
Pandangan Pertama yang Menggetarkan
13200Please respect copyright.PENANAEdCsOT5FKo
Siang itu udara kantor terasa lebih gerah dari biasanya. AC lantai dua mati sejak pagi, membuat lorong-lorong sunyi dipenuhi hawa panas yang menempel di kulit.
13200Please respect copyright.PENANAIMSapqzw6f
Riska baru saja turun dari mushola setelah salat zuhur. Langkahnya kecil dan teratur, jilbab panjangnya berayun pelan saat ia berjalan menyusuri koridor belakang yang jarang dilewati. Ia ingin mengambil laporan yang tertinggal di ruang meeting lama.
13200Please respect copyright.PENANAPkVCidmaqd
Tapi langkahnya terhenti.
13200Please respect copyright.PENANAUt5nfOug0G
Dari celah pintu ruang meeting yang tak sepenuhnya tertutup, Riska menangkap suara samar. Erangan. Nafas berat. Lalu gerakan bayangan di balik kaca buram.
13200Please respect copyright.PENANA2hlzO2hcgY
Ia mendekat… pelan… rasa penasaran melampaui akal sehatnya.
13200Please respect copyright.PENANAbmRuVLH19r
Di dalam ruangan, Riska melihat sesuatu yang membuat seluruh tubuhnya membeku:
13200Please respect copyright.PENANAGK77u2oujp
Siska, rekan kerjanya, sedang telanjang di atas meja. Pak Hadi, atasan mereka, setengah membuka kemeja, menindih tubuh perempuan itu. Gerakannya menghentak, kasar, penuh nafsu. Siska memejam, menggigit bibir, tangan mencengkeram lengan kursi.
13200Please respect copyright.PENANAmQjZvkrFdK
Itu… jelas sekali. Mereka sedang berhubungan.
13200Please respect copyright.PENANAGEbiSkwOoS
Riska menelan ludah. Kakinya tak bisa bergerak. Tapi yang membuat jantungnya lebih melompat bukan hanya pemandangan di depan matanya… melainkan sosok lain di ujung lorong.
13200Please respect copyright.PENANAxWcuopn98f
Pak Darto, OB kantor, berdiri mengendap di balik dinding. Tangannya masuk ke celana seragamnya. Bergerak cepat. Wajahnya tegang. Nafasnya berat.
13200Please respect copyright.PENANAc68TnKZO5f
Riska nyaris berteriak—tapi tubuhnya tak menuruti perintah otaknya. Matanya justru terpaku ke arah benda besar, hitam, berurat, yang digenggam oleh OB itu. Lebih besar dari apa pun yang pernah ia bayangkan. Bahkan… lebih besar dari milik suaminya.
13200Please respect copyright.PENANA5fPfHulr3u
Dan… ia tak tahu kenapa… tapi tubuhnya mendadak panas.
13200Please respect copyright.PENANAka2YoqiYsf
Keringat mulai mengalir dari pelipis, punggungnya basah, dan terutama… di bawah lengannya. Ia tahu, hari itu ia lupa memakai deodoran. Tapi yang lebih penting… ia juga tahu, ini bukan keringat biasa. Bukan karena suhu ruangan semata.
13200Please respect copyright.PENANABxD4cr4Xey
Ada sesuatu yang bergerak di dalam dirinya. Gelombang asing.
13200Please respect copyright.PENANAKEKLPXAvSU
Wajahnya merah. Nafasnya pendek. Ia segera mundur, melangkah cepat menjauh dari ruangan itu, menuju tangga belakang.
13200Please respect copyright.PENANA4Ep5Mc8pDh
Di balik kerudungnya, peluh mengalir makin deras. Jantungnya berdetak cepat. Dan pikirannya berantakan.
13200Please respect copyright.PENANALSmNGGrVqb
> “Apa yang barusan aku lihat… Kenapa aku… begini?”
13200Please respect copyright.PENANAKvUWJknDzd
13200Please respect copyright.PENANAsJLqE6n5Ux
13200Please respect copyright.PENANAVQh7abbGa8
Riska menggenggam dadanya. Baju dalamnya sudah lengket oleh keringat. Tubuhnya bereaksi tanpa ia pahami. Bahkan bagian paling sensitif di tubuhnya terasa geli dan hangat, seolah disentuh oleh bayangan yang baru ia lihat tadi.
13200Please respect copyright.PENANA3GMgzPpv02
Dan saat ia tiba di meja kerjanya, masih dalam kondisi setengah linglung… seseorang memanggilnya.
13200Please respect copyright.PENANA5mpbjGiCzj
> “Ris, bantu bentar dong di ruang arsip…”
13200Please respect copyright.PENANAAL7WNLIznh
13200Please respect copyright.PENANAdjW5vaPkRC
13200Please respect copyright.PENANARqJgntOaL1
Rian. Teman kerjanya.
Riska hanya mengangguk. Masih mencoba mengusir panas dari pikirannya… tanpa tahu bahwa peluh di tubuhnya—aroma alaminya yang belum tersentuh parfum atau deodoran—akan segera menjadi pemicu bagi hasrat yang jauh lebih dalam
Langkah Riska terasa berat saat memasuki ruang arsip yang sempit dan pengap. Udara di dalam seolah menekan, dan peluh di tubuhnya belum juga mengering. Blus panjangnya menempel ketat di punggung dan pinggang, dan bagian bawah lengannya… sudah basah.
13200Please respect copyright.PENANA9qZ9CSeS2r
Rian sudah berdiri di sana. Kemejanya digulung sampai siku. Napasnya terdengar berat saat melihat Riska masuk. Mata laki-laki itu mengamati setiap detail tubuhnya dengan kejelian yang licik—rambut yang terselip di balik kerudung, leher yang tampak sedikit saat ia membungkuk, dan terutama… ketiak yang sesekali terlihat dari balik lengan bajunya yang longgar.
13200Please respect copyright.PENANAXKFx07956K
Aroma itu. Asem, tajam, dan anehnya… membuat kepala Rian ringan.
13200Please respect copyright.PENANAoN3HjhK16r
> “Ris, sini… bantuin aku nyari laporan yang kemarin. Di rak atas itu,” ujarnya sambil menunjuk.
13200Please respect copyright.PENANAeyWhnMMj0V
13200Please respect copyright.PENANA0ic6PTx9cZ
13200Please respect copyright.PENANAgBXSYEYYrW
Riska menaikkan tangan, meraih map di rak tinggi. Saat ia berjinjit, tubuhnya tertarik ke depan, dan blusnya makin menempel di kulit. Rian berdiri tepat di belakang, pura-pura memeriksa rak lain, padahal hidungnya nyaris menempel di bagian belakang jilbab Riska.
13200Please respect copyright.PENANAmzNY5F37Yl
Aroma tubuh Riska memukul otaknya seperti alkohol murni. Ia harus dapat lebih.
13200Please respect copyright.PENANANLBzsogvkt
> “Ris, kamu pakai parfum apa? Enak… asli,” katanya sambil tertawa pelan.
13200Please respect copyright.PENANA3A5OkPdKcG
13200Please respect copyright.PENANAaOQ0FPUYmU
13200Please respect copyright.PENANAdhcleGaRv5
> “Enggak pakai, Mas. Malah belum sempat pakai deodoran…” jawab Riska polos, sedikit malu.
13200Please respect copyright.PENANAZmGdw1mp4v
13200Please respect copyright.PENANAl7prSw7PaT
13200Please respect copyright.PENANAo6VOd0HVwl
Rian pura-pura tertawa juga. Tapi tangan kanannya mulai bergerak—tidak menyentuh langsung, hanya menyusuri pinggang Riska dengan benda yang makin keras di balik celananya.
13200Please respect copyright.PENANAAo64LNmAd1
> “Kamu tahu gak, kalau orang tuh bisa dirangsang cuma dari aroma tubuh? Bukan parfum. Tapi aroma asli…”
13200Please respect copyright.PENANAfsI6BewL6q
13200Please respect copyright.PENANAKnp4ab9Bvq
13200Please respect copyright.PENANAs4XkV0Q3zT
> “Masa, sih?”
13200Please respect copyright.PENANAHzJ0lrV87q
13200Please respect copyright.PENANA5fMixYYydp
13200Please respect copyright.PENANADtsLHlxMp3
> “Mau aku ajarin cara biar bisa bikin cowok langsung nempel terus?”
13200Please respect copyright.PENANAmUEvbb1FRy
13200Please respect copyright.PENANAyJdtOhEGRu
13200Please respect copyright.PENANA8Ye53Fy7mS
> “Ajarin dong…”
13200Please respect copyright.PENANAAvcMQmo6Xv
13200Please respect copyright.PENANAXoD7uim2Cw
13200Please respect copyright.PENANACX0OtIQE50
Rian tersenyum licik. Ia tahu Riska akan menuruti. Dia hanya perlu menggiring perlahan.
13200Please respect copyright.PENANAZcjdSHWRet
> “Coba kamu deketin tangan ke dada aku, terus tahan. Nah, gitu… Lalu putar dikit…”
13200Please respect copyright.PENANAFrwOHvOyz2
13200Please respect copyright.PENANAXdMfJa8QyN
13200Please respect copyright.PENANAPvkpO56cnl
Arahannya aneh. Tapi Riska menuruti. Gerakan itu perlahan-lahan berubah. Tangannya menggenggam sesuatu yang mulai berdenyut. Ia tak paham sepenuhnya, hanya merasa seperti “latihan”.
13200Please respect copyright.PENANA5zxl2TfFiY
> “Nah, pelan aja. Kayak tadi…”
13200Please respect copyright.PENANAaeNMhGD28n
13200Please respect copyright.PENANAh9QBZzbkzz
13200Please respect copyright.PENANAaOve0hH4fh
Dalam waktu singkat, Rian tak bisa menahan lagi. Ia menggigit bibir, menunduk, menyentuhkan wajah ke bagian belakang kerudung Riska, menghirup dalam-dalam sambil tubuhnya menegang.
13200Please respect copyright.PENANAu0TpHQ7bDE
“Ahh…” desahan pelan, nyaris tak terdengar, dan tubuhnya melengkung.
13200Please respect copyright.PENANADI9moQqltC
Riska baru sadar saat merasa jilbabnya seperti tersentuh cairan hangat. Tapi ia hanya mengernyit, tidak berpikir aneh.
13200Please respect copyright.PENANAeAOhCEPoD7
> “Udah, Mas?”
13200Please respect copyright.PENANALKjP2q2Fl9
13200Please respect copyright.PENANABOwMXsTiVh
13200Please respect copyright.PENANA0nz7ebiSnB
> “Udah… makasih ya. Kamu ngerti banget ternyata.”
13200Please respect copyright.PENANAHq9tExn63h
13200Please respect copyright.PENANAvx3NRBaSDr
13200Please respect copyright.PENANAYTgrSiH6ri
> “Hehe… padahal aku cuma ikutin omongan Mas.”
13200Please respect copyright.PENANAh5jmDF1zhj
13200Please respect copyright.PENANA165XEJeMYF
13200Please respect copyright.PENANATg9d8FhrQ5
13200Please respect copyright.PENANAIN4xQEfmMq
---
13200Please respect copyright.PENANAnZgEBMQq45
Malam hari
13200Please respect copyright.PENANAQwpyRoy4IP
Riska baru selesai mandi dan mengganti pakaian. Jilbab kerjanya masih tergantung di dinding kamar, sedikit kusut dan mengering.
13200Please respect copyright.PENANAUb3YlyV2ky
Jaka, suaminya, sedang duduk di tepi ranjang sambil memeriksa sesuatu.
13200Please respect copyright.PENANAuw0bKfpYok
> “Ris… tadi kamu abis bantu siapa aja di kantor?”
13200Please respect copyright.PENANAz8w5GxLzpK
13200Please respect copyright.PENANAtOu6Tv7603
13200Please respect copyright.PENANAjuePrlrdVm
> “Hm? Mas Rian doang sih. Di arsip, bantu nyari file. Tapi sebelumnya aku lihat… ini aneh banget deh, Mas…”
13200Please respect copyright.PENANAeyqe09JfsC
13200Please respect copyright.PENANA7vtVIo842B
13200Please respect copyright.PENANALESJy5Alqj
Riska duduk di sampingnya, matanya berbinar, seperti anak kecil yang habis nonton film rahasia.
13200Please respect copyright.PENANAyvMDxNDsJO
> “Tadi aku lihat temen kantor… sama Pak Hadi, ehm… kayak yang suami istri gitu…”
13200Please respect copyright.PENANApKGnzMt9Vs
13200Please respect copyright.PENANAQBXFbKIKY9
13200Please respect copyright.PENANA6aWMfjpX4e
Jaka diam. Tapi tangannya mengambil jilbab yang tergantung. Ia mengendus pelan, lalu memejamkan mata.
13200Please respect copyright.PENANAMq6C9cvylm
Ada bau khas. Bau sperma.
13200Please respect copyright.PENANADsP4ZBRLY5
> “Terus kamu ngapain?”
13200Please respect copyright.PENANANHULM51wgH
13200Please respect copyright.PENANAt6hnFBGWFn
13200Please respect copyright.PENANA7ORDICmD0T
> “Cuma lihat. Terus Pak Darto juga… kayak ngintip gitu, aneh banget. Tapi serem juga… Aku langsung pergi.”
13200Please respect copyright.PENANA1Uox8LICcV
13200Please respect copyright.PENANAZ9An0KAQ4k
13200Please respect copyright.PENANAp3yWWrlmtg
> “Dan Rian tadi ngapain?”
13200Please respect copyright.PENANANFtgUkpHYC
13200Please respect copyright.PENANAmSy9RLMYZs
13200Please respect copyright.PENANAJDtvohd2N5
> “Nggak ngapa-ngapain… ya ngajarin trik aja, katanya biar kelihatan lebih ‘menggoda’. Tapi aku gak ngerti sih, cuma ikut aja…”
13200Please respect copyright.PENANASnBqb8OJMf
13200Please respect copyright.PENANAsSBdhBHkvq
13200Please respect copyright.PENANAMALI0LmRMD
Jaka tidak langsung menjawab. Tapi matanya menatap lekat ke istrinya.
13200Please respect copyright.PENANA44iuzQs4Tf
> “Ris…”
13200Please respect copyright.PENANArFNQuj5DFl
13200Please respect copyright.PENANAGQIj6JfScc
13200Please respect copyright.PENANAhOs1degWMV
> “Iya, Mas?”
13200Please respect copyright.PENANApmI3U2OHD2
13200Please respect copyright.PENANAH0LIFJN1eb
13200Please respect copyright.PENANAK7a4Ndr6Pr
> “Besok… jangan pakai deodoran ya.”
13200Please respect copyright.PENANAshzLMWBmwV
13200Please respect copyright.PENANAYfTYxYNmtb
13200Please respect copyright.PENANAJ5bbxD39qX
> “Lho? Emangnya kenapa?”
13200Please respect copyright.PENANA4KIwV7xirf
13200Please respect copyright.PENANArdHRb7OtHt
13200Please respect copyright.PENANAFD4Hhd7D7z
> “Soalnya… aroma kamu hari ini… beda. Gairah Mas… gak nahan dari tadi.”
13200Please respect copyright.PENANAC7Ix8ReiZJ
13200Please respect copyright.PENANAvTNtLAqLAT
13200Please respect copyright.PENANAXqSMWprbC7
Riska mengerutkan kening, malu-malu.
13200Please respect copyright.PENANAxegCHKA5dN
> “Masa sih? Apa karena aku keringetan ya…”
13200Please respect copyright.PENANAp3dVoj58zq
13200Please respect copyright.PENANAQ9jVT0vpqp
13200Please respect copyright.PENANASOaeJze2E0
Jaka hanya tersenyum. Tapi dalam hatinya, ia mulai menyadari satu hal:
Ada sesuatu yang berubah di dalam diri istrinya. Dan bagian terdalam dirinya—yang paling liar—suka dengan perubahan itu.
Dukung saya dengan donasi
Atau like dan share ya
ns160.79.111.124da2