x
Aku bangun dengan tubuh penuh memar, dan bermandikan sperma. Kulihat tak ada orang lain lagi di tempat itu, mereka bertiga sudah pergi dan meninggalkanku sendirian di gubuk kosong yang gelap dan mengerikan itu. Kucoba untuk mencari pakaianku dengan meraba-raba lantai tanah yang kotor, saat aku menemukannya-ternyata hanya tersisa kaos ketat serta rok pensilku.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzJS6XBhsrx
"Mana dalemannya!? Apa mereka mengambilnya!?" gumamku yang berusaha mati-matian berdiri dan duduk di kursi rotan tempat aku diperkosa tadi.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUGk4ULGZuL
Kurogoh saku celana panjangku dan kukeluarkan HP-ku yang Alhamdulillah tidak diambil oleh mereka, kulihat puluhan panggilan tak terjawab serta pesan WhatsApp bermunculan saat aku membukanya.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk70TsMpj0n
"Jefri... Maafin Umi Nak, Umi buat kamu khawatir," ucapku sembari menangis, dan membalas pesan Jefri dan mengatakan aku baik-baik saja.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgSepStf7rH
Tak menunggu waktu lama Jefri langsung membalas pesanku, dan menanyakan alasanku tak bisa dihubungi. Aku pun berbohong padanya, kalau aku tiba-tiba ketemu teman lamaku dan diajak main bersamanya. Jefri mencoba meneleponku, namun aku tolak karena aku tak mau dia melihat penampilan Ibunya yang menyedihkan ini.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBMT6nxb7WV
"Aduh... Memekku sakit banget, Peju mereka terus lumer, aduhh...." kataku sambil melihat vaginaku yang menganggap dengan cairan putih meleleh dari dalam.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjK4TtXEEhM
Aku pun beristirahat di kursi rotan itu untuk memulihkan tenagaku, aku ragu-ragu untuk menelpon polisi atau pun keluargaku karena aku takut hal ini akan mencemari reputasi suamiku. Lebih buruk jika suamiku tahu, mungkin aku akan diceraikan, dan aku akan diusir.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7m5p8GTFyA
"Siapa yang harus aku hubungi...." kataku sambil menyeka lelehan peju yang mengering di sekujur tubuhku.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxOeGvxClze
"Gus Akira!? Tidak. Jika dia tahu hal ini, dia pasti akan ngelapor pada Nyai Hanifa."
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUNM9kTqLkw
Kucoba meng scroll layar HP-ku sambil menimbang-nimbang orang yang harus aku hubungi, saat aku sedang kebingungan tiba-tiba sebuah telepon masuk, aku yang kaget langsung mengangkatnya secara reflek.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxeAWmYWRhy
'Halo! Ustadzah Farah....'
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHgVAKyWKwp
Suaranya yang familiar bagiku, dia adalah Pak David guru anakku.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnuSIeS945p
"Pak David, tolong saya, Pak...."
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdUE1VlcNDX
'Hah!? Ada apa Bu...'
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQSHmj0dcgO
Aku pun menceritakan tragedi yang kualami pada Pak David yang kurasa bisa aku percaya itu, setelah mendengar ceritaku Pak David langsung murka, dan mengutuk para bajingan itu, dan meminta Sharelok untuk menjemputku.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAs6QTalyhg
Aku tak punya pilihan lain, kuberikan lokasiku padanya, dan berharap pada janjinya untuk merahasiakan yang telah kualami pada keluargaku. Sambil menunggunya, aku pakai pakaianku tanpa daleman-rasanya sangat dingin di bagian bawah saat tak ada celana dalam yang menutup vaginaku.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡClZN79SxkH
Tak berapa lama, Pak David datang menjemputku, ia tampak khawatir dan cepat-cepat memberikanku jaket miliknya untuk menutupi tubuhku yang berbau menyengat, dan tercetak menampilkan lekukku.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKR0jKlJRux
"Bu Farah, mau langsung kuantar pulang atau mau ke rumahku dulu buat bersihin tubuh?" tanyanya saat aku hendak naik ke montornya.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNcF41lfUsI
"Ke rumah Pak David aja dulu, aku gak mau Jefri melihatku seperti ini."
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYHrFPYBAnH
Pak David pun mengangguk, aku dan dia pun berboncengan untuk menuju ke rumahnya guna membersihkan diri.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDTjxC0Fefy
*****
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7kG0Y3iN0S
Aku berjalan malu-malu, dan dibantu Pak David untuk pergi ke kamar mandi. Rumah Pak David tidak terlalu besar, dengan dua kamar dan satu kamar mandi yang terletak di paling belakang.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrSiS0QeS18
"Makasih Pak David, udah membantuku," ucapku tulus berterima kasih padanya.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2HB5VoqJAw
Pak David terlihat tak fokus, entah perasaanku atau tidak aku merasa sejak tadi matanya itu terus menatap ke arah payudara besarku yang hanya tertutup jaketnya.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxvOgVUxPq0
"Ah, gak papa Ustadzah Farah. Gak perlu berterima kasih. Oh iya, aku sediain pakaian ya ... Tapi maaf gak ada baju perempuan. Kalau gamis mau?"
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiRrRlsJaQx
"Gak Papa, gamis aja. Pak David."
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Go7gUdVzk
Aku mengangguk setuju, lalu Pak David pun meninggalkanku sendiri untuk membersihkan diriku. Rasanya sangat menyegarkan, seolah seluruh masalahku hanyut terbawa air yang membasuh tubuhku yang penuh bekas peju.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqEC6UAPv5H
Kulihat kulitku yang kemerahan dan beberapa bekas cupangan di dada dan leherku dari cermin yang ada di kamar mandi. Aku masih mengingat, rasa batang mereka dalam vaginaku yang aku colok keluar-masuk dengan tanganku untuk membersihkan sisa sperma mereka di dalam tubuhku.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeahtwQMUo4
"Maafin, Farah Abi. Farah sangat kotor," gumamku sehabis kencing bersamaan dengan sisa-sisa peju kotor yang mengisi tubuhku.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl9L0PRcdSA
Aku membersihkan diri sangat lama, sekalian mandi wajib yang aku tak tahu akan diterima Allah atau tidak. Setelah mandi, aku membasuh tubuhku dengan handuk yang Pak David berikan, dan memakai gamis putih tipis yang disediakan Pak David untukku.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1x8WjJTgVP
"Astaghfirullah, tipis sekali...." keluhku melihat puting kecoklatanku yang terlihat transparan di cermin.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP0VhxynRPF
Saat aku tengah mengeluh tiba-tiba, Pak David muncul dibelakangku membawakan kain putih tipis untuk digunakan sebagai hijab untukku.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ23Bx9aiia
"Ustadzah Farah, maaf. Cuma itu aja yang kupunya yang mungkin ukurannya pas buat Ustadzah," kata Pak David memberi alasan saat melihatku malu-malu menutupi tubuhku yang transparan.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk6pG6GFbWB
"Pak David ada jaket lagi gak? Kalau ada bisa tolong berikan padaku?" balasku sambil tetap menutupi bagian dada dan vaginaku.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdZeVl6AtST
"Ada sih, tapi aku gak tahu ukurannya cocok atau gak buat Ustadzah. Kalau mau Ustadzah bisa pilih sendiri di kamarku."
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4sKQh9XMq6
"Kalau gak keberatan, boleh sih."
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyFiCZ2S6Od
Akhirnya, Pak David pun membawaku ke kamarnya yang terletak di samping ruang tamu. Kamar Pak David lebih lebar dan besar di banding ruang tamu yang ukurannya tak cukup untuk duduk 10 orang, di kamar itu terdapat pakaian kotornya yang berserakan di keranjang, dan meja kerjanya yang penuh kertas dan tumpukan buku-buku tebal.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzFI7yb7gCV
"Di sana Ustadzah, bisa pilih sendiri," kata Pak David sembari menunjuk lemarinya yang berada tepat di samping kasurnya yang berada di lantai.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfMYoLISdVk
"Permisi...."
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9jCBB2RSQt
Aku pelan-pelan berjalan membelakangi Pak David menuju lemarinya, dari belakang Pak David bisa melihat lekukan tubuh bugilku dengan jelas melalui gamis transparan yang aku kenakan.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBARmGzriQb
Aku langsung membuka lemari yang Pak David beritahu dan memilih jaket untuk aku pakai, seperti yang Pak David bilang jaket di lemari itu cukup kecil untuk ukuran tubuhku—karena dadaku yang besar membuatku kesulitan untuk memilih jaket yang sesuai dengan ukuran tubuhku.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWS6zjJiZO0
"Pak David, apa gak ada jaket la—"
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlIFJndvmrX
Belum sempat aku menyelesaikan ucapanku kurasakan dua buah tangan meremas payudaraku dari belakang. Bulu kudukku langsung berdiri, saat aku merasakan tangan-tangan kasar itu meremas susuku dari balik gamis transparanku.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoDnBJWeDnS
"Pa-Pak David.... Kenapa...."
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrtrJcOB4sR
Aku tak bisa berkata-kata, aku tak akan pernah mengira Pak David yang kukira sebagai penolongku juga akan melecehkanku seperti ini.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiynmUSnMSQ
"Ustadzah Farah, maaf. Tapi aku gak tahan lagi, Ustadzah," bisiknya di telingaku.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKCEmwIdjPH
"Kenapa Pak David, Kenapa... Apa kau hanya melihatku sebagai objek pemuas nafsumu?"
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdtibZqXc6Y
Aku ingin menangis saat itu, kepercayaanku seakan diinjak-injak olehnya.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwbRcoWzIB3
"Ustadzah Farah, maaf. Selama ini aku suka sama Ustadzah Farah. Aku benar-benar berharap ini bakalan terjadi suatu hari nanti, aku ingin menghamili Ustadzah."
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDqgj832iSz
"Jangan. Kumohon jangan Pak... Jangan..."
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKceJ0lrZPR
Aku tak bisa melakukan apapun saat Pak David mulai menarik tubuhku ke belakang dan menindihku di atas kasurnya.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Yc6ZZuaPh
"Ustadzah Farah, boleh aku bercinta denganmu?"
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDWAgpjE8E2
Mataku berkaca-kaca, aku menggeleng—tanda menolak, namun Pak David langsung menyosor mulutku untuk berciuman.
545Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtLu07Hsmzb
