Suasana kamar sedikit remang, hanya diterangi cahaya dari notebook dan lampu tidur kecil di sudut ruangan. Aku duduk di luar, masih di ruang tengah, sambil berpura-pura mengetik sesuatu di PC. Tapi semua indera aku tertuju ke arah kamar. Daun pintu dibiarkan sedikit terbuka. Aku bisa melihat bayangan Siska di atas kasur, rebah dengan posisi menyamping, sambil tetap menatap layar. Sesekali terdengar tawa kecilnya.
862Please respect copyright.PENANAizCahFsq9b
Beberapa menit berlalu. Lalu notifikasi muncul di HP aku. Chat dari Siska.
862Please respect copyright.PENANAr5MQjUkhCI
> Siska: “Pah… 😳”
862Please respect copyright.PENANA8WP2FUPi3d
Aku: “Kenapa?”
862Please respect copyright.PENANA2dyJEW732R
Siska: “Aku barusan liat itu-nya Bryan… dia ngirim foto”
862Please respect copyright.PENANAJ4zqLh3OqU
Aku: “Foto apaan tuh 😏”
862Please respect copyright.PENANAsre60Rwtfa
Siska: “Ya itulah… yang kamu pasti ngerti. 😳😳😳”
862Please respect copyright.PENANAbgiaKpqpvg
Aku tersenyum geli. Langsung aku balas:
862Please respect copyright.PENANA2vyXVPj0X8
> Aku: “Gimana? Pendapatmu? 😎”
862Please respect copyright.PENANAfSqazMON12
Siska: “Gede banget PAH!!! 😱😱 Aku shock, sumpah! Dia pake celana, tapi keliatan banget bentuknya. 😭😭😭”
862Please respect copyright.PENANA7YuvCvAvsb
Aku: “masa? Terus kamu jijik? Atau malah penasaran? 😏”
862Please respect copyright.PENANAIQkCb2BhTN
Siska: “Dua-duanya. Astaga, itu beneran ukuran segitu ada yaa? Kirain cuma di film.”
862Please respect copyright.PENANAaNvGwphDkH
Aku tidak langsung membalas. Aku membayangkan wajah polos istriku yang biasanya cuma nonton drama Korea dan sibuk dengan anak kami kini sedang rebahan sambil memandangi layar, matanya membesar, pipinya memerah, dan senyumnya malu-malu.
862Please respect copyright.PENANAprYqzOo0Hk
Detik berikutnya, ia mengirim voice note. Suaranya pelan, seperti sedang berbisik di dalam selimut:
862Please respect copyright.PENANAmBBF0kF4em
> "Pah… serius ya, aku tuh kayak… deg-degan. Lucu banget sih rasanya. Malu. Tapi penasaran juga. Kayak… ya ampun, ini tuh bule beneran ya? Badannya gede, dan itu-nya gede banget. 😳 Tapi aku juga takut, hahaha. Bisa robek ngga ya orang Indonesia dikasih beginian? Aku ngebayangin aja udah cenut-cenut…"
862Please respect copyright.PENANAlINjFSzBRD
Aku langsung tertawa pelan mendengarnya. Nada suaranya benar-benar antusias, tapi juga polos. Tidak ada nuansa murahan di sana. Justru, yang ada malah kejujuran seorang istri yang sedang menemukan sesuatu yang baru di balik rasa ingin tahunya.
862Please respect copyright.PENANA8TfRA2AQXm
Aku balas dengan voice note juga.
862Please respect copyright.PENANAL86zfpMAQR
> "Hahaha, ya bagus dong. Akhirnya kamu ngerasain sendiri kenapa banyak yang penasaran sama bule. Tapi serius deh, aku tuh malah seneng loh liat kamu jadi lebih berani gini. Nggak jaim. Nggak nahan-nahan rasa penasaran kamu. Justru kamu sekarang keliatan… seksi banget."
862Please respect copyright.PENANAqfGrnbMjm4
Beberapa detik kemudian, Siska muncul dari kamar dengan senyum penuh rasa bersalah. Masih pakai kaus rumahan dan celana pendek, rambutnya agak berantakan.
862Please respect copyright.PENANAgLzRm2e1uJ
“Pah…” katanya sambil mendekat. “Aku aneh ya?”
862Please respect copyright.PENANAAVPI2nA6Np
“Kenapa jadi aneh?”
862Please respect copyright.PENANAs9WNXTYmTG
“Ya… aku kayaknya terlalu excited deh. Tapi bukan karena pengen ‘begitu’ sama dia, tapi lebih ke… ya ampun, baru sadar ada ‘makhluk’ sebesar itu di dunia nyata. Dan aku jadi ngerasa... konyol aja. Baru tahu sekarang.”
862Please respect copyright.PENANA1ZrhdOany4
Aku tertawa. “Nggak aneh sama sekali. Kamu tuh cuma lagi explore. Dan aku seneng banget kamu cerita semua ke aku. Kamu jadi makin terbuka. Makin… nakal dikit, tapi lucu.”
862Please respect copyright.PENANAHGye712g7a
Dia tersenyum malu-malu, lalu duduk di pangkuan aku. Tangannya memainkan jari aku. Lalu ia berbisik,
“Tapi sumpah deh, aku langsung bandingin. Kayak... ‘Oh, berarti yang aku punya di rumah tuh…’ Hehehe, yaaa beda jenis ya…”
862Please respect copyright.PENANAEuyF4lk6Q5
Aku pura-pura manyun. “Kalo gitu, aku kalah dong?”
862Please respect copyright.PENANAuvj4sPsKag
Dia langsung mencubit perut aku. “Eiiit! Nggak gitu! Aku suka kamu bukan karena itu doang. Lagian, yang di sini, meski nggak segede dia… jauh lebih bisa bikin aku nyaman. Lebih lembut. Lebih… nyambung. Dan bisa mijitin kaki kalau aku pegel.”
862Please respect copyright.PENANApENtWsQNYE
Kami berdua tertawa keras.
862Please respect copyright.PENANAQa1VVbu3AG
Setelah itu, Siska melanjutkan obrolan dengan Bryan. Kali ini aku duduk di sampingnya, menonton bersama. Dan anehnya, aku tidak merasa cemburu. Yang aku rasakan justru semacam kebanggaan: bahwa perempuan yang kini sedang berbicara penuh percaya diri, yang kadang centil, kadang menjebak lawan bicaranya dengan rayuan polos, adalah istri aku.
862Please respect copyright.PENANAB9t7Pud9yn
“Pa… dia nanya, apakah aku mau dia nyalain kamera dan ngelakuin sesuatu yang ‘naughty’,” bisiknya.
862Please respect copyright.PENANAZo1iW3D4Va
Aku menatapnya. “Kamu mau?”
862Please respect copyright.PENANAOlUK7D4DQ7
“Entahlah... penasaran sih. Tapi aku takut juga. Tapi juga… penasaran ya?”
862Please respect copyright.PENANAVH7w06jkwv
Aku mendekat ke telinganya.
862Please respect copyright.PENANAY5b4szLQJh
“Lakuin aja, asal kamu yang pegang kendali. Aku di sini. Dan aku pengen tahu sampai mana kamu bisa bikin dia klepek-klepek.”
862Please respect copyright.PENANADyeCTPeXeR
Ia menatap aku, tersenyum, lalu mengetik: “kamu yakin ? Gak apa apa ? Jangan marah ya kamu uda ngasih ijin lo.”
862Please respect copyright.PENANAS1GEnCHefP
Beberapa detik kemudian, Bryan menghidupkan kameranya. Ia tampak siap. Tapi Siska, justru menutup notebook-nya perlahan sambil tertawa keras.
862Please respect copyright.PENANAYg6f38vS3o
“Udah ah, cukup buat hari ini. Biar dia penasaran.”
862Please respect copyright.PENANAqC5Aueolvc
Aku ikut tertawa. “Duh, si Mama sekarang udah kayak ratu jebakan bule ya.”
862Please respect copyright.PENANAoTFYyegTma
Ia berdiri, lalu menarik tangan aku. “Sekarang giliranku bikin kamu penasaran. Mau tahu lebih gede mana... rasa penasaran, atau rasa punya suami kayak kamu.”
862Please respect copyright.PENANA9J7gA6kjsa
Aku berdiri, memeluknya dari belakang, dan berbisik, “Hari ini, aku jatuh cinta lagi sama kamu, Mah.”
Lalu kami bercinta penuh gairah bagaima masa masa pacaran dahulu.
862Please respect copyright.PENANAHZkNbgT01T
862Please respect copyright.PENANAeY1dCxAeMo
“ Cermin Baru untuk Siska “
862Please respect copyright.PENANAnREFmRrNs0
Pagi itu, Siska bangun lebih dulu. Aku menemukannya sedang berdiri di depan cermin kamar dengan hanya mengenakan bra dan celana dalam, memperhatikan tubuhnya sendiri dari berbagai sudut.
862Please respect copyright.PENANAWuZn237d9S
Biasanya, Siska akan cepat-cepat berpakaian. Tapi pagi ini, ia berdiri agak lama, memiringkan tubuhnya sedikit, mengangkat rambutnya, bahkan sesekali menggoda dirinya sendiri dengan ekspresi centil di depan pantulan kaca.
862Please respect copyright.PENANARRwJq6sz3i
Aku bangkit dan mendekat dari belakang. “Lho, siapa nih cewek seksi yang kayaknya baru sadar kalau dia itu hot banget?”
862Please respect copyright.PENANAfIOStxXCcl
Siska menoleh sekilas, lalu tersenyum geli. “Aneh ya, Pah… Tapi aku kayak baru sadar aja, ternyata aku… cantik juga ya? Maksudku, kemarin tuh Bryan bilang, aku punya charming Asian glow katanya. Terus dia suka banget liat aku malu-malu tapi berani. Dia bilang, ‘you’re naturally seductive without trying too hard.’ Ih, geli dengernya, tapi bikin deg-degan juga.”
862Please respect copyright.PENANAPOuJP5VBOq
Aku memeluknya dari belakang, mencium pundaknya. “Ya karena emang kamu itu cantik, Mah. Udah dari dulu juga. Cuma mungkin, baru sekarang kamu bener-bener ngerasain kalau kamu… bisa bikin orang klepek-klepek.”
862Please respect copyright.PENANAeXPKa2EsXZ
Dia tertawa kecil, tapi dari nadanya aku tahu itu tawa puas. Tawa perempuan yang baru menemukan cermin baru: bukan sekadar cermin fisik, tapi cermin yang memantulkan harga dirinya.
862Please respect copyright.PENANAITqmK9Mf5h
“Aku suka, Pah,” bisiknya. “Aku suka ngerasa seksi kayak gini. Aku suka dibilang cantik sama orang yang bukan kamu…”
862Please respect copyright.PENANAtD3b9xmNzv
Aku tidak tersinggung. Justru aku makin menempelkan badan aku ke tubuhnya. “Dan aku suka liat kamu jadi gini. Lebih jujur. Lebih… hidup.”
862Please respect copyright.PENANAlJJfdw2awS
Siska menatap aku melalui pantulan kaca, matanya agak berkaca. “Tapi kamu beneran ngga marah, ngga cemburu?”
862Please respect copyright.PENANAGmsaXiVH8k
Aku mengangguk pelan.
“Nggak, Mah. Selama kamu jujur. Kamu boleh candu dengan perhatian itu. Tapi jangan lupa, candu yang paling penting adalah… candu kamu ke aku. Dan canduku ke kamu. Kita tim.”
862Please respect copyright.PENANAiYPQBCyEwV
Dia menutup mata, tersenyum, lalu berbisik, “Aku candu banget, Pah… Tapi candu liat kamu makin turn on pas aku nakal. Hehehe.”
862Please respect copyright.PENANA4dRol0kEsh
Siang Harinya
862Please respect copyright.PENANAG0jm2o2kZI
Sekitar pukul 11 siang, saat aku sedang mengetik laporan di laptop, HP aku bergetar. Chat dari Siska.
862Please respect copyright.PENANA6hjoXiKrSS
> Siska: “Pah… 🙈”
862Please respect copyright.PENANAq13dJyKtIl
Aku: “Kenapa, Mah?”
862Please respect copyright.PENANAm2ZRDNQB6t
Siska: “Jangan marah yah… Tapi si Bryan tadi nyapa lagi. Dia nanyain kabar, dan katanya masih kebayang aku semalam 😳”
862Please respect copyright.PENANAO22TKhrvG5
Aku: “Hehe… Terus kamu jawab apa?”
862Please respect copyright.PENANAlPCeL1EaXV
Siska: “Aku cuma ketawa. Tapi… dia ngajak VC lagi. Katanya, just to see me smile katanya. Tapi ya gitu… VC-nya ngga sekadar ngobrol doang… 😳”
862Please respect copyright.PENANA1avuC5GmRd
Aku: “Kamu pengen?”
862Please respect copyright.PENANAelvVxO9q9g
Siska: “Jujur? Iya. Tapi sambil deg-degan juga. Aku takut jadi keterusan… Tapi aku juga ngerasa… excited. Pah, boleh ngga aku VC bentar? Cuma liat-liatan aja katanya, dia cuma mau liat aku pake tanktop katanya.”
862Please respect copyright.PENANA5yuGg07YEI
Aku diam beberapa detik, pura-pura mikir. Lalu aku balas:
862Please respect copyright.PENANAMDrgwuG4il
> Aku: “Mah… aku cuma minta satu: kamu terus jujur. Kalau kamu merasa nyaman, dan kamu tahu batasmu, aku ngga akan larang. Aku malah seneng kamu makin pede. Asal kamu tetap inget siapa yang paling ngerti setiap inci tubuh kamu.”
862Please respect copyright.PENANATcEJyORnfX
Siska: “Kamu… 🥹💗”
862Please respect copyright.PENANAneKyYGhhxq
Aku: “Dan yang paling tahu, sisi liarmu itu baru mulai berkembang. Dan aku pengen kamu explore itu. Tapi, kamu balik cerita semua ke aku, ya?”
862Please respect copyright.PENANAwLLkIDatf4
Siska: “Iya, Pah… janji deh. Nanti pulang kantor aku cerita semua. Mungkin aku juga bakal minta dipeluk erat… atau lebih dari itu. Hehehe.”
862Please respect copyright.PENANAmTsJ2Yfo0k
Aku menatap layar HP dengan senyum lebar. Ini bukan cuma soal Siska dan bule itu. Ini bukan sekadar voyeurisme.
862Please respect copyright.PENANACYFTnTNvxj
Ini tentang istri aku yang dulu selalu merasa biasa-biasa saja, kini perlahan menemukan versi terbaik dirinya. Dan aku... bisa jadi orang pertama yang ikut menikmati transformasinya.
ns216.73.216.203da2