Pria manapun yang melihat Rasti pasti dibuat terpesona dengan kecantikannya, aura keibuannya, serta sifat lembut dan ramahnya. Rasti dipuja-puja oleh semua lelaki, baik pelanggannya, anak-anaknya, serta suami tetangga. Begitupun dengan teman-teman anaknya. Teman-teman anak sulungnya, si Riko, Romi dan Jaka, sering bermain ke rumahnya. Mereka sangat penasaran dengan ibu teman mereka ini. Mereka ingin selalu berlama-lama di sana, dengan harapan dapat melihat dan menonton aksi-aksi Rasti yang membuat adik kecil dalam celana mereka berontak. Tidak jarang pula mereka menuntaskannya dengan beronani di kamar mandi rumah Rasti.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ67qIQ9unAQ
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Khcri1sK2
Dan kali ini mereka punya kesempatan yang sangat bagus untuk mewujudkan fantasi-fantasi nakal mereka lainnya. Rasti ingin memberikan hadiah pada Tedi dengan menuruti semua keinginan anaknya tersebut di hari ulangtahunnya. Teman-teman Tedipun kebagian imbasnya. Sungguh beruntung.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7x5XaxKzQ4
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL06UAHBCjY
Mereka sudah berada di dalam mobil Rasti, yang mana ibu teman mereka itu bertelanjang bulat duduk di kursi kemudi! Siap membawa mereka kemanapun yang mereka inginkan. Tedi dan kawan-kawan, plus si bungsu, semua duduk di belakang. Rasti sendirian di depan. Untungnya semua kaca mobil Rasti menggunakan kaca film sehingga mereka tidak perlu takut kelihatan orang dari luar.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1O4BT5KPJZ
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt38iJczkum
“Jadi kita mau kemana dulu nih?” tanya Rasti pada Tedi dan teman-temannya. Mereka saling pandang, bingung mau memulainya dari mana. Apakah harus ke pantai, ke taman kota, ke kolam renang atau mungkin ke pasar. Melihat tingkah mereka yang kebingungan itu Rasti jadi tertawa dibuatnya.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAVfNq5yGTN
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqwapaNqG9n
“Hahaha… kalian ini, padahal kemarin kayaknya semangat banget”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1vrdmuPsCT
“Kita semangat kok tante, semangat bangeeeet malah, hehehe”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTrlUafyzxt
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXIdwkekypP
“Terus? Kemana dong kalian maunya? Kalian bebas kok bilang maunya apa, asal gak gila banget aja yah, hihihi” pancing Rasti lagi.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX6suGM8dWK
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3k20fVzp1v
“I..iya tante” jawab mereka serempak.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw8Y4fhE4wN
“Eh, Ted, lo bukannya pengen punya kamera DSLR? Minta sekarang aja sama mama lo!” usul Jaka. Tedi memang menyukai fotografi, teman-temannya tahu itu. Sebagai ibu, Rasti juga sudah lama tahu ketertarikan dan minat Tedi pada fotografi, dengan senang hati Rasti mau memenuhi permintaan anaknya itu. Ya, selain permainan fantasi ini, Rasti juga sudah janji akan membelikan hadiah ‘betulan’ buat Tedi. Apapun yang Tedi minta, berapapun harganya.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhXN15J5tN7
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl6zDuQs5jS
“Benar juga tuh, kita ke mall dulu yuk Ma, beliin Tedi kamera.” setuju Tedi dengan usul Jaka.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡroy61U20dV
“Ohh… Oke deh sayang. Kamu ingin beli sebagus dan semahal apapun pasti Mama beliin kok buat kamu.” ujar Rasti sambil tersenyum manis pada Tedi melalui spion depan.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhQlquVaLtX
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOQPw2iAdbh
“Makasih Ma, Mama memang paling baik deh.” puji Tedi.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeTOSDfSMwU
“Iya.. emang enak banget punya Mama kayak Mama lo Ted, iri gue, duh…”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzMkOWVauKb
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbkP5Fb8BZ1
“Hahaha, kalian ini… Berangkat sekarang?” kerling Rasti pada mereka.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhn8Qys8R3c
“Iya Mah…”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ56SiwXSwoz
“Siap bos, meluncuuuur, hihihi…” ujar Rasti dengan riangnya. Sungguh Ibu yang sempurna. Betapa bahagianya Tedi dan adek-adeknya. Juga betapa beruntungnya Riko, Romi, dan Jaka bisa berteman dengan Tedi.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaQITJO0Xcc
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡETZm2XS07E
Mereka mulai meluncur ke mall terdekat. Tedi dan teman-temannya asik memperhatikan betapa seksinya Rasti yang nyetir sambil bugil. Rambut panjangnya diikat sehingga tengkuk dengan bulu-bulu halusnya terlihat menggoda. AC mobil berhembus pelan menyapu kulit putih mulus Rasti yang terbuka bebas. Sungguh mempesona. Tentunya sangat menyenangkan bagi mereka melihat gerak-gerak Rasti yang tetap gesit mengendalikan mobil dengan kondisi telanjang bulat begitu. Bagaimana kaki jenjang Rasti asik injak-lepas pedal, dan tangan Rasti yang lihai memainkan perseneling dan stir.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM9sQBp4yZE
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7rIWXIJiOg
“Duh… jangan dilihatin terus. Tante jadi grogi nih nyetirnya” ujar Rasti sok manja, pura-pura risih diperhatikan oleh mereka.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkFpi5Xl5F0
“He he… Tante cantik banget sih, sayang dong kalo dilewatin…”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCyxFqh1vtn
“Buka kacanya dong Tante…?”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTGpMaBCKJS
“Iih gila kalian ah… Nggak ah…”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn6tR9IntOq
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXnXqaKxrVM
Tapi karena Tedi protes nagih janji bakal penuhi semua fantasi mereka, Rastipun nurut. Hanya kaca di jendela supir yang dibuka. Semua jendela lainnya tertutup rapat. Tedi dan kawan-kawan memilih untuk tidak terlihat.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFzpgHRG0FV
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzM4Ls0gP42
“Curang ih kalian, dasar…” protes Rasti manja. Tapi to Rasti tetap menuruti kemauan mereka. Awalnya hanya buka sedikit-sedikit jendelanya, pas sepi barulah dibuka penuh. Kebetulan mobil Rasti jenis SUV yang besar, bukan jenis sedan. Jadi rasti berani nekat aja. Karna mobil jenis ini ground clearancenya tinggi, posisi kursi penumpangnya juga tinggi.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo68vwDtPLs
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCrtkDUiFhE
Bahkan saat lampu merah Tedi dan teman-temannya melarang Rasti menutup kaca mobil. Beberapa kali Rasti nurut, karena paling banter mobil yang menjejerinya tidak lebih tinggi dari mobil mereka. Bahkan teman-teman Tedi punya ide, beberapa kali di lampu merah mereka minta Rasti pura-pura nanya jalan pada pengemudi kendaraan di sampingnya, baik mobil maupun motor! Dalam posisi itu Rasti yang hanya menaikkan sedikit kaca mobilnya memang hanya akan terlihat sebatas pundak. Tentunya sangat seksi sekali dilihat dari luar, Rasti akan tampak seperti telanjang, padahal memang benar! Tidak hanya itu, Tedi juga ikutan iseng mengerjai ibu kandungnya itu dengan menyuruh Rasti membeli koran ke pedagang koran di perempatan lampu merah. Sungguh sesuatu yang menegangkan namun juga menggairahkan bagi mereka maupun Rasti sendiri.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ilH3wWJPV
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡERcxOgsFFG
Merekapun akhirnya sampai ke mall. Tedi dan kawan-kawan sudah memakai baju ganti. Untuk Rasti sendiri, Tedi membawakan sebuah selendang. Walhasil Rasti cuma pakai selendang yang dililitkan pada tubuhnya dan dipeniti. Selendang yang dibawa Tedi juga sangat pendek, lebarnya sekitar 30cm dan panjangnya tidak sampai 2 meter. Hanya bisa dililitkan 3 kali, dan hanya menutupi area dada-paha atas. Jika sekilas, orang tidak akan memperhatikan bahwa yang dikenakan rasti hanyalah lilitan selendang, sekilas pakaian Rasti malah seperti pakaian yang dirancang desainer terkenal, karna motif selendang yang dibawa Tedi memang ngejreng warnanya, dan bahannya terbuat dari kain yang sangat halus dan lembut. Pasti bukan kain murah, pikir teman-teman Tedi.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKtaWXUFSwC
Mall itu adalah mall baru yang ada di kawasan apartemen baru yang elit. Jelas mallnya cukup mewah dan mentereng. Dirancang untuk jadi tempat belanja kalangan kelas atas, termasuk para selebritis. Jadi pakaian Rasti tidak akan terlalu menarik perhatian karna memang banyak yang berpakaian seksi dan terbuka seperti Rasti di mall itu. Dan lagi, karena mall ini baru, ada banyak toko yang kosong, belum laku, ataupun sudah laku tapi belum buka. Meski begitu tetap saja itu menegangkan bagi Rasti.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfDtjH9zhZz
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVzC3WxGxxh
Meskipun banyak wanita yang berpakaian seksi di dalam mall itu, tapi Rasti tetap yang paling menarik bagi Tedi dan teman-temannya. Bagi mereka Rasti adalah wanita paling cantik dan paling menarik di dunia. Apalagi dengan pakaian seperti itu, Rasti melenggang di dalam mall sambil menggendong si bungsu. Sebuah pemandangan yang sangat mencolok dan indah, Rasti benar-benar jadi pusat perhatian.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ9jYZApKcl
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwGpF9jugoe
“Sayang…kamu jangan nakal yah… jangan minta mimik susu dulu yah, hihihi” ujar Rasti pada anak bungsunya. Tapi di dalam hati dia malah penasaran bagaimana rasanya menyusukan anaknya di tempat umum dengan pakaian seperti itu, dia berharap anaknya itu nanti bakal rewel minta nyusu padanya. Tedi dan teman-temannya yang mendengarnyapun juga berharap demikian.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDyI3qVWJ91
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVWjqLkM8BK
Tujuan mereka langsung ke tempat penjualan kamera. Tedipun mendapatkan kamera impiannya. Kamera terbaru plus tambahan lensa untuk longshoot. Total harganya lebih dari 15 juta. Rasti dengan senang hati memenuhi permintaannya itu.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzzBSF1T1A6
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIZiPqtTOPz
“Spesifikasi kamera ini sudah cukup buat kamu sayang? Boleh kok kalo minta yang lebih canggih…” tanya Rasti yang betul-betul tidak mempermasalahkan harga. Tapi Tedi merasa cukup dengan kamera barunya ini. Rasti senang Tedi bukan anak yang royal, apalagi minat dan hobinya ini tentu sesuatu yang positif, Rasti mendukungnya 200%. Bahkan selain permintaan Tedi, diam-diam Rasti merencanakan hadiah ‘betulan’ lain yang dia siapkan sendiri untuk Tedi. Sungguh teman-teman Tedi dibuat iri dengan Tedi.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ93LwDbdFjb
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIiDxOaEiTk
Di dalam toko kamera yang relatif masih sepi juga, pelayan toko yang semua pria jadi bisa melihat dan bahkan berkomunikasi dengan Rasti dari dekat. Beberapa kali mereka terlihat menelan ludah. Kelihatan sekali mupeng dan tidak konsen. Rasti yang menyadari putting susunya tercetak jelas, mencoba menutupinya dengan menggendong si bungsu di depan.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmiFaZF1Lfh
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhG8J0Mhq0E
“Duh sayang, kamu ni ngasih mama pakaian rawan banget gini siih…?” bisik Rasti setelah keluar dari toko kamera.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLbP6Rj4boK
“He he he… tapi asyik kan Ma?”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDIqnwO5P10
“Hiih… Kamu ini…” ucap Rasti gemas. Tapi dalam hati Rasti sadar apa yang sedang mereka lakukan hari ini, dan dia bertekad untuk menikmatinya.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmbuD8WfijS
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL0N1PPOzPd
Setelah membeli kamera mereka lalu mutar jalan-jalan di mall. Berkali-kali si bungsu yang berada dalam pelukannya rewel, membuat Rasti kewalahan menenangkannya. Suara rewelan Bobby malah semakin menarik perhatian pengunjung mall. Rasti berusaha cuek dengan tatapan mata orang-orang disekitarnya. Gilanya, teman-teman Tedi malah memprovokasi Rasti untuk netekin Bobi.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeGKusBRzk3
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwrtuZnP3Dd
“Gak mau ah, masak netekin Bobi di sini?” tolak Rasti.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNApGuxGM3t
“Bobinya kayaknya haus tuh tante, masak dibiarin aja, iya gak Ted?”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEnsAf2d485
“I..iya Ma… Bobi haus tuh.” jawab Tedi ikut-ikutan. Tapi Rasti tetap belum mau untuk netekin Bobi, tidak di tengah-tengah kerumunan orang-orang begini. Namun teman-teman Tedi malah semakin keras suaranya membujuk ibu teman mereka itu, membuat orang-orang semakin melirik ke arah mereka. Entah apa yang dipikirkan para pengunjung yang mendengar ocehan-ocehan teman-teman Tedi itu pada Rasti.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ60846mt0Md
“Ayo Tante buka susunya Tante…”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAkOjrkpb5Q
“Iya buka dong Tante, cepetan…”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTeKI9ceUrl
Sungguh membuat Rasti semakin malu. Hampir-hampir Rasti mengalah karna Bobi yang memang rewel terus, susah banget disuruh diam.Untung saja saat Rasti sudah mulai mencari-cari tempat aman untuk menyusui Bobi, pada akhirnya Bobi malah mulai anteng sendiri tanpa harus disusui.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCkOrvEyJmg
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7HP0WoGPc3
“Dasar kalian ini… Puas mainin mama?” ujar Rasti pura-pura kesal saat akhirnya mereka tiba di bagian sepi mall tersebut. Teman-teman Tedi hanya cengengesan. Tedi yang sedari tadi melihat mamanya dipermalukan juga ikut tertawa kecil, karena memang hal itu membuat penisnya ngaceng.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3eHJ2PeeYm
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIa9tfkIb5u
“Ma… aku mau fotoin mama boleh?” pinta Tedi kemudian. Dia tentunya juga harus menikmati momen ini sebaik-baiknya. Apalagi dia baru saja dibelikan kamera super canggih.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqP46Qylvsy
“Kamu mau jadiin mama sebagai model kamu sayang? Boleh kok…”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0KpM4wFZ3B
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8QwlFk8sOo
Di dalam mall di sudut-sudut yang menarik dan diperbolehkan untuk mengambil gambar, Tedipun berulang kali meminta Rasti untuk berpose cantik. Rastipun tahu betul bagaimana caranya berpose bak model professional. Pose seksi, ekspresi imut, binal, dan sebagainya dipamerkannya. Baik sambil menggendong si bungsu maupun berfoto sendiri.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGx1UAfTM9K
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4IllUyeJ5R
Di lantai atas yang hampir 50% tokonya masih belum terisi, kondisinya sangat sepi. Mereka menuju satu sisi yang pertokoannya masih kosong melompong. Entah belum mulai disewakan atau memang belum laku. Tedi meminta Rasti berpose pada pagar atrium. Sebagaimana banyak mall lain, arsitektur mall ini juga berbentuk atrium. Yaitu ruang tengah yang terbuka. Dari lantai-lantai atas bisa melihat ke bawah dengan pengaman pagar pembatas. Di situlah Rasti berpose, membelakangi ruang atrium, sehingga foto Rasti berlatar belakang atrium mall yang luas, dan para pengunjung mall yang berlalulalang, kebanyakan di lantai-lantai bawah. Tentunya Bobi sudah dititipkan pada temannya yang bergantian membantu menggendong.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3qisLICMxp
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2lpapwsZTV
“Ma… buka selendangnya dong…?” Pinta Tedi setelah beberapa jepret.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLDIVC2qFf8
“Haah, gila ih… di tempat umum begini…?”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuNwowtIgHo
“Gak dibuka semuanya Ma, dilepas aja 1 ikatan di dada… turunin dikit… tunjukin belahannya…”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYGouAnENHp
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHVJLTQU1Mf
“Ooh, kamu minta foto seksi ya, hi hi… gitu sih gapapa…” Setelah celingak celinguk, memastikan kondisi aman Rasti pun membuka peniti dan mengendorkan lilitan selendangnya. Setelah itu Rasti menyilangkan tangannya di bawah dadanya, menahan selendang itu melorot ke bawah dari dadanya. Rasti mengekspos belahan dadanya tapi bagian putingnya masih tertutup.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiGGS8TGfz9
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfiwoyyBjPJ
“Nunduk Tante…”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk3vbvZi25b
“Ekspresinya yang nakal Tante…” Teman-teman Tedi sok-sokan ikut mengarahkan.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv58i83Q4pK
“Iya iya… Iih ternyata kamu pingin jadi fotografer model-model seksi ya? Malah Mama yang dijadikan eksperimen nih… iya deh mama turutin.” jawab Rasti sambil mengerlingkan matanya ke anaknya.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Ae1Z0id0p
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS5y1YPsZjF
Namanya tempat umum, mereka tentunya tidak bisa dengan leluasa melakukan sesi foto erotis dadakan itu. Tiap satu jepret, mereka harus waspada melihat sekitar. Terutama Rasti. Tapi toh justru ini asyiknya. Sampai beberapa foto kemudian, “Buka lagi dong ma… tunjukin semuanya…”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtli8oO50Pb
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw9w0Pmqa0e
“Hah, kamu nyuruh mama bugil di sini sayang? Gila kamu ah… jangan dong… Terlalu bahaya!”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgIJsSsxbC9
“Bugil sih nanti aja, he he he… kita masih punya banyak waktu. Pelan-pelan aja… tunjukin aja susunya ma…” jelas Tedi. Rasti penasaran juga. Ditengoknya kanan kiri. Ada orang berjalan ke arah mereka. Rasti malah menaikkan selendangnya lagi. Menutup rapat-rapat dadanya.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl4VDBSfJjX
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgRziEVe4t9
“Aah mama… kok dipake lagi sih! Ayo buka…” protes Tedi.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNIoPdGSleq
“Bentar dong sayang, ada orang tuh! Kamu ini…”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzx2g4VEKSw
Meski Rasti kemudian tidak sedang berpose karna tegang mengawasi sekitar, Tedi tetap memotretnya beberapa kali. Sehingga beberapa orang yang hendak menuju ke arah mereka melihat dan mengira bahwa ada sesi pemotretan profesional dan mengurungkan niatnya. Lagi pula di area itu memang belum ada toko yang buka.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxlzFjewjFe
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMVkj1ovG4I
“Ayo tante buka…”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSofHcTGk7Q
“Sudah aman tante…”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdLYdvgwbJo
“Ayo maa…”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs1an1uk7wf
“Iyaa iyaa kalian ini…” Rasti kembali menurunkan selendangnya. Sebagian besar dadanya terekspos.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwAc1IM7wpA
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9PPeZphLSQ
“Buka semua ma… keluarin susunya…” pinta Tedi lagi.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRuxEoNhqn1
“Duuh…” Rasti tengak-tengok lagi.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcthfc9iDF0
“Aman ma…” Tedi mencoba meyakinkan. Dia lalu menyuruh teman-temannya berjaga-jaga mengawasi keadaan. Akhirnya Rasti nurut. Dadanya dikeluarkan semua, tapi selendangnya masih ditahan di bawah dadanya. Pemandangan yang erotis sekali bagi Tedi dan teman-temannya, meski sudah biasa melihat ketelanjangan Rasti, sensasi kali ini jelas beda. Berkali-kali mereka menelan ludah saking tergiurnya.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLF6khsrLWg
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS0WA1mzdXy
Beberapa foto berhasil dijepret Tedi yang bergaya bak fotografer profesional. Rasti memang susah konsentrasi karna tegang dan was-was. Tapi ada juga sensasi kenikmatan yang dirasakan Rasti yang sebenarnya memang punya sisi eksibisionis. Aah ini sebenarnya kesempatan untuk berekspresi bagi Rasti, melampiaskan nalurinya.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA9OBzyF5V0
DIa menengok pada kawan Tedi yang berjaga, “Aman..?” tanyanya.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqOCK7CGb6d
“Aman kok tante… jangan khawatir…”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRKFtKVIaRp
Rasti menarik napas panjang. Diturunkan lagi selendangnya hingga pinggul. Bagian atas tubuhnya benar-benar telanjang sekarang.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZVAJGvGjKc
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4rXkAceNPx
“Cakep ma…!” puji Tedi.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGyCVSQTFnd
“Dasar kalian ini. Untung mama perginya sama kalian, kalau sama Norman mungkin dia udah nekat genjotin mama sekarang, hihihi” ujar Rasti cekikikan. Rasti kemudian mencoba konsentrasi untuk berpose. Berbagai pose sensual binal berhasil diambil gambarnya oleh Tedi yang jadi semangat sekali.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTBrbCHG01d
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjMqXUzoHUA
Sudah sangat banyak foto yang diambil Tedi. Dia sekarang sangat menikmatinya. Gilanya Rasti bahkan meminta menggendong Bobi lagi, berpose bersama bayinya yang mana dia masih tetap bertelanjang dada.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6iTNO1RyaK
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY503mL10LE
“Kamu pengen nyusu sekarang sayang?” tanya Rasti pada bayinya sambil melirik pada Tedi. Sungguh membuat Tedi dan teman-temannya belingsatan dengan tingkah Rasti, dan Jepret! Sebuah momen yang tidak lazimpun terabadikan. Seorang ibu muda cantik yang bertelanjang dada menyusui bayinya dengan latar belakang mall!11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFuNmPnaUkS
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjsm0ZACWl2
Teman-teman Tedi yang berjaga malah ikut tergiur melihat pemandangan itu. Mereka lengah dibuatnya. Tidak sadar ada 2 orang security mall yang datang mendekati mereka. Baru sadar setelah dekat karena langkah sepatunya terdengar. Rasti yang panik menitipkan bayinya pada teman-teman Tedi lagi, lalu berusaha menaikkan kembali selendangnya, tapi tentu tidak sempurna karena selendang itu dipakai dengan cara dililitkan di tubuhnya.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc8GmEn2Mtq
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsuwfTuxJER
“Aduuh, penitinya dimana tadi ya sayang..?”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ22rW8d5pIB
“Lho, gak tau Ma, kan Mama yang pegang..?” Tedipun ikut panik. Namun teman-teman Tedi malah cengengesan seakan menikmati tontonan ibu dan anak yang sedang kebingungan itu.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsmhWr8BDJw
“Aduh, ilang deh sayang, ga tau jatuh dimana… ada lagi?”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA3vzMVNvcn
“Ga ada lagi ma…”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV7xLDiU02m
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwTFBtqWeWu
Mereka semakin panik seiring dengan derap langkah sepatu yang juga semakin mendekat. Hingga akhirnya…11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEQp8dh7Cau
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1L0Oeo0AWL
“Sedang apa kalian!?” Tanya salah seorang security tegas. Ratno dan Adi, itu nama yang tertulis di seragam mereka. Ratno tampak sebagai seniornya Adi, lebih tua, berkumis tebal, rambut tipis, dan badan sedikit gempal. Sementara Adi terlihat lebih culun, usianya paling seusia Rasti atau malah di bawahnya.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAnZMv5AXvo
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Nd2T2jy1x
“Mm nggak pak cuma jalan-jalan aja… Yuuk…” Tedi mencoba menghindar dengan mengajak pergi. Tapi Rasti yang gak konsen malah sibuk memastikan selendang yang dipakainya sudah aman, karna tidak ada peniti, diapun menahannya dengan tangan.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzuit2ch0oz
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTmXglx8Tan
“Eeh, gimana?” tanya Rasti lugu.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZeF7qZESR3
“Ayook…” Tedi mendesak.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMYsQAmB8Ne
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO7x3NyCpC1
“Tunggu dulu…” cegah Pak Ratno. “Kalian melakukan sesi pemotretan di sini? Boleh lihat ijinnya?”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmFH6nG6Lkx
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhHLMPo8KZN
“Kami iseng aja kok pak, bukan profesional… Lagian kami gak motret-motret di area yang dilarang motret kok pak… Di sini boleh kan?” Elak Tedi.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfxFlapllco
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNQPeWhIU6N
“Hmm, di sini memang belum dilarang… tapi kalo untuk tujuan komersil…”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhIYbMfAbYY
“Kami bukan profesional pak..”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXk19VwUf1M
“Hmm, iya, tapi tadi ada laporan pengunjung yang jadi enggan ke sini karena ada aksi kalian…”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOKhWVIkcTd
“Tapi kan di sini belum ada toko yang buka pak?” Jaka ikut bicara.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4cajLG4Jvc
Adi membisiki Pak Ratno, mereka kemudian mencermati Rasti, Tedi, dan teman-temannya. Melihat si bungsu yang sedang digendong teman Tedi. Dia merasa agak aneh dengan rombongan ini. Empat anak yang tampaknya masih remaja, dengan seorang wanita muda cantik, dan seorang bayi.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl9rm3MkK8q
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCcL6yiPYTr
“Bayi siapa ini?”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRVmOEhcdep
“Eh, ba..bayi saya pak…” jawab Rasti. Kedua security itu berpandangan dan mengamati Tedi dan teman-temannya lagi.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbbDnBZMx0n
“Itu bayinya si non?” Tanya pak ratno penasaran. Rasti mengangguk.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4BWh28Yedl
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwvm7Zz9nZd
“Mana bapaknya…?”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt3Xry0jvVN
“Eee… bapaknya gak ada pak, ga tau deh di mana…?” jawab Rasti tersipu.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1YGco0OZeQ
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm7JNzC1VJi
“Kok ga tau gimana?”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhln1MaAS63
“Tadi sedang jalan-jalan di bawah, sedang liat-liat gadget!” ujar Tedi berinisiatif berbohong. Dia melirik mamanya kesal. Mama nih jujur amat sih… pikir Tedi.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡajd80AQsAT
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg4UneD5vkx
Setelah saling berbisik lagi, Pak Ratno memutuskan membolehkan mereka pergi.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr2qe0LDvZV
“Ya udah, non pake bajunya… terus jangan di sini ya… ga boleh ada sesi pemotretan lagi!” Ujar Adi.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW14i5w41hX
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbEsO8P3QkD
“Mm… saya cuma pake ini aja pak…” jawab Rasti lugu. Jawaban yang kemudian kembali membuatnya diamati terus oleh kedua security itu.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTugJetnn2z
“Non ga bawa baju?”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYnO1FhkIW1
“Yaa iniii… baju saya…” jawab Rasti dengan entengnya. Pak Ratno dan Adi tampak terkejut dan saling berbisik lagi.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc4EzNKDGkg
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ3Zzmmu9mB
“Kami pergi dulu pak… maaf…” Tedi yang mencium gelagat buruk merasa harus segera cabut.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP7VF8k7Eeu
“Bentar!” sergah Pak Ratno lagi. “Kalian bukan professional? Dari tadi saya curiga. Ini modelnya cantik begini, pakaiannya sengaja berkostum begini…”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJVrBNJiXXg
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlTDcuPkX2U
“Bener pak kami bukan profesional” Tedi mulai tegang. Tidak mungkin mengatakan sejujurnya, serta mengatakan kalau perempuan itu adalah mamanya.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ19ZsbUrLLK
“Maaf non, coba tangannya disamping, kami harus periksa…” Ujar Adi yang melihat dari tadi Rasti menyilangkan tangan di depan dan memegangi selendangnya.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6p9EhFP0HO
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl4w84xCwq4
“Aduh, periksa apa yah pak, saya ga bawa apa-apa kok” Rasti menengok ke sekitar. Di seberang atrium sana ada beberapa orang lalu lalang. Satu dua orang tampak memperhatikan mereka.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDA8KkCooyY
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdTi4ouabtV
“Sudah nurut saja… biar segera selesai urusannya!” tegas kedua security itu. Tedi panik. Tak tahu harus berbuat apa. Tapi Rasti yang tadinya panik, setelah menarik napas panjang kini berangsur-angsur lebih tenang. DIa dari awal sudah bertekad akan menikmati apapun yang terjadi. Ini momen yang langka. Ini saatnya mengekspresikan diri… Entah kesambet setan dari mana, tiba-tiba Rasti malah jadi excited.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrgoxiWaYvN
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKZtEkTyb5v
“Ba..baik pak… maaf ya…” Rasti menengok sekitar lagi. Ah, kondisi belum aman, dia melihat pengunjung yang memperhatikan mereka dari seberang atrium malah bertambah. Mungkin ada sekitar 5 orang. Pastinya mereka penasaran melihat sekelompok pengunjung bermasalah dengan security mall.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdSyngSnZT3
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Ubwi26lKz
Rasti menghela napas dan menghitung dalam hati, satu dua tiga.. tangannya diturunkan ke samping. Sreett…! Selendang dari bahan halus yang melilit tubuhnya terlepas sepenuhnya dan merosot jatuh di kakinya. Rasti kini bugil! Telanjang bulat tanpa ada apapun yang menutupi!11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvtDOWsKhKc
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWHUJbvFemR
“Haah…” Pak Ratno dan Adi langsung ternganga melihat pemandangan tak terduga ini.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBMoxHj5g84
“Woow…” bisik teman-teman Tedi.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ00eS4Zez5e
Terdengar juga sayup-sayup suara riuh di belakang mereka. Ya, beberapa pengunjung memang sedari tadi ikut mengamati, dan aksi Rasti itu surprise banget buat mereka.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ92WHYDt1Se
Mendengar suara riuh pengunjung itu kedua satpam yang salah tingkah tampak panik. Sebenarnya mudah saja Ratno tinggal menyuruh Rasti kembali memakai selendangnya, tapi dasar pria, dia juga tak mau cepat-cepat pemandangan ini hilang berlalu. Pak Ratno secepat kilat berinisiatif menggeser posisi berdirinya, mendorong kasar Adi di sebelahnya. Posisi mereka kini menutupi Rasti dari pandangan pengunjung mall yang lain.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH0OmeI1NOd
“Hei, ini bukan tontonan, maaf, tolong ya…!” Seru Ratno pada para pengunjung yang menonton, seraya menggerakkan tangannya menyuruh mereka bubar dan pergi. Tapi yang ada bukannya bubar, malah tambah ada pengunjung lain yang tadinya tidak tahu ada kejadian, malah jadi tahu dan penasaran ikut nonton, hanya saja memang mereka hanya berdiri di seberang pagar atrium, tidak ada yang berani mendekat.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwgwlaz57Cu
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5gICJQG7vg
“Apa ini? Non hanya memakai selendang ini ke sini? dan kalian bilang ini bukan sesi foto profesional??” tanya Ratno kemudian setelah berhasil mengatasi salah tingkahnya. Tapi tetap saja dia tidak bisa menyembunyikan wajah mupengnya.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRasGnv7Cn3
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrSXju0BJ7X
“Mm.. memang bukan kok pak…”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVOTI6DV62x
“Iya, saya bukan model profesional kok pak Ratno… mas Adi… Hi hi hi…” Rasti yang menyilangkan kedua tangan di dadanya mencoba ikut menjawab, tapi malah banyak ketawa ketiwinya. Upaya sia-sia Rasti untuk menutupi bagian vitalnya malah menjadi pose yang memiliki daya rangsang tersendiri.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRKZJXKrs51
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0YpuCeM1BS
Adi yang belum bisa mengendalikan salah tingkahnya berbisik lagi pada pak Ratno, keduanya menengok ke belakang. Walah, pengunjung malah pada berkerumun di seberang. Malah ada yang mengambil gambar dengan HPnya. Ratno berteriak kesal sambil menggerakkan tangannya menyuruh mereka bubar. Tidak semudah itu tentunya menyuruh kerumunan itu bubar. Rasti sendiri malah berusaha melongok-longok melihat kerumunan itu. Edannya, Rasti malah kemudian melambaikan tangannya sambil melontarkan senyum pada kerumunan itu. Betul-betul jiwa lonte.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhfzzgeMvZY
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwx1cTfXf1N
“Suit suiitt…” Riuh suara para pengunjung dibuatnya. Ratno yang menyadari tingkah Rasti itu tanpa pikir panjang langsung menggaet lengan rasti, mencoba menggelandangnya menuju ruang pertokoan kosong di sisi itu.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgcZuSfvYfQ
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHlpJN5Cw5b
“Aduuh.. pak Ratno, jangan kasar-kasar dong…” ucap Rasti manja. “Saya mau dibawa kemana? Boleh saya pakai baju saya dulu?” Rasti melawan, mencoba bertahan di tempatnya untuk meraih kain selendangnya.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbpvcI2z19Q
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb0Ddck8Mm9
“Baju apaan?! itu cuma selembar kain… Kita ke balik toko-toko di sana, sembunyi dari pandangan orang-orang!”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhBwz6IjHc1
“Eeh, emang saya mau diapain pak…?” Ucap Rasti, terdengarnya lebih ke arah genit, ketimbang ketakutan. Pak Ratno makin gemas dibuatnya. “Sudah, ayo ikut…!”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPClwQ1EBEV
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4LcIq9hGnW
“Be… bentar pak…” Di tengah kepanikannya Tedi malah memberanikan diri menyela. Sementara teman-temannya yang lain diam membisu. Tegang sekaligus excited juga menantikan apa yang akan terjadi selanjutnya.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeUBVm8XRiS
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLxanUoRGUA
“Apa…?”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7256LhleIS
“Sebelum dibawa ke sana, boleh saya ambil fotonya dulu… sekalii aja…” pinta Tedi.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwBAWtfL9Ha
“Apa maksudnya? Kamu mau motret kita!?”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY8VEcxzIiU
“Bu.. bukan, mau motret Ma.. eh, motret model saya aja…” Hampir saja Tedi berkata ‘mama’. “Ini momennya bagus banget, saya ingin ambil gambar model saya polos, dengan latar belakang kerumunan orang itu… boleh ya… Bapak minggir dulu?” jelas Tedi sambil menengok ke arah kerumunan pengunjung di seberang atrium sana. Tambah banyak yang berkerumun. Ini jelas momen yang tak boleh dilewatkan. Meskipun jumlahnya cuma sekitar belasan atau paling pol 20 orang, karna untung saja ini di lantai atas yang masih sepi, coba kalau di lantai bawah, pasti ratusan orang yang ngerumunin. Ya iyalah, sejak awal kan memang memilih foto-foto di lantai yang sepi ini. Gumamnya dalam hati.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWnm1qfcySk
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOj3xFrhHRL
Pak Ratno dan Adi berbisik, menengok ke belakang untuk kesekian kalinya.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaTxYhQp0vX
“Ga bisa! Enak aja kamu…” tegas pak Ratno.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl5GL8BqpoQ
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxUrtIiTiO3
“Duuh, kenapa sih? Boleh dong paak” Ucap Rasti. Tedi surprise juga, ibunya itu ternyata malah ikut membantu membujuk pak Ratno.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsjnC9dKruS
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVzZCb2iHy3
“Gini ini kalian masih mengelak bukan professional??” Ucap security paruh baya itu geleng-geleng kepala.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVv77QDnRbW
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLUewiRZ4xL
Saat itu Tedi berpikir cepat sekaligus nekat. Tanpa menunggu persetujuan Tedi langsung saja mengambil jarak dan membidik mereka dengan kameranya.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1l2QwhQ2gl
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdnuK61RYNi
“Eiitt… kamu…” pak Ratno dan Adi spontan menghindar dari ruang bidik kamera Tedi. Yes! Seru Tedi dalam hati, dapat juga gambar mamanya polos di dalam mall dengan latar belakang kerumunan pengunjung mall lain. Ini yang dia inginkan! Tapi momennya begitu cepat. Baik Tedi dan Rasti seolah punya koneksi batin, Tedi secepat mungkin menjepret Rasti beberapa kali, dan Rasti juga langsung sadar pose dan ekspresi.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2XkB3rQkHf
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9G97MO1tdT
Momen itu hanya berlangsung 3 atau 4 detik saja, karna pak Ratno yang langsung setengah berlari ke arah Tedi sambil gusar mencoba untuk merebut kameranya. “Aduh maaf pak… Jangan pak…” Tedi memohon sambil mencoba mempertahankan kameranya. Rasti spontan juga berlari membantu Tedi dengan menarik tangan pak Ratno.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOMaLlQWErm
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6YFnHnZPSs
“Jangan dong pak please… Ayoo, saya mau dihukum apa deh…” malah Rasti kini yang menarik pak Ratno menuju komplek pertokoan kosong sebagaimana tadi Rasti mau dibawa oleh pak Ratno ke situ.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHKNn1TnqLt
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwdLXWF6c8m
“Ayoo pak…” Rasti ngotot, sambil berjalan lengan pak Ratno dipeluknya erat. Walhasil kulit lengan pak Ratno menyenggol dan bersentuhan langsung dengan kelembutan payudara Rasti yang telanjang. Seakan hilang kekuatan, mau tak mau pak Ratno mengikuti langkah Rasti. Penisnya yang dari tadi sudah nyut-nyutan kini menegang maksimal. Benar-benar pemandangan yang seru. Teman-teman Tedi dan Adi si security muda cuma bisa celingak-celinguk dan menelan ludahnya.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM41sPt8MIv
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh3BLkY5j4T
“Huu…” Riuh pengunjung mall mengiringi ketika Tedi, Rasti, pak Ratno dan Adi kini menghilang di balik pertokoan. Sebelum menyusul, teman-teman Tedi berinisiatif mengambil selendang Rasti yang tergeletak. Tapi kemudian, entah siapa yang punya ide duluan, mereka saling berbisik dan sedikit berdebat, tapi kemudian tampak sepakat. Selendang Rasti mereka sembunyikan!11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh4jX0uPTzP
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfyCF0b9hrP
Di lorong pertokoan yang sepi itu, Rasti dan lainnya tersembunyi dari pandangan seluruh pengunjung mall. Pak Ratno dengan napas memburu langsung meremas payudara Rasti. Matanya dan mata Rasti saling menatap. Pandangan Rasti yang sayu dan tanpa perlawanan sama sekali semakin menaikkan libido pak Ratno.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV5zrD4vEPz
“Aah pak…” desah manja Rasti makin membuat birahi pak Ratno meluap-luap.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVll1TyxJaw
Tedi dan Adi hanya mematung, tak tahu harus berbuat apa, terlebih bagi Tedi karena wanita itu adalah ibunya.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWC7CsZVosf
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0S5CvUUcj5
“Wow..” gumam teman-teman Tedi yang menyusul dan menjumpai pemandangan itu.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4meuHR2Tu7
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHM5Ra9czel
“Bo.. bos…?” Ucap Adi ragu-ragu, dia tentunya tidak menyangka akan berakhir seperti ini. Pak Ratno dan Rasti masih saling memandang tanpa bicara. Entah kenapa lidah keduanya kelu. Hanya bahasa tubuh yang bicara. Remasan tangan pak Ratno pada payudara Rasti makin kencang. “Aaahh… Paak Ratno…” lenguh Rasti pelan. Lenguhan itu terdengar bagai perintah pada pak Ratno untuk terus mengeksplorasi tubuh Rasti. Jelas sekali keduanya kini sedang dilanda birahi yang tak terbendung.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLZRMmxv7aU
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWvrRkOYmfw
“Booss…” usik Adi lagi. Tampaknya dia makin panik saja melihat perkembangan yang terjadi ini.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0c0Eqkw70Y
“Berisik lo ahh…!” Hardik pak ratno. “Sana berjaga! Kalian juga ngapain di sini, sana pergi…!” Ujar Pak Ratno pada Adi dan Tedi dan kawan-kawan. Rasti melirik Tedi dan teman-temannya, kepalanya mengangguk tanda dia menyetujui pak Ratno. Rasti menginginkan anaknya juga menyingkir dari situ.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgzDR28LoNQ
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi1aAMW81Jc
“Cepetan… Adi, lo ngapain masih diam aja… Jaga di luar…! Jangan sampai ada orang kesini!” suruh pak Ratno. Dengan tergopoh-gopoh Adi beranjak. Sementara Tedi dan kawan-kawan masih ragu untuk pergi.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHTOsX0or4w
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxJ3mU0YXdW
“Ma… mama…” Ucap Tedi pelan, sebenarnya tidak jelas juga tujuan Tedi memanggil Rasti, dia tahu apa yang akan terjadi tak akan bisa dicegah. Dan memang Rasti dan pak Ratno sendiri sudah tidak menggubris, lidah mereka kini berpagutan. Panas…!11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwKV4Ff9yk7
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsZTYgfDPVC
Beberapa saat berpagutan, pak Ratno jengah juga melihat Tedi dkk yang belum juga beranjak. “Kalian juga pergi sana!” bentak Ratno mengusir mereka.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV2l64ShAdQ
“Udah sayang… keluar dulu… jagain Bobi yah?” kata Rasti ikut-ikutan. Pak Ratno sempat bertanya-tanya mendengar Rasti memanggil Tedi dengan sebutan ‘sayang’. Tapi itu tidak dipusingkannya lebih jauh.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjCmVXGNiDh
Kata-kata Rasti jelas lebih ampuh buat Tedi. Terbukti Tedi dan teman-temannya langsung menyingkir kemudian. Tapi tetap saja, selain kemudian tetap berusaha mengintip pergumulan pak Ratno dan mamanya, Tedi juga ingin memotret mereka diam-diam. Pak Ratno dan Rasti yang juga menyadari itu kini sudah tak peduli lagi, ketimbang ngurusin ngusir Tedi dan kawan-kawan, mereka lebih memilih untuk konsentrasi dalam menikmati persetubuhan. Bagi teman-teman Tedi, ini adalah pemandangan yang mereka tunggu-tunggu. Mereka akhirnya bisa juga melihat secara langsung bagaimana ibu teman mereka yang cantik dan seksi ini disetubuhi.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEoN0jRlG6l
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEbV1msK7W6
Pak Ratno yang nafsunya sudah diubun-ubun langsung menurunkan celananya, lalu merebahkan tubuh Rasti di atas kardus lusuh. Dia ingin menikmati wanita cantik ini secepatnya. Tanpa menunggu apa-apa lagi diapun menghujamkan penisnya ke vagina Rasti. Tidak terlalu sulit karena vagina itu memang sudah banjir sejak tadi.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjh37LOWt2C
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4QJEqskFkR
“Nghhh… pak….” Lenguh Rasti manja sambil memeluk erat tubuh pria itu. Pak Ratno sendiri sedang sangat menikmati betapa nikmatnya penisnya dijepit oleh vagina Rasti. Dia merasa seperti mimpi bisa menyetubuhi seorang model yang luar biasa cantik. Bagai ketiban durian runtuh.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0yWdAYYxwO
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXPEp4ZqWBi
Sambil penisnya asik keluar masuk vagina Rasti, tangan pak Ratno juga tidak mau diam menjelajahi bagian tubuh Rasti yang lainnya. Payudara Rasti diremas-remasnya, mulut Rasti dikobel-kobel pakai jarinya. Rasti juga terus memandang sayu pada pak Ratno, membuat pria itu jadi semakin bernafsu pada dirinya. Rasti benar-benar melayani pria itu sepenuh hati layaknya melayani pelanggan-pelanggan royalnya.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMJbJ3ggxfF
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1TYTuT3ShQ
“Ugh… Mimpi apa gua semalam bisa ngentotin model cakep kayak non… siapa namanya tadi?”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIA40TcvTx6
“Ngghhh… Rasti pak…” jawab Rasti terengah-engah.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡutMms26swK
“Non Rasti cantik banget, nafsuin, he he he…”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡneT3H2ciUE
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRKixxVB9gu
“Mmhh… makasih Pak… tapi saya bukan model kok Pak…”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1UbhkkLM4A
”Jadi benar non ini bukan model?”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6WdBsVs2Xs
“Iya… kan saya… sudah bilang dari tadi… ssshh… terus Pak…” Rasti menjawab dengan nafas terputus-putus sambil terus menikmati genjotan pak Ratno.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoGUJ6xwjGF
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGlYCoXpHSj
“Jadi non ini siapa?”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDiaixIKzyi
“Saya… saya lonte Pak… ngghhh…” jawab Rasti terang-terangan.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDUBUiiEsXP
“Hah? Lonte? Terus mereka itu?”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡodEVHh3Se7
“Anak saya dan teman-temannya pak…”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuBbwSLCd42
“Hah?” alangkah terkejutnya Ratno mendengar jawaban Rasti. Dia tentunya tidak habis pikir kalau wanita secantik Rasti adalah seorang lonte, terlebih para remaja tadi yang ternyata adalah anaknya dan teman-teman anaknya. Namun mengetahui hal itu pak Ratno malah semakin menjadi-jadi menyetubuhi Rasti.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKV3YAjQTpS
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM11R1F67vJ
“Terserah deh mau lonte atau apa, yang penting cakep.” ujar pak Ratno sambil membalikkan tubuh Rasti. Dia ingin menyetubuhi Rasti dengan gaya doggy. Gaya yang tidak pernah mau dilakukan istrinya. Betapa girangnya dia mendapati Rasti menurutinya.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHJ7noKT1xb
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsXwN3nLN7d
“Hihihi… ya udah pak dinikmati yah..” ucap Rasti manja. Merekapun lanjut bersetubuh dengan panasnya. Dengan gaya seperti itu pak Ratno terus-terusan meremas buah dada Rasti yang menggantung bebas. Sesekali mereka berciuman. Tedi benar-benar banyak mendapatkan momen yang luar biasa hot untuk diabadikan. Momen ibu kandungnya yag sedang digenjot security mall yang tampangnya tidak bisa dibilang ganteng.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNZkX7VAFTe
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrckLEImpkl
Rasti juga sangat menikmati sensasi bersetubuh di tempat umum begini. Apalagi sambil ditonton oleh anaknya dan teman-teman anaknya, bahkan difoto segala. Dia merasa melayang-layang. Vaginanya terasa sangat basah mengapit penis hitam pak Ratno. Baik pak Ratno maupun Rasti betul-betul terbuai. Tanpa sadar mereka terus bersetubuh diringi suara tangisan Bobi yang kembali rewel.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh15nuoW1ry
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP8BaGyVx7I
“Itu bayinya non kan? Nangis tuh…”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWnwcwKjBa8
“Iya Pak. Sayang… kalian tolong jagain Bobi bentar yah…” ujar Rasti pada Tedi dan teman-temannya yang ia tahu masih asik mengintip di sana. Rasti malah memilih untuk menuntaskan birahinya dulu.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcOg0Ob1939
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO7fC1J2Dkb
“I..iya ma.” sahut Tedi. Pak Ratno nyengir dibuatnya, dan makin semangat menggenjot Rasti. “Aah… Lonte…” Racaunya berkali-kali.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPFM6mDrBQ7
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmkfnrUlZoj
“Cepetan yah Pak…” ucap Rasti kemudian pada pak Ratno, dia tidak tega juga membiarkan bayinya rewel lama-lama. Pak Ratnopun benar merespon dengan makin mempercepat kocokan penisnya. Membuat tubuh Rasti makin melenting-lenting dalam pelukannya. Teman-teman Tedi sampai menahan napas menyaksikannya. Adegan yang fantastis!11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmk9nJuR8NS
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGOXq2rQKmw
“Gua a ahh sampai… terima nih peju… Lontee… Arggghhhh….” Menjelang klimaksnya pak Ratno makin dalam menancap vagina rasti, dan Rasti sama sekali tidak berupaya melepaskan diri. Justru pak Ratno merasa Rasti balas menekankan tubuhnya ke belakang seakan ingin penis pak Ratno menancap lebih jauh hingga ke rahimnya.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL6IsoB0BBN
Crooootttt……. Tubuh pak Ratno kelojotan dilanda orgasme yang rasanya berkali-kali lebih nikmat dengan menyemburkan seluruh pejunya di liang Rasti.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Nm0fE7i0O
“Shhhh… Pak….” Rasti memejamkan mata meresapi tiap tetes orgasme pak Ratno yang deras menerjang rahimnya.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBu13gQrqdp
Mereka klimaks bersamaan. Lagi-lagi Rasti menampung pria yang entah siapa begitu saja di dalam vaginanya. Benih-benih dari sang security menyemprot dengan bebasnya ke vagina ibunya Tedi itu, yang mungkin saja akan menjadi anak nantinya. Baik Tedi maupun teman-temannya dibuat terpesona melihat pemandangan ini. Hanya dengan menonton saja rasanya mereka ingin muncrat. Tedi tentunya tidak lupa untuk mengabadikan momen itu, terlebih ekspresi ibunya yang sedang dilanda orgasme.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEiOhvtZJst
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkxkkEhB5br
“Ughhh… makasih yah non… bolehkan kapan-kapan lagi, hehe…” Ucap pak Ratno setelah mereda, namun masih sedikit terengah-engah.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgcooJHvl6C
“Kalau selanjutnya sih bayar pak, hi hi hi hi…”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSX9qwjJWx7
“Ah, si non gitu… iya deh bayar, tapi kasih diskon yah non, kalau bisa 100% he he he,” ucap pak Ratno seenaknya. Rasti hanya tertawa cekikikan mengiyakan saja omongannya.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWbOKOsUP7s
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYqF8tBBkvu
“Woi Di! Sini lo!” panggil pak Ratno pada Adi yang betul-betul melaksanakan tugasnya dengan baik menjaga keadaan di luar.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5HWTLqUT3w
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhX8JaPQtCs
“Ya bos?” sahut Adi sambil masuk ke dalam.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCaewkvoUjs
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡELTdUpg95C
“Cicipin nih lonte cantik, mumpung gratis.” suruh pak Ratno sambil melirik Rasti. Pandangan mata Rasti tak menunjukkan keberatan sama sekali. Tapi Adi sendiri justru terlihat ragu-ragu dan takut. Dia tidak sebejat pak Ratno. Adi benar-benar takut ketahuan meskipun celananya juga sangat sesak karena mendengar suara lenguhan dan desahan sedari tadi.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk8A6dEpyd4
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5f5zQgrx4Q
Di luar dugaan Rasti malah mempersilahkan bahkan menyemangati pemuda itu. “Ayo mas Adi… kalau mau gapapa… Kapan lagi lho? Besok ga bisa gratis lho.. hi hi hi…”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaNLG8wnL1s
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw5KvQioHKj
“Ayo, tolol lo rejeki ditolak… sok jaim banget sih lo, kapan lagi seumur hidup lo bisa ngerasain cewek secantik ini? Goblok lo…!” ujar pak Ratno kesal.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPMyTsW8SzM
Justru Rasti kemudian yang beranjak dan menghampiri Adi, meraih tangannya dan menariknya pelan dan menggoda. “Yuuk mas Adi… pak, kayaknya mas Adi ini malu kalo diliat, pak Ratno gantian jaga deh…” goda Rasti lagi. Namun di luar dugaan Rasti, ternyata Adi benar-benar masih kuat imannya. Hal itu sungguh membuat Rasti kagum padanya. Dia tidak ingin memaksa juga.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkKHCnzcmDO
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡThlG5HQZMz
“Goblok lo Di!” maki pak Ratno.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2AM4Y5P4P5
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2IQFO3rWy5
“Ya sudah kalau mas Adi gak mau, tapi kalau suatu saat mas pengen datang saja ya ke rumah saya… Nanti saya kasih layanan spesial gratis deh untuk mas Adi.” ujar Rasti kemudian. Dia lalu mengambil pena dari saku kemeja security itu dan menuliskan alamatnya di telapak tangannya. Namun justru yang semangat adalah pak Ratno.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnW2TflB74s
“Eh, jangan lupa diinfokan ke manager-manager mall juga, hi hi hi…” lanjut Rasti kemudian promosi. Tentunya kalau pada manager Rasti akan meminta bayaran.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAuxZcqNZJ0
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmwVYCzNePw
“Eh, i..iya” jawab Adi gugup. Sungguh membuat Rasti gemas terhadapnya, sampai-sampai Rasti mencubit pipi Adi.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpgoXa5t4xy
“Ya udah.. mas Adi dan pak Ratno balik kerja gih sana.”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrgWOb8jJze
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE6KlcHBoAC
“Iya non, ah.. lo goblok Di…” Pak Ratno masih saja kesal dengan sikap culun Adi. Kedua security itupun meninggalkan mereka.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPbOVnz9Aoc
“Makasih ya pak Ratno… Rasti tunggu di rumah ya…”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGoIccczmTy
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPtU6C9exKP
Fiuhh… Leganya Tedi. Rastipun juga ingin segera pegi dari sana. Bisa-bisa bakal ada orang lain lagi yang lewat, gak bakal ada habisnya nanti.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZVKu9NmLEy
“Sayang, ambilin selendang Mama dong…” Pinta Rasti.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgM8ECrhD4I
Namun Tedi tidak bisa menemukan selendangnya.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmfPviihNkc
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRtawG5xw7F
“Selendang mama tadi mana sih?”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVBhZYJcjoP
“Hah? Emang ga ada tergeletak di situ… Duuh, kemana ya?”11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNdUfKAhTNz
11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh84OUBwy8C
“Hilang tante? Duh… gawat tuh…” ujar teman-teman Tedi pura-pura tidak tahu.11893Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcgC1iNyR0s
Penana
search
Loginarrow_drop_down
Registerarrow_drop_down
