Kompleks apartemen.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7z5Ij7VoAN
Brian Won yang baru saja datang langsung mendapatkan telepon dan Jeni Yan.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn1zK2N67BC
" Halo Kak? Berapa nomor apartemen Kakak?" Tanya Brian Won dengan nada ragu.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsG4Xpg61AN
" Nomor 577, Brian mungkin kah kamu sudah tiba?" Tanya balik Jeni Yan dengan nada penasaran.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9hv7qK3oTH
" Ya Kak, aku akan segera datang ke apartemen Kakak."
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEUiBisE9Lw
" Baiklah, aku akan menunggu mu..."
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM5i0v2H0s4
Brian mematikan ponsel nya dan berjalan memasuki lift yang ada.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2sf47aQP1Q
.....
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTdGdND3bGa
Lantai lima apartemen, Brian baru saja keluar dari lift dan langsung bergegas mencari apartemen bernomor 577.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8iToNvQq0z
Setelah mencari selama lima menit atau lebih, Brian akhirnya tiba di depan pintu apartemen bernomor 577 itu.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY9mXNnSpIf
Ding!
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3XJgZ9m159
" Iya sebentar..." suara seorang perempuan dewasa terdengar.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAVi6utVAS6
Pintu di buka dan seorang perempuan dewasa berambut hitam panjang muncul di depan Brian.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPxIFrE74fC
Perempuan dewasa itu menatap Brian dengan senyum bahagia.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs55XYMdOgf
" Kakak Jeni, lama tidak berjumpa." Sapa Brian dengan suara hangat.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJFCaqCDkPy
Jeni Yan langsung bergerak dan memeluk Brian Won dengan pelukan yang erat.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyMVBt7H6bi
" Akhirnya, setelah dua tahun aku bisa melihat mu lagi." Bisik Jeni Yan pelan di samping telinga Brian.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOFmuBi5GbB
Brian Won menepuk - nepuk punggung Jeni Yan untuk menenangkan nya.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlhOMfIvvkt
" Kakak Jeni tenang lah. Kita masih memiliki banyak waktu untuk terus bersama di masa depan." Ucap Brian Won dengan suara lembut.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOz6dDdF1X4
Jeni Yan terus memeluk tubuh Brian Won selama hampir satu menit sebelum kemudian melepaskan nya.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Xl1uQPZrB
" Mari masuk, Kakak sudah menyiapkan makanan favorit mu." Ucap Jeni Yan sambil menarik Brian memasuki apartemen.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSQv0EDyxPl
Brian tidak melawan dan membiarkan diri nya di tarik oleh Jeni Yan.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUkfn0ms7MM
Melihat interior apartemen yang benar - benar asing membuat Brian merasa sedikit tidak nyaman. Namun perasaan tidak nyaman itu langsung hilang karena keberadaan Jeni Yan.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9KCvryyUBh
" Duduk lah, biarkan aku menyiapkan makanan untuk mu." Jeni Yan mendorong Brian untuk duduk di kursi dan ia sendiri bergegas mulai menyiapkan makanan.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdymEDOuQHP
Melihat bagian belakang tubuh Jeni Yan yang sedang bekerja keras menyiapkan hidangan, Brian Won menghela nafas tanpa daya.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBsPjzxgBOC
" Kakak Jeni, Kakak tidak perlu repot. Aku merasa tidak enak jadi nya." Ucap Brian Won dengan nada canggung.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdUkSmHLVHq
" Haish, seperti sama siapa saja. Kakak malah merasa senang jika kamu mau memakan masakan Kakak.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL8P40yYYNl
Jadi jangan merasa sungkan dan tunggu saja Kakak menyelesaikan semua nya." Jelas Jeni Yan dengan cepat.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡofxHLddhDM
Brian Won tersenyum tipis mendengar jawaban Jeni Yan.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs2VtlU2QXR
' Andai saja kejadian itu tidak terjadi, saat ini pasti Kakak Jeni akan hidup bahagia bersama Saudara Ying.' pikir Brian Won dengan ekspresi sedih.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKJwpUU559H
Usai menunggu selama beberapa menit, meja makan yang tadi nya kosong langsung penuh dengan beberapa hidangan.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV9bYPdQU91
Jeni Yan menyerahkan piring untuk Brian sebelum kemudian duduk di seberang nya.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡELGxq9IUKy
" Ayo makan! Kamu tidak perlu merasa malu. Aku tahu kok jika orang hebat seperti mu pasti nya memerlukan energi yang banyak juga." Ucap Jeni Yan sambil tersenyum manis.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ088HfY25fQ
Brian mengangguk lembut dan mulai mengambil nasi dan lauk nya.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwo5cJk4Pq3
Begitu Brian Won memasukkan satu cendok nasi + lauk ke dalam mulut nya, dia langsung mengangguk sekali karena merasa nostalgia.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmsWT8wt5ob
" Ini sangat enak, seperti yang di harapkan dari Kakak Jeni." Puji Brian Won dengan ekspresi lembut.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxUShG6xAKz
" He he, terima kasih atas pujian nya. Lalu jangan sungkan lagi, ayo habiskan semua nya!
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡveZ5ry1zgv
Karena Kakak tahu jika kamu akan datang, jadi nya Kakak memasak beberapa kali lebih banyak dari yang biasa nya." Jelas Jeni Yan dengan ekspresi bahagia.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrRPHQq8U3c
" Kalau begitu aku tidak akan sungkan lagi... Selamat makan..." Brian Won mulai melahap makanan di piring nya dengan lahap.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo1RiWZwyZJ
Kurang dari satu menit, porsi yang biasa nya di tunjukan untuk empat orang langsung habis di makan Brian.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSBneKXxJnV
Jeni Yan langsung berdiri dan menambah makanan di piring Brian dan membiarkan nya makan dengan lebih lahap.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9q3f3O0nHN
Senyum bahagia yang sangat tulus muncul saat Jeni Yan menatap Brian Won yang tengah lahap memakan masakan nya.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS7OQQ7dQEf
Lima belas menit kemudian, semua makanan di meja habis dan hanya menyisakan tulang belulang nya saja.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmqEzdY1aNN
Sendawaa...
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9bNBseelX3
Brian Won tidak sengaja bersendawa dan langsung menutup mulut nya dengan ekspresi malu.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2q8AAbvkhA
" Kenapa? Apakah kamu malu jika bersendawa di depan ku?" Tanya Jeni Yan dengan nada main - main.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkZOCUvXFMx
" Tidak, bukan begitu Kak. Aku takut jika sendawa ku akan membuat Kakak merasa tidak nyaman, jadi aku memilih untuk menahan nya." Jelas Brian Won dengan nada malu - malu.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZl1zf9iBuG
" Hi hi hi, tidak apa. Anggap saja Kakak tidak ada." Jeni tertawa lembut dan berkata dengan nada menggoda.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ZMWneUnET
"..."
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGsj6zGbRkG
Kemudian Jeni Yan dan Brian mengobrol bercanda selama beberapa saat.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOnKIHR2oop
" Ehem... Kakak Jen, biar aku yang bagian mencuci piring. Kakak duduk saja di sini dan awasi aku." Ucap Brian Won sambil meregangkan ke dua tangan nya.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHor7dY7vol
" Baiklah. Tapi Brian, kamu sebenarnya mau mencuci piring atau malah menghancurkan piring? Kok melakukan peregangan seperti itu?" Tanya Jeni Yan dengan ekspresi menggoda.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTlksb3rbQi
" Hah? Tentu saja untuk mencuci piring, mana berani aku menghancurkan piring milik Kakak Jeni." Jelas Brian Won dengan ekspresi takut - takut.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf455xNLb7N
" He he, baguslah kalau begitu. Lalu cucilah dengan baik, hasil nya harus bersih dan juga mengkilap!"
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfVmgMYRYsS
" Ashiap!" Balas Brian Won dengan nada santai.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaPaVmI7sXK
Klunting, klunting...
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK2n7x2yaFM
Brian Won mulai mencuci piring dengan hati - hati. Dia adalah seorang prajurit khusus, kekuatan nya berada jauh di atas rata - rata. Oleh karena itu dia harus lebih hati - hati saat melakukan pekerjaan rentan seperti mencuci piring ini.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWsn2w5pOt9
" Oh ya, bagaimana dengan perjalanan mu, qpa kamu sudah bertemu dengan Adik nya Juna?" Tanya Jeni Yan di sela Brian Won mencuci piring.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgMMyFwvC1r
Brian Won meletakkan piring yang sudah bersih di sisi kanan dan ia menghela nafas panjang tanpa daya.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIRlMPlnnRk
" Kacau, baru tadi aku bertemu dengan nya tetapi aku langsung di tolak mentah - mentah oleh nya." Jelas Brian Won dengan nada sedih.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2iSAqdgeBV
" Benarkah? Hem, ini kali pertama kalian bertemu bukan?" Tanya Jeni Yan dengan nada ragu.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1NFxYeJZ2j
Brian Won mengangguk lembut dan berjalan, " Memang. Ini adalah pertemuan pertama paling kacau yang pernah aku alami dalam hidup ini."
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAPSbhobFPk
"...." Jeni Yan terdiam.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡith8y3mZfp
Ekspresi nya terlihat sedikit aneh dan dia bertanya dengan ragu, " Memang nya bagaimana? Coba kamu ceritakan bagaimana pertemuran mu dengan Adik nya Juna."
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMwvp5gkdZo
Brian Won mengangguk dan mulai menceritakan semua nya. Di mulai sejak di hadang nya ia oleh Luo Nang dan juga insiden satu melawan tujuh orang itu terjadi.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaHFGZDEFAn
Setelah itu Brian Won juga menceritakan reaksi Vivian saat ia menyapa gadis itu.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0tK5Ogqh7y
Jeni Yan terus diam dan seperti nya ia sudah menebak sesuatu yang sedang terjadi.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPiw2NyPWXw
" Brian, kamu salah karena telah menunjukkan kekuatan mu di hadapan publik.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Zps6VTciJ
Tidak heran jika Vivian sampai mengatakan hal buruk seperti itu kepada mu.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzJZ1QjoW8Q
Aku mengenal sedikit gadis itu, dengan karakter nya pantas saja jika ia langsung menyalahkan mu atas kematian Wan Juna." Jelas Jeni Yan dengan nada tanpa daya.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoWILLfw3py
" Benarkah? Memang nya kenapa?" Tanya Brian Won dengan ekspresi bingung.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡovpnlhscAL
" Hah... Brian, apa menurut mu kejadian saat kamu mengalahkan tujuh orang sekaligus seperti itu merupakan adegan biasa?" Tanya Jeni Yan dengan ekspresi serius.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0pVDHaeXQp
Brian Won tanpa ragu mengangguk," Bukan kah hal seperti ini memang sebuah hal yang biasa? Saat di tentara, aku bisa mengalahkan seratus orang dan semua nya menganggap pencapaian ku sebagai hal yang biasa.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLYkTqcNGg5
Inikan cuman 7 orang, kenapa bisa menimbulkan amarah Vivian kepada ku?" Tanya Brian Won dengan ekspresi polos.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsoqBuvfJhC
"..." Jeni Yan terdiam.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH5Rw3lYCRZ
" Brian adik ku sayang, seperti nya Kakak Jeni harus memberi pelajaran mengenai akal sehat orang biasa kepada mu.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlxW4vyiwAx
Mari! Hentikan dulu cuci piring nya. Kakak akan mulai mengajar mu dengan ketat hari ini!" Kata Jeni Yan dengan nada santai.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ37ycixMG46
Tetapi entah kenapa, Brian Won merasa sedikit gugup saat ia melihat ekspresi dan mendengar nada suara lembut Jeni Yan saat ini.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6SQ8oTi0Ac
" Eh? Apakah harus sekarang?" Tanya Brian Won dengan nada ragu.
379Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvputEaadRT
" Ya! Jika kita menunda - nunda, entah kejadian mengerikan apa yang akan kamu tunjukkan kepada teman sekelas mu." Balas Jeni Yan dengan ekspresi santai.
ns216.73.216.167da2
