Pahlawan Perang Dunia [20]
856Please respect copyright.PENANAHIW2nCxn9a
“BAIKLAH CACING CACING MENYEDIHKAN! KALIAN AKAN MENGALAHKANKU DISINI”
856Please respect copyright.PENANAf4tagg7JUf
Kami semua Kelas J telah dibawa ke lapangan untuk melakukan ajakan ujian dari Sir Igor, 50 Pelajar termasuk aku itu berbaris menghadap ke Si Igor
856Please respect copyright.PENANA76rT5K4uXN
“Baiklah, pertarugn ini sederhana, jika kalian bisa menjatuhkan ku ke lantai maka kalian menang, kalian hanya memiliki waktu 20 menit. Dalam waktu 20 menit itu, kalian bisa menjatuhkanku dengan cara akupun! GYAHAHAHA”
856Please respect copyright.PENANASFFOAtcg0f
Semua pelajar kelas J menelan ludah secara bersamaan, ketika Sir Igor memakai posisi bertarungny. Auran dan bahkan penampilannya begitu mengantimidasi. Bayangan serasa lebih besar dari biasanya. Dan siapapun yang melihatnya, pasti diam tidak bergerak.
856Please respect copyright.PENANAkrM57Vm23u
“Hei hei, apakah kalian takut? Kalian bisa saja menyerah. Oh ya aku lupa, jika kalian kalah. Aku akan memberikan tugas yang sangat banyak! GYAHAHAHA”
856Please respect copyright.PENANAxEqzRUigQL
Sir Igor berkepala botak itu semakin mengancam kami. Karena tekanan itu, satu persatu pelajar mulai maju dan menyerangnya. Dan aku hanya diam mengamati dari jauh.
856Please respect copyright.PENANAFfemCiqbvJ
Setelah 10 menit pertarungan berlangsung, 49 Pelajar terkapar di tanah dan meraung kesakit. Sir Igor bukanlah orang biasa, Gerakannya tidak ada yang sia-sia dan semuanya tajam, sepertinya dia ahli dalam beberapa berladiri dan perpaduan dari tenaganya yang tak normal itu membuatnya tidak bergeming.
856Please respect copyright.PENANAcEwiWKLFck
“wah wah apakah sudah semua? Hmm… hei bocah, apakah kau takut melawanku? GYAHAHAHA”
856Please respect copyright.PENANAmehACj7wQW
Sir Igor menunjukku dan mulai menertawakanku. Aku berada di posisi yang sulit, dihadapanku, teman-teman sekelasku terkapar tidak berdaya, bahkan ada yang mulai berusaha berdiri, rasa pantang menyerah mereka memaksaku untuk melawannya, tapi aku tak ingin melawan Sir Igor karena mungkin aku akan kalah juga. Setelah beberapa saat berfikir, aku mengangkat tangan.
856Please respect copyright.PENANAFWsn11UCuJ
“Sir Igor, aku meminta waktu untuk berbicra dengan teman-temanku, lagian waktu yang tersisa adalah 10 menit lagikan?”
856Please respect copyright.PENANAzVhdKB5vDV
“hmm… baiklah lakukan sesukamu”
856Please respect copyright.PENANAgfNGFUe0q3
Setelah persetujuannya itu, aku mulai mendekati beberapa teman-teman kelasku yang terkapar. Pertama aku mendekati laki-laki berbadan besar dan berambut coklat pendek.
856Please respect copyright.PENANAjg2HJWW5n3
“Hei… apa maumu!?”
856Please respect copyright.PENANAAW1QPQtMBl
“sudahlah, dengarkan saja aku, kau dapat memukulku nanti. Akan menjamin kemengan kita”
856Please respect copyright.PENANAwCVCtVY5o9
Pada awalnya dia menolak untuk mendengarkanku, tapi setelah bisa menjamin kemenangan, dia mendengarkanku dengan seksama. Setelah dia mengaggukkan kepala. Aku mulai mendekati yang nomor dua.
856Please respect copyright.PENANAsKcjwNZtfG
Dia adalah seorang perempuan berambut hitam lurus sampai ke pinggul dan kontras dengan matanya yang coklat. Kesan pertamanya sama seperti lelaki yang pertama, tapi dia tetap setuju denganku.
856Please respect copyright.PENANAFlmPzWUlKx
Lalu aku mendekati lelaki yang ketiga. Lelaki ketiga ini memiliki badan yang kekar dan rambut pirang jigrak. Dia sepertinya adalah mantan preman atau semacamnya. Orang-orang dikelasku sebelumnya melihat dia dengan tatapan takut. Tapi aku tetap mendekatinya.
856Please respect copyright.PENANAurVLwHukaV
Setelah berjarak 1 meter dengannya. Lelaki itu bangun dan melontarkan tendangan kearahku.
856Please respect copyright.PENANA2IhRYI4aFG
“MENJAUH DARIKU!”
856Please respect copyright.PENANAY25iRv4Blm
“tenanglah kau dapat memukulku atau menyiksaku nanti, tapi aku dapat membuatmu mengalahkan pak botak itu, bagaimana apakah kau tertarik?”
856Please respect copyright.PENANAutQhQIaWxi
Aku yang berhasil mengelak dari serangannya mulai membujuknya. Dia terdiam dan melihatku beebrapa saat, tapi kemudian dia setuju dan aku mulai membisikkan rencananya.
856Please respect copyright.PENANAu8g3h54ZfX
“hei bocah, apakah kau sudah selesai? Aku mulai mengantuk disini”
856Please respect copyright.PENANAIk0fnNd0ak
“ya, maaf menunggu lama Sir.”
856Please respect copyright.PENANA76a3QLUlWb
Sir Igor yang berkata sombong sambil merenggangkan badannya. Aku yang sudah menyelesaikan memberitahu rencanaku kepada ketiga orang itu mulai berdiri mengitari Sir Igor.
856Please respect copyright.PENANA0x0dqsESnV
“hei hei apakah kau ingin mengepungku? Tindakan yang pengecut.”
856Please respect copyright.PENANA9cMSxq5CWM
“hahaha, bukankah kami dapat melakukan apapun. Atau kau takut akan kalah Sir Igor?”
856Please respect copyright.PENANABmYyTMpL6J
“Ughh… RRRR! KAU BERANI BOCAH AKU AKAN MNGELAHKANMU DULUAN!”
856Please respect copyright.PENANA1slRZXFGRm
Sir Igor lari dengan sangat cepat tepat ke arahku. Tapi sebelum Sir Igor berhasil menghampiriku, Pelajar perempuan berambut hitam itu mengintervensinya dengan tendangan.
856Please respect copyright.PENANAWuux9MInvx
“Cih, jadi kau mau kalah duluan PEREMPUAN!?”
856Please respect copyright.PENANAxhW4Y9saNC
Walaupun tendangan itu tidak dapat mengenainya. Perempuan itu dapat bertahan dari serangan Sir Igor dengan gerakannya yang lincah dan Fleksibel.
856Please respect copyright.PENANAZKFBMbpcMp
“hei Sir Igor”
856Please respect copyright.PENANAFqdIz1fyTr
“Ada ap-!? AGHHH MATAKU, BERANINYA KAU!”
856Please respect copyright.PENANAZbUnxNcjrt
Aku yang memanggilnya di tengah-tengah pertarungan melemparkan debu tanah kematanya. Dia yang dalam keadaan buta tersebut mulai membersihkan matanya, kemarahannya semakin besar kearahku.
856Please respect copyright.PENANApbGRr3LzXt
“MATILAHKAU! EH-!? LEPASKAN AKU!”
856Please respect copyright.PENANAsCs8fb3GaI
Sir Igor yang dipeluk dengan erat dari belakang oleh pelajar berbadan gendut dan besar itu meraung ingin dilepaskan. Tepat ketika ingin dijatuhkan dengan gaya ulat oleh Pelajar gendut itu. /sir /igor data bertahan dari tekanan yang bisa mencapai 100 Kilogram itu.
856Please respect copyright.PENANAFa47ob8Tcx
“hmm… sepertinya belum cukup ya, tapi bagaimana dengan ini?”
856Please respect copyright.PENANA77kG2fkOld
Tiba-tiba dari belakang pelajar gendut itu, pelajar bertampang preman dan berambut jingrak itu langsung berada di Sir Igor.
856Please respect copyright.PENANA5dJQdffhZt
“Apa!? Dari mana kau datang !?”
856Please respect copyright.PENANA2qYNsZopbq
“ini adalah kekalahanmu Pak TUA!” Pelajar berambut Jigrak itu mengucapkan salam kemengangan dan mulai melakukan kibasan tendangan bawah.
856Please respect copyright.PENANAI9A68hiBeo
“hahaha, basgus sekali tapi kalian tetap tidak akan bisa mengalahkanku” Setelah mengucapkan itu, Sir Igor mulai mengangkat kaki kirinya. Tapi hal itu tidak terjadi karena sesuatu menghantam paha kirinya.
856Please respect copyright.PENANALa6yr8ULZn
“apa!? Batu!?”
856Please respect copyright.PENANA59TsxtxUPI
Setelah tendangan kibasan itu berhasil mengenai kedua kaki Sir Igor. Pasir yang begitu banyak dihasilkan dari pertarungan itu membuatpandangan kabur. Tapi setelah pasi itu mulai mereda, aku dapat meihat Sir Igor jatuh ke tanah dengan keadaan telungkup.
856Please respect copyright.PENANAYq0WwBkqli
Aku dan semua Pelajar yang menyaksikan itu terdiam sesaat. Tetapi setelah menyadari pertarungan sudah selesai dan Sir Igor jatuh ke tanah. Teriakan kemenangan terdengar dari mulut kami semua.
856Please respect copyright.PENANAQiDenzCvlj
“wah wah aku tidak tahu bahwa kalian dapat menjatuhkanku, ini tdak pernah terjadi semenjak 12 tahun lalu GYAHAHAHA!”
856Please respect copyright.PENANAAzETAXtLth
Sir Igor yang berdiri sambil membersihkan pakaiannya itu mulai tertawa dan mengumpulkan kami untuk berbaris sekali lagi.
856Please respect copyright.PENANAeePT3U9kov
“baiklah, sepertinya kalian bukanlah CACING-CACING yang menyedihkan… baiklah hasil dari perteuranmu”
856Please respect copyright.PENANAFRqk5aZI9Y
Sir Igor mulai melihat stopwatch yang ada di sakunya.
856Please respect copyright.PENANA4kIIkRk5Ta
“baiklah, dan hasil waktunya adalah…”
856Please respect copyright.PENANAGcBx3sIc2n
Semua Pelajar kelas J terdiam dan menahan rasa harapan yang begitu besar. Kesabaran mereka utnuk melihat hasil seperti gunung merapi yang menahan letusannya. Sedangkan aku hanya diam dan melihat tanpa ekspresi.
856Please respect copyright.PENANA3HKwdjdQpC
“waktunya adalah 20 menit 4 detik. Yang berarti kalian kalah. GYAHAHAHAHA!”
856Please respect copyright.PENANA6rUTGg43fQ
Mendengar itu, semua pelajar yang capek dengan pertarunga itu mulai jatuh satu persatu karena terkulai lemas dan rasa kekecewaan yang begitu besar. dan juga yang berarti tugas yang menumpuk akan datang. aku yang mendengar hal itu memang merasa kecewa, perkiraan waktuku berubah ketika Sir Igor tidak langsung jatuh ketika di kunci dengan teknik gulat itu. Tapi apapun itu, kekalahan harus diterima.
856Please respect copyright.PENANAAD8nYKUKmP
“BAIKLAH CACING-CACING PELAJARAN HARI INI SUDAH SELESAI, KEMBALI KE ASRAMA KALIAN MASING-MASING DAN 1 JAM LAGI KITA AKAN BERKUMPUL LAGI DI LAPANGAN INI. APAKAH KALIAN PAHAM!?”
856Please respect copyright.PENANAw13R0r1wUE
“PAHAM SIR”
856Please respect copyright.PENANACGEBy6Xcqk
Mendengar pemberitahuan itu, kami semua mulai berhamburan pergi dari barisan dan kembali ke asrama. Tapi tepat ketika kau ingin pergi, aku dipanggil oleh Sir Igor untuk menghadapnya.
856Please respect copyright.PENANAwsTPpQyhYC
“Hei, siapa namamu?”
856Please respect copyright.PENANA3CJENobEFf
“Jusuf Pak!”
856Please respect copyright.PENANAbl6kcRDT7t
“Jusuf, aku ingin kau menjelaskan rencanamu tadi kepadaku”
856Please respect copyright.PENANAhz9aQxX3Lh
Mendengar hal itu aku mulai menceritakan rencana ku kepada Sir Igor.
856Please respect copyright.PENANAYzgpPYqNmN
“aku tidak melakukan hal spesial atau khusus. aku hanya membuatmu marah dan kehilangan konsentrasi”
856Please respect copyright.PENANAZ4ws7bRb4K
“begitu ya? Terus bagaimana dengan batu yang kau lemparkan tepat ke arahku?”
856Please respect copyright.PENANAVp551HvzrG
“batu? Aku tidak mengetahui maksudmu Sir Igor”
856Please respect copyright.PENANAl6HQVi60yF
“kau tidak tahu ya? Baiklah, dan KEMBALI KE ASRAMA!”
856Please respect copyright.PENANAg6v1vdW3zM
“BAIK SIR!”
856Please respect copyright.PENANA0Av7pqvpwl
Mendengar perintah itu, aku kembali menuju ke asrama, namun di pintu masuk asrama, laki-laki berambut jigrak dan lelaki gendut dan kekar, serta perempuan berambut hitam mengahadangku. Tanpa basa-basi, laki-laki berambut Jigrak itu memukul hingga aku terlempar kebelakang.
856Please respect copyright.PENANANrj7uHBkkM
“hei hei, kupikir kau kuat, kenapa kau tidak menahan seranganku?” lelaki jigrak itu bertanya kepadaku yang sedang terduduk di tanah
856Please respect copyright.PENANAqL665lZgDy
“tidak mungkin aku bisa menghadang pukulan dahsyat itu. Terlebih lagi aku lemah dalam bertarung”
856Please respect copyright.PENANA6Fk68k7eyQ
“benarkah? Hahahaha”
856Please respect copyright.PENANAojnXhRccMX
“hahahaha”
856Please respect copyright.PENANA8IkGkrSkgq
Kami berdua tertawa seperti orang aneh.
856Please respect copyright.PENANARQuea0Co2s
“haaa… baiklah. Perkenalkan namaku adalah Bara” Lelaki Jigrak itu memperkenalkan dirinya.
856Please respect copyright.PENANA0otxGOdZ8Y
“Namaku adalah Tara” dilanjutkan murid gendut dan besar itu. “dan namaku adalah Vina, salam kenal!” perempuan berambut hitam semampai itu memperkenalkannya dirinya juga.
856Please respect copyright.PENANAEIy3AM8DvC
“baiklah. Namaku Jusuf salam kenal juga.” Aku berdiri dan memperkenalkan diriku.
856Please respect copyright.PENANAeCM0khcsZe
“hei bukankah ini aneh, kalian memukulku dan mengajakku berteman setelahnya. Untuk apa sebenarnya pukulan itu?”
856Please respect copyright.PENANA92DcCpK1bf
Aku mulai bertanya kepada mereka
856Please respect copyright.PENANA7wp2E37LFb
“bukankah itu tidak aneh, bukannya kau membolehkan kami untuk memukulmu tadi sebelum membisikkan rencana ke kami” lelaki Jigrak bernama Bara itu menjawabnya.
856Please respect copyright.PENANABrral1QpMR
“ya, dan bahkan kami berdua belum mendapat giliran untuk memukulmu hahahaha” lelaki gendut yang bernama Tara juga ikut menimpali
856Please respect copyright.PENANA4gCQEE5cgU
“hahahaha”
856Please respect copyright.PENANAHeJmxMqgyP
“hahahaha…ha…ha…”
856Please respect copyright.PENANALL2shq1aBi
Aku hanya bisa ikut tertawa bersama mereka, tetapi karena kata ‘belum mendapat giliran memukul’, aku secara perlahan mulai menjauh dari mereka. Tapi mereka berdua mengetahui muslihatku. Aku mulai berlari dan mereka bertiga mulai mengejarku dengan ekspresi seperti rubah yang mengejar mangsanya. Haaaa… aku lebih baik dilihat dengan tatapan iri daripada dipukuli seperti ini.
856Please respect copyright.PENANAyTQKIX7hRq
856Please respect copyright.PENANAokvk19Ea9x
ns18.222.170.43da2