x
"Tuan Arjun memang bersikap dingin pada semua istrinya dia jua tidak pernah memanggil istrinya ke paviliun nya. Nyonya Nike selalu berusaha menarik perhatian tuan untuk mendapatkan kasih sayangnya. Namun itu sia-sia."
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq4z0oG1Kcj
"Apakah semenjak menikahi mbak Nike dan istri yang lain belum pernah di sentuh nya sama sekali?"
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk4pC78q5zL
"Gosip yang beredar memang seperti itu, entah mengapa."
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWnFVfcv5JS
"Pria tua itu lebih tepat di sebut kulkas dua pintu bukan?"
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp4ACoXHAkE
"Jangan kamu berbicara seperti itu Dinda."
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIY096rFbV1
"Kenapa memangnya Daniar?"
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUOyKAJQOA0
"Nanti aku takut kalau ada yang mendengarnya Dinda."
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3q0MF9sLrG
"Ups maaf hehe. Ya sudah yuk kita pergi dari sini."
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSh2UCcLNMr
Dinda menarik tangan Daniar untuk segera pergi dari sana. Sedangkan di paviliun milik Nike sangat kesal dan membanting semua barang yang ada di meja rias nya.
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIo5l7HoNIm
"Haaaaggghhhh.. Mengapa? Mengapa kau tidak pernah melihatku Arjun? Aku ini istrimu bukan boneka mu. Aku istri yang juga butuh perhatianmu. Untuk apa aku bergelimang harta di sini kalau kasih sayangmu tidak bisa ku dapatkan. Kenapa?!"
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6xCrXqEPaw
Di malam hari Dinda tidak bisa tidur lalu berjalan ke arah jendela dan kemudian dia melihat lampu masih menyala di salah satu ruangan yang ada di sana. Dinda juga memikirkan pohon rambutan yang dia panjat tadi pagi.
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtOarEvGv1s
"Kenapa di sana lampunya masih menyala? Bukankah itu adalah ruang perpustakaan? Siapa orang iseng yang membaca tengah malam begini?"
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC1BE9p7So6
"Oh ya ngomong ngomong apa kabarnya pohon rambutan tadi pagi itu ya? Aku bahkan belum sempat mencicip rasa manisnya buah rambutan itu?"
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFy7u1tpzhr
Diam-diam Dinda keluar dari paviliun nya dan pergi menuju ke pohon rambutan yang tadi pagi di lihatnya.
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡECv7vEIqwi
"Hah?? Gila?!" Dinda begitu terkejut pohon rambutan itu tidak berada di sana.
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxM5kmiiqyO
"Kulkas dua pintu itu menebang nya. Aaarggghhh.."
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCBHcGF8Twj
Dinda juga melirik ke arah perpustakaan. Berjalan mengendap-endap. Dia sangat penasaran siapa yang berada di sana.
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjErdZz0ngn
Kriieeettt.. Dengan hati-hati Dinda menutup kembali pintu perpustakaan itu setelah dia membukanya.
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOT5GLse05P
"Eh tidak ada siapa pun di sini. Mengapa lampunya masih menyala?"
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTkn7za1pSv
Dinda tidak berjumpa dengan seseorang di perpustakaan itu. Dia juga memutuskan untuk berkeliling melihat-lihat sebentar sebelum kembali ke paviliun.
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfQwXtQnu8Q
"Eeeuuuhhh.. Buku apa ini? Tidak ada novel atau apalah gitu. Majalah dewasa misalnya yang hot hot. Hehe." Dinda tersenyum terlihat begitu mesum.
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaQ4yIjXila
Dug.. Dinda menoleh saat terdengar benda terbentur.
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsVXOWaLrs5
"Hantu? Siapapun itu? Tolong maafkan aku, aku tidak bermaksud mengganggu hanya membatu untuk mematikan lampunya saja baru setelah itu saya akan segera pergi dari sini."
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeS4ZDVdSCl
Lalu kemudian Dinda menghampiri meja yang ada di perpustakaan itu dan Dinda juga menemukan majalah dewasa di sana.
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwic7789tWp
"Eh apa ini? Siapa yang membaca majalah dewasa di sini? Tapi gambar ini. OMG."
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWMptRrKgpB
Mulut Dinda menganga saat melihat banyak gambar wanita yang menggunakan pakaian seksi begitu menggoda itu.
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQDASjRSdLo
"Pasti dia seorang pria. Hahaha dia pasti sudah kabur saat aku datang. Dasar pria mesum." kata Dinda tidak sadar kalau ada sepasang mata yang sedang mengawasi semua gerak-geriknya.
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNQtBiG14tP
"Apa kamu menikmati juga gambar-gambar itu?" ternyata tuan Arjun lah yang sedang berada di sana.
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL6TDV6RyaP
Dinda mengangkat wajahnya ke atas, kini wajahnya dan wajah tuan Arjun begitu dekat jaraknya. Tuan Arjun terdiam saat melihat wajah Dinda, karena ini adalah pertama kalinya dia bertatapan muka dengan wanita sedekat itu.
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7jJIbv66Cd
Deg.. Deg.. Deg..
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBPvPdboWP0
Dinda dengan jelas bisa mendengar detak jantung tuan Arjun yang berdetak dengan kencang.
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzMTz1BbYZk
"Sedang apa kamu di sini? Ini adalah perpustakaan pribadiku. Oh ya satu lagi apakah kamu sangat menikmatinya ya?"
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4PPP44zssn
Dinda tersadar dan tidak sengaja menjatuhkan majalah dewasa itu. Kemudian Dinda kembali ke paviliun nya.
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdDhBLOT7mB
"Kamu setan kecil yang selalu membuat masalah." kata Arjun setelah Dinda pergi keluar dari perpustakaan pribadinya itu.
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPYgL0vPdSe
"Kamu terus awasi dia Rendi. Jangan sampai dia terluka sedikit pun."
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyZ864z6amK
"Baik tuan." kata Rendi patuh.
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ64IQaZ5But
Rendi adalah orang kepercayaan tuan Arjun yang sangat setia padanya.
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSTXsWgUvig
Keesokan harinya Daniar membangunkan Dinda lebih pagi karena Daniar menerima kabar kalau nyonya besar akan datang berkunjung ke kediaman tuan Arjun.
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb8NViRalUJ
Memang sejak menikah tuan Arjun jarang berkunjung ke kediaman orang tuanya bahkan hampir tidak berkunjung sama sekali.
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGS9M92HVSI
"Dinda bangun, Dinda ayo bangunlah cepat."
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb3BdL4oaOs
"Em ini jam berapa memangnya Daniar?"
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfsK2UZfBOs
"Jam empat pagi Dinda, ayo cepat bangun dan mandilah."
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZBPg78FXv0
"Hoaaammm masih pagi Daniar nanti saja kamu bangunkan aku kembali ya."
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG2yUX4lMnh
"Tidak bisa Dinda, karena nyonya besar akan berkunjung ke kediaman ini."
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWgfInbPHMD
"Nyonya besar, nyonya besar itu siapa Daniar?" tanya Dinda yang belum mengetahui kalau nyonya besar adalah ibu mertuanya.
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQAdLURNRDX
"Nyonya besar bernama Clarissa, beliau adalah ibu dari tuan Arjun Saputra, Dinda." jawab Daniar sedikit menjelaskan siapa itu nyonya besar pada Dinda.
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3N9O8VTQ3X
"Ibu dari tuan Arjun, berarti itu adalah ibu mertuaku dong?"
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI2K1f9C0s9
"Iya Dinda makannya cepat bangun dan sambutlah beliau dan sarapan bersama dengan beliau hari ini."
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnkfsLLlPFg
"Ba-baiklah aku akan bangun sekarang." kata Dinda dengan mata yang masih ia pejamkan karena masih mengantuk.
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡffjoPmWcNx
Sementara itu nyonya besar masih berada di kediamannya untuk bersiap bertemu dengan anaknya dan semua menantunya.
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA5QucTUCyw
"Hari ini aku akan mengunjungi kediaman anakku, ada beberapa hal yang ingin aku bahas dengannya."
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjH1JPxU7SU
"Permisi nyonya besar mobil sudah siap." kata salah satu abdi dalem di kediaman nyonya besar.
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAlEdP2PNUq
"Baik, tunggu dulu sebentar lagi saya akan segera turun."
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgtDWDHCpHl
"Baik nyonya besar, saya pamit undur diri, permisi nyonya besar." kata salah satu abdi dalem itu yang pamit pergi meninggalkan nyonya besar di kamarnya.
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxylv9rkb9R
Tak beberapa lama mobil yang di tumpangi oleh nyonya besar melaju ke kediaman tuan Arjun.
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡteMvh7KeDB
Di kediaman tuan Arjun para istrinya sudah keluar dari paviliun berkumpul di gedung utama kediaman tuan Arjun, kecuali Dinda yang masih siap-siap di paviliun nya.
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb0wEy4hzkw
Nyonya besar pun tiba di kediaman tuan Arjun. Melihat nyonya besar tiba di kediaman ketiga istrinya sudah menyambut kedatangannya, kecuali Dinda yang masih dalam perjalanan menuju ke gedung utama.
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvVX1qgGVFd
Sesampainya di gedung utama Dinda segera menyambut nyonya besar atau ibu mertuanya, nyonya besar bingung dan akhirnya bertanya tentang Dinda.
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ISvNcOtEN
melemahkan nyonya besar tidak mengetahui pernikahan keempat tuan Arjun. Nyonya besar juga berharap setelah ini akan memiliki seorang cucu, itulah sebenarnya alasan nyonya besar ke kediaman tuan Arjun.
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3amNaJjfXN
"Permisi, maaf saya terlambat datang untuk menyambut nyonya besar." kata Dinda yang baru saja sampai di gedung utama.
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ61Hea0vh7C
"Iya nggak apa, siapa dia Arjun. Kenapa ibu baru melihatnya?"
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡctGT2MbqDX
"Dinda namanya ibu, dia adalah istri keempat ku."
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMrktPyyO2I
"Apa!! Dia istrimu juga jadi sekarang kamu sudah mempunyai empat orang istri, Arjun? Kenapa tidak di kabari?"
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmqLlMudJPR
"Sudahlah ibu jangan berdebat di sini. Sarapan sudah siap mari kita kemeja makan ibu, kita sarapan bersama."
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ3eTrilj4g
"Baiklah, nanti sebelum sarapan ibu ingin membicarakan sesuatu."
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiOcTAknY6e
"Baiklah ibu, ayo kita ke meja makan."
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqaKD2x1xTK
"Dinda, kamu duduk di samping ibu ya."
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuabeVGQG3n
"Baik nyonya besar."
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4qhbw2lEmB
"Jangan panggil aku nyonya besar Dinda. Aku ini ibu mertuamu dan kamu adalah istri anakku. Nyonya besar adalah panggilanku untuk para abdi dalem saja."
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWr39FMWVtO
"Baik nyonya bes.. Eh maksud saya ibu."
434Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi1DtFJeJjv
"Nah begitu. Ayo sekarang kita sarapan." ajak nyonya Clarissa.
ns216.73.216.154da2
