
Chapter 09
27492Please respect copyright.PENANAbNSsBVmgVn
Esok harinya pada jam 10.00 Ustadzah Anna pergi ke Mapolres sendirian tanpa ada yang menemani.
27492Please respect copyright.PENANAUMx1u8dHj5
Usia pernikahannya dengan Ustadz Afandi sudah berjalan 3 tahun ini dan sampai sekarang mereka belum dikaruniai momongan.
27492Please respect copyright.PENANAIKOO74EnH6
Di kampung ini Ustdzah Anna dan suaminya adalah pendatang, keduanya sama sama berasal dari Padang. Kebetulan setelah lulus dari pesantren Ustadz Afandi mendapat tugas mengajar ke pulau Jawa, tepatnya di kampung yang mereka tinggali sekarang. Di sini mereka juga tak punya sanak saudara yang tinggal di dekat dekat sini.
27492Please respect copyright.PENANAQB9sruBA2p
Dan hari itu langit terlihat mendung, matahari seakan bersembunyi dibalik awan, cuaca hari itu seakan ikut merasakan apa yang dirasakan Ustadzah Anna, hatinya yang masih diliputi kebimbangan membuat Ustadzah Anna larut dalam kesedihan, semua pilihan itu terasa sangat berat baginya.
27492Please respect copyright.PENANAmiAu4g8YhT
Sampai saat ini Ustadzah Anna masih bertahan pada pendiriannya,Ia tidak mau kalau sampai melakukan dosa besar itu, menjual kehormatannya sebagai seorang wanita. Prisip prinsip keimananannya masih Ia pegang teguh sampai pagi hari itu. Semua nya Ia pasrahkan pada kehendak Illahi, Ia hanya seorang hamba yang tak mampu berbuat apa apa selain berserah diri kepada-Nya.
27492Please respect copyright.PENANAreEjOETy8U
Hari ini Ustadzah Anna minta ijin ke pihak Madrasah untuk mengambil cuti, sudah dua hari ini semenjak suaminya ditahan Ustadzah Anna tidak pergi mengajar. Ustadzah Anna pergi ke Mapolres menggunakan jasa angkutan umum. Dengan naik angkot, perjalanan menuju Mapolres terasa begitu lama, biasalah namanya juga angkot, setiap ada persimpangan selalu ngetem nunggu penumpang yang mau memakai jasanya.
27492Please respect copyright.PENANAQRzfbnmwsZ
Waktu sudah menunjukkan jam 11.30,saat angkot yang ditumpangi Ustadzah Anna tiba didepan Mapolres, setelah membayar angkot, Ustadzah Anna segera masuk ke Mapolres, didepan Ia mengisi buku tamu,dari situ Ustadzah Anna disarankan oleh petugas jaga untuk menunggu diruang tunggu.
27492Please respect copyright.PENANA6fa6wleTCf
Lalu kemudian petugas jaga itu masuk ke dalam sel untuk memanggil suaminya. Tak lama kemudian Ustadzah Anna melihat suaminya keluar dari dalam sel, hati Ustadzah Anna seperti diiris iris saat melihat kondisi suaminya yang sangat menyedihkan.
27492Please respect copyright.PENANAZGaiK3jHdz
Pertemuan hari itu hanya diwarnai dengan tangisan, pasangan suami istri itupun saling berpelukan erat, menumpahkan rasa rindu mereka pada pasangannya.
27492Please respect copyright.PENANA5w0VGqGHr8
Lagi lagi Ustadz Afandi bercerita tentang siksaan yang dialami selama dua hari dua malam selama di dalam sel.
27492Please respect copyright.PENANAeNnLWm9wQI
Ustadzah Anna tak sanggup mendengar cerita suaminya itu, Ia hanya bisa menangis merasakan penderitaan suaminya.
27492Please respect copyright.PENANArIZkKKEdjB
Dunia seakan menjadi gelap, sehingga Ia tak tahu lagi untuk menentukan pilihannya mana yang benar, pendiriannya mulai goyah, Ia sangat menyayangi suaminya.
27492Please respect copyright.PENANAypi5mLlqU8
Ia harus menentukan pilihan dan mungkin itulah jalan hidup yang harus dia ambil meski harus mengorbankan kehormatannya, yah,Ia sudah menentukan pilihannya menerima syarat yang diajukan Darso.
27492Please respect copyright.PENANAW5e373ItBn
Ia tak sanggup lagi melihat penderitaan suaminya.
27492Please respect copyright.PENANAqKYIlMwocg
Anna : "Biarlah dosa ini aku tanggung sendiri" dalam hatinya.
27492Please respect copyright.PENANA8kB89kCxEh
Waktu berkunjung sudah habis, petugas jaga memberi tahu Ustdazah Anna bahwa jam berkunjung sudah habis.
27492Please respect copyright.PENANA8M9K9nbmTZ
Ustadzah Anna berpamitan pada suaminya, sebelum berpisah keduanya sempat berpelukan erat, seakan akan tak ingin lepas dari pasangannya.
27492Please respect copyright.PENANAt6qIZNo8Wr
Lalu Ustadzah Anna pergi meninggalkan Ustadz Afandi dengan kesedihan yang mendalam.
27492Please respect copyright.PENANAq4fXfgVAQO
Rencananya setelah dari Mapolres ia ingin langsung menemui Darso menyampaikan kesediaannya menerima syarat yang diajukan orang tua itu dan baru saja ia keluar dari Mapolres ternyata Darso sudah menunggunya didepan Mapolres.
27492Please respect copyright.PENANAynUsWRzUUV
Darso : "Mari Bu Ustadz saya antar Bu Ustadz pulang"
27492Please respect copyright.PENANAKGvpNnzMBn
Darso melemparkan senyum.
27492Please respect copyright.PENANAVDMiTeilSc
Ustadzah Anna tak membalas senyuman Darso, tanpa mengucapkan sepatah kata, hanya dengan anggukan saja Ustadzah Anna menerima penawaran yang diberikan Darso, kemudian Ustadzah Anna naik ke atas motor Darso.
27492Please respect copyright.PENANA3ChSv4NJx2
Orang tua itu menarik gas motornya lalu meninggalkan Mapolres dengan berboncengan.
27492Please respect copyright.PENANAtsuPbVt7dZ
Dalam perjalanan pulang, Ustadzah Anna hanya diam saja, tak mau membuka percakapan dengan Darso. Setiap kali Darso bertanya, tak pernah dijawabnya.
27492Please respect copyright.PENANAz8NBxnOtZB
Setengah jam kemudian sampailah mereka di rumah Ustadzah Anna.
27492Please respect copyright.PENANAsvUMwb0NyW
Ustadzah Anna turun dari motor Darso.
27492Please respect copyright.PENANADLKEX1MGD3
Darso : "Bagaimana dengan syarat yang saya ajukan kemarin Bu Ustadz?"
27492Please respect copyright.PENANAt18dRCgioI
Darso : "Apa Bu Ustadz mau menerimanya?"
27492Please respect copyright.PENANAlgUaCL4dHj
Lagi lagi Ustadzah Anna tak menjawab pertanyaan Darso, membuat orang tua itu menjadi kesal padanya dan hendak pergi meninggalkan Ustadzah Anna.
27492Please respect copyright.PENANASMkogzE0jU
Darso : "Baiklah.."
27492Please respect copyright.PENANAo5O1M8fPOn
Darso : "Kalau memang Bu Ustadz lebih memilih suami Bu Ustadz"
27492Please respect copyright.PENANAApP8416DEi
Darso : "Tersiksa didalam penjara.."
27492Please respect copyright.PENANAhkF1rBuNcm
Darso : "Saya juga tak akan memaksa Bu Ustadz untuk menerima syarat yang saya ajukan"
27492Please respect copyright.PENANAMBAebhzy7P
Darso : "Semua pilihan ada pada Bu Ustadz,...."
27492Please respect copyright.PENANAHNadD2RymW
Darso : "Kalau begitu saya pulang dulu Bu Ustadz"
27492Please respect copyright.PENANAyjLpRFlO5Q
Darso sembari menyetater motornya, namun baru saja hendak menarik gas, terdengar kata kata lirih dari Ustadzah Anna.
27492Please respect copyright.PENANAuePEVcj8YJ
Anna : "Saya menerima syaratnya Pak"
27492Please respect copyright.PENANAYTek9Z4BCR
Mendengar hal itu Darso merasa senang dalam hatinya, tapi untuk menegaskan, Ia ingin sekali lagi mendengar jawaban Ustadzah Anna.
27492Please respect copyright.PENANApCyz49e7nY
Darso : "Apa Bu Ustadz, Saya kurang begitu mendengar?"
27492Please respect copyright.PENANA4lBDwMzDBS
Anna : "Saya menerima syarat yang Pak Darso berikan"
27492Please respect copyright.PENANApIlOuZ4Kae
Mendengar suara Ustadzah Anna barusan membuat Darso tersenyum penuh arti.
27492Please respect copyright.PENANAkrfznXDBa5
Darso : "Oke,....baiklah hari ini saya akan langsung telepon ke Kapolres"
27492Please respect copyright.PENANA3B2XXFohxw
Darso : "Untuk membebaskan Ustadz Afandi,..."
27492Please respect copyright.PENANAii88LmDAU0
Darso : "Dan soal syaratnya...tunggu saja saya nanti malam dirumah..."
27492Please respect copyright.PENANAn7OHNaj14F
Darso : "Saya kesini lagi nanti malam....saya pulang dulu"
27492Please respect copyright.PENANAWFhJcTVpyS
Orang tua itu senang sekali, akhirnya Ustadzah Anna masuk kedalam perangkapnya. Tinggal selangkah lagi ia bisa menikmati tubuh Ustadzah Anna.
27492Please respect copyright.PENANAodzsV2rF3t
Sebelum malam Ia sudah harus mempersiapkan semuanya, termasuk jamu dan obat kuat karena Ia ingin malam nanti adalah malam yang berkesan bagi Ustadzah Anna, malam yang tak akan pernah dilupakan oleh wanita solehah itu dan beruntunglah Darso mempunyai resep obat kuat yang didapat dari temannya orang Papua.
27492Please respect copyright.PENANAVIHg53fdYa
Ia tinggal menyiapkan semua ramuan itu. Selain itu Ia juga perlu menyiapkan sebuah handycam mini, untuk merekam persetubuhannya nanti malam, dengan rekaman itu Darso bisa menjadikannya sebagai senjata untuk menaklukan Ustadzah Anna, dengan begitu Ustadzah Anna akan selalu berada dibawah kendalinya.
27492Please respect copyright.PENANASB1Z1HShh5
Matang sekali rencana Darso untuk menjebak Ustadzah Anna.
27492Please respect copyright.PENANAvQFqxja2cH
Hari pun berlalu dan waktu mulai berganti malam, cuaca malam itu sedang hujan rintik rintik dan udara malam pun terasa dingin seperti menusuk tulang, jalanan di kampung sudah terlhat sepi, banyak warga yang memilih untuk tetap dirumah, karena cuaca yang sedang hujan.
27492Please respect copyright.PENANASnUgQnG7qQ
Waktu sudah menunjukan jam 10.00, saat itu Darso sedang berada disebuah warung makan. Sebuah warung makan yang menyediakan makanan yang berasal dari daging babi dan juga daging anjing.
27492Please respect copyright.PENANAMyZX4LB4Ri
Darso memesan seporsi sate daging anjing, Ia sengaja memesan makanan itu karena makanan itu dipercaya bisa menambah vitalitas.
27492Please respect copyright.PENANAbPjF8bNcsB
Setelah menyelesaikan makanannya Darso langsung menuju ke rumah Ustadzah Anna, sambil mengetuk pintu pelan pelan, Darso terlihat clingak clinguk memperhatikan situasi disekitar, Ia khawatir bila ada yang melihatnya sedang berada di rumah Ustadzah Anna.
27492Please respect copyright.PENANADxHFmEwY6p
Tak berapa lama kemudian pintu sudah dibuka, nampak Ustadzah Anna dari balik pintu. Ustadzah Anna hanya diam saja tak mempersilahkan Darso masuk, tapi juga tidak mengusir. Untuk sesaat lamanya, Darso sempat terpukau saat melihat Ustdazah Anna yang malam itu nampak cantik sekali.
27492Please respect copyright.PENANARNBdgoBiMC
Darso : "Assalamu’alaikum Bu Ustadz,...cantik sekali malam ini,boleh saya masuk?"
27492Please respect copyright.PENANAmiNFR3d7uS
Anna : "Wa’alaikum salam"
27492Please respect copyright.PENANAs6ZLx7NuUh
Darso tak menunggu jawaban Ustadzah Anna, lalu Ia pun masuk tanpa si empunya rumah mempersiahkan masuk padanya.
27492Please respect copyright.PENANAMSAzk5oOqX
Ustadzah Anna masih bersikap dingin pada orang tua itu, namun Darso tak begitu mengindahkannya, bukan Darso namanya kalau baru dibegituin saja sudah baper.
27492Please respect copyright.PENANAwtGs4oCoK4
Setiap kali Darso berusaha membuka obrolan tak pernah dijawab Ustadzah Anna, wanita itu hanya menjawab bilamana Ia perlu untuk menjawabnya.
27492Please respect copyright.PENANAxjf1kT26U9
Tanpa bertanya dimana kamar Bu Ustadz, Darso masuk saja kedalam kamar yang dianggapnya itu kamar pribadi Bu Ustadz dengan suaminya.
27492Please respect copyright.PENANA4FjQgYzY44
Darso duduk ditepian ranjang sementara Ustadzah Anna masih berdiri mematung didekat orang tua itu, tak tahu harus bagaimana.
27492Please respect copyright.PENANAArTbuvoWcW
Anna : "Pak.. Darso"
27492Please respect copyright.PENANAtZCCYXLuJO
Darso : "Hmmmm"
27492Please respect copyright.PENANAvEaPqQmmbY
Anna : "Apa tidak ada syarat yang lain lagi selain ini?"
27492Please respect copyright.PENANAjBBSigDxNO
Anna : "Misalnya Uang?"
27492Please respect copyright.PENANAWr3lT39oem
Ustadzah Anna mencoba melakukan negosisasi.
27492Please respect copyright.PENANA96d8bIATUH
Darso : "Hehehe, Bu Ustadz, maaf...saya tidak terlalu memikirkan soal uang....."
27492Please respect copyright.PENANA8TLHsezdG9
Darso : "Saya hanya inginnya Bu Ustadz tidur dengan saya malam ini"
27492Please respect copyright.PENANAJAbmqrdd9s
Anna : "Tapi saya takut dosa Pak, Saya gak mau mengkhianati suami saya..."
27492Please respect copyright.PENANAJgmazBIJxo
Anna : "Tolonglah saya Pak,saya mohon jangan rendahkan saya.."
27492Please respect copyright.PENANAUbNxsXTk8L
Anna : "Dengan melakukan perbuatan hina ini.."
27492Please respect copyright.PENANAYKfKi1eXT8
Ustadzah Anna berusaha memohon mohon untuk mengetuk pintu hati Darso, hingga tak terasa lelehan air matanya kembali keluar melalui sudut sudut matanya.
27492Please respect copyright.PENANAsff8299jWV
Pikiran Darso yang sudah dirasuki setan tak bisa menangkap apa yang dikatakan Ustadzah Anna, yang ada dalam pikirannya hanya ingin menikmati tubuh Ustadzah Anna,
27492Please respect copyright.PENANAIRzCcwq08Y
Darso : "Tapi menurut Saya,"
27492Please respect copyright.PENANAemeWJTShKP
Darso : "Demi untuk menyelamatkan nyawa suami Bu Ustadz dari hukuman mati,"
27492Please respect copyright.PENANAFmhViUelLB
Darso : "Tak ada salahnya Bu Ustadz berkorban untuk suami Bu Ustadz"
27492Please respect copyright.PENANA3lBpMLvFna
Darso masih bisa membalikan opini Ustadzah Anna, bahwa semua itu butuh pengorbanan.
27492Please respect copyright.PENANATQnxEIPAAs
Darso berdiri dan mendekati Ustadzah Anna.
27492Please respect copyright.PENANA473b29JxTx
Sementara wanita itu hanya diam, keduanya matanya terlihat berlinangan air mata.
27492Please respect copyright.PENANAdqbuSTJBBp
Darso : "Sudahlah Bu Ustadz lakukan saja apa yang mesti dilakukan,"
27492Please respect copyright.PENANAIqz5elZUJp
Darso : "Toh semua ini kan demi Ustadz Afandi juga.."
27492Please respect copyright.PENANA5JQJwWMl0Q
Darso memegang pundak Ustadzah Anna dan mendudukannya ditepian ranjang.
27492Please respect copyright.PENANAAKpGcbelK5
Darso : "Baiklah, kalau Bu Ustadz malu untuk memulai duluan"
27492Please respect copyright.PENANASpYQuA9MTg
Darso : "Biarlah Saya yang memulainya"
27492Please respect copyright.PENANA221IoXg36F
Darso kemudian dengan aksinya mulai dari mendorong tubuh Ustadzah Anna hingga rebahan diatas ranjang kemudian melepasi gamis yang pakai Ustadzah Anna.
27492Please respect copyright.PENANA0xtzBmD6Fv
Sementara Ustadzah Anna masih berusaha menghalau saat tangan Darso melucuti pakaian yang dikenakannya, namun tak begitu frontal, karena tangannya hanya refleks saja, disamping itu tenaganya masih kalah kuat dibanding tenaga Darso.
27492Please respect copyright.PENANAxIE7WYwDXm
Kecuali jilbab yang dikenakan Ustadzah Anna, Darso mempreteli semua pakaian wanita itu, kini Ustadzah Anna sudah terbaring bugil diatas ranjangnya dengan kaki masih menjuntai ke lantai, kedua tangannya berusaha menutupi tubuh bagian bawah terutama daerah kemaluannya, sementara mukanya terlihat semu kemerahan, wanita itu memejamkan matanya karena merasa malu.
27492Please respect copyright.PENANADbNCY2vrgg
Darso terkesima dengan apa yang dilihatnya saat ini, Ia tak menyangka dibalik gamisnya selama ini ternyata tersembunyi keindahan tubuh Ustadzah Anna yang bisa membuat mata para lelaki yang melihatnya pasti akan menelan ludah.
27492Please respect copyright.PENANAYzoSj6zMPS
Lekuk tubuhnya begitu indah dan sedap dipandang mata, dibagian perut terlihat langsing, namun dari panggul ke bawah membesar, juga kedua gundukan payudaranya yang montok dan masih terlihat kencang, kulit tubuhnya pun terlihat bersih dan putih, ibarat kata kalau ada lalat yang nempel di kulit Ustadzah Anna pasti akan tergelincir jatuh karena saking bersihnya.
27492Please respect copyright.PENANAxmwo7e1FPX
Darso mengambil handycam mininya.
27492Please respect copyright.PENANApz7HPS0F4W
Ia mulai menyalakan rekaman video dalam mode ON.
27492Please respect copyright.PENANAPRCleiy2lB
Darso meletakan handycam itu diatas meja rias.
27492Please respect copyright.PENANAOs45HB511Z
Ustadzah Anna sepertinya tak begitu mengerti dengan apa yang dilakukan Darso, Ia tak menyadari bahwa Ia sudah masuk dalam perangkap Darso, karena dengan rekaman itu nantinya Darso akan mengendalikan dirinya.
27492Please respect copyright.PENANAStMjpRjICF
Darso mulai beraksi, sambil terus menyeringai Ia angkat kaki kanan Ustadzah Anna yang menjuntai ke lantai, sementara kedua lutut Darso bertumpu pada lantai.
27492Please respect copyright.PENANAHQhouyPDOR
Sementara itu Ustadzah Anna masih memejamkan matanya, ia tak berani melihat apa yang tengah dilakukan Darso kepada dirinya, karena baru kali ini ada laki laki selain suaminya yang melihat dan menjamah tubuhnya yang sedang telanjang bulat.
27492Please respect copyright.PENANAVTmvEJdjih
Ustadzah Anna hanya merasakan lidah orang tua itu yang menjilati kedua kakinya secara bergantian, jilatan lidah serta hembusan nafas Darso membuat Ustadzah menjadi merinding, ditambah lagi sentuhan sentuhan tangan Darso yang penuh bulu mengenai kulitnya, membuat bulu kuduk wanita itu menjadi berdiri.
27492Please respect copyright.PENANAzANqsXgyNL
Jilatan lidah Darso kini beralih ke bagian paha, lalu kemudian perlahan mulai menyasar ke pangkal paha Ustadzah Anna, Darso sedang berusaha membangkitkan libido Ustadzah Anna dengan memberikan rangsangan rangsangan ke daerah yang paling sensitif.
27492Please respect copyright.PENANAj1STuHV8G1
Darso memang orang tua yang sangat berpengalaman dalam membangkitkan gairah lawan jenis, terbukti banyak wanita yang tak berdaya menahan gairahnya saat bercinta dengan orang tua itu.
27492Please respect copyright.PENANARCtEmU24u5
Aroma khas vagina tercium oleh Darso saat lidahnya mulai menjilati liang vagina Ustadzah Anna.
27492Please respect copyright.PENANAdeFoMXXNDg
Sapuan lidah Darso di daerah sensitif itu membuat Ustadzah Anna bagai disetrum tegangan tinggi, wanita itu merasakan sensasi geli geli tapi nikmat, erangan lirih pun keluar dari mulutnya.
27492Please respect copyright.PENANAcDkEoh4baI
Anna : "Ooohhh.."
27492Please respect copyright.PENANAeoBxNfxMgP
Bagi Ustadzah Anna ini adalah pengalaman pertama, karena sebelumnya tak pernah saat berhubungan intim dengan suaminya, Ia dan suaminya tak pernah saling menjilati kemaluan pasangannya.
27492Please respect copyright.PENANAfo3sCJfxON
Dalam berhubungan intim dengan suaminya, baik Ustadzah Anna maupun suaminya masih memegang prinsip syariat yang diajarkan kepada mereka, yaitu hanya sebatas berciuman lalu kelamin laki laki masuk kedalam kelamin wanita, sudah itu saja.
27492Please respect copyright.PENANASVHEx5HR76
Darso semakin intensif dalam meberi rangsangan pada wanita itu, lidahnya menjilat dan melahap seluruh bagian vagina Ustadzah Anna, klitorisnya yang berwarna merah muda juga dihisapnya dengan lembut.
27492Please respect copyright.PENANA7GYqv235hx
Ustadzah Anna menggelinjang merasakan sensasi yang baru kali pertama dirasakan olehnya, erangan pun kembali terdengar dari mulutnya,
27492Please respect copyright.PENANAxTYMfuZv6W
Anna : "Aaaaahh,,..aaahahaahh"
27492Please respect copyright.PENANA7cfIzjQotr
Darso terus saja mempermainkan liang vagina Ustadzah Anna dengan menggunakan lidahnya, sementara tangan kanannya juga tak tinggal diam, tangan tua yang keriput dan penuh bulu itu meremasi payudara montok Ustadzah Anna, tak hanya itu saja tangan orang tua itu juga memilin milin puting payudara Ustadzah Anna.
27492Please respect copyright.PENANACLggmnmnVO
Entah kenapa Ustadzah Anna merasakan tubuhnya menghangat dan mulai mengeluarkan keringat, padahal cuaca malam itu begitu dingin ditambah lagi hujan rintik rintik dari petang tadi belum juga reda.
27492Please respect copyright.PENANADLb683Qwvj
Ia merasakan gairahnya mulai bangkit.
27492Please respect copyright.PENANAA4XjbWuf9q
Dan Ustadzah Anna tak dapat menahan gairah itu, semakin lama Ia berusaha menolak semakin lama Ia merasa gairahnya semakin meninggi seperti ingin meledak.
27492Please respect copyright.PENANAwP4UTBLd2Q
Akhirnya Ia pun mengaku kalah dan pasrah walau akalnya berusaha menolak, tapi dorongan nafsu yang begitu kuat seperti badai menghancurkan akal sehatnya dan akhirnya ia pun mencapai puncak kenikmatan tertinggi setelah agak lama juga Darso membangkitkan gairahnya, Ia pun mengerang panjang saat mendapat orgasmenya, tubuhnya melengkung dan bola matanya memutih.
27492Please respect copyright.PENANAZE4U43fmzN
Anna : "Aaaaaaaaaaaaaaaaaakkkhhhhhhhhhhhhh"
27492Please respect copyright.PENANAiDQIQEtQ0A
Seeeerrrrrrrrr...
27492Please respect copyright.PENANAoXSHtl6lDr
Darso tersenyum penuh kemenangan setelah berhasil membuat mangsanya takluk.
27492Please respect copyright.PENANAatEBi9Grg4
Tak disia siakan olehnya Ia sedot habis cairan cinta yang keluar dari vagina Ustadzah Anna.
27492Please respect copyright.PENANAc5hoLFOlCg
Srrrrruuuuuppppptttt...
27492Please respect copyright.PENANAYtYE9GXtVs
Setelah selesai dengan permainan itu, Darso bangkit berdiri dan mulai melepas semua pakaiannya dan kini Ia pun juga sudah bugil, kontolnya yang gemuk dan besar itu seperti meloncat dari sarangnya.
27492Please respect copyright.PENANAF549bVLTz6
Mata Ustadzah Anna dari yang tadinya terlihat sayu, sekarang terlihat mendelik seakan tak percaya dengan apa yang dilihatnya, Ia heran melihat batang kontol Darso yang gemuk juga besar itu, lebih besar dari kontol suaminya. Kalau disandingkan perbedaannya akan sangat terlihat kontras.
27492Please respect copyright.PENANAh9gm9yUukL
Wanita itu bergidik ngeri membayangkan betapa sakitnya nanti saat kontol itu masuk ke dalam vaginanya.
27492Please respect copyright.PENANAX7aBjUyZPl
Darso : "Hehehe,..tenang Bu ustadz,..."
27492Please respect copyright.PENANASwKsFfZFMZ
Darso : "Nanti Bu Ustadz juga akan merasakan yang lebih nikmat dari pada tadi"
27492Please respect copyright.PENANAvKaMDVUHkk
Darso : "Mungkin Ustadz Afandi belum tahu cara memuaskan Bu Ustadz,..."
27492Please respect copyright.PENANAUXIlTMLyrl
Darso : "Hingga saat ini belum berhasil bikin anak...."
27492Please respect copyright.PENANAHnHsPqxZ1M
Darso : "Siapa tahu dari benih saya ini nanti Bu Ustadz akan mempunyai anak"
27492Please respect copyright.PENANA5vjq8qsU2c
Darso : "Siap digenjot ya Bu Ustadz..?"
27492Please respect copyright.PENANAsIfJWtGTBk
Orang tua itu memposisikan dirinya diantara kedua kaki Ustadzah Anna yang terbuka, Darso tengah bersiap melakukan persetubuhan dengan wanita cantik dan solehah itu.
27492Please respect copyright.PENANAPY9ly78xLF
Darso menarik tubuh Ustadzah Anna ke pinggir, saat kontol orang tua itu akan menyentuh bibir vagina Ustadzah Anna, secara refleks kedua tangan wanita itu menghalau dan menutupi liang vaginanya, wanita itu masih belum sepenuhnya menerima dirinya akan di nodai kesuciannya oleh seorang pria tua yang seusia dengan bapaknya.
27492Please respect copyright.PENANAw3G7hDSjhB
Anna : "Jangan Pak ,..Saya mohon, kasihani Saya...."
27492Please respect copyright.PENANAxcs8aiMTsy
Anna : "Saya bersedia melakukan apa saja.."
27492Please respect copyright.PENANAfquXx38fba
Anna : "Asal Pak Darso tidak melakukan perbuatan hina ini"
27492Please respect copyright.PENANAWjCQrvzzgm
Air matanya keluar dari sudut matanya.
27492Please respect copyright.PENANACnTbYoBXaC
Dugaan Darso ternyata kurang tepat karena wanita itu masih berusaha menjaga kesuciannya, sementara Darso yang nafsunya sudah sampai ke ubun ubun mendadak naik pitam karena usahanya sempat dihalangi oleh wanita itu, tangannya menampar pipi Ustadzah Anna.
27492Please respect copyright.PENANA8pOpH4tN6d
Plakkk..
27492Please respect copyright.PENANApVX9qaR7pV
Darso : "Heh,..Lonte..!!!"
27492Please respect copyright.PENANApG0PN7E4vC
Darso : "Dari tadi aku sudah bersabar, tapi sekarang kesabaranku sudah habis,..."
27492Please respect copyright.PENANA4r2AyhxQTR
Darso : "Kamu setuju atau tidak pun aku tetap akan memperkosamu,..."
27492Please respect copyright.PENANAtqG5AFdf95
Darso : "Dan ingat....nyawa suamimu tergantung padaku,"
27492Please respect copyright.PENANAAcqKosHU7E
Darso : "Kalau kamu mengingkari kesepakatanmu,"
27492Please respect copyright.PENANAZPgpcAKOd2
Darso : "Maka detik ini juga aku akan telepon ke Pak Kapolres,"
27492Please respect copyright.PENANAt05LEasVUQ
Darso : "Biar suamimu dimasukan lagi ke penjara dan membusuk disana.."
27492Please respect copyright.PENANAQPTTgqePGe
Darso : "Kamu tahu kan bagaimana pelakuan para napi disana pada suamimu,...."
27492Please respect copyright.PENANAHDuYryTnMX
Darso : "Sekarang semuanya terserah kamu...!!!"
27492Please respect copyright.PENANAm41WW2RNXj
Darso berdiri dan hendak mengambil HP nya hendak menelepon ke Kapolres.
27492Please respect copyright.PENANAR9G5iFPeoR
Anna : "jangan Pak, Saya mohon jangan lakukan itu.....baiklah saya menerimanya,...."
27492Please respect copyright.PENANAnKnLrimQo6
Anna : "Sekarang lakukanlah apa yang menjadi keinginan Pak Darso"
27492Please respect copyright.PENANAUF5BQfcErc
Darso : "Nah begitu,...lagipula kamu juga tak punya pilihan lain selain melayaniku..."
27492Please respect copyright.PENANAS7fLydcPQZ
Darso : "Sekarang bersiaplah,..dan terima dengan iklas semua ini"
27492Please respect copyright.PENANAWWI1GIJdo9
Darso matanya melotot tajam ke Ustadzah Anna.
27492Please respect copyright.PENANAtvg3hGXfw5
Anna : "Iya,Pak,...Saya akan berusah ikhlas"
27492Please respect copyright.PENANAE9gYdAJbAn
Ustadzah Anna dengan suara gemetar menahan tangis.
27492Please respect copyright.PENANAMuuw3CDS2v
Darso kembali bersiap untuk menyetubuhi Ustadzah Anna, kedua kaki wanita cantik itu Ia buka lebar, lalu dalam posisi setengah berdiri dengan kedua lutut ditekuk sedikit, Ia mulai memasukan kontol besarnya ke dalam memek Ustadzah Anna.
27492Please respect copyright.PENANAWQbw8qgleJ
Ustadzah Anna mengernyitkan dahi saat pertama kalinya liang vaginanya yang masih sempit itu dimasuki kontol lelaki yang bukan suaminya, ditambah lagi kontol itu lebih besar dari milik suaminya, terdengar rintih kesakitan dari mulutnya,
27492Please respect copyright.PENANAhfUWBFR1C7
Anna : "Auuuwwww,....Sakiiiitttt"
27492Please respect copyright.PENANAYe4OXu4oKr
Darso yang sudah dibuat kesal oleh Ustadzah Anna, tak mempedulikan lagi rintih kesakitan dari wanita itu, dengan kasar dan cenderung brutal Darso menggenjot memek wanita itu semakin lama semakin cepat dan rintih kesakitan yang tadi keluar dari mulut Ustadzah Anna kini berganti dengan desah kenikmatan.
27492Please respect copyright.PENANA2cZMFguf6D
Anna : "Ah,ah,ah,ah,ah,ah,aaakkhhhh"
27492Please respect copyright.PENANAYiOwhNGQHX
Birahi Ustadzah Anna dengan sendirinya mulai bangkit, wanita itu sekarang merasakan berjuta juta kenikmatan melanda dirinya,
27492Please respect copyright.PENANApoJH8fy6ae
Kenikmatan yang belum pernah Ia rasakan saat berhubungan intim dengan suaminya, meski sebelumnya sempat terjadi pergolakan batin dalam dirinya, antara menerima atau tidak, namun dorongan nafsu birahi mengalahkannya, ia pun tenggelam dalam samudera kenikmatan yang begitu dalam dan rasanya memang sungguh nikmat sekali,wanita itu ingin terus merasakan seperti saat ini.
27492Please respect copyright.PENANApdtLESEIqn
Sementara Darso juga merasa kalau wanita yang sedang Ia setubuhi tengah mabuk birahi, dapat Ia rasakan vagina Ustadzah Anna yang sudah mulai banjir.
27492Please respect copyright.PENANA3af9YXTWXc
Orang tua itu juga menikmati memek Ustadzah Anna yang terasa hangat, licin, dan masih sempit.
27492Please respect copyright.PENANAzAteghRDap
Tiba tiba timbul pikirn iseng dalam diri orang tua itu untuk mengerjai Ustadzah Anna, saat Ustadzah Anna tengah dibuai kenikmatan yang tiada tara, tiba tiba Darso menghentikan gerakannya dan mencabut kontolnya dari dalam vagina Ustadzah Anna.
27492Please respect copyright.PENANAuFlgYbg31V
Ploopps...
27492Please respect copyright.PENANAEVTM2SOpoN
Ustadzah Anna yang sempat melayang layang di atas awan kenikmatan merasa kan dirinya seperti dijatuhkan dari langit yang tinggi,
27492Please respect copyright.PENANAWAnKXMgxSd
Anna : "Kenapa berhenti Pak,?"
27492Please respect copyright.PENANAXTCnREBeOc
Wanita itu dengan matanya yang terlihat sayu dan wajah yang bersemu kemerahan seperti kepiting rebus.
27492Please respect copyright.PENANAib0vwpfTUv
Sementara Darso hanya menyeringai.
27492Please respect copyright.PENANAmTTK86EYzB
Anna : "Ayo lakukan lagi,...lakukan Pak,.."
27492Please respect copyright.PENANAfKnvIUdR1J
Anna : "Saya mohon lakukan Pak.."
27492Please respect copyright.PENANAns3QzDBLua
Ustadzah Anna merengek seperti anak kecil yang minta jajan sama orang tuanya.
27492Please respect copyright.PENANAoRmOhmu7Pl
Darso : "Lakukan apa Bu Ustadz?"
27492Please respect copyright.PENANAZYXir2efZn
Darso mempermainkan Ustadzah Anna.
27492Please respect copyright.PENANAjl5qT9fKnu
Anna : "Itu masukin punya Bapak kedalam sini"
27492Please respect copyright.PENANAM515e826qi
Ustadzah Anna sambil menunjuk memeknya sendiri.
27492Please respect copyright.PENANAyxuaIrI9XR
Darso : "Apa nya yang punya Saya,..?"
27492Please respect copyright.PENANArHq9xjUPe0
Darso : "Hmm...Saya tahu maksud Bu Ustadz,..."
27492Please respect copyright.PENANATVqnwEWwMV
Darso : "Maksudnya kontol Saya masuk ke memek Bu Ustadz gitu ya?"
27492Please respect copyright.PENANAZqVkxdoR8u
Darso masih mempermainkan Ustadzah Anna.
27492Please respect copyright.PENANAKz3AyniNlC
Anna : "Iya.."
27492Please respect copyright.PENANAMBqPZ9C0T9
Darso : "Apanya yang iya?"
27492Please respect copyright.PENANAGlN3o3G42g
Anna : "Itunya Bapak"
27492Please respect copyright.PENANAzMFCSuTJZu
Ustadzah Anna masih seperti anak kecil.
27492Please respect copyright.PENANAQdKHvmpS1m
Darso : "Gak mau ah,,,bilang dulu,..begini..."
27492Please respect copyright.PENANADbRo9UnERO
Darso : "Sayang, masukin kontolmu ke dalam memek ku ini,...Sayang..."
27492Please respect copyright.PENANAu0wmAWAprm
Darso : "Entotin aku sepuasmu, puaskan aku Sayang..."
27492Please respect copyright.PENANAPuBQx5tYKu
Anna : "Sayang, masukin kontolmu ke dalam memek ku ini,....Sayang..."
27492Please respect copyright.PENANAlC9aie6qp0
Anna : "Entotin aku sepuasmu, puaskan aku Sayang..."
27492Please respect copyright.PENANAASa6BY7e73
Darso : "Gimana kurang jelas ,..."
27492Please respect copyright.PENANADCLLBgfqGy
Darso : "Yang keras sedikit suaranya biar aku mendengarnya Sayang.."
27492Please respect copyright.PENANA5OoXUSIczE
Darso mulai memanggil dengan panggilan sayang.
27492Please respect copyright.PENANAdjBlrnQLxI
Anna : "Sayang, masukin kontolmu ke dalam memek ku ini,....Sayang..."
27492Please respect copyright.PENANAq4qQF1ymBv
Anna : "Entotin aku sepuasmu, puaskan aku Sayang..."
27492Please respect copyright.PENANADxxvs8qpdT
Kata Ustadzah Anna kali ini terdengar lebih keras dan Darso pun tertawa mendengarnya,
27492Please respect copyright.PENANAlS9egorpmv
Darso : "Hahaha,..baiklah Sayang..."
27492Please respect copyright.PENANAvhEf7qA2eP
Darso : "Aku akan mengentoti mu sepanjang malam ini"
27492Please respect copyright.PENANAryzlfS6Mx8
Darso masih sambil tertawa.
27492Please respect copyright.PENANAZR799c6gFW
Darso kembali memasukan kontolnya kedalam memek dan menggenjot memek Ustadzah Anna yang masih basah. Kali ini dengan suka cita Darso menyetubuhi wanita itu.
27492Please respect copyright.PENANAf1uGlQCfyH
Sementara Ustadzah Anna yang sudah dimabuk birahi terpaksa menuruti kemauan Darso.
27492Please respect copyright.PENANA49PXYkpkwj
Tak terasa, sudah hampir dua jam mereka terlibat dalam pergumulan panas dan waktu sudah menunjukan pukul 00.30 dini hari, berbagai gaya sudah mereka lakukan dari misionaris, doggystyle, gaya tidur miring dan macam macam gaya yang lain dan selama hampir dua jam itu pula Ustadzah Anna sudah mengalami orgasme sebanyak lima kali, sedang Darso baru sekali.
27492Please respect copyright.PENANAJqAnVU1WpP
Dalam hati Ustadzah Anna sebenarnya sangat mengagumi kejantanan dan keperkasaan Darso. Memang meski telah lanjut usia, Darso telah membuat Ustadzah Anna bertekuk lutut padanya. Saat berhubungan intim dengan suaminya, tak sampai sepuluh menit sudah kelar, tapi ini hampir dua jam lebih belum juga ada tanda tanda orang tua itu akan ejakulasi.
27492Please respect copyright.PENANAfbnc9LoEVL
Dan yang membuat Ustadzah Anna semakin kagum meski sempat keluar sekali tapi kontol Darso masih bisa berdiri tegak, beda dengan suaminya yang baru keluar sekali saja sudah loyo.
27492Please respect copyright.PENANAh4guaLpLfx
Kini Ustadzah Anna sudah tak merasa canggung lagi dengan Darso, setelah diberi kenikmatan oleh orang tua itu, yang belum pernah Ia dapatkan dari suaminya. Bahkan bibit bibit binal sudah mulai terlihat dari Ustadzah Anna.
27492Please respect copyright.PENANA8vFeyp2gJ7
Waktu sudah menunjukan jam 01.30, rupanya hampir tiga jam mereka berlabuh di samudera birahi dan bersama sama mereguk kenikmatan.
27492Please respect copyright.PENANASecihjmBAO
Sekarang pasangan yang sedang mabuk birahi itu sedang dalam posisi woman on top, nampak tubuh Ustadzah Anna melonjak lonjak diatas selangkangan Darso, wanita itu sudah tak lagi mengenakan jilbabnya, nampak rambutnya yang hitam panjang terurai hingga ke punggung, cantik sekali Ustadzah Anna saat tak mengenakan jilbabnya.
27492Please respect copyright.PENANAiAtdO6RRMx
Anna : "Ah,ah,ah,ah,ah,ah,aaaakkhhhhh"
27492Please respect copyright.PENANALeinevYY8j
Liar sekali gerakan tubuh Ustadzah Anna yang melonjak lonjak diatas selangkangan Darso, hingga akhirnya Ustadzah Anna merasakan akan ada sesuatu yang meledak dari dalam dirinya, rupanya ia hampir mencapai puncak.
27492Please respect copyright.PENANA2wY1XUdO5v
Anna : "Aku keluar lagi sayaaannggg..."
27492Please respect copyright.PENANAo28O0EPowv
Seeerrrrrrr.........
27492Please respect copyright.PENANAOrkyDyWzFZ
Disusul kemudian Darso yang juga mencapai puncak untuk kedua kalinya
27492Please respect copyright.PENANAS4ypTL5Wiv
Darso : "Huaaaaarrrgggghhhh"
27492Please respect copyright.PENANAFdjiel4Q4Y
"Crt,crt,crt,crt,crt,crt"
27492Please respect copyright.PENANA7ICmsiJYAt
Ada enam kali tembakan sperma Darso mengisi rahim Ustadzah Anna.
27492Please respect copyright.PENANAAIl5aAy6eo
Tubuh Ustadzah Anna ambruk dan memeluk tubuh Darso yang tambun.
27492Please respect copyright.PENANADSrhIbxUD1
Ustadzah Anna sudah tak mampu lagi menggerakan tubuhnya, rasa rasanya seluruh tulang tulangnya seperti dilolosi dari tubuhnya. Lemas sekali.
27492Please respect copyright.PENANASc1ilEHoWo
Darso juga sudah kelelahan.
27492Please respect copyright.PENANA6yWmjAjmIP
Suasana kembali hening, tak ada lagi desahan dan derit suara ranjang tidur yang bergoyang, hanya deru nafas kedua anak manusia berlainan jenis itu dan terpaut usia sangat jauh terdengar terengah engah.
27492Please respect copyright.PENANAi420gdS4iW
Dan akhirnya mereka berdua terlelap dalam tidur mereka setelah bercinta sepanjang malam itu.
27492Please respect copyright.PENANAlRs5c7cQHi