Pria manapun yang melihat Rasti pasti dibuat terpesona dengan kecantikannya, aura keibuannya, serta sifat lembut dan ramahnya. Rasti dipuja-puja oleh semua lelaki, baik pelanggannya, anak-anaknya, serta suami tetangga. Begitupun dengan teman-teman anaknya. Teman-teman anak sulungnya, si Riko, Romi dan Jaka, sering bermain ke rumahnya. Mereka sangat penasaran dengan ibu teman mereka ini. Mereka ingin selalu berlama-lama di sana, dengan harapan dapat melihat dan menonton aksi-aksi Rasti yang membuat adik kecil dalam celana mereka berontak. Tidak jarang pula mereka menuntaskannya dengan beronani di kamar mandi rumah Rasti.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ17atEdzGCr
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXWcPk7WgEb
Dan kali ini mereka punya kesempatan yang sangat bagus untuk mewujudkan fantasi-fantasi nakal mereka lainnya. Rasti ingin memberikan hadiah pada Tedi dengan menuruti semua keinginan anaknya tersebut di hari ulangtahunnya. Teman-teman Tedipun kebagian imbasnya. Sungguh beruntung.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPTom9s97mq
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxjwIf1dCAI
Mereka sudah berada di dalam mobil Rasti, yang mana ibu teman mereka itu bertelanjang bulat duduk di kursi kemudi! Siap membawa mereka kemanapun yang mereka inginkan. Tedi dan kawan-kawan, plus si bungsu, semua duduk di belakang. Rasti sendirian di depan. Untungnya semua kaca mobil Rasti menggunakan kaca film sehingga mereka tidak perlu takut kelihatan orang dari luar.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuniFC1qBQG
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkVXcubpU2D
“Jadi kita mau kemana dulu nih?” tanya Rasti pada Tedi dan teman-temannya. Mereka saling pandang, bingung mau memulainya dari mana. Apakah harus ke pantai, ke taman kota, ke kolam renang atau mungkin ke pasar. Melihat tingkah mereka yang kebingungan itu Rasti jadi tertawa dibuatnya.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdnySYySQek
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeTAj2gCr23
“Hahaha… kalian ini, padahal kemarin kayaknya semangat banget”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXMOXsHEthK
“Kita semangat kok tante, semangat bangeeeet malah, hehehe”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr9OafgPLrr
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7XPmozHbaI
“Terus? Kemana dong kalian maunya? Kalian bebas kok bilang maunya apa, asal gak gila banget aja yah, hihihi” pancing Rasti lagi.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEe4xqDDcu5
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRhRy89rz91
“I..iya tante” jawab mereka serempak.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyMpKJS5GzY
“Eh, Ted, lo bukannya pengen punya kamera DSLR? Minta sekarang aja sama mama lo!” usul Jaka. Tedi memang menyukai fotografi, teman-temannya tahu itu. Sebagai ibu, Rasti juga sudah lama tahu ketertarikan dan minat Tedi pada fotografi, dengan senang hati Rasti mau memenuhi permintaan anaknya itu. Ya, selain permainan fantasi ini, Rasti juga sudah janji akan membelikan hadiah ‘betulan’ buat Tedi. Apapun yang Tedi minta, berapapun harganya.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8DPOIgCXOX
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1SMI5cHOqe
“Benar juga tuh, kita ke mall dulu yuk Ma, beliin Tedi kamera.” setuju Tedi dengan usul Jaka.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7syGcB2Yk3
“Ohh… Oke deh sayang. Kamu ingin beli sebagus dan semahal apapun pasti Mama beliin kok buat kamu.” ujar Rasti sambil tersenyum manis pada Tedi melalui spion depan.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh5LQ3kzHyI
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvepdFrjd7Y
“Makasih Ma, Mama memang paling baik deh.” puji Tedi.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVxRSGP775e
“Iya.. emang enak banget punya Mama kayak Mama lo Ted, iri gue, duh…”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr8fJM5JONU
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVmxokmwsic
“Hahaha, kalian ini… Berangkat sekarang?” kerling Rasti pada mereka.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6WH1W6SM4I
“Iya Mah…”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3c2dgXs4cR
“Siap bos, meluncuuuur, hihihi…” ujar Rasti dengan riangnya. Sungguh Ibu yang sempurna. Betapa bahagianya Tedi dan adek-adeknya. Juga betapa beruntungnya Riko, Romi, dan Jaka bisa berteman dengan Tedi.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9KjqVEDOoW
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh89CYvBdHg
Mereka mulai meluncur ke mall terdekat. Tedi dan teman-temannya asik memperhatikan betapa seksinya Rasti yang nyetir sambil bugil. Rambut panjangnya diikat sehingga tengkuk dengan bulu-bulu halusnya terlihat menggoda. AC mobil berhembus pelan menyapu kulit putih mulus Rasti yang terbuka bebas. Sungguh mempesona. Tentunya sangat menyenangkan bagi mereka melihat gerak-gerak Rasti yang tetap gesit mengendalikan mobil dengan kondisi telanjang bulat begitu. Bagaimana kaki jenjang Rasti asik injak-lepas pedal, dan tangan Rasti yang lihai memainkan perseneling dan stir.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX1P9yrBRuM
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNiN6fqxOgd
“Duh… jangan dilihatin terus. Tante jadi grogi nih nyetirnya” ujar Rasti sok manja, pura-pura risih diperhatikan oleh mereka.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ9UiIliBhg
“He he… Tante cantik banget sih, sayang dong kalo dilewatin…”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHGxPJs4J8x
“Buka kacanya dong Tante…?”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpghT5mj5Cl
“Iih gila kalian ah… Nggak ah…”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhwcwzgqupX
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2sqzNkYwcB
Tapi karena Tedi protes nagih janji bakal penuhi semua fantasi mereka, Rastipun nurut. Hanya kaca di jendela supir yang dibuka. Semua jendela lainnya tertutup rapat. Tedi dan kawan-kawan memilih untuk tidak terlihat.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv8Ptj8BD7P
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqOWrN6P8On
“Curang ih kalian, dasar…” protes Rasti manja. Tapi to Rasti tetap menuruti kemauan mereka. Awalnya hanya buka sedikit-sedikit jendelanya, pas sepi barulah dibuka penuh. Kebetulan mobil Rasti jenis SUV yang besar, bukan jenis sedan. Jadi rasti berani nekat aja. Karna mobil jenis ini ground clearancenya tinggi, posisi kursi penumpangnya juga tinggi.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsc2esGL0aW
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwT5jhrJYND
Bahkan saat lampu merah Tedi dan teman-temannya melarang Rasti menutup kaca mobil. Beberapa kali Rasti nurut, karena paling banter mobil yang menjejerinya tidak lebih tinggi dari mobil mereka. Bahkan teman-teman Tedi punya ide, beberapa kali di lampu merah mereka minta Rasti pura-pura nanya jalan pada pengemudi kendaraan di sampingnya, baik mobil maupun motor! Dalam posisi itu Rasti yang hanya menaikkan sedikit kaca mobilnya memang hanya akan terlihat sebatas pundak. Tentunya sangat seksi sekali dilihat dari luar, Rasti akan tampak seperti telanjang, padahal memang benar! Tidak hanya itu, Tedi juga ikutan iseng mengerjai ibu kandungnya itu dengan menyuruh Rasti membeli koran ke pedagang koran di perempatan lampu merah. Sungguh sesuatu yang menegangkan namun juga menggairahkan bagi mereka maupun Rasti sendiri.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgBTJj6OpEp
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtD4EdTzywU
Merekapun akhirnya sampai ke mall. Tedi dan kawan-kawan sudah memakai baju ganti. Untuk Rasti sendiri, Tedi membawakan sebuah selendang. Walhasil Rasti cuma pakai selendang yang dililitkan pada tubuhnya dan dipeniti. Selendang yang dibawa Tedi juga sangat pendek, lebarnya sekitar 30cm dan panjangnya tidak sampai 2 meter. Hanya bisa dililitkan 3 kali, dan hanya menutupi area dada-paha atas. Jika sekilas, orang tidak akan memperhatikan bahwa yang dikenakan rasti hanyalah lilitan selendang, sekilas pakaian Rasti malah seperti pakaian yang dirancang desainer terkenal, karna motif selendang yang dibawa Tedi memang ngejreng warnanya, dan bahannya terbuat dari kain yang sangat halus dan lembut. Pasti bukan kain murah, pikir teman-teman Tedi.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQpeTlTISRI
Mall itu adalah mall baru yang ada di kawasan apartemen baru yang elit. Jelas mallnya cukup mewah dan mentereng. Dirancang untuk jadi tempat belanja kalangan kelas atas, termasuk para selebritis. Jadi pakaian Rasti tidak akan terlalu menarik perhatian karna memang banyak yang berpakaian seksi dan terbuka seperti Rasti di mall itu. Dan lagi, karena mall ini baru, ada banyak toko yang kosong, belum laku, ataupun sudah laku tapi belum buka. Meski begitu tetap saja itu menegangkan bagi Rasti.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVWUVws069Q
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK3ggvanl59
Meskipun banyak wanita yang berpakaian seksi di dalam mall itu, tapi Rasti tetap yang paling menarik bagi Tedi dan teman-temannya. Bagi mereka Rasti adalah wanita paling cantik dan paling menarik di dunia. Apalagi dengan pakaian seperti itu, Rasti melenggang di dalam mall sambil menggendong si bungsu. Sebuah pemandangan yang sangat mencolok dan indah, Rasti benar-benar jadi pusat perhatian.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAdInOgR27V
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK7jVi4xHy1
“Sayang…kamu jangan nakal yah… jangan minta mimik susu dulu yah, hihihi” ujar Rasti pada anak bungsunya. Tapi di dalam hati dia malah penasaran bagaimana rasanya menyusukan anaknya di tempat umum dengan pakaian seperti itu, dia berharap anaknya itu nanti bakal rewel minta nyusu padanya. Tedi dan teman-temannya yang mendengarnyapun juga berharap demikian.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Fy9D2mCbb
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB3LazXbG5z
Tujuan mereka langsung ke tempat penjualan kamera. Tedipun mendapatkan kamera impiannya. Kamera terbaru plus tambahan lensa untuk longshoot. Total harganya lebih dari 15 juta. Rasti dengan senang hati memenuhi permintaannya itu.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsLhrG84n8u
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6klMm7knAN
“Spesifikasi kamera ini sudah cukup buat kamu sayang? Boleh kok kalo minta yang lebih canggih…” tanya Rasti yang betul-betul tidak mempermasalahkan harga. Tapi Tedi merasa cukup dengan kamera barunya ini. Rasti senang Tedi bukan anak yang royal, apalagi minat dan hobinya ini tentu sesuatu yang positif, Rasti mendukungnya 200%. Bahkan selain permintaan Tedi, diam-diam Rasti merencanakan hadiah ‘betulan’ lain yang dia siapkan sendiri untuk Tedi. Sungguh teman-teman Tedi dibuat iri dengan Tedi.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRqmuqlcmNx
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP8ZDXojTCt
Di dalam toko kamera yang relatif masih sepi juga, pelayan toko yang semua pria jadi bisa melihat dan bahkan berkomunikasi dengan Rasti dari dekat. Beberapa kali mereka terlihat menelan ludah. Kelihatan sekali mupeng dan tidak konsen. Rasti yang menyadari putting susunya tercetak jelas, mencoba menutupinya dengan menggendong si bungsu di depan.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKBpOkYNsXo
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf8ybUuToCX
“Duh sayang, kamu ni ngasih mama pakaian rawan banget gini siih…?” bisik Rasti setelah keluar dari toko kamera.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3eqY9hpJnK
“He he he… tapi asyik kan Ma?”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡstSuXHYQdO
“Hiih… Kamu ini…” ucap Rasti gemas. Tapi dalam hati Rasti sadar apa yang sedang mereka lakukan hari ini, dan dia bertekad untuk menikmatinya.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlYxTluML5v
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZlgEzp1DPz
Setelah membeli kamera mereka lalu mutar jalan-jalan di mall. Berkali-kali si bungsu yang berada dalam pelukannya rewel, membuat Rasti kewalahan menenangkannya. Suara rewelan Bobby malah semakin menarik perhatian pengunjung mall. Rasti berusaha cuek dengan tatapan mata orang-orang disekitarnya. Gilanya, teman-teman Tedi malah memprovokasi Rasti untuk netekin Bobi.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuxtNyi9Ap6
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyAry9yy34O
“Gak mau ah, masak netekin Bobi di sini?” tolak Rasti.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEKpMWr9MPQ
“Bobinya kayaknya haus tuh tante, masak dibiarin aja, iya gak Ted?”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGRNggtOfPs
“I..iya Ma… Bobi haus tuh.” jawab Tedi ikut-ikutan. Tapi Rasti tetap belum mau untuk netekin Bobi, tidak di tengah-tengah kerumunan orang-orang begini. Namun teman-teman Tedi malah semakin keras suaranya membujuk ibu teman mereka itu, membuat orang-orang semakin melirik ke arah mereka. Entah apa yang dipikirkan para pengunjung yang mendengar ocehan-ocehan teman-teman Tedi itu pada Rasti.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcdCnR0fSJl
“Ayo Tante buka susunya Tante…”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmK3wOBi25u
“Iya buka dong Tante, cepetan…”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwZmRaBIuCO
Sungguh membuat Rasti semakin malu. Hampir-hampir Rasti mengalah karna Bobi yang memang rewel terus, susah banget disuruh diam.Untung saja saat Rasti sudah mulai mencari-cari tempat aman untuk menyusui Bobi, pada akhirnya Bobi malah mulai anteng sendiri tanpa harus disusui.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡptVm5pRvVF
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgZW9nrIhqB
“Dasar kalian ini… Puas mainin mama?” ujar Rasti pura-pura kesal saat akhirnya mereka tiba di bagian sepi mall tersebut. Teman-teman Tedi hanya cengengesan. Tedi yang sedari tadi melihat mamanya dipermalukan juga ikut tertawa kecil, karena memang hal itu membuat penisnya ngaceng.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrO09szOamp
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHAELEpvVRy
“Ma… aku mau fotoin mama boleh?” pinta Tedi kemudian. Dia tentunya juga harus menikmati momen ini sebaik-baiknya. Apalagi dia baru saja dibelikan kamera super canggih.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7JtCKxn9Hh
“Kamu mau jadiin mama sebagai model kamu sayang? Boleh kok…”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnWQu5J39bx
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYqAlq0Vctl
Di dalam mall di sudut-sudut yang menarik dan diperbolehkan untuk mengambil gambar, Tedipun berulang kali meminta Rasti untuk berpose cantik. Rastipun tahu betul bagaimana caranya berpose bak model professional. Pose seksi, ekspresi imut, binal, dan sebagainya dipamerkannya. Baik sambil menggendong si bungsu maupun berfoto sendiri.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcBM8qW0bqR
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuWBxDEDhuo
Di lantai atas yang hampir 50% tokonya masih belum terisi, kondisinya sangat sepi. Mereka menuju satu sisi yang pertokoannya masih kosong melompong. Entah belum mulai disewakan atau memang belum laku. Tedi meminta Rasti berpose pada pagar atrium. Sebagaimana banyak mall lain, arsitektur mall ini juga berbentuk atrium. Yaitu ruang tengah yang terbuka. Dari lantai-lantai atas bisa melihat ke bawah dengan pengaman pagar pembatas. Di situlah Rasti berpose, membelakangi ruang atrium, sehingga foto Rasti berlatar belakang atrium mall yang luas, dan para pengunjung mall yang berlalulalang, kebanyakan di lantai-lantai bawah. Tentunya Bobi sudah dititipkan pada temannya yang bergantian membantu menggendong.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYCHMmx08Aq
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHFkU1TNajg
“Ma… buka selendangnya dong…?” Pinta Tedi setelah beberapa jepret.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEAV5b7FzKB
“Haah, gila ih… di tempat umum begini…?”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIcSeKGsBMm
“Gak dibuka semuanya Ma, dilepas aja 1 ikatan di dada… turunin dikit… tunjukin belahannya…”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXwuA3fUeR4
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3tOvD6H4Kd
“Ooh, kamu minta foto seksi ya, hi hi… gitu sih gapapa…” Setelah celingak celinguk, memastikan kondisi aman Rasti pun membuka peniti dan mengendorkan lilitan selendangnya. Setelah itu Rasti menyilangkan tangannya di bawah dadanya, menahan selendang itu melorot ke bawah dari dadanya. Rasti mengekspos belahan dadanya tapi bagian putingnya masih tertutup.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbHomLYMyPI
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzkGoBymMwY
“Nunduk Tante…”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn9nwBUkE9v
“Ekspresinya yang nakal Tante…” Teman-teman Tedi sok-sokan ikut mengarahkan.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRZOQ3Hfv2C
“Iya iya… Iih ternyata kamu pingin jadi fotografer model-model seksi ya? Malah Mama yang dijadikan eksperimen nih… iya deh mama turutin.” jawab Rasti sambil mengerlingkan matanya ke anaknya.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdomA3qJ5M8
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9rgH8mj93T
Namanya tempat umum, mereka tentunya tidak bisa dengan leluasa melakukan sesi foto erotis dadakan itu. Tiap satu jepret, mereka harus waspada melihat sekitar. Terutama Rasti. Tapi toh justru ini asyiknya. Sampai beberapa foto kemudian, “Buka lagi dong ma… tunjukin semuanya…”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn1E6EyKwBg
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9WgnYjyTRN
“Hah, kamu nyuruh mama bugil di sini sayang? Gila kamu ah… jangan dong… Terlalu bahaya!”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhtZxu57y0h
“Bugil sih nanti aja, he he he… kita masih punya banyak waktu. Pelan-pelan aja… tunjukin aja susunya ma…” jelas Tedi. Rasti penasaran juga. Ditengoknya kanan kiri. Ada orang berjalan ke arah mereka. Rasti malah menaikkan selendangnya lagi. Menutup rapat-rapat dadanya.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiPu81lBlwj
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSqrJbYKX0W
“Aah mama… kok dipake lagi sih! Ayo buka…” protes Tedi.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOsO55YYfuU
“Bentar dong sayang, ada orang tuh! Kamu ini…”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkGvTDvwQsS
Meski Rasti kemudian tidak sedang berpose karna tegang mengawasi sekitar, Tedi tetap memotretnya beberapa kali. Sehingga beberapa orang yang hendak menuju ke arah mereka melihat dan mengira bahwa ada sesi pemotretan profesional dan mengurungkan niatnya. Lagi pula di area itu memang belum ada toko yang buka.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnrP0A0LmTO
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZxL60pRK9h
“Ayo tante buka…”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUy6T7zROO1
“Sudah aman tante…”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4uctVR3AKR
“Ayo maa…”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEC6uQNsXf6
“Iyaa iyaa kalian ini…” Rasti kembali menurunkan selendangnya. Sebagian besar dadanya terekspos.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0153uNntWN
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG2guU0ctYV
“Buka semua ma… keluarin susunya…” pinta Tedi lagi.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXJondQjl98
“Duuh…” Rasti tengak-tengok lagi.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD4S2mT0sVM
“Aman ma…” Tedi mencoba meyakinkan. Dia lalu menyuruh teman-temannya berjaga-jaga mengawasi keadaan. Akhirnya Rasti nurut. Dadanya dikeluarkan semua, tapi selendangnya masih ditahan di bawah dadanya. Pemandangan yang erotis sekali bagi Tedi dan teman-temannya, meski sudah biasa melihat ketelanjangan Rasti, sensasi kali ini jelas beda. Berkali-kali mereka menelan ludah saking tergiurnya.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmFRSr0Jgmh
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJtZlxz6OSX
Beberapa foto berhasil dijepret Tedi yang bergaya bak fotografer profesional. Rasti memang susah konsentrasi karna tegang dan was-was. Tapi ada juga sensasi kenikmatan yang dirasakan Rasti yang sebenarnya memang punya sisi eksibisionis. Aah ini sebenarnya kesempatan untuk berekspresi bagi Rasti, melampiaskan nalurinya.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcl7aD5BbiF
DIa menengok pada kawan Tedi yang berjaga, “Aman..?” tanyanya.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtGsI87VPms
“Aman kok tante… jangan khawatir…”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVDQ0SnTEHF
Rasti menarik napas panjang. Diturunkan lagi selendangnya hingga pinggul. Bagian atas tubuhnya benar-benar telanjang sekarang.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYz5VOMMVTX
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZAjA4heSOB
“Cakep ma…!” puji Tedi.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrUUXfJyfuK
“Dasar kalian ini. Untung mama perginya sama kalian, kalau sama Norman mungkin dia udah nekat genjotin mama sekarang, hihihi” ujar Rasti cekikikan. Rasti kemudian mencoba konsentrasi untuk berpose. Berbagai pose sensual binal berhasil diambil gambarnya oleh Tedi yang jadi semangat sekali.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLqIetMX9M9
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBuZh92hfaZ
Sudah sangat banyak foto yang diambil Tedi. Dia sekarang sangat menikmatinya. Gilanya Rasti bahkan meminta menggendong Bobi lagi, berpose bersama bayinya yang mana dia masih tetap bertelanjang dada.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb08vpeibeE
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCaMPrK53tG
“Kamu pengen nyusu sekarang sayang?” tanya Rasti pada bayinya sambil melirik pada Tedi. Sungguh membuat Tedi dan teman-temannya belingsatan dengan tingkah Rasti, dan Jepret! Sebuah momen yang tidak lazimpun terabadikan. Seorang ibu muda cantik yang bertelanjang dada menyusui bayinya dengan latar belakang mall!12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1QW542XVQt
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFNJSFFOT3H
Teman-teman Tedi yang berjaga malah ikut tergiur melihat pemandangan itu. Mereka lengah dibuatnya. Tidak sadar ada 2 orang security mall yang datang mendekati mereka. Baru sadar setelah dekat karena langkah sepatunya terdengar. Rasti yang panik menitipkan bayinya pada teman-teman Tedi lagi, lalu berusaha menaikkan kembali selendangnya, tapi tentu tidak sempurna karena selendang itu dipakai dengan cara dililitkan di tubuhnya.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡilz3NrFinF
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXnIKCrTUO8
“Aduuh, penitinya dimana tadi ya sayang..?”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxBF4KzIB4t
“Lho, gak tau Ma, kan Mama yang pegang..?” Tedipun ikut panik. Namun teman-teman Tedi malah cengengesan seakan menikmati tontonan ibu dan anak yang sedang kebingungan itu.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNliaEKWMtI
“Aduh, ilang deh sayang, ga tau jatuh dimana… ada lagi?”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWu9cT2Ji4H
“Ga ada lagi ma…”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmGFj3oMKo8
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNRjoK4TVun
Mereka semakin panik seiring dengan derap langkah sepatu yang juga semakin mendekat. Hingga akhirnya…12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8U2Q15jfnZ
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiuzgY3iVtX
“Sedang apa kalian!?” Tanya salah seorang security tegas. Ratno dan Adi, itu nama yang tertulis di seragam mereka. Ratno tampak sebagai seniornya Adi, lebih tua, berkumis tebal, rambut tipis, dan badan sedikit gempal. Sementara Adi terlihat lebih culun, usianya paling seusia Rasti atau malah di bawahnya.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxa2oDSg5zV
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFpCH0KTGQE
“Mm nggak pak cuma jalan-jalan aja… Yuuk…” Tedi mencoba menghindar dengan mengajak pergi. Tapi Rasti yang gak konsen malah sibuk memastikan selendang yang dipakainya sudah aman, karna tidak ada peniti, diapun menahannya dengan tangan.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2d8WZQDC2z
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRyl4QbELx4
“Eeh, gimana?” tanya Rasti lugu.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvVtoFkodGh
“Ayook…” Tedi mendesak.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeSOI2P6ifB
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡatL2DRB5RA
“Tunggu dulu…” cegah Pak Ratno. “Kalian melakukan sesi pemotretan di sini? Boleh lihat ijinnya?”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIRyQM8gCRj
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnaUZcGxqWI
“Kami iseng aja kok pak, bukan profesional… Lagian kami gak motret-motret di area yang dilarang motret kok pak… Di sini boleh kan?” Elak Tedi.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo2BhZQoYEb
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMjLaW2211w
“Hmm, di sini memang belum dilarang… tapi kalo untuk tujuan komersil…”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG3QviMN9Uz
“Kami bukan profesional pak..”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaDgLW457P6
“Hmm, iya, tapi tadi ada laporan pengunjung yang jadi enggan ke sini karena ada aksi kalian…”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8kl2RTQ8EC
“Tapi kan di sini belum ada toko yang buka pak?” Jaka ikut bicara.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjUl3HH31vv
Adi membisiki Pak Ratno, mereka kemudian mencermati Rasti, Tedi, dan teman-temannya. Melihat si bungsu yang sedang digendong teman Tedi. Dia merasa agak aneh dengan rombongan ini. Empat anak yang tampaknya masih remaja, dengan seorang wanita muda cantik, dan seorang bayi.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWbsE2yBDop
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk273mhS4YC
“Bayi siapa ini?”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgacljZrGtb
“Eh, ba..bayi saya pak…” jawab Rasti. Kedua security itu berpandangan dan mengamati Tedi dan teman-temannya lagi.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1D05BDDuCc
“Itu bayinya si non?” Tanya pak ratno penasaran. Rasti mengangguk.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzZ8GgSLmE3
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuaD2YBcQUx
“Mana bapaknya…?”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGxt5T7RWzF
“Eee… bapaknya gak ada pak, ga tau deh di mana…?” jawab Rasti tersipu.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZjQYD6QQvs
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZvmV2P7lW2
“Kok ga tau gimana?”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNE6DCbtp3E
“Tadi sedang jalan-jalan di bawah, sedang liat-liat gadget!” ujar Tedi berinisiatif berbohong. Dia melirik mamanya kesal. Mama nih jujur amat sih… pikir Tedi.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDO16NFxUmt
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFscTMgCVQI
Setelah saling berbisik lagi, Pak Ratno memutuskan membolehkan mereka pergi.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZBHUlAN8oD
“Ya udah, non pake bajunya… terus jangan di sini ya… ga boleh ada sesi pemotretan lagi!” Ujar Adi.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWSwExWEMjU
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJpc8FHwGes
“Mm… saya cuma pake ini aja pak…” jawab Rasti lugu. Jawaban yang kemudian kembali membuatnya diamati terus oleh kedua security itu.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqbOBWYmfNc
“Non ga bawa baju?”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrjvGXe5fzF
“Yaa iniii… baju saya…” jawab Rasti dengan entengnya. Pak Ratno dan Adi tampak terkejut dan saling berbisik lagi.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdMlyhHiBAK
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡllzsqPaYWE
“Kami pergi dulu pak… maaf…” Tedi yang mencium gelagat buruk merasa harus segera cabut.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbsy03Le0x8
“Bentar!” sergah Pak Ratno lagi. “Kalian bukan professional? Dari tadi saya curiga. Ini modelnya cantik begini, pakaiannya sengaja berkostum begini…”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuApMqUUMuc
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMxWeN7Mkkr
“Bener pak kami bukan profesional” Tedi mulai tegang. Tidak mungkin mengatakan sejujurnya, serta mengatakan kalau perempuan itu adalah mamanya.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtpJlurk2J6
“Maaf non, coba tangannya disamping, kami harus periksa…” Ujar Adi yang melihat dari tadi Rasti menyilangkan tangan di depan dan memegangi selendangnya.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLmZx2qGYJR
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVXQUtFBhiE
“Aduh, periksa apa yah pak, saya ga bawa apa-apa kok” Rasti menengok ke sekitar. Di seberang atrium sana ada beberapa orang lalu lalang. Satu dua orang tampak memperhatikan mereka.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJgefWUUlNY
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaTN2SnfwbQ
“Sudah nurut saja… biar segera selesai urusannya!” tegas kedua security itu. Tedi panik. Tak tahu harus berbuat apa. Tapi Rasti yang tadinya panik, setelah menarik napas panjang kini berangsur-angsur lebih tenang. DIa dari awal sudah bertekad akan menikmati apapun yang terjadi. Ini momen yang langka. Ini saatnya mengekspresikan diri… Entah kesambet setan dari mana, tiba-tiba Rasti malah jadi excited.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFkpfaG1xIl
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOnXJjT3CFH
“Ba..baik pak… maaf ya…” Rasti menengok sekitar lagi. Ah, kondisi belum aman, dia melihat pengunjung yang memperhatikan mereka dari seberang atrium malah bertambah. Mungkin ada sekitar 5 orang. Pastinya mereka penasaran melihat sekelompok pengunjung bermasalah dengan security mall.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh2Mt4gKOWu
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSZFRttOfHi
Rasti menghela napas dan menghitung dalam hati, satu dua tiga.. tangannya diturunkan ke samping. Sreett…! Selendang dari bahan halus yang melilit tubuhnya terlepas sepenuhnya dan merosot jatuh di kakinya. Rasti kini bugil! Telanjang bulat tanpa ada apapun yang menutupi!12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ75Snuyvpqt
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAdqjNGsanP
“Haah…” Pak Ratno dan Adi langsung ternganga melihat pemandangan tak terduga ini.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsEnvjeaRFi
“Woow…” bisik teman-teman Tedi.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUHAfK9tOVk
Terdengar juga sayup-sayup suara riuh di belakang mereka. Ya, beberapa pengunjung memang sedari tadi ikut mengamati, dan aksi Rasti itu surprise banget buat mereka.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVTH5h35hky
Mendengar suara riuh pengunjung itu kedua satpam yang salah tingkah tampak panik. Sebenarnya mudah saja Ratno tinggal menyuruh Rasti kembali memakai selendangnya, tapi dasar pria, dia juga tak mau cepat-cepat pemandangan ini hilang berlalu. Pak Ratno secepat kilat berinisiatif menggeser posisi berdirinya, mendorong kasar Adi di sebelahnya. Posisi mereka kini menutupi Rasti dari pandangan pengunjung mall yang lain.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡupJpPWUzvd
“Hei, ini bukan tontonan, maaf, tolong ya…!” Seru Ratno pada para pengunjung yang menonton, seraya menggerakkan tangannya menyuruh mereka bubar dan pergi. Tapi yang ada bukannya bubar, malah tambah ada pengunjung lain yang tadinya tidak tahu ada kejadian, malah jadi tahu dan penasaran ikut nonton, hanya saja memang mereka hanya berdiri di seberang pagar atrium, tidak ada yang berani mendekat.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEIeH7mAfBr
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq39bo1XPDC
“Apa ini? Non hanya memakai selendang ini ke sini? dan kalian bilang ini bukan sesi foto profesional??” tanya Ratno kemudian setelah berhasil mengatasi salah tingkahnya. Tapi tetap saja dia tidak bisa menyembunyikan wajah mupengnya.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXpftcHGs16
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwkOm6DdGRB
“Mm.. memang bukan kok pak…”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjiTdJA38Id
“Iya, saya bukan model profesional kok pak Ratno… mas Adi… Hi hi hi…” Rasti yang menyilangkan kedua tangan di dadanya mencoba ikut menjawab, tapi malah banyak ketawa ketiwinya. Upaya sia-sia Rasti untuk menutupi bagian vitalnya malah menjadi pose yang memiliki daya rangsang tersendiri.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡErYo5hWOH2
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtvcL5oIYcs
Adi yang belum bisa mengendalikan salah tingkahnya berbisik lagi pada pak Ratno, keduanya menengok ke belakang. Walah, pengunjung malah pada berkerumun di seberang. Malah ada yang mengambil gambar dengan HPnya. Ratno berteriak kesal sambil menggerakkan tangannya menyuruh mereka bubar. Tidak semudah itu tentunya menyuruh kerumunan itu bubar. Rasti sendiri malah berusaha melongok-longok melihat kerumunan itu. Edannya, Rasti malah kemudian melambaikan tangannya sambil melontarkan senyum pada kerumunan itu. Betul-betul jiwa lonte.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEi5Me2bZKo
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO2DWoFrfNI
“Suit suiitt…” Riuh suara para pengunjung dibuatnya. Ratno yang menyadari tingkah Rasti itu tanpa pikir panjang langsung menggaet lengan rasti, mencoba menggelandangnya menuju ruang pertokoan kosong di sisi itu.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWTEFfutOfZ
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlwsv4tIh7F
“Aduuh.. pak Ratno, jangan kasar-kasar dong…” ucap Rasti manja. “Saya mau dibawa kemana? Boleh saya pakai baju saya dulu?” Rasti melawan, mencoba bertahan di tempatnya untuk meraih kain selendangnya.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvSNAYLZihD
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEDL1v8iwOj
“Baju apaan?! itu cuma selembar kain… Kita ke balik toko-toko di sana, sembunyi dari pandangan orang-orang!”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡURUj8NaSwu
“Eeh, emang saya mau diapain pak…?” Ucap Rasti, terdengarnya lebih ke arah genit, ketimbang ketakutan. Pak Ratno makin gemas dibuatnya. “Sudah, ayo ikut…!”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6kLtlNLSOm
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyEtMSCTdHo
“Be… bentar pak…” Di tengah kepanikannya Tedi malah memberanikan diri menyela. Sementara teman-temannya yang lain diam membisu. Tegang sekaligus excited juga menantikan apa yang akan terjadi selanjutnya.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnHDGnImfFg
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX39MKqYy38
“Apa…?”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWVBfzk7nQ1
“Sebelum dibawa ke sana, boleh saya ambil fotonya dulu… sekalii aja…” pinta Tedi.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDOyIt5iMoF
“Apa maksudnya? Kamu mau motret kita!?”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ53FrVLxSte
“Bu.. bukan, mau motret Ma.. eh, motret model saya aja…” Hampir saja Tedi berkata ‘mama’. “Ini momennya bagus banget, saya ingin ambil gambar model saya polos, dengan latar belakang kerumunan orang itu… boleh ya… Bapak minggir dulu?” jelas Tedi sambil menengok ke arah kerumunan pengunjung di seberang atrium sana. Tambah banyak yang berkerumun. Ini jelas momen yang tak boleh dilewatkan. Meskipun jumlahnya cuma sekitar belasan atau paling pol 20 orang, karna untung saja ini di lantai atas yang masih sepi, coba kalau di lantai bawah, pasti ratusan orang yang ngerumunin. Ya iyalah, sejak awal kan memang memilih foto-foto di lantai yang sepi ini. Gumamnya dalam hati.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ueYOSmICb
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz6Qr18EDXW
Pak Ratno dan Adi berbisik, menengok ke belakang untuk kesekian kalinya.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcWHgKTAYjW
“Ga bisa! Enak aja kamu…” tegas pak Ratno.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcyJ4Y2BS9X
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR63HGYjfPo
“Duuh, kenapa sih? Boleh dong paak” Ucap Rasti. Tedi surprise juga, ibunya itu ternyata malah ikut membantu membujuk pak Ratno.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaPdvRYXLDS
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg6SmYG0aJH
“Gini ini kalian masih mengelak bukan professional??” Ucap security paruh baya itu geleng-geleng kepala.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJgR7eyGnr6
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB27rn8xK1l
Saat itu Tedi berpikir cepat sekaligus nekat. Tanpa menunggu persetujuan Tedi langsung saja mengambil jarak dan membidik mereka dengan kameranya.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLk8ptBbjyh
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZF94qe4cV2
“Eiitt… kamu…” pak Ratno dan Adi spontan menghindar dari ruang bidik kamera Tedi. Yes! Seru Tedi dalam hati, dapat juga gambar mamanya polos di dalam mall dengan latar belakang kerumunan pengunjung mall lain. Ini yang dia inginkan! Tapi momennya begitu cepat. Baik Tedi dan Rasti seolah punya koneksi batin, Tedi secepat mungkin menjepret Rasti beberapa kali, dan Rasti juga langsung sadar pose dan ekspresi.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH0u5MpySNY
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS2U7HZY734
Momen itu hanya berlangsung 3 atau 4 detik saja, karna pak Ratno yang langsung setengah berlari ke arah Tedi sambil gusar mencoba untuk merebut kameranya. “Aduh maaf pak… Jangan pak…” Tedi memohon sambil mencoba mempertahankan kameranya. Rasti spontan juga berlari membantu Tedi dengan menarik tangan pak Ratno.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk8ZjJrO7vw
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPk6oip7616
“Jangan dong pak please… Ayoo, saya mau dihukum apa deh…” malah Rasti kini yang menarik pak Ratno menuju komplek pertokoan kosong sebagaimana tadi Rasti mau dibawa oleh pak Ratno ke situ.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡouTccRtuRx
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHBsxTj68nj
“Ayoo pak…” Rasti ngotot, sambil berjalan lengan pak Ratno dipeluknya erat. Walhasil kulit lengan pak Ratno menyenggol dan bersentuhan langsung dengan kelembutan payudara Rasti yang telanjang. Seakan hilang kekuatan, mau tak mau pak Ratno mengikuti langkah Rasti. Penisnya yang dari tadi sudah nyut-nyutan kini menegang maksimal. Benar-benar pemandangan yang seru. Teman-teman Tedi dan Adi si security muda cuma bisa celingak-celinguk dan menelan ludahnya.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlY45oOv59G
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWnszBI4pbH
“Huu…” Riuh pengunjung mall mengiringi ketika Tedi, Rasti, pak Ratno dan Adi kini menghilang di balik pertokoan. Sebelum menyusul, teman-teman Tedi berinisiatif mengambil selendang Rasti yang tergeletak. Tapi kemudian, entah siapa yang punya ide duluan, mereka saling berbisik dan sedikit berdebat, tapi kemudian tampak sepakat. Selendang Rasti mereka sembunyikan!12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb1xLwg7tKG
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVM0ZwrnWQa
Di lorong pertokoan yang sepi itu, Rasti dan lainnya tersembunyi dari pandangan seluruh pengunjung mall. Pak Ratno dengan napas memburu langsung meremas payudara Rasti. Matanya dan mata Rasti saling menatap. Pandangan Rasti yang sayu dan tanpa perlawanan sama sekali semakin menaikkan libido pak Ratno.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4CYDKbBAGy
“Aah pak…” desah manja Rasti makin membuat birahi pak Ratno meluap-luap.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1YRbV6ZTYY
Tedi dan Adi hanya mematung, tak tahu harus berbuat apa, terlebih bagi Tedi karena wanita itu adalah ibunya.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYxDKZIljN2
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD3eafRANZR
“Wow..” gumam teman-teman Tedi yang menyusul dan menjumpai pemandangan itu.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡquZcIVlOuO
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMiccAPAm5R
“Bo.. bos…?” Ucap Adi ragu-ragu, dia tentunya tidak menyangka akan berakhir seperti ini. Pak Ratno dan Rasti masih saling memandang tanpa bicara. Entah kenapa lidah keduanya kelu. Hanya bahasa tubuh yang bicara. Remasan tangan pak Ratno pada payudara Rasti makin kencang. “Aaahh… Paak Ratno…” lenguh Rasti pelan. Lenguhan itu terdengar bagai perintah pada pak Ratno untuk terus mengeksplorasi tubuh Rasti. Jelas sekali keduanya kini sedang dilanda birahi yang tak terbendung.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDPpfclS0fe
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPABnbpwfYH
“Booss…” usik Adi lagi. Tampaknya dia makin panik saja melihat perkembangan yang terjadi ini.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs1urtBLity
“Berisik lo ahh…!” Hardik pak ratno. “Sana berjaga! Kalian juga ngapain di sini, sana pergi…!” Ujar Pak Ratno pada Adi dan Tedi dan kawan-kawan. Rasti melirik Tedi dan teman-temannya, kepalanya mengangguk tanda dia menyetujui pak Ratno. Rasti menginginkan anaknya juga menyingkir dari situ.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxtv6IYtXSq
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpKBaCmEcgz
“Cepetan… Adi, lo ngapain masih diam aja… Jaga di luar…! Jangan sampai ada orang kesini!” suruh pak Ratno. Dengan tergopoh-gopoh Adi beranjak. Sementara Tedi dan kawan-kawan masih ragu untuk pergi.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNVFcMEHYJx
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHFCFDYPoTB
“Ma… mama…” Ucap Tedi pelan, sebenarnya tidak jelas juga tujuan Tedi memanggil Rasti, dia tahu apa yang akan terjadi tak akan bisa dicegah. Dan memang Rasti dan pak Ratno sendiri sudah tidak menggubris, lidah mereka kini berpagutan. Panas…!12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7mq7zZ9RQn
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOwTXZwyxlt
Beberapa saat berpagutan, pak Ratno jengah juga melihat Tedi dkk yang belum juga beranjak. “Kalian juga pergi sana!” bentak Ratno mengusir mereka.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF6o3KTdT5u
“Udah sayang… keluar dulu… jagain Bobi yah?” kata Rasti ikut-ikutan. Pak Ratno sempat bertanya-tanya mendengar Rasti memanggil Tedi dengan sebutan ‘sayang’. Tapi itu tidak dipusingkannya lebih jauh.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3S2UTGRm3F
Kata-kata Rasti jelas lebih ampuh buat Tedi. Terbukti Tedi dan teman-temannya langsung menyingkir kemudian. Tapi tetap saja, selain kemudian tetap berusaha mengintip pergumulan pak Ratno dan mamanya, Tedi juga ingin memotret mereka diam-diam. Pak Ratno dan Rasti yang juga menyadari itu kini sudah tak peduli lagi, ketimbang ngurusin ngusir Tedi dan kawan-kawan, mereka lebih memilih untuk konsentrasi dalam menikmati persetubuhan. Bagi teman-teman Tedi, ini adalah pemandangan yang mereka tunggu-tunggu. Mereka akhirnya bisa juga melihat secara langsung bagaimana ibu teman mereka yang cantik dan seksi ini disetubuhi.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcIIfJGKBBW
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNHP6o9qyHW
Pak Ratno yang nafsunya sudah diubun-ubun langsung menurunkan celananya, lalu merebahkan tubuh Rasti di atas kardus lusuh. Dia ingin menikmati wanita cantik ini secepatnya. Tanpa menunggu apa-apa lagi diapun menghujamkan penisnya ke vagina Rasti. Tidak terlalu sulit karena vagina itu memang sudah banjir sejak tadi.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7eowMJmnjR
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ937bAquMhd
“Nghhh… pak….” Lenguh Rasti manja sambil memeluk erat tubuh pria itu. Pak Ratno sendiri sedang sangat menikmati betapa nikmatnya penisnya dijepit oleh vagina Rasti. Dia merasa seperti mimpi bisa menyetubuhi seorang model yang luar biasa cantik. Bagai ketiban durian runtuh.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ27XiPwIUJd
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx2tBuDt2lP
Sambil penisnya asik keluar masuk vagina Rasti, tangan pak Ratno juga tidak mau diam menjelajahi bagian tubuh Rasti yang lainnya. Payudara Rasti diremas-remasnya, mulut Rasti dikobel-kobel pakai jarinya. Rasti juga terus memandang sayu pada pak Ratno, membuat pria itu jadi semakin bernafsu pada dirinya. Rasti benar-benar melayani pria itu sepenuh hati layaknya melayani pelanggan-pelanggan royalnya.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnQlZ1tgHlA
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb27WtQS80L
“Ugh… Mimpi apa gua semalam bisa ngentotin model cakep kayak non… siapa namanya tadi?”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE5eyLfBHqL
“Ngghhh… Rasti pak…” jawab Rasti terengah-engah.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtUW2widO1T
“Non Rasti cantik banget, nafsuin, he he he…”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQOqdHBZV3c
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgcmVA1dzAG
“Mmhh… makasih Pak… tapi saya bukan model kok Pak…”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR4pAo0VIJF
”Jadi benar non ini bukan model?”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7g3aaOB3qn
“Iya… kan saya… sudah bilang dari tadi… ssshh… terus Pak…” Rasti menjawab dengan nafas terputus-putus sambil terus menikmati genjotan pak Ratno.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ70rIZahymX
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkb2iMO0nje
“Jadi non ini siapa?”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA4nOZWrSMN
“Saya… saya lonte Pak… ngghhh…” jawab Rasti terang-terangan.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVZD5YiJybM
“Hah? Lonte? Terus mereka itu?”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnNpZ1a07yi
“Anak saya dan teman-temannya pak…”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOsekutLORm
“Hah?” alangkah terkejutnya Ratno mendengar jawaban Rasti. Dia tentunya tidak habis pikir kalau wanita secantik Rasti adalah seorang lonte, terlebih para remaja tadi yang ternyata adalah anaknya dan teman-teman anaknya. Namun mengetahui hal itu pak Ratno malah semakin menjadi-jadi menyetubuhi Rasti.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0V6n1XKbhv
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2zmB5qeCpM
“Terserah deh mau lonte atau apa, yang penting cakep.” ujar pak Ratno sambil membalikkan tubuh Rasti. Dia ingin menyetubuhi Rasti dengan gaya doggy. Gaya yang tidak pernah mau dilakukan istrinya. Betapa girangnya dia mendapati Rasti menurutinya.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPKMcazcDAE
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnyetXARDQs
“Hihihi… ya udah pak dinikmati yah..” ucap Rasti manja. Merekapun lanjut bersetubuh dengan panasnya. Dengan gaya seperti itu pak Ratno terus-terusan meremas buah dada Rasti yang menggantung bebas. Sesekali mereka berciuman. Tedi benar-benar banyak mendapatkan momen yang luar biasa hot untuk diabadikan. Momen ibu kandungnya yag sedang digenjot security mall yang tampangnya tidak bisa dibilang ganteng.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtcRaKXTB1n
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Uv2XXqFSU
Rasti juga sangat menikmati sensasi bersetubuh di tempat umum begini. Apalagi sambil ditonton oleh anaknya dan teman-teman anaknya, bahkan difoto segala. Dia merasa melayang-layang. Vaginanya terasa sangat basah mengapit penis hitam pak Ratno. Baik pak Ratno maupun Rasti betul-betul terbuai. Tanpa sadar mereka terus bersetubuh diringi suara tangisan Bobi yang kembali rewel.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZnKIExSEvt
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ogGHQZZnf
“Itu bayinya non kan? Nangis tuh…”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Py6fX6UgI
“Iya Pak. Sayang… kalian tolong jagain Bobi bentar yah…” ujar Rasti pada Tedi dan teman-temannya yang ia tahu masih asik mengintip di sana. Rasti malah memilih untuk menuntaskan birahinya dulu.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvML3wLDrge
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJgpxy8OQlF
“I..iya ma.” sahut Tedi. Pak Ratno nyengir dibuatnya, dan makin semangat menggenjot Rasti. “Aah… Lonte…” Racaunya berkali-kali.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr0GbPBPB63
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc2szPScpIh
“Cepetan yah Pak…” ucap Rasti kemudian pada pak Ratno, dia tidak tega juga membiarkan bayinya rewel lama-lama. Pak Ratnopun benar merespon dengan makin mempercepat kocokan penisnya. Membuat tubuh Rasti makin melenting-lenting dalam pelukannya. Teman-teman Tedi sampai menahan napas menyaksikannya. Adegan yang fantastis!12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPeExN112ap
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡirkuhfQ3LW
“Gua a ahh sampai… terima nih peju… Lontee… Arggghhhh….” Menjelang klimaksnya pak Ratno makin dalam menancap vagina rasti, dan Rasti sama sekali tidak berupaya melepaskan diri. Justru pak Ratno merasa Rasti balas menekankan tubuhnya ke belakang seakan ingin penis pak Ratno menancap lebih jauh hingga ke rahimnya.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDpzK5Y7IbG
Crooootttt……. Tubuh pak Ratno kelojotan dilanda orgasme yang rasanya berkali-kali lebih nikmat dengan menyemburkan seluruh pejunya di liang Rasti.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfvMrqlBQMB
“Shhhh… Pak….” Rasti memejamkan mata meresapi tiap tetes orgasme pak Ratno yang deras menerjang rahimnya.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0j98Ywz1tP
Mereka klimaks bersamaan. Lagi-lagi Rasti menampung pria yang entah siapa begitu saja di dalam vaginanya. Benih-benih dari sang security menyemprot dengan bebasnya ke vagina ibunya Tedi itu, yang mungkin saja akan menjadi anak nantinya. Baik Tedi maupun teman-temannya dibuat terpesona melihat pemandangan ini. Hanya dengan menonton saja rasanya mereka ingin muncrat. Tedi tentunya tidak lupa untuk mengabadikan momen itu, terlebih ekspresi ibunya yang sedang dilanda orgasme.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1GTXQg7c6K
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgGXgoFiuV0
“Ughhh… makasih yah non… bolehkan kapan-kapan lagi, hehe…” Ucap pak Ratno setelah mereda, namun masih sedikit terengah-engah.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqwUVHnT3oU
“Kalau selanjutnya sih bayar pak, hi hi hi hi…”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJxMf9aW2KW
“Ah, si non gitu… iya deh bayar, tapi kasih diskon yah non, kalau bisa 100% he he he,” ucap pak Ratno seenaknya. Rasti hanya tertawa cekikikan mengiyakan saja omongannya.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzO2tsoR3w5
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaFV40cjxWX
“Woi Di! Sini lo!” panggil pak Ratno pada Adi yang betul-betul melaksanakan tugasnya dengan baik menjaga keadaan di luar.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbKYn57tBSv
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOCEaTR5zIp
“Ya bos?” sahut Adi sambil masuk ke dalam.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWgjzlFJejn
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVCmEUSCmkT
“Cicipin nih lonte cantik, mumpung gratis.” suruh pak Ratno sambil melirik Rasti. Pandangan mata Rasti tak menunjukkan keberatan sama sekali. Tapi Adi sendiri justru terlihat ragu-ragu dan takut. Dia tidak sebejat pak Ratno. Adi benar-benar takut ketahuan meskipun celananya juga sangat sesak karena mendengar suara lenguhan dan desahan sedari tadi.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLFiwCvTLCX
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA3E45gpUMr
Di luar dugaan Rasti malah mempersilahkan bahkan menyemangati pemuda itu. “Ayo mas Adi… kalau mau gapapa… Kapan lagi lho? Besok ga bisa gratis lho.. hi hi hi…”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAXnMVWZpdk
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeLfi73OCwI
“Ayo, tolol lo rejeki ditolak… sok jaim banget sih lo, kapan lagi seumur hidup lo bisa ngerasain cewek secantik ini? Goblok lo…!” ujar pak Ratno kesal.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP42UlQtbBH
Justru Rasti kemudian yang beranjak dan menghampiri Adi, meraih tangannya dan menariknya pelan dan menggoda. “Yuuk mas Adi… pak, kayaknya mas Adi ini malu kalo diliat, pak Ratno gantian jaga deh…” goda Rasti lagi. Namun di luar dugaan Rasti, ternyata Adi benar-benar masih kuat imannya. Hal itu sungguh membuat Rasti kagum padanya. Dia tidak ingin memaksa juga.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUuDdAybk9H
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuRScnqEgLc
“Goblok lo Di!” maki pak Ratno.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsEpZOQsDlR
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡATyzUQprT0
“Ya sudah kalau mas Adi gak mau, tapi kalau suatu saat mas pengen datang saja ya ke rumah saya… Nanti saya kasih layanan spesial gratis deh untuk mas Adi.” ujar Rasti kemudian. Dia lalu mengambil pena dari saku kemeja security itu dan menuliskan alamatnya di telapak tangannya. Namun justru yang semangat adalah pak Ratno.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoTA0BplyDZ
“Eh, jangan lupa diinfokan ke manager-manager mall juga, hi hi hi…” lanjut Rasti kemudian promosi. Tentunya kalau pada manager Rasti akan meminta bayaran.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAt2wFTSRNv
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV2pcp1z3JP
“Eh, i..iya” jawab Adi gugup. Sungguh membuat Rasti gemas terhadapnya, sampai-sampai Rasti mencubit pipi Adi.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmCC4qPhnzg
“Ya udah.. mas Adi dan pak Ratno balik kerja gih sana.”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUCFc8zkjPt
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ89KLmp0zpr
“Iya non, ah.. lo goblok Di…” Pak Ratno masih saja kesal dengan sikap culun Adi. Kedua security itupun meninggalkan mereka.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm1yS3CNo6U
“Makasih ya pak Ratno… Rasti tunggu di rumah ya…”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaYBpyXWWaW
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCAKdMz7X6C
Fiuhh… Leganya Tedi. Rastipun juga ingin segera pegi dari sana. Bisa-bisa bakal ada orang lain lagi yang lewat, gak bakal ada habisnya nanti.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd2W9oazfdp
“Sayang, ambilin selendang Mama dong…” Pinta Rasti.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ58fr48vxEs
Namun Tedi tidak bisa menemukan selendangnya.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ4X0ukc05F
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaa79aBCQ29
“Selendang mama tadi mana sih?”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm96V5eDlzz
“Hah? Emang ga ada tergeletak di situ… Duuh, kemana ya?”12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3pV0FclqiV
12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIZIPsVEVB2
“Hilang tante? Duh… gawat tuh…” ujar teman-teman Tedi pura-pura tidak tahu.12764Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXsXGXV4oKb
Penana
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
