
Chapter 04
29547Please respect copyright.PENANAbxT6ku4o0G
Pagi hari itu diteras rumah Pak Lurah, terlihat dua orang wanita yang sama sama cantiknya, tengah menikmati secangkir teh dan roti bakar sambil menikmati udara pagi yang terasa sejuk. Suara burung berkicau menambah kesyahduan suasana pagi hari itu.
29547Please respect copyright.PENANAe17K3n1FZ6
Dua orang wanita cantik itu adalah Bu Lurah atau biasa dipanggil Nia bersama dengan adiknya yang bernama Karenina Savitri ( 24 tahun ) biasa dipanggil Nina. Dari semalem Nina memang menginap dirumah kakaknya itu, yang kebetulan waktu itu Pak Lurah sedang pergi ke luar kota untuk seminggu kedepan karena sedang ada kepentingan mendampingi salah satu warganya yang sedang ada masalah dikota lain.
29547Please respect copyright.PENANALUi0i1zqz7
Untuk itulah Nina mau menginap dirumah kakaknya itu, sebab biasanya kalau ada Pak Lurah atau kakak iparnya itu dirumah, nggak pernah Ia mau menginap dirumah kakaknya karena merasa sungkan dengan kakak iparnya dan kebetulan juga hari itu bertepatan dengan libur panjang, jadi untuk tiga hari ke depan Nina bisa menginap dirumah Nia.
29547Please respect copyright.PENANAKSoecvHTi5
Nina ini bisa dibilang sebagai pengantin baru, sebab dua bulan yang lalu Ia baru melangsungkan pernikahannya. Suami Nina seorang pelayar, baru seminggu yang lalu Ia pergi meninggalkan Nina pergi berlayar untuk waktu yang lumayan lama.
29547Please respect copyright.PENANA9XLLPHUHbm
Sebelum menikah Nina pernah bekerja disebuah bank milik pemerintah, dari situlah Ia dipertemukan dengan Candra Wijaya nama suami Nina, yang waktu itu juga menjadi nasabah bank ditempat Nina bekerja.
29547Please respect copyright.PENANAA2M0qQXXl8
Tak heran kalau Nina bisa bekerja di bank terkenal itu, selain cerdas dan pintar bergaul dari segi fisik Nina memiliki paras yang sangat cantik, dengan tinggi badan 170 cm, berat badannya proporsional, kedua payudaranya yang montok ukuran 34E dan bokong yang membulat besar tentu akan membuat mata para kaum Adam terpesona meilihat kecantikannya itu.
29547Please respect copyright.PENANAbDKqjZIELK
Hanya berpacaran selama setahun bersama Candra, pria yang juga berwajah tampan itu pun meminang Nina untuk menjadi istrinya. Akhirnya pesta penikahan keduanya pun dirayakan dengan begitu mewah, itu juga tak heran mengingat penghasilan bulanan Candra yang terbilang fantastis, hampir seratus juta per bulan.
29547Please respect copyright.PENANADyHOha7RP7
Sekarang mereka berdua telah resmi menjadi sepasang suami istri, namun sayang, karena tuntutan pekerjaan Candra pun harus meninggalkan Nina, tapi untunglah Nina tidak jadi mengundurkan diri dari pekerjaannya, jadi Ia tidak merasa kesepian saat ditinggal suaminya.
29547Please respect copyright.PENANAUBYT7grOvz
Kakak beradik itu saling bercengkrama, bercerita pengalamannya masing masing, maklumlah meski jarak keduanya bisa dibilang dekat, yang hanya butuh waktu tempuh setengah jam, namun karena memiliki kesibukan masing masing jadi keduanya jarang bertemu. Percakapan keduanya tehenti saat pembantu Nia sudah datang bersama seorang pria yang sudah tak bisa dibilang muda, karena usianya sekitar 60 an tahun.
29547Please respect copyright.PENANAzKx1k0gGgN
Ilustrasi Minah
29547Please respect copyright.PENANAq8z7ufr5mP
Minah : "Permisi..maaf Bu lurah,.."
29547Please respect copyright.PENANAuw0XydokH3
Minah : "Sebelumnya perkenalkan ini suami saya, yang mau bekerja disini"
29547Please respect copyright.PENANAWoRrAKQESS
"Yanto" Kata pria tua itu memperkenalkan diri sambil menjabat tangan Nia dan Nina.
29547Please respect copyright.PENANA1FFNAh3Pul
Tatapan mata pria tua itu sungguh nakal menatap kedua wanita cantik itu dan ini disadari oleh Nina, namun tidak oleh Nia. Tapi Nina masih bisa menahan diri meski sebetulnya dalam hatinya ia merasa jengkel dengan kekurang ajaran lelaki tua itu. Tatapan matanya yang tadinya ramah, terlihat galak saat itu juga. Barulah setelah keduanya beranjak dari tempat itu, Nina meluapkan kekesalannya.
29547Please respect copyright.PENANAlCN84Xh3Ox
Nina : "Dasar orang tua kurang ajar..bejat, gak ingat sama umur"
29547Please respect copyright.PENANACYyv4k3oYP
Nia : "Hush,..ngawur kamu...ngata ngatain orang kok seenaknya"
29547Please respect copyright.PENANAGGsx4svy61
Nia : "Kalau orangnya denger gimana" sambil melotot ke arah adiknya.
29547Please respect copyright.PENANAmpFs4CLquA
Ia tak menyangka Nina bisa berucap seperti itu,meski Ia tahu karakter adiknya yang memang sedikit galak menurut Nia.
29547Please respect copyright.PENANA2KxKaBCKhL
Nina : "Habis matanya itu loh Mbak jelalatan,...."
29547Please respect copyright.PENANAQYoJQnQoxt
Nina : "Mbak nggak sadar waktu dia natap kita tadi"
29547Please respect copyright.PENANA7lOoC8c9E4
Nia : "Iya tahu,...tapi kan nggak harus sampai mencaci seperti itu"
29547Please respect copyright.PENANAuIT5Ea3usp
Nina : "Mbak Nia, beneran mau ngangkat orang tua itu jadi tukang kebun dirumah Mbak?"
29547Please respect copyright.PENANAB26DZi3Ebs
Nia : "Yah..gimana lagi Nina..cari orang yang mau bekerja itu susahnya minta ampun,.."
29547Please respect copyright.PENANAI4Auc1S6fe
Nia : "Kamu tahu sendirikan,....kalau hanya mengandalkan Bik Minah saja kasihan....."
29547Please respect copyright.PENANAmUz4alM5wC
Nia : "Adanya Pak Yanto kan bisa meringankan kerja Bik Minah"
29547Please respect copyright.PENANAP3g0Vm3S7U
Nina : "Ya, sudah kalau itu kemauan Mbak Nia, sendiri...."
29547Please respect copyright.PENANAsazcHXgsB9
Nina : "Tapi pesanku hati hati sama orang tua mesum itu Mbak...."
29547Please respect copyright.PENANALasfOhlPwe
Nina : "Atau jangan jangan dia mau bekerja disini karena pengin menduri Mbak"
29547Please respect copyright.PENANAg1BdqA5HTa
Nia : "Hahaha..."
29547Please respect copyright.PENANAtcXVi5plYG
Nina : "Hahaha..."
29547Please respect copyright.PENANAASoJfdvHd7
Tapi meski begitu pesan Nina juga tak bisa diabaikan. Nia pun harus bisa menjaga diri dengan orang tua itu.
29547Please respect copyright.PENANA7LEnBCzBPM
Sementara itu Yanto yang sedang bertugas membersihkan rumput yang tumbuh liar di halaman rumah Pak Lurah, masih kepikiran karena Ia seperti baru saja bertemu dua bidadari yang sungguh sama sama cantik jelita, meski yang satu terlihat galak namun tetap mempesona dimata Yanto.
29547Please respect copyright.PENANAn4enEL8jEb
Selama bekerja, Yanto menjadi gelisah, Ia terlihat tak tenang. Itulah sebabnya pekerjaanya tak kunjung selesai. Hasratnya timbul seketika itu juga, ingin rasanya, saat itu juga Ia meniduri kedua wanita cantik itu.
29547Please respect copyright.PENANANZIK4OVx7P
Yanto : "Sialan,...lama lama aku bisa gila memikirkan kedua kakak beradik itu...."
29547Please respect copyright.PENANABpwcAWGWQT
Yanto : "Lihat saja nanti suatu saat"
29547Please respect copyright.PENANA8Xyrz5bkc2
Yanto : "Aku pasti bisa menikmati hangatnya tubuh kalian satu persatu"
29547Please respect copyright.PENANAaOpfCNNNNc
Yanto : "Apalagi adiknya yang bernama Nina itu...."
29547Please respect copyright.PENANAccvdpSqyzF
Yanto : "Aku pingin lihat...galak galak seperti itu kalau ku jebol tempiknya"
29547Please respect copyright.PENANAXvgLPtRqdU
Yanto : "Apa masih bisa galak...?"
Yanto : "Akan aku buat dia merintih rintih"
29547Please respect copyright.PENANAA8lhxBsvFX
Yanto : "Dan ketagihan sama kontolku ini" ucapnya dalam batinya.
29547Please respect copyright.PENANASMRg1tS0SG
Yanto (60 tahun) tadinya adalah seorang pengangguran, kerjaannya tiap hari hanya mabuk mabukan dan berjudi. Uang hasil jerih payah istrinya itu tiap hari Ia habiskan dimeja judi. Kasihan juga melhat kehidupan Minah yang hanya menjadi sapi perah suaminya dan sekarang bukan tanpa alasan Yanto mau bekerja dirumah Pak Lurah dan rela berpanas panasan diantara teriknya panas sinar matahari.
29547Please respect copyright.PENANAazKvz13qsE
Sebenarnya pria tua itu menyimpan maksud tersembunyi, Yanto sudah tahu kalau Pak Lurah memiliki istri yang sangat cantik dan baru sekarang ia bisa berdekatan dan bahkan berjabat tangan dengan wanita itu. Ia ingin bisa lebih dekat dengan istri Pak Lurah yang cantik dan semlohay. Tapi setelah melihat adik Bu lurah ia juga memasang target untuk Nina.
29547Please respect copyright.PENANA6PMH6UMMB8
Hari semakin panas, Yanto belum juga menyelesaikan pekerjaannya.
29547Please respect copyright.PENANAbbRWvDwKJF
Nina yang memang sudah tidak suka dengan Yanto yang bekerja dirumah kakaknya itu diam diam mengamati pekerjaan orang tua itu.
29547Please respect copyright.PENANA3pDMbpVt12
Saat Yanto membersihkan rumput yang di sebelahnya terdapat banyak jemuran, secara tak sengaja Ia mengotori salah satu pakaian yang sedang di jemur saat itu dan kebetulan itu adalah baju Nina. Nina yang kebetulan mau mengambil bajunya dijemuran melihat bajunya kotor karena ulah Yanto. Seketika itu juga Ia pun marah pada Yanto,
29547Please respect copyright.PENANAgRFApfIXOH
Nina : "Bapak ini bisa kerja gak sih....gak lihat apa disini banyak jemuran"
29547Please respect copyright.PENANArv2diDGgNY
Kata Nina menghardik Yanto yang memang sebelumnya memendam kekesalannya pada orang tua itu.
29547Please respect copyright.PENANAVacrG4ulbh
Yanto : "Ma-maafkan saya Mbak Nina,..sungguh saya nggak sengaja"
29547Please respect copyright.PENANAooJ6jQTwIA
Nina : "Halah,...nggak sengaja,...makanya kalau kerja itu yang benar"
29547Please respect copyright.PENANAMGhl8svsId
Nina kemudian berlalu meninggalkan Yanto.
29547Please respect copyright.PENANAtn7JP9NXf8
Nina puas karena bisa meluapkan kekesalannya, paling tidak itu jadi shock teraphi bagi orang tua itu untuk tidak kurang ajar, namun tidak bagi Yanto. Lelaki tua itu sungguh kesal dan menaruh dendam pada Nina, bahkan ia akan jadikan Nina sebagai target pertamanya.
29547Please respect copyright.PENANAE7dlvsQW1C
Yanto : "Hugghhh...lihat saja nanti...kamu akan tahu dengan siapa kamu berhadapan,..."
29547Please respect copyright.PENANAS3F47mafFA
Yanto : "Akan aku buat hidupmu menderita,...itu janjiku" batin Yanto yang kesal saat itu.
29547Please respect copyright.PENANAfBy4EOHsFs
Minah : "Ada apa sih Pak,...dari tadi kok cemberut aja?"
29547Please respect copyright.PENANAhcHm4i1pCK
Yanto : "Kamu gak usah ikut ikutan,...hari ini aku sudah dibuat kesal oleh adik Bu Lurah,.."
29547Please respect copyright.PENANAVnYAKxyNAQ
Yanto : "Tapi suatu saat aku pasti membalasnya....dan kamu jangan campuri urusanku”
29547Please respect copyright.PENANAY8KQf6FopT
Yanto membentak istrinya.
29547Please respect copyright.PENANAwUpIGxbF9z
Seketika itu nyali Minah menjadi ciut, Ia sangat tahu betul karakter suaminya itu. Kalau sudah marah ia bisa melakukan apa saja, termasuk menyakitinya secara fisik.
29547Please respect copyright.PENANAnmJK10Vaqu
Hari itu memang diewati Yanto dengan penuh kekesalan, tapi yanto tak tinggal diam. Ia mulai menyusun strategi dan esok ia akan bekerja dengan penuh hati supaya mendapat simpati dari si Tuan rumah yaitu Nia.
29547Please respect copyright.PENANAwjRg77sekm
Ke esokan harinya Yanto kembali bekerja dan Nina masih menginap di rumah kakaknya. Yanto langsung mengerjakan tugasnya dengan begitu baik, melihat hal itu Nia merasa senang ternyata Yanto tidak seperti yang dikhawatirkannya. Nampak orang tua itu bekerja dengan sungguh sungguh dan terlihat lebih banyak diam.
29547Please respect copyright.PENANAP2TxZnOjCX
Nina juga merasa hari itu Yanto terlihat bekerja dengan giatnya, dalam hatinya ia merasa bersalah karena sudah berkata kasar pada orang tua itu. Sore harinya saat Yanto sudah menyelesaikan pekerjaannya, Yanto pun pamit pulang,saat itulah Nina menghampiri orang tua itu.
29547Please respect copyright.PENANAUGC74iBEwO
Nina : "Pak,..saya minta maaf soal yang kemarin,"
29547Please respect copyright.PENANA6uSMFGlNYz
Nina : "Tidak seharusnya saya berkata kata kasar pada Bapak...saya sungguh menyesal"
29547Please respect copyright.PENANA1F0IJBwcTO
Yanto : "Sudah saya maafkan dari kemarin Mbak Nina.....
29547Please respect copyright.PENANAQklQ5jNeQ3
Yanto : "Lagipula memang saya yang salah"
29547Please respect copyright.PENANADegc7cL1M6
Kata Yanto secara lahirnya, padahal batinnya masih menyimpan dendam.
29547Please respect copyright.PENANAAGmEugNrEF
Setelah bersalaman Yanto pun berpamitan pulang. ia merasa senang strateginya sudah mulai jalan dan hasilnya sesuai yang adadalam benaknya. Kali ini kedua kakak beradik itu tidak akan menyadari bahwa kebaikan yang ditunjukkannya itu hanya semu, suatu saat bisa saja memangsa mereka.
29547Please respect copyright.PENANA0y9QrBtfIV
Yanto : "Tinggal menunggu waktu"
29547Please respect copyright.PENANAQ86qLDXfnX
Ke esokan harinya Yanto kembali bekerja dirumah Nia dan itu adalah hari terakhir Nina menginap dirumah kakaknya itu, sebab setelah waktu dzuhur nanti Ia akan pulang kerumahnya. Mengingat besok sudah memasuki hari kerja.
29547Please respect copyright.PENANA3gZFFB8ot3
Matahari sudah semakin tinggi dan waktu pun sudah memasuki waktu dzuhur.
29547Please respect copyright.PENANAs0tshFPTz4
Nina bersiap untuk pulang.
29547Please respect copyright.PENANA4ilqgC5t0j
Nia : "Aku pesenin ojek online aja ya Nin?"
29547Please respect copyright.PENANA3pvPGuYH1H
Nina : "Ya ,udah pesenin aja Mbak"
29547Please respect copyright.PENANAV7uh0vEUR7
Nia memesan ojek online, tak lama berselang ojek online pun datang dan bersiap mengantar Nina pulang kerumahnya, sebelum pulang Nina juga berpamitan pada Minah dan juga Yanto.
29547Please respect copyright.PENANAVzC8vSxFal
Nina : "Pak,..saya pamit ya... mau pulang...nitip nitip kakak saya"
29547Please respect copyright.PENANAXSTfuxsexo
Kata Nina yang merasa Yanto sudah tidak terlihat seperti awal pertemuannya.
29547Please respect copyright.PENANAZvyF8Dl9sq
Yanto : "Iya ...Mbak Nina...hati hati di jalan ya"
29547Please respect copyright.PENANAfRcNJSItZd
Kemudian Nina pun naik ojek online.
29547Please respect copyright.PENANAKW1fMSkrwr
Tak butuh waktu lama motor yang membawa Nina sudah tak terlihat diujung jalan.
29547Please respect copyright.PENANAkBXRotAsV8
Yanto kembali bekerja hingga waktu sore tiba. Saat Yanto mau pamit pulang, Nia pun membawa bungkusan yang ternyata isinya adalah baju seragam kerja Nina, Nia meminta tolong pada Yanto untuk mengantarkannya ke rumah Nina, karena seragam itu akan dipakai Nina esok hari.
29547Please respect copyright.PENANA1a4ilJjoxz
Kemarin memang rencananya Nina mau berangkat pagi pagi dari rumah kakaknya itu, sampai Ia bawa seragam kerja. Namun niatnya itu diurungkan mengingat jalanan besok pasti macet karena besok adalah hari pertama kerja.
29547Please respect copyright.PENANA5B4CeWM0IN
Yanto pun menyuruh Minah untuk pulang sendiri, kemudian dengan motor bututnya Ia pun pergi mengantarkan baju seragam kerja Nina kermah Nina. Butuh waktu kurang lebih setengah jam perjalanan untuk sampai rumah Nina.
29547Please respect copyright.PENANARu3rwzg6Ky
Nina tinggal disebuah perumahan Cluster yang terbilang masih baru dan lokasi perumahan itu kebetulan dikelilingi sawah. Belum banyak penghuni yang menempati perumahan itu. Melihat situasi perumahan yang sepi, seketika itu timbul niat tidak baik dari Yanto.
29547Please respect copyright.PENANA5FobBJ3Eue
Yanto : "Mungkin inilah waktunya aku membalaskan sakit hatiku" batinnya.
29547Please respect copyright.PENANAgHZSSLYjEb
Sebenarnya memilih lokasi perumahan yang jauh dari kampung, itu adalah kemauan dari suami Nina.
29547Please respect copyright.PENANA2t7S9z5dN7
Candra memang lebih suka suasana yang masih asri jauh dari kebisingan dan hal itu tak bisa ditolak oleh Nina, dengan terpaksa Nina mau menempati rumah itu. Awalnya Nina merasa takut juga tinggal sendiri di perumahan yang masih sepi. Namun lama lama karena sudah terbiasa, rasa takut itupun hilang dengan sendirinya.
29547Please respect copyright.PENANA4oVWXdqJMc
Dengan berbekal smartphone dan alamat yang diberikan oleh Nia, Yanto menggunakan google map untuk mencari alamat rumah Nina. Meski sudah lanjut usia Yanto terbilang orang tua gaul, Ia bisa menggunakan handphone canggih.
29547Please respect copyright.PENANA0hIvAeU6Ki
Setelah tiba di alamat yang di cari.
29547Please respect copyright.PENANAPn89TfMy5m
Yanto pun menelpon Nina.
29547Please respect copyright.PENANAWEoHjSx4CM
Yanto : "Mbak ,saya sudah ada di dekat rumah Mbak,..."
29547Please respect copyright.PENANAron3Qpnn7k
Yanto : "Rumah Mbak Nina sebelah mana?"
29547Please respect copyright.PENANAfuyBcu35j7
Nina : "Di depan taman itu ada rumah warna krem itu rumah saya Pak"
29547Please respect copyright.PENANAKyyHb5OfQm
Yanto pun mencari rumah yang dimaksud Nina, setelah tiba disebuah taman, Yanto melihat ada rumah berwarna krem, orang tua itu pun menuju kerumah itu.
29547Please respect copyright.PENANAFBMKPeKMOO
Tiba dirumah itu Yanto memencet bel.
29547Please respect copyright.PENANA36uGNoavq2
Tak lama kemudian keluarlah Nina dari dalam rumah.
29547Please respect copyright.PENANAge34A8blDv
Nina : "Silahkan masuk Pak,...."
29547Please respect copyright.PENANAKHvOvHXPmL
Nina : "Pak Yanto pasti lelah setelah bekerja seharian...saya buatin minum dulu ya Pak"
29547Please respect copyright.PENANAQQTbJT7TqC
Yanto : "Ah....jadi ngrepotin Mbak Nina"
29547Please respect copyright.PENANAkRHTcnZrFK
Nina : "Ya..nggak lah Pak..malah saya yang ngrepotin"
29547Please respect copyright.PENANA8rqFX6Epi7
Nina kemudian pergi menuju ke dapur untuk membuatkan minum Yanto.
29547Please respect copyright.PENANAXgYWJrOlkK
Yanto tak berpikir begitu lama, sambil mengeluarkan sebilah pisau, Ia mengikuti Nina secara diam diam.
29547Please respect copyright.PENANAJwH3t0rQes
Nina sama sekali tak menyadari bahaya yang sedang mengancamnya, setelah selesai membuatkan minum untuk Yanto, Nina hendak kembali keruang tamu. Namun belum sempat membalikan badan, tiba tiba ada tangan yang membekap mulutnya dan ia merasa ada pisau menempel dilehernya.
29547Please respect copyright.PENANAQp3HE4wV53
Yanto : "Diam,..jangan melawan kalau kamu pingin tetap hidup"
29547Please respect copyright.PENANAQ3A9odNjnJ
Nina : "Pak Yanto...apa yang Bapak lakukan kepada saya?"
29547Please respect copyright.PENANAKkhufDgr0p
Yanto : "Jangan banyak tanya...mestinya kamu tahu kesalahanmu" bentaknya.
29547Please respect copyright.PENANAZaAzYCCEyO
Yanto : "Sekarang kalau kamu masih ingin tetap hidup ,...turuti semua perintahku"
29547Please respect copyright.PENANAqhnJiOysDC
Yanto pun membawa Nina keruang tengah.
29547Please respect copyright.PENANAYQkiieVGbt
Sampai disana ia hempaskan tubuh Nina diatas sofa.
29547Please respect copyright.PENANAFSRDxYI0Tr
Yanto : "Sekarang kamu dibawah kuasaku.....sekali kamu melawan,atau pun lari...."
29547Please respect copyright.PENANAzXmZsJqeyZ
Yanto : "Aku akan menghabisimu sekarang juga...."
29547Please respect copyright.PENANAqbhQgp6TwX
Yanto : "Dan pasti tidak akan ada yang tahu semua ini"
29547Please respect copyright.PENANA6JEZQhoQ5I
Mendengar ancaman Yanto, nyali Nina menjadi ciut. Sungguh Ia tak ingin mati secara tragis. Ia masih ingin tetap hidup. Tak terasa dari sudut matanya keluarlah air matanya.
29547Please respect copyright.PENANAMlqTPBp8qx
Yanto : "Suamimu sungguh bodoh ,...meninggalkan istri secantik kamu dirumah ini sendirian..."
29547Please respect copyright.PENANAwRLppCTUsy
Yanto : "Andai aku yang jadi suamimu....pastinya kita berdua nggak akan keluar kamar..."
29547Please respect copyright.PENANA3Vv5LiJsbs
Yanto : "Tiap hari setiap waktu kita bisa ngentot..hehehe" sambil menyeringai mesum.
29547Please respect copyright.PENANA51owEZlohI
Nina semakin takut.
29547Please respect copyright.PENANAAnMi2yS6eH
Ia merasa mungkin inilah awal petaka baginya.....
29547Please respect copyright.PENANAXVFzCEzEkI