjot tubuh mungil Rasti dengan penis-penis mereka tanpa ampun. Mereka juga sangat rajin menumpahkan benih mereka ke rahim Rasti.13183Please respect copyright.PENANAqRRjEF1QmJ
13183Please respect copyright.PENANAguecrdJwDH
Setelah beberapa bulan tinggal di sana, akhirnya Rasti hamil untuk kedua kalinya akibat perbuatan preman-preman itu. Benar, salah satu dari ke tujuh belas orang itu adalah bapaknya Norman!13183Please respect copyright.PENANA4fsC50BpzM
13183Please respect copyright.PENANA50ZJpy8ah3
Rasti kemudian diusir. Perut Rasti yang semakin membuncit membuatnya tidak bisa lagi dientotin karena hamil tua. Selain itu juga akan makin merepotkan bila nanti ada dua bayi di sana.13183Please respect copyright.PENANAftNl7BooVB
13183Please respect copyright.PENANA6MtO8W98qI
“Sorry ya kita gak bisa nampung lo lagi, tapi kita bakal terus ingat gimana rasa tubuh lo itu kok…” ujar mereka merendahkan. Rasti hanya bisa pasrah. Habis manis sepah dibuang. Begitulah nasib Rasti.13183Please respect copyright.PENANAGdOJfATzqh
13183Please respect copyright.PENANAbaE90ODYqe
Rasti yang diusir dalam kondisi hamil tua dan menggendong Tedi yang masih bayi semakin bingung harus kemana. Satu-satunya harapan, mau tidak mau adalah kembali ke keluarga. Tapi apakah keluarganya mau menerima? Apalagi dia lagi-lagi hamil tanpa seorang ayah!13183Please respect copyright.PENANA3OvlJjUMGe
13183Please respect copyright.PENANAdyrDPBFj7X
Akhirnya Rasti memutuskan untuk mengunjungi salah satu keluarga yang ada di Jakarta, yaitu Pakdenya, orangtua pamannya Tedi, paman Tedi itu adalah sepupunya Rasti. Sempat khawatir mendapat penolakan, namun ternyata Rasti diterima dengan baik oleh mereka. Walau keluarga itu kesal juga dengan ulah Rasti tapi mereka tetap merasa kasihan. Lagipula tinggal di kota besar seperti Jakarta membuat keluarga itu bisa memaklumi sesuatu yang bagi banyak orang desa masih sangat tabu, seperti hamil diluar nikah yang terjadi pada Rasti.13183Please respect copyright.PENANARIOEVHqLpH
13183Please respect copyright.PENANAlpZRcR0EJm
Rasti boleh tinggal di situ dengan satu syarat, dia harus sekolah. Harus masuk SMA. Rasti sih mau-mau saja, tapi dia tidak punya ijazah SMP karena waktu itu didrop out akibat hamil. Akhirnya Rasti dibantu dengan berbagai cara dan juga dengan pengaruh Pakdenya supaya bisa masuk SMA.13183Please respect copyright.PENANADIkY5ItN98
13183Please respect copyright.PENANAz0n7K7jusF
***********************************13183Please respect copyright.PENANAOVFGoeOr37
“Baik ya pakdenya Tante…” Gumam Riko.13183Please respect copyright.PENANAD1l8MLchuJ
13183Please respect copyright.PENANAANdrrHClm6
“Jangan-jangan… ada maunya juga… Tante dientot juga sama pakd…… Adududuhh Tante…!” Jaka yang belum selesai menimpali sudah dijewer telinganya oleh Rasti. Kali ini Rasti kelihatan serius. “Kamu jangan nggak sopan ya? Pakde Tante itu orang baik-baik, dia gak macem-macem sama Tante!” Omel Rasti.13183Please respect copyright.PENANAVCjVgpP1P2
13183Please respect copyright.PENANAR7UQDWsXgL
“Ma…maaf Tante…” Jaka bersungut-sungut. Riko dan Romi menahan tawa melihatnya.13183Please respect copyright.PENANAEwcmZGsrWh
13183Please respect copyright.PENANAv4Gy4hyV2y
“Tante ngelahirin Norman di rumah pakde, semua yang bantu pakde. Biaya dan segala macemnya. Pakde ga pernah memarahi Tante… Pakde cuma minta 1 hal, Tante harus sekolah. Pakde juga yang ngurusin semuanya. Tapi sayang Tante gak bisa sekolah di sekolah yang ideal sesuai keingingan pakde…”13183Please respect copyright.PENANADWCdKpB2Sc
13183Please respect copyright.PENANARePPmqmUYw
Rasti mengambil napas sejenak lalu melanjutkan ceritanya mengenai kondisi SMA yang dia masuki.13183Please respect copyright.PENANAFdp16pparL
13183Please respect copyright.PENANAMDXqETQyCi
*************************************13183Please respect copyright.PENANA670nEB3Jxn
13183Please respect copyright.PENANAOxgIOsg08g
Apa daya, satu-satunya SMA yang kemudian bisa dimasuki Rasti adalah SMA yang ada di daerah pesisir pantai di tepi Jakarta, hampir di luar Jakarta, dekat perbatasan. SMA yang jauh dari kata bermutu. Murid-muridnya adalah anak-anak penduduk pesisir pantai yang kulitnya hitam legam dan rambutnya merah terbakar matahari. Kebanyakan murid di sana laki-laki dan bandel-bandel.13183Please respect copyright.PENANA7VYJrhJxma
13183Please respect copyright.PENANARE2D66KeLi
“Hai cewek… cakep bener, putih mulus… mandinya pake susu ya? Bagi dong susunya… hehe” goda salah satu murid cowok di sana.13183Please respect copyright.PENANAAAB3W9WoVg
13183Please respect copyright.PENANAVnCXhFv4DI
“Duh mulutnya manis tuh kalau dicipok, apalagi kalau dicipok pake kontol abang…” ujar murid yang lain kurang ajar.13183Please respect copyright.PENANAokXzMHzKEA
13183Please respect copyright.PENANAfB2hKpWkSa
Rasti yang cantik, seksi, dan putih mulus tentunya menjadi pemandangan indah tersendiri di sekolah itu. Sejak hari pertama sudah banyak sekali cowok-cowok yang menggodanya. Dari yang sekedar kata-kata gombal dan kotor, sampai ke yang berani mencolek-colek tubuhnya. Meski suka dirayu dan digoda cowok-cowok di sana, tapi Rasti risih juga. Rasti pikir dia harus cari aman, dia mesti memacari salah satu cowok yang dia pandang paling berpengaruh di sekolah secepatnya. Kalau bisa hari itu juga.13183Please respect copyright.PENANA4YRMpz7XsE
13183Please respect copyright.PENANAZ2L41BPNvM
Dia mulai memberi lampu hijau pada salah seorang yang dinilainya cocok. Agung namanya. Cowok yang penampilannya urakan, dekil, dan sering bikin repot guru inilah yang akhirnya dia pilih, salah satu cowok yang tadi ikut menggodanya dengan kata-kata vulgar. Gayung bersambut. Hari itu juga sepulang sekolah Agung menawarkan diri untuk mengantar Rasti pulang.13183Please respect copyright.PENANAasAzgEOkRv
13183Please respect copyright.PENANAFqbON59gv2
“Masuk yuk Gung…” ajak Rasti menawari cowok itu untuk mampir setibanya di rumah.13183Please respect copyright.PENANA2nzW1FlBh9
13183Please respect copyright.PENANAKQmVaKDj4y
“Emangnya gak ada orang? rumahnya gede gini…”13183Please respect copyright.PENANAOqw6AeA0TA
13183Please respect copyright.PENANAbXALXfZoqG
“Lagi sepi kok… Yuk masuk. Minum dulu, pasti haus kan? Jauh lho pulangnya, ntar dehidrasi lho kamunya, hihihi…” jawab Rasti manja. Rumah Pakdenya memang sedang sepi jam segini. Hanya ada seorang baby sitter tua yang menjaga anak-anak Rasti selama Rasti sekolah, sedangkan penghuni lainnya belum pulang kerja.13183Please respect copyright.PENANAqwAJnlYUvl
13183Please respect copyright.PENANAqfvX8k3Vjr
Akhirnya merekapun masuk, Rasti langsung mengajak cowok itu ke dalam kamarnya biar lebih enak ngobrolnya. Mereka saling bercerita, Agung ingin tahu banyak tentang Rasti dan Rastipun menceritakan semuanya dengan terbuka. Bagaimana dia sudah punya dua anak, bagaimana dia pernah diperkosa, pernah tinggal beberapa bulan bersama para preman sebagai budak seks mereka, dan cerita-cerita lainnya.13183Please respect copyright.PENANA96bAwL0urk
13183Please respect copyright.PENANAOpeC76AfH7
Dasar Rasti binal, diapun akhirnya ngentot dengan cowok itu. Rasti tentu awalnya sekedar ingin pedekate saja. Namun dia tidak menyangka ‘kencan’ pertama itu akan terlalu jauh. Semuanya mengalir begitu saja dan jadilah mereka bercinta. Rasti disetubuhi oleh cowok yang bahkan belum sehari dia kenal! Di rumah Pakdenya pula yang sudah bersedia menampungnya. Salahnya juga sebenarnya, mana ada pria yang bisa tahan setelah diajak masuk kamar oleh gadis secantik Rasti, apalagi setelah mendengar kalau ternyata Rasti doyan ngeseks. Sepasang remaja itupun bersenggama dengan nikmatnya di dalam kamar Rasti.13183Please respect copyright.PENANAdSpPeqH2ZM
13183Please respect copyright.PENANA10iqCzU7pj
Malangnya, setelah berhubungan beberapa hari ternyata Agung tidak juga menembak Rasti. Kayaknya dia tidak berminat pacaran sama Rasti. Toh tanpa pacaran, tubuh Rasti sudah bisa dia jamah sesukanya. Apalagi dia malah cerita ke banyak teman-teman lain di sekolah itu. Soal Rasti yang sudah ditidurinya lah, sudah punya anak tanpa suami lah, gampangan lah, dan sebagainya. Walhasil Rasti terkenal dengan reputasi ‘bitch’ di kalangan anak-anak bandel di sekolah itu.13183Please respect copyright.PENANAo1fJfbrh56
13183Please respect copyright.PENANACJvHyVdLX1
Selama beberapa minggu Rasti jalan dengan Agung tanpa status. Selama itu pula Rasti dengan mudahnya bisa dipake oleh cowok itu. Rasti sebenarnya kewalahan dengan reputasinya. Selalu digoda, selalu dijadikan bahan obrolan dan cibiran, dicolek-colek, sampai ada yang terang-terangan minta ngentot dan itu sangat banyak! Rastipun berinisiatif untuk menembak Agung duluan. Meski awalnya menolak, namun akhirnya cowok itu mau juga.13183Please respect copyright.PENANAN7B8IA968d
13183Please respect copyright.PENANAs8P15FyLO5
Setelah jelas-jelas pacaran, hampir tiap hari Rasti bersetubuh dengan Agung. Bahkan cowok itu sering ngajak Rasti nginap di rumahnya. Hal ini membuat Rasti sering menelantarkan Tedi dan Norman yang masih bayi di rumah dan membuat Pakdenya kewalahan dengan ulah Rasti yang semakin binal dan susah diatur. Meski Pakdenya memaklumi seks bebas yang sudah lazim dilakukan para remaja masa kini, termasuk dengan apa yang sudah dilakukan rasti, tapi bukan berarti Pakdenya akan nyaman-nyaman saja terus dengan ulah Rasti yang bukannya tobat tapi malah semakin membenamkan diri dalam lembah seks bebas itu.13183Please respect copyright.PENANAV8MFtiMUVx
13183Please respect copyright.PENANArg7SZvinHk
Rumah Agung ada di sebuah perkampungan nelayan. Dekat pantura. Daerah yang keras dan kasar. Agung mengajak Rasti ke rumahnya karena ternyata keluarganya, termasuk hampir semua keluarga di perkampungan itu tidak menganggap tabu seks bebas. Bahkan banyak dari anak-anak gadis di situ, atau bahkan ibu-ibu mereka yang mencari sampingan dengan menjajakan diri. Maklumlah di situ memang jalur yang sering dilewati supir truk.13183Please respect copyright.PENANAYNhZLDncLx
13183Please respect copyright.PENANAvG15PfdV0S
“Kenalin nih pacar aku, cantik kan?” ujar Agung dengan santainya memperkenalkan Rasti pada orangtua dan adik-adiknya.13183Please respect copyright.PENANAJmEz6CHKkU
13183Please respect copyright.PENANA3uZopFNPea
“Duh, cantiknya pacarmu, hebat kamu bisa macarin cewek secantik dia,” puji orangtuanya. Setelah itu merekapun bisa ngentot dengan bebasnya di rumah tanpa perlu takut diganggu.13183Please respect copyright.PENANApcgiAnmwAh
13183Please respect copyright.PENANAmcGHMi6mWk
Tidak hanya pada keluarganya saja, Agung juga memperkenalkan Rasti pada teman-teman di lingkungan rumahnya. Ternyata inilah alasan Agung mempertimbangkan untuk mau macarin Rasti, biar Rasti bisa dipamerin di lingkungan rumahnya juga, bukan hanya di sekolah. Jelaslah banyak cowok-cowok di perkampungan itu yang jadi iri pada Agung.13183Please respect copyright.PENANANoGKrSEduU
13183Please respect copyright.PENANALzZT3T6kEE
Agung sangat sering mengajaknya menginap serta mengajaknya jalan-jalan di sekitar situ. Rasti merasa bahwa pacarnya ini sangat-sangat memamerkan dirinya. Di sinilah Rasti juga mulai ‘belajar’ eksib. Bakat eksibnya mulai tumbuh.13183Please respect copyright.PENANAVwEhjMrMa2
13183Please respect copyright.PENANAmy0JWLAbOi
***********13183Please respect copyright.PENANABD5iUapiYs
13183Please respect copyright.PENANAVTXVp52iGc
“Daah aah…! Bersambung!” Tiba-tiba Rasti bangkit.13183Please respect copyright.PENANAWgefY7DTPc
13183Please respect copyright.PENANAt5qWNxhkcr
“Yaah tantee… baru mau mulai tegang lagi nih…!” Jaka protes.13183Please respect copyright.PENANAygLT1ihojC
“Iyya nih Tante…” Lainnya nyambung.13183Please respect copyright.PENANA3x7oyi26q8
13183Please respect copyright.PENANAbgrwfpyLbL
“Yee… kalian nih maunya. Pokoknya cukup. Tuuh, Tante mau nyusuin anak Tante…” Jawab Rasti tegas. Kebetulan suara tangis bayinya yang baru bangun terdengar kemudian, jadilah alasan kuat Rasti untuk menghentikan sesi ceritanya.13183Please respect copyright.PENANADZiczkr705
13183Please respect copyright.PENANA2jAiCiVwz8
“Wah mau menyusui Tante…?” Mata Romi berbinar-binar.13183Please respect copyright.PENANAulfwJcfDhX
13183Please respect copyright.PENANAWqiAuJbX8n
“Iya, habis itu mau mandi siap-siap dientot sama tamu. Puass?” Jawab Rasti ngasal sambil tertawa dan mencibirkan lidahnya meninggalkan mereka.13183Please respect copyright.PENANAybIbpeT8Pi
13183Please respect copyright.PENANAuRB2hDnBZi
13183Please respect copyright.PENANAKQv5R5yijc