
Chapter 2: Celah yang Mulai Terbuka
POV Jaka
25848Please respect copyright.PENANAJpEjEBuo9o
Beberapa minggu belakangan, setiap kali Riska pulang kerja, selalu ada cerita baru dari kantornya. Kadang soal kerjaan, kadang soal gosip, tapi yang paling sering—tentang Nina.
25848Please respect copyright.PENANAnS78FRAzvs
Aku udah mulai hafal gaya dia kalau mau cerita hal "agak nakal". Awalnya senyum-senyum sendiri, terus ngeteh dulu, duduk selonjoran, baru deh mulai nyerocos.
25848Please respect copyright.PENANA1SwgW82ALP
"Mas, tahu nggak, Nina tuh parah banget hari ini..." katanya, matanya berbinar lucu.
25848Please respect copyright.PENANA5aoCDT1ymH
"Parah gimana?"
25848Please respect copyright.PENANANIyHgf7nxD
"Tadi dia cerita katanya pas dia liburan ke Bali, dia ketemu cowok bule. Terus... ya gitu deh. Mereka 'main'. Terus dia bilang gini ke aku, 'Ris... kamu tuh belum ngerasain nikmat dunia kalo belum nyobain yang ukurannya bule.'"
25848Please respect copyright.PENANARpxLONV8NN
Aku berhenti menggulir HP, menoleh ke Riska.
25848Please respect copyright.PENANA34t5xXL9nV
"Terus kamu gimana?"
25848Please respect copyright.PENANAO7l6i1Pgth
Dia nyengir. "Ya kagetlah! Aku cuma bisa bilang, 'Ih, Na... dosa banget.' Tapi dia malah ketawa dan bilang, 'Ris, nikmat itu kadang nggak ada di suami sendiri. Kamu belum tahu rasanya batang besar dan panjang yang bukan milik sendiri... itu tuh beda, Ris. Sampe ke ubun-ubun.'"
25848Please respect copyright.PENANAdFuFPyPZBg
Riska ketawa geli waktu cerita itu, tapi aku cuma bisa mengerutkan kening.
25848Please respect copyright.PENANA59mDVVnd51
"Duh, Mas... serem ya. Tapi lucu juga sih, Nina tuh kalau cerita vulgar tuh ekspresinya datar banget, jadi makin absurd."
25848Please respect copyright.PENANAXuyPPvljvM
Aku maksa ketawa, tapi dada rasanya sesak. Aku nggak suka dengar cerita kayak gitu dari istriku—apalagi dia kayak menikmati momen ngobrolin hal-hal vulgar bareng temennya itu.
25848Please respect copyright.PENANAyhJMNt7xcu
"Dia ngomong gitu ke kamu tiap hari?"
25848Please respect copyright.PENANAFktHA1kmKe
"Enggak sih, tapi sering. Dia tuh suka iseng ngajak aku ngobrol hal-hal kayak gitu. Kadang aku jawab sekenanya, tapi ya... ada aja yang bikin penasaran juga, sih."
25848Please respect copyright.PENANA5tVhako14z
Kalimat terakhir itu"bikin penasaran juga"masih terngiang-ngiang di kepala waktu aku coba tidur malam itu.
---
Pagi-pagi, waktu Riska lagi dandan, aku perhatikan dia lebih niat dari biasanya. Lipstik pink tipis, sedikit bedak, alis dirapihin. Wangi parfumnya juga baru.
25848Please respect copyright.PENANAsm8dH7pkES
"Parfum baru ya?" tanyaku, pura-pura santai.
25848Please respect copyright.PENANAlV04c6SC5m
Dia menoleh sambil senyum. "Iya, Nina ngasih. Katanya biar aku kelihatan lebih fresh."
25848Please respect copyright.PENANA4cy2i0FsKR
"Emang kamu niat kelihatan fresh buat siapa di kantor?" tanyaku sambil ngelirik.
25848Please respect copyright.PENANAmsv4vEejoI
Riska ketawa. "Ya biar enak dilihat aja. Masa keliatan kusam tiap hari?"
25848Please respect copyright.PENANAiTX1CtqAl1
Aku mengangguk, walau masih ada sisa sesak di dada. Aku nggak mau jadi suami posesif. Tapi sulit menepis perasaan bahwa Riska mulai... berubah. Cara bicaranya, cara berdandan, bahkan cara dia memandang dirinya sendiri—semua mulai bergeser.
25848Please respect copyright.PENANA9xom2HkWcd
Siangnya aku iseng buka-buka akun sosial media. Riska jarang update, tapi aku coba cari akun Nina. Setelah beberapa pencarian, akhirnya ketemu. Akunnya penuh foto-foto selfie dengan caption yang... cukup vulgar untuk standar temen istriku.
25848Please respect copyright.PENANANrw09OWQyI
Salah satu caption yang bikin aku menelan ludah:
“Kadang tubuh butuh yang asing... karena yang biasa udah nggak ngasih rasa.”
25848Please respect copyright.PENANAtqdXUaIw1i
Ada satu foto Nina dan beberapa teman kantor—termasuk Riska. Di situ istriku senyum, berdiri agak dekat dengan dua cowok yang belum pernah aku lihat sebelumnya.
25848Please respect copyright.PENANA8dxzlZpqTu
Aku nggak mau mikir macem-macem.
25848Please respect copyright.PENANAMEHZ9yqdHH
Tapi ya... sebagai laki-laki, ada insting yang susah ditepis. Insting bahwa sesuatu di balik senyum Riska belakangan ini bukan cuma karena "pekerjaan yang menyenangkan".
25848Please respect copyright.PENANAGHUaDGmbUR
Sore itu dia pulang telat. Katanya ada lembur mendadak.
25848Please respect copyright.PENANAyMeyGNlA0x
Waktu dia sampai rumah, aku udah siapin teh hangat.
25848Please respect copyright.PENANAbpUEOBr3jG
"Capek, Mas..." katanya sambil selonjoran di sofa. "Tadi Pak Arman bawain tumpukan invoice, padahal udah sore banget."
25848Please respect copyright.PENANACInc706Iws
"Pak Arman emang sering minta kamu kerja lebih ya?"
25848Please respect copyright.PENANAmWYUUV4Se6
Dia mengangkat bahu. "Kadang. Tapi ya namanya juga atasan. Aku nggak bisa nolak."
25848Please respect copyright.PENANAduGMWhXwck
Aku menahan diri buat nggak komentar banyak. Aku cuma ngangguk sambil menyodorkan teh.
25848Please respect copyright.PENANAIZeYhfi1kn
Riska menyesap pelan, lalu tersenyum. "Tadi pas Nina lihat aku masih kerja, dia nyeletuk, ‘Ris, jangan terlalu rajin nanti makin dilirik bos, lho. Si Pak Arman tuh seneng sama tipe yang nurut-nurut cantik kayak kamu.’ Hahaha, dasar Nina."
25848Please respect copyright.PENANAXl3slKKk6d
Aku hanya ikut tertawa kecil, walau hati ini makin nggak karuan.
25848Please respect copyright.PENANAaXCkSfTbDx
Aku ingin percaya, semua ini cuma gurauan kantor. Cuma obrolan iseng antara rekan kerja.
25848Please respect copyright.PENANApe8fJfFKpT
Tapi naluriku bilang, ini lebih dari sekadar itu.
Baca lanjutan versi tidak sensor & koleksi lainnya:
25848Please respect copyright.PENANAPh9FA3C6Ex
25848Please respect copyright.PENANAUlrAm2YnNU
https://victie.com/novels/perubahan-istri-alim-dan-polos
25848Please respect copyright.PENANAL9Yt2p8IFN
25848Please respect copyright.PENANA8JjvqKwZxT
atau copas link ke browsermu
https://linktr.ee/Dsasaxi88
25848Please respect copyright.PENANAPcjU0B9Bo2