
Prolog
Kisah ini bermula dari seorang perempuan bernama Aisyah Maharany, seorang perempuan yang berstatus ‘berpisah’ dengan suaminya. Sudah beberapa tahun berlalu sejak putusan hakim mengatakan kalau mereka resmi bercerai.
Aisyah memiliki satu buah hati dari hasil pernikahannya, ia bernama Rayyan. Saat ini Aisyah sedang menggandeng tangan kecil Rayyan, berkeliling menikmati suasana sederhana di kebun binatang Bandung. Menjadi seorang single mom tentu bukanlah hal mudah bagi Aisyah, karna ia harus berperan penuh atas hidupnya dan juga hidup anaknya, karna itu ia berusaha semaksimal mungkin sebagai kepala keluarga maupun juga sebagai seorang ibu.
605Please respect copyright.PENANAVZYsNfYeZV
Dengan rasa cintanya yang begitu besar sebagai seorang ibu dan juga rasa bertanggung jawab sebagai seorang orangtua, Aisyah tak pernah terpikirkan untuk menikah lagi, tentunya ia belum menemukan orang yang tepat untuk menjadi seorang pendamping hidup maupun sebagai seorang Ayah untuk Rayyan.
Jika ditanya, apakah ia merindukan sosok pria dalam hidupnya? Tentu saja jawabannya ‘iya’, Aisyah tetaplah perempuan normal yang butuh kasih sayang dari seorang pejantan. Hari-harinya tak luput dari serangan rayuan pria-pria yang mencoba mendapatkan atensinya, baik dari tempat ia bekerja, maupun dari sosial media yang ia sering mainkan.
“Janda” merupakan sebuah kata yang seharusnya tidak dikhayalkan sebagai hal yang buruk, apalagi dilabelkan kepada perempuan dengan asumsi kalau jika dia menjadi “Janda”, ia akan mudah digiring oleh pria manapun, untuk sebuah agenda pribadinya. Bisa berakhir baik, bisa juga berakhir seperti asumsi masyarakat jika memandang seorang “Janda”.
605Please respect copyright.PENANANfpI390DNM
“Mah, Rayyan suka deh jalan-jalan sama Mama, makasih ya mah udah selalu bikin Rayyan seneng” ucap anak kecil itu.
605Please respect copyright.PENANA0vSuZ1uQFu
Mendengar ucapan anaknya, hati Aisyah sedikit emosional, ia pun mengecup kening anaknya, “Mama juga sayang banget sama Rayyan, tetap jadi penjaganya mama ya sayang.”
Hari itu mereka menikmati kebersamaan mereka.
605Please respect copyright.PENANAtYZwnC0Mav
***
605Please respect copyright.PENANAhQrJQaN122
Suara anak-anak kelas lima SD yang ia ajar memenuhi ruang kelas, tetapi pikirannya melayang entah ke mana. Rutinitasnya terasa begitu monoton, mengajar di pagi hari, mengurus anaknya, Rayyan, di malam hari, lalu tidur dan mengulang siklus yang sama keesokan harinya. Aisyah mulai merasakan jenuh pada kehidupannya.
605Please respect copyright.PENANAkr6cNSkRwd
Siang itu, saat jam istirahat, ia duduk di ruang guru sambil menyeruput teh hangat. Di hadapannya, Rina, rekan sesama guru dan juga sahabatnya menatapnya dengan tatapan menyelidik.
“Kamu kenapa sih, Yah? Dari tadi kayak orang bengong,” tanya Rina sambil mengunyah biskuit.
Aisyah menghela napas pelan. “Nggak tahu, Rin. Aku kayak… bosan aja. Hidupku gitu-gitu aja, kerja, ngurus Rayyan, tidur, besok ulang lagi. Kadang ngerasa sepi juga.”
Rina menaikkan alisnya, lalu tersenyum iseng. “Makanya, coba deh cari kenalan baru. Siapa tahu ada yang bisa diajak ngobrol, atau… mungkin lebih?”
Aisyah melirik temannya dengan tatapan ragu. “Maksudmu?”
605Please respect copyright.PENANAJVEDVb8D0i
Rina mengangkat ponselnya dan membuka sebuah aplikasi. “Main dating apps aja! Banyak lho orang yang ketemu jodohnya dari sini. Minimal ya, bisa dapet temen ngobrol baru.”
Aisyah terkekeh kecil. “Serius, Rin? Aku kan udah lama banget nggak mikirin hal-hal kayak gitu.”
“Justru itu! Udah enam tahun lho, Yah. Nggak ada salahnya coba. Nggak harus cari pasangan, tapi siapa tahu kamu ketemu seseorang yang nyambung buat diajak ngobrol.”
Aisyah menatap layar ponsel Rina, melihat bagaimana temannya itu menggulir profil orang-orang yang ada di aplikasi. Dalam hati, ia sedikit bimbang. Tapi ada bagian kecil dari dirinya yang penasaran.
“Tak ada salahnya mencoba mengikuti saran dari Rina.” ucap Aisyah dalam hati.
605Please respect copyright.PENANACDZCBrvjdw
“Udah deh coba aja Yah, daripada kamu juga gak pernah nanggepin mas Daud! Hihi” Rina mencoba menggoda sahabatnya itu.
605Please respect copyright.PENANA2ysS14Yx2b
Sejujurnya Rina sangat ingin sahabatnya ini memiliki pasangan lagi, karna Aisyah masih bisa dibilang cukup muda dengan usia yang belum terlalu tua.
Parasnya yang cantik, senyumannya yang manis khas wanita sunda, dengan bibirnya yang tipis menggoda, pria manapun pasti tergoda untuk menatap wajah cantik Aisyah. Klise memang, tapi itulah cara memuja ciptaan Tuhan bukan?
605Please respect copyright.PENANAJGCFV2mdPl
“Ih apasih Rin, sebel deh digodain terus aku sama mas Daud” gerutu Aisyah.
“Haha abis kan kalian sama-sama single, kamu Janda, dia Duda, udahlah tanggepin aja atuh mas Daud, orangnya baik dan sering perhatiankan sama kamu Yah, jadi ya coba aja.” ujar Rina.
“Nda mau ah, mas Daud bukan tipeku!” Aisyah kembali berkilah.
“Atuhlah kamu mah milih-milih, emang ada yang kamu suka? Coba kenalin dong, pengen tahu aku tipemu kayak gimana sih?” Rina mencoba menyelidiki sahabatnya itu.
“Hmmm… pokoknya adalah, kalau beneran jadi sama dia juga aku pasti kasih tahu kamu Rin.” Aisyah tampak sedikit menyembunyikan sesuatu dari Rina.
“Yaudah deh kalau kamu nda mau ngasih tahu, tapi jadi nda ini kamu mau coba-coba dating apps? Siapa tahu kamu bener-bener ketemu yang terbaik dari sini.”
605Please respect copyright.PENANAH9ZJKO4I4L
Aisyah tampak merenung memikirkan perkataan Rina, sebenernya belum lama ini ia sempat dekat seseorang yang ia kenal dari sosial media, tapi hubungan mereka sepertinya tidak melaju kemana-mana. “Yaudah deh nanti malam aku coba ya.” ucap Aisyah, Rani pun tersenyum mendengar respon sahabatnya itu.
605Please respect copyright.PENANAkOsuIS60fM
***
605Please respect copyright.PENANApY3ALue8YP
Malam harinya, setelah Rayyan tidur, Aisyah membuka aplikasi yang ia instal pada saat di sekolah tadi. Setelah ia mengisi data-data singkat tentang dirinya, ia mencoba aplikasi tersebut, ia mulai menggeser profil demi profil, malah kadang Aisyah melakukan match secara acak. Kadang ia membaca deskripsi singkat, melihat foto-foto yang dipajang. Setelah mendapatkan bebera match, beberapa orang mencoba mengajaknya mengobrol, tetapi tidak ada yang benar-benar menarik perhatiannya. Sampai akhirnya, sebuah notifikasi muncul:
“You have a new match!”
Aisyah mengklik profil itu, ia tampak bingung dengan profil orang ini, tak ada wajah disana, namun ada hal-hal menarik yang ditampilkan oleh profil tersebut. Seperti makanan, pemandangan, dan sebuah foto kucing yang lucu. Aisyah sangat suka dengan kucing sekalipun ia tidak bisa memeliharanya, karna Ibunya tidak suka sama sekali dengan kucing. Pada profil tersebut tidak ada deskripsi yang terlalu muluk-muluk, hanya sebuah bio sederhana:
605Please respect copyright.PENANAfUV46phD47
"Suka kopi hitam dan percakapan panjang. Percaya bahwa pertemuan terjadi di waktu yang tepat."
Aisyah membaca kalimat itu berulang kali. Ada sesuatu yang membuatnya ingin menekan tombol pesan. Setelah beberapa detik ragu, ia akhirnya mengetik:
"Hai, suka kopi hitam ya? Pahit dong?" Tidak butuh waktu lama sebelum balasan masuk.
"Pahit, tapi jujur. Sama seperti hidup, kan?" Aisyah tersenyum. Entah kenapa, kali ini ia merasa ingin melanjutkan obrolan lebih lama.
605Please respect copyright.PENANAyo2QqMZoqS
“Ohya, nama kamu siapa? Soalnya di profil nama kamu cuma BYY” tanya Aisyah.
“Hahaha, sengaja aku tulis gitu, supaya kalau dapet match ada bahan jadinya, biar ditanya sama yang match ”
“Dasar, sok misterius ih, jadinya nama kamu siapaaa?” tanya Aisyah semakin penasaran
“Namaku Bayu Adriansah, kamu Aisyah apa? Bukan Aisyah istri nanana kayak lagu itu kan? ”
605Please respect copyright.PENANAPgoBsS35Ua
“Enggak ya, nama aku Aisyah Maharany, panggilnya Aisyah aja ya, aku manggil kamu Bayu berarti?”
“Iya kamu bisa manggil aku Bayu, hmm kenapa kamu gak dipanggil Yaya aja? Jadi kalau udah akrab banget bisa manggil Yayank ” canda Bayu
605Please respect copyright.PENANAsHRZdIjQ71
“Belum apa-apa udah gombal aja neh”
“That’s dating apps do, right?” balas Bayu
605Please respect copyright.PENANAiwIAIJji68
Aisyah hanya bisa tersenyum, entah mengapa berbeda dengan match-matchnya sebelumnya, yang kali ini benar-benar terasa mengalir dan tidak ada kesan memaksa. Maka malam itu sebelum tidur Aisyah terus melanjutkan obrolannya dengan Bayu.
605Please respect copyright.PENANAUIpx5V19Kb
***
605Please respect copyright.PENANAkGZdzpqcOG
Keesokan harinya, ada sesuatu yang berbeda dari Aisyah. Langkahnya terasa lebih ringan, dan senyumnya lebih mudah muncul sepanjang hari. Bahkan saat menghadapi murid-murid yang berlarian ke sana kemari, ia tetap terlihat ceria.
Rina, yang sudah bertahun-tahun bekerja bersama Aisyah, langsung menyadari perubahan itu. Saat jam pulang sekolah tiba dan para murid mulai berhamburan keluar gerbang, Rina menunggu Aisyah di ruang guru dengan tangan terlipat di dada.
605Please respect copyright.PENANA1W4wBCFYd5
"Baiklah, ayo spill!" katanya begitu Aisyah duduk di sampingnya.
Aisyah tertawa kecil sambil melepas kerudung yang sedikit berantakan. "Spill apa?"
"Jangan pura-pura! Dari tadi senyum-senyum sendiri. Pasti ada sesuatu."
Aisyah menghela napas, lalu menatap Rina dengan mata berbinar. "Aku match sama seseorang tadi malam."
Rina membelalakkan mata. "HAH? Serius? Kok nggak bilang dari tadi? Siapa? Gimana orangnya?"
605Please respect copyright.PENANAqKowVxMDEQ
Aisyah tersenyum kecil, lalu mengambil ponselnya dan membuka aplikasi dating yang semalam ia pakai. Ia menunjukkan profil seseorang bernama BYY kepada Rina.
"Namanya Bayu. Dia beberapa tahun lebih tua dari aku. Katanya dia suka kopi hitam dan suka ngobrol panjang." ujar Aisyah sambil menggulir percakapan mereka.
605Please respect copyright.PENANA2kcuHz5mCK
Rina membaca beberapa baris chat mereka tadi malam. "Hmm... kelihatannya asyik diajak ngobrol. Terus, dia kerja apa?"
"Katanya dia seorang arsitek." jawab Aisyah sambil menyenderkan punggung ke kursi. "Tapi yang bikin aku tertarik bukan soal pekerjaannya sih, tapi caranya ngobrol. Dia nggak langsung nanya yang aneh-aneh, nggak buru-buru ngajak ketemuan, dan dia jawab dengan cara yang bikin aku pengen bales."
605Please respect copyright.PENANAbW73j15Vw1
Rina tersenyum penuh arti. "Wah, kayaknya ada yang mulai tertarik, nih."
Aisyah tertawa dan menggeleng. "Belum tentu, Rin. Aku masih ingin lihat dulu, dia orangnya kayak gimana. Tapi jujur, udah lama aku nggak merasa seseru ini ngobrol sama orang baru."
Rina menepuk bahu Aisyah pelan. "Ya udah, jalanin aja. Nggak ada salahnya menikmati prosesnya, kan? Yang penting, hati-hati dan jangan terlalu berharap tinggi dulu."
Aisyah mengangguk. Dalam hati, ia tahu Rina benar. Ini masih awal, tapi setidaknya, hari-harinya tak lagi terasa terlalu sepi.
TING
Sebuah bunyi pesan notifikasi terdengar dari ponselnya, Aisyah pun bergegas membuka ponsel itu, ia sebenarnya menantikan ada pesan lagi dari Bayu karna dirinya sempat izin untuk tidak membalas pesan Aisyah karna Bayu ingin fokus bekerja dahulu.
605Please respect copyright.PENANAusfY6Ejy39
Setelah Aisyah membuka ponselnya, ia cukup kaget karna notifikasi itu bukan dari seseorang yang ia harapkan melainkan dari seseorang yang pernah dekat dengannya beberapa bulan lalu. Seseorang yang sebenarnya menarik perhatian Aisyah dan Aisyah ingin sekali bisa dekat orang tersebut. Hati Aisyah berdebar-debar, karna sejujurnya ia sedikit sakit hati kepada orang ini, orang ini selalu dengan mudah datang dan pergi dari kehidupan Aisyah, perasaannya dipermainkan oleh dirinya, tapi Aisyah sangatlah menaruh hati dengan orang ini.
605Please respect copyright.PENANALOKLUBAEXP
“Hai, kamu apakabarnya? Aku semalem mimpi kamu lagi, kamu pasti tahu aku mimpi apa.” isi pesan tersebut yang dibaca oleh Aisyah.
Sambil melirik ke arah sahabatnya, Aisyah mencoba berhati-hati untuk tidak menunjukan gelagat aneh ataupun ekspresi yang akan membuat sahabatnya itu bertanya-tanya jika mendapati adanya perubahab bahasa tubuh dari Aisyah.
Aisyah pun membalas pesan tersebut, “Kabarku baik, kamu ilang-ilangan terus kak, sebel aku.”
Tak lama pesan Aisyah pun berbalas lagi, “Kamu gak mau nanya aku abis mimpi apa tadi malem?”
605Please respect copyright.PENANAAxE4M7W5Ki
Perasaan Aisyah gelisah, ia tahu arah pembicaraan ini, sejujurnya orang ini selalu mampu menggelitik perasaan tersembunyi Aisyah, yang selama ini tak pernah sekalipun Aisyah keluarkan. Tapi orang ini seperti punya daya ikat yang menarik Aisyah untuk terjerumus dalam penyimpangan bagi imannya.
605Please respect copyright.PENANAVBKXVu1PgK
“Kamu mimpi ML lagi sama aku?” balas Aisyah sambil berhati-hati agar tidak diketahui oleh sahabatnya.
“Iya Yah, aku mimpi ngent*t lagi sama kamu.” balas orang itu, seketika jiwa Aisyah bergetar membaca pesan balasan tersebut.
605Please respect copyright.PENANAMljazAtEua
=======
605Please respect copyright.PENANAueId1pTu56
Part 1
605Please respect copyright.PENANARVjcWtMWEP
Aisyah sampai rumah saat langit berganti menjadi malam, ia menyempatkan untuk ikut makan bersama teman-teman pengajarnya, disana lagi-lagi Aisyah digoda dengan Daud oleh teman-teman. Terlihat bahwa beberapa teman-teman Aisyah sangat menginginkan mereka berdua bisa jauh lebih dekat. Disela-sela bercengkrama itu Aisyah kembali membuka aplikasi dating apss nya, ia melihat bahwa Bayu sudah memberikan kabar bahwa ia sudah ada di rumah dan ingin mengobrol dengan Aisyah. Tetapi Aisyah memberi tahu bahwa saat ini ia masih diluar, mungkin satu jam lagi akan sampai di rumah.
605Please respect copyright.PENANAcNQMAfHJSU
Bayu pun mengerti dan mengatakan supaya Aisyah menikmati momen bersama teman-temannya, hal itu yang mulai membuat Aisyah terasa semakin nyaman dengannya. Hal itu juga sempat terintip oleh Rina dan ia memberikan senyum penuh arti kepada Aisyah. Hingga Aisyah akhirnya sampai di rumah, setelah ia beberes-beres ia pun kembali membuka aplikasi dan memulai percakapannya dengan Bayu. Bagi Aisyah, mengobrol dengan Bayu cukuplah nyaman, tidak ada obrolan yang terasa dipaksakan atau terlalu berlebihan. Bayu adalah tipe orang yang santai, tidak terburu-buru dalam menanyakan hal-hal pribadi, tapi tetap cukup penasaran untuk menggali lebih dalam.
605Please respect copyright.PENANAnEwMC00zG2
Bayu: "Jadi kamu kan udah lama sendiri ya? Apakah itu yang membuat kamu dating apps?"
605Please respect copyright.PENANABDtT3tXB3W
Aisyah menatap layar ponselnya sejenak sebelum mengetik jawaban, Aisyah tersenyum kecil.
Aisyah: "Iya, sudah enam tahun. Sejak pernikahanku berakhir, aku lebih fokus ke anak dan pekerjaan. Awalnya nggak terpikir buat coba cari seseorang lagi."
605Please respect copyright.PENANAIZHMo5keRy
Bayu: "Tapi kenapa main dating apps?”
Aisyah: "Awalnya cuma iseng aja, sih karna disuruh coba sama sahabatku. Dia bilang nggak ada salahnya mencoba. Lagipula, kadang aku juga butuh ngobrol dengan orang baru."
605Please respect copyright.PENANAY22nYgE36Z
Bayu membalas dengan emotikon tersenyum.
Bayu: "Aku juga gitu. Aku di sini lebih ke cari teman ngobrol. Kalau cocok, ya bagus. Kalau enggak, ya nggak apa-apa."
605Please respect copyright.PENANAOYdF8WVNr0
Obrolan mereka terasa mengalir tanpa beban. Setelah beberapa menit berlalu, Bayu tiba-tiba bertanya:
605Please respect copyright.PENANAWCjERsXHpb
Bayu: "Kamu mau bahas apa lagi? Atau ada yang mau kamu tanyakan ke aku?"
Aisyah menghela napas dan menimbang pertanyaannya. Ia sebenarnya punya sesuatu yang mengganjal, suatu kejadian tadi sore, munculnya seseorang yang sudah lama menghantui pikirannya, Adi
Aisyah pun mulai mengetik dan mencoba memberanikan diri untuk bertanya kepada Bayu..
605Please respect copyright.PENANA6VdtuWckWz
Aisyah: "Boleh tanya pendapat kamu tentang sesuatu?"
Bayu: "Tentu, coba ceritain."
605Please respect copyright.PENANA2ncs91Fmm1
Aisyah mulai mengetik panjang.
Aisyah: "Aku kenal seorang pria, namanya Adi. Dia nggak benar-benar ada dalam hidupku, tapi juga nggak benar-benar pergi. Kadang dia tiba-tiba muncul, basa-basi seolah-olah peduli, lalu menghilang lagi. Dan setiap kali dia datang, ada satu hal yang selalu terasa… aneh. Kadang ucapannya agak menjurus ke hal-hal yang nggak sopan, seperti menggoda dengan cara yang pada umumnya laki-laki hidung belang lakukan. Aku sendiri nggak yang gimana-gimana, karna sebenarnya akupun suka sama dia, aku jadi bingung menentukan pilihanku kepada orang itu.. menurutmu, kenapa ada pria yang berperilaku seperti itu?"
605Please respect copyright.PENANAWiDSEZy4GJ
Bayu butuh beberapa saat sebelum membalas.
Bayu: "Hmm… kalau menurutku, ada beberapa kemungkinan. Ada pria yang suka menggantungkan seseorang karena mereka cuma butuh validasi. Mereka nggak benar-benar peduli, tapi ingin tahu kalau mereka masih bisa menarik perhatian orang lain. Ada juga yang memang nggak serius dari awal, cuma ingin main-main."
605Please respect copyright.PENANAO0PKdVIYKW
Aisyah membaca pesan itu dengan sedikit melankolis, ada benarnya juga sih perkataan Bayu.
605Please respect copyright.PENANAT4Wr44XwNY
Bayu: "Dan soal omongannya yang mesum… buatku itu red flag. Kalau dari awal dia udah begitu, kemungkinan besar dia memang nggak menghargai kamu sebagai seseorang yang layak diperjuangkan. Pria yang benar-benar suka nggak akan bersikap kayak gitu."
Aisyah menghela napas panjang. Sejujurnya, ia tahu jawaban ini. Ia hanya ingin mendengarnya dari sudut pandang orang lain.
Aisyah: "Jadi kamu pikir aku harus berhenti merespon dia?"
605Please respect copyright.PENANAWY4zZ4h0Xl
Bayu: "Kalau kamu udah nggak nyaman dari awal, lebih baik begitu. Hidupmu terlalu berharga buat dihabiskan dengan seseorang yang cuma datang kalau dia lagi butuh sesuatu."
Aisyah terdiam beberapa saat.
Bayu: "Tapi itu pendapatku aja, ya. Keputusan tetap di tanganmu."
Aisyah tersenyum tipis. Malam ini, setidaknya, ia mendapatkan sedikit kejelasan.
605Please respect copyright.PENANADhVcCOrWju
Bayu: "Balik lagi ya, aku kan gak sepenuhnya kenal dengan kamu, kalau dalam hati kecilmu kamu ada rasa yang gimana-gimana sama dia sekalipun dia agak mesum ke kamu, pilihan untuk merespon akan hal itu sepenuhnya ada di tangan kamu, karna kamu udah dewasa Yah."
Aisyah: "Hmm.. iyasih, sejujurnya aku sampai saat ini masih suka sama dia, sekalipun emang dia agak sopan."
605Please respect copyright.PENANAKSZXFDNKrr
Bayu: "Lalu kenapa kamu masih ragu? Kamu emangnya menanggapin dia kalau dia lagi mencoba nakalin kamu?"
Aisyah tersenyum tipis lagi, sejujurnya ia tidak tahu harus berkata apa kepada Bayu, tapi mungkin dengan bercerita kepada Bayu ia bisa mendapat suatu pencerahan.
Aisyah: "Terkadang aku respon."
605Please respect copyright.PENANAWz1hUbCTjA
Bayu: "Oh wow, emangnya kamu respon kayak gimana?"
605Please respect copyright.PENANAmHVP5EZBgO
Aisyah sedikit ragu, ia ingin menahan diri untuk tidak membahas hal ini lebih lanjut, tapi lagi-lagi karna rasa nyaman berbicara yang mulai tumbuh kepada Bayu, iapun mulai mengetik apa yang ia rasakan kepada Bayu.
Aisyah: "Dia pernah beberapa kali mimpi hs sama aku, dan kadang ya aku respon hayuk aja gitu. Tapi gak pernah kesampean karna kita gak pernah ketemu."
605Please respect copyright.PENANAmQLZoJJkx3
Bayu: "Wow, aku gak nyangka kamu begitu Yah, berarti maaf, apakah kamu orang yang agak “nakal” Yah?"
605Please respect copyright.PENANAaw37oIaQ4f
Aisyah: "Jujur aku gak pernah nakal sama sekali, aku bahkan gak mau sex before marriage, makanya first time aku ya sama mantan suami aku. Nah si orang ini ntah kenapa tuh bisa aja ngebuat aku ngerespon hal-hal yang diucapkan, mungkin karna aku memang tertarik banget ya sama orang ini, makanya itu yang ngedorong aku kadang ngerespon dia."
Bayu: "Hmm, lalu kenapa akhirnya kamu ada keraguan? Aku sih gak masalah ya seseorang itu memiliki sifat tersembunyi seperti apa, menurutku itu hal yang cukup manusiawi, sekalipun itu dosa."
605Please respect copyright.PENANAWxp763QpFt
Aisyah: "Karna itu tadi, aku ngerasa dia gak benar-benar suka sama aku, makanya sikap dan perilakunya seperti itu. Tadi sore dia sempat menghubungin aku tapi ya aku cuma nanggepin dengan ringan.”
Bayu: "Sayang banget ya wanita secantik kamu di sia-siain gini, bodoh banget kalau orang itu gak mau sama kamu atau bahkan gak ngejar-ngejar kamu."
Aisyah: "Gak usah gombal deh ih hahaha, menurut kamu jadinya aku harus gimana supaya dapet atensi orang ini sebenar-benarnya?”
Bayu: "Gak pernah ada cara yang tepat sih Yah menurut aku, dan balik lagi semua pilihan lanjut atau tidaknya kamu menyukai orang itu ada ditangan kamu, apapun saran yang aku kasih kan tetap balik lagi ke kamunya mau ngikutin apa nda kan?"
605Please respect copyright.PENANAQhnjGDiQnE
Aisyah mencermati baik-baik perkataan Bayu, ia mencoba memikirkan perasaannya, apakah memang ia harus jadi orang yang mengejar Adi? Kemunculan pria itu tadi sore di layar ponselnya sudah menggoyahkan perasaan tersembunyi Aisyah. Ingin sekali Aisyah bersama orang tersebut, memiliki orang tersebut, sekalipun ia ilang-ilangan, Aisyah sungguh jatuh hati kepada orang tersebut. Ntah pesona apa yang dimiliki seorang Adi sampai Aisyah ingin sekali memiliki orang itu.
605Please respect copyright.PENANAQNChZ0P4Ai
Dengan sedikit ragu-ragu Aisyah pun mulai mengetik,
605Please respect copyright.PENANAzPBdslWEzN
Aisyah: "Semakin lama aku ngerasa, hubungan romansa di usia dewasa sepertinya tidak lepas dari sesuatu yang mesum ya? Salah satu alasan kenapa aku berpisah sama mantan suamiku karna dia tergoda perempuan liar, selama kami berumah tangga, aku gak pernah melakukan hal aneh-aneh, aku pun ngerasa cuma diam saat melakukan hubungan suami istri, aku sama dia gak pernah eksplor apa-apa. Aku kira hal itu sudah cukup tapi ternyata dia malah kepincut perempuan nakal.”
Aisyah: "Orang yang aku suka ini pun juga sedikit nakal menurutku, haruskah aku juga belajar nakal?”
605Please respect copyright.PENANAmxl1BnY0TZ
Bayu pun juga akhirnya mencermati curahan hati Aisyah, ia pun akhirnya mengetik sesuatu,
Bayu: "Kamu perempuan dewasa Yah, pilihannya ada ditangan kamu, kamu yang bilang loh kamu gak mau sex before marriage, berarti kamu memiliki iman yang cukup bagus, jadi apakah pilihan untuk menjadi nakal patut kamu pilih? Ya semua balik lagi ke kamu Yah."
605Please respect copyright.PENANAVrebic4UhP
Aisyah pun menimbang-nimbang setelah membaca pesan dari Bayu, ia merasa cukup senang bercerita kepada orang seperti Bayu. Ia seperti dihadapkan dengan sesuatu yang memang perlu pertimbangan cukup matang. Bayu memberikan segala opini untuk ditentukan oleh Aisyah sendiri.
605Please respect copyright.PENANA87iyShiF6S
Aisyah: "Jadi kalau aku pengen sekedar tahu untuk jadi nakal tuh harus mulai darimana?”
Bayu: "Hahaha kok nanya aku? Emang kamu tahu aku orang yang juga nakal?”
605Please respect copyright.PENANAsV6NFm6y04
Aisyah: "Ih.. aku salah yah? Yaudah deh maaf, aku kira kamu orang yang cukup berpengalaman.”
Bayu: "Hahaha emang benar kok, aku cukup berpengalaman ”
605Please respect copyright.PENANAse7UBsW4xc
Aisyah: "Tuh kan bener! Nda mungkinlah pria kayak kamu nda pernah mesum! ”
Bayu: "Judging banget nih ukhti Aisyah ”
605Please respect copyright.PENANAnKQ2V1Tp9B
Aisyah: "Yaudah atuh mas Bayu jadinya gimana?”
Bayu: "Eleh-eleh sekarang manggilnya pake mas, ada maunya nih pasti!”
605Please respect copyright.PENANA0BOWy8yxnF
Aisyah: "Atuhlah aku dibercandain terus, yaudah deh males-males!”
Bayu: "Hahaha jangan ngambek atuh neng, yaudah jadi kamu mau jadi nakal?”
605Please respect copyright.PENANAa7idyHTQjs
Aisyah: "Hm.. iya”
Bayu: "Jangan nyesel ya..”
Aisyah: "Gak akan...”
ns3.148.223.53da2