Nero membenarkan pakaiannya yang kusut, dan mengenakannya. Di belakangnya terlihat Maki tengah meminum air setelah semalam hanya minum peju Nero. Keduanya terlihat canggung, Nero tak sanggup menatap wajah Maki, meski tadi mereka bercinta dengan hebatnya.
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIZzazdeIZd
"Jadi, di mana kau sekarang Nero?" tanya Maki, sembari menutup dadanya yang terbuka dengan selimut.
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrG9EHTWJKq
"Aku jadi pedagang obat keliling, aku bertemu orang baik saat kalian membuangku, dan aku menjadi muridnya," jawab Nero, masih diliputi rasa kesal.
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpZDDn25nrc
Maki tertunduk, ia tampak menyesal atas apa yang telah ia perbuat pada Nero dulu.
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiGmcTNT37Z
"Maafkan, Bunda. Nero, Bunda bersyukur kau selamat, sebenarnya saat Bunda tahu kalau anak-anak membuangmu... Bunda bersikeras meminta mereka untuk mencarimu kembali. Bunda begitu menyesal, sampai tahun demi tahun berlalu.... Dan akhirnya Bunda berakhir di tempat seperti ini."
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUVeVyQqugt
"Bunda, apa yang telah terjadi padamu selama ini. Kenapa kau menjadi seorang pelacur?"
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnFwB4Abihq
Maki tersenyum tipis, ia memepet Nero yang gugup, dan duduk di sampingnya.
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVgBMSeLfBg
"Banyak hal telah terjadi Nero, mungkin semua yang terjadi pada Bunda merupakan karma karena telah menelantarkanmu."
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaNx0yw6ffd
Maki pun menceritakan semua yang ia alami selama beberapa tahun ini. Mulai dari desa yang diserang oleh bandit, dirinya dan anak-anak panti yang dijual di pasar gelap, serta pertemuannya dengan Simmons yang merubah hidupnya.
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxUTarkMS2Y
"Seperti berat, Bunda. Aku turut sedih dengan apa yang terjadi padamu."
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLvyi7AEJXQ
Maki menggeleng lalu tangannya dengan nakal masuk ke dalam pakaian Nero, dan memainkan dadanya yang bidang. Maki mendekatkan mulutnya ke telinga Nero, dan meniupnya dengan tatapan nakal.
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdW7FbcNjjY
"Fuuhh....! Jangan panggil aku Bunda, aku bukan ibumu, panggil saja Maki."
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTUWFh3lU3e
"Ma-maki!?"
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Pnuppo6tz
Nero berusaha menjaga jarak, bukan karena ia tak tertarik dengan Maki—tapi Nero takut kalau nafsunya akan kembali lagi.
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg1Y8N7bmGa
"Benar sayang, emm boleh kupanggil sayang kan?"
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9n2LRQQfTL
Nero menelan ludah, Maki benar-benar tau cara mempermainkannya. Nero terus memegangi kontolnya, dan bergeser ketika Maki terus memepetnya.
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu9IfrefB7s
"To-tolong hentikan, Bu—Maki. Aku harus kembali, masterku sedang sakit."
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjdIOinMXrJ
"Hooh, kau khawatir ya. Tapi kenapa kontolmu begitu keras?"
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9GyDlBpKHF
Maki meraba selangkangan Nero dan meremas kontolnya dari balik celana. Nero menepis tangannya, dan cepat-cepat berdiri.
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFSDy1dehiD
"Tunggu! Neroo!"
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwJgFYYnFoa
Saat Nero ingin pergi tiba-tiba Maki memeluk tubuhnya dari belakang, samar-samar Nero bisa merasakan dua bongkahan tetek membebani punggungnya.
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDTz4AxPbcU
"Jangan tinggalkan aku.... Sepertinya.... Sepertinya aku kecanduan dengan kontolmu. Aku tak yakin bisa melayani pelanggan seperti biasa lagi, mungkin saat aku bercinta dengan mereka aku akan selalu terbayang kontolmu yang besar itu."
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrC8NUEAgow
Sebelum cukup jauh, Nero secara lembut melepas tangan Maki, dan berbalik cepat mencium bibirnya. Tindakan Nero itu sontak membuat kedua pipi Maki memerah malu, ia memalingkan wajahnya tak mengira Nero akan membalasnya seperti itu.
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8W4GDL51qP
"Aku akan sering ke sini, Maki. Tenang saja, selama masterku masih berkontrak dagang dengan Simmons, aku akan selalu memesanmu jika aku kemari."
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe6zToeyOAe
Jantung Maki berdebar-debar ia tak mengira Nero yang dulu seorang bocah tukang coli, akan membuatnya begitu baper seperti ini.
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLmL5dh2VL0
Setelah saling berciuman, Nero pun keluar dari kamar itu. Saat keluar ia bertemu ajudan Simmons yang tadi membawanya, dan di antar pulang olehnya.
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKN8SUjQXdM
*****
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVJLfVbmNaN
Satu bulan telah berlalu sejak Simmons menjadi pelanggan tetap Nero, mereka terus memproduksi ramuan perangsang dalam jumlah besar karena banyaknya permintaan di distrik pelacuran.
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj1YvWKxXE0
Lama kelamaan rumor tentang ramuan perangsang Nero mulai tersebar ke seluruh penjuru kota. Orang-orang mulai ingin mencoba sendiri keampuhan ramuan itu, dan akhirnya ramuan perangsang itu menjadi barang langka.
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAHD33JjWOy
"Ahhhh..... Rara....!" desah Nero saat Rara mengocok kontolnya, dan mengarahkannya pada sebuah tabung reaksi.
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4m3rwHMSY0
"Cepat keluarlah, Tuan. Kita punya banyak pesanan," desak Rara sambil terus mengocok kontol Nero.
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhVWJHAquZS
Peju menyembur dari lubang pipis Nero, dengan hati-hati Rara mengumpulkan semuanya menjadi satu, lalu mengambil tabung reaksi yang lain.
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTZmOwPXomt
"Eh, bukannya tadi kau bilang yang terakhir? Kenapa ada lagi?"
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ74nFHrim6w
"Ini untuk cadangan. Cadangan, Tuan..."
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSMEmtOdBn7
Nero mengernyitkan dahi, kalau begini terus Nero merasa lama-lama akan mati seperti dirinya di kehidupannya dulu. Ia harus mencari cara untuk mengatasi masalah ini.
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmHmz6p0YKI
"Tu-tuan, ada hal yang ingin aku bicarakan padamu..."
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyl0GFBg0Wf
Tiba-tiba Waka datang dengan wajah malu-malu.
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2qnd5feLh7
Nero menatapnya heran.
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhLIvyA4MRW
"Kenapa Waka? Apa ada yang salah?"
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCWCUbBBdUa
Waka menggetarkan bibirnya, ragu untuk mengatakannya pada Nero.
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfmK3seV89z
"Aku... Aku...."
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa8NXRY9Tbx
"Ada apa? Ada ada yang menggodamu? Waka!"
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnuYMHPWmwq
"Aku... Hamil....."
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtynBc6uqbF
Petir menyambar ke ubun-ubun Nero saat Waka mengatakan kehamilannya. Ia hanya meringis sambil membayangkan bagaimana repotnya ia dulu saat Rara hamil.
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWjbNxKRkuA
"Eh!? Benarkah? Selamat, ya Waka!" ucap Rara lalu segera mengecek perut Waka dengan sihirnya.
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIDrqDsrhqG
Saat kedua budak seksnya itu tengah berbahagia atas kehamilan Waka, kepala Nero dipenuhi oleh berbagai macam hal. Ia harus mencari rumah untuk tinggal mereka saat Waka hamil, ia tak bisa terus tinggal di penginapan itu—karena tak baik untuk ibu hamil.
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn3HgpZK5Af
Meskipun Nero adalah pria hyper seks tapi pantang baginya menyuruh wanita untuk mengaborsi anaknya. Baginya semua bayi pantas lahir ke dunia ini, baik atau buruk itu terserah jalan yang mereka pilih.
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYwpi2aUBUz
"Rara, Waka. Aku akan ke Simmons, mungkin ia tahu rumah yang bagus untuk merawat anak-anak," kata Nero setelah berpikir cukup lama.
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzFt7XftrN6
"Tuan, kau yang terbaik!" seru Waka sambil memeluk Nero dengan mesra.
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8CtkuZsN1O
Waka memberi Nero sebuah blowjob sebagai hadiah, karena ia serius memikirkan nasib anak mereka ke depannya.
507Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUV9q5q6w0N
