
Chapter 2: Celah yang Mulai Terbuka
POV Jaka
25864Please respect copyright.PENANA9dAkXWFbss
Beberapa minggu belakangan, setiap kali Riska pulang kerja, selalu ada cerita baru dari kantornya. Kadang soal kerjaan, kadang soal gosip, tapi yang paling sering—tentang Nina.
25864Please respect copyright.PENANAeYEIA9qY9M
Aku udah mulai hafal gaya dia kalau mau cerita hal "agak nakal". Awalnya senyum-senyum sendiri, terus ngeteh dulu, duduk selonjoran, baru deh mulai nyerocos.
25864Please respect copyright.PENANAu9DFUw84Ou
"Mas, tahu nggak, Nina tuh parah banget hari ini..." katanya, matanya berbinar lucu.
25864Please respect copyright.PENANAP6nN8OXENW
"Parah gimana?"
25864Please respect copyright.PENANAAvXmPIzqDb
"Tadi dia cerita katanya pas dia liburan ke Bali, dia ketemu cowok bule. Terus... ya gitu deh. Mereka 'main'. Terus dia bilang gini ke aku, 'Ris... kamu tuh belum ngerasain nikmat dunia kalo belum nyobain yang ukurannya bule.'"
25864Please respect copyright.PENANAyLT5kxKJi8
Aku berhenti menggulir HP, menoleh ke Riska.
25864Please respect copyright.PENANA0Jl2GM8t7r
"Terus kamu gimana?"
25864Please respect copyright.PENANArZQp2T0mkv
Dia nyengir. "Ya kagetlah! Aku cuma bisa bilang, 'Ih, Na... dosa banget.' Tapi dia malah ketawa dan bilang, 'Ris, nikmat itu kadang nggak ada di suami sendiri. Kamu belum tahu rasanya batang besar dan panjang yang bukan milik sendiri... itu tuh beda, Ris. Sampe ke ubun-ubun.'"
25864Please respect copyright.PENANA9DMJammGGV
Riska ketawa geli waktu cerita itu, tapi aku cuma bisa mengerutkan kening.
25864Please respect copyright.PENANAcz2ycBLWst
"Duh, Mas... serem ya. Tapi lucu juga sih, Nina tuh kalau cerita vulgar tuh ekspresinya datar banget, jadi makin absurd."
25864Please respect copyright.PENANALdmOCLU0L0
Aku maksa ketawa, tapi dada rasanya sesak. Aku nggak suka dengar cerita kayak gitu dari istriku—apalagi dia kayak menikmati momen ngobrolin hal-hal vulgar bareng temennya itu.
25864Please respect copyright.PENANAsXLwD3ATJ0
"Dia ngomong gitu ke kamu tiap hari?"
25864Please respect copyright.PENANAcr3neHYZOK
"Enggak sih, tapi sering. Dia tuh suka iseng ngajak aku ngobrol hal-hal kayak gitu. Kadang aku jawab sekenanya, tapi ya... ada aja yang bikin penasaran juga, sih."
25864Please respect copyright.PENANApqMOcVb10k
Kalimat terakhir itu"bikin penasaran juga"masih terngiang-ngiang di kepala waktu aku coba tidur malam itu.
---
Pagi-pagi, waktu Riska lagi dandan, aku perhatikan dia lebih niat dari biasanya. Lipstik pink tipis, sedikit bedak, alis dirapihin. Wangi parfumnya juga baru.
25864Please respect copyright.PENANARPmdh15vkT
"Parfum baru ya?" tanyaku, pura-pura santai.
25864Please respect copyright.PENANAREdbXJ2Xi5
Dia menoleh sambil senyum. "Iya, Nina ngasih. Katanya biar aku kelihatan lebih fresh."
25864Please respect copyright.PENANAuZ7FyJ6mC3
"Emang kamu niat kelihatan fresh buat siapa di kantor?" tanyaku sambil ngelirik.
25864Please respect copyright.PENANA926YpPML2p
Riska ketawa. "Ya biar enak dilihat aja. Masa keliatan kusam tiap hari?"
25864Please respect copyright.PENANA4Mh4NvKa1y
Aku mengangguk, walau masih ada sisa sesak di dada. Aku nggak mau jadi suami posesif. Tapi sulit menepis perasaan bahwa Riska mulai... berubah. Cara bicaranya, cara berdandan, bahkan cara dia memandang dirinya sendiri—semua mulai bergeser.
25864Please respect copyright.PENANANhwf5Uzlgg
Siangnya aku iseng buka-buka akun sosial media. Riska jarang update, tapi aku coba cari akun Nina. Setelah beberapa pencarian, akhirnya ketemu. Akunnya penuh foto-foto selfie dengan caption yang... cukup vulgar untuk standar temen istriku.
25864Please respect copyright.PENANA5MjB5NzwL6
Salah satu caption yang bikin aku menelan ludah:
“Kadang tubuh butuh yang asing... karena yang biasa udah nggak ngasih rasa.”
25864Please respect copyright.PENANAaDDeQetbUE
Ada satu foto Nina dan beberapa teman kantor—termasuk Riska. Di situ istriku senyum, berdiri agak dekat dengan dua cowok yang belum pernah aku lihat sebelumnya.
25864Please respect copyright.PENANAwU522sUXWU
Aku nggak mau mikir macem-macem.
25864Please respect copyright.PENANAjuqXlyfEkV
Tapi ya... sebagai laki-laki, ada insting yang susah ditepis. Insting bahwa sesuatu di balik senyum Riska belakangan ini bukan cuma karena "pekerjaan yang menyenangkan".
25864Please respect copyright.PENANAk1stHeNGBz
Sore itu dia pulang telat. Katanya ada lembur mendadak.
25864Please respect copyright.PENANA3PKN5U7ikM
Waktu dia sampai rumah, aku udah siapin teh hangat.
25864Please respect copyright.PENANAiTO0ihwiSj
"Capek, Mas..." katanya sambil selonjoran di sofa. "Tadi Pak Arman bawain tumpukan invoice, padahal udah sore banget."
25864Please respect copyright.PENANAl712NFonrz
"Pak Arman emang sering minta kamu kerja lebih ya?"
25864Please respect copyright.PENANAVukityPzpQ
Dia mengangkat bahu. "Kadang. Tapi ya namanya juga atasan. Aku nggak bisa nolak."
25864Please respect copyright.PENANAGaaxVBE72Y
Aku menahan diri buat nggak komentar banyak. Aku cuma ngangguk sambil menyodorkan teh.
25864Please respect copyright.PENANAiLqDzAVXop
Riska menyesap pelan, lalu tersenyum. "Tadi pas Nina lihat aku masih kerja, dia nyeletuk, ‘Ris, jangan terlalu rajin nanti makin dilirik bos, lho. Si Pak Arman tuh seneng sama tipe yang nurut-nurut cantik kayak kamu.’ Hahaha, dasar Nina."
25864Please respect copyright.PENANA7zdvJFS79U
Aku hanya ikut tertawa kecil, walau hati ini makin nggak karuan.
25864Please respect copyright.PENANAOYm3XpXDEO
Aku ingin percaya, semua ini cuma gurauan kantor. Cuma obrolan iseng antara rekan kerja.
25864Please respect copyright.PENANAHW2VkTGkQ2
Tapi naluriku bilang, ini lebih dari sekadar itu.
Baca lanjutan versi tidak sensor & koleksi lainnya:
25864Please respect copyright.PENANAwI2eugIzCa
25864Please respect copyright.PENANAUg7nwx8sEG
https://victie.com/novels/perubahan-istri-alim-dan-polos
25864Please respect copyright.PENANAHSf5PQbBsx
25864Please respect copyright.PENANAwrMbUwuO7U
atau copas link ke browsermu
https://linktr.ee/Dsasaxi88
25864Please respect copyright.PENANAZlwAkU7scJ