Kompleks apartemen.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWzJmoAGLOU
Brian Won yang baru saja datang langsung mendapatkan telepon dan Jeni Yan.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSwjNp7831d
" Halo Kak? Berapa nomor apartemen Kakak?" Tanya Brian Won dengan nada ragu.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4KBa2ogd4G
" Nomor 577, Brian mungkin kah kamu sudah tiba?" Tanya balik Jeni Yan dengan nada penasaran.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsb4owywKGJ
" Ya Kak, aku akan segera datang ke apartemen Kakak."
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWFmd6MfT89
" Baiklah, aku akan menunggu mu..."
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2GNHO4xB3u
Brian mematikan ponsel nya dan berjalan memasuki lift yang ada.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTqAncPKNvs
.....
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtqYkOS68ta
Lantai lima apartemen, Brian baru saja keluar dari lift dan langsung bergegas mencari apartemen bernomor 577.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡysBdJLLEbo
Setelah mencari selama lima menit atau lebih, Brian akhirnya tiba di depan pintu apartemen bernomor 577 itu.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDCl24j92Up
Ding!
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJz3MpIGv0B
" Iya sebentar..." suara seorang perempuan dewasa terdengar.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmA4ovuulmy
Pintu di buka dan seorang perempuan dewasa berambut hitam panjang muncul di depan Brian.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeNR6DSKL2N
Perempuan dewasa itu menatap Brian dengan senyum bahagia.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSA78tu0CII
" Kakak Jeni, lama tidak berjumpa." Sapa Brian dengan suara hangat.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmr04sLc3gS
Jeni Yan langsung bergerak dan memeluk Brian Won dengan pelukan yang erat.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5kTYDeLOS5
" Akhirnya, setelah dua tahun aku bisa melihat mu lagi." Bisik Jeni Yan pelan di samping telinga Brian.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2T15jksXYp
Brian Won menepuk - nepuk punggung Jeni Yan untuk menenangkan nya.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBktwbK21fQ
" Kakak Jeni tenang lah. Kita masih memiliki banyak waktu untuk terus bersama di masa depan." Ucap Brian Won dengan suara lembut.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGSa2vhFq7O
Jeni Yan terus memeluk tubuh Brian Won selama hampir satu menit sebelum kemudian melepaskan nya.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI4OOTWnUK3
" Mari masuk, Kakak sudah menyiapkan makanan favorit mu." Ucap Jeni Yan sambil menarik Brian memasuki apartemen.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyPnHZcACk3
Brian tidak melawan dan membiarkan diri nya di tarik oleh Jeni Yan.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUTPr5BM4tg
Melihat interior apartemen yang benar - benar asing membuat Brian merasa sedikit tidak nyaman. Namun perasaan tidak nyaman itu langsung hilang karena keberadaan Jeni Yan.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDDarsMTn6M
" Duduk lah, biarkan aku menyiapkan makanan untuk mu." Jeni Yan mendorong Brian untuk duduk di kursi dan ia sendiri bergegas mulai menyiapkan makanan.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ15VhvxSs8Q
Melihat bagian belakang tubuh Jeni Yan yang sedang bekerja keras menyiapkan hidangan, Brian Won menghela nafas tanpa daya.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyNxiO65LUH
" Kakak Jeni, Kakak tidak perlu repot. Aku merasa tidak enak jadi nya." Ucap Brian Won dengan nada canggung.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTT0mLuspZD
" Haish, seperti sama siapa saja. Kakak malah merasa senang jika kamu mau memakan masakan Kakak.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ57oDJN9ge6
Jadi jangan merasa sungkan dan tunggu saja Kakak menyelesaikan semua nya." Jelas Jeni Yan dengan cepat.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlMum9UlnME
Brian Won tersenyum tipis mendengar jawaban Jeni Yan.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYdk0oP8h3j
' Andai saja kejadian itu tidak terjadi, saat ini pasti Kakak Jeni akan hidup bahagia bersama Saudara Ying.' pikir Brian Won dengan ekspresi sedih.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXdyEcdkWSw
Usai menunggu selama beberapa menit, meja makan yang tadi nya kosong langsung penuh dengan beberapa hidangan.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGa4WxtHZmF
Jeni Yan menyerahkan piring untuk Brian sebelum kemudian duduk di seberang nya.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzoedVF2qSV
" Ayo makan! Kamu tidak perlu merasa malu. Aku tahu kok jika orang hebat seperti mu pasti nya memerlukan energi yang banyak juga." Ucap Jeni Yan sambil tersenyum manis.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUDkyTCWDib
Brian mengangguk lembut dan mulai mengambil nasi dan lauk nya.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgIkjxy6rnq
Begitu Brian Won memasukkan satu cendok nasi + lauk ke dalam mulut nya, dia langsung mengangguk sekali karena merasa nostalgia.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf7WOxZF9HI
" Ini sangat enak, seperti yang di harapkan dari Kakak Jeni." Puji Brian Won dengan ekspresi lembut.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyUbsJGWxYQ
" He he, terima kasih atas pujian nya. Lalu jangan sungkan lagi, ayo habiskan semua nya!
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtOYCgiB08a
Karena Kakak tahu jika kamu akan datang, jadi nya Kakak memasak beberapa kali lebih banyak dari yang biasa nya." Jelas Jeni Yan dengan ekspresi bahagia.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEkabW5swjD
" Kalau begitu aku tidak akan sungkan lagi... Selamat makan..." Brian Won mulai melahap makanan di piring nya dengan lahap.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKVOJMNNMXX
Kurang dari satu menit, porsi yang biasa nya di tunjukan untuk empat orang langsung habis di makan Brian.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡojNl211PqA
Jeni Yan langsung berdiri dan menambah makanan di piring Brian dan membiarkan nya makan dengan lebih lahap.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXaK4mAFEiZ
Senyum bahagia yang sangat tulus muncul saat Jeni Yan menatap Brian Won yang tengah lahap memakan masakan nya.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQW2VncDnuf
Lima belas menit kemudian, semua makanan di meja habis dan hanya menyisakan tulang belulang nya saja.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6TRyuVEeuW
Sendawaa...
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRTs9Sbed6a
Brian Won tidak sengaja bersendawa dan langsung menutup mulut nya dengan ekspresi malu.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZaKnkW9YeX
" Kenapa? Apakah kamu malu jika bersendawa di depan ku?" Tanya Jeni Yan dengan nada main - main.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSqwWVWkzQm
" Tidak, bukan begitu Kak. Aku takut jika sendawa ku akan membuat Kakak merasa tidak nyaman, jadi aku memilih untuk menahan nya." Jelas Brian Won dengan nada malu - malu.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiNy389SFUB
" Hi hi hi, tidak apa. Anggap saja Kakak tidak ada." Jeni tertawa lembut dan berkata dengan nada menggoda.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0VnHwrBHqZ
"..."
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw7TLHWalot
Kemudian Jeni Yan dan Brian mengobrol bercanda selama beberapa saat.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAlyM0mQHz4
" Ehem... Kakak Jen, biar aku yang bagian mencuci piring. Kakak duduk saja di sini dan awasi aku." Ucap Brian Won sambil meregangkan ke dua tangan nya.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn1e5I0W6HR
" Baiklah. Tapi Brian, kamu sebenarnya mau mencuci piring atau malah menghancurkan piring? Kok melakukan peregangan seperti itu?" Tanya Jeni Yan dengan ekspresi menggoda.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0HMfHup3W3
" Hah? Tentu saja untuk mencuci piring, mana berani aku menghancurkan piring milik Kakak Jeni." Jelas Brian Won dengan ekspresi takut - takut.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZcD7TTA7Xl
" He he, baguslah kalau begitu. Lalu cucilah dengan baik, hasil nya harus bersih dan juga mengkilap!"
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHNv03UvKMx
" Ashiap!" Balas Brian Won dengan nada santai.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhkL0ln0zSd
Klunting, klunting...
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbSqK19e0Ut
Brian Won mulai mencuci piring dengan hati - hati. Dia adalah seorang prajurit khusus, kekuatan nya berada jauh di atas rata - rata. Oleh karena itu dia harus lebih hati - hati saat melakukan pekerjaan rentan seperti mencuci piring ini.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfdHj2PwslH
" Oh ya, bagaimana dengan perjalanan mu, qpa kamu sudah bertemu dengan Adik nya Juna?" Tanya Jeni Yan di sela Brian Won mencuci piring.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSJrcDHVjwh
Brian Won meletakkan piring yang sudah bersih di sisi kanan dan ia menghela nafas panjang tanpa daya.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQb5VFfi4yc
" Kacau, baru tadi aku bertemu dengan nya tetapi aku langsung di tolak mentah - mentah oleh nya." Jelas Brian Won dengan nada sedih.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPWGuXg2ySu
" Benarkah? Hem, ini kali pertama kalian bertemu bukan?" Tanya Jeni Yan dengan nada ragu.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZLu9I3fIMJ
Brian Won mengangguk lembut dan berjalan, " Memang. Ini adalah pertemuan pertama paling kacau yang pernah aku alami dalam hidup ini."
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAILpjyiZv0
"...." Jeni Yan terdiam.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBPozV5XL0d
Ekspresi nya terlihat sedikit aneh dan dia bertanya dengan ragu, " Memang nya bagaimana? Coba kamu ceritakan bagaimana pertemuran mu dengan Adik nya Juna."
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkJixeOrmAT
Brian Won mengangguk dan mulai menceritakan semua nya. Di mulai sejak di hadang nya ia oleh Luo Nang dan juga insiden satu melawan tujuh orang itu terjadi.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPy44EXFhTv
Setelah itu Brian Won juga menceritakan reaksi Vivian saat ia menyapa gadis itu.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMebyi7r7aG
Jeni Yan terus diam dan seperti nya ia sudah menebak sesuatu yang sedang terjadi.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfNhChW9zxa
" Brian, kamu salah karena telah menunjukkan kekuatan mu di hadapan publik.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvMu3aMMJUm
Tidak heran jika Vivian sampai mengatakan hal buruk seperti itu kepada mu.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKUu3mLntyL
Aku mengenal sedikit gadis itu, dengan karakter nya pantas saja jika ia langsung menyalahkan mu atas kematian Wan Juna." Jelas Jeni Yan dengan nada tanpa daya.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡge21rBRSDd
" Benarkah? Memang nya kenapa?" Tanya Brian Won dengan ekspresi bingung.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3q4kWLIJsA
" Hah... Brian, apa menurut mu kejadian saat kamu mengalahkan tujuh orang sekaligus seperti itu merupakan adegan biasa?" Tanya Jeni Yan dengan ekspresi serius.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ596biu7FOh
Brian Won tanpa ragu mengangguk," Bukan kah hal seperti ini memang sebuah hal yang biasa? Saat di tentara, aku bisa mengalahkan seratus orang dan semua nya menganggap pencapaian ku sebagai hal yang biasa.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5KDB9TbC3c
Inikan cuman 7 orang, kenapa bisa menimbulkan amarah Vivian kepada ku?" Tanya Brian Won dengan ekspresi polos.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUW8Ju8QRrd
"..." Jeni Yan terdiam.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlca19HvuBF
" Brian adik ku sayang, seperti nya Kakak Jeni harus memberi pelajaran mengenai akal sehat orang biasa kepada mu.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkvvHuowAjD
Mari! Hentikan dulu cuci piring nya. Kakak akan mulai mengajar mu dengan ketat hari ini!" Kata Jeni Yan dengan nada santai.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWHULIoVe5o
Tetapi entah kenapa, Brian Won merasa sedikit gugup saat ia melihat ekspresi dan mendengar nada suara lembut Jeni Yan saat ini.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGT9DTsba84
" Eh? Apakah harus sekarang?" Tanya Brian Won dengan nada ragu.
294Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiEJoCKww5f
" Ya! Jika kita menunda - nunda, entah kejadian mengerikan apa yang akan kamu tunjukkan kepada teman sekelas mu." Balas Jeni Yan dengan ekspresi santai.
ns3.16.30.154da2
