
Chapter 08
14896Please respect copyright.PENANA5gtP0h1z96
Yanto kembali bekerja seperti biasanya, yaitu membersihkan halaman rumah.
14896Please respect copyright.PENANAbnAZqsahLL
Satu jam kemudian terlihat mobil memasuki pekarangan rumah.
14896Please respect copyright.PENANAVXVCUjv4ZH
Ternyata Pak Lurah yang datang dari luar kota.
14896Please respect copyright.PENANAsfIdqDUji1
Krisna : "Pak, tolong bawain barang barang saya ke dalam ya"
14896Please respect copyright.PENANAbksiSL1FMM
Yanto : "Ya Pak"
14896Please respect copyright.PENANAbWK5IJ2ssx
Orang tua itu sambil tersenyum geli membayangkan bagaimana seandainya Pak Lurah tahu bahwa istrinya yang cantik itu dari malam tadi sampai pagi di gagahi dua orang bandot tua.
14896Please respect copyright.PENANAUaGCXSrtuc
Yanto membawa masuk barang barang Pak Lurah masuk kedalam kamar, disana Ia melihat Nia sudah terlihat rapi dan bersih dan yang selalu membuat kontol Yanto selalu ngaceng adalah Nia terlihat sangat cantik sekali dan begitu menggairahkan.
14896Please respect copyright.PENANA4yni6bT1C9
Sementara Nia tak begitu menghiraukan Yanto, sikapnya biasa saja seperti tak ada apa apa.
14896Please respect copyright.PENANAXPdAkEfVTE
Setelah selesai memasukkan barang barang Pak Lurah, Yanto kembali mengerjakan tugasnya.
14896Please respect copyright.PENANA1w0OCoHBaf
Tak terasa hari sudah berganti sore, Yanto sudah menyelesaikan semua pekerjaannya hari itu, kini Ia bersiap untuk pulang, sebelum pulang Ia bermaksud membersihkan diri ke kamar mandi dibelakang, saat hendak masuk kamar mandi, Yanto melihat Nia yang memakai tank top warna biru dengan rok span warna putih sedang mencuci piring didapur, saat sedang mencuci posisi Nia membungkuk, sedang pantatnya yang membulat besar itu agak diangkat sedikit.
14896Please respect copyright.PENANAChRashjs62
Melihat pemandangan itu, batang kontol Yanto kembali berdiri, Yanto pun mendekati Nia dan merangkulnya dari belakang.
14896Please respect copyright.PENANApesfLZ4AfH
Yanto : "Cantik sekali Bu Lurah, kalau pakai baju ini, saya jadi pengin lagi"
14896Please respect copyright.PENANAEqHBNNSvLU
Nia : "Pak Yanto ini apa apaan sih, nanti kalau ketahuan suami saya gimana?"
14896Please respect copyright.PENANARhAOzE6vwa
Nia sedikit sewot.
14896Please respect copyright.PENANA7al1kAoo9d
Wanita cantik itu tak habis pikir dengan bandot tua satu itu, gak ada capeknya orang tua itu, pagi tadi udah menggagahinya, ditambah bekerja seharian tapi sorenya masih pengin minta lagi.
14896Please respect copyright.PENANAyQGkoVgxDM
Yanto : "Pak Lurah sedang tidur pules,"
14896Please respect copyright.PENANA1Hrd9orW5Y
Yanto : "Gak mungkin dia tahu kecuali kalau Bu Lurah pingin dia tahu...."
14896Please respect copyright.PENANADXA3OlE3Hz
Yanto : "Udah gak usah lama lama turutin saja kemauan saya"
14896Please respect copyright.PENANAtVHQXCKEzc
Nia : "Udah buruan,..tapi jangan lama lama"
14896Please respect copyright.PENANAmNfsf38eT5
Nia agak kesal juga.
14896Please respect copyright.PENANAue18qZtVLw
Yanto : "Beres, nggak sampai 10 menit, hehehe"
14896Please respect copyright.PENANAvWYS3XlL6Y
Seringai Yanto menambah Nia tambah kesal.
14896Please respect copyright.PENANAQ4iH70Nc6h
Yanto segera memelorotkan kolornya, kontolnya yang sudah berdiri tegak meloncat dari sarangnya, kemudian Yanto menyingkap rok Nia ke atas dan juga memelorotkan celana dalam yang dikenakan ibu muda cantik itu.
14896Please respect copyright.PENANAIhxqSOU3nb
Yanto meludahi batang kontolnya, lalu batang kontol besar dan panjang juga hitam berurat itu Ia gesek gesekan sebentar dibelahan pantat Nia.
14896Please respect copyright.PENANA2FgKgv55hj
Tak lama kemudian kontol Yanto mulai membelah liang vagina Nia dan menusuknya ke dalam memek wanita itu.
14896Please respect copyright.PENANAfjwsQjJk87
Nia pun mengernyitkan dahinya merasakan perih yang teramat sangat.
14896Please respect copyright.PENANAXDfkxqkF67
Nia : "Auuuwww,...sakiiiitt...pelan pelan Pak"
14896Please respect copyright.PENANAeOBOZUaxtt
Yanto : "Tenang saja Lonteku,...nanti juga lama lama enak"
14896Please respect copyright.PENANAQxxArFmd7I
Yanto mulai menggerakan pinggulnya maju mundur dan sore itu kedua insan berlainan jenis itu kembali mengulangi persetubuhannya ,dalam posisi berdiri.
14896Please respect copyright.PENANAIBZCBoF6rb
Nia sedikit membungkukan badannya.
14896Please respect copyright.PENANArCxgnZiqky
Sementara Yanto menusuk vaginanya dari belakang.
14896Please respect copyright.PENANAFT1QkGF92O
Persetubuhan sore itu terlihat panas, Yanto semakin menaikan temponya menusuk nusuk vagina Nia, kedua tanganya meremasi payudara montok Nia yang ikut terguncang seiring gerakan maju mundur pinggul Yanto.
14896Please respect copyright.PENANAuyA93AV9ny
Yanto memalingkan wajah Nia ke arahnya dan kemudian bibirnya menyambar bibir ibu muda yang cantik itu, melumatnya dengan penuh nafsu.
14896Please respect copyright.PENANA2Z2rOXWZVp
Nia yang juga sudah merasakan birahinya kembali bangkit membalas pagutan bandot tua itu.
14896Please respect copyright.PENANA6MKfcdsHF7
Nia : "Hmmpppptttt"
14896Please respect copyright.PENANArbWXMonzIs
Rasa sakit yang dirasakan Nia sudah hilang dan kini berganti dengan kenikmatan, wanita itu pun mendesah lirih agar tak membangunkan suaminya yang sedang tidur.
14896Please respect copyright.PENANARLb2348vON
Nia : "Ah,ah,ah,ah,aaakhhhh,...."
14896Please respect copyright.PENANAwgRNJkGWow
Yanto juga merasakan kenikmatan yang sama, orang tua itu merasakan memek Nia begitu licin dan hangat, hingga saking nikmatnya, Ia tak dapat menahannya, sampai akhirnya tubuhnya mengejang, begitu juga dengan Nia yang juga merasakan ogasmenya akan datang, tubuh Nia melengkung dan keduanya pun orgasme secara bersamaan.
14896Please respect copyright.PENANAWrkRLdtD4a
Seeeerrrrr....Seeeerrrrr...Seeerrrrr
14896Please respect copyright.PENANA2Sydf37Gyw
Crt,crt,crt,crt,crt
14896Please respect copyright.PENANAR43Jvok7l8
Ada lima kali tembakan sperma Yanto mengisi rahim Nia dan beruntung waktu itu bukan waktu yang subur bagi rahim Nia.
14896Please respect copyright.PENANAPhsu0WK55J
Suara keduanya terdengar terengah engah usai persetubuhan itu.
14896Please respect copyright.PENANApPmVVYkueg
Yanto mencabut batang kontolnyadari vagina Nia, kemudian Ia memungut celana dalam Nia dan memasukannya ke saku.
14896Please respect copyright.PENANAZvJlDIMqO3
Yanto : "Mulai sekarang kalau lagi dirumah jangan pakai daleman.."
14896Please respect copyright.PENANAo3ASbWV337
Yanto : "Biar kalau lagi pengin biar cepet"
14896Please respect copyright.PENANAUWV7VQvHPu
Sebelum pergi Yanto mengecup kening Nia.
14896Please respect copyright.PENANAsD2sjj0ysh
Muaaacchhh...
14896Please respect copyright.PENANAnpcpiyPSGl
Yanto "Terima kasih untuk pelayanan hari ini"
14896Please respect copyright.PENANAbXfwbGzv2A
Yanto lalu pergi meninggalkan Nia.
14896Please respect copyright.PENANAcL6r72ZrYl
Setelah merapikan diri, Nia kembali mengerjakan pekerjaanya yang sempat tertunda.
14896Please respect copyright.PENANASq9Lkm99u2
14896Please respect copyright.PENANANcq1uATFbu
14896Please respect copyright.PENANAktlLs7lvLu
Sementara itu kesokaan harinya...
14896Please respect copyright.PENANAGqup2A1nxG
14896Please respect copyright.PENANA2ccdERQDSq
Anna
Darso hendak mengantar Ustadzah Anna ke kantor Polisi untuk menjenguk suaminya yang sedang di tahan di sel MaPolres setempat.
14896Please respect copyright.PENANALJqJ9abmoq
Ustadzah Anna tadinya ingin pergi sendiri dengan memesan ojek online, tapi setelah dirayu rayu oleh Darso, akhirnya mau juga Ia berboncengan dengan Darso.
14896Please respect copyright.PENANAxoEBr68A9l
Tiba di Mapolres keduanya langsung masuk ke dalam, mereka menemui petugas yang sedang berjaga dan memberi tahu ingin bertemu dengan Ustadz Afandi, tak lama mereka menunggu akhirnya Ustadz Afandi datang menemui mereka, Ustadzah Anna tak kuasa menahan tangis saat Ia melihat suaminya yang terlihat sangat lesu dan nampak seperti keletihan, nampak ada luka lebam di bagian wajah, kusut sekali ustadz Afandi saat itu.
14896Please respect copyright.PENANAE5zj5FIAwL
Anna : "Assalamu’alaikum.. Abi, gimana kabar Abi disini?"
14896Please respect copyright.PENANAbHyp28fa8h
Darso : "Assalamu;alaikum Ustadz"
14896Please respect copyright.PENANAjweHtSsVBs
Ustadz Afandi tak menjawab pertanyaan istrinya, hanya lelehan air mata keluar dari sudut matanya.
14896Please respect copyright.PENANAG2mQRSiTPK
Afandi : "Rasanya aku ingin mati saja Umi,..."
14896Please respect copyright.PENANAB0b2M7ezLm
Afandi : "Mereka telah memaksaku untuk mengakui perbuatan yang tidak aku lakukan"
14896Please respect copyright.PENANA6Kf7aGFF8g
Afandi : "Dan karena tak tahan dengan semua siksaan aku terpaksa mengakui,..."
14896Please respect copyright.PENANANcNezuyIFt
Afandi : "Mereka sudah melecehkan Abi, Umi...."
14896Please respect copyright.PENANAPwx8yqKCof
Afandi : "Abi sudah kotor,..Hiks,hiks,hiks"
14896Please respect copyright.PENANAGtUxT7uk2m
Ustadz Afandi menceritakan bahwa baru semalam berada di sel Mapolres itu ia mengalami siksaan lahir batin yang begitu hebat, dari siksaan fisik yang dilakukan oleh para penyidik ditambah lagi Ia dimasukan kedalam sel bersama dengan tahanan kriminal lainnya dan di dalam sel itu ia diperlakukan tidak senonoh oleh para Napi.
14896Please respect copyright.PENANAm36KJL5B3M
Didalam sana, bahkan sampai ada yang menyodomi Ustadz afandi hingga membuat Ustadz Afandi tak kuasa menahan siksaan itu, akhirnya dengan terpaksa Ia harus mengakui perbuatan yang sama sekali tak pernah ia lakukan.
14896Please respect copyright.PENANAis41tfP2bJ
Perih sekali hati Ustadzah Anna mendengar cerita suaminya, Ia sampai tak sanggup mendengarnya. Pertemuan dengan suaminya di Mapolres itu tak berlangsung lama karena petugas jaga mendatangi mereka dan menyampaikan bahwa waktu berkunjung sudah habis.
14896Please respect copyright.PENANAf9Ur2DXJlA
Ustadz Afandi sudah di bawa masuk lagi ke dalam selnya.
14896Please respect copyright.PENANANJqRtKaJh7
Ustadzah Anna dan Darso meninggalkan MaPolres, namun baru sampai didepan pintu keluar Darso bertemu dengan Kapolres, yaitu AKBP Haryadi.
14896Please respect copyright.PENANAMIubxWT5OF
Haryadi : "Pak Darso"
14896Please respect copyright.PENANAxTJ2xs0U0g
Darso : "Selamat Pagi Komandan"
14896Please respect copyright.PENANAyAQ5J7ukp5
Haryadi : "Ah, Pak Darso bisa aja, gimana kabarnya?"
14896Please respect copyright.PENANAPHFPgkXPMG
Darso : "Yah seperti yang Bapak lihat, saya masih seger buger gini"
14896Please respect copyright.PENANAlNN2iSuAjr
Haryadi : "Gimana kabar Anton?"
14896Please respect copyright.PENANAeRP4Mdllbz
Haryadi : "Saya dengar sekarang dia udah dipromosikan"
14896Please respect copyright.PENANAcgOLtiQb0X
Haryadi : "Naik setingkat lebih tinggi dari saya.....selamat ya Pak"
14896Please respect copyright.PENANAu3cC5VpCvf
Pak Haryadi memberi ucapan selamat pada Darso untuk anaknya.
14896Please respect copyright.PENANAyJhRXFYDpr
AKBP Haryadi yang sebagai Kapolres di tempat Darso tinggal memang teman satu angkatan dengan anaknya yang sama sama mengenyam pendidikan di akademi kepolisian.
14896Please respect copyright.PENANAHslVHgevzd
Kapolres itu mengajak Darso duduk di ruang loby, Ustadzah Anna juga ikut gabung hanya tempat duduknya memisah.
14896Please respect copyright.PENANAitU2sUjWDw
Meski sudah menjadi seorang Kapolres namun pak Haryadi sangat menghormati kedua orang itu bercakap cakap, hingga Darso menyinggung soal Ustadaz Afandi.
14896Please respect copyright.PENANA58K2piBHTU
Darso : "Gimana dengan kasus Ustadz Afandi Pak Kapolres?"
14896Please respect copyright.PENANAw7qmIxtEvD
Haryadi : "Hmm,..ini kasus berat Pak"
14896Please respect copyright.PENANAvcAZ91SKIV
Haryadi : "Dan tersangka sudah mengakuinya, ancamannya pun hukuman mati"
14896Please respect copyright.PENANAyesOxli0Q8
DEGH..
14896Please respect copyright.PENANAIZGUfdiQwL
Jantung Ustadzah Anna seperti berhenti mendengar pernyataan Kapolres.
14896Please respect copyright.PENANAPhe38wFcZC
Anna : "Tapi suami saya tidak bersalah Pak,...kenapa dihukum seberat itu"
14896Please respect copyright.PENANAEKFTN4PhiP
Ustadzah Anna dengan suara gemetaran, emosi sudah mulai tak terkendali.
14896Please respect copyright.PENANALgfdo18Zbw
Haryadi : "Itu nanti, ibu bisa melakukan pembelaan di pengadilan,"
14896Please respect copyright.PENANAyEFI9QBZ4E
Haryadi : "Tapi untuk saat ini berkas berkasnya sudah ditanda tangani oleh tersangka,"
14896Please respect copyright.PENANAygnRxWqWaL
Haryadi : "Kami tinggal melengkapinya,"
14896Please respect copyright.PENANATmLIeeNnxl
Haryadi : "Kemungkinan dua minggu yang akan datang akan kami limpahkan ke Kejaksaan,"
14896Please respect copyright.PENANAemAwfvwYto
Haryadi : "Ibu bisa melakukan pembelaan nanti setelah ada proses pengadilan"
14896Please respect copyright.PENANA3Lt0VDp6jl
Ustadzah Anna sudah tak sanggup berkata kata lagi, matanya terlihat sembab, tubuhnya terasa lemas, ingin rasanya ia pingsan saat itu, tapi Ia mencoba menguatkan dirinya.
14896Please respect copyright.PENANAimu1m3nVxs
Melihat hal itu Darso pun berpamitan pada Kapolres, namun sebelumnya sempat tukeran nomer HP dengan Kapolres.
14896Please respect copyright.PENANAlwuVnDw6gE
Haryadi : "Simpan saja nomer saya Pak Darso"
14896Please respect copyright.PENANAH7uqeE6cMG
Haryadi : "Barangkali sewaktu waktu Pak Darso membutuhkan Saya"
14896Please respect copyright.PENANAz4vhuWAIk0
Darso : "OK,...Pak...kami pamit dulu"
14896Please respect copyright.PENANAecy3nnWxKz
Kemudian Darso dan Ustadzah Anna pun meninggalkan Mapolres, dengan berboncengan naik motor milik Darso, tak berapa lama kemudian sampailah mereka dirumah kontrakan Ustadzah Anna.
14896Please respect copyright.PENANAk47gK4tCyI
Anna : "Terimakasih atas bantuan Pak Darso"
14896Please respect copyright.PENANAVhoRBDWgQH
Anna : "Saya tak bisa membalasnya, semoga Allah membalas kebaikan Pak Darso"
14896Please respect copyright.PENANAqtfchPcrW1
Ustadazah Anna turun dari motor dan kemudian masuk ke dalam rumah kontrakannya, baru beberapa langkah Ia berhenti.
14896Please respect copyright.PENANAs94kP3TAnK
Darso : "Saya bisa membantu Ustadz Afandi keluar dari penjara,...tapi itu tak mudah..."
14896Please respect copyright.PENANAeIDPs9iRpn
Darso : "Maka saya mengajukan syarat buat Bu Ustadaz"
14896Please respect copyright.PENANA8e1boIKHjm
Darso : "Itu juga kalau Bu Ustadz mau menerimanya"
14896Please respect copyright.PENANALOJT22YY8z
Mendengar kata kata Darso, Ustadzah Anna seperti mendapat secercah harapan, Ia tahu Darso bisa menolong suaminya, Ustadzah Anna tak peduli dengan syarat apa yang akan diminta Darso, asal suaminya bebas dari penderitaan Ia akan melakukan apa saja.
14896Please respect copyright.PENANABvVNprJHIA
Anna : "Apa syarat yang bisa saya lakukan Pak?"
14896Please respect copyright.PENANA7MVfqxPvZT
Darso : "Syaratnya Bu Ustadz mau tidur dengan saya"
14896Please respect copyright.PENANAwtYV08cYgL
DEGH...
14896Please respect copyright.PENANATYAN2MDnLa
Jantung Ustadzah Anna seperti terhenti mendengar kata kata Darso
14896Please respect copyright.PENANAVWfZ6dPXTf
Berat sekali syarat yang diajukan Darso untuknya, apakah Ia harus menjual kehormatannya demi membebaskan suaminya dari penjara bahkan ancaman hukuman mati.
14896Please respect copyright.PENANAg3ZgwSmikc
Ustadzah Anna mendadak kepalanya menjadi pening.
14896Please respect copyright.PENANAkxpkD3t8DF
Darso : "Bu Ustadz tak harus menjawabnya sekarang"
14896Please respect copyright.PENANA9YWdOS3NcK
Darso : Malam ini silahkan Bu ustadz pertimbangkan dengan penuh pertimbangan"
14896Please respect copyright.PENANAjkAgb5q6Hr
Darso : "Ingat nasib Ustadz Afandi Bu Ustad....."
14896Please respect copyright.PENANACb81rBz88z
Darso : "Saya pamit dulu Bu Ustdaz,"
14896Please respect copyright.PENANANv54IGEUaD
Darso : "Besok saya ke sini lagi meminta jawaban dari Bu ustadz"
14896Please respect copyright.PENANAiAEcI0YQGp
Darso sambil menyetater motornya dan kemudian pergi meninggalkan Ustadzah Anna.
14896Please respect copyright.PENANAVFKxYHOv4M
Ustadzah Anna masuk ke dalam rumahnya dan langsung menuju kekamar nya, disana Ia merebahkan tubuhnya, berat sekali cobaan yang harus Ia hadapi saat ini, suaminya sedang di penjara dan mengalami siksaan lahir batin yang luar biasa hebatnya, sampai Ia tak sanggup membayangkan bagaimana nasib suaminya kalau lama dipenjara, baru semalam saja ia sudah mengalami siksaan yang begitu berat.
14896Please respect copyright.PENANAs8qnhJL8th
Hatinya bimbang,apakah menerima persyaratan yang diajukan Darso dengan konsekuensi Ia harus menjual kehormatannya, ataukah pasrah menerima kenyataan hidup ini.
Satu sisi hatinya berkata.
14896Please respect copyright.PENANAX5gWdr4WXK
"Anna, terima saja persyaratan yang diajukan Darso...."
14896Please respect copyright.PENANA5PYvG0uTOy
"Dengan begitu kamu bisa membebaskan suamimu dari segala penderitaan"
14896Please respect copyright.PENANATuHoxgLmL4
Satu sisi hati yang lainnya berkata.
14896Please respect copyright.PENANADKlMjU1hHU
"Jangan Anna, jangan kau lakukan itu, itu sangat berdosa, jangan kau lakukan itu"
14896Please respect copyright.PENANAMfgE0N2AYV
Ustadzah Anna menjadi pusing memikirkannya, namun dalam relung hatinya yang paling dalam Ia sangat menyayangi suaminya, tak sanggup rasanya Ia membayangkan penderitaan yang di alami suaminya saat dipenjara.
14896Please respect copyright.PENANArI7s3xInEA
Lama Ia memikirkan semuanya itu membuat kepalanya pening, lelehan air matanya keluar dari sudut matanya, Ustadzah Anna pun meratapi nasibnya.
14896Please respect copyright.PENANAnFJ4yt7LRy
Anna : "Ya Allah, kenapa kau berikan cobaan seberat ini kepadaku Ya Allah"
14896Please respect copyright.PENANAo0xLoXFt3i
14896Please respect copyright.PENANArCi1RhXXjF
14896Please respect copyright.PENANAT9o3fhhhyz
Sementara itu...
14896Please respect copyright.PENANAbga93fvthh
Darso sudah berada di warung kopi milik Parjo, saat baru menyeruput kopinya, dering suara HP nya terdengar.
14896Please respect copyright.PENANAD0dwIrz0Ca
Tuuuttttt...Tuuutttt....
14896Please respect copyright.PENANAoU4TiOgCis
Darso : "Halo, Iya Pak Kapolres,ada yang bisa saya bantu?"
14896Please respect copyright.PENANALLcW3NhJ2c
Haryadi : "Pak Darso, bisa ke kantor sekarang Pak?"
14896Please respect copyright.PENANAoN45aGmtPw
Darso : "Iya Pak,bisa...tunggu setengah jam lagi saya tiba disana"
14896Please respect copyright.PENANACIJmITX05D
Haryadi : "Ya, sudah saya tunggu ya Pak,..selamat siang"
14896Please respect copyright.PENANAES8QzYYioV
Kapolres kemudian menutup telepon.
14896Please respect copyright.PENANAoVDDvihFx7
Darso juga menutup telepon.
14896Please respect copyright.PENANA6ONQJQZKfJ
Kemudian Ia membayar kopi yang baru diminumnya.
14896Please respect copyright.PENANAJq9l1C9L93
Parjo : "Buru buru amat sih Pak Darso,"
14896Please respect copyright.PENANA0W56sSe42u
Darso : "Iya nih, ada urusan dengan Pak Kapolres...udah dulu ya Jo”
14896Please respect copyright.PENANA1yV29KxHvG
Darso meninggalkan warung.
14896Please respect copyright.PENANA19deQi8S53
Motor Darso melaju di jalanan dengan kecepatan sedang, setengah jam kemudian sampailah Darso di Mapolres dan ia langsung menuju ke dalam ruangan Kapolres.
14896Please respect copyright.PENANAYuyccoDHRS
Tok,tok,tok
14896Please respect copyright.PENANANozjDWkoU0
Haryadi : "Silahkan masuk Pak"
14896Please respect copyright.PENANA6E5PeLuoDI
Darso masuk memberikan salam dan duduk dikursi berhadapan dengan Kapolres.
14896Please respect copyright.PENANAGpKtrCKmWp
Darso : "Ada apa ini Pak kok kayaknya ada urusan penting?"
14896Please respect copyright.PENANAIEx4XlpWkD
Haryadi : "Begini Pak Darso,tadi saya dapat telepon dari Polda"
14896Please respect copyright.PENANA9AbFQMSHUZ
Haryadi : "Bahwa ternyata ada kesalahan prosedur dalam menangkap Ustadz Afandi kemarin"
14896Please respect copyright.PENANAlPssFxyHn9
Darso : "Maksudnya gimana Pak,..Saya belum mengerti?"
14896Please respect copyright.PENANAspAGYsUwHw
Haryadi : "Begini Pak Darso, kami akui ada kesalahan informasi dari inteligen kami"
14896Please respect copyright.PENANAgH7yKFLqED
Haryadi : "Bahwa Ustadz Afandi yang kemarin kami tangkap bukanlah terorisnya,"
14896Please respect copyright.PENANAz6T7owCdM5
Haryadi : "Ternyata ada Ustadz Afandi lain di wilayah Polres ini"
14896Please respect copyright.PENANAOx9QPhCAXt
Haryadi : "Dan untuk itu saya minta bantuan Pak Darso"
14896Please respect copyright.PENANAeEcfIFBvG5
Haryadi : "Untuk menyelamatkan reputasi kami"
14896Please respect copyright.PENANAHOdueRhuQb
Darso : "Apa yang bisa saya lakukan dalam hal ini Pak Kapolres?"
14896Please respect copyright.PENANACwWd7Cdkw3
Haryadi : "Kita bebaskan Ustadz Afandi dengan alasan Pak Darso sebagai Penjamin"
14896Please respect copyright.PENANA7pYh66FRsb
Mendengar pernyataan Kapolres, hati Darso bertambah senang, peluang dirinya untuk bisa meniduri Ustadzah Anna semakin besar, tapi itu semua tergantung juga dari usahanya membujuk wanita itu.
14896Please respect copyright.PENANA4OAZWHUTpx
Darso : "Oke,..Saya menerimanya Pak, saya mau jadi penjamin bagi Ustadz Afandi"
14896Please respect copyright.PENANADatInouu8M
Haryadi : "Baik, ini akan kita proses"
14896Please respect copyright.PENANAzRLAgtn1CI
Haryadi : "Kemungkinan dua hari kedepan bisa kami lepaskan"
14896Please respect copyright.PENANAv9R0OUsxtj
Darso : "Oke,...kalau begitu saya pamit dulu Pak."
14896Please respect copyright.PENANAWNEjj3PwIM
Dengan penuh suka cita Darso pulang kerumahnya untuk berisitirahat, sudah terbayang dalam angan angannya bisa meniduri Ustadzah Anna.
ns13.58.67.133da2