x
"Permisi maaf tuan, saya ingin melaporkan sesuatu mengenai nyonya Nurma." kata Rendi yang akan memberikan kabar pada tuan Arjun.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFwNFjVeq3v
"Nurma, istri saya, ada apa dengan Nurma, cepat katakan Rendi?" tanya tuan Arjun.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqBuF3cqSao
"Kata salah satu pelayan nyonya Nurma, nyonya Nurma sudah dari semalam tidak ada di paviliunnya." jawab Rendi.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHGbeWCzhtY
"Apa..!!" tuan Arjun terkejut saat mendengar jawaban dari ajudan setianya itu.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUY1mq86kK6
"Mbak Nurma hilang.." Dinda juga ikut terkejut.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhyclWBieNE
"Nurma hilang.., bagaimana bisa kan kemarin masih duduk untuk berkumpul bersama dengan kita tuan." Nike dan Nurul juga ikut terkejut setelah menghentikan memakan sarapan paginya.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXcp9POL3u0
"Sayang."
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJMMiBSsXjF
"Iya om."
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡogQwxKxfoy
"Kamu tunggu di sini ya, Rendi ikut saya ke paviliun Nurma sekarang." pinta tuan Arjun.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmlSvJlHW6L
"Laksanakan tuan Arjun." kata Rendi patuh.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡox79OmBIm7
Tuan Arjun Saputra bersama dengan ajudan setianya pergi ke paviliun Nurma setelah berpamitan dengan Dinda.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnTKs3L8Ily
Ketika sampai di paviliun Nurma, Rendi melihat salah satu pelayan Nurma sudah tewas gantung diri, Dinda yang mendengar berita itu dari pelayan pribadinya, membuat Dinda ketakutan. Karena dia adalah salah satu orang yang mengetahui rahasia hubungan terlarang antara Nurma dan salah satu pengawal di kediaman tuan Arjun selain pelayan yang tewas gantung diri.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7l9dB0rJ11
Tok.. Tok.. Tok.. Suara pintu paviliun Nurma di ketuk oleh Rendi.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAV6KE3kk3C
"Kenapa belum di buka juga pintunya, Rendi coba dobrak pintunya." pinta tuan Arjun.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5UFi2wAMLQ
"Laksanakan tuan." kata Rendi patuh.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHltYF1LHxf
Brakkk.. Pintu kamar Nurma di dobrak oleh Rendi.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs6R059eKnr
"Astagfirullah, tuan lihat.." Rendi terkejut melihat salah satu pelayan Nurma gantung diri.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGNMsyJFYH2
"Dia tewas, kenapa dia bunuh diri, apakah ada sesuatu yang dia sembunyikan dari ku?" tanya tuan Arjun heran.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMCQrC656aZ
"Maaf tuan, sepertinya bukan karena bunuh diri tuan, sepertinya pelayan nyonya Nurma di bunuh oleh seseorang, tuan." jawab Rendi.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVpKqbjL3HP
"Dibunuh, mengapa dia di bunuh dan apa ada motif dari pembunuhan pelayan ini?, Rendi kamu selidiki kasus ini dan minta anak buahmu turunkan dia."
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkGAxcvu76j
"Baik laksanakan tuan."
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrRhI8aWaP1
"Apa..!! Yang benar kamu Daniar, pelayan mbak Nurma dibunuh dengan cara di gantung?" tanya Dinda memastikan.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuZDiEpKc4P
"Iya benar Dinda." jawab Daniar.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUwA0rzBkoZ
"Apakah habis ini aku yang akan bernasib sama dengan pelayan mbak Nurma." kata Dinda di dalam hati panik dan juga ketakutan.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLcbPisbiG4
"Kamu kenapa Dinda?" tanya Daniar.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWM5STSGuFZ
"Aku mau tanya sesuatu boleh?" tanya Dinda juga.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd5jCYKOv62
"Tentu saja boleh Dinda." jawab Daniar lagi.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG36KCvWf1V
"Oke, kamu itu kan sudah lama ya Daniar kerja di sini, apakah kamu mengetahui nama pengawal dengan nama panggilan win?"
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuaWwdpvbtV
"Nama panggilan itu win di sini banyak Dinda, ada Erwin, Edwin dan Darwin, memangnya kenapa Dinda?"
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHPI83U5gEt
"Tidak aku hanya bertanya saja Daniar."
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkW4BLa207d
Tanpa Daniar dan Dinda sadar bahwa dari tadi ada yang memata-matai mereka berdua di paviliun Dinda.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGDPfJXZ8Ap
Ya siapa lagi seseorang yang di maksud oleh Dinda, kemudian dia pun pergi dari paviliun Dinda dan mentargetkan Dinda lah yang akan jadi korban selanjutnya.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHm33ynWJ5U
"Kita tunggu tanggal mainnya nyonya." kata seseorang yang baru saja memata-matai Dinda di paviliunnya.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg66Wo2SEgN
"Siapa di sana?" tanya Daniar ketika melihat ke arah jendela kamar Dinda.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDxN68gbGJr
"Siapa, siapa Daniar?" tanya Dinda panik.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2lNBzE3Jq4
"Tidak tau Din, tadi aku melihat ada seseorang di balik jendela kamarmu." jawab Daniar.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡONQOJV2tyy
"Apakah yang di maksud Daniar adalah dia?" tanya Dinda di dalam hati.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcbZDRtjr1v
"Ya sudah ini Din baju yang kamu minta tadi, Din.. Din.. Dinda.." kata Daniar mencoba menyadarkan Dinda dari lamunannya.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaQpSTKkx5q
"Ha.. Iya, apa Daniar, tadi kamu bilang apa?" tanya Dinda yang tersadar dari lamunannya.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuA04iDvQNx
"Ini bajunya Dinda." jawab Daniar.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6BkezqfyMt
"Oh okay, aku mandi ya bye.."
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK3DZVeBT5S
Sementara di tempat yang berbeda seorang laki-laki yang dimaksud oleh Dinda sedang mengatur rencana untuk mengancam Dinda agar tidak buka mulut membocorkan rahasianya.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpEqnI0ydyr
"Aku harus membuat rencana agar bisa mengancamnya, ya saya tau caranya." kata seseorang di kamarnya.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxllGMZadiz
Tuan Arjun pun mendapatkan kabar dari Rendi, Nurma meninggal dunia karena meminum obat penggugur kandungan yang ternyata di berikan oleh kekasih gelapnya itu.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDdyxc4WFrX
Mengetahui hal tersebut membuat tuan Arjun marah besar sekaligus kecewa dengan Nurma. Dinda pun telah siap untuk menemui suaminya (tuan Arjun). Namun Daniar menghalanginya untuk menganggu suaminya, Daniar juga menjelaskan semua yang terjadi pada Dinda apa yang sebenarnya terjadi.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnBmvinpw0m
Dinda pun mengurungkan niatnya itu untuk menemui suaminya dan dia juga berniat untuk berjalan-jalan saja di kediaman.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9EbYli17P2
Pada malam harinya tiba-tiba saja mati lampu di kediaman yang sebenarnya itu adalah ulah dari seseorang yang menyabotase listrik di kediaman itu. Tuan Arjun sebenarnya mengetahui bahwa kediamannya ada yang menyabotase nya, tapi dia lebih memilih untuk menyelidikinya terlebih dahulu sebelum bertindak.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjFdlbeHFEi
Sampai pada akhirnya Dinda benar-benar diancam oleh seseorang itu.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1EX2TXGMZO
"Ha.. Kok, loh kok mati lampu kan padahal di sini itu tidak sedang turun hujan ya, atau ada perbaikan listrik yang konslet di kediaman ini, eh atau jangan-jangan si om lupa bayar listrik lagi makannya listriknya mati, ah tapi mana mungkin kan om kaya raya buktinya bisa membangun kediaman ini juga mempunyai istri empat, sudah lah saya pergi tidur lagi." keluh Dinda saat di kediaman tuan Arjun mati lampu.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFxTEWIzC67
"Ya sudah ku duga kau datang dan menyabotase listrik di kediaman ini, siapa lagi yang kali ini kau incar?" tanya tuan Arjun.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGQjwxAPYQ4
Drap.. Drap.. Drap.. Suara kaki melangkah masuk ke dalam kamar Dinda.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaSsZSpYwSy
"Sepertinya ada yang masuk ke kamar ini, Daniar kau kah itu?" tanya Dinda.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ82PeWMrZ22
"Bukan.." jawab seseorang yang tidak di kenal oleh Dinda.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ZLIBJVDxE
"S-siapa kau?"
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2YhJFM0yD4
"Aku malaikat pencabut nyawa."
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMxbR4Og9L4
"Apa..!!" Dinda terkejut saat mendengar jawaban dari seseorang itu.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxpUQOdunuJ
"Stttss.. Pelan kan suaramu atau.." seseorang itu mulai mengancam Dinda.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvOAOxqK8CQ
"Atau apa?"
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTZTQx8xgl2
"Pisau ini akan menancap di tubuh mengerti?"
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOm4JLcRtIO
Dinda mulai ketakutan saat pisau itu menyentuh wajahnya. Ya dia adalah Darwin, seorang pengawal yang menjadi kekasih gelap Nurma.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtJGmoSQyYC
"Jauhkan benda itu dariku."
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyEE1b8kChy
"Boleh saja, asal.."
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAV2PeRnuvJ
"Asal apa.. Apa yang kau inginkan dariku?"
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJKzMFOkzCG
"Aku ingin agar kau tidak mengatakan apa-apa pada siapa pun termasuk suamimu itu.."
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0u6uVGIn2h
“Berkata apa-apa, maksudmu?”
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuvdaG282ZL
"Alah kau ini jangan sok polos deh.."
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm71luyFol7
"Ya memang aku tidak mengerti apa yang kau katakan."
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJSwYjkEXxh
“Kau ingat Nurma dan pelayannya?”
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg7XSt2KIjY
"Iya, jangan-jangan kau.."
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6yLNKTRWkw
Darwin pun akhirnya membekap mulut Dinda dan membawanya pergi dari ruangan. Sementara itu di paviliun tuan Arjun mengingat kalau Dinda sangat takut dengan kegelapan, akhirnya tuan Arjun keluar dari paviliunnya untuk memeriksa Dinda di paviliunnya.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Ou45w6eSR
Dan rencana Darwin pun gagal membawa Dinda. Karena tuan Arjun yang tiba-tiba datang ke paviliunnya.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMOGGI8KRG0
"Sialan orang itu datang segala lagi ke sini, eh dengar ya nyonya tutup mulutmu itu, jangan pernah membuka atau mengungkap rahasia itu atau jika tidak kau akan bernasib sama seperti madu mu itu juga dengan pelayan madu mu itu." seseorang itu pergi meninggalkan Dinda di depan paviliunnya dengan keadaan masih terikat dan mulut di lakban.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡopWhYA9RhV
"Em.. Hem.." Dinda mencoba meminta bantuan.
337Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk1pwy8qHVH
Tuan Arjun tiba di paviliun Dinda saat lampu di kediamannya sudah menyala, melihat Dinda dalam keadaan terikat dan mulut di lakban segera berhamburan dan mendekati istri kecilnya itu.
ns216.73.216.85da2
