
Chapter 04
18661Please respect copyright.PENANAAtRXZ05YGf
Pagi hari itu diteras rumah Pak Lurah, terlihat dua orang wanita yang sama sama cantiknya, tengah menikmati secangkir teh dan roti bakar sambil menikmati udara pagi yang terasa sejuk. Suara burung berkicau menambah kesyahduan suasana pagi hari itu.
18661Please respect copyright.PENANAArazPK5Pzt
Dua orang wanita cantik itu adalah Bu Lurah atau biasa dipanggil Nia bersama dengan adiknya yang bernama Karenina Savitri ( 24 tahun ) biasa dipanggil Nina. Dari semalem Nina memang menginap dirumah kakaknya itu, yang kebetulan waktu itu Pak Lurah sedang pergi ke luar kota untuk seminggu kedepan karena sedang ada kepentingan mendampingi salah satu warganya yang sedang ada masalah dikota lain.
18661Please respect copyright.PENANAGAhAY3v49G
Untuk itulah Nina mau menginap dirumah kakaknya itu, sebab biasanya kalau ada Pak Lurah atau kakak iparnya itu dirumah, nggak pernah Ia mau menginap dirumah kakaknya karena merasa sungkan dengan kakak iparnya dan kebetulan juga hari itu bertepatan dengan libur panjang, jadi untuk tiga hari ke depan Nina bisa menginap dirumah Nia.
18661Please respect copyright.PENANAvkx2NkFftY
Nina ini bisa dibilang sebagai pengantin baru, sebab dua bulan yang lalu Ia baru melangsungkan pernikahannya. Suami Nina seorang pelayar, baru seminggu yang lalu Ia pergi meninggalkan Nina pergi berlayar untuk waktu yang lumayan lama.
18661Please respect copyright.PENANAP00kjhgjBv
Sebelum menikah Nina pernah bekerja disebuah bank milik pemerintah, dari situlah Ia dipertemukan dengan Candra Wijaya nama suami Nina, yang waktu itu juga menjadi nasabah bank ditempat Nina bekerja.
18661Please respect copyright.PENANAW3Jwg7VFl8
Tak heran kalau Nina bisa bekerja di bank terkenal itu, selain cerdas dan pintar bergaul dari segi fisik Nina memiliki paras yang sangat cantik, dengan tinggi badan 170 cm, berat badannya proporsional, kedua payudaranya yang montok ukuran 34E dan bokong yang membulat besar tentu akan membuat mata para kaum Adam terpesona meilihat kecantikannya itu.
18661Please respect copyright.PENANAY1bIOiNO2U
Hanya berpacaran selama setahun bersama Candra, pria yang juga berwajah tampan itu pun meminang Nina untuk menjadi istrinya. Akhirnya pesta penikahan keduanya pun dirayakan dengan begitu mewah, itu juga tak heran mengingat penghasilan bulanan Candra yang terbilang fantastis, hampir seratus juta per bulan.
18661Please respect copyright.PENANAFAdPAlVsRp
Sekarang mereka berdua telah resmi menjadi sepasang suami istri, namun sayang, karena tuntutan pekerjaan Candra pun harus meninggalkan Nina, tapi untunglah Nina tidak jadi mengundurkan diri dari pekerjaannya, jadi Ia tidak merasa kesepian saat ditinggal suaminya.
18661Please respect copyright.PENANAT3CUUS0IbV
Kakak beradik itu saling bercengkrama, bercerita pengalamannya masing masing, maklumlah meski jarak keduanya bisa dibilang dekat, yang hanya butuh waktu tempuh setengah jam, namun karena memiliki kesibukan masing masing jadi keduanya jarang bertemu. Percakapan keduanya tehenti saat pembantu Nia sudah datang bersama seorang pria yang sudah tak bisa dibilang muda, karena usianya sekitar 60 an tahun.
18661Please respect copyright.PENANAXKsSj2sYW5
Ilustrasi Minah
18661Please respect copyright.PENANAhKAtuAKioC
Minah : "Permisi..maaf Bu lurah,.."
18661Please respect copyright.PENANAV06pm9fAt8
Minah : "Sebelumnya perkenalkan ini suami saya, yang mau bekerja disini"
18661Please respect copyright.PENANA3BaKTTYgkM
"Yanto" Kata pria tua itu memperkenalkan diri sambil menjabat tangan Nia dan Nina.
18661Please respect copyright.PENANAGmmKkmP0OL
Tatapan mata pria tua itu sungguh nakal menatap kedua wanita cantik itu dan ini disadari oleh Nina, namun tidak oleh Nia. Tapi Nina masih bisa menahan diri meski sebetulnya dalam hatinya ia merasa jengkel dengan kekurang ajaran lelaki tua itu. Tatapan matanya yang tadinya ramah, terlihat galak saat itu juga. Barulah setelah keduanya beranjak dari tempat itu, Nina meluapkan kekesalannya.
18661Please respect copyright.PENANA6xCWI0iRA3
Nina : "Dasar orang tua kurang ajar..bejat, gak ingat sama umur"
18661Please respect copyright.PENANASNIr7XRJih
Nia : "Hush,..ngawur kamu...ngata ngatain orang kok seenaknya"
18661Please respect copyright.PENANA6E2jB0pd0s
Nia : "Kalau orangnya denger gimana" sambil melotot ke arah adiknya.
18661Please respect copyright.PENANAQPAXnPKcwb
Ia tak menyangka Nina bisa berucap seperti itu,meski Ia tahu karakter adiknya yang memang sedikit galak menurut Nia.
18661Please respect copyright.PENANAY9REeATNBQ
Nina : "Habis matanya itu loh Mbak jelalatan,...."
18661Please respect copyright.PENANAgmkoGGKyTO
Nina : "Mbak nggak sadar waktu dia natap kita tadi"
18661Please respect copyright.PENANA3ePJkcY5Lt
Nia : "Iya tahu,...tapi kan nggak harus sampai mencaci seperti itu"
18661Please respect copyright.PENANA8awt483v3c
Nina : "Mbak Nia, beneran mau ngangkat orang tua itu jadi tukang kebun dirumah Mbak?"
18661Please respect copyright.PENANAhLPo4r2LKT
Nia : "Yah..gimana lagi Nina..cari orang yang mau bekerja itu susahnya minta ampun,.."
18661Please respect copyright.PENANAWvlL107gFw
Nia : "Kamu tahu sendirikan,....kalau hanya mengandalkan Bik Minah saja kasihan....."
18661Please respect copyright.PENANAbNqxYoGMo1
Nia : "Adanya Pak Yanto kan bisa meringankan kerja Bik Minah"
18661Please respect copyright.PENANATd16p9pzVv
Nina : "Ya, sudah kalau itu kemauan Mbak Nia, sendiri...."
18661Please respect copyright.PENANAX8kL7UGsXq
Nina : "Tapi pesanku hati hati sama orang tua mesum itu Mbak...."
18661Please respect copyright.PENANAtZitkrNJQW
Nina : "Atau jangan jangan dia mau bekerja disini karena pengin menduri Mbak"
18661Please respect copyright.PENANAy06a7MM3gi
Nia : "Hahaha..."
18661Please respect copyright.PENANA7OpQP9kDfD
Nina : "Hahaha..."
18661Please respect copyright.PENANAUvpW4hAqp3
Tapi meski begitu pesan Nina juga tak bisa diabaikan. Nia pun harus bisa menjaga diri dengan orang tua itu.
18661Please respect copyright.PENANAsiplAymJZi
Sementara itu Yanto yang sedang bertugas membersihkan rumput yang tumbuh liar di halaman rumah Pak Lurah, masih kepikiran karena Ia seperti baru saja bertemu dua bidadari yang sungguh sama sama cantik jelita, meski yang satu terlihat galak namun tetap mempesona dimata Yanto.
18661Please respect copyright.PENANAuPqcjfZEJE
Selama bekerja, Yanto menjadi gelisah, Ia terlihat tak tenang. Itulah sebabnya pekerjaanya tak kunjung selesai. Hasratnya timbul seketika itu juga, ingin rasanya, saat itu juga Ia meniduri kedua wanita cantik itu.
18661Please respect copyright.PENANARuFifLfkwF
Yanto : "Sialan,...lama lama aku bisa gila memikirkan kedua kakak beradik itu...."
18661Please respect copyright.PENANAMiTGgWSlcD
Yanto : "Lihat saja nanti suatu saat"
18661Please respect copyright.PENANAu6bQRstcvB
Yanto : "Aku pasti bisa menikmati hangatnya tubuh kalian satu persatu"
18661Please respect copyright.PENANAGN8UkNLZ6N
Yanto : "Apalagi adiknya yang bernama Nina itu...."
18661Please respect copyright.PENANAdn29LV6mTg
Yanto : "Aku pingin lihat...galak galak seperti itu kalau ku jebol tempiknya"
18661Please respect copyright.PENANAMrkDLOoPBG
Yanto : "Apa masih bisa galak...?"
Yanto : "Akan aku buat dia merintih rintih"
18661Please respect copyright.PENANAVG3ZSID0rT
Yanto : "Dan ketagihan sama kontolku ini" ucapnya dalam batinya.
18661Please respect copyright.PENANAxcTxnM5CAk
Yanto (60 tahun) tadinya adalah seorang pengangguran, kerjaannya tiap hari hanya mabuk mabukan dan berjudi. Uang hasil jerih payah istrinya itu tiap hari Ia habiskan dimeja judi. Kasihan juga melhat kehidupan Minah yang hanya menjadi sapi perah suaminya dan sekarang bukan tanpa alasan Yanto mau bekerja dirumah Pak Lurah dan rela berpanas panasan diantara teriknya panas sinar matahari.
18661Please respect copyright.PENANA8eqDWpBx2n
Sebenarnya pria tua itu menyimpan maksud tersembunyi, Yanto sudah tahu kalau Pak Lurah memiliki istri yang sangat cantik dan baru sekarang ia bisa berdekatan dan bahkan berjabat tangan dengan wanita itu. Ia ingin bisa lebih dekat dengan istri Pak Lurah yang cantik dan semlohay. Tapi setelah melihat adik Bu lurah ia juga memasang target untuk Nina.
18661Please respect copyright.PENANAIqTriXVR97
Hari semakin panas, Yanto belum juga menyelesaikan pekerjaannya.
18661Please respect copyright.PENANA0KHCnoLzBS
Nina yang memang sudah tidak suka dengan Yanto yang bekerja dirumah kakaknya itu diam diam mengamati pekerjaan orang tua itu.
18661Please respect copyright.PENANAoNIO8RVSMr
Saat Yanto membersihkan rumput yang di sebelahnya terdapat banyak jemuran, secara tak sengaja Ia mengotori salah satu pakaian yang sedang di jemur saat itu dan kebetulan itu adalah baju Nina. Nina yang kebetulan mau mengambil bajunya dijemuran melihat bajunya kotor karena ulah Yanto. Seketika itu juga Ia pun marah pada Yanto,
18661Please respect copyright.PENANAlOKKATrR2l
Nina : "Bapak ini bisa kerja gak sih....gak lihat apa disini banyak jemuran"
18661Please respect copyright.PENANAk7HqQf8vMm
Kata Nina menghardik Yanto yang memang sebelumnya memendam kekesalannya pada orang tua itu.
18661Please respect copyright.PENANAxho16DlJnA
Yanto : "Ma-maafkan saya Mbak Nina,..sungguh saya nggak sengaja"
18661Please respect copyright.PENANAykWy6JcosM
Nina : "Halah,...nggak sengaja,...makanya kalau kerja itu yang benar"
18661Please respect copyright.PENANALejmmLDDgO
Nina kemudian berlalu meninggalkan Yanto.
18661Please respect copyright.PENANAowFGX5FdoP
Nina puas karena bisa meluapkan kekesalannya, paling tidak itu jadi shock teraphi bagi orang tua itu untuk tidak kurang ajar, namun tidak bagi Yanto. Lelaki tua itu sungguh kesal dan menaruh dendam pada Nina, bahkan ia akan jadikan Nina sebagai target pertamanya.
18661Please respect copyright.PENANAkIZOcn1lCi
Yanto : "Hugghhh...lihat saja nanti...kamu akan tahu dengan siapa kamu berhadapan,..."
18661Please respect copyright.PENANAIoOI7LcnHF
Yanto : "Akan aku buat hidupmu menderita,...itu janjiku" batin Yanto yang kesal saat itu.
18661Please respect copyright.PENANAWVwwKENeKv
Minah : "Ada apa sih Pak,...dari tadi kok cemberut aja?"
18661Please respect copyright.PENANABsvtzwEbku
Yanto : "Kamu gak usah ikut ikutan,...hari ini aku sudah dibuat kesal oleh adik Bu Lurah,.."
18661Please respect copyright.PENANAGF77iHgSjo
Yanto : "Tapi suatu saat aku pasti membalasnya....dan kamu jangan campuri urusanku”
18661Please respect copyright.PENANA9xkcQSJgA1
Yanto membentak istrinya.
18661Please respect copyright.PENANABm2blXXeEU
Seketika itu nyali Minah menjadi ciut, Ia sangat tahu betul karakter suaminya itu. Kalau sudah marah ia bisa melakukan apa saja, termasuk menyakitinya secara fisik.
18661Please respect copyright.PENANAX9q79FY0E1
Hari itu memang diewati Yanto dengan penuh kekesalan, tapi yanto tak tinggal diam. Ia mulai menyusun strategi dan esok ia akan bekerja dengan penuh hati supaya mendapat simpati dari si Tuan rumah yaitu Nia.
18661Please respect copyright.PENANApetlhXeP1J
Ke esokan harinya Yanto kembali bekerja dan Nina masih menginap di rumah kakaknya. Yanto langsung mengerjakan tugasnya dengan begitu baik, melihat hal itu Nia merasa senang ternyata Yanto tidak seperti yang dikhawatirkannya. Nampak orang tua itu bekerja dengan sungguh sungguh dan terlihat lebih banyak diam.
18661Please respect copyright.PENANA8k7PWLAqkF
Nina juga merasa hari itu Yanto terlihat bekerja dengan giatnya, dalam hatinya ia merasa bersalah karena sudah berkata kasar pada orang tua itu. Sore harinya saat Yanto sudah menyelesaikan pekerjaannya, Yanto pun pamit pulang,saat itulah Nina menghampiri orang tua itu.
18661Please respect copyright.PENANACVZkM7MGK7
Nina : "Pak,..saya minta maaf soal yang kemarin,"
18661Please respect copyright.PENANAmesrPw0pWE
Nina : "Tidak seharusnya saya berkata kata kasar pada Bapak...saya sungguh menyesal"
18661Please respect copyright.PENANASfuNk799Mu
Yanto : "Sudah saya maafkan dari kemarin Mbak Nina.....
18661Please respect copyright.PENANAO3mrnHs08x
Yanto : "Lagipula memang saya yang salah"
18661Please respect copyright.PENANAh98kaDYXjt
Kata Yanto secara lahirnya, padahal batinnya masih menyimpan dendam.
18661Please respect copyright.PENANAoJTk8pabWL
Setelah bersalaman Yanto pun berpamitan pulang. ia merasa senang strateginya sudah mulai jalan dan hasilnya sesuai yang adadalam benaknya. Kali ini kedua kakak beradik itu tidak akan menyadari bahwa kebaikan yang ditunjukkannya itu hanya semu, suatu saat bisa saja memangsa mereka.
18661Please respect copyright.PENANA2T60NOAmBK
Yanto : "Tinggal menunggu waktu"
18661Please respect copyright.PENANAhe2GPQOI2J
Ke esokan harinya Yanto kembali bekerja dirumah Nia dan itu adalah hari terakhir Nina menginap dirumah kakaknya itu, sebab setelah waktu dzuhur nanti Ia akan pulang kerumahnya. Mengingat besok sudah memasuki hari kerja.
18661Please respect copyright.PENANAjulhkeVJc6
Matahari sudah semakin tinggi dan waktu pun sudah memasuki waktu dzuhur.
18661Please respect copyright.PENANA2huHrmQUDz
Nina bersiap untuk pulang.
18661Please respect copyright.PENANAcQJNBIxieR
Nia : "Aku pesenin ojek online aja ya Nin?"
18661Please respect copyright.PENANAXrlvYRUNMJ
Nina : "Ya ,udah pesenin aja Mbak"
18661Please respect copyright.PENANALmibv0SJvP
Nia memesan ojek online, tak lama berselang ojek online pun datang dan bersiap mengantar Nina pulang kerumahnya, sebelum pulang Nina juga berpamitan pada Minah dan juga Yanto.
18661Please respect copyright.PENANA0ZoiHhyLq7
Nina : "Pak,..saya pamit ya... mau pulang...nitip nitip kakak saya"
18661Please respect copyright.PENANATz0nmzRX5y
Kata Nina yang merasa Yanto sudah tidak terlihat seperti awal pertemuannya.
18661Please respect copyright.PENANAjcstLEDzBQ
Yanto : "Iya ...Mbak Nina...hati hati di jalan ya"
18661Please respect copyright.PENANA2Q3LnNc9A1
Kemudian Nina pun naik ojek online.
18661Please respect copyright.PENANArh0lpgEZxr
Tak butuh waktu lama motor yang membawa Nina sudah tak terlihat diujung jalan.
18661Please respect copyright.PENANAqrB9DLh0cH
Yanto kembali bekerja hingga waktu sore tiba. Saat Yanto mau pamit pulang, Nia pun membawa bungkusan yang ternyata isinya adalah baju seragam kerja Nina, Nia meminta tolong pada Yanto untuk mengantarkannya ke rumah Nina, karena seragam itu akan dipakai Nina esok hari.
18661Please respect copyright.PENANALs3ax1PjDY
Kemarin memang rencananya Nina mau berangkat pagi pagi dari rumah kakaknya itu, sampai Ia bawa seragam kerja. Namun niatnya itu diurungkan mengingat jalanan besok pasti macet karena besok adalah hari pertama kerja.
18661Please respect copyright.PENANA0ceSFnHe0Y
Yanto pun menyuruh Minah untuk pulang sendiri, kemudian dengan motor bututnya Ia pun pergi mengantarkan baju seragam kerja Nina kermah Nina. Butuh waktu kurang lebih setengah jam perjalanan untuk sampai rumah Nina.
18661Please respect copyright.PENANAGzZCfxFxsX
Nina tinggal disebuah perumahan Cluster yang terbilang masih baru dan lokasi perumahan itu kebetulan dikelilingi sawah. Belum banyak penghuni yang menempati perumahan itu. Melihat situasi perumahan yang sepi, seketika itu timbul niat tidak baik dari Yanto.
18661Please respect copyright.PENANABhL2d4PtT5
Yanto : "Mungkin inilah waktunya aku membalaskan sakit hatiku" batinnya.
18661Please respect copyright.PENANAbbc7mc1fkj
Sebenarnya memilih lokasi perumahan yang jauh dari kampung, itu adalah kemauan dari suami Nina.
18661Please respect copyright.PENANAWjWjK628HG
Candra memang lebih suka suasana yang masih asri jauh dari kebisingan dan hal itu tak bisa ditolak oleh Nina, dengan terpaksa Nina mau menempati rumah itu. Awalnya Nina merasa takut juga tinggal sendiri di perumahan yang masih sepi. Namun lama lama karena sudah terbiasa, rasa takut itupun hilang dengan sendirinya.
18661Please respect copyright.PENANA0f2R4wgPIh
Dengan berbekal smartphone dan alamat yang diberikan oleh Nia, Yanto menggunakan google map untuk mencari alamat rumah Nina. Meski sudah lanjut usia Yanto terbilang orang tua gaul, Ia bisa menggunakan handphone canggih.
18661Please respect copyright.PENANAvl5s79gw5G
Setelah tiba di alamat yang di cari.
18661Please respect copyright.PENANAe1hUTpjENZ
Yanto pun menelpon Nina.
18661Please respect copyright.PENANAzd1sdDovL3
Yanto : "Mbak ,saya sudah ada di dekat rumah Mbak,..."
18661Please respect copyright.PENANAlXOXdb75vW
Yanto : "Rumah Mbak Nina sebelah mana?"
18661Please respect copyright.PENANAeR49jP0aw7
Nina : "Di depan taman itu ada rumah warna krem itu rumah saya Pak"
18661Please respect copyright.PENANAOD6bVbFgJY
Yanto pun mencari rumah yang dimaksud Nina, setelah tiba disebuah taman, Yanto melihat ada rumah berwarna krem, orang tua itu pun menuju kerumah itu.
18661Please respect copyright.PENANAtAyjLD1gFp
Tiba dirumah itu Yanto memencet bel.
18661Please respect copyright.PENANAdhfVGo6EwR
Tak lama kemudian keluarlah Nina dari dalam rumah.
18661Please respect copyright.PENANAiMJhv0RUs4
Nina : "Silahkan masuk Pak,...."
18661Please respect copyright.PENANACFWt4RH3B6
Nina : "Pak Yanto pasti lelah setelah bekerja seharian...saya buatin minum dulu ya Pak"
18661Please respect copyright.PENANAUXC4VjVdjH
Yanto : "Ah....jadi ngrepotin Mbak Nina"
18661Please respect copyright.PENANA0WtEDIsIZE
Nina : "Ya..nggak lah Pak..malah saya yang ngrepotin"
18661Please respect copyright.PENANAbS44ZWq2ux
Nina kemudian pergi menuju ke dapur untuk membuatkan minum Yanto.
18661Please respect copyright.PENANArOCpaJaeRj
Yanto tak berpikir begitu lama, sambil mengeluarkan sebilah pisau, Ia mengikuti Nina secara diam diam.
18661Please respect copyright.PENANA0upDEblLoC
Nina sama sekali tak menyadari bahaya yang sedang mengancamnya, setelah selesai membuatkan minum untuk Yanto, Nina hendak kembali keruang tamu. Namun belum sempat membalikan badan, tiba tiba ada tangan yang membekap mulutnya dan ia merasa ada pisau menempel dilehernya.
18661Please respect copyright.PENANAkJLvkn7Epe
Yanto : "Diam,..jangan melawan kalau kamu pingin tetap hidup"
18661Please respect copyright.PENANA8TbO63ZeS7
Nina : "Pak Yanto...apa yang Bapak lakukan kepada saya?"
18661Please respect copyright.PENANAPwgmp02GOB
Yanto : "Jangan banyak tanya...mestinya kamu tahu kesalahanmu" bentaknya.
18661Please respect copyright.PENANArvJFJJu7Me
Yanto : "Sekarang kalau kamu masih ingin tetap hidup ,...turuti semua perintahku"
18661Please respect copyright.PENANAiNpgNqMvKu
Yanto pun membawa Nina keruang tengah.
18661Please respect copyright.PENANAacA60gvge4
Sampai disana ia hempaskan tubuh Nina diatas sofa.
18661Please respect copyright.PENANAiP2p7ECbrF
Yanto : "Sekarang kamu dibawah kuasaku.....sekali kamu melawan,atau pun lari...."
18661Please respect copyright.PENANAvM0W7ZihXQ
Yanto : "Aku akan menghabisimu sekarang juga...."
18661Please respect copyright.PENANAxoBh7zCcaU
Yanto : "Dan pasti tidak akan ada yang tahu semua ini"
18661Please respect copyright.PENANAqsUhlnLu27
Mendengar ancaman Yanto, nyali Nina menjadi ciut. Sungguh Ia tak ingin mati secara tragis. Ia masih ingin tetap hidup. Tak terasa dari sudut matanya keluarlah air matanya.
18661Please respect copyright.PENANAqM9iETkveJ
Yanto : "Suamimu sungguh bodoh ,...meninggalkan istri secantik kamu dirumah ini sendirian..."
18661Please respect copyright.PENANAkop9QuD6mD
Yanto : "Andai aku yang jadi suamimu....pastinya kita berdua nggak akan keluar kamar..."
18661Please respect copyright.PENANA7WwuW0PuCO
Yanto : "Tiap hari setiap waktu kita bisa ngentot..hehehe" sambil menyeringai mesum.
18661Please respect copyright.PENANA11HZauIRxU
Nina semakin takut.
18661Please respect copyright.PENANA3LlMxaOOzJ
Ia merasa mungkin inilah awal petaka baginya.....
18661Please respect copyright.PENANAXVNHrAfj6i