x
Aku menangis sambil menutupi dua payudara putihku dan selangkanganku yang tak tertutup kain, sambil dilihat oleh ketiga pria bejat itu—aku melucuti pakaianku satu persatu sampai hanya tersisa hijab saja di kepalaku. Mata mereka bertiga melotot menatap tubuhku yang putih dan bersih ini, dari bawah seperti berbaris kontol mereka berdiri mengacung ke arah tubuhku.
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDUI95Vxq2U
"Eissh... Ukhti putih banget!" puji Bapak Anton yang kontolnya terlihat sudah bergetar kecil karena melihat tubuh telanjangku.
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh9Q4wmN5Hj
"Pak, Jangan Pak! Tolong lepaskan saya..." mohonku pada mereka.
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcqRmxitD6l
"Ukhti ini, padahal tadi nyepongnya jago ... Tapi kok sekarang malah malu-malu," ledek si Gondrong sambil memijit penisnya yang panjang.
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaW9c71RrFK
"Tenang aja Ukhti, habis ini Ukhti bakal puas kok," lanjut si Tinggi yang entah sejak kapan sudah ada di belakangku dan menahan merangkulku.
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOgngKMOsdl
"Aaahh..."
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6JdurKlTLc
Aku mendesah pelan saat tangan si Tinggi meremas dua pabrik susuku yang besar, sambil dilihat oleh Bapaknya Anton dan si Gondrong—si Tinggi asik sendiri memerasi payudaraku bergantian kanan dan kiri.
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl1cOzHen0W
"Woi! Jangan nyerobot! Kalian nanti! Abis aku!" seru Bapaknya Anton tak mau kalah, dan langsung mencaplok puting sebelah kananku.
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ZBPRTaeMW
"Ahhh... Jangan Pak! Emmm!"
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoR6sBtqwi3
Bapaknya Anton mengenyot susuku dengan kuat sampai pipinya kempot, di belakang tangan si tinggi mulai turun ke bawah selangkanganku, dan mengelus serta meremasi jembutku yang minim.
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU7FfpNjyiu
"Kalian curang! Aku juga mau!"
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkedE6YKDtJ
Si Gondrong mencium bibirku, dan memaksaku untuk bergumul dengan lidahnya yang bau alkohol itu. Tiga pria kasar ini, merangsang tubuhku dari berbagai tempat sambil menjilat dan menciumi kulitku yang putih.
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkwIGQokHyI
"Ahhhhh! Hmmm!"
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLVjV2mWAPc
Aku keluar duluan karena rangsangan ketiganya, muncratanku itu membasahi tangan si Tinggi yang tengah memijit dan menggesek klitorisku.
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFJo6vzStW0
Lututku goyah, tapi Bapaknya Anton langsung sigap menahan tubuhku, dan membawanya duduk di kursi rotan peyot yang penuh lubang. Ia membuka kakiku, dan menyentuh memekku sambil meremasi payudaraku ... Penisnya mengacung ke atas dan pre-cumnya sedikit keluar dari lubang pipisnya.
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI35qhvhDn6
"Tidakk! Aaa! Jangan Pak! Jangan perkosa saya! Aaa jangan Pak! Saya punya suami!" teriakku yang berusaha berontak, namun kedua tangan dan kakiku ditahan oleh si Tinggi dan si Gondrong.
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2wTC5qxm4m
"Shhtt... Ukhti diem aja, ntar juga enak kok!" kata Bapaknya Anton seraya menyarangkan kontolnya ke memekku.
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzeS4NB5ifa
"Aaaaaaaa!"
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYd5tMTe7fH
Aku memekik sejadi-jadinya saat penis itu mulai keluar masuk dengan kasar dalam tubuhku, ukurannya memang tak sebesar punya suamiku namun ritmenya yang kasar membuatku sangat tak nyaman.
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcwRyLvFr4G
"Uhhh! Edannn! Enak banget! Ahhh! Ukhti! Ahhh! Ukhti! Ahh ukhti jadilah istri keduaku! Aaaaa!"
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgvdt6uJJWp
Bapaknya Anton berkontraksi, dari dalam aku bisa merasakan penisnya berkedut-kedut dan cairan licin mengalir keluar dari salurannya.
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSAxTi1Llvi
"Ahhhh! Tiidakkk! Aaaahh."
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCnKH8ztDso
Bapaknya Anton tersenyum bangga karena sudah berhasil membuahiku dengan benihnya, lalu ia memutar tubuhku dan kembali menyodoknya dengan gaya doggy-style.
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmkfoNhce0R
"Ahh! Sepong kontolku Ukhti!" ucap si Gondrong sambil menyodorkan kontolnya ke mulutku.
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6FC17RE6fr
Terpaksa aku kulum kontol si Gondrong, dan kugerakan mulutku maju mundur mengikuti sodokan Bapaknya Anton.
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9AMNbm65xw
"Kocokin punyaku Ukhti!" pinta si Tinggi.
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcJ0x6MEHF4
Kuraih kontolnya yang ukurannya paling kecil di antara ketiga orang itu dan kukocok dengan cepat.
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVpOf0AjELe
"Ahhh! Eddaannn! Ukhti jago banget! Ahh!"
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJDXj2etVKQ
"Gilaaa! Pejuku kek disedot ampe kering! Ahhh!"
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHj4V0wRMn7
"Apemnya sempit banget! Jadi nagih! Ahhh"
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXL0tlrFl21
Ketiga pria itu mengeram seperti anak kecil, beberapa menit kemudian si Gondrong keluar diikuti Bapaknya Anton dan si Tinggi yang keluar bersamaan.
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU54wQm0f4Z
"Ahhhhh!"
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4oR8V5sLDQ
"Oohhhh!"
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTL9RiOb7At
"Hmmm!"
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvTobr0hhb9
Peju mereka seperti shower yang menyirami tubuhku, tangan wajah, pantat dan vaginaku telah kotor karena mereka. Setelahnya, Bapaknya Anton mencabut penisnya, dan langsung digantikan oleh si Tinggi.
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV8ZZsbCYYf
"Ahhh! Memeknya Ukhti! Ahhmm."
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTPG3rdHfbb
Ia langsung menyodok memekku tanpa membiarkanku istirahat, pantatku bergerak maju mundur secara naluri mengikuti sodokan kontolnya yang kecil yang gak bisa masuk lebih dalam ke vaginaku.
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ88b8MkVnfY
Semenit kemudian, si Tinggi keluar dan menyemburkan pejunya ke punggungku yang penuh keringat.
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBWRa1RCEon
"Ahhh! Enak banget Ukhti! Enak ampe pingin lagi!"
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡacShqz0IHY
Selanjutnya giliran si Gondrong, ia angkat tubuhku, dan mengangkat satu pahaku hingga selangkanganku yang basah dan penuh peju terlihat oleh Bapaknya Anton dan si Tinggi. Tanpa permisi ia langsung mencoblosku dari depan tanpa ragu seperti mencoblos Prabowo-Gibran.
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzKhBkm6QYA
"Ahhh! Aaaaa! Aaaaa!"
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD4iz2r6T7D
Aku memekik kenikmatan, kuakui di antar mereka bertiga sodokan si Gondrong inilah yang paling mantap. Kurasakan ujung kontolnya berhasil menghantam dinding rahimku berkali hingga membuat pertahananku jebol.
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIaf86KJnEC
"Aaaaaaa ahhhh!"
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjFFSwBOw2j
Aku akhirnya orgasme, saat menyadari itu si Gondrong semakin semangat mengentot diriku, dan menanamkan benihnya padaku.
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4gEwbIicza
"Ahhh! Ukhti! Aku croottt! Aaaahhh!"
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEpM8DpkuHD
Penis panjang si Gondrong mulai berkedut dalam daging lunakku, napas si Gondrong yang bau saat berciuman denganku malah membuatku semakin bernafsu dan tanpa sadar menggerakkan pinggulku maju-mundur.
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1P09ql02Pv
"Ahhh! Ukhti! Aku crooottt!"
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ16Aj5p9Gjd
"Ahhhh.... Hmmmm...."
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡub5AMmca5B
Si Gondrong orgasme dalam diriku, dalam beberapa menit sudah ada dua benih dari lelaki bukan suamiku dalam tubuhku. Aku terkulai ke lantai tanah dengan penuh keringat dan lelehan peju, kuharap semua ini sudah berakhir saat itu namun aku salah.
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCJtSxscbzu
Mereka bertiga tak puas kalau cuma main sekali, dan alhasil aku harus menjadi piala bergilir untuk mereka sampai tengah malam. Vaginaku bergantian dijebol oleh kontol mereka yang bau, aku dipaksa minum miras sampai mabuk, dan diperkosa berulang kali sampai aku tak benar-benar ingat sudah berapa kali mereka crot di dalam tubuhku.
4993Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBRF6TOJMno
Tubuhku yang kotor semakin kotor hari itu, setelah mereka selesai ... Mereka bertiga meninggalkanku begitu saja di gubuk reyot itu dengan tubuh bugil dan hijab masih terpasang di kepalaku.
ns160.79.111.124da2
